Transcript
Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

2.1.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen

yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia

dalam kegiatan suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia menganggap

bahwa pegawai adalah kekayaan utama organisasi yang harus dikelola dengan baik.

Keberadaan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan sangat penting karena

mereka yang memprakarsai terbentuknya organisasi, mereka yang berperan dalam

membuat suatu keputusan untuk semua fungsi dan mereka juga yang berperan dalam

menentukan kelangsungan hidup organisasi.

Selain itu terdapat definisi-definisi pengertian manajemen sumber daya

manusia menurut para ahli yaitu:

Menurut (R. Kurniasari, 2018) mengemukakan bahwa “Sumber Daya

Manusia merupakan asset penting demi kesuksesan bisnis perusahaan”.

Menurut Badriyah (2019:129), mengatakan bahwa “manajemen sumber daya

manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya

pada pengaturtan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi”.

Menurut Sjaroni, Bachrudin  ;Maryam, Siti  ;Hidayat (2015:129),

7

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

8

mengatakan bahwa “Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah

satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian”.

Jadi manajemen sumber daya manusia adalah cara bagaimana mengatur

hubungan dan peranan sumber daya/tenaga kerja yang dimiliki individu secara

efisien dan efektif dan digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan yang

diinginkan.

2.1.2. Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Sjaroni, Bachrudin  ;Maryam, Siti  ;Hidayat (2015:130),

mengatakan bahwa “Manfaat manajemen SDM adalah meningkatkan kontribusi

produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang

bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial”.

Menurut Sjaroni, Bachrudin  ;Maryam, Siti  ;Hidayat (2015:131), cara

memperoleh pegawai sebagai berikut:

1. Analisa Jabatan

Sebelum melaksanakan sesuatu tugas haruslah terlebih dahulu direncanakan hal-

hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas itu, demikian juga dalam

menarik pegawai harus terlebih dahulu direncanakan atau ditetapkan orang atau

pegawai yang bagaimana yang harus diterima menduduki jabatan itu, jadi harus

terlebih dahulu dianalisa atau ditentukan kualifikasi pegawai yang akan diterima

kedalam badan usaha. Terutama mengenai hal-hal:

a. Apa yang pegawai kerjakan pada jabatan itu

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

9

b. Wewenang dan tanggung jawab pegawai

c. Peralatan yang diperlukan

d. Kondisi-kondisi pekerjaan dan bahaya yang mungkin terjadi

e. Latihan dan pendidikan yang dibutuhkan

f. Besarnya upah, lama jam kerja, kemungkinan promosi.

Ada tiga metode penganalisaan jabatan guna dapat menetapkan kualifikasi seorang

pegawai yang akan memangku sesuatu jabatan:

a. Penyusunan daftar pertanyaan

b. Menginterview petugas

c. Mengadakan penilaian oleh penganalisaan jabatan.

Dengan cara yang pertama pertanyaan berkisar:

1) What the worker does?

2) How he does it?

3) Why he does it?

4) The skill involve in the doing?

Dengan cara yang kedua (interview), yaitu dengan wawancara kepada pegawai

yang bersangkutan. Dengan cara ketiga yaitu dengan peninjauan langsung ketempat

dimana si pegawai bertugas dan mengajukan pertanyaan bila perlu.

2. Sumber-sumber Pegawai

Suatu badan usaha yang membutuhkan pegawai selain harus menetapkan

kualifikasi para pegawai yang dibutuhkan, pula harus menentukan dari mana

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

10

calon pegawai tersebut harus ditarik. Sumber-sumber pegawai bagi perusahaan

dapat digolongkan atas sumber-sumber sebagai berikut:

a. Dari perusahaan itu sendiri

b. Teman-teman pegawai perusahaan

c. Kantor penempatan tenaga

d. Lembaga-lembaga pendidikan

e. Sumber-sumber lain.

3. Seleksi Pegawai

Pada umumnya proses seleksi pegawai itu adalah sebagai berikut:

a. Pengisian formulir-formulir

b. Tes psychologi

c. Wawancara

d. Referensi

Formulir isian memuat keterangan-keterangan mengenai hal-hal sebagai

berikut:

1) Keterangan nama, alamat, nomor telepon.

2) Keterangan perorangan seperti kawin, belom kawin, umur, tanggungan, jumlah

saudara, tempat dan alamat orang tua

3) Keterangan fisik seperti, tinggi, berat, kesehatan, cacat dan sebagainya

4) Pendidikan

5) pengalaman

6) keterangan lain-lain seperti hoby, keanggotaan dalam organisasi baik waktu

pelajar/mahasiswa/dimasyarakat.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

11

4. Memperkenalkan Pegawai

Memberikan gambaran keseluruhan berarti memberikan penjelasan kepada

pegawai baru, terutama dalam hal-hal sebagai berikut:

a. Sejarah perusahaan

b. Barang-barang yang dihasilkan perusahaan

c. Struktur organisasi perusahaan

d. Tata kerja dalam perusahaan

e. Pedoman-pedoman dalam kesejahteraan pegawai

f. Pedoman-pedoman tentang kemungkinan promosi

g. Dan lan-lain yang berkaitan perusahaan.

Masa memperkenalkan pegawai baru kedalam perusahaan berkisar antara

seminggu sampai dua bulan.

5. Memajukan Pegawai

Salah satu aspek fungsi personalia, selain fungsi memperoleh pegawai adalah

memajukan pegawai atau mengembangkan pegawai, untuk memenuhi maksud

tersebut seperti, mengadakan pelatihan, mempromosikan, dan memindahkan dari

suatu tugas ke tugas yang lain.

Bentuk pelatihan menurut Sjaroni, Bachrudin  ;Maryam, Siti  ;Hidayat

(2015:133), antara lain:

a. Memperkenalkan pegawai kedalam perusahaan

b. Melatih pegawai-pegawai baru

c. Melatih pegawai yang akan dipromosikan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

12

d. Melatih para manajer.

Promosi Jabatan menurut Sjaroni, Bachrudin  ;Maryam, Siti  ;Hidayat

(2015:134), mengatakan bahwa “Promosi yakni memberi kekuasaan dan tanggung

jawab yang lebih besar kepada bawahan dari pada kekuasaan dan tanggung jawab

sebelumnya adalah salah satu usaha untuk memajukan pegawai”.

Ada beberapa keuntungan bagi perusahaan yang menggunakan perencanaa SDM

menurut Sjaroni, Bachrudin  ;Maryam, Siti  ;Hidayat (2015:134), antara lain:

a. Integrasi yang strategis antara permintaan dan jumlah staf yang ada

b. Pemanfaatan SDM yang tersedia secara efektif

c. Persaingan SDM dan sasaran perusahaan masa depan secara tepat guna

d. Hemat secara ekonomi dalam penerimaan pegawai baru

e. Memperluas informasi SDM sesuai dengan kegiatan SDM dan unit orgnanisasi

lain

f. Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi

g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia.

2.1.3. Sasaran Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Sasaran Perusahaan

Departemen SDM diciptakan untuk dapat membantu para menajer dalam

mencapai sasaran perusahaan, dalam hal ini antara lain, perencanaan SDM,

seleksi, pelatihan, pengembangan, pengangkatan, penempatan, penilaian,

hubungan kerja.

2. Sasaran Fungsional

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

13

Sasaran ini untuk mempertahankan kontribusi departemen SDM pada level yang

cocok bagi bebagai kebutuhan perusahaan seperti, pengangkatan, penempatan,

dan penilaian.

3. Sasaran Sosial

Sasaran sosial ini meliputi, keuntungan perusahaan, pemenuhan tuntutan hukum,

dan hubungan manajemen dengan serikat pekerja.

4. Sasaran pribadi karyawan

Untuk embantu para karyawan mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka, setidaknya

sejauh tujuan-tujuan tersebut dapat meningkatkan kontribusi individu atau

perusahaan.

2.1.4. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Kunci aktivitas SDM. Kalangan perusahaan kecil sekalipun bisa jadi tidak

memiliki departemen SDM, dan mereka yang memiliki departemen pun,

kemungkinan mengalami kekurangan anggaran dalam jumlah yang besar dan

jumlah staf yang tidak memadai.

2. Tanggung jawab atas aktivitas MSDM. Tanggung jawab atas aktivitas manajemen

SDM berada di puncak masing-masing manajer.

2.1.5. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) hampir sama dengan

fungsi manajemen umum, yaitu:

1. Fungsi manajerial

a. Perencanaan (planning)

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

14

Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu

dilanjutkan dengan menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan

perusahaan yang sudah ditentukan.

Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan

1) Menetapkan arah tujuan serta target bisnis

2) Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut

3) Menentukan sumber daya yang dibutuhkan

4) Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target

bisnis.

Adapun manfaat dari planning sebagai berikut:

1) Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit akan

terorganisasi ke arah tujuan yang sama

2) Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi

3) Memudahkan pengawasan

4) Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas.

b. Pengorganisasian (organizing)

Organizing adalah suatu aktivitas pengaturan dalam sumber daya manusia

dan sumber daya fisik yang lainnya yang memiliki oleh perusahaan untuk

bisa melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujua

utama perusahaan.

Beberapa manfaat organizing antara lain:

1) Memungkinkan untuk pembagian atas tugas-tugas yang sesuai dengan

kondisi perusahaan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

15

2) Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas

3) Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan

untuk mencapai tujuan.

Ada beberapa fungsi dari organizing antara lain:

1) Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas (puncak) kepada

manajemen pelaksana

2) Ada pembagian tugas yang jelas

3) Mempunyai manajer puncak yang profesional guna mengkoordinasikan

semua aktivitas.

c. Pengarahan (directing)

Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana

lingkungan kerja yang dinamis, sehat dan yang lainnya.

Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi pengarahan antara lain:

1) Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, pembimbingan, dan

memberikan motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja dengan efektif

serta efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan

2) Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan

3) Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan.

d. Pengendalian (controling)

Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang

berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan

apabila dibutuhkan.

Adapun aktivitas dalam fungsi pengendalian ini misalnya:

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

16

1) Mengevaluasi keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target mengikuti

indikator yang sudah ditetapkan

2) Menempuh langkah klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpanan yang

ditemukan

3) Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan

yang ditetapkan.

2. Fungsi operasional

a. Pengadaan tenaga kerja (SDM)

b. Pengembangan

c. Kompensasi

d. Pengintegrasian

e. Pemeliharaan

f. Pemutusan hubungan kerja.

2.1.6. Masalah Manajemen Sumber Daya Manusia

Di lingkungan perusahaan departemen SDM merupakan sistem terbuka yang

dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka berada. Dua dari banyak masalah

lingkungan yang paling signifikasi dihadapi oleh para manajer/pemimpin dan

departemen SDM adalah masalah SDM internasional dan pemerintah.

1. Masalah eksternal

a. Keragaman budaya dan sikap

b. Keragaman melalui imigrasi dan migrasi

c. Keragaman dan profesional

2. Masalah-masalah ekonomi global

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

17

3. Masalah-masalah pemerintah

4. Masalah organisasi

5. Masalah-masalah profesional

6. Masalah SDM internasional.

2.2. Penilaian Kinerja

2.2.1. Pengertian Kinerja

Menurut Bintoro (2017:106), mengatakan bahwa “kinerja adalah hasil atau

tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu

dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah

ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama”.

Menurut Supardi (2016:45), mengatakan bahwa “Kinerja merupakan suatu

kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggung

jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan”.

Menurut (R. Kurniasari, 2018), mengatakan bahwa, “Kinerja merupakan

suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan pekerjaan, seorang

karyawan harus mengikuti standar yang dibuat perusahaan berupa peraturan-

peraturan yang telah ditetapkan”.

Menurut Priansa (2018:354), mengatakan bahwa “kinerja adalah merupakan

hasil kerja pegawai dalam lingkup tanggung jawabnya. Pegawai memerlukan umpan

balik atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi perilaku mereka di masa yang

akan datang”.

Menurut (Kaunang, 2018), mengemukakan bahwa “Kinerja adalah proses

dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja pegawai”.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

18

Kinerja guru terkait dengan wujud perilaku/penampilan guru dalam kegiatan

pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran,

melaksanakan kegiatan pembelajaran serta menilai hasil belajar dan perilaku ini

berorientasi pada pencapaian prestasi. (D. Armelsa, 2019).

Jadi kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan.

Adapun ukuran kinerja dapat dilihat dari empat hal, yaitu:

1. Kualitas hasil kerja - Quality of work

2. Ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan - Promptness

3. Prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan - Initiative

4. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan - Capability

5. Kemampuan membina kerjasama dengan pihak lain - Comunication

Menurut Kamsir dalam (R. Kurniasari, 2018) mengemukakan beberapa faktor

yang dipengaruhi kinerja sebagai berikut:

1. Kompensasi merupakan balas jasa perusahaan kepada karyawannya yang

memiliki kinerja yang baik. Tentu akan mendapatkan balas jasa misalnya dengan

kenaikan gaji,atau tunjangan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

19

2. Jenjang karier Penghargaan seorang karyawan yang diberikan oleh perusahaan

yang memiliki kinerja yang baik tentu akan mendapatkan peningkatan karier yang

lebih baik.

3. Citra karyawan Seorang karyawan yang mempunyai kinerja yang baik, akan

mendapatkan pandangan baik dari orang-orang sekitar sehingga bisa mengangkat

nama seorang karyawan dan tidak menjelekkan nama perusahaan tersebut.

2.2.2. Pengertian Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan metode pengukuran kinerja dari individu pada

sebuah organisasi terkait dengan tingkat kontribusi individu atau kinerja dalam

menyelesaiakan beban tugas yang menjadi tanggung jawabnya. (S. Ramadhan,

2019).

Menurut Bintoro (2017:127), mengatakan bahwa “penilaian kinerja

(performance Appraisal), adalah suatu proses yang memungkinkan organisasi

mengetahui, mengevaluasi, mengukur dan menilai kinerja anggota-anggotanya

secara tepat dan akurat”.

Menurut (Humaniora, 2018), menjelaskan bahwa:

Penilaian kinerja dapat dilakukan oleh pihak atasan, bawahan, rekan kerja

maupun diri sendiri. Jadi penilaian diri sendiri dilakukan dalam beberapa

kondisi tertentu. Secara umum, hal ini merupakan alat pengembangan diri

yang memaksa karyawan untuk memikirkan kekuatan dan kelemahan mereka

dan menetapkan tujuan untuk pengembangan diri.

Menurut Bintoro (2017:127), mengatakan bahwa “penilaian kinerja adalah

proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi hasil kerja para karyawannya”.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

20

Menurut Bintoro (2017:127), mengatakan bahwa “penilaian kinerja adalah

sistem formal untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja para individu atau tim dalam

menjalankan tugasnya”.

Menurut Bintoro (2017:128), mengatakan bahwa “penilaian kinerja adalah

proses formal untuk mengevaluasi kinerja dan memberi umpan balik”.

2.2.3. Fungsi Penilaian Kinerja

Menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru, dijelaskan

bahwa secara umum penilaian kinerja guru memiliki dua fungsi utama sebagai

berikut:

1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan

keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau

pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

Dengan demikian, profil kinerja guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan

guru akan teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit

keterampilan untuk setiap guru, yang dapat dipergunakan sebagai basis untuk

merencanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB.

2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,

pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi

sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian

kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan

promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.

2.2.4. Tujuan Penilaian Kinerja

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

21

Pada dasarnya penilaian kinerja mempunyai beberapa tujuan menurut Priansa

(2018:356), yaitu:

1. Peningkatan Kinerja (performance Improvement)

Memungkinkan Dinas Pendidikan dapat mengambil kebijakan yang berhubungan

dengan peningkatan kinerja guru, hal tersebut penting dalam rangka

meningkatkan kinerja dan kualitas sekolah.

2. Penyesuaian Kompensasi (Compensation Adjustment)

Hasil penilaian kinerja akan memberikan gambaran mengenai kelayakan

kompensasi tambahan yang diperoleh guru, maka guru akan memperoleh

kompensasi tambahan sesuai dengan kinerja yang dihasilkannya.

3. Keputusan Penempatan (Placement Decision)

Dinas Pendidikan dapat menentukan promosi, transfer, dan demosi yang

dilakukan terhadap guru sesuai dengan kinerja yang ditampilkannya.

4. Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan (Training and Development Needs)

Kebutuhan pengembangan dan pelatihan bagi guru dapat dipetakan dari hasil

penilaian kinerja guru. Dengan demikian maka program pengembangan dan

pelatihan bagi guru akan sesuai dengan kebutuhan guru.

5. Perencanaan dan Pengembangan Karir (carrier Planning and Development)

Hasil penilaian kinerja akan memandu Dinas Pendidikan untuk menentukan jenis

karir dan potensi karir yang dapat dicapai oleh guru sesuai dengan senioritas dan

kompetensi yang dimilikinya.

6. Prosedur Perekrutan (Process Deficiencies)

Mempengaruhi prosedur perekrutan guru yang berlaku di sekolah, sesuai dengan

kepentingan sekolah dan supervisi dari Dinas Pendidikan.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

22

7. Kesalahan Desain Pekerjaan dan Ketidakakuratan Informasi (Informational

Innaccuracies and Job-Design Errors)

Penilaian kinerja membantu menjelaskan apa saja kelemahan dalam desain

pekerjaan yang diemban oleh guru serta memberikan masukan terkait dengan

perbaikan informasi yang digunakan dalam rangka meningkatkan kinerja guru.

8. Kesempatan yang Sama (Equal Employment Opportunity)

Menunjukkan bahwa keputusan penempatan bagi guru tidak diskriminatif,

sehingga setiap guru memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki jabatan

yang lebih tinggi, misalnya menjadi kepala sekolah.

9. Tantangan Eksternal (External Challenges)

Kinerja guru banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keluarga, keuangan

pribadi, kesehatan, dan lain-lainnya. Biasanya faktor-faktor tersebut tidak terlalu

kelihatan, namun dengan melakukan penilaian kinerja, maka faktor-faktor

eksternal tersebut akan nampak dengan jelas.

10. Umpan Balik (Feedback)

Memberikan umpan balik, baik Dinas Pendidikan, kepala sekolah, maupun bagi

guru itu sendiri.

2.2.5. Prinsip Pelaksanaan Penilaian Kinerja

Pelaksanaan penilaian kinerja guru perlu didasarkan pada sejumlah prinsip,

yaitu:

1. Berdasarkan Ketentuan

Penilaian kinerja guru harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu

pada peraturan yang berlaku.

2. Berdasarkan Kinerja

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

23

Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru adalah kinerja yang dapat diamati

dan dipantau, yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari,

yaitu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan atau tugas

tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

3. Berlandaskan Dokumen Penilaian Kinerja Guru

Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang terlibat dalam proses penilaian kinerja

guru harus memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem penilaian

kinerja guru. Pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya harus secara utuh

dipahami, sehingga keduanya mengetahui tentang aspek yang dinilai serta dasar

dan kriteria yang digunakan dalam penilaian.

4. Dilaksanakan Secara Konsisten

Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun diawali dengan

penilaian formatif diawal tahun dan penilaian sumatif diakhir tahun dengan

memperhatikan hal-hal berikut:

a. Obyektif

Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan kondisi

nyata guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

b. Adil

Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan prosedur standar

kepada semua guru yang dinilai.

c. Akuntabel

Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan.

d. Bermanfaat

Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka peningkatan kualitas

kinerjanya secara berkelanjutan dan sekaligus pengembangan karir profesinya.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

24

e. Transparan

Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai,

dan pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh akses informasi atas

penyelenggaraan penilaian tersebut.

f. Praktis

Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan secara mudah tanpa mengabaikan

prinsip-prinsip lainnya.

g. Berorientasi pada Tujuan

Penilaian dilaksanakan dengan berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.

h. Berorientasi pada Proses

Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada hasil, namun juga perlu

memperhatikan proses, yakni bagaimana guru dapat mencapai hasil tersebut.

i. Berkelanjutan

Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik, teratur, dan berlangsung

secara terus menerus selama seseorang menjadi guru.

j. Rahasia

Hasil penilaian kinerja guru hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak terkait

yang berkepentingan.

2.2.6. Unsur dan Kriteria yang Dinilai dalam Penilaian Kinerja

Dalam penilaian kinerja guru ada beberapa subunsur yang perlu dinilai yaitu:

1. Penilaian kinerja guru yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran

bagi guru mata pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil

penilaian, dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian dalam menerapkan 4

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

25

(empat) domain kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sesuai dengan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Pengelolaan pembelajaran tersebut

mensyaratkan guru mengusai 24 (dua puluh empat) kompetensi yang

dikelompokkan ke dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan

profesional.

Untuk mempermudah penilaian dalam kinerja guru, 24 (dua puluh empat)

kompetensi tersebut dirangkum menjadi 14 (empat belas) kompetensi

sebagaimana dipublikasikan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Rincian jumlah kompetensi tersebut diuraikan dalam tabel II.I.

Tabel II.1

Kompetensi Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran

No Ranah Kompetensi

Jumlah

Kompetensi Indikator

1 Pedagogik 7 45

2 Kepribadian 3 18

3 Sosial 2 6

4 Profesional 2 9

Total 14 78

Sumber : Donni Juni Priansa (2018:362)

2. Penilaian kinerja dalam melaksanakan proses pembimbingan bagi guru

Bimbingan Konseling (BK) /Konselor meliputi kegiatan merencanakan dan

melaksanakan pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan,

menganalisis hasil evaluasi pembimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasil

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

26

pembimbingan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27

Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor

terdapat 4 (empat) ranah kompetensi yang harus dimiliki oleh guru

BK/Konselor. Penilaian kinerja guru BK/Konselor mengacu pada 4 domain

kompetensi tersebut yang mencakup 17 (tujuh belas) kompetensi seperti

diuraikan dalam tabel II.II.

Tabel II.2

Kompetensi Guru Bimbingan Konseling

No Ranah Kompetensi

Jumlah

Kompetensi Indikator

1 Pedagogik 3 9

2 Kepribadian 4 14

3 Sosial 3 10

4 Profesional 7 36

Total 17 69

Sumber : Donni Juni Priansa (2018:363)

3. Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan

fungsi sekolah/madrasah. Pelaksanaan tugas tambahan ini dikelompokkan

menjadi 2, yaitu tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka dan

yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka. Tugas tambahan yang

mengurangi jam mengajar tatap muka meliputi: (1) menjadi kepala

sekolah/madrasah per tahun; (2) menjadi wakil kepala sekolah/madrasah per

tahun; (3) menjadi ketua program keahlian/program studi atau yang sejenisnya;

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

27

(4) menjadi kepala perpustakaan; atau (5) menjadi kepala laboratorium,

bengkel, unit produksi, atau yang sejenisnya. Tugas tambahan yang tidak

mengurangi jam mengajar tatap muka dikelompokkan menjaadi 2 juga, yaitu

tugas tambahan minimal satu tahun (misalnya menjadi wali kelas, guru

pembimbing program induksi, dan sejenisnya) dan tugas tambahan kurang dari

satu tahun (misalnya menjadi pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran,

penyusunan kurikulum, dan sejenisnya).

Unsur-unsur yang dapat dinilai dalam penilaian kinerja guru dengan

mengadaptasi konsep Sastrohadiwiryo (2005) adalah:

1. Kesetiaan

Kesetiaan yang dimaksudkan adalah tekad dan kesanggupan guru dalam menaati,

melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran

dan tanggung jawab dalam mengemban tugasnya.

2. Prestasi Kerja

Kinerja yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang

diberikan kepadanya dalam suatu periode tertentu.

3. Tanggung Jawab

Kesanggupan guru dalam menyelesaikan tugas yang diserahkan kepadanya

dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atau

keputusan yang telah diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

4. Ketaatan

Kesanggupan guru untuk mentaati segala ketetapan, peraturan perundang-

undangan, serta peraturan perdinasan yang berlaku.

5. Kejujuran

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

28

Ketulusan hati guru dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan

untuk tidak menyalah gunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya.

6. Kerja Sama

Kemampuan guru untuk bekerja sama dengan guru lainnya, staf administratif,

pegawai lainnya yang ada di sekolah, bahkan peserta didiknya.

7. Prakarsa

Kemampuan guru untuk mengambil keputusan, langkah-langkah, atau

melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakantugas pokok

tanpa menggu perintah atau bimbingan terus menerus dari kepala sekolah maupun

dari Dinas Pendidikan.

8. Kepemimpinan

Kemampuan guru untuk mengelola dan meyakinkan SDM yang ada di sekolah

maupun di luar sekolah.

Tiga jenis kriteria dalam penilaian kinerja guru adalah sebagai berikut:

1. Kriteria Berdasarkan Sifat

a. Kemampuan (Ability)

Kapasitas guru untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.

b. Loyalitas (Loyalty)

Komitmen yang mendalam untuk terus menjadi bagian dari sekolah.

c. Kejujuran (Honesty) atau Transparansi

Bentuk keterusterangan atau bentuk keterbukaan guru dalam melaksanakan

tugasnya.

d. Kreatifitas (Creativity)

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

29

Kemampuan guru untuk menghasilkan ide-ide baru yang dapat digunakan

untuk meningkatkan kinerja sekolah.

e. Kemampuan Memimpin (Leadership)

Kemampuan guru untuk mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan orang

lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Kriteria Berdasarkan Perilaku

a. Melaksanakan Tugas (Perform Task)

Hal ini berkaitan dengan tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dilaksanakan

oleh guru.

b. Mengikuti Instruksi (Obey Instruction)

Hal ini berkaitan dengan bagaimana guru mengikuti instruksi Dinas Pendidikan

dalam melaksanakan tugasnya.

c. Melaporkan Permasalahan (Report Problem)

Hal ini menyangkut pertanyaan apakah guru melaporkan permasalahan yang

dihadapinya kepada kepala sekolah maupun Dinas Pendidikan.

d. Memelihara Peralatan (Maintain Equipment)

Menyangkut partisipasi guru dalam pemeliharaan berbagai fasilitas dan

peralatan yang ada di sekolah.

e. Mengelola Administrasi (Maintain Records)

Berkaitan dengan tingkat pengelolaan administrasi sekolah yang dilakukan

guru dalam rangka mengemban tugasnya.

f. Mengikuti Aturan (Follow Rules)

Berkaitan dengan sejauh mana aturan yang ditetapkkan Dinas Pendidikan dapat

diikuti oleh guru dalam proses penyelesaian pekerjaan yang diembannya.

g. Mengajukan Usul atau Saran (Submit Suggestions)

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

30

Berkaitan dengan tingkat partisipasi guru dlam pemberian usul dan saran pada

saat melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan oleh kepala sekolah

maupun Dinas Pendidikan.

3. Kriteria Berdasarkan Hasil

a. Hasil yang dicapai sesuai dengan perencanaan (Production Level).

Maksudnya adalah tingkat pencapaian kinerja guru telah sesuai dengan apa

yang telah direncanakan.

b. Kualitas Pekerjaan (Quality Production)

Berkaitan dengan tingkat kualitas kinerja yang dihasilkan guru dalam

mengemban tugasnya.

c. Pekerjaan yang Tersisa (Scrap)

Tingkat penyelesaian pekerjaan guru yang tersisa, yang masih merupakan

tanggung jawab guru.

d. Memperbaiki Peralatan (Equipment Repairs)

Guru turut bertanggungjawab dan berpastisipasi aktif dalam memperbaiki

semua fasilitas dan peralatan sekolah yang mengalami kerusakan.

2.2.7. Syarat Efektifnya Penilaian Kinerja

Terdapat sejumlah syarat penting yang harus dipenuhi agar sistem penilaian

kinerja guru mampu diterapkan dengan optimal, yaitu:

1. Valid

Sistem penilaian kinerja guru dikatakaan valid bila aspek yang dinilai bener-bener

mengukur komponen-komponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran,

pembimbingan, dan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

31

2. Reliabel

Sistem penilaian kinerja guru dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat

kepercayaan tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk

seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapanpun.

3. Praktis

Sistem penilaian kinerja guru dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh siapapun

dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam

semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.

Sistem penilaian kinerja yang efektif harus mampu merespon berbagai

tantangan internal dan eksternal yang dihadapi oleh guru. Cascio (1992)

menyatakan enam syarat untuk mengukur efektif atau tidaknya sistem penilaian

kinerja yang berlaku bagi guru, yaitu:

1. Penilai (supervisor)

Penilaian kinerja harus mampu menilai kemampuan dan motivasi guru,

merumuskan kinerja guru secara objektif, dan memberikan umpan balik bagi

guru itu sendiri.

2. Keterkaitan (relevance)

Penilaian kinerja harus mampu mengukur keterkaitan langsung unsur-unsur

penilaian kinerja guru dengan uraian pekerjaan yang diemban sebagai guru.

3. Kepekaan (sensitivity)

Penilaian kinerja harus mampu mengukur dengan akurat dan cermat.

4. Keterandalan (reliability)

Penilaian kinerja harus mampu mengukur dengan andal dan konsisten dalam

menilai kinerja guru yang satu dengan guru yang lainnya.

5. Kepraktisan (practicality)

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi g. Kordinasi program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.1.3

32

Penilaian kinerja harus mudah digunakan dan dimengerti oleh dinas

pendidikan, kepala sekolah, maupujn guru itu sendiri.

6. Dapat diterima (acceptability)

Penilaian kinerja harus mampu mengukur kemampuan guru dalam

melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab yang melekat dalam dirinya

sehingga hasil penilaian tersebut dapat diterima, serta harus

mengkomunikasikan dan mendefinisikan dengan jelas standar dari unsur-unsur

penilaian yang harus dicapai oleh guru.


Top Related