Download - BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Terdahulu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Terdahulu
Dalam Kajian terdahulu ini, saya membuat matriks dari 5 Jurnal yang terdiri
dari 2 jurnal Internasional dan 3 Jurnal Nasional. Dari kelima jurnal ini memiliki
keterkaitan dengan penelitian saya. Matriks jurnal ini berisi pengambaran tentang
isi jurnal, relevansi atau kesamaan dengan penelitian saya yang dapat saya ambil
sebagai masukan serta perbedaan jurnal tersebut dengan penelitian saya.
Berikut matriks Jurnal/kajian terdahulu yang saya buat agar lebih mudah
untuk dipahami.
Tabel 2.1
Matriks Jurnal/Kajian Terdahulu
No Jurnal Isi Metode Relevansi Perbedaan
1.
Factors
affecting
Effective
Strategy
Implementatio
n in a Service
Industry: A
Study of
Electricity
Distribution
Implementasi
strategi yang
sukses adalah
kunci sebuah
organisasi
dapat bertahan.
Banyak
organisasi
yang tidak
dapat
Kuantitatif Sama-sama
memandang
implementasi
strategi itu
penting dan
sangat
berpengaruh
terhadap
strategi yang
telah dibuat
Dilakukan
dengan metode
yang berbeda.
Jadi hasilnya
juga berbeda.
Jurnal ini
menghasilkan
prosentase hasil,
sedangkan
penelitian saya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Companies in
the Sultanate
of Oman.
International
Journal of
Business and
Social Science
Vol. 5, No.
9(1); August
2014. Dr.
James
Rajasekar
mempertahank
an keunggulan
kompetitif
mereka
meskipun
memiliki
formulasi
stategi yang
kuat, karena
lemah dalam
implementasi
strateginya
suatu
organisasi.
Hasil Jurnal
ini juga
berbicara
tentang faktor
yang
berpengaruh
/menghambat
proses
implementasi
strategi
menghasilkan
data deskripsi
implementasi
strategi yang
diterapkan.
2.
Cultural
Development
Strategies and
Urban
Revitalization
A Survey of
US.
International
Journal of
Cultural
Policy, Vol.
13, No. 4,
2007. Carl
Grodach and
Anastasia
Loukaitou-
Sideris
Jurnal ini
membahas
pengembangan
kota di
Amerika
Serikat dengan
Menggunakan
strategi budaya
yang
menggunakan
tiga model
strategi yang
berbeda.
Strategi
revitalisasi
budaya
terfokus pada
hiburan dan
perdagangan,
Kualitatif Strategi yang
dimaksud
sama yaitu
strategi yang
dilakukan
oleh
pemerintah
dan bukan
swasta/
bisnis.
Strategi pada
jurnal ini lebih
ke arah strategi
pembangunan
budaya
perkotaan
sedangkan
penelitian saya
terkait strategi
pemerintah
dalam
peningkatan
daya saing pasar
tradisional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
secara empiris
penelitian ini
khusus
meneliti
strategi
pembangunan
budaya dan
revitalisasi
perkotaan.
3.
Implementasi
Rencana
Strategi
Pemerintah
Dalam
Pengembangan
Usaha Batik
Tulis Tenun
Gedog (Studi
di Dinas
Perekonomian
dan Pariwisata
Kabupaten
Tuban dan di
Usaha Batik
Tulis Tenun
Gedog di Desa
Kedungrejo
Kecamatan
Kerek
Kabupaten
Tuban). Jurnal
Implementasi
Rencana
Strategi
berdasarkan
program
Pengembangan
batik tulis tenun
gedog berjalan
dengan baik
dengan hasil
yang dikatakan
baik pula,
walaupun ada
sisi kekurangan
dari frekuensi
pelatihan yang
dilakukan.
Segala bentuk
perhatian
pemerintah
melalui kegiatan
pengembangan
Deskriptif
Kualitatif
Sama-sama
membahas
implementasi
strategi yang
diterapkan
oleh
pemerintah.
Sama-sama
mengadakan
pelatihan
untuk
pengembanga
n SDM.
Pada jurnal ini
hanya terdapat 1
strategi yang
dibahas, pada
penelitian saya
ada 5 startegi
yang dibahas
yang termasuk
dalam strategi
peningkatan
daya saing pasar
tradisional.
Jurnal ini hanya
menggambarkan
implementasi
rencana strategi
tanpa
menggunakan
teori
implementasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Administrasi
Publik (JAP),
Vol. 1, No. 6.
Ariem Tsuluts
Saiful
Mukmin, Agus
Suryono,
Abdullah Said
usaha batik tulis
tenun gedog
nampaknya
membuahkan
hasil positif di
mata para
pengusaha dan
pengrajin.
4.
Strategi
Peningkatan
Daya Saing
Usaha Kecil
dan Menengah
(UKM)
Berbasis
Kaizen. Jurnal
Optimasi
Sistem
Industri, Vol.
13 No. 2, April
2014:641- 664.
Andi Suranta
Meliala,
Nazaruddin
Matondang,
Rahmi M Sari
Permasalahan
yang paling
utama yang
mempengaruhi
perkembangan
UKM sepatu di
Kota Medan
adalah sumber
daya
manusianya.
Pemecahan
permasalahan
ini akan
dilakukan
dengan strategi
Kaizen (5S)
yang akan
dipadukan
dengan konsep
Training within
industry (TWI)
dan konsep P-
Course.
Kuantitatif Penelitian
pada jurnal
ini juga
mengangkat
sumber daya
manusianya
sebagai
permasalahan
yang
mempengaru
hi
pengembanga
n untuk
bersaing. Dan
Sumber daya
manusia juga
merupakan
salah satu
yang saya
kaji di
penelitian
saya untuk
meningkatka
Strategi dalam
jurnal ini
digunakan untuk
meningkatkan
daya saing
UKMnya.
Sedangkan pada
penelitian saya
strategi yang
dimaksud untuk
meningkatkan
daya saing
pasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Perbaikan ini
akan
menghasilkan
strategi-strategi
untuk
peningkatan
produktivitas
kerja UKM
secara
keseluruhan
dengan fokus
utama adalah
pekerja dan
sistem kerjanya.
n daya saing
pasar
tradisional.
5.
Pengaruh
Perumusan
Dan
Implementasi
Strategi
Terhadap
Pengendalian
Anggaran
Survei pada
BUMN yang
Menderita
Kerugian.
Jurnal
Ekonomi
Bisnis No.1
Vol. 14, April
2009. Eddy
perumusan dan
implementasi
strategi
memiliki
pengaruh yang
positif dan
signifikan
terhadap
pengendalian
anggaran, baik
secara parsial
maupun
simultan.
Variabel
implementasi
strategi
memiliki
explanatory
survey
- Jurnal ini
juga
membahas
implementasi
strategi yang
dilakukan di
organisasi
publik dalam
jurnal ini
yaitu BUMN
-Jurnal ini
menggunaka
n Variabel
implementasi
strategi
berdasar 3
indikator
Penelitian pada
jurnal ini Lebih
fokus pada
pengendalian
anggaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Mulyadi
Soepardi
pengaruh yang
lebih dominan
dibandingkan
dengan variabel
perumusan
strategi terhadap
pengendalian
anggaran,
yakni masing-
masing sebesar
55,77% dan
27,41%.
menurut
Wheelen dan
Hunger
(2004) terdiri
dari tiga
tahapan.
Ketiga tahap
ini antara
lain: (1)
penetapan
program; (2)
penetapan
anggaran;
dan (3)
penetapan
prosedur.
Jurnal ini dan
penelitian
saya sama-
sama
menganggap
anggaran
adalah faktor
yang sangat
penting
dalam proses
implementasi
strategi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Kebaharuan penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan deskriptif
kualitatif dengan menggambarkan implementasi strategi Dinas Pengelolaan Pasar
Kota Surakarta dengan menggunakan 3 tahapan yaitu Penetapan program,
penetapan Anggaran dan penetapan prosedur. Penelitian ini juga merupakan
penelitian tentang implementasi strategi yang meneliti suatu Dinas bukan
perusahaan. Penelitian ini menjabarkan strategi-strategi Dinas dalam tahapan-
tahapan implementasi strategi secara lebih detail.
B. Tinjauan Pustaka
1. Strategi
a. Pengertian Strategi
Kenneth Andrews dalam (Grant, Robert M , 1999 : 10) mengartikan
strategi sebagai bentuk-bentuk dari tujuan-tujuan, kebijakan utama, dan rencana
untuk mencapai tujuan tersebut, yang dipaparkan sedemikian rupa sehingga dapat
menerangkan dalam usaha apa organisasi tersebut bergerak atau seharusnya
bergerak dan apa jenis perusahaan tersebut atau apa macamnya. Pengertian
strategi yang hampir sama juga diutarakan James Brain Quinn dalam (Yosal
iraintara : 2004 : 12) yang mendefinisikan strategi sebagai berikut :
Strategi diartikan sebagai pola atau rencana yang mengintegrasi tujuan
pokok, kebijakan dan rangkaian tindakan sebuah organisasi kedalam satu kesatuan
yang kohesif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Pengertian strategi menurut james Brain ini hampir sama dengan
pengertian strategi yang diungkapkan oleh Kenneth Andrew. Kedua pengertian
strategi diatas sama-sama mengartikan strategi sebagai suatu rencana yang
berintegrasi/berhubungan dengan pencapaian tujuan.
Pengertian strategi yang lain yaitu strategi menurut Nawawi Hadari (2000
: 147) strategi adalah kiat, cara, dan taktik utama yang dirancang secara sistematik
dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategik
organisasi.
Pengertian strategi menurut Nawawi Hadari diatas juga hampir sama
dengan 2 pendapat diatas dimana strategi dirancang untuk pencapaian pada tujuan
dari suatu organisasi.
Berdasarkan beberapa penjelasan terkait pengertian strategi diatas, maka
penulis menyimpulkan bahwa strategi adalah cara, kiat, rencana suatu organisasi
yang diambil/digunakan untuk mencapai tujuan (goal) yang telah ditetapkan oleh
suatu organisasi melalui penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi
tersebut.
b. Tingkatan Strategi
Higgins dalam J. Salusu (2003: 101) menjelaskan empat tingkat strategi,
yaitu:
a. Enterprise Strategy Berkaitan dengan respon masyarakat. Jadi dalam strategi enterprise
terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
b. Corporate Strategy Berkaitan dengan misi organisasi, sehingga disebut Grand Strategy
yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.
c. Bussines Strategy Menjabarkan bagaimana merebut pasaran ditengah masyarakat.
Strategi ini dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan strategis yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
d. Functional Strategy Merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lainnya. Ada tiga jenis strategi fungsional yaitu: 1) Strategi fungsional ekonomi, yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumberdaya, penulisan, dan pengembangan. 2) Strategi fungsional manajemen, yaitu mencakup planning, organizing, implementing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan intregating. 3) Strategi Isu Stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang sudah berubah
Dalam menyusun strategi para eksekutif perlu menjamin bahwa strategi
yang mereka susun berhasil mencapai target yang telah ditentukan. Menrut Hatten
& Hatten dalam J. Salusu (2003:108) terdapat beberapa cara bagaimana strategi
yang telah dibuat bisa sukses, yaitu :
1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya 2. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi 3. Strategi yang efektif harus memfokuskan dan menyatukan semua
sumber daya dan tidak menceriaberaikan satu dengan yang lain 4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan
kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru adalah kelemahannya
5. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis 6. Strategi hendaknya mempertimbangkan resiko yang tidak terlalu besar 7. Strategi hendaknya disusun diatas landasan keberhasilan yang telah
dicapai 8. Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya
dukungan dari pihak-pihak terkait dan terutama dari para eksekutif, dari semua pimpinan unit kerja dalam organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah suatu proses untuk menentukan arah dan tujuan
organisasi dalam jangka panjang beserta pemilihan metode untuk mencapainya
melalui pengembangan formulasi strategi dan implementasi yang terencana secara
sistematis (Susanto, 2014 : 2). Pendapat tersebut hampir sama dengan yang
dikemukakan oleh Thompson dan Martin dalam (Susanto, 2014 : 3) yang
mengemukakan bahwa manajemen strategi adalah Proses dimana sebuah
organisasi menentukan tingkat tujuan, sasaran dan hasrat pencapaian,
memutuskan tidakan untuk mencapainya dalam skala waktu yang tepat dalam
lingkungan yang senantiasa berubah, mengimplementasikan tindakan dan menilai
kemajuan dan hasil. Kedua pendapat diatas sama-sama menganggap manajemen
strategi sebagai sebuah proses untuk menentukan tujuan suatu organisasi.
Sementara itu, Jauch dan Glueck dalam (Susanto, 2014 : 34 )
mengemukakan manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang
mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif
untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Kemudian Hll dan Jones dalam
(Susanto, 2014 : 34 ) menyatakan bahwa manajemen strategi sebagai seni dan
ilmu dari pembuatan (Formulating), penerapan (Implementing) dan evaluasi
(evaluating) keputusan-keputusan strategik antar fungsi–fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa mendatang.
Definisi manajemen strategi terakhir adalah definisi manajemen strategi
menurut (Hunger wheelen, 2001 : 3) yang menyatakan bahwa manajemen strategi
adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menetukan kinerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
perusahaan atau organisasi dalam jangka panjang, Termasuk analisis lingkungan,
formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi serta pengendalian.
Dalam hal ini pendapat hunger wheelen menekankan pada peluang dan ancaman
lingkungan, kekuatan dan kelemahan organisasi tersebut
Dari beberapa pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa
manajemen strategi adalah Proses menentukan tujuan organisasi dan tindakan
yang dilakukan suatu organisasi yang bersifat jangka panjang dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi tersebut. Dalam pengertan diatas manajemen startegi
merupakan suatu proses yang membantu organisasi menentukan apa yang ingin
dicapai oleh manajemen. Dalam praktiknya manajemen strategi dibagi kedalam
beberapa proses atau tahapan. Berikut proses atau tahapan manajemen startegi
menurut pendapat beberapa ahli.
Menurut (Hunger-Wheelen, 2001 : 7) Proses manajemen strategi terdiri
dari 4 element dasar yaitu :
1. Analisis Lingkungan,
2. Formulasi strategi,
3. Implementasi strategi,
4. Evaluasi strategi.
Sedangkan menurut David dalam (Nugroho R, 2010 : 6) Pemahaman
manajemen Strategi terbagi menjadi 3 langkah yang bertahap, yaitu perencanaan
strategi, implementasi strategi, dan evaluasi (Implementasi) strategi. Pendapat
david ini berbeda dengan pendapat hunger-wheelen dimana pendapat David tidak
memasukkan tahapan analisis lingkungan dalam proses manajemen strateginya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Berdasarkan rumusan masalah dan judul skripsi yang telah dibuat, maka
penulis mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Hunger-Wheelen. Penulis
mengambil salah satu tahapan proses manajemen strategi dari keempat tahapan
yang ada yaitu tahapan implementasi/pelaksanaan strategi. Tahapan ini dirasa
sesuai untuk penelitian skripsi penulis.
3. Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah rangkaian aktivitas dan pekerjaan yang
dibutuhkan untuk mengeksekusi perencanaan strategi. Artinya apa yang kita
rumuskan pada strategi dan kebijakan kita terapkan dalam berbagai program kerja,
anggaran, dan prosedur-prosedur. (Munandar Aris. 2015).
Menurut Hunger dan Wheelen (2001 : 299-303) untuk memulai proses
implementasi strategi , manajer harus memperhatikan tiga pertanyaan berikut :
1. Siapa yang akan melaksanakan rencana strategis yang telah disusun Jumlah pihak yang terlibat dalam implementasi strategi mungkin akan lebih banyak dibanding mereka yang merumuskannya. Kebanyakan orang yang memegang peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya implemetasi strategi, justru hanya sedikit dilibatkan dalam mengembangkan strategi organisasi.
2. Apa yang harus dilakukan Untuk mendukung implementasi strategi yang telah disusun, semua pihak harus bekerjasama dalam mengembangkan program, anggaran dan prosedur. Mengembangkan program, anggaran dan prosedur. Tujuan program dibuat adalah untuk membuat strategi dapat dilaksanakan dalam tindakan (action oriented). Setelah semua program yang dibutuhkan disusun, maka saatnya untuk memulai membuat anggaran. Dengan memperkirakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengimplementasikan sebuah program khusus, hal tersebut dapat menjadi petunjuk bagaimana hal yang sering terjadi seperti strategi yang tampak ideal ternyata cacat atau betul-betul tidak dapat dijalankan. Proses mendesain dan membuat anggaran program akan mengarahkan organisasi tersebut mengembangkan prosedur standar operasi (Standard operating procedures /SOP). SOP (Standard
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Operating Procedures) berisi rincian berbagai aktivitas yang diperlukan dalam menyelesaikan sebuah program.
3. Bagaimana Sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam implementasi akan melaksanakan berbagai hal yang diperlukan
Teori implementasi strategi yang lain yaitu : Implementasi strategi menurut
(Nugroho Riant. 2010 : 16) memiliki 3 urutan yang terdiri dari :
1. Pengembangan program-program
2. Penyiapan anggaran
3. Perumusan prosedur-prosedur
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Wheelen-Hunger dalam buku
(Umar Husein, 2002 : 20) yang membagi implementasi strategi menjadi 3
tahapan. Hal tersebut tampak pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1
Model Manajemen Strategis dari Wheelen-Hunger
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Dari gambar diatas diketahui bahwa implementasi strategi menurut
Wheelen dan Hunger dibagi menjadi 3 Tahapan, yaitu :
1. Program
2. Anggaran
3. Prosedur
Pendapat Hunger-Wheelen juga terdapat dalam jurnal Pengaruh
Perumusan Dan Implementasi Strategi Terhadap Pengendalian Anggaran Survei
pada BUMN yang Menderita Kerugian. Jurnal tersebut Menyatakan bahwa
implementasi strategi terdiri dari tiga tahapan. Ketiga tahap ini antara lain: (1)
penetapan program; (2) penetapan anggaran; dan (3) penetapan prosedur.
Berdasarkan beberapa teori diatas, maka selanjutnya dalam penelitian ini,
penulis memutuskan untuk menggunakan teori implementasi strategi berdasarkan
pendapat dari Wheelen-Hunger yang terperinci sebagai berikut, yaitu :
1. Penetapan Program
Program merupakan serangkaian kegiatan yang memiliki durasi waktu
tertentu serta dibuat untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Sebagai
sebuah aktivitas yang memiliki durasi waktu tertentu, program memiliki waktu
mulai dan waktu selesai. (Ismail Solihin. 2012 : 30). Hal ini dikarenakan program
yang dijalankan sangat mempengaruhi anggaran yang akan digunakan. Sehingga
perlu diberikan batasan-batasan waku penyelesaian program.
Sedangkan menurut Hunger-Wheelen (2001:17) Program adalah
pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program melibatkan restrukturisasi
perusahaan, peubahan budaya internal perusahaan atau awal dari suatu usaha
penelitian baru. Program yang dijalankan oleh organisasi haruslah sesuai dengan
strategi atau merupakan turunan dari strategi yang telah dirumuskan sebelumnya.
Program biasanya dituangkan kedalam wujud kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi.
2. Penetapan Anggaran
Anggaran (Budget) merupakan penerjemahan program kedalam satuan
numerik. Anggaran tidak dapat disusun dengan baik apabila perusahaan tidak
memiliki program yang jelas. Hal ini sebab setiap rupiah yang akan dikeluarkan
dalam anggaran mengacu ke program yang akan dikerjakan oleh
perusahaan/organisasi tersebut. (Solihin Ismail. 2012 : 30). Anggaran tidak hanya
memberikan perencanaan rinci dari strategi baru dalam tindakan, tapi juga
menentukan dengan laporan keuangan proforma yang menunjukkan pengaruh
yang diharapkan dari kondisi keuangan perusahaan. Hunger-Wheelen (2001:17)
3. Penetapan Prosedur
Prosedur merupakan metode atau cara yang baku untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu Allen dalam (Solihin Ismail. 2012 : 30) . Prosedur dilakukan
agar pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan menurut metode tertentu sehingga
diperoleh hasil yang seragam. Dalam banyak kasus, pembuatan prosedur ini
tidaklah selalu dibuat setelah progam kerja dan anggaran diselesaikan, karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
prosedur sebelumnya bisa saja sudah ada. Prosedur ini adalah urutan-urutan
aktifitas yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan sebuah bagian pekerjaan
dalam program. Dengan adanya prosedur, maka kita dapat menjamin sebuah
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, dan hasilnya sesuai dengan harapan.
Menurut Wheelen-Hunger (2001: 18) Prosedur adalah sistem langkah-
langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci
bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur kadang-kadang
disebut SOP (Standard Operating Procedures).
Kendala yang sering terjadi dalam penerapan prosedur Menurut
(Munandar Aris : 2015) adalah, prosedur hanya muncul diatas kertas saja tanpa
komitmen menjalankannya dengan baik. Untuk ini manajemen harus menjalankan
proses audit yang mencoba melihat sejauh mana karyawan di satu bagian
menjalankan prosedur yang sudah ada. Audit ini penting bukan saja untuk
memastikan apa yang sudah dituliskan dalam prosedur dilaksanakan, tapi juga
bisa menjadi bagian dari evaluasi, apakah sebuah prosedur sudah optimum
mengarahkan pekerjaan tertentu.
4. Pasar
Pasar menurut Fadly dalam (Adiyadnya Made: 2015) merupakan
Tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan tawar-menawar hingga terjadi transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli yang mempunyai syarat adanya barang yang diperjualbelikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Menurut Belshaw dalam (Sumintarsih, 2011 : 1) Pasar tidak hanya
merupakan lembaga tukar menukar, tetapi pasar berfungsi sebagai tempat
penyebaran dan penyimpanan barang serta berpindahnya komoditi dari satu orang
ke orang yang lain, atau dari satu tempat ke tempat yang lain dan peranan satu ke
peranan yang lain. Jadi Pasar adalah sesuatu tempat yang mempunyai unsur-unsur
sosial, ekonomi, kebudayaan, politik, tempat pembeli dan penjual saling bertemu
untuk mengadakan tukar-menukar.
Pasar menurut ilmu ekonomi dalam arti luas adalah tempat bertemunya
antar penjual dan pembeli, atau tempat jual-beli Kamus Besar Bahasa Indonesia,
dalam (Sumintarsih,2011 : 17)
Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun 2007, menyebutkan bahwa
Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu, baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Kesimpulan penting dari definisi pasar yang harus dicermati adalah : (1) tempat bertemunya penjual dan pembeli, (2) penjual dan pembeli saling membutuhkan dan (3) terjadi interaksi dan dan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Selain penjabaran tentang pengertian pasar, Penulis juga ingin sedikit
memberikan informasi penggolongan macam-macam pasar. Berikut
penggolongan macam-macam pasar berdasarkan bentuk dan strukturnya. (Dina :
2014) dalam http://dinaentertainment.blogspot.co.id
1. Berdasarkan Jenis Barang yang Diperjual belikan :
a. Pasar Barang Konsumsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Pasar barang konsumsi memiliki ciri barang yang diperjualbelikan adalah
barang-barang siap pakai atau barang jadi seperti makanan, minuman, pakaian,
sepeda, dan barang-barang kebutuhan hidup lainnya. Pasar seperti ini sangat
diperlukan oleh produsen untuk menjual hasil produksinya. Contoh pasar barang
konsumsi adalah pasar swalayan yang menjual kebutuhan pokok.
b. Pasar Barang Produksi
Pasar yang memperjualbelikan barang produksi atau faktor-faktor
produksi yang memiliki ciri barang yang diperjual belikan berupa sumber daya
yang berguna bagi kelancaran proses produksi misalnya pasar bibit ikan, pasar
bursa tenaga kerja, dan pasar modal.
2. Berdasarkan Luas Jangkauannya :
a. Pasar Lokal
Pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, barang
yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
b. Pasar Nasional
Pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu negara, barang
yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan masyarakat negara tersebut.
c. Pasar Regional
Pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara di wilayah
tertentu dan biasanya didukung dengan perjanjian kerjasama misalnya AFTA di
wilayah Asia Tenggara.
d. Pasar internasional/pasar dunia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Pasar yang daerah pemasarannya meliputi seluruh kawasan dunia, barang
yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan semua masyarakat dunia.
3. Berdasarkan Waktu Terjadinya :
a. Pasar Harian
Pasar yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya pasar pagi, toserba,
dan warung-warung
b. Pasar mingguan
Pasar yang melakukan aktivitas setiap satu minggu sekali. Misalnya pasar
senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan
c. Pasar bulanan
Pasar yang melakukan aktivitas setiap satu bulan sekali. Dalam
aktivitasnya bisa satu hari atau lebih. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di depan
kantor-kantor tempat pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang
tunjangan pensiunannya tiap awal bulan.
d. Pasar tahunan
Pasar yang melakukan aktivitas setiap satu tahun sekali. Kejadian pasar ini
biasanya lebih dari satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari satu bulan.
Misalnya Pekan Raya Jakarta.
e. Pasar temporer
Pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu
(tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya pasar
murah atau bazar
4. Berdasarkan Sifatnya :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
a. Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual
belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar
swalayan.
b. Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar
barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya
dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar
saham,dan pasar modal
5. Berdasarkan Cara Transaksinya :
a. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para
penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-
barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan
pokok.
b. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang
diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat
berlangsungnya pasar ini adalah di mall dan plaza
6. Berdasarkan Hubungan Dengan Proses Produksi :
a. Pasar output (pasar produk)
Pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya
dalam bentuk jadi).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b. Pasar input (pasar faktor produksi)
Interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa
sebagai masukan pada suatu proses produksi (sumber daya alam, berupa bahan
tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja, dan barang modal).
7. Berdasarkan Strukturnya :
a. Pasar persaingan sempurna
b. Pasar monopoli
c. Pasar persaingan monopolistik
d. Pasar oligopoli
Berdasarkan penggolongan macam-macam pasar diatas, dalam penelitian
kali ini peneliti lebih memfokuskan pada penggolongan pasar dari cara
transaksinya yang terbagi menjadi 2 yaitu Pasar Tradisional dan pasar modern,
karena sesuai dengan judul penelitian yang akan dibahas oleh peneliti.
a. Pasar Tradisional
Pasar Tradisional menurut Sumintarsih (2011 : 17) adalah tempat jual beli
yang merupakan gambaran sosial-budaya masyarakat bersangkutan (terkait
ekonomi, teknologi, struktur sosial, politik, kekerabatan)
Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh
pemerintah daerah, swasta, BUMN dan BUMD termasuk kerjasama dengan
swasta dengan tempat usaha berupa toko,kios,los, dan tenda yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil, dan dengan proses jual beli
barang dagangan melalui tawar menawar. ( Peraturan Walikota , 2011 : 5)
Pasar tradisional adalah sebuah tempat yang terbuka di mana terjadi proses
transaksi jual beli yang dimungkinkan proses tawar-menawar (Al Masitoh Eis :
2013).
Ciri-Ciri Pasar tradisional antara lain :
1. Di pasar tradisional pembeli dapat melakukan tawar menawar harga dengan pedagang.
2. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, dekat dengan pemukiman, dan memberikan banyak pilihan produk segar.
3. Secara budaya pasar tradisional merupakan tempat publik dimana terjadi interaksi sosial.
4. Wadah utama produk-produk berskala rakyat (UMKM) 5. umumnya pasar tradisional menjual barang-barang lokal dan ditinjau
dari segi kualitas barang yang dijual di pasar tradisional kurang terjamin kualitasnya karena tidak adanya penyortiran barang yang dijual secara ketat.
6. Dari segi kuantitas, jumlah barang yang disediakan tidak terlalu banyak sehingga apabila ada barang yang dicari tidak ditemukan di satu kios tertentu, maka dapat dicari ke kios lain.
7. Rantai distribusi pada pasar tradisional terdiri dari produsen, distributor, sub distributor, pengecer, konsumen.
8. Pasar tradisional sering mengalami kesulitan dalam memenuhi kontinuitas barang, lemah dalam penguasaan teknologi dan manajemen (Al Masitoh Eis : 2013)
b. Pasar Modern
Pasar Modern adalah pasar dimana penjual dan konsumen tidak
melakukan transaksi secar langsung melainkan konsumen melihat label harga
yang sudah tertera di barang, berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan
secara mandiri (swalayan) atau dilayani pramuniaga dalam
(www.pengertianku.net)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Pasar Modern atau toko modern menurut Peraturan Walikota Surakarta
Nomor 5 Tahun 2011 adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri menjual
berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk minimarket, supermarket,
department store, hypermarket ataupun grosir yang berbentuk perkulakan,
termasuk sistem bisnis dengan ciri khas usaha yang bersumber pada Waralaba
yang berbentuk minimarket, supermarket, department store, hypermarket dan
grosir yang berbentuk perkulakan ataupun bentuk-bentuk yang lain.
Ciri-ciri Pasar Modern antara lain :
1. Barang yang dijual mempunyai kualitas yang lebih terjamin karena
melalui penyeleksian yang ketat sehingga barang yang tidak memenuhi
persyaratan klasifikasi akan di tolak.
2. Dari segi kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai persediaan
barang di gudang yang terukur.
3. Dari segi harga, pasar modern memiliki label harga yang pasti.
4. Sering memberikan diskon atau promosi produk
5. Pasar modern memberikan pelayanan yang baik dengan adanya pendingin
udara yang sejuk, suasana nyaman dan bersih, display barang perkategori
mudah dicapai dan relatif lengkap, informasi produk tersedia melalui
mesin pembaca, adanya keranjang belanja atau keranjang dorong serta
ditunjang adanya kasir dan pramuniaga yang bekerja secara profesional.
6. Rantai distribusi pada pasar ini adalah produsen – distributor –
pengecer/konsumen. (Aini Siti Qorrotu : 2013).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
5. Daya Saing
Berikut adalah beberapa definisi daya saing yang dikutip dari IMD
(diambil dari The US National Competitiveness Council) dalam (Taufik Tatang,
2008) :
Daya saing mencakup efisiensi (mencapai sasaran dengan biaya serendah mungkin) dan efektivitas (memiliki sasaran yang tepat). Pilihan tentang inilah yang sangat menentukan dari sasaran industri. Daya saing meliputi baik tujuan akhir dan cara mencapai tujuan akhir tersebut. Daya saing industri adalah kemampuan perusahaan atau industri dalam
menghadapi tantangan persaingan dari para pesaing asingnya (US Department of
Energy).
Berdasarkan penjabaran diatas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa
daya saing adalah kemampuan suatu organisasi/perusahaan/produk dalam
bersaing dengan pesaing/kompetitornya dengan menggunakan sumber daya
seminimal mungkin untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai
6. Dinas Pengelolaan Pasar
VISI :
Terwujudnya Citra pasar yang bersih, tertib, dan aman bertumpu pada
perekonomian kota.
MISI :
a. Meningkatkan Kesempatan Bekerja dan Berusaha
b. Meningkatkan Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan Pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
c. Meningkatkan kualitas Pelayanan kepada Pedagang dan Pengunjung
d. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola dan
Pedagang
Isu Strategis
Isu-isu strategis berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan antara lain :
1. Semakin banyaknya bermunculan pasar modern sebagai alternatif tempat
berbelanja yang nyaman merupakan ancaman bagi kelangsungan pasar
tradisional. Peningkatan daya saing pesar perlu dilakukan dengan
peningkatan profesionalisme management pasar, revitalisasi pasar-pasar
tradisional untuk menunjang ketersediaan sarana prasarana sangat
diharapkan sebagai wujud pemberdayaan masyarakat pelaku pasar.
Tujuan :
Berdasarkan Misi yang telah ditetapkan tersebut, kemudian dijabarkan
dalam tujuan-tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada pedagang dan
masyarakat
2. Terciptanya kondisi- situasi pasar yang bersih, tertib, aman dan nyaman
bagi pengguna pasar
3. Menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas pasar yang memadai serta
memberikan kantong-kantong usaha bagi PKL
4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
SASARAN :
1. Tersedianya lahan usaha bagi pedagang/pengusaha dalam meningkatkan
kesejahteraannya
2. Terciptanya kondisi dan situasi pasar yang bersih, tertib, aman, dan
nyaman
3. Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas pasar yang memadai
4. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam
administrasi, pengelolaan retribusi maupun perijinan usaha perdagangan.
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta
Tugas Pokok :
a. Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dibidang pengelolaan
pasar.
b. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Walikota selaku Kepala Daerah
Fungsi :
Dinas Pengelolaan Pasar Daerah Tingkat II Kota Surakarta mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan
terhadap urusan Los/Kios Pasar, Pendapatan Pasar, Kebersihan dan
Pemeliharaan Pasar, serta Keamanan dan Ketertiban;
b. Pemberian Perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Walikota sebagai Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c. Pelaksanaan sesuai dengan tugas pokoknya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. Pengawasan dan Pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokoknya
sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Walikota Kepala Daerah
Tingkat II Surakarta;
7. Strategi Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) dalam Meningkatkan Daya saing
Pasar Tradisional terhadap Pasar Modern
Dalam Rencana Strategi Tahun 2011-2015, Dinas Pengelolaan Pasar
(DPP) Kota Surakarta memiliki Strategi Peningkatan daya saing pasar tradisional
terhadap pasar modern yaitu :
1. Meningkatkan pemeliharaan bangunan seluruh pasar 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas, sarana dan prasarana kebersihan
pasar 3. Meningkatkan fasilitas pasar termasuk pemeliharaan jaringan listrik,
elektrikal, dan mekanikal pasar 4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban pasar 5. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia
(SDM) dengan penyelenggaraan bimbingan teknis dan pelatihan-pelatihan
Sumber : (Renstra Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta : 2011-2015)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
8. Implementasi Strategi Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) dalam
Meningkatkan Daya saing Pasar Tradisional terhadap Pasar Modern
Dalam rangka meningkatkan daya saing pasar tradisional terhadap pasar
modern di Kota Surakarta, Dinas Pengelolaan Pasar melaksanakan tugas sesuai
dengan Strategi yang dimiliki yaitu :
1. Meningkatkan pemeliharaan bangunan seluruh pasar 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas, sarana dan prasarana kebersihan
pasar 3. Meningkatkan fasilitas pasar termasuk pemeliharaan jaringan listrik,
elektrikal, dan mekanikal pasar 4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban pasar 5. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia
(SDM) dengan penyelenggaraan bimbingan teknis dan pelatihan-pelatihan
Sumber : (Renstra Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta : 2011-2015)
Strategi diatas selanjutnya diimplementasikan kedalam tindakan atau aksi
dilapangan yang kemudian dibagi menjadi 3 Tahapan implementasi strategi, yaitu
sebagai berikut :
1. Penetapan Program
Program merupakan penjabaran strategi yang dituangkan kedalam
serangkaian kegiatan yang dibuat untuk mendukung tercapainya tujuan
organisasi. Program Dinas Pengelolaan Pasar merupakan turunan atau
penjabaran dari strategi Peningkatan daya saing pasar tradisional yang
dituangkan kedalam wujud kegiatan agar mempermudah dalam proses
implementasinya. Program ditetapkan agar strategy dapat dan mudah
dilaksanakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Penetapan Anggaran
Anggaran (Budget) merupakan penerjemahan program kedalam
satuan numerik atau angka. Program-program yang telah dibuat
sebelumnya kemudian dirinci kedalam satuan rupiah.. Dalam penelitian
ini, anggaran yang ingin diteliti adalah sumber anggaran yang digunakan
untuk pembiayaan program dan kegiatan peningkatan daya saing pasar
tradisional, serta perencanaan alokasi anggaran yang tertuang dalam pagu
indikatif digunakan untuk pembiayaan apa saja dan berapa jumlah
anggaran yang dialokasikan untuk program/kegiatan yang ada.
3. Penetapan Prosedur
Prosedur atau yang sering disebut dengan SOP (Standard
Operating Procedures) adalah sistem langkah-langkah atau teknik-teknik
yang berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas
atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur adalah rincian aktvitas untuk
menjalankan program yang telah dibuat. Dalam penelitian ini prosedur
digunakan untuk memperinci tahapan/ proses pelaksanaan program kerja
Dinas Pengelolaan Pasar terkait peningkatan daya saing pasar tradisional.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran digunakan sebagai landasan pengembangan konsep dan
teori yang digunakan didalam penelitian ini serta menggambarkan hubungan atau
kaitan dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Berikut
deskripsi dan penjelasan kerangka pemikiran peneliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah
daerah, swasta, BUMN dan BUMD termasuk kerjasama dengan swasta dengan
tempat usaha berupa toko,kios,los, dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh
pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala
kecil, modal kecil, dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar
menawar.
Semakin tahun keberadaan pasar tradisional di Indonesia khususnya di
Surakarta semakin terancam oleh pertumbuhan jumlah pasar modern yang sangat
cepat. Hal ini menyebabkan menurunnya jumlah pengunjung pasar tradisional,
menurunnya jumlah pedagang di pasar tradisional serta menurunnya target PAD
melalui retribusi pasar. Padahal Pasar Tradisional di Kota Surakarta memiliki
potensi yang cukup besar selain menjadi ladang pencaharian bagi banyak orang,
pasar tradisional kota surakarta juga menyumbangkan PAD melalui retribusi pasar
yang cukup besar. Oleh karena Pasar tradisional di Kota surakarta perlu untuk
ditingkatkan daya saingnya. Maka, Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta
selaku dinas yang memiliki tugas dan fungsi dalam menyelenggarakan urusan
dibidang pengelolaan pasar memiliki tanggung jawab untuk dapat meningkatkan
daya saing pasar tradisional di Kota Surakarta. Hal tersebut dituangkan melalui
rencana Strategi peningkatan daya saing pasar tradisional, antara lain :
1. Meningkatkan pemeliharaan bangunan seluruh pasar 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas, sarana dan prasarana kebersihan
pasar 3. Meningkatkan fasilitas pasar termasuk pemeliharaan jaringan listrik,
elektrikal, dan mekanikal pasar 4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
5. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan penyelenggaraan bimbingan teknis dan pelatihan-pelatihan
(Sumber Renstra Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta)
Strategi diatas selanjutnya harus diimplementasikan dengan baik agar hasil
yang dicapai bisa maksimal dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses
implementasi atau pelaksanaan strategi sangatlah penting dalam pencapaian
tujuan, karena walaupun strategi sudah diformulasikan dengan baik, namun
implementasinya kurang baik, maka hasil yang dicapai juga kurang baik.
Selanjutnya untuk menggambarkan pelaksanaan/implementasi strategi
peningkatan daya saing pasar tradisional Penulis memutuskan untuk
menggunakan teori Wheelen dan Hunger, dimana terdapat 3 Urutan atau tahapan
dalam proses implementasi strategi yaitu :
1. Penetapan Program
2. Penetapan Anggaran
3. Penetapan Prosedur
Dengan Implementasi Strategi peningkatan daya saing yang tepat dari Dinas
Pengelolaan pasar Kota Surakarta akan mampu meningkatkan daya saing pasar
tradisional agar tidak kalah bersaing dengan pasar modern. Sehingga akan tetap
terjaga eksistensinya sebagai bentuk kearifan lokal dan saksi sejarah suatu daerah
atau bangsa, walaupun banyak pasar modern yang bermunculan.
Berdasarkan penjabaran diatas, maka kerangka pemikiran teoritis penelitian
dijelaskan pada gambar berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Gambar 2.2
Skema Kerangka Berpikir
Lemahnya daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern : Pesatnya
pertumbuhan pasar Modern, Menurunnya jumlah pembeli, menurunnya jumlah penjual,
Tidak tercapainya target PAD
Implementasi Strategi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta
1. Penetapan Program 2. Penetapan Anggaran 3. Penetapan Prosedur
Hambatan dalam proses implementasi
strategi
Pasar Tradisional di Kota Surakarta dapat bersaing dengan pasar Modern