Transcript
Page 1: Askep PAROTITIS Poli Anak

ASUHAN KEPERAWATAN An. DENGAN DIAGNOSA MEDIS PAROTITIS

DI RUANG POLI ANAK RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

I. PENGKAJIAN

DATA SUBJEKTIF

I. Identitas

1. Identitas klien

Nama : An. MI

Umur : 11 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pelajar

Status perkawinan : Belum kawin

Suku / bangsa : Banjar/ Indonesia

Diagnosa medis : Parotitis

Tanggal MRS : 11 Juli 2013

Tanggal pengkajian : 11 Juli 2013

Alamat : Jl. Menteri 4

2. Identitas Penanggungjawab

AYAH

Nama : Tn. M

Umur : 38 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Swasta

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Suku / bangsa : Banjar / Indonesia

Hub. Dengan klien : Ayah Klien

Alamat : Jl. Menteri 4

Page 2: Askep PAROTITIS Poli Anak

II. Riwayat Penyakit

A. Keluhan Utama

- Keluhan saat pengkajian :

Ayah klien mengatakan anaknya merasa sakit pada bagian leher dan

mengeluh badannya panas serta sakit kepala

B. Riwayat Penyakit Sekarang

Ayah klien mengatakan 3 hari sebelumnya klien merasa sakit pada

lehernya terutama bagian kanan. Kemudian 1 hari berikutnya badan klien panas

dan merasa kepalanya sakit. Dan tanggal 11 Juli 2013 klien dibawa ke Poli Anak

RSUD Ratu Zalecha Martapura

C. Riwayat Kesehatan yang lalu

Riwayat penyakit :

Klien belum pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya, klien pernah

masuk rumah sakit pada umur 4 tahun karena diduga terkena tifus.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Ayah klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada mengalami penyakit

TB, asma, hipertensi, ataupun DM. Namun tetangga klien ada yang menderita

penyakit yang sama dengan klien beberapa hari sebelum klien sakit.

III. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : klien tampak sakit ringan

- Kesadaran : compos mentis

GCS 15

Motorik : 6 (mengikuti perintah sederhana)

Verbal : 5 (orientasi penuh)

Mata : 4 + (mata membuka spontan bila disentuh)

15

Page 3: Askep PAROTITIS Poli Anak

- Tanda-tanda vital : TD : -

HR : 84 x / menit

RR : 27 x / menit

T : 38,7º C

BB : 26 Kg

2. Kepala

- Kebersihan : Tampak bersih

- Bentuk Kepala : Simetris, tidak ada kelainan

- Keadaan Rambut : Distribusinya merata, tipis dan lurus

- Keadaan Kulit Kepala : Halus , lembab, elastis, tidak ada

pembengkakan

- Nyeri kepala/pusing : kepala terasa sakit

3. Mata

- Kebersihan : tampak bersih

- Peradangan : tidak ada peradangan dan edem

- Sclera : berwarna putih

- Pupil : isokor

- Gerakan bola mata : tidak ada nistagmus

- Konjungtiva : merah muda

- Pemakaian alat bantu : tidak ada alat bantu apapun

4. Hidung

- Kebersihan : tampak bersih

- Struktur : simetris kiri dan kanan

- Polip : tidak ada polip

- Sinus : tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis,

maksilaris, etmoidalis, spenoid dan tak ada

Page 4: Askep PAROTITIS Poli Anak

sinusitis.

- Perdarahan : tidak ada keluar darah (mimisan)

- Peradangan : tidak ada tanda-tanda kemerahan dan

pembengkakan

5. Telinga

- Kebersihan : tampak bersih aurikel dan membrane timpani

- Struktur : simetris kanan dan kiri

- Nyeri : tidak ada nyeri tekan maupun mendengung

- Cairan : tidak ada cairan apapun yang keluar

- Tanda peradangan : tidak ada kemerahan atau edem

- Fungsi pendengaran : baik, dapat mendengar bisikan dalam jarak ±5

meter.

- Mulut

- Kebersihan : tampak bersih

- Keadaan gigi : lengkap, tidak ada gigi berlubang, gigi

berwarna putih

- Problem menelan : mengalami kesulitan menelan karena nyeri

saat menelan

- Fungsi pengecapan : pengecapan baik tetapi hanya tidak nafsu

makan

6. Leher

- Vena jugularis : tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis

- Pembesaran tiroid : tidak ada pembesaran

Terdapat pembesaran kelenjar parotis di kedua sisi leher. Lebih besar

pada bagian kanan.

7. Thoraks

- Bentuk dada : simetris kanan dan kiri

- Pergerakan torak : tidak ada kelainan saat inspirasi dan ekspirasi,

Page 5: Askep PAROTITIS Poli Anak

tidak ada takipnea

- Batuk : tidak ada batuk

- Sputum : tidak ada sputum

- Vocal premitus : intensitas dan kualitas sama

- Resonansi : intensitas dan kualitas sama

- Bunyi nafas : vesikuler

- Bunyi nafas tambahan : tidak ada

8. Jantung

- Denyut jantung : irama dan frekuensi teratur, denyut jantung

dan nadi sama

- Nyeri dada : tidak ada

- Palpitasi : tidak ada

- Bunyi jantung : S1 dan S2 tunggal, tidak ada bunyi tambahan

9. Abdomen

- Warna kulit : tidak ikterik, tidak pucat

- Bunyi peristaltic : tidak terkaji

- Keadaan permukaan : tidak keras

- Pembesaran abdomen : tidak ada pembesaran perut

- Nyeri tekan : tidak ada

10. Genitalia

- Keadaan kandung kemih : tidak ada masalah

- Pembesaran kelenjar : tidak terkaji

11. Ekstremitas atas – bawah

- Struktur : simetris atas – bawah dan kiri – kanan

- Kekuatan otot :

Ket :

5 : Mampu melawan gravitasi dengan penahanan penuh

4 : Mampu melawan gravitasi dengan penahanan minimal

5 55 5

Page 6: Askep PAROTITIS Poli Anak

3 : Mampu melawan gravitasi

2 : Mampu melawan gravitasi dengan sokongan (bantuan)

1 : Tidak ada gerakan, teraba kontraksi otot

- Kekakuan sendi : rentang gerak sendi bebas dan normal

- Trauma : tidak ada cedera

- Nyeri : tidak ada nyeri

- Pola aktifitas : klien dlm ADL dpt melakukan sendiri.

12. Kulit

- Kebersihan : tampak bersih

- Struktur : tidak ada kelainan

- Turgor : elastis, kembali kurang dari satu detik bila

ditekan dengan satu jari.

- Warna : tidak ikterik, tidak anemis, kulit sawo matang

- Kelembaban : lembab, akral hangat

- Lesi : tidak ada lesi

IV. KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL

Pola kebiasaan

1. Nutrisi

Makan

Frekuensi

Jenis

Alergi

Keluhan

1-2 x/hari

Nasi biasa

Tidak ada

Klien sulit makan karena sakit saat menelan

makan sejak 3 hari yang lalu

Page 7: Askep PAROTITIS Poli Anak

Minum

Jumlah

Jenis

Keluhan

3-4 gelas belimbing

Air putih

Klien hanya minum sedikit karena sakit saat

menelan air. Minum secara perlahan

2. Eliminasi

BAK

Frekuensi

Jumlah

Warna

Keluhan

BAB

Frekuensi

Warna

Keluhan

2-3 x sehari

Tidak terkaji

Kuning muda

Tidak ada

1 x/hari (biasanya pagi)

kuning, lembek

Tidak ada

3. Istirahat

Tidur siang

Tidur malam

Keluhan

Jarang

7 jam/hari

Tidak ada

4. Personal hygiene

Mandi

Frekuensi

Metode

Keluhan

Keramas

Frekuensi

Menggunakan

Keluhan

Gosok gigi

Frekuensi

1x/hari

Sabun dan air

Tidak ada

1 x/hari

Shampoo

Tidak ada

1 x/hari (pagi dan malam)

Page 8: Askep PAROTITIS Poli Anak

Menggunakan

Keluhan

Pasta gigi

Tidak ada

Terapi :

Proris Forte (sirup) 3 x 5 ml

Sporatik 2 x 5 ml

Sanda 2 x 5 ml

ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah Keperawatan

Ds : - ayah klien mengatakan anaknya

mengalami nyeri pada bagian

lehernya

Do : - klien meringis saat lehernya

digerakkan

Pembengkakan

pada kelenjar

parotid dan Sakit

kepala

Gangguan rasa aman

dan nyaman nyeri

Ds : - ayah klien anaknya panas

Do : - badan klien teraba hangat

- klien tampak lemah

Respon inflamasi

sistemik

Hipertermi

Ds : - ayah klien mengatakan anaknya

makannya sedikit karen sakit

saat menelan.

Do : - BB 26 kg (normal BB 31 kg)

anoreksia, intake

inadekuat.

Perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh

Page 9: Askep PAROTITIS Poli Anak

PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan rasa aman dan nyaman nyeri berhubungan dengan Pembengkakan

pada kelenjar parotid dan Sakit kepala

2. Hipertermi berhungan dengan respon inflamasi sistemik

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, intake

inadekuat

Page 10: Askep PAROTITIS Poli Anak

NO DIAGNOSA TUJUANRENCANA KEPERAWATAN

INTERVENSI RASIONAL

1 Gangguan rasa aman dan nyaman nyeri berhubungan dengan Pembengkakan pada kelenjar parotid dan Sakit kepala

- Setelah dilakukan asuhan keperawata selama 30 menit Gangguan rasa nyaman nyeri hilang dengan kriteria hasil- Klien tenang dan

melaporkan berkurangnya rasa nyeri

- Skala nyeri 2-4

1. Kaji skala nyeri2. Observasi tanda-tanda vital3. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi4. Atur posisi klien senyaman mungkin5. Kolaborasi pemberian obat.

1. dengan mengkaji skala nyeri dapat membantu evaluasi derajat ketidaknyamanan.

2. Indikator untuk melakukan tindakan selanjutnya.

3. Membantu dalam penurunan persepsi/respon nyeri. Memberikan control situasi, meningkatkan perilaku positif

4. Posisi yang tepat dan nyaman dapat mengistirahatkan otot secara optimal sehingga mengurangi rasa nyeri

5. Mengobati infeksi dan mengurasi rasa nyeri

2 Hipertermi berhungan dengan respon inflamasi sistemik

- Setelah dilakukan asuhan keperawtan selam 3o menit diharapkan hipertermi pada klien dapat berkurang atau hilang dengan kriteria hasil:- Suhu tubuh dalam

batas normal (36,6-37,5o C)

- Tubuh klien tidak teraba panas

1. Anjurkan keluarga untuk memberikan kompres hangat

2. Anjurkan klien untuk banyak minum 1500-200 cc perhari

3. Anjurkan klien untuk mengenakan pakain yang tipis dan menyerap keringat

4. Kolaborasi pemberian obat

1. Dengan vasodilatasi dapat meningkatkan penguapan yang mempercepat penurunan suhu tubuh.

2. Untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat evaporasi

3. Memberikan rasa nyaman dan pakaian tipis dapat mudah menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuh

4. Pemberian antipiretik untuk menurunkan panas

Page 11: Askep PAROTITIS Poli Anak

3 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, intake inadekuat

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 30 menit,nutrisi klien meningkat dan tercukupi, dengan kriteria hasil:- nafsu makan klien

meningkat.- Berat badan

meningkat hingga mencapai BB ideal umur 11.5 tahun (31 kg).

- Tidak terjadi penurunan BB lebih parah.

- Klien dan keluarga memahami pentingnya nutrisi bagi tubuh

1. Timbang dan catat berat badan klien.

2. Jelaskan kepada keluarga pentingnya nutrisi yang adekuat dalam proses kesembuhan.

3. Tentukan makanan kesukaan klien dan sesuai dengan keadaan pasien.

4. Berikan diet dalam porsi kecil tapi sering.5. Berikan makan yang lembek dan mudah

dicerna

1. Untuk mendapatkan pembacaan yang akurat.

2. Peningkatan pengetahuan mengembangkan kooperatif keluarga dalam pemberian tindakan.

3. Untuk meningkatkan nafsu makan klien.4. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien.5. Mengurangi rasa tidak nyaman dan kesulitan

pada saat menelan makanan

Page 12: Askep PAROTITIS Poli Anak
Page 13: Askep PAROTITIS Poli Anak

CATATAN KEPERAWATAN (2 Juli 2012)

NO HARI/TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI1 Kamis

11-7-2013Gangguan rasa aman dan nyaman nyeri berhubungan dengan Pembengkakan pada kelenjar parotid dan Sakit kepala

1. Mengkaji skala nyeri klien (09.24)2. Mengkaji tanda-tanda vital (09.16)3. Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi (09.26)4. Menganjurkan keluarga untuk mengatur posisi klien

senyaman mungkin (09.30)5. Mengkolaborasikan pemberian obat Sporatik (sirup) 2 x

5 ml dan Proris forte (sirup) 3 x 5 ml (11.05)

S: ayah klien mengatakan anaknya masih merasa nyeri

O: - HR : 84 x / menit

RR : 27 x / menit

T : 38,70 C

- klien merasa nyeriP : saat menggerakkan leher, makan atau minumQ: nyeri berdenyutR: daerah sekitar leher dibawah pipiS: skala nyeri 7 (dari 1 – 10)T: terasa sakit terutama saat menggerakkan leher

A: masalah Gangguan rasa aman dan nyaman nyeri masih terjadi

P: intervensi dihentikan

Page 14: Askep PAROTITIS Poli Anak

2 Hipertermi berhungan dengan respon inflamasi sistemik

1. Menganjurkan keluarga untuk memberikan kompres hangat (09.20)

2. Menganjurkan klien untuk banyak minum 1500-200 cc perhari (09.20)

3. Menganjurkan klien untuk mengenakan pakain yang tipis dan menyerap keringat (09.23)

4. Mengkolaborasikan pemberian obat Sporatik (sirup) 2 x 5 ml dan Proris forte (sirup) 3 x 5 ml (11.05)

S: ayah klien mengatakan anaknya masih panas

O: Tubuh klien teraba hangat

T: 38,70 C

A: maslah hipertermi belum teratasi

P: intervensi dihentikan

3 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, intake inadekuat

1. Mengukur berat badan .(09.15)2. Memberitahukan pentingnya nutrisi untuk proses

penyembuhan penyakit.(09.40)3. Mendiskusikan masalah makanan kesukaan klien kepada

klien dan keluarga. (makanan tanpa kontra indiasi seperti makanan yang mudah dikunyah, contohnya bubur ) (09.45)

4. Menganjurkan keluarga memberikan porsi kecil tapi sering.(09.45)

5. Menganjurkan keluarga memberikan makanan lunak dan mudah dicerna

S: ayah klien mengatakan anaknya hanya mau makan sedikit tiap kali makan. Makan 1-2 kali sehari

O: - BB : 26 kg- Ayah klien menyatakan mengerti tentang

pentingnya nutrisi bagi anaknya yang sedang sakit

A: masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh masih terjadi

P: Intervensi dihentikan


Top Related