Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga yang berkembang di Indonesia terdiri dari berbagai macam cabang

olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi,

sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. Perkembangan dari semua cabang

olahraga tersebut bisadikatakan membanggakan. Namun kita tidak lupa bahwa

perkembangan olahraga saat ini memerlukan perhatian lebih karena prestasinya

yang pasang durut. Maka untuk meningkatkan kualitas dan prestasi cabang olahraga

di Indonesia merupakan tanggung jawab kita semua.

Pada masa globalisasi sekarang ini olahraga sangat penting bagi manusia.

Bukan hanya untuk kesehatan tapi juga menggalang kebersamaan antar kelompok

serta semangat persatuan. Olahraga memiliki arti yang sangat penting dalam usaha

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan tidak dapat di pisahkan dari

kehidupan manusia. Dalam diri manusia terdapat dua aspek, yaitu aspek jasmani dan

aspek rohani. Bila dua aspek tersebut tumbuh dan berkembang secaara selaras dan

seimbang maka, akan timbul kehidupan yang harmonis antar keduanya. Keselarasan

kehzidupan jasmani dan rohani pada manusia dapat dicapai dengan melakukan

olahraga. Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga

metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam

tubuh menjadi lebih efektif dan efisien. Olahraga juga merupakan suatu perilaku

aktif yang menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi kelenjar di dalam tubuh

untuk memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh

dari gangguan penyakit dan stress.

Olahraga yang semakin hari semakin berkembang telah menjadi kebutuhan

hidup bagi manusia. Olahraga memang didutuhkan untuk menjaga dan

mempertahankan kondisi fisik manusia, juga membantu pertumbuhan dan

perkembangan manusia. Di dalam berolahraga juga diperlukan perilaku-perilaku

yang dapat menjunjung tinggi nilai sportivitas seperti kepercayaan diri, keberanian,

ketegasan, dan rasa tanggung jawab. Olahraga juga mempunyai peranan dalam

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

2

pembangunan, sehingga memerlukan individu-individu yang mempunyai fisik kuat,

mental yang baik dan berjiwa pancasila. Selain itu olahraga juga dapat di jadikan

sebagai sumber penghasilan, untuk arena prestaasi dan rekreasi.

Olahraga bersepeda merupakan olahraga yang sangat memasyarakat, dari

semua lapisan masyarakat dapat melakukan olahraga tersebut. Secara keadaan

ekonomi untuk kelas menengah bawah bersepeda merupakan penunjang aktivitas

yang hemat, sedangkan bagi kelas menengah atas bersepeda berdasarkan hobi atau

hanya mengisi waktu luang selain memancing dan lain sebagainya. Bersepeda

bukan hanya dipandang sebagai olahraga kebugaran, karna olahraga sepeda

memiliki nomor lomba kejuaraan baik dari kelas Mountaint Bike (MTB) dan Road

Bike.

Bersepeda selain di gunakan dengan mudah, bersepeda juga bisa membuat

tubuh sehat dan bugar, sebagaimana yang telah di kemukakan oleh Giam dan Tech

(1983:30) bahwa :

“Olahraga merupakansalah satu cabang olahraga aerobik yang selama

pelaksanaanya membutuhkan konsumsi oksigen. Oleh karena itu bersepeda

sangat bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan kebugaran jantung, paru-

paru, sirkulasi darah, otot, tulang dan sendi. Saat berkendara pengemudi sepeda

duduk tidak membawa atau memikul beban, sehingga bersepeda di

rekomendasikan untuk orang-orang yang mempunyai lemak berlebih atau yang

mempunyai masalah medis pada tulang atau sendi-sendi anggota tubuh bagian

bawah, seperti pinggul, lutut dan pergelangan kaki”.

Bersepeda sendiri tidak banyak orang yang mengetahui tentang klasifikasi

nomer dan jenis sepeda yang di perlombakan, berikut penulis akan memaparkan

tentang sepeda yang di lombakan berdasarkan macam dan fungsinya, yaitu :

1. Sepeda Gunung (mountain bike/MTB). Sepeda jenis ini di gunakan untuk

lintasan off-road dengan rangka yang kuat, sepeda jenis moutain bike

sendiri ada dua jenis rangka, yaitu satu suspensi dan dua suspensi,

diamana satu suspensi biasanya digunakan bagi MTB kelas dirtjump,

cross country dan fourcross. Sementara untuk dua suspensi biasanya ada

pada jenis sepeda MTB kelas downhiil, cross country trail, all mountain

dan freeride.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

3

2. sepeda jalan raya (cyclocross). Sepeda ini digunakan untuk balapan jalan

raya. Bobot dari rangka sepeda ini ringan dan halus untuk mengurangi

gesekan dengan jalan.

3. Sepeda BMX (bicycle motocross). Sepeda BMX merupakan modifikasi

dari olahraga moto cross yang di ciptakan oleh anak-anak muda amerika

pada saat itu, sepeda jenis ini di gunakan untuk atraksi lompatan maupun

atraksi lainya, dan semakin berkembangya jenis sepeda BMX saat ini ada

juga yang di lombakan di lintasan dengan hasil catatan waktu terbaik.

4. Sepeda balap, sesuai dengan namanya sepeda ini secara khusus di

gunakan untuk balapan di jalan raya (road race) maupun track di

velodrome. Sepeda balap memiliki model handler setengah lingkaran.

Pada penelitian ini penulis lebih mengkonsentrasikan pada manajemen

prestasi PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah.

Balap sepeda sebetulnya dikenal di Indonesia, jauh sebelum Perang Dunia II.

Meskipun masih dibiayai oleh kaum pengusaha seperti perusahaan Tropical,

Triumph, Hima, Mansonia dan lain-lain. Mereka dapat dikategorikan sebagai

pembalap sepeda profesional. Padahal waktu itu masih jaman penjajahan Belanda.

Memang perkembangan olahraga Balap Sepeda cukup menguntungkan.

Pada masa itu, khususnya kota Semarang menjadi pusat kegiatan Balap

Sepeda. Oleh arsitek Ooiman dan Van Leuwen didirikanlah sebuah velodrome.

Velodrome dalam bahasa Belanda disebut Wielerband, atau “Pias” dalam bahasa

Indonesia. Beda halnya pada jaman Jepang kegiatan Balap Sepeda dapat dikatakan

terhenti. Baru ketika kemerdekaan diproklamasikan, para penggemar Balap Sepeda

kembali mencoba mempopulerkan. Sebagai contoh terbukti ketika PON II/1951

berlangusng di Jakarta, Balap Sepeda termasuk cabang olahraga yang

diperlombakan.

Balap sepeda merupakan salah satu olahraga yang cukup berkemmbang dan

di kenal oleh masyarakat Indonesia. Olahraga ini memiliki daya tarik tersendiri,

karena pertama kali masyarakat mengenal sepeda sebagai sarana rekreasi keluarga.

Tapi dalam pekembanganya semakin banyak pula orang yang menekuni olahraga ini

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

4

untuk meraih prestasi. Balap sepeda merupakan olahraga yang membutuhkan

keberanian, keuletan dan kekuatan. Seorang atlet akan merasa bangga jika bisa

mengeluarkan segala kemapuan yang dimiliki dan memenangkan suatu perlombaan

balap sepeda. Balap sepeda merupakan salah satu cabang olahraga yang menjadi

investasi bagi dunia olahraga di indonesia. Namun dari segi peminatnya, olahraga

balap sepeda belum sepopuler olahraga lain seperti sepak bola, bola voli, bulu

tangkis yang memang sudah banyak peminat serta penggemarnya. Selain itu harga

dari sepeda balap sendiri memang relatif mahal ini yang menjadi kendala dan

menjadikan seseorang harus berfikir panjang untuk menekuni olahraga balap

sepeda.

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan prstasi balap sepeda, mestinya

pihak pihak yang terkait bukan hanya pelatih dan atlet saja, melainkan berbaai pihak

baik pengurus bahkan pemerintah mampu mencarikan jalan pemecahanya.

Pembinaan yang terencana dan dilaksanakan terus menerus merupakan langkah

yang harus ditempuh serta merupakan tanggung jawab dari semua pihak yang ikut

berperan aktif dalam kegiatan olahraga balap sepeda tersebut.

Olahraga balap sepeda yang berkualitas dan mampu berprestasi di perlukan

suatu usaha yang gigih dan harus didukung pengetahuan yang luas serta pegajian

secara ilmiah. Unsur-unsur yang penting serta mendukung didalam upaya

peningkatan prestasi balap sepeda antara lain pembinaan prestasi. Disamping

pembinaan prestasi, masih banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi

peningkatan prestasi misalnya organisasi, program latihan, sarana dan prasarana,

pengurus, pelatih, pendanaan dan lain sebagainya. Sebagai upaya untuk

meningkatkan prestasi olahraga perlu terus pembinaan sedini mungkin melalui

pencarian dan pemantauan bakat, pembibitan, pendidikan dan pelatihan olahraga

prestasi yang di dasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi secara efektif dan

efisien serta peningkatan kualitas organisasi keolahragaan baik di tingkat pusat

maupun di tingkat daerah.

Organisasi olahraga adalah suatu wadah yang bergerak dibidang olahraga,

bertujuan untuk mencapai prestasi maksimal dalam olahraga. Kerjasama antar

orang-orang yang terrlibat didalamnya harus terjalin dengan baik, mempunyai

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

5

rencana kerja atau program kerja yang jelas. Melalui organisasi maka akan lebih

jelas langkah-langkah yang harus ditrmpuh untuk meewujudkan tujuanya.

Hubungan yang harmonis, kerjasama yang kompak, program kerja yang baik,

sehingga organisasi dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan prestasi maksimal

dapat tercapai. Kelangsungan dan kelancaran kegiatan organisasi juga tidak lepas

dari pendanaan. Dana merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan

pelaksanaan dari olahraga. Tanpa dana yang memadai tujuan organisasi yaitu

pencapaian prestasi maksimal sulit tercapai.

Kelancaran dan kualitas latihan dari aktivitas olahraga harus didukung

sarana dan prasarana yang baik. Kemajuan sarana yang moderen merupakan

tuntutan yang harus dipenuhi guna menunjang pelaksanaan latihan. Sarana dan

prasarana yang mendukung, dapat menjadikan pelaksanaan latihan berjalan dengan

lancar serta kualitas dari latihan meningkat dan menjadi lebih baik. Faktor faktor

yang mendukung pencapaian prestasi dapat dikembangkan secara maksimal,

sehingga kualitas atlet akan meningkat dan prestasi maksimal dapat diwujudkan.

Prestasi maksimal merupakan obsesi dari setiap atlet yang menekuni

olahraga yang dipelajarinya, keberhasilan prestasi atlet tidak lepas dari dukungan

berbagai pihak. Seorang pelatih yang berkualitas memegang peranan penting

terhadap peningkatan kemampuan atlet. Pelatih memiliki peranan penting dimana

pelatih haruss mampu menerapkan program latihan yang sesuai dengan kemampuan

atletnya, disamping itu pelatih juga harus mampu menyalurkan dan

mengembangkan prestasi yang dimiliki atlet.

1. SENTRA OLAHRAGA

Istilah sentera sering disebut juga dengan area, sudut kegiatan (activity

center), sudut belajar (learning centre) atau sudut minat (interst centre), sentra

dapat diartikan sebagai permainan dan kegiatan yang disusun sedemikian rupa

untuk memberikan semangat pada kegiatan pembelajaran secara khusus, yaitu yang

berhubungan dengan kehidupan keluarga, musik, seni, sains, balok bangunan dan

seni berbahasa (gilley , 1980) Sentra juga dapat diartikan sebagai zona atau area

bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat main yang berfungsi sebagai

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

6

pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3

jenis bermain, yaitu bermain sensorimotor atau bermain fungsional, bermain peran

dan bermain pembangunan (depdiknas 2005). Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia sentra berarti tempat yang berada ditengah-tengah (pusat). Selanjutnya

olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia yang

diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disilpin dan sportivitas yang

tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan

nasional. Disamping itu prestasi olahraga merupakan salah satu tolak ukur suatu

kemajuan bangsa yang mempunyai peran sangat strategis bagi upaya pembentukan

dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk pembangunan. Jadi dari

pengertian diatas sentra olahraga dapat diartikan suatu tempat, wadah atau pusat

pembinaan dan pengembangan kegiatan olahraga prestasi yangb dilakukan oleh

masyarakat dengan bakat dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai

kondisi dan nilai budaya untuk peningkatan prestasi. (Kementerian Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia, 2011).

Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan

dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak

mulia, sportivitas, disiplin mempererat dan membina persatuan dan kesatuan

bangsa, memperkokoh ketahanan nasional serta mengangkat harkat martabat dan

kehormatan bangsa. Undang-undang No 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan

nasional mengisyaratkan perlunya pengelolaan sentra olahraga sebagai pusat

pembinaan dan peningkatan olahraga. Sentra olahraga prestasi berdasarkan

peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga No 193 tahun 2010 tentang

organisasi dan tata kerja kementerian pemuda dan olahraga merupakan salah satu

tugas dan fungsi Asisten Deputi Sentra Keolahragaan, Deputi Bidang Pembudayaan

Olahraga.

2. Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP)

Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) merupakan lembaga

pendidikan untuk menjaring dan membina pelajar berbakat dalam olahraga. Pusat

Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) adalah merupakan sub sistem dalam Sistem

Pembinaan Olahraga Nasional, memiliki peran strategis untuk menghasilkan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

7

olahragawan yang berprestasi baik di bidang akademik maupun olahraga. Melalui

PPLP dilakukan penjaringan pelajar yang bebakat di berbagai cabang olahraga,

untuk selanjutnya dibina secara berjenjang dan berkesinambungan menuju

pencapaian prestasi puncak pada tingkat nasional dan internasional.

Menurut Budi Siswanto dalam hal ini beliau selaku pelatih dari PPLP balap

sepeda jawa tengah, menegaskan bahwasanya pengertian sebenarnya dari PPLP

adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Olahraga pelajar, dikarnakan beliau takut

jika ada salah tafsiran mengenai kejelasan pelatihan yang di selenggarakan tersebut.

Namun kita kembali pada istilah PPLP yang sering dan umum di ketahui dalam

kehidupan olahraga, disini penulis hanya sedikit mengutarakan apa yang menjadi

kekhawatiran pelatih PPLP balap sepeda jawa tengah.

Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) balap sepeda jawa tengah

memang sedikit berbeda dari cabang olahraga lain yang terpusat di kota semarang,

sedangkan balap sepeda sendiri bertempat di surakarta. Menurut analisis penulis ini

dikarenakan penyesuaian sarana dan prasarana yang ada. Dimana surakarta adalah

kota yang mempunyai “track” lintasan sepeda balap yang berbentuk oval atau

sering disebut velodrom. Selain itu juga track untuk jalan raya surakarta memiliki

track yang bervariasi, seperti menanjak yang ada di sepanjang jalan solo sampai

tawangmangu, dimana jalan tersebut merupakan salah satu sarana latihan dalam

membantu peningkatan daya tahan atlet.

Program PPLP sendiri telah di mulai sejak tahun 1980an, yang saat ini

menyebar di berbagai provinsi yang ada di Indonesia. PPLP dibuat di daerah-daerah

berdasarkan kantong-kantong prestasi cabang olahraga yang dimiliki oleh daerah

tersebut. sehingga suatu daerah kadang terdapat beberapa PPLP. Seluruh kebutuhan

PPLP dicukupi oleh pemerintah yang disalurkan oleh Biro Olahraga Provinsi. Di

dalam PPLP terdapat pengurus yang mempnyai tugas dan tanggung jawab terhadap

pelaksanaan pembinaan di lapangan. Pengurus di PPLP terdapat menejer, Pelatih

Kepala, asisten pelatih dan pengurus asrama.

Di Indonesia telah didirikan sekitar 90 Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar

(PPLP) dan salah satunya adalah PPLP balap sepeda. Pertama kali PPLP Balap

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

8

Sepeda didirikan di Provinsi Jawa Timur yang berada di kota Malang, kemudian

didirikan di Provinsi Jawa Tengah yang berada di kota Surakarta. Dan dari seluruh

daerah yang ada, Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Balap Sepeda hanya

terdapat di kedua Provinsi tersebut.

Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Balap Sepeda Jawa Tengah

berdiri pada tahun 1999 dengan alamat Jl. Punggawan, No.17 Surakarta, Jawa

Tengah. Setiap Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) memiliki kuota/jatah

atlet berbeda –beda dari pemerintah untuk dibina. Pusat Pendidikan dan Latihan

Pelajar (PPLP) Balap Sepeda Jawa Tengah memiliki jatah kuota 6 atlet. Sedangkan

Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Balap sepeda Jawa Timur mendapat

jatah kuota 8 atlet. Atlet-atlet PPLP adalah putra daerah yang berhasil lolos dari

seleksi yang dilakukan oleh tim pelatih. Merreka rata-rata masih duduk di bangku

sekolah baik SMP maupun SMA. Setelah masuk mereka menjalani pemusatan

latihan untuk di bina dan diharapkan dapat berprestasi di kemudian hari.

Keberadaaan PPLP pada dasarnya adalah unttuk menjawab kekurangan

pembinaan atlet ditingkat dasar. Ide awalnya adlah agar pasokan atlet ditingkat

senior selalu ada. Terbukti sampai saat ini PPLP mampu memasok atlet nasional

yang berkualitas. Konsep PPLP adalah mewadahi atlet yang berstatus pelajar dlam

pemusatan latihan, sluruh kebutuhan hidupnya dicukupi oleh pemerintah termasuk

sekolah. Program PPLP sudah dimulai sejak awal tahun 1980-an, dimana saat ini

sudah tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

Salah satunya adalah PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah yang berdiri pada 17

februari 1999, PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah mengalami pekembangan yang

cukup baik, hal ini dapat dilihat dari prestasi yang pernah diraih oleh beberapa

atletnya, dimana PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah mampu menorehkan prestasi di

berbagai kejuaraan nasional. Sejak berdirinya PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah

sampai saat ini. PPLP BalapSepeda Jawa Tengah telah menyumbangkan atet-

atletnya mewakili daerah, bangsa dan negara, baik dalam kejuaraan nasional

maupun internasional, seperti PON (Pekan Olahraga Nasional), SEA Games dan

ASEAN Games. Meskipun PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah dihuni oleh atlet-atlet

muda (pelajar) yang berasal dari daerah-daerah di jawa tengah, tetapi prestasi yang

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

9

di peroleh cukup membanggakan. Terbukti ketika mengikuti kejuaraan ditingkat

daerah maupun nasional, atlet-atlet PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah mampu

menjadi juara di berbagai kejuaraan nasional. Seperti juara 1 kejurnas piala

Gubernur Jawa Tengah tahun 2004, juara umum Kejurnas di Solo Jawa Tengah

tahun 2004 dan juara 1 Bupati Cup Banjarnegara tahun 2007, serta finish group 2

besar yunior kejuaraan antar klub Balap Sepeda se-Asia Tenggara di Selangor,

Malaysia (PPLP tergabung bersama klub Balap Sepeda CCC Indonesia).

Dalam kejuaraan Balap Sepeda tingkat Jawa Tengah, atlet-atlet PPLP Balap

Sepeda Jawa Tengah selalu menempati urutan tiga besar. Bahkan dalam kejuaraan

Balap Sepeda di Jawa Tengah terutama tahun 2002 hingga tahun 2007 sering

menempati urutan tiga besar, seperti Kejuaraan Bupati Cup Banjarnegara, Bupati

Cup Wonogiri, Bupati Cup Batang dan Piala Walikota semarang. Di samping

keberhasilan-keberhasilan yang telah diperoleh seperti diatas, PPLP Balap Sepeda

Jawa Tengah juga mengalami masa-masa surut.

3. Sistem Pembinaan Olah Raga Prestasi

Sistem ialah terdiri dari komponen-komponen yang berkaitan dan saling

menunjang satu dengan lainnya yang secara keseluruhan berfungsi untuk mencapai

tujuan tertentu. Jika komponen suatu sistem cukup besar, maka komponen itu dapat

dipandang sebagai subsistem. Dengan demikian suatu sistem dapat dibagi menjadi

subsistem-subsistem. Akhirnya bagian terkecil yang masih memiliki cirri sistem

disebut komponen.

Menurut Kamiso (1991 : 13) operasional suatu sistem dibagi dalam 3 tahap

sebagai berikut : (1) input atau masukan, (2) proses, suatu tindakan-tindakan yang

berlangsung dalam sistem, (3) output atau keluaran, hasil yang keluar dari sistem.

Ketiga tahap tersebut dapat digambarkan :

Masukan keluaran

Hasil

Input output

Gambar 1.1

Ciri Khas Sistem (Kamiso, 1991 : 13)

proses dalam

sistem

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

10

Input yang masuk dalam proses terdiri dari input mentah (raw input) ialah

olahragawan dan input alat (instrumental input) ialah yang diperlukan memproses

input mentah menjadi hasil (output) yang diinginkan. Berdasarkan pendekatan

sistem tersebut di atas, maka sistem proses melatih olahraga prestasi seperti pada

gambar 2.2

Gambar 1.2

Sistem Proses Melatih (Kamiso, 1991 : 14)

Faktor-faktor yang mempengaruhi dari proses tersebut ialah : (1) input

mentah (olahragawan), faktor dari dalam (endogen) terdiri dari unsure fisik, antara

lain : kekuatan, kecepatan, daya ledak, koordinasi, fleksibilitas, daya tahan tubuh.

Unsur psikis antara lain : intelegensi, mental, moral, sosial.

Faktor dari luar (eksogen), seperti kesehatan dinamis yaitu kesehatan waktu

latihan, faktor social ekonomi yang menyangkut keluarga, gizi, (2) input alat yang

meliputi : aspek melatih, melatih fisik, teknik dan taktik, psikis dan pengalaman

bertanding atau kematangan juara. Pendekatan ilmiah, dalam melatih mengacu pada

ilmu anatomi terapan (kinesiologi), fisiologi olahraga, kesehatan olahraga, ilmu

jiwa olahraga, sosiologi olahraga, ilmu gizi dan lain-lain. Program latihan meliputi

program jangka panjang, menengah, dan pendek, periodesasi latihan, metode

latihan, materi latihan, jadwal latihan, evaluasi.

Menurut Subardjah (2000 : 68) berkaitan dengan pembinaan prestasi

olahraga, terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan antara lain meliputi

tujuan pembinaan yang jelas, program latihan yang sistematis, materi dan metode

latihan yang tepat serta evaluasi yang bisa mengukur keberhasilan proses

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

11

pembinaan itu sendiri. Di samping itu perlu dipertimbangkan pula karakteristik atlet

yang dibina baik secara fisik/ psikologi, kemampuan pelatih, sarana/fasilitas serta

kondisi lingkungan pembinaan.

Fasilitas yang merupakan kemudahan dalam pelaksana proses melatih yang

meliputi peralatan dan perlengkapan (olahragawan, cabang olahraga), tempat

latihan dan pertandingan, disamping menyangkut kualitas tempat, juga keadaan

cuaca di sekitarnya (suhu, angin, kelembaban udara, tekanan udara). Pembina

meliputi manajer, pelatih (trainer), dokter olahraga, ahli faal olahraga, ahli ilmu

olahraga, ahli gizi olahraga, ahli sosiologiolahraga, dan lain-lain. Dari personalia

yang dinamakan pembina tersebut yang langsung interaksi dengan olahragawan.

Menurut Alisjahbana (2008), dalam membangun sistem pembinaan

olahraga, ada beberapa komponen utama yang perlu diperhatikan. Program adalah

rancangan mengenai asas-asas (dasar cita-cita) serta usaha usaha yang dijalankan.

Program latihan adalah seperangkat kegiatan dalam berlatih yang diatur sedemikian

rupa sehingga dapat dilaksanakan oleh atlet, baik mengenai jumlah beban latihan

maupun intensitas latihannya (James Tangkudung 2006 : 45).

Demikian luasnya komponen-komponen yang merupakan sistem yang harus

dikuasai oleh seorang pelatih dalam proses melatih, maka personalia Pembina

lainnya bersifat membantu pelatih sesuai dengan keahlian masing-masing. Faktor

faktor tersebut, harus dikelola secara bertahap, terpadu, menyeluruh, terukur,

terarah dan terus menerus. Oleh karena itu harus dikelola berdasarkan pendekatan

manajemen ilmiah (scientific management approach), ialah dalam pengelolaannya

berorientasi pada realitas dan data-data.

Akhirnya pada operasional tergantung pada kualitas (moral, semangat,

disiplin, kemampuan) personalia yang terlibat, ialah para olahragawan, para

Pembina dan para personalia yang melayani penunjang proses melatih.

Hasil langsung dari proses pembinaan adalah prestasi yang maksimal

dimana seluruh kemampuan baik aspek fisik maupun aspek psikis dapat berfungsi

dan bekerja secara baik dalam menerima program latihan sehingga memenuhi

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

12

target yang diharapakan aspek fisik meliputi kesehatan dinamis yang terdiri dari

fungsi organ-organ tubuh diantaranya jantung, paru-paru, dan peredaran darah.

Aspek fisik yang lain terdiri kekuatan, kecepatan, daya ledak, fleksibilitas, daya

tahan, koordinasi.

Aspek fisik adalah bagaimana sikap atlet dalam menerima beban latihan,

jika atlet menerima beban latihan tidak merasakan berat maka aspek fisik akan

bekerja dengan baik.

Hasil akhir dari pembangunan pembinaan prestasi merupakan bagian dari

pembangunan nasional sebagai pengamalan pancasila, maka tujuan olahraga

prestasi juga membangun manusia seutuhnya. Dalam GBHN tahun 1998, bahwa

olahraga prestasi masuk olahraga umumnya, dan olahraga masuk dalam

pendidikan. Oleh karena itu tujuan akhir olahraga prestai juga mendukung

tercapainya tujuan pendidikan. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, yaitu

manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung

jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan

nasionaljuga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air,

mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan social, sejalan dengan

itu dikembangkan iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa

percaya pada diri sendiri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif. Dengan

demikian pendidikan nasional akan mewujudkan manusia-manusia pembangunan

yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas

pembangunan bangsa.

Disamping tujuan pendidikan nasional tersebut ada tujuan olahraga yaitu

pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dari upaya peningkatan

kualitas manusia Indonesia yang ditujukan pada peningkatan kesehatan jasmani dan

rohani seluruh masyarakat, memupuk watak, disiplin dan sportifitas, serta

pengembangan olahraga prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan

nasional (GBHN, tahun 1988). Demikian juga tujuan KONI dalam anggaran

dasarnya antara lain, melalui olahraga membentuk manusia Indonesia seutuhnya,

sehat jasmani maupun rohani berpartisipasi dan berkarya di dalam pembangunan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

13

negara. Tujuan-tujuan tersebut di atas juga menjadi tujuan umum olahraga prestasi

yang merupakan tujuan akhir.

4. Pola Pembinaan Olahraga

Hampir semua negara di dunia mempunyai sistem pembinaan olahraga

berdasarkan piramida, yaitu mengikuti tahap-tahap pembinaan yang didasarkan

pada teori piramida, meliputi pemasalan, pembibitan, dan peningkatan prestasi yang

merupakan suatu rangkaian kegiatan bertahatp, terpadu, terarah, dan

berkeseimbangan. Ketiga unsure di atas saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.

Sistem pembinaan berdasarkan piramida adalah suatu pembinaan olahraga yang

berjenjang dari lapisan bawah yaitu pemasalan, kemudian dilanjutkan secara

berkeseimbangan ke lapisan tengah, pembibitan terus berjenjang ke atas ke puncak

piramida, pembinaan prestasi. Jika digambarkan pola pembinaan berdasarkan

piramida adalah sebagai berikut:

Gambar 1.3

Piramida Pembinaan Olahraga

(Sumber: Kebijaksanaan Depdikbud tentang Olahraga di Kalangan Pelajar dalam Upaya

Menunjang Pembinaan Jakarta, 1996)

PPLP berada pada tahap pembibitan dimana setelah terjadi gerakan

pemasalan kemudian lewat seleksi yang ketat diharapakan muncul bibit-bibit

unggul. Karena jumlahnya makin berkurang dibandingkan dengan peserta

pemasalan, dan lapisan ini perlu penanganan khusus. Beberapa hal yang perlu

mendapat perhatian pada lapisan pembibitan menurut soegijono :

Perkumpulan Cabang Olahraga

Muncul bibit berbakat

Masyarakat melakukan olahraga

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

14

1) Bagaimana cara menemukan, mengetahui atau memilih bahwa seseorang

mempunyai potensi, kemampuan atau bakat yang belum tergali dalam dirinya

sesuai dengan bakatnya. Salah satu cara untuk mengetahuinya ialah dengan cara

yang terkenal dengan nama pemanduan bakat : talent scouting.

2) Bagaimana cara memelihara, memupuk, mengembangkan dan meningkatkan

prestasi yang terpendam dari seorang atlet tersebut, tugas ini sudah masuk dalam

bidang coaching.

3) Berapa usia yang paling cocok, yang masih mungkin dikembangkan dan

ditingkatkan prestasinya menurut cabang olahraga tertentu.

Proses pembibitan sudah merupakan pekerjaan kompleks, dan diperlukan

koordinasi dengan para ahli lainnya, sehingga tidak mungkin hanya dilatih oleh

seorang guru atau pelatih pemula saja (Soegijono, 1984 : 3).

5. Mekanisme Pengelolaan PPLP

Mekanisme pengelolaan PPLP diatur sesuai dengan diagram dibawah ini :

Gambar 1.4

Mekanisme Pengelolaan PPLP

(sumber : deputi bidang peningkatan prestasi dan iptek olahraga kemenpora, 2006 :

10)

a. Seleksi dan kualifikasi

Pada proses seleksi dan kualifikasi pelajar dan pelatih PPLP ini, dinas

pendidikan atau dinas pemuda olahraga atau badan pemuda-olahraga berfungsi

sebagai penyelenggara dengan melibatkan pihak terkait seperti pengurus daerah

cabang olahraga dan koni provinsi. Hasil diumumkan melalui panggilan yang

ditandatangani oleh dinas pendidikan/dinas pemuda olahraga/badan pemuda

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

15

olahraga dan pengurus provinsi cabang olahraga yang bersangkutan. Keputusan

diterimanya pelatih maupun pelajar ditandai dengan surat keputusan dari dinas

yang menangani PPLP.

Setiap atlet yang menjadi pelajar PPLP harus memenuhi persyaratan

administrasi dan persyaratan teknis meliputi :

1) Pelajar berusia maksimal 16 tahun dan kelas 1 SMA/sederajat, terhitung

pada tanggal 1 januari

2) Mendapat persetujuan dari orangtua

3) Bersedia tinggal di asrama PPLP selama proses pembinaan dan sanggup

mematuhi setiap peraturan yang berlaku

4) Mendapat rekomendasi dari dinas pendiddikan Kab/Kota dan atau dari

pengurus Provinsi (Pengprov) cabang olahraga yang bersangkutan.

5) Sehat jasmani dan rohani yang ditunjukkan dengan surat keterangan sehat

dari dokter

6) Memenuhi kualifikasi postur tubuh (anthropometrik) sesuai dengan cabang

olahraganya (diatur dalam petunjuk teknis).

7) Memenuhi kriteria untuk tes ketrampilan cabang olahraga yang dipilih.

8) Memenuhi standar kapasitas fisik, olahragawan sesuai dengan cabang

olahraganya, meliputi unsur : daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelenturan,

keseimbangan, kelincahan, dan aspek-aspek lain yang diperlukan sebagai

tolak ukur dari masing-masing cabang olahraga.

Sedangkan pelatih PPLP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Sehat jasmani dan rohani yang ditunjukkan dengan surat keterangan sehat

dari dokter dan psikolog

2) Memiliki sertifikat pelatih pada cabang olahraga yang direkomendasikan

oleh pengurus provinsi (Pengprov)

3) Lulus dalam uji kepatutan dan kelayakan yang dilaksanakan oleh tim seleksi

pelatih PPLP

4) Mampu melaksanakan tugasnya sebagai pelatih dan bersedia tinggal di

dalam asrama PPLP serta mematuhi semua peraturan yang berlaku

5) Bersedia menandatangani kontrak yang dilakukan untuk setiap tahun.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

16

b. Proses penyelenggaraan

Dalam pembinaan prestasi, setiap pengelola PPLP mempunyai

kewajiban untuk melaksanakan proses pembinaan yang sistematis dan

berkelanjutan baik secara teknis maupun non teknis. Adapun aktivitas dan

prosedur pembinaan PPLP adalah sebagai berikut :

1) Penyusunan program latihan

Pelatih diwajibkan menyusun program latihan tahunan dan

dijabarkan pada program latihan mingguan dan harian. Program latihan

tahunan disusun berdasarkan kalender kompetisi yang ada di induk

organisasi cabang olahraganya masing- masing. Disarankan untuk puncak

prestasi setiap tahun ditempatkan pada kejuaraan nasional junior dan atau

kejuaraan nasional antar PPLPD/POPDA-PORWIL atau POPNAS.

Sedangkan kejuaraan yang lain ditempatkan sebagai sasaran antara try-out.

2) Tes dan monitoring

Tes sebagai control kemajuan latihan dan kondisi kesehatan pelajar

harus dilaksanakan secara periodik. Tes control latihan yang meliputi tes

fisik dan teknik dilaksanakan sesuai dengan cabang olahraga masing-masing

dengan konsultasi pengurus provinsi atau PB/PP cabang olahraga yang

bersangkutan. Sedangkan tes kesehatan dilakukan bersama dengan pelaksana

urusan kesehatan untuk mendapatkan masukan mengenai status kesehatan

pelajar. Monitoring dilakukan oleh asisten Deputi Bidang Pembibitan,

Deputi Bidang IPTEK dan prestasi olahraga kementerian negara pemuda dan

olahraga. Selama monitoring petugas monitoring akan menanyakan berbagai

kegiatan teknis seperti, pengecekan program dan pelaksanaan latihan, catatan

hasil latihan, dan sebagainya.

3) Kompetisi dan try-out

Setiap PPLP wajib untuk mengikuti kompetisi minimal dua kali

pertahunan. Satu kompetisi minimal dua kali pertahunan. Satu kompetisi

yang bersifat latihan (try-out) dan satu kompetisi yang merupakan puncak

prestasi sebagai sarana evaluasi perkembangan prestasi pada tahun tersebut

4) Administrasi latihan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

17

Pelatih dan atlet wajib mencatat hasil latihan dalam buku catatan

latihan (administrasi latihan) yang meliputi : biodata pelajar, program latihan

tahunan, program latihan mingguan dan harian, hasil latihan harian, hasil tes

monitoring dan kompetisi, grafik perkembangan prestasi pelajar.

c. Promosi/Degradasi

Hasil evaluasi akan menentukan apakah berbagai faktor kegiatan dalam

PPLP dapat diteruskan atau dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi atau

harus dilakukan sebuah jaringan yang lebih tinggi atau harus dilakukan sebuah

peringatan dan koreksi atau bahkan terjadi degradasi pada unsure-unsur PPLP,

unsur-unsur tersebut meliputi :

1) Pelajar

Promosi ditandai dengan diberikannya rekomendasi dari dinas

pendidikan/dinas pemuda olahraga/bapora untuk mendapatkan pembinaan

lebih lanjut di jenjang yang lebih tinggi yaitu di pplpm/perguruan tinggi atau

di BP/PP cabang olahraga yang bersangkutan. Degradasi ditandai dengan

pemulangan/dikeluarkan pelajar bila hasil evaluasi menunjukkan :

a) Pelajar telah menyelesaikan studinya di sekolah menengah sehingga

harus keluar dari PPLP secara otomatis

b) Pelajar pada periode tertentu tidak menunjukkan perkembangan prestasi,

atau terjadi penurunan prestasi

c) Pelajar tidak mampu mengikuti proses pembelajaran di sekolah

d) Pelajar tidak dapat mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pengelola

PPLP (indisipliner)

2) Pelatih

Pelatih dapat direkomendasikan untuk layak dipertahankan bila hasil

evaluasi menunjukkan kinerja yang baik dengan meningkatnya prestasi atlet.

Pelatih dapat direkomendasikan untuk diberhentikan bila hasil evaluasi

menunjukkan :

a) Tidak mampu menjalankan tugasnya secara konsisten

b) Tidak mampu meningkatkan prestasi atlet yang ditangani dalam kurun

waktu tertentu

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

18

c) Tidak dapat mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pengelola PPLP

(indisipliner)

3) Pengelolaan pplp

Pengelolaan cabang olahraga dalam PPLP, dapat direkomendasikan

untuk dilanjutkan atau diganti dengan cabang olahraga yang lain melalui

proses evaluasi. Cabang olahraga dapat dilanjutkan bila menunjukkan

perkembangan prestasi. Cabang olahraga dapat direkomendasikan untuk

diganti bila tidak menunjukkan perkembangan prestasi. Hasil evaluasi dapat

juga merekomendasikan pengelolaan PPLP disuatu daerah tidak dapat

dilanjutkan.

Ikatan Sport Sepeda Indonesia ISSI baru didirikan tepat pada hari peringatan

Kebangkitan Nasional yaitu 20 Mei 1956 di Semarang. Sebelum itu di tahun 1951,

beberapa daerah sudah membentuk perkumpulan-perkumpulan Balap Sepeda,

seperti

1) ISSS : Ikatan Sport Sepeda Semarang

2) PBSD : Persatuan Balap Sepeda Djakarta

3) ISSJ : Ikatan Sport Sepeda Jogjakarta

4) IPSS : Ikatan Pembalap Sepeda Solo

5) PSBS : Perkumpulan Sepeda Balap Surabaya

6) PBMS : Perkumpulan Balap Sepeda Medan dan Sekitarnya

7) Super Jet : Perkumpulan Balap Sepeda dari Bandung

8) PSBM : Perkumpulan Sepeda Balap Manado.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

19

Gambar 1.1 Logo ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia)

Jawa Tengah yang sejak semula memang menjadi pusat kegiatan olahraga

Balap Sepeda di tanah air, terutama di kota Semarang dengan Ikatan Sport Sepeda

Indonesia. Hal ini bertitik tolak atas keinginan untuk mempersatukan perkumpulan

yang ada di seluruh Indonesia, agar pembinaan Balap Sepeda secara nasional dapat

lebih mudah dilakukan. gerakan ini didahului dengan lahirnya ROSBADT(

Rombongan Sepeda Balap Djawa Tengah). Impian dan harapan mereka menjadi

kenyataan, ketika menjelang bulan mei 1956 di kota Semarang terbentuklah Panitia

Penyelenggara Kongres dan Kejuaraan Nasional yang pertama kali. Kegiatan ini

mendapat dukungan dai pejabat, baik di kalangan sipil maupun di kalangan militer,

yang sanggup berperan serta dalam Kongres maupun kejurnas ISSI.

Pada tanggal 20 Mei 1956, selama empat hari penuh diadakan sidang yang

dihadiri oleh organisasi-organisasi Balap Sepeda dari Semarang, Jakarta, Solo,

Surabaya, Bandung, Medan dan Manado yang menetapkan Ikatan Sport Sepeda

Indonesia (ISSI) merupakan organisasi pusat dari seluruh perkumpulan Balap

Sepeda di Indonesia, yang berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

serta Amatirisme.

Tercatat dalam data, sebagai Ketua Umum PB. ISSI adalah sebagai berikut :

1) S. Soeroso, Ketua Umum 1 dan pendiri PB. ISSI dari tahun 1956 –

1969.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

20

2) Periode I – 1956 – 1958 – Letkol S Soeroso.

3) Periode II – 1958 – 1960 – Letkol S Soeroso.

4) Periode III – 1960 – 1963 – Letkol S Soeroso.

5) Periode IV – 1963 – 1967 – Letkol S Soeroso.

6) Periode V – 1967 – 1969 – Letkol S Soeroso.

7) Periode VI – 1969 – 1971 – Komodor (L) R. Soehardjo.

8) Periode VII – 1971 – 1973 – Brig Jend (Purn) Drs. Gatot Suwagio.

9) Periode VIII – 1973 – 1977 – Brig Jend (Purn) Drs. Gatot Suwagio.

10) Periode IX – 1978 – 1982 – Brig Jend (Purn) Drs. Gatot Suwagio.

11) Periode X – 1983 – 1987 – Harry Sapto.

12) Periode XI – 1987 – 1991 – Harry Sapto.

13) Periode XII – 1991 – 1996 – Harry Sapto.

14) Periode XIII – 1996 – 2003 – Harry Sapto.

15) Periode XIV – 2003 – 2007 – Harry Sapto.

16) Periode XV – 2008 – 2012 – Phanny Tanjung.

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan diatas, maka penulis

ingin mengetahui keadaan PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah. Hal tersebut dapat di

ketahui melalui pengkajian dari berbagai masalah, baik keberadaan organisasi,

program latihan yang dilaksanakan, pelatih dan atlet serta sarana dan prasarana yang

diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan. Sehubungan dengan hal

tersebut, maka peneliti mengambil judul “MANAJEMEN PUSAT PENDIDIKAN

DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) BALAP SEPEDA JAWA TENGAH DALAM

PENCAPAIAN PRESTASI ATLET DAN PELATIH (Studi Tentang Manajemen

Keberhasilan PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah dalam Mencapai Prestasi di Tingkat

Nasional)”

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

21

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana struktur organisasi PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah?

2. Bagaimana sistem manajemen rekrutmen PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah?

3. Bagaimana manajemen sarana dan prasarana PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah?

4. Bagaimana manajemen pendanaan PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah?

5. Bagaimana manajemen pelaksanaan latihan Atlet PPLP Balap Sepeda Jawa

Tengah?

C. Tujuan

Dengan perumusan masalah di atas maka dapat di peroleh satu tujuan penulisan

ini adalah untuk mengetahui :

1. Mendiskripsikan struktur organisasi PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah

2. Mendiskripsikan sistem manajemen rekrutmen PPLP Balap Sepeda Jawa

Tengah

3. Mendiskripsikan manajemen sarana dan prasarana PPLP Balap Sepeda Jawa

Tengah

4. Mendiskripsikan manajemen pendanaan PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah

5. Mendiskripsikan manajemen pelaksanaan latihan Atlet PPLP Balap Sepeda

Jawa Tengah

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · olahraga seperti bulu tangkis, balap sepeda, tenis lapangan, renang, angkat besi, sepak bola, bola voli, dan masih banyak lagi. ... Tapi

22

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca umumnya tentang PPLP Balap Sepeda Surakarta.

b. Dengan penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan dan

sumbangan kepada pembaca supaya dapat di gunakan sebagai tambahan

bacaan dan sumber data dalam bidang olahraga Balap Sepeda.

c. Bagi Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Balap Sepeda Jawa Tengah

dapat sebagai bahan evaluasi untuk mempertahankan dan meningkatkan

kualitas prestasi atletnya.

2. Manfaat Praktis

a. Memenuhi salah satu syarat guna meraih gelar Magister Ilmu

Keolahragaan Program Studi Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

b. Untuk memberikan bahan masukan dan sumbangan kepada pihak terkait

dalam meningkatkan prestasi PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah.

c. Sebagai referensi bagipemecahan permasalahan yang relevan dengan

penelitian ini.


Top Related