Download - ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
1/24
APENDIKSITIS
Atiek Herlambang
Eko Budi Ristianto
Endah Mulia NuryanahHamilatun Nafisah
Hengky Cahyono
Noorjannah
Siti Chaeriah Eka Putri E
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
2/24
Definisi
Apendiksitis adalah peradangan dari apendiks
dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling
sering (Mansjoer, 2000).
Apendiksitis adalah radang apendiks, suatu
tambahan seperti kantung yang tak berfungsi terletak
pada bagian inferior dari sekum. Penyebab yang
paling umum dari apendisitis adalah abstruksi lumen
oleh feses yang akhirnya merusak suplai aliran darahdan mengikis mukosa menyebabkan inflamasi (Wilson
& Goldman, 1989).
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
3/24
Anatomi Fisiologi
Letak apendiks
Apendiks terletak di ujung sakrum kira-kira 2 cmdi bawah anterior ileo saekum, bermuara di
bagian posterior dan medial dari saekum. Pada
pertemuan ketiga taenia yaitu: taenia anterior,
medial dan posterior.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
4/24
Letak apendiks
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
5/24
Ukuran dan isi apendiks
Panjang apendiks rata-rata 69 cm. Lebar
0,30,7 cm. Isi 0,1 cc, cairan bersifat basa
mengandung amilase dan musin.
Posisi apendiks
Laterosekal: di lateral kolon asendens. Di
daerah inguinal: membelok ke arah di
dinding abdomen. Pelvis minor.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
6/24
Fisiologi Apendiks
Apendiks menghasilkan lendir 12 ml
perhari. Lendir itu secara normal dicurahkan
kedalam lumen dan selanjutnya mengalir ke
sekum.
Immunoglobulin sekretoar yang
dihasilkan oleh GALT (Gut Associated Lymfoid
Tissue) yang terdapat disepanjang salurancerna termasuk apendiks, ialah IgA.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
7/24
Etiologi
Etiologi Terjadinya apendiksitis akut
umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Namun terdapat banyak sekali faktorpencetus terjadinya penyakit ini, yaitu:
1. Obtruksi lumen
2. Infeksi kuman dari colon
3. Peningkatan jaringan limpoid
4. Tergantung pada bentuk apendiks.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
8/24
Manifestasi Klinis
Pasien mungkin tidak mengalami gejala sampai ia
mengalami ruptur apendiks. Insidens perforasi pada
apendiks lebih tinggi pada lansia karena banyak dari
paien-pasien ini mancari bantuan perawatan kesehatantidak secepat pasien-pasien yang lebih muda.
Nyeri yang timbul mendadak di daerah epigastrium atau
periumbilikus.
Dalam beberapa jam, nyeri menjadi lebih terlokalisir dan
dapat dijelaskan sebagai nyeri tekan di daerah kuadran
kanan bawah.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
9/24
Lanjutan
Nyeri lepas ( nyeri yang timbul sewaktu tekanandihilangkan dari bagian yang sakit
Mual, muntah.
Jika terjadi ruptur appendiks, maka nyeri akan menjadi
lebih menyebar, terjadi distensi abdomen akibat ileus
paralitik dan kondisi memburuk.
Demam bisa mencapai 37,8-38,8 Celsius.
Nyeri kuadran bawah terasa dan biasanya di sertaioleh demam ringan, mual, muntah dan hilang nafsu
makan. Nyeri tekan lokal pada titik McBurney bila di
lakukan tekanan
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
10/24
Patofisiologi
Apendiksitis biasanya disebabkan oleh
penyumbatan lumen appendiks. Obstruksitersebut menyebabkan mukus yang diproduksi
mukosa appendiks mengalami bendungan.Semakin lama mukus tersebut semakin banyak,namun elasitas dinding appendiks mempunyaiketerbatasan sehingga menyebabkan
peningkatan tekanan intra lumen. Tekanantersebut akan menghambat aliran limfe yangmengakibatkan edema dan ulaserasi mukosa.Pada saat itu terjadi apendiksitis akut fokal yang
ditandai dengan nyeri epigastrium.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
11/24
Lanjutan...Bila sekresi mukus berlanjut, tekanan akan terus
meningkat. Hal tersebut akan menyebabkan obstruksi
vena, edema bertambah dan bakteri akan menembus
dinding sehingga peradangan yang timbul meluas dan
mengenai peritoneum yang dapat menimbulkan nyeripada abdomen kanan bawah yang disebut
apendiksitis supuratif akut.
Apabila aliran arteri terganggu maka akan terjadi
infrak dinding appendiks yang diikuti ganggren. Stadium
ini disebut apendiksitis ganggrenosa. Bila dinding
appendiks rapuh maka akan terjadi prefesional disebut
apendiksitis perforasi.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
12/24
Klasifikasi
Apendiksitis
Akut
Apendiksitis
Kronis
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
13/24
Gejala apendiksitis ditegakkan dengananamnesa, ada 4 hal yang penting adalah :
Nyeri mula-mula di epeigastrium (nyerivisceral) yang beberapa waktu kemudianmenjalar keperut kanan bawah.
Muntah oleh karena nyeri visceral.
Panas (karena kuman yang menetap didinding usus).
Gejala lain adalah badan lemah dan kurangnafsu makan, penderita nampak sakit,menghindarkan pergerakan di perut terasanyeri.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
14/24
Pemeriksaan Penunjang
1. Lokasi
2. Tes Rectal
3.Pemeriksaan
Laboratorium
4. Pemeriksaan Radiologi
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
15/24
Penatalaksanaan
Komplikasi utama
apendiksitis adalah perforasiapendiks, yang dapatberkembang menjadiperitonotis atau abses.Inidens perforasi adalah 10%
ampai 32%. Insiden lebihtinggi pada anak kecil danlansia. Perforasi secaraumum terjadi 24 jam setelahawitan nyeri. Gejalamencakup demam dengansuhu 37.70C atau lebihtinggi, penampilan toksik,dan nyeri atau nyeri tekanabdomen yang kontinyu.
a. Perawatan prabedah
perhatikan tanda -
tanda khas dari nyeri.
b. Terapi bedah.
c. Terapi antibiotik
Komplikasi
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
16/24
ASKEP APENDIKSITIS1. Pengkajian
Data demografi.
Keluhan utama.
Klien akan mendapatkan nyeri di sekitar epigastriummenjalar ke perut kanan bawah. Timbul keluhan Nyeriperut kanan bawah mungkin beberapa jam kemudiansetelah nyeri di pusat atau di epigastrium dirasakan
dalam beberapa waktu lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus. Keluhan yang menyertai antara lain rasa mualdan muntah, panas.
Riwayat penyakit sekarang.
Riwayat penyakit dahulu.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
17/24
2. Pemeriksaan Fisik
Pernafasan : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada
tidaknya perubahan frekuensi pernafasan, irama pernafasan,
dan pernafasan dangkal.
Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda
vital, ada tidaknya distensi vena jugularis, pucat, edema, dan
kelainan bunyi jantung. Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya
peningkatan leukosit yang merupakan tanda adanya infeksi
dan pendarahan, mimisan splenomegali.
Sistem gastrointestinal : untuk mengetahui ada tidaknya
nyeri tekan,dan perut terasa mual.
Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung
kemih dan keluhan sakit pinggang.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
18/24
Lanjutan...
Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada
tidaknya kesulitan dalam pergerakkan, sakit pada
tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.
Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada
tidaknya pembesaran kelenjar getah bening.
Sistem neurologi : Untuk mengetahui fungsi
serebral, status mental cukup baik dan tidak adatanda kejang jika klien mengalami demam.
3 Di K t
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
19/24
3. Diagnosa Keperawatan
1) Hipertermi berdasar respons sistemik dari
inflasi gastrointestinal.2) Nyeri berdasar iritasi saluran gastrointestinal.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
20/24
Rencana Keperawatan
1) Hipertermi Berdasar Respons Inflamasi Sistemik.
Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam terjadi penurunan suhu tubuh.
Intervensi rasional
Evaluasi TTV pada setiap pergantian sif atau
setiap ada keluhan dari pasien.
Sebagai pengawasan terhadap adanya
perubahan keadaan umum pasien sehingga
dapat dilakukan penanganan dan perawatansecara cepat dan tepat.
Kaji pengetahuan pasien dan keluarga
tentang cara menurunkan suhu tubuh.Sebagai data dasar untuk memberikan
intervensi selanjutnya.
Lakukan tirah baring total. Penurunan aktivitas akan menurunkan laju
metabolisme yang tinggi pada fase akut,dengan demmikian membantu menurunkan
suhu tubuh.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat anti piretik.
Anti piretik bertujuan untuk memblok
respon panas sehingga suhu tubuh pasien
dapat lebih cepat menurun
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
21/24
2) Nyeri berdasar iritasi gastrointestinal, adanya mulas dan muntah.
Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam nyeri berkurang/hilang teradaptasi.
intervensi rasional
Jelaskan dan bantu pasien dengan
tindakan pereda nyeri nonfarmakologi
dan noninvatif.
Pendekatan dengan menggunakan
relaksasi dan nonfarmakologi lainnya
telah lainnya telah menunjukan
keefektifan dalm mengurangi nyeri.
Lakukan manajemen nyeri keperawatan :
1. Istirahatkan pasien pada saat nyeri
muncul.
2. Ajarkan teknik relaksasi pernapasan
dalam pada saat nyeri muncul.
3. Ajarkan teknik distraksi pada saat
1. Istirahat secara fisiologis akan
menurunkan kebutuhan oksigen yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme basal.
2. Meningkatkan asupan oksigen sehingga
akan menurunkan nyeri sekunder dari
iskemia spina.
3. Distraksi (penglihan perhatian) dapat
menurunkan stimulus internal
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
22/24
Lanjutan
Intervensi rasional
4. Manajemen lingkungan :
lingkungan tenang, batasi
pengunjung dan istirahat pasien.
Lingkungan tenang akan menurunkan
stimulus eksternal dan pembatasan
pengunjung akan membantu
meningkatakan kondisi oksigen
ruangan yang akan berkurang apabila
banyak pengunjung yang beradadiruangan.
Istirahat akan menurunkan kebutuhan
oksigen jaringan perifer.Tingkatkan pengetahuan tentang
: sebab-sebab nyeri dan
menghubungkan berapa lama
neri akan berlangsung.
Pengetahuan yang akan dirasakan
membantu mengurangi nyerinya dan
dapat membantu mengembangkan
kepatuhan pasien terhadap rencana
terapeutik.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
23/24
Evaluasi
Hasil yang diharapkan setelah dilakukanintervensi keperawatan adalah sebagaiberikut.
Terjadi penurunan suhu tubuh. Asupan nutrisi adekuat.
Penurunan tingkat nyeri atau nyeri
teradaptasi. Tidak terjadi kerusakan integritas jaringan
dekubitus.
-
8/12/2019 ASKEP PADA APENDIKSITIS.pptx
24/24
hanks for your attention