Transcript

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Ny WtDENGAN KONSTIPASI DI DUSUN KEMBANGRT 02/RW 61 MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi NersProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGMStase Keperawatan Gerontik

Disusun oleh :SATRIO KUSUMO LELONO02/160241/EIK/00251

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UGMYOGYAKARTA2004

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny Wt

Nama mahasiswa : Satrio Kusumo LelonoTempat praktek :Dusun Kembang Rt 02/Rw 61 Maguwoharjo, Sleman, YogyakartaTanggal : :01 November- 06 November 2004

I.Identitas diri klienNama : Ny WtUmur : 75 tahunJenis kelamin : PerempuanAlamat: Dusun Kembang Rt 02/Rw 61 Maguwoharjo, Sleman, YogyakartaStatus perkawinan: KawinAgama : IslamSuku : JawaPendidikan : Tidak sekolahPekerjaan : Tidak bekerjaSumber : Klien dan keluarga (anak)

II.Struktur keluargaNoNamaUmurJKHub dg klienPenddPekerjaanKeterangan

1Bp A55 thLMenantuSDSwastaSehat

2Ny S53 thPAnak ke-2SDBuruhSehat

3TM34 thLCucuSLTP-Sehat

Genogram+ ++ + + + + + + + + +

Keterangan:: Laki-laki: Perempuan: Klien: Tinggal 1 rmh+ : Meninggal

III. Riwayat KeluargaKlien mengatakan keluarganya banyak yang meninggal karena adanya pageblug atau kekurangan pangan pada zaman penjajahan. Menurut klien ada penyakit keturunan dari keluarga yaitu hipertensi.

IV. Riwayat Penyakit1. Keluhan utama saat ini:Klien merasa perutnya keras dan tidak nyaman karena jarang BAB. Selain itu klien mengatakan mempunyai penyakit mag yang sudah lama dan kadang-kadang masih kambuh. Perut juga sering terasa gemetar, tetapi klien tidak pernah muntah. Klien juga mengeluh sulit tidur baik pada malam maupun siang hari.2. Apa yang dipikirkan saat ini:Klien mengatakan hanya memikirkan apabila suatu saat akan dipanggil menghadap Allah, maka klien sudah siap dan pasrah.3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini:Klien menyatakan rindu kepada anak pertamanya dan cucu-cucunya yang tinggal di Sumatra dan sudah 2 tahun belum pulang. Klien mengatakan menderita sakit dan mondok selama 9 bulan di RS Panti Rapih sehabis melahirkan anak pertamanya tersebut. Klien mengatakan sudah pernah melihat ke-7 cucunya yang tinggal di Sumatra.4. Riwayat penyakit dahulu:Klien mengatakan pernah mondok di RS Panti Rapih selama 9 bulan karena melahirkan anak pertamanya. Sebelum klien dibawa ke RS Panti Rapih, klien sudah ditangani di Puskesmasdepok I selama 1 minggu. Selain itu, klien mempunyai penyakit mag yang gejalanya masih dirasakan sampai sekarang. Menurut anak ke-2 klien, klien pernah menderita disentri dan keluarga memeriksakan ke Puskesmas. Selain klien minum obat dari Puskesmas, klien juga diberikan Pisang Bandung dengan tujuan untuk menahan keluarnya BAB. Setelah itu, klien tidak BAB selama 1 bulan, kemudian klien diberikan pepaya dan klien dapat BAB.V. Pengkajian1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatanKlien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi badan mempunyai kekuatan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi sendiri (sibin), memakai pakaian sendiri, makan/minum sendiri, dan BAK sendiri di tempat tidur. Persepsi klien tentang sakit bila klien merasa tidak enak badan hingga tidak bisa bangun. Bila merasa sakit akan periksa ke dokter/RS dan minum obat. Klien menyatakan bersyukur karena masih diberi kesehatan sampai seusia ini.

2. Pola nutrisiJumlah : Frekuensi 2-3x perhari. Klien menyatakan nafsu makan menurun, makan hanya 3-5 suap saja setiap kali makan, sedikit sayur dan lauk, apabila makan terlalu banyak klien merasa tidak enak. Klien juga jarang ngemil. Klien minum air putih hangat atau air the manis tetapi jarang. Minum sekitar 1-2 gelas per hari, klien menyatakan tidak suka minum terlalu banyak karena sering BAK.Jenis : Nasi, bubur, lauk nabati/hewani, sayur, buah, tidak ada alergi makanan. Apabila merasa bosan dengan nasi, klien meminta anaknya untuk memasakkan mie. Makanan pantangan klien yaitu melinjo, makanan pedas, asam, asin. Jenis minuman: air putih dan kadang-kadang the manis, tidak pernah minum kopi dan alkohol.3. Pola eliminasi:Klien mengatakan susah BAB, biasanya klien BAB 1-2 kali/bulan, perut teraba keras, terasa tidak nyaman, saat BAB sakit dan harus dibantu dengan mengurut perutnya. Klien mengatakan feces yang keluar keras seperti batu. BAK klien lancar, frekuensi 5-7 kali sehari, malam hari biasanya terbangun untuk BAK. Klien BAB disungai dengan dituntun oleh anaknya, sedang BAK di tempat tidur dengan cara ditampung di waskom, dan setiap pagi urine dibuang oleh anaknya.4. Pola aktivitas dan latihanKemampuan perawatan diri01234

Makan / minum

V

Mandi

V

Toileting

V

BerpakaianV

Mobilitas di tempat tidurV

Berpindah / berjalan

V

Ambulasi / ROMV

Keterangan:0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.Klien dapat mengambil makanan/minuman sendiri di meja dari tempat tidur. Biasanya makanan/minuman sudah disiapkan oleh anaknya. Klien mandi sendiri di tempat tidur posisi duduk dengan melap tubuhnya. Dua ember air hangat disediakan oleh anaknya, satu ember untuk sabun dan satu ember untuk membilas. Klien mampu menggunakan pakaian sendiri. Mobilitas di tempat tidur masih mampu sendiri, namun untuk berpindah atau turun dari tempat tidur harus dituntun oleh orang lain. Klien masih mampu melakukan ROM sederhana.5. Pola tidur dan istirahatKlien tidur sekitar 2-3 jam perhari, selalu terbangun pada malam hari dan susah untuk tidur. Biasanya klien berdzikir saat klien tidak dapat tidur. Klien mengatakan tidak pernah bisa tidur siang.6. Pola perceptual1. PenglihatanKlien menyatakan penglihatannya agak kabur. Klien tidak dapat melihat jari perawat yang diacungkan di depan mata klien.2. PendengaranKlien masih dapat mendengar suara dengan jelas tanpa melihat mimik muka lawan bicara.3. PengecapKlien masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.4. SensasiKlien masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.7. Pola persepsi diri1. Gambaran diriKlien merasa tidak terganggu dengan keadaannya /penampilan sekarang ini, klien merasa tetap bersyukur dengan bagaimanapun keadaan tubuhnya, asalkan sehat.2. Ideal diriKlien merasa keadaannya yang sudah tua, tetapi tidak pernah mematahkan semangatnya untuk mencari keselamatan untuk kehidupannya di akhirat nanti. Saat ini klien tinggal di ruangan tersendiri dan terpisah dari rumah induk. Klien mengatakan bahwa klien lebih suka tinggal dikamar tersebut karena lebih terang dan luas, dapat melihat suasana di luar rumah dan tidak malu dengan banyak orang yang sering berlalu lalang di rumah induk.3. Harga diriKlien merasa mempunyai kepuasan dan kebanggan terhadap dirinya karena masih diperhatikan oleh orang-orang terdekatnya, seperti anak dan cucu-cucunya. Klien mengatakan, Kalau tidak ada anak perempuan saya itu, pasti sudah kiamat. Klien menceritakan bahwa majikan dimana klien bekerja dahulu masih sering menjenguk dan memperhatikan klien.4. Identitas diriKlien sudah dapat menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, masih merasa diperhatikan oleh keluarganya, terutama anaknya.5. Peran diriKlien merasa perannya dalam keluarga sudah tidak begitu berarti, namun klien merasa masih berperan terhadap dirinya sendiri, yaitu mencari bekal kematian.8. Pola peran hubunganDi dalam komunikasi sehari-hari klien tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa. Klien tinggal bersama 1 anak yang tinggal serumah dan cucunya, namun ruangan klien terpisah dari mereka. Anak klien (Ny S) selalu datang ke kamar klien pada saat menyiapkan makanan/minuman atau air hangat untuk mandi. Kadang-kadang Ny S juga datang menjenguk klien untuk sekedar mengajak berbincang-bincang. Apabila klien mempunyai keinginan, klien memanggil dari balik kamar, dan Ny S segera mendatangi klien. Anak klien yang lain telah menikah dan tinggal di Sumatra, dan klien tidak pernah berhubungan, kecuali kalau anaknya pulang.Hubungan antar keluarga di Sumatra dan di Yogyakarta melalui surat.9. Pola managemen koping stressKlien selalu pasrah kepada Allah atas apapun yang terjadi padanya. Klien menyatakan siap apabila suatu saat dipanggil untuk menghadap Allah.10. Sistem nilai dan keyakinanKlien beragama islam, dan masih berusaha menjalankan sholat 5 waktu seperti layaknya masih muda dan kuat. Klien menyatakan tidak pernah sholat malam, tetapi sering berdzikir. Klien merasa yakin bahwa kebahagiaan di akhirat dapat diperoleh dengan bekal yang dipersiapkan di dunia.

VI. Pemeriksaan Fisik1. Pemeriksaan fisik Tingkat kesadaran : Compos Mentis TD : 140/90 mmHg. Nadi: 82 x/menit, Respirasi : 18 x/menit dan Temperatur : afebris, BB : 27 Kg dan TB : 143 Cm Kepala : Kulit kepala dan rambut bersih, sudah beruban, jumlah rambut sudah berkurang Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (-), suara nafas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-) Abdomen : teraba keras di bagian bawah, tidak ada ascites, tidak kembung, nyeri tekan (-) Ekstremitas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan dan kaki panjang dan agak kotor2. Pemeriksaan Panca Inderaa. Penglihatan (mata) : Bola mata : simetris tidak ada kelainan, kornea nampak keruh Konjunctiva : tidak anemis Sklera : tidak ikterik Reflek pupil : (+/+) Visus : 0/6b. Pendengaran(telinga) : Bentuk telinga simetris Nyeri tekan tidak ada Liang telinga : serumen tidak ada Gangguan pendengaran tidak ada, tidak menggunakan alat bantu dengarc. Pengecapan( mulut ) Gigi geligi cukup bersih, gigi sudah banyak yang tanggal, tinggal 1 buah gigi seri, dan beberapa gigi geraham Lidah bersih Sensasi rasa manis ,asin dan pahit (+)d. Sensasi(kulit) Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+) Turgor kulit : baik agak keringe. Penciuman (hidung) Lubang hidung simetris Septum nasi : lurus Tidak ada sekret

VII. Analisa dataDATAPROBLEMETIOLOGI

DS: Klien mengatakan pernah jatuh di tangga depan pintu kamarnya 2 kali Ny S mengatakan bahwa klien sudah tidak pernah pergi-pergi dari kamarnya, kecuali untuk BAB saja Ny S mengatakan klien sudah tidak bisa berjalan sendiri, apabila pergi BAB harus dituntunDO: Usia klien 75 tahun Penglihatan klien terganggu, visus 0/6 Tremor Kondisi rumah sempit dan ada tangga yang tinggi tepat di pintu kamarResiko untuk jatuhUmur > 65 tahun

DS: Klien tidak pernah keluar kamar kecuali kalau BAB di sungai Klien mengatakan aktivitas sehari-hari hanya di tempat tidur Ny S mengatakan bahwa klien masih mampu berdiri sendiri, tetapi sudah tidak bisa berjalan sendiri, sehingga lebih banyak tiduranDO: Saat kunjungan, klien sedang berbaring di tempat tidur Klien mampu duduk di tempat tidur

ImmobilisasiPenurunan fungsi sistem tubuh pada proses menua

DS: Klien mengatakan sulit BAB Klien mengatakan, Kalau BAB kok lama sekali, kadang hanya 1 atau 2 kali dalam sebulan. Klien mengatakan sakit saat BAB/mengeluarkan feces dan harus dibantu dengan mengurut-urut perutnya Klien mengatakan, feces yang keluar keras seperti batu Klien mengatakan perutnya juga keras dan terasa tidak nyaman Klien mengatakan minum hanya 1-2 gelas sehari Klien mengatakan hanya makan 3-5 suap setiap kali makanDO: Perut bagian bawah teraba kerasKonstipasiPenurunan motilitas traktus gastrointestinal

DS: Klien mengatakan makan hanya 3-5 suap, kalau lebih dari itu makanan terasa tidak enakDO: BB : 27 kg, TB : 142 cm IMT : 13,39 (dibawah ideal >20%) Intake makanan kurang Mudah merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan Keengganan untuk makanKetidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuhKetidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorbsi zat-zat gizi berhubungan dengan proses menua

DS: Klien mengatakan sulit untuk tidur Klien mengatakan tidur hanya 2-3 jam dalam sehari Klien mengatakan tidak dapat tidur siangDO: Saat perawat datang, klien sedang tiduran tetapi tidak tidurGangguan pola tidurPergantian tidur yang berhubungan dengan usia

DS: Klien mengatakan, Ngak apa, meskipun saya tinggal di kolong tikus seperti ini, tetapi saya lebih senang di sini, karena lebih luas, dapat melihat suasana di luar dan kalau di sana, saya perkewuh (tidak enak) dengan banyak orang Ny S mengatakan bahwa sewaktu klien berada di rumah induk, pernah terjadi pencurian, oleh karena itu klien meminta untuk pindah kamar di belakang rumah agar rumah induk dapat dikunci pada saat semua orang pergi kerja.DO: Klien berada di sebuah kamar sempit dan berada di belakang rumah Kamar klien terpisah dari rumah induk Keluarga jarang menemani klien, kontak sering dilakukan bila memberi makan dan menyiapkan air hangat untuk mandiResiko untuk kesepianIsolasi fisik

VIII. Diagnosa Sesuai Prioritas1. Resiko untuk jatuh berhubungan dengan umur >65 tahun2. Immobilisasi berhubungan dengan penurunan fungsi sistem tubuh pada proses menua3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorbsi zat-zat gizi berhubungan dengan proses menua4. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pergantian tidur yang berhubungan dengan usia6. Resiko untuk kesepian berhubungan dengan isolasi fisik

IX. RENCANA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATANRENCANA KEPERAWATAN

TUJUANINTERVENSI

1.Resiko untuk jatuh b.d umur >65 tahun

TIU:Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien Ny Wt tidak mengalami jatuh.

TIK:Setelah dilakukan 2 x kunjungan klien dapat mengenal adanya resiko jatuh kembali dengan kriteria :1. Dapat menjelaskan perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usia2. Mampu menyebutkan akibat perubahan fisik tersebut3. Mampu menjelaskan cara pencegahan agar tidak jatuh4. Dapat mendemonstrasikan cara pencegahan5. Keluarga menyatakan akan memodifikasi lingkungan sehingga menjadi lebih aman6. Tampak adanya modifikasi terhadap lingkungan rumah

1. Kaji pengetahuan klien terhadap perubahan fisik pada lanjut usia dan akibatnya2. Berikan pujian atas pengetahuan positif yang disampaikan oleh klien3. Diskusikan dengan klien mengenai perubahan pada lanjut usia; proses menua, batasan usia lanjut; perubahan pada sistem tubuh, akibat perubahan4. Minta klien untuk mengulangi hal-hal yang telah dijelaskan dan didiskusikan5. Beri pujian atas hasil yang dicapai6. Gali pengetahuan klien mengenai upaya pencegahan agar tidak jatuh7. Monitor sumber-sumber dalam keluarga yang ada dan dapat digunakan; peralatan, biaya, tenaga8. Kaji faktor pendukung terjadinya jatuh ulangan; kondisi rumah, kondisi penderita9. Diskusikan dan ajarkan cara-cara pencegahan jatuh pada klien10. Evaluasi pelaksanaan cara pencegahan sesuai dengan yang telah diajarkan11. Beri motivasi klien untuk mempraktekkan cara pencegahan12. Beri pujian atas usaha yang dilakukan13. Gali pengetahuan keluarga terhadap lingkungan aman14. Diskusikan mengenai keadaan rumah yang sekarang dan keterkaitannya dengan kesehatan klien15. Diskusikan dan jelaskan lingkungan yang aman bagi usia lanjut16. Minta klien menjelaskan ulang lingkungan yang aman17. Tanyakan pada klien kesanggupannya untuk menciptakan lingkungan yanga aman18. Evaluasi keadaan rumah setelah diskusi.

2.Immobilisasi b.d penurunan fungsi sistem tubuh pada proses manua

TIU:Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien mampu melakukan mobilisasi sesuai kemampuanTIK:Setelah 2 kali kunjungan, klien dan keluarga mampu melakukan perawatan pada lansia yang imobilisasi dengan kriteria :1. Mampu menjelaskan pengertian, penyebab, akibat dan upaya pencegahan imobilisasi2. Mampu memotivasi diri untuk melakukan mobilisasi sesuai kemampuan

1. Kaji pengetahuan klien tentang imobilisasi : pengertian, penyebab, akibat, dan upaya pencegahan2. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang imobilisasi3. Berikan contoh dan demonstrasi mobilisasi yang aman dan dapat dilakukan oleh klien4. Motivasi klien untuk melakukan mobilisasi sesuai kemampuan5. Libatkan keluarga untuk membantu mobilisasi klien6. Beri reinforcement atas upaya pemahaman informasi dan usaha mobilisasi yang dilakukan

3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.dketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorbsi zat-zat gizi berhubungan dengan proses menua

TIU:Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat memahami mengenai keseimbangan nutrisi . pengetahuan klien bertambah

TIK:Setelah 2 kali kunjungan, klien dan keluarga dapat melakukan perawatan anggota keluarga dengan nutrisi yang kurang dengan kriteria:1. Klien dapat menjelaskan alasan mengapa ia berada pada nutrisi yang kurang2. Klien dan keluarga dapat menyebutkan nutrisi seimbang

1. Diskusikan dengan klien dan keluarganya kondisi kurang nutrisi2. Jelaskan pada klien dan keluarga cara pengaturan diet seimbang3. Beri motivasi agar meningkatkan makan porsi kecil tapi sering (ngemil)4. Anjurkan klien dan keluarga untuk lebih banyak mengkonsumsi bauh dan sayur5. Jelaskan komplikasi dari kurang nutrisi6. Tingkatkan kesadaran klien tentang tindakan-tindakan yang mendukung masukan makanan7. Ajarkan teknik-teknik modifikasi jenis makanan dan cara penyajian8. Instruksikan kepada keluarga untuk menyajikan makanan selagi hangat9. Anjurkan keluarga untuk melakukan penimbangan BB klien secara periodik10. Beri reinforcement atas pemahaman informasi dan partisipasi keluarga dalam peningkatan nutrisi klien

4.Konstipasi b.d penurunan motilitas traktus gastro intestinal

TIU:Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien tidak mengalami konsipasi

TIK:Setelah dilakukan 2 kali kunjungan klien dapat:1. Menggambarkan aturan usus terapeutik2. Menjelaskan secara rasional untuk intervensi3. BAB secara lancar dan feses lembek1. Kaji faktor penyebab konstipasi2. Tingkatkan tindakan korektif : Tinjau ulang diet seimbang Diskusikan pilihan diet Dorong penggunaan buah dan sayuran Dorong pemasukan cairan adekuat kira-kira 2 liter (8-10 gelas). Anjurkan untuk minum segelas air hangat sebelum sarapan yang bisa menstimulus pengosongan usus. Anjurkan waktu yang teratur untuk eliminasi.3. Libatkan keluarga dalam penyediaan diet4. Jelaskan risiko bila konstipasi terjadi berkelanjutan.5. Anjurkan klien untuk meningkatkan aktifitas fisik sesuai kemampuan6. Beri reinforcement atas upaya pemahaman informasi maupun upaya perawatan terhadap konstipasi

5.Gangguan pola tidur berhubungan dengan pergantian tidur yang berhubungan dengan usiaTIU:Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat memenuhi kebutuhan tidurnya (tidur 4-5 jam dalam sehari)

TIK:Setelah dilakukan 2 kali kunjungan klien dapat:1. Menggambarkan pergantian pola tidur yang berhubungan dengan usia2. Menjelaskan secara rasional untuk intervensi3. Memenuhi kebutuhan tidurnya setiap hari1. Kaji pengetahuan klien tentang pola tidur fisiologis dan patologis2. Ber penjelasan tentang pergantian pola tidur yang berhubungan dengan usia lanjut3. Diskusikan dengan klien cara-cara efektif pengantar tidur4. Anjurkan klien untuk memulai tidur pada saat klien sudah mulai mengantuk5. Anjurkan klien untuk memanfaatkan waktu dimana klien tidak dapat tidur untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat, seperti mengajak ngobrol anak atau cucunya6. Anjurkan klien untuk menghindari stress atau banyak pikiran7. Libatkan keluarga dalam aktivitas sehari-hari klien8. Anjurkan keluarga meluangkan waktu untuk menemani klien bercerita pada saat-saat klien tidak dapat tidur9. Beri reinforcement atas upaya yang telah dilakukan oleh klien dan keluarga

6.Resiko untuk kesepian berhubungan dengan isolasi fisik

TIU:Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien tidak mengalami kesepian

TIK:Setelah dilakukan 2 kali kunjungan klien dapat:1. Menggambarkan kesepian karena isolasi fisik2. Menjelaskan secara rasional untuk intervensi3. Menyebutkan upaya mengatasi kesepian

1. Kaji persepsi klien tentang kesepian dan faktor-faktor penyebab2. Temani klien dan terima apa adanya3. Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan kepada orang lain4. Dengarkan cerita-cerita klien dan bersikap empati5. Tunjukkan sikap interes terhadap perbincangan dengan klien6. Berikan umpan balik setiap tindakan yang dilakukan klien7. Beri reinforcement untuk upaya perawatan diri yang positif8. Konfrontasi klien untuk keputusan yang tidak tepat, jika perlu9. Motivasi kesadaran klien untuk berhubungan dengan orang lain10. Fasilitasi klien untuk keinginan/ aktivitas yang positif

X. CATATAN PERKEMBANGANDx 1. Resiko untuk jatuh b.d. usia >65 tahunNOWAKTUIMPLEMENTASIEVALUASI

1.Selasa, 02 November 2004Jam 09.00-10.00 WIB Kaji pengetahuan klien terhadap perubahan fisik pada lanjut usia dan akibatnya Berikan pujian atas pengetahuan positif yang disampaikan oleh klien Diskusikan dengan klien mengenai perubahan pada lanjut usia; proses menua, batasan usia lanjut; perubahan pada sistem tubuh, akibat perubahan Minta klien untuk mengulangi hal-hal yang telah dijelaskan dan didiskusikan Beri pujian atas hasil yang dicapaiS : Klien mengatakan Kalau sudah tua itu ya sudah peot, ompong, sempoyongan, berdiri tidak tegap lagi, gemetaran, dan sakit-sakitan.O : Klien mampu mengulangi hal-hal yang telah dijelaskanA : Tujuan tercapai sebagianP : Kontrak untuk kunjungan berikutnya Jelaskan pencegahan jatuh dan demonstrasikan

2.Rabu, 03 November 2004Jam 10.00-10.30 WIB

Gali pengetahuan klien mengenai upaya pencegahan agar tidak jatuh Monitor sumber-sumber dalam keluarga yang ada dan dapat digunakan; peralatan, biaya, tenaga Kaji faktor pendukung terjadinya jatuh ulangan; kondisi rumah, kondisi penderita Diskusikan dan ajarkan cara-cara pencegahan jatuh pada klien Evaluasi pelaksanaan cara pencegahan sesuai dengan yang telah diajarkan Beri motivasi klien untuk mempraktekkan cara pencegahan Beri pujian atas usaha yang dilakukan

S : Klien mengatakan Makanya saya tidak keluar kamar sendirian, kecuali dituntun anak saya.O : Klien menjelaskan dan mampu mendemonstrasikan pencegahan jatuhA : Tujuan tercapai sebagianP : Kontrak untuk kunjungan berikutnya Jelaskan lingkungan yang aman bagi klien

3.Kamis, 04 November 2004Jam 10.00-10.45 Gali pengetahuan keluarga terhadap lingkungan aman Diskusikan mengenai keadaan rumah yang sekarang dan keterkaitannya dengan kesehatan klien Diskusikan dan jelaskan lingkungan yang aman bagi usia lanjut Minta klien menjelaskan ulang lingkungan yang aman Tanyakan pada klien kesanggupannya untuk menciptakan lingkungan yanga aman Evaluasi keadaan rumah setelah diskusi.S : Klien mengatakan Saya bisa kalau hanya turun dari tempat tidur ini.O : Klien memahami pentingnya lingkungan rumah yang aman bagi klienA : Tujuan tercapaiP : Evaluasi akhir Terminasi

4.Sabtu, 06 November 2004Jam 09.00-10..30 Mengevaluasi pemahaman klien tentang resiko jatuh Mengevalusi kejadian jatuh pada klien Terminasi dan pamitanS : Klien mengatakan Terima kasih, cucu sudah mau nengok Embah dan memberikan banyak hal yang bermanfaat untuk Embah, semoga Allah membalas kebaikan cucu.O : Klien memahami dan akan melaksanakan anjuran-anjuran perawatA : Tujuan tercapaiP : Monitor oleh keluarga

Dx 2. Immobilisasi berhubungan dengan penurunan fungsi sistem tubuh pada proses menuaNOWAKTUIMPLEMENTASIEVALUASI

1.Selasa, 02 November 2004Jam 09.00-10.00 WIB Kaji pengetahuan klien tentang imobilisasi : pengertian, penyebab, akibat, dan upaya pencegahan

S : Klien mengatakan Saya sudah tidak kuat lagi kalau jalan-jalan. Ny S mengatakan sehari-harinya klien hanya tiduran di tempat tidurO : Klien mengetahui dampak imobilisasiA : Masalah belum teratasiP : Jelaskan manfaat mobilisasi Berikan contoh dan demonstrasi mobilisasi yang aman dan dapat dilakukan oleh klien

2.Rabu, 03 November 2004Jam 10.00-10.30 WIB

Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang imobilisasi, terutama manfaat mobilisasi Berikan contoh dan demonstrasi mobilisasi yang aman dan dapat dilakukan oleh klien

S : Klien mengatakan Sebenarnya saya berdiri dan jalan-jalan di sekitar kamar ini jua masih mampu.O : Klien mampu mendemonstrasikan mobilisasi dengan baikA : Tujuan tercapai sebagianP : Beri motivasi klien untuk melakukan mobilisasi sesuai kemampuan Libatkan keluarga dalam motivasi dan pengawasan

3.Kamis, 04 November 2004Jam 10.00-10.45 Motivasi klien untuk melakukan mobilisasi sesuai kemampuan Libatkan keluarga untuk membantu mobilisasi klien Beri reinforcement atas upaya pemahaman informasi dan usaha mobilisasi yang dilakukan

S : Klien mengatakan Ya.., saya akan melakukannya setiap hari.O : Klien nampak bersemangat dengan kegiatan mobilisasi yang dianjurkan perawatA : Tujuan tercapaiP : Evaluasi akhir Terminasi

4.Sabtu, 06 November 2004Jam 09.00-10..30 Mengevaluasi pemahaman klien tentang imobilisasi Mengevalusi mobilisasi klien Terminasi dan pamitanS : Klien mengatakan Terima kasih, cucu sudah mau nengok Embah dan memberikan banyak hal yang bermanfaat untuk Embah, semoga Allah membalas kebaikan cucu.O : Klien memahami dan akan melaksanakan anjuran-anjuran perawatA : Tujuan tercapaiP : Monitor oleh keluarga

Dx 3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorbsi zat-zat gizi berhubungan dengan proses menuaNOWAKTUIMPLEMENTASIEVALUASI

1.Selasa, 02 November 2004Jam 09.00-10.00 WIB Diskusikan dengan klien dan keluarganya kondisi kurang nutrisi Jelaskan pada klien dan keluarga cara pengaturan diet seimbang Beri motivasi agar meningkatkan makan porsi kecil tapi sering (ngemil) Anjurkan klien dan keluarga untuk lebih banyak mengkonsumsi bauh dan sayur Ajarkan teknik-teknik modifikasi jenis makanan dan cara penyajian Instruksikan kepada keluarga untuk menyajikan makanan selagi hangatS : Klien mengatakan Buah dan sayur itu bagus to, kalau kuahnya bagus apa tidak?O : Klien nampak bersemangat dengan diskusi Klien memahami dan akan menjalankan anjuran perawatA : Masalah teratasi sebagianP : Jelaskan komplikasi kurang nutrisi Anjurkan penimbangan BB secara periodik

2.Rabu, 03 November 2004Jam 10.00-11.00 WIB

S : Klien mengatakan Biar kalau dipanggil Allah dalam keadaan sehat ya Cu..O : Klien dan keluarga memahami dan akan melakukan anjuran perawatA : Tujuan tercapaiP : Evaluasi akhir Terminasi

3.Kamis, 04 November 2004Jam 10.00-11.00 Mengevaluasi pemahaman klien tentang nutrisi untuk lanisa Mengevalusi intake yang sudah masuk Terminasi dan pamitanS : Klien mengatakan Terima kasih, cucu sudah mau nengok Embah dan memberikan banyak hal yang bermanfaat untuk Embah, semoga Allah membalas kebaikan cucu.O : Klien memahami dan akan melaksanakan anjuran-anjuran perawatA : Tujuan tercapaiP : Monitor oleh keluarga

Dx 4. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinalNOWAKTUIMPLEMENTASIEVALUASI

1.Selasa, 02 November 2004Jam 09.00-10.00 WIB Kaji faktor penyebab konstipasi Tingkatkan tindakan korektif : Tinjau ulang diet seimbang Diskusikan pilihan diet Dorong penggunaan buah dan sayuran Dorong pemasukan cairan adekuat kira-kira 2 liter (8-10 gelas).

S : Klien mengatakan Kalau memang disuruh untuk banyak minum ya nanti saya tambahi minumnya.O : Klien mampu menyebutkan penyebab konstipasi dan pentingnya sayur, buah dan aminum banyak untuk melancarkan BABA : Tujuan tercapai sebagianP : Anjurkan waktu yang teratur untuk eliminasi. Libatkan keluarga dalam penyediaan diet

2.Rabu, 03 November 2004Jam 10.00-11.00 WIB

Anjurkan untuk minum segelas air hangat sebelum sarapan yang bisa menstimulus pengosongan usus. Anjurkan waktu yang teratur untuk eliminasi. Libatkan keluarga dalam penyediaan diet

S : Ny S mengatakan, Ya Mas, besok Embah saya antar turun ke sungai untuk BAB meskipun tidak ingin BAB.O : Klien menyatakan kesanggupan untuk mencoba pola eliminasi secara teraturA : Tujuan tercapai sebagianP : Jelaskan risiko bila konstipasi terjadi berkelanjutan. Anjurkan klien untuk meningkatkan aktifitas fisik sesuai kemampuan

3.Kamis, 04 November 2004Jam 10.00-11.00 Jelaskan risiko bila konstipasi terjadi berkelanjutan. Anjurkan klien untuk meningkatkan aktifitas fisik sesuai kemampuan Beri reinforcement atas upaya pemahaman informasi maupun upaya perawatan terhadap konstipasiS : Klien mengatakan Saya masih bisa jalan-jalan di kamar ini, meskipun harus pegangan meja.O : Klien memahami akibat buruk dari konstipasi berkepanjanganA : Tujuan tercapaiP : Evaluasi akhir Terminasi

4.Sabtu, 06 November 2004Jam 09.00-10..30 Mengevaluasi pemahaman klien tentang konstipasi dan cara penanganan Mengevalusi BAB klien Terminasi dan pamitanS : Klien mengatakan Kemarin saya bisa BAB meskipun masih keras. Sekarang perut saya agak nyaman, tidak keras seperti kemarin. Klien mengatakan, Sekarang saya sudah minum 3 gelas sehari, apa perlu ditambah lagi atau sudah cukup?O : Klien dapat BAB setelah mengkonsumsi buah, sayur dan minum banyak.A : Tujuan tercapaiP : Monitor oleh keluarga


Top Related