Download - BAB II - UNIMAR AMNI
7
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Pengertian pelayanan
Pelayanan dapat diartikan sebagai aktivitas yang diberikan untuk membantu,
menyiapkan dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak
kepihak yang lain.(Budiman,2013:203)
Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen
sendiri.(Toni. N,2013:617)
1. Pengertian Kapal
a. Menurut Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran,
Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang di
gerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energy lainnya, ditarik atau
ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan
dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak
berpindah-pindah
b. Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut(sungai
dan sebagainya).(Suyono,2007:121)
c. Kapal tanker adalah Kapal laut jenis ini untuk mengakut muatan cair. Karena
muatan cair bisa bebas bergerak kebelakang/depan/kiri/kanan yang
membahayakan stabilitas kapal, maka ruangan kapal dibagi dalam beberapa
kompartement vertical yang berupa tengki-tengki. Selain aman untuk
stabilitas, kekuatan tekanan juga dipecah-pecah menjadi kecil sehingga
memerlukan banyak pipa-pipa dan kelengkapan pompa. Biasanya mesin dan
bangunan kamar-kamar berada di belakang sehingga dapat mencegah
melebarnya kebakran dan ruang muatan menjadi besar. Kapal tanker ada yang
berukuran besar, misalnya very, large, crude, carrier (VLCC)
BERKAPASITAS 300.000 DWT. (Suwarno, 2011:131)
Dokumen
8
Dokumen adalah setiap benda yang memuat atau berisi rekaman
informasi.(Taryana,2012:1)
Dokumen adalah cacatan peristiwa yang sudah lalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
(Sugiyono,2015:240)
Port clearance adalah kapal yang akan berlayar meninggalkan pelabuhan harus
mendapatkan surat ijin berlayar dari syahbandar.(Julia,2014:3)
Menurut suyono (2007:239-240) dokumen pengurusan port clearance sebagai
berikut:
a. Dokumen-dokumen sebelum kapal tiba dipelabuhan.
1) PKKA (Pemberitahuan Keagenan Kapal Asing) dari sea comm.
2) PPKB (Pusat Pelayanan Kapal dan Barang) dari port authority.
3) RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut) di ajkan oleh agen ke Bea
& Cukai.
4) Memorandum pemeriksaan dokumen kapal di ajukan ke harbour master.
5) Letter of Appointment dari owners/kapal.
6) Tonnage Certificate (copy) dari owners/kapal.
7) Master Cable dari master yang menyatakan bahwa kapal akan masuk
pelabuhan.
8) ISSC (Internasional Ship Security Certificate) dari owners.
9) Ship Particulars dari owners/kapal.
10) Crew List sebagai laporan pemberitahuan ke imigrasi.
11) Cargo Manifest/Bill of Lading(copy) dari owners/charterers.
b. Dokumen yang disiapkan pada saat tiba di pelabuhan
1) Crew list.
2) Crew personal effect list
3) Store list
4) Voyage memo
5) Ammunition list
6) Provision list
c. Dokumen yang diperlukan sewaktu keberangkatan kapal
9
1) Sailing Declaration dari karantina
2) Cargo Manifest
3) Port Clearance Out
4) Immigration Clearance
5) Quarantine Clearance
6) Custom Clearance
7) Light Dues (copy)
8) PPKB out dari port autority
Menurut Edy Hidayat (2009:127-130) agar sebuah kapal dapat diperkenankan
berlayar dan memasuki wilayah Negara harus memiliki sertifikat utama yang
dipersyaratkan sesuai konvensi IMO yaitu:
a. Certificate of registry
Diberikan kepada kapal yang didaftarkan di negara bendera (fag state) dan
menjalankan peraturan/hokum dari Negara tersebut.
b. Tonnage Certificate
Diberikan kepada tiap kapal yang pnjngnya lebih dari 24 meter atau lebeih
besar dari 150 GT, dimana GT dan NT ditentukan sesuai persyaratan konvensi.
Sertifikat ini berlaku untuk waktu 5 tahun.
c. International Load Line Certificate
Diberikan kepada setiap kapal di atas panjang 24 meter atau lebih besar 150
GT yang telah di survey dan diberi tanda sesuai konvensi,sertifikat ini berlaku
5 tahun. Dengan dikeluarkan sertifikat ini maka kapal akan diberikan buku
panduan untuk menghitung freeboar kapal.
d. Intact stability booklet
Diberikan kepada tiap kapal penumpang dengan tidak memandang besarnya
dan pada tiap kapal barang yang panjangnya di atas 24 meter.
e. Cargo Security Manual
Merupkan buku manual/petunjuk kegiatan muatan, pemadatan dan
mengikat muatan kapal (selain muatan berat/cair)yang harus ada di kapal.
f. International Oil Pollution Prevention Certificate (IOPP)
10
Diberikan kepada kapal tanker minyak berukuran lebih dari 150 GT dan
kapal lainya berukuran 400 GT lebih yang berlayar kepelabuhan-pelabuhan
dibawah kewenangan pihak yang mengakui MARPOL 73/74. Berlaku untuk
jangka waktu 5 tahun.
g. Oil Record Book
Oil Record Book part I (machinery space operation) Untuk tiap kapal
minyak lebih dari 150 GT dan kapal lainnya lebih dari 400 GT dan Oil Record
Book part II (Cargo/Ballast Operation) untuk tiap kapal tanker minyak lebih
dari 150 GT.
h. Shipboard Oil Pollution Emergency Plan (SOPEP)
Diharuskan berasa diatas tiap kapal barang lebih dari 400 GT dan di sah kan
oleh Negara dari bendera kapal tersebut.
i. Garbage Management Plan
Merupakan petunjuk pencegahan pengototran/polusi oleh sampah dari
kapal. Petunjuk ini harus di pasang bagi tiap kapal yang berukuran lebih bear
400 GT, harus sesuai dengan petunjuk IMO dan ditulis dalam bahasa ABK
kapal.
j. Certificate for Medical Fitness
Merupakan sertifikat kesehatan yang berisis cacatan kesehatan para ABK
kapal. Berlaku selama 2 tahun.
k. Document of Compliance (DOC) & Safety Management Certificate (SMC)
Merupakan dokumen pemenuhan persyartan ISM-Code untuk kapal yang
berukuran di atas 500 GT, diberikan setelah dilakukan pemeriksaan permulaan
apakah peraturan yang ada di ISM-Code telah dipenuhi. Berlaku untuk waktu 5
tahun.
l. Radio Station Silence
Diberikan untuk pengoperasian station radio di kapal, memiliki jangka
waktu 4 tahun.
m. Fire Control Plan and Master list
11
Merupakan sijil-sijil pemadam kebakaran yang menunjukkan letak dari fire
control station, seksi-seksi pemadam api, tugas pemadam kebakaran masing-
masing/letak peralatan dan sebagainya. Semua kapal harus memiliki dan di
pasang di tempat-tempat yang menarik perhatian di seluruh kapal, termasuk
anjungan, di kamar mesin dan kamr ABK kapal.
n. Damage Control Booklist
Merupakan gambar rancangan mengenai batas dari pintu-pintu kedap air
dari tiap dek atau palka, juga pintu masuk ke dalam dan car menutupnya,
termasuk letak dari alat pengendalinya, serta perencanaan untuk membetulkan
setiap kemiringan kapal disebabkan karena masuknaya air.
o. Ship’s Loogbook
Merupakan buku besar kapal yang memuat setiap catatan dari sidak dan
latihan serta catatan mengenai pemeriksaan/pemeliharaan dari alat-alat
penolong dan peralatannya. Ship’s loogbook akan diperiksa oleh pejabat PPK
disetiap pelabuhan.
p. Clasisification Certificate (Hull and Mchinary)
Merupakan sertifikat kelas kapal, di keluarkan oleh Biro Klasifikasi dan
harus selalu berada di kapal selama kapal masih berada dikelas yang
dinyatakan.
2. Pelabuhan
a. Pengertian Pelabuhan
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal sandar, naik turun
penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat
berlabuh kapal yang di lengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan
intra dan antar moda transportasi. (Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2008
Tentang Pelayaran)
Pelabuhan dapat diartikan sebagai tempat kapal berlabuh (anchorage),
mengolah gerak(maneuver), dan bertambat(berthing) untuk melakukan
12
kegiatan menaikkan dan/atau menurunkan penumpang atau barang secara aman
(securely) dan selamat (safe).(Lasse,2014:5)
b. Fungsi Dasar Operasinal Pelabuhan
Menurut Raja dan Eko (2007:28-28) Terdapat delapan fungsi dasar
operasional pelabuhan, kedelapan fungsi dasar tersebut adalah:
1) Penyediaan kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas kapal dan tempat
berlabuh.
2) Pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan kapal-kapal
(pilotage) dan pemberian jasa kapal tunda untuk kapal-kapal laut
3) Penyediaan da pelayanan jasa dermaga untuk tambat/sandar, bongkar muat
barang dan hewan serta penyediaan fasilitas naik turun penupang.
4) Penyediaan dan pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan barang,
angkutan di perairan pelabuhan, alat bongkar muat serta peralatan
pelabuhan.
5) Penyediaan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan sehubungan
dengan kepentingan kelancaran angkutan laut hasil industry
6) Penyediaan jaringan jalan dan jembatan, tempat tunggu kendaraan (lahan
parker), saluran pembuagan air(sanitasi), instalasi listrik, instalasi air
minum, depo bahan bakar, dan armada pemadam kebakaran.
7) Penyediaan jasa terminal bongkar muat peti kemas, muatan curah cair,
muatan curah kering dan kapal RO-RO.
8) Penyediaan jasa lainnya yang dapat menunjang pelayanan jasa kepelabuhan.
3. Perusahaan Pelayaran
a. Pengertian Perusahaan Pelayaran
1) Perusahaan pelayaran adalah badan usaha milik negara atau swasta,
berbentuk perusahaan negara persero, Perseroan Terbatas (PT), Perseroan
Comanditer (CV), dan lain-lain yang melakukan usaha jasa dalam bidang
penyediaan ruangan kapal laut untuk kepentingan mengangkut muatan
penumpang (orang) dan barang (dagangan) dari suatu pelabuhan asal (muat)
ke pelabuhan tujuan (bongkar), baik di dalam negeri (interinsulair) maupun
luar negeri (ocean going shipping). (Suwarno, 2011:128).
13
2) Perusahaan pelayaran merupakan perusahaan yang mengoperasikan kapal-
kapal, baik milik sendiri maupun kapal sewa (charter). (Edy. H,2009:47)
b. Kegiatan Pengusahaan Pelayaran Niaga
Menurut Suwarno (2011:130) terdapat beberapa jenis kegiatan pengusahaan
niaga, di antaranya:
1) Usaha Pokok Pelayaran
Mengangkut barang atau penumpang, khususnya barang dagangan dari
suatu pelabuhan pemuatan untuk di sampaikan ke pelabuhan pembongkaran
(tujuan) dengan kapal milik sendiri, mencarter, atau kerja sama dengan
pihak-pihak ketiga.
2) Usaha Keagenan
Adalah mengageni perusahaan pelayaran asing / lain atau principal dengan
memberikan jasa dalam pengurusan segala sesuatu yang berkaitan dengan
kepentingan kapal, muatan, container, dan freight dari principal.
3) Usaha Sampingan
Adalah kegiatan di luar tersebut diatas, tetapi menunjang usaha pelayaran
baik dalam bentuk fisik atau keuntungan yang di peroleh.
4. Keagenan
a. Pengertian Keagenan
1) Keagenan adalah hubungan berkekuatan secara hukum yang terjadi bila
mana dua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu pihak
yang dinamakan pemilik (principal) dengan syarat bahwa pemilik tetap
mempunyai hak untuk mengawasi agennya mengenai kewenangan yang
dipercayakan kepadanya. Apabila suatu kapal berlabuh disuatu pelabuhan
maka kapal tersebut membutuhkan pelayanan dan memiliki berbagai
keperluan yang harus dipenuhi. Untuk melayani berbagai keperluan
tersebut, perusahaan pelayaran akan menunjuk sebuah agen kapal. Secara
garis besar, dikenal tiga jenis agen kapal, yaitu general agent, sub-agen atau
agen, dan cabang agen. (Suyono, 2007:223)
14
2) Keagenan kapal atau shipping agent means any person (natural or legal)
engaged on behalf of the owner, charterer or operator of a ship, or of the
owner of cargo, in providing shipping services. (Lasse,2014:351)
3) Agen kapal yaitu apabila suatu kapal berlabuh dipelabuhan maka kapal
tersebut membutuhkan pelayanan dan memiliki berbagai keperluan yang
harus dipenuhi. Untuk melyani berbagai keperluan tersebut, perusahaan
pelayaran akan menunjuk sebuah agen kapal. Secara garis besar, dikenal
tiga jenis agen kapal, Yaitu general agen, sub-agen atau agen, dan cabang
agen. (Suyono, 2007:223)
b. Jenis-Jenis Agen Kapal
Menurut Suyono ( 2007:223-224) ada tiga jenis agen kapal yaitu:
1) General Agent (Agenumum) adalah perusahaan pelayaran nasional yang
ditunjuk oleh perusahaan pelayaran asing untuk melayani kapal-kapal milik
perusahaan asing tersebut selama berlayar dan singgah dipelabuhan
Indonesia.Sebagai contoh, Maersk Line, sebuah perusahaan pelayaran
Denmark, menunjuk Djakarta Loyd sebagai general agent.Maka Djakarta
Loyd memiliki tugas melayani kapal milik Maersk Line selama berlayar dan
singgah dipelabuhan-pelabuhan Indonesia.
2) Sub-agen adalah perusahan pelayaran yang ditunjuk general agent untuk
melayani kebutuhan tertentu kapal dipelabuhan tertentu. Sub agent
sebenarnya berfungsi sebagai wakil atau agen dari general agent, sebagai
contoh, Djakarta Loyd yang telah ditunjuk menjadi general agent oleh
Maersk Line menunjuk perusahaan pelayaran nasional lain, misalnya
Tridharma Wahana sebagai sub-agen untuk Balikpapan, karena Djakarta
Lyod tidak memiliki cabang disana.
3) Cabang agen adalah cabang dari general agent dipelabuhan tertentu.Sebagai
contoh, Djakarta Lyod yang telah ditunjuk menjadi general agent oleh
Maersk Line memerintahkan cabangnya yang ada disurabaya untuk
melayani keperluan kapal Maersk Line yang singgah di Pelabuhan Tanjung
Perak. Djakarta Lyod cabang Surabaya dapat menunjuk PT. Pelni sebagai
sub agen di Probolinggo.
15
c. Tugas Keagenan Kapal
1) Tugas General Agent
Menurut Suyono (2007:225-226) Secara garis besar, tugas general agent
ada dua jenis, yakni tugas pengurusan perizinan dan tugas koordinasi.
Adapun tugas koordinasi meliputi:
a) Koordinasi operasi dan pemasaran
Koordinasi operasi adalah tugas untuk memastikan bahwa
pembongkaran/pemuatan kapal dikerjakan dengan baik oleh perusahaan
bongkar muat.Selain itu, tugas koordinasi juga termasuk juga memastikan
bahwa ketika kapal masuk ketempat sandar pelabuhan. Pelaksanaan pandu,
dan kapal-kapal tunda dilakukan dengan baik.
Sedangkan yang dimaksud dengan koordinasi pemasaran adalah fungsi
general agent untuk mencarikan muatan, mengumumkan kedatangan kapal,
hubungan dengan armada pemasaran (market forces) dan sebagainya.
b) Koordinasi Keuangan
Koordinasi keuangan merupakan tugas general agent untuk
mengumpulkan dan mencatat segala pengeluaran kapalal selama berada
dipelabuhan.Karena tagihan dari pelabuhan sering terlambat, maka bagian
disbursement bertugas menyelesaikan tagihan-tagihan yang belum di
selesaikan. Dengan demikian agent memerlukan advance money yang cukup
brsar, terutama untuk kapal-kapal tramper, karena kemungkinan tidak akan
singgah lagi di pelabuhan tempat agen berada.
c) Penunjukan sub-agen/agent
Seperti telah disebutkan sebelumnya, untuk pelaksanaan tugas tertentu atau
dipelabuhan tertentu, general agent tidak melakukan sendiri. General agent
akan memerintahkan cabangnya atau perusahaan lain sebagai agennya.
d) Mengumpulkan disbursement pengeluaran kapal
Bagian disbursement mengumpulkan segala tagihan selama kapal
dipelabuhan dan sesudah pemberangkatannya. Tugas ini biasanya diawasi
oleh bagian operasi dan keuangan.
e) Koordinasi lain yang berkaitan dengan muatan dan dokumentasi.
16
2) Tugas Sub-agen atau agen
Secara garis besar, tugas sub-agent atau agen ada dua yaitu pelayanan
kapal(ship’s husbanding dan operasi keagenan(cargo operation)). Tugas-
tugas yang termasuk dalam pelayanan kapal adalah pelayanan ABK,
perbaikan atau pemeliharaan kapal,penyediaan onderdil, atau suku cadang
kapal, dan sebagainnya. Sedangkan tugas yang berkaitan dengan operasi
keagenan adalah pengurusan bongkar dan muat, stowage, lashing dan
dokumen muatan
d. Aktivitas Usaha Keagenan Kapal
Menurut Lasse (2014:352) untuk menyelesaikan segala urusan kepentingan
kapal dan bongkar barang meliputi :
1) Melaporkan rencana kedatangan kapal, dan menyerahkan dokumen kapal
kepada syahbandar.
2) Menyampaikan permintaan fasilitas jasa kepelabuhaan kepada
penyelenggara atau operator pelabuhan.
3) Menunjuk perusahaan bongkar muat (PBM) untuk menghandel muatan
kapal.
4) Mengurus kepentingan nahkoda dan awak kapal.
5) Menyelesaikan urusan perpanjangan dokumen kapal yang telah brakhir
atas beban principal.
6) Memungut uag jasa angkutan (freight) atas perintah principal.
7) Melakukan pembukuan dan pencarian muatan (canvassing).
8) Menerbitkan koosemen (bill of lading) atas nama pengangkut.
9) Menyelesaikan tagihan (disbursement) dan claim untuk dan atas nama
principal.
10) Mengurus pengadaan dan pengisian bahan bakar minyak (BBM) dan air
tawar.
11) Memberikan informasi yang di perlukan pemilik kapal(principal).
12) Melaporkan kegiatan di pelabuhan kepada syahbandar.
13) Menyelesaikan clearance out kapal.
17
5. Pihak-Pihak yang Terkait
Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pelayaran :
a. shipper (Pengirim barang)
Menurut Suwarno (2011:128) Shipper (pengirim barang) yaitu orang atau
Badan hukum, yang mempunyai muatan kapal laut untuk di kirim dari suatu
pelabuhan tertentu (pelabuhan muatan) untuk diangkut ke pelabuhan tujuan.
b. penerima barang (Consignee)
menurut Ed Hidayat (2009:6) penerima barang (Consignee) yaitu orang atau
badan hukum ykpada siapa barang kiriman ditujukan.
c. Carrier (pengangkut barang)
Menurut Suwarno (2011:129) Carrier (pengangkut barang) Yaitu perusahaan
pelayaran yang melakukan pengangkutan muatan (barang,orang) dari
pelabuhan muat kepelabuhan tujuan.
d. Stevedoring atau Perusahaan Bongkar Muat
Menurut Suwarno (2011:129) Yaitu perusahaan yang berusaha untuk
melakukan pemuatan dan pembongkaran barang-barang muatan ke dan dari
kapal laut, kadang-kadang kegiatan tersebut dilakukan melalui tongkang.
e. PT. (Persero) PELINDO III
Menurut Wahyu (2014:ii) PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) yaitu Yang
telah ditunjuk oleh pemerintah melalui keputusan pemerintah Nomor KP. 88
Tahun 2011 sebagai BUP. Untuk selanjutnya sebagai dijelaskan dalam pasal
344 ayat 3 UU Nomor 17 Tahun 2008 bahwa yang dimaksud dengan “tetap
diselenggarakan oleh badan usaha milik Negara” adalah badan usaha milik
Negara yang didirikan berdasarkan peraturan pemerintah nomor 56;57;58 dan
59 tahun 1991, sebagai yang di atur dalam pasal 90 ayat 1;2;3 dan 4
selanjutnya untuk menyediakan kolam pelabuhan, pelayanan jasa pemanduan
dan pengusahaan tanah sesuai kebutuhan berdasarkan pelimpahan dari
pemerintah.
f. Bea Cukai
Menurut Norman dan Vannesa (2016:515),Bea Cukai adalah badan yang
menangani atau mengawasi pelaksanaan tugas dari departemen keuangan.
18
g. Syahbandar
Menurut Edy Hidayat (2009:45) Syahbandar adalah badan yang melaksanakan
port clearance, yaitu pemeriksaan surat-surat kpal, agar kapal dapat keluar
masuk pelabuhan. Syahbandar adalah penegak hokum dalam ketertiban Bandar
dan pengawas keselamatan pelayaran. Kapal-kapal harus memiliki dokumen
yang menyatakan bahwa kapal layak laut serta telah memenuhi syarat dan
ketentuan keselamatan pelayaran.
h. Imigrasi
Menurut Edy Hidayat (2009:45) Direktorat Imigrasi adalah badan yang berada
dibawah departemen kehakiman yang mempunyai tugas untuk:
1) Mengawasi keluar masuknya orang sesuai ketentuan keimigrasian
2) Memeriksa penumpang dan awak kapal, dalam hal penumpang asing yang
hendak masuk atau keluar daerah hokum Indonesia.
3) Alam hal ini akan diperiksa paspornya apakah sudah memenuhi ketentuan.
4) Memeriksa paspor anak buah kapal (ABK)
5) Memberikan immigration clearance
i. Otoritas Pelabuhan(Port Authority)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran,
Otoritas Pelabuhan adalah lembaga pemerintah di pelabuhan sebagai ototritas
yang melakasanakan fungsi engaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan
pelabuhan yang diusahakan secara komersial.
j. Kesehatan Pelabuhan(Port Health)
Menurut Lasse (2014:45) Kantor Kesehatan Pelabuhan(KKP) dibentuk sebagai
unit pelaksana teknis (UPT) Depateme Kesehatan yang berperan sangat
penting dan strategis dalam melaksanakan fungsi cegas dan tangkal penyakit
karantina dan penyakt menular potensial wabah, meminimalisasi risiko yang
timbul dengan melaksanakan kegiatan kekarantinaan dan survailans
epidemiologi.
19
2.2 Gambaran Umum PT. Samudera Energi Tangguh
1. Sejarah Berdirinya
PT Perusahaan Pelayaran Samudera “Samudera Indonesia“ berdiri pada 13
November 1964. Perusahaan ini didirikan oleh Soedarpo Sastrosatomo, sejak awal
berdirinya perusahaan menjalankan bisnis pelayaran samudera (ocean going)
dengan trayek Indonesia – Eropa dan Indonesia – Jepang. Armada kapal pertama
perusahaan bernama MV Eka Daya Samudera dan MV Pantjaran Sinar. PT.
Samudera Energi Tangguh adalah salah satu dari grup perusahaan Samudera
Indonesia yang bergerak dibidang pelayaran, transportasi dan logistik, bermarkas
di Jakarta, Indonesia. Dan PT. Samudera Energi Tangguh sebuah agen pelayaran
terletak di Jl. Perak Timur no.400 Surabaya. PT. Samudera Energi Tangguh
tergabung dalam Samudera Indonesia Group. PT. Samudera Energi Tangguh
adalah peralihan dari PT.Samudera Shipping Services. Dan sampai saat ini masih
dalam proses.
2. Visi dan Misi PT. Samudera Energi Tangguh
a. Visi
Menjadi perusahaan angkutan darat yang tumbuh, berkembang dan
profesional dengan mengutamakan kualitas pelayanan yang terbaik dan dapat
diandalkan oleh pengguna jasa.
b. Misi
Menyediakan jasa pelayanan angkutan darat yang berkualitas dan
profesional sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan, mencapai
pertumbuhan perusahaan dan mampu memberikan keuntungan maksimal bagi
stakeholder.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka dasar yang menggambarkan
hubungan kerja antara pemimpin dengan bawahannya dalam menjalankan suatu
bagian tugas masing-masing, bentuk organisasi ini adalah sistem organisasi lini,
yaitu hanya terdapat satu kesatuan perintah sehingga perintah kerja langsung dari
pimpinan perusahaan kepada bawahannya. Disini dapat dilihat rincian tugas
pokok dan kewenangan masing-masing bagian,
20
STRUKTUR ORGANISASI PT. SAMUDERA ENERGI TANGGUH
:
Gambar 2.1 :(Dokumentasi PT. SET)
DIREKTUR UTAMA
Tarmizi Amir
Manager
Keuangan
Eny Suswatie
Manager
Personalia
Arief Sudirman
Manager
Operasi
H.Sulistiyono
Kepala Cabang
Agus Prabowo
Direktur
Ahcmad Agung
Staff Operasi
- Didik W. Pribadi
- Harisman Amiludin
- Joko S. Utomo
Staff Keuangan
- Hari Wahyono
Staff Agency
- Prayuda
- Nadi
21
Tugas dan Tanggung jawab dari masing-masing jabatan sebagai berikut :
a. Direktur
1) Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan kebijaksanaan perusahaan.
2) Memimpin kantor pusat serta yang berhubungan dengan kegiatan kedinasan.
3) Menerima laporan kerja dari masing – masing bagian serta mengontrol cara
kerja karyawannya.
4) Memonitor dan evaluasi perkembangan bisnis usaha, baik saat ini maupun
mendatang dalam rangka perkembangan usaha.
b. Kepala Cabang
1) Mewakili direksi pusat menjalankan perusahan di cabang tersebut.
2) Memberikan laporan kemajuan cabang kepada direksi pusat termasuk
keuangannya.
3) Mengambil semua tindakan yang diperlukan agar cabang berjalan lancar.
4) Menjalankan semua program perusahaan untuk cabang tesebut.
c. Manager Operasional
1) Menangani secara langsung kegiatan operasional lapangan apabilaterjadi
masalah.
2) Bekerja sama dengan kepala armada untuk kedatangan dan keberangkatan
kapal.
3) Memeriksa dan menerima laporan mengenai aktifitas dari bagian
operasional lapangan mengenai kegiatan keagenan yang sedang
berlangsung.
4) Mengatur, menyusun, merumuskan dan mengembangkan program dalam
bidang operasi.
5) Membantu melayani penyediaan kebutuhan kapal seperti bunker, perbekalan
air, repair, dan lain-lain.
d. Manager keuangan
1) Menyiapkan anggaran harian untuk kegiatan di lapangan maupun kagiatan
di dalam kantor, seperti halnya uang makan setiap minggunya untuk
karyawan.
22
2) Membuat laporan dan menyelesaikan masalah pajak perusahaan.
3) Memeriksa laporan keperluan berkaitan dengan keagenan kapal yang
nantinya akan diserahkan kepada owner.
4) Mengkoordinir penyusunan anggaran dan investasi perusahaan.
e. Manager Personalia
1) Bertanggung jawab atas pengawasan dan upaya kemakmuran karyawan.
2) Mengadakan perbaikan mutu karyawan perusahaan.
3) Membuat laporan kegiatan karyawan baik harian, mingguan, maupun
tahunan.
4) Memberi persetujuan cuti karyawan sebelum di ajukan kepada direktur.
5) Mengadakan pemutasian karyawan serta mengadakan rekrutmen karyawan
baru.
4. Ruang Lingkup Perusahaan
a. Kepegawaian
Perusahaan PT. Samudera Energi Tangguh selalu berupaya memperhatikan
dan memberikan kesejahteraan para karyawannya dengan cara memberikan
fasilitas-fasilitas penunjang seperti :
1) Uang makan atau penyediaan konsumsi dengan jumlah yang telah
ditentukan.
2) Kendaraan kantor yang bisa di gunakan oleh semua karyawan kantor pada
saat bekerja.
Mengenai pendidikan perusahaan tidak menganggap syarat yang mutlak,
yang paling penting ada kemauan untuk bekerja keras, ulet, serta jujur. Ada
baiknya pelamar mempunyai pengalaman pada bidang pelayanan jasa, atau
paling tidak mengetahui usaha atau jasa apa yang di kerjakan oleh perusahaan
PT. Samudera Energi Tangguh.
b. Disiplin Kerja
Untuk meningkatkan kedisiplinan kerja pada PT. Samudera Energi
Tangguh yaitu dengan mengadakan pengabsenan yang ketat pada waktu jam
masuk kerja dan jam pulang kerja, adapun jam kerja yang berlaku :
23
JAM KERJA PT. SAMUDERA ENERGI TANGGUH
Keterangan kerja
Senin-Jumat
Jam (WIB)
Masuk 08.00-8.30
Istirahat 12.00-13.00
Pulang 16.30
Jam Kerja
Tambahan
(Lembur)
Menyesuaikan
Tabel 2.1 : (Dokumentasi PT.SET)
Keterangan
1) Jam masuk kerja pukul 08.00 WIB dan selambat-lambatnya absen pukul 08.30
WIB, berlaku setiap hari bekerja secara teratur.
2) Jam istirahat pukul 12.00-13.00 WIB.
3) Jam pulang kerja pukul 16.30 WIB.
4) Ketentuan diatas sewaktu-waktu bisa berubah ketika sedang ada kegiatan pada
malam hari atau pagi hari, dengan syarat langsung melapor kepada bagian
personalia mengenai mulai waktu bekerja dan selesai bekerja yang di gunakan
untuk pertanggung jawaban manajer personalia kepada direktur.
Apabila ada karyawan yang berhalangan hadir harap memberitahukan kepada
perusahaan melalui personalia dan bagi yang tidak dapat hadir dan tanpa
keterangan akan dilaporkan ke direktur dan akan diberikan teguran.
c. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungannya
Untuk memberikan dan meningkatkan kerja para karyawan diperlukan fasilitas
atau peralatan kerja maupun lingkungan ruangan kerja, hal ini tidak lepas dari
pengawasan perusahaan secara seksama karena langsung dapat menambah
motivasi bagi karyawan atau pekerja dalam melakukan kegiatan demi lancarnya
kemajuan perusahaan.
24
Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan lingkungan kerja kepada
karyawan itu sendiri, pihak perusahaan telah mengambil langkah-langkah yang
diantaranya adalah dengan menyediakan ruangan yang strategis dengan tidak
mengganggu pemandangan, hal ini dapat mendidik karyawan untuk tetap menjaga
dan melestarikan kesejahteraan perusahaan.
Selain menjadi tugas para karyawan juga ada petugas yang mengerjakan tugas-
tugas sebagai berikut :
1) Membersihkan seluruh ruangan yang ada diseluruh perusahaan.
2) Menyediakan semua kebutuhan karyawan seperti air minum dan makanan.
3) Menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan perusahaan.
Masalah ini tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab para petugas tersebut
saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh karyawan perusahaan
PT.Samudera energi Tangguh Surabaya.
4
4