Download - BAB 1 Arvin
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mainan merupakan suatu alat untuk bermain bagi semua kalangan. Tetapi
mainan biasanya ditujukan kepada anak-anak. Oleh karena itu mainan dibuat
dengan aman agar tidak melukai anak-anak. Material yang digunakan untuk
mainan tersebut rata-rata terbuat dari plastik. Seperti contohnya grup lego
bermula dari tahun 1916 membuat mainan dari kayu namun sangat mudah
terbakar sehingga dipikirkan agar mainan itu aman. Pada tahun 1932 dimulai
membuka toko mainan dan bisnis ini terus berkembang. Pada tahun 1947 dibeli
satu set mesin injeksi untuk membuat lego. Ole Kirk yang merupakan pendiri lego
yang terus membuat hasil karya hingga saat ini.
Sampai saat ini anak-anak senang bermain, namun tidak hanya anak-anak
yang senang bermain melainkan orang dewasa ikut bermain. Maka mainan
menjadi bagian penting dalam kehidupan seseorang karena setiap orang pernah
bermain dalam hidupnya. Bisa dilihat saat ini banyak sekali orang-orang membeli
mainan buat dirinya maupun orang lain sehingga bisnis mainan sangat
menjanjikan bagi seorang pebisnis untuk sukses. Seperti pendiri lego yang berasal
dari Denmark, dimulai dari negara asalnya produksi lego tersebut hingga terus
berkembang ke berbagai Negara lain seperti Swiss, dll.
PD. Jasa Injek Perkasa memproduksi mainan berbahan dasar plastik.
Pabrik ini sudah beroperasi sejak lama, dimulai dari mesin berjumlah 7 unit dan
saat ini sudah mencapai 140 unit. Hal ini membuktikan bahwa usaha mainan terus
berkembang. Tidak hanya jumlah mesin melainkan jumlah pabrik bertambah dari
1 lokasi menjadi 4 lokasi pabrik yang berbeda tempat. PD. Jasa Injek Perkasa
menggunakan mesin Injection Molding untuk menghasilkan produk mainan
tersebut. Mesin tersebut terdapat pendingin molding agar hasil produksi terjaga
1
kualitas. Untuk mendinginkan molding tersebut terdapat 3 cooling tower yang
berisi air.
PD. Jasa Injek Perkasa menggunakan material plastik berupa
polypropylene (PP), polystyrene (PS), high impact polystyrene (HIPS), dan acrylic
butadiene styrene (ABS). Material tersebut merupakan bahan baku utama tetapi
tidak semua produk menggunakan bahan asli melainkan ada kualitas nomor 2
dengan bahan campuran. Hal ini tergantung konsumen menginginkan kualitas
bagus atau biasa. PD. Jasa Injek Perkasa tidak membuang produk reject maupun
material beku tetapi digiling ulang untuk menjadi biji-biji plastik lagi dan
dicampur dengan bahan baku asli untuk meciptakan produk yang nomor 2. Dari
segi perawatan perusahaan ini menyiapkan teknisi 2 shift agar produksi tetap
berjalan bila ada masalah yang timbul. Begitu juga dengan operator mesin yang
sudah terlatih untuk menghindari kesalahan maupun kecelakaan kerja yang dapat
menimbulkan korban. Maka pengetahuan dalam pengoperasian mesin dan
mengatasi masalah pada molding sangat penting. Karena perusahaan ini berjalan
dengan adanya mesin injeksi tersebut.
1.2 Pokok Pembahasan
Pada laporan kerja praktek ini dibahas mengenai pengoperasian mesin
injeksi dan perawatan secara teknis molding untuk membuat mainan plastik pada
PD. Jasa Injek Perkasa.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini dibuat batasan-batasan
masalah. Batasan-batasan tersebut antara lain :
1) Pengoperasian mesin injek dari awal yang ada di PD. Jasa Injek Perkasa.
2) Mengatasi masalah teknis pada molding.
3) Perawatan mesin injection molding dan molding.
2