26
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Identifikasi Data Produk
1. Profil Legenda Timun Mas
a. Asal Usul Legenda Timun Mas
Legenda ini berasal dari daerah Jawa Tengah dan merupakan salah
satu legenda yang cukup terkenal di masyarakat Indonesia.
b. Timun Mas dalam Beberapa Media
Kepopuleran legenda Timun Mas membuatnya diadaptasi dalam
beberapa media sehingga masyarakat tidak jenuh. Selain buku cergamnya
yang sudah beredar luas, Timun Mas juga telah dibuat juga animasi dua
dimensi, animasi tiga dimensi dan drama musikal.
1) Media Buku Bacaan Cerita Bergambar
Judul : Timun Mas yang Pemberani
Pengarang : Ali Muakhir
Halaman : 32
Ukuran : 190x200 mm
Penerbit : Little Serambi
Edisi : Soft Cover
ISBN : 979141100X
Harga : Rp. 14.900
Tahun : 2010
27
Sinopsis :
Bercerita tentang Mbok Sirni yang mendapatkan biji timun ajaib
dari Buto Ijo yang kemudian menjadi seorang anak, Timun Mas. Demi
menyelamatkan Timun Mas dari santapan Buto Ijo saat berumur tujuh
belas tahun, Mbok Sirni memberikan empat biji ajaib yang didapatnya
dari pendeta di kaki bukit.
Gambar 1. Cover buku cergam Timun Mas
(Sumber: www.bukabuku.com diakses pada 5 Maret 2015)
2) Media Animasi Dua Dimensi
Judul : Timun Mas
Rumah Produksi : Emperor
Durasi : 52 menit 29 detik
Tahun : 1993
Sinopsis :
Bercerita Timun Mas memiliki banyak teman binatang, dan
mereka sering bermain bersama. Mereka cukup ahli dalam memegang
senjata juga. Buto Ijo yang biasanya menakutkan dibuat menjadi lucu dan
menggemaskan. Bahkan tak ada satupun mahkluk yang takut padanya.
Sehingga Buto Ijo menjadi depresi, dan berakhir dengan berusaha
menakuti seluruh penduduk hutan dan menculik Timun Mas. Namun
usahanya digagalkan oleh Timun Mas beserta teman-temannya.
28
Gambar 2. Potongan film animasi Dua Dimensi Timun Mas
(Sumber: Film Timun Mas)
3) Media Animasi Tiga Dimensi
Judul : Timun Mas Tales of The Ages
Durasi : 7 menit 15 detik
Studio : Glue Studios Malaysia (c) 2010
Sinopsis :
Bercerita tentang Mbok Sirni yang mendapatkan biji Timun ajaib
dari Buto Ijo yang kemudian menjadi Timun Mas. Demi menyelamatkan
Timun Mas dari santapan Buto Ijo saat berumur enam tahun, Mbok Sirni
memberikan empat biji ajaib yang didapatnya dari pendeta di Gunung
Kidul.
Gambar 3. Potongan film animasi Tiga Dimensi Timun Mas
(Sumber: Film Timun Mas Tales of The Ages)
4) Media Drama Musikal
Judul : Timun Mas The Musical
Sutradara : Rama Soeprapto
29
Pemain : Angel Pieters, Nola, Chandra Satria, Ria Irawan, Naura,
Indra Birowo,Maera, Sahita Group, dan para pemain
musikal lainnya.
Lokasi : Istora Senayan
Tahun : 29 & 30 Juni 2013
Sinopsis :
Diceritakan Timun Mas merupakan putri di kerajaan yang telah
hilang. Ratu Mawar yang merupakan penyihir jahat, ingin merebut kursi
kekuasaan di Kerajaan sehingga berniat melenyapkan Timun Mas.
Namun, rencananya gagal karena ternyata Timun Mas masih hidup.
Maka dikirimlah tentara jahatnya guna melenyapkan Timun Mas dari
muka bumi untuk selamanya, Buto Ijo.
Gambar 4. Potongan drama musikal Timun Mas
(Sumber: Timun Mas the Musical)
c. Cerita Legenda Timun Mas
Legenda Mas memiliki beberapa versi yang berbeda. Perbedaan
terletak pada tokoh orang tua Timun Mas, asal usul kantung yang berisi
kekuatan magis, dan jumlah kantung yang diberikan kepada Timun Mas.
Berikut adalah salah satu versi legenda Timun Mas yang paling
populer beredar di masyarakat.
Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan seorang
anak agar dapat membantunya bekerja. Suatu hari ia didatangi oleh raksasa
30
yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia
tujuh belas tahun harus diserahkan kepada raksasa itu untuk disantap.
Mbok Sirni pun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar
ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang
ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas.
Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata
isinya seorang bayi cantik yang diberi nama Timun Mas. Semakin hari
Timun Mas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk
menagih janji. Mbok Sirni amat takut kehilangan Timun Mas, dia mengulur
janji agar raksasa datang dua tahun lagi, karena semakin dewasa semakin
enak untuk disantap, raksasa pun setuju.
Mbok Sirnipun semakin sayang pada Timun Mas, setiap kali ia
teringat akan janjinya hatinya pun menjadi cemas dan sedih. Suatu malam
Mbok Sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di
Gunung Gundul. Paginya ia langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu
seorang petapa yang memberinya empat buah bungkusan kecil, yaitu biji
mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal.
Sesampainya dirumah diberikannya empat bungkusan tadi kepada
Timun Mas, dan disuruhnya Timun Mas berdoa. Paginya raksasa datang
lagi untuk menagih janji. Timun Mas pun disuruh keluar lewat pintu
belakang oleh Mbok Sirni.
Raksasa pun mengejarnya. Timun Mas pun teringat akan
bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun. Sungguh ajaib, hutan
31
menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasa pun memakannya
tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa.
Lalu Timun Mas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlah pohon-
pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah-
darah raksasa terus mengejar. Timun Mas membuka bungkusan garam dan
ditaburkannya. Seketika hutan pun menjadi lautan luas. Sambil menahan
rasa raksasa dapat melewati. Yang terakhir Timun Mas akhirnya
menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih,
akhirnya raksasa pun mati.
"Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini", Timun
Mas mengucap syukur. Akhirnya Timun Mas dan Mbok Sirni hidup bahagia
dan damai.
2. Profil Penerbit Mizan
Mizan Publishing dikenal sebagai salah satu penerbit buku produktif di
Indonesia. Menerbitkan karya-karya penulis lokal potensial. Haidar Bagir adalah
sosok di balik penerbit yang telah berdiri selama dua puluh tujuh tahun ini.
Pada tahun 1983 Haidar Bagir bersama beberapa kawannya mendirikan
Mizan. Nama penerbit itu berarti berimbang dan obyektif. Arti nama itu kemudian
dijadikan prinsip penerbitan Mizan.
Mizan membuka sayap ke dunia perfilman, Mizan Cinema, yang
menggarap film yang diadaptasi dari buku-buku Mizan. Beberapa tahun kemudian
Mizan mulai merambah ke penerbitan buku anak. Sejak tahun 1990, Mizan mulai
menerbitkan buku-buku umum. Saat ini Mizan sudah tidak bisa disebut sebagai
penerbit buku Islam karena sudah menerbitkan buku dari beragam kategori.
32
3. Analisis Data
a. Metode Wawancara
Dilakukan dengan cara mewawancarai salah satu ilustrator Indonesia,
Fajareka Setiawan. Wawancara dilakukan guna mendapatkan asupan materi
dalam memvisualisasikan karya.
b. Metode Kepustakaan
Mencari referensi dari beberapa buku ilustrasi, buku komik, buku
grafis, dan buku teori dari berbagai sumber dan legenda Timun Mas melalui
media internet.
c. Metode Angket
Angket atau kuisioner berupa sejumlah pertanyaan yang disebarkan
pada 100 orang responden yang mewakili target audience di daerah Jawa
Tengah dan sekitarnya untuk buku ilustrasi Legenda Timun Mas.
Berikut data identifikasi responden.
Responden perempuan berjumlah lima puluh lima. Responden laki-laki
berjumlah empat puluh lima.
55%
45% Perempuan
Laki-laki
5% 5% 5%
12%
9% 15%
4% 6%
18%
9%
12% 16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26
33
Rata-rata umur responden adalah 21 tahun.
Dari penyebaran angket tersebut, didapatkan data-data yang dijelaskan
seperti di bawah ini:
1) Seberapa sering Anda membaca buku?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, 60% membaca sering
membaca buku, sedangkan sisanya jarang membaca buku.
2) Buku seperti apa yang biasa Anda baca?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, 47% lebih memilih bacaan
komik. Sementara 20% memilih novel. Lainnya memilih buku
akademis, cergam, majalah, ensiklopedia dan jenis bacaan lainnya.
60%
33%
7% Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah /sangat jarang
20%
11%
4% 47%
18% Novel
Buku Akademis
Buku Cergam
Komik
Lainnya
34
3) Dimana biasa Anda membeli buku?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, 45% memilih toko buku
Gramedia sebagai tempat yang sering dikunjungi dalam membeli buku.
Sementara 37% memilih toko buku Togamas. Dan sisanya memilih
toko buku lainnya, bursa buku bekas dan melalui online.
4) Apakah Anda familiar dengan cerita rakyat berikut ini?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 36% responden
lebih mengenal cerita legenda Timun Mas. Sementara sisanya mengenal
cerita legenda Sangkurian, Jaka Tarub, Keong Mas, Bawang Merah
Bawang Putih, Malin Kundang, dan lain sebagainya.
45%
37%
7%
11% Gramedia
Togamas
Toko buku lainnya
Lainnya
36%
26%
20%
18% Timun Mas
Sangkuriang
Jaka Tarub
Lainnya
35
5) Genre apa yang Anda suka dalam buku bacaan?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 38% memilih
genre action, sementara 32% memilih genre fantasy. Sedangkan
sisanya memilih genre romance, mistery, humor dan science fiction.
6) Apakah menurut Anda buku cerita bergambar hanya untuk anak-anak?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 90% responden
mengatakan bahwa buku cerita bergambar tidak hanya untuk anak-anak
semata.
38%
32%
19%
11% Action
Fantasy
Romance
Lainnya
10%
90%
Ya
Tidak
36
7) Mungkinkah bila ada buku cerita bergambar untuk remaja untuk
kedepannya?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 90% responden
menjawab ada kemungkinan bila kedepannya tersedia buku cerita
bergambar untuk remaja.
8) Apa yang memutuskan buku komik atau cerita bergambar layak baca
atau beli saat pertama kali?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 55% responden
memilih gambar saat memutuskan saat membeli buku komik atau cerita
bergambar.
90%
10%
Ya
Tidak
45%
55%
Alur Ceritanya
Gambar
37
9) Anda lebih suka ilustrasi seperti apa untuk sebuah buku bergambar atau
komik?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 29% responden
memilih style Jepang untuk ilustrasi dalam sebuah buku bergambar
ataupun komik. Sementara sisanya memilih detail background, style
Eropa, detail ornamen, realis dan style Amerika.
Berdasarkan data-data diatas, maka dapat disimpulkan minat baca
cukup tinggi dikalangan remaja, mereka lebih menyukai buku bacaan ringan
seperti komik, novel atau yang lainnya. Pengaruh alur cerita dan gambar
sama-sama penting, dan tidak dapat dipisahkan. Genre action, fantasy, dan
romance cukup populer dikalangan remaja. Dan cerita bergambar untuk
remaja ditanggapi secara positif.
B. Komparasi
Komparasi atau pembanding dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah
beberapa buku komik lokal yang mengangkat cerita legenda yang kemu dian
17%
19%
29%
5%
19%
11% Detail ornamen
Detail background
Style Jepang
Style Amerika
Style Eropa
Realis
38
menambahkan plot tambahan dan/atau merubah beberapa plot dalam legenda
tersebut sehingga bisa diterima dengan baik oleh target audience.
1. Komik GARUDAYANA
Judul komik : GARUDAYANA
Pengarang : Is Yuniarto
Volume : 5 (on going)
Genre : Action Adventure
Tahun : 2009
Penerbit : m&c! Publishing
Sinopsis :
GARUDAYANA bercerita tentang petualangan Kinara seorang pencari
harta karun yang pada suatu hari menemukan telur Garuda di situs kuno Lembah
Para Batara. Namun ternyata situs tersebut adalah tempat persembunyian seekor
Ashura Api yang sedang menantikan menetasnya telur Garuda untuk dimakan.
Gambar 5. Preview komik GARUDAYANA
(Sumber: http://mongopedia.ngomik.com/ diakses pada 3 Maret 2015)
39
2. Komik The Grand Legend RAMAYANA
Judul komik : The Grand Legend RAMAYANA
Pengarang : Is Yuniarto
Volume : 7 (ongoing)
Genre : Action Adventure Romance
Tahun : 2013
Serial (majalah): Re:On
Penerbit : m&c! Publishing
Sinopsis :
Rama dan Laksmana, adiknya yang saat masih kecil menyelamatkan
seorang gadis kecil dari serangan Yaksha (monster), kemudian mereka bertemu
kembali saat remaja. Gadis itu bernama Shinta. Shinta yang merupakan putri dari
kerajaan tiba-tiba diculik oleh Rahwana. Inilah aksi petualangan Rama dan
Laksmana mencari Shinta yang diculik oleh Rahwana.
Gambar 6. Preview komik The GRAND LEGEND RAMAYANA
(Sumber: http://reoncomics.com/ diakses pada 3 Maret 2015)
40
C. Analisis SWOT
Analisa SWOT dimaksudkan untuk mengetahui dan mengambil
kesimpulan dari data fisik obyek perancangan maupun komparasi, yaitu metode
untuk mencari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan
(opportunity), dan ancaman (threat).
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut:
a. Legenda Timun Mas merupakan salah satu legenda populer di Indonesia.
Banyak orang yang sudah mengerti jalan ceritanya sehingga memudahkan
dalam penggenalan buku ilustrasi ini kepada masyarakat.
b. Penambahan plot sehingga cerita tidak monoton.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut:
a. Distribusi yang hanya di pulau Jawa. Sehingga hanya orang-orang yang
pulau Jawa yang dapat membelinya.
b. Karena dikemas dalam buku ilustrasi full color mengakibatkan biaya
produksi yang membengkak. Sehingga harga jual kembali menjadi lebih
mahal.
3. Kesempatan (Oppurtunity)
Kesempatan dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut:
a. Buku ilustrasi lebih sering ditunjukan kepada anak-anak. Buku ilustrasi
yang ditunjukkan untuk kalangan remaja ke atas di Indonesia belum ada.
Dalam hal ini merupakan sesuatu yang terbilang unik. Dan remaja menyukai
hal-hal yang bersifat unik.
41
b. Terbit dalam satu buku sehingga tidak terlalu menguras keuangan.
4. Ancaman (Threat)
Ancaman dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut:
a. Keraguan publik terhadaa author yang masih baru
b. Biaya produksi dan penjualan yang mahal sehingga konsumen akan
membuat pertimbangan dalam memutuskan untuk membelinya atau tidak.
Poin-poin di atas dapat dijadikan pijakan untuk melakukan komparasi
dengan produk lainnya sebagai berikut:
Analisa Timun Mas Garudayana Ramayana
Strenght (S)
Legenda Timun Mas
merupakan salah satu
legenda yang dikenal di
Indonesia. Banyak
orang yang sudah
mengerti jalan ceritanya
sehingga memudahkan
dalam penggenalan buku
ilustrasi ini kepada
masyarakat.
Penambahan plot
sehingga cerita tidak
monoton.
Legenda wayang yang
populer di masyarakat.
Diterbitkan dalam versi
komik yang lebih
disukai oleh remaja.
Harga lebih terjangkau.
Alur cerita yang
menarik.
Distribusi luas
mencakup seluruh
Indonesia.
Mengangkat kisah
romantisme Rama dan
Shinta dan dibumbui
oleh action.
Dalam penyajiannya
dilakukan penambahan
plot percampuran
antara unsur
tradisional dan
modern.
Sosialisasi yang terus
menerus
(berkepanjangan)
dalam sosial media.
Tersedia di toko buku
besar seluruh
Indonesia.
Weakness
(W)
Distribusi yang hanya di
pulau Jawa. Sehingga
hanya orang-orang yang
pulau Jawa yang dapat
membelinya.
Karena dikemas dalam
buku ilustrasi full color
mengakibatkan biaya
produksi yang
membengkak. Sehingga
harga jual kembali
menjadi lebih mahal.
Ketidak tentunya jadwal
terbit volume terbaru.
Kurangnya promosi
komik saat terbitnya
volume terbaru.
Di muat dalam serial
majalah sehingga bila
ada penggemar yang
hanya menyukai judul
ini saja harus tetap
mengkoleksi
majalahnya.
Opportunity
(O)
Buku ilustrasi lebih
sering ditunjukan kepada
anak-anak. Buku
ilustrasi yang
ditunjukkan untuk
kalangan remaja ke atas
di Indonesia masih
belum ada. Dalam hal ini
Pengarang yang sudah
memiliki banyak
penggemar di dunia
perkomikkan di
Indonesia, sehingga
pembeli sudah percaya
akan kualitas buku
tersebut.
Pengarang yang sudah
memiliki banyak
penggemar di dunia
perkomikkan di
Indonesia, sehingga
pembeli sudah percaya
akan kualitas buku
tersebut.
42
merupakan sesuatu yang
terbilang unik. Dan
remaja menyukai hal-hal
yang bersifat unik.
Terbit dalam satu buku
sehingga tidak terlalu
menguras keuangan.
Sebagian besar komikus
Indonesia memilih cerita
yang lebih modern dan
slice of life kehidupan
sekolah, sehingga komik
Garudayana menjadi
salah satu komik dengan
tema yang berbeda dari
kebanyakan komik yang
beredar dipasaran.
Majalah Re:On
menggandeng Caravan
Studio dalam
penggarapan ilustrasi
sehingga cover yang
digunakan dapat
menarik perhatian
target audience.
Threat (T) Keraguan publik
terhadaa author yang
masih baru
Biaya produksi dan
penjualan yang mahal
sehingga konsumen akan
membuat pertimbangan
lebih dalam memutuskan
untuk membelinya atau
tidak.
Terbit serial komik
kurang pasti. Kadang
kala empat bulan sekali,
kadang enam bulan
sekali. Sehingga
penggemar kesulitan
untuk mengikuti.
Persaingan kuat di dunia
perkomikkan.
Bagaimanapun komik
Indonesia masih
dianggap sebelah mata
oleh para pecinta komik.
Terbit dalam majalah
yang berarti dalam satu
bulan hanya
menggeluarkan satu
chapter saja. Sehingga
membuat penggemar
kurang puas dalam
membacanya.
D. Positioning
Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu
produk, merek, perusahaan, individu, atau apa saja dalam alam pikiran mereka
yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya (Kasali, 1993: 157).
Positioning dalam buku ilustrasi Timun Mas ini adalah menerapkan
Unique Selling Preposition yaitu cerita bergambar dengan plot yang lebih rumit
untuk remaja dan dewasa yang masih langka dalam perancangan visual buku
ilustrasi legenda Timun Mas.