Download - BAB I

Transcript
Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu perusahaan selalu saja dikaitkan dengan tenaga kerja atau pekerja pekerja karena tenaga kerja merupakan salah satu asset yang dimiliki perusahaan. Suatu perusahaan selalu mempunyai peluang untuk lebih maju apabila dalam suatu perusahaan mempunyai tenaga kerja yang sehat. Tenaga kerja yang sehat maka secara langsung produktivitasnya akan meningkat, tingkat kesehatan dan produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah gizi kerja (Sumardiyono, dkk., 2007).

Gizi tenaga kerja harus selalu diperhatikan karena gizi merupakan nutrisi atau zat makanan yang diperlukan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan jenis pekerjaannya sehingga daya kerja dan kesehatan tenaga kerja menjadi setinggi-tingginya. Gizi kerja yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja dan derajat kesehatan yang tinggi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang berarti meningkatkan produktivitas perusahaan dan produktivitas nasional. Gizi kerja yang buruk akan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh nsehingga sering sakit. Banyak dampak dari gizi buruk untuk perusahaan antara lain angka absensi tenaga kerja akan bertambah karena daya kerja fisik turun serta prestasi kerja turun (Wijayanti, R., 2007).

Masalah gizi dan hal-hal yang berhubungan dengan perbaikan gizi banyak berubungan dengan berbagai masalah terutama dalam pengadaan dan penyelenggaraan pangan (Sajogyo, 1994).

Page 2: BAB I

Gizi yang terkandung dalam makanan merupakan unsur yang penting karena makanan adalah sumber energy dan zat gizi yang utama bagi setiap orang tak terkecuali bagi tenaga kerja. Tanpa makanana yang berkualitas baik dan dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan, maka kemampuan maupun kesanggupan kerja para pekerja tidak optimal.

Peningkatan kemampuan tenaga kerja akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas kerja. Program perbaikan gizi melalui pemberian makanan tambahan bagi tenaga kerja terutama bagi pekeja kasar. hal ini merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja.

B. Tujuan

1. Mengetahui karakteristik karyawan 2. Mengetahui prinsip-prinsip pemberian makanan bagi karyawan3. Mengetahui hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan

dalam penyelenggaraan makan bagi karyawan.4. Membuat contoh menu untuk karyawan berdasarkan kebutuhannya.

Page 3: BAB I

BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Perusahan dan Karyawan Housekeeping terhadap Penyelenggaraan

Makanan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1997 tentang

ketenagakerjaan menjelaskan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki atau

wanita yang sedang dalam atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar

hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat. Beberapa karakteristik tenaga kerja yang berpengaruh terhadap terjadinya

kecelakaan kerja antara lain : umur, pendidikan/pengetahuan dan lama kerja (Pandie H,

dkk. 2007).

Tenaga kerja dapat menghasilkan suatu barang atau jasa dengan menggunakan

waktu dan tempat yang berbeda-beda. Tempat yang digunakan sebagai temat kerja

seseorang berbeda-beda mulai dari kantor, pabrik, jalan dan lain-lain. Pada hal ini

karakteristik berdasarkan studi kasus 1 dan 2 adalah seorang pekerja housekeeping.

Berikut adalah karakteristik houskeeping adalah sebagai berikut.

Housekeeping berasal kata dari kata “house” yang artinya rumah, wisma, hotel

dan kata “keep” yang artinya menjaga, merawat, atau memelihara. Arti Housekeeping

adalah: bagian atau departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga

kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan tujuan agar hotel

tampak rapi, bersih, indah, menarik, dan menyenangkan penghuninya.

Untuk menjangkau seluruh area tugas tersebut Housekeeping Departement dibagi

menjadi beberapa seksi, seperti floor section, houseman section, linen and uniform

section and laundry section. Hal ini dapat menerangkan bahwa ruang lingku

housekeeping sangat luas.Berikut ini beberapa ruang lingkup yang merupakan bagian dari

housekeeping, Rumekso (2002:7); Sulastiyono (1994:11),

yaitu :

1. Seksi Kamar (Room section)

2. Seksi Uniform (Linen and Uniform section)

3. Seksi Kebersihan (Housman section)

Page 4: BAB I

4. Seksi Karangan Bunga (Flower Shop section)

5. Seksi Operasi Housekeeping (Housekeeping office section)

6. Seksi Pertamanan (Garden section).

Adanya ruang lingkup housekeeping yang sangat besar dan luas mengakibatkan

penanganan housekeeping itu sendiri harus terinci dan terorganisasi demi kelancaran

operasionalnya. Agar lebih jelas tentang seksi-seksi yang ada dalamn Housekeeping

Departement, berikut ini adalah susunan dan tugas yang terdapat dalam organisasi

Housekeeping :

Executive HousekeeperExecutive Housekeeper merupakan bagian tertinggi yang terdapat dalam bagan

organiosasi di mana tugas pokok Executive Housekeeping adalah penanggung jawab

semua operasional tata graha pada hotel dimana bertanggungjawab penuh mengordinir

antara bagian tata graha sepenuhnya dengan dengan departemen lain,khususnya bagian

kantor depan hotel, mengawasi, mengawasi para karyawan, perencanaan kerja,

perlengkapan kerja, serta mengontrol operasional sehari-hari di tata graha sehingga dapat

berjalan lancar.

Assistant Executive Housekeeper

Tugas pokok seorang Assistant Executive Housekeeper adalah menjalankan tugas

dan tanggung jawab Executive Housekeeper apabila yang bersangkutan berhalangan atau

tidak dapat menjalankan tugasnya. Seorang Assistant Executive Housekeeper harus

mampu melaksanakan semua tanggung jawab yang diberikan oleh atasannya (Executive

Housekeeper).

Housekeeping Secretary, Office Clerk, Order Taker

Di beberapa hotel, Housekeeping Office merupakan salah satu seksi tersendiri di dalam

Housekeeping Department, Housekeeping Office merupakan pusat dari seluruh kegiatan

tata graha. Housekeeping Office adalah kantor dari Executive Housekeeper, Assistant

Page 5: BAB I

Executive Housekeeper, Chief Floor/Chief Housman, maupun Housekeeping Secretary

dan juga merupakan pusat kegiataadministrasi di Housekeeping Department.

Floor Supervisor, Room Supervisor, Floor Captain

Room Supervisor adalah pengawas proses pekerjaan yang dilaksanakan Room boy, yaitu

melaksanakan pembersihan, merapikan dan melengkapi kebutuhan tamu di kamar, seperti

sabun mandi, handuk, dan keperluan-keperluan lain,

Room Boy, Room Attendant

Room boy adalah petugas yang mempersiapkan tempat tidur pada waktu pembersihan

kamar. Harus diingat bahwa pada waktu tamu masuk kamar, pandangan pertamanya akan

ditunjukkan pada kerapian tempat tidur.

B. Prinsip Pemberian Makanan Menurut DEPKES 1991

1. Penyusunan perencanaan menu makanan hendaknya ditangani oleh seseorang yang mempunyai pengetahuan dasar tentang gizi, menejemen penyelenggaraan makan serta terampil dalam membuat fariasi makanan yang pantas dengan susunan makanan yang tepat.

2. Perencanaan suatu menu makanan hendaknya menggunakan bahan makanan yang mengandung gizi secara lengkap. Penganekaragaman selain meningkatkan mutu gizi hidangan juga mempermudah perencanaan menu makanan.

3. Pada waktu perencanaan menu makanan perlu pula dierhatikan ketersediaan bahan makanan disamping faktor selera dan nilai gizi. Daftar padanan bahan makanan dapat digunakan untuk membantu menyusun menu makanan yang padat zat gizi.

4. Menu makanan yang disajikan hendaknya memenuhi selera konsumen baik dari rasa dan penyajiannya.

5. Menu yang disajikan hendaknya bervariasi

Page 6: BAB I

C. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan yang Menjadi Pertimbangan

1. Hal-hal yang menentukan perhitungan kecukupan gizi :a. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa organik yang mengandung atom karbon, hydrogen dan oksigen dan merupakan senyawa organik yang paling utama sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan tubuh. Beberapa fungsi karbohidrat, yaitu sumber energi protein sparer, bahan metabolisme utama, dan sumber energi untuk otak. Kebutuhaan hidrat arang dalam suatu menu berdasarkan prinsip gizi seimbang untuk orang Indonesia kurang lebih sebesar 60%- 70% dari total energi sehari. (Depkes RI. 2009).

b. ProteinProtein mempunyai peranan penting yaitu mengganti

jaringan yang rusak pada tubuh dan pertumbuhan jaringa tubuh. Protein juga memiliki peran penting dalam pembentukan sistem kekebalan (imunitas) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon. Setiap orang dewasa sedikitnya wajib mengkonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya, dimana setiap gram protein mempunyai nilai 4 kalori. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet. Protein yang dibutuhkan dalam suatu menu makanan kurang lebih 10%-15% dari total energi perhari. (Depkes RI. 2009).

c. LemakLemak juga merupakan sumber energi yang ideal untuk sel

tubuh sebab setiap molekul mengandung energi yang besar, mudah di angkut dan diubah bila diperlukan. Namun sayang, bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh.

Page 7: BAB I

Lemak merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh. Pada tubuh lemak disimpan di jaringan bawah kulit yang berfungsi untuk menstabilkan suhu tubuh, sebagai bantalan bagi organ-organ tubuh sehingga terlindung dari getaran-getaran yang terlalu keras. Namun penimbunan lemak yang berlebihan dapat meningkatkan resiko terhadap beberapa penyakit. Lemak terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya. Kebutuhan lemak per hari kurang lebih 20%-25% dari total kebutuhan energi atau minimal 15% dan maksimal 30% (Depkes RI. 2009).

d. Vitamin dan MineralVitamin dan mineral memiliki fungsi untuk membantu

melancarkan kinerja tubuh, seperti mengatur dan melindungi proses dalam tubuh, pembentukan enzim dan hormon dan mencapai vitalitas jaringan yang prima. Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan (Depkes RI. 2009). Mineral disebut sebagai komponen anorganik tubuh atau disebut juga sebagai abu sisa pembakaran. Karena pada proses pembakaran sempurna mineral tidak ikut terbakar.

e. AirAir berfungsi sebagai pelarut, mengatur sistim

keseimbangan tubuh. Air diperoleh dari cairan, makanan dan proses metabolisme tubuh. Air merupakan unsur yang paling banyak di perlukan oleh tubuh, 60% dari berat badan manusia terdiri dari air (Depkes RI. 2009).

f. SeratSerat sangat dibutuhkan oleh tubuh. Diantaranya seperti

mencegah konstipasi, kanker, memperkecil risiko sakit pada usus besar, membantu menurunkan kadar kolesterol, membantu mengontrol kadar gula dalam darah, mencegah wasir dan masih banyak lagi. Serat yang merupakan zat non gizi terbagi dari dua

Page 8: BAB I

jenis, yaitu serat makanan (dietry fiber) dan serat kasar (crude fiber). ‘Serat makanan adalah serat yang tetap ada dalam usus besar setelah proses pencernaan, baik berupa serat yang dapat larut dalam air maupun yang tidak dapat larut dalam air. Adapun serat yang dapat larut dalam air ada tiga macam, yakni pektin, musilase dan gum. Serat ini terdapat banyak pada buah-buahan, sayuran dan sereal. Sementara serat kasar merupakan serat tumbuhan yang tidak dapat larut dalam air. Terdapat tiga macam serat yang tidak dapat larut, yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin yang dimana banyak terdapat pada sayuran, buah buahan dan kacang-kacangan (Depkes RI. 2009).

2. Kondisi khusus bagi pekerja Kondisi khusus bagi pekerja perlu diperhatikan yaitu apabila

dalam kondisi tertentu seperti kondisi saat hamil dan menyusui, dan kondisi seperti anemia, dan penyakit tertentu serta perlu diperhatikan waktu jam kerja (shift) dan lama bekerja. (Depkes, 2004).

3. Biaya yang diperlukan 4. Jenis pekerjaan 5. Lama atau waktu bekerja

D. Perhitungan Kebutuhan Dan Contoh Menu

1. Studi Kasus I

Housekeeper pria, 30 tahun, 12 jam kerja, start 06.00. BB 60 kg.

Page 9: BAB I

Konseling Individu

Jenis kelamin : Pria

Usia : 30 tahun

BB : 60 kg

Pekerjaan : Housekeper

Jam Kerja : 12 jam

Energi = 6062 x 2350 = 2274 kkal

Protein = 6562 x 60 = 58 gr

Lemak = 25

100 x 2274 = 568

9

Karbohidrat = ❑60 x 2350 =

Besi : 13 mg

Seng : 13,3 mg

Yodium : 150 mg

Vitamin A : 600 IU

Vitamin C : 90 mg

Vitamin B1 : 1,2 mg

Vitamin B2 : 1,3 mg

Vitamin B6 : 1,3 mg

Niacin : 16 mg

Page 10: BAB I

Tabel 1. Penentuan porsi menggunkan bahan penukar

Golongan Penukar Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)

Hidrat arang 4p 700 16 - 160

Protein Hewani 1p 95 10 6 -

Protein Nabati 3p 240 18 9 24

Sayuran 6p 300 18 - 60

Buah 6p 240 - - 60

Susu 2p 220 14 14 18

Minyak 4p 180 - 20 -

Gula 4p 20 - - 30

Range-% 2046,6 52,2 56,7 332,55

+% 2501,4 63,8 69,3 406.45

Total 2095 76 49 349

Tabel 2. Susunan Menu

c Nama makanan Penukar Gram URT

Sarapan *Potato chesee

Kentang

Keju

Selada

Susu segar

Gula

anggur

1P

1P

¼ P

1P

1P

1P

100 gram

30 gram

8 gram

200 gram

8 gram

75 gram

1 biji

1 ptg sdg

2 lembar

1 gelas

1 sdm

10 biji

Selingan pagi *Sop asparagus

Tepung terigu

Susu

Mentega

Asparagus

*Es stroberi flout

Stroberi

Ice cream vanila

½ P

½ P

1 P

1P

½ P

25 gram

100 gram

5 gram

75 gram

100 gram

4 sdm

½ gelas

½ sdm

10 biji

½ gelas

Page 11: BAB I

Makan siang *Steak tenderloin

Daging sapi

Buncis

Wortel

Margarin

*jus tomat

Tomat

1P

¼ P

1P

1P

50 gram

25 gram

25 gram

8 gram

80 gram

1 ptg sdg

5 biji

1 buah

1 sdm

2 buah

Selingan siang *cocktail

Semangka

Melon

Nanas

1P

1P

1P

150 gram

150 gram

75 gram

1 ptg bsr

1 ptg bsr

1/6 buah sdg

Makan malam *cron cream soup

Tepung muizena

Jaggung manis

ppil

Kaldu ayam

Mentega

*fruit milk

Melon

Susu segar

Gula

1P

1P

1P

1P

1P

½ P

1P

40 gram

80 gram

50 grm

5 gram

100 gram

½ p

8 gram

8 sdm

1 buah

1 mangkuk kcl

½ sdm

2 buah sdg

½ gelas

1 sdm

Pada kasus satu ini seorang pria berusia 30 tahun dengan berat badan 60 kg dan

berprofesi sebagai housekeeper datang berkunjung untuk konsultasi pengaturan menu

dalam sehari.

Sebelum menentukan menu maka dilakukan pengkajian awal dengan melihat

status gizi pasien secara antropometri. Namun demikian karena tinggi badan pasien

tidak diketahui maka kami menggunakan AKG 2013 untuk menentukan

kemungkinan tinggi badan seorang pria berusia 30 tahun. Oleh karenanya dapat

dilihat pada perhitungan :

Page 12: BAB I

IMT = Berat badan(kg)Tinggi badan(m2)

= 60 kg

1.58 m2 = 21. 27 kg/m2 (NORMAL)

Karena status gizi yang didapat adalah normal maka untuk perhitungan

kebutuhan gizi dapat ditentukan menggunakan perbandingan antara kecukupan gizi

tenaga kerja dengan aktifitas sedang dan usia pasien.

Berdasarkan perhitungan kebutuhan gizi diperoleh angka untuk energi adalah

2276 kkal, protein 58 gram, lemak 63 gram, dan karbohidrat 369,5 gram. Dan

kebutuhan mikronutrien yang harus dipenuhi adalah besi dan vitamin C dimana

mikronutrien tersebut sebagai suplei pendukung pembentukan darah merah dan untuk

menghindari stress kerja berkaitan dengan durasi kerja yang lama (12 jam).

Setelah diketahui kebutuhan gizi untuk pasien tersebut selanjutnya dilakukan

penyusunan menu berdasarkan waktu makan yang mungkin dapat dipenuhi oleh

pasien tersebut. Menu ini terbagi menjadi tiga kali makan besar dan dua kali selingan.

Menu untuk sarapan pagi berupa Potato Cheese, Susu Segar, dan Buah Anggur.

Untuk teknik pemasakan potato cheese cukup dengan merebus potato atau kentang

kemudian ditambahkan cheese atau keju parut diatasnya kemudian dilengkapi dengan

susu segar yang sudah dimasak 60o C dan buah anggur segar sebagai dessert. Hal ini

dimungkinkan sangat mudah dipenuhi oleh pasien karena teknik pengolahan yang

mudah dan tinggi akan karbohidrat dan protein sebagai energi dasar yang diperlukan

untuk aktifitas kerja di pagi hari. Untuk selingan pagi berupa Soup Asparagus dan

Strowberry Float, kedua menu ini mengandung karbohidrat sederhana dan vitamin C

yang didapat dari Strowberry dan Float.

Menu ini dapat menyumbang energi untuk melanjutkan aktivitas setelah 3-4 jam

bekerja sehingga pasien dapat bekerja dengan maksimal tanpa gangguan yang berarti.

Makan siang berupa Steak Tanderloin dan Jus Tomat, dalam menu ini mengandung

energi yang tinggi yang diperlukan karena pada siang hari kemungkinan aktifitas dan

pekerjaan meningkat. Selingan siang berupa Fruit Coctail yang berisi buah semangka,

melon, dan nanas yang ketiganya merupakan jenis buah-buahan yang banyak

mengandung air dan mineral sehingga dapat memberikan sensasi segar pada saat suhu

Page 13: BAB I

naik disiang hari. Untuk menu makan malam berupa Cron Cream Soup dan Fruit

Milk. Cron Cream Soup merupakan jenis makanan yang kaya akan karbohidrat yang

cocok dinikmati pada malam hari dalam suasana santai.

2. Studi Kasus II

1. Pekerja hotel dengan 12 jam kerja, terdiri dari housekeeping, satpam, CS dan

manager umur 19-40 tahun

Perhitungan kebutuhan energi sehari untuk pekerja yang sudah ditentukan

dari aktivitas fisik dan usia. Berdasarkan tabel kecukupan gizi AKG berdasarkan

aktivitas.

Tabel 3. Tabel AKG berdasarkan aktivitas

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi tahun 2013 (AKG),

Usia 19-29 tahun = berat badan 60 kg dan tinggi badan 168 cm

Usia 30-49 tahun = berat badan 62 kg dan tinggi badan 168 cm

Page 14: BAB I

Penghitungan kebutuhan gizi diawali dari pemilihan kalori berdasarkan AKG

berdasarkan aktivitas,

Usia 19-29 tahun

Ringan : 960/720 kkal

Sedang : 1020/760 kkal

Berat : 1120/880 kkal

Usia 30-49 tahun

Ringan : 940/720 kkal

Sedang : 1020/760 kkal

Berat : 1120/880 kkal

Untuk kedua kategori diambil kalori yang tinggi dan aktivitas sedang, yaitu

untuk usia 19-29 tahun adalah 1020 kkal, usia 30-49 tahun adalah 940 kkal.

Namun, dalam penyusunan menu tetap menggunkan satu penghitungan dan yang

dibedakan hanya porsinya saja.

Protein : 15 % dari total kebutuhan energi

: 15 % x 1020 kkal

: 153 kkal

: 38. 25 gram/hr

Lemak : 20 % dari total kebutuhan energi

Page 15: BAB I

: 20 % x 1020 kkal

: 204 kkal

: 22.67 gram/hr

KH : 65 % dari total kebutuhan energi

: 65 % x 1020 kkal

: 663 kkal

: 185. 75 gram/hr

Tabel 4. Penentuan porsi menggunkan bahan penukar

Golongan Penukar Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)

Hidrat arang 2 P 350 8 - 80

Protein Hewani 2 P 190 20 12 -

Protein Nabati 1 P 80 6 3 8

Sayuran 2 P 100 6 - 20

Buah 3 P 120 - - 30

Gula 3 P 90 - - 22.5

Minyak 2 P 90 - 10 -

Susu - - - - -

Range-% 918 34. 425 20. 403 149.175

+% 1122 42. 075 24. 937 182.324

Total 1020 40 18 160.5

Page 16: BAB I

Tabel 5. Susunan Menu (1 kali makan 2 kali snack)

Menu Nama makanan Penukar Gram URT

Snack

Jam 10.00

*Kroket kentang

Kentang

Telur

Tepung panir

Daging cincang

wortel

daun bawang

daun seledri

gula pasir

1P

1P

½ P

1P

½ P

1/20 P

1/20 P

1 P

100 gram

50 gram

20 gram

50 gram

50 gram

5 gram

5 gram

8 gram

1 biji

1 btr

4 sdm

1 ptg sdg

½ gls

1/20 sdm

1/20 sdm

1 sdm

Makan Siang *Pan Fried Chicken

Breast in Cream Tomato

Sauce with Potatoes

Kentang

Daging ayam

Wortel

Kembang kol

Salad oil

1 P

1 P

½ P

¼ P

1 P

100 gram

50 gram

50 gram

25 gram

5 gram

1 bji

1 ptg sdg

½ gls

¼ gls

½ sdm

Snack Sore

Jam 16.00

*Fruit Salad

Lettuce

Semangka

Melon

Strawberry

Nanas

Pisang

Jelly agar

Mayonaise

Sirup jeruk (gula)

¼ P

½ P

½ P

½ P

½ P

½ P

1 P

1 P

½ P

25 gram

75 gram

75 gram

30 gram

75 gram

25 gram

gram

5 gram

5 gram

¼ gls

½ ptg bsr

½ ptg bsr

3 bh

½ ptg sdg

½ ptg sdg

½ sdm

Page 17: BAB I

Pada penghitungan kebutuhan gizi tenaga kerja yang bekerja sebagai

housekeeping tentu saja tidak dihitung stau per satu dari pekerja atau individu,

melainkan dihitung secara keseluruhan atau dengan jumlah banyak. Penghitungan

kebutuhan gizi disesuaikan dengan usia, berat badan dan tinggi badan. Oleh karena

penghitungan tenaga kerja ini untuk seluruh pekerja maka penghitungan dengan dasar

Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 dan Angka Kebutuhan Gizi berdasarkan

aktivitas yang diberikan.

Rentang usia pada studi kasus 2 ini pada rentang usia 19-40 tahun. Oleh

karena itu pengambilan kalori menurut AKG berdasarkan aktivitas dipilih dengan

besar kalori 1020 kkal/hari, namun dengan catatan pemilihan menu sama hanya

dibedakan dalam jumlah porsi yang disesuaikan dengan umur. Usia dengan lebih tua

atau rnetang 30-49 maka porsi akan dikurangi sebanyak 10% dari porsi yang lebih

muda.

Pemberian makanan bagi tenaga kerja ini harus memenuhi 40% dari

kebutuhan total sehari tiap pekerja, dengan pembagian waktu makan sebanyak 1 kali

makan siang 2 kali snack pada jam 10.00 dan jam 16.00.

Page 18: BAB I

BAB III

KESIMPULAN

1. Karakteristikperusahaan / pekerjaan atau tenaga kerja

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1997 tentang

ketenagakerjaan menjelaskan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki

atau wanita yang sedang dalam atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam

maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Beberapa karakteristik tenaga kerja yang

berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja antara lain : umur,

pendidikan/pengetahuan dan lama kerja.

Pekerjaan sebagai housekeeping adalah: bagian atau departemen yang

mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan,

dan memberi dekorasi dengan tujuan agar hotel tampak rapi, bersih, indah,

menarik, dan menyenangkan penghuninya.

2. Prinsip-prinsip pemberian makanana bagi tenaga kerja

a. Penyusunan perencanaan menu makanan hendaknya ditangani oleh seseorang yang mempunyai pengetahuan dasar tentang gizi, menejemen penyelenggaraan makan serta terampil dalam membuat fariasi makanan yang pantas dengan susunan makanan yang tepat.

b. Perencanaan suatu menu makanan hendaknya menggunakan bahan makanan yang mengandung gizi secara lengkap. Penganekaragaman selain meningkatkan mutu gizi hidangan juga mempermudah perencanaan menu makanan.

c. Pada waktu perencanaan menu makanan perlu pula dierhatikan ketersediaan bahan makanan disamping faktor selera dan nilai gizi. Daftar padanan bahan makanan dapat digunakan untuk membantu menyusun menu makanan yang padat zat gizi.

Page 19: BAB I

d. Menu makanan yang disajikan hendaknya memenuhi selera konsumen baik dari rasa dan penyajiannya.

e. Menu yang disajikan hendaknya bervariasi

3. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat pemberian makanan bagi pekerja

a. Dalam penentuan makanan atau zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin

dan mineral, air)

b. Kondisi khusus pekerja seperti kondisi tertetu (saat hamil dan menyusui),

anemia/kurang besi, hipertensi, dan kondisi fisiologis lainnya (obesitas dan

underweight)

c. Lama pekerjaan

d. Waktu bekerja (shift)

e. Jenis pekerjaan

f. Biaya yang diperlukan

4. Penghitungan kebutuhan kalori dan contoh menu

a. Studi kasus I

Dilakukan secara individu dengan penghitungan penilaian status gizi

menggunkan IMT. IMT pekerja pada kasus ini adalah normal dengan

kebutuhan energi sebanyak 2274 kkal/hari, dengan penghitungan protein

sebanyak 58 gram dengan cara perbandingan dari AKG 2013.

Contoh menu :

Menu Nama makanan Penukar Gram URT

Snack

Jam 10.00

*Kroket kentang

Kentang

Telur

Tepung panir

Daging cincang

wortel

daun bawang

daun seledri

1P

1P

½ P

1P

½ P

1/20 P

1/20 P

100 gram

50 gram

20 gram

50 gram

50 gram

5 gram

5 gram

1 biji

1 btr

4 sdm

1 ptg sdg

½ gls

1/20 sdm

1/20 sdm

Page 20: BAB I

gula pasir 1 P 8 gram 1 sdm

Makan Siang *Pan Fried Chicken

Breast in Cream Tomato

Sauce with Potatoes

Kentang

Daging ayam

Wortel

Kembang kol

Salad oil

1 P

1 P

½ P

¼ P

1 P

100 gram

50 gram

50 gram

25 gram

5 gram

1 bji

1 ptg sdg

½ gls

¼ gls

½ sdm

Snack Sore

Jam 16.00

*Fruit Salad

Lettuce

Semangka

Melon

Strawberry

Nanas

Pisang

Jelly agar

Mayonaise

Sirup jeruk (gula)

¼ P

½ P

½ P

½ P

½ P

½ P

1 P

1 P

½ P

25 gram

75 gram

75 gram

30 gram

75 gram

25 gram

gram

5 gram

5 gram

¼ gls

½ ptg bsr

½ ptg bsr

3 bh

½ ptg sdg

½ ptg sdg

½ sdm

b. Studi kasus II

Penghitungan gizi bagi pekerja uhousekeeping yang terdiri dari manager, CS,

satpam digunakan dengan kalori AKG berdasarkan aktivitas yang sudah tercantum

dengan disesuaikan dengan usia pekerja yaitu rentang 19-29 tahun dan 30-49 tahun.

Yaitu sebesar 1020 kkal, namun hanya dikurangi jumlah porsi bagi usia 30-40 tahun.

Kebutuhan protein 15 %, lemak 20% dan karbohidrat 65%. Kebutuhan gizi ini

dihitung mencukupi kebutuhan sebanyak 40 % dari total energi sehari tiap pekerja.

Dengan pembagian waktu makan 1 kali makan siang 2 kali snack.

Page 21: BAB I

Contoh menu :

Menu Nama makanan Penukar Gram URT

Snack

Jam 10.00

*Kroket kentang

Kentang

Telur

Tepung panir

Daging cincang

wortel

daun bawang

daun seledri

gula pasir

1P

1P

½ P

1P

½ P

1/20 P

1/20 P

1 P

100 gram

50 gram

20 gram

50 gram

50 gram

5 gram

5 gram

8 gram

1 biji

1 btr

4 sdm

1 ptg sdg

½ gls

1/20 sdm

1/20 sdm

1 sdm

Makan Siang *Pan Fried Chicken

Breast in Cream Tomato

Sauce with Potatoes

Kentang

Daging ayam

Wortel

Kembang kol

Salad oil

1 P

1 P

½ P

¼ P

1 P

100 gram

50 gram

50 gram

25 gram

5 gram

1 bji

1 ptg sdg

½ gls

¼ gls

½ sdm

Snack Sore

Jam 16.00

*Fruit Salad

Lettuce

Semangka

Melon

Strawberry

Nanas

Pisang

Jelly agar

Mayonaise

Sirup jeruk (gula)

¼ P

½ P

½ P

½ P

½ P

½ P

1 P

1 P

½ P

25 gram

75 gram

75 gram

30 gram

75 gram

25 gram

gram

5 gram

5 gram

¼ gls

½ ptg bsr

½ ptg bsr

3 bh

½ ptg sdg

½ ptg sdg

½ sdm

Page 22: BAB I

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1991. Padanan Bahan Makanan. Direktorat Bina Gizi Masyarakat : Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Hal-hal penentuan gizi bagi pekerja . Direktorat Bina Gizi Masyarakat : Jakarta.

Pandie H. 2007. Housekeeping. Universitas Sumatera Utara : Sumatera

Sajogyo. 1994. Gizi yang Baik. Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.

Sumardiono dkk. 2007. Pedoman Praktikum Smester III. Program D III

Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS : Surakarta.

Wijayanti, R. 2007. Materi Kuliyah Gizi Kerja. Program D III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS :Surakarta.


Top Related