Download - Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
1/98
BAB I
LATAR BELAKANG
1. Situasi Keadaan Umum
Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di wilayah
Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. Kecamatan Teluknaga
Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.7!."#$ %a &
47,!" Km'(, terdiri dari luas daratan '."7)."') %a dan sawah '.*#!.)7$ %a dengan
ketinggian dari permukaan laut '+! meter.
Topograi Kecamatan Teluknaga meliputi -
/aerah sawah
/aerah pantai
/ataran rendah dengan ketinggian antara '+! meter diatas permukaan laut
/aerah tambak
0ilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah kecamatan
Teluknaga dipantai utara kabupaten Tangerang, dengan luas wilayah ker1a '.4$". *##
%a &!) km'( terdiri dari luas daratan2".)$*.)) %a dan sawah ".'#.*!# %a dengan
ketinggian dari permukaan laut '+! meter. Temperatur wilayah Puskesmas Tegal
Angus cukup panas, yaitu rata rata antara !)3 + !7 3
0ilayah ker1a Puskesmas Tegalangus
terdiri dari /esa Binaan yaitu -
" /esa 5emo
' /esa Pangkalan
! /esa Tan1ung Burung
4 /esa Tan1ung Pasir
* /esa Tegal Angus
/esa 6uara
Batas+batas wilayah Puskesmas Tegal Angus adalah sebagai berikut -
"
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
2/98
Batas tara - laut 1awa8 /K9 :akarta
Batas ;elatan -Kota Tangerang8Bandara ;oeta
Batas Timur -Kecamatan Kosambi
Batas Barat- -/esa Kali Baru Kec Pakuha1i
Puskesmas Tegal Angus terletak di kompleks kantor desa Tegal Angus di :l. ;A
5A;
:65A%
P>N//
K
:65A
%
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
3/98
B@A5
AN@;'.$! #,!7$ ',#)) 4. !.!"
4 TAN:N@PA;9
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
4/98
tersedia ;/6 &sumber daya manusia( yang cukup untuk menggerakkan pembangunan.
Akan tetapi ;/6 bidang kesehatan masih sangat kurang di wilayah ker1a Puskesmas
Tegal Angus sehingga diharapkan Puskesmas dapat terus meningkatkan ker1asama lintas
sektoral untuk menyesuaikan program puskesmas dengan keadaan penduduk di wilayah
ker1anya.
Klasiikasi 1umlah penduduk berdasar 1enis kelamin di wilayah ker1a Puskemas
Tegal Angus dilihat pada tabel '.' dibawah ini -
Tabel 1.%. Klasi(ikasi #umlah penduduk be"dasa"kan #enis kelamin
N= />;A8K>5
:umlah Penduduk
5aki+
lakiPerempuan
:65A%
" Pangkalan $.$' $."$# ".$7"
' Tan1ung Burung !.#7" !.7$! 7.7*4
! Tegal Angus 4.$") 4.*$ #.!7$
4 Tan1ung Pasir 4.#$# 4.74# #.7!$
* 6uara ".7#4 ".7!) !.*'4
5emo !.!*$ !."## .**7
:65A% '7.)4 '.'"$ *!.$''
9su gender men1adi penting saat ini karena arah pembangunan mulai diarahkan
sesuai dengan populasi 1enis kelamin. Pembangunan kesehatan 1uga sudah kearah isu
gender dengan membuat laporan indicator kesehatan sesuai 1enis kelamin. /ata
berdasarkan 1enis kelamin seperti yang termuat dalam laporan proil kesehatan ini
diharapkan dapat membantu membuat kebi1akan sesuai kebutuhan gender. ;eperti
terlihat pada table di atas 1umlah penduduk laki+laki lebih banyak dari penduduk
perempuan. Kondisi ini menuntut perhatian khusus karena saat ini tingkat partisipasi
terhadap program kesehatan di puskesmas lebih banyak perempuan baik sebagai sasaran
kesehatan seperti bumil,bulin maupun sebagai kader kesehatan. Program+program seperti
K9A+KB dan gii identik dengan ibu+ibu &perempuan( padahal peran laki+laki 1uga
dibutuhkan. /i lain pihak, kesehatan pengembangan seperti usaha kesehatan ker1a
mungkin perlu dikembangkan mengingat lebih banyak laki+laki yang beker1a bandingkan
perempuan.
4
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
5/98
1.%. S,sial dan Ek,n,mi
/i wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran budaya asli
Tangerang dan budaya ina yang sudah lama menetap di daerah Tangerang dan
sekitarnya. :umlah pemeluk agama di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus dapat
dilihat pada tabel '.! di bawah ini -
Tabel 1.% Jumlah Pemeluk A$ama di ila!ah ke"#a Puskesmas Te$al An$us Th %&1'
N,. A$ama Jumlah Pemeluk
1 9slam 4#'!'
% Budha !"$!
- Kristen 77"
' Khatolik ')!
Khonghucu *'
/ %indu !
;umber - Kantor ;tatistik Puskesmas Tegal Angus,')""
;eperti terlihat pada tabel diatas bahwa komposisi pemeluk di wilayah ker1a
Puskesmas Tegal Angus di dominasi oleh pemeluk agama 9slam dan Budha. Kehidupan
agama di wilayah ini ber1alan dengan harmonis. %al ini dibuktikan dengan adanya tempat
ibadah agama lain selain 9slam yaitu adanya klenteng di pemukiman penduduk. %ari raya
9mlek dan pertun1ukkan barongsai yang merupakan kebudayaan penduduk keturunan
ina pun dapat diterima dengan baik. ;ehingga kehidupan sosial penduduk di wilayah
ker1a Puskesmas Tegal Angus ber1alan dengan baik. Kehidupan sosial yang harmonis
merupakan salah satu kekuatan dalam pembangunan kesehatan karena dapat melibatkan
masyarakat dalam kegiatan pembangunan kesehatan.
5apangan peker1aan penduduk di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus cukup
beragam, hal ini berhubungan dengan geograis kecamatan Teluk Naga dimana terdapat
persawahan dan berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan akses ke daerah
:akarta.
Tabel 1.- Lapan$an peke"#aan penduduk
No. 5apangan Ker1a Penduduk :umlah
". Petani pemilik "!!"
'. Petani penggarap )!
*
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
6/98
!. Buruh 4*#'
4. Nelayan !$
*. Pedagang !7!
. 9ndustri rakyat "!*!
7. Buruh industri "!7*7
$. Pertukangan 4")#
#. PN; '''
"). TN98P=5
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
7/98
Jml pddk
53.822 jiwa
Jml pddk miskin
31.898 jiwa
(59.3 %)
;umber - Kantor ;tatistik Kabupaten Tangerang dan /ata :amkesmas Puskemas Tegal Angus,
')"4
:umlah penduduk miskin yang masih cukup besar menun1ukkan kondisi ekonomi
penduduk di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus masih belum berubah seperti tahun+
tahun sebelumnya seperti yang terlihat pada graik dibawah ini.
G"a(ik 1.- Jumlah penduduk dan #umlah penduduk miskin di ila!ah ke"#a
Puskesmas Te$al An$us tahun %&&* %&1'
2009 2010 2011 2012 2013 2014
52851 51858 49344 53831 53444 53822
23403 23869 23403 2340331918 31898
Jumlah Penduduk dan jumlah enduduk !iskin
di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus2009 -2014
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin
;umber - Kantor ;tatistik Kabupaten Tangerang D /ata :amkesmas Puskemas Tegal
Angus, ')"4
6asih banyaknya penduduk miskin di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus dapat
men1adi hambatan dalam pembangunan kesehatan. =leh karena itu ker1asama lintas
sektoral perlu terus di tingkatkan, dalam hal ini pembangunan ekonomi harus 1uga
ditingkatkan. Kesehatan masyarakat tidak hanya men1adi tanggung1awab sektor
7
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
8/98
kesehatan tetapi berbagai actor dimana salah satu actor yaitu actor ekonomi 1uga
berperan penting dalam pembangunan kesehatan.
1.-. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap dan
perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat berperan
dalam pembangunan kesehatan. ;arana pendidikan yang ada di wilayah ker1a Puskesmas
Tegal Angus seperti terlihat pada table dibawah ini -
Tabel 1.' Sa"ana Sek,lah di 2ila!ah Ke"#a Puskesmas Te$al An$us
N3
NA4A5ESA
JU4LA6 SEK3LA6
PAU5T
K
R
A
S
5
4
IS4P
4T
SS4A
S4
K
4
A
" Pangkalan " ' ) * " ' " ) " )
'
Tan1ung
Burung " ) ) ' " ) ) ) ) )
! Tegal Angus ) " ) ' ' ' " " ) )
4 Tan1ung Pasir ) ' ) ' " ) " ) ) )
* 6uara ) ) ) ! ) ) ) ) ) )
5emo ) ) ) ! ) ) ) ) ) )
PUSKES4A
S 1 - & 1% ' % % 1 & &
Tingkat pendidikan di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus masih rendah, dari
1umlah *!.$'' penduduk hanya sebagian kecil yang mengeyam pendidikan seperti yang
terlihat pada tabel di bawah ini -
Tabel 1. Penduduk 1& tahun keatas menu"ut #en#an$ Pendidikan di ila!ah ke"#a
Puskesma s Te$al
An$us Tahun %&1'
:umlah penduduk
yang tidak8belum
$
No. :en1ang Pendidikan :umlah
". Tidak 8 belum tamat ;/ "'*#$
'. ;/869 "*7!$
!. ;5TP86T; 4))
4. ;5TA86A !)"
*. AK8/iploma "*#
. niersitas "!)
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
9/98
pernah sekolah dan tidak8belum tamat ;/ masih cukup besar yaitu "'.*#$ 1iwa atau '!.*
C dari 1umlah penduduk. %al ini merupakan tantangan dalam pembangunan kesehatan,
pelaksanaan program+program puskesmas harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan
dari penduduk yang men1adi sasaran agar lebih diterima.
Kemampuan membaca dan menulis dapat dilihat dari angka melek huru, yang diukur
dari persentase penduduk usia ") th keatas yang bisa membaca dan menulis. Berdasarkan
data dari BP; Kecamatan Teluk Naga angka melek huru di wilayah ker1a Puskesmas
adalah #",)*C untuk laki+laki dan $7,")C untuk perempuan. Angka melek huru ini
meningkat dari tahun ')"! sebelumnya seperti terlihat dari diagram di bawah ini.
G"a(ik 1.' An$ka 4elek 6u"u( penduduk usia 1& th keatas di ila!ah ke"#a
Puskesmas Te$al An$us %&&* + %&1'
2009 2010 2011 2012 2013 20140
20
40
60
80
100
120
A"is Title
;umber - Kantor ;tatistik Kecamatan Teluk Naga, ')"4
#
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
10/98
Penurunan angka melek huru baik pada laki+laki maupun perempuan di tahun ')"4
merupakan suatu hambatan dalam pembangunan kesehatan terutama program puskesmas
yang memerlukan partisipasi masyarakat seperti KB6 , desa siaga maupun perekrutan
kader+kader kesehatan.
1.'. Situasi 5e"a#at Kesehatan
1.'.1. An$ka Kematian
An$ka kematian ba!i pe" 1&&& kelahi"an hidup
Angka kematian bayi &AKB( adalah 1umlah kematian bayi di
bawah satu tahun pada setiap "))) kelahiran hidup. Angka ini merupakan
indikator yang sensitie terhadap ketersediaan, pemanaatan pelayanan
kesehatan terutama pelayanan perinatal, disamping 1uga merupakan
indikator terbaik untuk menilai pembangunan sosial ekonomi masyarakat
secara menyeluruh
TAB>5 ". :umlah Kematian Bayi di Puskesmas Tegal Angus.
;umber- data program K9A puskesmas Tegal Angus , ')"4
@ambaran mengenai tingkat kesehatan masyarakat dapat
ditun1ukkan dengan Angka Kematian Bayi &AKB(,di Puskesmas Tegal
")
TA6UN Jumlah Kematian Ba!i
%&&* *
%&1&
%&11 "
%&1% !
%&1- 4
%&1' 4
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
11/98
Angus tahun ')"4 ter1adi kesamaan angka kematian bayi seperti terlihat
pada table di atas. Tiga kasus kematian bayi ini terdiri dari 4 bayi laki+laki.
Berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka kematian bayi seperti
baik dari aktor ibu seperti pendataan ibu hamil risiko tinggi untuk
menskrining kemungkinan bayi dengan risiko tinggi, kelas ibu balita di
tiap desa untuk meningkatkan pengetahuan ibu, maupun dari aktor bayi
seperti pelacakan kasus kematian sehingga dapat mencegah kasus
tersebut berulang, penyuluhan kepada masyarakat untuk memberi
imunisasi lengkap kepada bayi dan balita untuk mencegah kematian
karena penyakit ineksi, deteksi dini bayi dan balita risiko tinggi seperti
BB5
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
12/98
G"a(ik 1. Jumlah kematian ba!i dan balita di ila!ah ke"#a Puskesmas Te$al
An$us th %&&* +%&1'.
2009 2010 2011 2012 2013 2014
6
4
2
4
2
0
5
6
1
3
4 4
2 2
1
3 3
1
Grafk #ematian $ayi dan $alita Puskesmas Tegal Angus2009 - 2014
lahi ma!i "a#i ma!i "ali!a ma!i
Sumber : Data Program KIA Puskesmas Tegal Angus,214!
An$ka kematian ibu pe" 1&&.&&& kelahi"an hidup
Angka kematian ibu &AK9( adalah 1umlah kematian ibu pada masa
kehamilan, persalinan dan nias pada setiap ")).))) kelahiran hidup. Angka
kematian ibu ini berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku
hidup sehat, status gii dan kesehatan ibu,kondisi kesehatan lingkungan serta
tingkat pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil, ibu bersalin dan masa
nias.
;eperti halnya Angka Kematian Bayi &AKB( tingkat kesehatan
masyarakatpun dapat ditun1ukkan dengan Angka Kematian 9bu &AK9(, :umlah
kematian ibu bersalin yang tercatat di Puskesmas Tegal Angus pada tahun
')"4 ). ;alah satu cara yang paling eekti untuk menurunkan angka
kematian ibu adalah dengan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan terlatih di asilitas kesehatan. Persalinan oleh tenaga kesehatan di
Puskesmas Tegal Angus sudah mencapai taget yaitu")) C. Akan tetapi dalam
rangka upaya menurunkan 1umlah kematian ibu , pemeriksaan kehamilan di
tenaga kesehatan 1uga perlu terus ditingkatkan. ntuk mencegah kematian ibu
hamil dan ibu nias perlu terus dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
AN "ante natal #are( dan PN "post natal #are$sesuai standar.
1.'.%. An$ka Kesakitan
"'
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
13/98
Sepuluh Besa" Pen!akit
Berdasarkan hasil laporan bulanan Penyakit &5B"( Puskesmas
Tegal Angus didapatkan gambaran pola penyakit yang ter1adi di
Puskesmas Tegal Angus pada tahun ')"! menurut golongan semua umur
seperti graik berikut ini -
G"a(ik 1./ Sepuluh Besa" Pen!akit Puskesmas Te$al An$us th %&1'
3341213
159825$3
143110$4
956210$
58$519
Jumlah
Jumlah
;umber - /ata sureillance Puskesmas Tegal Angus,')"4
Penyakit terbanyak adalah penyakit+penyakit menular seperti
9;PA,disusul dengan penyakit batuk dan demam. Penyakit tidak menular
&PT6( yang masuk dalam sepuluh besar penyakit adalah myalgia. 6asih
banyaknya penyakit dalam sepuluh besar penyakit tahun ')"4 dikarenakan
kurang spesiiknya diagnose pada saat pemeriksaan dan kurangnya
komunikasi antara petugas pemeriksa dengan petugas yang menginput data.
saha perbaikan yang dilakukan antara lain memasang kode diagnose 9/ E
di setiap tempat pemeriksaan dan koordinasi antara petugas pemeriksa dan
petugas penginput data.
1.'.-. Pen!akit 4enula"
A)P (Acute Flaccid Paralysys)Rate
Poliomyelitis ditargetkan untuk eradikasi. ;ureilans yang
sangat sensiti untuk a#ute %la##&' paral(s&s &AFP(, termasuk
penyelidikan kasus langsung, dan pengumpulan spesimen sangat
penting untuk mendeteksi irus polio liar sirkulasi dengan tu1uan akhir
pemberantasan polio. ;ureilans AFP 1uga penting untuk
"!
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
14/98
mendokumentasikan tidak adanya sirkulasi irus polio untuk sertiikasi
bebas polio. 9ndonesia telah mempertahankan status bebas polio yang
se1ak tahun '))*, namun usaha gigih diperlukan untuk
mempertahankan status ini. ;ureilans terus+menerus diperlukan untuk
mempersempit kesen1angan kekebalan dan memastikan pemantauan
sureilans memadai di setiap proinsi.
AFP
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
15/98
memeriksakan dahaknya di puskesmas ru1ukan yaitu Puskesmas Teluk
Naga. ;ehingga banyak kendala yang dihadapi pasien seperti masalah
1arak, waktu dan biaya untuk ke puskesmas ru1ukan. Akibatnya banyak
pasien tersangka yang tidak ter1aring dan 1umlah pasien dengan BTA
positi selalu kurang dari target. Pada tahun ')"4 ini 1umlah pasien TB
Paru dengan BTA positi masih kurang dari target yaitu '' pasien dari
target 4) orang. Akan tetapi ter1adi peningkatan 1umlah pasien BTA
positi dari tahun sebelumnya seperti yang terlihat pada graik dibawah
ini.
G"a(ik 1.7 5ata pasien TB di puskesmas Te$al An$us %&&* +%&1'
2009 2010 2011 2012 2013 2014
$
2016
2$
46
40
30
86
11
22
%ata Pasien T$ di Puskesmas Tegal Angus2009 - 2014
%&' psi!i *em"uh
;umber - Program TB Puskesmas Tegal Angus, ')"4.
Angka kesembuhan yang kecil salah satunya disebabkan oleh
tidak adanya pemeriksaan dahak di Puskesmas Tegal Angus, sehingga
pasien BTA positi yang telah selesai tidak memeriksaan dahak di akhir
pengobatan sehingga hanya tercatat sbagai pasien dengan pengobatan
"*
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
16/98
lengkap. ;ebab lainnya karena /rop =ut pengobatan yang disebabkan
oleh 1arak yang 1auh dari puskesmas, malas atau bosan berobat.
Namun begitu dengan berbagai upaya kita lakukan untuk
meningkatkan pencapaian target seperti motiasi ke pasien untuk patuh
pengobatan maupun pemeriksaan dahak, kun1ungan rumah pasien TB
Paru yang tidak datang berobat &mangkir(, penyuluhan ke P6=
&pengawas minum obat( untuk memantau kepatuhan berobat pasien TB
Paru. ;alah satu upaya menanggulangi tidak ada laboratorium
pemeriksaan dahaka adalah pemeriksaan laboratorium yang lebih
sederhana yaitu iksasi dahak sehingga pasien tidak perlu ke
puskesmas ru1ukan, yang diru1uk slide hasil iksasi dahak.
Pneum,nia Balita
Penyakit 9;PA merupakan penyakit yang sering ter1adi pada
anak. >pisode penyakit batuk+pilek pada Balita di 9ndonesia
diperkirakan !+ kali per tahun, ini berarti seorang Balita rata+rata
mendapat serangan batuk pilek sebanyak ! sampai kali setahun. 9;PA
merupakan salah satu penyebab utama kun1ungan pasien di sarana
kesehatan yaitu sebanyak 4)C + )C kun1ungan berobat di Puskesmas
dan "*C + !)C kun1ungan berobat di bagian rawat 1alan dan rawat
inap rumah sakit.
Program pengendalian penyakit 9;PA di 9ndonesia dimulai
tahun "#$4, bersamaan dengan dilancarkannya pengendalian penyakit
9;PA di tingkat global oleh 0%=. ;e1ak tahun "##), pengendalian
penyakit 9;PA menitikberatkan kegiatannya pada penanggulangan
pneumonia pada Balita. Pemerintah 9ndonesia telah berkomitmenuntuk mencapai 6illennium /eelopment @oals &6/@s( bidang
kesehatan yang salah satunya adalah menurunkan '8! kematian balita
pada rentang waktu antara "##)+')"*. Apabila angka kematian yang
disebabkan oleh pneumonia dapat diturunkan secara bermakna, maka
dampaknya terhadap pencapaian 6/@s akan besar pula.
Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia
lima tahun &Balita( di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan
"
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
17/98
penyakit lain seperti A9/;, 6alaria dan ampak. /i dunia, dari # 1uta
kematian Balita lebih dari ' 1uta Balita meninggal setiap tahun akibat
pneumonia atau sama dengan 4 Balita meninggal setiap menitnya. /ari
lima kematian Balita, satu diantaranya disebabkan pneumonia /i
9ndonesia berdasarkan hasil
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
18/98
G"a(ik 1.8 Penemuan Kasus Pneum,nia di Puskesmas Te$al An$us
laki+laki peempuan jumlah0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
2$15 2554
5269
2$2 25552$
131 100 231
jumlah "ali!a sasaan pneumnia "ali!a
penemuan pneumnia "ali!a
Kendala yang dihadapi dalam penegakan diagnosis pneumonia
sulit ditegakkan karena pasien anak yang tidak kooperati, masyarakat
menganggap penyakit 9;PA sebagai penyakit biasa sehingga tidak
berobat ke puskesmas. paya yang dilakukan untuk meningkatkan
penemuan pneumonia balita antara lain melatih petugas 6TB; untukpenegakan diagnosis pneumonia, penyuluhan di posyandu dan desa
mengenai ge1ala khas dan bahaya dari pneumonia sehingga masyarakat
memeriksakan diri ke puskesmas.
96; dan %9I8A9/;
96; adalah penyakit yang penularannya terutama melalui
hubungan seksual. /iagnosis 96; di puskesmas dtegakkan melalui
pendekatan sidrom atau pemeriksaan laboratorium. Puskesmas TegalAngus belum memiliki laboratorium sehingga diagnosis dilakukan
"$
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
19/98
melalui pedekatan sindrom yaitu mendiagnosis pasen dari ge1ala+ge1ala
yang dialami dan actor risiko yang dimiliki. :umlah pasien 96; di
puskesmas Tegal Angus mengalami penurunan dari tahun sebelumnya,
seperti yang terlihat pada graik dibawah ini
G"a(ik 1.* Jumlah pasien I4S dan 6I9:AI5S di Puskesmas Te$al An$us
2011 2012 2013 2014
3$
106
205
51
0 0 0 1
Jumlah Pasien &!' dan (&)*A&%' di Puskesmas Tegal Angus
,M* -,./',*
:umlah pasien 96; telah dilakukan ker1asama lintas program
melalui skrining pasien dibalai pengobatan umum dan poli K9A+KB.
Penanganan pasien dengan memberikan terapi antibiotic yang adekuat,
memskrining actor risiko untuk %9I8A9/;, memberikan penyuluhan
tentang penggunaan kondom, seks yang aman dan pemberian kondom
untuk kelompok risiko tinggi sudah baik. sedangkan terdapat " pasien
%9I8A9/; di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus seperti terlihat pada
graik diatas. paya yang dilakukan untuk menurunkan 1umlah pasien%9I8A9/; yaitu dengan melakukan penyuluhan pada rema1a dan
kelompok resiko tinggi.
/iare
/iare adalah penyakit yang sering ter1adi di msyarakat,yang
banyak menyerang semua golongan umur . Kasus diare mengalami
penurunan dibanding tahun sebelumnya seperti terlihat seperti graik
dibawah ini.
"#
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
20/98
G"a(ik 1.1& Jumlah pasien dia"e di Puskesmas Te$al An$us %&1& +%&1'
20102011
20122013
2014
0
200
400600
800
1000
509
1$1
94$905
608
Jumlah pasien
;umber - /ata Program /iare Puskesmas Tegal Angus, ')"4
Angka ini disebabkan perilaku masyarakat yang BAB sudah pada
tempatnya dan seringnya penyuluhan diare, ker1asama lintas program
dengan promkes untuk mengubah kebiasaan BAB, dengan kesling untuk
penyuluhan pembuatan 1amban sehat di setiap rumah serta ker1asama lintas
sektoral untuk pembanguan 6K umum yang dilakukan dari dana PNP6
dan 5;6.
Kusta
Kusta adalah penyakit kulit kronis yang menyerang sara terutama
sara tepi. Kerusakan sara ini dapat menimbulkan kecacatan permanen
1ika terlambat ditangani. :umlah pasien kusta di puskesmas Tegal Angus
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.7 Jumlah pasien kusta di Puskesmas Te$al An$us %&1& + %&1'
Tipe
pasien
%&1& %&11 %&1% %&1- %&1'
/iobat
i
;elesai
beroba
t &
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
21/98
4B * "! "! # * ! * ! 4 !
;umber - /ata Program Kusta Puskesmas Tegal Angus, ')"4
Pada tahun ')"4 tidak ter1adi penurunan 1umlah pasien yang
selesai berobat dari tahun sebelumnya. untuk itu perlu dilakukan upaya
untuk meningkatkan angka penemuan kasus baru seperti skrining yang
lebih ketat di lintas program seperti dibalai pengobatan umum, pusling,
poli K9A atau pustu, skrining kontak surey dan school surey. Pada tahun
')"4 kelompok perawatan diri &KP/( di Puskesmas Tegal Angus yaitu
KP/ ;ehat Bersama mengalami kema1uan yang cukup pesat. ;elain
menga1arkan cara merawat diri kepada pasien kusta untuk menghindari
kecacatan 1uga sudah mulai dilakukan pemberdayaan ekonomi untukmeningkatkan pendapatan pasien seperti pemberian modal untuk menanam
kangkung, beternak bebek dan pemberian keterampilan pembuatan
aksesories.
Pen!akit menula" !an$ dapat di;e$ah den$an imunisasi
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
22/98
G"a(ik 1.11 Pen!akit !an$ dapat di;e$ah den$an imunisasi di
puskesmas Te$al An$us th %&1'
0 0 0 0 0 0 0
Penyakit menular yang daat di+egah
dengan imunisasi di uskesmas Tegal Angus th 2014
;umber - /ata ;ureilans Puskesmas Tegal Angus, ')"4
;alah satu upaya untuk mengendalikan penyakit+penyakit seperti diatas adalah
program desa .n&+ersal /&l' Immun&0at&on&9(. Pencapaian .n&+ersal /&l'
Immun&0at&on&9( pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan imunisasi
secara lengkap pada kelompok bayi, imunisasi secara lengkap tersebut meliputi
TN, %epatitis, ampak dan Pertusis. 9ndikator yang dipakai untuk mengukur
cakupan pencapaian 9 adalah campak. Bila cakupan 9 dikaitkan dengan
batasan suatu wilayah, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya
tingkat kekebalan masyarakat dan bayi &er' &mmun&t(( terhadap penularan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi &P/!9(. Pada tahun ')"4 target desa
9 sudah mencapai "))C. paya yang sudah dilakukan dengan melakukan
penyuluhan bumil,bulin dan swepping imunisasi.ampak masih merupakan
penyakit yang paling banyak ter1adi diantara kasus P/!9 seperti terlihat pada table
dibawah ini-
Tabel 1.* P,la Kasus P5-I di iala!ah PK4 Te$al An$us
Tahun TN 6epatitis >ampak Pe"tusis
'))# ) ) )
')") ) ) '' )
')"" ) ) )
')"' ) ) "' )
')"! ) ) ! )')"4 ) ) ) )
''
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
23/98
;umber -/ata Program 9munisasi Puskesmas Tegal Angus ,')"4
Penyakit campak adalah yang paling banyak ter1adi, akan tetapi
pada tahun ')"4 mengalami penuruna dari tahun+tahun sebelumnya. upaya
yang dilakukan dengan sosialisasi kepada masyrakat untuk memberikan
imunisasi lengkap pada bayi dan balita, adanya crash program campak
untuk memberikan imunisasi campak pada balita berusia # +*# bulan
yang belum diimunisasi dan sweeping imunisasi campak sudah ber1alan
dengan baik.
5emam Be"da"ah 5en$ue &penyelidikan epidemiologi( untuk memeriksa
lingkungan tempat tinggal pasien kemudian dilakukan ogging untuk
memberantas nyamuk Aedes Aegypti sehingga dapat mencegah penularan
/B/. ;emua pasien yang tercatat ditangani sesuai prosedur sehingga
prosentase pasien /B/ ditangani "))C.
Penemuan kasus /B/ berdasarkan laporan kader, bidan desa
dan masyarakat dengan surat keterangan dari rumah sakit. ntuk
meningkatkan penemuan kasus perlu dilakukan sosialisasi tentang
penanganan /B/ agar setiap pasien /B/ dapat ditangani sesuai prosedur
termasuk ogging. ntuk mencegah ter1adi dan penularan /B/ 1uga
dilakukan pembinaan lingkungan seperti pemeriksaan rumah bebas 1entik
dan pembentukan kader 1umantik &1uru pantau 1entik(.
)ila"iasis
0ilayah ker1a puskesmas Tegal Angus yang men1adi daerah
endemis ilariasis adalah Tan1ung Burung. Pasien ilariasis di Tan1ung
'!
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
24/98
Burung adalah pasien lama, pasien baru ditemukan pada tahun ')") di
/esa 6uara tetapi meninggal Karena Pneumonia. Tidak ditemukan pasien
baru pada ')"4. Namun wilayah Puskesmas Tegal Angus masih
melakukan pemberantasan ilariasis dilakukan dengan pengobatan massal
ilariasis selama * tahun berturut+turut, yang memasuki tahun ke+* pada
tahun ')"4 ini. paya yang perlu terus ditingkatkan adalah 1umlah
penduduk yang meminum obat ilariasis saat pengobatan massal
1.'.'. Status Gi?i
Ba!i Ba"u Lahi" 5itimban$
Berat bayi saat lahir merupakan salah satu unsur penting yang
menentukan status kesehatan bayi selan1utnya. Bayi yang lahir dengan
berat lahir yang lebih rendah atau lebih besar dari normal mempunyai
risiko penyakit dan kematian yang lebih tinggi. =leh karena itu setiap bayi
yang lahir harus ditimbang untuk menilai actor risiko tersebut. /i
Puskesmas Tegal Angus semua bayi yang lahir hidup akan ditimbang
seperti yang terlihat pada graik dibawah ini -
G"a(ik 1.1% Ba!i ba"u lahi" !an$ ditmban$ tahun %&1'
pankalan !anjun "uun !eal anus !anjun pasi muaa lem
334
161194 193
66
141
334
161194 193
66
141
$ayi $aru ,ahir yang ditimang th 2014
jml "a#i lahi jml "a#i di!im"an
'4
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
25/98
Ba!i Be"at Lahi" Rendah
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
26/98
G"a(ik 1.1' Gi?i baik0 ku"an$ dan bu"uk pada balita di ila!ah Puskesmas
Te$al An$us
20140
1000
2000
3000
4000
5000
6000
$000
8000
9000
100009044
5244
32$4
jumlah "ali!a p#eksi jumlah "ali!a iil jumlah "ali!a di!im"an
Pencapaian angka balita yang ditimbang belum "))C karena ditemukan beberapa
kendala seperti ibu yang malas datang ke posyandu, anak yang sedang sakit atau tidur
pada saat penimbangan dan ibu yang beker1a. saha yang dilakukan untuk meningkatkan
angka cakupan antara lain sosialisasi hari penimbangan agar warga yang punya balita
mengetahui 1adwal penimbangan, pemberian P6T pada saat penimbangan untuk menarik
minat balita dan sweeping ke rumah balita yang tidak datang pada saat penimbangan.
'
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
27/98
%asil rata+rata bulan penimbangan balita tahun ')"4 seperti terlihat pada graik dibawah
ini H
G"a(ik 1.1 Rata "ata penimban$an balita tahun %&1'
1104
550 539 48$
268326
1033
536 504 466
260 313
1 41 6 15 11 5 2
jml "ali!a di!im"an jml ii "aik
jml ii kuan jml ii "uuk
@ii buruk merupakan masalah kesehatan yang besar karena mengganggu tumbuh
kembang balita sehingga banyak upaya yang dilakukan untuk menuntaskan balita gii
buruk. Perkembangan ;tatus gii balita di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus dapat
dilihat pada graik di bawah ini -
G"a(ik l.1/ Jumlah Kasus Gi?i Balita 5i ila!ah PK4 Te$al An$us
'7
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
28/98
2010 2011 2012 2014
2304
3485331$ 32$4
108 30
303
84106 134 103 82
"ali!a di!im"an "ali!a ii kuan "ali!a ii "uuk
;umber - Bulan Penimbangan Balita Tahun ')") L ')"4
/ari tabel diatas dapat diperoleh gambaran adanya perubahan 1umlah balita yang gii
buruk men1adi lebih sedikit dibanding dengan tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan
adanya keaktian dan konsennya petugas gii untuk meningkatkan status gii bayi dan
balita diwilayah ker1anya dengan ker1a sama kader dan orang tua balita, melalui kegiatan
penyuluhan, pos gii dan klinik gii . Akan tetapi ter1adi peningkatan balita gii kurang.
%al ini patut diwaspadai agar balita gii kurang ini dapat diinterensi sehingga tidak
men1adi gii buruk.
Penanggulangan balita gii buruk dapat dilakukan melalui beberapa interensi yang
dilakukan pada saat skrinning kasus, antara lain penyuluhan indiidu dan konseling
pengetahuan tentang pola asuh keluarga dan P6T dalam rangka peningkatan keluarga
sadar gii serta Pemberian 6akanan Tambahan &P6T(, baik P6T Pemulihan untuk balita
gii buruk.
1.. Sa"ana Sanitasi 5asa"
Tabel 1.1& 6asil Pen;apaian Sasa"an P",$"am Pen!ehatan Lin$kun$an di
Kabupaten Tan$e"an$ Tahun %&11+%&1-
No ;asaranTahun ')"" Tahun ')"' Tahun ')"!
Target
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
29/98
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
30/98
N
=
K>A6ATA
N
P;K>;6A
;
:65A%
K>5AN@>5=5AAN A9< 596BA%
K>5A6959K9
K>5A%AT
:65 C :65 C
:6
5 C
" PAN@KA5ANT>@A5
AN@;4,"!'
",)!
*
!#.
4'$ ).7 '' '."
'TAN:N@
B
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
31/98
1./.%. Kelua"$a Tn. Rahman
Keluarga binaan pertama adalah keluarga Tn.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
32/98
Tn.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
33/98
1amban umum yang ber1arak ")) meter dari depan rumah. /apur Tn.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
34/98
sedang beker1a.
% =lah raga Keluarga Tn.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
35/98
berwarna putih. 5ampu terdapat di ' kamar tidur, "
ruang tamu, dan " di dapur.
. 6K Tidak terdapat sarana 6K
/. ;umber Air /alam kesehariannya Tn.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
36/98
sendiri. Anak terakhir laki+laki bernama Tn. Narslim berusia ') tahun belum
menikah, belum beker1a dan masih tinggal satu rumah.
Tabel 1.1/ An$$,ta kelua"$a Tn. Sai!an
N, Nama Status
Kelua"$
a
Jenis
Kelamin
Usia Pendidika
n
Peke"#aa
n
Pen$hasilan
1 Tn. ;aiyan ;uami 5aki L laki *) tahun ;/ Petani
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
37/98
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
38/98
tempe, telur, ayam dan ikan. Tn. ;aiyan dan anaknya memiliki kebiasaan merokok
dan mengaku sering merokok didalam rumah. Tn. ;aiyan mengaku mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan dan kadang mengggunakan sabun. Tn. ;aiyan
dan Ny. 6urni mengaku 1arang melakukan olahraga.
/alam segi kesehatan, Tn. ;aiyan sering mengeluhkan nyeri sendi namun
tidak mau ke dokter dan Ny. 6urni memiliki riwayat darah tinggi. Ny. 6urni
kontrol ke dokter untuk darah tinggi nya 1ika mempunyai uang. Anak Tn. ;aiyan
1arang sakit, kadang mengeluhkan batuk pilek sa1a. Biasanya apabila sakit mereka
berobat dengan obat dari warung dan apabila sakit tambah parah baru ke
puskesmas aatau ke dokter. :arak puskesmas dari rumah Tn. ;aiyan cukup 1auh.
Tn. ;aiyan memiliki motor untuk transportasi. Tn. ;aiyan tidak melakukan
imunisasi untuk anak+anaknya.
Tabel 1.17 )akt," Inte"nal Kelua"$a Tn. Sai!an
N, )akt," Inte"nal Pe"masalahan
1 Kebiasaan 6erokok Tn. ;aiyan dan anaknya memiliki kebiasaanmerokok ini dilakukan di dalam dan di luar rumah
atau saat sedang beker1a.
% =lah raga Keluarga Tn. ;aiyan tidak ada yang memiliki
kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak
pernah melakukan olahraga.
- Pola 6akan Ny. 6urni memasak sendiri untuk makan keluarga,menu makanan yang sering dimakan adalah sayur
bayam, tahu, tempe, telur, ayam dan ikan.
' Pola Pencarian
Pengobatan
Apabila sakit, mereka membeli obat warung.
Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke
dokter terdekat atau ke Puskesmas.
6enabung Keluarga Tn. ;aiyan tidak memiliki kebiasaan
!$
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
39/98
menabung
/ Aktiitas sehari+hari
a Tn. ; beker1a sebagai petani. 9a berangkat
beker1a pukul ).)) 09B dan kembali
sesukanyab Ny. 6urni beker1a sebagai pembantu rumah
tangga dari pagi hingga siang
Tabel 1.18 )akt," Ekste"nal Kelua"$a Tn. Sai!an
N, K"ite"ia Pe"masalahan
1. 5uas Bangunan 5uas rumah M * m'
%.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
40/98
rumah tetangga. /isamping rumah terdapat kandang ayam
dan kotorannya berserakan. /i lingkungan sekitar
rumah keluarga Tn. ;aiyan masih banyak sampah
yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar kurang
peduli dengan lingkungannya.
Pe"masalahan Kelua"$a Tn. Sai!an
4asalah 4edis
" Penyakit hipertensi yang diderita oleh istri Tn. ;aiyan
4asalah N,n 4edis
" Kurangnya pencahayaan dan entilasi udara di dalam rumah
' Ketidaktersediaan 1amban keluarga
! Ketidaktersediaan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang baik
4 Pengelolaan sampah yang kurang baik
* Ketidaktersediaan air bersih
Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah
7 Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan
$ Kebiasaan merokok di dalam rumah
# Kurangnya kebiasaan mencuci tangan pada keluarga
1./.'. Kelua"$a N!.Anih
Keluarga binaan ketiga adalah keluarga Ny.Anih yang memiliki tiga orang
anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Ketiga anggota keluarga tersebut
tercantum dalam tabel
Keluarga Ny.Anih tinggal di Kampung ;ukasari
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
41/98
menikah dengan suami nya yaitu Tn. >di dan tinggal satu rumah dengan Ny.Anih.
Anak kedua laki+laki bernama Armansyah berusia $ tahun dan masih duduk di
bangku ;ekolah /asar. ;aat ini Ny.6ia sedang mengandung anak pertama, usia
kehamilannya sekitar bulan.
Tabel 1.1* An$$,ta kelua"$a N!. Anih
N, Nama Status
Kelua"$
a
Jenis
Kelamin
Usia Pendidika
n
Peke"#aa
n
Pen$hasilan
1 Ny. Anih 9stri Perempuan !4 tahun ;/ Tukang
cuci
pakaian
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
42/98
keluarga berkumpul, diruangan tersebut tidak terdapat 1endela hanya memiliki
pintu yang langsung mengakses ke bagian belakang rumah.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
43/98
asin. 6enantu Ny. Anih memiliki kebiasaan merokok dan mengaku sering merokok
didalam rumah. Ny. Anih mengaku mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan
mengggunakan sabun. dan Ny. Anih mengaku 1arang melakukan olahraga.
/alam segi kesehatan, Ny. Anih memiliki masalah kesehatan dalam sebulan
terakhir ini, yaitu maag tetapi mengaku sudah mengobat maag nya ke klinik terdekat
yaitu di klinik dr. 6aman. Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan obat dari
warung dan apabila sakit tambah parah baru ke puskesmas. :arak puskesmas dari
rumah Ny. Anih cukup 1auh.
Tabel 1.%& )akt," Inte"nal Kelua"$a N!. Anih
N, )akt," Inte"nal Pe"masalahan
1 Kebiasaan 6erokok Tn. >di menantu Ny.Anih memiliki kebiasaan
merokok ini dilakukan di dalam dan di luar rumah
atau saat sedang beker1a.
% =lah raga Keluarga Ny. Anih tidak ada yang memiliki
kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak
pernah melakukan olahraga.
- Pola 6akan Ny. /arti memasak sendiri untuk makan keluarga,
menu makanan yang sering dimakan adalah sayur
bayam, tahu, tempe, telur dan ikan asin.
' Pola Pencarian
Pengobatan
Apabila sakit, mereka membeli obat warung.
Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke
dokter terdekat atau ke Puskesmas.
6enabung Keluarga Ny. Anih tidak memiliki kebiasaan
menabung
/ Aktiitas sehari+hari
c Ny.Anih beker1a sebagai tukang cuci. 9a
berangkat beker1a pukul )$.)) 09B dan
kembali pukul "4.)) 09B
d Ny. 6ia hanya sebagai ibu rumah tanggae Tn. >di beker1a sebagai buruh pabrik
4!
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
44/98
Tabel 1.%1 )akt," Ekste"nal Kelua"$a N!. Anih
N, K"ite"ia Pe"masalahan
1. 5uas Bangunan 5uas rumah 4 M 4 m'
%.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
45/98
rumah tetangga..
Pe"masalahan kelua"$a N!. Anih
Kelua"$a N!.Anih
4asalah 4edis
" @astritis
4asalah N,n 4edis
" Kurangnya pencahayaan dan entilasi udara di dalam rumah
' Kurangnya pengetahuan keluarga tentang klasiikasi sampah dan proses
pemusnahannya.
! Ketidaktersediaan 1amban keluarga
4 Ketidaktersediaan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang baik
* Bangunan semi permanen dengan dinding berbahan bambu
Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah
7 Kebiasaan merokok di dalam rumah
1./.. Kelua"$a Tn. 5ulata
Keluarga binaan keempat adalah keluarga Tn. /ulata yang memiliki tiga
orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Ketiga anggota keluarga
tersebut tercantum dalam tabel
Keluarga Tn. /ulata tinggal di Kampung ;ukasari
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
46/98
berusia !# tahun dan memiliki dua anak perempuan berusia "4 tahun dan "7
tahun, tidak tinggal satu rumah. Anak kedua laki+laki bernama rahman berusia '#
tahun sudah menikah dengan nurhatika berusia '7 tahun dan sudah memiliki anak
berusia 4 tahun, tidak tinggal satu rumah.Anak ketiga perempuan bernama rahwati
berusia '7 tahun sudah menikah dengan arsin berusia '$ tahun dan belum
memiliki anak, tidak tinggal satu rumah.Anak ke empat bernama rasida berusia '*
tahun sudah menikah dengan didi berusia '7 tahun dan memiliki anak berusia 4
tahun, tinggal satu rumah namun suami dan anak rasida, didi tidak tinggal satu
rumah.
Tabel 1.%1 An$$,ta kelua"$a Tn. 5ulata
N, Nama Status
Kelua"$
a
Jenis
Kelamin
Usia Pendidika
n
Peke"#aa
n
Pen$hasilan
1 Tn. /alata ;uami 5aki L laki ** tahun ;/ Pedagang
air
ti 9stri Perempuan *) tahun ;/ 9bu
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
47/98
;umber air bersih didapatkan dari menyaring air yang keluar dengan menggunakan
kaus kaki. Kadang+kadang keluarga Tn. /ulata 1uga mengambil air dari sumur umum
yang digunakan bersama tetangg+tetangga lainnya. Air bersih tersebut di gunakan
untuk mandi, masak dan minum sisa air bekas limbah rumah tangga di buang di depan
rumah tanpa adanya aliran khusus dan hanya resapan ke tanah.
/i depan rumah terdapat sawah yang cukup luas miliki kakak Ny >ti,
disebelah kanan rumah pasien terdapat kandang ayam yang berukuran sekitar * M '
meter, kotoran ayam tersebut sering dibersihkan ' hari sekali, dikandang ayam
tersebut 1uga sebagai tempat 1emuran pakaian
Keluarga Tn. /ulata mengatakan bahwa tidak terbiasa melakukan cuci tangan
sebelum makan atau sesudah beraktiitas setelah selesai membersihkan rumah dan
hanya sesekali sa1a menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan, keluarga
Tn. /ulata terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan yang di taruh di
dalam mangkuk kecil setelah selesai makan.
ntuk pembuangan sampah sendiri dibuang di ke lahan kosong. ;ampah
ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup banyak lalu membakarnya disamping rumah
Tn /ulata dekat dengan kandang ayam Tn /ulata. Keluarga Tn /ulata mengetahui
ada dua tempat sampah yang disediakan namun keluarga Tn /ulata tidak mengetahui
penggolongan sampah padahal tempat sampah yang telah disediakan ada dua tempat
sampah organik dan non organik.ntuk siang hari hingga malam keluarga Tn. /ulata
menggunakan lampu sebagai penerangan.
Keluarga Tn./ulata memiliki pola makan sebanyak ! kali dalam sehari.
Biasanya menu yang biasa dimakan adalah sayuran, tahu, temped dan ikan. Tn.
/ulata memiliki kebiasaan merokok dan mengaku sering merokok didalam rumah.
Tn. /ulata mengaku tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan
hanya menggunaka air di dalam mangkuk.Tn. /ulata dan Ny. >ti mengaku 1arang
melakukan olahraga.
/alam segi kesehatan, Tn. /ulata dan Ny. >ti memiliki masalah kesehatan
dalam seperti pada Tn /ulata sering merasa kesemutan di kaki sebelah kiri dari
pinggang hingga u1ung ibu 1ari dan Ny >ti memiliki riwayat hipertensi tidak
terkontrol dan Ny >ti sering merasa sakit kepala dan kaku pada lehernya dan
mengaku sering mengalami penyakit saluran pernapasan seperti batuk dan pilek
terutama pada musim hu1an. Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan obat dari
warung dan apabila sakit tambah parah baru ke klinik terdekat lalu baru ke
47
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
48/98
puskesmas. :arak puskesmas dari rumah Tn. /ulata cukup 1auh. Tn. /ulata memiliki
motor untuk transportasi.
Gamba"1. 5enah Rumah Kelua"$a Tn. 5ulata
Keterangan -
" tempat pembakaran sampah kamar tidur 99
' tempat 1emuran 7 ruang tamu G ruang t
! kandang ayam $ kamar mandi
4 teras # dapur
* kamar tidur 9
Tabel 1.%- )akt," Inte"nal Kelua"$a Tn. 5ulata
N, )akt," Inte"nal Pe"masalahan
1 Kebiasaan 6erokok Tn. dulata memiliki kebiasaan merokok ini
dilakukan di dalam dan di luar rumah atau saat
sedang beker1a.
% =lah raga Keluarga Tn. dulata tidak ada yang memiliki
4$
94
$
4
8
2
! 6
5
3
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
49/98
kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak
pernah melakukan olahraga.
- Pola 6akan Ny. ;ani memasak sendiri untuk makan keluarga,
menu makanan yang sering dimakan adalah sayur,
tahu, tempe, telur dan ikan
' Pola Pencarian
Pengobatan
Apabila sakit, mereka membeli obat warung.
Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke
dokter terdekat lalu ke Puskesmas.
6enabung Keluarga Tn. /ulata tidak memiliki kebiasaan
menabung
/ Aktiitas sehari+hari + Tn. /ulata beker1a sebagai pedagang air. 9aberangkat beker1a pukul )$.)) 09B dan
kembali sekitar pukul "7.)) 09B
+ Ny. >ti hanya sebagai ibu rumah tangga
+ An.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
50/98
-. Ientilasi Tidak terdapat entilasi di tiap ruangan di dalam
rumah.
'. Pencahayaan
c. Terdapat 1endela pada ruang tamu namun tidak
dapat dibuka.d. Terdapat * buah lampu di dalam rumah, 5ampu
terdapat di ' kamar tidur, " ruang tamu, " kamar
mandi dan" di dapur.
/. ;umber Air /alam kesehariannya Tn. /ulata menggunakan air
sanyo namun disaring dan air sumur umum
7. ;aluran pembuangan
limbah
Air 5imbah rumah tangga di buang ke saluran air
namun air saluran tidak ber1alanan dengan baik
8. Tempat pembuangan
sampah
;ampah rumah tangga dibuang di ke lahan kosong.
;ampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup
banyak lalu dibakar.
*. 5ingkungan sekitarrumah /i samping kiri rumah terdapat rumah tetangga. /ilingkungan sekitar rumah keluarga Tn./ulata masih
banyak sampah yang berserakan dikarenakan
penduduk sekitar kurang peduli dengan
lingkungannya.
Pe"masalahan kelua"$a Tn. 5ulata
Kelua"$a Tn. 5ulata
4asalah 4edis
".%ipertensi
'.Kesemutan
4asalah N,n 4edis
".Kurangnya pencahayaan dan entilasi udara di dalam rumah
'.Ketidaktersediaan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang baik
!.Ketidaktersediaan air bersih
4.Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah
*)
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
51/98
*.Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan
.Kebiasaan merokok di dalam rumah
7.Kurangnya kebiasaan mencuci tangan pada keluarga
$.Kurangnya pengetahuan mengenai kalsiikasi sampah dan proses
pembakarannya
1././. Kelua"$a Tn. U#an$
Keluarga binaan kelima adalah keluarga Tn. 1ang yang memiliki * orang
anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Kelima anggota keluarga
tersebut tercantum dalam tabel "."!.
Keluarga Tn. 1ang tinggal di Kampung ;ukasari
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
52/98
' An.Abel Anak Perempuan "! tahun ;/ +
Tn. 1ang berproesi sebagai tukang o1ek dengan pendapatan tidak menentu,
namun diperkirakan bisa mencapai
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
53/98
Gamba" 1./ 5enah Rumah Kelua"$a Tn. U#an$
/i rumah Tn. 1ang tidak terdapat 0 &1amban(. ntuk buang air besar
&BAB( mereka melakukannya di 1amban di kali depan rumahnya. Keluatga Tn.
1ang mandi di kamar mandi dekat sumur bersama di belakang rumahnya. /apur
Tn. 1ang terdapat kompor yang menggunakan gas. ;umber air untuk mencuci
didapatkan dari sumur air yang diambil dari sumur umum yang berada di belakang
rumahnya, 1arak sekitar ! meter. dari rumah. Air sumur umum berwarna 1ernih dancukup baik untuk mandi dan mencuci. Keluarga Tn. 1ang minum dengan
menggunakan air isi ulang yang dibeli. ;aluran air limbah rumah tangga di buang
ke empang di belakang rumah yang ber1arak hanya ") meter dari rumahnya.
ntuk pembuangan sampah sendiri dibuang ke pinggir. ;ampah ditumpuk terlebih
dahulu hingga cukup banyak lalu dibakar.
Keluarga Tn. 1ang memiliki pola makan sebanyak ' kali sampai ! kali
dalam sehari. Biasanya menu yang biasa dimakan adalah sayur berkuah, tahu,
tempe, telur, ayam dan ikan. Tn. 1ang dan anaknya memiliki kebiasaan merokok.
Tn. 1ang mengaku mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan kadang
mengggunakan sabun. Tn. 1ang dan Ny. 6asnah mengaku 1arang melakukan
olahraga.
/alam segi kesehatan, Tn. 1ang sering mengeluhkan kaku pada ototnya
namun tidak mau ke dokter, karena terkadang bsia sembuh sendiri, dan
menganggap itu hanya kelelahan. Ny. 6asnah dan kedua anaknya terkadang
*!
Pin!u
ama 1
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
54/98
mengalami batuk pilek, namun ketika sudah parah baru dibawa ke puskesmas. Tn.
1ang mengikuti 1adwal imunisasi untuk anak+anaknya di sekolah.
Tabel 1.%7 )akt," Inte"nal Kelua"$a Tn. U#an$
N, )akt," Inte"nal Pe"masalahan
1 Kebiasaan 6erokok Tn. 1ang dan anaknya memiliki kebiasaan
merokok saat di rumah maupun di tempat beker1a
% =lah raga Keluarga Tn. 1ang tidak ada yang memiliki
kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak
pernah melakukan olahraga.
- Pola 6akan Ny. 6asnah memasak sendiri untuk makan
keluarga, menu makanan yang sering dimakan
adalah sayur bayam, tahu, tempe, telur, ayam dan
ikan.
' Pola Pencarian
Pengobatan
Apabila sakit, mereka membeli obat warung.
Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke
dokter terdekat atau ke Puskesmas.
6enabung Keluarga Tn. 1ang tidak memiliki kebiasaan
menabung
/ Aktiitas sehari+hari
c. Tn. ; beker1a sebagai tukang o1ek. 9a
berangkat beker1a pukul )7.)) 09B dan
kembali sesukanya
d. Ny. 6asnah beker1a sebagai buruh pabrik, dan
kembali di sore hari
Tabel 1.%8 )akt," Ekste"nal Kelua"$a Tn. U#an$
N, K"ite"ia Pe"masalahan
1. 5uas Bangunan 5uas rumah $ M * m'
%.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
55/98
dan dapur.
-. Ientilasi Terdapat entilasi di ruang tamu depan.
'. Pencahayaan
Terdapat 4 buah lampu di dalam rumah, 4 berwarna
putih. 5ampu terdapat di ' kamar tidur, " ruang tamu,
dan " di dapur.
. 6K Tidak terdapat sarana 6K
/. ;umber Air /alam kesehariannya Tn. 1ang menggunakan air
sumur umum untuk mencuci dan mandi, namun
menggunakan air isi ulang yang dimasak kembali
untuk dikonsumsi
7. ;aluran pembuangan
limbah
Air 5imbah rumah tangga di buang ke empang di
belakang rumah yang ber1arak ") meter
8. Tempat pembuangan
sampah
;ampah rumah tangga dibuang di pinggir kali.
;ampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup
banyak lalu dibakar.
*. 5ingkungan sekitar
rumah
/i samping kanan terdapat rumah tetangga.
/isamping kiri rumah terdapat 1alan umum kecil /i
lingkungan sekitar rumah keluarga Tn. 1ang masih
banyak sampah yang berserakan dikarenakan
penduduk sekitar kurang peduli dengan
lingkungannya.
Pe"masalahan kelua"$a Tn. Uu#an$
Kelua"$a Tn. U#an$
4asalah 4edis
".Keluarga Tn. 1ang sering mengalami batuk pilek
4asalah N,n 4edis
'.Kurangnya pencahayaan dan entilasi udara di dalam rumah
**
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
56/98
!.Ketidaktersediaan 1amban keluarga
4.Ketidaktersediaan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang baik
*.Pengelolaan sampah yang kurang baik
.Ketidaktersediaan air bersih
7.Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah
$.Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan
#.Kebiasaan merokok
").Kurangnya kebiasaan mencuci tangan pada keluarga
;ebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu dengan
menganalisis laporan tahunan Puskesmas mengenai data+data penderita ")
penyakit terbesar yang ada di wilayah Puskesmas Tegal Angus.
Kemudian inormasi tersebut dibandingkan dengan laporan kader desa
setempat. ;etelah mengamati, mewawancarai, dan melakukan obserasi masing+
masing keluarga binaan di Kampung ;uka ;ari, /esa Pangkalan terdapat berbagai
area permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu-
"
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
57/98
"$ Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan
"# Kebiasaan merokok di dalam rumah
') Kurangnya kebiasaan mencuci tangan pada keluarga
'" Kurangnya pengetahuan tentang 1enis 1enis sampah dan pengolahannya.
".7. Penetapan Area 6asalah
/alam pengambilan sebuah masalah kelompok kami menggunakan
4et,de 5elphi.6etode /elphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang
dibuat oleh suatu kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para ahli atas masalah
yang akan diputuskan. Proses penetapan 6etode /elphi dimulai degan identiikasi
masalah yang akan dicari penyelesaiannya &Harold, et all, 1975 : 40-55(.
Gamba" 1.7 Alu" penentuan masalah den$an met,de 5elphi
/ari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, diputuskan untuk
mengangkat permasalahan @PENGETA6UAN TENTANG RU4A6 SE6AT
PA5A KELUARGA BINAAN KA4PUNG SUKA SARI RT &&% : R2 &'0
*7
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
58/98
5ESA PANGKALAN. Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas
berbagai pertimbangan, yaitu-
;elama melakukan kun1ungan beberapa kali ke rumah keluarga binaan, terlihat
pada beberapa keluarga binaan memiliki lingkungan rumah yang sama, yaitutidak memiliki 1amban yang sehat, kurangnya entilasi dan pencahayaan pada
rumah, tidak adanya saluran pembuangan limbah rumah tangga dan tempat
pembuangan sampah di rumah.
Berdasarkan presurey didapatkan hasil C pengetahuan keluarga binaan
tentang rumah sehat buruk, *$C sikap keluarga binaan tentang rumah sehat
buruk, dan C perilaku keluarga binaan tentang rumah sehat 1uga buruk.
Berdasarkan hasil tersebut, maka diangkat masalah mengenai pengetahuan
tentang rumah sehat.
Keadaan rumah keluarga binaaan yang tidak sehat, dapat membuat resiko
tinggi untuk ter1adinya penyakit seperti 9;PA, diare, cacingan atau pun
penyakit kulit karena buruknya entilasi, pencahayaan, dan sanitasi rumah
keluarga binaan.
Beberapa anggota keluarga binaan sering mengalami penyakit 9;PA. %al ini
sesuai dengan data data di Puskesmas Tegal Angus tahun ')"4.
Kurangnya pengetahuan tentang rumah sehat berhubungan dengan penyakit antara lain 9;PA
dan diare. /ari data sekunder yang di dapat kan terdapat ") penyakit besar pada tahun ')"4
di Puskesmas Tegal Angus
G"a(ik 1.17 1& pen!akit besa" tahun %&1' di Puskesmas Te$al An$us
3341213
159825$3
143110$4
956210$
58$519
Jumlah
Jumlah
*$
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
59/98
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
%.1 PENGETA6UAN
%.1.1 PENGERTIAN
6enurut Notoatmo1o &'))7(, pengetahuan merupakan hasil OTahu dan ini
ter1adi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu subyek tertentu.
Pengindraan ter1adi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan,
pendengaran penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kogniti merupakan
domain yang sangat berperan untuk terbentuknya suatu tindakan seseorang.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada dikepala kita. Kita dapat
mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. ;elain
pengalaman, kita 1uga men1adi tahu karena kita diberitahu oleh orang lain.
Pengetahuan 1uga didapatkan dari tradisi &Prasetyo, '))7(.
Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal
dari berbagai macam sumber seperti, media poster, kerabat dekat, media massa,
media elektronik, buku petun1uk, petugas kesehatan, dan sebagainya.
Pengetahuan dapat membentuk keyakinan tertentu, sehingga seseorangberperilaku sesuai dengan keyakinannya tersebut &9stiari, ')))(.
Pengetahuan &Knole'ge( adalah suatu proses dengan menggunakan
panca indra yang dilakukan seseorang terhadap ob1ek tertentu dapat
menghasilkan pengetahuan dan keterampilan &%idayat, '))7(.
%.1.% TINGKAT PENGETA6UAN
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kogniti menurut Notoatmod1o&'))7( mempunyai tingkat, yakni -
"( Tahu &Kno(
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipela1ari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali &re#all( terhadap suatu yang spesiik dari seluruh bahan yang
dipela1ari atau rangsangan yang telah diterima. ontoh, dapat
menyebutkan tanda+tanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita.
'( 6emahami ompreens&on(
*#
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
60/98
6emahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan men1elaskan secara
benar tentang ob1ek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi
tersebut secara benar. ontoh, menyimpulkan meramalkan, dan sebagainya
terhadap obyek yang dipela1ari. 6isalnya dapat men1elaskan mengapa
harus makan makanan yang bergii.
!( Aplikasi &Applat&on(
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipela1ari pada situasi atau kondisi riil &sebenarnya(. Aplikasi di
sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum+hukum, rumus,
metode, prinsip, dan menggunakan rumus statistik dalam menggunakan
prinsip+prinsip siklus pemecahan masalah kesehatan dari kasus pemecahan
masalah &problem sol+&ng #(#le( di dalam pemecahan masalah kesehatan
dari kasus yang diberikan.
4( Analisis &Anal(s&s(
Analisis adalah suatu kemampuan untuk men1abarkan materi atau
suatu obyek ke dalam komponen+komponen, tetapi masih di dalam suatu
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata+kata ker1a
dapat menggambarkan &membuat bagan(, membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya.
*( ;intesis &s(ntes&s(
;intesis menun1uk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian+bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. 6isalnya- dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat
meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori
atau rumusan+rumusan yang telah ada.
( >aluasi &e+aluat&on(
>aluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
1ustiikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau ob1ek.ealuasi
dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah
ada.
)
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
61/98
/ari suatu pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang disadari
pengetahuan mengungkapkan sebelum orang mengadopsi perilaku baru
&berperilaku baru( di dalam diri orang tersebut ter1adi proses yang berurutan,
yaitu-
"( Aarness&Kesadaran(
/imana orang menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu
terhadap stimulus &obyek(.
'( Interest&Tertarik(
;ubyek mulai tertarik pada stimulus atau obyek tersebut, maka disini
sikap obyek sudah timbul.
!( +aluat&on&>aluasi(
6enimbang+nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus+stimulus
bagi dirinya, hal ini berarti sikap respon sudah lebih baik lagi.
4( Tr&al&6encoba(
/imana subyek mulai mencoba melaksanakan sesuatu hal sesuai dengan
apa yang dikehendaki oleh stimulus atau obyek.
*( A'aptat&on&Adaptasi(
;ubyek mencoba melaksanakan sesuatu sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Penerimaan perilaku baru
atau adopsi yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang
positi, maka perilaku tersebut akan berlangsung lama, &Notoatmod1o,
'))7(.
/isebutkan pula bahwa pengetahuan merupakan suatu wahana untuk
mendasari seseorang berperilaku secara alamiah, sedangkan tingkatannya maupun
lingkungan pergaulan melalui pengetahuan yang didapatnya akan mendasari
seseorang dalam mengambil keputusan rasional dan eekti untuk kesehatannya.
;emakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang untuk mengadaptasikan dirinya
dalam lingkungan inoasi yang baru maka semakin baik pula penerimaannya,
&Notoatmod1o, '))7(.
"
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
62/98
%.1.- SU4BER PENGETA6UAN
6enurut 9stiarti &')))(, pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari
berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku
petun1uk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan sebagainya.
;umber pengetahuan dapat berupa pemimpin+ pemimpin masyarakat baik ormal
maupun inormal ahli agama, pemegang peerintahan, dan sebagainya
&Notoatmo1o, '))7(.
%.1.' >ARA 4E4PER3LE6 PENGETA6UAN
ara memperoleh pengetahuan dapat dikelompokkan men1adi dua, yaitu -
". ara tradisional atau non ilmiah
ara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau
metode penemuan secara sistematik dan logis adalah dengan cara non
ilmiah, tanpa melalui penelitian. ara+cara penemuan pengetahuan pada
periode ini antara lain meliputi-
"( ara oba ;alah &Tr&al an' rror(
ara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah digunakan
oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara
coba+coba atau dengan kata yang lebih dikenal Otr&al an' error. ara
ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin
sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila
menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan
dengan coba+coba sa1a. ara coba+coba ini dilakukan dengan
menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah,
dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan
yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba
lagi dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga
gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah
'
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
63/98
tersebut dapat terpecahkan. 9tulah sebabnya maka cara ini disebut
metode tr&al &coba( an' error &gagal atau salah( atau metode coba
salah &coba+coba(, &Notoatmod1o, ')")(.
'( ;ecara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan ter1adi karena tidak
disenga1a oleh orang yang bersangkutan. ;alah satu contoh adalah
penemuan enin urease oleh ;ummers pada tahun "#'. Pada suatu
hari ;ummer beker1a dengan ekstrak acetone, dan karena terburu+buru
ingin bermain tennis, maka ekstrak acetone tersebut disimpan di dalam
kulkas. Keesokan harinya ketika ingin meneruskan percobaanya,
ternyata ekstrak acetone yang disimpan didalam kulkas tersebut timbul
kristal+kristal yang kemudian disebut enim urease, &Notoatmod1o,
')")(.
!( ara kekuasaan atau otoritas
/alam kehidupan manusia sehari+hari, banyak sekali kebiasaan+
kebiasaan dan tradisi+tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan+
kebiasaan ini biasanya diwariskan turun+temurun dari generasi ke
generasi berikutnya, &Notoatmod1o, ')")(.
4( Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan
sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan. =leh sebab itu pengalaman
pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
%al ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa
yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat
memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan
masalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan atau meru1uk
cara tersebut. Tetapi bila ia gagal menggunakan cara tersebut, ia tidak
!
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
64/98
akan mengulangi cara itu, dan berusaha untuk mencari cara yang lain,
sehingga berhasil memecahkannya, &Notoatmod1o, ')")(.
*( ara akal sehat &/ommon sense(
Akal sehat atau #ommon sense kadang+kadang dapat menemukan
teori atau kebenaran. ;ebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para
orang tua aman dahulu agar anaknya mau menuruti nasihat orang
tuanya, atau agar anak disiplin menggunakan cara hukuman isik bila
anaknya berbuat salah, misalnya di1ewer telinganya atau dicubit,
&Notoatmod1o, ')")(.
( Kebenaran melalui wahyu
A1aran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus
diterima dan diyakini oleh pengikut+pengikut agama yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau
tidak. ;ebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai
wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan
manusia, &Notoatmod1o, ')")(.
7( Kebenaran secara intuiti
Kebenaran secara intuiti diperoleh oleh manusia secara cepat
sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuiti
sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara+cara
yang rasional dan yang sistematis.Kebenaran ini diperoleh seseorang
hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati sa1a,
&Notoatmod1o, ')")(.
$( 6elalui 1alan pikiran
;e1alan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara
berpikir manusiapun ikut berkembang. /ari sini manusia telah mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.
/engan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia
telah menggunakan 1alan pikirannya, baik melalui induksi maupun
deduksi. 9nduksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara
melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan+
4
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
65/98
pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya
sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan, &Notoatmod1o, ')")(.
#( 9nduksi
;ebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa induksi adalah
proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan+pernyataan
khusus ke pernyataan yang bersiat umum. %al ini berarti dalam
berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersbut berdasarkan
pengalaman+pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian
disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang
untuk memahami suatu ge1ala, &Notoatmod1o, ')")(.
")(/eduksi
/eduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan+
pernyataan umum ke khusus. Aristoteles &!$4+!'' ;6(
mengembangkan cara berpikir deduksi ini kedalam suatu cara yang
disebut Osilogisme. ;ilogisme ini merupan suatu bentuk deduksi yang
memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan yang
lebih baik. /idalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu
yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku 1uga
kebenarannya pada semua peristiwa yang ter1adi pada setiap yang
termasuk dalam kelas itu, &Notoatmod1o, ')")(.
'. ara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
ara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. ara ini disebut metode
penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian
&resear# meto'olog($! ara ini mula+mula dikembangkan oleh Francis
Bacon &"*"+"'(. 9a adalah seorang tokoh yang mengembangkan
metode berpikir indukti. 6ula+mula ia mengadakan pengamatan langsung
tehadap ge1ala+ge1ala alam atau kemasyarakatan. Kemudian hasil
pengamatannya tersebuat dikumpulkan dan diklasiikasikan, dan akhirnya
diambil kesimpulan umum. Kemudian metode berpikir indukti yang
dikembangkan oleh Bacon ini dilan1utkan oleh /eobold an /allen. 9a
mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan
mengadakan obserasi langsung, dan membuat pencatatan+pencatatan
*
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
66/98
terhadap semua akta sehubungan dengan ob1ek yang diamatinya.
Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok, yakni -
a( ;egala sesuatu yang positi, yakni ge1ala tertentu yang muncul pada
saat dilakukan pengamatan.
b( ;egala sesuatu yang negati, yakni ge1ala tertentu yang tidak muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
;= @e1ala+ge1ala yang muncul berariasi, yaitu ge1ala+ge1ala yang
berubah+ubah pada kondisi+kondisi tertentu, &Notoatmod1o, ')")(.
%.1. )AKT3R ANG 4E4PENGARU6I PENGETA6UAN
"( Faktor 9nternal menurut Notoatmod1o &'))7( -
a( Pendidikan
Tokoh pendidikan abad ') 6. :. 5argeelt yang dikutip
oleh Notoatmo1o &'))7( mendeinisikan bahwa pendidikan
adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang
diberikan kepada anak yang tertu1u kepada kedewasaan.
;edangkan @B%N 9ndonesia mendeinisikan lain, bahwa
pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk men1adi
kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan
berlangsung seumur hidup.
b( 6inat
6inat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau
keinginan yang tinggi terhadap sesuatu dengan adanya
pengetahuan yang tinggi didukung minat yang cukup dari
seseorang sangatlah mungkin seseorang tersebut akan
berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan.
c( Pengalaman
Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami
seseorang &6iddle Brook, "#74( yang dikutip oleh Awar
&'))#(, 6engatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman
sama sekali. ;uatu ob1ek psikologis cenderung akan bersikap
negati terhadap ob1ek tersebut untuk men1adi dasar
pembentukan sikap pengalaman pribadi haruslah meninggalkan
kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentukapabila pengalaman pribadi tersebut dalam situasi yang
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
67/98
melibatkan emosi, penghayatan, pengalaman akan lebih
mendalam dan lama membekas.
d( sia
sia indiidu terhitung mulai saat dilahirkan sampai
saat berulang tahun. ;emakin cukup umur tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berikir dan
beker1a. /ari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang
lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum
cukup tinggi kedewasaannya. %al ini sebagai akibat dari
pengalaman dan kematangan 1iwanya, makin tua seseorang
maka makin kondusi dalam menggunakan koping terhadap
masalah yang dihadapi &Awar, '))#(.
'( Faktor >Mternal menurut Notoatmod1o &'))7(, antara lain -
/alam memenuhi kebutuahan primer ataupun sekunder,
keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibanding
dengan keluarga dengan status ekonomi rendah, hal ini akan
mempengaruhi kebutuhan akan inormai termasuk kebutuhan sekunder.
:adi dapat disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan
seseorang tentang berbagai hal.
a( 9normasi
9normasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai
pemberitahuan seseorang adanya inormasi baru mengenai suatu hal
memberikan landasan kogniti baru bagi terbentuknya sikap terhadap
hal tersebut. Pesan+pesan sugesti dibawa oleh inormasi tersebut
apabila arah sikap tertentu. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk
menggunakan kesadaran masyarakat terhadap suatu inoasi yang
berpengaruh perubahan perilaku, biasanya digunakan melalui media
masa.
b( Kebudayaan85ingkungan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pengetahuan kita. Apabila dalam suatu
wilayah mempunyai budaya untuk selalu men1aga kebersihan
7
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
68/98
lingkungan maka sangat mungkin berpengaruh dalam pembentukan
sikap pribadi atau sikap seseorang.
%.1./ PENGUKURAN PENGETA6UAN
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
&kuesioner( yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari sub1ek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau
diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan+tingkatan di atas. Pengukuran tingkat
pengetahuan dimaksudkan untuk mengetahui status pengetahuan seseorang dan
disa1ikan dalam tabel distribusi rekuensi. ;elan1utnya dilakukan penilaian
dimana setiap 1awaban benar dari masing+masing pertanyaan diberi nilai " 1ika
salah diberi nilai ) &Notoatmod1o, '))7(.
Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan 1umlah skor 1awaban
dengan skor yang diharapkan &tertinggi( kemudian dikalikan "))C dan hasilnya
berupa persentasi dengan rumus yang digunakan sebagai berikut-
;ecara umum tingkat pengetahuan dapat dibagi men1adi !, yaitu
"( Kategori Baik - 7#+")) C
'( Kategori ukup - *+7$ C
!( Kategori Kurang - *C
&Notoatmod1o, '))7(.
%.% RU4A6 SE6AT
/alam ndang+undang Nomor 4 Tahun "##' tentang Perumahan danPermukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang berungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
69/98
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
70/98
minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan
yang cukup.
!. 6emenuhi persyaratan pencegahan ter1adinya kecelakaan baik yang
timbul karena pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan
garis sempadan 1alan, konstruksi bangunan rumah, bahaya kebakaran
dan kecelakaan di dalam rumah.
Persyaratan rumah sehat menurut 0inslow dan AP%A yang dikutip &9rcham
6achoed, '))$( adalah sebagai berikut -
". 6emenuhi kebutuhan isiologis, yang meliputi -
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
71/98
seperti kerusakan alat pendengaran dan gangguan mental seperti
mudah marah dan apatis.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
72/98
ntuk memperindah pemandangan, perlu ditanami tanaman hias,
tanaman bunga yang kesemuanya diatur, ditata, dan dipelihara secara
rapi dan bersih, sehingga menyenangkan bila dipandang.
7'
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
73/98
!. 6encegah penularan penyakit, yang meliputi -
Penyediaan Air Bersih yang memenuhi syarat kesehatan
Bebas dari kehidupan serangga dan tikus
Pembuagan sampah
Pembuangan air limbah.
Pembuangan Tin1a
Bebas pencemaran makanan dan minuman.
4. 6encegah ter1adinya kecelakaan yaitu rumah harus dibangun sedemikian
rupa sehingga dapat melindungi penghuni dari kemungkinan ter1adinya
bahaya atau kecelakaan. Termasuk dalam persyaratan ini antara lain
bangunan yang kokoh, tangga yang tidak terlalu curam dan licin,
terhindar dari bahaya kebakaran, alat+alat listrik yang terlindung, tidak
menyebabkan keracunan gas bagi penghuni, terlindung dari
kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya &Awar, "##)H /, '))H
;anropie, "##"(.
'.'.' Pa"amete" dan Indikat," Penilaian Rumah Sehat
Berdasarkan /epartemen Kesehatan
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
74/98
Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat adalah
sebagaimana yang tercantum dalam Kepmenkes Nomor
$'#86enkes8;K8I998"### tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.
". Bahan bangunan
;yarat bahan bangunan yang diperbolehkan antara lain-
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas at+at yang dapat
membahayakan kesehatan, seperti debu total tidak lebih dari "*)
Qg8m!, asbes bebas tidak melebihi ),* iber8m!84 1am, dan timah
hitam tidak melebihi !)) mg8kg.
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya mikroorganisme patogen.
'. Komponen dan penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan isik dan biologis seperti
berikut-
a. 5antai yang kedap air dan mudah dibersihkan. 5antai dari tanah lebih
baik tidak digunakan lagi, sebab bila musim hu1an akan lembab
sehingga dapat menimbulkan gangguan8penyakit terhadap
penghuninya. =leh karena itu perlu dilapisi dengan lapisan yang
kedap air seperti disemen, dipasang tegel, keramik, teraso dan lain+
lain. ntuk mencegah masuknya air ke dalam rumah, sebaiknya
lantai dinaikkan kira+kira ') cm dari permukaan tanah.
b. /inding, dengan pembagian- &i( ntuk di ruang tidur dan ruang
keluarga dilengkapi dengan sarana entilasi untuk pengaturan
sirkulasi udaraH &ii( ntuk di kamar mandi dan tempat cuci harus
kedap air dan mudah dibersihkan. Fungsi dinding selain sebagai
pendukung atau penyangga atap, dinding 1uga berungsi untuk
melindungi ruangan rumah dari gangguan, serangga, hu1an dan
angin, 1uga melindungi dari pengaruh panas.
c. 5angit+langit
5angit+langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.
d. Bubungan rumah yang memiliki tinggi ") m atau lebih harus
dilengkapi dengan penangkal petir
74
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
75/98
e.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
76/98
tempat berbincang+bincang anggota keluarga, tempat menonoton
TI, kadang+kadang digunakan untuk tempat membaca8bela1ar dan
bermain anak+anak. ;elain itu ruangan ini 1uga sering digunakan
sekaligus sebagai ruang makan keluarga.
d.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
77/98
berleher angsa dan " 1amban tidak boleh dipergunakan untuk lebih
dari 7 orang.
g. @udang
@udang berungsi sebagai tempat penyimpanan alat+alat atau
bahan+bahan lainnya yang tidak dapat ditampung di ruangan lain,
seperti alat+alat untuk memperbaiki rumah &tangga, dan lainLlain(.
h.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
78/98
Fungsi kedua dari entilasi adalah sebagai lubang masuknya cahaya
dari luar seperti cahaya matahari, sehingga didalam rumah tidak gelap pada
waktu pagi, siang hari maupun sore hari. =leh karena itu untuk suatu rumah
yang memenuhi syarat kesehatan, entilasi mutlak harus ada. '
;uatu ruangan yang tidak memiliki sistem entilasi yang baik akan
menimbulkan keadaan yang merugikan kesehatan, antara lain-
a. Kadar oksigen akan berkurang, padahal manusia tidak mungkin dapat
hidup tanpa oksigen dalam udara.
b. Kadar karbon dioksida yang bersiat racun bagi manusia, akan meningkat.
c.
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
79/98
"). Kepadatan hunian ruang tidur
5uas ruang tidur minimal # meter, dan tidak dian1urkan digunakan
lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak di bawah
umur * tahun.
"". Atap
Fungsi atap adalah untuk melindungi isi ruangan rumah dari gangguan
angin, panas dan hu1an, 1uga melindungi isi rumah dari pencemaran udara
seperti- debu, asap, dan lain+lain. Atap yang paling baik adalah atap darigenteng karena bersiat isolator, se1uk dimusim panas dan hangat di musim
hu1an.
%.%.- Sa"ana Sanitasi Rumah
/ilihat dari aspek sanitasi, maka beberapa sarana lingkungan yang
berkaitan dengan perumahan sehat adalah sebagai berikut-
a. ;arana air bersih dan air minum
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari+hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak sesuai Peraturan 6enteri Kesehatan
No.4"86>NK>;8P>NK>;8;K8I998'))'
&/epartemen Kesehatan
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
80/98
air, sumur artes&s atau terminal air atau perpipaan8kran atau sumur gali
ter1aga kebersihannya dan dipelihara rutin.
Ada ! syarat utama yang harus dipenuhi agar air layak dikonsumsi sebagai
air minum, antara lain-
;yarat isik
;yarat isik air minum yaitu air yang tidak berwarna, tidak
berbau, 1ernih dengan suhu sebaiknya di bawah suhu udara sehingga
menimbulkan rasa nyaman.
;yarat kimia
Air minum yang baik adalah air yang tidak tercemar secara
berlebihan oleh at+at kimia ataupun mineral, terutama yangberbahaya bagi kesehatan.
;yarat bakteriologis
Air tidak boleh mengandung suatu mikroorganisme. ;ebagai
petun1uk bahwa air telah dicemari oleh %ae#es manusia adalah adanya
!#ol& karena bakteri ini selalu terdapat dalam %ae#es manusia baik
yang sakit, maupun orang sehat serta relati lebih sukar dimatikan
dengan pemanasan air.b. ;aluran Pembuangan Air 5imbah
Air limbah atau air kotor atau air bekas ialah air yang tidak bersih
dan mengandung pelbagai at yang bersiat membahayakan kehidupan
manusia, hewan dan laimnya muncul karena hasil perbuatan manusia.
Pada dasarnya pengolahan air limbah bertu1uan untuk-
6elindungi kesehatan anggota masyarakat dari ancaman berbagai
penyakit. 9ni disebabkan karena limbah sering dipakai sebagai tempat
berkembang+biaknya berbagai macam bibit penyakit.
6elindungi timbulnya kerusakan tanaman, terutama 1ika air limbah
tersebut mengandung at organik yang membahayakan kelangsungan
hidup.
6enyediakan air bersih yang dapat dipakai untuk keperluan hidup
sehari+hari, terutama 1ika sulit ditemukan air bersih.
c. :amban8kakus
$)
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
81/98
Kakus atau 1amban adalah tempat yang dipakai manusia untuk
melepaskan ha1atnya. Adapun syarat+syarat dalam mendirikan kakus atau
1amban ialah-
%arus tertutup, dalam arti bangunan tersebut terlindung dari pandanganorang lain, terlindung dari panas atau hu1an, serta ter1amin pr&+a#(nya.
/alam kehidupan sehari+hari, syarat ini dipenuhi dalam bentuk
mengadakan ruangan sendiri untuk kakus di rumah ataupun mendirikan
rumah kakus di pekarangan.
Bangunan kakus ditempatkan pada lokasi yang tidak sampai
mengganggu pandangan, tidak menimbulkan bau, serta tidak men1adi
tempat hidupnya perbagai binatang.
Bangunan kakus memiliki lantai yang kuat, mempunyai tempat
berpi1ak yang kuat, syarat ini yang terutama harus dipenuhi 1ika
mendirikan kakus model cemplung.
6empunyai lobang kloset yang kemudian melalui saluran tertentu
dialirkan pada sumur penampungan atau sumur rembesan.
6enyediakan alat pembersih seperti air atau kertas yang cukup,
sehingga dapat segera dipakai setelah membuang kotoran. :enis+1enis kakus atau 1amban dilihat dari bangunan 1amban yang
didirikan, tempat penampungan, pemusnahan kotoran dan penyaluran
air kotor, seperti-
Kakus #ubluk &p&t pr&+((, ialah kakus yang tempat
penampungan tin1anya dibangun dekat dibawah tempat
in1akan atau dibawah bangunan kakus. Kakus ini dibuat
dengan menggali lubang ke dalam tanah dengan diameter $)+"') cm sedalam ',*+$ meter. 5ama pemakaiannya antara *+"*
tahun. Pada kakus ini harus diperhatikan &i( 1angan diberi
desinektan karena mengganggu proses pembusukan sehingga
cubluk cepat penuh, &ii( untuk mencegah bertelurnya nyamuk,
tiap minggu diberi minyak tanah, &iii( agar tidak terlalu bau
diberi kapur barus.
Kakus empang &o+erung latr&ne(, ialah kakus yang dibangun
di atas empang, sungai atau rawa. Kakus model ini kotorannya
$"
-
7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan
82/98
tersebar begitu sa1a, yang biasanya kotoran tersebut langsung
dimakan ikan, atau ada yang dikumpul memakai saluran
khusus yang kemudian diberi pembatas seperti bambu, kayu
dan lain sebagainya yang ditanam melingkar ditengah empang,
sungai atau rawa.
Kakus kimia emal to&let(, kakus model ini biasanya
dibangun pada tempat+ tempat rekreasi, pada alat transportasi
dan lain sebagainya. /i tempat ini, tin1a didiseneksi dengan
at+at kimia seperti #aust so'a, dan sebagai pembersihnya
dipakai kertas &to&let paper(. Kakus kimia siatnya sementara,
oleh karena itu kotoran yang telah terkumpul perlu dibuang
lagi. Ada dua macam kakus kimia, yaitu &i( tipe lemari
ommo'e t(pe( dan &ii( tipe tanki &tank t(pe(.
Kakus dengan Oangsa trine ialah, kakus dimana leher lubang
kloset berbentuk lengkungan, dengan demikian akan selalu
terisi air yang penting untuk mencegah bau serta masuknya
binatang+binatang kecil. Kakus model ini biasanya dilengkapi
dengan lubang atau sumur penampung8sumur resapan yang
disebut sept& tank. Kakus model ini adalah yang terbaik dan
dian1urkan dalam kesehatan lingkungan.
d. Tempat ;ampah
saha yang diperlukan agar sampah tidak membahayakan kesehatan
manusia adalah perlunya dilakukan pengelolaan terhadap sampah, seperti
penyimpanan "storage$, pengumpulan "#olle#t&on$, dan pembuangan
"'&sposal$! Tempat sampah tiap+tiap rumah, isinya cukup " meter kubik.
Tempat sampah sebaiknya tidak ditempatkan di dalam rumah atau di po1ok
dapur, karena akan men1adi gudang makanan bagi tikus+tikus dan rumah
men1adi banyak tikusnya.
Tempat sampah yang baik harus memenuhi kriteria, antara lain &a(
terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak, &b(
harus mempunyai tutup sehingga tidak menarik serangga atau binatang+
binatang lainnya, dan sangat dian1urkan agar tutup sampah ini dapat dibuka
atau ditutup tanp