6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem menurut AL-Fatta (2007:3) adalah secara sederhana sistem dapat
diaartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel
yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantungan satu sama lain.
Sistem menurut V. Wiratna Sujarweni (2015 : 1), “Sistem adalah kumpulan
elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan”. Sebuah sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan
atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia
dan tuhan ”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan mengenai karakteristik
sebagai berikut:
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Ladjamudin (2008:10)”Memahami dan mengembangkan suatu
sistem, maka kita harus dapat membedakan sistem berdasarkan unsur-unsur yang
membedakannya”. Unsur-unsur itu adalah karakteristik sistem.
Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang merincikan
bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.
7
Menurut Al Fatta (2009:5-6), karakteristik sistem terdiri dari:
a. Batasan (boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam
sistem dan mana yang di luar sistem.
b. Lingkungan (environment)
Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala,
dan input terhadap suatu sistem.
c. Masukan (input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang
dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
d. Keluaran (output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer
komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan
dalam suatu sistem.
e. Komponen (component)
Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan
input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan
subsistem dari sebuah sistem.
f. Penghubung (interface)
Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau
berinteraksi.
8
g. Penyimpanan (storage)
Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari
informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu
media penyangga di antara komponen tersebut bekerja dengan berbagai
tingkatan uang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai
data yang sama.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2014:6) system dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang,di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem Abstrak (Abstract Sistem) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi, dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human made
system)
Sistem alamiah adalah sistem sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia
merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human –
machine system atau ada juga yang menyebut dengan man-machine system.
9
Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena
menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem tak tertentu (probabilistic
system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup (close system) dan Sistem Terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.1.4 Daur Hidup Sitem
Menurut Sarosa (2009:20) menyatakan bahwa “siklus daur ulang sistem
(system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem
atau subsistem informasi berbasis komputer”.
Siklus daur hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti
langkah-langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang
teratur dilakukan secara Top Down. Siklus daur hidup sistem sering disebut sebagai
pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan
sistem pembangunan.
10
Sistem hanyalah salah satu rangkaian daur hidup suatu sistem. Kita akan
melihat beberapa fase atau tahapan dari daur hidup suatau sistem. Pembangunan
sistem hanyalah salah satu rangkaian hidup suatu sistem.
Siklus dari suatu sistem informasi terdiri dari beberapa kegiatan menurut
Sarosa (2009:25), adalah:
a. Analisis
Analisis adalah menganalisa informasi yang dihadapi oleh perusahaan dan
mengetahui kekurangan-kekurangan dalam sistem yang sedang berlaku. Kegiatan
analisis ini berguna sebagai dasar untuk merancang sistem baru atau untuk
mengadakan perubahan terhadap sistem lama agar dapat memenuhi kebutuhan.
b. Perancangan (design)
Perancangan (design) yaitu kegiatan menyusun sistem baru atau kegiatan
merubah sistem lama, perancangan ini didasarkan pada data yang diperoleh dari
kegiatan analisis terhadap sistem lama.
c. Implementasi
Implementasi yaitu penerapan sistem yang baru untuk menggantikan sistem
lama. Dalam kegiatan ini perlu juga dipertimbangkan masalah-masalah yang
timbul karena adanya perubahan sistem, seperti masalah tenaga kerja dan
sebagainya.
11
d. Follow-Up
Follow-Up yaitu kegiatan mengawasi sistem baru untuk mengetahui adanya
kelemahan-kelemahan dalam sistem baru dan memperbaikinya.
2.1.5 Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Narko (2008:3), pengertian sistem akuntansi sebagai jaringan yang
terdiri dari formulir-formulir, catatan, prosedur-prosedur,alat-alat, dan sumber daya
manusia dalam rangka penghasilkan informasi pada suatau organisasi untuk
keperluan pengawasan, operasi, maupun untuk kepentingan pengambilan keputusan.
Prosedur adalah sebagai urut-urutan pekerjaan kriterial yang melibatkan beberapa
orang, yang disusun untuk manjamin adanya perlakuan yang sama terhadap
penanganan transaksi perusahaan yang berualng-ulang
Menurut Mulyadi (2008:3), “sistem akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang ibutukan oleh manajemen guna untuk pengelolaan
perusahaan.
2.1.6 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji (2010:4) menyimpulkan bahwa “sistem informasi
akuntansi adalah sebuah sistem yang memperoses data dan transaksi guna
menhasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan bisnis”.
12
Menurut Bodnar hapwood dalam puspitawati (2011:58) “Sistem akuntansi
merupakan sistem yang berbasis komputer yang dirancang untuk mentansformasi
data akuntansi menjadi informasi yang mencakup siklus pemrosesam transaksi,
penggunaam teknologi informasi dan pengembangan sistem informasi”.
Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan keuangan yang
merupakan suatu sistem informasi. Sistem informasi yang bebasis pada komputer
sekarang dikenal dengan istilah Sistem Informasi Akuntansi atau SIA.
2.1.7 Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian
Menurut Mulyadi (2008:373), “Sistem penggajian merupakan sistem
pembayaran atas jasa yang diserahan oleh karyawan atau pegawai yang bekerja
sebagai manajer, atau kepada karyawan yang gajinya dibayar setiap bulan, tidak
tergantung dari jumlah jam atau hari kerja atau juga jumlah produk yang telah
dihasilkan.”
Menurut Hery (2009:13) “Gaji atau upah merupakan beban gaji perusahaan.
Istilah gaji (Salaries) umumnya digunakan untuk pembayaran atas pemakaian jasa
karyawan bagi manajerial dan administrasi.
Fungsi keuangan bertanggungn jawab atas pelaksanaan pembayaran gaji dan
upah serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggung
jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk
kepentingan harga pokok dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga
kerja.
13
Dokumen yang digunakan sistem akuntansi penggajian sebagai berikut:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
2. Kartu jam hadir
3. Kartu jam kerja
4. Daftar gaji dan daftar upah
5. Surat persyaratan gaji dan upah
6. Slip gaji dan upah
7. Bukti kas keluar
Distribusi gaji dan upah adalah kegiatan menggolong-golongkan dan
membuat ringkasan gaji dan upah untuk membuat laporan usaha dari jurnal yang
akan dipotong ke buku besar. Pemberian gaji dan upah kepada karyawan perusahaan
swasta diatur dalam peraturan pemerintah no 7 tahun 1997 yang disempurnakan
dengan peraturan pemerintah no 15 tahun 1985.
Jurnal untuk mencatat gaji sebagai berikut:
1. Pada saat gaji yang belum dibayarkan:
Gaji (D)xxx
Utang gaji (K)xxx
2. Pada saat pembayaran gaji
Gaji (D)xxx
14
Kas (Kas)xxx
2.2 Peralatan Pendukung ( Tools System )
Peralatan pendukung ( Tools System ) merupakan alat yang digunakan untuk
menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan
simbol–simbol, lambang–lambang, diagram–diagram yang menunjukan secara tepat
arti dan fungsinya. Dan fungsi peralatan pendukung ( Tools System ) itu sendiri
adalah untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi dari sistem informasi dapat
bekerja dengan suatu bentuk logical model dan physical model. Logical model
menunjukan kepada user tentang bagaimana sistem fisik akan diterapkan.
2.2.1 Diagram Alir Data ( Data Flow Diagram )
Menurut Kendall (2013:305) “Diagram alir data adalah perangkat-perangkat
analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan penganalisis
sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran
data yang saling berkaitan”.
Menurut Kendall (2013:263) mengemukakan bahwa “Diagram alir data
menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses, dan
keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model
sistem ”.
Komponen atau simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan
Diagram Alir Data menurut Kendall (2013:267), terdiri dari :
15
1. Kesatuan Luar ( External Entity )
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu sistem
dengan lingkunan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilakan
output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di
lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya
yang berada di lingkungan luarnya yang akan memeberikan input atau lainya
yang berada dillingkungan luarnya yan gakan memeberikan input atau menerima
output dari sistem.
2. Aliran Data ( Data Flow )
Arus data merupakan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem
atau hasil dari proses sistem dan mengalir diantara proses, simpanan data dari
kesatuan luar. Arus data sebaikna diberi nama yang jelas dan mempunyai arti
nama dari arus data ditulis diatas garis panah.
3. Proses-proses ( Process )
Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh atau mesin atau komputer
dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data
yan gakan keluar dari proses.
4. Simpanan Data ( Data Store )
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau
database di sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu kotak tempat
data, suatu tabel acuan manual, suatau agenda atau buku.
16
1. Aturan Main Pembuatan Diagram Alir Data ( DAD )
Aturan main dalam menggambar Diagram Alir Data menurut Kendall
(2013:272-275), adalah:
1. Aliran data tidak boleh terbelah menjadi dua atau lebih aliran data yang berbeda.
2. Semua aliran data harus memilih salah satu mengawali atau menghentikan suatu
proses.
3. Proses-proses harus memiliki sedikitnya satu aliran data masukan dan satu aliran
keluaran.
4. Entitas eksternal tidak boleh secara langsung terkoneksi ke penyimpanan data.
5. Penyimpanan data tidak boleh terkoneksi secara langsung ke penyimpanan data
lainnya.
6. Sebuah proses harus menunjukkan nama sistem atau menggunakan format kata
kerja, kata sifat, kata benda.
7. Masing-masing aliran data harus bisa digambarkan dengan sebuah kata benda.
8. Maksimal proses dalam penggambaran diagram alir data adalah sembilan proses.
1. Penggambaran Diagram Alir Data
Tahapan proses untuk menggambar Diagram Alir Data dibagi menjadi tiga
tahap menurut Kendall (2013:266-269), yaitu:
1. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya
memuat satu proses, menujukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut
17
diberi nomor nol. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak
sederhana untuk diciptakan.
2. Diagram Nol
Diagram nol adalah pengembangan diagram konteks dan bisa mencakup sampai
sembilan proses. Setiap proses diberi nomor bilangan bulat, umumnya dimulai
dari sudut sebelah kiri atas diagram dan mengarah ke sudut sebelah kanan bawah.
3. Diagram Detail (Tingkat yang Lebih Mendetail)
Setiap proses dalam diagram nol bisa dikembangkan untuk menciptakan diagram
yang lebih mendetail.
2.2.2 Kamus Data ( Data Dictionary )
Menurut Jogiyanto (2014 : 127) dalam buku yang berjudul Analisa Sistem
Informasi menjelaskan bahwa : “Kamus Data merupakan katalog fakta tentang data
dan kebutuhan – kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.
Sedangkan menurut Kendall & Kendall (2013 : 233) dalam bukunya yang
berjudul, Analisa & Perancangan Sistem, yang dimaksud “Kamus Data adalah suatu
aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan
setriap hari.
Pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang
input,output laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada
pada Data Flow Diagram (DFD) dan sifatnya adalah global dan hanya ditunjukkan
nama arus datanya saja. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan ysng jelas
18
tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus
memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Arus Data
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju
keterangan data ini perlu dicatat di kamus dan supaya memudahkan mencari arus
data di dalam Data Flow Diagram (DFD).
sehingga mereka yang membaca DAD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut
tentang suatu arus data tertentu di DAD dapat langsung mencarinya dengan
mudsah di kamus data.
b. Nama Arus Data
Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di data flow
diagram, maka nama arus data juga harus dicatat di kamus data, sehingga mereka
yang membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus
data tertentu di data flow diagram dapat langsung mencarinya dengan mudaah di
kamus data.
c. Tipe Data
Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari hasil suatu proses ke proses
lainnya. Data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk laporan serta dokumen
hasil cetakan komputer. Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat
berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakkan komputer, laporan
tercetak, tampilan layar di monitor, variabel, parameter, dan field – field. Bentuk
data seperti ini perlu dicatat di kamus data.
19
d. Struktur Data
Struktur data menunjukan data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari
item – item atau elemen – elemen.
e. Alias
Alias atau nama lain dari dat yang harus ditukliskan. Alias perlu ditulis karena
data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen
yang satu dengan yang lainnya.
f. Volume
Volume perlu dicatat di dalam kamus data adalah tentang rata – rata dan volume
puncak dari arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu. Sedangkan
volume puncak menunjukkan volume terbanyak.
g. Periode
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di
kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentfikasi kapan input dan data
harus dimasukkan ke dalam sistem, kaan proses program harus dilakukan dan
kapan laporan – laporan harus dihasilkan.
h. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang di catat di
kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan – keterangan
tentang arus data tersebut.
20
i. Notasi Tipe Data
Notasi Tipe Data adalah suatu bentuk untuk mempersingkat arti atau makna dari
simbol yang dijelaskan. Adapun betuk notasi sebagai berikut :
Kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk mempersingkat arti atau
makna dari simbol-simbol yang dijalankan disebut dengan Notasi.
Tabel II.1
Notasi Tipe Data
Notasi Keterangan
X Setiap Karakter
9 Angka Numerik
A Karakter Alphabet
Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong
. Titik, sebagai pemisah ribuan
, Koma, sebagai pemisah pecahan
~ Hyper, sebagai tanda penghubung
/ Slash, sebagai tanda pembagi
Sumber : Kendall & Kendall (2013;344)
a. Notasi Struktur Data
Notasi struktur data digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data.
Dimana notasi yang umum digunakan adalah sebagai berikut :
21
Tabel II.2
Notasi Struktur Data
NOTASI Keterengan
= Terdiri dari
+ And (dan)
( ) Pilihan (boleh Ya atau Tidak)
{ } Iterasi (pengulangan proses)
[ ] Pilih salah satu pilihan
| Pemisah pilihan didalam tanda []
* Keterangan atau catatan
@ Petunjuk (key field)
Sumber : Kendall dan Kendall (2015h:338)
2.2.3. Normalisasi
Menurut Kusrini (2007:40) “normalisasi merupakan cara pendekatan dalam
membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan
dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar
untuk menghasilkan struktur tabel yang normal”.
Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghasilkan struktur tabel yang
normal atau baik. Teknik normalisasi adalah upaya agar desain lojik tabel-tabel
berada dalam “normal form” (bentuk normal) yang dapat didefinisikan dengan
menggunakan ketergantungan fungsi (functional dependency).
22
Normalisasi juga banyak dilakukan dalam merubah bentuk database dari
struktur jaringan menjadi struktur hubungan. Suatu relasi dikatakan sudah berada
pada bentuk normalisasi tertentu bila memenuhi beberapa batasan tertentu pada
tingkat tersebut. Tingkat normalisasi yang lebih tinggi dianggap lebih baik dari
tingkat bawahnya. Keuntungan normalisasi antara lain :
a. Meminimalkan ukuran penyimpangan yang diperlukan untuk menyimpan data.
b. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data.
c. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan.
d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Ada beberapa macam kunci (key function) dalam normalisasi yang bisa
digunakan untuk proses normalisasi, yaitu:
a. Kunci Calon (Candidate key)
Satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik
suatu kejadian yang spesifik dari suatu entitas, yang dapat membedakan setiap
baris data dalam sebuah table secara unik.
b. Kunci Utama (Primary key)
Satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi
secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap
kejadian dari suatu entitas.
c. Kunci Tamu (Foreign Key)
Satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu relationship (hubungan)
yang menunjukan ke induknya.
23
d. Kunci Alternatif (Alternate Key)
Kunci yang tidak dipakai sebagai primary key.
e. Kunci Super (Super Key)
Himpunan dari satu atau lebih entitas yang digunakan untuk mengidentifikasikan
secara unik sebuah entitas dalam entitas set.
Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk
normal menurut Yakub (2008:67) adalah “suatu aturan yang dikenakan pada
relasirelasi atau tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi atau tabel
tersebut pada level-level normalisasi”. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal
tertentu jika memenuhi kondisi tertentu juga. Beberapa bentuk normalisasi
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Merupakan kumpulan data yang direkam tidak ada keharusan dengan mengikuti
suatu format tertentu. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan keberadaan
data saat penginputannya.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
Pada bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu:
a. Setiap data dibentuk dalam flat file (file datar atau rata)
b. Mempunyai ketergantungan partial, yaitu suatu keadaan dimana sebagian dari
kunci digunakan sebagai kunci utama.
c. Data dibentuk dalam record dan nilai-nilai file berupa atomic value, yaitu
berupa nilai yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
d. Tidak ada atribut yang berulang atau bernilai ganda (multivalue)
24
3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
Pada bentuk normal kedua mempunyai ciri yaitu:
a. Tidak memiliki ketergantungan parsial.
b. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
c. Memiliki hubungan transitif (menjadi atribut biasa pada suatu relasi tapi
menjadi kunci pada relasi lain).
d. Atribut bukan kunci haruslah bergantung pada kunci utama (primary key)
sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan field-
field kunci.
e. Field kunci harus unik dan dapat mewakili atribut yang menjadi anggotanya.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
Relasi haruslah berada dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan
primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain bahwa semua
atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara
menyeluruh.
5. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
BCNF mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga, untuk
menjadi BCNF, relasi harus berada dalam bentuk normal kesatu dan setiap
atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.
6. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)
Jika relasi tersebut juga termasuk BCNF dan semua ketergantungan multivalue
dan juga ketergantungan fungsional.
25
7. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)
Disebut juga PJNF (Project Join Normal Form) dari 4NF dilakukan dengan
menghilangkan ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.
2.2.4 Sruktur Kode
Menurut Baridwan (2013:60) “Dalam penyusunan sistem informasi
akuntansi, kode mempunyai peranan yang penting. Hamper dalam setiap formulir dan
catatan dignakan kode, karena dengan kode ini, penyimpanan maupun proses data
akan dapat dilakukan dengan lebih mudah”.
Ada beberapa macam kode yang digunakan menurut Baridwan (2013:61)
yaitu :
1. Kode Dengan Huruf (Alphabetic)
Kode dapat dibuat dengan menggunakan huruf. Ada berbagai macam cara dapat
digunakan untuk memberikan kode dengan huruf yaitu:
a. Dengan Singkatan (Mnemonic)
Kode huruf yang merupakan singkatan dapat dilihat sedemikian rupa sehingga
memberikan arti yang jelas bagi yang membaca kode itu.
Contoh : Kode Al untuk Aktiva Lancar sehingga untuk Kas yaitu AL Kas Kode
Yog untuk Yogyakarta JKT untuk Jakarta
2. Dengan Kombinasi beberapa Abjad
Prinsipnya adalah sama dengan cara yang dipakai dalam pemberian kode dengan
angka yang menggunakan cara kode kelompok, dimana letak dari setiap abjad
mempunyai arti.
26
a. Kode Dengan Angka (Numeric)
Pada umumnya kode yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi dalam
suatu perusahaan adalah dengan menggunakan angka. Kode yang diberikan
dapat dibuat dengan berbagai macam cara seperti :
3. Urut nomor
Pemberian kode dengan angka yang urut dari nomor yang kecil ke nomor yang
besar merupakan cara pemberian kode paling sederhana.
4. Kode Blok
Dalam cara ini kode diberikan dengan membuat blok angka untuk setiap
klasifikasi.
Contoh:
Blok Kelompok
1000 – 1999 Aktiva
2000 – 2999 Pasiva
5. Kode Kelompok
Kode grup merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode
mempunyai arti.
Contoh : XX – XXX – XX
Pusat Pertanggungjawaban
Kelompok Biaya
Rincian Biaya Kelompok
27
6. Kode Kelompok Desimal
Digunakan untuk beberapa digit kode, dimana setiap digit dipakai untuk kode dari
kelompok, golongan, subgolongan dan jenis rekening dimulai dari angka 0 (nol)
sampai dengan 9 (sembilan) atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari
banyaknya kelompok.
Contoh : 00. Aktiva Lancar
00.100 Kas
00.200 Piutang Dagang
01. Aktiva Tetap
01.100 Tanah
01.200 Gedung