Download - Autonomy
MAKALAH BHP“Kaidah Dasar Bioetika”
Fakultas kedokteran
C4
AnggotaLu’lu hafiyyani | 111.0211.015Sarafina Ghasani | 111.0211.037Farras Cantika Abiyyah | 111.0211.086M. Abby Wicaksono S. | 111.0211.087Dewi Apriyani | 111.0211.118Desy Rasmiyani | 111.0211.137Bethari Lekso Aji | 111.0211.140Tommy Muharam | 111.0211.170Yoga Hendrico | 101.1021.161Sundus Kamal | 111.0211.185Indra Pramana Putra | 111.0211.193Agung prakoso | 111.0211.023
Tutor : dr. Anisah
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERANJAKARTA
2011
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
dan karuniaNya karena kami berhasil menyelesaikan makalah BHP tentang “kaidah
dasar bioetika” ini tepat pada waktunya
Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kuliah program BHP dan juga semoga dapat memberikan manfaat kepada beberapa
pihak yang ingin menggali informasi dalam makalah, terutama bagi penulis. Harapan
kami dengan makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Akhir kata tak ada gading yang tak retak, kesempurnaan hanya milik Tuhan
Yang Maha Esa, dan kesalahan hanyalah milik kami. Oleh karena itu, demi
tercapainya makalah yang sangat baik, kami membutuhkan segala saran dan kritik
yang bersifat membangun bagi proses pembelajaran kami kedepan.
Jakarta, 02 Januari 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isu etik adalah titik awal pembahasan masalah etika klinis. Konflik berkepanjangan
sering disebabkan karena klinisi tidak trampil menguak aspek etik pasien yang
dihadapinya. Isu etik dapat ditarik dari KDB (moral principle/principle-based ethics/
PBE ). KDB memberi pegangan pembenaran moral bagi dokter. terkait prosedur
diagnostik dan terapi yang sesuai dari sisi etik kaidah yang digunakan adalah
beneficence dan nonmaleficence. terkait nilai dan penilaian pasien tentang manfaat
dan beban yang akan diterimanya cerminan kaidah otonomi. aktualisasi salah satu
tujuan kedokteran :memperbaiki, menjaga atau meningkatkan kualitas hidup insane
terkait dengan beneficence, non-maleficence & otonomi. menyangkut aspek non
medis yang mempengaruhi pembuatan keputusan, seperti faktor keluarga, ekonomi,
budaya kaidah terkait justice Isu etik sering sudah nampak jelas pada kasus (insight),
karena adanya satu KDB yang dominan mewarnai kasus tersebut. Contoh kasus
sederhana : perlunya informed consent, jelas isu etiknya adalah keberlakuan KDB
otonomi. KDB ini yang akan membingkai kasus di atas. Kemutlakan pemberlakuan 1
KDB atas 1 kasus konkrit dikenal dengan ketegaran moral (moral stringency)
B. Perumusan Masalah
Perlunya kita mempelajari Etika dan Moral sebagai mahasiswa kedokteran, membuat
kita harus mengetahui tentang
a. Apa itu etika dan moral ?
b. Apa itu Kaidah dasar bioetika ?
c. Apa yang dimaksud dengan Autonomy ?
C. Tujuan dan Manfaat
Dengan makalah ini kami bertujuan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
kami tentang etika dan moral ini. Bukan hanya untuk tau, tapi kita sebagai mahasiswa
kedokteran memang sangat memerlukan sekali pembelajaran kaidah dasar bioetika
sebagai dasar menanggapi isu-isu etik di tempat saat kita bekerja nanti.
D. Metoda Peneletian
Untuk mencari dan menemukan suatu kebenaran secara ilmiah dan untuk
mendapatkan hasil yang optimal dalam melengkapi bahan-bahan bagi penulisan
makalah ini maka penulis memberanikan diri untuk mengadakan penelitian dengan
metode Penelitian kepustakaan (Library Research). Pada metode penelitian
kepustakaan (Library Research) ini, penulis mengumpulkan, membaca, dan
mempelajari serta menganalisa secara sistematis sumber bacaan yang meliputi buku,
e-book, penelitian dan sumber-sumber relevansi lain yang dapat dipertanggung
jawabkan yang berkaitan dengan makalah ini.
BAB II
KAIDAH DASAR BIOETIKA
A. Etika & Moral
Etika merupakan bagian ilmu filsafat yang meliputi hidup baik, menjadi orang yang
baik, berbuat baik dan menginginkan hal yang baik dalam hidup. Eika dibagi atas dua
hal utama, etika praktis dan normatif. Hal yang mengandung permusyawaratan dan
argumen eksplisit untuk membenarkan tindakan tertentu disebut etika praktis.
Sedangkan asas yang mengatur karakter manusia ideal atau kode etik profesi tertentu
disebut etika normatif .
Moral adalah suatu nilai mutlak yang dibentuk oleh norma. Moral adalah tingkah
laku, perbuatan, ucapan seseorang dalam berinteraksi atau melakukan suatu aksi.
Moral adalah nilai yang mengarah ke positif yang bersifat universal, tapi terkadang
ditambah oleh budaya lokal.
HUKUMETIKA
DISIPLIN
NORMADALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
ATURAN HUKUM KEDOKTERANATURAN
PENERAPAN ETIKA KEDOKTERAN(KODEKI)
ATURAN PENERAPAN KEILMUAN KEDOKTERAN
B. Kaidah Dasar Bioetika
Kaidah dasar moral dibagi atas 4 dasar
1. Beneficence (tindakan berbuat baik)
2. Non-maleficence (tidak merugikan)
3. Justice (keadilan)
4. Autonomy (keputusan /pilihan sendiri)
kemudian ditinjau melalui etika sehingga merupakan kaidah dasar yang berlaku
normatif ketika dokter menghadapi kasus kongkrit di klinik
keempat kaidah tersebut di turunkan dalam 7 prinsip turunan
1. Kejujuran
2. Kesetiaan
3. Privacy
4. Konfidensialitas
5. Menghormati kontrak
6. Ketulusan
7. Menghindari membunuh
Keempat kaidah dasar tersebut tidaklah seiringan berjalan bersamaan. Ada satu dari
empat tersebut yang akan menjadi satu acuan sebagai pembenaran yang diatur dalam
prima facie.
Asas Prima Facie
1. Merupakan pemilihan 1 KDB ter”absah” sesuai konteks (data) yang ada pada
kasus.
2. Dalam penanganan pasien di klinik, setelah indikasi medik, pengelolaan juga
ditentukan oleh “seni” berbasis KDB.
3. Asas prima facie mengisyaratkan KDB yang lama akan ditinggalkan, diganti
dengan KDB baru yang lebih absah.
C. Autonomy
Penentuan nasib sendiri, mengatakan kebenaran, kerahasiaan, privasi adalah pokok
utama dari autonomy. menghendaki, menyetujui, membenarkan, mendukung,
membela, membiarkan pasien demi dirinya sendiri (sebagai mahluk bermartabat).
pasien sebagai mahluk berakal budi tidak boleh dijadikan semata-mata alat tetapi
tujuan. kewajiban menghormati manusia sebagaimahluk/pribadi yang otonom. erat
terkait dengan informed-consent. self governance, liberty rights,individual choices
kant : otonomi kehendak = otonomi moral
kebebasan bertindak memutuskan (memilih) dan menentukan diri sendiri
kesadaran terbaik bagidirinya
tanpa hambatan, paksaan atau campur-tangan pihak luar (heteronomi)
motivasi berdasar prinsip rasional atau self-legislation dari manusia.
mill : otonomi tindakan/pemikiran = otonomi individu
kemampuan lakukan pemikiran & tindakan (realisasikeputusan dan
kemampuan melaksanakannya)
hak penentuan diri dari sisi pandang pribadi
kant : tiap orang memiliki kapasitas untuk memutuskan nasibnya sendiri
mills : kontrol sosial atas individu hanya sah apabila terpaksa untuk melindungi hak
orang lain
prinsip autonomy adalah dasar dari doktrin informed consent. tindakan medis
terhadap pasien harus mendapat persetujuan (otorisasi) dari pasien tersebut, setelah ia
diberi informasi dan memahaminya.
informed consent
1.thresholdelement
1.competence
2.informationelements
1.disclosureof information
2.understanding of information
3.consent elements
1.voluntariness
2. authorization competence
Kompeten:
kapasitas membuat keputusan lebih kearah syarat dapat memberikan consent daripada
sekedar elemen kompetensi adalah suatu kontinuum dari kompeten penuh hingga
tidak kompeten sama sekali ada satu titik yang sesuai khusus untuk kompetensi ini,
yaitu bila bisa membuatkeputusan yang reasonable berdasarkan alasan yang
reasonable
Disclosure:
adekuat atau tidaknya ditentukan tradisi praktek profesional. kebutuhan informasi
pada individu pasien tersebut. kebutuhan informasi bagi reasonable person tak perlu
disclosure. gawat darurat, tak kompeten, waiver
Understanding:
dipengaruhi oleh illness, irrationality, immaturity. masalah nonacceptance/menolak
informasi sebagai suatu kebenaran.false belief/ keyakinan yang salah atau irrasional
bahasa atau istilah waiver
Voluntariness:
bebas dari tipuan dan paksaan ,bebas dari ancaman untuk dibiarkan, persuasi masih
dibolehkan
AUTONOMY
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kaidah Dasar Bioetika (Principle-based ethics) merupakan metode tangguh
memunculkan isu etik pasien, sebagai pendamping isu medik dalam penanganan
klinik. Hal ini akan memberi dampak cara berpikir kritis rasional dalam melakukan
analisis pembenaran moral sekaligus ketegaran moral.
B. Saran
Dari makalah ini marilah kita mengambil nilai-nilai positive secara keseluruhan
1. Dalam pengambilan keputusan klinis marilah kita pertimbangkan unsur-unsur
medik (kesehatan, kesembuhan, ketahanan pasien) dengan unsur-unsur etik
(Beneficence, Non-maleficence, Justice & Autonomy)
2. Marilah kita mengungkap isu etik dari sebuah kasus & manakah yang menjadi
prima facie
Daftar Pustaka
Childress & Beauchamp, The Principles of Biomedical Ethics (1994)
Medical Ethics, OrdinaryConcepts and OrdinaryLives, Christopher Cowley(2005)