5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
1. Pengetian Sistem
Diambil dari internet, “library.binus.ac.id” sistem adalah kumpulan dari
komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas untuk
mencapai suatu tujuan. Dalam sistem terdapat tiga komponen dasar yang terdapat
didalamnya (O’brian dan Marakas, 2009:24), seperti:
A. Input, memasukan elemen-elemen (data mentah) yang akan diproses
B. Process, proses transformasi Input menjadi output
C. Output, mengirimkan elemen-elemen (data mentah) yang telah diproses
ke tujuannya
Jadi, kesimpulannya adalah sistem merupkan sekumpulan komponen yang
saling terkait dan bekerja sama melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuan.
2. Pengertian Informasi
Dikutip dari (Setiawan, Andalia : Jurnal Ilmiah Komputer:2015) Informasi
menurut Turban et al merupakan data yang telah diorganisir sehingga memberikan
informasi arti dan nilai kepada penerimanya. Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Dapat juga
dikatan data merupakan bahan mentah sedangkan Informasi bahan jadi atau bahan
yang telah siap digunakan.
6
Menurut Mulyani (2016:12) “Informasi merupakan data yang sudah diolah
yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan”.
3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi menurut Mulyani (2016:16), “sistem informasi yang sudah
terkomputerisasi yang bekerja sama karena adanya interaksi manuasi dan komputer”.
Menurut Mulyadi (2001:11), “sistem informasi memiliki komponen utama yang
membentuk struktur bangunan sistem informasi”. Komponen bangunan sistem
informasi terdiri dari enam blok, yaitu:
A. Blok Masukan (Input Block)
Yaitu berupa data yang masuk kedalam sistem informasi.
B. Blok Model (Model Block)
Blok model terdiri dari logic mathematical models yang mengolah data
input dan data yang tersimpan, dengan cara yang ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
C. Blok Keluaran (Output Block)
Yaitu output yang berupa informasi yang bermutu dan dokumen untuk
semua tingkat manajemen dan semua pemakai informasi.
D. Blok Teknologi (technology Block)
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi ini
digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta
mengendalikan seluruh sistem.
7
E. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya yang digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai
informasi.
F. Blok Pengendali (Control Block)
Pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-
hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Hal-hal yang dapat
merusak sistem seperti, kebakaran, kecurangan, kegagalan sistem,
kesalahan dan penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan dan sabotase.
4. Pengertian Aplikasi
Menurut (Ade Hendini : Jurnal Teknologi Informasi 2017), “Aplikasi adalah
program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah
dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih
akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut”.
Sedangkan menurut para ahli:
a. Pengertian Apliksi menurut Kamus Besar bahasa Indonesia adalah
penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan
aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu
b. Menurut jogiyanto (1999:12), aplikasi adalah penggunaan dalam suatu
komputer, instruksi, atau pernyatan yang disusun sedemikian sehingga
komputer dapat memproses input menjadi output
8
5. Polisi Republik Indonesia( Polri )
A. Pengertian Polisi
Menurut Iriady (jurnal Ilmu politik dan Pemerintahan Lokal:2013) Polisi
berasal dari kata (Politea) yang dalam bahasa yunani memiliki arti atau
pada mulanya meliputi semua hal mengenai kenegaraan, semua usaha
Negara, tidak terkecuali urusan agama
B. Polisi Republik Indonesia
Istilah Polisi Republik Indonesia berbeda-beda dalam setiap Negara,
untuk memberikan istilah dalam bahasanya sendiri atau menurut
kebiasaan-kebiasaanya sendiri. Misalnya di Inggris dikenal sebagai
Constable, sedangkan di Amerika Serikat dikenal dengan Sherrif, Polizia
di Jerman sedangkan di Indonesia sendiri dinamakan Polri yang
merupakan hasil istilah dari Belanda, (Kelana:2007).
Dalam UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian diartikan sebagai
segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
C. Tugas dan Kewenangan Polri
Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia, menyebutkan bahwa tugas pokok Kepolisian Negara Republik
Indonesia adalah:
1) Memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat
2) Menegakan hokum
9
3) Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat
Menurut Ibid Pasal 1 Butir 5, tugas pokok Kepolisian Republik Indonesia
yaitu:
1) Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patrol
terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.
2) Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanaan,
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan.
3) Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,
kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat,
kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat
terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.
4) Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.
5) Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.
6) Melakukan koordinasi, pengawasan dan pembinaan teknis terhadap
kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-
bentuk pengamanan swakarsa.
7) Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap sesame tindak
pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-
undangan lainnya.
8) Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian,
laboratoriumforensic dan psikologi kepolisian untuk kepentingan
tugas kepolisian.
10
9) Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan
lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan atau bencana
termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia.
10) Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum
ditangani oleh instansi dan atau pihak yang berwenang.
11) Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian.
12) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Adapun tugas utama Polisi dalam menegakan hukum berhubungan
dengan peran Polisi sebagai salah satu bagian dari sistem peradilan pidana
Indonesia. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Polisi berwnang
untuk:
1) Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan
penyitaan.
2) Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat
kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan.
3) Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka
penyidikan.
4) Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta
memeriksa tanda pengenal diri.
5) Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.
11
6) Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka
atau saksi.
7) Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya
dengan pemeriksaan perkara.
8) Mengadakan penghentian penyidikan.
9) Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.
10) Mengajukan permintaan secara langsung kepada penjabat imigrasi
dalam keadaan mendesak atau mendadak untk mencegah atau
menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana.
11) Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik
pegawai negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik
pegawai negeri untuk diserahkan kepada penuntut umum.
12) Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab
D. Kewajiban Polri
Kewajiban anggota Polri dalam pelaksanaan tugas, diatur dalam pasal 4
PP No.2 Tahun 2003 yang berbunyi “dalam pelaksanaan tugas Anggota
Kepolisian Indonesia Wajib”:
1) Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan dengan
sebaik-baiknya kepada masyarakat.
2) Memperhatikan dan penyelasaikan dengan sebaik-baiknya laporan
dan atau pengaduan masyarakat.
12
3) Menaati sumpah atau janji anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia serta sumpah atau janji jabatan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4) Melaksanakan tugas sebaik-baiknya dengan penuh kesadaran dan
rasa tanggung jawab.
5) Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan,
dan kesatuan Kepoisian Negara Republik Indonesia.
6) Menaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan
kedinasan yang berkaku.
7) Bertindak dan bersikap tegas serta berlaku adil dan bijaksana
terhadap bawahannya.
8) Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugas.
9) Memberikan contoh dan teladan yang baik terhadap bawahannya.
10) Mendorong semangat bawahannya untuk meningkatkan prestasi
kerja.
11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan karier.
12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan yang berwenang.
13) Menaati ketentuan jam kerja.
14) Menggunakan dan memelihara barang milik dinas dengan sebaik-
baiknya.
15) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.
13
E. Larangan Polri
Dalam rangka memelihara kehidupan bernegara, bermasyarakat, anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam Pasal 5 PP No.2 Tahun
2003 dilarang:
1) Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan dan
martabat Negara, pemerintah, atau Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
2) Melakukan kegiatan politik praktis.
3) Mengikuti aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Bekerjasama dengan orang lain di dalam atau di luar lingkungan
kerja dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi,
golongan, atau pihak lain secara langsung atau tidak langsung
merugikan kepentingan Negara.
5) Bertindak selaku perantara bagi pengusaha atau golongan untuk
mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari kantor/instansi Kepolisian
Negara Republik Indonesia demi kepentingan pribadi.
6) Memiliki saham/modal dalam perusahaan yang kegatan usahanya
berada dalam ruang lingkup kekuasaan.
7) Bertindak sebagai pelindung di tempat perjudian, prostitusi, dan
tempat hiburan.
8) Menjadi penagih piutang atau menjadi pelindung orang yang punya
hutang.
14
9) Menjadi perantara/makelar perkara.
10) Melantarkan keluarga.
F. Pengertian Disiplin Polri
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 2 Thaun 2003, Disiplin adalah
ketaatan dan kepatuhan yang sungguh-sungguh terhadap peraturan
disiplin anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Menurut Siswanto (2003:291), Disiplin dapat didefinisikan sebagai suatu
sikap menghormati, menghargai, aptuh dan taat terhadap peraturan-
peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta
sanggup menjalankannya dan tidak menggelak untuk menerima sanksinya
apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Tujuan hukuman tersebt adalah memperbaiki dan mendidik anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia yang melakukan pelanggaran
disiplin. Oleh sebab itu setiap Ankum wajib memeriksa lebih dahulu
dengan seksama anggota Polri yang melakukan pelanggaran disiplin itu.
G. Sanksi Pelanggaran Disiplin
Menurut Ibid pasal 7 : Tindakan pelanggaran disiplin anggota berupa
teguran lisan atau tindakan fisik. Tindakan disiplin tidak menghapus
kewenangan ankum untuk menjatuhkan hukuman disiplin. Hukuman
disiplin berupa:
Teguran tertulis
1) Penundaan mengikuti pendidikan paling lama 1 (satu) tahun
2) Penundaan kenaikan gaji berkala
15
3) Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun
4) Mutasi yang bersifat demosi
5) Pembebasan jabatan
6) Penempatan dalam tempat khusu paling lama 21 (dua puluh satu)
hari
5. Metode Penelitian
“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu”, Sugiyono(2012:2)
A. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono(2012:137) berikut beberapa metode yang bias
digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian
1) Interview atau wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang ingin diteliti dan juga apabiila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit/kecil, Sugiyono (2012:137)
2) Observasi
Menurut Nazir (2009:56), “metode survei adalah penyelidikan yang
akan diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala
yang ada dan mencari keterangan secara factual baik tentang
institusi, social, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun
suatu daerah”
16
3) Studi Pustaka
Disini, peneliti bertugas menggali teori-teori yang telah berkembang
dalam bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode
dan teknik penelitian serta memperoleh orientasi yang lebih luas
dalam permasalahan yang dipilih serta menghindarkan terjadinya
duplikasi-duplikasi yang tidak diinginkan, Nazir(2009:93).
B. Metode Pengembangan Sistem(System Development Cycle/SDLC)
Menurut Mulyani (2016:24), metode pengembangan sistem adalah
“sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang sistem analis untuk
mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan requirements,
validation, training dan pemilik sistem”.
1) Prototyping
Menurut Mulyani (2016:26), “prototyping merupakan teknik
pengembangan sistem yang menggunakan prototype untuk
menggambarkan sistem sehingga pengguna dan pemilik sistem
mempunyai gambaran pengembangan sistem yang akan
dilakukannya.
Mcleod dan Schell (2007) mendefinisikan dua tipe dari prototype,
yaitu:
a) Evolutionary Prototype yaitu prototype yang secara terus
menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi
fungsi dan dan prosedur yang dibutuhkan. Berikut gambaran dari
Evolutionary prototype:
17
(1)Analisis Kebutuhan User
Pengembng dan pengguna atau pemilik sistem melakukan
diskusi dimana pengguna atau pemilik sistem menjelaskan
kepada pengembang tentang kebutuhan sistem yang mereka
inginkan
(2)Membuat Prototype
Pengembang membuat prototype dari sistem yang telah
dijelaskan oleh pengguna atau pemilik system
(3)Menyesuaikan prototype dengan keinginan user
Pengembang menanyakan kepada pengguna atau pemilik sistem
tentang prototype yang dibuat apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan system
(4)Menggunakan prototype
Sistem mulai dikembangkan dengan prototype yang sudah dibuat
b) Requirements prototype
Merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang sistem dengan
mendifinisikan fungsi dari prosedur sistem dimana pengguna atau
pemilik sistem tidak bisa mendefinisikan fungsi tersebut. Berikut ini
langkah dari Requirement prototype:
(1)Analisis kebutuhan user
Pengembang dan pengguna melakukan diskusi dimana pengguna
atau pemilik sistem menjelaskan kepada pengembang tentang
kebutuhan sistem yang mereka inginkan
18
(2)Membuat prototype
Pengembang membuat prototype dari sistem yang telah dijelaskan
oleh pengguna atau pemilik sistem
(3)Menyesuaikan prototype dengan keinginan user
Pengembang menanyakan kepada pengguna tentang prototype yang
telah dibuat apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan system
(4)Membuat sistem baru
Pengembang menggunakan prototype yang sudah dibuat untuk
membuat sistem baru
(5)Melakukan testing sistem
Pengguna atau pemilik sistem melakukan uji coba terhadap sistem
yang dikembangkan
(6)Menyesuaikan dengan keinginan user
Sistem yang disesuaikan dengan keinginan user dan kebutuhan
sistem, jika sudah siap bias digunakan
(7)Menggunakan sistem
Kelebihan dari teknik pengembangan prototype adalah:
a) Menghemat waktu pengembangan
b) Menghemat biaya pengembangan
c) Pengguna atau pemilik sistem ikut terlibat dalam pengembangan,
sehingga kemungkinan-kemungkinan terjadi kesalahpahamandalam
sistem bias diminimalisir
19
d) Implementas akan menjadi mudah, karena pengguna atau pemilik
sistem sudah mempunyai gambaran tentang sistem
e) Kualitas yang dihasilkan baik
f) Memungkinkan tim pengembang sistem memprediksi dan
memperkirakan pengembangan untuk sistem selanjutnya
Sedangkan kelemahannya adalah:
Pengguna atau pemilik sistem bias terus menerus menambah
kompleksitas sistem hingga sistem menjadi sangat kompleks. Hal ini
bias menyebabkan pengembang meninggalkan pekerjaannya sehingga
sistem yang dikrjakan tidak akan pernah terselesaikan
2.2 Peralatan Pendukung
1. Website
“Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam
sebuah domain yang mengandung informasi”, Yuhefizar et al (2009:2). Sebuah
website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan.
Hubungan antara satu dengan satu halaman lainnya disebut dengan hyperlink,
sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.
Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen multimedia di
dalamnya yang menggunakan protokol HTTP dan untuk mengaksesnya
menggunakan perangkat lunak, (Maulana Muhammad Sony : Jurnal
Khatulistiwa Informatika:2014).
20
2. Entity Relationship Diagrams (ERD)
Menurut Martin dalam Sutanta (2011:91), “ERD merupakan diagram yang
digunakan untuk menjelaskna hubungan antar data dalam basis data kepada
pengguna secara logic yang didasarkan bahwa real word terdiri atas obyek-
obyek dasar yang mempunyai hubungan atau kerelasian terhadap obyek-obyek
tersebut”.
Selain itu menurut sutanta(2011:91), ERD ini dapat membantu dalam
perancangan atau analisis sistem pada saat melakukan analisis dan perancangan
basis data dikarenakan model ini dpat menunjukan macam data yang
dibutuhkan dan kerelasian antar data didalamnya.
Sedangkan menurut Eko,Yuhendra (2015:70) , “Entity Relationship Diagram
(ERD) adalah bagian yang menunjukkan hubungan antara entity yang ada
dalam sistem”.
Komponen Entity Relationship Diagram menurut Sutanta (2011:91) adalah
sebagai berikut :
A. Entitas
Entitas merupakan suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang
dapat diwujudkan dalam basis data. Objek dasar dapat berupa orang,
benda, atau hal yang keterangannya perlu disimpan didalam basis data.
Untuk menggambarkan sebuah entitas digunakan aturan sebagai berikut :
1) Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.
2) Nama entitas dituliskan didalam simbol persegi panjang.
3) Nama entitas berupa kata benda, tunggal.
21
4) Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah
dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
B. Atribut
Atribut merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah
entitas yang perlu disimpan dalam basis data. Atribut berfungsi sebagai
penjelas pada sebuah entitas. Untuk menggambarkan atribut digunakan
aturan sebagai berikut:
1) Atribut digambarkan dengan simbol ellips.
2) Nama atribut dituliskan didalam simbol ellips.
3) Nama atribut merupakan kata benda, tunggal.
4) Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah
dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
Contoh atribut : misalnya entitas Penduduk, atributnya adalah nama,
tempat tanggal lahir, nomor identitas, alamat dll
Gambar atribut:
C. Relasi
Relasi merupakan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari
himpunan entitas yang berbeda. Aturan penggambaran relasi adalah
sebagai berikut :
nama
Nama depan
Nama tengah
Nama beakang
22
1) Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat.
2) Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat
3) Nama relasi berupa kata kerja aktif.
4) Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah
dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jel
Gambar Relationship:
Menurut Silberschatz (2001) dalam Sutanta (2011:102) Relationship ini dibagi
menjadi 3 jenis yaitu:
A. Relasi Jenis 1 ke 1(one to one)
Relasi ini terjadi jika kejadian antara dua entitas yang berhubungan hanya
menungkinkan terjadi satu kejadian pada kedua entitas tersebut
B. Relasi jenis 1 ke banyak (one to many)
Kerelasasian ini terjadi jika memungkinkan terjadi kejadian satu kali
dalam entitas yang pertama dan terjadi lebih dari satu kali di entitas yang
kedua.
C. Relasi banyak ke banyak (many to many)
Entitas ini terjadi jika terjadi kejadian diantara dua entitas yang
berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali
3. Logical Record Sturucture (LRS)
Menurut Simarmata dan paryudi (2007:115), “Logical Record Structured (LRS)
adalah representasi dari struktur recordrecord pada tabel-tabel yang terbentuk
dari hasil relasi antar himpunan entitas”.
23
Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK). Berikut adalah
cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record Strutured)
berdasarkan Entity Relationship Diagram :
A. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu
dari dua entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.
B. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas
Many.
C. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi
dua foreign key
4. Unified Modeling Language (UML)
Menurut Mulyani (2016:35), “ UML adalah sebuah teknik pengembangan
sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasikan
dan melakukan spesifikasi pada sistem”. UML pertama kali dipopulerkan oleh
Grady Booch dan James Rumbaugh pada tahun 1994 untuk mengkombinasikan
dua metodelogi terkenal yaitu Booch dan OMT.
Menurut Nugroho (2014:6) dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Perangkat
Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP menyebutkan bahwa “UML
adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma
Berorientasi Objek”.
Berikut beberapa diagram yang disediakan dalam UML, menurut Sholiq
(2006:7) dalam buku Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan
UML :
24
A. Use Case Diagram
Diagram use case menyajikan interaksi antara use case dan Aktor. Aktor
bisa berupa orang, peralatan atau sistem lain. Sedangkan Use case berupa
gambaran fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.
Menurut Nugroho (2014:6) dalam bukunya yang berjudul Rekayasa
Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP, use case
digunakan untuk memodelkan fungsionalitas sistem/perangkat lunak
dilihat dari pengguna yang ada diluar sistem/aktor.
Menurut (Agung Sasongko : Jurnal Khatulistiwa Informatika:2016),
sistem memiliki dua sisi, yaitu sisi back end dan front end. Sisi front end
merupakan sistem yang dikembangkan untuk melayani informasi kepada
para pengunjung untuk mendapatkan informasi seputar data tersebut.
B. Activity Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:161), “Diagram aktivitas atau
activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas
dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat
lunak”. Activity Diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan apa
yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Menurut (Lisnawanty: Jurnal khatulistiwa Informatika:2014), Use Case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan
aplikasi yang akan dibuat.
25
C. Deployment Diagram
“Diagram Deployment menampilkan rancangan fisik jaringan dimana
berbagai komponen akan terdapat banyak disana, sholiq (2006:1) dalam
buku Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.
D. Component Diagram
Component Diagram “Diagram Kompenen atau Component diagram
dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara
kumpulan kompenen dalam sebuah sistem”. (Rosa dan Shalahuddin,
2014:148). Diagram kompenen fokus pada kompenen sistem yang
dibutuhkan dan ada didalam system
E. Class Diagram
Menurut (Lisnawanty: Jurnal khatulistiwa Informatika:2014), Class
Diagram menggambarkan struktur aplikasi berorientasi objek dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun aplikasi.
Kelas memiliki atribut dan operasi. Atribut adalah variabel yang dimiliki
oleh suatu kelas sedangkan operasi adalah fungsi-fungsi yang dimiliki
suatu kelas