4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Drs. Daryanto (2010:22) “Jaringan Komputer adalah kumpulan dua atau lebih
komputer yang saling berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Komunikasi data yang
bisa dilakukan melalui jaringan komputer dapat berupa data teks, gambar, video, dan suara.
Dinamakan sebagai jaringan komputer (Komputer Network) jika dalam sekumpulan komputer
tersebut dihubungkan melalui media fisik dan software yang memfasilitasi komunikasi antara
komputer-komputer tersebut”.
2.1.1. Keuntungan Penggunaan Jaringan Komputer
Menurut Drs. Daryanto (2010:25) “Dengan dibangunnya sistem jaringan komputer akan
memberikan keuntungan-keuntungan yaitu:
1. Dapat saling berbagi (Sharing) sumber daya peralatan (device) secara bersama seperti
harddisk, printer, modem, dan lain sebagainya tanpa harus memindahkan peralatan-peralatan
tersebut kepada yang membutuhkan.
2. Dapat saling berbagi (Sharing) penggunaan file atau data yang ada pada server atau pada
masing-masing workstation.
3. Aplikasi dapat dipakai bersama-sama (multiuser).
4. Komunikasi antar pemakai melalui E-Mail atau LAN Conference.
5
5. Pengontrol para pemakai ataupun pemakaian data-data secara terpusat dan oleh orang-orang
tertentu, sehingga meningkatkan keamanan.
2.1.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
1. LAN (Local Area Network)
Menurut Drs. Daryanto (2010:27) “LAN menggambarkan suatu jaringan yang
menjangkau area yang terbatas, misalnya satu kantor satu gedung, dimana komputer yang
mempunyai jaringan secara fisik berdekatan satu dengan yang lainnya. Jaraknya lebih kurang
sampai dengan 10 km.”
Sumber : http://www.tuntor.com/jaringan-lan/
Gambar II.1
skema jaringan LAN
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Menurut Drs. Daryanto (2010:29) “ MAN merupakan jaringan dengan area lebih luas
dari LAN, yang bisa terdiri dari dua atau lebih LAN yang dihubungkan bersama-sama dalam
batas kira-kira suatu kawasan metropolitan atau satu kota”. Jarak maksimum yang dijangkau
MAN kira-kira 80 kilometer.
6
Sumber : http://www.agashi86.com/2015/02/perbedaan-jaringan-komputer-lan-man-dan.html
Gambar II.2
Skema Jaringan MAN
3. WAN (Wide Area Network)
Menurut Drs. Daryanto (2010:29) “WAN adalah jaringan yang area geografik paling
luas, biasa antar pulau, Negara, benua, bahkan bisa keluar angkasa. Contoh lebih baik dan
terkenal adalah Internet “. Tetapi, WAN dapat juga menjadi network pribadi. Biasanya WAN
tediri dari banyak LAN yang diinterkoneksi.
Sumber : http://www.temukanpengertian.com/2013/08/pengertian-wide-area-network-wan.html
Gambar II.3
Skema Jaringan WAN
2.1.3. Fungsi Komputer Dalam Jaringan
1. Jaringan Client Server
7
Dalam jaringan ini suatu komputer berfungsi sebagai pusat pelayanan (server) dan
komouter lain berfungsi meminta pelayanan (client). Sesuai dengan namanya, Client-Server
berarti adanya pembagian kerja pengolahan data antara client dan server. Saat ini, sebagian besar
jaringan menggunakan model client/server.
2. Jaringan Peer-to-Peer
Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus, dan semua komputer dapat
berfungsi sebagai client dan server dalam satu saat yang bersamaan. Pengguna masing-masing
komputer bertanggung jawab terhadap administasi resource komputer (dengan membuat nama
user, membuat share, menandai ijin mengakses share tersebut).
Keuntungan dan kerugian Jairngan Peer to Peer dibanding Client/Server.
Tabel II. 1
Fungsi komputer
Peer to Peer Client Server
Keuntungan Keuntungan
Pelaksanaan tidak terlalu mahal Memberikan keamanan yang baik
Tidak membutuhkan software
server NOS (Network Operting
Server)
Lebih mudah pengaturan bila
networknya besar karena
administrasinya disentralkan
Tidak membutuhkan administrator
network yang handal
Semua data dapat diback up pada
satu lokasi sentral
Kerugian Kerugian
Tidak cocok untuk network dalam
skala besar administrasi menajadi
tidak terkontrol
Membutuhkan sofware NOS yang
mahal, contoh NT atau server
Windows 2000, XP, Novell, Unix
Tiap User harus dilatih untuk
menjalankan tugas administrative
Membutuhkan hardware yang
lebih tinggi dan mahal untuk
8
mesin server
2.2. Topologi
Menurut Drs. Daryanto (2010:11). “Tujuan dari suatu jaringan adalah menghubungkan jaringan-jaringan yang telah ada dalam jaringan tersebut sehingga informasi dapat ditransfer dari suatu lokasi ke lokasi yang lain, karena suatu perusahaan memiliki keinginan atau kebutuhan yang berbeda-beda maka terdapat berbagai cara jaringan terminal yang dapat dihubungkan “. Struktur Geometrik ini disebut dengan LAN Topologies. Namun bentuk topologi yang utama adalah topologi Bus, Topologi Ring, dan Topologi Star.
1. Topologi Bus
Topologi Bus atau topologi backbone adalah menghubungkan beberapa komputer secara
berantai (worksation dan server) pada sebuah kabel coxial. Sebuah terminator di tempatkan pada
tiap-tiap ujung backbone.
Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat
node-node.
b. Sudah umum digunakan, karena sederhana dalam instalasi.
c. Signal melewati kabel dalam dua arah yang mungkin terjadi collision.
d. Problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh
jaringan akan terhenti.
9
Sumber : http://www.syekhnurjati.ac.id/ptipd/2016/03/07/mengenal-lebih-dekat-topologi-bus/
Gambar : II.4
Topologi Bus
2. Topologi Ring
Topologi Ring atau topologi “cincin” merupakan jalur komunikasi satu arah, karena
semua komputer dan node lainnya saling berhubungan seperti membentuk lingkaran. Data akan
berputar dalam jaringan jika tidak ada terminal yang mengambil.
Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Lingkaran tertutup yang berisi node-node.
b. Sederhana dalam layout.
c. Signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua
paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan
collision detection yang lebih sederhana.
10
Sumber : https://miftahulhudamuhammad.wordpress.com/2012/08/07/mengenal-jenis-jenis-jaringan-
komputer/
Gambar II.5
Topologi Ring
3. Topologi Star
Topologi Star atau topologi bintang adalah sistem jaringan dengsn komunikasi terpusat,
yaitu beberapa komputer berhubung dengan sebuah terminal yang menjadi pusat jaringan.
Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node
ke central node dan kembali lagi.
b. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung
terhubung ke central node.
c. Keunggulannya adalah jika satu kabel node putus yang lainnya tidak terganggu.
d. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node,
biasanya digunakan kabel UTP.
11
Sumber : http://www.artikelsiana.com/2015/04/star-kelebihan-kekurangan-topologi-star-jaringan.html
Gambar II.6
Topologi Star
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Menurut Drs. Daryanto (2010:2). Dua klasifikasi yang terpenting yaitu:
1. Teknologi transmisi
a. Jaringan broadcast
b. Jaringan point to point
2. Jarak
2.3.1. Komponen Jaringan
1. Switch
Menurut Irawan (2013:11) “Switch mampu memeriksa paket data yang diterima,
menentukan sumber dan perangkat tujuan masing-masing paket informasi, dan melanjutkan
informasi serta data secara tepat “. Dengan kata lain, switch adalah hub yang lebih pintar atau
switch adalah pengembangan dari hub.
12
Sumber : http://www.101datasolutions.co.uk/manufacturers/dell/dell-networking-s4000-series/
Gambar II.7
Switch
2. Kabel
a. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Menurut Drs. Daryanto (2010:35) “ Kabel twisted pair ada dua type yaitu shieded dan
unshielded. Unshielded twisted pair (UTP) adalah yang paling populer dan umumnya merupakan
pilihan yang terbaik untuk jaringan sederhana “. Kualitas kabel UTP berbeda dengan telefon,
Kabel ini mempunyai 4 pasang kabel di dalamnya, dan setiap pasangan adalah kembar. Kabel ini
cocok untuk topologi star (bintang).
Spesifikasi Teknis dari twisted pair adalah:
1) Jarak terjauh 100 meter.
2) Dihubungkan dengan konektor RJ-45.
3) Memiliki beberapa kategori, yaitu: kategori 1, 2, 3, 4, dan 5.
4) Masalah yang dihadapi adalah crosstalk.
13
Sumber : http://teknodaily.com/pengertian-kabel-jaringan-utp-kelebihan-dan-kekurangannya/
Gambar II.8
Kabel UTP
Terdapat tipe penyambungan kabel jenis UTP, yaitu straight cable dan crossover cable
Perbedaannya, straight cabledipakai untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui
perantara konsetrator maupun repeatersedangkan crossover cable digunakan untuk media
komunikasi antar komputer.
Adapun pemasagan kabel straight dan crossover adalah :
Sumber : https://ryuchocho.wordpress.com/2012/03/
Gambar II.9
14
Kabel straight dan crossover
b. Shielded twisted pair cable ( STP )
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tapi memiliki pelindung ( shield ) lapisan aluminium
foil untuk mencegah gangguan interferensi saat melakukan transmisi data.
Sumber : http://gurupintar.com/threads/apa-kepanjangan-dari-kabel-utp-dan-stp-serta-perbedaanya.3983/
Gambar II.10
Kabel STP
c. Kabel Coaksial
Menurut Drs. Daryanto (2010:36) Kabel Coaksial adalah ”kabel yang memiliki satu
konduktor copper ditegahnya. Jenis kabel ini biasanya digunakan untuk topologi Bus “.
Ada dua jenis tipe kabel coaksial yaitu kabel coaksial thick dan kabel coaksial thin. Kabel
coaksial thin (RG-58) disebut juga dengn 10Base2 (thinnet). Dimana angka 2 menunjukan pada
panjang maximum untuk segment kabel tersebut adalah 200 meter, namun kenyataan hanya
sampai 185 meter.
15
Sumber : http://perlutahu.org/pengertian-kabel-coaxial/
Gambar II.11
Kabel Coaksial
d. Kabel Fiber Optik
Menurut Drs. Daryanto (2010:37), “Kabel serat optik (fiber optik) mempunyai
kemampuan mentransmisi sinyal melewati jarak yang lebih jauh dibanding kabel coaksial
maupun kabel twisted, juga mempunyai kecepatan yang baik“. Hal ini sangat baik digunakan
ketika digunakan fasilitas konferensi Radio atau layanan interaktif. 10BaseF adalah merujuk ke
spesifikasi untuk kabel fiber optik dengan membawa sinyal Ethernet.
Sumber : http://www.syekhnurjati.ac.id/ptipd/2016/03/24/pengertian-kabel-jaringan-fiber-optik-beserta-
kelebihan-dan-kekurangannya/
Gambar II.12
16
Kabel Fiber Optik
3. Router
Menurut Drs. Daryanto (2010:10), Router adalah “peralatan jaringan yang digunakan
untuk memperluas atau memecah jaringan dengan melanjutkan paket-paket dari satu jaringan
logika ke jaringan yang lain“. Router banyak digunakan di dalam internetwork yang besar
menggunakan keluarga protocol TCP/IP dan untuk menghubungkan semua host TCP/IP dan
Local Area Network (LAN) ke internet menggunakan dedicatet leased line. Saat ini, masih
banyak perusahaan menggunakan router Cisco 2500 series untuk mengkoneksikan dua buah
LAN (WAN dengan anggota dua LAN), LAN ke ISP (Internet Service Provider). Koneksi
seperti ini menyebabkan semua workstation dapat terkoneksi ke internet selama 24 jam.
Router berisi table-table informasi internal yang disebut label routering yang melakukan
pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui.
Router membuat jalur paket-paket berdasarkan lintasan yang tersedia dan waktu tempuhnya.
Karena menggunakan alamat paket jaringan tujuan, router bekerja hanya jika protocol yang
dikonfigurasi adalah protocol yang routetable seperti TCP/IP atau IPX/SPX.
Sumber : http://www.pcworld.com/article/260281/how_to_enhance_your_router_with_open_
source_firmware.html
Gambar II.13
17
Router
4. Bridge
Menurut Drs. Daryanto (2010:9) Bridge adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk
memperluas atau memecah jaringan. Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan
menggabungkan media jaringan yang tidak sama seperti kabel unshielded twisted pair (UTP) dan
kabel fiber optic, dan untuk menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda seperti Token Ring
dan Ethernet.
Bridge hadir dalam tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, dan Wireless. Bridge local secara
langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge remote yang dapat digunakan
untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN.
Sumber : http://artikeljaringankomputer.com/perangkat-keras-jaringan-komputer.htm
Gambar II.14
Bridge
5. Repeater
Menurut Drs. Daryanto (2010:11) “Berfungsi untuk menguatkan sinyal dari sebuah jaringan
dengan koneksi kabel maupun gelombang “. Setiap media penghubung seperti kabel atau
gelombang mempunyai baatasan jarak agar kualitas sinyal tetap terjaga. Oleh karena itu untuk
mencegah menurunnya kualitas sinyal, maka dibutuhkan repeater di antara koneksi.
18
Sumber : http://www.synchrotech.com/product-1394/firewire-hubs-repeaters_01.html
Gambar II. 15
Repeater
2.3.2. Teknologi Transmisi
1. Jaringan Broadcast
Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang
ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket dan dikirimkan oleh suatu mesin
kemudian diterima oleh mesin-mesin yang lainnya. Bagian alamat pada paket berisi keterangan
tentang kepada siapa paket ditujukan. Saat menerima sebuah paket, mesin akan cek bagian
alamat, jika paket tersebut untuk mesin itu, maka mesin akan proses paket itu. Jika bukan maka
mesin mengabaikannya.
2. Jaringan Point-to-Point
Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang
ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket dan dikirimkan oleh suatu mesin
kemudian diterima oleh mesin-mesin yang lainnya. Bagian alamat pada paket berisi keterangan
tentang kepada siapa paket ditujukan. Saat menerima sebuah paket, mesin akan cek bagian
alamat, jika paket tersebut untuk mesin itu, maka mesin akan proses paket itu. Jika bukan maka
mesin mengabaikannya.
2.4. Perangkat Lunak
Menurut Sugeng Winarno, (2010:11). Perangkat lunak adalah “ perintah (program
komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan”.
19
Jaringan komputer pertama dirancang dengan perangkat keras yang menjadi pertimbangan
utamanya, dan perangkat lunak yang menjadi pertimbangan selanjutnya. Sekarang strategi ini
tidak berlaku lagi, karena perangkat lunak sekarang ini sangat terstruktur.
Berikut beberapa perangkat lunak jaringan ataupun aplikasi simulasi untuk membuat
jaringan:
1. MikroTik RouterOS
MikroTik RoutersOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk menjadikan komputer menjadi router network, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk
ip network dan jaringan wireless. MikroTik RouterOS dapat digunakan menggunakan embedded
(minimum sistem) maupun menggunakan PC (Personal Computer) serta kompatibel dengan IBM
PC X86. MikroTik RouterOS dapat berfungsi sebagai access konsentrator dengan berbagai
pilihan protokol MikroTik RouterOS itu sendiri memiliki banyak fitur, ini juga membuat
MikroTik RouterOS dapat mengambil peranan yang lebih banyak dalam jaringan. MikroTik
RouterOS mampu menggunakan protokol tunneling seperti IP security (Ipsec), Point-To-Point
Tunneling Protocol (PPTP), Layer 2 Forwarding Protocol (L2TP) dan Point-to-point over
Ethernet (PPPoE).
Sumber : http://www.broari.com/2014/06/dasar-dan-pengenalan-mikrotik.html
Gambar II.16
Mikrotik Router OS
2. Mikrotik management bandwidth
20
Mikrotik management bandwidth dasarnya dibedakan menjadi 2 sistem yaitu simple
queue dan queue tree.
a. Simple queue
Simple queue adalah cara sederhana melakukan limit data rate untuk IP address atau
subnet. Adapun fitur yang dimiliki antara lain :
1) Peer to peer traffic shoping
a) Mengizinkan pembuatan aturan queue dengan pemilihan internal waktu.
b) Penggunaan prioritas.
c) Menggunakan multiple paket dengan menggunakan ip firewall mangle.
d) Limit traffic dari dua arah ( satu limit untuk untuk total upload dan download).
Metode ini digunakan untuk membatasi keseluruhan trafict/ semua port yang digunakan dalam
mengirim packet data.
Kelebihan :
a. Lebih mudah dalam menkonfigurasi.
b. Semua downloader yang menggunakan high port terlimit.
Kekurangan :
Saat filesharing atau mengcopy data dari user satu ke user yang lain kecepatan mencopy
data terbatasi oleh queue tree sehingga membutuhkan waktu lama dalam mengcopy file file
besar.
b. Queue tree
21
Queue tree merupakan limit bandwidth yang cukup kompleks karena proses limit dapat
dikelompokan bedasrakan protokol, port, atau kelompok IP address, sebelum melakukan proses
limit, harus ditandai aliran paket menggunakan suatu tanda mangle agar paket tersebut dapat
dikenal oleh queue tree. Hal ini bertujuan membedakna paket downik only dan uplink only
sehingga limit pada bandwidth dapat bekerja secara optimal.
Kelebihan :
a. Dapat memprioritaskan user tertentu
b. Dapat membuat sebuah parent agar bandwidth yang di alokasikan ke sebuah network
tidak menggganggu network lain.
c. Dapat menentukan port yang nantinya akan kita limit
Kekurangan: Setting nya lumayan rumit
3. Paket Tracer 5.3
Sebelum masuk ke tahap pembuatan jaringan baik untuk LAN, VLAN, MAN maupun
WAN, merancang jaringan terlebih dahulu dalam sebuah aplikasi simulator merupakan langkah
awal yang sangat baik. Banyaknya aplikasi simulator dalam pembuatan jaringan membuat kita
banyak pilihan untuk merancang suatu jaringan dalam aplikasi seperti GNS3, Bosson Simulator,
Paket Tracer dan aplikasi simulator lainnya. Paket tracer merupakan suatu simulator yang
dikeluarkan oleh Cisco System, Paket Tracer ini dapat merancang suatu jaringan baik dalam
pengkonfigurasi router, switch dan device-device yang dikeluarkan vendor Cisco. User juga
dapat melihat apakah konfigurasi yang dilakukan pada switch, router, wireless ataupun PC benar
adanya atau tidak. Simulator ini terdiri dari beberapa versi dimana tiap versi memiliki
keunggulan dan kelebihan seperti halnya seri-seri pada router, switch device-device LAN atau
22
WAN. Dengan memanfaatkan aplikasi simulator ini lebih mendekati kondisi Rill dalam
perancangan pembuatan suatu jaringan.
Sumber : http://getintopc.com/softwares/development/packet-tracer-free-download/
Gambar II.17
Aplikasi Packet tracer
4. Aplikasi WinBox
Aplikasi winbox merupakan sebuah aplikasi yang sangat erat hubungannya dengan
mikrotik. WinBox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke server
mikrotik dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik dalam Text Mode melalui PC
itu sendiri, maka untuk dalam bentuk mode GUI kita menggunakan Winbox ini. Dengan aplikasi
ini kita bisa mengkonfigurasi mikrotik dengan melalui komputer Client, mengkonfigurasi
mikrotik melalui Winbox jauh lebih banyak digunakan karena selain penggunaannya yang
mudah kita tidak harus menghafal perintah-perintah Console. Fungsi utama Winbox adalah
23
untuk menyeting yang ada pada Mikrotik dengan kemudahanya melalui tampilan GUI atau
Dekstop.
Sumber : https://www.mikrotik.com/testdocs/ros/2.9/guide/winbox.php
Gambar II. 18
Aplikasi winbox
5. Sistem operasi windows 7
Sistem operasi windows 7 di luncurkan pada tanggal 22 oktober 2009 oleh perusahaan
microsoft. Windows 7 memiliki beberapa versi diantaranya starter, home basic, home premium,
enterprise, profesional, ultimate. Adapun kelebihan dan kekurangan pada sistem operasi ini
antara lain :
Kelebihan sistem operasi windows 7 :
a. Dapatkan akses lebih cepat ke semua program yang digunakan.
b. Berbagi file dan printer diantara beberapa PC.
c. Menjaga PC agar lebih terlindungi dengan hanya sedikit gangguan.
d. Mengelola perangkat menjadi lebih mudah.
e. Multi – tasking nya menjadi lebih mudah.
24
Kekurangan sistem operasi windows 7 yaitu :
a. Beberapa aplikasi belum bisa beroprasi di windows 7.
b. Bug pada windows player 12.
c. Hardware yang bisa langsung dikenali di vista, tapi tidak di windows 7.
Sumber : http://www.nousis.com/software/best-windows-7-keyboard-shortcuts/
Gambar II. 19
Windows 7
2.5. TCP / IP DAN SUBNETTING
Menurut Irawan ( 2013 : 16 ) TCP/IP merupakan “ protokol jaringan yang paling banyak
digunakan. TCP/IP merupakan sekelompok protokol yang mengatur komunikasi yang ada di
internet. Arsitektur TCP/IP tidak berdasarkan referensi 7 lapis layer OSI, tapi menggunakan
referensi dari DARPA “.
Ip address adalah alamat yang diberikan untuk jaringan komputer yang menggunakan
protokol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka biner yang dapat dituliskan menjadi 4
25
kelompok bilangan desimal yang dipisahkan dengan tanda titik, sebagai contok ip 192.168.10.1
ip address terdiri dari 2 bagian, yaitu :
1. Host ID sebagai alat mengidentifikasi host atau antarmuka pada jaringan.Kita bisa
menggunakan analogi nama orang yang melekat pada masing – masing individu yang
berfungsi untuk mengenali siapa orang tersebut. Begitulah fungsi host ID yaitu sebagai
identitas host untuk mengenali host yang terhubung pada jaringan tersebut.
2. Network ID adalah alamat lokasi jaringan. Kita bisa menggunakan analogi alamat rumah
yang menunjukan keberadaan lokasi kita. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka
IP address memuat informasi keberadaannya.
2.5.1. Kelas – kelas IP Address
IP address dibagi ke dalam kelas – kelas yang dibedakan berdasarkan network ID dan
host ID.
Network ID adalah bagian dari IP address yang menunjukkan lokasi jaringan komputer
tersebut berada. Sedangkan host ID menunjukkan seluruh host TCP/IP yang lain dalam jaringan
tersebut. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah ukuran dan jumlahnya.
Tabel II. 2
Class IP address
26
1. Kelas A
IP address yang terdiri dari 8 bit untuk network ID dan 24 bit untuk host ID, sehingga IP
address kelas A ini digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar.
Rentang IP: 1.x.x.x – 127.x.x.x
Contoh : 10.1.2.54
Angka 10 masuk ke rentang 0 – 127 sehingga masuk ke kelas A.
2. Kelas B
IP address terdiri dari 16 bit untuk network ID dan 16 bit untuk host ID, sehingga IP
address kelas B di gunakan untuk jaringan dalam jumlah host tidak terlalu besar.
Rentang IP : 128.1.x.x –191.255.x.x
Contoh : 170.1.2.254
Angka 170 berada di antara 128 – 191, sehingga masuk ke kelas B.
3. Kelas C
IP address yang terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit untuk host ID,
sehingga IP kelas C digunakan untuk jaringan yang berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan
untuk jaringan local area network atau LAN.
Rentang IP : 192.1.x.x – 223.255.255.x
27
Contoh : 192.10.1.1
Angka 192 berada di antara 192 – 223, sehingga termasuk kelas C.
4. Kelas D dan E
Selain ketiga kelas IP address diatas,terdapat pula kelas IP address D dan E, namun
kedua kelas ini tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal tetapi digunakan untuk IP
multicasting dan untuk eksperimental. Oktaf pertama untuk IP address kelas D berada pada
range 224 – 239 dan untuk IP address kelas E berada pada range 240 – 255.
2.5.2. Subnetting
Item kedua yang diperlukan agar TCP/IP bekerja adalah subnet mask.Subnet mask yang
digunakan oleh protokol TCP/IP untuk menentukan apakah sebuah hostada pada subnet yang
lokal atau pada jaringan remote. Di TCP/IP, bagian dari alamat penyuratan IP yang digunakan
sebagai jaringan dan host alamat penyuratan yang tidak tetap, sehingga jaringan dan host alamat
di atas tidak dapat ditentukan kecuali jika anda memiliki informasi lebih lanjut. Informasi ini
disediakan dalam nomor 32 bit lain yang disebut subnet mask.
Dalam contoh ini subnet mask adalah 255.255.255.0 . Hal ini tidak jelas apa artinya ini
nomor kecuali anda tahu bahwa 255 dalam notasi biner sama dengan 11111111 jadi, subnet mask
adalah :
11111111.11111111.11111111.0000000
Berbaris IP alamat penyuratan dan subnet mask bersama – sama, jaringan dan bagian host alamat
penyuratan dapat dipisahkan :
11000000.10101000. 01111011.10000100
28
IP address (192.168.132.132)
11111111.11111111.11111111.0000000
Subnet mask ( 255.255.255.0)
24 bit pertama ( jumlah yang di subnet mask ) diidentifikasi sebagai alamat penyuratan
jaringan dengan 8 bit terakhir ( jumlah sisa nol dalam subnet mask ) diidentifikasi sebagai alamat
penyuratan host. Ini memberi anda berikut :
11000000. 10101000. 01111011.0000000
Network address ( 192.168.123.0)00000000.00000000.00000000.10000100
Host address (000.000.000.132).
2.6. Sistem keamanan jaringan
2.6.1. Jenis sistem keamanan jaringan
1. Firewall
Menurut thowijhojo ( 2013 :15) firewall adalah “ keamanan jaringan dengan menentukan
paket apa saja yang bisa masuk ataupun keluar dari jaringan tersebut. Untuk menentukan paket
mana yang yang akan diterima atau dibuang, firewallakan memeriksa header dari sebuah IP
paket. Umumnya yang akan diperiksa pada header adalah IP address pengirim, IP address
tujuan, jenis protokol, port pengirim, port tujuan , bahkan fragmentation yang terjadi pada paket
juga dpat diperiksa oleh firewall.
29
Sumber : http://www.it-newbie.com/2015/07/cara-menghidupkan-dan-mematikan-windows.html
Gambar II.20
Firewall
2. Firewall Pada Mikrotik
Firewall beroperasi dengan menggunakan aturan firewall. Setiap aturan terdiri dari dua
bagian - matcher yang sesuai arus lalu lintas terhadap kondisi yang diberikan dan tindakan yang
mendefinisikan apa yang harus dilakukan dengan paket yang cocok. Aturan firewall filtering
dikelompokkan bersama dalam chain. Hal ini memungkinkan paket yang akan dicocokkan
terhadap satu kriteria umum dalam satu chain, dan kemudian melewati untuk pengolahan
terhadap beberapa kriteria umum lainnya untuk chain yang lain.
Misalnya paket harus cocok dengan alamat IP port. Tentu saja, itu bisa dicapai dengan
menambahkan beberapa rules dengan alamat IP port yang sesuai menggunakan chain forward,
tetapi cara yang lebih baik bisa menambahkan satu rule yang cocok dengan lalu lintas dari
alamat IP tertentu, misalnya: filter firewall / ip add src-address = 1.1.1.2/32 jump-target =
"mychain".
Ada tiga chain yang telah ditetapkan pada RouterOS Mikrotik :
30
a. Input - digunakan untuk memproses paket memasuki router melalui salah satu interface
dengan alamat IP tujuan yang merupakan salah satu alamat router. Chain input berguna
untuk membatasi akses konfigurasi terhadap Router Mikrotik.
b. Forward - digunakan untuk proses paket data yang melewati router.
c. Output - digunakan untuk proses paket data yang berasal dari router dan meninggalkan
melalui salah satu interface.
Ketika memproses chain, rule yang diambil dari chain dalam daftar urutan akan
dieksekusi dari atas ke bawah. Jika paket cocok dengan kriteria aturan tersebut, maka tindakan
tertentu dilakukan di atasnya, dan tidak ada lagi aturan yang diproses dalam chain. Jika paket
tidak cocok dengan salah satu rule dalam chain, maka paket itu akan diterima.
Connection State (Status paket data yang melalui router)
a. Invalid : paket tidak dimiliki oleh koneksi apapun, tidak berguna.
b. New : paket yang merupakan pembuka sebuah koneksi/paket pertama dari sebuah
koneksi.
c. Established : merupakan paket kelanjutan dari paket dengan status new.
d. Related : paket pembuka sebuah koneksi baru, tetapi masih berhubungan denga koneksi
sebelumnya.
Action Filter Firewall RouterOS MikrotikPada konfigurasi firewall mikrotik ada beberapa
pilihan Action, diantaranya :
a. Accept : paket diterima dan tidak melanjutkan membaca baris berikutnya
b. Drop : menolak paket secara diam-diam (tidak mengirimkan pesan penolakan ICMP)
c. Reject : menolak paket dan mengirimkan pesan penolakan ICMP
31
d. Jump : melompat ke chain lain yang ditentukan oleh nilai parameter jump-target
e. Tarpit : menolak, tetapi tetap menjaga TCP connection yang masuk (membalas dengan
SYN/ACK untuk paket TCP SYN yang masuk)
f. Passthrough : mengabaikan rule ini dan menuju ke rule selanjutnya
g. log : menambahkan informasi paket data ke log