Download - BAB I Khai
![Page 1: BAB I Khai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/563db7dc550346aa9a8ea305/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
World Health Organization/United Nations Children’s Fund (WHO/UNICEF),
pada tahun 2003 melaporkan bahwa 60% kematian balita langsung maupun tidak
langsung disebabkan oleh kurang gizi dan 2/3 dari kematian tersebut terkait dengan
praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak.( pedoman
penyelenggaraan pelatihan konseling menyusui dan pelatihan fasilitator konseling
menyusui)
Terkait dengan hal tersebut, WHO/UNICEF (2002) merekomendasikan pola
makan terbaik untuk bayi dan anak sampai usia 2 (dua) tahun dalam Global Strategy on
Infant and Young Child Feeding, yaitu: pertama memberikan ASI kepada bayi segera
dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya ASI saja atau
pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga
memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan
sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan
atau lebih.
Indonesia telah meratifikasi Global Strategy for Infant and Young Child Feeding
melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 237/Menkes/SK/IV/1997 tentang
pemasaran produk pengganti ASI dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor
450/SK/IV/2004 tentang pemberian ASI secara eksklusif pada bayi Indonesia.
Dalam hal pemberian ASI secara eksklusif, Pemerintah Republik Indonesia
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 yang menyatakan bahwa
pemberian ASI secara eksklusif bagi bayi di Indonesia adalah sejak lahir sampai dengan
bayi berumur 6 bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau
minuman lain. Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui program perbaikan
gizi Masyarakat telah menargetkan cakupan ASI eksklusif 6 bulan sebesar 80%. Namun
demikian angka ini sangat sulit untuk dicapai bahkan tren prevalensi ASI eksklusif dari
tahun ke tahun terus menurun. Data Susenas tahun 2010 menunjukkan bahwa baru 33,6%
![Page 2: BAB I Khai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/563db7dc550346aa9a8ea305/html5/thumbnails/2.jpg)
bayi di Indonesia yang mendapat ASI, sedangkan data dari tahun sebelumnya yakni
antara tahun 1997-2007, prevalensi pemberian ASI eksklusif dari 40,2% pada tahun 1997
menjadi 39,5% dan 32% pada tahun 2003 dan 2007.
Tidak tercapainya cakupan pemberian ASI Eksklusif ini juga bisa dilihat
berdasarkan data yang diperoleh dari laporan tahunan Puskesmas Ambacang Kuranji
tahun 2012, dari laporan tahunan tersebut terlihat cakupan pemberian ASI eksklusif
masih berada di bawah target yakni 65,74% dimana target yang diharapkan adalah 80%.
Untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif ini pemerintah melalui
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/SK/IV/2004 dan Peraturan Menteri
Negara Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor
03 Tahun 2010 membuat kebijakan tentang penerapan sepuluh Langkah Menuju
Keberhasilan Menyusui. Pada tahun 2012 pemerintah mengeluarkan PP No 33 Tahun
2012 tentang pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI)
adalah salah satu poin dalam sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM)
tersebut. Kelompok pendukung ASI (KP-ASI) adalah kelompok yang dibentuk oleh
fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat untuk mendukung ibu hamil, ibu baru
melahirkan serta ibu menyusui.
1.1. Rumusan Masalah
Mengidentifikasi masalah masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji.
1.2. Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengidentifikasi masalah yang ada di Puskesmas Ambacang Kuranji
1.3.2 Menetapkan prioritas masalah yang ada di Puskesmas Ambacang Kuranji
1.3.3 Menganalisis penyebab masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji.
1.3.4 Menentukan alternatif pemecahan masalah rendahnya cakupan pemberian ASI
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji.
1.3.5 Terbentuknya suatu “Kelompok Pendukung ASI” bagi ibu menyusui di wilayah
kerja Puskesmas Ambacang Kuranji
![Page 3: BAB I Khai](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082821/563db7dc550346aa9a8ea305/html5/thumbnails/3.jpg)
1.3. Manfaat Penulisan
Dengan penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pihak puskesmas dalam upaya peningkatan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah
kerja Puskesmas Ambacang Kuranji melalui pembentukan Kelompok Pendukung ASI.