ARTIKEL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
PELATIHAN PEMANFAATAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER BAGI GURU PENJASORKES SD SE-KOTA YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
Ahmad Rithaudin, M.Or Komarudin, M.A
Yuyun Ari Wibowo, M.Or
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
2
PELATIHAN PEMANFAATAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER BAGI GURU PENJASORKES SD SE-KOTA YOGYAKARTA
Oleh:
Ahmad Rithaudin, M.Or Komarudin, M.A
Yuyun Ari Wibowo, M.Or
Abstrak Kegiatan PPM ini dilatarbelakangi oleh permasalahan perlunya
penyebarluasan informasi yang merata kepada sekolah mengenai ilmu pengetahuan serta keterampilan yang diharapkan bisa memperkaya materi pembelajaran pendidikan jasmani. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan tentang pemanfaatan multimedia berbasis komputer bagi guru penjasorkes SD Se-Kota Yogyakarta. Model kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini adalah dengan memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk merancang, menyusun serta menghasilkan produk media pembelajaran yaitu berupa video pembelajaran dan powerpoint interaktif. Subyek dalam pengabdian ini adalah guru penjas orkes yang yang tergabung dalam kegiatan KKG mata pelajaran Penjasorkes SD di wilayah Kota Yogyakarta. Kegiatan PPM ini dilakasankan pada tanggal 26-27 Juni 2015. Hasil yang didapatkan yaitu telah tersampaikannya materi pelatihan yang mencakup materi teori dan praktik. Materi teori teori tentang media pendidikan, tips powerpoint yang efektif, adapun materi praktik yang disampaikan yaitu tentang pembuatan video pembelajaran dan pembuatan powerpoint interaktif.
Kata Kunci: pelatihan, multidemia komputer, guru penjasorkes. PENDAHULUAN
Suksesnya sebuah pembelajaran pendidikan jasmani (pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan/PJOK-sering disebut dalam kurikulum) dipengaruhi oleh
beberapa faktor, faktor-faktor tersebut diantaranya adalah pemanfaatan media
pembelajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi (Sadiman, dkk, 2008: 7). Pada dunia pendidikan jasmani
dapat disumsikan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses
pembelajaran pendidikan jasmani dapat berjalan lebih baik jika dibandingkan
tanpa media.
3
Pembelajaran pendidikan jasmani mempunyai karakteristik yang relatif
berbeda dengan bidang studi lain di sekolah. Beberapa karakteristik tersebut
diantaranya adalah, pembelajaran pendidikan jasmani menggunakan aktivitas
gerak sebagai sarana utama untuk belajar dan mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran pendidikan jasmani juga memerlukan sarana dan prasarana yang
spesifik untuk mendukung pembelajaran yang dilakukan. Serta pembelajaran
pendidikan jasmani juga memerlukan penggunaan media pembelajaran yang
spesifik dalam proses pembelajarannya.
Pada umumnya media dalam pembelajaran pendidikan jasmani digunakan
oleh guru secara langsung pada saat pembelajaran di lapangan, adapun media
tersebut biasanya berbentuk gambar, poster ataupun banner (gambar diam/pasif).
Berdasar kurikulum tahun 2013, Sekolah Dasar memiliki alokasi waktu untuk
pembelajaran pendidikan jasmani (pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan/PJOK-sering disebut dalam kurikulum) sebanyak empat (4) jam
pembelajaran. Hal ini seperti yang tertera dalam gambar di bawah ini;
Elemen Perubahan
ElemenDeskripsi
SD SMP SMA SMKStruktur Kurikulum (Mata pelajarandan alokasi waktu)(ISI)
• Holistik dan integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya)
• Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains
• Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6
• Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• TIK menjadi media semua matapelajaran
• Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler
• Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10
• Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan
• Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa
• Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini
• Penyeragaman mata pelajaran dasar umum
• Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan Industri
• Pengelompokkan mata pelajarn produktif sehingga tidak terlau rinci pembagiannya
39
39 Gambar 1. Elemen perubahan dalam kurikulum 2013. Sumber: Wamendik (2013).
4
Berdasar gambar tersebut di atas dapat diketahui bahwa alokasi waktu
pembelajaran penjas di sekolah adalah 4 jam perminggu. Berdasar pengamatan di
sekolah, alokasi waktu tersebut tidak sepenuhnya dimanfaatkan guru/ disetting
oleh sekolah untuk digunakan sebagai materi pembelajaran di lapangan, akan
tetapi terdapat alokasi khusus (1 jam pembelajaran) dimana waktu pembelajaran
tersebut dilakukan di kelas. Dengan demikian maka guru juga perlu menyaiapkan
materi pembelajaran yang mengakomodir bagi siswa untuk belajar di kelas.
Sehingga peran media dalam pembelajaran di kelas ini diharapkan sangat
mendukung.
Selain digunakan sebagai media pembelajaran di kelas, sebagai seorang
guru yang professional, guru juga perlu memiliki keterampilan untuk
memanfaatkan media pembelajaran (dalam hal ini media komputer) untuk
menambah kompetensinya terutama dalam kompetensi profesional. Salah satu
kompetensi guru yang perlu dikembangkan sebagai salah satu kompetensi
professional adalah kemampuan untuk menguasai teknologi informasi dalam
pembelajaran. Sehingga peningkatan atau penambahan kualifikasi seorang guru
untuk menguasai teknologi dan informasi guna menunjang pembelajaran sangatlah
diperlukan. Penguasaan teknologi dan informasi juga bisa digunakan untuk
menunjang kompetensi professional yang lain yaitu dalam penelitian tindakan
kelas. Hal ini bisa menunjang dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, refleksi
dan bahkan pada saat deseminasi dimana guru perlu untuk mempresentasikan
karya penelitiannya dengan baik dan benar. Sehingga, dalam pengabdian ini
direncanakan untuk memberikan pelatihan pemanfaatan multimedia berbasis
komputer bagi guru penjas SD se-Kota Yogyakarta.
LANDASAN TEORI
a. Hakikat Media Pembelajaran
Media pembelajaran saat ini mempunyai peran cukup strategis untuk
membantu tercapainya sebuah tujuan pendidikan. Banyak kasus dalam sebuah
pembelajaran dapat terselesaikan dengan menggunakan media. Media
pembelajaran tersebut dimanfaatkan dalam sebuah penelitian tindakan kelas untuk
5
mengatasi permasalahan yang dihadapi, seperti tujuan yang belum tercapai, minat
siswa yang rendah, dll. Sadiman menyatakan bahwa media pendidikan dalam
proses belajar mengajar mempunyai fungsi sebagai berikut, (2008:18-19);
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3) Penggunaan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak
didik.
4) Kemampuan media untuk memberikan perangsang yang sama,
mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Berdasar pendapat di atas, dapat diketahui bahwa peran media sangatlah
luas cakupannya dalam sebuah pembelajaran atau dalam dunia pendidikan. Ada
berbagai macam/bentuk media pembelajaran yang populer digunakan dalam
sebuah pembelajaran, diantaranya yaitu:
Tabel 1. Jenis/golongan media
No Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran 1 Audio Kaset audio, siaran radio, CD, telepon 2 Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,
gambar 3 Audio-cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis 4 Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT), Film
bingkai (slide) 5 Proyeksi Audio visual
diam Film bingkai (slide) bersuara
6 Visual gerak Film bisu 7 Audio Visual gerak Film gerak bersuara, video/VCD, televisi 8 Obyek fisik Benda nyata, model, specimen 9 Manusia dan
lingkungan Guru, Pustakawan, Laboran
10 Komputer CAI (Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran berbasis komputer).[7]
Sumber: Anderson (1976) dalam www.cantiknya-ilmu.co.cc
Berdasar tabel di atas kemudian dapat dianalisis bahwa sebagian besar dari
media tersebut bisa digunakan atau dimanfaat dengan bantuan sebuah alat yang
bersifat multi media yaitu komputer. Seperti kita ketahui, komputer dapat
dijadikan sebagai media audio, media pendukung untuk mencetak, mendukung
6
media audio dengan pedoman tercetak, menyusun materi untuk ditampilkan dalam
proyeksi visual diam, membantu menyajikan proyeksi audio visual diam,
menyajikan visual gerak, menyajikan media audio visual gerak membuat draft
obyek fisik dan sebagai media untuk membantu pembelajaran secara langsung
atau pembelajaran berbantuan komputer. meskipun sangat banyak fungsi/manfaat
yang bisa diambil dari penggunaan komputer, yang paling penting diantara yang
telah disebutkan di atas adalah faktor manusia sebagai penggerak dari komputer.
komputer tidak akan bisa bermanfaat banyak apabila hanya menjadi hiasan di
meja kerja tanpa pernah digunakan dan mengetahui pedoman penggunaannya.
Sebab, kekuatan komputer bukan pada permasalahan canggih atau tidaknya
komputer tersebut, akan tetapi lebih pada kekuatan dari penggunanya.
b. Multimedia Komputer
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool)
dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya
dan berkomunikasi (Hofstetter, 2001 dalam satriamultimedia.com). selanjutnya
dalam satriamultimedia.com dijelaskan beberapa definisi multimedia menurut
beberap ahli, diantaranya yaitu:
1) Turban, dkk (2002), Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua
media input dan output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik)
animasi, video, teks, grafik dan gambar.
2) Robin & linda (2001), Multimedia adalah alat yang dapat menciptakan
presentasi yang dinamis dan inetraktif yang mengkombinasikan teks,
grafik, animasi, audio dan video.
3) Vaughan (2004), Multimedia adalah beberapa kombinasi dari teks, gambar,
suara, animasi dan video dikirim ke anda melalui komputer atau alat
elektronik lainnya atau dengan manipulasi digital.
Satriamultimedia.com kembali menambahkan bahwa kategori multimedia
dapat didefinisikan kedalam dua kategori yaitu multimedia content production dan
7
multimedia communication. Adapaun penjelasalan dari kedua define tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Multimedia content production merupakan penggunaan beberapa
teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk mengabungkan
media dengan cara baru untuk tujuan komunikasi, yang termasuk dalam
kategori ini adalah: media teks, audio, video, animasi, gambar, interaktif,
special effect.
2) Multimedia communication adalah penggunaan media (massa) seperti
televise, radio, media cetak dan internet untuk mempublikasikan material
publikasi, berita, pendidikan dll, adapaun yang termasuk dalam kategori
ini adalah, TV, radio, Film, dll.
Berdasar pada penjelasan di atas, maka akan dibatasi bahwa dalam
pengabdian ini jenis multimedia yang akan digunakan adalah jenis multimedia
content production, yang mana dalam pengabdian ini akan mencoba memberikan
materi yang berkaitan dengan penyusunan materi pembelajaran berbasis
penggabungan antara teks, audio, video dalam bentuk powerpoint dan moviemaker.
c. Kompetensi Guru (Penjasorkes)
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi (UU Guru dan Dosen, 2005: ps.1.2). Guru wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
(UU Guru dan Dosen, 2005: ps.8).
Seperti kita ketahui, bahwa ada beberapa kompetensi yang wajib dimiliki
oleh seorang guru termasuk didalamnya guru penjasorkes. Adapun kompetensi
tersebut adalah: (1) kompetensi kepribadian, (2) kompetensi pedagogik, (3)
kompetensi sosial, dan (4) kompetensi profesional. Salah satu kompetensi yang
paling relevan dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah
kompetensi profesional.
8
Seperti yang disampaikan Ghufron (2008:13) bahwa kompetensi
professional berupa kemampuan untuk menguasai materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang memungkinkan untuk membimbing peserta didik memenuhi
standar kompetensi lulusan yang ditetapkan. Ditambahkan pula oleh Ghufron
bahwa kompetensi ini juga memuat sub kompetensi yaitu, menguasai bidang studi
dan metodologi keilmuan, menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi
yang diajarkan, menguasai teknologi informasi dalam pembelajaran,
mengorganisasi materi kurikulum bidang studi yang diajarkan dan meningkatkan
kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Sehingga untuk
menunjang tingkat profesionalisme yang tinggi pengembangan kompetensi ini
perlu dukungan dengan diadakannya kegiatan pengabdian ini. Berdasar analisis di
atas, maka tim pengabdi merumuskan sebuah permasalahan yang akan diangkat
menjadi sebuah tema pengabdian yaitu “Pelatihan Pemanfaatan Multimedia
Berbasis Komputer bagi Guru Penjasorkes SD se-Kota Yogyakarta”.
Tujuan yang diharapkan bisa tercapai dengan kegiatan pelatihan ini adalah;
(a) Meningkatkan pengetahuan tentang multimedia berbasis komputer bagi guru
penjasorkes sd di wilayah kota Yogyakarta. (b) Meningkatkan keterampilan
tentang pemanfaatan multimedia berbasis komputer bagi guru penjas di wilayah
kota Yogyakarta. (c) Meningkatkan kompetensi terutama kompetensi profesional.
(d) Impelementasi Tri Dharma Perguruan tinggi bagi tim pengabdi. Berdasar
tujuan yang diharapkan tercapai dengan kegiatan pengabdian ini maka, manfaat
yang pengabdi harapkan dengan memberikan program pengabdian ini adalah guru
mampu menggunakan multimedia berbasis computer dalam menyiapkan materi
pembelajaran, membuat media pembelajaran dan dapat digunakan juga dalam
kegiatan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan pembelajaran yang
dilakukannya.
PEMBAHASAN a. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah
guru pendidikan jasmani olaharaga dan kesehatan di wilayah kota Yogyakarta.
Adapaun jumlah guru yang direncanakan untuk diundang adalah sebanyak 40 guru.
9
Sedangkan berdasar hasil PPM, diketahui guru yang hadir adalah 30 guru Penjas
Orkes.
b. Metode Kegiatan
Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan memberikan
materi secara langsung kepada subjek pengabdian dalam bentuk teori dan praktik.
Teori yang diberikan yaitu pengantar tentang multimedia, multi media computer
dan peluang pemanfaatannya dan jenis-jenis media yang bisa dikembangkan
dengan multimedia berbasis komputer. Sedangkan materi praktik berisi tentang
beberapa contoh pemanfaatan multimedia berbasis computer diantaranya adalah
pembuatan presentasi denga power point, movie maker, dll.
c. Langkah-langkah kegiatan PPM
Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat terdiri atas tiga langkah utama.
Ketiga langkah tersebut adalah, pra kegiatan, saat kegiatan dan pasca kegiatan.
Adapun untuk perincian tiap-tiap langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pra kegiatan.
Pra kegiatan merupakan tahapan perencaan dari kegiatan PPM ini.
Perencanaan dalam kegiatan ini meliputi analisis situasi, identifikasi masalah
serta perumusan masalah serta rencana/usaha untuk memecahkan masalah
yang dihadapi. Setelah itu kemudian dirumuskan sebuah program untuk
pelaksanaan PPM dan disusun proposal. Setelah proposal disusun langkah
selanjutnya adalah dengan menyiapkan untuk pelaksanaan seminar proposal
dan menghubungi pihak terkait yang menjadi sasaran kegiatan PPM untuk
mendiskusikan beberapa hal yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan
kegiatan PPM yang meliputi waktu pelaksanaan, lokasi, materi PPM, dll.
2. Saat kegiatan
Pelaksanaan merupakan tahapan utama dari kegiatan PPM ini. Adapun
kegiatan PPM ini dilaksanakan pada hari Jumat dan sabtu, 26-27 Juni 2015.
Lokasi kegiatan ini adalah di Laboratorium Media Pembelajaran FIK UNY.
Waktu pelaksanaan dari kegiatan ini merupakan hasil diskusi dengan para
pengurus MGMP mata pelajaran penjas orkes SD di wilayah Kota Yogyakarta.
10
Kegiatan dalam PPM ini meliputi kegiatan yang bersifat teoritis dan praktis.
Berikut ini adalah jadwal kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan.
Tabel 1. Jadwal kegiatan PPM
No Hari /Waktu Kegiatan Penanggung jawab
Tempat
1 Jumat, 26 Juni 2015
Pembukaan
Sambutan Dekan Informasi Jadwal
Pelatihan
Teori Media Pembelajaran
Tim PPM Lab. Media Pemblajaran
Istirahat Teori Presentasi efektif Tim PPM Lab. Media
Pemblajaran Teori Karaktersitik
Cara Belajar Anak Sekolah Dasar
Tim PPM Lab. Media Pemblajaran
2 Sabtu, 6 Juni 2015
Registrasi
Praktik Pengambilan Video
Tim PPM Lab. Media Pemblajaran
Praktik Editing Video Tim PPM Lab. Media pembelajaran
Istirahat Praktik Pembuatan
Powerpoint interktif Tim PPM Lab. Media
pembelajaran Penutupan
Berdasar jadwal tersebut, output yang diharapkan dapat dikuasai oleh
para peserta PPM ini adalah menguasai keterampilan dalam menyusun media
pembelajaran berbasis komputer yaitu dalam bentuk video pembelajaran dan
poerpoint interaktif.
3. Pasca kegiatan
Pasca kegiatan merupakan kegiatan akhir dari rangkaian kegiatan PPM
ini, adapun kegiatan tersebut diantaranya, merefleksikan kegiatan yang telah
dilakukan bersama dengan anggota tim, menyusun laporan dan menyiapkan
bahan untuk diseminarkan dalam seminar hasil kegiatan PPM. Sedangkan
yang berkaitan dengan hasil pelatihan, diharapkan guru dapat menyampaikan
materi PPM ini di lingkungan sekolah masing-masing.
11
d. Pelaksanaan Kegiatan PPM
PPM ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada hari Jumat dan Sabtu,
tanggal 26-27 Juni 2015. Adapun bentuk kegiatan PPM ini terdiri atas tiga sesi,
tiga sesi tersebut meliputi, (1) penyajian materi teori dari tim PPM, (2) Praktik
untuk pengambilan gambar atau video yang akan dijadikan sebagai bahan
workshop, dan (3) workshop untuk pembuatan video dan powerpoint.
Dari progam yang telah dilasakanakan, hasil yang dapat diraih yaitu,
bertambahnya pengetahuan serta keterampilan para peserta pelatihan dalam hal
penyusunan materi/pembuatan materi video dan powerpoint dengan materi
pembelajaran Penjasorkes. Dari hasil evaluasi dan refleksi, muncul gagasan untuk
bisa mengembangkan kegiatan ini yaitu dengan berusaha untuk
mengimplemenetasikan pembuatan media audiovisual dan visual yang beragam
sehingga dapat dimanfaatkan guru untuk menunjang pembelajaran pendidikan
jasmani.
Dalam setiap kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan pasti ada
suatu hal yang dirasa menjadi kelebihan dan kekurangan, termasuk dalam
kegiatan PPM ini, adapun kelebihan atau faktor pendukung dan penghambat
kelancaran kegiatan ini adalah sebagai berikut: faktor pendukung, faktor
pendukung dari kegiatan ini adalah keterbukaan dari forum Musyawarah Guru
Mata pelajaran Penjas Orkes SD se-Kota Yogyakarta untuk mendapatkan
informasi baru Tim PPM Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY. Ketersediaan waktu
yang rutin bagi mereka dalam mengadakan kegiatan pertemuan MGMP
menjadikan keuntungan tersendiri bagi TIM PPM, karena tim cukup
berkomunikasi dengan pengurus MGMP untuk penentuan waktu pelaksanaan
PPM, dll. Faktor pendukung lainnya yaitu ketersediaan lapangan yang cukup
memadai untuk dijadikan sebagai lokasi kegiatan praktik. Sedangkan yang
menjadi faktor penghambat adalah, sangat bervariasinya tingkat kemampuan
dari Guru Penjas SD di Kota Yogyakarta dalam memanfaatkan media komputer,
sehingga bagi sebagian peserta perlu mendapatkan pendampingan ekstra untuk
sampai benar-benar mencapai tujuan PPM.
12
KESIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan, maka dapat disimpulkan:
a. Upaya untuk menyebarluaskan informasi tentang media pembelajaran Penjas
terkini perlu adanya dukungan dari pihak terkait, selain dari pihak guru
secara langsung yang tergabung dalam kegiatan MGMP Mata pelajaran
Penjas, selain itu juga dari para pimpinan masing-masing sekolah yang
diwadahi dalam forum MKKS (Kepala Sekolah).
b. Pemanfaatan media komputer dalam pembelajaran penjas masih sangat perlu
untuk ditingkatkan penggunaannya.
c. Dengan mengenal berbagai macam media pembelajaran serta produknya,
diharapkan juga para guru penjas dapat mengakomodir media tersebut selain
dalam kegiatan pembelajaran penjas, bila dimungkinkan dalam
pengembangan karier keguruan guru Penjasorkes.
DAFTAR PUSTAKA Anik Ghufron. (2008). Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Diakses dari
eprints.uny.ac.id (26 Februari 2015).
Arief S. Sadiman, dkk. (2008). Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya). Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.
Presiden RI. (2005). Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Diakses dari kepri.kemenag.go.id (27 Februari 2015). Wamendik. (2013). Konsep Kurikulum tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud. http://www.satriamultimedia.com/artikel_apa_itu_multimedia.html (diakses 27
Februari 2015) http://www.cantiknya-ilmu.co.cc/2011/01/pengertian-manfaat-jenis-jenis-
dan.html (diakses 17 Februari 2015).