1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu unit pelayanan kesehatan yang utama adalah Rumah Sakit
(RS) dimana Rumah Sakit merupakan suatu Organisasi yang paling Kompleks
dengan menghasilkan Iuaran (Output) yang sangat beragam, seperti padat
modal, padat pakar, dan padat teknologi. Menurut SKN Rumah Sakit
merupakan bagian dari pengobatan dan pemulihan. Kemampuan yang lebih
dalam memberikan pelayanan kesehatan, pemeriksaan maupun
keilmuan/teknologi. Menghadapi tuntutan masyarakat di era globalisasi yang
semakin membutuhkan palayanan kesehatan secara bermutu, lebih mudah,
lebih cepat dan lebih murah telah memacu Rumah Sakit untuk dapat
memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin berkembang tersebut melalui
pendekatan dan penampilan kinerja yang lebih professional.
Perkembangan terakhir semakin menunjukan bahwa Rumah Sakit
secara de facto telah bergeser dari lembaga sosial menjadi sebuah lembaga
usaha, yang dapat menerapkan prinsip bisnis tetapi dengan catatan tidak
melanggar etika kedokteran dan diharapkan dapat melindungi orang miskin.
Untuk mengukur kinerja atau indikator efisiensi, efektivitas, kualitas dan
pemerataan dari pelayanan yang telah disediakan oleh RSUD Kuala Pembuang
Kabupaten Seruyan kepada masyarakat, dibutuhkan gambaran kondisi secara
nyata yang merupakan informasi yang sangat penting dalam mendukung visi
Pembangunan Kesehatan saat mendatang.
Informasi ini perlu dituangkan dalam bentuk profil.
B. Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan profil RSUD Kuala Pembuang
Kabupaten Seruyan ini adalah memberi gambaran pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh RSUD Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan sehingga menjadi
sumber informasi dan data dalam pengembangan RSUD Kuala Pembuang
Kabupaten Seruyan dimasa datang.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Letak Geografis
RSUD Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan berada di jalan A. Yani
Nomor 30 Kuala Pembuang Kode Pos 74211, memiliki Luas Lahan 11.800 m2
dan Luas Bangunan 4.139 m2.
B. Sejarah Singkat
Rumah Sakit Umum Daerah Kuala Pembuang secara historis pada
mulanya berawal dari sebuah Balai Pengobatan yang didirikan pada masa
pendudukan Jepang di Kuala Pembuang yaitu pada Tahun 1940 dan beberapa
kali mengalami pindah lokasi, balai pengobatan tersebut pertama kali di
bangun berlokasi di Jalan Musyarawarah, kemudian pada Tahun 1959 balai
pengobatan pindah ke Jalan Kesehatan yang merupakan cikal bakal
berdirinya rumah sakit di Kuala Pembuang, namun seiring dengan
berkembangnya pelayanan Balai Pengobatan memerlukan lahan yang lebih
luas maka pada Tahun 1970 lokasi Balai Pengobatan tersebut pindah
ketempat lain yang kini berada di Jalan Akhmad Yani Kecamatan Seruyan Hilir
Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan.
Sebelum terbentuk menjadi Rumah Sakit, RSUD Kuala Pembuang
dulunya merupakan sebuah puskesmas yaitu Puskesmas Kuala Pembuang I
yang pertama kali di pimpin oleh Joko Kuntoro kemudian dilanjutkan oleh dr
Aswin Permadi dan terakhir dipimpin oleh dr Bahrun Abbas.
Setelah terbentuknya Kabupaten Seruyan hasil dari pemekaran
Kabupaten Kotawaringin Timur maka Tahun 2003 terbentuklah Rumah Sakit
Persiapan Kuala Pembuang berdasarkan Surat Keputusan Bupati Seruyan
Nomor 32 Tahun 2003 tentang pembentukan Rumah Sakit Persiapan Kuala
Pembuang, selanjutnya pada Tahun 2005 berdasarkan Keputusan Bupati
Seruyan Nomor 17 Tahun 2005 tentang Pembentukan Rumah Sakit Umum
Daerah Kuala Pembuang maka berdirilah Rumah Sakit Umum Daerah Kuala
Pembuang di Kuala Pembuang dengan Tipe D, kemudian pada Tahun 2016
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 05 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Seruyan
dan Peraturan Bupati Seruyan Nomor 34 Tahun 2016 tentang Nomenklatur
Perangkat Daerah Kabupaten Seruyan maka RSUD Kuala Pembuang berubah
status menjadi Tipe C.
3
Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kuala Pembuang, Kabupaten
Seruyan, berhasil meraih akreditasi bintang empat. Keberhasilan RSUD Kuala
Pembuang ini menjadi pemacu untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat.
Plt Direktur RSUD Kuala Pembuang dr. M. Abdul Nasir, M. Sc. Sp.PD.
FINASIM mengatakan, pihaknya sudah menerima hasil penilaian dari tim
independen Komisi Akreditasi Rumah Sakit atau KARS di Jakarta, 11 Juni
2019. "Rumah sakit kebanggaan masyarakat Bumi Gawi Hatantiring ini
mendapatkan nilai yang cukup memuaskan yakni bintang empat atau utama.
Padahal pada 2016 lalu kita baru bisa mendapat bintang satu atau perdana.
Tingkatan untuk akreditasi rumah sakit ada lima bintang. Bintang satu
yakni perdana, bintang dua yakni dasar, bintang tiga yakni madya, bintang
empat yaitu utama, dan bintang lima yakni paripurna.
"Dalam kondisi RSUD Kuala Pembuang saat ini kita hampir mencapai
level tertinggi. Ke depan kita optimistis akan mencapai level tertinggi yakni
paripurna," imbuhnya.
Namun, dijelaskan dr. M. Abdul Nasir, M. Sc. Sp.PD. FINASIM lagi,
pihaknya terus membenahi masalah pelayanan di RSUD Kuala Pembuang.
Karena dengan menerima bintang empat ini tentunya harus menjadi
penyemangat dalam memberikan pelayanan dan keselamatan pasien.
Sebab mereka sudah mempercayakan RSUD Kuala Pembuang sebagai tujuan
untuk mendapatkan pelayanan medis.
Berikut adalah daftar Direktur yang pernah menjabat di RSUD Kuala
Pembuang Kabupaten Seruyan:
Daftar Direktur yang pernah menjabat di RSUD Kuala Pembuang
No Nama Masa Jabatan
1. dr. Bahrun Abbas, MPH 2004 - 2009
2. dr. Yuliana 2009 - 2011
3. dr. Solihin 2012 - 2013
4. dr. Riza Syahputra 2014 - 2015
5. dr. H. Reson Rusdianto 2016 - 2018
6. dr. M. Abdul Nasir, M. Sc.
Sp.PD. FINASIM
2019 -
Sekarang
4
C. Organisasi Rumah Sakit
Organisasi RSUD Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan membuat tentang visi,
misi, motto dan Tujuan dan Sasaran.
1. Visi Misi dan Tujuan
a. Visi
Visi RSUD Kuala Pembuang adalah:
“Pelayanan Prima Kepada Masyarakat”
Visi ini perlu ditanamkan pada setiap unsur organisasi sehingga
menjadi visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu
mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya instansi.
Visi adalah harapan yang hendak diwujudkan pada masa yang akan
datang atau periode 5 Tahun mendatang, visi tersebut harus mampu
mengilhami semua anggota organisasi dan mampu memotivasi serta
membangkitkan semangat dan rangsangan bagi seluruh anggotanya
untuk dapat meraih atau mencapainya.
Dengan adanya rumusan visi tersebut RSUD Kuala Pembuang
Kabupaten Seruyan sebagai penyelenggara dibidang kesehatan berupaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
operasional pelayanan dengan mengedepankan prinsip bermutu, cepat,
tepat, ramah dan terjangkau oleh lapisan masyarakat yang diharapkan
dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan Pelayanan Prima
Kepada Masyarakat.
b. Misi
Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, ditetapkan Misi RSUD
Kuala Pembuang sebagai berikut :
1) Meningkatkan kwalitas dan kwantitas tenaga kesehatan yang
proporsional dan profesional;
2) Meningkatkan kwalitas dan kwantitas sarana dan prasarana
pelayanan dengan mengacu pada pengembangan iptek; dan
3) Meningkatkan etos kerja seluruh jajaran Rumah Sakit Umum
Daerah Kuala Pembuang.
Untuk mencapai Visi, Misi RSUD Kuala Pembuang Kabupaten
Seruyan kita telah merumuskan beberapa kegiatan atau program,
dimana kegiatan-kegiatan tersebut mengacu pada indikator Pelayanan
Prima Kepada Masyarakat sebagai berikut :
5
1) Indikator Bor lebih dari 60 % yaitu tingkat pemanfaatan atau
pemakaian tempat tidur yang tersedia lebih dari 60 % dalam satu
tahun;
2) Indikator Los kurang dari 3 hari yaitu dalam satu tahun rata-rata
lama setiap pasien yang dirawat kurang dari 3 hari; dan
3) Indikator Angka Kesembuhan lebih dari 90 % yaitu dari semua
pasien yang mendapatkan pelayanan pengobatan, perawatan dan
tindakan yang diberikan oleh Rumah Sakit lebih dari 90 %
sembuh.
c. Motto
Motto pelayanan :
RAMAH, CEPAT, TEPAT dan SEMBUH
Janji Pelayanan :
KESEMBUHAN ANDA TEKAD KAMI,
KEPUASAN ANDA HARAPAN KAMI
d. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari pembangunan RSUD Kuala Pembuang :
- Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat;
- Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang;
- Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular;
- Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Napza;
- Meningkatkan Pelayanan Kefarmasian; dan
- Penyediaan Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan.
Sasaran yang akan dicapai adalah :
1) Meningkatnya Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi
Dasar dan Komprehensif
- Ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang tertangani : 100 %
2) Meningkatnya Pelayanan Gawat Darurat
- Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat
darurat yang dapat diakses masyarakat : 90 %
6
3) Meningkatnya Pelayanan Rawat Inap
1) Meningkatkatkan mutu pelayanan 90 %
2) Meningkatkan sarana dan prasarana 75 %
3) Melengkapi peralatan medis berteknologi 75 %
4) Meningkatkan SDM Rumah Sakit 100 %
Untuk meningkatkan pelayanan - pelayanan tersebut diatas perlu di
tingkatkan pula sarana dan prasarana kesehatan, sumber daya
manusia dan pembiayaan yang memadai dan mencukupi.
2. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok :
1) Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilakukan secara maksimal, serasi dan terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan.
2) Melaksanakan pelayanan umum yang bermutu sesuai standar
pelayanan Rumah Sakit.
b. Fungsi :
1) Menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan penunjang
medis dan non medis, pelayanan asuhan keperawatan,
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, penelitian dan
pengembangan serta pelayanan administrasi umum dan
keuangan.
2) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah
sesuai tugas dan fungsinya.
3. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kuala Pembuang adalah unsur
pelaksana Lembaga Teknis Daerah sebagai pendukung Pemerintah
Daerah Kabupaten, yang dipimpin oleh seorang kepala dengan sebutan
Direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah, membawahi 1 (satu) Kepala Bidang
Pelayanan , 1 (satu) Kepala Bidang Pelayanan Penunjang, 1 (satu) Kepala
Bagian Umum, 2 (dua) Kepala Sub Bagian : Kasubbag Umum dan
Kasubbag Perencanaan dan Keuangan, 4 (empat) Kepala Seksi Logistik
dan Perbekalan, Pengendalian Instalasi dan Mutu, Pelayanan Penunjang
dan Sarana Prasarana, Pelayanan dan Keperawatan.
7
Secara rinci sebagai berikut :
a. Direktur;
b. Kepala Bagian Umum;
Kasubbag Umum
Kasubbag Perencanaan Dan Keuangan
c. Kepala Bidang Pelayanan;
Seksi Pelayanan Medik Dan Keperawatan
Seksi Pengendalian Instalasi Dan Mutu
d. Kepala Bidang Pelayanan Penunjang;
Seksi Logistik Dan Perbekalan
Seksi Pelayanan Penunjang Dan Sarana Prasaran
4. Identitas Rumah Sakit
Identitas Rumah Sakit dapat dilihat sebagaimana tersebut dibawah ini
a. Nama Rumah Sakit : RSUD Kuala Pembuang
b. Jenis Rumah Sakit : Umum
c. Kelas Rumah Sakit : C
d. Alamat : Jalan Ahmad Yani No. 30 Kuala Pembuang
e. Telepon : (0538) 21017
f. Faks. : (0538) 21566
g. Email : [email protected]
h. Website : http:/rsudkualapembuang.seruyankab.go.id
i. Status Kepemilikan : Pemerintah Kabupaten Seruyan
j. Nama Direktur : dr. M. Abdul Nasir, M.Sc.,
Sp.PD.,FINASIM
k. SK Menkes RI : YM.01.10/III/8092/2010
l. Nomor Registrasi RS
(Kode RS)
: 6208014
m. Nomor & tanggal izin
Operasional RS
: 188.45/341/2016 tanggal 3 November
2016
n. Surat Izin dikeluarkan
oleh
: Pemerintah Kab. Seruyan
o. Luas Lahan : 11.800 m2
p. Luas Bangunan : 4.139 m2
q. Kapasitas Tempat Tidur : 75 Tempat Tidur
r. Standar Kualitas
Pelayanan RS
:
s. Unit / Instalasi Pelaksana Fungsional
8
1) Pelayanan Instalasi Gawat Darurat : 24 Jam
2) Pelayanan Rawat Jalan :
Klinik Penyakit Dalam;
Klinik Kesehatan Anak;
Klinik Kebidanan dan Kandungan;
Klinik Bedah;
Klinik Umum;
Klinik Jiwa;
Klinik Gigi dan Mulut;
Klinik Mata;
Klinik Rehabilitasi Medik;
Klinik Gizi;
Klinik DOTS.
3) Pelayanan Rawat Inap :
Ruang Perawatan Kebidanan dan Kandungan;
Ruang Perawatan Anak;
Ruang Perawatan Bedah;
Ruang Perawatan Penyakit Dalam;
Ruang Perawatan Perinatologi; dan
Ruang Perawatan HCU.
4) Pelayanan Penunjang Medis :
Bedah Sentral : 24 Jam;
Anestesi dan Reanimasi : 24 Jam;
Laboratorium : 24 Jam;
Radiodiagnostik;
Rehabilitasi Medik;
Visum et repertum;
Farmasi : 24 Jam (generik dan formularium);
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS); dan
Gizi : 24 jam.
9
BAB III
SUMBER DAYA RUMAH SAKIT
A. JENIS KETERANGAN
Pegawai RSUD Kuala Pembuang pada saat ini berjumlah 313 Orang yang
terdiri dari 129 Orang PNS dan 184 Orang Tenaga Honorer, Adapun Rincian
berdasarkan pendidikannya adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Data Ketenagaan RSUD Kuala Pembuang
DATA SELURUH PNS RSUD KUALA PEMBUANG 2019
NO JENIS PENDIDIKAN JK JABATAN JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN STRUKTURAL FUNGSIONAL
1 S.II DOKTER SPESIALIS KESEHATAN JIWA 1 1 1
2 S. II MAGISTER MANAJEMEN 1 1 2 2
3 S.I DOKTER GIGI 1 1 1
4 S.I DOKTER UMUM 3 2 5 5
5 S.I PERTANIAN 1 1 1
6 S.I SOSIAL 1 1 1
7 S.I EKONOMI 1 1 1
8 S.I SKM 1 1 1 1 2
9 S.I KEPERAWATAN NERS 4 6 10 10
10 S.I APOTEKER 1 4 1 4 5
11 S.I GIZI 2 2 2
12 S.I TEKNIK MESIN 1 1 1
13 S.I TEKNIK INFORMATIKA 1 1 1
14 S.I ADMINISTRASI PUBLIK 1 1 1
15 S.I TEKNOLOGI LAB.KESEHATANA 1 1 1
16 S.I FARMASI 1 1 1
17 D.IV KEBIDANAN 1 1 1
18 D.IV KEPERAWATAN 4 4 4
19 D.III KEPERAWATAN 9 30 5 34 39
20 D.III KEBIDANAN 15 15 15
21 D.III ANALIS KESEHATAN 4 4 4
22 D.III PISIOTERAFI 3 3 3
23 D.III RADIOLIGI 2 1 5 5
24 D.III RM 1 1 2 2
25 D.III GIZI 1 1 2 2
26 D.III PENGATMINISTRASI RS 1 1 1
27 D.III ELEKTRO MEDIS 2 2 2
28 D.III KESEHATAN GIGI 1 2 3 3
29 D.III EKONOMIKA TERAPAN 1 1 1
30 D.III PENELITI JURU LISTRIK 1 1 1
31 D.III OPTIK 1 1 1
32 D.III INFORMATIKA 1 1 1
33 D.III FARMASI 1 1 1
34 D.III KESLING 1 1 1
35 SPK 2 2 2 2 4
36 SMP 1 1 2 2
JUMLAH 42 70 21 106 129
10
DATA SELURUH HONORER RSUD KUALA PEMBUANG 2019
NO JENIS PENDIDIKAN JK TENAGA KONTRAK JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN RSUD WKDS INTERNSIP
1 S.II DOKTER SPESIALIS BEDAH 1 1 1
2 S.II DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM 1 1 1
3 S.II DOKTER SPESIALIS ANAK 1 1 1
4 S.II DOKTER SPESIALIS OBTETRI DAN GINEKOLOGI
1 1 1
5 S.II DOKTER MATA 1 1 1
6 S.I DOKTER UMUM 4 4 2 6 8
7 S.I DOKTER GIGI 1 1 1
8 S.I EKONOMI 2 2 2
9 S.I KOMPUTER 1 1 1
10 S.I SKM 1 2 3 3
11 S.I KEPERAWATAN NERS 4 11 15 15
12 S.I KEPERAWATAN 1 1 2 2
13 S.I APOTEKER 2 2 2
14 S.I PISIKOLOK 1 1 1
15 S.I PERIKANAN 1 1 1
16 D.IV KEBIDANAN 1 1 1
17 D.IV ANALIS KESEHATAN 1 1 1
18 D.III KEPERAWATAN 11 22 33 33
19 D.III KEBIDANAN 20 20 20
20 D.III ANALIS KESEHATAN 5 5 10 10
21 D.III FARMASI 1 1 1
22 D.III RADIOLIGI 1 1 1
23 D.III RM 2 2 2
24 D.III GIZI 1 1 1
25 D.III INFORMATIKA 2 1 3 3
26 D.III AKUNTANSI 2 2 2
27 SPK 1 1 1
28 SMA 20 22 42 42
29 SMK 7 7 14 14
30 SMP 1 7 8 8
31 SD 1 2 3 3
JUMLAH 63 121 175 3 6 184
11
B. SARANA DAN PRASARANA
1. Poliklinik / Rawat Jalan
Instalasi Rawat Jalan dilayani oleh 9 Poliklinik yang dibuka setiap hari
kerja. Adapun waktu pelayanan dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 2 : Jenis dan Waktu Pelayanan Poliklinik / Rawat Jalan
RSUD Kuala Pembuang Tahun 2019
NO POLIKLINIK / RAWAT JALAN WAKTU PELAYANAN
1 POLI KEBIDANAN • SENIN : 08.00 – 12.00 WIB
• SELASA : 08.00 – 12.00 WIB
• RABU : 08.00 – 12.00 WIB
• KAMIS : 08.00 – 12.00 WIB
• JUMAT : 08.00 – 10.00 WIB
• SABTU : 08.00 – 11.00 WIB
2 POLI BEDAH
3 POLI PENYAKIT DALAM
4 POLI GIGI
5 POLI JIWA
6 POLI FISIOTERAPI
7 POLI ANAK
8 POLI UMUM
9 POLI MATA
2. Instalasi Rawat Inap
Sarana Rawat Inap terletak di dalam daerah tertutup Rumah Sakit
(Close area).
Kapasitas Rawat Inap RSUD Kuala Pembuang Tahun 2019 adalah
sebagai berikut :
Tabel 3 : Ruang / Instalasi Rawat Inap
RSUD Kuala Pembuang Tahun 2019
• IGD
• RUANG KASIR
• INSTALASI BEDAH
• UTDRS
• RUANG ICU
• RUANG RAWAT INAP :
– RUANG MELATI
– RUANG ASOKA
– RUANG MAWAR
– RUANG ANGGREK
– RUANG TERATAI
– RUANG PERINATOLOGI
12
3. Rawat Intensif
Rawat Intensif terdiri dari :
a. Rawatan ICU
b. NICCU
Pelayanan di ICU melayani pasien-pasien pasca bedah dan pasien-
pasien kegawatan dan NICCU melayani pasien bayi baru lahir yang
memerlukan perawatan khusus. Pelayanan ICU dan NICCU selama 24
jam.
4. Instalasi Penunjang Medik
Instalasi Penunjang Medik terdiri dari :
a. Instalasi Radiologi
b. Instalasi Laboratorium
c. Instalasi Gizi
5. Instalasi Penunjang Pelayanan
a. Instalasi IPSRS
b. Instalasi Loundry
c. Instalasi CSSD
d. Rekam Medik
e. Instalasi Farmasi
13
C. ANGGARAN
Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum
Daerah Kuala Pembuang Tahun 2019 ini telah disusun dan disajikan sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 71 Tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), PSAP Tahun
2013 Tentang Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dan
berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran
dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan
Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2019.
Tabel 2. Belanja Langsung dan Tidak Langsung
RSUD Kuala Pembuang Tahun 2019
Uraian
Anggaran TA. 2019
(Rp.)
Realisasi TA. 2019
(Rp.) %
Belanja Tidak Langsung : -Belanja Pegawai Belanja Langsung : -Belanja Pegawai -Belanja Barang dan Jasa -Belanja Modal
8.480.591.980,28 8.480.591.980,28
33.067.716.779,40 7.257.840.000,00
16.882.443.250,40 8.936.433.529,00
8.764.503.990,00 8.764.503.990,00
6.991.500.000,00 6.991.500.000,00
11.399.222.710,95 8.317.832.353,10
103,35 103,35 80,75 96,33 67,52 93,08
Jumlah 41.557.308.759,68 35.473.059.054,05 85,36
Tabel 3. Perbandingan Realisasi Belanja RSUD Kuala Pembuang
Tahun Anggaran 2019 dan tahun 2018 sebagai berikut:
Uraian
Realisasi TA. 2019
(Rp.)
Realisasi TA. 2018
(Rp.)
Selisih/kurang/ lebih (Rp.)
Belanja Tidak Langsung: -Belanja Pegawai Belanja Langsung : -Belanja Pegawai -Belanja Barang Jasa -Belanja Modal
8.764.503.990,00 8.764.503.990,00
26.708.555.990,05 6.991.500.000,00
11.399.222.710,95 8.317.832.353,10
7.988.847.643,00 7.988.847.643,00
14.870.147.394,24 5.242.315.000,00 5.991.521.643,80 3.636.310.750,44
775.656.347,00 775.656.347,00
11.838.408.595,81 1.749.185.000,00 5.407.701067,15 4.681.521.602,66
Jumlah 35.473.059.054,05 22.859.022.037,24 12.614.064.942,81
Pengembalian Belanja
48.523.941,00 61.504.447,00 (12.180.506,00)
Jumlah Total Belanja
35.423.735.113,05 22.920.526.484,24 12.626.245.448,81
14
Tabel 4. Perbandingan Realisasi Belanja BLUD RSUD Kuala Pembuang
Tahun Anggaran 2019 dan tahun 2018 sebagai berikut :
Uraian Realisasi 2019
(Rp.) Realisasi 2018
(Rp.) Selisih/kurang/
lebih (Rp.)
Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD
4.965.467.055,00 0,00 (4.965.467.055,00)
Belanja Obat-obatan 1.999.458.345,00 0,00 (1.999.458.345,00)
Belanja Jasa Pelayanan
2.966.008.710,00 0,00 (2.966.008.710,00)
JUMLAH BELANJA 4.965.467.055,00 0,00 (4.965.467.055,00)
2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
Saldo anggaran lebih adalah gangguan saldo yang berasaal dari akumulasi
SiLPA/ SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan serta
penyesuaian lain yang diperkenan. Belanja selama periode 1 Januari sampai
dengan 31 Desember 2019, adapun saldo anggaran lebih dari belanja selama
tahun 2019 sebesar Rp. 34.782.945,00.
3. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2019.
Nilai Aset per 31 Desember 2019 dicatat dan disajikan sebesar Rp.
50.304.338.680,03 yang terdiri dari : Aset Lancar sebesar Rp. 7.227.027.538,21;
Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 41.873.229.214,15 dan Aset Lainnya (neto) sebesar
Rp. 1.204.081.927,33. Nilai Kewajiban sebesar Rp. 262.151.137,00 dan Nilai
Ekuitas sebesar Rp. 68.731.220.960,05 .
Laporan Neraca Keuangan
Tabel 5. Neraca RSUD Kuala Pembuang PER 31 DESEMBER 2019 DAN 2018
No Uraian JUMLAH
2019 2018
1 ASET 2 ASET LANCAR 3 Kas di Bendahara
Penerimaan 4.292.595.664,00 0,00
4 Kas di Bendahara BLUD 34.782.945,00 0,00 5 Piutang Pendapatan
Lain-lain yang Sah 943.793.800,00 2.378.524.400,00
6 Penyisihan Piutang (1.189.262,20) (1.189.262,20) 7 Persediaan BLUD 1.006.705.828,57 0,00 Persediaan APBD 950.338.562,84 1.059.921.733,27
8 Jumlah Aset lancar 7.227.027.538,21 3.437.256.871,07
15
9 ASET TETAP
10 Tanah 1.259.904.000,00 1.259.904.000,00 11 Peralatan dan Mesin 37.991.931.500,55 31.121.412.345,05 12 Gedung dan Bangunan 21.552.298.546,60 20.091.119.549,00 13 Jalan, Irigasi dan
Jaringan 974.413.205,00
974.413.205,00
14 Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00 15 Konstruksi Dalam
Pengerjaan 0,00 0,00
16 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
(19.905.318.038,00)
(19.905.318.038,00)
17 Jumlah Aset Tetap 41.873.229.214,15
33.541.531.061,05
18 ASET LAINNYA 20 Tagihan Penjualan
Angsuran 0,00 0,00
21 Tuntutan Ganti Rugi 0,00 0,00 22 Kemitraan Dengan Pihak
Ketiga
0,00 0,00
23 Aset Tidak Berwujud 0,00 0,00 24 Aset Lain-lain 1.502.897.000,00 1.502.897.000,00 25 Akumulasi Penyusutan
aset lainnya (298.815.072,67) (298.815.072,67)
26 Akumulasi Amortisasi 0,00 0,00
27 Jumlah Aset Lainnya 1.204.081.927,33 1.204.081.927,33
28 JUMLAH ASET 50.304.338.680,03
38.182.869.859,45
29 KEWAJIBAN 30 KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
31 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
0,00 0,00
32 Pendapatan diterima dimuka
0,00 0,00
33 Utang Belanja Jasa Pelayanan
261.732.432,00 4.442.474.854,40
34 Utang Jangka Pendek lainnya (PDAM)
418.705,00 0,00
35 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
262.151.137,00 4.442.474.854,40
36 JUMLAH KEWAJIBAN 262.151.137,00 4.442.474.854,40
38 EKUITAS 39 EKUITAS
40 Ekuitas 21.967.045.909,05 19.827.886.754,95 41 RK-PPKD 40.132.098.054,05 13.315.685.387,24
42 JUMLAH EKUITAS 62.099.143.963,10 33.143.572.142,19
43 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
62.361.295.100,10 37.586.046.996,59
16
4) LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan
nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa,
dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp. 9.292.750.664,00, sedangkan jumlah beban adalah sebesar
Rp. 56.478.830.822,57. Sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan
Operasional senilai Rp. (37.907.829.494,57). Tidak terdapat Kegiatan
Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa pada Rumah Sakit Umum
Daerah Kuala Pembuang.
5) LAPORAN ARUS KAS
Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) memiliki pengertian
sebagian laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang
penerimaan dan pengeluaran kas selama suatu periode pada Rumah
Sakit Umum Daerah Kuala Pembuang. Pada RSUD Kuala Pembuang
Arus kas bersih dari aktifitas operasi sebesar Rp. (23.328.124.566,68)
karena arus masuk kas lebih sedikit dibandingkan arus keluar kas,
sedangkan arus kas bersih dari investasi/ aset non keuangan Rp.
53.446.849.099,05. Arus kas bersih dari transitoris/ non anggaran
sebesar Rp. (4.327.378.609,00) karena tidak ada arus masuk kas dari
transitoris/ non anggaran.
6) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2019 adalah sebesar Rp.
19.827.886.754,95 ditambah Defisit-LO sebesar Rp. (37.907.829.494,57)
sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2019 adalah senilai
Rp. 57.735.716.249,52.
7) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan saldo
Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas dan
Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah
penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Badan
Layanan Umum Daerah serta pengungkapan-pengungkapan lainnya
17
yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang
berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 disusun dan
disajikan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 71 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum
Daerah. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas dan
Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2019 disusun dan disajikan
dengan basis akrual.
18
BAB IV
PELAYANAN RUMAH SAKIT RSUD KUALA PEMBUANG
A. Jenis Pelayanan
1. Pelayanan Administrasi
Pelayanan Administrasi Rumah Sakit RSUD Kuala Pembuang terdiri dari dua
sub bagian yakni :
a. Sub Bagian Administrasi Umum
Pelayanan administrasi umum melayani :
Pengurusan surat-surat rekomendasi dan izin kerja;
Pengurusan surat pernyataan melaksanakan tugas (SPMT); dan
Pengurusan izin dan cuti.
b. Sub Bagian Rekam Medik
Rekam medik merupakan sub bagian yang bertugas :
Mencatat semua kegiatan pelayana Rumah Sakit baik terhadap
pasien rawat inap maupun rawat jalan;
Pengurusan surat keterangan berbadan sehat (SKBS);
Pengurusan Visum; dan
Menyediakan data yang otentik dan valid sehingga menjadi gambaran
umum Rumah Sakit secara keseluruhan.
2. Pelayanan Medis
a. Pelayanan Rawat Jalan
1) Jumlah Kunjungan Rawat Jalan :
Tabel 6. Kegiatan Kunjungan di Rawat Jalan
Tahun 2019
NO. POLIKLINIK PASIEN BARU PASIEN LAMA
TOTAL L P L P
1 DALAM 176 179 1823 1270 3448
2 ANAK 264 219 720 632 1835
3 KEBIDANAN 0 372 0 1378 1750
4 BEDAH 181 77 536 346 1140
5 UMUM 100 66 59 88 313
6 JIWA 108 47 599 261 1015
7 GIGI dan MULUT 157 217 470 764 1608
8 MATA 103 145 236 348 832
9 IGD 515 334 352 368 1569
TOTAL 1604 1656 4795 5455 13510
19
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan tahun 2019 paling banyak ‘Penyakit
Dalam’ 3448 kasus. Sedangkan kegiatan rawat jalan yang paling sedikit adalah
‘Umum’ sebanyak 313 kasus.
2) 20 Penyakit terbanyak rawat jalan Tahun 2019
Tabel 7. 20 Besar Penyakit terbanyak rawat jalan
Tahun 2019
b. Pelayanan Rawat Inap
1) Kegiatan pelayanan rawat inap
Tabel 8. Kegiatan Pelayanan Rawat Inap
Tahun 2019
NO. RUANG PASIEN BARU PASIEN LAMA
TOTAL L P L P
1 MAWAR 125 0 166 0 291
2 MELATI 0 139 0 291 430
3 KENANGA 55 54 66 45 220
4 ANGGREK 70 61 118 122 371
5 ASOKA 104 41 79 54 278
6 ICU 20 26 27 39 112
7 TERATAI 23 123 2 167 315
8 PERINATOLOGI 68 54 0 1 123
TOTAL 465 498 458 719 2140
NO. KODE DESKRIPSI JUMLAH
1 E11.9 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications 996
2 Z34 Supervision of normal pregnancy 622
3 I10 Essential (primary) hypertension 614
4 K04.1 Necrosis of pulp 441
5 K21.9 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis 345
6 R50.9 Fever, unspecified 244
7 J00 Acute nasopharyngitis [common cold] 191
8 F20.1 Hebephrenic schizophrenia 189
9 K04.0 Pulpitis 183
10 K02.1 Caries of dentine 165
11 J45.9 Asthma, unspecified 152
12 E11.4 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with neurological complications 138
13 I50.0 Congestive heart failure 119
14 K03.6 Deposits [accretions] on teeth 112
15 T14.1 Open wound of unspecified body region 100
16 E11.5 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with peripheral circulatory complication 95
17 G40 Epilepsy 94
18 M54.5 Low back pain 87
19 R10.4 Other and unspecified abdominal pain 82
20 F20.9 Schizophrenia, unspecified 75
20
Jumlah kunjungan pasien rawat inap tahun 2019 paling banyak ‘Ruang Melati’ 430
kasus. Sedangkan kegiatan rawat inap yang paling sedikit adalah ‘Ruang Icu’
sebanyak 112 kasus.
2) 20 Penyakit terbanyak rawat inap Tahun 2019
Tabel 9. 20 Besar Penyakit terbanyak rawat jalan
Tahun 2019
NO. KODE DESKRIPSI JUMLAH
1 K21.9 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis 213
2 I10 Essential (primary) hypertension 99
3 A09.9 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin 79
4 E11.4 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with neurological complications 68
5 J18.9 Pneumonia, unspecified 65
6 A91 Dengue haemorrhagic fever 43
7 D64.9 Anaemia, unspecified 32
8 E11.9 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications 27
9 J45.9 Asthma, unspecified 27
10 A01.0 Typhoid fever 25
11 A90 Dengue fever [classical dengue] 22
12 N39.0 Urinary tract infection, site not specified 21
13 P39.9 Infection specific to the perinatal period, unspecified 20
14 E11.5
Non-insulin-dependent diabetes mellitus with peripheral circulatory
complication 18
15 R56.8 Other and unspecified convulsions 18
16 R50.9 Fever, unspecified 18
17 J45 Asthma 18
18 P21.0 Severe birth asphyxia 17
19 J44.9 Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified 15
20 D64.8 Other specified anaemias 15
c. Pelayanan Gawat Darurat
Kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Tabel 10. Kegiatan Kunjungan di Instalasi Gawat Darurat
Tahun 2019
NO JENIS
PELAYANAN
TOTAL PASIEN TINDAK LANJUT PELAYANAN MATI DI
IGD DOA
RUJUKAN NON
RUJUKAN DIRAWAT DIRUJUK PULANG
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Bedah 0 384 102 15 264 0 0
2 Non Bedah 0 1175 690 10 460 5 6
3 Kebidanan 17 140 123 15 19 0 0
4 Psikiatrik 0 0 0 0 0 0 0
5 Anak 0 420 230 1 187 0 1
T O T A L 17 2119 1145 41 930 5 7
Kunjungan pasien di Instalasi Gawat Darurat Tahun 2019, terdiri dari ‘Non
Rujukan’ 2119 kasus dan ‘Rujukan’ 17 kasus. Kunjungan paling banyak pasien ‘Di
Rawat’ 1145 kasus.
21
3. Penunjang Diagnostik
a. Pelayanan Radiologi
Tabel 11. Kegiatan Pelayanan Radiologi
Tahun 2018
NO JENIS KEGIATAN JUMLAH
1 2 3
RADIODIAGNOSTIK
1 Foto tanpa bahan kontras 1593
2 Foto dengan bahan kontras 0
3 Foto dengan rol film 0
4 Flouroskopi 0
5 Foto Gigi : 58
6 C.T. Scan : 0
7 Lymphografi 0
8 Angiograpi 0
9 Lain-Lain 0
RADIOTHERAPI
1 Jumlah Kegiatan Radiotherapi 0
2 Lain-Lain 0
KEDOKTERAN NUKLIR
1 Jumlah Kegiatan Diagnostik 0
2 Jumlah Kegiatan Therapi 0
3 Lain-Lain 0
IMAGING/PENCITRAAN
1 USG 0
2 MRI 0
3 Lain-lain 0
99 T O T A L 1651
Pada tahun 2018 pelayanan radiologi sebanyak 1651 kegiatan. Kegiatan terbanyak
adalah ‘foto tanpa bahan kontras’ 1593 kegiatan dan ‘Foto Gigi’ 58 kegiatan.
22
B. Indikator Pelayanan
Indikator Pelayanan Rawat Inap
Tabel 12. Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit
RSUD Kuala Pembuang Tahun 2019
Tahun BOR
(%)
Av LOS
(hari)
TOI
(hari)
BTO
(kali)
GDR
(%)
NDR
(%)
2017
46,09 4 6 39 2 1
2018 43,68 2,93 5,94
35,90
21,01
12,12
2019
32,58
5
3
49
28,98
9,73
Tingkat keberhasilan atau gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah
sakit dapat dinilai dari berbagai segi, yaitu (1) Tingkat pemanfaatan sarana
pelayanan; (2) Mutu pelayanan; (3) Tingkat efisiensi pelayanan. Untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit,
diperlukan berbagai indiaktor. Selain itu agar informasi yang ada dapat
bermakna harus ada nilai parameter yang akan dipakai sebagai nilai banding
antara fakta dengan standar yang diinginkan. Indikator yang dipakai untuk
menilai suatu rumah sakit, yang paling sering digunakan diantaranya adalah :
1. BOR (Bed Occupation Rate)
Persentase pemakaian tempat tidur pada waktu tertentu. Indikator
BOR dapat memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan
tempat tidur rumah sakit. Standar ideal BOR antara 60-85%. Dari data
laporan kegiatan rekam medis tercantum BOR tahun 2019 sebesar
32,58%.
2. BTO (Bed Turn Over)
Frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam waktu tertentu
tempat tidur rumah sakit digunakan. Indikator BTO dapat memberikan
gambaran tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur rumah sakit. Tandar
ideal BTO antara 40 – 50 kali untuk satu tempat tidur. Dari data diatas
dapat disimpulkan bahwa BTO tahun 2019 sebesar 49 kali.
23
3. Av.LOS (Average Length of Stay)
Rata-rata lama perawatan seorang pasien. Indikator Av.LOS dapat
memberikan gambaran tingkat efisiensi serta mutu pelayanan rumah
sakit. Standar ideal Av.LOS 3 – 12 hari. Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa Av.LOS tahun 2019 sebesar 5 hari.
4. TOI (Turn Over Interval)
Rata-rata hari dari tempat tidur tidak ditempati mulai saat terisi ke
saat terisi berikutnya. Indikator TOI dapat memberikan gambaran
tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur rumah sakit. Standar ideal
antara 1-3 hari untuk tempat tidur kosong. Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa TOI tahun 2019 sebesar 3 hari.
5. NDR (Net Death Rate)
Angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1.000
penderita keluar. Indikator NDR dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan rumah sakit. Standar NDR yang dapat ditolerir kurang dari 25
per 1.000 penderita keluar (25%). Tahun NDR RSUD 2018 sebesar 9,73%,
artinya angka kematian bersih di rumah sakit berkategori baik karena
terletak dalam range ideal.
6. GDR (Gross Death Rate)
Angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Standar GDR yang masih ditolerir antara tidak lebih dari 45 per 1000
penderita keluar (45%). Tahun GDR RSUD 2019 sebesar 28,98%, artinya
angka kematian bersih di rumah sakit berkategori baik karena terletak
dalam range ideal.
24
C. Jenis Pelayanan Lainnya
1. Pelayanan Persalinan dan Perinatologi
Tabel 13. Kegiatan Pelayanan Persalinan dan Perinatologi
Tahun 2019
NO JENIS KEGIATAN
RUJUKAN
NON RUJUKAN DIRUJUK
MEDIS NON MEDIS Mati Jumlah
Total
RUMAH SAKIT
BIDAN
PUSKES MAS
FASKES
LAINNYA
Mati Juml
ah Total
Mati Jumlah
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Bayi Lahir Hidup 13 13
1.1 ≥ 2500 gram 54 0 0 0 0 54 0 0 0 0 0
1.2 < 2500 gram 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
2 Kematian Perinatal
2.1 Kelahiran Mati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2.2 Mati Neonatal < 7 Hari 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
3 Sebab Kematian Perinatal
3.1 Asphyxia
21 0 0 0 0 21 0 0 0 0 0
3.2 Trauma Kelahiran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3.3 BBLR 17 0 0 0 0 17 0 0 0 0 0
3.4 Tetanus Neonatorum
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3.5 Kelainan Congenital 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3.6 ISPA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3.7 Diare 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3.8 Lain - Lain
26 0 0 0 0 26 0 0 0 0 0
Total 135 135
25
2. Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut
Tabel 14. Kegiatan Kunjungan di Rawat Jalan
Tahun 2019
Pada tahun 2019, kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebanyak
1535 tindakan.
3. Tingkat Efektivitas Pelayanan Rumah Sakit
Tabel 15. Jumlah Pasien Berdasarkan Jenis Kunjungan
NO. JENIS KUNJUNGAN JUMLAH (ORANG)
RJ RI
1 Pasien Baru 3180 963
2 Pasien Lama 10331 1177
TOTAL 13511 2140
Berdasarkan jenis kunjungan diperoleh informasi bahwa kunjungan
pasien terbanyak ke RSUD dari pasien rawat jalan 13511 orang lebih
banyak dibandingkan pasien rawat inap 2140 orang.
NO JENIS KEGIATAN JUMLAH
1 2 3
1 Tumpatan Gigi Tetap 379
2 Tumpatan Gigi Sulung 46
3 Pengobatan Pulpa 419
4 Pencabutan Gigi Tetap 279
5 Pencabutan Gigi Sulung 136
6 Pengobatan Periodontal 62
7 Pengobatan Abses 60
8 Pembersihan Karang Gigi 154
9 Prothese Lengkap
10 Prothese Sebagian
11 Prothese Cekat
12 Orthodonti
13 Jacket/Bridge
14 Bedah Mulut
Total 1535
26
Tabel 16. Jumlah Pasien Berdasarkan Cara Membayar
Kunjungan pasien berdasarkan cara membayar diperoleh informasi
bahwa pasien terbanyak ke RSUD cara membayar “BPJS Kesehatan”
11465 dan cara membayar terendah adalah “Keringanan” 46.
Tabel 17. Jumlah Pasien Berdasarkan Cara Masuk
NO. CARA MASUK JUMLAH
1 Datang Sendiri 4622
2 Rujukan Puskesmas 4187
3 Rujukan dr Spesialis 0
4 Rujukan Faskes Lain 4702
TOTAL 13511
Kunjungan pasien berdasarkan cara masuk diperoleh informasi bahwa
pasien terbanyak ke RSUD dengan datang sendiri 4622 dan pasien
berdasarkan cara masuk terendah adalah rujukan dr. Spesialis 0.
Tabel 18. Jumlah Pasien Berdasarkan Instalasi Tahun 2019
NO. INSTALASI 2019
RJ RI
1 RAWAT DARURAT 1569 1662
2 RAWAT JALAN 13511
3 RAWAT INAP 2140
TOTAL 17220
Menurut instalasi yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada
tahun 2019 di RSUD, pasien paling banyak berasal dari kunjungan rawat
jalan sebanyak 13511 orang dan yang paling rendah adalah kunjungan
rawat inap 2140 .
NO. CARA BAYAR JUMLAH
TOTAL RJ RI
1 UMUM 3511 424 3935
2 BPJS 9830 1635 11465
3 Keringanan 46 0 46
4 Lain-lain 124 81 205
TOTAL 13511 2140 15651
27
Tabel 19. Alokasi Tempat Tidur Rumah Sakit Per-Kelas dan Ruang
Perawatan RSUD Kuala Pembuang Tahun 2019
NO. RUANG KELAS
ISOLASI TOTAL I II III
1 Mawar 0 1 10 1 12
2 Melati 0 5 9 1 15
3 Kenanga 1 1 8 1 11
4 Anggrek 5 5
5 Kebidanan 3 3 3 1 10
6 Asoka 2 4 5 1 12
7 ICU 4 1 5
8 Perinatologi 5 5
Jumlah 6 23 40 6 75
Alokasi tempat tidur RSUD tersebar di 8 ruang perawatan, yang
dibagi berdasarkan kelas perawatan. Alokasi terbanyak di kelas perawatan
kelas III 40 buah dan yang sedikit di kelas perawatan Isolasi dan kelas I 6
buah. Hal ini menunjukan bahwa RSUD menaruh perhatian yang sangat
khusus terhadap pelayanan kepada orang yang tidak mampu sehingga
menyediakan porsi tempat tidur yang lebih banyak dari kelas perawatan
lain. Namun dengan semakin berkembangnya harapan masyarakat
terhadap pelayanan kelas VIP yang saat ini belum tersedia, maka
kedepannya RSUD merencanakan pembangunan ruang VIP dan Utama.
28
BAB V
PENUTUP
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai
berikut :
A. Kesimpulan
1. Kesatuan visi dan misi dari seluruh elemen Rumah Sakit akan
menumbuhkan semangat kerja dan rasa kebersamaan yang akan
mengarah pada pencapaian tujuan bersama;
2. Efektifitas dan efesiensi keuangan dalam pelaksanaan kegiatan
operasional Rumah Sakit sangat mempengaruhi kelangsungan
pelayanan kesehatan Rumah Sakit guna mewujudkan Visi dan Misi
Rumah Sakit;
3. Ketersediaan Tenaga Medis dan Paramedis merupakan syarat utama
dalam mengupayakan pelayanan yang maksimal dan berkualitas guna
pencapaian Visi dan Misi Rumah Sakit;
4. Pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas akan memberikan
kepuasan pada pasien sehingga akan berdampak pada peningkatan
kunjungan baik pasien lama maupun pasien baru; dan
5. Keberhasilan Rumah Sakit dalam mengupayakan peningkatan
kunjungan pasien merupakan hasil dari semua elemen Rumah Sakit
baik Medis, Paramedis, maupun Penunjang Medis.
B. Saran
Pengembangan Rumah Sakit kedepan sangat membutuhkan
dukungan dari berbagai pihak baik Pemerintah Daerah maupun Pusat.
Angka kunjungan pasien dari Tahun ketahun menunjukan angka
yang sangat menggembirakan, sehingga diperlukan dukungan dari semua
pihak antara lain:
1. Perlu adanya kebijakan pemerintah dalam hal menyediakan Tenaga
Medis maupun Non Medis.
2. Pengembangan kapasitas dan daya tampung Rumah Sakit.
Kuala Pembuang, 02 Januari 2020
Direktur RSUD Kuala Pembuang
dr. M. ABDUL NASIR, M. Sc. Sp.PD. FINASIM NIP. 19780528 200604 1 008
29
Lampiran : 1
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUALA PEMBUANG
DIREKTUR
BIDANG PELAYANAN BAGIAN UMUM BIDANG
KASI LOGISTIK DAN
PERBEKALAN
KASUBBAG UMUM
KASUBBAG PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
KASIPELAYANAN MEDIK DAN
KEPERAWATAN
KASI PENGENDALIA
N INSTALASIDAN MUTU SMF PARAMEDIS
TENAGAKESEHATAN
KASI PELAYANAN PENUNJANG DAN
SARANA PELAYANAN
SMFINSTALASI
KOMITE -
INSTALASI SMF
30
Lampiran : 2
BANGUNAN DEPAN RSUD KUALA PEMBUANG
31
Lampiran : 3
INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD KUALA PEMBUANG
32
Lampiran : 4
LOKET BAGIAN PENDAFTARAN
33
RSUD Kuala Pembuang Raih Akreditasi Bintang Empat
Lampiran : 5