21
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara kerja memahami bagaimana suatu
penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu
penelitian dilakukan (Wasito, 1995:16).
3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa primer. Data
primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari obyeknya (Supramono dan Sugiarto, 1993:11). Data primer
dalam penelitian ini berupa gambaran umum responden dan tanggapan
responden mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam
penggunaan kartu kredit. Obyek penelitian oleh mahasiswa yang diambil
dari tiga kota yaitu Surabaya, Solo dan Salatiga. Surabaya sebagai wakil
kota besar dan Solo menengah dan Salatiga sebagai kota kecil. Alasan
membedakan kota besar dan kota kecil adalah, di kota besar peluang
menggunakan kartu kredit lebih besar, yaitu di mall-mall, pusat kebugaran,
restoran atau cafe, rumah sakit, hotel, dll. Sebaliknya di kota kecil,
peluang tersebut sedikit. Obyek dan pemilihan sampel menggunakan
purposive sampling. Purposive sampling adalah pemilihan sampel yang
dilakukan secara sengaja, dan sample tersebut representatif atau mewakili
populasi (Trenggonowati, 2009:68).
22
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara
menyebar kuesioner pada sejumlah mahasiswa yang termasuk dalam
kategori sampel penelitian. Adapun kuesioner yang digunakan disusun
dengan bentuk pernyataan terstruktur.
3.2 Pengukuran Konsep
Konsep yang digunakan harus diketahui dengan jelas aras
pengukurannya, sehingga dapat ditentukan jenis alat analisis data yang
tepat untuk mengolah data yang diperoleh dari penelitian lapangan dalam
rangka menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. Konsep
diukur dengan aras pengukuran ordinal dengan menggunakan skala likert.
Skala ini hanya merupakan skala perbandingan agar dapat dikuantifisir
untuk maksud analisa statistik. Skala ini dirasa tepat untuk digunakan
karena sesuai dengan tujuan penelitian ini (Kotler, 1998).
Tabel Pengukuran Konsep (Tabel 3.1)
Konsep Definisi Dimensi Indikator Empiris
Gaya Hidup
Gaya hidup
seseorang adalah
pola hidup
seseorang dalam
kehidupan sehari-
hari yang
dinyatakan dalam
kegiatan, minat
dan pendapat
(opini) yang
bersangkutan
(Kotler,
1989:189).
1. Kegiatan 1.1 Dalam belanja
kebutuhan sehari-
hari, saya
menggunakan kartu
kredit
1.2 Saya menggunakan
kartu kredit untuk
membayar
kebutuhan kuliah
1.3 Saya menggunakan
kartu kredit untuk
keadaan darurat
23
Konsep Definisi Dimensi Indikator Empiris
1. Minat
3. pendapat
2.1 Diskon dan reward
yang diberikan oleh
bank penyedia kartu
kredit sangat
menarik
2.2 Saya menggunakan
kartu kredit untuk
menunjang hobby
saya
2.3 Memiliki kartu
kredit lebih dari satu
bank yang berbeda,
karena keuntungan
yang didapat dari
satu bank berbeda
dengan bank lain
3.1 Merasa lebih aman
membawa kartu
kredit daripada uang
tunai
3.2 Dengan
menggunakan kartu
kredit dapat
menambah percaya
diri
3.3 Kartu kredit dapat
memudahkan dalam
pembayaran
3.4 Pengajuan
permintaan untuk
membuat kartu
kredit bagi
mahasiswa
24
Konsep Definisi Dimensi Indikator Empiris
Budaya
seperangkat pola
perilaku yang
secara sosial
dialirkan secara
simbolis melalui
bahasa dan cara-
cara lain pada
anggota dari
masyarakat
tertentu
(Wallendorf dan
reilly: Mowen,
1995).
Dalam
penelitian ini
budaya
difokuskan pada
dimensi
teknologi.
Teknologi
1.1 Saya menggunakan
kartu kredit untuk
berbelanja barang-
barang secara
online
1.2 Bertransaksi
menggunakan
internet banking
atau mobile banking
1.3 Dengan teknologi
perbakan yang
semakin canggih
saya merasa aman
menggunakan kartu
kredit
Kelompok
Referensi
kelompok sosial
yang menjadi
ukuran seseorang
(bukan anggota
kelompok
tersebut) untuk
membentuk
kepribadian dan
perilakunya
(Swastha dan
Handoko,
1982:68).
Dalam Penelitian
ini kelompok
referensi
difokuskan pada
dimensi perilaku.
Ukuran atau
pedoman untuk
berperilaku
1.1 Orang tua
memberikan kartu
kredit sebagai
bentuk untuk
melatih tanggung
jawab
1.2 Di lingkungan saya,
teman-teman saya
juga menggunakan
kartu kredit
1.3 Dengan kartu kredit
saya dapat
mengendalikan
perilaku belanja
karena ada laporan
tagihan per
bulannya.
25
Konsep Definisi Dimensi Indikator Empiris
Penggunaan
Kartu Kredit
Kartu kredit
adalah, kartu
yang
dikeluarkan
oleh pihak bank
dan sejenisnya
yang dapat
digunakan oleh
pembawanya
untuk membeli
segala
keperluan dan
barang-barang
serta pelayanan
tertentu secara
hutang
(Wibowo,
2008).
1. Pinjaman
jangka
pendek
2. Instrument
pembayaran
1.1 Saya harus
membayar tagihan
kartu kredit tepat
waktu setiap
bulannya.
1.2 Saya membuat
dana anggaran
untuk
menggunakan
kartu kredit
1.3 Saya membayar
tagihan kartu
kredit secara
penuh bukan
minimum tiap
bulannya
2.1 Sebelum
menggunakan
kartu kredit saya
paham cara
pembayaran
dengan
menggunakan
kartu kredit
2.2 Saya
menggunakan
kartu kredit
karena
kemudahan proses
meminjam dan
mengangsur atau
melunasinya
2.3 Saya lebih
menyukai
membeli barang
secara
mengangsur
daripada tunai
26
3.3 Validitas dan Reliabilitas
3.3.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Azwar, 2007). Uji validitas
untuk mengukur tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen dalam
penelitian ini menggunakan teknik Produk Moment karena data tipe skala
pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Adapun rumus yang
digunakan sebagai berikut.
2222 )()(
).()(
yyNxxN
yxxyNr
Keterangan:
r : koefisien korelasi
x : pernyataan
y : skor total
xy : skor pernyataan
N : Jumlah sampel
(Sugiyono, 2007)
Secara keseluruhan uji validitas didapat jika rhitung > rtabel maka,
item pertanyaan dinyatakan valid, dan jika rhitung < rtabel maka item
pertanyaan dikatakan tidak valid.
3.3.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
27
data. Untuk itu dilakukan uji reliabilitas. Uji ini digunakan untuk
mengetahui tingkat keandalan suatu instrumen, sehingga dapat diramalkan
apabila alat ukur yang digunakan berkali-kali akan memberikan hasil yang
hampir sama dalam waktu yang berbeda dan pada orang yang berbeda
(Azwar, 2007).
Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dari perilaku
menggunakan rumus Alpha Cronbach:
2
2
11ki
r
tS
iSk
dimana:
r1 = Reliabilitas internal seluruh instrumen
k = mean kuadrat antara subjek
2i
S = jumlah mean kuadrat kesalahan
2t
S = varians total
Suatu variabel yang diukur dengan kuesioner dikatakan reliabel
apabila memiliki nilai koefisien α > 0.7 (Handoko Riwidikdo, 2008).
28
Menghitung rentang (range), dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Max-min
I =
K
5 - 1
=
5
= 0,80
Dimana: I = Interval
Max = skor jawaban tertinggi (5)
Min = skor jawaban terendah (1)
K = jumlah pilihan jawaban
Melakukan interpretasi hasil perhitungan atas tabulasi frekuensi
responden dibandingkan dengan rentan skala yang ada. Kemudian
melakukan pembahasan untuk mengetahui urutan faktor-faktor yang
mempengaruhi mahasiswa dalam penggunaan kartu kredit.
Klasifikasi skor yang dihasilkan menunjukkan kategori sebagai berikut:
Range Tingkat
Kepentingan
1,00 – 1,80 Sangat tidak penting
1,81 – 2,60 Tidak penting
2,61 – 3,40 Cukup penting
3,41 – 4,20 Penting
4,21 – 5,00 Sangat penting
29
3.4 Analisa Data
Analisa data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian. Untuk
alasan tersebut dipergunakan uji statistik yang cocok dengan variabel
penelitian. Analisa data terdiri atas analisa univariat dan bivariat. Analisa
univariat tersaji dalam bentuk distribusi frekuensi data: umur dan jenis
kelamin.
Analisa bivariat untuk melihat hubungan dan bertujuan untuk
menguji hipotesis atau korelasi antara variabel bebas dengan veriabel
terikat dengan menggunakan uji statistik regresi linier ganda karena ada
beberapa variabel yang diteliti (Sugiyono, 2007).
Teknik analisis linear forward regression yaitu cara atau teknik
khusus untuk menyeleksi variabel bebas mana yang paling berpengaruh
terhadap variabel gayut dan selanjutnya memilih variabel-variabel lain
yang berpengaruh signifikan. Teknik ini tidak akan memasukkan variabel
yang tidak signifikan ke dalam model. Sebelum melangkah ke analisis
regresi ganda, terlebih dahulu kita melakukan uji prasyarat analisis untuk
mengetahui apakah data tersebut layak untuk kita uji dengan
menggunakan uji analisis regresi ganda
3.4.1 Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Apabila data terdistribusi
30
normal maka menggunakan statistik parametrik. Data yang
terdistribusi normal dapat memperkecil kemungkinan terjadinya bias.
Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji One – Sampel
Kolmogorov – Smirnov Test dengan membandingkan Asymtotic
Significance (probabilitas) dengan taraf signifikasi (Ghozali, 2001:83).
b. Uji Multikoliniearitas
Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel – variabel
independen dalam persamaan regresi memiliki hubungan yang kuat
satu sama lain. Multikoliniearitas dapat menyebabkan variabel –
variabel independen menjelaskan varians yang sama dalam
mengestimasikan variabel dependen. Cara untuk mendeteksi adanya
multikolinieritas adalah dengan melihat besarnya Tolerance Value dan
Variance Inflation Factor ( dari output komputer program SPSS for
windows ). Variabel yang menyebabkan multikolinearitas dapat dilihat
dari nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 (>0,1) dan VIF yang
kurang dari 10 (Ghozali, 2001:63).
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu padaperiode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autekorelasi. Uji Durbin
– Watson dapat menemukan ada tidaknya gejala autokorelasi dengan
membandingkan antara nilai D-W hitung dengan nilai D-W table.
31
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini untuk mengetahui keadaan dimana seluruh faktor pengguna
tidak memiliki varians yang sama untuk seluruh pengamatan atas
seluruh independen. Heteroskedasitas berarti penyabaran titik data
populasi pada bidang regresi tidak konstan. Gejala ini ditimbulkan dari
perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam penelitian ini
menggunakan hasil scatter plot (Ghozali, 2001: 77).
3.4.2 Analisa Regresi Berganda
Model yang dibangun merupakan nisbah kausal sehingga model
yang digunakan adalah model regresi linier berganda.
Perumusan regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = β0 + β1 x1 + β2 x2 + β3 x3 + e
Keterangan:
Y = variabel keputusan menggunakan kartu kredit
X1 = variabel gaya hidup
X2 = variabel budaya
X3 = kelompok referensi
β0 = nilai konstanta
β1,β2,β3 = koefisien regresi
e = error
32
Adapun rumusan hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Model Hipotesis Empiris
Hipotesis Statistik dan
uji hipotesis pada α=
0,05 Ada pengaruh gaya hidup,
budaya, kelompok
referensi secara sendiri-
sendiri tehadap
penggunaan kartu kredit.
a. ada pengaruh skor gaya
hidup terhadap skor
penggunaan kartu kredit
dengan anggapan skor
budaya dan skor kelompok
referensi terkendali.
b. ada pengaruh skor
budaya terhadap skor
penggunaan kartu kredit
dengan anggapan skor
gaya hidup dan kelompok
referensi terkendali.
c. ada pengaruh skor
kelompok referensi
terhadap skor penggunaan
kartu kredit dengan
anggapan skor gaya hidup
dan budaya terkendali.
H0 = b1 = 0
H1 = b1 ≠ 0
Hipotesis tersebut
signifikan jika t test > t
tabel atau probabilitas
kesalahan ≤ 0,05
H0 = b2 = 0
H1 = b2 ≠ 0
Hipotesis tersebut
signifikan jika t test > t
tabel atau probabilitas
kesalahan ≤ 0,05
H0 = b3 = 0
H0 = b3 ≠ 0
Hipotesis tersebut
signifikan jika t test > t
tabel atau probabilitas
kesalahan ≤ 0,05
Selanjutnya R2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan pengaruh perubahan variabel-variabel independen (gaya
hidup, budaya dan kelompok referensi) terhadap perubahan variabel
dependen (keputusan menggunakan kartu kredit).
Hal ini ditunjukkan oleh besarnya koesfisien determinasi (R2) yang
besarnya antara 0 sampai 1.
Jika R2 mendekati 1= ini menunjukkan bahwa variabel independen (gaya
hidup, budaya dan kelompok referensi) secara bersama-sama berpengaruh
33
terhadap dependen (keputusan menggunakan kartu kredit) sehingga model
yang digunakan dapat dikatakan model tersebut memadai.
Jika R2 mendekati 0 = berarti menunjukkan bahwa variabel independen
(gaya hidup, baudaya dan kelompok referensi) sama sekali tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga model yang digunakan
kurang tepat.