BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung periode 2012-2017 telah selesai dilaksanakan. Seiring dengan hal
itu Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih sudah tentu memiliki cita-cita,
atau keadaan yang diinginkan pada akhir periode 5 (lima) tahun
kepemimpinan. Keadaan tersebut dituangkan dalam RPJMD (Rencana
Pembangunan Jangka Menegah Daerah) Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004
pasal 5 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional “RPJM
Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah,
yang penyusunannya berpedoman pada RPJP daerah-daerah dan
memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah,
strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja
Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program
kewilayaan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif” untuk
memenuhi amanat undang-undang diatas Pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung telah menetapkan Perda Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 6 Tahun 2012 tentang RPJMD Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2012-2017.
Dengan berpedoman perda diatas, sesuai amanat Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, pasal 7 berbunyi “Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai
dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah, serta
berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif”. Bunyi pasal diatas
secara jelas mengamanatkan SKPD untuk memiliki Renstra SKPD.
Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5
(lima) tahun. Berdasarkan tahapan penyusunannya Renstra SKPD terdiri
dari, pertama, persiapan penyusunan Renstra SKPD, meliputi
penyusunan agenda kerja tim dan penyiapan data dan informasi
perencanaan pembangunan daerah. Kedua, penyusunan rancangan
Renstra SKPD, meliputi perumusan rancangan Renstra SKPD, dan
penyajian rancangan Renstra SKPD. Ketiga, penyusunan rancangan akhir
Renstra SKPD, dan keempat adalah penetapan Renstra SKPD.
Selain berpedoman pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, untuk menjamin keharmonisasi Renstra SKPD dengan pihak
terkait, maka dalam penyusunannya juga perlu memperhatikan dari
Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia yang sudah tentu
berpedoman dengan RPJM Nasional, RPJMD Kabupaten atau Kota
seluruh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang dipedomani dalam
penyusunan Renstra SKPD kabupaten/kota. Setelah Renstra SKPD
ditetapkan, untuk melaksanakan program kegiatan setiap tahun, maka
ditetapkan Rencana Kerja (Renja) SKPD, yaitu dokumen perencanaan
SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.
1.2 Landasan Hukum
Dasar hukum dalam penyusunan Renstra Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 adalah:
a. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung;
b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
d. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
f. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional;
g. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional;
h. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
j. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
m. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung;
n. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun
2012 tentang RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-
2017.
o. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 62 Tahun
2008 tentang Uraian Tugas Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
1.3 Maksud dan Tujuan
Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012-2017 merupakan dokumen perencanaan untuk
periode 5 (lima) tahun mendatang yang merumuskan visi, misi, tujuan,
sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan. Tujuan dari Renstra
SKPD ini adalah menjadi pedoman dalam penyusunan Renja SKPD, yaitu
dokumen perencanaan periode 1 (satu) tahun, menjadi panduan bagi
seluruh unit yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dalam melangkah dan bertindak untuk
mencapai visi dan misi, tujuan, dan sasaran, melalui program dan
kegiatan yang jelas dan telah ditetapkan, serta sebagai dokumen yang
akan mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik dalam hal
perencanaan SKPD. Lebih jauh lagi Renstra SKPD ini dijadikan pedoman
bagi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah atau Pemerintah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang tertuang dalam RPJMD.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2017 disusun sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan, serta sistematika penulisan.
Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Menguraikan tugas, fungsi, dan struktur organisasi SKPD,
gambaran umum pemuda dan olahraga, sumber daya SKPD,
dan kinerja pelayanan SKPD.
Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Menguraikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas
dan fungsi pelayanan SKPD, telaahan visi, misi, dan program
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaahan
Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia dan
telaahan Renstra Kabupaten/Kota
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
Menguraikan terdiri Visi, Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran
Jangka Menengah SKPD, dan Strategi dan Kebijakan SKPD.
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Bab VI Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Bab VII Penutup
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dibentuk pada tahun 2008 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan perda
diatas, bagian keempat pasal 62 Susunan Organisasi Dinas Pemuda dan
Olahraga terdiri dari:
a. Kepala Dinas, yang membawahi:
1. Sekretariat
2. Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi
3. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda
4. Bidang Kewirausahaan Pemuda
b. Sekretariat, dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas, yang membawahi:
1. Sub Bagian Perencanaan
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Umum
c. Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang, yang membawahi:
1. Seksi Olahraga Prestasi
2. Seksi Olahraga Rekreasi dan Tradisional
d. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda,
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang membawahi:
1. Seksi Pengembangan Wawasan dan Kreativitas Pemuda;
2. Seksi Kaderisasi Kepemimpinan Pemuda;
e. Bidang Kewirausahaan Pemuda, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,
yang membawahi:
1. Seksi Kaderisasi Kewirausahaan Pemuda;
2. Seksi Kelembagaan Kewirausahaan Pemuda
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas, dipimpin oleh seorang Kepala Unit;
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Tugas pokok Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung adalah melaksanakan kewenangan desentralisasi dan
dekonsentrasi tugas pembantuan dibidang pemuda dan olahraga, dan
dalam melaksanakan tugas pokoknya Dinas Pemuda dan Olahraga
mempunyai fungsi:
a. pemberian kebijakan teknis dibidang pemuda dan olahraga;
b. pemberian perizinan dan pelaksanaan tugas lintas kabupaten/kota
dibidang pemuda dan olahraga;
c. pemberian pelaksanaan tugas dibidang pemuda dan olahraga;
d. pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD);
e. Pelaksanaan urusan kesekretariatan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung
Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, uraian tugas dan fungsi organisasi
Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai berikut:
1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum,
perlengkapan, hukum, organisasi dan tata laksana, hubungan
masyarakat, kepegawaian, pendidikan dan keuangan. Untuk
melaksanakan tugasnya, sekretariat mempunyai fungsi:
pengkoordinasian urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan,
hukum, organisasi, dan tata laksana serta hubungan masyarakat,
pelaksanaan urusan kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan, urusan
tata usaha keuangan, dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
2. Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi mempunyai tugas
merencanakan pemassalan olahraga prestasi dan olahraga rekreasi dan
tradisional. Untuk melaksanakan tugasnya bidang ini mempunyai
fungsi: pemasyarakatan dan pembibitan olahraga prestasi bagi pelajar,
mahasiswa dan pemuda, pemasyarakatan olahraga rekreasi atau
tradisional bagi pelajar, mahasiswa dan pemuda, penyelenggaraan
pelatihan olahraga, penyelenggaraan perlombaan dan pertandingan
olahraga, pelaksanaan studi banding keolahragaan, penataran pelatih
olahraga dan peningkatan mutu tenaga pembina dan pelatih olahraga,
pembinaan olahraga unggulan, pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh atasan, serta pelaksanaan kerjasama dengan mitra olahraga dan
pihak ke III.
3. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda
mempunyai tugas merencanakan pembinan dan pemberdayaan
organisasi kepemudaan. Untuk melaksanakan tugasnya, bidang ini
mempunyai fungsi: penyiapan perencanaan pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan organisasi kepemudaan, penyiapan pelaksanaan
pengendalian dan penilaian kegiatan pemberdayaan organisasi
kepemudaan, pelaksanaan kegiatan pelatihan kepemimpinan dan
manajemen pengurus organisasi kepemudaan, pelaksanaan kerjasama
lembaga kepemudaan, pembinaan, pemberdayaan lembaga Organisasi
Kepemudaan (OKP), serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
4. Bidang Kewirausahaan Pemuda mempunyai tugas merencanakan
pembinaan, pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan serta
produktivitas pemuda. Untuk melaksanakan tugasnya bidang ini
mempunyai fungsi: penyiapan perencanaan pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan, pengembangan kewirausahaan dan produktivitas
pemuda, pelaksanaan kegiatan kewirausahaan pemuda dan tugas-
tugas lain yang diberikan oleh atasan.
GAMBAR 2.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BERDASARKAN PERDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN DAERAH PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG No. 6/2008
KEPALA DINAS
H. SAVIAT S, SH, MH
NIP. 19540505 198101 1 003
SEKRETARIS DINAS
Hj. JAMILAH, SH
NIP. 19580824 198203 2 005
KELOMPOK JAB. FUNGSIONAL SUB. BAG. PERENCANAAN SUB. BAG. KEUANGAN SUB. BAG. UMUM
ALDI OCTAVIAN, SE ANDETA ASMARA, SE DARMAWAN, S.Pd
NIP. 19811013 20012 1 004 NIP. 19770421 200212 2 003 NIP. 19660808 199412 1 001
KABID. OLAHRAGA, MASYARAKAT KABID. PEMBERDAYAAN DAN KABID. KEWIRAUSAHAAN
DAN REKREASI PENGEM. KEMP. PEMUDA PEMUDA
ABDURRANI, SH ZUARDI, SH JON TUAHDI SARAGIH, SE
NIP. 19611110 198603 1 017 NIP. 19611110 198603 1 017 NIP. 19630729 198403 1 002
KASI. OLAHRAGA KASI. PENG. DAN WAWASAN KASI. KADERISASI
PRESTASI KREATIVITAS PEMUDA KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
PANJI UTAMA, SH M. TRINANDA, S. Si REJAB
NIP. 19780926 200212 1 006 NIP. 19730725 200701 1 036 NIP. 19660503 198703 1 009
KASI. OLAHRAGA REKREASI KASI. KADERISASI KASI. KELEMBAGAAN
DAN TRADISIONAL KEPEMIMPINAN PEMUDA KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
SAMSUL BAHRI, S.Pd NIRWANSYAH, SE ARHANDIS, A.Md
NIP. 19691108 1998021 1 001 NIP. 19671109 198103 1 011 NIP. 19631209 199003 1 004
UPTD
2.2 GAMBARAN UMUM PEMUDA DAN OLAHRAGA
2.2.1 Demografi Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Penduduk merupakan titik sentral pembangunan, karena selain
sebagai sasaran pembangunan, juga sebagai pelaku pembangunan.
Keberhasilan pembangunan sangat tergantung pada penduduk. Penduduk
yang berkualitas menjadi potensi pembangunan. Salah satu potensi
penduduk adalah generasi muda atau pemuda. BerdasarkanUndang-
Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (pasal 1 ayat 1),
pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting
pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30
(tiga puluh) tahun. Pemuda merupakan sumber daya manusia (SDM)
potensial dari sisi kuantitas maupun produktivitas yang mendukung
keberhasilan pembangunan. Potensial tersebut dapat menjadi beban bila
sebagian besar pemuda tidak turut serta dalam proses pembangunan.
Oleh karena itu, diperlukan perencanaan program dan kebijakan yang
tepat dalam meningkatkan kualitas pemuda. Untuk itu, data
kependudukan diperlukan dalam setiap kegiatan perencanaan
pembangunan. (BPS Indonseia, 2010)
Data dasar kependudukan yang banyak digunakan adalah jumlah
dan struktur penduduk. Data ini digunakan sebagai input dalam
perencanan pembangunan untuk rujukan dalam memperkirakan jumlah
SDM atau tenaga kerja yang dapat diserap dalam kegiatan pembangunan.
Sedangkan perencanaan output pembangunan, data jumlah dan struktur
penduduk digunakan untuk menentukan kelompok sasaran (target
groups) pembangunan. Sejalan dengan itu, arah dan kebijakan
pembangunan bidang kepemudaan baik sektoral maupun lintas sektoral
harus didukung oleh ketersediaan data mengenai jumlah, distribusi dan
struktur pemuda. (BPS Indonesia, 2010)
Bab ini memberikan gambaran mengenai jumlah dan distribusi
pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang meliputi jenis
kelamin, kelompok umur, status perkawinan, serta partisipasi pemuda
Keluarga Berencana (KB).
2.2.1.1 Jumlah Pemuda
Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan
nasional (humancapital). Pemuda merupakan kelompok penduduk usia
produktif yang sangat potensial sebagai penunjang kegiatan ekonomi.
Jumlah pemuda yang relatif banyak, merupakan aset yang dapat
diandalkan dalam pembangunan. Pemuda akan menempati posisi
strategis, baik sebagai pelaku pembangunan maupun penerus
pembangunan di masa datang. (Kemenpora, 2010)
Perkembangan jumlah pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dari tahun 2009-2011 terus meningkat. Seperti yang ditunjukkan pada
gambar 2.1, pada tahun 2009 jumlah pemuda Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung berjumlah 296.080 jiwa, pada tahun 2010 meningkat menjadi
357.288 jiwa, dan terakhir pada tahun 2011 meningkat lagi 361.070 jiwa
atau sekitar 28,61 persen dari total penduduk Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung pada tahun 2011 sebesar 1.261.737 jiwa.
Jika dirinci menurut tipe daerah, terlihat tahun 2009-2011 pemuda
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lebih banyak bertempat tinggal di
daerah perdesaan daripada perkotaan, sebanyak 162.920 jiwa berbanding
133.160 jiwa pada tahun 2009, 185.843 jiwa berbanding 171.445 jiwa
pada tahun 2010, dan 181.340 jiwa berbanding 179.730 jiwa pada tahun
2011.
Konsep dan definisi BPS Indonesia, tipe daerah menggambarkan
kelompok desa/kelurahan yang termasuk daerah perkotaan atau
perdesaan. Penentuan suatu desa/kelurahan termasuk perkotaan atau
perdesaan menggunakan suatu indikator komposit (indikator gabungan)
yang skor atau nilainya didasarkan pada skor atau nilai-nilai tiga buah
variabel: kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan
akses ke fertilitas perkotaan.
Sumber: BPS-RI, Susenas 2009-2011
2009 2010 2011Perkotaan (K) 133.160 171.445 179.730Perdesaan (D) 162.920 185.843 181.340K+D 296.080 357.288 361.070
133.160 171.445 179.730162.920 185.843 181.340
296.080
357.288 361.070
050.000
100.000150.000200.000250.000300.000350.000400.000
Gambar 2.2.1.1.1Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Menurut Tipe Daerah, Tahun 2009-2011
2.2.1.1.1 Komposisi Pemuda Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 2.2.1.1.1 yaitu komposisi pemuda menurut jenis
kelamin, terlihat bahawa pada tahun 2011 komposisi pemuda laki-laki
lebih tinggi dibandingkan pemuda perempuan. Jumlah pemuda laki-laki
sebanyak 187.460 jiwa, sedangkan jumlah pemuda perempuan sebanyak
173.610 jiwa. Pola yang sama terjadi baik di daerah perkotaan maupun
perdesaan. Komposisi pemuda di daerah perkotaan terdiri dari 94.990
jiwa pemuda laki-laki, dan 84.740 jiwa pemuda perempuan.Sedangkan di
daerah perdesaan, terdapat 92.470 jiwa pemuda laki-laki, dan 88.870 jiwa
pemuda perempuan.
Komposisi jenis kelamin pemuda dapat juga dilihat dari angka rasio
jenis kelamin (sex ratio), Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara
penduduk laki-laki dan perempuan pada suatu daerah dan pada waktu
tertentu, yang biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki
per 100 perempuan. Dari tabel yang sama nampak angka rasio jenis
kelamin pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar
107,97,angka rasio jenis kelamin pemuda di daerah perkotaan dan
perdesaan lebih dari 100, yaitu 112,09 dan 104,05. Angka tersebut
menunjukkan baik di daerah perkotaan maupun perdesaan pemuda jenis
kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan.
Tabel 2.2.1.2 Jumlah dan Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, Tahun 2011
Tipe Daerah Laki-laki (L)
Perempuan (P) L+P Sex Ratio
Pemuda Perkotaan (K) 94.990 84.740 179.730 112,09 Perdesaan (D) 92.470 88.870 181.340 104,05 K+D 187.460 173.610 361.080 107,97 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
2.2.1.2 Komposisi Pemuda Menurut Kelompok Umur
Jika dirinci menurut kelompok umur, pada tahun 2011 pemuda
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung paling banyak berada pada kelompok
umur 26-30 tahun sebesar 39.550 jiwa, disusul kelompok umur 21-25
tahun sebesar 33.060 jiwa, dan kelompok umur 16-20 tahun sebesar
27.390 jiwa. Pola yang sama juga terjadi apabila dirinci menurut tipe
daerah, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan kelompok umur
paling banyak berada pada kelompok umur 26-30 tahun, kemudian
kelompok umur 21-25 tahun, dan kelompok umur 16-20 tahun.
Tabel 2.2.1.3 Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Tipe Daerah dan Kelompok Umur, Tahun 2011 Kelompok
Umur
Perkotaan (K) Perdesaan (D) Perkotaan+Perdesaan
16-20 28.010 26.780 27.390 21-25 31.670 34.440 33.060 26-30 40.320 38.790 39.550
Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
2.2.1.4 Komposisi Pemuda Menurut Status Perkawinan
Menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974, pasal 7 ayat (1)
dinyatakan bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah
mencapai umur 19 tahun, dan pihak wanita sudah mencapai umur 16
tahun. BPS Indonesia mendefinisikan kawin adalah mempunyai istri (bagi
pria) atau suami (bagi wanita) pada saat pencacahan, baik tinggal
bersama maupun tinggal terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja
mereka yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan
sebagainya), tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat
sekelilingnya dianggap sebagai suami istri.
Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.1.4, sebesar 52,63 persen
pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berstatus kawin, 46,05
persen berstatus belum kawin, 1,05 persen cerai hidup, dan 0,28 persen
cerai mati. Dilihat menurut tipe daerah, ternyata pemuda berstatus kawin
di daerah perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan(56,30 persen
berbanding 48,92 persen), status pemuda belum kawin di daerah
perkotaanlebih tinggi daripada perdesaan (49,90 persen berbanding 42,23
persen). Sedang pemuda berstatus cerai, baik cerai hidup dan cerai mati
di daerah perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan, cerai hidup di
perkotaan 1,01 persen, sedangkan daerah perdesaan sebesar 1,08 persen,
cerai mati di daerah perkotaan hanya 0,17 persen, sedangkan daerah
perdesaan sebesar 0,39 persen.
Tabel 2.2.1.4 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Tipe Daerah dan Status Perkawinan, Tahun 2011
Tipe Daerah Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati
Perkotaan (K) 49,90 48,92 1,01 0,17 Perdesaan (D) 42,23 56,30 1,08 0,39 K+D 46,05 52,63 1,05 0,28
Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
2.2.1.5 Partisipasi Pemuda Dalam Keluarga Berencana (KB)
Pengendalian kuantitas dan laju pertumbuhan penduduk penting
diperhatikan untuk menciptakan penduduk tumbuh seimbang dalam
rangka mendukung terjadinya bonus demografi atau lebih tepat dengan
istilah jendela kesempatan yang ditandai dengan jumlah penduduk usia
produktif lebih besar daripada jumlah penduduk usia non produktif.
Kondisi tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan
kualitas SDM daya saing, dan kesejahteraan rakyat. (Kemenpora, 2009)
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu bentuk
komitmen pemerintah Indonesia dalam rangka menekan jumlah
penduduk. Program yang mulai diluncurkan pada tanggal 29 Juni 1970
ini telah menunjukkan keberhasilan yang ditandai dengan penurunan
tingkat fertilitas, yaitu mulai dari 5,61 anak per wanitapada tahun 1968
menjadi 4,68 pada tahun 1977 dan mencapai 2,27 anak per wanita pada
tahun 2000. (Kemenpora, 2009)
Salah satu isu penting bagi kelangsungan pembangunan KB adalah
desentralisasi. Sesuai dengan Kepres Nomor 103/2001, yang kemudian
diubah menjadi Kepres Nomor 9/2004, bahwa sebagian kewenangan di
bidang keluarga berencana diserahkan kepada pemerintah
kabupaten/kota. Dengan adanya peraturan tersebut, masalah yang
dihadapi dalam pelaksanaan KB sampai saat ini adalah belum seluruh
pemerintah kabupaten/kota menetapkan KB sebagai isu strategis dalam
pengendalian pertumbuhan penduduk dan pemenuhan hak-hak
reproduksi penduduk. (Kemenpora, 2009)
Pelaku KB adalah pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri
yang istrinya berusia 15-49 tahun. Dengan melihat batasan umur ini,
maka sebagai pemuda masuk sebagai salah satu kategori pelaku KB dan
terkategori pula sebagai pasangan usia subur. Oleh karena itu, peran
pemuda dalam upaya pengendalian jumlah dan kualitas penduduk
menjadi bagian yang terpenting. (Kemenpora, 2009)
Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.1.5, jumlah pemuda
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sedang ikut KB sebesar 66,10
persen, belum pernah ikut KB sebesar 18,75 persen, dan tidak ikut KB
lagi sebesar 15,15 persen. Jika dirinci menurut tipe daerah, jumlah
pemuda yang sedang ikut KB di daerah perdesaan lebih tinggi daripada
perkotaan, 68,35 persen berbanding 63,50 persen. Jumlah pemuda yang
belum pernah ikut KB di daerah perkotaan lebih tinggi daripada
perdesaan, 21,81 persen berbanding 16,11 persen, sedangkan pemuda
yang tidak ikut KB lagi di daerah perdesaan lebih tinggi daripada
perkotaan, 15,15 persen berbanding 14,69 persen.
Tabel 2.2.1.5 Persentase Pemuda Perempuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Partisipasi dalam Program KB, Tahun 2011
Tipe Daerah Belum
Pernah Ikut KB
Sedang ikut KB
Tidak Ikut KB Lagi Jumlah
Perkotaan (K) 21,81 63,50 14,69 100 Perdesaan (D) 16,11 68,35 15,55 100 K+D 18,75 66,10 15,15 100
Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
TABEL LAMPIRAN BAB II.1
Tabel Lampiran 1 Bab II.1
Jumlah Penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2006-2011
Tahun Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 2006 557.769 517.006 1.074.775 2007 584.178 522.479 1.106.657 2008 592.612 529.914 1.122.526 2009 600.400 537.729 1.138.129 2010 635.094 588.202 1.223.296 2011 655.051 606.686 1.261.737
Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tabel Lampiran 2 Bab II.1
Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2006-2011
Tahun Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 2006 225.240 206.590 431.820 2007 226.590 211.280 437.880 2008 194.800 183.510 378.310 2009 152.070 144.010 296.080 2010 187.034 170.254 357.288 2011 187.460 173.610 361.640
Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun
Tabel Lampiran 3 Bab II.1
Sex Rasio Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Tipe Daerah, Tahun 2006-2011
Tahun Perkotaan
(K) Perdesaan
(D) K+D
2006 112,17 106,97 109,02 2007 101,59 111,10 107,25 2008 103,92 108,10 106,15 2009 97,62 112,59 105,59 2010 107,17 112,39 109,86 2011 112,09 104,05 107,97
Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun
Tabel Lampiran 4 Bab II.1
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Kelompok Umur, Tahun 2009-2011
Tahun Kelompok Umur Jumlah 16-20 21-25 26-30 2009 32,13 32,42 35,44 100 2010 29,29 34,05 36,66 100 2011 27,39 33,06 39,55 100
Sumber: BPS-RI, Susenas 2009-2011
Tabel Lampiran 5 Bab II.1
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Status Perkawinan, Tahun 2006-2011
Tahun Belum Kawin Kawin Cerai
Hidup Cerai Mati Jumlah
2006 48,90 49,99 0,91 0,20 100 2007 46,11 52,31 1,35 0,23 100 2008 45,01 53,13 1,48 0,39 100 2009 50,75 47,54 1,27 0,44 100 2010 46,44 51,12 1,59 0,22 99,37 2011 46,05 52,63 1,05 0,28 100
Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun
Tabel Lampiran 6 Bab II.1
Persentase Pemuda Perempuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Partisipasi dalam Program KB, Tahun 2006-2011
Tahun Belum Pernah Ikut KB
Sedang Ikut KB
Tidak Ikut KB Lagi Jumlah
2006 19,22 68,19 12,59 100 2007 16,72 69,04 14,24 100 2008 18,10 67,17 14,73 100 2009 22,77 60,78 16,45 100 2011 18,75 66,10 15,15 100
Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun
2.2.2 Pendidikan Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk meningkatkan kecerdasan
bangsa, tentu harus ditunjjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas. Salah satu proses untuk menciptakan SDM yang berkualitas
adalah dengan penyelenggaraan pendidikan yang baik. UUD 1945 padal
20, pasal 21, pasal 28 C ayat 1, pasal 31, dan pasal 32, mengamanatkan
bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sistem pendidikan nasional menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu pendidikan untuk menghadapi tantangan
dantuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
(Kemenpora, 2010)
Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia.
Setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang
bermutu tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis,
agama, dan gender. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan
akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life
skills) yang akan mendorong tegaknya pembangunan. (Kemenpora, 2010)
Pemuda sebagai pewaris bangsa harus berkualitas, kualitas pemuda
salah satunya dilihat dari sisi pendidikan. Pendidikan bagi pemuda
mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja. Perhatian dan
pembinaan pendidikan pemuda harus terus ditingkatkan agar pemuda
yang merupakan potensi bangsa dapat memberikan konstribusi efektif
terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan tenaga kerja
potensial yang pada akhirnya mendorong percepatan laju pertumbuhan
ekonomi dan pertumbuhan pembangunan. (Kemenpora, 2010)
Untuk melihat gambaran pendidikan pemuda Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, pada bab ini akan dibahas indikator pendidikan pemuda
diantaranya partisipasi pendidikan, angka buta huruf, rata-rata lama
sekolah, dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
2.2.2.1 Partispasi Pendidikan Pemuda
Faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara
diantaranya adalah ketersediaan sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas terutama generasi muda. Pendidikan merupakan salah satu
jalan bagi peningkatan kualitas SDM tersebut. Oleh sebab itu pemerintah
secara terus menerus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
dimulai dengan pemberian kesempatan yang seluas-luasnya kepada
penduduk khususnya generasi muda sebagai penerus kepemimpinan
untuk mengecap pendidikan dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi.
(Kemenpora, 2010)
Indikator partisipasi pendidikan, memberikan indikasi peran serta
dan konstribusi pemuda dalam kegiatan pendidikan. Besarnya akses
pemuda pada kegiatan sekolah ditunjukan oleh persentase pemuda yang
tidak pernah sekolah terhadap populasi pemudasecara keseluruhan.
Semakin tinggi persentase pemuda yang tidak pernah sekolah
menunjukkan akses pemuda pada kegiatan sekolah yang semakin rendah,
dan sebaliknya. Sementara itu, persentase pemuda yang masih sekolah
meniunjukkan tingkat perluasan kesempatan bagi pemuda untuk
memperoleh pendidikan di sekolah. Semakin tinggi persentase pemuda
yang masih bersekolah menunjukkan semakin luasnya kesempatan bagi
para pemuda untuk memperoleh pendidikan. (Kemenpora, 2010)
Hasil susenas tahun 2011, seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.1,
terdapat 1,14 persen pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
tidak/belum pernah sekolah, 12,36 persen yang masih sekolah, dan 86,50
persen yang tidak sekolah lagi. Dari keseluhan pemuda yang masih
sekolah, sebanyak 62,62 persen yang duduk pada tingkat SMA/sederajat,
dan 27,29 persen yang duduk di PT, 0,81 persen yang masih duduk pada
tingkat SD/sederajat, dan 9,28 persen masih duduk pada tingkat
SMP/sederajat. Data tersebut menunjukkan bahwa masih ada pemuda
(umur 16-30 tahun) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang duduk
pada tingkat SD dan SMP, padahal normalnya yang duduk pada tingkat
SD adalah mereka yang berumur 6-12 tahun, dan SMP berumur 12-15
tahun.
Jika dirinci menurut tipe daerah, seperti yang ditunjukkan pada
tabel yang sama, persentase pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
yang tidak/belum pernah sekolah di daerah perdesaan lebih besar
daripada perkotaan, 1,65 persen berbanding 0,62 persen. Persentase
pemuda yang masih sekolah di daerah perkotaan lebih besar daripada
perdesaaan, 15,15 persen berbanding 9,6 persen. Sedangkan pemuda
yang tidak sekolah lagi di daerah perdesaan lebih besar daripada
perkotaan, 88,75 persen berbanding 84,23 persen.
Tabel 2.2.2.1
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Tipe Daerah dan Status Pendidikan, Tahun 2011
Tipe Daerah
Tidak/Belum Pernah Sekolah
Masih Sekolah Tidak Sekolah
Lagi SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat PT Perkotaan (K)
0,62 0,00 7,38 62,81 29,81 84,23
Perdesaan (D)
1,65 2,07 12,24 62,34 23,35 88,75
K+D 1,14 0,81 9,28 62,62 27,29 86,50 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
2.2.2.2 Angka Buta Huruf
Buku adalah gudang ilmu yang menjadi solusi memecahkan suatu
kebodohan, jadi tepat dikatakan buku adalah jendela dunia dan membaca
adalah kuncinya. Kegiatan membaca merupakan kunci memasuki dunia
pengetahuan yang maha luas. Membaca merupakan proses awal dalam
sebuah perubahan menuju masyarakat bangsa yang maju dan madani.
(Kemenpora, 2010)
Buta aksara atau buta huruf dapat didefinisikan sebagai
ketidakmampuan membaca, lawan katanya adalah melek aksara (juga
disebut dengan melek huruf) yaitu kemampuan membaca. Biasanya,
tingkat melek aksara diartikan sebagai kemampuan untuk membaca dan
menulis pada tingkat yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain,
atau dalam taraf bahwa seseorang dapat menyampaikan idenya dalam
masyarakat yang mampu baca tulis. (Kemenpora, 2010)
Kemampuan baca tulis dianggap penting karena melibatkan
pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat
mencapai tujuannya, dimana hal ini berkaitan langsung bagaimana
seseorang mendapatkan pengetahuan, menggali potensinya, dan
berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas. (Kemenpora,
2010)
Tingkat buta aksara di Indonesia masih tinggi. Lima penyebab
utama, yakni 1) tingginya angka putus Sekolah Dasar (SD), 2) beratnya
kondisi geografis Indonesia, 3) munculnya penyandang buta aksara baru,
4) pengaruh faktor sosilogis masyarakat, 5) serta kembalinya seseorang
menjadi penderita buta aksara. Hal ini memperlihatkan bahwa
pemebrantasan buta aksara merupakan pekerjaan yang tidak mudah.
Berbagai upaya dalam pemberantasan buta aksara telah dilakukan oleh
pemerintah. Keseriusan dan komitmen pemerintah terhadap buta aksara
atau kemelekaksaraan tertuang dalam PP No. 7 Tahun 2005 tentang
RPJM 2004-2009 bahwa salah satu target pembangunan pendidikan
adalah menurunkan angka buta aksara penduduk 15 tahun ke atas
menjadi 5 persen pada tahun 2009. (Kemenpora, 2010)
Secara operasional perhatian khusus mengenai buta kasara
ditindaklanjuti dalam Inpres RI No. 5 Tahun 2006 tentang Penuntasan
Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara serta
berbagai program yang telah dijalankan, diantaranya adalah kursus A-B-
C, program pemberantasa buta Huruf Fungsional, Kejar Paket A, dan saat
ini yang paling populer yaitu program Keaksaraan Fungsional (KF) yang
dijalankan oleh pemerintah sejak tahun 1995. Program ini dimaksudkan
untuk memberatas kebutaaksaraan dengan fokus kegiatan melalui
diskusi, membaca, menulis, berhitung dan pemecahan masalah yang
dihadapai dalam aktivitas yang berkaitan dengan kebutuhan keseharian.
Bentuk penghargaan atas mereka yang mengikuti kegiatan keaksaraan
dan dinyatakan lulus, diberikan sertifikat “SUKMA” (Surat Keterangan
Melek Aksara). (Kemenpora, 2010)
Seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.2, persentase pemuda yang
buta huruf di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun 2009-2011
berfluktuasi. Terdapat 0,60 persen pemuda Provinsi KepulauanBangka
Belitung yang buta huruf pada tahun 2009, meningkat menjadi 1,73
persen pada tahun 2010, dan terahir menurun menjadi 1,23 pada tahun
2011.
Dari tabel itu juga, terlihat bahwa selama periode 2009-2011,
ternyata pemuda yang buta huruf di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
lebih banyak berada di daerah perdesaan daripada perkotaan, 0,84 persen
berbanding 0,81 persen pada tahun 2009, 2,58 persen berbanding 0,81
persen pada tahun 2010, dan 1,60 persen berbanding 0,86 persen pada
tahun 2011. Sedangkan menurut jenis kelamin, pada tahun 2011 pemuda
yang buta huruf berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada jenis
kelamin laki-laki, 1,41 persen berbanding 1,06.
Tabel 2.2.2.2.1
Persentase Pemuda yang Buta Huruf
Menurut Tipe Daerah dan Jenis KelaminTahun 2009 dan 2011
Tahun 2009 2010 2011 L P L+P L+P L P L+P
Perkotaan
(K)
0,57 0,07 0,32 0,81 0,86 0,86 0,86 Perdesaan
(D)
0,63 1,08 0,84 2,58 1,27 1,94 1,60 K+D 0.60 0,61 0,60 1,73 1,06 1,41 1,23
Sumber: BPS-RI, Susenas 2009-2011
2.2.2.3 Rata – Rata Lama Sekolah
Salah satu indikator tunggal lainnya untuk menggambarkan tingkat
pendidikan masyarakat adalah rata-rata lama sekolah. Rata-rata lama
sekolah merupakan cerminan tingkat pendidikan penduduk secara
keseluruhan. Rata-rata lama sekolah (mean years of schooling) merupakan
indikator yang menunjukkan rata-rata jumlah tahun efektif untuk
bersekolah yang dicapai penduduk. Jumlah tahun efektif adalah jumlah
tahun standar yang harus dijalani oleh seseorang untuk menamatkan
suatu jenjang pendidikan, misalnya tamat SD adalah 6 tahun, tamat SMP
adalah 9 tahun dan seterusnya. Perhitungan lama sekolah dilakukan
tanpa memperhatikan apakah seseorang menamatkan sekolah lebih cepat
atau lebih lama dari waktu yang telah ditetapkan. Rata-rata lama sekolah
merupakan indikator pendidikan yang diformulasikan oleh UNDP pada
tahun 1990 untuk penyusunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
(Kemenpora, 2010)
Sesuai dengan target pemerintah melalui program wajib belajar 9
tahun yang dicanangkan sejak tahun 1994, rata-rata lama sekolah
penduduk diharapkan dapat mencapai sebesar 9 tahun (pendidikan
dasar), yaitu minimal tamat jenjang pendidikan dasar atau tamat SMP.
Seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.3 rata-rata lama sekolah
pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2009 sebesar
8,61 tahun atau masih dibawah 9 tahun. Jika dirinci menurut tipe
daerah, seperti yang ditunjukkan tabel yang sama, terlihat rata-rata lama
sekolah pemuda di daerah perdesaan jauh lebih rendah daripada
perkotaan, jika pemuda di daerah perkotaan sudah melebih 9 tahun,
yakni sebesar 10,29 tahun, maka pemuda di daerah perdesaan hanya
sebesar 7,23 tahun.
Sedangkan menurut jenis kelamin, baik di daerah perkotaan
maupun perdesaan, rata-rata lama sekolah pemuda berjenis kelamin
perempuan lebih baik dibanding laki-laki. Rata-rata lama sekolah pemuda
berjenis kelamin perempuan di daerah perkotaan sebesar 10,40 tahun,
sedangkan pemuda berjenis kelamin laki-laki hanya sebesar 10,17 tahun.
Sedangkan rata-rata lama sekolah pemuda berjenis kelamin perempuan di
daerah perdesaan sebesar 8,77 tahun, sedangkan pemuda berjenis
kelamin laki-laki hanya sebesar 8,45 tahun.
Tabel 2.2.2.3.1 Rata-rata Lama Sekolah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(dalam tahun) Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, Tahun 2009
Tipe Daerah Jenis Kelamin
Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P
Perkotaan (K) 10,17 10,40 10,29 Perdesaan (D) 7,14 7,34 7,23 K+D 8,45 8,77 8,61
Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
2.2.2.4 Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Pendidikan yang ditamatkan merupakan salah satu ukuran kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM). Semakin tinggi tingkat pendidikan
masyarakat, semakin tinggi tingkat kesejahteraannya. Daya saing sebuah
bangsa tidak bisa dipisahkan dari mutu dan kualitas SDM nya. Pemuda
merupakan kelompok usia produktif yang merupakan komponen modal
dasar pembangunan bangsa. Modal dasar yang berkualitas menjadi
tujuan utama pembangunan seperti yang tertuang dalam Pembukaan
UUD 1945 yaitu mencerdaskan bangsa dan memajukan kesejahteraan
umum. (Kemenpora, 2010)
Seperti yang ditunjukkan pada tebel 2.2.2.4.1, tingkat pendidikan
tertinggi yang ditamatkan pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
terbesar adalah jenjang SMA/sederajat sebesar 28,27 persen, disusul
SD/sederajat sebesar 26,48 persen, SMP/sederajat 24,28 persen, dan
hanya 6,11 persen yang menamatkan PT. Dari tabel itu juga terlihat,
ternyata masih ada pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
tidak atau belum pernah sekolah sebesar 1,14 persen, dari hasil susenas
2011, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.2.4.1, alasan mereka
tidak/belum pernah sekolah adalah tidak ada biaya sebesar 32,38 persen,
bekerja/mencari nafkah sebesar 22,80 persen, menikah/mengurus RT
sebesar 10,21 persen dan selebihnya beralasan merasa pendidikan cukup,
malu karena ekonomi, sekolah jauh, cacat dan alasan lainnya.
Tabel 2.2.2.4.1
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Tipe Daerah dan Tingkat Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan, Tahun 2011
Tipe Daerah
Tidak/BelumPernahSekolah
Tidak/ Belum Tamat
SD
SD/ Sederaja
t
SMP/ sederaja
t
SMA/ sederaja
t PT Jumlah
Perkotaan (K) 0,62 6,93 18,82 25,42 38,39 9,82 100 Perdesaan (D)
1,65 20,45 34,07 23,16 18,24 2,44 100
K+D 1,14 13,72 26,48 24,28 28,27 6,11 100 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
Dilihat menurut tipe daerah, terdapat perbedaan antara persentase
tingkat pendidikan tertinggi yang ditamakan pemuda di daerah perkotaan
dan perdesaan. Jika di daerah perkotaan pendidikan tertinggi yang
ditamatkan terbesar adalah SMA/sederajat sebesar 38,39 persen, diikuti
SMP/sederajat sebesar 25,42 persen, dan SD/sederajat sebesar 18,82
persen. Sedangkan di daerah perdesaan pendidikan tertinggi yang
ditamatkan pemuda adalah SD/sederajat sebesar 34,07 persen, diikuti
SMP/sederajat 23,16 persen, dan tidak/belum tamat SD sebesar 20,45
persen. Dari hasil Susenas 2011, terdapat perbedaan alasan tidak/belum
pernah sekolahantara pemuda di daerah perkotaan dan perdesaan, jika
pemuda di daerah perkotaan paling banyak beralasan karena bekerja atau
mencari pekerjaan sebesar 31,31 persen, maka pemuda perdesaan
beralasan karena tidak biaya sebesar 36,46 persen.
Tabel 2.2.2.4.2
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Tipe Daerah dan Alasan Tidak/Belum Pernah Sekolah atau
Tidak Bersekolah Lagi, Tahun 2011
Tipe Daerah
Tidak Ada
Biaya
Bekerja/ Mencari Nafkah
Menikah/ Mengurus
RT
Merasa Pendidikan
Cukup
Malu karena
Ekonomi
Sekolah Jauh Cacat Lainnya
Perkotaan (K)
27,67 31,31 10,82 8,61 0,20 0,41 0,74 20,24
Perdesaan (D)
36,46 15,44 9,67 5,98 1,39 4,48 0,38 26,19
K+D 32,38 22,80 10,21 7,20 0,84 2,59 0,54 23,43 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011
TABEL LAMPIRAN BAB II.2
Tabel Lampiran 1 Bab II.2
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Status Pendidikan, Tahun 2007-2011
Tahun Tidak/Belum
Pernah Sekolah
Masih Sekolah Tidak Sekolah
Lagi SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat PT 2007 1,34 4,80 23,31 59,32 12,57 85,86 2008 1,19 4,75 17,33 61,26 16,65 86,21 2009 1,64 3,18 11,96 65,11 19,74 85,85 2010 2,24 - - - - 86,62 2011 1,14 0,81 9,28 62,62 27,29 86,50
Sumber: BPS-RI, Susenas 2007-2011 Ket: pencatatan pemuda 2007-2008, masih berumur 15-35 tahun
Tabel Lampiran 2 Bab II.2
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut
Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Tipe Daerah,
Tahun 2006-2011
Tahun
Tidak/Belum Pernah
Sekolah dan Tidak Tamat
SD
SD/ Sederajat
SMP/ Sederajat
SMA/ Sederajat PT Jumlah
2006 16,46 33,73 24,02 21,98 3,81 100 2007 16,21 32,41 21,72 24,03 5,63 100 2008 10,40 35,83 23,77 29,30 0,70 100 2009 17,46 24,32 23,82 28,24 6,16 100 2010 10,80 31,37 23,33 28,93 5,57 100 2011 14,86 26,48 24,28 28,27 6,11 100
Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, masih berumur 15-35 tahun
2.2.3 Ketenagakerjaan Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
Perencanaan dan pembangunan di bidang ketenagakerjaan tidak
dapat terlepas dari isu tentang pemuda karena pemuda merupakan
kelompok yang penting dan mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi. Pemuda merupakan kelompok Sumber Daya
Manusia (SDM) yang potensial dibandingkan dengan kelompok penduduk
lainnya. Sumber daya pemuda merupakan komponen cukup besar dari
populasi penduduk secara keseluruhan. Hal tersebut sekaligus
merefleksikan gambaran kuantitatif potensi sumber daya pemuda.
(Kemenpora, 2010)
Tingkat produktivitas sumber daya pemuda secara umum lebih
tinggi dari kelompok penduduk lainnya. Ini merupakan potensi lain yang
dimiliki sumber daya pemuda. Sebagian besar penduduk yang berusia
pemuda (usia < 15 tahun) umumnya masih sekolah. Walaupun ada yang
memasuki angkatan kerja namun karena faktor usia yang masih
terlampau muda, keterampilan dan pengalaman yang mereka miliki masih
sangat terbatas sehingga produktivitasnya cenderung rendah. Sementara
itu, penduduk yang lebih tua dari pemuda (usia > 30 tahun) mencakup
lansia, umumnya memiliki kemampuan fisik maupun mental yang
semakin berkurang karena faktor usia. (Kemenpora, 2010)
Sejalan dengan kenyataan di atas, arah dan kebijakan
pembangunan ketenagakerjaan khususnya upaya perluasan kesempatan
kerja dan penciptaan lapangan pekerjaan baru seyogyanya lebih
diprioritaskan pada upaya pemberdayaan pemuda. Hal ini sejalan dengan
peranan sumber daya pemuda sebagai tenaga pelaksana pembangunan
yang turut menentukan langkah dan keberhasilan pembangunan.
(Kemenpora, 2010)
Pada bab ini akan dijelaskan gambaran secara makro mengenai
potensi, peranan, dan kontribusi pemuda Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dalam kegiatan ekonomi, yang meliputi jenis kegiatan utama,
partisipasi pemuda dalam angkatan kerja, tingkat pengangguran pemuda,
lapang usaha pemuda, status pekerjaan,dan jumlah jam kerja pemuda.
2.2.3.1 Kegiatan Utama Pemuda
Berdasarkan kegiatan sehari-harinya, penduduk usia kerja
termasuk juga pemuda secara keseluruhan diklasifikasikan menjadi dua
kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan
kerja merupakan kelompok penduduk usia kerja yang aktif melakukan
kegiatan ekonomi, mencakup mereka yang melakukan kegiatan
bekerja/berusaha dan mereka yang aktif mencari pekerjaan/usaha.
Sedangkan penduduk bukan angkatan kerja mencakup mereka yang
sedang bersekolah, mengurus rumah tangga dan mereka yang melakukan
kegiatan lainnya yang tidak tergolong sebagai kegiatan bekerja, mencari
pekerjaan, sekolah dan mengurus rumah tangga. (Kemenpora, 2010)
Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011, yang
ditunjukkan pada tabel 2.2.3.1.1, lebih serparuh atau 60,67 persen
pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja, 4,64 persen
mencari pekerjaan atau menganggur, 12,17 persen sekolah, 20,96 persen
mengurus rumah tangga, dan 1,57 persen memiliki kegiatan lainnya.
Dilihat menurut tipe daerah, ternyata pemuda yang bekerja lebih banyak
di daerah perdesaan di banding daerah perkotaan, 61,91 persen
berbanding 59,42 persen. Kemudian, pemuda mencari pekerjaan atau
menggangur lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan daerah
perdesaan, 5,97 persen berbanding 3,32 persen. Pemuda yang memiliki
kegiatan sekolah lebih banyak di daerah perkotaan dibanding daerah
perdesaan, 14,99 persen berbanding 9,38 persen, sedangkan pemuda
yang memiliki kegiatan mengurus rumah tangga lebih banyak di daerah
perdesaan dibanding daerah perkotaan, 24,50 persen berbanding 17,39
persen.
Tabel 2.2.3.1.1
Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Tipe Daerah dan Kegiatan Utama Selama Seminggu Terakhir,
Tahun 2011
Tipe Daerah Bekerja Mencari Pekerjaan Sekolah
Mengurus Rumah Tangga
Lainnya Jumlah
Perkotaan (K) 59,42 5,97 14,99 17,39 2,23 100 Perdesaan (D) 61,91 3,32 9,38 24,50 0,90 100 K+D 60,67 4,64 12,17 20,96 1,56 100 Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011
2.2.3.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pemuda
Salah satu indikator ketenagakerjaan adalah Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK). TPAK merupakan salah satu ukuran untuk
melihat fluktuasi partisipasi penduduk usia kerja dalam kegiatan
ekonomi. TPAK didefinisikan sebagai perbandingan penduduk yang
terlibat dalam kegiatan ekonomi atau disebut angkatan kerja (bekerja atau
mencari pekerjaan) terhadap seluruh penduduk usia kerja. Pada
kelompok pemuda, TPAK merupakan proporsi pemuda (penduduk usia
16-30 tahun) yang terlibat dalam kegiatan ekonomi terhadap pemuda itu
sendiri. (BPS-RI, 2010)
TPAK pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun
2009-2011 terus meningkat. Seperti yang ditunjukkan pada gambar
2.2.3.2.1, dari 64,11 persen pada tahun 2009, menjadi 65,23 persen pada
tahun 2010, dan meningkat menjadi 65,31 persen pada tahun
2011.Angka 65,31 persen menunjukkan bahwa dari 100 pemuda, sekitar
65 orang di antaranya aktif melakukan kegiatan ekonomi.
Jika dilihat menurut tipe daerah, ternyata TPAK pemuda Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung di daerah perkotaan pada tahun 2011 lebih
tinggi daripada daerah perdesaan, TPAK pemuda di daerah perkotaan
65,39 persen, sedangkan di daerah perdesaan 65,23 persen. Besarnya
TPAK tersebut menggambarkan partispasi pemuda dalam kegiatan
ekonomi di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
perdesaan. Pola berbeda terjadi pada 2 tahun sebelumnya, dimana TPAK
pemuda di daerah perdesaan lebih tinggi dibanding daerah perkotaan.
TPAK di daerah perdesaan pada tahun 2009 sebesar 65,53 persen,
sedangkan daerah perkotaan hanya sebesar 65,23 persen. TPAK di daerah
perdesaan pada tahun 2010 sebesar 67,62 persen, sedangkan daerah
perkotaan hanya sebesar 63,90 persen.
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2009-201
2009 2010 2011
Perkotaan (K) 64,95 63,9 65,39Perdesaan (D) 65,53 67,62 65,23K+D 64,11 65,23 65,31
64,9563,9
65,3965,53
67,62
65,23
64,11
65,23 65,31
62636465666768
Gambar 2.2.3.2.1Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe
Daerah, Tahun 2009-2011
2.2.3.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda
Pengangguran merupakan akibat dari ketidakmampuan lapangan
kerja menyerap angkatan kerja yang tersedia. Hal ini disebabkan
terbatasnya lapangan kerja serta pertambahan jumlah penduduk yang
signifikan. Pertumbuhan ekonomi yang rendah dalam menyediakan
lapangan kerja baru disinyalir juga menjadi penyebab timbulnya masalah
pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator
yang digunakan untuk mengukur tingkat pengangguran. Indikator ini
merupakan perbandingan antara banyaknya pemuda yang tidak bekerja
tetapi mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan usaha, tidak mencari
pekerjaan karena tidak mungkin mendapatkan pekerjaan termasuk putus
asa, atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja terhadap
jumlah pemuda angkatan kerja. (BPS-RI, 2010)
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2 TPT pemuda Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2011 sebesar 7,11 persen,
menurun dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya, yakni 11,14 persen
pada tahun 2009, dan 14,74 persen pada tahun 2010. Angka 7,11
menunjukkan bahwa secara rata-rata dari setiap 100 angkatan kerja
pemuda sebanyak 7 pemuda belum mempunyai pekerjaan dan masih
mencari pekerjaan. Jika dilihat menurut tipe daerah, TPT pemuda Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung di daerah perdesaan cenderung lebih tinggi
dibandingkan di daerah perkotaan, TPT pemuda di daerah perdesaan
sebesar 14,74 persen, sedangkan di daerah perkotaan hanya 9,13 persen.
Kondisi berbeda terjadi pada tahun 2011, dimana PT pemuda di daerah
perkotaan pada tahun 2009 dan 2010 justru lebih tinggi dibandingkan
dengan daerah perdesaan. TPT pemuda pada tahun 2009 di daerah
perkotaan sebesar 15,06, sedangkan di daerah perdesaan sebesar 8,36
persen. TPT pemuda pada tahun 2010 di daerah perkotaan sebesar 16,47
persen, sedangkan di daerah perdesaan hanya sebesar 13,24 persen.
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2009-2011
2.2.3.4 Pemuda Bekerja Menurut Lapang Usaha
Lapang usaha menunjukkan bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha
dimana seseorang bekerja. Komposisi pemuda yang bekerja menurut
lapangan usaha merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
potensi sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja pemuda.
Selain itu, indikator ini juga digunakan untuk melihat gambaran makro
struktur perekonomian suatu wilayah serta perkembangannya. (BPS-RI,
2010)
Lapang usaha pertambangan dan penggalian, perdagangan, hotel
dan restoran, jasa-jasa dan lainnya, serta pertanian, perkebunan, dan
kehutanan merupakan lapang usaha yang memegang peran penting bagi
ketenagakerjaan pemuda di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada
tahun 2011. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.2, dimana dari jumlah
pemuda yang bekerja, terdapat 30,74 persen bekerja pada lapang usaha
pertambangan dan penggalian, 20,43 persen bekerja pada lapang usaha
perdagangan, hotel dan restoran, dan 17,73 persen bekerja pada lapang
usaha jasa-jasa dan lainnya, dan 17,47 persen bekerja pada lapang usaha
pertanian, perkebunan dan kehutanan, dan selebihnya bekerja pada
lapang usaha industri pengolahan, konstruksi, keuangan, transportasi
dan komunikasi, listrik, gas, dan air bersih.
Bila dilihat menurut tipe daerah, ternyata lapang usaha yang
banyak menyerap tenaga kerja pemuda di daerah perkotaan berbeda
dengan di daerah perdesaan. Jika di daerah perkotaan lapang usaha yang
banyak menyerap tenaga kerja pemuda adalah sektor perdagangan, hotel
2009 2010 2011
Perkotaan (K) 15,06 16,47 9,13Perdesaan (D) 8,36 13,24 14,74K+D 11,14 14,74 7,11
15,0616,47
9,138,36
13,2414,74
11,14
14,74
7,11
02468
1012141618
pers
enta
se
Gambar 2.2.3.3.1Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah, Tahun 2009-2011
dan restoran sebesar 27,63 persen, sektor jasa-jasa lainnya sebesar 27,32
persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 19,56 persen, dan
selebihnya bekerja pada lapang usaha indsutri pengolahan, konstruksi,
pertanian, perkebunan dan kehutanan, keuangan, transportasi dan
komunikasi, listrik, gas, dan air bersih, sedangkan di daerah perdesaan
lapang usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja pemuda adalah
lapang usaha pertambangan dan penggalian sebesar 41,35 persen,
pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar 30,12 persen,
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,60 persen, dan selebihnya
bekerja pada lapang usaha jasa-jasa lainnya, industri pengolahan,
konstruksi, transportasi dan komunikasi, keuangan, dan listrik, gas, dan
air bersih.
Tabel 2.2.3.4.1
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja
Menurut Tipe Daerah dan Lapang Usaha, Tahun 2011
No. Lapang Usaha Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan 1 Pertanian, Perkebunan,
dan Kehutanan 4,14 30,12 17,47
2 Pertambangan dan Penggalian
19,56 41,35 30,74
3 Industri Pengolahan 9,10 2,34 5,64 4 Listrik, Gas, dan Air
Bersih 0,77 0,12 0,44
5 Konstruksi 5,27 1,83 3,50 6 Perdagangan, Hotel, dan
restoran 27,63 13,60 20,43
7 Transportasi dan Komunikasi
2,46 1,31 1,87
8 Keuangan 3,75 0,69 2,18 9 Jasa-jasa dan lainnya 27,32 8,64 17,73 Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011
2.2.2.5 Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan
Pola penyebaran tenaga kerja sangat tergantung dari kualitas
sumberdaya manusianya. SDM yang berkualitas dari sisi kesehatan,
pendidikan, keahlian dan keterampilan akan mempunyai tingkat
produktivitas yang jauh lebih baik. Distribusi pemuda yang bekerja
menurut status pekerjaan memberikan gambaran tentang kedudukan
seseorang dalam pekerjaan (BPS-RI, 2010). Status pekerjaan dibagi
menjadi lima, yaitu berusaha sendiri, berusaha dibantu dengan buruh
tidak tetap/buruh tetap, buruh/karyawan, pekerja bebas, dan pekerja
keluarga/tidak dibayar.
Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.5.1, status pekerjaan
utama pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbesar adalah
buruh/karyawan sebesar 58,65 persen, kemudian berusaha sendiri
sebesar 17,28 persen, berusaha dengan buruh sebesar 9,08 persen,
pekerja keluarga sebesar 8,60 persen, dan pekerja bebas sebesar 6,38
persen.
Bila dilihat menurut tipe daerah, status pekerjaan utama pemuda
provinsi Kepulauan Bangka Belitung di daerah perkotaan terbesar adalah
buruh/karyawan sebesar 73,31 persen, kemudian berusaha sendiri
sebesar 13,16 persen, berusaha dengan buruh sebesar 5,20 persen,
pekerja keluarga sebesar 4,20 persen, dan pekerja bebas sebesar 4,13
persen. Sedangkan status pekerjaan utama di daerah perdesaan terbesar
adalah buruh/karyawan sebesar 44,74 persen, kemudian berusaha
sendiri sebesar 21,20 persen, berusaha dengan buruh dan pekerja
keluarga sebesar 12,77 persen, dan pekerja bebas sebesar 8,52 persen.
Tabel 2.2.3.5.1
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Tipe Daerah dan Status Pekerjaan Utama, Tahun 2011
Status Pekerjaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan Berusaha Sendiri 13,16 21,20 17,28 Berusaha dengan Buruh 5,20 12,77 9,08 Buruh/Karyawan 73,31 44,74 58,65 Pekerja Bebas 4,13 8,52 6,38 Pekerja Keluarga (tidak dibayar)
4,20 12,77 8,60
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011
2.2.3.6 Pemuda Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja
Produktivitas seseorang dalam bekerja salah satunya dapat dilihat
melalui jumlah jam kerja. Jumlah jam kerja normal sesuai standar yang
ditentukan International Labour Organization (ILO) adalah 35 jam selama
seminggu. (Kemenpora, 2010)
Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.6.1, sebanyak 71,59
persen pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki jam kerja
penuh atau jumlah jam kerja minimal 35 jam selama seminggu.
Sementara itu, pemuda yang memiliki jumlah jam kerja dibawah normal
yaitu antara 14-35 jam seminggu sebesar 23,02 persen, dan mereka yang
memiliki jumlah jam kerja 1-14 jam sebesar 3,40 persen. Jika dirinci
menurut tipe daerah, persentase pemuda yang memiliki jam kerja penuh
(minimal 35 jam selama seminggu) di daerah perkotaan lebih besar
dibandingkan daerah perdesaan, 80,16 persen berbanding 63,46 persen.
Hal ini sesuai dengan lapang usaha dominan di daerah perdesaan yakni
pertambangan dan penggalian, serta pertanian dan perkebunan yang
tidak mempunyai target waktu kerja per hari, seperti lapang usaha
perdagangan, hotel, restoran serta jasa yang dominan di daerah
perkotaan.
Tabel 2.2.3.6.1
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja
Menurut Tipe Daerah dan Jumlah Jam Kerja, Tahun 2011
Jumlah Jam Kerja Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
0*) 2,28 1,72 1,99 1-14 2,35 4,39 3,40 14-34 15,21 30,43 23,02 35+ 80,16 63,46 71,59
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011
TABEL LAMPIRAN BAB II.3
Tabel Lampiran 1 Bab II.3 Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Tipe Daerah dan Kegiatan Utama Selama Seminggu Terakhir, Tahun 2006-2011
Tahun Bekerja Mencari Pekerjaan Sekolah
Mengurus Rumah Tangga
Lainnya Jumlah
2006 53,68 8,72 12,03 23,41 2,16 100 2007 59,02 6,59 12,80 19,77 1,82 100 2008 57,03 6,11 11,57 22,84 2,44 100 2009 56,97 7,14 11,84 20,97 3,08 100 2010 56,13 9,70 - - - - 2011 60,67 4,64 12,17 20,96 1,56 100
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun
Tabel Lampiran 2 Bab II.3
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Tipe Daerah dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Tahun 2010
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Perkotaan (K)
Perdesaan (D) K+D
Tidak/Belum Pernah Sekolah
18,90 9,60 11,03
Tidak Tamat SD 18,06 11,74 13,03 SD/sederajat 16,79 12,62 13,81 SMP/sederajat 16,26 14,32 15,24 SM/sederajat 18,63 16,78 18,04 PT 8,37 5,82 7,83
Jumlah 16,47 13,24 14,74 Sumber: BPS-RI, Sakernas 2010
Tabel Lampiran 3 Bab II.3
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2006-2011
Lapang Usaha 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan
30,46 33,88 30,35 26,76 27,48 17,47
PertambangandanPenggalian
27,52 24,71 27,33 28,07 27,31 30,74
IndustriPengolahan 5,24 3,63 4,05 4,15 2,61 5,64 Listrik, Gas, dan Air Bersih
0,26 0,44 0,15 0,18 0,32 0,44
Konstruksi 5,71 4,41 5,40 4,03 5,11 3,50 Perdagangan, Hotel, danRestoran
16,02 18,75 18,10 17,93 16,40 20,43
Transportasi dan Komunikasi
3,35 3,84 3,25 3,07 2,79 1,87
Keuangan 0,47 1,40 0,74 1,41 1,23 2,18 Jasa-jasadanLainnya 10,97 8,93 10,62 14,40 16,75 17,73 Jumlah 100 100 100 100 100 100 Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011
Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun
Tabel Lampiran 4 Bab II.3
Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Status Pekerjaan Utama, Tahun 2006-2011
Tahun BerusahaSendiri BerusahadenganBuruh Buruh/ Karyawan PekerjaBebas PekerjaKeluarga
(TidakDibayar) Jumlah
2006 25,33 10,55 44,94 8,70 10,48 100 2007 20,95 10,96 42,23 5,83 20,03 100 2008 24,43 13,68 38,54 10,07 13,28 100 2009 21,61 10,96 42,30 12,39 12,74 100 2010 20,08 9,62 51,75 8,27 10,28 100 2011 17,28 9,08 58,65 6,38 8,60 100
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun
Tabel Lampiran 5 Bab II.3 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja
Menurut Jumlah Jam Kerja, Tahun 2006-2011
Tahun Jumlah Jam Kerja (Jam) Jumlah 0*) 1 - 14 14 - 34 35+ 2006 1,21 - - 71,27 72,48 2007 2,19 - - 63,73 65,92 2008 2,47 - - 68,13 70,60 2009 2,28 5,23 22,58 69,91 100 2010 - - - - - 2011 1,99 3,40 23,02 71,59 100
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 *) sementara tidak bekerja Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun
Tabel Lampiran 6 Bab II.3 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja
dan Berusaha atau Dibayar Menurut Pendapatan/Upah/Gaji Bersih Sebulan,
Tahun 2006-2011
Tahun
Pendapatan/Upah/Gaji Bersih Sebulan
< 300.000 300.000
- 499.999
500.000 -
749.999
750.000 -
999.999
1.000.000 -
1.499.999
1.500.000 -
2.499.999 2.500.000 +
2006 0,03 0,64 5,20 12,24 36,69 32,21 12,99 2007 8,68 13,71 26,21 25,29 19,52 5,48 1,11 2008 8,71 10,83 18,13 17,77 24,90 15,46 4,20 2009 5,68 15,08 21,71 15,71 24,19 14,48 3,16 2010 - - - - - - - 2011 4,10 4,74 12,31 15,64 25,83 25,30 12,08
Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun
2.2.4 Fasilitas Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Dalam rangka pemassalan dan pembudayaan olahraga, untuk
mendorong pencapaian tujuan keolahragaan nasional, yakni
meningkatkan kualitas sumber manusia Indonesia, sehat, dan
berprestasi, maka diperlukan ketersediaan fasilitas olahraga yang
memadai di berbagai daerah.
Fasilitas olahraga merupakan sumber daya pendukung olahraga
yang secara keseluruhan mencakup fasilitas fisik dan non fisik. Fasilitas
fisik mencakup prasarana dan sarana fisik antara lain berupa stadion,
gelanggang, dan lapangan olahraga. Sementara itu fasilitas non fisik
mencakup prasarana dan sarana non fisik seperti sasana/perkumpulan
olahraga, tenaga pelatih dan guru olahraga (Kemenpora, 2010).
Pada bab ini akan menjelaskan beberapa fasilitas olahraga di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, baik fasilitas olahraga fisik dan non
fisik. Fasilitas olahraga fisik dimaksud, berupa prasarana olaharaga,
sedangkan fasilitas non fisik dimaksud, berupa perkumpulan atau club
olahraga, tenaga keolahragaan berupa guru olahraga, pelatih dan wasit,
serta menjelaskan Organisasi Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Selain fasilitas olahraga, pada bab ini juga menjelaskan
jumlah kegiatan urusan keolahragaan (urusan wajib) yang dilaksanakan
oleh seluruh SKPD yang menangani olahraga wilayah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
2.2.4.1 Prasarana Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional, yang dimaksud dengan prasarana olahraga
adalah tempat atau ruang termasuk lingkungan yang digunakan untuk
kegiatan olahraga dan atau penyelenggaraan keolahragaan. Peraturan
perundang-undangan tersebut, mengamanatkan pemerintah dan
pemerintah daerah harus menjamin ketersediaan prasarana olahraga
sesuai standar dan kebutuhannya.
Data prasarana olahraga tahun 2012 yang diperoleh dari SKPD yang
menangani pemuda dan olahraga wilayah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, secara keseluruhan dari 24 prasarana olahraga yang di data,
dapat klasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok, yang pertama kelompok
prasarana olahraga yang ada di seluruh daerah kabupaten dan kota,
kedua kelompok prasarana olahraga yang hanya ada di beberapa daerah
kabupaten dan kota, dan ketiga kelompok prasarana olahraga yang tidak
ada sama sekali di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Seperti
yang ditunjukkan pada tabel 2.2.4.1.1, terdapat 8 (delapan) prasarana
olahraga yang termasuk dalam kelompok pertama (ada diseluruh daerah
kabupaten dan kota), kedelapan prasarana itu merupakan prasarana
cabang olahraga massa atau cabang olahraga yang banyak diminati
masyarakat luas, antara lain stadion sepakbola, lapangan sepakbola,
lapangan basket, lapangan tenis, lapangan bola voli, lapangan
bulutangkis, lapangan voli pantai, dan lapangan futsal. Terdapat 13
prasarana olahraga yang termasuk dalam kelompok kedua(hanya ada di
beberapa daerah kabupaten dan kota), antara lain asrama atlet, asrama
PPLP/PPLPD, GOR, lapangan track atletik, lapangan panjat tebing,
lapangan tembak, lapangan golf, arena senam, arena tinju, kolam renang,
GOR mini, hall fitnes, dan arena gasing, dan terdapat 3 (tiga) prasarana
olahraga yang termasuk dalam kelompok ketiga (tidak ada di wilayah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), antara lain lapangan panahan,
veldrome (balap sepeda), dan arena dayung.
Jika prasarana olahraga dirinci menurutdaerah kabupaten dan
kota, maka dari 24 prasarana olahraga itu, terdapat 7 prasarana olahraga
yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Bangka, yakni asrama PPLP/PPLPD,
GOR, lapangan panahan, veldrome, lapangan golf, arena dayung, dan
arena gasing, terdapat 10 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh
Kabupaten Belitung, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, lapangan
panahan, veldrome, arena senam, arena tinju, arena dayung, hall fitnes,
dan arena gasing, terdapat 11 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh
Kabupaten Bangka Barat, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, GOR,
lapangan tembak, lapangan panahan, veldrome, arena senam, arena tinju,
arena dayung, GOR mini, dan arena gasing, terdapat 10 prasarana
olahraga yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Bangka Tengah, yakni
asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, lapangan tembak, lapangan panahan,
veldrome, arena tinju, arena dayung, kolam renang, dan arena gasing. Ada
10 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Bangka
Selatan, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, lapangan panahan,
veldrome, lapangan golf, arena senam, arena dayung, kolam renang, dan
arena gasing, terdapat 13 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh
Kabupaten Belitung Timur, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD,
lapangan track atletik, lapangan panjat tebing, lapangan tembak,
lapangan panahan, veldrome, lapangan golf, arena senam, arena tinju,
arena dayung, hall fitness, dan arena gasing, dan hanya 3 prasarana
olahraga yang tidak dimiliki oleh Kota Pangkalpinang, yakni lapangan
panahan, veldrome, dan arena dayung.
Berdasarkan tabel itu juga, maka jumlah prasarana olahraga yang
paling banyak terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah
lapangan bola voli dengan 526 lapangan, kemudian secara berurutan,
lapangan sepakbola (456 lapangan), lapangan bulutangkis (287 lapangan),
lapangan tenis (171 lapangan), lapangan basket (108 lapangan), lapangan
futsal (79 lapangan), hall fitnes (21 hall), lapangan voli pantai (13
lapangan), stadion sepakbola (12 lapangan), GOR (10 GOR), dan kolam
renang (9 tempat)
Tabel 2.2.4.1.1
Jumlah Prasarana Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka BelitungTahun 2012 No. PrasaranaOlahraga Bangka Belitung Bangka
Barat Bangka Tengah
Bangka Selatan
Belitung Timur
Pangkalpinang Jumlah
1 AsramaAtlet 1 - - - - - - 1 2 Asrama
PPLP/PPLPD - - - - - - 1 1
3 Gedung Olahraga (GOR)
- 1 - 1 1 5 2 10
4 Stadion Sepakbola 2 1 1 1 1 5 1 12 5 Lapangan
Sepakbola 76 131 62 70 60 47 10 456
6 Lapangan Track Atletik
1 1 1 1 1 - 1 6
7 Lapangan Basket 33 12 16 7 9 6 25 108 8 LapanganTenis 85 8 54 2 5 4 13 171 9 Lapangan Voli 94 201 40 68 70 50 3 526 10 Lapangan
Bulutangkis 73 108 24 55 6 15 6 287
11 Lapangan Panjat Tebing
2 1 2 1 1 - 1 8
12 Lapangan Tembak 2 2 - - - - - 4 13 Lapangan Panahan - - - - - - - - 14 Lapangan Voli
Pantai 2 3 2 1 2 2 1 13
15 Lapangan Balap Sepeda (Veldrome)
- - - - - - - -
16 Lapangan Golf - 1 1 1 - - 1 4 17 Arena Senam 1 - - - - - 2 3 18 Arena Tinju 1 - - - 1 - - 2 19 Arena Dayung - - - - - - - - 20 KolamRenang 1 1 2 - - 4 1 9 21 Hall/GOR Mini 2 1 - 1 2 1 1 8 22 Hall Fitness 5 - 6 2 4 - 4 21 23 Lapangan Futsal 9 30 13 3 12 5 7 79 24 Arena Gasing - - - - - - 1 1 390 502 224 214 175 144 81 1.730
Sumber: SKPD yang Menangani Pemuda danOlahraga Wilayah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung
2.4.2 Perkumpulan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Perkumpulan olahraga merupakan perkumpulan yang dibuat
sebagai sarana untuk menyalurkan, megembangkan, dan meningkatkan
keterampilan seseorang dibidang olahraga sesuai dengan minat dan
bakatnya (Kemenpora, 2010). Terbentuknya perkumpulan olahraga ini
tidak terlepas dari ketersediaan fasilitas dan minat dari masyarakat.
Semakin banyak fasilitas yang disediakan, semakin besar pula minat dari
masyarakat untuk berolahraga.
Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi yang dilakukan
induk organisasi cabang olahraga tidak terlepas dari pemberdayaan
perkumpulan olahraga. Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan,
pemberdayaan perkumpulan olahraga oleh induk organisasi cabang
olahraga dilakukan melalui pemberian fasilitas, pendampingan program,
dan bantuan keuangan.
Data yang diperoleh dari SKPD yang menangani pemuda dan
olahraga, serta Organisasi Cabang Olahraga KONI Kabupaten dan Kota
Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang ditunjukkan
pada tabel 2.2.4.2.1, jumlah perkumpulan olahraga pada tahun 2013 di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk 6 (enam) cabang olahraga,
atletik, sepakbola, bola voli, bola basket, bulutangkis, dan pencak silat,
sebanyak 595 perkumpulan, terdapat 68 perkumpulan di Kabupaten
Bangka, 103 perkumpulan di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Bangka
Barat, 82 perkumpulan di Kabupaten Bangka Tengah, 102 perkumpulan
di Kabupaten Bangka Selatan, 77 perkumpulan di Kabupaten Belitung
Timur, dan 60 perkumpulan di Kota Pangkalpinang. Perkumpulan
olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung paling banyak terdapat
pada cabang sepakbola (335perkumpulan), kemudian bola voli (84
perkumpulan), bulutangkis (67 perkumpulan), pencak silat (52
perkumpulan), bola basket (42 perkumpulan), dan atletik (15
perkumpulan).
Tabel 2.2.4.2.1
Jumlah Perkumpulan 6 (Enam) Cabang Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
No Cabang Olahraga Bangka Belitung Bangka
Barat Bangka Tengah
Bangka Selatan
Belitung Timur
Pangkalpinang
Jumlah
1 Atletik 2 1 1 1 7 1 2 15 2 Sepakbola 33 66 64 36 58 65 13 335 3 Bola Voli 4 15 19 16 23 4 3 84 4 Bola Basket 10 3 14 - 3 2 10 42 5 Bulutangkis 10 12 4 19 5 3 14 67 6 Pencak silat 9 6 1 10 6 2 18 52 Jumlah 68 103 103 82 102 77 60 595
Sumber: SKPD yang Menangani Pemuda dan Olahraga Provinsi Kep. Babel dan Organisasi Cabang Olahraga Kabupaten dan Kota
Jika dirinci per cabang olahraga menurut daerah kabupaten dan
kota, maka jumlah perkumpulanolahraga cabang atletik paling banyak
terdapat di Kabupaten Bangka Selatan (7 perkumpulan), perkumpulan
sepakbola paling banyak terdapat di Kabupaten Belitung (66
perkumpulan), perkumpulan bola voli paling banyak terdapat di
kabupaten Bangka Selatan (23 perkumpulan), perkumpulan bola basket
paling banyak terdapat di Kabupaten Bangka Barat (14 Perkumpulan),
perkumpulan bulutangkis paling banyak terdapat di Kabupaten Bangka
Tengah (19 perkumpulan), sedangkan perkumpulan pencak silat paling
banyak terdapat di Kota Pangkalpinang (18 perkumpulan). Secara
keseluruhan dari 6 (enam) cabang olahraga itu, perkumpulan cabang
sepakbola merupakan perkumpulan olahraga yang paling banyak, dan
terdapat hampir di seluruh kabupaten dan kota wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, kecuali Kota Pangkalpinang, dimana
perkumpulan olahraga yang paling banyaknya justru berasal dari cabang
pencak silat (18 perkumpulan).
2.4.3 Tenaga Keolahragaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional, pengertian tenaga keolahragaan adalah setiap
orang yang memiliki kualifikasi dan sertifikat kompetensi dalam bidang
olahraga. Kualifikasi dan sertifikat kompetensi dimaksud diperoleh dari
induk organisasi cabang olahraga atau instansi pemerintah yang
berwenang setelah tenaga keolahragaan mengikuti penataran atau
pelatihan. Tugas tenaga keolahragaan adalah menyelenggarakan atau
melakukan kegiatan keolahragaan sesuai dengan bidang keahlian dan
kewenangannya.
Tenaga keolahragaan terdiri dari berbagai profesi, seperti pelatih,
guru atau dosen,wasit, juri, manajer, promotor, administrator, pemandu,
penyuluh, instruktur, tenaga medisdan para medis, ahli gizi, ahli
biomekanika, psikolog dan profesi lainnya yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan kegiatan olahraga. Pada sub bab ini hanya menjelaskan
3 (tiga) tenaga keolahragaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni
guru olahraga, pelatih, dan wasit.
2.2.4.3.1 Guru Olahraga
Salah satu tujuan keolahragaan nasional adalah meningkatkan
kesehatan dan kebugaran manusia Indonesia. Dalam rangka peningkatan
kesehatan dan kebugaran itu, maka diperlukan suatu pendidikan jasmani
dan kesehatan sejak dini kepada anak, dan lembaga yang paling tepat
untuk memberikan pendidikan jasmani dan kesehatan sejak dini
dimaksud adalah sekolah.
Selain memberi pengetahuan yang baik mengenai pendidikan
jasmani dan kesehatan di sekolah, guru olahraga juga berperan penting
dalam pembinaan prestasi melalui pembibitan olahragawan nasional.
Pengetahuan dan informasi yang diterima siswa dari guru olahraga akan
mendorong minat dan bakat dalam berolahraga. Selanjutnya bakat yang
timbul, dapat dipandu dan dikembangkan oleh guru olahraga.
Pemanduan bakat dan pengembangan bakat siswa tersebut merupakan
tahap awal dari pola pembibitan olahragawan nasional.
Data guru olahraga tahun 2012 yang diperoleh dari Dinas
Pendidikan Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang
ditunjukkan pada tabel 2.2.4.3.1.1, jumlah guru olahraga di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 923 orang, pada jenjang pendidikan
SD (634 orang), SMP (186 orang), dan SMA (112 orang). Jika dirinci
menurut daerah kabupaten dan kota, maka jumlah guru olahraga paling
banyak ada di Kabupaten Bangka dengan jumlah 227 orang, disusul
Kabupaten Belitung (131 orang), Kabupaten Bangka Barat (130 orang),
Kota Pangkalpinang (129 orang), Kabupaten Bangka Selatan (128 orang),
Kabupaten Bangka Tengah (98 orang), dan paling sedikit ada di
Kabupaten Belitung Timur (89 orang).
Tabel 2.2.4.3.1.1
Jumlah Guru Olahraga yang Mengajar
Menurut Kabupaten dan Kota, serta Jenjang Pendidikan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012(Swasta dan Negeri)
No.
Kabupaten dan Kota
Jenjang Pendidikan SD SMP SMA Jumlah
1 Bangka 166 36 25 227 2 Belitung 92 24 15 131 3 Bangka Barat 85 28 17 130 4 Bangka Tengah 71 13 14 98 5 Bangka Selatan 76 35 17 128
6 Belitung Timur 58 22 9 89 7 Pangkalpinang 86 28 15 129
Provinsi 634 186 112 932 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Beliitung
Jumlah guru olahraga yang banyak belum tentu efektif, karena bisa
jadi jumlah sekolahnya juga banyak, dan sebaliknya jumlah guru
olahraga yang sedikit belum tentu tidak efektif, karena bisa jadi jumlah
sekolahnyamemang sedikit. Oleh karena itu, untuk melihat apakah suatu
daerah kabupaten, kota atau kecamatan kelebihan atau kekurangan guru
olahraga, maka perlu dibuat angka rasio, yang membandingkan jumlah
guru olahraga terhadap jumlah sekolah. Walaupun masih harus
memperhatikan jumlah siswa, idealnya ada 1 (satu) guru olahraga disetiap
sekolah, artinya rasio minimal harus sebesar 1 (satu).
Dari data guru olahraga dan jumlah sekolah tahun 2012, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung kekurangan guru olahraga (mengabaikan
jenjang pendidikan). Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.4.3.1.2,
rasio hanya sebesar 0,87, yang artinya dari 100 sekolah, hanya ada 87
guru olahraga. Sedangkan jika dirinci menurut jenjang pendidikan,
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih kekurangan guru olahraga
untuk jenjang pendidikan SD dan SMP, pada kedua jenjang pendidikan
itu angka rasio masih dibawah 1 (satu), SD hanya sebesar 0,84, yang
artinya dari 100 sekolah SD hanya tersedia 84 guru olaharaga, dan SMP
hanya sebesar 0,89, yang artinya dari 100 sekolah SMP hanya tersedia 89
guru olahraga. Rasio paling baik berada pada jenjang pendidikan SMA
(1,07), yang artinya dari 100 sekolah SMA, sudah ada 107 guru olahraga.
Apabila rasio dirinci menurut kabupaten dan kota, maka rasio
tertinggiberada di Kota Pangkalpinang, rasio pada seluruh jenjang
pendidikan lebih dari 1 (satu), SD (1,06), SMP (1,22), dan SMA (1,50),
disusul Kabupaten Belitung Timur, yang memiliki rasio sebesar 1 untuk
seluruh jenjang pendidikan, artinya setiap sekolah di sana sudah memiliki
1 guru olahraga, sedangkan rasio paling rendah berada di Kabupaten
Bangka Barat, SD (0,64) yang artinya dari 100 sekolah SD, hanya ada 64
guru olahraga, SMP (0,72) yang artinya dari 100 sekolah SMP disana,
hanya ada 72 guru olahraga, dan SMA (0,89) yang artinya dari 100
sekolah SMA disana, hanya ada 89 guru olahraga. Kecuali Kota
Pangkalpinang dan Kabupaten Belitung Timur, kekurangan guru olahraga
pada jenjang pendidikan SD dan SMP dialami Kabupaten Bangka,
Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka
Tengah, dan Kabupaten Bangka Selatan, rasio kelima kabupaten tersebut
masih dibawah 1 (satu). Sedangkan pada jenjang pendidikan SMA, hampir
seluruh kabupaten dan kota memiliki rasio minimal 1, kecuali Kabupaten
Bangka Barat hanya sebesar 0,89.
Tabel 2.2.4.3.1.2
Rasio Guru Olahraga Terhadap Jumlah Sekolah
Menurut Kabupaten dan Kota, serta Jenjang Pendidikan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012
No.
Kabupaten dan Kota
Jenjang Pendidikan SD SMP SMA Jumlah
1 Bangka 0,95 0,95 1,00 0,95 2 Belitung 0,73 0,83 1,00 0,77 3 Bangka Barat 0,64 0,72 0,89 0,68 4 Bangka Tengah 0,77 0,57 1,27 0,78 5 Bangka Selatan 0,87 0,97 1,06 0,92 6 Belitung Timur 1,00 1,00 1,00 1,00 7 Pangkalpinang 1,06 1,22 1,50 1,13
Provinsi 0,84 0,89 1,07 0,87 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Beliitung
2.2.4.3.2 Pelatih Olahraga
Pelatih adalah orang memiliki kualifikasi dan sertifikasi kompetensi
yang bertugas dalam melatih atlet (membimbing, merencanakan program
latihan, meningkatkan prestasi, dan mengevaluasi proses dan hasil
latihan).
Data yang diperoleh dari Organiasi Cabang Olahraga KONI Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang ditunjukkan pada tabel
2.2.4.3.2, jumlah pelatih olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
pada tahun 2013 untuk 5 (lima) cabang olahraga, yakni atletik, sepakbola,
bola voli, bola basket, dan pencak silat, sebanyak 205 orang, yang terdiri
dari 15 pelatih atletik, 75 pelatih sepakbola, 44 pelatih bola voli, 16
pelatih bola basket, dan 55 pelatih pencak silat.
Idealnya dalam pembinaan prestasi olahraga setiap perkumpulan
atau klub olahraga minimal memiliki 1 pelatih. Jika jumlah pelatih yang
tersedia untuk 5 cabang olahraga tersebut dibandingkan dengan jumlah
perkumpulan olahraga yang ada, maka Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung masih kekurangan tenaga pelatih. Pada tahun 2013,
perkumpulan olahraga atletik sebanyak 15 perkumpulan, sepakbola
sebanyak 277 perkumpulan, bola voli sebanyak 84 perkumpulan, bola
basket sebanyak 42 perkumpulan, bulutangkis sebanyak 62
perkumpulan, dan pencak silat sebanyak 52 perkumpulan. Mengingat
pentingnya peran pelatih dalam pembinaan prestasi olahraga, sudah
seharusnya pemerintah daerah, KONI Provinsi Kepuluan Bangka Belitung,
dan Organisasi Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
melakukan peningkatkan jumlah dan kualitas pelatih olahraga di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Tabel 2.2.4.3.2
Jumlah Pelatih 5 (Lima) Cabang Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
No. Cabang Olahraga Jumlah Keterangan
1 Atletik 15 4 orang berlisensi nasional 2 Sepakbola 75 7 orang berlisensi B
nasional 3 Bola Voli 44 5 orang yang juga pelatih
voli pantai 4 Bola Basket 16 - 5 Pencak Silat 55 9 orang berlisensi nasional Jumlah 205 -
Sumber: Organisasi Cabang Olahraga KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.4.3.3 Wasit
Wasit adalah seorang yang memiliki wewenang dan tugas untuk
mengatur dan memimpin jalannya suatu pertandingan olahragaagar
berjalan dengan lancar. Untuk melaksanakan wewenang dan tugasnya
wasit memiliki hak penuh selama pertandingan terhadap seluruh pemain
dan pelatih dan ofisial sebuah tim. Ada bermacam-macam istilah wasit,
dalam bahasa Inggris kita mengenal refree, umpire, judge atau linesman.
Selain harus memiliki ketelitian dalam mengambil keputusan, memiliki
kepercayaan diri, dan memiliki kepemimpinan yang baik, untuk menjadi
seorang wasit harus memiliki linsensi yang diperoleh dari pelatihan atau
penataran melaluiinduk organisasi cabang olahraga nasional dan
internasional.
Data yang diperoleh dari Organisasi Cabang Olahraga KONI Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang ditunjukkan pada tabel
2.2.4.3.3.1, jumlah wasit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada
tahun 2013 untuk 4 (empat) cabang olahraga, yakni sepakbola, bola voli,
bola basket, dan pencak silat, sebanyak 365 orang, yang terdiri dari 258
orang wasit sepakbola, 12 orang diantaranya lisensi C1 nasional, 56 orang
wasit bola voli, 12 orang wasit bola basket, dan 39 orang wasit pencak
silat.
Berdasarkan data tersebut, seiring dengan bertambahnya
penyelenggaraan kejuaraan bola basket di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, 12 wasit yang ada masih kurang memadai untuk memimpin
pertandingan bola basket di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pemerintah Daerah, KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan
PERBASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus meningkatkan
jumlah dan kualitas wasit bola basket, dan kemungkinan untuk wasit
pada cabang olahraga lainnya.
Tabel 2.2.4.3.3.1 Jumlah Wasit (Empat) Cabang Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012
No. Cabang Olahraga Jumlah Keterangan
1 Sepakbola 258 12 orang berlisensi C1 nasional
2 Bola Voli 56 31 orang juga sebagai wasit voli pantai
3 Bola Basket 12 1 orang berlisensi B1
4 Pencak silat 39 3 orang berlisensi nasional
Jumlah 365 Sumber: Organisasi Cabang Olahraga KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.4.3.4 Organisasi Cabang Olahraga Koni Wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Dalam pengelolaan keolahragaan, masyarakat dapat membentuk
Induk Organisasi Cabang Olahraga, dan Induk Organisasi Olahraga
Fungsional. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelengggaraan Keolahragaan, yang
dimaksud dengan Induk Organisasi Cabang Olahraga adalah organisasi
olahraga yang membina, mengembangkan, mengoordinasikan salah satu
cabang/jenis olahraga atau gabungan organisasi cabang olahraga dari
satu jenis olahraga yang merupakan anggota federasi cabang olahraga
internasional yang bersangkutan.Sedangkan Induk Organisasi Olahraga
Fungsional adalah organisasi olahraga yang membina, mengembangkan,
dan mengoordinasikan satu atau lebih cabang olahraga amatir dan/atau
profesional dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi,
dan/atau olahraga prestasi berdasarkan fungsi pengolahragaan atau
olahragawan.
Dalam rangka pembinaan dan pengembangan prestasi untuk
meningkat harkat dan martabat bangsa, induk organisasi cabang
olahraga, organisasi cabang olahraga tingkat provinsi, kabupaten dan kota
diberikan tanggungjawab dalam pembinaan dan pengembangan olahraga
prestasi. Untuk memenuhi tanggungjawabnya, induk organisasi cabang
olahraga memiliki tugas melaksanakan pemassalan, pembibitan,
pembinaan dan pengembangan prestasi olahragawan, pemberdayaan
perkumpulan olahraga, pengembangan sentra pembinaan olahraga, dan
penyelenggaraan kompetisi dan kejuaraan secara berjenjang dan
berkelanjutan. Karena induk organisasi cabang olahraga terdapat di
berbagai cabang olahraga, maka untuk pengkordinasiannya, induk
organisasi cabang olahraga dimaksud dapat membentuk sebuah komite
olahraga nasional.
Organisasi Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
membentuk dan tergabung dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) yang ada pada tingkat provinsi, kabupaten, dan kota wilayah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Seperti yang ditunjukkan pada tabel
2.2.4.3.4.1, terdapat 29 Organisasi Cabang Olahraga yang terdaftar di
KONI Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni PASI atletik,
PSSI sepakbola, POBSI bilyar, PABBSI angkat besi dan angkat berat,
PERBASI bola basket, PBVSI bola voli, GABSI bridge, PBSI bulutangkis,
PERCASI catur, PODSI dayung, PDBI drum band, PGI golf, PGSI gulat,
PJSI judo, FORKI karate, PERBAKIN menembak, IMI motor, FPTI panjat
tebing, PRSI renang, POSSI selam, PERSANI senam, PSTI sepak takraw,
FASI aerosport, IPSI pencak silat, TI taekwondo, PTMSI tenis meja, PELTI
tenis lapangan, PERTINA tinju, dan WI wushu. Terdapat 6 (enam) Induk
Organisasi Olahraga Fungsional yang terdaftar di KONI Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, yakni Seksi Wartawan Olahraga (SIWO),
National Paralympic Commite (NPC) Indonesia, Badan Pembinaan
Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI), Badan Pembinaan
Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI), Persatuan Wanita Olahraga
Seluruh Indonesia (PERWOSI), dan Badan Pembinaan Olahraga Korps
Pegawai Republik Indonesia (BAPOR KORPRI).
Organisasi cabang olahraga juga terdapat pada KONI kabupaten dan
kota, namun tidak semua organisasi cabang olaharaga yang terdaftar di
KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terdaftar di KONI kabupaten
dan kota. Dari 29 organisasi cabang olahraga yang terdaftar di KONI
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut, hanya ada 14 organisasi
cabang olahraga yang terdaftar di seluruh KONI kabupaten dan kota,
yakni PASI Atletik, PSSI sepakbola, PERBASI bola basket, PBVSI bola voli,
PBSI bulutangkis, PERCASI catur, FORKI karate, FPTI panjat tebing, PSTI
sepak takraw, IPSI pencak silat, TI taekwondo, PTMSI tenis meja, PELTI
tenis lapangan, dan PERTINA tinju. Secara keseluruhan KONI Kabupaten
Bangka hanya memiliki 22 organisasi cabang olahraga, KONI Kabupaten
Belitung dan Bangka Tengah hanya memiliki 21 organisasi cabang
olahraga, KONI Kabupaten Bangka Selatan hanya memiliki 20 organisasi
cabang olahraga, KONI Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Belitung
Timur, dan Kota Pangkalpinangmemiliki 20 organisasi cabang olaharga,
sedangkan Kabupaten Bangka Barat hanya memiliki 16 organisasi cabang
olahraga.
Pada KONI kabupaten dan kota wilayah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung belum banyak dibentuk Organisasi Fungsional Cabang Olahraga.
Salah satunya BAPOPSI, walaupun demikian pada tingkat provinsi dan
seluruh daerah kabupaten dan kota sudah dibentuk SKPD yang
menangani olahraga. Sesuai dengan Anggaran Dasar BAPOPSI, pejabat
eselon II dan III pada instansi teknis yang bertanggungjawab dalam
pembinaan olahraga pelajar ditunjuk sebagai ketua BAPOPSI provinsi,
kabupaten dan kota.
Tabel 2.2.4.3.4.1
Organisasi Induk Cabang Olahraga
KONI Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
No. Nama Induk Cabor Provinsi Bangka Belitung Bangka Barat
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Belitung Timur
Pangkalpinang
1
A. INDUK CABOR Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI)
√
√
√
√
√
√
√
√
2 Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)
√ √ √ √ √ √ √ √
3 Persatuan Olahraga Bilyar Seluruh Indonesia (POBSI)
√ √ × × √ √ √ √
4 Persatuan Angkat Besi Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI)
√ √ √ √ √ × √ √
5 Perstuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI)
√ √ √ √ √ √ √ √
6 Perstuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI)
√ √ √ √ √ √ √ √
7 Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI)
√ √ √ × √ √ √ √
8 Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)
√ √ √ √ √ √ √ √
9 Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI)
√ √ √ √ √ √ √ √
10 Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI)
√ × × × √ × × ×
11 Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI)
√ × × × × × × ×
12 Persatuan Golf Indonesia (PGI)
√ × × × × × × ×
13 Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI)
√ √ × × √ × × ×
14 Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI)
√ × × × × × × √
15 Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI)
√ √ √ √ √ √ √ √
No. Nama Induk Cabor Provinsi Bangka Belitung Bangka Barat
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Belitung Timur
Pangkalpinang
16 Persatuan Menembak Indonesia (PERBAKIN)
√ × × × √ × × ×
17 Ikatan Motor Indonesia (IMI)
√ × √ × × √ × ×
18 Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI)
√ √ √ √ √ √ √ √
19 Persatuan Renang Seluruh Indonesi (PRSI)
√ √ √ √ √ × √ √
20 Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI)
√ √ √ × × √ √ √
21 Persatuan Senam Indonesia (PERSANI)
√ √ √ × × √ √ √
22 Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI)
√ √ √ √ √ √ √ √
23 Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI)
√ × √ × × × × ×
24 Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
√ √ √ √ √ √ √ √
25 Taekwondo Indonesia (TI)
√ √ √ √ √ √ √ √
26 Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI)
√ √ √ √ √ √ √ √
27 Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI)
√ √ √ √ √ √ √ √
28 Persatuan Tinju Nasional Amatir (PERTINA)
√ √ √ √ √ √ √ √
29 Wushu Indonesia (WI)
√ √ × × × √ × ×
JUMLAH S.D. CABOR
29 22 21 16 21 20 20 20
30
B. FUNGSIONAL Seksi Wartawan Olahraga (SIWO)
√
×
×
×
×
×
×
×
31 National Paralympic Committe (NPC) Indonesia
√ × × × × × × √
32 Badan Pembinaan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI)
√ × √ × × √ × ×
33 Badan Pembinaan Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI)
√ × × × × × × ×
34 Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI)
√ × × × × × × ×
35 Badan Pembinaan Olahraga Korps Pegawai Republik
√ × √ × × × × √
Indonesia (BAPOR Korpri)
JUMLAH SELURUH 35 22 23 16 21 21 20 22 Sumber: KONI Tingkat Provinsi, Kabupaten, Kota Wilayah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung
2.2.5 Kejuaraan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Kejuaraan olahraga adalah sebuah kompetisi untuk mengukur
pencapaian dari proses pembinaan yang dilakukan secara terus menerus
dalam bentuk latihan. Pada umumnya kejuaraan olahraga Indonesia
ditujukan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, meningkatkan
prestasi, dan ajang seleksi dan evaluasi bagi atlet yang akan bertanding
pada kejuaraan olahraga lainnya. Sebagaimana amanat undang-undang
Sistem Keolahragaan Nasional, salah satu kebijakan nasional
keolahragaan adalah penyelenggaraan kejuaraan olahraga, pada tingkat
daerah, wilayah, nasional dan internasional.
Kejuaraan olahraga bisa diselenggarakan dalam bentuk single even,
yaitu penyelenggaraan kejuaraan olahraga yang mempertandingkan 1
(satu) cabang olahraga, atau multi even, yaitu penyelenggaraan kejuaraan
olahraga yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga. Pada bab ini
akan menjelaskan khusus penyelenggaraan kejuaraan olahraga multi
even tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan partisipasi Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada berbagai kejuaraan olahraga multi even,
dalam wilayah regional dan nasional, dalam ruang lingkup kegiatan
olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Penjelasan
dimaksud diatas meliputi waktu dan tempat pertandingan, jumlah atlet
dan pelatih, cabang olahraga, prestasi atau peringkat, jenis dan jumlah
medali yang diperoleh.
2.2.5.1 PENYELENGGARAAN KEJUARAAN OLAHRAGA TINGKAT
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Salah satu kebijakan nasional keolahragaan adalah
penyelenggaraan kejuaraan olahraga. Pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, sesuai amanat undang-undang Sistem Keolahragaan
Nasional mempunyai tugas melaksanakan kebijakan nasional
keolahragaan yang ada di daerah, dan diberikan salah satu wewenang
terkait dengan penyelenggaraan kejuaraan olahraga.
Kejuaraan olahraga multi even yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencakup pada ruang
lingkup kegiatan olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga
rekreasi. Pada ruang lingkup kegiatan olahraga pendidikan, Pemerintah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan Pekan Olahraga
Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kejuaraan
Daerah (Kejurda) Pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pada ruang
lingkup kegiatan olahraga prestasi Pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung menyelenggarakan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV)
Kepulauan Bangka Belitung, sedangkan pada ruang lingkup kegiatan
olahraga rekreasi diselenggarakannya Festival atau Invitasi Olahraga
Tradisional dan SKJ Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2.2.5.1.1 Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) VI Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012
Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung merupakan kejuaraan olahraga yang diselenggarakan secara
periodik setiap 2 (dua) tahun bagi atlet pelajar yang memenuhi syarat dan
ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi olahraga fungsional Badan
Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI). Penyelenggaraan
POPDA bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan pelajar,
meningkatkan prestasi olahraga pelajar, dan salah satu ajang seleksi dan
evaluasi bagi atlet pelajar yang akan mewakili Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah I Sumatera.
Dalam perkembangannya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, melalui dinas yang menangani pemuda dan olahraga sudah
menyelenggarakan 6 (enam) kali POPDA tingkat provinsi. Terakhir, POPDA
VI diselengggarakan di Sungailiat Kabupaten Bangka pada tanggal 14-18
Mei 2012. Pada POPDA VI ada 9 (sembilan) cabang olahraga yang
dipertandingkan, yakni atletik, sepakbola, sepak takraw, bola voli, bola
basket, tenis lapangan, tenis meja, pencak silat, dan bulutangkis. Tidak
semua cabang olahraga dipertandingkan di Kabupaten Bangka,
dikarenakan sarana dan prasarana yang lebih memadai, serta
pertimbangan jarak yang tidak terlalu jauh, maka cabang atletik dan bola
voli disepakati untuk dipertandingkan di Kota Pangkalpinang.
Tabel 2.2.5.1.1.1
Cabang Olahraga dan Tempat Pertandingan
POPDA Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012
No
. Cabang Olahraga Tempat Pertandingan
1 Atletik Stadion Depati Amir Pangkalpinang 2 Sepakbola Lapangan Sepakbola Rinding Panjang, dan Stadion
Orom Sungailiat 3 Sepak Takraw Gedung POLMAN Timah, Air Kantung Sungailiat 4 Bola Voli GOR Sahabudin, Air Itam Pangkalpinang 5 Bola Basket Lapangan Basket YPK Kenanga Sungailiat 6 Tenis Lapangan Lapangan Tenis Binas Satria Sungailiat 7 Tenis Meja Gedung Serba Guna SMKN 1 Sungailiat 8 Pencak silat Gedung Sepintu Sedulang Sungailiat 9 Bulutangkis GOR Orom Sungailiat
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
POPDA VI tahun 2013 tingkat provinsi diikuti seluruh daerah
kabupaten dan kota wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah
atlet yang bertanding pada kejuaraan itu sebanyak 790 atlet, yang terdiri
dari 482 atlet laki-laki dan 308 atlet perempuan. Jumlah atlet terbanyak
berasal dari kontingan tuan rumah Kabupaten Bangka dengan 136 atlet,
sedangkan jumlah atlet paling sedikit berasal dari kontingen Kabupaten
Belitung Timur dengan 72 atlet.
Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.5.1.1.2 dengan, perolehan
51 medali, yang terdiri dari 26 emas, 11 perak, dan 14 perunggu,
kontingen Kabupaten Bangka keluar sebagai juara umum POPDA VI
Provinsi Kepulauan Bangka tahun 2012, disusul Kota Pangkalpinang di
peringkat kedua dengan perolehan 54 medali yang terdiri 16 emas, 22
perak, dan 16 perunggu, Kabupaten Bangka Tengah di peringkat ketiga,
Belitung di peringkat keempat, Bangka Selatan di peringkat kelima,
Bangka Barat di peringkat keenam, sedangkan Kabupaten Belitung Timur
berada pada peringkat ketujuh atau terakhir, dengan perolehan 9 medali,
yang terdiri dari 2 emas, 2 perak, dan 5 perunggu.
Tabel 2.2.5.1.1.2
Klasemen Akhir POPDA VI
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012
Peringkat Kabupaten dan Kota
Jenis Medali Jumlah Medali Emas Perak Perunggu
1 Bangka 26 11 14 51
2 Pangkalpinang 16 22 16 54
3 Bangka Tengah 10 12 6 28
4 Belitung 10 10 11 31
5 Bangka Selatan 5 9 18 32
6 Bangka Barat 2 5 14 21
7 Belitung Timur 2 2 5 9
Jumlah 71 71 84 226
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.5.1.1 Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar VI Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2013
Kejuaraan Daerah (Kejurda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
merupakan kejuaraan olahraga multi even bagi pelajar yang
diselenggarakan secara periodik setiap 2 (dua) tahun. Berbeda dengan
POPDA yang diselenggarakan pada tahun genap, kejurda pelajar
diselenggarakan pada tahun ganjil. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga
ini memiliki tujuan yang hampir sama dengan tujuan penyelenggaraan
POPDA, apabila POPDA merupakan salah satu ajang seleksi dan evaluasi
bagi atlet pelajar yang akan mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) I Sumatera, maka kejurda
pelajar tingkat provinsi merupakan salah satu ajang seleksi bagi atlet
pelajar yang akan mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada
Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS).
Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung sudah diselenggarakan sebanyak 6 (enam) kali, dimulai pada
tahun 2003 dan terakhir diselenggarakan di Kabupaten Belitung Timur
pada tnggal 20-26 Mei 2013. Kejurda pelajar VI Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung tahun 2013 mempertandingkan 5 (lima) cabang olahraga,
yakni atletik, renang, senam, taekwondo, dan voli pantai. Dari tabel
2.2.5.1.1.1 terlihat, bahwa tidak semua cabang olahraga dipertandingkan
di Kabupaten Belitung Timur, dikarenakan stadion atletik di Kabupaten
Belitung Timur masih dalam proses pengerjaan, maka cabang atletik
disepakati untuk dipertandingkan di Tanjungpandan Kabupaten Belitung.
Tabel 2.2.5.1.1.1
Tempat Pertandingan Cab. Olahraga Kejuaraan Daerah Pelajar VI
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
No. Cabang Olahraga Tempat Pertandingan
1 Atletik Stadion Pangkal Lalang Tanjungpandan Belitung
2 Renang Kolam Renang Hotel OASIS, Jl. Raya Gantung Manggar
3 Senam Gedung Serba Guna SMA PERGIB Manggar 4 Taekwondo Gedung Serba Guna Manggar 5 Voli Pantai Pantai Serdang Manggar
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Perwakilan atlet pelajar yang bertanding pada kejurda pelajar
tingkat provinsi merupakan hasil seleksi kabupaten dan kota dari
kejuaraan olahraga pelajar daerah masing-masing. Jumlah atlet pelajar
yang berpartisipasi pada Kejurda Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung tahun 2013 sebanyak 385 orang, yang terdiri 187 atlet laki-laki
dan 198 atlet perempuan. Pada kejurda pelajar ini jumlah atlet terbanyak
berasal dari kontingen Kabupaten Belitung dengan 62 atlet, sedangkan
jumlah atlet paling sedikit berasal dari kontingen Kabupaten Bangka
Selatan dengan 42 atlet. Perbedaan ini disebabkan oleh kuota atlet dan
jumlah cabang olahraga yang diikuti.
Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.5.1.1.2, dengan perolehan
47 medali, yang terdiri dari 20 medali emas, 14 medali perak, dan 13
medali perunggu Kota Pangkalpinang berhasil keluar sebagai juara umum
Kejurda Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013.
Peringkat kedua diraih oleh kontingen tuan rumah Kabupaten Belitung
Timur, dengan perolehan 35 medali, yang terdiri, dari 16 medali emas, 9
medali perunggu, dan 10 medali perunggu, Kabupaten Belitung berada di
peringkat ketiga, Kabupaten Bangka berada di peringkat keempat,
Kabupaten Bangka Tengah berada di peringkat kelima, Kabupaten
Bangka Selatan berada di peringkat keenam, sedangkan Kabupaten
Bangka Barat berada di peringkat ketujuh atau terakhir, dengan
perolehan 11 medali, yang terdiri dari 3 medali perak dan 8 medali
perunggu.
Tabel 2.2.5.1.1.2
Klasemen Akhir Kejurda Pelajar VI
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Peringkat
Kabupaten Atau Kota
Jenis Medali Total
Medali Emas Perak Perunggu
1 Pangkalpinang 20 14 13 47
2 Belitung Timur 16 9 10 35
3 Belitung 15 14 15 44
4 Bangka 14 13 21 48
5 Bangka Tengah 7 8 11 26
6 Bangka Selatan 2 13 3 18
7 Bangka Barat 0 3 8 11
Jumlah 74 74 81 229
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tabel 2.2.5.1.1.3
Klasemen Akhir Kejurda Pelajar V
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Tahun 2011
Peringkat
Kabupaten Atau Kota
Jenis Medali Total
Medali Emas Perak Perunggu
1 Bangka 26 14 8 48
2 Belitung 20 12 10 42
3 Pangkalpinang 18 16 9 43
4 Bangka Tengah 10 5 5 20
5 Bangka Selatan 3 4 4 11
6 Belitung Timur 2 5 7 14
7 Bangka Barat 0 2 6 8
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Kesuksesan kontingen Kota Pangkalpinang tidak terlepas dari
dominasinya pada cabang atletik, cabang olahraga yang paling banyak
menyediakan medali, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.5.1.1.4, dari
30 medali emas yang tersedia, Kota Pangkalpinang berhasil merebut 15
medali emas, sedangkan Kabupaten Belitung Timur mendominasi cabang
senam, dengan perolehan 10 medali emas, dari 16 medali emas yang
tersedia.
Jika dibandingkan pencapaian peringkat pada kejurda pelajar VI
tahun 2013 dengan kejuaraan yang sama pada tahun 2011, maka terjadi
perubahan yang signifikan pada susunan peringkat pertama dan kedua.
Tabel 2.2.5.1.1.3 memperlihatkan kontingen Kabupaten Bangka keluar
sebagai juara umum pada kejurda pelajar V tingkat provinsi tahun 2011,
namun pada tahun 2013 harus turun ke peringkat empat. Peningkatan
prestasi yang sangat berarti dicapai oleh kontingen tuan rumah
Kabupaten Belitung Timur yang berhasil menduduki peringkat kedua,
padahal sebelumnya mereka menduduki peringkat keenam, sedangkan
Kabupaten Bangka Barat dalam 2 (dua) kali keikutsertaannya pada
kejuaraan ini belum beranjak dari peringkat ketujuh atau terakhir.
Tabel 2.2.5.1.1.4 Perolehan Medali Menurut Cabang Olahraga
Kejurda Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.5.1.3 Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2010
Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Kepulauan Bangka Belitung
merupakan kejuaraan olahraga multi even terbesar di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung yang berada pada ruang lingkup kegiatan olahraga
prestasi. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga ini menjadi tanggungjawab
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang pelaksanaan
penyelenggaraannya menjadi tugas Komite Olahraga Provinsi dan Komite
Olahraga Kabupaten dan Kota, dalam hal ini Komite Olahraga Nasional
Indonesia (KONI) Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Kejuaraan olahraga ini diselenggarakan
secara periodik setiap 4 (empat) tahun, di salah satu wilayah kabupaten
atau kota yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Penunjukkan tuan rumah
atau tempat penyelenggaraan PORPROV menjadi kewenangan Pemerintah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan memperhatikan usulan KONI
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain untuk meningkatkan
persatuan dan kesatuan, dan meningkatkan prestasi olahraga, kejuaraan
ini dijadikan salah satu ajang seleksi bagi atlet yang akan mewakili
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Pekan Olahraga Wilayah
(PORWIL) Sumatera.
KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah melaksanakan
penyelenggaraan PORPROV Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 3 (tiga)
kali, yang pertama pada tahun 2002, kedua pada tahun 2006, dan
terakhir pada tahun 2010. PORPROV III tahun 2010 dilaksanakan di
Toboali Kabupaten Bangka Selatan pada tanggal 16-26 Juli 2010, dengan
mempertandingkan 15 cabang olahraga, yakni atletik, pencak silat, panjat
tebing, tenis meja, catur, karate, bulutangkis, bola voli, sepak takraw,
taekwondo, tenis, bola basket, sepakbola, tinju dan bridge. Seperti yang
ditunjukkan dalam tabel 2.2.5.1.3.1, dengan perolehan 142 medali, yang
terdiri 58 medali emas, 41 medali perak, dan 43 medali perunggu, Kota
Pangkalpinang keluar sebagai juara umum PORPROV III Kepulauan
Bangka Belitung tahun 2010. Tuan rumah Kabupaten Bangka Selatan
berada di peringkat kedua, dengan perolehan 84 medali, yang terdiri dari
28 medali emas, 23 medali perak, dan 33 medali perunggu, Kabupaten
Bangka berada pada peringkat ketiga, Kabupaten Belitung berada pada
peringkat keempat, Kabupaten Bangka Barat berada pada peringkat
kelima, Kabupaten Belitung Timur berada pada peringkat keenam,
sedangkan Kabupaten Bangka Tengah menduduki peringkat ketujuh atau
terakhir.
Tabel 2.2.5.1.3.1
Klasemen Akhir PORPROV III
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010 di Toboali Bangka Selatan
Peringkat Kabupaten dan Kota
Medali Jumlah Emas Perak Perunggu 1 Pangkalpinang 58 41 43 142 2 Bangka Selatan 28 23 33 84 3 Bangka 22 35 27 84 4 Belitung 21 18 29 68 5 Bangka Barat 17 14 27 58 6 Belitung Timur 4 13 22 39 7 Bangka Tengah 3 7 22 32 Jumlah 153 151 203 507
Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.5.1.4 Festival atau Invitasi Olahraga Tradisional dan Senam
Kesegaran Jasmani (SKJ) Tingkat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2013
Bangsa Indonesia, khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
memiliki suku, adat istiadat yang mewarisi beragam kebudayaan. Salah
satu upaya untuk menggali, melestarikan, menumbuhkembangkan dan
menghayati dari nilai-nilai kebudayaan yang ada, Pemerintah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan festival atau invitasi
olahraga tradisional. Dikarenakan muncul dari kebiasaan sehari-hari dan
budaya yang dimiliki oleh masyarakat, yang bertujuan untuk membangun
hubungan sosial masyarakat dan memperoleh kebugaran jasmani, maka
olahraga tradisional ini termasuk dalam ruang lingkup kegiatan olahraga
rekreasi.
Festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung diselenggarakan sejak tahun 2008, dan
terakhir diselenggarakan pada tanggal 2-3 Juli 2013 di Gedung Olahraga
(GOR) Sahabudin Pangkalpinang. Invitasi olahraga tradisional tingkat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2013 diikuti 6 (enam)
kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
minus Kabupaten Bangka, dengan mempertandingkan olahraga
tradisional seperti bakiak, hadang, dagongan, egrang, dan SKJ.
Tabel 2.2.5.1.4.1
Jumlah Atlet Menurut Daerah dan Cabang Olahraga Tradisional
Invitasi Olahraga Tradisional dan SKJ Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2013
No.
Kabupaten dan Kota Bakiak Hadan
g Dagong
an Egrang SKJ Jumlah
1 Bangka - - - - - 0 2 Belitung 5 7 5 3 - 20 3 Bangka Barat 5 7 5 6 7 30 4 Bangka
Tengah 5 - 12 6 - 23
5 Bangka Selatan
7 7 5 5 7 31
6 Belitung Timur
5 7 5 3 7 27
7 Pangkalpinang
5 6 - 5 14 30
Jumlah 32 34 32 28 35 161 Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
Pada penyelenggaraan invitasi olahraga tradisional Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013, seperti yang ditunjukkan pada
tabel 2.2.5.1.4.1 kontingen Kota Pangkalpinang berhasil menjuarai cabang
olahraga tradisional hadang, bakiak, dan SKJ, kabupaten Bangka Tengah
menjuarai cabang dagongan, sedangkan Kabupaten Belitung Timur
menjuarai cabang egrang. Para atlet yang menjuarai kejuaraan olahraga
ini akan menjadi nominasi untuk mewakili Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung pada festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat nasional.
Tabel 2.2.5.1.4.2
Tim Pemenang Invitasi Olahraga Tradisional
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
No. Nama Olahraga Nomor Pertandingan Tim Pemenang
1 Bakiak Putri • Pangkalpinang B • Pangkalpinang A • Belitung Timur
2 Hadang Putri • Pangkalpinang
• Bangka Selatan • Belitung
3 Dagongan Putra • Bangka Tengah • Belitung • Belitung Timur
4 Egrang Putra • Belitung Timur • Bangka Tengah 1 • Bangka Tengah 2
5 Senam SKJ Campuran • Pangkalpinang B • Pangkalpinang A • Belitung Timur
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2.2.6 PARTISIPASI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PADA
KEJUARAAN REGIONAL DAN NASIONAL
Kejuaraan olahraga di Indonesia di design berdasarkan batasan
daerah dan wilayah dalam negara, seperti pekan dan kejuaraan olahraga
daerah, wilayah, nasional dan internasional. Oleh karena itu sebagai
provinsi yang dibentuk pada tahun 2000, Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung berkewajiban dan berhak dalam melaksanakan salah satu
kebijakan nasional keolahragaan, yakni penyelenggaraan dan partisipasi
pada kejuaraan olahraga di daerah, wilayah regional, dan nasional.
Kejuaraan olahraga multi even yang diikuti Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung mencakup pada ruang lingkup kegiatan olahraga
pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Pada kegiatan
olahraga pendidikan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi
pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) I Sumatera, Pekan
Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), dan Pekan Olahraga Pelajar Cacat
Nasional (POPCANAS). Pada ruang lingkup kegiatan olahraga prestasi,
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi pada Pekan Olahraga
Wilayah (PORWIL) Sumatera, Pekan Olahraga Nasional (PON), dan Pekan
Olahraga Penyandang Cacat Nasional (PEPARNAS), sedangkan pada ruang
lingkup kegiatan olahraga rekreasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
berpartisipasi pada festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat
nasional.
2.2.6.1 Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) I Sumatera
Tahun 2012
Pekan Olahraga Pelajar Wilayah I Sumatera merupakan kejuaraan
olahraga multi even bagi pelajar di wilayah I Sumatera, yang
diselenggarakan secara periodik setiap 2 (dua) tahun. Ada 7 (tujuh)
provinsi yang tergabung dalam POPWIL I Sumatera, yakni NAD Aceh,
Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, dan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satu tujuan kejuaraan ini
adalah sebagai ajang seleksi (kelolosan) bagi atlet pelajar untuk dapat
berlaga pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS).
Sejak terbentuk, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selalu
berpartisipasi pada kejuaraan olahraga ini, terakhir pada POPWIL I
Sumatera tahun 2012 di Medan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
mengikutsertakan atletnya pada seluruh cabang olahraga, yakni
sepakbola, sepak takraw, pencak silat, bulutangkis, tenis meja, tenis
lapangan, bola voli, dan bola basket. Tabel 2.2.3.8.2.1.1 menunjukkan
jumlah atlet dan pelatih Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
yang berpartisipasi ketika itu sebanyak 140 orang, yang terdiri 118 atlet
dan 22 orang pelatih. Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin dan cabang
olahraga, maka jumlah atlet laki-laki lebih banyak dibandingkan atlet
perempuan, jumlah atlet laki-laki sebanyak 73 orang, sedangkan atlet
perempuan berjumlah 45 orang. Jumlah atlet terbanyak berasal dari
cabang bola voli dan bola basket dengan jumlah 28 orang, hal ini
dikarenakan karena kuota dan jumlah nomor pertandingan yang diikuti.
Tabel 2.2.6.1.1
Jumlah Atlet dan Pelatih Menurut Cabang Olahraga
Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPWIL I
Sumatera Tahun 2012
No.
Cabang Olahraga
Atlet
Pelatih Atlet+Pelatih Laki-laki Perempu
an
Laki-laki+Perempu
an 1 Sepakbola 18 - 18 2 20 2 Sepak
Takraw 9 - 9 2 11
3 Pencak silat 10 9 19 4 23 4 Bulutangkis 4 4 8 2 10 5 Tenis Meja 4 4 8 2 10 6 Tenis
Lapangan 4 4 8 2 10
7 Bola Voli 12 12 24 4 28 8 Bola Basket 12 12 24 4 28
Jumlah 73 45 118 22 140 Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
Seperti yang ditunjukkan dalam tabel 2.2.6.1.2, pada POPWIL I
Sumatera tahun 2012 ada 6 (enam) cabang olahraga yang berhasil
menyumbangkan medali bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni
pencak silat, bulutangkis, tenis meja, tenis lapangan, bola voli, dan
sepakbola, sedangkan cabang sepak takraw dan bola basket gagal
menyumbangkan medali.
Tabel 2.2.6.1.2
Perolehan Medali Menurut Cabang Olahraga
Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung POPWIL I Sumatera
Tahun 2012
No. Cabang Olahraga
Jenis Medali Jumlah Medali Emas Perak Perung
gu 1 Sepakbola 0 0 1 1 2 Sepak Takraw 0 0 0 0 3 Pencak silat 1 1 6 8 4 Bulutangkis 0 0 1 1 5 Tenis Meja 0 1 1 2 6 Tenis Lapangan 0 1 1 2 7 Bola Voli 0 0 1 1 8 Bola Basket 0 0 0 0 Jumlah 1 3 11 15
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
Selama 3 (tiga) kali partisipasi terakhir, prestasi yang dicapai
belumlah memuaskan, tabel 2.2.6.1.3 memperlihatkan, prestasi Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dari tahun 2008-2012 selalu menduduki
peringkat 5 atau 6, yang berarti peringkat kedua terakhir, dan selalu
memperoleh 1 medali emas. POPWIL I Sumatera tahun 2010 yang di
selenggarakan di Provinsi Bangka Belitung hanya dikuti 6 provinsi
peserta, tanpa partisipasi Provinsi Riau yang ditunjuk sebagai tuan rumah
penyelenggaraan POPNAS XI tahun 2011.
Tabel 2.2.6.1.3
Peringkat dan Perolehan Medali Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
POPWIL I Sumatera Tahun 2008-2012
Tahun Provinsi
Tuan Rumah
Peringkat
Jenis Medali Jumlah Medali Emas Perak Perunggu
2008 Kepulauan Riau
6 1 3 2 6
2010 Kep. Bangka Belitung
5 1 4 13 18
2012 Sumatera Utara
6 1 3 11 15
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
2.2.6.2 Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XII Tahun 2013
Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) adalah rangkaian
kegiatan pembinaan olahraga pelajar dalam naungan Badan Pembinaan
Olahraga Pelajar Indonesia (BAPOPSI) dan merupakan kejuaraan olahraga
multi even pelajar terbesar dan paling bergengsi di Indonesia. Kejuaraan
ini diselenggarakan secara periodik setiap 2 (dua) tahun, dan diikuti oleh
seluruh provinsi di Indonesia. POPNAS pertama kali diselenggarakan pada
tahun 1989 di Bandung Jawa Barat, dan terakhir POPNAS XII
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14-20 September 2013. Tujuan
penyelenggaraan kejuaraan olahraga ini adalah sebagai salah satu ajang
seleksi dan evaluasi bagi atlet pelajar yang akan membela Indonesia pada
kejuaraan internasional, dengan POPNAS diharapkan muncul generasi
harapan yang akan mengharumkan Indonesia dimasa yang akan datang.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi sebanyak
6 (enam) kali dalam penyelenggaraan POPNAS, yakni tahun 2003, 2005,
2007, 2009, 2011 dan 2013. Ada 20 Cabang olahraga yang
dipertandingkan pada POPNAS XII Tahun 2013, dengan kekuatan 96
atlet, yang terdiri 48 atlet laki-laki dan 48 atlet perempuan, dan 24
pelatih, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.8.2.1.1 Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung mengikutsertakan atletnya pada 12 cabang
olahraga, yakni atletik, sepakbola, pencak silat, bola voli, voli pantai,
sepak takraw, tenis meja, tenis lapangan, senam, renang, judo dan gulat.
Ada 8 cabang olahraga yang tidak diikuti Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, yakni dayung, bulutangkis, taekwondo, karate, bola basket,
angkat besi, panahan, dan tinju. Jika dirinci menurut cabang olahraga,
dengan jumlah 33 orang, yang terdiri dari 28 atlet dan 5 pelatih, maka
cabang atletik merupakan kontingen terbanyak.
Tabel 2.2.6.2.1
Jumlah Atlet dan Pelatih Menurut Cabang Olahraga
Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPNAS XII
Tahun 2013
No. Cabor
Atlet
Pelatih Atlet+Pelatih Laki-
laki Perempu
an
Laki-laki+Perempu
an 1 Atletik 13 15 28 5 33 2 Sepakbola 18 - 18 2 20 3 Pencak silat - 2 2 2 4 4 Bola Voli - 12 12 2 14 5 Voli Pantai 2 2 4 2 6 6 Sepak
Takraw - 4 4 1 5
7 Tenis Meja 1 - 1 1 2 8 Tenis
Lapangan 1 - 1 1 2
9 Senam 4 7 11 3 14 10 Renang 3 3 6 2 8 11 Judo 2 3 5 2 7 12 Gulat 4 - 4 1 5 Jumlah 48 48 96 24 120
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kep. Bangka Belitung
Tabel 2.2.6.2.2 memperlihatkan catatan prestasi Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung pada POPNAS tahun 2009-2013 berfluktuasi dan
cenderung menurun. Dengan perolehan 10 medali, yang terdiri 3 medali
emas, 3 medali perak, dan 4 medali perunggu, provinsi ini pernah
menduduki peringkat 17 pada POPNAS XI tahun 2011, yang merupakan
prestasi terbaik selama periode 2009-2013. Ketika itu cabang atletik dan
pencak silat merupakan sumber perolehan medali bagi Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, cabang atletik meraih 10 medali yang terdiri 3 medali
emas, 3 medali perak, dan 3 medali perunggu, yang berarti memperoleh 90
persen dari total medali, sedangkan cabang pencak silat meraih 1
perunggu.
Prestasi yang diraih pada POPNAS XI tahun 2011 gagal
dipertahankan pada POPNAS XII tahun 2013 di Jakarta. Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung harus turun ke peringkat 32, dan hanya
memperoleh 5 medali perunggu. Tidak ada medali emas dan perak seperti
yang diperoleh pada 2 periode penyelenggaraan POPNAS sebelumnya.
Cabang atletik yang diharapkan, seperti beberapa periode POPNAS
sebelumnya, yang tidak pernah absen menyumbangkan medali emas,
ternyata tidak berhasil menyumbangkan medali emas dan hanya
memperoleh 3 medali perunggu. Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dan PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu mengevaluasi
kegagalan ini, padahal pada saat Kejurnas Antar PPLP Atletik yang
diselenggarakan 15 hari sebelum POPNAS, 10 atlet PPLP mampu meraih 4
medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu. Menjadi
pertanyaannya adalah apakah mereka sudah mencapai puncak
penampilannya pada kejurnas PPLP atletik, sehingga waktu 15 hari sulit
bagi mereka untuk mengembalikan kebugarannya?, dan apakah hal ini
berhubungnya dengan cedera yang dialami beberapa atlet andalan?.
Tabel 2.2.6.2.2
Peringkat, Jenis dan Jumlah Medali
Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPNAS
Tahun 2009-2011
Tahun Provinsi Tuan Rumah
Peringkat
Jenis Medali Jumlah Medali Emas Perak Perung
gu 2009 DIY
Yogyakarta 24 1 2 4 7
2011 Riau 17 3 3 4 10 2013 DKI Jakarta 32 0 0 5 5
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Ditengah-tengah kegagalan, dan menurunnya prestasi yang dicapai,
namun terdapat beberapa catatan positif yang dicapai Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung pada POPNAS XII Tahun 2013, diantaranya adalah:
• Jumlah cabang olahraga lolos ke POPNAS XII tahun 2013, dari hasil
POPWIL I Sumatera 2012 berjumlah 5 cabang olahraga, yakni
sepakbola, bola voli, pencak silat, tenis meja, dan tenis lapangan.
Jumlah ini berarti lebih banyak jika dibandingkan dengan periode
sebelumnya, yang hanya meloloskan 2 cabang olahraga, yakni pencak
silat dan tenis lapangan.
• Kelolosan cabang sepakbola dan bola voli pada POPNAS XII. Untuk
pertama kali dalam sejarah keikutsertaan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, cabang sepakbola dapat lolos di POPNAS, demikian juga
dengan kelolosan cabang bola voli ke POPNAS XII bukan hal yang
mudah raih, cabang bola voli Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
sudah lama absen pada POPNAS.
• Munculnya cabang olahraga baru sebagai sumber perolehan medali,
untuk pertama kali dalam sejarah cabang senam dan gulat mampu
meraih medali (medali perunggu) bagi Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
2.2.6.3 Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) Tahun
2011
Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional adalah kejuaraan multi even
olahraga bagi pelajar penyandang cacat pada tingkat nasional, yang
diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun sekali. Pemerintah sudah
menyelenggarakan kejuaraan ini sebanyak 5 (lima) kali. Selain untuk
meningkatkan prestasi atlet penyandang cacat nasional, kejuaraan
olahraga ini merupakan fasilitas pengembangan kepercayaan diri bagi
penyandang disabilitas, sebagaimana amanat dari undang-undang setiap
warga negara berhak mendapatkan pelayanan olahraga, termasuk di
dalamnya penyandang disabilitas, dalam hal ini fasilitasi wadah
berkompetisi.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi pada
beberapa kali penyelenggaraan POPCANAS. Terakhir, ketika POPCANAS V
tahun 2011 provinsi ini mengikutsertakan atletnya pada 4 (empat) cabang
olahraga, yakni atletik, bulutangkis, renang, dan tenis meja. Jika dirinci
menurut jenis kelamin dan cabang olahraga, jumlah atlet Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang berpartisipasi pada saat itu sebanyak 15
atlet, yang terdiri dari 14 atlet laki-laki, dan 1 atlet perempuan, dan
jumlah atlet terbanyak berasal dari cabang atletik, yang mengirimkan 11
atlet.
Prestasi yang dicapai Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung pada POPCANAS V tahun 2011 adalah raihan 1 medali perak dan
1 medali perunggu, serta menduduki peringkat 29 dari 33 provinsi. Kedua
medali dimaksud diperoleh dari cabang olahraga atletik, atlet atas nama
Ari Aprinsyah berhasil merebut medali perak pada nomor pertandingan
tolak peluru F+54, dan atlet atas nama Masrudi meraih medali perunggu
pada nomor pertandingan tolak peluruh F20.
2.2.6.4 Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) Sumatera Tahun 2011
Secara historis dan letak gegrafis wilayah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung merupakan bagian dari pulau Sumatera, oleh karena itu,
sesuai dengan prinsip penyelenggaraan kejuaraan olahraga efisiensi dan
efektivitas, termasuk di dalamnya menyangkut anggaran dan waktu,
maka dalam setiap keikutsertaannya pada kejuaraan olahraga wilayah
atau regional, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selalu tergabung
dalam wilayah Sumatera. Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) Sumatera
merupakan ajang pertandingan olahraga multi even yang diselenggarakan
secara periodik setiap 4 (empat) tahun. Tujuan dari PORWIL Sumatera
adalah untuk meningkatkan prestasi olahraga, menjaring bibit atlet
potensial, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa khususnya
wilayah Sumatera, serta sebagai ajang seleksi bagi atlet wilayah Sumatera
untuk dapat berpartisipasi pada PON, atau ajang pra PON.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi pada
PORWIL Sumatera tahun 2003, 2007, dan terakhir berpartispasi pada
PORWIL VIII tahun 2011 yang diselenggarakan di Batam, Provinsi
Kepulauan Riau. Dengan kekuatan 76 atlet dan 22 pelatih atau ofisial,
pada PORWIL Sumatera tahun 2011, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
mengikutsertakan atletnya pada 6 (enam) cabang olaharaga, yakni atletik,
pencak silat, catur, bulutangkis, sepak takraw, dan bola basket.
Tabel 2.2.6.4.1
Peringkat dan Perolehan Medali Kontingen Provinsi Kep. Babel
pada PORWIL Sumatera Tahun 2007-2011
Tahun Peringkat Jenis Medali Jumlah
Medali Emas Perak Perunggu 2007 8 3 6 13 22 2011 2 15 13 12 40
Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Capaian prestasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada PORWIL
Sumatera tahun 2011 sangatlah membanggakan, seperti yang
ditunjukkan pada tabel 2.2.6.4.1, dengan perolehan 40 medali, yang
terdiri 15 medali emas, 13 medali perak, dan 12 medali perunggu, provinsi
ini berhasil menduduki peringkat kedua dari sembilan provinsi,
sedangkan pada PORWIL sebelumnya menduduki peringkat kedelapan,
dengan rincian 3 medali emas, 6 medali perak, dan 13 medali perunggu.
Pada PORWIL Sumatera tahun 2011, seperti yang ditunjukkan tabel
2.2.6.4.2, dari 6 (enam) cabang olahraga yang diikuti, hanya ada 3 (tiga)
cabang olahraga yang berhasil menyumbangkan medali, yakni atletik,
pencak silat, dan catur, sedangkan cabang bulutangkis, sepak takraw,
dan bola basket belum berhasil menyumbangkan medali. Cabang atletik
merupakan sumber utama perolehan medali Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, dari 15 medali emas yang diperoleh, 13 medali emas diperoleh
dari cabang atletik, dan 2 medali emas dari cabang pencak silat.
Tabel 2.2.6.4.2
Perolehan Medali Menurut Cabang Olaharaga
Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada PORWIL
Sumatera Tahun 2011
No Cabang Olahraga
Jenis Medali Jumlah Emas Perak Perungg
u 1 Atletik 13 10 9 32 2 Pencak Silat 2 2 2 6 3 Catur - 1 1 2 4 Bulutangkis - - - - 5 Sepak Takraw - - - - 6 Bola Basket - - - -
Jumlah 15 13 12 40 Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.6.5 Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2012
Pekan Olahraga Nasional (PON) diselenggarakan oleh Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) merupakan kejuaraan olahraga multi
even kegiatan olahraga prestasi terbesar dan paling bergengsi di
Indonesia. PON yang diselenggarakan secara periodik setiap 4 (empat)
tahun merupakan muara dari semua daya pembinaan prestasi oleh induk
organisasi cabang olahraga tingkat kabupaten, kota dan tingkat provinsi.
Tuan rumah dari pelaksanaan PON merupakan salah satu provinsi yang
ditetapkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, dengan terlebih
dahulu memperhatikan usulan dari KONI. Sebagaimana tujuan dari
penyelenggaran kejuaraan olahraga lainnya, PON juga merupakan sarana
strategis dalam upaya memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,
meningkatkan prestasi olahraga, dan sebagai salah satu ajang seleksi dan
evaluasi bagi atlet yang akan membela Indonesia pada kejuaraan olahraga
internasional seperti Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade.
Setelah melakukan serangkaian pembinaan, dan seleksi atlet
melalui penyelenggaraan kejuaraan olahraga tingkat kabupaten, kota dan
tingkat provinsi, lalu berpartisipasi pada Pekan Olahraga Wilayah
(PORWIL) Sumatera, selanjutnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
berpartisipasi pada PON. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah
berpatisipasi dalam 3 (tiga) kali penyelenggaraan PON, yakni tahun 2004,
2008, dan terakhir pada tahun 2012. Tabel 2.2.6.5.1 memperlihatkan
prestasi yang diraih berada antara peringkat 26-29 dari 33 provinsi.
Walaupun pada PON tahun 2004 hanya memperoleh 2 medali emas, 4
medali perak, dan 6 medali perunggu, dan lebih sedikit jika dibandingkan
dengan 3 medali emas yang diperoleh pada PON tahun 2012, namun
pencapaian peringkat 26 pada PON 2004, merupakan peringkat terbaik
yang pernah di raih.
Tabel 2.2.6.5.1
Peringkat, dan Perolehan Medali
Kontingen Provinsi Kep. Bangka Belitung pada PON Tahun 2004-2012
PON Provinsi Tuan Rumah Peringkat Jenis Medali Jumlah
Medali Emas Perak Perunggu 2004 Sumsel 26 2 4 6 12 2008 Kalimantan
Timur 29 1 1 4 6
2012 Riau 27 3 2 4 9 Jumlah 6 7 14 27 Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Dari tabel itu juga terlihat, bahwa pencapaian peringkat Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada PON tahun 2012 lebih baik
dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. Namun demikian,
jika hasil pada PON tahun 2012 dibuat sebuah klasemen akhir khusus
untuk wilayah Sumatera, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.6.5.2,
ternyata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada pada peringkat
kesembilan dari sepuluh provinsi. Provinsi Riau menduduki peringkat
pertama, Sumatera Utara menduduki peringkat kedua, Lampung
menduduki peringkat ketiga, sedangkan Bengkulu menduduki peringkat
kesepuluh atau terakhir.
Berdasarkan data fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa
pencapaian prestasi pada PORWIL Sumatera tidak memberikan gambaran
konkret terhadap pencapaian prestasi provinsi-provinsi wilayah Sumatera
pada PON tahun 2012. Pada PORWIL Sumatera tahun 2011 Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung berada pada peringkat kedua, dan berada
diatas Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, NAD, Kepulauan Riau,
Lampung dan Jambi, namun pada PON tahun 2012 pencapaian peringkat
keenam provinsi tersebut, justru lebih tinggi dibanding Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
selain berkaitan dengan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan,
hal ini juga dipengaruhi oleh minimnya sumbangan medali dari cabang
olahraga selain atletik. Pada saat PORWIL Sumatera tahun 2011, dari 15
medali emas yang diperoleh, 13 medali emas diperoleh dari cabang atletik,
sehingga dapat disimpulkan ketika itu provinsi ini merupakan salah satu
kekuatan utama di cabang atletik untuk wilayah Sumatera. Kondisi
berbeda, ketika PON tahun 2012 atlet cabang atletik Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung menghadapi persaingan yang ketat dari atlet provinsi
pulau Jawa dan DKI, sehingga hanya mampu memperoleh 2 medali emas.
Dengan perolehan 2 medali emas dari puluhan medali emas yang
disediakan, dapat disimpulkan pada tingkat nasional persaingan untuk
cabang atletik lebih merata, dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
bukan kekuatan utama. Berdasarkan kondisi diatas, sudah seharusnya
pemerintah daerah bersama KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
agar lebih serius dalam pembinaan prestasi cabang olahraga lain, untuk
mendukung pencapaian yang telah diraih oleh cabang atletik.
Tabel 2.2.6.5.2
Klasemen Akhir Peringkat Provinsi Wilayah Sumatera
pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2012
No. Peringkat Provinsi
Jenis Medali Jumlah Emas Perak Perungg
u 1 6 Riau 43 39 51 133 2 8 Sumatera Utara 15 19 23 57 3 10 Lampung 15 9 10 34 4 11 Sumatera Barat 12 12 25 49 5 13 Sumatera Selatan 10 14 29 53 6 22 Kepulauan Riau 4 1 5 10 7 24 Jambi 3 8 20 31 8 25 NAD Aceh 3 5 18 26 9 27 Kep. Bangka
Belitung 3 2 4 9
10 31 Bengkulu 0 2 4 6 Sumber: Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia
Berdasarkan tabel 2.2.6.5.3, pada 3 (tiga) kali partisipasinya pada
penyelenggaraan PON tahun 2004-2012, ada 5 (lima) cabang olahraga
yang berhasil menyumbangkan medali bagi Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, yakni atletik, angkatberat dan binaraga, judo, taekwondo, dan
selam, dan hanya ada 2 (dua) cabang olahraga yang konsisten selalu
menyumbangkan medali pada setiap kali penyelenggaraan PON, yakni
atletik dan angkatberat dan binaraga. Kedua cabang olahraga tersebut,
terutama atletik merupakan andalan sumber perolehan medali, dari 6
medali emas yang diperoleh dari PON 2004-2012, 4 medali emas diperoleh
dari cabang atletik, dan 2 medali emas diperoleh dari cabang angkat berat
dan binaraga. Secara keseluruhan cabang atletik menyumbangkan 14
medali, dari 27 medali yang diperoleh.
Tabel 2.2.6.5.3
Perolehan Medali Menurut Cabang Olahraga
Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada PON Tahun
2004-2012
Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2.2.6.6 Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) Tahun 2012
Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) adalah kejuaraan olahraga
multi even bagi atlet penyandang cacat yang pelaksanaan
penyelenggaraannya ditugaskan kepada KONI dan organisasi olahraga
penyandang cacat. PEPARNAS merupakan bagian dari penyelenggaraan
Pekan Olahraga Nasional (PON), yang artinya provinsi tuan rumah
penyelenggaraan PON sekaligus bertindak sebagai tuan rumah
penyelenggaraan PEPARNAS. Selain untuk meningkatkan prestasi
olahraga, sebagai ajang seleksi bagi atlet penyandang cacat yang akan
membela Indonesia di tingkat internasional, PEPARNAS bertujuan untuk
meningkatkan rasa percaya diri bagi atlet penyandang cacat atau
disabilitas. Dilaksanakan PEPARNAS berarti pemerintah sudah memenuhi
salah satu hak warga negara yang memiliki keterbatasan fisik dan mental
dalam memperoleh pelayanan kegiatan olahraga, dalam hal ini wadah
dalam berkompetisi.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi dalam
beberapa kali penyelenggaraan Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS).
Pada PEPARNAS XIV tahun 2012 yang diselenggarakan di Provinsi Riau,
Provinsi Kepulau Bangka Belitung berhasil merebut 1 medali emas, 3
medali perak, dan 1 medali perunggu, dan menduduki peringkat 26 dari
33 provinsi. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.8.2.6.1, jumlah
medali yang diperoleh berasal dari cabang olahraga catur, bulutangkis,
dan tenis meja, sedangkan medali emas dan sekaligus medali terbanyak
diperoleh dari cabang catur, atlet atas nama Nurdianti berhasil meraih
medali emas dan perak, dan atlet atas nama Devita Sari berhasil meraih 2
medali perak.
Tabel 2.2.6.6.1
Atlet Berprestasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
pada Even Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) XIV Tahun 2012 di
Riau
No. Nama Atlet Tempat dan
Tanggal Lahir
Nomor Pertandingan
Cabang Olahraga Jenis Medali
1 Nurdianti Pangkalpinang, 7 Agustus 1975
Catur Klasik, Tuna daksa Catur Cepat, Tunadaksa
Emas Perak
2 Devita Sari Pangkalniur, 16 Desember 1992
Catur Klasik, Tuna Netra Catur Cepat, Tuna Netra
Perak Perak
3 Okta Riski Padang, 20 Oktober 1994
Bulutangkis, Single Putra
Perunggu
4 Andi Lampur, 28 Oktober 1980
Tenis Meja, Single Putra
Perunggu
Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.6.7 Festival/Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Nasional
Tahun 2008-2012
Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam
membina olahraga rekreasi, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian
Pemuda dan Olahraga Indonesia menyelenggarakan festival atau invitasi
olahraga tradisional tingkat nasional. Untuk berpartisipasi pada
kejuaraan olahraga ini Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
sebelumnya sudah melaksanakan festival atau invitasi olahraga
tradisional tingkat provinsi, tim atau atlet pemenang pada kejuaraan
tingkat provinsi ini akan dijadikan nominasi untuk mewakili Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada kejuaraan tingkat nasional.
Sejak tahun 2008, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
sudah berpartisipasi pada festival atau invitasi olahraga tradisional
tingkat nasional. Tidak hanya berpartisipasi, bahkan pada tahun 2011
provinsi ini pernah ditunjuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga
Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan invitasi olahraga
tradisional tingkat nasional. Tabel 2.2.6.7.1 memperlihatkan catatan
prestasi Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada beberapa
periode penyelenggaraan festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat
nasional cukup membanggakan. Pada tahun 2008 di Manado, permainan
“main bola pakai sarung sahang” berasal dari Kota Pangkalpinang berhasil
menduduki peringkat ketujuh, pada tahun 2010 di Ambon, permainan
“bola tampah” berasal dari Kabupaten Bangka Tengah berhasil
menduduki peringkat kesepuluh, dan pada tahun 2012 di Ternate,
permaianan “adu kerito surong” yang juga berasal dari Kabupaten Bangka
Tengah berhasil menduduki peringkat ketujuh.
Tabel 2.2.6.7.1
Partisipasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
pada Festival atau Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Nasional
Tahun 2008-2012
Tahun Tempat Pertandingan
Nomor Pertandingan Peringkat Ket
2008 Manado, Sulawesi Utara
- 7 Permainan “Main Bola Pakai Karung Sahang” diwakili Pangkalpinang
2009 Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
• Egrang dan Dagongan Putra
• Bakiak dan Hadang Putri
- -
2010 Ambon, Maluku - 10 Permaianan “Bola Tampah” diwakili Bangka Tengah
2011 Pangkalpinang, Bangka Belitung
• Egrang dan Bakiak Putra
• Dagongan dan Hadang Putri
- -
2012 Ternate, Maluku Utara
- 7 Permaianan “Adu Kerito Surong” diwakili Bangka Tengah
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2.2.7 Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar/Daerah (PPLP/D)
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prestasi atlet Indonesia di berbagai kejuaraan internasional tidak
stabil dan cenderung menurun. Indonesia pernah menjadi juara Sea
Games pada tahun 1997, namun perkembangan peringkat Indonesia
sampai dengan tahun 2009 umumnya cenderung menurun, bahkan pada
tahun 2005 Indonesia menduduki di peringkat 7, yang merupakan
peringkat terendah dalam sejarah partisipasi Indonesia pada Sea
Games.Hal yang sama juga terjadi dalam ajang Olimpiade, setelah
Olimpiade XXV tahun 1992, perkembangan peringkat Indonesiaumumnya
menurun. Kondisi diatas harus disikapi pemerintah dengan terus
meningkatkan pembinaan prestasi atlet yang dimulai dari usia dini.
Menurut Agus Edy Suharto, Asiten Deputi Pembibitan Olahragwan,
ada 5 (lima) tahap pola pembibitan olahraga nasional, tahap
pertamaadalah pemanduan bakat, yaitu proses awal untuk
mengindentifikasi keberbakatan anakpada usia 10-12 tahun. Langkah
kedua adalah pengembangan bakat, yaitu proses mengidentifikasi
kecocokan anak terhadap cabang olahraga tertentu, untuk dikembangkan
menjadi potensi berprestasi di masa depan, proses ini dirancang untuk
anak berusia 10-13 tahun. Langkahketiga adalah sentra pembibitan,
yakni proses pembinaan atlet pertama pada cabang olahraga potensial,
proses ini di rancang untuk anak berusia 14-16 tahun. Langkah keempat
adalah PPLP atau SKO, yakni wadah untuk membina anak dengan bakat
olahraga potensialnya, untuk anak yang berusia 15-19 tahun. Langkah
kelima adalah kompetisi, yakni wadah untuk mengukur pencapaian
prestasi terhadap latihan yang dilakukan.
Berdasarkan tahapan pola pembibitan diatas, PPLP merupakan
salah satu bagian pembibitan olahragawan Indonesia, yang diharapkan
menjadi generasi harapan, mampu menciptakan prestasi olahraga di masa
yang akan datang, dan sekaligus menjawab atas
permasalahanketidakstabilan prestasi Indonesia di berbagai kejuaraan
internasional. Awalnya kegiatan PPLP merupakan kebijakan nasional,
namun seiring waktu mengingat kebutuhan pembinaan prestasi atlet yang
lebih luas, beberapa pemerintah daerah membentuk PPLPD, dengan
sumber pendanaan APBD tingkat kabupaten atau provinsi. Konsep
pembinaan PPLP adalah mengkombinasikan antara pendidikan formal di
sekolah dengan pelatihan olahraga olahraga, jadi atlet PPLP dididik tidak
hanya berprestasi pada olahraga, namun tidak melupakan kewajiban
akan belajar atau sekolah.
Pada bab ini akan mengulas mengenai atlet, pelatih PPLP dan PPLPD,
sarana dan prasarana PPLP, dan prestasi atlet PPLP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, prestasi dimaksud diperoleh dari berbagai kejuaraan
olahraga multi even dan single even, kejuaraan nasional (kejurnas) antar
PPLP Indonesia untuk setiap cabang olahraga.
2.2.7.1 ATLET PPLP DAN PPLPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
Subjek pembinaan di PPLP adalah atlet yang telah melalui tahapan
pola pembibitan olahragawan, atau atlet yang sudah memiliki kecocokan
dengan salah satu cabang olahraga untuk dikembangkan menjadi suatu
prestasi dimasa yang akan datang. Atas dasar kepentingan pembinaan
prestasi melalui pembibitan olahragawan, pemerintahpusat, dalam hal ini
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telahmembentuk PPLP di
seluruh Indonesia. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah memiliki
PPLPsejak tahun 2002, dan awalnya hanya membina cabang olahraga
atletik, kemudian pada tahun 2005, mendapatkan tambahan alokasi
cabang pencak silat.
Jumlah cabang olahraga dan atlet yang dibina di PPLP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sangat tergantung dari pendanaan APBN
melalui dekonsentrasi kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Dikarenakan keterbatasan anggaran, serta
pertimbangan efisiensi dan efektifitas, Kemenpora membuat skala
prioritas terhadap pembinaan cabang olahraga di PPLPsetiap provinsi,
sehingga cabang olahraga yang dibina pada satu provinsi belum tentu
sama dengan provinsi lainnya. Tabel 2.2.7.1.1 memperlihatkan sejak
tahun 2009-2012, alokasi atlet di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung berjumlah 15 atlet, yang terdiri 10 atlet atletik dan 5 atlet pencak
silat. Penambahkan pembinaan cabangvoli pantai pada tahun 2013,
mengakibatkan jumlah atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
bertambah, yang sebelumnya berjumlah 15 atlet, bertambah menjadi 19
atlet, dengan rincian 10 atlet atletik, 5 atlet pencak silat, dan 4 atlet voli
pantai.
Tabel 2.2.7.1.1
Jumlah Atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Cabang Olahraga Tahun 2009-2013
Tahun Atletik Pencak silat
Voli Pantai Jumlah 2009 10 5 0 15 2010 10 5 0 15 2011 10 5 0 15 2012 10 5 0 15 2013 10 5 4 19
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
Jika dirinci berdasarkan cabang olahraga dan jenis kelamin, seperti
yang ditunjukkan pada gambar 2.2.3.9.1.1, dari 19 atlet PPLP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ajaran 2013/2014, terdapat 9
atlet laki-laki, dan 10 atlet perempuan. Pada cabang atletik terdapat 5
atlet laki-laki dan 5 atlet perempuan, pencak silat terdapat 2 atlet laki-
laki, dan 3 atlet perempuan, dan voli pantai terdapat atlet laki-laki dan 2
atlet perempuan.
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
Keberhasilan kegiatan PPLP sudah dapat dirasakan, keterbatasan
anggaran pemerintah pusat berakibat minimnya jumlah atlet dan jumlah
cabang olahraga yang bisa dibina. Menyikapi permasalahan itu, melalui
pendanaan APBD, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
membentuk Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah
(PPLPD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan PPLPD Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sudah di mulai sejak tahun 2009,
dikarenakan keterbatasan dana APBD, tahun 2010-2012 PPLPD hanya
membina cabang atletik, yang didanai oleh KONI Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Pada tahun 2013 proses pembinaan prestasimelalui
PPLPD kembali digalakkan. Berbeda dengan atlet PPLP, atlet PPLPD tidak
diasramakan, oleh karena itu Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung perlu menetapkan skala prioritas cabang olahraga yang akan
dibina pada masing-masing daerah kabupaten dan kota.
Berdasarkan tabel 2.2.7.1.2, pada tahun 2013 PPLPD Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung membina 5 (lima) cabang olahraga, yakni
atletik, sepakbola, pencak silat, voli pantai dan selam, Jumlah atlet yang
Atletik Pencak Silat Voli Pantai JumlahLaki-laki 5 2 2 9Perempuan 5 3 2 10Laki-laki+Perempuan 10 5 4 19
52 2
95 3 2
10105 4
19
05
101520
Gambar 2.2.7.1.1Jumlah Atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Cabang Olahraga dan Jenis KelaminTahun 2013/2014
dibina di PPLPD sebanyak 47 orang, yang dialokasikan 12 atlet untuk
cabang atletik, 18 atletuntuk cabang sepakbola, 8 atlet untuk cabang
pencak silat, 4 atlet untuk cabang voli pantai, dan5 atlet untuk cabang
selam. Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin, maka PPLPDmemiliki 35
atletlaki-laki, dan 12 atlet perempuan.
Tabel 2.2.7.1.2
Jumlah Atlet PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Cabang Olahraga dan Jenis Kelamin Tahun 2013
No. Cabang Olahraga Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan
1 Atletik 6 6 12 2 Sepakbola 18 0 18 3 Pencak silat 7 1 8 4 Voli Pantai 2 2 4 5 Selam 2 3 5
Jumlah 35 12 47 Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
2.2.7.2 PELATIH PPLP DAN PPLPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
Keberhasilan prestasi seorang atlettidak hanya ditentukan oleh
bakat dan kemauan atlet itu sendiri, namun keberhasilan itu juga
ditentukan oleh kemampuan seorang pelatih. Pelatih yang baik tidak
hanya mengajarkan teknik dan strategi bertanding saja, namun bagi atlet
PPLP yang merupakan atlet muda, dan sebagian tinggal jauh dari orang
tua, pelatih diharapkan mampu memberikan panutan dan bimbingan
untuk membentuk sikap dan mental mereka.
Banyaknya jumlah pelatih PPLP dipengaruhi oleh jumlah cabang
olahraga yang dibina di PPLP itu sendiri. Seperti yang ditunjukkan pada
tabel 2.2.7.2.1, dari tahun 2009-2013 ada 2 (dua) cabang olahraga yang
dibina di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sepanjang rentang
waktu itu jumlah pelatih di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
tidak mengalami perubahan, yakni sebanyak 4 pelatih, yang terdiri dari 3
pelatihatletik dan 1 pelatih pencak silat. Penambahan cabang voli pantai
di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2013, diikuti
pula dengan penambahanpelatih, sehingga jumlah pelatih PPLPmenjadi 5
orang, yang terdiri dari 3 pelatihatletik, 1pelatih pencak silat, dan 1
pelatih voli pantai.
Tabel 2.2.7.2.1
Jumlah Pelatih Menurut Cabang Olahraga
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2009-2013
Tahun Atletik Pencak Silat
Voli Pantai Jumlah 2009 3 1 0 4 2010 3 1 0 4 2011 3 1 0 4 2012 3 1 0 4 2013 3 1 1 5
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Disadari bahwa PPLP merupakan wadah yang baik untuk
pembibitan olahragawan dalam rangka pembinaan prestasi, Dispora
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk PPLPD. Untuk melatih
para atlet PPLPD, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
bekerjasama dengan organisasi induk cabang olahraga tingkat Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung telah menunjuk beberapa orang pelatih.
Jumlah pelatih PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013
sebanyak 10 orang, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.7.2.1,
kelima cabang olahraga, yakni atletik, sepakbola, pencak silat, voli pantai,
dan selam masing-masing memiliki 2 pelatih.
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
2.2.7.3 SARANA DAN PRASARANA PPLP PROVINSI KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG
Dalam rangka pembinaan prestasi, PPLP membutuhkan sarana dan
prasarana yang baik untuk menunjang program latihan yang telah
ditetapkan. Sesuai dengan konsep dari PPLP itu sendiri yang
2 2 2 2 2
10
0
2
4
6
8
10
12
Atletik Sepakbola Pencak Silat Voli Pantai Selam Jumlah
Gambar 2.2.7.2.1Jumlah Pelatih Menurut Cabang Olahraga PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
menggabungkan antar pendidikan dengan pelatihan olahraga, maka
idealnya PPLP memiliki asrama, tempat berlatih, dan kelas untuk belajar.
Pemerintah sudah menyediakan berbagai sarana dan prasarana di
PPLP seluruh Indonesia. Pada PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
sudah dilengkapi dengan asrama atlet dengan luas bangunan sekitar
1575m2, yang dilengkapi dengan 14 kamar tidur bagi atlet dan pelatih, 7
WC, ruang rapat, ruang tamu, dapur, ruang makan, mushola, ruang
latihan, ruang fitnes, dan 2 gudang untuk menyimpan sarana olahraga,
serta tempat parkir bagi kendaraan roda 2 (dua). Selain itu PPLP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung memiliki rumah jaga yang dilengkapi 1 kamar
tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dan dapur.
Gambar 2.2.7.3.1
Asrama PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
di Komplek Perkantoran Pemprov Kep. Babel, Air Itam Pangkalpinang
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga memiliki sarana
olahraga berupa peralatan dan perlengkapan latihan cabang olahraga
yang dibina, seperti peralatan dan perlengkapan cabang atletik, pencak
silat, dan voli pantai.
2.2.7.4 PRESTASI ATLET PPLP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah melahirkan
beberapa atlet yang telah mengharumkan nama Bangka Belitung pada
berbagai kejuaraan regional dan nasional. Terutama atlet dari cabang
atletik, nama-nama seperti Rofiansyah, Nova Aprilia, Edi Ariansyah, Ferdi
Irianto, Asril dan Rohimayati merupakan sederet nama mantan atlet PPLP
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah berprestasi dan
menyumbangkan medali bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada
beberapa periode penyelenggaraan PON, dan sebagian dari merekasudah
membela Indonesia pada Sea Games.
Untuk mengukurpencapaian prestasi atlet, maka atlet PPLP
difasilitasi untuk berkompetisi pada berbagai kejuaraan olahraga. Menjadi
agenda rutin, setiap tahun Kementerian Pemuda dan Olahraga
menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antar Atlet PPLP
seluruh Indonesia, yang merupakan kejuaraan olahraga single even
cabang olahraga.Selain itu, atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung juga bertanding pada kejuaraan olahraga daerah, regional dan
nasional lainnya, pada ruang lingkup kegiatan olahraga pendidikan,
maupun kegiatan olahraga prestasi.
2.2.7.4.1 Prestasi Atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
pada Kejurnas Antar PPLP Atletik dan Pencak silat
Perkembangan prestasiatlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung pada Kejurnas Antara PPLP Atletik dari tahun 2011-2013
terus meningkat, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.1.1, dari
peringkat 15 yang dicapai pada tahun 2011, lalu meningkat peringkat 11
pada tahun 2012, dan terakhir, padatahun 2013 berhasil menduduki
peringkat 4 dari 32 PPLP di seluruh Indonesia. Pencapaian prestasi pada
tahun 2013 merupakan prestasi tertinggi dalam sejarah partisipasi atlet
atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ketika itu mereka
berhasil merebut 7 medali, dengan rincian 4 medali emas, 2 medali perak,
dan 1 medali perunggu.
Tabel 2.2.7.4.1.1
Peringkat, Jenis dan Jumlah Medali Atlet PPLP Prov. Kep. Babel
Kejuaraan Nasional Antar PPLP Atletik Tahun 2011-2013
Tahun Peringkat Jenis Medali Jumlah Emas Perak Perunggu
2011 15 0 5 3 8 2012 11 1 2 1 4 2013 4 4 2 1 7
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Pemerintah juga memfasilitasi atlet cabang pencak silat untuk
mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antar PPLP Pencak silat. Tabel
2.2.7.4.1.2 memperlihatkan catatan pencapaian prestasi atlet pencaksilat
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada kejurnas antar PPLP
pencak silat dari tahun 2010-2012 belum memuaskan. Pada tahun 2010
menduduki peringkat 19, namun pada tahun 2011 gagal memperoleh
medali dan menduduki peringkat 26. Pencapaian terbaik terbaik terjadi
pada kejurnas tahun 2012, ketika itu Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung berhasil menduduki peringkat 13, dan satu-satunya medali, yang
merupakan medali emas, disumbangkan oleh Rindu Amelia yang turun
pada kelas F putri.
Tabel 2.2.7.4.1.2
Peringkat, Jenis dan Jumlah Medali Atlet PPLP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Kejuaraan Nasional Antar PPLP Pencak silatTahun 2010-2012
Tahun Peringkat Jenis Medali Jumlah Emas Perak Perunggu
2010 19 0 0 1 1 2011 26 0 0 0 0 2012 13 1 0 0 1
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2.2.7.4.2 Prestasi Atlet Cabang Atletik PPLP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Tidak hanya berpartisipasi pada kejurnas antar PPLP, atlet atletik
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga berpartisipasi pada
kejuaraan daerah dan kejuaraan nasional lainnya. Pada kejuaraan daerah
mereka bertanding dengan membela nama kabupaten dan kota asal.
Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.2.1, pada tahun ajaran
2011/2012 mereka mengikuti POPDA Pelajar VI tingkat provinsi tahun
2012, Kejurnas Antar PPLP Atletik tahun 2011, dan POPNAS XI tahun
2011 di Riau. Secara keseluruhan dari ketiga kejuaraanitu, atlet atletik
meraih 15 medali, dengan rincian 1 medali emas, 8 medali perak, dan 6
medali perunggu.
Tabel 2.2.7.4.2.1
Prestasi Atlet Cabang Atletik Tahun Ajaran 2011/2012
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No. Nama
Kejuaraan dan Jenis Medali
Nomor Pertandingan Ket
POPDA Pelajar VI Provinsi
2012
Kejurnas Antar PPLP
Atletik 2011
POPNAS XI 2011
Riau
1 Rikat Hardi - Perunggu Perak Lari 1.500 m Tidak ikut POPDA 2012
2 Sulistiani Perak Emas Lempar Lembing
Tidak ikut POPDA 2012
3 Alisia Dwi Kartini
Perak - Perak 5.000 m Jalan Cepat
-
4 Mariyah Al - 2 Medali Lompat Tinggi Tidak ikut
Qibtiyah Perak dan Lompat Jangkit
POPDA 2012
5 Zahra Nurul Ilmi
- Perunggu - Lari 1.500 m Tidak ikut POPDA 2012
6 M. Fikri - - - Tidak ikut POPDA 2012
7 Dea Natalia - Perak 2 Perunggu Lompat Jauh dan Lari Estafet 4 x 100 m (PONAS)
Tidak ikut POPDA 2012
8 Suwandi Wijaya
- Perak dan Perunggu
Perunggu Lompat Jangkit dan Lompat Jauh (POPNAS)
Tidak ikut POPDA 2012
9 Sastra Pratama - - - - Tidak ikut POPDA 2012
10 Fitriyani Dwi Lestari
- - - - Tidak ikut POPDA 2012
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun
ajaran 2012/2013 tidak hanya bertanding pada kejuaraan daerah dan
nasional, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.2.2, walaupun
belum berhasil merebut medali, atlet Suwandi Wijaya sudah tampil
membela nama Indonesia di ASEAN School Games tahun 2013 di
Vietnam, yang merupakan kejuaraan pelajar tingkat ASEAN.
Dibandingkan periode sebelumnya, prestasi atlet atletik PPLP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ajaran 2012/2013 lebih baik,
berpartisipasi pada 3 (tiga) kejuaraan olahraga, seperti Kejurnas Antar
PPLP Atletik tahun 2012, Kejurda Pelajar VI tingkat provinsi tahun 2013,
danASEAN School Games tahun 2013, mereka berhasil meraih 9 medali,
dengan rincian 4 medali emas, 4 medali perak, dan 1 medali perunggu.
Tabel 2.2.7.4.2.2
Prestasi Atlet Cabang Atletik Tahun Ajaran 2012/2013
PPLPProvinsi Kepulauan Bangka Belitung
No. Nama
Kejuaraan dan Jenis Medali
Nomor Pertandingan Ket
Kejurda Pelajar VI Provinsi
2013
Kejurnas Antar
PPLP 2012 NTB
ASEAN School Games 2013
1 Rikat Hardi - - - - Tidak ikut Kejurda Pelajar
2 Rama Juniati
Perak - - Lompat Jangkit
-
3 Alisia Dwi Kartini
Perak - - 5.000 m Jalan Cepat
-
4 Mariyah Al. Qibtiyah
- - - - Tidak ikut Kejurda
Pelajar 5 Zahra Nurul
Ilmi - Perak - Lari 400 m Tidak ikut
Kejurda Pelajar
6 M. Ardianto 2 Medali Emas
Perunggu - Lari 5.000 m dan 1.500 m
-
7 Henni Ulandari
- - - - Tidak ikut Kejurda Pelajar
8 Suwandi Wijaya
- Emas - Lompat Jauh Berpartisipasi ASEAN School Games
9 Euis Suratia Emas - - 5.000 m Jalan Cepat
-
10 Chandra Agustin
- Perak - Lompat Tinggi Tidak ikut Kejurda Pelajar
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun
ajaran 2013/2014 berpartisipasi pada 3(tiga) kejuaraan olahraga, yakni
kejurda atletik tingkat provinsi tahun 2013 di Pangkalpinang, dan
Kejurnas Antar PPLP Atletik tahun 2013, dan POPNAS XII tahun 2013.
Secara keseluruhan, seperti yang ditunjukkan tabel 2.2.7.4.2.3, dari
ketiga kejuaraan itu mereka berhasil meraih 14 medali, dengan rincian 5
medali emas, 3 medali perak, dan 8 medali perunggu. Walaupun di
pengaruhi oleh banyaknya kejuraaan yang diikuti, namun pencapaian
atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun ajaran
2013/2014 merupakan pencapaian terbaik dibandingkan 2 (dua) periode
sebelumnya.
Tabel 2.2.7.4.2.3
Prestasi Atlet Cabang Atletik Tahun Ajaran 2013/2014
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No.
Nama
Even dan Jenis Medali
Nomor Pertandingan Ket
Kejurda Atletik
Provinsi 2013
Kejurnas Antar PPLP
2013Semarang
POPNAS Tahun
2013 di Jakarta
1 Dedi Faren
- - - - Tidak ikut Kejurda atletik provinsi, dan berpartisipasi pada POPNAS
2 Rama Juniati
- - - - Tidak ikut Kejurda atletik provinsi, dan berpartisipasi
pada POPNAS 3 Alisia Dwi
Kartini Perunggu - - Jl. Cepat
10.000 m Berpartisipasi pada POPNAS
4 Sufura Al Humairah
Perunggu - Lompat Tinggi Putri
Berpartisipasi pada POPNAS
5 Depi Susanti
Perak - Lari 5.000 m Berpartisipasi pada POPNAS
6 M. Ardianto
Perunggu Perak dan Perunggu
Perunggu Lari 5.000 m dan 3000 m
-
7 M. Firhand
- Emas Perunggu Lompat Tinggi -
8 Euis Suratia
Emas Emas - 10.000 m Jalan Cepat
Berpartisipasi pada POPNAS
9 Sholeh Emas dan Perunggu
Emas - Lompat Jauh dan Lari 100 m pada kejurda atletik provinsi, dan lompat jauh pada kejurnas PPLP
Berpartisipasi pada POPNAS
10 Wahyu Budi S.
Perunggu Perak - Jalan Cepat 10.000 m
Berpartisipasi pada POPNAS
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2.2.7.4.3 Prestasi Atlet Cabang Pencak silat PPLP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Seperti atlet cabang atletik, atlet pencak silat PPLP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi pada berbagai kejuaraan
olahraga. Tabel 2.2.7.4.3.1 menunjukkan, atlet pencak silat PPLP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ajaran 2011/2012 berpartisipasi
pada Kejurnas Antar PPLP Pencak silat tahun 2011, dan POPNAS XI
tahun 2011 di Riau. Hasil yang dicapai dari kedua kejuaraan itu, mereka
berhasil meraih 1 medali perunggu, yang didapat pada POPNAS XI tahun
2011, sedangkan pada Kejurnas Antar PPLP Pencak silat tahun 2011
mereka belum berhasil meraih medali.
Tabel 2.2.7.4.3.1
Prestasi Atlet Cabang Pencak silatTahun Ajaran 2011/2012
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No. Nama
Even dan Jenis Medali
Nomor Pertandingan
Kejurnas Antar PPLP
2011 Jambi
POPNAS XI 2011 Riau
1 Nurhasanah - - - 2 Edo Wahyudi - - - 3 Sutrisno - - - 4 Indra Kurniawan - - - 5 Ade Dwi Putra - Perunggu Kelas I
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Atlet pencak silat PPLP Provinsi KepulauanBangkaBelitung pada
tahun ajaran 2012/2013 berpartisipasi pada 4(empat) kejuaraan
olahraga, yakni POPDA Pelajar VI tingkat provinsi tahun 2012, POPWIL I
Sumateratahun 2012 di Medan, Kejurnas Antar PPLP Pencak Silat tahun
2012, serta ASEAN School Games tahun 2013. Seperti yang ditunjukkan
tabel 2.2.3.9.4.3.2, dari keempat kejuaraan olahraga itu mereka berhasil
meraih 7 medali, dengan rincian 5 medali emas, 1 medali perak, dan 1
medali perunggu, dan yang turut membanggakan1 dari 5 medali emas
tersebut, diraih atlet atas nama Rindu Amelia pada kejuaraan ASEAN
School Games,yang turun pada kelas G cabang pencak silat.
Tabel 2.2.7.4.3.2
Prestasi Atlet Cabang Pencak silatTahun Ajaran 2012/2013
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No. Nama
Even dan Jenis Medali
Ket POPDA Pelajar 2012
POPWIL I Medan
Kejurnas PPLP 2012
ASEAN School Games 2013
1 Fridha Nurfitriani
Emas Perak - - Kelas E
2 Fitra Hadi Pratama
- - - - Tidak Ikut POPDA Pelajar 2012
3 Reza Saputra - - - - Tidak Ikut POPDA Pelajar 2012
4 Rindu Amelia Emas - Emas Emas Kelas F dan G pada ASEAN School Games
5 Yoka Septioni Emas Perunggu - - Kelas F Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
Sampai dengan bulan September, atlet pencak silat PPLP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung tahun ajaran 2013/2014 hanya
berpartisipasi pada 1 (satu) kejuaraan olahraga, yakni POPNAS XII Tahun
2013. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.3.3, dari 5 (lima) atlet
pencak silat PPLP, hanya Fridha Nurfitriani yang berpartisipasi pada
kejuaraan tersebut, hal ini merupakan kelanjutan dari hasil seleksi
POPWIL I Sumatera Tahun 2012 di Medan. Pada POPNAS XII Tahun 2013
di Jakarta Fridha Nurfitriani belum berhasil menyumbangkan medalinya
bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tabel 2.2.7.4.3.3
Prestasi Atlet Cabang Pencak silatTahun Ajaran 2013/2014
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPNAS XII Tahun
2013 di Jakarta
No. Nama Jenis Medali Ket
1 Fridha Nurfitriani - Berpartisipasi pada POPNAS XII Tahun 2013
2 Fitra Hadi Pratama - - 3 Reza Saputra - - 4 Rindu Amelia - - 5 Yoka Septioni - -
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
2.2.7.4.4 Prestasi Atlet Cabang Voli Pantai PPLP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Sebagai cabang olahraga yang baru dibina pada awal tahun 2013 di
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, atlet cabang voli pantaibelum
banyak mengikuti kejuaraan olahraga. Seperti yang ditunjukkan pada
tabel 2.2.7.4.4.1,selama tahun 2013 mereka berpartisipasi pada 2 (dua)
kejuaraan olahraga, yakni Kejuaraan Daerah (Kejurda) pelajar tingkat
provinsi tahun 2013 dan POPNAS XII tahun 2013 di Jakarta.
Tabel 2.2.7.4.4.1
PrestasiAtletCabang Voli PantaiTahun 2013
PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No. Nama
Even dan Jenis Medali
Keterangan Kejurda Pelajar
Provinsi
POPNAS XII Tahun 2013
1 Aji Saputra Emas - Perdelapan Final POPNAS
2 Igbal Pathur Rahman Emas - Perdelapan Finas POPNAS
3 Nadia Khairani Perak - Tidak Berpartisipasi pada POPNAS
4 Rosmawati Perak - Tidak Berpartisipasi pada POPNAS
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Pada Kejuda pelajar VI tingkat provinsi keempat atlet PPLP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung membela kontingen Kota Pangkalpinang.
Pasangan Aji Saputra dan Igbal Pathur Rahman berhasil meraih medali
emas pada nomor putra, dan pasangan Nadia Khairani dan Rosmawati
meraih medali perak pada nomor putri. Sedangkan pada POPNAS XII
tahun 2013 di Jakarta pasangan Aji Saputra dan Igbal Pathur Rahman
belum berhasil meraih medali, ketika itu mereka dikalahkan oleh
pasangan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat pada babak perdelapan final.
2.3 Sumber Daya SKPD
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di dukung oleh beberapa
sumber daya yang ada.
1. Pegawai, dapat dilihat pada tabel 2.1 jumlah pegawai Dispora Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung per 1 September 2012 sebanyak 49 orang,
yang ditempatkan unit kerja Sekretariat sebanyak 20 orang, Bidang
Olahraga Masyarakat dan Rekreasi sebanyak 15 orang, Bidang
Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda sebanyak 7
orang, dan Bidang Kewirausahan Pemuda sebanyak 7 orang.
Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, 46 persen atau 23
orang pegawai merupakan tamatan Strata-1 (S1). Berdasarkan formasi
eselon jabatan struktural, dari 14 jabatan yang ada, 13 formasi jabatan
struktural sudah terisi, yang terdiri dari 1 orang jabatan eselon II a, 4
orang jabatan eselon III a, 8 orang jabatan eselon IV a. Berdasarkan
pangkat dan golongan, pangkat golongan terendah Peñata Muda/ II. a,
dan tertinggi Peñata Tk. I/ IV. b. Jumlah pangkat dan golongan
terbanyak adalah Penata Muda/ III. a sebanyak 13 orang.
Tabel 2.1
Distribusi Penempatan, Tingkat Pendidikan, Eselon, Pangkat dan
Golongan Pegawai
Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Per September 2012 No. Distribusi Penempatan Pegawai Unit Kerja Jumlah
1 Sekretariat 20
2 Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi 15
3 Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan
Kepemimpinan Pemuda
7
4 Bidang Kewirausahaan Pemuda 7
Jumlah 49
No. Tingkat Pendidikan Pegawai Jumlah
1 Strata- 2 (S2) 5
2 Strata-1 (S1) 23
3 D. III 4
4 SLTA/ Sederajat 17
5 SLTP/ Sederajat 0
Jumlah 49
No. Eselon Jumlah
1 Eselon II 1
2 Eselon III 4
3 Eselon IV 8
Jumlah 13
No Pangkat dan Golongan Jumlah
1 Pengatur Muda/ II. a 3
2 Pengatur Muda Tk. I/ II. b 8
3 Pengatur/ II. c 3
4 Pengatur Tk. I/ II. d 1
5 Penata Muda/ III. a 13
6 Penata Muda Tk. I/ III. b 5
7 Penata/ III. c 5
8 Penata Tk. I/ III. d 4
9 Pembina/ IV. a 4
10 Pembina Tk. I/ IV. b 3
Jumlah 49
2. Pada lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah
dibangun GOR Sahabudin, selain sebagai tempat pertandingan
olahraga, untuk sementara GOR itu digunakan sebagai Kantor Dinas
Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
3. Ada 3 (tiga) kendaraan dinas, dengan rincian 2 (dua) minibus, dan 1
(satu) bus yang merupakan bantuan dari Kementerian Pemuda dan
Olahraga Indonesia pada tahun 2010.
4. Peralatan dan perlengkapan kantor, komputer, meubelair, peralatan
dapur, alat-alat komunikasi dan lain-lain.
5. Peralatan olahraga, seperti peralatan cabang olahraga atletik, tenis
meja, tenis lapangan, bulutangkis, bola voli, bola basket, judo, pencak
silat, tekwondo, sepakbola dan sepak takraw.
6. Asrama Pusat Pendidikan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) yang
membina 2 (dua) cabang olahraga, atletik, dan pencak silat.
2.4 Kinerja Pelayanan SKPD
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
melaksanakan beberapa program kegiatan pelayanan, dalam tabel 2.1
terdapat 11 (sebelas) program kegiatan pelayanan, sampai dengan tahun
2012 yang merupakan tahun berakhirnya renstra 2008-2012 ada berapa
indikator kinerja yang telah dipenuhi targetnya, namun demikian ada juga
indikator kinerja yang belum dipenuhi targetnya. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi belum dipenuhi target dari indikator kinerja
pelayanan, diantaranya pertama, ketidaksesuaian antara perencanaan
dengan anggaran atau keuangan, kuranganya keuangan dalam hal ini
keuangan Pemerintah Kepulauan Bangka Belitung dapat menyebabkan
penundaan bahkan tidak dilaksanakannya program kegiatan. Kedua,
kurang optimalnya perencanaan program dan kegiatan yang ada dalam
Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2008-2012, ada beberapa kegiatan penting tidak tercover dalam renstra.
Program pelayanan administrasi kantor yang merupakan pelayanan
internal kantor untuk mendukung langsung maupun tidak langsung
teknis kegiatan, melaksanakan 13 (tiga belas) indikator kinerja. Sampai
dengan tahun 2012 ketiga belas indikator kinerja itu dapat dipenuhi
targetnya 100 persen.
Program pelayanan peningkatan sarana dan prasarana aparatur
yang juga merupakan program pelayanan untuk mendukung tenis
kegiatan yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, melaksanakan 11 (sebelas) indikator kinerja. Ada 6
(enam) indikator kinerja yang berhasil dipenuhi targetnya 100 persen,
indikator itu adalah jumlah paket dokumen DED, paket kegiatan
perlengkapan gedung, paket kegiatan peralatan gedung, jumlah bulan
pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas/operasional, jumlah bulan
terpeliharanya gedung kantor, jumlah bulan terpeliharanya gedung PPLP.
Ada 5 (lima) yang belum memenuhi target dari indikator kinerja, indikator
itu adalah jumlah gedung kantor yang dibangun, jumlah kendaraan
dinas/operasional, 5 (lima) mobil dan 5 (lima) sepeda motor, sampai saat
ini baru terealisasi 2 (dua) minibus, paket meubelair, jumlah genset, dan
paket kegiatan penghias ruang rumah tangga.
Gambar 2.2 Keandaraan Roda Empat dari Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional Tahun 2008
Gambar 2.3 Furniture Kantor dari Pengadaan Meubelair Tahun 2008
Gambar 2.4 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Tahun 2009
Gambar 2.5 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung PPLP Tahun 2009
Program pelayanan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur,
melaksanakan 2 (dua) indikator kinerja, kedua-duanya secara kegiatan
belum dilaksanakan. Kedua indikator itu adalah jumlah orang yang
mengikuti pendidikan dan pelatihan, 10 orang per tahun, dan jumlah
pegawai yang mengikuti sosialisasi, 10 orang per tahun.
Program pelayanan peningkatan disiplin pegawai, melaksanakan 2
(dua) indikator kinerja, yaitu jumlah pakaian dinas PNS dan PHL
sebanyak 200 pakaian, sampai dengan tahun 2012 sudah merealisasikan
172 pakaian dinas, jika dibandingkan dengan target kinerja sebanyak 200
pakaian dinas, ini tidak memenuhi target, namun demikian hal ini
disesuaikan dengan jumlah pegawai yang ada, yang sifatnya fleksibel.
Indikator kinerja jumlah alat absensi sisik jari dapat dipenuhi targetnya
pada tahun 2008.
Gambar 2.6 Mesin Absensi Sidik Jari Tahun 2008
Program pelayanan peningkatan peran serta kepemudaan, pada
program pelayaan ini melaksanakan 11 (sebelas) indikator kinerja. Ada 3
(tiga) indikator kinerja yang berhasil dipenuhi targetnya, yakni paket
kegiatan tuan rumah Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dari
Australia, jumlah siswa dan siswi yang mengikuti seleksi paskibraka
tingkat provinsi dan nasional, 32 orang per tahun, jumlah siswa dan siswi
sebagai pelaksana paskibraka tingkat provinsi, sebanyak 32 orang per
tahun. Ada 8 (delapan) indikator kinerja yang belum berhasil memenuhi
target, indikator kinerja itu adalah jumlah paket kegiatan kemah karya
pemuda, jumlah paket kegiatan deklarasi pemuda, jumlah pemuda yang
mengikuti Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN), 5 orang per tahun,
jumlah pembina/pelatih yang mengikuti pelatihan paskibraka tingkat
provinsi dan nasional, 56 orang per tahun, jumlah pemuda yang
mengikuti mengikuti kegiatan KPA dan KPN, 10 orang per tahun, jumlah
paket kegiatan lintas nusantara remaja dan pemuda bahari, jumlah siswa
dan siswi yang mengikuti kegiatan seleksi pertukaran siswa Indonesia
Jepang (JENESYS), 10 orang per tahun, serta jumlah pemuda yang
mengikuti seleki pemuda pelopor tingkat nasional, 20 orang per tahun
Gambar 2.7 Kegiatan Deklarasi Pemuda di Mentok Tahun 2008
Gambar 2.8 Keg. Seleksi dan Pelaksanaan KPA dan KPN Tahun 2009
Gambar 2.9 Kegiatan Kemah Karya Pemuda (KKP) Tahun 2009
Gambar 2.10 Keg. Seleksi Paskibraka TK Prov. dan Nasional 2010
Gambar 2.11 Kegiatan Pelaksanaan Paskibraka Tingkat Provinsi Tahun 2010
Gambar 2.12 Kegiatan Pelaksanaan Paskibraka Tingkat Provinsi Tahun 2011
Gambar 2.13 Tuan Rumah Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia pada Tahun 2009
Program pelayanan pengembangan dan keserasian kebijakan
pemuda, program pelayaan ini melaksanakan 2 (dua) indikator kinerja,
kedua indikator kinerja sampai dengan tahun 2012 belum memenuhi
target, kedua indikator ini adalah jumlah paket dokumen pendataan
potensi pemuda di 7 kabupaten/kota, dan jumlah pemuda yang mengikuti
peningkatan keimanan dan ketaqwaan.
Program pelayanan peningkatan upaya penumbuhan
kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda, program pelayanan ini
melaksanakan 6 (enam) indikator kinerja, ada 3 (tiga) indikator kinerja
yang telah memenuhi target sampai dengan akhir tahun renstra, ketiga
indikator kinerja itu adalah jumlah paket kegiatan Jambore Pemuda
Indonesia (JPI), jumlah paket kegiatan Bakti Pemuda Antar Provinsi
(BPAP), serta jumlah pemuda yang mengikuti SP-3, 34 orang per tahun.
Ada 3 (tiga) indikator kinerja yang belum memenuhi target, yakni jumlah
paket kegiatan JPD, jumlah pemuda yang mengikuti pelatihan
kewirausahaan, 50 orang per tahun, serta jumlah pemuda yang mengikuti
pelatihan keterampilan, 50 orang per tahun.
Gambar 2.14 Sosialisasi Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3) Tahun 2010
Gambar 2.15 Kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) dan
BPAP Tahun 2010
Program pencegahan penyalagunaan narkoba, melaksanakan 1
(satu) indikator kinerja, yakni jumlah pemuda yang mengikuti sosialisasi
penyuluhan tentang bahaya narkoba, 50 orang per tahun, sampai dengan
akhir tahun renstra 2012 target indikator kinerja ini belum bisa dipenuhi.
Program pelayanan pengembangan kebijakan dan manajemen
olahraga, program pelayanan ini melaksanakan 4 (empat) indikator
kinerja. Ada 1 (satu) indikator kinerja yang berhasil dipenuhi targetnya,
yakni indikator kinerja jumlah dokumen kegiatan monitoring dan
evaluasi, dan ada 3 (tiga) indikator kinerja yang belum dipenuhi targetnya,
yakni jumlah paket kegiatan rakor dispora, jumlah orang yang mengikuti
pelatihan pembinaan manajemen organisasi olahraga, 20 orang per tahun,
dan jumlah orang yang mengikuti raker BAPOPSI, 30 orang per tahun.
Gambar 2.16 Rakor Dispora Se Provinsi Kep. Bangka Belitung
Tahun 2010 dan 2011
Program pelayanan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga,
melaksanakan 18 (delapan belas) indikator kinerja. Ada 13 (tiga belas)
indikator yang berhasil dipenuhi targetnya sampai dengan akhir tahun
renstra. Ketiga belas indikator kinerja itu adalah jumlah paket kegiatan
penyelenggaraan tuan rumah POPWIL I Sumatera tahun 2010, jumlah
paket kegiatan penyelenggaraan TC POPWIL, jumlah paket kegiatan
pemberangkatan kontingen POPWIL, jumlah paket kegiatan TC POPNAS,
jumlah paket kegiatan pemberangkatan kontingen POPNAS, jumlah paket
kegiatan pemberangkatan kontingen POPCANAS, jumlah paket kegiatan
penyelenggaraan POPDA, jumlah paket kegiatan pemberangkatan
kontingen PPLP, jumlah paket kegiatan Kejurda Olahraga Pelajar Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, jumlah paket dokumen DED pembangunan
GOR, jumlah paket kegiatan seleksi olahraga tradisional tingkat provinsi,
jumlah paket kegiatan penyelenggaraan HAORNAS, dan jumlah atlet
pelajar daerah yang tergabung dalam PPLP, 20 orang per tahun. Ada 5
(lima) indikator kinerja yang belum memenuhi target kinerja, yaitu jumlah
paket kegiatan TC POPCANAS, jumlah paket kegiatan penyelenggaraan
POPCADA, jumlah paket kegiatan kompetisi futsal antar instansi HUT
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah paket kegiatan pembibitan
olahragawan berbakat, dan jumlah orang yang mengikuti peningkatan
mutu SDM atau pelatihan pelatih, 25 orang per tahun.
Gambar 2.17 TC POPWIL I Sumatera Tahun 2008 dan 2010
Gambar 2.18 Kontingen Babel pada POPWIL I Sumatera 2008 dan
2010
Gambar 2.19 TC POPNAS X Tahun 2009 dan XI Tahun 2011
Gambar 2.20 Kontingen Babel pada POPNAS 2009 di Yogyakarta dan 2011
di Riau
Gambar 2.21 Kejurda Pelajar Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2011
Gambar 2.22 POPDA V Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010
Gambar 2.23 Invitasi Olahraga Tradsional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2011
Gambar 2.24 Tuan Rumah Kejurnas Atletik PPLP di Bangka Belitung
Tahun 2009
Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga,
melaksanakan 6 (enam) indikator kinerja, ada 4 (empat) indikator kinerja
yang berhasil dipenuhi targetnya, keempat indikator itu adalah jumlah
paket kegiatan pengadaan peralatan cabor POPWIL 2010, jumlah paket
dokumen DED stadion terbuka, jumlah bangunan GOR, dan jumlah paket
dokumen Amdal sport center. Ada 2 (dua) indikator kinerja yang belum
berhasil dipenuhi targetnya, keduanya adalah jumlah paket kegiatan land
clearing lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan
manajemen konstruksi stadion terbuka, yang merupakan pembangunan
stadion terbuka.
Gambar 2.25 Pembangunan GOR Sahabudin di Sport Center Provinsi Kep. Babel Tahun 2010
Gambar 2.26 Pengadaan Peralatan Olahraga Keperluan POPWIL I
Sumatera Tahun 2010
Anggaran dan realisasi pendanaaan pelayanan Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam tabel 2.2 terdiri dari
belanja tidak langsung dan belanja langsung. Tren anggaran belanja tidak
langsung meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2008 anggaran
belanja tidak langsung sebesar Rp. 920.936.873,4 meningkat menjadi
Rp. 3.915.869.459 pada tahun 2012, hal ini disebabkan oleh adanya
penambahan pegawai dan kenaikan tunjangan daerah. Anggaran belanja
tidak langsung terbesar terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp.
3.915.869.459 dan terkecil terjadi pada tahun 2008 sebesar
Rp. 920.936.873.4 dimana pada saat itu Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru terbentuk, sehingga jumlah
pegawai yang ada masih sedikit dibandingkan sekarang. Realisasi
anggaran belanja tidak langsung terbesar pada tahun 2011 sebesar Rp.
2.675.512.194 sedangkan terkecil terjadi pada tahun 2008. Rasio antara
realisasi dan anggaran terbaik terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 80
persen dan terburuk terjadi pada tahun 2010 sebesar 70 persen, dan rata-
rata pertumbuhan anggaran belanja tidak langsung sebesar 57,32 persen
dan realisasi sebesar 17,32 persen.
Anggaran belanja langsung terbesar terjadi pada tahun 2010 yakni
sebesar Rp. 57.583.224.566, dari total anggaran itu Rp. 50.000.000.000
digunakan untuk pembangunan gedung olahraga GOR yang merupakan
proyek multiyear, sebelumnya pada tahun 2009 telah terlebih dulu
dianggarkan Rp. 4.500.000.000, jadi total anggaran pembangunan GOR
sebesar Rp. 54.500.000.000. Realisasi anggaran belanja langsung
terbesar juga terjadi pada tahun 2010 yakni sebesar Rp. 56.994.860.806,
dan rasio antara realisasi dan anggaran untuk belanja langsung terbaik
terjadi pada tahun 2010 sebesar 98,97 persen, dan terburuk terjadi pada
tahun 2011 sebesar 66,8 persen. Rata-rata pertumbuhan anggaran
belanja langsung sebesar 117 persen.
Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No Indikator Kinerja Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
A Administrasi Perkantoran
1
Jumlah bulan ketersediaan
jasa komunikasi, sumber
daya air, dan listrik, 12
bulan per tahun
- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%
2 Jumlah petugas kebersihan
kantor 19 orang per tahun
- 95 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 100% 100% 100% 100% 100%
3 Jumlah bulan ketersediaan
Alat Tulis Kantor (ATK), 12
bulan per tahun
- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%
4 Jumlah makanan dan
minuman tamu dan rapat
pegawai, 12 bulan per tahun
- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%
5 Jumlah bulan rapat
koordinasi dan konsultasi ke
luar daerah, 12 bulan per
tahun
- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%
6 Jumlah bulan surat
menyurat yang terkirim, 12
bulan per tahun
- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%
7 Jumlah tenaga jasa
administrasi keuangan, 7
orang per tahun
- 35 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 100% 100% 100% 100% 100%
No Indikator Kinerja Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
8 Jumlah bulan ketersediaan
barang cetakan dan
penggandaan, 12 bulan per
tahun
- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%
9 Jumlah tenaga jasa
penunjang pengelola
administrasi perkantoran, 10
orang per tahun
- 50 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100% 100% 100% 100% 100%
10 Jumlah peralatan kerja yang
diperbaiki, 7 alat per tahun
- 35 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 100% 100% 100% 100% 100%
11 Jumlah bulan ketersediaan
bahan bacaan bagi pegawai,
12 bulan per tahun
- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%
12 Jumlah bulan kebutuhan
penerangan gedung PPLP
dan gedung kantor, 12 bulan
per tahun
- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%
13 Jumlah unit peralatan dan
perlangkapan kantor, 45 unit
3 kali penyediaan
- 45 15 - 15 - 15 15 - 15 - 15 100% - 100% - 100%
B Sarana dan Prasarana
Aparatur
1 Jumlah paket dokumen DED - 1 1 - - - - 1 - - - - 100% - - - -
No Indikator Kinerja Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
2 Jumlah kantor yang
dibangun
- 1 - 1 - - - - - - - - - 0% - - -
3 Jumlah kendaraan
dinas/operasional, 5 mobil, 5
sepeda motor
- 10 2 5
- 3 2 0 - 0 - - 100% 0% - 0% -
4 Paket kegiatan perlengkapan
gedung kantor
- 2 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100% - 100% - -
5 Paket kegiatan peralatan
gedung kantor
- 2 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100% - 100% - -
6 Paket meubelair - 2 1 - - 1 - 1 - - - - 100% - - 0% -
7 Jumlah bulan pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional, 12 bulan
per tahun
- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100
%
100%
8 Jumlah bulan terpeliharanya
gedung kantor, 12 bulan per
tahun
- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100
%
100%
9 Jumlah bulan terpeliharanya
gedung PPLP, 12 bulan per
tahun
- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100
%
100%
10 Jumlah genset - 1 - - 1 - - - - - - - - - 0% - -
11 Paket kegiatan penghias
ruang rumah tangga
- 2 1 - - 1 - 0 - - 0 - 0% - - 0% -
No Indikator Kinerja Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
C Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
1 Jumlah orang yang mengikuti
pendidikan dan pelatihan, 10
orang per tahun
- 50 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%
2 Jumlah pegawai yang
mengikuti sosialisasi, 10 orang
per tahun
- 50 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%
D Peningkatan Disiplin Pegawai
1 Jumlah pakaian dinas PNS
dan PHL
- 200 - 100 - - 100 - 75 - - 97 75% 97%
2 Jumlah alat absensi sidik jari - 1 1 - - - - 1 - - - - 100% - - - -
E Peningkatan Peran Serta
Kepemudaan
1 Jumlah paket kegiatan kemah
karya pemuda
- 5 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 100% 0% 100% 0% 0%
2 Jumlah paket kegiatan
deklarasi pemuda
- 5 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0%
3 Jumlah pemuda yang
mengikuti Pertukaran Pemuda
Antar Negara (PPAN), 5 orang
per tahun
- 25 5 5 5 5 5 0 5 5 0 0 0% 100% 100% 0% 0%
No Indikator Kinerja Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
4 Paket kegiatan tuan rumah
PPAN dari Australia
- 1 - 1 - - - - 1 - - - - 100% - - -
5 Jumlah siswa dan siswi yang
mengikuti seleksi paskibraka
tingkat provinsi dan tingkat
nasional, 32 orang per tahun
- 160 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 100% 100% 100% 100% 100%
6 Jumlah pembina/pelatih yang
mengikuti pelatihan
paskibraka tingkat provinsi
dan tingkat nasional, 56 orang
per tahun
- 280 56 56 56 56 56 0 0 0 0 56 0% 0% 0% 0% 100%
7 Jumlah siswa dan siswi
sebagai pelaksana paskibraka
tingkat provinsi, 32 orang per
tahun
- 160 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 100% 100% 100% 100% 100%
8 Jumlah pemuda ynag
mengikuti kegiatan KPA dan
KPN, 10 orang per tahun
- 50 10 10 10 10 10 0 10 0 0 0 0% 100% 0% 0% 0%
9 Jumlah paket kegiatan lintas
nusantara remaja dan pemuda
bahari
- 5 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0% 0% 0% 100% 0%
10 Jumlah siswa dan siswi yang
mengikuti kegiatan seleksi
pertukaran siswa Ina- Jpan
(JENESYS), 10 orang per
tahun
- 50 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%
No Indikator Kinerja Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
11 Jumlah pemuda yang
mengikuti seleksi dan terpilih
kegiatan pemuda pelopor ke
tingkat nasional
- 8 - 2 2 2 2 - 2 2 2 2 - 100% 100% 100% 100%
F Pengembangan dan
Keserasian Kebijakan
Pemuda
1 Jumlah paket dokumen
pendataan potensi pemuda di
7 kabupaten/kota
- 1 - 1 - - - - 0 - - - - 0% - - -
2 Jumlah pemuda yang
mengikuti peningkatan
keimanan dan ketaqwaan, 50
orang per tahun
- 250 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%
G Pengkatan Upaya
Penumbuhan Kewirausahan
dan Kecakapan Hidup
Pemuda
1 Jumlah paket kegiatan
Jambore Pemuda Indonesia
(JPI)
- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%
2 Jumlah paket kegiatan Bakti
Pemuda Antar Provinsi (BPAP)
- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%
No Indikator Kinerja Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
3 Jumlah pemuda yang
mengikuti SP-3, 34 pemuda
per tahun
- 170 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 100% 100% 100% 100% 100%
4 Jumlah paket kegiatan
Jambore Pemuda Daerah (JPD)
- 5 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0% 0% 0% 0% 100%
5 Jumlah pemuda yang
mengikuti pelatihan
kewirausahaan, 50 orang per
tahun
- 250 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%
6 Jumlah pemuda yang
mengikuti pelatihan
keterampilan, 50 orang per
tahun
- 250 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%
H Upaya Pencegahan
Penyalagunaan Narkoba
1 Jumlah pemuda yang
mengikuti sosialisasi
penyuluhan tentang bahaya
narkoba, 50 orang per tahun.
- 250 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%
I Pengembangan Kebijakan
dan Manajemen Olahraga
1 Jumlah dokumen kegiatan
monitoring dan evaluasi
- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%
No Indikator Kinerja Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
2 Jumlah paket kegiatan rakor
Dispora
- 5 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0% 0% 100% 100% 100%
3 Jumlah orang yang mengikuti
pelatihan pembinaan
manajemen organisasi olahraga,
20 orang per tahun
- 100 20 20 20 20 20 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%
4 Jumlah orang yang mengkuti
raker BAPOPSI, 30 orang per
tahun
- 150 30 30 30 30 30 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%
J Pembinaan dan Pemasarakatan
Olahraga
1 Jumlah paket kegiatan
penyelenggaran tuan rumah
POPWIL I Sumatera tahun 2010
- 1 - - 1 - - - - 1 - - - - 100% - -
2 Jumlah paket kegiatan
penyelenggaraan Training Camp
(TC) POPWIL
- 3 1 - 1 - 1 1 - 1 - 1 100% - 100% - 100%
3 Jumlah paket kegiatan
pemberangkatan kontingen
POPWIL
- 3 1 - 1 - 1 1 - 1 - 1 100% - 100% - 100%
4 Jumlah paket kegiatan TC
POPNAS,
- 2 - 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100
%
- 100% -
5 Jumlah paket kegiatan
pemberangkatan kontingen
POPNAS
- 2 - 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100
%
- 100% -
No Indikator Kinerja Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
6 Jumlah paket kegiatan TC
POPCANAS
- 2 - 1 - 1 - - 0 - 0 - - 0% - 0% -
7 Jumlah paket kegiatan
pemberangkatan kontingen
POPCANAS
- 2 - 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100% - 100% -
8 Jumlah paket kegiatan
penyelenggaraan POPCADA
- 2 - 1 - 1 - - 0 - 0 - - 0% - 0% -
9 Jumlah paket kegiatan
penyelenggaraan POPDA
- 3 1 - 1 - 1 1 - 1 - 1 100% - 100% - 100%
10 Jumlah paket kegiatan
kompetisi futsal antar instansi
(HUT Provinsi Kep. Bangka
Belitung)
- 5 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0%
11 Jumlah paket kegiatan
pemberangkatan kontingen
PPLP
- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%
12 Jumlah paket kegiatan
pembibitan olahragawan
berbakat
- 5 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0% 100% 0% 0% 0%
13 Jumlah paket kegiatan Kejurda
Olahraga Pelajar Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
- 2 - 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100% - 100% -
14 Jumlah paket dokumen DED
pembangunan GOR
- 1 - 1 - - - - 1 - - - - 100% - - -
No Indikator Kinerja Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
15 Jumlah paket kegiatan seleksi
olahraga rekreasi dan
tradisional tingkat provinsi
- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%
16 Jumlah paket kegiatan
penyelenggaraan HAORNAS
- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%
17 Jumlah pelajar daerah yang
tergabung dalam PPLP, 20
orang per tahun
- 100 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100% 100% 100% 100% 100%
18 Jumlah orang yang mengikuti
peningkatan mutu
SDM/pelatihan pelatih, 25
orang per tahun
- 125 25 25 25 25 25 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%
K Peningkatan Sarana dan
Prasarana Olahraga
1 Jumlah paket kegiatan land
clearing lahan sport center
Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
- 2 1 - 1 - - 1 - - - - 100% - 0% - -
2 Jumlah paket kegiatan
pengadaan peralatan cabor
POPWIL 2010
- 1 - - 1 - - - - 1 - - - - 100% - -
3 Jumlah paket dokumen DED
stadion terbuka
- 1 - - 1 - - - - - - 1 - - 0% - 100%
4 Jumlah GOR yang dibangun - 1 - - 1 - - - - 1 - - - - 100% - -
No Indikator Kinerja Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
5 Jumlah paket dokumen amdal
sport center
- 1 1 - - - - 1 - - - - 100% - - - -
6 Manajemen Konstruksi (MK)
stadion terbuka
- 1 - - - 1 - - - - 0 - - - - 0% -
Tabel 2.3
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Uraian Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun
Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun
Rata-rata
Pertumbuhan
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Belanja
Tidak
Langsung
(Gaji, dan
Tunjangan)
920.936.873,4 2.714.907.090 3.034.270.432 3.351.545.102 3.915.869.459 - 1.951.479.309 2.145.543.575 2.675.512.194 - 71% 70% 80% 57,32% 17,32%
Belanja
Langsung
(Belanja
Pegawai,
Belanja
Barang dan
Jasa, serta
Belanja
Modal)
5.049.366.500 11.773.103.848 57.583.224.566 7.833.167.225 10.354.661.625 4.429.406.515 11.314.975.359 56.994.860.806 5.234.416.344 87,7% 96% 98,97% 66,8% 157,68% 216,65%
Sumber: CALK dan Laporan Pertanggung Jawaban Akhir Tahun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Indentifikasi Permasalahan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Indentifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:
1. Minimnya pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP) di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
2. Pada tabel 3.1 dapat dilihat jumlah pemuda Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung pada tahun 2010 sebanyak 357.288 orang, dengan
rincian 171.445 orang bertempat tinggal di kota, dan 185.843 orang
bertempat tinggal di desa, 187.034 orang pemuda laki-laki, dan
170.254 orang pemuda perempuan. Dari jumlah pemuda diatas,
berdasarkan data BPS Indonesia pada tabel 3.2 terjadi penggguran
pemuda sebesar 14,74 persen, umumnya mereka berjenis kelamin
perempuan sebesar 32,74 persen.
Tabel 3.1
Jumlah Distribusi, dan Komposisi Pemuda
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010
Sumber: Statistik Pemuda Provinsi Kep. Bangka Belitung, BPS Indonesia
Tabel 3.2
Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) Pemuda
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2010
Kota Desa Kota + Desa
Laki Perempuan Total Laki Perempuan Total Laki Perempuan Total
8,1
32,45
5,91
4,08
33
32,74
5,91
32,74
14,74
Sumber: Statistik Pemuda Provinsi Kep. Bangka Belitung, BPS Indonesia
Pemuda Berdasarkan Daerah Pemuda Berdasarkan Jenis Kelamin
Komposisi Pemuda di Kota dan Desa
Berdasarkan Jenis Kelamin
Kota Desa Total Laki Perempuan Total Kota Desa
171.445
185.843
357.288
187.034
170.254
357.28
8
Laki = 88.691 Perempuan = 82.754
Laki = 98.343 Perempuan = 87.500
3. Masalah pengguna narkoba kalangan pemuda di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
4. Masih rendahnya prestasi olahraga pelajar daerah dalam even POPWIL
(Pekan Olahraga Pelajar Wilayah) I Sumatera yang diikuti dari Provinsi
Aceh, Sumut, Riau, Kepri, Sumbar, Jambi, dan Bangka Belitung. Dari
tabel 3.1 dapat dilihat peringkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
pada even POPWIL I Sumatera 2008-2012 masih menduduki peringkat
6 dari 7 provinsi.
Tabel 3.3
Perolehan Medali Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Pada Even POPWIL I Sumatera Tahun 2008-2012
No Nama Even Jumlah Medali Peringkat Cabor
1 POPWIL I Sumatera di Batam Kepri, Tahun 2008
1 emas 3 perak
2 perunggu
6 - Emas dari pencaksilat - Perak dari tenis lapangan,
pencaksilat, dan tenis meja - Perunggu dari pencaksilat
2 POPWIL I
Sumatera di Bangka Belitung, Tahun 2010
1 emas 2 perak
6 perunggu
6 - Emas dari pencaksilat - Perak dari pencaksilat dan
tenis lapangan - Perunggu semua dari
pencaksilat
3 POPWIL I Sumatera di Medan Sumut, Tahun 2012
1 emas 3 perak
11 perunggu
6 - Emas dari pencaksilat - Perak dari pencaksilat, tenis
lapangan, dan tenis meja - Perunggu dari pencaksilat,
tenis lapangan, tenis meja, sepakbola, bola voli, dan bulutangkis
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Prestasi Dispora Provinsi Kep. Bangka
Belitung
Tabel 3.4
Perolehan Medali Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Pada Even POPNAS Tahun 2009-2011
No Nama Even Jumlah Medali Peringkat Cabor
1 POPNAS X di Yogyakarta, Tahun 2009
1 emas 2 perak
2 perunggu
22 - Emas dari atletik - Perak dari atletik - Perunggu dari atletik, dan
pencaksilat
2 POPNAS XI di Riau, Tahun 2011
3 emas 3 perak
4 perunggu
15 - Emas dari atletik - Perak dari atletik - Perunggu 3 dari atletik dan 1
pencaksilat
Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Prestasi Dispora Provinsi Kep. Bangka
Belitung
5. Pada tabel 3.3 dan 3.4 dapat dilihat bahwa Provinsi Bangka Belitung
masih sangat tergantung cabang olahraga pencaksilat dan atletik.
Disatu sisi sebagai kekuatan, di sisi lain ketergantungan ini juga dapat
dipandang sebagai kelemahan. Pada even POPWIL I Sumatera 66
persen dari total medali yang diperoleh, berasal dari cabang
pencaksilat. Hal yang sama terjadi juga pada even POPNAS, hampir 90
persen dari total medali yang diperoleh berasal dari cabang atletik, dan
sisanya berasal dari cabang pencaksilat, Cabang olahraga atletik tidak
di pertandingkan pada even POPWIL I Sumatera,.
6. Minimnya sarana dan prasarana olahraga di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, pada tahun 2015 Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung ditunjuk sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Wilayah
(PORWIL) Sumatera, kondisi saat ini di sport center Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung baru merealisasikan 1 (satu) GORprasarana lainnya
seperti kolam renang, stadion atletik, volley indoor, lapangan tenis,
stadion utama sepakbola lainnya belum dibangun.
7. Minimnya pembinaan pelatih olahraga atau guru olahraga sebagai
salah satu faktor keberhasilan atlet pelajar.
8. Minimnya cabang olahraga yang dibina di PPLP, saat ini PPLP hanya
membina 2 (dua) cabang olahraga yakni pencaksilat dan atletik.
9. Minimnya data tentang pemuda dan olahraga (OKP, atlet, pelatih,
wasit, juri, sarana dan prasarana pemuda dan olahraga).
10. Belum optimalnya koordinasi antara pemerintah provinsi dengan
pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan
program dan kegiatan. Dispora melaksanakan rapat koordinasi
sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
3.2 Telaahan Visi, Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih periode 2012-
2017 merupakan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung periode 2017-2012 yang terdapat dalam RPJMD Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Pengertian visi adalah rumusan umum cita-
cita yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, sedangkan misi
adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilakukan
untuk mewujudkan visi.
Visi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017
adalah:
“Terwujudnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
Mandiri, Maju, Berkeadilan dan Berdaya Saing Berbasis
Potensi Lokal Melalui Pengembangan Sinergitas dan
Konektivitas Perkotaan dan Pedesaan”
Makna pernyataan visi itu adalah:
1. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, adalah wilayah administratif yang
terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 yang
didalamnya terdapat masyarakat yang harus dilayani Pemerintah.
2. Mandiri, menunjukan bahwa pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung berlandaskan atas kemampuan sendiri masyarakat Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang memungkinkan dapat bekerja sama
dengan pihak lain yang saling menguntungkan.
3. Maju, adalah keinginan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung yang terus membangun, berpikir jauh ke depan dan kreatif
bukan hanya setara dengan daerah lain di Indonesia tetapi juga sejajar
dengan daerah di negara-negara maju.
4. Berkeadilan, adalah konsep pembangunan yang mengedepankan azas
pemerataan dan memiliki kesempatan yang sama bagi seluruh untuk
maju dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
5. Sinergitas dan Konektivitas, dimaknai sebagai upaya melibatkan
seluruh pemangku kepentingan dalam proses pembangunan dan
adanya keterkaitan yang erat, intensif dan menyeluruh antar level
pemerintahan.
6. Berdaya Saing, dimaknai sebagai kapasitas dan kemampuan
berkompetisi yang dihasilkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
untuk menghadapi segala tantangan pembangunan dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung.
Dalam upaya mencapai visi pembangunan, maka ada 5 (lima) Misi
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017.
1. Pengembangan ekonomi kerakyatan melalui penguatan kapasitas
lembaga ekonomi rakyat untuk menciptakan sentra-sentra
pembangunan produk unggulan wilayah
pedesaan/kecamatan/kabupaten/kota sesuai dengan kultur dan
potensi wilayah bagi mewujudkan keseimbangan pembangunan
antarwilayah dan antarsektoral.
2. Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas SDM (Society
Empowerment) melalui keterlibatan secara aktif masyarakat melalui
kemitraan pembangunan desa dan kota secara mandiri dengan
pemenuhan terhadap kualitas kebutuhan dasar masyarakat Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
3. Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian tata
ruang dengan memperhatikan keseimbangan pembangunan ekonomi,
sosial, budaya, pemanfaatan SDA pembanguna sarana dan prasarana
serta melakukan upaya rehabilitasi, reklamasi dan fungsionalisasi
terhadap lahan-lahan kritis menjadi lahan produktif melalui penataan
tata ruang yang harmonis sesuai dengan peruntukan dengan
melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat secara terpadu dan
bersinergi.
4. Percepatan pembangunan infrastruktur wilayah dan pengembangan
wilayah strategis dan cepat tumbuh untuk meningkatkan daya saing
daerah dan memperkuat pondasi ekonomi daerah dalam rangka
menghadapi era globalisasi dan keterbukaan persaingan global.
5. Perwujudan good governance dan clean governance melalui penciptaan
etos kerja dan kualitas pelayanan birokrasi dengan penguatan
kelembagaan dan penyusunan peraturan daerah yang berkualitas bagi
pelayanan masyarakat Bangka Belitung.
Terkait dengan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih, tugas pokok, uraian tugas dan fungsi Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:
1. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
melaksanakan kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi tugas
pembantuan dibidang pemuda dan olahraga.
2. Pemassalan olahraga prestasi dan olahraga tradisional bagi pelajar,
mahasiswa, dan pemuda.
3. Pembinaan dan pemberdayaan organisasi kepemudaan, dan pelatihan
kepemimpinan dan manajemen pengurus organisasi kepemudaan.
4. Pembinaan pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan serta
produktivitas pemuda.
Uraian tugas dan fungsi diatas bertujuan untuk mewujudkan makna
pernyataan Visi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mandiri,
maju, dan daya saing dibidang pemuda dan olahraga.
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia
Sasaran strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia
Tahun 2010-2014 adalah:
1. Meningkatkan peningkatan character building melalui gerakan
revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan, yang ditandai
dengan:
a. Meningkatnya fasilitasi peningkatan wawasan kebangsaan,
perdamaian, dan lingkungan hidup bagi pemuda.
b. Meningkatnya fasilitasi pengembangan kepemimpinan pemuda.
c. Meningkatnya fasilitasi pengembangan kewirausahaan pemuda.
d. Meningkatnya fasilitasi pengembangan kepeloporan pemuda, serta
e. Terlaksananya fasilitasi pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan
perencanaan program bagi pengelola organisasi kepemudaan
2. Meningkatkan revitalisasi gerakan pramuka, yang ditandai dengan
meningkatkan fasilitasi pendidikan kepanduan.
3. Meningkatkan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas
pemuda.
4. Meningkatnya budaya olahraga, yang ditandai dengan meningkatnya
partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga.
5. Meningkatkan prestasi olahraga di tingkat regional dan internasional.
6. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya dalam rangka peningkatan tata kepemerintaan yang baik.
7. Meningkatnya peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia yang ditandai dengan
terlaksananya operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana
aparatur.
Faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi
permasalahan SKPD ditinjau dari sasaran strategis Kementerian Pemuda
dan Olahraga Indonesia adalah:
1. Sebagian kecil sasaran startegis Kementerian Pemuda dan Olahraga
merupakan pelaksanaan tugas pokok dan uraian tugas dan fungsi
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda
bertugas mengembangkan kepemimpinan pemuda. Bidang
Kewirausahaan Pemuda mempunyai tugas pemberdayaan dan
pengembangan kewirausahaan serta produktivitas pemuda. Bidang
Olahraga Masyarakat dan Rekreasi mempunyai mempunyai tugas
memassalkan olahraga, baik olahraga prestasi maupun olahraga
rekreasi atau tradisional.
2. Kebijakan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dalam mendukung peningkatan tata
kepemerintahan yang baik. Misi 5 (lima) Pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, perwujudan good government dan clean government.
3. Sumber daya yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, baik pegawai maupun aset yang dimiliki,
akan sangat membantu dari pencapaian sasaran strategis Kementerian
Pemuda dan Olahraga Indonesia.
Faktor-faktor penghambat dari pelayanan SKPD yang
mempengaruhi permasalahan SKPD ditinjau dari sasaran strategis
Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia adalah:
1. Beberapa sasaran strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga seperti
revitalisasi gerakan pramuka, pengembangan penguasaan teknologi,
dan meningkatkan fasilitasi pengembangan kepeloporan pemuda, tidak
didukung oleh oganisasi dan tata laksana Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Idealnya unit kerja atau bidang
pemuda pada SKPD Dispora merangkum sebagian besar pelayanan
kepemudaan seperti yang diamanatkan Undang-undang Nomor 40
Tahun 2009 tentang Kepemudaan, seperti penyadaran, pemberdayaan,
dan pengembangan. Kondisi saat ini organisasi dan tata laksana
Dispora hanya mengakomodir pengembangan kepemimpinan dan
pengembangan kewirausahaan pemuda.
2. Kurangnya pendanaan, baik APBD maupun APBN dalam rangka
pelaksanaan program dan kegiatan bidang pemuda dan olahraga.
3. Belum optimalnya koordinasi dalam hal perencanaan, pengganggaran
dan pelaksanaan program dan kegiatan dengan kabaputen, kota, dan
Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia.
4. Kurangnya sarana dan prasarana olahraga di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung untuk mendukung penciptaan pemassalan olahraga
dan prestasi olahraga.
3.4 Telaahan Renstra Kabupaten/Kota
Dalam renstra Kabupaten/Kota ditetapakan anggaran yang bersifat
indikatif dengan kerangka pengeluaran jangka menengah yaitu
penetepana penganggaran berdasarkan kebijakan. Ketika melakukan
penetapan kebijakan tersebut, dilakukan perspektif dari satu tahun
anggaran dengan mempertimbangkan implikasi biaya akibat keputusan
tersebut dalam prakiraan maju atau anggrana thaun berikutnya dengan
mempertimbangkan keseimbangan antara program – program.
Hubungan antara Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 – 2017 dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012 – 2017 adalah bahwa Rencana Strategis Dinas
Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupkan
salah satu dokumen teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis
dari rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2012 – 2017 yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategis, kebijakan dan indikasi
rencana program lima tahunan meliputi program lintas SKPD dan
program lintas wilayah.
Untuk dapat memudahkan pengembangan potensi kepemudaan,
keolahragaan san sarana dan prasarana pemuda maupun olahraga, maka
dibutuhkan adanya Peraturan Daerah yang mengatur dalam lingkup
Pemuda dan Olahraga serta sarana dan prasarananya. Demi kemajuan
pemuda dan olahraga akan sangat dibutuhkan adanya inventarisasi data
kepemudaan serta keolahragaan
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
4.1 Visi dan Misi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan struktur organisasi, uraian tugas Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Visi dan Misi Pemerintah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta Visi dan Misi Kementerian
Pemuda dan Olahraga Indonesia, maka Visi Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 adalah:
“Terwujudnya Jiwa Kepemimpinan, dan Kewirausahaan
Pemuda, serta Prestasi Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung” Makna yang terkandung dalam visi itu adalah:
1. Keinginan untuk mewujudkan karakter jiwa kepemimpinan pemuda,
yakni pengembangan potensi keteladanan, keberpengaruhan, serta
penggerak pemuda, melalui pendidikan dan pelatihan, serta pembinaan
OKP.
2. Keinginan untuk mewujudkan kewirausahaan pemuda yang memiliki
keterampilan dan kemandirian dalam berusaha, serta menciptakan
peluang pekerjaan.
3. Keinginan untuk mewujudkan prestasi olahraga Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, terutama prestasi olahraga bagi pelajar yang mampu
bersaing wilayah regional Sumatera dan Nasional.
Dalam upaya untuk mencapai visinya, Misi Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:
1. Meningkatkan pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan
pemuda.
2. Meningkatkan pemassalan olahraga dan pembinaan prestasi olahraga.
3. Meningkatkan pemberdayaan fungsi administrasi umum, keuangan dan
perencanaan, untuk mendukung kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tujuan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung 2012-2017 adalah:
1. Meningkatkan kepemimpinan pemuda, melalui pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan.
2. Meningkatkan pembinaan terhadap Organisasi Kepemudaan (OKP).
3. Meningkatkan kewirausahaan pemuda melalui pendidikan, pelatihan,
dan bantuan akses modal.
4. Meningkatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi kalangan
pemuda.
5. Meningkatkan prestasi olahraga pelajar daerah pada tingkat regional
maupun nasional
6. Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana olahraga di sport center
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
7. Meningkatkan kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan
prestasi bagi pelajar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
8. Meningkatkan pembinaan cabang olahraga dan atlet melalui PPLP dan
PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
9. Meningkatkan pendataan dibidang pemuda dan olahraga
10. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD kabupaten dan kota yang
membidangi pemuda dan olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan
program dan kegiatan.
Sasaran jangka menengah pelayanan Dinas Pemuda dan olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seperti terdapat dalam tabel 4.1
adalah:
1. Meningkatnya karakter jiwa kepemimpinan pemuda, dengan indikator
sasaran jumlah pemuda kader kepemimpinan.
2. Meningkatnya pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP), dengan
indikator sasaran jumlah organisasi kepemudaan yang dibina.
3. Meningkatnya jumlah pemuda yang memiliki keterampilan dalam
berusaha, dengan indikator sasaran jumlah pemuda kader
kewirausahaan.
4. Meningkatnya pemahaman pemuda akan bahaya narkoba, dengan
indikator sasaran jumlah pemuda yang mengikuti sosialisasi
pemahaman tentang bahaya narkoba.
5. Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dalam even POPWIL (Pekan Olahraga Pelajar Wilayah) I
Sumatera dan POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional), dengan
indikator sasaran peringkat yang dicapai kontingen Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
6. Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, dengan indikator sasaran jumlah sarana
dan prasarana yang dibangun.
7. Meningkatnya kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan
olahraga prestasi bagi pelajar, dengan indikator sasaran jumlah
pelatih olahraga yang mengikuti pelatihan atau kursus.
8. Meningkatnya pembinaan cabang olahraga dan atlet melalui PPLP dan
PPLPD, dengan indikator sasaran jumlah cabang olahraga (cabor) yang
dibina.
9. Meningkatnya pendataan dibidang pemuda dan olahraga Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, dengan indikator jumlah dokumen data.
10. Meningkatnya koordinasi dengan SKPD kabupaten kota dalam
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan,
dengan indikator jumlah rapat koordinasi yang dilaksanakan.
11. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran untuk mendukung
teknis kegiatan dinas.
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Meningkatkan
kepemimpinan
pemuda
Meningkatnya
karakter jiwa
kepemimpinan
pemuda
Jumlah
pemuda kader
kepemimpinan
40 orang 40 orang 40 orang 40 orang 40 orang
2 Meningkatkan
pembinaan
terhadap OKP
Meningkatnya
pembinaan OKP
Jumlah OKP
yang dibina
5 OKP 5 OKP 5 OKP 5 OKP 5 OKP
3 Meningkatkan
kewirausahaan
pemuda
Meningkatnya
jumlah pemuda
yang memiliki
keterampilan
dalam berusaha
Jumlah
pemuda kader
kewirausahaan
70 orang 70 orang 70 orang 70 orang 70 orang
4 Meningkatkan
sosialisasi
tentang bahaya
narkoba bagi
kalangan
pemuda
Meningkatnya
pemahaman
pemuda akan
bahaya narkoba
Jumlah
pemuda yang
mengikuti
sosialisasi
pemahaman
tentang bahaya
narkoba
50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang
5 Meningkatkan
prestasi
olahraga pelajar
daerah pada
tingkat regional
maupun
nasional
Meningkatnya
prestasi olahraga
pelajar Provinsi
Kep. Babel dalam
even POPWIL I
dan POPNAS
(Pekan Olahraga
Pelajar Nasional)
Peringkat yang
dicapai
kontingen
Provinsi Kep.
Babel dalam
even POPWIL I
Sumatera dan
POPNAS
Peringkat
16
POPNAS
Peringkat
5
POPWIL I
Sumatera
Peringkat
15
POPNAS
Peringkat
5
POPWIL I
Sumatera
Peringkat
14
POPNAS
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran Pada Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
6 Meningkatkan
sarana dan
prasarana
olahraga di sport
center Provinsi
Kepulauan
Bangka Belitung
Meningkatnya sarana
dan prasarana olahraga
di sport center provinsi
Kepulauan Bangka
Belitung
Jumlah prasarana
olahraga yang
dibangun
1
Stadion
Utama
4 prasarana
yang teridiri
dari: 1 lap.
Sepakbola
pendamping,
1 kolam
renang, 1
GOR mini,
dan 1
pondokan
atlet
2
prasarana
yang
terdiri
dari: 1
lapangan
tembak,
dan 1
lapangan
tenis
2
prasara
na yang
terdiri
dari: 1
lapanga
n
olahraga
air, dan
1
lapanga
n atletik
2
prasaran
a yang
terdiri
dari:
track
road
race, dan
1 mall
pemuda
7 Meningkatkan
kualitas guru atau
pelatih olahraga
pendidikan dan
olahraga prestasi
bagi pelajar di
Provinsi Kep.
Babel
Meningkatnya kualitas
pelatih olahraga bagi
pelajar
Jumlah pelatih
olahraga yang
mengikuti
pelatihan dan
kursus
20 orang 20 orang 20 orang 20
orang
20 orang
8 Meningkatkan
pembinaan
cabang olahraga
melalui PPLP dan
PPLPD Provinsi
Kep. Babel
Meningkatnya
pembinaan cabor dan
atlet melalui PPLP dan
PPLPD
Jumlah cabang
olahraga yang
dibina
3 cabang
olahraga
5 cabang
olahraga
5 cabang
olahraga
6
cabang
olahraga
6 cabang
olahraga
9 Meningkatkan
pendataan
dibidang pemuda
dan olahraga
Meningkatnya
pendataan dibidang
pemuda dan olahraga
Jumlah dokumen
data
1
dokumen
data
pemuda
1 dokumen
data
olahraga
- - -
10 Meningkatkan
koordinasi dengan
SKPD kabupaten
kota yang
mebidangi
pemuda dan
olahraga dalam
rangka
perencanaan,
penganggaran dan
pelaksanaan
program dan
kegiatan
Meningkatnya
koordinasi dengan
SKPD kabupaten kota
dalam rangka
perencanaan,
penganggaran dan
pelaksanaan program
dan kegiatan
Jumlah rapat
koordinasi yang
dilaksanakan
2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
11 Meningkatkan
pelayanan
administrasi
perkantoran
untuk
mendukung
teknis kegiatan
dinas
Meningkatnya berbagai
kegaitan jasa layanan
dinas
Jumlah bulan
ketersediaan
layanan
administrasi
perkantoran
12 bulan 12 bulan 12 bulan 12
bulan
12 bulan
4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, pengertian strategi adalah langkah-
langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan
misi, sedangkan kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh
pemerintah darah untuk mencapai tujuan.
Pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017, misi
kedua, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas SDM (societye
empowerment) melalui keterlibatan secara aktif masyarakat melalui
kemitraan pembangunan desa dan kota secara mandiri dengan pemenuhan
terhadap kualitas kebutuhan dasar masyarakat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, merupakan misi yang berkaitan dengan Dinas Pemuda
dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, salah satu strateginya
adalah harmonisasi dan integrasi program-program yang terkait dengan
pemberdayaan masyarakat, dilakukan agar meningkatkan Indeks
Pembangunan Manuasi (IPM) Bangka Belitung, dilaksanakan melalui arah
kebijakan:
1. Pemberdayaan, pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan
pemuda yang mendukung tumbuhnya partisipasi masyarakat melalui
pengembangan ekonomi kreatif dan pembangunan pariwisata daerah.
2. Pemassalan olahraga dan pembinaan prestasi olahraga.
Berdasarkan arah strategi dan kebijakan RPJMD 2012-2017
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, arah strategi dan kebijakan Dinas
Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:
1. Peningkatan peran serta kepemudaan, untuk melaksanakan strategi ini
dilaksanakan dengan kebijakan:
a. Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam rangka
pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan peran serta
kepemudaan seperti pengembangan kepemimpinan pemuda.
b. Penyelenggaraan kegiatan yang bertujuan meningkatan peran serta
kepemudaan, dan pelaksanaan pemberdayaan pemuda.
c. Pendataan terhadap Organisasi Kepemudaan (OKP), kemahasiswaan,
dan kepelajaran.
d. Pembinaan terhadap OKP, kemahasiswaan, dan kepelajaran.
e. Pemberian informasi kepada pemuda terhadap program dan kegiatan
kepemudaan.
2. Peningkatan pembinaan generasi muda, untuk melaksanakan strategi
ini dilaksanakan dengan kebijakan:
a. Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam rangka
pembinaan generasi muda.
b. Pelaksanaan paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
c. Koordinasi dan kerjasama dengan dinas yang membidangi
kabupaten/kota dalam rangka seleksi peserta paskibraka tingkat
nasional dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
3. Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup
pemuda, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan:
a. Pemetaan potensi usaha dan sektor usaha bagi pemuda.
b. Koordinasi dan kerjasama dengan instansi lainnya yang
melaksanakan kegiatan pemberdayaan, atau pelatihan
kewirausahaan atau keterampilan bagi masyarakat.
c. Pelatihan kewirausahan dan keterampilan usaha bagi pemuda.
d. Melakukan inventarisasi informasi akses modal bagi pemuda untuk
berusaha.
4. Pencegahan penyalagunaan narkoba bagi pemuda, strategi ini
dilaksanakan kebijakan:
a. Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga, instansi dan LSM yang
terlibat dalam usaha pencegahan, pengawasan, pemberantasan,
penindakan, serta penggiat anti narkoba.
b. Penyusunan bahan informasi sosialisasi narkoba bagi pemuda.
c. Penentuan sasaran pemuda yang akan diberikan sosialisasi.
5. Pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga, strategi ini
dilaksanakan dengan kebijakan:
a. Melakukan rapat koordinasi dengan SKPD yang membidangi
pemuda dan olahraga se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam
hal perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan
kegiatan.
b. Melakukan workshop keolahragaan.
c. Melakukan rapat koordinasi BAPOPSI pusat dan daerah.
6. Peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, strategi ini
dilaksanakan dengan kebijakan:
a. Pembinaan prestasi olahraga pendidikan dan olahraga prestasi bagi
pelajar melalui PPLP dan PPLPD.
b. Peningkatan kualitas pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi
pelajar.
c. Penyelenggaraan pertandingan olahraga pendidikan pelajar secara
berkala, Kejurda pelajar dan Pekan Olahraga Pelajar.
d. Partispasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada even olahraga
pelajar wilayah atau nasional seperti POPWIL, POPNAS, dan
POPCANAS.
e. Pembinaan dan penyelenggarakan even olahraga tradisional dan
rekreasi, sekaligus partisipasi pada even wilayah dan nasional.
f. Koordinasi dan kerjasama dengan KONI (Komite Olahraga Nasional
Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terkait dengan
pembinaan dan penyelenggaraan even olahraga.
g. Pemassalan olahraga bagi masyarakat dengan menyelenggaran
kejuaraan olahraga, sosialiasi mengenai olahraga, sosialisasi standar
sarana dan prasarana olahraga.
7. Peningkatan sarana dan prasarana olahraga, strategi ini dilaksanakan
dengan kebijakan:
a. Peningkatan sarana dan prasarana di sport center Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
b. Pendataan sarana dan prasarana yang ada di kabupaten/kota
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
c. Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga di
wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
8. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran, sarana dan
prasarana aparatur, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan:
a. Peningkatan penyediaan berbagai jasa layanan untuk mendukung
teknis kegiatan.
b. Peningkatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.
c. Peningkatan rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
d. Inventarisasi peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana
aparatur.
e. Peningkatan pemeliharaan gedung kantor, asrama PPLP, dan
pemeliharaan rutin terhadap kendaraan dinas/operasional.
9. Peningkatan disiplin dan kapasitas sumber daya apartur, strategi ini
dilaksanakan dengan kebijakan:
a. Inventarisasi perihal yang perlu dilakukan peningkatan disiplin.
b. Inventarisasi kebutuhan peningkatan kapasitas pegawai melalui
sosialisasi dan bimtek.
c. Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan narasumber terkait
pelaksanaan sosialisasi dan bimtek.
d. Mengikutsertakan pegawai dalam sosialisasi dan bimtek yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pegawai.
10. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan:
a. Meningkatkan koordinasi sub bagian perencanaan, sub bagian
keuangan, dan sub bagian umum terkait penyusunan program
kegiatan, penyusunan angggaran, dan pelaksanaan kegiatan dan
kegiatan.
b. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama sub bagian keuangan, sub
bagian perencanaan dengan bidang teknis Dispora Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung menyangkut penyusunan,
pelaksanaan anggaran, dan capaian kinerjanya.
c. Menyusun dokumen perencanaan SKPD dan catatan laporan atas
keuangan.
Tabel 4.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Terwujudnya jiwa kepemimpinan, dan kewirausahaan pemuda, serta prestasi Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(1) Meningkatkan pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan pemuda
(1) Meningkatkan kepemimpinan pemuda (2) Meningkatkan pembinaan terhadap OKP
(1) Meningkatnya karakter jiwa kepemimpinan pemuda (2) Meningkatnya pembinaan OKP
(1) Peningkatan peran serta kepemudaan (2) Peningkatan pembinaan generasi muda
(a) Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam rangka pelaksanaan program kegiatan peningkatan peran serta kepemudaan seperti pengembangan kepemimpinan pemuda (b) Penyelanggaraan kegiatan yang bertujuan meningkatkan peran serta kepemudaan (c) Pendataan terhadap OKP (d) Pembinaan terhadap OKP (e) pemberian informasi kepada masyarakat dan pemuda terhadap program dan kegiatan kepemudaan. (a) Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olaharga dalam rangka pembinaan generasi muda (b) Pelaksanaan paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (c) Koordinasi dan kerjasama dengan SKPD yang membidangi pemuda dalam rangka seleksi paskibraka tingkat nasiuonal dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(3) Meningkatkan kewirausahaan pemuda melalui pendidikan, pelatihan, dan bantuan akses modal (4) Meningkatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi kalangan pemuda
(3) Meningkatnya jumlah pemuda yang memiliki keterampilan dalam berusaha. (4) Meningkatnya pemahaman pemuda akan bahaya narkoba
(3) peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda (4) Pencegahan penyalagunaan narkoba bagi pemuda
(a) Pemetaan potensi usaha dan sector usaha bagi pemuda (b) koordinasi dan kerjasama dengan instansi lainnya yang melaksanakan kegiatan pemberdayaan, atau pelatihan kewirausahaan dan keterampilan usaha bagi masyarakat (c) Pelatihan kewirausahaan dan keterampilan usaha bagi pemuda (d) melakukan inventarisasi informasi akses modal bagi pemuda untuk berusaha. (a) koordinasi dan kerjasama dengan lembaga, instansi, LSM, dan orang yang terlibat dalam pencegahan, pengawasan, pemberantasan, dan penggiat anti narkoba. (b) penyusunan bahan informasi sosialisasi narkoba bagi pemuda (c) penetuan sasaran pemuda yang akan diberikan sosialisasi
(5) Meningkatkan prestasi olahraga pelajar daerah pada tingkat regional maupun nasional
(5) Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kep. Bangka Belitung pada even POPWIL I Sumatera dan POPNAS
(5) Pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga
(a) Melakukan rapat koordinasi dengan SKPD kabupaten/kota se Provinsi Kep. Bangka Belitung yang membidangi pemuda dan olahraga dalam hal perencanaan, pengggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan (b) melakukan waorkshop olahraga (c) melakukan rakor BAPOPSI pusat dan daerah
Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(6) Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (7) Meningkatkan kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar (8) Meningkatkan pembinaan cabang olahraga melalui PPLP dan PPLPD
(6) Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga di sport center (7) Meningkatnya kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar (8) Meningkatnya pembinaan cabang olahraga dan atlet yang dibina pada PPLP dan PPLPD
(6) Peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga (7) Peningkatan sarana dan prasarana olahraga
(a) Pembinaan prestasi olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar, melalui PPLP dan PPLPD (b) Peningkatan kualitas dan kapasitas pelatih olahraga pendidikan (c) penyelenggaraan pertandinagn olahraga pendidikan pelajar secara berkala melalui Kejurda pelajar dan pekan olahraga pelajar. (d) Partisipasi kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada even olahraga pelajar wilayah dan nasional. (e) Pembinaan dan penyelenggaraan even olahraga tradisional dan rekreasi, sekaligus partisipasi pada even wilayah dan nasional. (f) Koordinasi dan kerjasama dengan KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terkait dengan pembinaan dan penyelenggaraan even olahraga. (a) Peningkatan sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (b)Pendataan sarana dan prasarana olahraga yang ada di kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (c) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(9) Meningkatkan pendataan dibidang pemuda dan olahraga (10) Meningkatkan koordinasi dengan SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi pemuda dan olahraga dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan (11) Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran untuk mendukung teknis kegiatan dinas
(9) Meningkatnya pendataan dibidang pemuda dan olahraga (10) Meningkatnya koordinasi dengan SKPD kabupaten kota dalam rangka perencanaan, pengangaran dan pelaksanaan program dan kegiatan (11) Meningkatnya berbagai kegaitan jasa layanan dinas
(8) Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana aparatur. (9) Peningkatan disiplin dan kapasitas sumber daya aparatur (10) Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
(a) Peningkatan penyediaan berbagai jasa layanan untuk mendukung teknis kegiatan. (b) peningkatan penyediana peralatan dan perlengkapan kantor. (c) peningkatan rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. (d) Inventarisasi peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur. (e) Peningkatan pemeliharaan gedung kantor, asrama PPLP, dan pemeliharaan rutin terhadap kendaraan dinas operasional. (a) Inventarisasi objek pningkatan disiplin pegawai. (b) Inventarisasi kebutuhan peningkatan kapasitas melalui sosialisasi dan bimtek. (c) Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga terkait dengan pelaksanaan sosialisasi dan bimtek. (d) Mengikutsertkan pegawai dalam sosialisasi dan bimtek yang bertujuan meningkatkan kemampuan pegawai (a) Meningkatkan koordinasi subbag perencanaan, subbag keuangan, dan subbag umum terkait penyusunan program kegiatan, penyusunan angggaran, dan pelaksanaan kegiatan.
Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(b) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama sekretariat dengan bidang teknis Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan capaian kinerja.
(c) Menyusun dokumen perencanaan
SKPD dan catatan laporan atas keuangan
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana program dan kegiatan Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2012-2017 disusun
berdasarkan tugas pokok dan fungsi SKPD, dengan memperhatikan visi,
misi, tujuan dan sasaran. Program dan kegiatan yang telah disusun juga
telah disesuaikan dengan program bidang pemuda dan olahraga yang
terdapat pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2012-
2017. Program dan kegiatan dimaksud adalah:
A. PROGRAM ADA DI SETIAP SKPD (URUSAN RUTIN):
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (1.18.01.01)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik
c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
d. Penyediaan jasa administrasi keuangan
e. Penyediaan jasa kebersihan kantor
f. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
g. Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)
h. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
i. Penyediaan komponen instalasi/penerangan bangunan kantor
j. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
k. Penyediaan peralatan rumah tangga
l. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
m. Penyediaan makanan dan minuman rapat dan tamu
n. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur(1.18.01.02)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Pembangunan gedung kantor
b. Pengadaan kendaraan dinas dan operasional
c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
d. Pengadaan peralatan gedung kantor
e. Pengadaan meubelair
f. Pengadaan rambu/plang petunjuk
g. Pengadaan alat-alat bengkel
h. Pengadaan konstruksi jaringan air
i. Pengadaan penghias ruang rumah
j. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor (GOR)
k. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional
l. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
m. Pemeliharaan rutin/berkala asrama PPLPD
n. DED gedung kantor
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur (1.18.01.03)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Pengadaan mesin/kartu absensi
b. Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya
c. Pengadaan pakaian korpri dan hari-hari tertentu
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
(1.18.01.05)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Sosialisasi peraturan perundang-undangan
b. Bimtek implementasi peraturan perundang-undangan
c. Analisa Jabatan (Anjab)
d. Analisa Beban Kerja (ABK) dan penyusunan peta jabatan SKPD
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan (1.18.01.06)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtiar kinerja SKPD (LAKIP,
LKPJ, dan LPPD)
b. Penyusunan Catatan Laporan Atas Keuangan (CLAK) SKPD
c. Penyusunan dokumen perencanaan SKPD
B. PROGRAM URUSAN WAJIB
1. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan (1.18.01.16)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP)
b. Peningkatan manajemen bagi pengurus OKP
c. Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan bagi pemuda
d. Fasilitasi bakti sosial pemuda
e. Seleksi dan pertukaran siswa
f. Seleksi dan pengiriman Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN)
g. Seleksi dan pelaksanaan Kapal Pemuda ASEAN (KPA) dan Kapal
Pemuda Nusantara (KPN)
h. Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP)
i. Temu/pameran prestasi hasil karya pemuda
j. Kemah Karya Pemuda (KKP)
k. Jambore Pemuda Daerah (JPD)
l. Jambore Pemuda Indonesai (JPI)
m. Seleksi dan pengiriman pemuda pelopor
n. Pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda Tingkat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
2. Program Pembinaan Generasi Muda (1.18.01.29)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Pelatihan pelatih paskibraka tingkat nasional dan tingkat Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
b. Seleksi dan pengiriman paskibraka tingkat nasional dan tingkat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
c. Pelaksanaan paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
d. Peningkatan wawasan kebangsaan bagi pemuda
3. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecapakapan Hidup Pemuda (1.18.01.17)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Pendidikan kewirausahaan pemuda
b. Pelatihan keterampilan pemuda
c. Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3)
d. Rencana Aksi Daerah (RAD) pembangunan kepemudaan
e. Penyusunan dokumen informasi akses modal bagi usaha pemuda
4. Program Upaya Pencegahan Penyalagunaan Narkoba (1.18.01.18)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda
5. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga
(1.18.01.19)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Rapat koordinasi teknis SKPD yang membidangi pemuda dan olahraga
se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
b. Workshop manajemen keolahragaan tingkat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
c. Raker BAPOPSI tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
d. Penyusunan profil Dispora
e. Monitoring dan evaluasi (Monev)
6. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga (1.18.01.20)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat PPLP dan PPLPD
b. Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan
berprestasi (olahraga pendidikan dan prestasi untuk pelajar)
c. Peningkatan kualitas pelatih atau guru olahraga pendidikan dan
prestasi bagi pelajar
d. Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
e. Training Camp (TC) POPWIL I Sumatera
f. Pemberangkatan kontingen POPWIL I Sumatera
g. TC Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
h. Pemberangkatan kontingen POPNAS
i. Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Cacat Daerah (POPCADA)
j. TC Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS)
k. Pemberangkatan kontingen POPCANAS
l. Penyelenggaraan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
m. Penyelenggaraan perlombaan olahraga rekreasi dan tradisional tingkat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
n. Pemberangkatan kontingen olahraga rekreasi dan tradisional ke
tingkat nasional
o. Penyusunan buku dokumentasi olahraga rekreasi dan tradisional
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
p. Pemassalan olahraga rekreasi dan tradisional Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung bagi pelajar
q. Sosialisasi Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) tingkat Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
r. Perlombaan Senam Kesehatan Jasmani (SKJ) tingkat Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
s. Peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS)
7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga (1.18.01.21)
Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:
a. Pembangunan sarana dan prasarana olahraga di lahan sport center
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
b. Pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga
c. DED sarana dan prasarana olahraga
d. Supervisi pembangunan sarana dan prasarana olahraga
e. MK (Manajemen Konstruksi) pembangunan sarana dan prasarana
olahraga
f. Pekerjaan land clearing lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
g. Pengerjaan landscape dan ME GOR Sahabudin
h. Pengadaan peralatan olahraga
i. Indentifikasi peralatan olahraga untuk penyandang cacat.
Tabel 5.1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Rencana Program dan Kegiatan
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) 1. Meningkatkan
kepemimpinan pemuda
2. Meningkatan pembinaan terhadap Organisasi Kepemudaan (OKP)
1. Meningkatnya karakter jiwa kepemimpinan pemuda
2. Meningkatnya pembinaan
OKP
1. Jumlah pemuda kader kepemimpinan
2. Jumlah OKP yang dibina
1.18.01.16 1.18.01.16.01
1.18.01.16.11
1.18.01.16.02
1.18.01.16.03
1.18.01.16.12
1.18.01.16.13 1.18.01.16.14
1.18.01.16.15
1.18.01.16.08
1.18.01.16.16
1.18.01.16.17
1.18.01.16.18
1.18.01.16.19
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan - Pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP)
- Peningkatan Manajemen bagi Pengurus OKP
- Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan bagi pemuda
- Fasilitasi bakti sosial pemuda
- Seleksi dan pertukaran siswa
- Seleksi dan pertukaran pemuda antar Negara (PPAN)
- Seleksi dan pelaksanaan Kapal Pemuda ASEAN (KPA)
dan Kapal Pemuda Nusantara (KPN)
- Bakti pemuda antar Provinsi (BPAP)
- Temu/pameran hasil karya pemuda
- Kemah Karya Pemuda (KKP)
- Jambore Pemuda Daerah (JPD)
- Jambore Pemuda Indonesia (JPI)
- Seleksi dan pengiriman pemuda pelopor
Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) 1.18.01.16.20
1.18.01.29 1.18.01.29.2201
1.18.01.29.2202
1.18.01.29.2203
1.18.01.29.2204
- Pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda Tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung
Program Pembinaan Generasi Muda - Pelatihan pelatih paskibraka tingkat nasional, dan
tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung - Seleksi dan pengiriman paskibraka tingkat nasional dan
tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Pelaksanaan Paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Peningkatan wawasan kebangsaan bagi pemuda
3. Meningkatkan
kewirausahaan pemuda
4. Meningkatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi kalangan pemuda
3. Meningkatnya jumlah pemuda kader kewirausahaan
4. Meningkatnya
pemahaman pemuda akan bahaya narkoba
3. Jumlah pemuda kader kewirausahaan
4. Jumlah pemuda yang
mengikuti sosialisasi pemahaman tentang bahaya narkoba
1.18.01.17
1.18.01.17.01
1.18.01.17.02
1.18.01.17.03
1.18.01.17.04
1.18.01.17.04
1.18.01.18
1.18.01.18.01
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda - Pendidikan kewirausahaan pemuda
- Pelatihan keterampilan pemuda
- Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3)
- Rencana Aksi Daerah (RAD) pembangunan kepemudaan
- Penyusunan dokumen informasi akses modal bagi usaha
pemuda Program Upaya Pencegahan Penyalagunaan Narkoba - Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi
pemuda
Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) 5. Meningkatkan prestasi
olahraga pelajar daerah pada tingkat regional maupun nasional
6. Meningkatkan kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
7. Meningkatkan pembinaan cabang olahraga melalui PPLP dan PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
5. Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam even POPWIL I Sumatera dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
6. Meningkatnya kualitas
guru atau pelatih olahraga bagi pelajar
7. Meningkatnya pembinaan
atlet melalui PPLP dan PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
5. Peringkat yang dicapai kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam even POPWIL I Sumatera dan POPNAS
6. Jumlah guru atau pelatih
olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar yang mengikuti pelatihan atau kursus
7. Jumlah cabang olahraga
dan atlet yang dibina di PPLP dan PPLPD
1.18.01.19
1.18.01.19.09
1.18.01.19.10
1.18.01.19.11
1.18.01.19.12
1.18.01.19.08
1.18.01.20 1.18.01.20.03
1.18.01.20.08
1.18.01.20.13
1.18.01.20.17
1.18.01.20.18
1.18.01.20.19
Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga - Rapat koordinasi SKPD/dinas yang membidangi
pemuda dan olahraga se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Workshop manajemen keolahragaan tingkat Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
- Raker BAPOPSI tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Penyusunan profil Dispora
- Monitoring dan evaluasi (Monev)
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga - Pembibitan dan pembinaan olahragwan berbakat
PPLP dan PPLPD
- Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi (olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar)
- Peningkatan kualitas pelatih atau olahraga
pendidikan dan prestasi bagi pelajar
- Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Training Camp (TC) POPWIL I Sumatera
- Pemberangkatan kontingen POPWIL I
Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5)
1.18.01.20.20
1.18.01.20.21
1.18.01.20.22
1.18.01.20.23
1.18.01.20.24
1.18.01.20.25
1.18.01.20.26
1.18.01.20.27
1.18.01.20.28
1.18.01.20.29 1.18.01.20.30
1.18.01.20.31
- TC Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
- Pemberangkatan kontingen POPNAS
- Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Cacat Daerah (POPCADA)
- TC Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS)
- Pemberangkatan kontingen POPCANAS
- Penyelenggaraan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Penyelenggaraan perlombaan olahraga rekreasi dan tradisional tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Pemberangkatan kontingen olahraga rekreasi dan
tradisional ke tingkat nasional
- Penyusunan buku dokumentasi olahraga rekreasi dan tradisional Provinsi Kep. Bangka Belitung
- Pemassalan olahraga rekreasi dan tradisional bagi pelajar
- Sosialisasi Senam Kesegaran Jasmanai (SKJ) tingkat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Perlombaan SKJ tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5)
8. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
8. Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
8. Jumlah prasarana olahraga yang dibangun di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1.18.01.20.32
1.18.01.21
1.18.01.21.10
1.18.01.21.07
1.18.01.21.11 1.18.01.21.12
1.18.01.21.13
1.18.01.21.14
1.18.01.21.15
1.18.01.21.16
1.18.01.21.17
- Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga - Pembangunan sarana dan prasarana olahraga di lahan
sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga - DED pembangunan sarana dan prasarana olahraga
- Supervisi pembangunan sarana dan prasarana olahraga
- Manajemen Konstruksi (MK) pembangunan sarana dan
prasarana olahraga
- Pekerjaan land clearing lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Pengerjaan landscape dan ME GOR Sahabudin
- Pengadaan peralatan olahraga
- Indentifikasi peralatan olahraga untuk penyandang
cacat
9. Meningkatkan pendataan dibidang pemuda dan olahraga
9. Meningkatnya pendataan dibidang pemuda dan olahraga
9. Jumlah dokumen data
1.18.01.01 1.18.01.01.01
1.18.01.01.02
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan jasa surat menyurat
- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan
listrik
Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran Kode Program Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) 10. Meningkatkan
koordinasi dengan SKPD kabupaten kota yang membidangi pemuda dan olahraga dalam rangka perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program dan kegiatan
11. Meningkatkan
pelayanan administrasi perkantoran untuk mendukung teknis kegiatan dinas
10. Meningkatnya koordinasi dengan SKPD kabupaten kota dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan
11. Meningkatnya berbagai kegiatan jasa pelayanan dinas
10. Jumlah rapat koordinasi teknis yang dilaksanakan
11. Jumlah bulan
ketersedian layanan administrasi
1.18.01.01.06
1.18.01.01.07
1.18.01.01.08
1.18.01.01.09
1.18.01.01.10
1.18.01.01.11
1.18.01.01.12
1.18.01.01.13
1.18.01.01.14
1.18.01.01.15
1.18.01.01.17
1.18.01.01.18 1.18.01.02
1.18.01.02.03
1.18.01.02.05
1.18.01.02.07
- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
- Penyediaan jasa administrasi keuangan
- Penyediaan jasa kebersihan kantor
- Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
- Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)
- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
- Penyediaan komponen instalasi/penerangan bangunan kantor
- Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
- Penyediaan peralatan rumah tangga
- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
- Penyediaan makanan dan minuman rapat & tamu
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Program Peningkatan Saranan dan Prasarana Aparatur - Pembangunan gedung kantor
- Pengadaan kendaraan dinas dan operasional
- Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran Kode Program Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) 1.18.01.02.09
1.18.01.02.10
1.18.01.02.11
1.18.01.02.12
1.18.01.02.13
1.18.01.02.14
1.18.01.02.22
1.18.01.02.24
1.18.01.02.28
1.18.01.02.31
1.18.01.02.50
1.18.01.03 1.18.01.03.01
1.18.01.03.02
1.18.01.03.04
1.18.01.05
1.18.01.05.01
- Pengadaan peralatan gedung kantor - Pengadaan meubelair
- Pengadaan rambu/plang petunjuk
- Pengadaan alat-alat bengkel
- Pengadaan konstruksi jaringan air
- Pengadaan penghias ruang rumah
- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/ operasional
- Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
- Pemeliharaan rutin/berkala asrama PPLP
- DED gedung kantor Program Peningkatan Disiplin Aparatur - Pengadaan mesin/kartu absensi
- Pengadaan pakaian dinas beserta
kelengkapannya - Pengadaan pakaian korpri dan hari tertentu Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur - Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran Kode Program Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) 1.18.01.05.02
1.18.01.05.10
1.18.01.05.11
1.18.01.06
1.18.01.06.01
1.18.01.06.04
1.18.01.06.10
- Bimtek implementasi peraturan perundang-undangan
- Analisis jabatan (Anjab)
- Analisis Beban Kerja (ABK) dan Penyusunan Peta Jabatan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtiar kinerja SKPD (LAKIP, LKPJ, dan LPPD)
- Penyusunan Catatan Laporan Atas Keuangan (CLAK) SKPD
- Penyusunan dokumen perencanaan SKPD
Tabel 5.2 Rencana Pendanaan Indikatif Program dan Kegiatan
Dinas Pemuda dan olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2013-2017
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok
2013 2014 2015 2016 2017 Kondisi Kinerja
Pada akhir peride Renstra SKPD
target Rp
(juta Rp)
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp
(juta Rp)
target Rp
(juta Rp)
target Rp (juta Rp)
(1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1.18.01.16
**1.18.01.16.01
**1.18.01.16.11
**1.18.01.16.02
**1.18.01.16.03
**1.18.01.16.12
**1.18.01.16.13
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan * - Pembinaan
Organisasi Kepemudaan (OKP)
- Peningkatan manajemen bagi pengurus OKP
- Pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan bagi pemuda
- Fasilitasi bakti sosial pemuda
- Seleksi dan pertukaran siswa
- Seleksi dan pengiriman Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN)
- Jumlah kader kepemimpinan dan fasilitasi pelayanan pemuda
- Jumlah OKP yang dibina
- Jumlah OKP
yang dibina
- Jumlah
pengurus OKP - Jumlah pemuda
kader kepemimpinan
- Jumlah pemuda fasilitasi bakti sosial pemuda
- Jumlah pemuda
yang mengikuti kegiatan
- Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan seleksi dan terpilih
11
- -
-
5 org -
6 org
278 org
5 OKP
5 OKP
20 org
40 org
50 org
3 org
3 org
2.050,-
200,-
200,-
150,-
200,-
200,-
100,-
100,-
278 org
5 OKP
5 OKP
20 org
40 org
50 org
3 org
3 org
2.050,-
200,-
200,-
150,-
200,-
200,-
100,-
100,-
278 org
5 OKP
5 OKP
20 org
40 org
50 org
3 org
3 org
2.050,-
200,-
200,-
150,-
200,-
200,-
100,-
100,-
278 org
5 OKP
5 OKP
20 org
. 40 org
50 org
3 org
3 org
2.050,-
200,-
200,-
150,-
200,-
200,-
100,-
100,-
278 org
5 OKP
5 OKP
20 org
40 org
50 org
3 org
3 org
2.050,-
200,-
200,-
150,-
200,-
200,-
100,-
100,-
1390 org
25
OKP
25 OKP
100 org
200 org
250 org
15 org
15 org
10.250,-
1000,-
1.000,-
750,-
1000,-
1.000,-
500,-
500,-
Kepem dan
Kewira
Kepem
Kepem
Kepem
Kepem
Kepem
Kepem
Kepem
Disesuaikan
Disesuaikan
Disesuaikan
Disesuaikan
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
* REVISI
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok
2013 2014 2015 2016 2017 Kondisi Kinerja
Pada akhir peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp
(juta Rp)
target Rp (juta Rp)
(1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) **1.18.01.16.14
**1.18.01.16.15
**1.18.01.16.08
**1.18.01.16.16
**1.18.01.16.17
**1.18.01.16.18
**1.18.01.16.19
**1.18.01.16.20
1.18.01.29
- Seleksi dan Pelaksanaan Kapal Pemuda ASEAN (KPA) dan Kapal Pemuda Nusantara(KPN)
- Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP)
- Temu/pameran
karya pemuda
- Kemah Karya Pemuda (KKP)
- Jambore Pemuda Daerah (JPD)
- Jambore Pemuda
Indonesia (JPI)
- Seleksi dan pengiriman pemuda pelopor
- Pelaksanaan hari sumpah pemuda tingkat Provinsi Kep. Babel
Program Pembinaan Generasi Muda *
- Jumlah pemuda yang mengikuti seleksi dan terpilih
- Jumlah pemuda yang mengikuti kegiatan
- Jumlah paket kegiatan
- Jumlah pemuda yang mengikuti KKP
- Jumlah pemuda yang mengikuti JPD
- Jumlah pemuda yang mengikuti JPI
- Jumlah pemuda yang mengikuti seleksi dan terpilih
- Jumlah paket kegiatan
- Jumlah pemuda
yang mengikuti kegiatan pembinaan generasi muda
8 org
128 org
1 pkt
70 org
70 org
21 org
8 org
2 pkt
160 org
4 org
32 org
1 pkt
35 org
70 org
21 org
2 org
1 pkt
67 org
150,-
250,-
200
200,-
300,-
200,-
100,-
100,-
600,-
4 org
32 org
1 pkt
35 org
70 org
21 org
2 org
1 pkt
67 org
150,-
250,-
200,-
200 org
300,-
200,-
100,-
100,-
600,-
4 org
32 org
1 pkt
35 org
70 org
21 org
2 org
1 pkt
67 org
150,-
250,-
200,-
200,-
300,-
200,-
100,-
100,-
600,-
4 org
32 org
1 pkt
35 org
70 org
21 org
2 org
1 pkt
67 org
150,-
250,-
200,-
200,-
300,-
200,-
100,-
100,-
600,-
4 org
32 org
1 pkt
35 org
70 org
21 org
2 org
1 pkt
67 org
150,-
250,-
200,-
200,-
300,-
200,-
100,-
100,-
600,-
20 org
160 org
5 pkt
175 org
350 org
105 org
10 org
5 pkt
335 org
750,-
1.250,-
1.000,-
1.000,-
1.500,-
1.000,-
500,- .
500,-
3.000,-
Kepem
Kepem
Kepem
Kepem
Kewira
Kewira
Kepem
Kepem
Kepem
Disesuaikan
Provinsi Kep. Babel
Provinsi Kep. Babel
Provinsi Kep.
Babel
Provinsi Kep. Babel
Provinsi Kep.
Babel
Pangkalpinang
Provinsi Kep.
Babel
Pangkalpinang
* REVISI ** Kegiatan Rencana Aksi Daerah
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
**1.18.01.29.2201 **1.18.01.29.2202
**1.18.01.29.2203
**1.18.01.29.2204
- Pelatihan pelatih paskibraka tingkat nasional, dan tingkat Prov. Kepulauan Bangka Belitung
- Seleksi dan pengiriman paskibraka tingkat nasional dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Pelaksanaan paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Peningkatan wawasan kebangsaan bagi pemuda
- Terselenggaranya Paskibraka Provinsi Kep. Babel
- Jumlah pelatih/pembina yang mengikuti kegiatan
- Jumlah siswa-siswi
yang mengikuti kegiatan dan terpilih
- Paket kegiatan - Jumlah pemuda
yang mengikuti kegiatan peningkatan wawasan kebangsaan
5 pkt
56 org
160 org
5 pkt
-
1 pkt
56 org
32 org
1 pkt
35 org
920,-
120,-
280,-
800,-
200,-
1 pkt
56 org
32 org
1 pkt
35 org
920,-
120,-
280,-
800,-
200,-
1 pkt
56 org
32 org
1 pkt
35 org
920,-
120,-
280,-
800,-
200,-
1 pkt
56 org
32 org
1 pkt
35 org
920,-
120,-
280,-
800,-
200,-
1 pkt
56 org
32 org
1 pkt
35 org
920,-
120,-
280,-
800,-
200,-
5 pkt
280 org
160 org
5 pkt
175 org
4.600,-
600,-
1.400,-
4.000,-
1.000,-
Kepem
Kepem
Kepm
Kepem
Kepem
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
1.18.01.17
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda *
- Jumlah pemuda kader kewirausahaan
-
70 org
450,-
70 org
450,-
70 org
450,-
70 org
450,-
70 org
450,-
320 org
2.050,-
Kewira
Pangkalpinang
* REVISI ** Kegiatan Rencana Aksi Daerah
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
**1.18.01.17.01
**1.18.01.17.02
**1.18.01.17.03
1.18.01.17.04
**1.18.01.17.05
1.18.01.18
**1.18.01.18.01
- Pendidikan kewirausahaan pemuda
- Pelatihan
keterampilan pemuda
- Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3)
- Rencana Aksi Daerah (RAD) pembangunan kepemudaan
- Penyusunan dokumen informasi akses modal bagi usaha pemuda
Program Upaya Pencegahan Penyalagunaan Narkoba * - Pemberian
penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda
- Jumlah pemuda yang mengikuti pendidikan kewirausahaan
- Jumlah pemuda yang mengikuti pelatihan keterampilan
- Jumlah SP-3 - Jumlah dokumen
RAD - Jumlah dokumen
informasi akses modal
Jumlah pemuda yang mengikuti penyuluhan tentang bahaya narkoba - Jumlah pemuda
yang mengikuti penyuluhan tentang bahaya narkoba
- -
136 org
- -
-
-
40 org
30 org
34 org
1 dok -
-
-
250,-
200,-
150,-
250,- -
-
-
40 org
30 org
34 org
-
1 dok
50 org
50 org
250,-
200,-
150,-
-
150,-
200,-
200,-
40 org
30 org
34 org
- -
50 org
50 org
250,-
200 org
150,-
- -
200,-
200,-
40 org
30 org
34 org
- -
50 org
200,-
250,-
200,-
150,-
- -
200,-
200,-
40 org
30 org
34 org
- -
50 org
50 org
250,-
200,-
150,-
- -
200,-
200,-
200 org
150 org
170 org
1 dok
1 dok
200 org
200 org
1.250,-
1.000,-
750,-
250,-
250,-
800,-
800,-
Kewira
Kewira
Kewira
Kewira
Kewira
Kepem
dan Kewira
Kepem
dan Kewira
Pangkalpinang
Provinsi Kep. Babel
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
1.18.01.19 Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga*
- Jumlah rakor teknis SKPD
4 kali
1 kali
150,-
2 kali
300,-
2 kali
300,-
2 kali
300,-
2 kali
300,-
9 kali
1.350,-
Sekre
Disesuaikan
* REVISI ** Kegiatan Rencana Aksi Daerah
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1.18.01.19.09
1.18.01.19.10
1.18.01.19.11
1.18.01.19.12
1.18.01.19.08
1.18.01.20
- Rakor teknis SKPD yang membidangi pemuda dan olahraga se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Workshop manajemen keolahragaan tingkat Provinsi. Kep. Bangka Belitung
- Raker BAPOPSI tingkat Provinsi Kep. Babel
- Penyusunan profil
Dispora
- Monitoring dan evaluasi (Monev)
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahtaga *
- Jumlah orang yang mengikuti workshop
- Jumlah paket kegiatan rakor teknis
- Jumlah orang yang
mengikuti workshop
- Jumlah paket
kegiatan - Jumlah paket
kegiatan
- Jumlah dokumen monev
- Penyelenggaraan
& partisipasi even olahraga (POPDA, Kejurda, POPWIL, POPNAS, POPCANAS, Olahra. Rekreasi dan Tradsional)
70 org
4 kali
-
1 pkt -
4 dok
17 kali
70 org
1 kali
70 org
1 pkt
1 pkt
1 dok
4 kali (POPN
AS, POPCANAS Kejurda,
Olah Rekre dan
Tradsional)
250,-
150,-
250,-
120,-
100,-
100,-
5.000,-
-
2 kali
-
1 pkt -
1 dok
3 kali
(POPDA,
POPWIL Olah.
Rekreasi dan
tradsional)
-
300,-
-
120,- -
100,-
4.350,-
70 org
2 kali
70 org
1 pkt -
1 dok
4 kali
(POPNAS,
POPCANAS
Kejurda, Olah Rekre dan
Tradsional)
250,-
300,-
250,-
120,- -
100,-
5.700,-
-
2 kali
-
1 pkt -
1 dok
3 kali (POPD
A, POPW
IL Olah. Rekre
asi dan
Tradsional)
-
300,-
-
120,- -
100,-
4.200,-
70 org
2kali
70 org
1 pkt -
1 dok
4 kali
(POPNAS,
POPCANAS
Kejurda, Olah Rekre dan
Tradsional)
250,-
300,-
250,-
120,- -
100,-
5.700,-
210 org
9 kali
210 org
5 pkt
1 pkt
5 dok
18 kali
750,-
1.130,-
750,-
600,-
100,-
500,-
24.950,
-
olahrag
Sekre
Olahrag
Olahrag
Sekre
Sekre
olahrag
Pangkalpinang
Disesuaikan
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Provinsi Kep
Babel dan Indonesia
* REVISI
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1.18.01.20.03
1.18.01.20.08
1.18.01.20.13
1.18.01.20.17
- Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat PPLP dan PPLPD
- Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi (olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar)
- Peningkatan
kualitas pelatih atau guru olahraga pelajar
- Penyelenggaraan
Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Jumlah cabang olahraga yang dibina di PPLP dan PPLPD
- Jumlah guru/pelatih olahraga bagi pelajar yang mengikuti peningkatan kualitas
- Jumlah cabor yang dibina
- Jumlah insan
olahraga yang berdedikasi dan berprestasi pada olahraga pelajar
- Jumlah guru dan
pelatih olahraga pelajar (pendidikan dan prestasi)
- Jumlah paket kegiatan
2 cbor -
2 cabor -
-
3 pkt
3 cabor
20 org
3
cabor
-
20 org
-
750,-
200,-
750,- -
200,-
-
5 cabor
20 org
5 cabor
7 org
20 org
1 pkt
1.250,-
200,-
1.250,-
150,-
200,-
750,-
5 cabor
20 org
5 cabor
7 org
20 org
-
1.250,-
200,-
1.250,-
150,-
200,-
-
6 cabor
20 org
6
cabor
7 org
20 org
1 pkt
1.500,-
200,-
1.500,-
150,-
200,-
750,-
6 cabor
20 org
6 cabor
7 org
20 org
-
1.500,-
200,-
1.500,-
150,-
200,-
-
6 cabor
th 2017
100 org
6
cabor th
2017
28 org
100 org
2 pkt
6.250,-
1.000,-
6.250,-
600,-
1.000,-
1.500,-
olahrag
olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Pangkalpinang
Disesuaikan
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Disesuaikan
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1.18.01.20.18
1.18.01.20.19
1.18.01.20.20
1.18.01.20.21
1.18.01.20.22
1.18.01.20.23
1.18.01.20.24
1.18.01.20.25
1.18.01.20.26
- Training Camp (TC) POPWIL I Sumatera
- Pemberangkatan kontingen POPWIL I
- TC Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
- Pemberangkatan kontingen POPNAS
- Penyelenggaraan Pekan Pelajar Cacat Daerah (POPCADA)
- TC Pekan Olahraga
Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS)
- Pemberangkatan
kontingen POPCANAS
- Penyelenggaraan
Kejuaraan Daerah (kejurda) Pelajar Provinsi Kep. Babel
- Penyelenggaraan
perlombaan olah. rekreasi dan tradisional tingkat Provinsi Kep. Babel
- Jumlah hari TC POPWIL I
- Jumlah kontingen POPWIL I
- Jumlah hari TC
POPNAS
- Jumlah kontingen POPNAS
- Jumlah paket kegiatan POPCADA
- Jumlah hari TC
POPCANAS - Jumlah kontingen
POPCANAS
- Jumlah paket kegiatan Kejurda Pelajar
- Jumlah paket
kegiatan
45 hari
270 org
45 hari
180 org
- -
60 org
3 pkt
4 pkt
- -
30 hari
90 org
-
15 hari
30 org
1 pkt
1 pkt
- -
1.300,-
1.000,-
-
500,-
600,-
600,-
250,-
20 hari
130 org
- -
- - -
-
1 pkt
1.000,-
1.200,-
- -
- - - -
250,-
- -
30 hari
90 org
1 pkt
15 hari
30 org
1 pkt
1 pkt
- -
1.300,-
1.000,-
450,-
500,-
600,-
600,-
250,-
20 hari
130 org - -
- - - -
1 pkt
1.000,-
1.200,-
- -
- - - -
250,-
- -
30 hari
90 org 1 pkt
15 hari
30 org
1 pkt
1 pkt
- -
1.300,-
1.000,-
450,-
500,-
600,-
600,-
250,-
40 hari
260
org
90 hari
270
org 2 pkt
45 hari
90 org
3 pkt
5 pkt
2.000,-
2.400,-
3.900,-
3.000,-
900,-
1.500,-
1.800,-
1.800,-
1.250,-
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Pangkalpinang
Disesuaikan Pangkalpinang
Disesuaikan
Provinsi Kep.
Babel
Pangkalpinang
Disesuaikan
Provinsi Kep. Babel
Pangkalpinang
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1.18.01.20.27
1.18.01.20.28
1.18.01.20.29
1.18.01.20.30
1.18.01.20.31
1.18.01.20.32
- Pemberangkatan kontingen olahraga rekreasi dan tradisional ke tingkat nasional
- Penyusunan buku dokumentasi olah. rekreasi dan tradisional Provinsi Kep. Babel
- Pemassalan olahraga rekreasi dan tradisional bagi pelajar
- Sosialisasi Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) tingkat Provinsi Kep. Babel
- Perlombaan SKJ tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung
- Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas)
- Jumlah kontingen olahraga rekreasi dan tradisional
- Jumlah buku
dokumentasi - Jumlah kegiatan
yang dilaksanakan - Jumlah kegiatan
sosialisasi SKJ - Jumlah
perlombaan SKJ - Jumlah paket
kegiatan
80 org
-
-
-
4 pkt
5 pkt
20 org
-
-
1 pkt
1 pkt
1 pkt
400,-
-
-
100,-
100,-
150,-
20 org
1 dok
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
400,-
150,-
100,-
100,-
100,-
150,-
20 org
-
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
400,-
-
100,-
100,-
100,-
150,-
20 org
-
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
400,-
-
100,-
100,-
100,-
150,-
20 org
-
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
400,-
-
100,-
100,-
100,-
150,-
100 org
1 dok
4 pkt
5 pkt
5 pkt
5 pkt
2.000,-
150,-
400,-
500,-
500,-
750,-
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Disesuaikan
Pangkalpinang
Provinsi Kep.
Babel
Provinsi Kep. Babel
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1.18.01.21
1.18.01.21.10
1.18.01.21.07
1.18.01.21.11
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga *
- Pembangunan sarana dan prasarana olahraga di lahan sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung
- Pemeliharaan
sarana dan prasarana olahraga
- DED pembangunan sarana dan prasarana olahraga
Jumlah sarana olahraga yang dibangun di sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung - Jumlah sarana
olahraga yang dibangun di sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung
- Jumlah sarana
olahraga yang dipelihara
- - Jumlah pkt
dokumen DED
1 GOR
1 GOR
1 GOR
2 pkt dok DED
1 stadio
n
1
stadion
-
6 pkt dok DED
450.000,-
450.000,-
-
6.000,-
4 sapras
(lap.sepakbola
pendamping, kolam
renang, GOR mini, dan
pondokan
atlet)
4 sapras (lap.sepakbola
pendamping, kolam
renang, GOR mini, dan
pondokan atlet)
3 sapras
2 pkt dok DED
205.000,-
205.000,-
150,-
1.150,-
2 sapras (lap.
tembak, dan lap tenis)
2 sapras (lap.
tembak, dan lap tenis)
3 sapras
2 pkt dok DED
115.000,-
115.000
,-
150,-
1.750,-
2 sapras (lap. olahraga air, dan lap
atletik)
2
sapras (lap.
olahraga air,
dan lap
atletik)
3
sapras
2 pkt dok DED
170.000,-
170.000,-
150,-
4.250,-
2 sapra
s (track road race, dan mall pemuda)
2
sapras (track road race, dan mall
pemuda)
3
sapras
-
490.000,-
490.000,-
150,- -
11 sapra
s
11 sapras
12 sapras
12 pkt dok DED
1.430.000
1.430.000
600,-
13.400,-
olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Provinsi Kep. Babel
Pangkalpinang
* REVISI
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1.18.01.21.12
1.18.01.21.13
1.18.01.21.14
1.18.01.21.15
1.18.01.21.16
1.18.01.21.17
- Supervisi pembangunan sarana dan prasarana olahraga
- Manajemen Konstruksi (MK) pembangunan sarana dan prasarana olahraga
- Pekerjaan land clearing lahan sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung
- Pengerjaan landscape dan ME GOR Sahabudin
- Pengadaan peralatan olahraga
- Indentifikasi
peralatan olahraga untuk penyandang cacat
- Jumlah paket kegiatan
- Jumlah paket kegiatan MK
- Jumlah paket
kegiatan - Jumlah paket
kegiatan
- Jumlah paket pengadaan peralatan olahraga
- Jumlah dokumen indentifikasi peralatan olahraga cacat
- -
1 pkt
-
1 pkt
-
-
2 pkt (MK
pondokan
atlet, landsc
ape dan
parkir stadio
n 1 pkt
-
-
-
-
3.500,-
100,-
-
-
-
3 pkt (supervisi lap.
sepakbola
pendamping, kolam
renang, dan GOR mini)
2 pkt (MK
stadion dan lap. tembak)
-
1 pkt
1 pkt
1 dok
2.000,-
1.500,- -
1.000,-
1.000,-
150,-
2 pkt (supervisi lap. tenis,
lapangan atletik
dan turunan
nya)
1 pkt MK
olahraga air
terbuka
1 pkt -
-
-
1.650,-
250,-
100,-
-
-
-
-
1 pkt MK mall
pemuda
-
-
-
-
-
1.750,- - -
-
-
1 pkt supervisi
track road race
- - -
-
-
2.500,- - - -
-
-
6 pkt keg
6 pkt MK
2 pkt
1 pkt
1 pkt
1 dok
6.150,-
7.000,-
200,-
1.000,-
1.000,-
150,-
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Olahrag
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1.18.01.01
1.18.01.01.01
1.18.01.01.02
1.18.01.01.06
1.18.01.01.07
1.18.01.01.08
1.18.01.01.09
1.18.01.01.10
1.18.01.01.11
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran * - Penyediaan jasa
surat menyurat
- Penyedian jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional
- Penyediaan jasa
administrasi keuangan
- Penyediaan jasa
kebersihan kantor
- Penyediaan jasa
perbaikan peralatan kerja
- Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)
- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Jumlah bulan ketersedian jasa pelayanan kantor - Jumlah bulan
surat menyurat yang terkirim
- Jumlah bulan
ketesediaan dalam setahun
- Jumlah bulan ketersediaan jasa pemeliharaan dalam setahun
- Jumlah tenaga
administrasi keuangan setahun
- Jumlah tenaga
petugas kebersihan dalam setahun
- Jumlah bulan
ketersediaan jasa perbaikan dalam setahun
- Jumlah bulan ketersediaan ATK setahun
- Jumlah bulan ketersediaan dalam setahun
12 bulan/t
h 60
bulan
60
bulan
60 bulan
35 org
60 org
60 bulan
60
bulan
60 bulan
12 bulan/th 12
bulan
12 bulan
12 bulan
7 org
19 org
12 bulan
12 bulan
12 bulan
2.585,-
130,-
600,-
300,-
110,-
400,-
80,-
120,-
80,-
12 bulan/t
h 12
bulan
12 bulan
12 bulan
7 org
19 org
12 bulan
12 bulan
12
bulan
2.985,-
130,-
600,-
300,-
110,-
400,-
80,-
120,-
80,-
12 bulan/t
h 12
bulan
12 bulan
12 bulan
7 org
19 org
12
bulan
12 bulan
12
bulan
2.585,-
130,-
600,-
300,-
110,-
400,-
80,-
120,-
80,-
12 bulan/th 12
bulan
12 bulan
12 bulan
7 org
19 org
12
bulan
12 bulan
12 bulan
3.085,-
130,-
600,-
300,-
110,-
400,-
80,-
120,-
80,-
12 bulan/th 12
bulan
12 bulan
12 bulan
7 org
19 org
12
bulan
12 bulan
12 bulan
2.585,-
130,-
600,
300,-
110,-
400,-
80,-
120,-
80,-
60 bulan
60 bulan
60 bulan
60 bulan
35 org
95 org
60
bulan
60 bulan
60 bulan
13.825,-
650,-
3.000,-
1.500,-
550,-
2.000,-
400,-
600,-
400,-
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
* REVISI
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1.18.01.01.12
1.18.01.01.13
1.18.01.01.14
1.18.01.01.15
1.18.01.01.17
1.18.01.01.18
1.18.01.02
- Penyediaan komponen instalasi/penerangan bangunan kantor
- Penyediaan
peralatan dan perlengkapan kantor
- Penyediaan peralatan rumah tangga
- Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan perundang-undangan
- Penyediaan
makanan dan minuman rapat dan tamu
- Rapat-rapat
koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur*
- Jumlah bulan ketersediaan dalam setahun
- Jumlah paket peralatan dan perlengkapan kantor
- Jumlah paket peralatan RT
- Jumlah bulan ketersediaan bahan bacaan dalam setahun
- Jumlah bulan ketersediaan dalam setahun
- Jumlah bulan terlaksananya rakor dan konsultasi ke luar daerah dalam setahun
- Jumlah bulan pemeliharaan gedung kantor dan kendaraan dnas/operasional
- Jumlah kndaraan dinas/operasional
60 bln -
60 bln
60 bln
60 bln
60 bln
60
bulan
2 mobil
12 bulan
-
-
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12
bulan 3
motor
50,- -
-
40,-
75,-
600,-
900,-
60,-
12 bulan
1 pkt
1 pkt
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12
bulan
2 mobil
50,-
200,-
200,-
40,-
75,-
600,-
900,-
400,-
12 bulan
-
-
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12
bulan
3 motor
50,- -
-
40,-
75,-
600,-
900,-
60,-
12 bulan
1 pkt
1 pkt
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12
bulan 2
mobil
50,-
300,-
200,-
40,-
75,-
600,-
900,-
400,-
12 bulan
-
-
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
2
motor
50,- -
-
40,-
75,-
600,-
900,-
40,-
60 bulan
2 pkt
2 pkt
60 bulan
60 bulan
60 bulan
60 bulan
12 kend
250,-
500,-
400,-
200,-
375,-
3.000,-
4.500,-
960,-
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
* REVISI
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1.18.01.02.03
1.18.01.02.05
1.18.01.02.07
1.18.01.02.09
1.18.01.02.10
1.18.01.02.11
1.18.01.02.12
1.18.01.02.13
1.18.01.02.14
1.18.01.02.22
- Pembangunan gedung kantor
- Pengadaan kendaraan dinas/operasional
- Pengadaan perlengkapan gedung kantor
- Pengadaan peralatan gedung kantor
- Pengadaan meubelair
- Pengadaan rambu/plang petunjuk
- Pengadaan alat-
alat bengkel
- Pengadaan konstruksi jaringan air
- Pengadaan penghias ruang rumah
- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
- Jumlah gedung kantor
- Jumlah gedung
kantor yang dibangun
- Jumlah kendaraan dinas, 4 mobil, 8 motor
- Jumlah paket perlengkapan gedung kantor
- Jumlah paket peralatan gedung kantor
- Jumlah paket
meubelair
- Tersedianya rambu/plang petunjuk
- Tersedianya alat-alat bengkel
- Tersedianya
saluran air
- Jumlah paket kegiatan
- Jumlah bulan
terpeliharanya Gedung kantor (GOR) dalam setahun
- -
2 mobil
-
1 pkt
1 pkt - - - -
12
bulan
- - 3
motor
1 pkt
1 pkt -
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
12
bulan
- -
60,-
100,-
100,- -
100,-
200,-
500,-
100,-
300,-
- -
2 mobil
- -
1 pkt - - - -
12
bulan
- -
400,-
- -
150,- - - - -
300,-
1 DED -
3 motor
- - -
1 pkt - -
1 pkt
12
bulan
2.000,- -
60,-
- - -
100,- - -
100,-
300,-
1 gedun
g 1
gedung
2
mobil 1 pkt
1 pkt
1 pkt -
1 pkt - -
12
bulan
27.000,-
27.000,-
400,-
100,-
100,-
150,- -
200,- - -
300,-
- - 2
motor
- - - - -
1 pkt -
12
bulan
- -
40,-
- - - - -
500,- -
300,-
1 gedun
g 1
gedung
12
kend 2 pkt
2 pkt
2 pkt
2 pkt
2 pkt
2 pkt
2 pkt
60
bulan
29.000,-
27.000,-
960,-
200,-
200,-
300,-
200,-
400,-
1.000,-
200,-
1.500,-
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
* REVISI
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok
2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target
Rp (juta Rp)
(1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1.18.01.02.24
1.18.01.02.28
1.18.01.02.31
1.18.01.02.50
1.18.01.03
1.18.01.03.01
1.18.01.03.02
1.18.01.03.04
1.18.01.05
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional
- Pemeliharaan rutin berkala peralatan kantor
- Pemeliharaan rutin/berkala asrama PPLP
- DED gedung kantor
Program Peningkatan Disiplin Aparatur* - Pengadaan
mesin/kartu absensi
- Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya
- Pengadaan pakaian korpri dan hari tertentu
Program Peningkatan kapasitas sumber Daya Aparatur*
- Jumlah bulan pemeliharaan kendaraan dinas/operasional dalam setahun
- Jumlah bulan pemeliharaan peralatan kantor
- Jumlah bulan terpelihanya asrama PPLP dalam setahun
- Jumlah paket
dokumen DED gedung kantor
- Jumlah pengadaan pkaian dinas
- Jumlah
mesin/kartu absensi
- Jumlah pengadaan
pakaian dinas - Jumlah pakaian
korpri dan hari tertentu
- Jumlah pegawai yang mengikuti sosialiasi dan bimtek setahun
60 bln
-
60 bln - -
231
pakaian
1 mesin
93 pakaian
138 pakaian
-
12 bulan
12
bulan
12 bulan
-
- - -
-
-
300,-
100,-
200,- -
- - -
-
-
12 bulan
12
bulan
12 bulan
-
93
pkaian -
93 pakaian linmas
-
20 org
300,-
100,-
200,- -
80,-
-
80,-
-
140,-
12 bulan
12
bulan
12 bulan
1 dok
-
1 mesin -
-
20 org
300,-
100,-
200,-
2.000,-
-
50,- -
-
140,-
12 bulan
12
bulan
12 bulan
-
- - -
-
20 org
300,-
100,-
200,- -
- - -
-
140,-
12 bulan
12
bulan
12 bulan
-
138
pkaian -
-
138 pakaian (korpri
dan batik) 20 org
300,-
100,-
200,- -
120,-
- -
120,-
140,-
60 bulan
60
bulan
60 bulan
1 dok
231
pkaian 1 mesin
93 pakaian linmas
138 pakaian
80 org
1.500,-
500,-
1.000,-
2.000,-
200,-
50,-
80,- 120,-
560,-
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
V* REVISIISI
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1.18.01.05.01
1.18.01.05.02
1.18.01.05.10
1.18.01.05.11
1.18.01.06
1.18.01.06.01
1.18.01.06.04
- Sosialisasi peraturan perundang-undangan
- Bimtek implementasi peraturan perundang-undangan
- Analisis Jabatan (Anjab)
- Analisisi Beban Kerja (ABK) dan penyusunan peta jabatan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan* - Penyusunan
laporan capaian kinerja dan ikthiar kinerja SKPD (Lakip, LKPJ, dan LPPD)
- Penyusunan Catatan Atas Keuangan (CLAK) SKPD
- Jumlah dokumen Anjab, ABK, & peta jabatan
- Jumlah pegawai yang mengikuti sosialisasi
- Jumlah pegawai yang mengikuti bimtek
- Jumlah dokumen Anjab
- Jumlah dokumen
ABK dan peta jabatan SKPD
- Jumlah dok.
Lakip, LKPJ, LPPD, CLAK, dan dok perencanaan SKPD
- Jumlah dokumen
Lakip, LKPJ, dan LPPD
- Jumlah dokumen
CLAK
3 dok - -
1 dok
2 dok
22 dok
12 dok
4 dok
- - - - -
5 dok
3 dok
1 dok
- - - - -
150,-
90,-
30,-
1 dok anjab
10 org
10 org
1 dok -
5 dok
3 dok
1 dok
70,-
70,-
70,-
70,- -
150,-
90,-
30,-
2 dok
10 org
10 org -
2 dok
5 dok
3 dok
1 dok
100,-
70,-
70,- -
100,-
150,-
90,-
30,-
-
10 org
10 org - -
5 dok
3 dok
1 dok
-
70,-
70,- - -
150,-
90,-
30,-
-
10 org
20 org - -
6 dok
3 dok
1 dok
-
70,-
70,- - -
170,-
90,-
30,-
3 dok
40 org
40 org
1 dok
2 dok
26 dok
15 dok
5 dok
170,-
280,-
280,-
70,-
100,-
770,-
450,-
150,-
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Sekre
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
Pangkalpinang
* REVISI
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017
Kondisi Kinerja Pada akhir
peride Renstra SKPD
target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta
Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1.18.01.06.10 - Penyusunan dokumen perencanaan SKPD
- Jumlah dokumen perencanaan
2 dok 1 dok 30,- 1 dok 30,- 1 dok 30,- 1 dok 30,- 2 dok 50,- 6 dok 170,- Sekre Pangkalpinang
Keterangan:
1. Sekre adalah Sekretariat Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2. Kepem adalah Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda 3. Kewira adalah Bidang Kewirausahaan Pemuda 4. Olahrag adalah Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung disusun untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017. Pada
RPJMD tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah cakupan
pembinaan lembaga atau Organisasi Kepemudaan (OKP) dan cakupan
pembinaan cabang olahraga. Selain mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD, indikator kinerja SKPD ini disusun dengan memperhatikan isu-
isu strategis, tugas pokok dan fungsi SKPD yang menjadi tujuan dan
sasaran SKPD. Indikator kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada tabel 6.1.
Tabel 6.1
Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No. Indikator
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Jumlah OKP
yang dibina*
- 5 OKP 5 OKP 5 OKP 5 OKP 5 OKP 25 OKP
2 Jumlah pemuda kader kepemimpinan*
- 40 orang
40 orang
40 orang
40 orang
40 orang
250 orang
3 Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pelayanan pemuda, selain pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan*
476 orang
238 orang
238 orang
238 orang
238 orang
238 orang
1190 orang
4 Terselenggaranya pelaksanaan Paskibraka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung*
5 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali
5 Jumlah pemuda kader kewirausahaan*
- 70 orang
70 orang
70 orang
70 orang
70 orang
350 orang
No. Indikator
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 6 Terselenggaranya
dan partisipasi Provinsi Kep. Bangka Belitung, penyelenggaraan Popda, Kejurda pelajar, dan Olah. rekreasi dan tradisional, serta partisipasi pada even Popwil, Popnas, dan Popcanas)*
17 even 4 (Popnas
, Pocana
s, Kejurda, Ola.
rekreasi dan trad.)
3 (Popda, Popwil,
Ola. rekreasi dan trad.)
4 (Popnas
, Popcan
as, Kejurda, Ola.
rekreasi dan trad.)
3 (Popda, Popwil,
Ola. rekreasi dan trad.)
4 (Popnas
, Popcan
as, Kejurda, Ola.
rekreasi dan trad.)
18 even
7 Jumlah cabang olahraga (cabor) yang dibina di PPLP dan PPLPD*
2 cabor pada tahun 2012
3 cabor 5 cabor 5 cabor 6 cabor 6 cabor 6 cabor pada tahun 2017
8 Jumlah pemuda yang mengikuti sosialisasi pemahaman tentang bahaya narkoba*
- 50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
250 orang
9 Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada even POPWIL I dan POPNAS*
Peringkat 6 POPWIL I 2012, dan peringkat 16 POPNAS 2011
Peringkat 16 pada POPNAS2013
Peringkat 5 POPWIL I 2014
Peringkat 15 POPNAS2015
Peringkat 5 POPWIL I 2016
Peringkat 14 POPNAS2017
Peringkat 5 POPWIL I, dan peringkat 14 POPNAS
*REVISI
BAB VII
PENUTUP
Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung tahun 2012-2017 disusun untuk memenuhi amanat dari
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, dengan mengacu pada RPJMD Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 yang memuat visi dan misi
Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih periode 2012-2017.
Selain mengacu pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2012-2017, Renstra ini juga telah disusun dan disesuaikan dengan
struktur organisasi dan uraian tugas dan fungsi Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang terhimpun pada
Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Peraturan
Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Peraturan Gubernur (Pergub)
Kepulauan Bangka Belitung Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Renstra ini diharapkan mampu dijadikan pedoman dalam
penyusunan dokumen perencanaan Renja SKPD, dan sekaligus menjadi
dokumen penting bagi seluruh unit yang ada di Dispora Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dalam melaksanakan program kegiatan
dengan indikator sasaran yang telah ditentukan untuk mencapai visi misi
yang telah ditetapkan.
KEPALA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
H. SAVIAT S., S.H., M.H. NIP. 19540505 198101 1 003