3
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari
berbagai sumber, antara lain:
1. Wawancara
Data yang diperoleh melalui wawancara langsung terhadap pihak yang terkait.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai penyimpanan atau file yang
terdapat di Taman Margasatwa Ragunan.
3. Observasi
Melakukan pengamatan guna memperoleh informasi sebagai pendukung dalam
mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengamati pengunjung, kondisi
dan kegiatan tertentu.
4. Studi Kepustakaan
Mencari data dan mempelajari kembali literatur mengenai peranan dan
kegiatan promosi melalui studi kepustakaan untuk membandingkan antara teori
dengan fakta yang terdapat pada penyusunan Tugas Akhir ini. Serta
pengetahuan yang diperoleh dari pengumpulan brosur, booklet dan sebagainya
yang dikeluarkan oleh pihak Taman Margasatwa Ragunan.
2.2 Metode Analisis Data
4
Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis
kualitatif dan kuantitatif. Yang dimaksud dengan metode analisis kualitatif adalah
menganalisa data yang diperoleh saat wawancara, dokumentasi, observasi dan studi
kepustakaan yang berhubungan erat dengan promosi. Sementara yang dimaksud dengan
metode analisis kuantitatif adalah mengolah sebuah data dengan cara statistik.
2.3 Event Sehari Bersama Satwa
Event Sehari Bersama Satwa ini merupakan sebuah konsep ide dalam
mempromosikan Taman Satwa Anak Ragunan. Event ini terdiri dari tiga jenis acara
yang konsep acaranya diambil dari berbagai macam keunikan serta sebagian besar
properti milik Taman Satwa Anak dan juga memiliki nilai edutainment yang tinggi agar
seperti sekolah alam. Acara tersebut antara lain adalah:
1. Memerah susu sapi, acara ini diadakan karena mengingat hampir semua
anak-anak serta orang tuanya selalu mengkonsumsinya setiap hari namun,
mereka sama sekali belum pernah melihat dan merasakan secara langsung
bagaimana proses pemerahan susu sapi tersebut.
2. Membersihkan kandang binatang, acara ini diadakan karena apabila dilihat
dari sudut pandang lain, kandang binatang sama dengan kamar kita, manusia.
Jika kamar kita kotor dan jarang, bahkan hampir tidak pernah dibersihkan,
maka kita akan mudah terserang penyakit. Begitu pula dengan binatang yang
kandangnya harus senantiasa dibersihkan.
3. Memberi makan pada binatang, acara ini dibuat karena ingin mengajarkan
pada anak-anak mengenai berbagai jenis makanan hewan sesuai dengan
jenisnya.
5
Event ini akan diadakan setiap hari Sabtu pada bulan Juni ( empat kali ) di Taman Satwa
Anak. Hal ini dikarenakan liburan sekolah anak-anak jatuh pada bulan Juni jadi mereka
tidak terlalu lelah dibandingkan dengan diadakan di hari biasa.
2.4 Taman Satwa Anak
Gambar 2.1 Taman Satwa Anak 1 Gambar 2.2 Taman Satwa Anak 2
Taman Satwa Anak (TSA) merupakan bagian dari Taman Margasatwa Ragunan
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Hal ini dikarenakan TSA mempunyai
peranan penting dalam proses pendidikan anak mengenal lingkungan dan hewan.
Taman Satwa Anak merupakan suatu tempat dimana berbagai jenis satwa jinak
dan domestik di kumpulkan, dipelihara, diperagakan dan dikembangkan dalam rangka
membantu pendidikan anak mengenal lingkungan dan satwa. Di tempat ini anak-anak
dapat bermain, belajar dan mengenal satwa dan lingkungan. Dengan demikian
diharapkan anak akan tumbuh rasa sayang dan peduli terhadap alam dan lingkungan.
Taman Satwa Anak merupakan sarana belajar dan bermain anak dalam mengenal satwa.
Berbagai jenis satwa diperagakan seperti kambing, domba, kelinci, marmut, ayam, ikan,
burung kakaktua dan kura-kura.
6
Luas areal Taman Satwa Anak yang ada kini sekitar 6000 m persegi, lokasinya
berada tepat di pintu gerbang masuk dan sangat strategis bagi pengunjung yang
berminat. Pengunjung yang ingin masuk tersedia dua pintu, dari pintu timur dan pintu
selatan. Dengan demikian akses dengan mudah dapat dilalui dari berbagai arah jalan.
Sarana yang ada; gedung serba guna meliputi; kantor sekretariat, ruang kelas, dan kamar
mandi. Beberapa kandang peragaan satwa terbuka (enclosure) terdiri ; kandang kuda
poni, kura-kura, kolam ikan Arapaima dan kelinci, serta kandang tertutup (cage) ;
burung hantu, dan kakatua, dll.
Visi dan Misi
Visi
Menjadikan anak cerdas, peduli dan berprikebadian serta memiliki kepekaan
terhadap lingkungan
Misi
1. Membuat anak memiliki kepedulian, kecintaan dan rasa sayang terhadap
satwa dan lingkungan.
2. Membantu orangtua dalam mendidik, mengembangkan minat dan bakat anak
untuk meraih apa yang dicita-citakannya.
3. Membantu guru dan sekolah dalam mempraktekan pelajaran di sekolah
melalui Cara Belajar Siswa Aktif atau melalui Learning by Doing.
4. Turut membantu program pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa.
7
Sarana Tempat Bermain
Sarana-sarana yang ada dan masih dapat digunakan adalah areal tempat bermain
anak seperti ; ayunan, jaring laba-laba, terowongan binatang (tunnel), rumah pohon dan
ungkitan. Dan beberapa tempat picnic area serta tempat berteduh (Shelter).
Rencana Eksisting yang akan dikembangkan
Dilihat dari eksisting yang ada sekarang, pada dasarnya sudah cukup menunjang
keberadaan sebuah TSA di Kebun Binatang. Kini tinggal mengembangkan dan
mengemas serta melengkapi sarana yang masih kurang. Dalam rencana pengembangan
harus diperhatikan hal-hal pokok yang sesuai dengan konsep TSA. Orientasinya harus
jelas yakni sebagai sarana pendidkan mengenal lingkungan dan binatang. Disamping itu
juga TSA bisa diharapkan sebagai alternatif sumber pemasukan KBR dengan
menyajikan program-program yang siap dijual ke pengunjung. Untuk bisa menjual
program- program dalam bentuk paket pendidikan terlebih dahulu harus dipersiapkan
fasilitas dan sarana penunjangnya, juga sumber daya manusia seperti zoo educator, zoo
keeper yang nota bene selain senang kepada satwa juga senang kepada anak-anak.
Beberapa alternatif pengembangan TSA yang bisa di jual
a. Pakan satwa
Selama ini seorang anak mungkin belum pernah memberi makan kepada satwa.
Dengan memberi makan kepada satwa, anak mempunyai kesan tersendiri dan
8
merupakan pengalaman yang tak terlupakan bagi anak. Dalam hal ini TSA menyediakan
berbagai jenis pakan satwa yang sudah dikemas sesuai dengan habitat satwanya.
Pada dasarnya pakan satwa disesuaikan dengan jenis satwanya, adapun jenis
satwa dapat dikelompokkan sebagai berikut: Carnivora, jenis satwa pemakan daging,
seperti: harimau, singa, macan tutul, dll. Herbivora, jenis satwa pemakan hijauan
(rumput, dedaunan, dan sayuran), seperti: rusa, sapi, kerbau, dll. Omnivora, jenis satwa
pemakan segalanya baik hijauan maupun daging, seperti: kera, beruang, dll.
Begitu pula dengan burung. Burung juga bermacam-macam jenisnya, bila
berdasarkan jenis pakannya, dapat dikelompokkan sebagai berikut: Burung pemakan
biji-bijian, seperti burung gelatik, kenari, kakatua, nuri, betet, dll. Burung pemakan
buah-buahan, seperti: beo, cucakrawa, kepodang, dll. Burung pemekan serangga, seperti:
cendrawasih, kutilang, murai. Burung pemakan daging, seperti: burung elang, burung
hantu, dll. Burung pemakan ikan, seperti: raja udang, bangau, kuntul, dll.
Setiap anak dapat memberikan pakan kepada jenis satwa yang diinginkan.
Dengan cara tersebut anak akan merasakan betapa senangnya ia dapat memberi makan
kepada satwa, misalnya memberi makan kepada anak rusa, kelinci, orang utan dan jenis
satwa lainnya. Pakan satwa tersebut sudah tersedia dan bisa dibeli di kios tempat
penjualan pakan satwa.
b. Bermain ikan
Tempat bermain anak-anak kini sudah tidak seperti dahulu lagi, masih ada sawah
atau sungai dimana anak-anak bisa mandi atau bermain di sungai. TSA mencoba untuk
9
membuat sungai atau kolam yang banyak terdapat ikannya, disini anak-anak bisa mandi
serta bermain bersama ikan-ikan di air. Dengan begitu anak bisa menghargai alam.
c. Foto bersama satwa
Jarang seorang anak berfoto bersama anak orang utan atau anak harimau atau
binatang lainnya. Foto bersama satwa liar yang jinak merupakan suatu kebanggaan
tersen diri bagi anak.
Program pengembangan bersifat edukatif
Anak harus diajarkan kebersihan, kandang binatang layaknya seperti kamar tidur
yang harus dibersihkan dan dirapihkan. Dengan diajarkan cara membersihkan kandang
anak akan diajarkan tanggung jawab baik terhadap disiplin juga kebersihannya.
Fasilitas dan Sarana Penunjang
1. Gedung pendidikan
Gedung ini berfungsi sebagai tempat kegiatan belajar-mengajar tentang satwa.
Fasilitas yang ada,antara lain ; dapat menampung sebanyak 50 orang anak, dilengkapi
dengan perpustakaan, alat peraga, dan satwa yang telah di opzet yang berguna untuk
pendidikan satwa (zoo education).
2. Nursery (tempat pemeliharaan bayi satwa)
Di tempat ini anak bisa belajar dan mengetahui bagaimana merawat dan
memelihara bayi satwa. Anak bisa belajar menyusui atau memberi makan sesuatu
10
kepada bayi satwa. Disamping itu anak-anak bisa meraba, memegang dan merasakan
(touch and feel) bayi satwa.
3. Insectarium
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keanekaragaman serangga,
terutama jenis kupu-kupu. Dengan memperkenalkan kupu-kupu kepada anak, mereka
akan mengerti tentang peranan kupu-kupu di alam. Kupu-kupu memiliki jenis, variasi,
bentuk dan warna yang berbeda-beda. Insectarium adalah tempat memelihara serangga,
terutama kupu-kupu. Medianya bisa berbentuk persegi empat atau setengah bulatan.
Ukurannya bisa ber variasi, misalnya 5 x 7 x 4 m, dindingnya terbuat dari kawat atau
jala halus. Di dalamnya ditanami berbagai jenis tumbuhan berbunga, agar kupu-kupu
dapat memperoleh makanan berupa nektar. Anak-anak bisa masuk kedalam untuk
melihat dan mempelajari kehidupan dan keindahan kupu-kupu.
Peragaan Satwa
Taman Satwa Anak (TSA) merupakan tempat yang cocok untuk memberikan
penjelasan tentang keanekaragaman jenis melalui peragaan satwa. Disini anak-anak
dapat mengekspresikan apa yang diingini dan dinikmati. Anak-anak dapat melihat,
merasakan, mendengar, dan mencium berbagai jenis satwa. Di tempat ini anak-anak
tidak ada mera sakan bosan.
Berbagai bentuk dan macam kandang ada disini, ada yang berbentuk seperti
sebidang tanah yang berpagar kayu (enclosure). Disana anak boleh masuk kedalamnya
untuk menimang-nimang dan bermain dengan satwa serta memberikannya makanan
11
dengan pengawasan dari perawat satwa. Variasi peragaan lainnya yaitu kandang burung
yang dapat dimasuki pengunjung (a walk-through aviary). Di dalam kandang dipelihara
jenis burung yang jinak seperti burung merpati, ayam dan jenis lainnya. Bagi anak, ia
dapat memberikan makanan burung dari telapak tangannya. Dengan cara ini anak dilatih
untuk belajar berani dan menanamkan rasa sosial yang tinggi. Pilihan lainnya dengan
memperaga kan satwa liar jinak sperti ular yang tidak berbisa, mamalia kecil dan burung
dengan cara di bawa keliling areal TSA. Biasanya dengan cara ini anak akan lebih aktif
dalam bertanya, dibandingkan dengan kandang peragaan di tempat.
1. Jenis satwa yang diperagakan
Mammalia
Umumnya yang masih anak, dan tidak berbahaya bagi manusia, seperti: orang
utan; harimau; rusa; kijang; kancil; kanguru; musang; kuda poni; kuda tunggang;
dan gajah tunggang.
Burung
Berbagai jenis ayam, seperti: ayam mutiara, ayam kalkun, ayam kate, ayam
hutan, dll. Berbagai jenis kuao (pheasent); merpati; merak; kakatua; jenis-jenis
nuri; jenis-jenis ara; burung hantu; dan elang bondol.
Reptilia
Pada umumnya jenis reptil yang terdapat dilingkungan tempat tinggal, seperti:
kadal kebun; bunglon; toke; dan iguana.
2. Arsitektur
TSA harus bisa menciptakan suasana yang berbeda dengan kebun binatang orang
dewasa. Seolah-olah anak tidak merasa berada di dalam kebun binatang. Suasana TSA
12
harus bernuansa alam, misalnya mengambil setting daerah di Indonesia, dengan latar
belakang hutan tropis dan rumah tradisional daerah. Dalam mengambil atau membuat
setting harus selektif dalam pemilihan daerah di Indonesia. Banyak daerah di Indonesia
memiliki daya tarik tersendiri. Dalam hal ini perlu diambil satu daerah di Indonesia
sebagai latar belakang setting, misalnya setting suasana betawi tempo dulu.
2.5 Ragunan
Sejak kelahirannya, Taman Margasatwa Ragunan disiapkan menjadi salah satu
pilihan tempat rekreasi yang khas di ibukota.
Sebagai sebuah kebun binatang modern, optimalisasi fungsi dan peran rekreasi
Taman Margasatwa mendukung upaya-upaya konservasi, riset dan edukasi. Dengan
koleksi yang mencapai lebih dari 3000 ekor dan mencakup hampir semua jenis satwa
yang ada di Indonesia serta ditumbuhi lebih dari 50.000 pohon, Taman Margasatwa
Ragunan menjadi wahana penyelamatan satwa dan jendela untuk memandang negeri
Indonesia kita yang luas.
Logo Ragunan
Gambar 2.3 Logo Ragunan
Logo Ragunan ini merupakan permainan huruf KBR ( Kebun Binatang Ragunan ) yang
membentuk burung Dara Mahkota, burung khas Indonesia yang berasal dari Irian.
13
Warna hijau serta coklat yang mengartikan bahwa Taman Margasatwa Ragunan
berperan dalam penghijauan sebagai paru-paru kota.
Sejarah Ragunan
Pada tahun 1864 di zaman Pemerintahan Hindia Belanda, suatu perkumpulan
penyayang flora dan fauna yang menamakan dirinya Vereneging Plantenen Dierentuin
Et Batavia, mendirikan kebun binatang yang bernama “Planten En Dierentuin” yang
berlokasi dijalan Cikini Raya 3. Kebun binatang ini didirikan diatas tanah seluas 10 Ha
yang merupakan tanah sumbangan dari Raden Saleh, salah seorang anggota
perkumpulan penyayang flora dan fauna tersebut. Beliau juga terkenal sebagai salah
seorang pelukis ternama Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1949, nama Planten En Dierentuin diubah
namanya menjadi Kebun Binatang Cikini. Keberadaan Kebun Binatang Cikini hanya
berlangsung sampai tahun 1964 karena perkembangan kota Jakarta yang semakin pesat
sebagai ibukota Jakarta dan lokasi tersebut tidak sesuai dengan planologi kota, maka
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta segera mencari lokasi untuk pemindahannya.
Akhirnya pada tahun 1964 Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta
memutuskan untuk menghibahkan daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
sebagai lokasi pemindahannya. Mula-mula Kebun Binatang di Ragunan ini hanya
menempati areal seluas lebih kurang 10 Ha. Namun kemudian bertambah menjadi seluas
30 Ha.
Pada tahun 1966 tepatnya pada tanggal 22 Juni, Kebun Binatang Ragunan
diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Mayor Jenderal Ali Sadikin dengan nama
“Taman Margasatwa”. Perkembangan selanjutnya pada tanggal 22 Juni 1976, yang
14
bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Ibukota Jakarta, Taman Margasatwa diubah dan
diresmikan namanya oleh Gubernur DKI Jakarta Mayor Jenderal Ali Sadikin menjadi
Kebun Binatang Ragunan DKI Jakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta
Nomor 13 Tahun 1998, maka nama Kebun Binatang Ragunan dikembalikan lagi
menjadi “Taman Margasatwa Ragunan DKI Jakarta” hingga sekarang.
Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 13 Tahun 1998 tentang
pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Taman Margasatwa Ragunan DKI Jakarta, serta
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 1999 tentang pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Taman Margasatwa Ragunan, maka tugas pokok dan fungsi
Taman Margasatwa Ragunan adalah :
1. Sebagai sarana konservasi dan pelestarian flora serta fauna secara ex-situ;
2. Sebagai sarana pendidikan dan penelitian ilmu pengetahuan;
3. Sebagai sarana promosi dan rekreasi alam;
4. Sebagai sarana resapan air tanah, paru-paru kota dan ruang terbuka hijau.
Letak Geografi
Kebun Binatang Ragunan DKI Jakarta terletak lebih kurang 20 km dari pusat
kota Jakarta, dengan ketinggian 50 meter diatas permukaan laut. Secara administratif
termasuk ke dalam wilayah kelurahan Ragunan, kecamatan Pasar Minggu, Jakarta
Selatan. Untuk mencapai lokasi kebun Binatang Ragunan dapat dicapai dari jurusan
Depok, Jatipadang, Cilandak, Pasar Minggu, Mampang Prapatan dan Kebayoran Baru.
15
Curah hujan rata-rata pertahun di Kebun Binatang Ragunan 2.291 mm dan
temperature udara rata-rata sepanjang tahun 27.2 derajat celcius serta kelembaban udara
pertahunnya 80 %. Sedangkan keadaan tanahnya berjenis latosol merah. Luas Kebun
Binatang Ragunan saat ini adalah 135 ha.
Koleksi Satwa dan Tumbuhan
Berdasarkan inventarisi, koleksi satwa di Taman Margasatwa Ragunan
berjumlah kurang lebih ada 3.200 spesimen dan terdiri dari 270 species. Hampir 90 %
adalah satwa asli Indonesia yang sudah dilindungi dan sisanya berasal dari luar
Indonesia. Ada 6 cara dalam pengadaan koleksi satwa, yaitu :
1. Dari hasil tukar menukar antar kebun binatang baik dari kebun binatang dalam
negeri maupun luar negeri.
2. Dari hasil sitaan pemerintah.
3. Dari sumbangan masyarakat.
4. Dari hasil ekspedisi ke habitat aslinya.
5. Dari hadiah kenegaraan
6. Dari hasil program penangkaran
Sedangkan koleksi tumbuhan berdasarkan inventarisasi tumbuhan pada tahun 1992
terdiri atas: tumbuhan langka, pohon buah-buahan, peneduh, obat-obatan dan jenis
rumput-rumputan mencakup 29 ordo, 56 familia, 968 spesies dengan jumlah spesimen
keseluruhan 47.499 pohon.
Harga Tanda Masuk dan Biaya Penggunaan Fasilitas
16
Berikut ini informasi mengenai Harga Tanda Masuk ( HTM ) dan biaya
penggunaan fasilitas yang ada di Taman Margasatwa Ragunan menurut Perda No. 3
Tahun 1999 tentang retribusi daerah adalah sebagai berikut :
PELAYANAN MASUK TEMPAT REKREASI TMR
1. Dewasa Rp. 3.000,00/orang
2. Anak Rp. 2.000,00/orang
3. Tanda masuk rombongan : akan mendapat reduksi 25 % minimal 30 orang
PEMAKAIAN FASILITAS TMR
1. Mobil Rp. 5.000,00
2. Bus/truk Rp. 7.500,00
3. Sepeda motor Rp. 2.000,00
4. Sepeda Rp. 1.000,00
PEMAKAIAN SARANA/PRASARANA TMR
1. Kuda tunggang Rp. 3.000,00/org/ keliling
2. Unta tunggang Rp. 3.000,00/org/ keliling
3. Gajah tunggang Rp. 3.000,00/org/ keliling
4. Taman Satwa Anak Rp. 1.5.00,00/orang
5. Panggung Rp. 100.000,00/hari
6. Gedung Informasi Rp. 150.000,00/hari
7. Sound sistem Rp. 75.000,00/hari
8. Pemutaran film Rp. 100.000,00/judul
9. Foto bersama satwa Rp. 1.500,00/foto
10. Peturasan Rp. 300,00/orang
11. Pemakaian lokasi/tempat
17
a. Untuk berdagang
(1) hari Minggu/besar Rp. 6.000,00/hari
(2) hari biasa Rp. 3.000,00/hari
b. untuk shooting
(1) Film cerita Rp. 1.000.000,00/hari
(2) Film iklan Rp. 1.500.000,00/hari
(3) Film video dokumentasi Rp. 5.000.000,00/hari
(4) Film keluarga Rp. 2.500.000,00/hari
2.6 YKAI
Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) didirikan pada tanggal 17 Juli
1979 oleh Ny. Tien Soeharto (alm), Ny. Nelly Adam Malik, Ny. Lasiyah Soetanto (alm),
Ny. Anindiati S. Murpratomo, dan Ny. dr. Lily I. Rilantono menindaklanjuti peringatan
20 tahun Deklarasi Hak Hak Anak oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Para pendiri
YKAI percaya bahwa membangun masyarakat yang berkualitas hanya dapat dicapai
melalui perwujudan kualitas awal manusia sejak anak-anak dengan memberikan hak-
haknya sehingga terpenuhi kebutuhan dasarnya secara fisik, mental maupun spiritual.
YKAI terletak di Jl. Teuku Umar 10, Jakarta 10350 Telp. (021) 31927308, 31927216,
3107030, 3915150, 3908141, 3905747 dan Fax. (021) 3106977.
Visi dan Misi
Visi
18
Mewujudkan anak Indonesia yang andal, berkualitas dan berwawasan ke depan menuju
masyarakat yang sejahtera dan mandiri
Misi
Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan anak Indonesia melalui upaya-upaya
peningkatan kesadaran pengetahuan dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan potensi anak sesuai dengan hak-haknya serta penciptaan lingkungan
yang memberi peluang, dukungan, kebebasan dan perlindungan untuk menunjang
perkembangan rohani, jasmani, mental dam sosialnya.
Untuk memperjuangkan tercapainya misi tersebut, Yayasan Kesejahteraan Anak
Indonesia (YKAI) sebagai lembaga independen dan terbuka, menjamin kerjasama
dengan semua pihak yang mempunyai kepedulian terhadap anak, serta secara
profesional mengembangkan berbagai program berdasar asas tinggi, YKAI melakukan
segalanya yang terbaik demi anak kepentingan anak
Lintas Program
YKAI pada masa awal berdirinya bertindak sebagai salah satu kelompok pemikir
Indonesia yang merumuskan pikiran-pikiran baru tentang pembinaan dan pengembangan
anak secara menyeluruh, dari sisi kesejahteraan sosial, maupun pengembangan
potensinya secara utuh dalam aspek fisik, aspek mental maupun aspek spiritual. Sebagai
lembaga advokasi kebijakan nasional dan konsep-konsep program yang terkait, selain
secara intensif melaksanakan lobi dengan para pengambil keputusan, YKAI juga
memasyarakatkannya melalui berbagai forum.
19
Mengingat masih perlu ditingkatkannya kesadaran masyarakat tentang pembinaan dan
pengembangan anak, YKAI mengadakan berbagai upaya peningkatan kesadaran
maupun penyebarluasan berbagai informasi mengenai anak.
Selama dasawarsa kedua, YKAI mengintensifkan kegiatannya di bidang pengkajian,
layanan informasi maupun pemberian berbagai jenis layanan khusus bagi anggota
masyarakat yang memerlukan.
Program
1. Advokasi Kebijakan
YKAI bersama-sama dengan Forum Komunikasi Pembinaan dan Pengembangan Anak
Indonesia (FK-PPAI) mengupayakan adanya kebijakan nasional menyangkut pembinaan
dan pengembangan anak Indonesia, antara lain pencanangan Dekade Anak,
pencantuman Sektor Anak dan Remaja dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara
(GBHN) serta perumusan Astra Citra Anak Indonesia sebagai sasaran umum
pembangunan anak dan remaja dalam Repelita IV.
2. Promotif - Preventif
Sejak tahun 1988, YKAI bekerjasama dengan PT Indofood Sukses makmur dan
Departemen Kesehatan RI menyelenggara Lomba Balita Sejahtera Indoensia (LBSI)
(sejak 2001 berubah nama Lomba Balita Indonesia/LBI) untuk meningkatkan kesadaran
dan kemandirian masyarakat dalam upaya pembinaan kesehatan dan kesejahteraan
balita. Peserta LBSI/LBI yang diselenggarakan secara nasional ini meningkat dari tahun
ke tahun.
3. Kajian Anak dan Remaja
20
YKAI melakukan berbagai kajian tentang masalah anak, antara lain pekerja anak, anak
jalanan, anak dan televisi, dan penganiayaan anak. Hasil-hasil kajian dikomunikasikan
ke semua pihak yang berkepentingan, terutama untuk bahan advokasi berbagai
kebijakan.
4. Proyek Uji Coba
Proyek Uji-Coba yang telah dilaksanakan oleh YKAI antara lain adalah Rumah Singgah
Anak Jalanan (RSAJ). RSAJ bersifat drop-in centre yang menjadi perantara anak dengan
keluarganya, untuk mempermudah anak jalanan melepaskan diri dari kehidupan jalanan,
untuk kembali kepada keluarga asli, keluarga pengganti, ataupun alih kerja serta
memiliki kembali nilai-nilai kehidupan masyarakat yang baik. Diupayakan pula agar
hak-haknya terpenuhi, sehat fisiknya, dapat bersekolah, beriman, dan takwa.
5. Layanan Informasi
Data Informasi Anak (DIA) merupakan pusat referensi ilmiah dalam bidang pembinaan
dan pengembangan anak dan memberikan layanan informasi kepada masyarakat melalui
Perpustakaan DIA dengan koleksi literatur sekitar 10.000 judul dan Bank Data yang
menyediakan berbagai macam data dan informasi terkait dengan permasalahan anak.
Layanan informasi juga dilakukan melalui Hotline Masalah Anak dan Buletin Informasi
Tentang Anak (BITA).
6. Pelatihan
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pembinaan dan
pengembangan anak Indonesia, YKAI melakukan berbagai pelatihan untuk orangtua,
guru, maupun untuk anak-anak antara lain Kursus Penyegar Ibu dan Balita (diikuti
peserta dari 27 provinsi, 1982), Pelatihan bagi para pendampin Anak Jalan (1995), serta
21
Penyuluhan Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS (bagi lebih dari 1000 anak
jalanan di Jakarta, 1997).
7. Layanan Langsung
Program layanan langsung yang dilaksanakan oleh YKAI antara lain easiswa,
Perpustakaan Keliling, Perpustakaan Sekolah, dan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) bagi balita. Program Beasiswa YKAI dimaksudkan untuk membantu anak-anak
yang berasal dari keluarga miskin untuk dapat bersekolah atau kembali ke sekolah.
Hingga tahun 2003 tercatat 30.000 siswa telah dibantu menyelesaikan pendidikannya
pada tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyandang dana beasiswa yang telah disalurkan
adalah Indomie, Chiki, Kualiva, Hongkong Bank, Kawedri, Indo-Ad, Visa International,
TOTAL, McDonald, dan individu-individu donatur.
8. Depot Anak Sebagai Wadah Jaring Pengaman Sosial
Sebagai program jaring pengaman sosial, Depot Anak bertujuan menyediakan wadah
untuk menampung peran serta masyarakat dalam upaya membangun kesejahteraan anak
Indonesia. Sumbangan berasal dari masyarakat ataupun perusahaan-perusahaan swasta,
antara lain dalam bentuk beasiswa, pengobatan, pembangunan sarana sekolah, dan
penyuluhan kesehatan.
9. Perluasan Jaringan Kerjasama
YKAI secara aktif mengikuti dan menyelenggarakan berbagai forum tentang anak
berskala nasional maupun internasional.
10. Pengembangan Kreativitas Anak Indonesia
Kegiatan pengembangan kreativitas anak Indonesia antara lain dilaksanakan melalui
pembuatan berbagai jenis kartu ucapan selamat (Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru) yang
22
menyajikan lukisan karya anak-anak Indonesia Hingga 2003 sekitar 250 lukisan karya
anak Indonesia telah digunakan untuk kartu-kartu YKAI.
2.7 Fruit Tea ( Sosro )
Setelah bertahun-tahun dilakukan teknik promosi Cicip Rasa, akhirnya pada
tahun 1969 muncul gagasan menjual air teh siap minum dalam kemasan botol dengan
merek Teh Botol Sosro. Merek tersebut dipakai untuk mendompleng merek Teh seduh
Cap Botol yang sudah lebih dulu populer dan mengambil bagian dari nama belakang
keluarga Sosrodjojo.
Untuk kemunculan desain botol pertama, adalah pada tahun 1970 dan desain botol tidak
berubah, lebih dari 2 tahun. Untuk desain botol kedua yaitu pada tahun 1972 juga
bertahan sampai dengan 2 tahun.
Pada tahun 1974, dengan didirikan PT. Sinar Sosro di kawasan Ujung Menteng (waktu
itu masuk wilayah Bekasi, tetapi sekarang masuk wilayah Jakarta), maka desain botol
Teh Botol Sosro berubah dan bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut, merupakan
pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan pertama di Dunia.
Kemudian sekitar tahun 1996, Sosro membuat anak perusahaan untuk produk baru yang
tetap menggunakan the dengan nama Fruit Tea. Fruit Tea adalah salah satu produk hasil
inovasi terbaru SOSRO yang terdiri dari 3 rasa, yaitu :
1. Teh Rasa Apel
2. Teh Rasa Aneka Buah.
3. Teh Rasa Lemon.
Fruit Tea merupakan produk minuman teh yang diberi konsentrat buah, dan untuk bahan
baku tehnya dari jenis teh hitam.
23
Bahan Baku
Bahan baku produk Fruit Tea adalah terdiri dari :
- Teh Hitam
- Gula Pasir
- Konsentrat Buah
- Flavour
- Air
Proses pembuatan
Proses Pembuatan dari produk Fruit Tea, terdiri dari 5 tahapan, yaitu :
TAHAP I : Penyeduhan Teh
Teh Hitam diseduh dengan air mendidih di dalam tangki Ekstraksi, selanjutnya
dilakukan
proses Filtrasi sebelum dicampur dengan Syrup gula.
TAHAP II : Pelarutan Gula
Gula pasir Industri dilarutkan dengan air panas di dalam Tangki Pelarutan. Selanjutnya
Syrup Gula tersebut dilakukan proses pemurnian.
TAHAP III : Pencampuran
Pada proses pencampuran ini, Teh hasil seduhan yang telah memenuhi standar (Teh Cair
Pahit / TCP ) dicampur dengan Syrup Gula, Konsentrat buah dan Flavour untuk
mendapatkan rasa dan aroma yang diinginkan.
TAHAP IV : Sterilisasi Fruit Tea Manis
Fruit Tea Manis yang telah memenuhi standar selanjutnya dilewatkan ke unit Sterilisasi
24
(untuk membasmi bakteri) dengan proses pemanasan suhu tinggi.
TAHAP V : Pengisian Ke Dalam Kemasan Botol
Fruit Tea Manis yang telah melalui proses sterilisasi kemudian dialirkan ke Mesin Filler
(Pengisisan) untuk dimasukkan ke dalam Botol Steril.
Produk
Tipe Kemasan : Kaleng
Volume (Netto) : 318 ml/ kaleng
Jenis Produk : Rasa X- Treme, Fusion, Blast, Apel, Lemon, Aneka Buah, Orange,
Strawberry dan Jambu Klutuk
Tipe Kemasan : Kemasan Tetra Genggam
Volume (Netto) : 200 ml/ kemasan
Jenis Produk : Rasa X- Treme, Fusion, Blast, Apel, Lemon, Aneka Buah, Orange,
Strawberry dan Jambu Klutuk
Tipe Kemasan : PET ( Botol Plastik )
Volume (Netto) : 500 ml/ kemasan
Jenis Produk : X- Treme, Fusion, Blast, Apel, Lemon, Orange, Strawberry, Guava,
Blackcurrant
Tipe Kemasan : Botol
Volume (Netto) : 235 ml/ botol
Jenis Produk : Rasa Apel, Lemon dan Aneka Rasa Buah
2.8 Kentucky Fried Chicken ( KFC )
25
PT. Fastfood Indonesia, Tbk. Didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun
1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Perseroan mengawali
usaha warabala dengan pembukaan restoran KFC pertama pada bulan Oktober 1979 di
Jalan Melawai, Jakarta. Keberhasilan restoran QSR (Quick Service Restaurant) pertama
ini kemudian diikuti dengan pembukaan restoran KFC di kota-kota besar lainnya di
Indonesia. Sebagai pemegang hak waralaba tunggal KFC hingga saat ini, Perseroan
senantiasa membangun brand KFC dan berbekal keberhasilan Perseroan selama 26
tahun, KFC telah menjadi brand hidangan cepat saji yang paling dominan, dan dikenal
luas sebagai jaringan restoran cepat saji di negeri ini. Pada saat ini Perseroan memiliki
237 restoran, termasuk 1 unit mobi catering, di lebih dari 50 kota besar di Indonesia,
memperkerjakan sekitar 9.280 karyawan dengan total penjualan lebih dari Rp1,028
triliun pada akhir 2005.
Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Brands Inc., perusahaan restoran
yang memiliki system unit terbesar di dunia. Yum! Brands Inc. (dulu dikenal sebagai
Tricon Global Restaurants) adalah pemilik waralaba merek dagang KFC, Pizza Hut,
Taco Bell, A&W dan Long John Silvers. Nama Yum! terpilih karena melambangkan
harapan perusahaan untuk memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah para konsumennya di
seluruh dunia. Dengan lima merek dagang yang beroperasi di bawah naungan satu
perusahaan yang sama, Yum! akan menjadi yang terbaik dalam memberikan berbagai
pilihan kepada konsumen, dan secara pasti akan memimpin dalam usaha multi-branding.
KFC, sebagai pemimpin global dalam kategori restoran cepat saji yang menyajikan
produk ayam dan produk lain yang berkaitan dengan daging ayam, secara khusus
26
dimiliki oleh Kentucky Fried Chicken International Holdings, Inc., di Louisville,
Kentucky (salah satu dari merek dagang Yum! Brands Inc.).
Produk unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy Chicken, tetap
merupakan ayam goreng paling lezat menurut berbagai survey konsumen di Indonesia.
Dapat dipahami jika produk unggulan KFC berkualitas tinggi ini dapat diterima baik di
Indonesia, sebuah negara dengan konsumsi daging ayam jauh lebih tinggi daripada
daging jenis lain. Selain menyajikan produk unggulannya, KFC juga memenuhi selera
konsumen lokal dengan menawarkan menu pilihan seperti Perkedel, Nasi, Salad dan
Jagung Manis, serta produk lain-lain seperti Crispy Strips, Twister, dan Spaghetti, yang
diterima dengan sangat baik oleh pasar kita. Untuk memberikan nilai tambah kepada
konsumen, menu kombinasi hemat dan bermutu seperti KFC Attack dan Super Panas
senantiasa ditawarkan. Pengembangan brand melalui pengenalan produk-produk baru,
produk lanjutan, dan promosi paket murah meriah (secara permanent atau waktu
terbatas) memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan KFC dan meningkatkan
diferensiasi brand KFC yang kompetitif.
Untuk memonitor posisi pasar dan kinerja Perseroan secara keseluruhan, sebuah survei
yang disebut dengan Brand Image Tracking Study (BITS) rutin diadakan sejak tahun
1998. Survei ini dilakukan setiap kwartal dan dikelola oleh sebuah perusahaan survei
untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image perusahaan sejenis dalam
industri hidangan cepat saji. Studi ini mengungkapkan bahwa KFC secara konsisten
berada pada posisi tertinggi dan paling menonjol dalam benak konsumen untuk ‘Top of
Mind Awareness’ dibandingkan dengan merek utama lainnya. Selain itu, Perseroan juga
27
melakukan studi CHAMPS Satisfaction Survey (CSS) untuk mengetahui bagaimana
pengalaman konsumen terhadap pelayanan dan fasilitas KFC, dan studi
CHAMPSCHECK untuk menilai kualitas pelayanan dan fasilitas yang tersedia di KFC.
Perseroan menerima penghargaan KADIN Award 2005 di bidang Pariwisata untuk
kategori restoran. Surat Penghargaan ini dianugerahkan oleh Kamar Dagang & Industri
dari pemerintah DKI Jakarta untuk perusahaan-perusahaan dalam kategori hotel,
restoran & hiburan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pemasukan
pemerintah setempat, dan juga atas perhatian yang besar dalam memelihara dan
melindungi kelestarian lingkungan.
Perseroan sepenuh hati dengan komitmen untuk mempertahankan visi kepemimpinan
dalam usaha restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan ‘Yum!’ kepada
konsumen. Dukungan para pemegang saham, keahlian manajemen, loyalitas dan
dedikasi karyawan, serta kontinuitas kunjungan konsumen, dapat membantu tercapainya
visi ini. Perseroan yakin bahwa dengan menciptakan dan membangun satu budaya yang
kokoh dimana setiap orang di Perusahaan membuat perbedaan, membentuk opini
konsumen & sales mania, memberikan diferensiasi brand yang kompetitif, menjalin
kontinuitas hubungan dengan masyarakat, serta mempertahankan konsistensi
keberhasilan yang telah dicapai, pada akhirnya akan menjadikan KFC sebuah brand
yang paling digemari di seluruh Indonesia, dan sebuah perusahaan yang baik dan kokoh.
2.9 Lifebuoy
Lifebuoy merupakan salah satu brand dari Unilever yang paling tua, sebuah
brand yang telah menjadi brand global sebelum kata0kata brand global ditemukan.
28
Lifebuoy pertama kali dipasarkan pada tahun 1894 sebagai suatu produk baru di Inggris,
untuk mrmbantu masyarakat mereka dalam masalah kebersihan. Kemudian, sabun
Lifebuoy pun dipasarkan diberbagai negara lainnya.
Lifebuoy memiliki tujuan untuk menyediakan sebuah kata yaitu kebersihan dan
kesehatan yang membuat masyarakat dapat hidup tanpa harus takut dengan masalah
kebersihan serta berbagai konsekuensi kesehatan lainnya. Lifebuoy menjanjikan
perlindungan serta komitmen untuk menjaga kebersihan tubuh dengan perlindungan
yang tidak terkalahkan.
Inovasi
Sejak tahun 2000, laju kehidupan membuat sabun Lifebuoy klasik menyediakan
perlindungan kebersihan yang telah ditingkatkan dan membersihkan kuman serta
kotoran lebih menyenangkan kepada jutaan konsumennya.
1. Sabun klasik Lifebuoy yang berbentuk persegi panjang berwarna merah dan
keras telah diganti dengan gaya baru sesuai dengan perkembangan zaman.
Bentuk baru tersebut lebih memudahkan konsumen untuk menggunakannya
dan memegangnya.
2. Tim Brand Lifebuoy telah mengembangkan formula terbaru untuk
menyediakan butiran-butiran proteksi yang akan membuat kulit lebih halus
dan kaya akan vitamin.
3. `Sabun Lifebuoy memiliki karakteristik obat-obatan serta bau antiseptik telah
diganti dengan wangi yang lebih sehat serta menyenangkan.
4. Lifebuoy kini telah menjadi lebih daripada sekedar sabun merah kotak.
Sekarang brand ini telah menyediakan berbagai solusi kebersihan untuk
29
keluarga-keluarga seperti berbagai jenis sabun, sabun cair untuk mencuci
tangan dan shower gel.
Fakta Kunci
1. Sekarang Lifebuoy telah dijual di Asia dan beberapa bagian Afrika.
2. Telah terbukti secara laboratoris mengandung banyak butiran-butiran pembersih
yang lebih efektif dibandingkan dengan sabun lainnya.
3. Pada tahun 2005, Lifebuoy dianugerahi Citizen Brand di Indonesia.
2.10 Bank Mandiri
Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli
1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara,
Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi
Bank Mandiri. Sejarah keempat Bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang
lalu. Keempat Bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia
perbankan di Indonesia.
Bank Dagang Negara merupakan salah satu Bank tertua di Indonesia. Sebelumnya Bank
Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij yang
didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah
menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960 Escomptobank
dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah Bank
pemerintah ynag membiayai sektor industri dan pertambangan.
30
Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari
nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank
Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah
Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk
melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, bank umum negara digabungkan
ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia
Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.
Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang
Belanda N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan
mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemerintah
Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun
1965 perusahan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara
Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua
unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang
akhirnya menjadi BankExim, bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan
impor.
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN),
sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi Bank Industri Negara adalah
mendukung pengembangan sektor – sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan,
industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun
1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo
ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka
menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.
31
Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan
yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-masing dari empat Bank
bergabung memainkan peranan yang penting dalam pembangunan Ekonomi.
2.11 Hasil Kuesioner
Kuesioner ini dibuat untuk anak-anak serta orang tua dengan pertanyaan yang
sama.
1. Apakah anda tahu tentang Taman Satwa Anak ?
Anak-Anak1, 2%
49, 98%Ya Tidak
Orang Tua
4, 8%
46, 92%
Ya
Tidak
Tabel 2.1 Jawaban Anak-anak Tabel 2.2 Jawaban Orang Tua
Dari data statistik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak dan
orang tua hampir sama sekali tidak tahu mengenai Taman Satwa Anak.
2. Apakah anda tahu tentang Ragunan ?
Anak-Anak
49, 98%
1, 2% Ya
Tidak
Orang Tua
50, 100%
0, 0%Ya
Tidak
Tabel 2.3 Jawaban Anak-anak Tabel 2.4 Jawaban Orang Tua
Dari data statistik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak dan
orang tua hampir semuanya tahu akan Ragunan.
3. Pernahkah anda pergi ke Ragunan ?
32
Anak-Anak
49, 98%
1, 2%Ya
Tidak
Orang Tua
50, 100%
0, 0% Ya
Tidak
Tabel 2.5 Jawaban Anak-anak Tabel 2.6 Jawaban Orang Tua
Dari data statistik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak dan
orang tua hampir semuanya pernah pergi ke Ragunan tetapi tidak tahu adanya
Taman Satwa Anak disana.
4. Jika liburan, kemana anda akan mengajak orang tua / anak anda ?
Anak-Anak
3, 6%
39, 78%
8, 16%
TSA(KebunBinatang)
Ancol
Mall
Orang Tua
7, 14%
27, 54%
16, 32%
T SA (KebunB inatang)
A nco l
M all
Tabel 2.7 Jawaban Anak-anak Tabel 2.8 Jawaban Orang Tua
Dari data statistik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa 78% anak-anak
memilih untuk pergi ke Ancol untuk mengisi waktu liburannya dan 16 % pergi
ke Mall jika dibandingkan dengan banyaknya anak-anak yang mau pergi ke
Taman Satwa Anak yang hanya 6%. Sementara 54% orang tua juga lebih
memilih untuk pergi ke Ancol untuk mengisi waktu liburan bersama anaknya
dan 32 % pergi ke Mall jika dibandingkan dengan banyaknya orang tua yang
mau pergi ke Taman Satwa Anak yang hanya 14%.
5. Jika menjawab selain Taman Satwa Anak, kenapa anda tidak mau pergi ke
Taman Satwa Anak ?
33
Anak-Anak
11, 22%
5, 10%34, 68%
Kotor
Jauh
Tidak tahumengenaiTSA
Orang Tua
7, 14%
15, 30%
28, 56%
Ko to r
Jauh
T idak tahumengenaiT SA
Tabel 2.9 Jawaban Anak-anak Tabel 2.10 Jawaban Orang Tua
Dari data statistik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa 68% anak-anak
sama sekali tidak tahu mengenai Taman Satwa Anak dan apa saja yang ada
disana sehingga ia tidak mau kesana. Kemudian, 22 % tidak mau pergi akibat
kotornya lingkungan. Sementara 10% dari anak-anak tersebut tidak mau pergi
dikarenakan tempatnya yang jauh. Untuk orang tua sendiri, 56% tidak mau
pergi karena hal yang serupa karena tidak tahu apa itu Taman Satwa Anak.
Lalu 30 % beranggapan kalau disana pasti jorok dan kotor. Sisanya 14%
dikarenakan jarak yang jauh.
2.12 Profil Target Audience
1. Demografi :
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
Usia ( Primary ) anak-anak sekolah : 5-10 tahun
(Secondary ) dewasa / orang tua : 25 tahun keatas
Status Sosial : Golongan A, B
Pendidikan : SD, SMP, SMU,
Perguruan Tinggi
34
2. Geografi :
Domisili : Perkotaan
Wilayah : Jakarta
3. Psikografi :
Status Soaial Ekonomi:
Anak-anak yang berasal dari latar belakang status ekonomi sosial tinggi
cenderung lebih kreatif daripada anak-anak yang berasal dari status ekonomi
sosial rendah. kemungkinan hal ini ada kaitannya dengan metode pola asuh,
dimana keluarga kaya lebih demokratis, sedangkan pada keluarga kurang
mampu lebih bersifat otoritarian. Anak-anak yang diasuh dengan pola asuh
demokratis mempunyai peluang untuk mengekspresikan diri, minat dan
aktivitasnya sendiri. Lebih-lebih lingkungan juga memberi kesempatan untuk
anak meraih pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan bagi kreativitas.
Sebagi contoh, anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang beruntung
mempunyai pengalaman yang juga miskin dalam penggunaan material yang
kreatif.
Lingkungan Perkotaan dan Pedesaan:
Anak-anak yang berasal dari daerah perkotaan cenderung lebih kreatif
daripada anak-anak daerah pedesaan. Anak-anak didesa lebih memperoleh
pola asuh otoritarian dan kurang rangsangan, dibandingkan dengan anak-
anak yang tinggal dikota
35
2.13 Kompetitor
Kompetitor event Sehari Bersama Satwa adalah Petualangan Taro, Rinso Berani
Kotor Itu Baik, dan Orange Camp.
2.14 Analisa SWOT
Strength ( Kekuatan )
- Akses yang mudah
- Cocok untuk sarana edukasi
- Terdapat berbagai jenis satwa jinak dan domestik
- Adanya sarana bermain untuk anak-anak
- Banyaknya fasilitas serta sarana penunjang
- Banyaknya acara-acara yang menarik di dalam Event Sehari Bersama
Satwa
Weakness ( Kelemahan )
- Kurangnya promosi-promosi
- Tempatnya yang kurang terawat
Oppurtunity ( Peluang )
- Adanya jalur busway yang memudahkan akses
- Lebih dikenal masyarakat karena merupakan Kebun Binatang tertua di
Jakarta.
36
Threat ( Ancaman )
- Banyak bermunculan pusat-pusat perbelanjaan dimana-mana.
- Banyaknya promosi-promosi tempat wisata lain yang lebih menarik.
- Kekhawatiran orang tua yang berlebihan