Download - Askep Down Sindrom
8/10/2019 Askep Down Sindrom
http://slidepdf.com/reader/full/askep-down-sindrom 1/10
Asuhan Keperawatan Down Syndrome
I.1. Latar belakang
Sindrom Down (bahasa Inggris: Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang
terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3, yang dapat dikenal dengan melihatmanifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan
pertumbuhan fisik dan mental ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon
Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative
pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga
dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama
dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali sindrom ini
dengan istilah sindrom Down dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.
I. 2. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang down syndrom pada anak .
2. Tujuan Khusus : Memahami dan menjelaskan tentang down syndrom pada anak.
I.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup masalah ini membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda
dangejala, rencana intervensi, referensi tentang down syndrom pada anak.
I.4. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan : latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan teori : Pembahasan
BAB III Penutup : Asuhan keperawatan
BAB IV : Kesimpulan dan Saran
8/10/2019 Askep Down Sindrom
http://slidepdf.com/reader/full/askep-down-sindrom 2/10
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Pengertian
Kelainan bawaan sejak lahir yang terjadi pada 1 diantara 700 bayi. Mongolisma ( Down Syndrome
) ditandai oleh kelainan jiwa atau cacat mental mulai dari yangsedang sampai berat. Tetapi
hampir semua anak yang menderita kelainan ini dapat belajar membaca dan merawat dirinya
sendiri.
Sindrom Down
adalah suatu kumpulan gejala akibat dari abnormalitas kromosom, biasanya kromosom 21, yang
tidak berhasil memisahkan diri selama meiosis sehinggaterjadi individu dengan 47 kromosom.
Sindrom ini pertama kali diuraikan olehLangdon Down pada tahun 1866.
Down Syndrom
merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi pada manusia.
Diperkirakan 20 % anak dengan down syndrom dilahirkan oleh ibuyang berusia diatas 35 tahun.
Synrom down merupakan cacat bawaan yangdisebabkan oleh adanya kelebiha kromosom x.
Syndrom ini juga disebut Trisomy 21,karena 3 dari 21 kromosom menggantikan yang normal.95 % kasus
syndrom downdisebabkan oleh kelebihan kromosom.
II.2. Etiologi
Penyebab dari Sindrom Down adalah adanya kelainan kromosom yaitu terletak padakromosom 21
dan 15, dengan kemungkinan-kemungkinan :1. Non Disjunction sewaktu osteogenesis ( Trisomi )2.
Translokasi kromosom 21 dan 153. Postzygotic non disjunction (Mosaicism ). Faktor-faktor yang berperan
dalam terjadinya kelainan kromosom ( K ejadian Non Disjunctional ) adalah :
1. Genetik
Karena menurut hasil penelitian epidemiologi mengatakan adanya peningkatanresiko berulang
bila dalam keluarga terdapat anak dengan syndrom down.
2. Radiasi
Ada sebagian besar penelitian bahwa sekitar 30 % ibu yang melahirkan anak dengan syndrom down
pernah mengalami radiasi di daerah sebelum terjadikonsepsi.
3. Infeksi Dan Kelainan Kehamilan4. Autoimun dan Kelainan Endokrin Pada ibu
Terutama autoimun tiroid atau penyakit yang dikaitkan dengan tiroid.
8/10/2019 Askep Down Sindrom
http://slidepdf.com/reader/full/askep-down-sindrom 3/10
4. Umur Ibu
Apabila umur ibu diatas 35 tahun diperkirakan terdapat perubahan hormonal yangdapat
menyebabkan ³non dijunction´ pada kromosom. Perubahan endokrin sepertimeningkatnya
sekresi androgen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron, menurunnya konsentrasi
estradiolsistemik, perubahan konsentrasi reseptor hormon danpeningkatan kadar LH dan FSH
secara tiba-tiba sebelum dan selammenopause. Selain itu kelainan kehamilan juga berpengaruh.
5. Umur Ayah
Selain itu ada faktor lain seperti gangguan intragametik, organisasi nukleolus, bahan kimia
dan frekuensi koitus.
II.3. Gejala Klinis
Berat badan waktu lahir dari bayi dengan syndrom down umumnya kurang darinormal.
æ Beberapa Bentuk Kelainan Pada Anak Dengan Syndrom Down :
1. Sutura Sagitalis Yang Terpisah
2. Fisura Palpebralis Yang Miring
3. Jarak Yang Lebar Antara Kaki
4. Fontarela Palsu
5. ³Plantar Crease´ Jari Kaki I Dan II
6. Hyperfleksibilitas
7. Peningkatan Jaringan Sekitar Leher8. Bentuk Palatum Yang Abnormal
9. Hidung Hipoplastik
10. Kelemahan Otot Dan Hipotonia
11. Bercak Brushfield Pada Mata
12. Mulut Terbuka Dan Lidah Terjulur
13. Lekukan Epikantus (Lekukan Kulit Yang Berbentuk Bundar) Pada Sudut MataSebelah Dalam
14. Single Palmar Crease Pada Tangan Kiri Dan Kanan
15. Jarak Pupil Yang Lebar 16. Oksiput Yang Datar
17. Tangan Dan Kaki Yang Pendek Serta Lebar
18. Bentuk / Struktur Telinga Yang Abnormal
19. Kelainan Mata, Tangan, Kaki, Mulut, Sindaktili
20. Mata Sipit
8/10/2019 Askep Down Sindrom
http://slidepdf.com/reader/full/askep-down-sindrom 4/10
Gejala-Gejala Lain :
1. Anak-anak yang menderita kelainan ini umumnya lebih pendek dari anak yangumurnya sebaya.
2. Kepandaiannya lebih rendah dari normal.
3. Lebar tengkorak kepala pendek, mata sipit dan turun, dagu kecil yang mana lidahkelihatan menonjol keluar dan tangan
lebar dengan jari-jari pendek.
4. Pada beberapa orang, mempunyai kelaianan jantung bawaan.Juga sering ditemukan kelainan
saluran pencernaan seperti atresia esofagus(penyumbatan kerongkongan) dan atresia duodenum,
jugaa memiliki resiko tinggimenderita leukimia limfositik akut. Dengan gejala seperti itu anak
dapat mengalamikomplikasi retardasi mental, kerusakan hati, bawaan, kelemahan neurosensori,
infeksisaluran nafas berulang, kelainan GI.
II.4. Komplikasi
1. Penyakit Alzheimers (penyakit kemunduran susunan syaraf pusat)
2. Leukimia (penyakit dimana sel darah putih melipat ganda tanpa terkendalikan).
II.5. Patofisiologi
Penyebab yang spesifik belum diketahiui, tapi kehamilan oleh ibu yang berusia diatas35 tahun
beresiko tinggi memiliki anak syndrom down. Karena diperjirakan terdapat perubahan hormonal
yang dapat menyebabkan ³non-disjunction´ pada kromosomyaitu terjadi translokasi kromosom
21 dan 15. Hal ini dapat mempengaruhi pada proses menua.
II.6. Prognosis
44 % syndrom down hidup sampai 60 tahun dan hanya 14 % hidup sampai 68 tahun.Tingginya angka kejadian
penyakit jantung bawaan pada penderita ini yangmengakibatkan 80 % kematian. Meningkatnya
resiko terkena leukimia pada syndromdown adalah 15 kali dari populasi normal. Penyakit
Alzheimer yang lebih dini akanmenurunkan harapan hidup setelah umur 44 tahun.
Anak syndrom down akan mengalami beberapa hal berikut :
1. Gangguan tiroid
2. Gangguan pendengaran akibat infeksi telinga berulang dan otitis serosa3. Gangguan
penglihatan karena adanya perubahan pada lensa dan kornea. Usia 30 tahun menderita demensia
(hilang ingatan, penurunan kecerdasandanperubahan kepribadian)
II.7. Pencegahan
1. Konseling Genetik maupun amniosentesis pada kehamilan yang dicurigai akansangat membantu
mengurangi angka kejadian Sindrom Down.
8/10/2019 Askep Down Sindrom
http://slidepdf.com/reader/full/askep-down-sindrom 5/10
2. Dengan Biologi Molekuler, misalnya dengan ³ gene targeting ³ atau yang dikenal juga sebagai
³ homologous recombination ³ sebuah gen dapat dinonaktifkan.
II.8. Diagnosis
Pada pemeriksaan radiologi didapatkan ³brachyaphalic´ sutura dan frontale yangterlambat
menutup. Tulang ileum dan sayapnya melebar disertai sudut asetabular yang lebar. Pemeriksaan
kariotiping untuk mencari adanya translokasi kromosom.Diagnosis antenatal dengan
pemeriksaan cairan amnion atau vili karionik, dapatdilakukan secepatnya pada kehamilan 3
bulan atau pada ibu yang sebelumnya pernahmelahirkan anak dengan syndrom down. Bila
didapatkan janin yang dikandungmenderita sydrom down dapat ditawarkan terminasi
kehamilan kepada orang tua.Pada anak dengan Sindrom Down mempunyai jumlah kromosom 21
yang berlebih ( 3kromosom ) di dalam tubuhnya yang kemudian disebut trisomi 21. Adanya kelebihankromosom
menyebabkan perubahan dalam proses normal yang mengatur embriogenesis. Materi genetik
yang berlebih tersebut terletak pada bagian lengan bawah dari kromosom 21 dan interaksinya
dengan fungsi gen lainnya menghasilkansuatu perubahan homeostasis yang memungkinkan
terjadinya penyimpangan perkembangan fisik ( kelainan tulang ), SSP ( penglihatan,
pendengaran ) dankecerdasan yang terbatas.
II.9. Penatalaksanan
1. Penanganan Secara Medis
a. Pendengarannya : sekitar 70-80 % anak syndrom down terdapat gangguan pendengaran
dilakukan tes pendengaran oleh THT sejak dini. b. Penyakit jantung bawaan, c. Penglihatan :
perlu evaluasi sejak dini.d. Nutrisi : akan terjadi gangguan pertumbuhan pada masa bayi /
prasekolah.e. Kelainan tulang : dislokasi patela, subluksasio pangkal paha /
ketidakstabilanatlantoaksial. Bila keadaan terakhir ini sampai menimbulkan medula spinalisatau
bila anak memegang kepalanya dalam posisi seperti tortikolit, maka perlu pemeriksaan
radiologis untuk memeriksa spina servikalis dan diperlukankonsultasi neurolugis.
2. Pendidikana. Intervensi Dini
Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberi lingkungan yang
memeadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan untuk latihan motorik kasar dan halus
serta petunjuk agar anak mampu berbahasa.Selain itu agar ankak mampu mandiri sperti
berpakaian, makan, belajar,BAB/BAK, mandi,yang akan memberi anak kesempatan.
3. Taman Bermain
8/10/2019 Askep Down Sindrom
http://slidepdf.com/reader/full/askep-down-sindrom 6/10
Misal dengan peningkatan ketrampilan motorik kasar dan halus melalui bermain dengan
temannya, karena anak dapat melakukan interaksi sosialdengan temannya.
4. Pendidikan Khusus (SLB)
Anak akan mendapat perasaan tentang identitas personal, harga diri dankesenangan. Selain
itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan dankemampuan sosial, bekerja dengan baik dan
menjali hubungan baik.
5. Penyuluhan Pada Orang Tua
8/10/2019 Askep Down Sindrom
http://slidepdf.com/reader/full/askep-down-sindrom 7/10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Selama Masa Neonatal Yang Perlu Dikaji :a. Keadaan suhu tubuh terutama masa neonatal b.
Kebutuhan nutrisi / makanc. Keadaan indera pendengaran dan penglihatand. Pengkajian tentang
kemampuan kognitif dan perkembangan mental anak e. Kemampuan anak dalam berkomunikasi
dan bersosialisasif. Kemampuan motorik g. Kemampuan keluarga dalam merawat anak denga
syndrom down terutamatentang kemajuan perkembangan mental anak
2. Pengkajian terhadap kemampuan motorik kasar dan halus
3. Pengkajian kemampuan kognitif dan perkembangan mental
4. Pengkajian terhadap kemampuan anak untuk berkomunikasi
5. Tes pendengaran, penglihatan dan adanya kelainan tulang
6. Bagaimana penyesuaian keluarga terhadap diagnosis dan kemajuan perkembanganmental anak.
B. Diagnosa
1. Perubahan nutrisi (pada neonatus) : kurang dari kebutuhan berhubungan dengankesulitan
pemberian makanan karena lidah yang menjulur dan palatum yangtinggi.
2. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan kemampuan pendengaran yang berkurang.
3. Tidak efektifnya koping keluarga berhubungan dengan faktor finansial yangdibutuhkan dalam
perawatan dan mempuyai anak yang tidak normal.
4. Kurangnya interaksi sosial anak berhubungan dengan keterbatasan fisik dan mentalyang mereka
miliki.
5. Defisit pengetahuan (orang tua) berhubungan dengan perawatan anak syndromdown.
C. Implementasi
1. Berikan nutrisi yang memadaia. Lihat kemampuan anak untuk menelan b. Beri informasi pada
orang tua cara yang tepat / benar dalam memberi makananyang baik c. Berikan nutrisi yang baik
pada anak dengan gizi yang baik.
2. Anjurkan orang tua untuk memeriksakan pendengaran dan penglihatan secara rutin
3. Gali pengertian orang tua mengenai syndrom downa. Beri penjelasan pada orang tua tentang keadaan
anaknya b. Beri informasi pada orang tua tentang perawatan anak dengan syndrom down
4. Motivasi orang tua agar : a. Memberi kesempatan anak untuk bermain dengan teman sebaya
agar anak mudah bersosialisasi b. Memberi keleluasaan / kebebasan pada anak unutk berekspresi
8/10/2019 Askep Down Sindrom
http://slidepdf.com/reader/full/askep-down-sindrom 8/10
5. berikan motivasi pada orang tua agar memberi lingkunga yang memadai pada anak a. Dorong
partisipasi orang tua dalam memberi latihan motorik kasar dan halusserta pentunjuk agar anak
mampu berbahasa b. Beri motivasi pada orang tua dalam memberi latihan pada anak dalam
aktivitassehari-hari.
D. Evaluasi
1. Tidak ada kesulitan dalam pemberian makan pada anak Anak sehingga anak mendapat nutrisi
yang cukup dan adekuat
2. Pendengaran dan penglihatan anak dapat terdeteksi sejak dini dan dapat dievaluasisecara rutin
3. Keluarga turut serta aktif dalam perawatan anak syndrom down dengan baik
4. Anak mampu bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik sehingga anak dapat menjalin
hubungan baik dengan orang lain tidak merasa minder.
5. Pengetahuanorang tua bertambah
8/10/2019 Askep Down Sindrom
http://slidepdf.com/reader/full/askep-down-sindrom 9/10
BAB 1V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan :
1. Down syndrome atau dulu disebut juga mongolism merupakan gangguan padakromosom yang
ditandai dengan cranium kecil, bagian anteroposterior yang mendatar, jembatan hidung yang
dataar, lipatan epikantus, ruas-ruas jari yang pendek, jarak yang lebar antaara jari tangan dan
kaki pertama dan kedua, dan retardasi mental sedang sampai berat,dengan penyakit Alzheimer
yang berkembang pada dekade keempatatau kelima. Kelainankromosom adalah trisomi kromosom 21
yang berhubungan dengan usia ibu yang sudah lanjut.
2. Down syndrome trisomi 21 dan mosaik tidak terkait faktor hereditas, sehingga tidak diturunkan.
3. Down syndromeyang terkait faktor herediter adalah Down syndrome jenis translokasi.
4. Terapi pada penderita Down syndrome lebih terkait dengan latihan kemandirian penderita Down
syndromedan perawatan kesehatan untuk meningkatkanharapan hidup penderita.
B. Saran
Anak tersebut sebaiknya segera diberikan terapi bicara dan latihan fisik, sehingga tetap dapat
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya serta belajar hidupdengan mandiri.
8/10/2019 Askep Down Sindrom
http://slidepdf.com/reader/full/askep-down-sindrom 10/10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Down syndrome. Akses tanggal 12 November 2008, 16:34
dihttp://en.wikipedia.org/wiki/down_syndromeChen, Harold. 2007.
Campbell, A. Neil. 2000. Biologi Jilid I, 5th edition. Erlangga : Jakarta.
Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland, Ed. EGC: Jakarta.
Down Syndrom. Akses tanggal 12 November 2008, 16:30 dihttp://www.emedicine.com/ped/topic615.htm
Down Syndrome. Akses tanggal 12 November 2008, 17:03
dihttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/dispomim.cgi?id=190685
Emery, Alan F.H. 1992. Dasar-Dasar Genetika Kedokteran. Yogyakarta: Yayasan Etensia Medika Mc
Kusick, Victor A. 2008.
Meadow, S. Roy and Simon Newell. 2005. Lecture Notes : Pediatrika, Ed.EMS :Jakarta