Download - Askep Trauma Gangguan Struktur Mata (Trauma,
25/08/2014
1
ASKEP GANGGUAN STRUKTUR MATA
(KELAINAN REFRAKSI, GLAUKOMA,
KATARAK, TRAUMA)
Kusman Ibrahim, Ph.D.
Departemen Keperawatan Medikal Bedah
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
KELAINAN REFRAKSI
Ada empat kelainan umum:
• Myopia, atau penglihatan dekat, rabun jauh
(nearsightedness), jelas melihat dekat buram
melihat jauh
• Hyperopia, atau penglihatan jauh, rabun dekat
(farsightedness), jelas melihat yang jauh buram
melihat yang dekat
• Presbyopia, tidak mampu fokus melihat yang
dekat akibat penuaan
• Astigmatism, gangguan fokus disebabkan
masalah kornea
25/08/2014
2
Presbyopia• Presbyopia, tidak mampu
fokus melihat yang dekat
akibat penuaan
• Ketika usia bertambah tua
(30/40an keatas), elastisitas
lensa menurun sehingga
tidak mampu memfokuskan
bayangan di retina,
bayangan jatuh dibelakang
retina, tidak mampu melihat
yang dekat
Myopia
• Myopia, atau
penglihatan dekat,
rabun jauh
(nearsightedness),
jelas melihat dekat
buram melihat jauh
• Kemampuan
refraksi mata terlalu
kuat terhadap
panjang mata,
bayangan jatuh di
depan retina
25/08/2014
3
Hyperopia• Hyperopia, atau
penglihatan jauh, rabun
dekat (farsightedness),
jelas melihat yang jauh
buram melihat yang dekat
• Kemampuan refraksi mata
terlalu lemah terhadap
panjang mata, bayangan
jatuh di belakang retina
• Pemendekan panjang mata
bisa berkontribusi pada
terjadinya hyperopia
Astigmatism• Astigmatism,
gangguan fokus
disebabkan
masalah kornea
• Terjadi ketika
permukaan kornea
tidak halus atau rata
• Cahaya tidak bisa
dibiaskan secara
sempurna dan
bayangan tidak bisa
jatuh fokus di retina
25/08/2014
4
PERAWATAN
• Penggunaan kaca mata koreksi
• Lensa kontak
• Pembedahan (myopia, hyperpia, astigmatism),
pertimbangkan resiko dan manfaatnya terutama
presbyopia
• Self-care management
• Penguatan mekanisme koping
KELAINAN GLAUKOMA• Peningkatan abnormal tekanan
intraokuler (>20 mmHg) akibat
obstrusi aliran aquous humor, bisa
menyebabkan kerusakan n.
Optikus dan penglihatan menjadi
hilang
• Penyempitan lapang pandang
• Ada 4 jenis:
- Glaukoma sudut terbuka
- Glaukoma sudut tertutup
- Glaukoma kongenitalis
- Glaukoma sekunder
25/08/2014
5
Glaukoma sudut terbuka • Saluran tempat mengalirnya humor aqueus
terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior
mengalir terlalu lambat. Secara bertahap
tekanan akan meningkat dan
menyebabkan kerusakan saraf optikus
serta penurunan fungsi penglihatan yang
progresif.
• Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada
tepi lapang pandang dan jika tidak diobati
pada akhirnya akan menjalar ke seluruh
bagian lapang pandang, menyebabkan
kebutaan.
• Glaukoma sudut terbuka sering terjadi
setelah usia 35 tahun, tetapi kadang terjadi
pada anak-anak. Penyakit ini cenderung
diturunkan dan paling sering ditemukan
pada penderita diabetes atau miopia.
25/08/2014
6
Gejala glaukoma sdt terbuka
• Penyempitan lapang pandang tepi
• Sakit kepala ringan
• Gangguan penglihatan yang tidak
jelas (misalnya melihat lingkaran
di sekeliling cahaya lampu atau
sulit beradaptasi pada
kegelapan).
Pada akhirnya akan terjadi
penyempitan lapang pandang
yang menyebabkan penderita sulit
melihat benda-benda yang
terletak di sisi lain ketika penderita
melihat lurus ke depan (disebut
penglihatan terowongan).
Glaukoma sudut tertutup• Saluran tempat mengalirnya humor aqueus
terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior
mengalir terlalu lambat. Secara bertahap
tekanan akan meningkat dan
menyebabkan kerusakan saraf optikus
serta penurunan fungsi penglihatan yang
progresif.
• Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada
tepi lapang pandang dan jika tidak diobati
pada akhirnya akan menjalar ke seluruh
bagian lapang pandang, menyebabkan
kebutaan.
• Glaukoma sudut terbuka sering terjadi
setelah usia 35 tahun, tetapi kadang terjadi
pada anak-anak. Penyakit ini cenderung
diturunkan dan paling sering ditemukan
pada penderita diabetes atau miopia.
25/08/2014
7
Glaukoma sudut tertutup
• Glaukoma sudut tertutup terjadi jika salurantempat mengalirnya humor aqueus terhalangoleh iris. Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahaya redup, tetes mata pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata atauobat tertentu), bisa menyebabkan penyumbatanaliran cairan karena terhalang oleh iris. Iris bisamenggeser ke depan dan secara tiba-tibamenutup saluran humor aqueus, sehingga terjadipeningkatan tekanan di dalam mata secaramendadak.
• Episode akut dari glaukoma sudut tertutup
menyebabkan :
- penurunan fungsi penglihatan yang ringan
- terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling
cahaya
- nyeri pada mata dan kepala.
Gejala tersebut berlangsung hanya beberapa jam
sebelum terjadinya serangan lebih lanjut.
• Serangan lanjutan menyebabkan hilangnya
fungsi penglihatan secara mendadak dan nyeri
mata yang berdenyut, mual dan muntah, mata
membengkak, mata berair dan merah, pupil
melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang
terang.
• Sebagian besar gejala akan menghilang setelah
pengobatan, tetapi serangan tersebut bisa
berulang. Setiap serangan susulan akan semakin
mengurangi lapang pandang penderita.
Gejala Glaukoma sudut tertutup
25/08/2014
8
Pengobatan dan Perawatan
• Untuk pengobatan glaukoma sudut terbuka, obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka.
• Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaksolol, karteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata.
TINDAKAN LANJUTAN
• Juga diberikan pilokarpin untuk memperkecil pupil danmeningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Obatlainnya yang juga diberikan adalah epinefrin, dipivefrindan karbakol (untuk memperbaiki pengaliran cairanatau mengurangi pembentukan cairan).
• Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir olehpenderita, maka dilakukan pembedahan untukmeningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalamiris atau dilakukan pembedahan untuk memotongsebagian iris (iridotomi).
25/08/2014
9
Pengobatan dan Perawatan GS Tertutup
• Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi
tekanan dan menghentikan serangan glaukoma. Bisa
juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya
asetazolamid).
• Tetes mata pilokarpin menyebabkan pupil mengecil
sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang
tersumbat. Untuk mengontrol tekanan intraokuler
bisa diberikan tetes mata beta bloker.
• Setelah suatu serangan, pemberian pilokarpin dan
beta bloker serta inhibitor karbonik anhidrase
biasanya terus dilanjutkan. Pada kasus yang berat,
untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan
manitol intravena (melalui pembuluh darah).
• Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan
membantu mencegah serangan berikutnya dan
seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara
permanen. Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan
terapi laser, dilakukan pembedahan untuk membuat
lubang pada iris.
Glaukoma sekunder
• Terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat :
- infeksi
- peradangan
- tumor
- katarak yang meluas
- penyakit mata yang mempengaruhi
pengaliran humor aqueus dari bilik anterior.
• Penyebab yang paling sering: uveitis.
• Penyebab lain: penyumbatan vena oftalmikus,
cedera mata, pembedahan mata dan
perdarahan ke dalam mata. Beberapa obat
(misalnya kortikosteroid) juga bisa
menyebabkan peningkatan tekanan
intraokuler.
25/08/2014
10
Glaukoma kongenitalis
• Sudah ada sejak
lahir dan terjadi
akibat gangguan
perkembangan
pada saluran humor
aqueus.
• Seringkali
diturunkan
• Perlu dilakukan
pembedahan.
KELAINAN KATARAK• Adalah penurunan progresif
kejernihan lensa. lensa
menjadi keruh, atau berwarna
putih abu-abu, ketajamam
penglihatan berkurang, seb.
besar disebabkan oleh
perubahan degeratif
• Penyebab gangguan
penglihatan pada 50%-70%
usia lanjut
• Penatalaksanaan:
pembedahan dan penanaman
lensa intra oluker
25/08/2014
11
Perawatan Pasca Pembedahan
• Posisi semi fowler, hindari batuk-batuk, bersin bisa meningkatkan Tekanan intra okuler
• Kaji nyeri pasca operasi
• Kaji komplikasi pembedahan
• Ajarkan untuk perawatan di rumah: pengobatan, laporkan jika ada gejala ketidaknyamanan, hotophobia
KELAINAN TRAUMA
• Abrasi kornea
• Luka bakar
• Trauma penetrasi (tembus)
• Trauma tumpul
• Bengkak
• Perdarahan
• Trauma iris
• Hyphemas, orbital blowout
fractures
• Treatment
– topical anesthesia
– facial X-rays or C-T Scans
25/08/2014
12
Penatalaksanaan dan Perawatan
• Pengeluaran benda asing
– Irigasi NaCl 0,9% steril
• Luka bakar kimia
– Irigasi NaCl 0,9% steril
• Pembedahan
– Luka tembus• Treatment
– topical anesthesia
– facial X-rays or C-T Scans
Racoon Eye
25/08/2014
13
Lid Laceration
Subconjunctival Hemorrhage
25/08/2014
14
Corneal Foreign Body
25/08/2014
15
Corneal Abrasion
25/08/2014
16
Curling Iron Burn
Corneal Laceration
25/08/2014
17
Iris Sphincter Rupture
Hyphema
25/08/2014
18
Traumatic Cataract
Vitreous Hemorrhage
25/08/2014
19
Retinal Hemorrhage
Optic Disc Hemorrhage
25/08/2014
20
Orbital Wall Fracture
Corneal Abrasion
25/08/2014
21
Nursing Asessment• History (subjective data):
- Change in vision
- Pain, itching, burning
- Excessive watering
- Blurred vision, double vision (diplopia)
- Loss in field of vision, blind spots, floating spots
- Difficulty with vision at night
- Pain in bright light
- Frontal headache
- Halos around lights
- Frequent reddening of eye – conjunctivitis
- Discharge, eye crusted on awakening
- Eyes feel dry- Wearing contact lenses, glasses
- Regular medication
- History of glaucoma in family
- History of diabetes, hypertension
- Date of last eye exam
Nursing Asessment• Physical assessment (objective data):
- Observe for redness of conjunctiva, swelling, secretions, excessive
tearing- Change in visual acuity- Note any squinting, tilting head- Note ability to move eyebrows, eyes
Nursing Diagnosis• Anxiety/fear related to loss of vision• High risk for infection related to interruption of body surface• High risk for injury related to visual limitations and unfamiliar environment• Self care deficit related to post operative• Knowledge deficit related to post-operative management, medications, and follow up care
25/08/2014
22
Nursing Interventions• General interventions for visually impaired
- Speak as you enter the room and before touching patient
- Tell the patient when you are leaving
- Keep door open or closed NOT ajar
- Do not move objects without asking patient
- Give special orientation to room on admission
- Set up meal tray and orient patient to food
• Pre-Op:
- Describe procedure – Local anesthetic
- Discharge teaching – eye drops, activity restrictions
- Start stool softeners to prevent constipation/straining
- Wash face well with surgical soap
- Instill eye drops as order
Nursing Interventions• Post-Op:
- Be gentle- no jarring movement
- Treat nausea immediately with antiemetics
- Monitor for pain or visual changes ( sign of bleeding)
- Eye patch with non-allergic tape
- Patch both eye if restricting movement of eye
- Metal eye shield at night for extra protection
- Physician orders for positioning
• Instilling Eye Drops
- Verify order (OS, OD, OU)
- Wash hands, give patient tissue
- Remove eye patch, gently cleanse with wet gauze
- Patient supine or head lilted up, look up
- Pull lower lid down
- Squeeze gtts into conjunctiva sac
- Do not touch dropper to patient’s eye
- Put pressure with finger over lacrimal duct to decrease systemic absorption
- Ask pt to close eye gently and rotate eyeball to distribute medication. Do not
squeeze eye shunt
- Apply new patch with non-allergic tape
25/08/2014
23
Terima Kasih