1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, perfilman animasi pun
semakin dibutuhkan dalam pembuatan film film baik dalam film animasi total yang
berbentuk 3D maupun film film nyata yang dilakukan syuting juga membutuhkan
teknik animasi untuk mendapatkan efek yang dapat didapatkan dengan teknologi
computer tanpa merusak lingkungan dan mengeluarkan biaya yang sangat besar.
Untuk itulah disini kita harus membuat sesuatu yang memiliki nilai moral tinggi yang
dapat membentuk karakter dan menggugah perasaaan orang orang yang
menontonnya.
1.2 Lingkup Tugas Akhir
Untuk menambah wawasan tentang dongeng anak anak yang memiliki pesan moral
didalamnya, seperti yang telah dipelajari sebelumnya, pembuatan Tugas Akhir ini
akan menggunakan pendekatan dengan tehnik Animasi. Dalam hal ini, lingkup tugas
akan dibatasi pada hal-hal yang dapat ditangani melalui pendekatan penerapan
tehnik ilmu Animasi. Dan cerita akan dibatasi sekitar cerita dongeng yang akan
diberi bumbu agar terlihat lebih menarik, dan dapat memberikan info info kepada
anak anak.
2
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari
beberapa sumber, antara lain:
2.1.1 Kepustakaan dan Website
Data yang diambil berasal dari buku referensi yang telah diterbitkan dan situs-situs di
internet:
Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara karya Sumbi Sambangsari
Cerita Rakyat Asli Indonesia karya Monika Cri Maharani
2.1.2 Wawancara Singkat dan Survey
Kesimpulan yang dapat diambil dari wawancara dan survey adalah:
� Masyarakat mengetahui menyukai cerita rakyat Indonesia tapi kurang
adanya info dan fasilitas yang disajikan dengan menarik.
� Target Audience untuk animasi film pendek “One Thousand Candi”, yang
diketik pada Bab 4 poin 4.2.d dibawah.
� Banyak yang tertarik, namun tidak semuanya mengetahui cerita Roro
Jonggrang.
� Masyarakat sangat tertarik akan adanya animasi film pendek yang
menceritakan dongeng rakyat Indonesia.
3
2.2 Pemilihan Media
Media yang digunakan untuk menginformasikan dan mengajak masyarakat lebih
mengetahui tentang dongeng “One Thousand Candi” ini adalah komunikasi
visualanimasi film pendek 2D yang hasil akhirnya berdurasi lebih dari 3 menit dan
kurang dari 15 menit. Agar penonton tidak bosan menikmatinya karena durasinya
tidak terlalu panjang.
2.3 Data Cerita Roro Jonggrang
Rara Jonggrang (ejaan alternatif: Loro Jonggrang; Lara Jonggrang) adalah sebuah
legenda atau cerita rakyat populer yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta di
Indonesia. Cerita ini mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yang
berakhir dengan dikutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya.
Dongeng ini juga menjelaskan asal mula yang ajaib dari Candi Sewu,
CandiPrambanan, Keraton Ratu Baka, dan arcaDewiDurga yang ditemukan di dalam
candi Prambanan. Rara Jonggrang artinya adalah "dara (gadis) langsing".
Legenda ini adalah dongeng atau folklor lokal yang menjelaskan asal mula yang ajaib
dari situs-situs bersejarah di Jawa, yaitu Keraton Ratu Baka, Candi Sewu, dan arca
Durga di ruang utara candi utama Prambanan. Meskipun candi-candi ini berasal dari
abad ke-9, akan tetapi diduga dongeng ini disusun pada zaman yang kemudian yaitu
zaman Kesultanan Mataram.
2.3.1 Kesimpulan Cerita Roro Jonggrang
Versi yang sekarang akan dibuat
Dikisahkan pada zaman dahulu kala, di kerajaan Baka yang dipimpin oleh
seorang raksasa jahat bernama Prabu Baka. Tidak puas dengan wilayah kerajaan yang
dipimpinnya, Prabu Baka ingin memperluas wilayah kerajaannya dan merebut
wilayah Kerajaan Pengging yang subur dan makmur.
4
Prabu Baka dibantu oleh penasihatnya yang cantik bernama Patih Gupala
berusaha merebut Kerajaan Pengging.Mereka menyerang kerajaan tersebut. Pada saat
itu, Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Prabu Damar Moyo hamper kehilangan
akal, tapi akhirnya mengutus anaknya Bandung Bondowoso yang ternyata
mempunyai kesaktian ke medan perang untuk bertempur melawan Prabu Baka.
Bandung Bondowoso pun akhirnya menang melawan Prabu Baka, dan tidak sengaja
membunuh Prabu Baka ketika ingin menyelamatkan ayahnya. Dengan
kemenangannya ini, ayahnya, Prabu Damar Moyo mengutus dirinya untuk
memerintah kerajaan Baka.
Dengan pengalaman perangnya yang pertama kali, dengan sedih ia menerima
kemenangannya karena belum pernah membunuh orang. Ditengah perjalannya ke
istana Baka, ia bertemu dengan seseorang wanita cantik yang langsung memikat
hatinya. Setelah mengenal lebih lanjut, barulah diketahui dari anak buahnya bahwa
putri cantik itu adalah anak dari raksasa Raja Baka, bernama Roro Jonggrang.Roro
Jonggrang yang tidak mengetahui jati diri Bandung juga mulai jatuh hati kepada
Bandung, tanpa tahu bahwa Bandung adalah pembunuh ayahnya. Seakan takdir
sengaja mempertemukan mereka dan mempermainkan mereka, Bandung Bondowoso
yang sudah tidak tahan dengan kenyataan itu mencoba untuk mengakui semuanya
kepada Roro Jonggrang dan ingin melamarnya apabila Roro juga dapat menerima
kenyataan tersebut.
“Maukah kau menikah denganku, Roro?” kata Bandung Bondowoso
denganperasaan bimbang. “Tapi sebelum kau menjawabnya ada yang harus kau
ketahui..” lanjut Bandung. Roro terkejut mendengar lamaran yang tiba tiba itu,
apalagi mereka baru bersama selama beberapa saat saja.
Sebelum Roro sempat menjawab dan menyelesaikannya, Patih Punggala yang
merupakan teman ayahnya, tahu bahwa Roro semakin dekat dengan pembunuh Raja
Baka tidak senang dengan hal itu, Patih Punggala pun menggunakan siasatnya untuk
mengganggu pembicaraan tersebut dan memanggil Roro saat itu juga. Roro dan Patih
Punggala sudah berusaha untuk mebalaskan dendam ayahnya selama ini, walapun
Roro tidak tau bahwa Bandung adalah orang yang dicari carinya.
5
Patih Punggala pun memberitahukan Roro tentang semua kenyataan tersebut.
Roro yang baru mengetahui kenyataan tersebut, terkejut dan tidak bias berkata apa
apa. Apalagi Patih Punggala yang terus memaksanya untuk menerima lamaran
tersebut untuk dapat lebih mudah membalaskan dendam Prabu Baka. Roro Jonggrang
yang sudah jatuh hati pada Bandung Bondowoso sangatlah ingin menerima lamaran
tersebut tapi bukan dengan cara yang demikian, tapi ia juga tidak dapat membantah
perintah teman dekat ayahnya, Patih Punggala.
Roro Jonggrang pun memikirkan segala cara agar Bandung Bondowoso bisa
menarik kembali lamarannya. Akhirnya Roro pun memutuskan memberikan
persyaratan kepada Bandung agar dia menyerah dengan sendirinya. Ia pun
memberikan syarat yang amat mustahil bagi Bandung Bondowoso untuk dapat
memenuhinya. Roro menyebutkan bahwa ia hanya akan dipersuntung oleh Bandung
apabila Bandung dapat membangun 1000 candi untuknya.
Kebingungan untuk memenuhi persyaratan itu, Patih Gupala dating memberikan
bantuan kepada Bandung Bondowoso, karena ia ingin pernikahan itu dilangsungkan.
Tentu saja Roro melihat itu tidak tinggal diam, ia memikirkan segala cara untuk
menggagalkan penyelesaian pembangunan candi tersebut. Roro pun mengetahui
kelemahan para raksasa yang merupakan bangsanya sendiri, yaitu asap. Para raksasa
sangat sulit melihat dalam kabut asap, sehingga ketika pembangunan itu semakin
cepat, Roro pun menyalakan api dan membuat asap yang tebal untuk mengganggu
para raksasa. Sampai akhirnya pagi pun tiba.
Pembangunan telah selesai dilaksanakan, hanya saja setelah dihitung candinya
kurang satu. Patih Gupala yang akhirnya tau bahwa Roro lah yang mengganggu
bangsanya sendiri, murka dan mengutuk Roro menjadi candi yang ke 1000. Bandung
kebingungan diantara keramaian dan kenyataan yang baru diterimanya itu, akhirnya
sadar Patih Gupala memiliki maksud jahat pada dirinya, dan bertempur melawan
Patih Gupala.Pertempuran sengit terjadi antara Patih dan Bandung, Bandung yang
sudah tau kelemahan para raksasa pun memanfaatkan kelemahan tersebut dan
mengalahkan Patih Gupala.Namun, Patih Gupala masih berniat membunuh Bandung,
yang akhirnya Bandung Bondowoso pun membunuh Patih Gupala.Dengan kematian
6
Patih Gupala, kutukan Roro pun perlahan sirna, tubuh Roro perlahan kembali, dan
mereka pun hidup berbahagia. Selesai.
2.3.2 Karakter One Thousand Candi
a. Roro Jonggrang
Seorang wanita anak Raja Boko, raksasa, yang cantik dan tidak seperti ayahnya,
ia sangat cerdas dan baik hati.
b. Bandung Bondowoso
Pangeran dari Kerajaan Pengging yang membantu ayahnya ketika menghadapi
serangan Raja Boko, masih belum pernah menghadapi perang sebelumnya, lincah
dan banyak akal.
c. Raja Baka
Raja yang digerakan oleh Patih Punggala dan tidak suka berpikir hanya mengikuti
nasihat temannya itu, menjadi korban dari ambisi Patih Punggala.
d. Patih Punggala
Penasihat juga teman dekat dari Raja Boko yang jahat dan penuh ambisi ingin
menguasai pemerintahan Raja Boko.
e. Para Prajurit
2.3.3 Definisi Dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,
menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna
hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.Dongeng juga merupakan dunia
hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara
turun-temurun dari generasi ke generasi. Adapun ciri-ciri dongeng, yaitu:
a. Alur sederhana
b. Singkat
c. Tokoh tidak diurai secara rinci
d. Penceritaan lisan
e. Pesan dan Tema ditulis dalam cerita
f. Pendahuluan singkat dan langsung
7
2.3.4 Animasi dan Animasi Pendek
Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan
hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada
awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang
kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak.Dengan bantuan
komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan
cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi
daripada film animasi 2 dimensi.
Animasi pendek (short animation) berupa sebuah film cerita animasi yang durasinya
kurang dari 15 menit. Biasanya dikerjakan dalam tim kecil ataupun sendiri, oleh
karena itu karakter dalam cerita juga seminimal mungkin agar efisien. Sebuah
animasi pendek yang bagus biasanya menghibur, simple, original dan mudah diingat.
2.4 Produk Pembanding
Film animasi yang telah pernah mengangkat bertema dongeng:
2.4.1 Snow White and the Seven Dwarfs (1937)
Snow White and the Seven Dwarfs ("Putri Salju dan Tujuh Kurcaci") adalah
sebuah film animasi yang dihasilkan Walt Disney dan ditayangkan ke bioskop
oleh RKO Radio Pictures pada tanggal 4 Februari1937 di Bioskop Carthay Circle
di Amerika Serikat. Merupakan film pertama dalam jaringan kartun dari Disney -
film animasi klasik Walt Disney.
2.4.2 Sleeping Beauty (1959)
Sleeping Beauty adalah sebuah klasik film animasi diproduksi oleh Walt Disney
dan dirilis pada tanggal 29 Januari1959 oleh Buena Vista Distribution.Film ini
disutradai oleh Les Clark, Eric Larson, dan Wolfgang Reitherman. Kisah film ini
didasarkan dari cerita rakyat Putri Tidur oleh Charles Perrault.
8
2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung:
� Animasi di Indonesia masih dalam tahap berkembang, oleh karena itu
peluang untuk berhasil masih ada.
� Cerita rakyat ini telah dikenal dalam masyarakat, namun tidak ada yang
mengetahui kebenaran dari faktanya dan ceritanya secara detil.
Faktor Penghambat:
� Melalui animasi film pendek, cerita hanya disampaikan secara garis besar.
� Masih kurangnya bahan film yang mengangkat masalah yang sama secara
detil walaupun sudah pernah di angkat secara singkat dalam film film lainnya.
2.6 Analisa Target Audience
Target primer dalam Film Pendek Roro Jonggrang ini adalah anak anak dan
remaja, kelas menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton
terutama film animasi. Sedangkan target sekunder untuk Film Pendek Roro
Jonggrang adalah semua masyarakat yang senang dan tertarik dengan dongeng anak
anak.
9
BAB 3
MASALAH DAN TUJUAN DESAIN
3.1 Identifikasi Masalah
� Masih kurang berkembangnya dunia perfilman di Indonesia terutama dalam
bagian 3D Animasi
� Semakin dibutuhkan cerita cerita yang mendidik masyarakat untuk meningkatkan
moralitas masyarakat
3.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara merancang dan mengkomunikasikan sebuah film animasi pendek
dongeng “Roro Jonggrang” dengan pendekatan baru yang dapat diterima oleh
masyarakat Indonesia.
3.3 Tujuan Desain Animasi
Tujuan yang hendak dicapai adalah:
� Menciptakan film animasi pendek yang menghibur dan memiliki nilai moral yang
bias disampaikan
� Memberikan sentuhan baru pada dunia perfilman 3D Indonesia
� Meningkatkan perkembangan film animasi Indonesia
10
BAB 4
KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori
a. Teori komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau
verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
b. Teori Sinematografi dan Fotografi
Sinematografi (dari bahasa Yunani: kinema - κίνηµα "gerakan" dan graphein - γράφειν
"merekam") adalah pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar
fotografis untuk suatu sinema. Sinematografi sangat erat hubungannya dengan seni
fotografi tetap.Banyak kesulitan teknis dan kemungkinan-kemungkinan kreatif yang
muncul ketika kamera dan elemen adegan sedang bergerak.
Penempatan sudut kamera juga berpengaruh pada kondisi psikologis penonton,
contohnya adalah jika kita menggunakan High Angle – kamera lebih tinggi dari garis axis
kamera , maka penonton akan diposisikan lebih tinggi dari subjek, hal ini yang membuat
penonton merasa subyek lebih kecil baik secara fisik atau lebih rendah derajatnya dalam
tatanan sosial. Pada film hal ini sering digunakan untuk memperlihatkan pengemis,
rakyat jelata dsb. Sedangkan penggunaan Low Angle – Kamera lebih rendah dari garis
aksis kamera, maka penonton diposisikan lebih rendah dari subjek, hal ini yang membuat
11
penonton merasa subjek lebih tinggi secara fisik atau lebih tinggi derajat nya dalam
tatanan sosial. Hal seperti ini banyak kita temukan di film untuk memperlihatkan raja ,
hakim dsb. Kemudian ada juga yang disebut dengan Eye level – kamera sama tingginya
dengan level subjek atau jika subjek berdiri / duduk kamera berada pada aksis yang sama
dengan posisi subjek. Bisa dikatakan sebagai pandangan subjek ke subjek lain dalam
sebuah potongan tapi bukan Point of View.
c. Teori Karakter Desain
Karakter desain merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pembuatan
sebuah animasi. Karena melalui visual gambar, tokoh-tokoh yang akan dibuat haruslah
memiliki ciri-ciri dari sifat yang ingin disampaikan dari cerita tersebut.
d. Teori Warna
Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang
melihatnya.Masing-masing warna mampu memberikan respons secara psikologis.Molly
E. Holzschlag, seorang pakar dalam warna, dalam bukunya Creating Color Scheme
membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons
secara psikologis kepada pemirsanya, hal ini penting karena akan membangun mood
dalam penceritaan.
e. Teori Audio/Sound Effect
Sound Effect digunakan untuk menekankan artistik, keseruan, menegangkan dari suatu
film, acara televisi, animasi, videogameatau bahkan suatu titik kreatif tanpa
menggunakan dialog atau musik.
f. Teori Tipografi
Tipografi yang digunakan untuk judul-judul dalam poster, cover DVD, dll adalah tipe
“Decorative/Digital”, yaitu jenis huruf yang digunakan untuk keperluan periklanan dan
memberikan penekanan. Tipe decorative yang kuno agar dapat menunjukkan karakter
dan isi dari animasi film pendek “One Thousand Candi”.
12
One Thousand Candi
Basic dari font untuk “One Thousand Candi”kira kira
4.2 Strategi Kreatif/Komunikasi
a. Fakta
Masyarakat mulai melupakan cerita rakyat local dan lebih memperhatikan
dongeng dongeng barat.
b. Masalah yang akan dikomunikasikan
Menceritakan kembali sebuah dongeng kebudayaan yang sudah ada namun belum
diketahui secara luas, dengan sedikit improvisasi agar bisa diterima oleh
masyarakat Indonesia.
c. Tujuan Komunikasi
MenyajikanFilm “One Thousand Candi”dalam Animasi Pendek yang lebih
menarik, mudah diterima oleh masyarakat Indonesiaserta memiliki nilai jual dan
dapat diingat oleh masyarakat.
d. Target Audience
Yang menjadi target audience dari animasi pendek ini adalah:
a. Demografis
� Jenis Kelamin :Semua jenis
� Usia : 13tahun keatas
� Agama : Semua agama
� Pendidikan :SD keatas
� Kelas Ekonomi: Menengah keatas
b. Geografis
� Wilayah : Pulau Jawa
� Domisili : Kota dan pinggiran kota
c. Psikografis
13
� Tertarik terhadap film kartun / animasi
� Mempunyai hobi menonton film dan mendengarkan cerita
� Tertarik dengan peninggalan sejarah
� Menyukai dongeng dongeng
e. Premis/Keyword
Cinta, Pengorbanan, Janji
f. Nama Animasi Pendek
“One Thousand Candi”
g. Storyline/Sinopsis
Dikisahkan sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Baka, sang raksasa dan
anak buahnya, ditemani dengan penasihatnya yang cantik Patih Gupala, dan anak
raksaa tersebut Roro Jonggrang. Dikarenakan dari keserakahan penasihatnya akan
kekuatan dan kekuasaan, Prabu Baka ditipu untuk menyerang kerajaan
tetangganya yaitu kerajaan Pengging yang subur dan makmur. Dengan maksud
ingin membunuh Prabu Baka dalam medan perang, Patih Gupala pun membujuk
Prabu Baka untuk perang. Kalah di medan perang, Patih Gupala mendapatkan
keinginannya, yaitu membunuh Prabu Baka, namun Kerajaan Pengging membalas
datang menyerang kerajaan Baka dan merebut semuanya.
Roro melihat semua itu lari dan tumbuh dewasa diluar kerajaan, dan jatuh cinta
saat bertemu dengan putra mahkota kerajaan Pengging, tanpa mengetahui itu,
Patih Gupala pun kembali muncul dan melihat adanya kesempatan dari kejadian
ini memaksa Roro untuk menerima lamaran dari Bandung. Roro ditengah
kebingungannya memutuskan harus melindungi Bandung dari Patih Gupala,
memberikan syarat yaitu ingin dibangunkan 1000 candi yang sangat mustahil
untuk dicapai, agar Bandung mundur dengan sendirinya, dan Patih Gupala
kehilangan kesempatan untuk membunuh Bandung.
Patih Gupala tidak menyerah begitu saja, membantu Bandung membangun 1000
candi, namun Roro yang pandai mengganggu mereka sehingga mereka gagal
14
membangun candi ke 1000 dalam waktu yang dijanjikan. Patih Gupala tau Roro
yang mengganggu, mengamuk dan menyihir Roro.Bandung tidak tinggal diam,
Patih Gupala yang ingin menyihir Bandung juga terkena sihirnya sendiri karena
pantulan pedang Bandung.Patih Gupala menjadi patung di candi ke 1000 itu dan
Roro kembali dari wujud patungnya akibat kalahnya Gupala. Akhirnya mereka
pun hidup berbahagia.
Selesai.
4.3 Strategi Desain
4.3.1 Manner mood/Tone/Look
Mood yang ingin ditampilkan pada film animasi pendek ini lebih mengarah
pada suasana mistis, kuno, dan cerah untuk 3d animasinya.Dikarenakan
targetnya adalah para remaja.Sedangkan untuk environmentnya, warnanya lebih
terang, dengan unsur seperti berkabut untuk kedalamannya.
4.3.2 Strategi Verbal dan Audio
Animasi film pendek ini adalah menggunakan verbal yang minim dalam
berkomunikasi. Namun, untuk mempermudah penonton mengerti maksud yang
akan disampaikan, penulis menggunakan music dan sound effect untuk
menambahkan suasana tenang, tegang, marah, dan lain-lain. Penggunaan suara
hanya digunakan minim untuk menghindari kelemahan dari rekaman suara
karena tidak adanya pembaca dialog yang handal.
4.3.3 Strategi Visual
4.3.3.1 Karakter
Film ini didukung oleh dua karakter utama.Dan dua belas karakter
pendukung.Dan semua karakter-karakter tersebut akan menggunakan gaya semi
realis seperti yang dibahas sebelumnya. Berikut profilnya:
a. Karakter utama
1. Roro Jonggrang
Putri dari raja kerajaan Baka yang pintar namun baik hati
2. Bandung Bondowoso
15
Putra dari Raja Pengging yang akhirnya menduduki Kerajaan Baka,
sedikit bodoh tapi polos dan pemberani, tergila gila pada Roro.
b. Karakter pendukung
1. Prabu Baka
Terlalu sayang dengan putrinya sehingga mudah dibohongi Patih
Gupala
2. Patih Gupala
Penasihat cantik yang haus akan kekuatan dan kekuasaan karena harus
berada dibawah perintah raksasa yang polos dan bisa menyihir
3. Para prajurit
Setia dengan Prabu Baka, dan melanjutkan kesetiaannya kepada Raja
Baka, yang menduduki Kerajaan Baka.
4.3.3.2 Environment
Berdasarkan pembahasan diatas yang mengenai, looks dari animasi film
pendek ini akan menggunakan komposisi 2D layer dan 3D layer, dan cerita
tentang “One Thousand Candi” ini diadaptasi dari cerita legenda Yogyakarta,
environment pada animasi ini akan diadaptasi dari keadaan suatu kerjaan
dijaman kuno yang masih memiliki nilai seni yang tinggi.
4.4 Strategi Media
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan data yang diperoleh dari target audience, untuk
mencapai hasil yang maksimal, maka media utama yang digunakan untuk Animasi Film
Pendek “One Thousand Candi” adalah DVD video dengan frame rate 25 FPS, dengan
resolusi layar 1280x720.
Media lain yang akan dipertimbangkan sebagai pendukung, antara lain:
a. Packaging DVD
Packaging merupakan hal terpenting tidak boleh dianggap remeh, karena
masyarakat kurang lebih akan menilai baik buruknya sebuah produk dari tampilan
16
luarnya. Semakin bagus packagingnya, akan semakin menarik. Desain packaging
DVD merupakan turunan dari posternya.
b. Poster
Poster promosi film merupakan media terbaik untuk menuangkan intisari sebuah
film. Poster dibuat untuk menarik perhatian masyarakat dan memberikan
bayangan kepada masyarakat akan film yang akan dibuat.
c. Standing Banner
Sebuah bentuk promosi dari film animasi pendek yang akan dibuat, sehingga
masyarakat mengetahui gaya film yang akan diceritakan dan genrenya.
17
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
5.1 Sinopsis
Bandung yang tergila gila pada Roro akhirnya pun melamar Roro dengan
memberanikan dirinya. Roro ingin menerimanya. Namun ia tahu, apabila ia menerima
lamaran Bandung, itu akan mendatangkan malapetaka bagi Bandung. Gupala yang
merupakan penasihat Raja Baka terus berada disamping Roro memperhatikan gerak gerik
Roro. Dengan berat hati Roro harus mengiyakan lamaran tersebut, tapi dengan akalnya ia
pun menyiasati lamaran tersebut. Sehingga apabila Bandung ingin menikahi Roro, ia
harus membangun seribu candi untuk dirinya. Bandung dan Gupala pun bersatu untuk
membangun seribu candi tersebut dalam 1 hari. Namun diganggu Roro, sehingga
pembangunan candi tersebut kurang cepat, walaupun hanya kurang 1 candi saja. Gupala
yang marah karena tau akan hal tersebut mengutuk Roro dan berniat untuk menyihir
Bandung juga agar kerajaan Bandung menjadi miliknya. Sayang sekali, Bandung yang
menahan sihirnya dengan pedang akhirnya memantulkan sihir Gupala dan Gupala yang
menjadi batu. Roro dan Bandung pun hidup berbahagia.
5.2 Treatment
Treatment cerita terdiri dari tiga bagian yaitu opening, isi, dan ending.
a. Opening
Berisi tentang pengenalan masalah dan karakter.
b. Isi
Menceritakan sejarah kembali bagaimana pertemuan Roro dan Bandung, juga konflik
yang diderita Roro saat dilamar Bandung, yang akhirnya Roro memutuskan untuk
memberikan syarat pembangunan seribu candi.
c. Ending
Pembangunan Candi tidak selesai dan mencapai klimaks di pertempuran Gupala
dengan Roro dan Bandung.
18
5.3 Karakter
5.3.1 Karakter Utama
a. Roro Jonggrang
Seorang putri yang baik hati dan cerdas
Gambar 5.1 Roro Jonggrang
b. Bandung Bondowoso
Seorang pangeran dari kerajaan Pengging yang ingin sekali menikahi Roro.
Gambar 5.2 Bandung Bondowoso
19
5.3.2 Karakter Pendukung
a. Gupala
Penasihat yang bias menyihir dan ingin mengusai tahta kerajaan.
Gambar 5.3 Gupala
b. Prajurit
Setia membantu Bandung dan melindunginya.
Gambar 5.4 Prajurit
20
5.3.3 Characters Comparison
Gambar 5.15 Perbandingan Karakter
5.4 Environment
Gambar 5.16 Environment 3D
21
5.5 Properti dan lain-lain
Gambar 5.22 Properti dan lainnya
5.6 Desain Logo
Gambar 5.23 Logo Animasi film pendek
22
5.7 Poster
Gambar 5.26 Poster “One Thousand Candi”
5.11 Screenshots
Gambar 5.30 Screenshots Film
23
5.12 Spesifikasi Visual
Spesifikasi Visual “One Thousand Candi”, yaitu :
Ukuran : 720x576 px (PALD1/DV)
Durasi : 4 menit 09 detik
Fungsi Film : Dibuat untuk menghibur sekaligus memberikan informasi dan wawasan
tentang moralitas dan cinta.
24
BAB 6
PENUTUP
6.1 Simpulan
Film Animasi sudah sangat berkembang di berbagai Negara dan diminati oleh
penonton dari berbagai umur, dapat digunakan sebagai fasilitas untuk mengajarkan
moralitas kepada masyarakat dan menyampaikan pesan tersirat yang di terima dalam
bentuk yang lebih menyenangkan, untuk itu harus terus dikembangkan sehingga bias
dimanfaatkan secara maksimal, Film One Thousand Candi ini ingin menyampaikan
bahwa harta kekuasaan bukanlah segalanya, akan tetapi dengan cinta dan
pengorbanan akan muncul dunia yang lebih indah dan bahagia.
Cerita rakyat Indonesia masih ada banyak ragamnya yang belum diketahui oleh
masyarakat luas, akankah baiknya apabila kita meneliti lebih jauh dongeng dongeng
Indonesia yang unik adanya untuk diolah menjadi tontonan menarik yang memiliki
nilai seni dan pesan moral yang baik.
6.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan setelah menyelesaikan animasi film pendek dengan
judul “One Thousand Candi” ini yaitu agar dalam menyampaikan informasi
khususnya kepada anak-anak dan para remaja hendaknya dapat lebih dipersingkat dan
dibuat semenyenangkan mungkin agar dapat lebih mudah menangkap maksud/pesan
tersebut.
25
DAFTAR ISTILAH
Animasi Film yang bergerak dan dibuat sudah dengan campur tangan computer. Sinematografi Ilmu yang mempelajari tata letak dan peletakan objek dalam kamera agar enak untuk dilihat. Treatment Alur cerita film dalam garis besar yang biasanya ditulis terlebih dahulu. Properti Alat alat yang dibuat dalam film animasi yang dipergunakan karakter didalam film tersebut. Environment Lingkungan dalam film animasi yang dijadikan tempat karakter melakukan adegan filmnya. Screenshots Cuplikan cuplikan dari cut yang ada di film yang difoto untuk dilampirkan. Reference Referensi atau contoh yang dipergunakan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Sumbi Sambangsari. (2008). Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Wahyu Media, Jakarta.
Monika Cri Maharani. (2010). Cerita Rakyat Asli Indonesia Dari 33 Provinsi. Cikal Aksara, Jakarta.
Bonnie, S., Adhicipta, R.W. (2009). Mastering Chibi Character. PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Adi Kusrianto. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual.Penerbit Andi, Yogyakarta
Richard Williams. (2003). The Animator’s Survival Kit. File PDF
Februari 2012, http://en.wikipedia.org/wiki/Rara_Jonggrang_(legend)
Maret 2012, http://en.wikipedia.org/wiki/Prambanan
Maret 2012, http://id.wikipedia.org/wiki/Dongeng
April 2012, http://en.wikipedia.org/wiki/Cinematography
April 2012, http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_visual
April 2012, http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi