Download - BAB I
![Page 1: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan selalu saja dikaitkan dengan tenaga kerja atau pekerja pekerja karena tenaga kerja merupakan salah satu asset yang dimiliki perusahaan. Suatu perusahaan selalu mempunyai peluang untuk lebih maju apabila dalam suatu perusahaan mempunyai tenaga kerja yang sehat. Tenaga kerja yang sehat maka secara langsung produktivitasnya akan meningkat, tingkat kesehatan dan produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah gizi kerja (Sumardiyono, dkk., 2007).
Gizi tenaga kerja harus selalu diperhatikan karena gizi merupakan nutrisi atau zat makanan yang diperlukan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan jenis pekerjaannya sehingga daya kerja dan kesehatan tenaga kerja menjadi setinggi-tingginya. Gizi kerja yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja dan derajat kesehatan yang tinggi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang berarti meningkatkan produktivitas perusahaan dan produktivitas nasional. Gizi kerja yang buruk akan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh nsehingga sering sakit. Banyak dampak dari gizi buruk untuk perusahaan antara lain angka absensi tenaga kerja akan bertambah karena daya kerja fisik turun serta prestasi kerja turun (Wijayanti, R., 2007).
Masalah gizi dan hal-hal yang berhubungan dengan perbaikan gizi banyak berubungan dengan berbagai masalah terutama dalam pengadaan dan penyelenggaraan pangan (Sajogyo, 1994).
![Page 2: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/2.jpg)
Gizi yang terkandung dalam makanan merupakan unsur yang penting karena makanan adalah sumber energy dan zat gizi yang utama bagi setiap orang tak terkecuali bagi tenaga kerja. Tanpa makanana yang berkualitas baik dan dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan, maka kemampuan maupun kesanggupan kerja para pekerja tidak optimal.
Peningkatan kemampuan tenaga kerja akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas kerja. Program perbaikan gizi melalui pemberian makanan tambahan bagi tenaga kerja terutama bagi pekeja kasar. hal ini merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja.
B. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik karyawan 2. Mengetahui prinsip-prinsip pemberian makanan bagi karyawan3. Mengetahui hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan
dalam penyelenggaraan makan bagi karyawan.4. Membuat contoh menu untuk karyawan berdasarkan kebutuhannya.
![Page 3: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB III
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Perusahan dan Karyawan Housekeeping terhadap Penyelenggaraan
Makanan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1997 tentang
ketenagakerjaan menjelaskan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki atau
wanita yang sedang dalam atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar
hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Beberapa karakteristik tenaga kerja yang berpengaruh terhadap terjadinya
kecelakaan kerja antara lain : umur, pendidikan/pengetahuan dan lama kerja (Pandie H,
dkk. 2007).
Tenaga kerja dapat menghasilkan suatu barang atau jasa dengan menggunakan
waktu dan tempat yang berbeda-beda. Tempat yang digunakan sebagai temat kerja
seseorang berbeda-beda mulai dari kantor, pabrik, jalan dan lain-lain. Pada hal ini
karakteristik berdasarkan studi kasus 1 dan 2 adalah seorang pekerja housekeeping.
Berikut adalah karakteristik houskeeping adalah sebagai berikut.
Housekeeping berasal kata dari kata “house” yang artinya rumah, wisma, hotel
dan kata “keep” yang artinya menjaga, merawat, atau memelihara. Arti Housekeeping
adalah: bagian atau departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga
kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan tujuan agar hotel
tampak rapi, bersih, indah, menarik, dan menyenangkan penghuninya.
Untuk menjangkau seluruh area tugas tersebut Housekeeping Departement dibagi
menjadi beberapa seksi, seperti floor section, houseman section, linen and uniform
section and laundry section. Hal ini dapat menerangkan bahwa ruang lingku
housekeeping sangat luas.Berikut ini beberapa ruang lingkup yang merupakan bagian dari
housekeeping, Rumekso (2002:7); Sulastiyono (1994:11),
yaitu :
1. Seksi Kamar (Room section)
2. Seksi Uniform (Linen and Uniform section)
3. Seksi Kebersihan (Housman section)
![Page 4: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/4.jpg)
4. Seksi Karangan Bunga (Flower Shop section)
5. Seksi Operasi Housekeeping (Housekeeping office section)
6. Seksi Pertamanan (Garden section).
Adanya ruang lingkup housekeeping yang sangat besar dan luas mengakibatkan
penanganan housekeeping itu sendiri harus terinci dan terorganisasi demi kelancaran
operasionalnya. Agar lebih jelas tentang seksi-seksi yang ada dalamn Housekeeping
Departement, berikut ini adalah susunan dan tugas yang terdapat dalam organisasi
Housekeeping :
Executive HousekeeperExecutive Housekeeper merupakan bagian tertinggi yang terdapat dalam bagan
organiosasi di mana tugas pokok Executive Housekeeping adalah penanggung jawab
semua operasional tata graha pada hotel dimana bertanggungjawab penuh mengordinir
antara bagian tata graha sepenuhnya dengan dengan departemen lain,khususnya bagian
kantor depan hotel, mengawasi, mengawasi para karyawan, perencanaan kerja,
perlengkapan kerja, serta mengontrol operasional sehari-hari di tata graha sehingga dapat
berjalan lancar.
Assistant Executive Housekeeper
Tugas pokok seorang Assistant Executive Housekeeper adalah menjalankan tugas
dan tanggung jawab Executive Housekeeper apabila yang bersangkutan berhalangan atau
tidak dapat menjalankan tugasnya. Seorang Assistant Executive Housekeeper harus
mampu melaksanakan semua tanggung jawab yang diberikan oleh atasannya (Executive
Housekeeper).
Housekeeping Secretary, Office Clerk, Order Taker
Di beberapa hotel, Housekeeping Office merupakan salah satu seksi tersendiri di dalam
Housekeeping Department, Housekeeping Office merupakan pusat dari seluruh kegiatan
tata graha. Housekeeping Office adalah kantor dari Executive Housekeeper, Assistant
![Page 5: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/5.jpg)
Executive Housekeeper, Chief Floor/Chief Housman, maupun Housekeeping Secretary
dan juga merupakan pusat kegiataadministrasi di Housekeeping Department.
Floor Supervisor, Room Supervisor, Floor Captain
Room Supervisor adalah pengawas proses pekerjaan yang dilaksanakan Room boy, yaitu
melaksanakan pembersihan, merapikan dan melengkapi kebutuhan tamu di kamar, seperti
sabun mandi, handuk, dan keperluan-keperluan lain,
Room Boy, Room Attendant
Room boy adalah petugas yang mempersiapkan tempat tidur pada waktu pembersihan
kamar. Harus diingat bahwa pada waktu tamu masuk kamar, pandangan pertamanya akan
ditunjukkan pada kerapian tempat tidur.
B. Prinsip Pemberian Makanan Menurut DEPKES 1991
1. Penyusunan perencanaan menu makanan hendaknya ditangani oleh seseorang yang mempunyai pengetahuan dasar tentang gizi, menejemen penyelenggaraan makan serta terampil dalam membuat fariasi makanan yang pantas dengan susunan makanan yang tepat.
2. Perencanaan suatu menu makanan hendaknya menggunakan bahan makanan yang mengandung gizi secara lengkap. Penganekaragaman selain meningkatkan mutu gizi hidangan juga mempermudah perencanaan menu makanan.
3. Pada waktu perencanaan menu makanan perlu pula dierhatikan ketersediaan bahan makanan disamping faktor selera dan nilai gizi. Daftar padanan bahan makanan dapat digunakan untuk membantu menyusun menu makanan yang padat zat gizi.
4. Menu makanan yang disajikan hendaknya memenuhi selera konsumen baik dari rasa dan penyajiannya.
5. Menu yang disajikan hendaknya bervariasi
![Page 6: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/6.jpg)
C. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan yang Menjadi Pertimbangan
1. Hal-hal yang menentukan perhitungan kecukupan gizi :a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang mengandung atom karbon, hydrogen dan oksigen dan merupakan senyawa organik yang paling utama sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan tubuh. Beberapa fungsi karbohidrat, yaitu sumber energi protein sparer, bahan metabolisme utama, dan sumber energi untuk otak. Kebutuhaan hidrat arang dalam suatu menu berdasarkan prinsip gizi seimbang untuk orang Indonesia kurang lebih sebesar 60%- 70% dari total energi sehari. (Depkes RI. 2009).
b. ProteinProtein mempunyai peranan penting yaitu mengganti
jaringan yang rusak pada tubuh dan pertumbuhan jaringa tubuh. Protein juga memiliki peran penting dalam pembentukan sistem kekebalan (imunitas) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon. Setiap orang dewasa sedikitnya wajib mengkonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya, dimana setiap gram protein mempunyai nilai 4 kalori. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet. Protein yang dibutuhkan dalam suatu menu makanan kurang lebih 10%-15% dari total energi perhari. (Depkes RI. 2009).
c. LemakLemak juga merupakan sumber energi yang ideal untuk sel
tubuh sebab setiap molekul mengandung energi yang besar, mudah di angkut dan diubah bila diperlukan. Namun sayang, bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh.
![Page 7: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/7.jpg)
Lemak merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh. Pada tubuh lemak disimpan di jaringan bawah kulit yang berfungsi untuk menstabilkan suhu tubuh, sebagai bantalan bagi organ-organ tubuh sehingga terlindung dari getaran-getaran yang terlalu keras. Namun penimbunan lemak yang berlebihan dapat meningkatkan resiko terhadap beberapa penyakit. Lemak terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya. Kebutuhan lemak per hari kurang lebih 20%-25% dari total kebutuhan energi atau minimal 15% dan maksimal 30% (Depkes RI. 2009).
d. Vitamin dan MineralVitamin dan mineral memiliki fungsi untuk membantu
melancarkan kinerja tubuh, seperti mengatur dan melindungi proses dalam tubuh, pembentukan enzim dan hormon dan mencapai vitalitas jaringan yang prima. Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan (Depkes RI. 2009). Mineral disebut sebagai komponen anorganik tubuh atau disebut juga sebagai abu sisa pembakaran. Karena pada proses pembakaran sempurna mineral tidak ikut terbakar.
e. AirAir berfungsi sebagai pelarut, mengatur sistim
keseimbangan tubuh. Air diperoleh dari cairan, makanan dan proses metabolisme tubuh. Air merupakan unsur yang paling banyak di perlukan oleh tubuh, 60% dari berat badan manusia terdiri dari air (Depkes RI. 2009).
f. SeratSerat sangat dibutuhkan oleh tubuh. Diantaranya seperti
mencegah konstipasi, kanker, memperkecil risiko sakit pada usus besar, membantu menurunkan kadar kolesterol, membantu mengontrol kadar gula dalam darah, mencegah wasir dan masih banyak lagi. Serat yang merupakan zat non gizi terbagi dari dua
![Page 8: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/8.jpg)
jenis, yaitu serat makanan (dietry fiber) dan serat kasar (crude fiber). ‘Serat makanan adalah serat yang tetap ada dalam usus besar setelah proses pencernaan, baik berupa serat yang dapat larut dalam air maupun yang tidak dapat larut dalam air. Adapun serat yang dapat larut dalam air ada tiga macam, yakni pektin, musilase dan gum. Serat ini terdapat banyak pada buah-buahan, sayuran dan sereal. Sementara serat kasar merupakan serat tumbuhan yang tidak dapat larut dalam air. Terdapat tiga macam serat yang tidak dapat larut, yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin yang dimana banyak terdapat pada sayuran, buah buahan dan kacang-kacangan (Depkes RI. 2009).
2. Kondisi khusus bagi pekerja Kondisi khusus bagi pekerja perlu diperhatikan yaitu apabila
dalam kondisi tertentu seperti kondisi saat hamil dan menyusui, dan kondisi seperti anemia, dan penyakit tertentu serta perlu diperhatikan waktu jam kerja (shift) dan lama bekerja. (Depkes, 2004).
3. Biaya yang diperlukan 4. Jenis pekerjaan 5. Lama atau waktu bekerja
D. Perhitungan Kebutuhan Dan Contoh Menu
1. Studi Kasus I
Housekeeper pria, 30 tahun, 12 jam kerja, start 06.00. BB 60 kg.
![Page 9: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/9.jpg)
Konseling Individu
Jenis kelamin : Pria
Usia : 30 tahun
BB : 60 kg
Pekerjaan : Housekeper
Jam Kerja : 12 jam
Energi = 6062 x 2350 = 2274 kkal
Protein = 6562 x 60 = 58 gr
Lemak = 25
100 x 2274 = 568
9
Karbohidrat = ❑60 x 2350 =
Besi : 13 mg
Seng : 13,3 mg
Yodium : 150 mg
Vitamin A : 600 IU
Vitamin C : 90 mg
Vitamin B1 : 1,2 mg
Vitamin B2 : 1,3 mg
Vitamin B6 : 1,3 mg
Niacin : 16 mg
![Page 10: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/10.jpg)
Tabel 1. Penentuan porsi menggunkan bahan penukar
Golongan Penukar Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
Hidrat arang 4p 700 16 - 160
Protein Hewani 1p 95 10 6 -
Protein Nabati 3p 240 18 9 24
Sayuran 6p 300 18 - 60
Buah 6p 240 - - 60
Susu 2p 220 14 14 18
Minyak 4p 180 - 20 -
Gula 4p 20 - - 30
Range-% 2046,6 52,2 56,7 332,55
+% 2501,4 63,8 69,3 406.45
Total 2095 76 49 349
Tabel 2. Susunan Menu
c Nama makanan Penukar Gram URT
Sarapan *Potato chesee
Kentang
Keju
Selada
Susu segar
Gula
anggur
1P
1P
¼ P
1P
1P
1P
100 gram
30 gram
8 gram
200 gram
8 gram
75 gram
1 biji
1 ptg sdg
2 lembar
1 gelas
1 sdm
10 biji
Selingan pagi *Sop asparagus
Tepung terigu
Susu
Mentega
Asparagus
*Es stroberi flout
Stroberi
Ice cream vanila
½ P
½ P
1 P
1P
½ P
25 gram
100 gram
5 gram
75 gram
100 gram
4 sdm
½ gelas
½ sdm
10 biji
½ gelas
![Page 11: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/11.jpg)
Makan siang *Steak tenderloin
Daging sapi
Buncis
Wortel
Margarin
*jus tomat
Tomat
1P
¼ P
1P
1P
50 gram
25 gram
25 gram
8 gram
80 gram
1 ptg sdg
5 biji
1 buah
1 sdm
2 buah
Selingan siang *cocktail
Semangka
Melon
Nanas
1P
1P
1P
150 gram
150 gram
75 gram
1 ptg bsr
1 ptg bsr
1/6 buah sdg
Makan malam *cron cream soup
Tepung muizena
Jaggung manis
ppil
Kaldu ayam
Mentega
*fruit milk
Melon
Susu segar
Gula
1P
1P
1P
1P
1P
½ P
1P
40 gram
80 gram
50 grm
5 gram
100 gram
½ p
8 gram
8 sdm
1 buah
1 mangkuk kcl
½ sdm
2 buah sdg
½ gelas
1 sdm
Pada kasus satu ini seorang pria berusia 30 tahun dengan berat badan 60 kg dan
berprofesi sebagai housekeeper datang berkunjung untuk konsultasi pengaturan menu
dalam sehari.
Sebelum menentukan menu maka dilakukan pengkajian awal dengan melihat
status gizi pasien secara antropometri. Namun demikian karena tinggi badan pasien
tidak diketahui maka kami menggunakan AKG 2013 untuk menentukan
kemungkinan tinggi badan seorang pria berusia 30 tahun. Oleh karenanya dapat
dilihat pada perhitungan :
![Page 12: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/12.jpg)
IMT = Berat badan(kg)Tinggi badan(m2)
= 60 kg
1.58 m2 = 21. 27 kg/m2 (NORMAL)
Karena status gizi yang didapat adalah normal maka untuk perhitungan
kebutuhan gizi dapat ditentukan menggunakan perbandingan antara kecukupan gizi
tenaga kerja dengan aktifitas sedang dan usia pasien.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan gizi diperoleh angka untuk energi adalah
2276 kkal, protein 58 gram, lemak 63 gram, dan karbohidrat 369,5 gram. Dan
kebutuhan mikronutrien yang harus dipenuhi adalah besi dan vitamin C dimana
mikronutrien tersebut sebagai suplei pendukung pembentukan darah merah dan untuk
menghindari stress kerja berkaitan dengan durasi kerja yang lama (12 jam).
Setelah diketahui kebutuhan gizi untuk pasien tersebut selanjutnya dilakukan
penyusunan menu berdasarkan waktu makan yang mungkin dapat dipenuhi oleh
pasien tersebut. Menu ini terbagi menjadi tiga kali makan besar dan dua kali selingan.
Menu untuk sarapan pagi berupa Potato Cheese, Susu Segar, dan Buah Anggur.
Untuk teknik pemasakan potato cheese cukup dengan merebus potato atau kentang
kemudian ditambahkan cheese atau keju parut diatasnya kemudian dilengkapi dengan
susu segar yang sudah dimasak 60o C dan buah anggur segar sebagai dessert. Hal ini
dimungkinkan sangat mudah dipenuhi oleh pasien karena teknik pengolahan yang
mudah dan tinggi akan karbohidrat dan protein sebagai energi dasar yang diperlukan
untuk aktifitas kerja di pagi hari. Untuk selingan pagi berupa Soup Asparagus dan
Strowberry Float, kedua menu ini mengandung karbohidrat sederhana dan vitamin C
yang didapat dari Strowberry dan Float.
Menu ini dapat menyumbang energi untuk melanjutkan aktivitas setelah 3-4 jam
bekerja sehingga pasien dapat bekerja dengan maksimal tanpa gangguan yang berarti.
Makan siang berupa Steak Tanderloin dan Jus Tomat, dalam menu ini mengandung
energi yang tinggi yang diperlukan karena pada siang hari kemungkinan aktifitas dan
pekerjaan meningkat. Selingan siang berupa Fruit Coctail yang berisi buah semangka,
melon, dan nanas yang ketiganya merupakan jenis buah-buahan yang banyak
mengandung air dan mineral sehingga dapat memberikan sensasi segar pada saat suhu
![Page 13: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/13.jpg)
naik disiang hari. Untuk menu makan malam berupa Cron Cream Soup dan Fruit
Milk. Cron Cream Soup merupakan jenis makanan yang kaya akan karbohidrat yang
cocok dinikmati pada malam hari dalam suasana santai.
2. Studi Kasus II
1. Pekerja hotel dengan 12 jam kerja, terdiri dari housekeeping, satpam, CS dan
manager umur 19-40 tahun
Perhitungan kebutuhan energi sehari untuk pekerja yang sudah ditentukan
dari aktivitas fisik dan usia. Berdasarkan tabel kecukupan gizi AKG berdasarkan
aktivitas.
Tabel 3. Tabel AKG berdasarkan aktivitas
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi tahun 2013 (AKG),
Usia 19-29 tahun = berat badan 60 kg dan tinggi badan 168 cm
Usia 30-49 tahun = berat badan 62 kg dan tinggi badan 168 cm
![Page 14: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/14.jpg)
Penghitungan kebutuhan gizi diawali dari pemilihan kalori berdasarkan AKG
berdasarkan aktivitas,
Usia 19-29 tahun
Ringan : 960/720 kkal
Sedang : 1020/760 kkal
Berat : 1120/880 kkal
Usia 30-49 tahun
Ringan : 940/720 kkal
Sedang : 1020/760 kkal
Berat : 1120/880 kkal
Untuk kedua kategori diambil kalori yang tinggi dan aktivitas sedang, yaitu
untuk usia 19-29 tahun adalah 1020 kkal, usia 30-49 tahun adalah 940 kkal.
Namun, dalam penyusunan menu tetap menggunkan satu penghitungan dan yang
dibedakan hanya porsinya saja.
Protein : 15 % dari total kebutuhan energi
: 15 % x 1020 kkal
: 153 kkal
: 38. 25 gram/hr
Lemak : 20 % dari total kebutuhan energi
![Page 15: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/15.jpg)
: 20 % x 1020 kkal
: 204 kkal
: 22.67 gram/hr
KH : 65 % dari total kebutuhan energi
: 65 % x 1020 kkal
: 663 kkal
: 185. 75 gram/hr
Tabel 4. Penentuan porsi menggunkan bahan penukar
Golongan Penukar Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
Hidrat arang 2 P 350 8 - 80
Protein Hewani 2 P 190 20 12 -
Protein Nabati 1 P 80 6 3 8
Sayuran 2 P 100 6 - 20
Buah 3 P 120 - - 30
Gula 3 P 90 - - 22.5
Minyak 2 P 90 - 10 -
Susu - - - - -
Range-% 918 34. 425 20. 403 149.175
+% 1122 42. 075 24. 937 182.324
Total 1020 40 18 160.5
![Page 16: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/16.jpg)
Tabel 5. Susunan Menu (1 kali makan 2 kali snack)
Menu Nama makanan Penukar Gram URT
Snack
Jam 10.00
*Kroket kentang
Kentang
Telur
Tepung panir
Daging cincang
wortel
daun bawang
daun seledri
gula pasir
1P
1P
½ P
1P
½ P
1/20 P
1/20 P
1 P
100 gram
50 gram
20 gram
50 gram
50 gram
5 gram
5 gram
8 gram
1 biji
1 btr
4 sdm
1 ptg sdg
½ gls
1/20 sdm
1/20 sdm
1 sdm
Makan Siang *Pan Fried Chicken
Breast in Cream Tomato
Sauce with Potatoes
Kentang
Daging ayam
Wortel
Kembang kol
Salad oil
1 P
1 P
½ P
¼ P
1 P
100 gram
50 gram
50 gram
25 gram
5 gram
1 bji
1 ptg sdg
½ gls
¼ gls
½ sdm
Snack Sore
Jam 16.00
*Fruit Salad
Lettuce
Semangka
Melon
Strawberry
Nanas
Pisang
Jelly agar
Mayonaise
Sirup jeruk (gula)
¼ P
½ P
½ P
½ P
½ P
½ P
1 P
1 P
½ P
25 gram
75 gram
75 gram
30 gram
75 gram
25 gram
gram
5 gram
5 gram
¼ gls
½ ptg bsr
½ ptg bsr
3 bh
½ ptg sdg
½ ptg sdg
½ sdm
![Page 17: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/17.jpg)
Pada penghitungan kebutuhan gizi tenaga kerja yang bekerja sebagai
housekeeping tentu saja tidak dihitung stau per satu dari pekerja atau individu,
melainkan dihitung secara keseluruhan atau dengan jumlah banyak. Penghitungan
kebutuhan gizi disesuaikan dengan usia, berat badan dan tinggi badan. Oleh karena
penghitungan tenaga kerja ini untuk seluruh pekerja maka penghitungan dengan dasar
Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 dan Angka Kebutuhan Gizi berdasarkan
aktivitas yang diberikan.
Rentang usia pada studi kasus 2 ini pada rentang usia 19-40 tahun. Oleh
karena itu pengambilan kalori menurut AKG berdasarkan aktivitas dipilih dengan
besar kalori 1020 kkal/hari, namun dengan catatan pemilihan menu sama hanya
dibedakan dalam jumlah porsi yang disesuaikan dengan umur. Usia dengan lebih tua
atau rnetang 30-49 maka porsi akan dikurangi sebanyak 10% dari porsi yang lebih
muda.
Pemberian makanan bagi tenaga kerja ini harus memenuhi 40% dari
kebutuhan total sehari tiap pekerja, dengan pembagian waktu makan sebanyak 1 kali
makan siang 2 kali snack pada jam 10.00 dan jam 16.00.
![Page 18: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/18.jpg)
BAB III
KESIMPULAN
1. Karakteristikperusahaan / pekerjaan atau tenaga kerja
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1997 tentang
ketenagakerjaan menjelaskan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki
atau wanita yang sedang dalam atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Beberapa karakteristik tenaga kerja yang
berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja antara lain : umur,
pendidikan/pengetahuan dan lama kerja.
Pekerjaan sebagai housekeeping adalah: bagian atau departemen yang
mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan,
dan memberi dekorasi dengan tujuan agar hotel tampak rapi, bersih, indah,
menarik, dan menyenangkan penghuninya.
2. Prinsip-prinsip pemberian makanana bagi tenaga kerja
a. Penyusunan perencanaan menu makanan hendaknya ditangani oleh seseorang yang mempunyai pengetahuan dasar tentang gizi, menejemen penyelenggaraan makan serta terampil dalam membuat fariasi makanan yang pantas dengan susunan makanan yang tepat.
b. Perencanaan suatu menu makanan hendaknya menggunakan bahan makanan yang mengandung gizi secara lengkap. Penganekaragaman selain meningkatkan mutu gizi hidangan juga mempermudah perencanaan menu makanan.
c. Pada waktu perencanaan menu makanan perlu pula dierhatikan ketersediaan bahan makanan disamping faktor selera dan nilai gizi. Daftar padanan bahan makanan dapat digunakan untuk membantu menyusun menu makanan yang padat zat gizi.
![Page 19: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/19.jpg)
d. Menu makanan yang disajikan hendaknya memenuhi selera konsumen baik dari rasa dan penyajiannya.
e. Menu yang disajikan hendaknya bervariasi
3. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat pemberian makanan bagi pekerja
a. Dalam penentuan makanan atau zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin
dan mineral, air)
b. Kondisi khusus pekerja seperti kondisi tertetu (saat hamil dan menyusui),
anemia/kurang besi, hipertensi, dan kondisi fisiologis lainnya (obesitas dan
underweight)
c. Lama pekerjaan
d. Waktu bekerja (shift)
e. Jenis pekerjaan
f. Biaya yang diperlukan
4. Penghitungan kebutuhan kalori dan contoh menu
a. Studi kasus I
Dilakukan secara individu dengan penghitungan penilaian status gizi
menggunkan IMT. IMT pekerja pada kasus ini adalah normal dengan
kebutuhan energi sebanyak 2274 kkal/hari, dengan penghitungan protein
sebanyak 58 gram dengan cara perbandingan dari AKG 2013.
Contoh menu :
Menu Nama makanan Penukar Gram URT
Snack
Jam 10.00
*Kroket kentang
Kentang
Telur
Tepung panir
Daging cincang
wortel
daun bawang
daun seledri
1P
1P
½ P
1P
½ P
1/20 P
1/20 P
100 gram
50 gram
20 gram
50 gram
50 gram
5 gram
5 gram
1 biji
1 btr
4 sdm
1 ptg sdg
½ gls
1/20 sdm
1/20 sdm
![Page 20: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/20.jpg)
gula pasir 1 P 8 gram 1 sdm
Makan Siang *Pan Fried Chicken
Breast in Cream Tomato
Sauce with Potatoes
Kentang
Daging ayam
Wortel
Kembang kol
Salad oil
1 P
1 P
½ P
¼ P
1 P
100 gram
50 gram
50 gram
25 gram
5 gram
1 bji
1 ptg sdg
½ gls
¼ gls
½ sdm
Snack Sore
Jam 16.00
*Fruit Salad
Lettuce
Semangka
Melon
Strawberry
Nanas
Pisang
Jelly agar
Mayonaise
Sirup jeruk (gula)
¼ P
½ P
½ P
½ P
½ P
½ P
1 P
1 P
½ P
25 gram
75 gram
75 gram
30 gram
75 gram
25 gram
gram
5 gram
5 gram
¼ gls
½ ptg bsr
½ ptg bsr
3 bh
½ ptg sdg
½ ptg sdg
½ sdm
b. Studi kasus II
Penghitungan gizi bagi pekerja uhousekeeping yang terdiri dari manager, CS,
satpam digunakan dengan kalori AKG berdasarkan aktivitas yang sudah tercantum
dengan disesuaikan dengan usia pekerja yaitu rentang 19-29 tahun dan 30-49 tahun.
Yaitu sebesar 1020 kkal, namun hanya dikurangi jumlah porsi bagi usia 30-40 tahun.
Kebutuhan protein 15 %, lemak 20% dan karbohidrat 65%. Kebutuhan gizi ini
dihitung mencukupi kebutuhan sebanyak 40 % dari total energi sehari tiap pekerja.
Dengan pembagian waktu makan 1 kali makan siang 2 kali snack.
![Page 21: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/21.jpg)
Contoh menu :
Menu Nama makanan Penukar Gram URT
Snack
Jam 10.00
*Kroket kentang
Kentang
Telur
Tepung panir
Daging cincang
wortel
daun bawang
daun seledri
gula pasir
1P
1P
½ P
1P
½ P
1/20 P
1/20 P
1 P
100 gram
50 gram
20 gram
50 gram
50 gram
5 gram
5 gram
8 gram
1 biji
1 btr
4 sdm
1 ptg sdg
½ gls
1/20 sdm
1/20 sdm
1 sdm
Makan Siang *Pan Fried Chicken
Breast in Cream Tomato
Sauce with Potatoes
Kentang
Daging ayam
Wortel
Kembang kol
Salad oil
1 P
1 P
½ P
¼ P
1 P
100 gram
50 gram
50 gram
25 gram
5 gram
1 bji
1 ptg sdg
½ gls
¼ gls
½ sdm
Snack Sore
Jam 16.00
*Fruit Salad
Lettuce
Semangka
Melon
Strawberry
Nanas
Pisang
Jelly agar
Mayonaise
Sirup jeruk (gula)
¼ P
½ P
½ P
½ P
½ P
½ P
1 P
1 P
½ P
25 gram
75 gram
75 gram
30 gram
75 gram
25 gram
gram
5 gram
5 gram
¼ gls
½ ptg bsr
½ ptg bsr
3 bh
½ ptg sdg
½ ptg sdg
½ sdm
![Page 22: BAB I](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062522/577c7f8e1a28abe054a51b01/html5/thumbnails/22.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 1991. Padanan Bahan Makanan. Direktorat Bina Gizi Masyarakat : Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Hal-hal penentuan gizi bagi pekerja . Direktorat Bina Gizi Masyarakat : Jakarta.
Pandie H. 2007. Housekeeping. Universitas Sumatera Utara : Sumatera
Sajogyo. 1994. Gizi yang Baik. Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.
Sumardiono dkk. 2007. Pedoman Praktikum Smester III. Program D III
Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS : Surakarta.
Wijayanti, R. 2007. Materi Kuliyah Gizi Kerja. Program D III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS :Surakarta.