Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di badan pendidikan dan pelatihan daerah
Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jalan Windu No. 26 Kota Bandung.
Peneliti memilih penelitian di badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi
Jawa Barat karena sesuai dengan latar belakang permasalahan yang telah
dipaparkan di BAB I. Dengan demikian, peniliti memfokuskan penelitian di
lokasi tersebut.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi terdiri atas subjek yang
memenuhi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini,
anggota populasi berjumlah 50 orang sehingga semua anggota populasi
digunakan sebagai subjek penelitian.
Adapun subjek dari penelitian ini adalah pengelola badan pendidikan dan
pelatihan daerah Provinsi Jawa Barat, dan instruktur di badan pendidikan dan
pelatihan daerah Provinsi Jawa Barat.
Tabel 3. 1
Subjek Penelitian
No. Subjek Bidang Jumlah
01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6
Bidang Pendidikan dan Pelatihan 13
02. Instuktur - 31
53
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
2. Sampel Penelitian
Melanjutkan dari paparan populasi penelitian di atas, hal tersebut
menjadikan teknik pemilihan sampel yang dilakukan adalah sampling jenuh
artinya semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampling jenuh
dilakukan karena subjeknya tidak terlalu banyak, selain itu peneliti ingin
melihat semua liku-liku yang ada di dalam populasi dan ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang kecil.
Arikunto (2006:134) pun mengemukan bahwa “untuk sekedar ancer-ancer
maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Arikunto (1998:116)
menjelaskan “objek pada pupolasi diteliti, hasilnya dianalisis, disimpulkan,
dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi” apabila digambarkan
sebagai berikut:
Bagan 3. 1
Daur Penelitian Populasi
(Arikunto, 1998:116)
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan gambaran umum penelitian yang
dilaksanakan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, desain penelitian yang
disusun bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis tentang
informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian.
Populasi
data
dianalisis
disimpulkan
berlaku untuk
populasi
54
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
Tabel 3. 2
Desain Penelitian
Variabel X
Analisis kebutuhan pelatihan di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Provinsi Jawa Barat.
X1
Penyusunan desain program pendidikan
dan pelatihan di Badan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat.
X2
Penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan di Badan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat.
X3
Evaluasi pendidikan dan pelatihan di
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Daerah Provinsi Jawa Barat.
X4
D. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:3), “metode penelitian diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif, yakni mendeskripsikan pengelolaan sistem
pendidikan dan pelatihan di badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi
Jawa Barat.
Pendekatan kuantitatif digunakan karena pendekatan ini cocok digunakan
untuk pembuktian atau konfirmasi, karena penelitian kuantitatif berlandaskan
pada filsafat positivistik yang memandang realitas atau gejala atau fenomena
itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati dan terukur. Dalam
penelitian ini, analisis data menggunakan statistik karena data yang diperoleh
berupa angka-angka. (Sugiyono, 2012: 11)
Sub. Variabel
55
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif yang sering disebut non-
eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan
memanipulasi variabel penelitian. Metode dekriptif pun digunakan karena
metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai
gejala atau fenomena.
Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data
untuk menguji pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan
keadaan dan kejadian sekarang, peneliti juga menyajikan keadaan objek atau
subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
E. Definisi Operasional
1. Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan
Pengelolaan sistem diklat merupakan pengoptimalan seluruh
komponen diklat agar diklat dapat berjalan dengan baik dan berhasil
secara efektif dan efisien yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
secara formal. Pengelolaan sistem diklat yang akan diteliti dalam
penelitian ini mencakup fungsi analisis kebutuhan, desain program
diklat, penyelenggaraan diklat dan evaluasi diklat.
2. Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat
Balai pendidikan dan pelatihan yang berfungsi menyelenggarakan
pengkajian dan penetapan kebijakan teknis bidang pendidikan dan
pelatihan daerah dan bertanggungjawab atas kemajuan dan
pengembangan kualitas pegawai negeri sipil dilingkungan daerah
provinsi jawa barat. Serta mendidik dan melatih tenaga kerja yang
berkualitas mandiri, yang memiliki kualitas professional (pengetahuan
dan keterampilan), kemampuan kepribadian (berdedikasi dan loyalitas)
yang baik dan tangguh, serta kemampuan kemasyarakatan (berdisiplin
dan hubungan social yang baik) sehingga mampu melaksanakan
tugasnya sebagai tenaga kerja yang produktif dan berhasil.
56
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
F. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat ukur dalam suatu penelitian. Dalam penelitian
ini, instrumen penelitian yang digunakan yaitu beberapa jenis instrument
penelitian dari non test, yang meliputi pedoman angket atau kuesioner,
pedoman wawancara dan pedoman studi dokementasi.
Pedoman angket atau kuesioner sebagai instrumen penelitian utama yang
dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden. Sedangkan pedoman wawancara digunakan untuk
memperjelas data yang dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara
dengan kepala bidang dan koordinator widyaiswara. Dan pedoman studi
dokumentasi digunakan untuk melihat sejauhmana proses yang berjalan telah
terdokumentasikan dengan baik.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam sebuah penelitian. “Data yang
dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan” (Riduwan, 2003:52).
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Angket atau Kuesioner
“Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2012:192).
Pengumpulan data melalui angket ini digunakan untuk mengumpulkan
data mengenai analisis kebutuhan pelatihan, desain program pendidikan
dan pelatihan, penyelenggaraan dan evaluasi pendidikan dan pelatihan
dalam waktu yang bersamaan. Angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
angket terbuka dan angket tertutup. D a l a m p e n e l i t i a n
i n i a n g k e t a t a u k u e s i o n e r y a n g
d i g u n a k a n a d a l a h Angket tertutup atau angket
57
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
terstruktur. Angket tertutup atau angket terstruktur m e r u p a k a n
k u e s i o n e r y a n g s u d a h d i s e d i a k a n
j a w a b a n y a s e h i n g g a r e s p o n d e n
d i m i n t a u n t u k m e m i l i h s a l a h s a t u
j a w a b a n y a n g s e s u a i . P e n g g u n a a n
k u e s i o n e r d i h a r a p k a n a k a n
m e m u d a h k a n r e s p o n d e n d a l a m
m e m b e r i k a n j a w a b a n , k a r e n a
a l t e r n a t i f j a w a b a n y a n g s u d a h
d i s e d i a k a n d a n h a n y a m e m b u t u h k a n
w a k t u y a n g s i n g k a t d a l a m
m e n j a w a b n y a .
A d a p u n b e n t u k a n g k e t a t a u
k u e s i o n e r y a n g d i g u n a k a n a d a l a h
s k a l a l i k e r t . “ S k a l a l i k e r t b e r i s i
p e r n y a t a a n y a n g s i s t e m a t i s u n t u k
m e n u n j u k a n s i k a p s e s e o r a n g
r e s p o n d e n t e r h a d a p p e r n y a t a a n i t u ”
( P r a s e t y o d a n J a n n a h , 2 0 1 2 : 1 1 0 ) .
“ J a w a b a n s e t i a p i t e m i n s t r u m e n t
y a n g m e n g g u n a k a n s k a l a L i k e r t
m e m p u n y a i g r a d a s i d a r i s a n g a t
p o s i t i f s a m p a i s a n g a t n e g a t i f , y a n g
d a p a t b e r u p a k a t a - k a t a ” Sugiyono (2012:136).
D a l a m p e n e l i t i a n i n i , r e n t a n g s k a l a
y a n g d i g u n a k a n a d a l a h s e b a g a i
b e r i k u t :
Tabel 3. 3
Rentang Skala Likert
Pernyataan sikap Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
58
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
2. Wawancara
Wawancara adalah kuesioner lisan yang merupakan sebuah dialog
yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi terhadap
responden. “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam…” (Sugiyono, 2010:194).
Dalam menggunakan metode wawancara, Hadi (Sugiyono, 2012:188)
mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang
dirinya sendiri.
b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah
benar dan dapat dipercaya.
c. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh peneliti.
Adapun dalam pelaksanaan wawancara, peneliti menggunakan
pedoman wawancara bentuk “semi structured” yang mula-mula peneliti
menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu
per satu diperdalam dalam menggali keterangan lebih lanjut. Dengan
demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan
keterangan yang lengkap dan mendalam. (Arikunto, 1998:291)
Wawancara digunakan untuk melengkapi data atau informasi yang
belum terungkap dan perlu penjelasan lebih lanjut. Dengan kata lain,
wawancara digunakan untuk memperjelas data yang dikumpulkan.
3. Studi Dokumentasi
59
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
Studi dokumentasi atau biasa disebut kajian dokumen merupakan
teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek
penelitian dalam rangka memperoleh informasi terkait objek penelitian.
“Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, legger, agenda, dan sebagainya” (Arikunto, 1998:236).
Dalam studi dokumentasi, peneliti melakukan penelusuran data historis
objek penelitian serta melihat sejauhmana proses yang berjalan telah
terdokumentasikan dengan baik. Metode dokumentasi dilaksanakan
dengan check-list yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.
Peneliti memberikan tanda atau tally setiap pemunculan gejala yang
dimaksud.
Peneliti akan menggunakan dokumentasi ini untuk mempelajari
dokumen-dokumen dalam sistem pendidikan dan pelatihan dan dokumen
profil badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi Jawa Barat.
H. Teknik Uji Instrumen
Instrumen merupakan hal yang sangat penting di dalam kegiatan
penelitian. Hal ini karena perolehan suatu informasi atau data relevan atau
tidaknya, tergantung pada alat ukur tersebut. Oleh karena itu, alat
ukur penelitian harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai.
1. Uji Validitas
Uji validitas berkaitan dengan sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya. Arikunto
(1998:160) menjelaskan “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”.
Dalam validitas terdapat dua cara pengujian, yaitu validitas dan
validitas internal. Validitas eksternal, yaitu bila kriteria di dalam instrumen
disusun berdasarkan luar atau fakta-fakta empiris yang telah ada dan
dikembangkan menurut fakta empiris. Sedangkan validitas internal atau
60
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
rasional, yaitu bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional
(teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur dan dikembangkan menurut
teori yang relevan. Validitas internal instrumen yang berupa tes harus
memenuhi construct validity (validitas konstruksi) dan contens validity
(validitas isi). Sedangkan instrumen yang berupa non tes cukup memenuhi
validitas konstruksi. (Raharjo, 2010: 3)
Adapun dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah
instrumen non test sehingga pengujian validitas instrument dilakukan
terhadap pengujian validitas konstruksi. Untuk menguji validitas
konstruksi ini, peneliti menggunakan pendapat para ahli atau judgement
experts. Dalam hal ini, setelah instrument dikonstruksikan tentang aspek-
aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka
selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. (Sugiyono, 2012: 172)
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berkaitan dengan sejauh mana hasil pengukuran dapat
dipercaya. Realibilitas berkaitan dengan keterandalan suatu indikator.
Informasi yang ada pada indikator ini tidak berubah-ubah, atau yang
disebut dengan konsisten. Artinya, bila suatu pengamatan dilakukan
dengan perangkat ukur yang sama lebih dari satu kali, hasil pengamatan
itu (seharusnya) sama.
Dalam mencari reliabilitas, rumus yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Alpha-Cronbach.
(Riduwan, 2012:115)
(
) (
)
Keterangan:
r11
= Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan/pernyataan
61
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
σb² = Jumlah varians butir
σt² = Varians total
Untuk mencari varians tiap butir digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
σb² = Varians butir
X2 = Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians
(X)2 = Jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item
N = Jumlah responden
Untuk mencari varians total digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
σt² = Varians total
Y2 = Jumlah kuadrat skor total setiap responden
(Y)2 = Jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden
N = Jumlah responden
Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliable atau tidak,
dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dan rtabel. Dalam
penelitian ini, data diperoleh dari hasil perhitungan melalui bantuan
program SPSS Statistics 17. Apabila hasil rhitung > rtabel, maka instrumen
62
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
tersebut dapat dikatakan reliable. Dengan nilai rtabel pada α = 0,05 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. 4
Nilai rtabel Subjek Penelitian
No. Subjek Jumlah rtabel
01. Pengelola 19 0.482
02. Instuktur 31 0.367
Dari hasil perhitungan uji relibilitas untuk setiap instrument, diperoleh
data sebagai berikut:
a. Instrumen pengelola didapat rhitung = 0,942. Jika nilai rhitung
dibandingkan dengan nilai rtabel dari n = 19 dan α = 0,05 yaitu 0,482,
maka dapat dilihat bahwa rhitung (0,942) > rtabel (0,482).
b. Instrumen instruktur didapat rhitung = 0,896. Jika nilai rhitung
dibandingkan dengan nilai rtabel dari n = 31 dan α = 0,05 yaitu 0,367,
maka dapat dilihat bahwa rhitung (0,896) > rtabel (0,367).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliable dan dapat digunakan
sebagai alat pengumpul data.
I. Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti dengan
menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, langkah selanjutnya yang
dilakukan oleh peneliti adalah bagaimana menganalisis data yang telah
diperoleh. (Prasetyo dan Jannah, 2012, 170)
Teknik analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh
baik melalui hasil angket, bantuan wawancara dan studi dokumentasi. Untuk
penarikan kesimpulan, data yang diperoleh dari angket atau kuesioner perlu
63
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
diolah terlebih dahulu. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah
Rata – rata hitung tertimbang (Weighted Mean Score).
Weighted Mean Score digunakan karena peneliti dihadapkan kepada suatu
situasi dimana terdapat sejumlah rata – rata sampel yang berbeda dan
memerlukan suatu ukuran rata – rata dari seluruh sampel. (Furqon, 2004:45)
Sehingga, WMS dilakukan untuk mendapatkan gambaran kecenderungan dan
kedudukan setiap sub. varibel.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
(Furqon, 2004:46)
X gab = ∑ ni Xi
∑ ni
Keterangan :
X gab = Rata – rata gabungan (tertimbang) yang dicari
ni = Banyaknya subjek dari masing – masing sampel untuk i =1
sampai dengan k,
Xi = Rata – rata setiap sampel untuk i = 1 sampai dengan k, dan
k = Banyaknya rata-rata sampel yang akan digabungkan.
Langkah – langkah yang ditempuh peneliti dalam mengolah data dengan
Weighted Mean Score adalah sebagai berikut :
1. Menentukkan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban.
2. Menghitung jumlah responden setiap item dan kategori jawaban.
k
i =1
k
i =1
64
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
3. Menunjukkan jawaban responden untuk setiap item dan dikalikan dengan
bobot alternatif jawaban itu sendiri.
4. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap
kemungkinan jawaban.
5. Menghitung nilai rata – rata untuk setiap item pada masing – masing
kolom.
6. Mencocokkan hasil perhitungan setiap sub. variabel dengan kriteria
masing – masing, untuk menentukan kedudukan setiap sub. variabel.
Dalam menganalisa data tersebut, data yang telah didapatkan kemudian di
interpretasikan sesuai dengan kategori interpretasi yang telah ditetapkan.
Adapun cara yang digunakan melalui metode penafsiran data dengan
mengkategorian analisa data sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kriteria Hasil Perhitungan
No. Weight Mean Score Kategori
01. 3,26 – 4,00 Sangat Baik
02. 2,51 – 3,25 Baik
03. 1,76 – 2,5 Cukup Baik
04. 1,00 – 1,75 Kurang Baik
Langkah-langkah teknik analisis data lainnya yang diperoleh dari
wawancara dan studi dokumentasi adalah:
1. Mengorganisir informasi atau data yang telah didapat;
2. Membaca dan menganalisis data yang telah terkumpul;
3. Membuat suatu uraian terperinci mengenai data tersebut;
4. Peneliti mencari hubungan antara data yang didapat dengan beberapa
kriteri yang telah ditetapkan;
5. Menyajikannya atau memaparkannya dalam bentuk naratif. (Hapsari,
2011: 65)
65
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian memberikan arahan penelitian yang
sistematis meliputi langkah-langkah dan tahapan yang harus dijalani oleh
peneliti.
Langkah – langkah tersebut meliputi mulai dari persiapan penelitian,
perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, hingga melaporkan hasil
penelitian yang dipaparkan sebagai berikut:
1. Persiapan Penelitian
Dalam tahapan ini terdapat dua tahapan yakni memilih masalah
penelitian dan melakukan studi pendahuluan dengan membaca hasil
penelitian – penelitian sebelumnya yang hampir berkaitan dengan masalah
penelitian yang telah dipilih.
2. Perencanaan Penelitian
Dalam tahapan ini terdapat beberapa tahapan yakni mengumpulkan
bahan yang relevan, memilih metode dan pendekatan penelitian,
menentukan sumber data, menentukan dan menyusun instrumen.
3. Pelaksanaan Penelitian
Tahapan ini merupakan pelaksanaan dari persiapan dan perencanaan
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan
untuk mengumpulkan data yang diharapkan.
4. Melaporkan Hasil Penelitian
Tahapan ini merupakan tahapan yang terakhir, dimana peneliti
menganalisa data yang telah diperoleh, Menarik Kesimpulan dari hasil
analisa data dan menyusun Laporan Hasil Penelitian.
66
Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
Langkah – langkah tersebut digambarkan sebagai berikut:
Memilih Masalah Penelitian
Melakukan Studi
Pendahuluan
Merumuskan Masalah
Penelitian
Mengumpulkan Bahan
Yang Relevan
Memilih Metode dan
Pendekatan Penelitian
Menentukan Sumber Data
Menentukan dan Menyusun
Instrumen
Mengumpulkan Data
Menarik Kesimpulan
Menganalisis Data
Perencanaan
Penelitian
Pelaksanaan
Penelitian
Persiapan Penelitian
Melaporkan Hasil