31
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Data Objek Perancangan
1) Pemberian ASI Eksklusif di Kota Surakarta
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi 0-6 bulan yang diberi ASI saja
tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan
recall 24 jam. Pemberian ASI eksklusif secara terpadu merupakan salah satu
bentuk kesadaran dalam proses menyusui bayi yang telah dianjurkan oleh
banyak pakar kesehatan. Besarnya jumlah pemberian ASI eksklusif dalam
suatu wilayah dapat berarti menunjukkan tingkat kesadaran ibu akan pent-
ingnya ASI bagi bayinya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Pen-
catatan Sipil Surakarta, Kota Surakarta dengan luas wilayah 44,04 km2 didia-
mi penduduk sebanyak 552.650 jiwa, terdiri dari 273.038 laki-laki dan
279.612 jiwa perempuan. Angka sex ratio penduduk tahun 2014 sebesar
94.69%. Ini berarti bahwa setiap ada 100 orang perempuan maka terdapat 95
orang laki-laki. Dengan demikian jumlah penduduk perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Penduduk ini tersebar di 5
(lima) kecamatan yaitu Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan, Kecama-
tan Pasar Kliwon, Kecamatan Jebres, dan Kecamatan Banjasari. Jumlah
penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Banjarsari yaitu 175.379 jiwa (31,73
persen), sedangkan Kecamatan Serengan memiliki jumlah penduduk terkecil
yaitu 53.135 jiwa (9,61 persen).
32
32
Tabel 1. Data Kependudukan Kota Surakarta
Sumber: Data Agregat Kependudukan Tahun 2014
Kemudian pada Tahun itu jumlah kelahiran menurut jenis kelamin,
kecamatan dan puskesmas Kota Surakarta tahun 2014 mencapai 9.811 jiwa,
yang artinya terdapat banyak jumlah ibu menyusui. Meski begitu masih ter-
dapat sejumlah bayi yang belum mendapatkan ASI eksklusif seperti yang telah
dianjurkan oleh banyak pakar kesehatan.
Cakupan pemberian ASI Eksklusif diperoleh dari hasil pendataan yang
dilakukan oleh kader pada bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya. Target
bayi mendapatkan ASI Eksklusif dari Kementerian Kesehatan adalah 80%,
sementara capaian di Kota Surakarta tahun 2014 sebesar 67,7%. Dengan seba-
ran capaian tertinggi di Puskesmas Gajahan 89,9% dan capaian terendah di
Puskesmas Ngoresan 54,5%. Angka capaian Kota Surakarta bila dilihat dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan cukup signifikan. Dari sisi penge-
tahuan ibu, sebenarnya hampir semua ibu sudah terpapar penyuluhan ASI oleh
petugas kesehatan ataupun media promosi yang lain. Akan tetapi perilaku ibu
untuk memberikan ASI yang memang masih perlu diluruskan. Kendala yang
dihadapi yang menjadikan seorang ibu tidak memberikan ASI Eksklusif antara
lain karena ibu bekerja, ASI tidak cukup, bayi rewel, payudara kecil sehingga
kurang percaya diri, dan lain-lain.
33
33
Beberapa upaya yang dilakukan untuk dapat meningkatkan cakupan
ASI Eksklusif adalah :
a. Kegiatan Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu)
Adalah kegiatan kelompok masyarakat yang terdiri dari ibu hamil dan ibu
menyusui dengan didampingi oleh motivator dari kalangan mereka sendiri
yang telah diberi pelatihan khusus, serta fasilitator dari puskesmas.
Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana untuk saling berbagi pengalaman
dan informasi tentang pemberian ASI. Sampai dengan tahun 2012 telah
dibentuk KP-Ibu hampir di seluruh kelurahan.
b. Advokasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) ke sarana pelayanan kesehatan
c. Advokasi Penyediaan Ruang Laktasi di Perkantoran dan Tempat-Tempat
Umum.
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa selain pengetahuan, ibu membu-
tuhkan dukungan yang lebih intensif dari lingkungan di sekitarnya untuk dapat
melaksanakan praktik pemberian ASI secara optimal. Dengan terbitnya PP no
33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif, setidaknya dapat memberi
pedoman bagi fasilitas kesehatan untuk ikut mendukung pemberian ASI dan
mengurangi penggunaan susu formula setelah persalinan. Proses pemberian
hak ASI eksklusif terhadap bayi di kota Surakarta saat ini terus mengalami
angka kenaikan. Pemerintah daerah sedang gencar-gencarnya memberikan
penyuluhan tentang pentingnya manfaat ASI bagi anak, melihat fenomena ter-
sebut sangat mendukung dalam peluncuran buku-buku bertemakan ASI yang
saat ini banyak dicari oleh para ibu seiring dengan berkembangnya tingkat
kesadaran ibu terhadap pemberian ASI untuk buah hatinya.
34
34
2) Tentang Penulis
a. Ratih Kusuma
Seorang wanita karier lulusan Universitas Sebelas Maret, jurusan Sastra
Inggris angkatan 1998. Aktivitasnya dalam beberapa tahun belakangan
adalah bekerja di perusahaan swasta, prenatal yoga instructor, founder
dan aktivis komunitas edukasi kesehatan dan keluarga (Komunitas Sayang
Anak) dan menjadi public speaker motivator seputar ASI di berbagai kes-
empatan. Ibu dari dua orang anak ini sangat menyukai dunia kesehatan
khususnya mengenai pentingnya ASI dan terdorong untuk terjun ke dunia
kesehatan sebagai pembicara seputar menyusui anak.
b. Dr. Intan Badriyah
Seorang dokter umum di RS Islam Surakarta yang hobi membaca buku.
Selain itu ibu dari dua orang anak ini juga merupakan konselor laktasi dan
merupakan founder dan aktivis komunitas edukasi kesehatan dan keluarga
(Komunitas Sayang Anak), public speaker motivator seputar ASI dan
Owner AsiAid Store.
B. Target Audience
1. Target Audience
Target audience adalah pemilihan segmentasi audience yang akan di-
jadikan sebagai sasaran dalam perancangan media informasi berupa buku
“Menyusui dengan Cinta, Panduan Sukses Menyusui”. Pemilihan audience
ditentukan melalui riset yang telah dilakukan. Target audience perancangan
media buku panduan menyusui ini adalah sebagai berikut:
35
35
Target audience dari perancangan ini adalah ibu hamil dan ibu me-
nyusui (21-35 tahun) yang dapat dijabarkan, sebagai berikut:
a. Segmentasi Geografis : Seluruh wilayah indonesia
b. Segmentasi Demografis :
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 20 - 35 tahun
Tingkat Pendidikan : Semua jenjang pendidikan
Kelas Sosial : Status ekonomi menengah ke atas dan atas
tanpa memandang ras, suku, bangsa, dan
agama
c. Segmentasi Psikografis : Ibu yang sadar dan peduli tentang kesehatan
diri dan keluarganya.
d. Segmentasi Perilaku : Ibu yang sedang mempersiapkan atau mem-
perhatikan soal kesehatan dan tumbuh kem-
bang bayinya.
2. Hasil Identifikasi Data
Dalam perancangan buku “Menyusui dengan Cinta, Panduan Sukses
Menyusui” ini berhasil didapatkan Consumer Insight melalui hasil wawancara
dengan beberapa narasumber. Dalam pelaksanaannya terdapat pengelompokan
narasumber dengan inti pertanyaan yang berbeda. Kelompok narasumber yang
pertama adalah penulis asli buku “Menyusui dengan Cinta, Panduan Sukses
Menyusui” dan pakar kesehatan (dokter & bidan), pada kelompok pertama ini
lebih ditekankan pada pembahasan seputar ASI dan menyusui. Sedangkan un-
36
36
tuk kelompok kedua, yaitu ibu hamil dan menyusui lebih difokuskan seputar
tampilan buku perancangan.
a. Kelompok 1 ( penulis buku, dokter & bidan)
Narasumber :
Penulis : Ratih Kusuma & dr. Intan Badriyah
Dokter Spesialis Anak : dr. Lusi Savitri, SpA
Bidan : Riska Putriyani
Maksud dan tujuan :
Ingin memperoleh data-data empiris seputar ASI dan menyusui sebagai
bahan masukan berdasarkan keterangan dari para pakar dan spesialis di
bidang tersebut. Sebagai kelengkapan data yang diperlukan dalam pros-
es perancangan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Daftar Pertanyaan untuk wawancara kepada narasumber pada kelompok
pertama adalah sebagai berikut :
1) Apakah arti dari proses menyusui menurut anda?
2) Pada usia berapakah seorang wanita untuk pertama kalinya
mampu menghasilkan ASI sendiri?
3) Pada rentang usia berapa wanita dikatakan produktif dalam
menghasilkan ASI?
4) Apakah manfaat ASI bagi bayi dan ibunya sendiri?
5) Apakah komposisi yang terdapat pada ASI?
6) Bagaimana kriteria ASI yang baik?
7) Menurut anda apa yang menjadi faktor hambatan bagi ibu
hamil untuk lancar menyusui saat nanti bayinya lahir?
37
37
8) Cara menyusui yang baik dan efektif yang dianjurkan pada
calon ibu seperti apa?
Analisis hasil wawancara :
Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara diatas, dan setelah
jawaban dari semua narasumber digabungkan, maka dari situ dapat di-
tarik sebuah kesimpulan, yaitu:
Bahwa menyusui adalah proses aktif ibu dan bayi dalam pemberian nu-
trisi (berupa ASI) dan stimulasi yang bertujuan mendukung tumbuh
kembang bayi optimal. Pada dasarnya wanita yang sudah produktif
secara seksual, yaitu saat wanita mulai mendapat siklus menstruasi.
Saat itulah wanita mulai dapat mereproduksi (hamil, melahirkan, serta
menyusui). Dan untuk usia wanita dikatakan produktif dalam
menghasilkan ASI dapat berbeda-beda tergantung genetic, hormonal,
stimulasi dan gizi.
ASI terbaik adalah yang langsung disusui dari payudara Ibu. ASI selalu
yang terbaik dibanding semua produk buatan manusia merek apapun.
Kandungan ASI berupa semua nutrisi yang diperlukan bayi seperti :
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, enzim, DNA, zat anti-
bodi, hormon pertumbuhan, dll. Karena itulah ASI dapat dikatakan se-
bagai makanan ideal yang sempurna bagi bayi. Secara singkat cara me-
nyusui yang dianjurkan untuk para ibu adalah dengan posisi dan peleka-
tan menyusui yang baik dan benar, sehingga membuat proses menyusui
menjadi efektif dan nyaman. Faktor hambatan bagi ibu hamil untuk
lancar menyusui bisa dikarenakan banyak hal, salah satunya adalah ku-
38
38
rangnya pengetahuan, serta dukungan dan percaya diri dari si ibunya
sendiri.
Manfaat ASI bagi bayi antara lain:
1) 100% memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi 0-6 bulan. Merupa-
kan makan terbaik.
2) Nutrisi terbaik untuk otak bayi hingga usia 2 tahun, sehingga mem-
buat IQ bayi lebih tinggi, bayi lebih cerdas.
3) Melindungi bayi dari berbagai penyakit, karena kandungan antibodi
nya.
4) Menurunkan risiko penyakit degeneratif, ASI tidak membebani or-
gan tubuh, gampang dicerna, sehingga organ tubuhnya lebih sehat
hingga di kemudian hari.
5) Terpenuhi kasih sayang, menyusui tidak sekadar memberi ASI na-
mun memberikan kasih sayang dan membentuk ikatan bathin yang
kuat antara ibu dan bayi.
Sedangkan manfaat ASI bagi ibu adalah:
1) Mencegah perdarahan pasca persalinan.
2) Membuat cepat langsing.
3) Membuat kadar hormon seimbang dan mood ibu lebih bagus.
4) Menurunkan risiko kanker.
5) Tidak Boros.
b. Kelompok 2 ( ibu hamil dan menyusui)
Maksud dan tujuan :
39
39
Ingin memperoleh data-data lapangan bersifat subjektif mengenai selera
konsumen terhadap buku perancangan yang ideal.
Daftar Pertanyaan untuk wawancara kepada narasumber pada kelompok
kedua adalah sebagai berikut :
1) Buku yang seperti apa yang anda ingin miliki? tolong jelaskan
berdasarkan:
Warna
Layout/ penataan gambar dan tulisan
Ilustrasi/ gambar
Bobot tulisan dan gaya bahasa
2) Untuk para ibu atau di seusia anda, lebih menyukai warna yang
seperti apa untuk digunakan ke dalam perancangan buku? Beri
alasan.
3) Lebih suka layout/ penataan konten yang formal dan rapi atau
dinamis serta bebas namun good looking?
Analisis hasil wawancara :
Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara diatas, dan setelah
jawaban dari semua narasumber digabungkan, maka dari situ dapat di-
tarik sebuah kesimpulan, yaitu:
Para ibu serempak menyukai buku panduan yang berwarna, terutama
warna-warna cerah dan feminism seperti pink. Selain itu mereka me-
nyukai buku dengan disertai gambar sehingga tidak terkesan mem-
bosankan. Serta untuk isi tulisan menggunakan bahasa yang menarik
serta mudah dipahami oleh pembaca.
40
40
C. Komparasi Data
1. Buku Pintar ASI dan Menyusui dr. Maharani Bayu
Gambar 1. Desain Sampul Buku Pintar ASI dan Menyusui dr. Maharani Bayu
Sumber: Google.co.id
a. Data Buku
Penulis : dr. Maharani Bayu
Editor : Gita Romadhona & Nurul Hikmah
Penata Letak : eNKa dan Fajar Utami
Desain Sampul : Dwi Anissa Anindhika
Penerbit : Panda Media Imprint dari Gagas Media
Cetakan : Pertama, 2014
Tebal : iv + 192 halaman
Ukuran : 14 x 20 cm
Harga : Rp 49.000
41
41
b. Sinopsis Buku
Bukan rahasia lagi kalau ASI adalah makanan terbaik untuk bayi Anda.
Namun, banyak orang tua baru yang masih bingung bagaimana memulai
menyusui dan memberikan ASI untuk buah hatinya. Buku ini adalah solusi
dari dr. Maharani Bayu seorang dokter yang aktif menjadi konselor laktasi
untuk menjawab semua kebingungan dan kebimbangan Ayah dan Ibu.
c. Wilayah Pemasaran : seluruh Indonesia
d. Metode Promosi : sosial media, talk show
Gambar 2. Media Promosi Buku Pintar Asi Menyusui
Sumber : Google.co.id
d. Kandungan Informasi Buku:
Buku ini berisi berbagai pertanyaan yang seringkali muncul mengenai
proses menyusui sampai masa menyapih. Kemudian dijabarkan secara
rinci oleh dokter Maharani yang tidak lupa dilengkapi dengan gambar.
Materi-materi yang terdapat dalam buku tersebut meliputi: Kiat Menga-
tasi Morning Sickness, Post Natal Blues dan Baby Blues Syndrome, Ini-
42
42
siasi Menyusui Dini (IMD), Permasalahan seputar ASI dan Bayi, Makanan
Tambahan Pendamping ASI (MPASI), Manajemen ASI, Sukses ASI pada
Wanita Karier, dan masih banyak lagi informasi seputar menyusui lainnya.
2. Buku Pintar ASI dan Menyusui F.B. Monika
Gambar 3. Buku Pintar ASI dan Menyusui F.B. Monika
Sumber: Google.co.id
a. Data Buku
Penulis : Fatimah Berliana Monika Purba
Editor : Kiki Sulistiyani
Desain Sampul : Widasartika
Penerbit : Noura Books (PT Mizan Publika)
Cetakan : Pertama, Desember 2014
Tebal : iv + 192 halaman
Jumlah halaman : 288 Halaman
b. Wilayah Pemasaran : seluruh Indonesia
43
43
c. Metode Promosi : sosial media, talk show
Gambar 4. Bentuk Promosi Buku Pintar ASI dan Menyusui F.B. Monika
Sumber: Google.co.id
d. Kandungan Informasi Buku:
Buku ini berisi berbagai tips dan panduan lengkap yang akan banyak memban-
tu para ibu dalam menghadapi moment menyusui mereka bersama buah hati.
Materi-materi yang terdapat dalam buku tersebut meliputi: Tips agar ASI Cepat
Keluar Setelah Melahirkan, Perawatan Payudara, Persiapan Menyusui, Sebab
dan Cara Mengatasi Mastitis dan Masalah dalam Menyusui, ASI dan
Imunisasi, Nutrisi, Makanan dan Minuman yang Dipercaya dapat Meningkat-
kan Produksi ASI, Manajemen ASI untuk Ibu Bekerja, Pedoman Gizi Seim-
bang, Dukungan terhadap ASI dan Menyusui dan masih banyak lagi informasi
seputar menyusui lainnya.
44
D. Analisis SWOT
Tabel analisis SWOT akan dijelaskan sebagai berikut:
Buku Menyusui dengan Cinta
Panduan Sukses Menyusui
Buku Pintar ASI dan Menyusui (dr.
Maharani Bayu)
Buku Pintar ASI dan Menyusui (F.B.
Monika)
Str
ength
(Kek
uata
n)
1. Dilengkapi dengan ilustrasi
yang lebih menarik, lengkap
dan jelas
2. Penyampaiannya sangat inter-
aktif dan menarik
1. Lebih duluan diterbitkan (2014) se-
hingga sudah banyak dikenali
2. Penyampaiannya menggunakan gaya
bahasa yang mudah dipahami
1. Lebih duluan diterbitkan (2014) sehingga
sudah banyak dikenali
2. Pembahasan lengkap dan praktis ber-
dasarkan pengalaman pribadi penulis dan
referensi ilmiah terpercaya.
45
Wea
kn
ess
(Kel
ema
ha
n)
1. waktu peluncuran buku paling
akhir sehingga belum banyak
dikenal
1.Terlalu banyak variasi ilustrasi sehing-
ga kurang memiliki ciri khas dan ku-
rang enak dilihat
2. Penggunaan jenis font yang cukup
banyak menciptakan poin minus dari
segi estetika
3. Penggunaan warna sangat terbatas
1. Penggunaan layout dan ilustrasi yang ku-
rang tepat sehingga terkesan mem-
bosankan
2. Penggunaan warna hitam-putih saja sedi-
kit-banyak menurunkan gairah baca se-
bagian orang
46
Oppo
rtu
nit
y
(Kes
emp
ata
n)
1. Kesadaran masyarakat tentang
manfaat ASI sedang berkem-
bang pesat
2. Sejalan dengan program dari
pemerintah daerah dalam
upaya meningkatkan pem-
berian ASI eksklusif kepada
bayi sampai usia 6 bulan
1. Kesadaran masyarakat tentang
manfaat ASI sedang berkembang pe-
sat
2. Sejalan dengan program dari
pemerintah daerah dalam upaya
meningkatkan pemberian ASI ek-
sklusif kepada bayi sampai usia 6 bu-
lan
1. Kesadaran masyarakat tentang manfaat
ASI sedang berkembang pesat
2. Sejalan dengan program dari pemerintah
daerah dalam upaya meningkatkan pem-
berian ASI eksklusif kepada bayi sampai
usia 6 bulan
47
Th
reats
(An
cam
an
)
1. Banyak media informasi
berupa buku panduan sejenis
yang telah lebih dulu
dikenal.
2. Masih banyak pandangan
dari sebagian Ibu bahwa
proses menyusui adalah hal
yang mudah dan terjadi
secara alamiah tanpa harus
membeli buku panduan
seputar itu.
1. Munculnya media informasi berupa
buku panduan menyusui dengan
segmentasi sasaran yang sama men-
jadi persaingan yang cukup kom-
petitif.
2. Masih banyak pandangan dari seba-
gian Ibu bahwa proses menyusui
adalah hal yang mudah dan terjadi
secara alamiah tanpa harus membeli
buku panduan seputar itu..
1. Munculnya media informasi berupa bu-
ku panduan menyusui dengan segmen-
tasi sasaran yang sama menjadi per-
saingan yang cukup kompetitif.
2. Masih banyak pandangan dari sebagian
Ibu bahwa proses menyusui adalah hal
yang mudah dan terjadi secara alamiah
tanpa harus membeli buku panduan
seputar itu.
Tabel 2. Analisis SWOT