Transcript
Page 1: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

ASUHAN KEBIDANANPADA ANAK DENGAN COMMON COLD

DI BPS Ny. SITI NURWATININGSIH, Amd.KebBENDO, MAGETAN

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Pengalaman Belajar Praktek Klinik Kebidanan

Disusun Oleh :

GRESSTA ERDINA NAVARETTANIM. P27824208017

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANANPROGRAM STUDI KEBIDANAN MAGETAN

MAGETAN2010

Page 2: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Kebidanan pada Anak dengan Common Cold

Di BPS Ny. Siti Nurwatiiningsih, Amd.Keb Bendo, Magetan

Disetujui, Pebruari 2010

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

S U P A R J I, SST,M.Pd. NIP.

Pembimbing Praktek

SITI NURWATININGSIH, Amd.Keb.NIP. 19600528 198207 2 001

ii

Page 3: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

laporan ini, “Asuhan Kebidanan pada Anak dengan Common Cold di BPS Ny.

Siti Nurwatiningsih, Amd.Keb. Bendo, Magetan”, dapat tersusun dengan baik.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pengalaman belajar

praktek lapangan di Prodi Kebidanan Magetan.

Dalam penyusunan laporan ini, penyusun mendapat bantuan, pengarahan

dan bimbingan. Untuk itu kami pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibu Nani Surtinah, SST,M.Pd, selaku Karpodi Kebidanan Magetan.

2. Ibu Siti Nurwatinginsih, Amd.Keb, selaku Pembimbing Praktek.

3. Bapak Suparji, SST, M.Pd, selaku Pembimbing Akademik.

4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan laporan

ini.

Penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penyusun

memohon kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan

datang.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Magetan, Pebruari 2010

Penulis

iii

Page 4: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

BAB I LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN .............................................................................. 1

B. ETIOLOGI ..................................................................................... 1

C. FAKTOR PREDISPOSISI ............................................................. 1

D. PATOLOGI ANATOMI ................................................................ 1

E. GEJALA KLINIK .......................................................................... 2

F. DIAGNOSIS BANDING ............................................................... 2

G. KOMPLIKASI ............................................................................... 2

H. PENGOBATAN ............................................................................ 4

I. PENGKAJIAN ............................................................................... 4

J. PERENCANAAN .......................................................................... 6

K. PELAKSANAAN .......................................................................... 8

L. EVALUASI .................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN ........................................................................... 10

II. DIAGNOSA MASALAH .......................................................... 15

III. PERENCANAAN ...................................................................... 15

IV. PELAKSANAAN ...................................................................... 16

V. EVALUASI ................................................................................ 17

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

M.

iv

Page 5: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

BAB I

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN

1. Common cold adalah infeksi primer nesofaring dan hidung yang sering

mengenai bayi dan anak. Penyakit ini bisa juga mengenai orang dewasa, tetapi

berbeda karakteristiknya. Pada bayi dan anak, penyakit ini cendering

berlangsung lebih berat, karena infeksi mencakup daerah sinus para nasal,

telinga tengah dan nesofaring, disertai demam yang tinggi. Sedangkan pada

orang dewasa hanya terbatas dan tidak menimbulkan demam tinggi

(Ngastiyah, 1997 : 12).

2. Common cold ialah infeksi dinasofaring dan hidung yang sering dijumpai

pada bayi dan anak (FKUI, 1985 : 603).

B. ETIOLOGI

Penyebab penyakit ini adalah virus. Masa menular penyakit ini beberapa jam

sebelum gejala timbul sampai 1-2 hari sesudah hilangnya gejala. Komplikasi

timbul akibat invasi bakteri patogen. Biasanya pneumococcus, streptococcus, dan

staphylococcus. Masa tunai 1-2 hari (FKUI, 1985 : 604).

C. FAKTOR PREDISPOSISI

Kelebihan dan gizi buruk, anemia, dan kedinginan. Walaupun umur bukan faktor

yang menentukan daya rentang, normal infeksi sekunder lebih banyak dijumpai

pada anak kecil. Penyakit ini sering diderita pada waktu pergantian musim (FKUI,

1985 : 604.

D. PATOLOGI ANATOMI

Terjadi pembengkakan pada submukosa hidung yang disertai vasodilatasi

pembuluh darah. Terdapat infitasi leukosit, mula-mula sel mononukleus

kemudian juga polimer tonukleus. Sel epitel banyak yang lepas dan regenerasi

epitel sel bayi terjadi setelah lewat stadium akut (Ngastiyah, 1997 : 12).

1

Page 6: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

E. GEJALA KLINIK

Berupa gejala nasofariing dengan pilek, batuk sedikit dan kadang-kadang bersin.

Dan hidung keluar secret cair dan jernih yang dapat kental dan purulen bila terjadi

infeksi sekunder oleh kokus. Secret itu sangat merangsang anak kecil. Sumbatan

hidung (kongesti) menyebabkan anak bernapas melalui mulut dan anak menjadi

helisah. Pada anak yang lebih besar kadang-kadang didapat rasa nyeri pada otot,

pusing dan anoreksia. Sumbatan hidung disertai lendir tenggorok yang kering

menambah rasa nyeri (FKUI, 1985 : 605).

F. DIAGNOSIS BANDING

Pertama kali diingat bahwa nasofaring timbul pada keadaan dini dari banyak

infeksi menular pada anak. Rinitis alergika tidak disertai demam, secret hidung

biasanya tidak menjadi purulen, bersin terus-menerus dan rasa gatal di hidung dan

mata. Secret hidung yang purulo-sanguinous dengan gangguan pernapasan

melalui hidung perlu dipikirkan difteria benda asing atau ulkus dalam hidung.

Rinitis khas dengan secret mukosa purulen kadang-kadang berdarah pada minggu

pertama masa neonatus perlu dipikirkan sifilis congenital (FKUI, 1985 : 605).

G. KOMPLIKASi

1. Sinusitis Paranasal

Gejala umum lebih berat, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri tekan

biasanya di daerah sinus frontalis dan maksilaris. Prognosis dapat ditegakkan

dengan pemeriksaan foto rontgen dan transiluminasi besar. Proses sinusitis

sering menjadi kronis dengan gejala malase, cepat lelah, dan sukar

berkonsentrasi pada anak besar. Kadang-kadang disertai sumbatan hidung dan

nyeri kepala yang hilang timbul, bersin yang terus-menerus disertai secret

purulen dapat unilateral maupun bilateral, komplikasi sinusitis harus

dipikirkan apabila didapat pernapasan melalui mulut yang menetap dan

rangsang faring yang menetap tanpa sebab yang jelas. Pengobatan dengan

antibiotika (FKUI, 1985 : 604).

2

Page 7: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

2. Dapat terjadi penutupan tuba eustachius dengan gejala tuli atau infeksi

langsung ke daerah telinga dan menyebabkan otitis media akut gelisah OMA

pada anak kecil dan bayi dapat disertai suhu badan yang mendadak tinggi,

kadang-kadang menyebabkan kejang demam, anak sangat gelisah, terlihat

nyeri saat kepala digoyangkan atau memegang telinga. Kadang-kadang hanya

ditemukan gejala demam, gelisah dan kadang-kadang disertai gejala muntah

dan diare.

Diagnosis :

Dengan pemeriksaan otoskop terlihat membrane tymphani serum dan

kemerahan. Bila eksudat terkumpul di daerah tengah, membran timpani

terlihat menonjol.

Bila sentralis dilakukan bila penderita tidak membaik setelah pemberian

antibiotika 48-72 jam. Bila tidak dilakukan para sentralis, membrane timpani

akan pecah sendiri dan terjadi otitis media perfora.

Faktor yang menyebabkan OMA sering dijumpai pada bayi dan anak kecil

ialah :

a. Tuba eustachius pendek, relatif lebar dan lurus, sehingga merintangi

penyaluran secret.

b. Membiarkan anak selalu telentang, selain memudahkan pembesaran

infeksi, juga merintangi penyaluran secret.

c. Hipertrofi kelenjar lymphoid nasofaring akibat infeksi saluran napas atau

akibat alergi dapat menutupi tuba eustachius.

d. Rambt getar tuba penolak kuman belum berkembang sempurna. Infeksi

telinga maupun jantung dapat berlanjut menjadi mastoiditis atau infeksi

gangguan saraf pusat.

3. Penyebaran infeksi nasofaring ke bawah dapat menyebabkan radang saluran

napas bagian bawah seperti trakeitis, brakitis, dan bronkopneumania (FKUI,

1985 : 605).

3

Page 8: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

H. PENGOBATAN

Hanya simptomatik yaitu hanya diberikan ekspektoran untuk mengatasi batuk,

sedatifum untuk menenangkan dan antipiretik untuk menurunkan panas penderita.

Obstruksi hidung bayi sangat sukar diobati. Penghisapan lendir dari hidung

dengan berbagai alat tidak efktif dan biasanya berbahaya. Cara terbaik penyaluran

secret ialah mengusahakan posisi yang dalam “prono position”. Pada anak besar

dapat diberikan tetes hidung larutan efedrin 1%. Bila ada infeksi sekunder

diberikan antibiotika. Batuk yang produktif (pada bronchitis dan trachitis)

merupakan kontra indikasi pemberian antitusif (misal kodein) karena depresi

pusat batuk dan pusat muntah, mudah terjadi penumpukan secret, sehingga dapat

terjadi bronkopneumonia (FKUI, 1985 : 605).

I. PENGKAJIAN

1. Data Obyektif

a. Biodata

Common cold sering dijumpai pada bayi dan anak, walau umur bukan

faktor yang menentukan daya rentan (FKUI, 1985 : 604).

Pada orang dewasa jarang ada demam, tetapi pada bayi dan balita, suhu

badan mencapai 38-39oC (Depkes RI, 1986).

b. Kekluhan Utama

Panas, lesu, nyeri kepala, sakit menelan, pilek, ingus encer jernih, hidung

tersumbat dan nyeri otot (FKUI, 1982 : 258).

c. Riwayat Kesehatan

Kelelahan, gizi buruk, anemia dan kedinginan merupakan faktor

predisposisi (FKUI, 1982 : 258).

d. Riwayat Tumbuh Kembang

Pertumbuhan fisik pada anak umur 7 bulan :

- BB :

:

- TB :

:

4

Page 9: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

- LK :

:

e. Riwayat Imunisasi

Umur Jenis Imunisasi

0-7 hari1 bulan2 bulan3 bulan4 bulan9 bulan

Hepatitis B1

BCGHB2, DPT1, Polio1

HB3, DPT2, Polio2

DPT3, Polio3

Campak, Polio(Depkes RI dan JKA, 1997 : 27)

f. Pola Kebiasaan Sehari-hari

1) Nutrisi

Sering didapatkan adanya anoreksia, sebaiknya makan dan minum

lebih banyak dalam bentuk lunak cair dan hangat (Depkes RI, 1985 :

605).

2) Eliminasi

Kadang-kadang didapatkan gejala muntah dan diare (FKUI, 1985 :

605).

3) Istirahat

Istirahat dan tidur sering terganggu adanya demam dan gelisah.

4) Personal Hygiene

Hindari kontak dengan penderita batuk pilek.

Sebaiknya tidak merokok di dekat anak.

Menjaga kebersihan lingkungan dan sirkulasi udara.

(Depkes RI, 2000)

2. Data Obyektif

a. Keadaan : Composmentis, gelisah.

b. Tanda-tanda Vital

Suhu : sering disertai demam.

Nadi : meningkat sesuai dengan kenaikan suhu.

Respirasi : napas cepat/sukar bernapas.

5

Page 10: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

Dikatakan napas cepat jika :

Umur <2 bulan R : 60x /menit atau lebih

Umur 2 bulan-1 tahun R : 50x /menit atau lebih

Umur 1-5 tahun R : 40x /menit atau lebih

(Depkes RI, 2000 : 24)

c. Pemeriksaan Fisik

Kepala

- Hidung : Hidung tersumbat, keluar secret jernih, dapat kental

atau purulen.

- Mulut : Tampak anak bernapas melalui mulut.

- Telinga : Dapat terjadi OMA.

Leher : Selaput lendir tenggorokan kering dan menambah rasa

nyeri.

Dada : Terdapat cekungan dada diantara iga dan ulu hati.

Ekstremitas : Didapatkan adanya nyeri pada otot.

(FKUI, 1985 : 604)

d. Pengobatan

Sebenarnya tidak ada yang spesifik, karena merupakan penyakit yang

sembuh sendiri. Secara konservatif dapat diberikan :

1) Analgetika, antipiretika.

2) Antihistamin.

3) Obat tetes hidung/dekongestan yang berisi vasokonsilder.

4) Robonansia.

5) Bila ada tanda-tanda faringitis atau komplikasi.

e. Masalah yang mungkin timbul

1) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan batuk pilek.

2) Gangguan suhu berhubungan dengan komplikasi oleh invasi bakteri

(Ngastiyah, 2000 : 14-15).

6

Page 11: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

J. PERENCANAAN (Menurut Ngastiyah, 1997 : 14-15 dan Ngastiyah, 2006 :

31-34)

1. Diagnosa/masalah : Anak common cold dengan keadaan umum lemah.

Tujuan : - Kondisi umum anak menjadi lebih baik.

Kriteria : - Keadaan umum anak baik.

- Anak tidak tampak lemah.

- Anak merasa nyaman.

Intervensi :

a. Jelaskan hasil pemeriksaan.

R/ Ibu mengerti keadaan anaknya.

b. Jelaskan pada ibu tentang penyakit anaknya.

R/ Ibu mengerti penyakit anaknya dan tidak cemas lagi.

c. Anjurkan ibu memberikan ASI dan makanan tambahan lainnya.

R/ Makanan bergizi akan meningkatkan daya tahan tubuh.

d. Anjurkan ibu untuk memberikan istirahat pada anaknya.

R/ Mengurangi aktifitas, sehingga tidak memperparah penyakit.

e. Berikan obat sesuai terapi dan ajarkan cara pemberiannya.

R/ Menghilangkan gejala yang timbul.

2. Diagnosa/masalah : Tidak efektifnya jalan napas sehubungan tertahannya

secret saluran pernapasan.

Tujuan : - Dalam 3 hari anak sembuhdan tidak terjadi komplikasi.

- Anak dapat bernapas normal kembali.

Kriteria : - Secret pada hidung berkurang.

- Pernapasan normal.

- Suhu tubuh normal (36-37oC).

- Anak tidak rewel.

Intervensi :

a. Beritahu ibu untuk membersihkan lendir pada hidung.

R/ Membersihkan jalan napas dari lendir.

b. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI dan makanan tambahan.

R/ Makanan bergizi akan meningkatkan daya tahan tubuh.

7

Page 12: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

c. Anjurkan pada ibu untuk memberi obat gosok.

R/ Memberi rasa hangat.

d. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap dengan kepala bayi miring dan

lubang hidungnya masih terbuka.

R/ Untuk mengurangi hidung yang tersumbat.

e. Gantungkan kapas yang ditetesi minyak kayu putih di depan hidung bayi

atau penitikan pada baju bayi.

R/ Minyak kayu putih mempunyai bau yang khas dan bisa membuat

napas lega.

3. Diagnosa/masalah : Hipertermi sehubungan dengan invasi virus.

Tujuan : - Suhu tubuh kembali normal.

Kriteria : - Suhu normal (36-37oC).

- Muka tidak kemerahan.

- Tidak hangat pada sentuhan.

Intervensi :

a. Anjurkan ibu untuk memberikan kompres hangat pada tubuh, khususnya

pada aksila dan lipatan paha.

R/ Melancarkan darah dan suhu kembali normal.

b. Anjurkan kepada ibu untuk memberikan pakaian tipis dan menyerap

keringat.

R/ Pakaian tipis dapat menurunkan suhu tubuh dan memberi rasa

nyaman.

c. Anjurkan pada ibu untuk memberikan air putih setelah menyusui.

R/ Mencegah dehidrasi dan moniliasis.

d. Berikan obat antipiretik.

R/ Antipiretik menurunkan suhu tubuh.

K. PELAKSANAAN

1. Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh yang telah disusun

dilaksanakan secara efisien dan aman.

2. Tindakan yang dilakukan dalam memberikan asuhan pada anak sakit sesuai

dengan rencana yang telah disusun berdasarkan diagnosa dan masalah yang

timbul (Depkes RI, 1995 : 11).

8

Page 13: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

L. EVALUASI

Pada langkah ini dilakukan evaluasi, keefektifan dan asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi

sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan di dalam diagnosa

dan masalah.

Langkah evaluasi dalam asuhan kebidanan didokumentasikan dalam bentuk

SOAP :

S : Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data melallui

anamnesa.

O : Menggambarkan pendokumentasian hasil lab dan tes diagnostic lain yang

dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assessment.

A : Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa data dan menginterpretasi

S dan O dalam suatu identifikasi.

- Diagnosa masalah.

- Antisipasi diagnosa lain/masalah potensial.

P : Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi

berdasarkan assessment.

(Pusdiknakes-WHO-JPIEGO, 2001 : 1-41)

9

Page 14: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

BAB II

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

Tanggal pendataan : 30-10-2010, pukul 07.00WIB

Tempat pendataan : BPS Ny. Siti Nurwatiningsih, Amd.Keb

Bendo, Magetan

A. Pengumpulan Data

1. Data Subyektif

a. Biodata

Anak

Nama : An.”C”

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 7 bulan

Anak ke : 1

Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat :

Penanggung Jawab

Istri Suami

Nama : Ny.”Y” Tn.”S”

Umur : 25 tahun 32 tahun

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : IRT Swasta

Penghasilan : - Rp. 1.000.000,-/bln

Alamat :

b. Riwayat Kesehatan Anak

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan sejak 3 hari yang lalu anaknya batuk, pilek, dan

badannya panas.

10

Page 15: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

2) Riwayat Kesehatan yang Lalu

Klien merupakan anak pertama dikandung ibu cukup bulan.

Selama hamil, ibu periksa rutin ke bidan, mendapat suntik TT 2x,

tablet tambah darah, calk, tablet yodium, dan multivitamin.

Selama hamil, ibu tidak pernah menderita penyakit dengan gejala

seriing lapar, haus, dan seriing makan (DM), tekanan darah tiinggi

dan dan pusing yang hebat (hipertensi), sering berdebar dan

berkeringat pada malan hari, nyeri dada dan mudah lelah saat

beraktifitas (jantung), jika ada bagian yang terluka, darah sukar

membeku (hemofili), sesak napas dan mengei (asma), batuk lama

tidak sembuh-sembuh dan batuk berdarah (TBC), mata dan

seluruh tubuh kuning (hepatitis), nyeri, panas, gatal pada daerah

genetalia, keputihan berlebihan, gatal dan berbau, serta nyeri saat

kencing (PMS). Pada waktu hamil muda, ibu mengeluh mual

muntah tetapi tidak sampai berlebihan.

c. Riwayat Kelahiran

Bayi lahir di BPS, ditolong bidan, lahir cukup bulan, langsung

menangis, BB : 4.000 gram, PB : 49 cm, plasenta lahir spontan dan

lengkap, tidak ada perdarahan.

d. Riwayat Tumbuh Kembang

- Umur 1 bulan, anak bisa menatap ke ibu, mengeluarkan suara,

tersenyum, bergerak aktif, serta bereaksi terkejut terhadap suara

keras.

- Umur 2 bulan, anak bisa membalas senyuman ketika diajak bicara

atau tersenyum, suka tertawa keras dan mengoceh spontan.

- Umur 3 bulan, anak bisa telungkup, mengangkat kepala, dan

menggenggam.

- Umur 4-5 bulan, mengeluarkan suara gembira, tersenyum ketika

melihat mainan/gambar.

- Umur 6-7 bulan, duduk, belajar berdiri, merangkak, dan makan

kue sendiri.

11

Page 16: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

e. Riwayat Imunisasi

- Umur 0 hari : Hepatitis B0

- Umur 1 bulan : BCG

- Umur 2 bulan : HB2, DPT1, Polio1

- Umur 3 bulan : HB3, DPT2, Polio2

- Umur 4 bulan : DPT3, Polio3

f. Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita

Ibu mengatakan anaknya pernah batuk, pilek, panas tetapi tidak lama.

Anak tidak pernah menderita penyakit dengan gejala sering haus,

sering kenciing (DM), mata dan seluruh tubuh kuning (hepatitis),

batuk lama tak sembuh-sembuh dan berdarah (TBC), darah sukar

membeku (hemofili), sesak napas (asma), nyeri dada dan mudah lelah

(jantung), tekanan darah tinggi (hipertensi).

g. Data Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga tidak ada yang sedang menderita sakit batuk pilek.

Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit dengan gejala

sering lapar, sering haus (DM), tekanan darah tinggi dan pusiing

hebat (hipertensi), sering berdebar dan berkeringat pada malam hari,

nyeri dada dan mudah lelah (jantung), jika ada bagian tubuh yang

terluka, darah sukar membeku (hemofili), sesak napas dan mengi

(asma), batuk lama tidak sembuh-sembuh dan batuk berdarah (TBC),

mata dan seluruh tubuh kuning (hepatitis), nyeri, panas,gatal pada

daerah genetalia, keputihan yang berlebihan, gatal dan berbau serta

nyeri saat kencing (PMS).

h. Pola Kebiasaan Sehari-hari

1) Nutrisi

Sebelum sakit : Minum ASI dan makanan tambahan, menetek

10x/hari.

Selama sakit : Minum ASI dan porsi makanan tambahan

berkurang (nasi tim, daging, dan sayur (bayam)).

12

Page 17: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

2) Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit : Tidur siang 2 jam, tidur malam 9 jam.

Selama sakit : Bayi tidak bisa tidur dan sering rewel karena

hidungnya tersumbat.

3) Aktifitas

Sebelum sakit : Bayi bergerak aktif dan riang.

Selama sakit : Ibu mengatakan bayi nampak lemas.

4) Eliminasi

Sebelum sakit : BAB 1x sehari, warna kuning trengguli,

konsistensi lembek, tidak ada keluhan, BAK 5-

6x sehari, warna kuning jernih, konsistensi

encer, tidak ada keluhan.

Selama sakit : BAB 1x sehari, warna kuning trengguli,

konsistensi lembek, tidak ada keluhan, BAK 3-

4x sehari, warna kuning jernih, konsistensi

encer, tidak ada keluhan.

5) Personal Hygiene

Sebelum sakit : Mandi 2x sehari, keramas 2x seminggu, ganti

baju 2x sehari, setelah BAB dan BAK, anak

diceboki oleh ibu dengan air bersih.

Selama sakit : Bayi hanya dibersihkan dengan waslap yang

dibasahi air hangat, ganti baju 2x sehari, setelah

BAB dan BAK, anak diceboki dengan air bersih.

2. Data Objektif

a. Keadaan umum lemah, kesadaran komposmentis.

b. Tanda-tanda vital

S : 37,2oC

N : 84x /menit

R : 22x /menit

c. BB : 9,5 kg

PB : 63,5 cm

13

Page 18: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

d. Pemeriksaan fisik

- Kepala : Bersih, rambut warna hitam, penyebaran merata,

tidak mudah rontok, tidak ada benjolan.

- Muka : Tampak kemerahan.

- Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda,

kelopak mata tidak cekung.

- Hidung : Keluar secret bening, encer, tidak atresia koana.

- Mulut : Bersih, tidak ada sermen yang keluar, tidak ada

komplikasi (bayi tidak menangis ketika telinga

ditekan).

- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid, dan

tidak ada pembendungan vena jugularis.

- Dada : Simetris, napas tidak teratur, tidak ada wheezing dan

ronchi.

- Abdomen : Tidak kembung, tidak ada kelainan.

- Genetalia : Bersih, tidak ada luka.

- Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.

- Kulit : Teraba panas.

e. Hubungan anak dengan keluarga

Sebelum sakit : Anak mau diajak siapa saja.

Selama sakit : Anak hanya mau diajak ibu.

f. Hubungan anak dengan petugas

Anak tampak takut dengan petugas dan rewel saat dilakukan

pemeriksaan.

B. Analisa Data

No Diagnosa/Masalah Data Dasar

1. Bayi sakit dengan common cold, KU lemah, kesadaran komposmentis, status gizi baik, prognosa baik.

DS : - Ibu mengatakan anaknya yang berumur 7 bulan, sejak 3 hari yang lalu batuk, pilek dan panas.

- Ibu mengatakan anaknya tampak lemah selama sakit.

- Ibu mengatakan anak rewel

14

Page 19: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

No Diagnosa/Masalah Data Dasar

Potensial terjadi tidak efektifnya jalan napas sehubungan dengan tertahannya secret pada saluran pernapasan.

karena hidungnya tersumbat.DO : - TTV

S : 37,2oCN : 84x /menitR : 22x /menit

- Anak tampak lemah.- Keluar secret dari hidung dan

kadang-kadang batuk.- Pernapasan tidak teratur.- Ada pernapasan lewat mulut.

II. DIAGNOSA MASALAH

Anak 7 bulan, laki-laki, status gizi baik dengan common cold, dengan masalah

tidak efektifnya jalan napas sehubungan dengan tertahannya secret pada saluran

pernapasan. Prognosa baik.

III. PERENCANAAN

Diagnosa/masalah : Anak dengan common cold dengan keadaan umum lemah,

status gizi baik, dengan masalah tidak efektifnya jalan napas sehubungan dengan

tertahannya secret pada saluran pernapasan.

Tujuan : - Kondisi umum anak menjadi lebih baik.

- Dalam 3 hari, anak sembuh dan tidak terjadi komplikasi.

- Anak dapat bernapas normal kembali.

Kriteria : - KU anak baik

- Anak tidak tampak lemah.

- Anak merasa nyaman.

- Secret pada hidung berkurang.

- Pernapasan normal.

- Anak tidak rewel.

Intervensi :

a. Jelaskan hasil pemeriksaan.

R/ Ibu mengerti keadaan anaknya.

15

Page 20: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

b. Jelaskan pada ibu tentang penyakit anaknya.

R/ Ibu mengerti tentang penyakit anaknya dan tidak cemas lagi.

c. Anjurkan ibu memberikan ASI dan makanan tambahan lainnya.

R/ Makanan bergizi akan meningkatkan daya tahan tubuh.

d. Anjurkan ibu untuk memberikan istirahat pada anaknya.

R/ Mengurangi aktifitas, sehingga tidak memperparah penyakitnya.

e. Beritahu ibu untuk membersihkan lender pada hidung dengan tissue.

R/ Membersihkan jalan napas dari lender.

f. Anjurkan pada ibu untuk memberi obat gosok.

R/ Memberi rasa hangat.

g. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap dengan kepala bayi miring dan

lubang hidungnya masih terbuka.

R/ Mengurangi hidung yang tersumbat.

h. Berikan obat sesuai terapi dan ajarkan cara pemberiannya.

R/ Menghilangkan gejala yang timbul.

IV. PELAKSANAAN

Tanggal 30-01-2010, pukul 07.15 WIB.

Diagnosa/masalah

Anak common cold, dengan keadaan umum lemah, status gizi baik, dengan

masalah tidak efektifnya jalan napas sehubungan dengan tertahannya secret pada

saluran pernapasan.

Implementasi :

a. Menjelaskan hasil pemeriksaan.

b. Menjelaskan pada ibu tentang penyakit anaknya bahwa ini dapat berkembang

menjadi penyakit yang berat jika tidak diobati, terutama pada saat daya tahan

tubuh anak turun.

c. Menganjurkan ibu memberikan ASI dan makanan tambahan lain.

d. Menganjurkan ibu memberikan istirahat cukup pada anaknya.

e. Memberikan obat sesuai terapi (selama 3 hari).

- Puyer : CTM, Democilin, Amoxilin 3x1 bungkus /hari

- Vitamin : hufavit calc 1x1 sendok takar

f. Memberitahu ibu untuk membersihkan lendir pada hidung.

16

Page 21: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

g. Menganjurkan ibu untuk memberi obat gosok.

h. Membaringkan bayi dengan posisi terngkurap dengan kepala bayi miring dan

lubang hidungnya terbuka.

i. Menggantungkan kapas minyak kayu putih di depan hidung bayi.

V. EVALUASI

1. Tanggal 30-01-2010, pukul 07.30 WIB

Diagnosa/masalah : Anak common cold, dengan keadaan umum lemah, status

gizi baik, dengan masalah tidak efektifnya jalan napas sehubungan dengan

tertahannya secret pada saluran pernapasan.

S : - Ibu mengatakan sudah mengerti penjelasan petugas mengenai

penyakit anaknya dan cara pemberian obat.

- Ibu mengatakan akan melaksanakan anjuran petugas.

- Ibu mengatakan mengerti cara mengatasi hidung yang tersumbat

pada anak.

- Ibu mengatakan akan memberikan obat sesuai dosis.

O : - Ibu mampu mengulang kembali penjelasan petugas mengenai

penyakit anaknya dan cara pemberian obat.

- Ibu mampu menjawab pertanyaan petugas.

- Anak tampak lemah, keluar secret dari hidung.

- TTV

S : 37,2oC

N : 84x /menit

R : 22x /menit

- Ibu terlihat membersihkan lendir dari hidung anak.

- Secret warna jernih dan encer keluar dari hidung anak.

- Pernapasan tidak teratur dan terlihat pernapasan melalui mulut.

A : Masalah belum teratasi, pengetahuan ibu mengenai penyakit anaknya

bertambah.

P : - Memotivasi ibu untuk melaksanakan anjuran petugas.

- Menganjurkan ibu untuk memberikan obat secara teratur.

- Menganjurkan ibu untuk kembali ke petugas kesehatan jika 3 hari

anak belum sembuh.

17

Page 22: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2000. Pelatihan Asuhan Persalinan Dasar. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI : Jakarta.

Ngastiyah. 2000. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.

Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.

Staff Pengajar FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Infomedika.

18

Page 23: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

Lampiran

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Kesehatan BalitaSub Pokok Bahasan : Gizi Seimbang Bagi BalitaSasaran : Ibu Balita (Ny.”Y”)Waktu : Tanggal 30-01-2010, Pukul 07.30 WIBTempat : BPS Ny. Siti Nurwatiningsih, Amd.Keb MagetanTPU : Setelah diberikan penyuluhan, ibu mengerti dan mau memberikan stimulasi pada anaknya.

No TPK Pokok Materi Kegiatan Penyuluhan Metode Media Evaluasi

Setelah diberi penyuluhan tentang gizi seimbang, diharapkan ibu bayi dapat :

1. Mengerti tentang maksud dari gizi seimbang

Pengertian gizi seimbang.

Menjelaskan pengertian gizi seimbang, yaitu makanan yang dikonsumsi balita dalam satu hari yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga; zat pembangun dan zat pengatur yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.

CTJ Materi

Tes lisan

2. Mengerti tentang maksud dari gizi seimbang.

Kebutuhan gizi bayi.

Menjelaskan kebutuhan gizi bayi, antara lain : energi, protein, lemak, vitamin dan mineral.

CTJ Materi

Tes lisan

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bayi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan bayi.

Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bayi, yaitu antara lain :- Faktor dalam : Jumlah dan mutu makanan, kesehatan balita

(ada tidaknya penyakit).- Faktor luar : tingkat ekonomi, pendidikan, perilaku

(orangtua/pengasuh), sosial budaya/kebiasaan, kesediaan bahan makanan di rumah tangga.

CTJ Materi

Tes lisan

1

Page 24: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

No TPK Pokok Materi Kegiatan Penyuluhan Metode Media Evaluasi

4. Mengetahui dan berusaha mencegah akibat gizi yang tidak seimbang bagi bayi.

Akibat gizi tidak seimbang.

Menjelaskan tentang akibat tidak seimbang pada bayi, yaitu antara lain :- Gizi lebih : masalah ini disebabkan karena konsumsi

makanan yang melebihi dari yang dibutuhkan, terutama konsumsi lemak yang tinggi dan makanan dari gula murni.

- Gizi kurang : yang disebabkan karena konsumsi makanan yang tidak mencukupi kebutuhannya dalam waktu tertentu.

- Gizi buruk : bila kondisi gizi kurang berlangsung lama, maka akan berakibat semakin berat tingkat kekurangannya.

- Anemia Gizi Besi (AGB) : penyakit ini lebih dikenal penyakit kurang darah, yang disebabkan kekurangan zat besi dalam jumlah yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.

- Kekurangan vitamin A : disebabkan konsumsi vitamin A tidak mencukupi kebutuhannya.

- Gangguan akibat kekurangan Yodium (GAKY) : GAKY disebabkan karena konsumsi yodium tidak mencukupi kebutuhan.

STJ Materi

Tes lisan

5. Mengetahui dan mengerti tentang prinsip penyusunan menu pada bayi.

Prinsip penyusunan menu pada bayi.

Menjelaskan tentang prinsip penyusunan menu pada bayi, antara lain :- Energi diberikan tinggi untuk menyediakan energi yang

cukup agar protein tidak dipecah menjadi energi. Contoh bahan makanan penghasil energi (karbohidrat) : beras, jagung, sagu, ubi, singkong, roti, sukun, gula murni.

- Protein diberikan tinggi untuk menunjang pertumbuhan dan menggantikan apabila terdapat sel-sel yang rusak. Contoh bahan makanan sumber protein hewani : daging, ikan, ayam, hati, telur, susu dan hasil olahnya, dll. Contoh bahan makanan protein nabati : kacang-kacangan, tempe, tahu.

- Lemak diberikan cukup untuk menyediakan alat transport vitamin larut lemak. Contoh bahan makanan sumber lemak : daging berlemak, margarine, minyak goring, jerohan, keju, dll.

CTJ Materi

Tes lisan

2

Page 25: Askeb Anak Common Cold - Gressta e.n

No TPK Pokok Materi Kegiatan Penyuluhan Metode Media Evaluasi

No TPK Pokok Materi Kegiatan Penyuluhan Metode Media Evaluasi

- Vitamin dan mineral cukup untuk menunjang proses metabolism tubuh. Contoh bahan makanan sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah-buahan.

- Cairan dan serat yang cukup untuk melancarkan proses defekasi.

6. Mengerti dan dapat menerapkan di rumah tentang maksud dari pesan-pesan gizi seimbang.

Pesan-pesan gizi seimbang.

Menjelaskan tentang pesan dasar gizi seimbang bagi bayi, yaitu ;- Makanlah aneka ragam makanan untuk bayi.- Makanlah makaan untuk memenuhi kecukupan energi bayi.- Gunakan garam beryodium untuk makanan bayi.- Makanlah makanan sumber zat besi untuk bayi.- Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan.- Biasakan makan pagi untuk bayi.- Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya untuk

bayi.- Bacalah label pada makanan yang dikemas untuk bayi.

CTJ Materi

Tes lisan

3


Top Related