Transcript
Page 1: Artikel Evaprog Josh

1Artikel Evaluasi Program

Evaluasi Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga di Puskesmas Batujaya

Periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013

Joshua Peterson anak Peter Legi

Abstrak

Berdasarkan data yang diambil dari profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2011 yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2012) diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh Indonesia baru mencapai 53,89% dan di provinsi Jawa Barat sebesar 45,90%. Dari hasil Riskesdas 2007 diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baru mencapai 38,7%. Data dari SDKI 2007 memperlihatkan Angka Kematian Ibu (AKI) masih belum mencapai target yaitu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, dan angka Kematian Bayi (AKB) masih sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Selain itu angka bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (11,1%) dan prevalensi anak balita kerdil (35,7%) akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu lama juga masih tinggi.Metode yang digunakan dalam evaluasi ini adalah dengan membandingkan cakupan program dengan tolok ukur yang telah ditetapkan dengan pendekatan sistem.Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari beberapa Laporan Kajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga periode Januari 2013 sampai dengan Disember 2013 di UPTD Puskesmas Batujaya. Didapatkan dua prioritas masalah, yaitu cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 50,84% dari target 100% dan cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 44,99% dari target 100%. Penyebabnya adalah cakupan penyuluhan kelompok yang masih kurang, pemberdayaan dan pelatihan kader yang masih kurang, serta pencatatan dan pelaporan data yang masih belum optimal.Karena itu, Puskesmas Batujaya disarankan untuk menggiatkan penyuluhan baik secara perorangan maupun kelompok terhadap PHBS rumah tangga untuk meningkatkan derajat pengetahuan masyarakat terhadap PHBS rumah tangga, meningkatkan motivasi terhadap kader kesehatan untuk menjadi penggiat PHBS di lingkungan tempat tinggalnya serta meningkatkan pelatihan dan pembinaan terhadap kader kesehatan mengenai 10 indikator PHBS rumah tangga.

Kata Kunci : PHBS, rumah tangga.

Page 2: Artikel Evaprog Josh

2Artikel Evaluasi Program

PENDAHULUAN

Menurut Undang-undang No.23 1992, definisi sehat adalah keadaan sejahtera badan,jiwa dan sosial yang memungkinkan orang bekerja produktif secara sosial dan ekonomi. Tetapi untuk mencapai keadaan sejahtera ini, mempunya beberapa faktor dan menurut teori Blum, derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan medis dan keturunan. Faktor ini saling berinteraksi dan saling terkait secara hirarkis, yaitu apa yang dinamakannya kesehatan somatik yang ditandai berlangsungnya fungsi fisiologi dan integrasi anatomi, kesehatan psikis yang mengacu pada berbagai kemampuan seperti kemampuan mengetahui, mengamati, menyadari, dan menanggapi keadaan sehat somatiknya sendiri; dan kesehatan sosial yang mengacu pada kesesuaian perilaku individu dengan anggota lain dalam keluarganya, dengan keluarganya, dan dengan sistem sosial.

Yang sangat besar pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan, baik masyarakat di pedesaan maupun perkotaan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi. Hal ini mendorong pemerintah untuk mencanangkan program kesehatan wajib seperti program promosi kesehatan yang salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).1

Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan program PHBS, mulai dari pelatihan petugas pengelola PHBS tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota sampai dengan Puskesmas, memproduksi dan menyebarkan buku Panduan Manajemen Penyuluh Kesehatan Masyarakat tingkat

Provinsi, Kabupaten, dan Puskesmas; memproduksi dan menyebarkan buku Pedoman Pembinaan Program PHBS di tatanan rumah tangga, tatanan tempat umum, tatanan sarana kesehatan, serta membuat buku saku PHBS untuk petugas puskesmas.

Upaya pengembangan program promosi kesehatan dan PHBS yang lebih terarah, terencana, terpadu, dan berkesinambungan, dikembangkan melalui Kabupaten/Kota percontohan integrasi promosi kesehatan dengan sasaran utama adalah PHBS Tatanan Rumah Tangga (individu, keluarga, dan masyarakat) dan diharapkan akan berkembang ke arah Desa/Kelurahan, Kecamatan/ Puskesmas, dan Kabupaten/Kota sehat.2

Ditinjau dari profil data kesehatan Indonesia tahun 2011 yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2012) diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh Indonesia baru mencapai 53,89% dan di provinsi Jawa Barat sebesar 45,90%. Dari hasil Riskesdas 2007 diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baru mencapai 38,7%. Oleh sebab itu, Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 mencantumkan target 70% rumah tangga sudah mempraktekkan PHBS pada tahun 2014.2,3,4

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007, Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) telah menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dengan peningkatan angka PHBS rumah tangga. Namun angka ini masih belum mencapai sasaran strategis Kementerian Kesehatan yaitu 118 per 100.000 kelahiran hidup dan target MDGs yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup.2,3 Angka Kematian Bayi

Page 3: Artikel Evaprog Josh

3Artikel Evaluasi Program

(AKB) dari 35 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menurun menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dengan peningkatan persentase PHBS, namun masih belum mencapai sasaran strategis Kementerian Kesehatan yaitu 24 per 1.000 kelahiran hidup dan target MDGs yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup.Keadaan ini mengakibatkan adanya beban ganda dalam penanggulangan penyakit di Indonesia.2,3

Menurut semua data-data ini, terbukti bahwa kurangnya pelayanan kesehatan untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sihat dalam masyarakat.Hal ini nyata bahwa terdapat hubungan antara perilaku yang baik dan sehat dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.Kondisi perilaku masyarakat dan lingkungan sekitar dapat menjadi penentu dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat.Pengetahuan yang baik serta informasi yang benar dapat membantu penyelesaian masalah perilaku hidup bersih dan sehat tersebut. Indikator PHBS terdiri dari persalinan ditolong tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, penimbangan balita, penggunaan air bersih, perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, penggunaan jamban sehat, perilaku memberantas sarang nyamuk di rumah, perilaku makan sayur dan buah setiap hari, perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan perilaku tidak merokok di dalam rumah.5

Semakin banyak penyakit yang menyebar karena kurangnya PHBS di tatanan rumah tangga sehingga angka kematian disebabkan penyakit menular seperti demam berdarah,leptospirosis, cacingan dan banyak lagi meningkat tahun ke tahun. Penyakit tidak menular seperti hipertensi dan obesitas terjadi karena gaya hidup yang kurang baik menyebabkan masyarakat terpapar dengan resiko sindrom kardiometabolik.

MATERI DAN METODE

Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari Laporan Kajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 di kecamatan Batujaya, Kabupaten Jawa Barat. Metode evaluasi program ini dilaksanakan dengan pengumpulan data, analisis data, dan pengolahan data sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan pelaksanaan program yang terjadi, baik pada awal, ditengah, maupun akhir program dengan cara membandingkan cakupan program Promosi Kesehatan yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga di Puskesmas Batujaya periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 terhadap tolok ukur PHBS yang telah ditetapkan dan menemukan penyebab masalah dengan menggunakan pendekatan sistem.

Gambar 1: Sistem menurut Ryan

Tolok ukur yang digunakan dalam evaluasi ini bersumber dari Buku Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yangdibuat oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2010.

HASIL EVALUASIDengan melihat laporan bulanan dan

tahunan dan membandingkannya dengan tolok ukur yang tersedia, evaluator mengelompokkan masalah menurut setiap unsur didalam sistem sebagai berikut:

Tabel 1. Variabel-variabel dari Masalah menurut keluaran dan proses

Page 4: Artikel Evaprog Josh

4Artikel Evaluasi Program

Melihat terdapatnya berbagai masalah yang ditemukan evaluator memutuskan memilih 2 dari 8 masalah sebagai prioritas. Evaluator menggunakan metode prioritas masalah secara sederhana sebagai berikut;

a. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 50,84%;

b. Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 56,85%;

c. Cakupan penggunaan jamban sehat

sebesar 53,89%;

d. Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 54,60%;

e. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 54,74%;

f. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 50,34%; dan

g. Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 44,99%.

h. Cakupan rumah tangga sehat sebesar 46,15% dari target 70%

Tabel 7.1 Parameter Derajat Masalah No Parameter a b c d e f g h

No Variabel Tolok Ukur Keberhasilan

Variabel

Cakupan Masalah

1 KeluaranIndikator gabungan/komposit:Rumah tangga sehatIndikator tunggal:1. Persalinan ditolong oleh tenaga

kesehatan2. Memberi bayi ASI eksklusif3. Menimbang balita4. Menggunakan air bersih5. Mencuci tangan dengan air

bersih dan sabun6. Menggunakan jamban sehat7. Memberantas jentik di rumah8. Makan sayur dan buah setiap

hari9. Melakukan aktivitas fisik

setiap hari10. Tidak merokok di dalam rumah

70%

70%

70%70%70%70 %

70 %70 %70 %

70 %

70 %

46,15%

92,9%

50,84%82,7%77,47%56,85%

53,89%54,60%54,74%

50,34%

44,99%

(+)23.85%

(+)19,16%

(+)13,15%

(+)16,11%(+)15,40%(+)15,26%(+)19,66%

(+)25,01%

2 Proses Pelatihan PHBS di rumah tangga untuk kaderPenyuluhan kelompok tentang PHBS di rumah tangga

Setiap bulan

Setiap bulan

Tidak rutin setiap bulan

Tidak rutin setiap bulan

(+) 100%

(+) 100%

Page 5: Artikel Evaprog Josh

5Artikel Evaluasi Program

1 Besarnya masalah 2 2 2 2 2 2 3 32 Akibat yang ditimbulkan 3 3 3 2 3 3 3 53 Keuntungan sosial karena selesainya

masalah3 3 3 3 3 3 4 4

4 Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai

3 3 3 3 3 3 3 3

5 Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan masalah

3 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah 14 14 14 13 14 14 16 18

Keterangan derajat masalah: 5 = sangat penting 4 = penting 3 = cukup penting 2 = kurang penting 1 = tidak penting

PEMBAHASAANSetelah dilakukan prioritas masalah yang menjadi prioritas masalah:

1. Cakupan rumah tangga sehat pada periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 sebesar 46,15% dari target 70%; dan

2. Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 sebesar 44,99% dari target 70%

Masalah ICakupan rumah tangga sehat pada periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 sebesar 46,15% dari target 70%.Penyebab:

Kurang motivasi dan minat masyarakat untuk mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan gaya hidup bersih dan sehat.

Kurang pengawasan terhadap perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Kurang pemantauan keluarga yang rawan terhadap masalah kesehatan.

Kurang pembinaan rumah tangga sehat di masyarakat wilayah puskesmas.

Kurang suasana yang dapat mendukung masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Penyelesaian: Mengadakan suatu kompetisi

seperti lomba desa sehat untuk meningkatkan minat dan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang berhubungan dengan hidup bersih dan sehat.

Melaksanakan peraturan tertentu seperti kawasan larangan merokok, atau larangan untuk mandi, cuci dan kuras di kali untuk mengawasi perilaku masyarakat.

Melakukan kegiatan pemberdayaan keluarga melalui kunjungan rumah dan konsultasi keluarga yang dilakukan oleh kader secara berterusan untuk memantau keluarga rawan dan pembinaan rumah tangga yang sehat.

Meningkatkan suasana untuk gaya hidup bersih dan sehat pada lingkungan masyarakat dengan pemanfaatan media seperti

Page 6: Artikel Evaprog Josh

6Artikel Evaluasi Program

pemansangan sepanduk atau penempelan poster.

Masalah IICakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 sebesar 44,99% dari target 70%

Penyebab: Tingkat pengetahuan masyarakat

terhadap bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang sekitar dalam rumah tangga yang masih rendah.

Masih banyak para pelaku perokok.

Cakupan penyuluhan kelompok yang masih rendah mengenai bahaya merokok.

Pelaksanaan jadwal penyuluhan kelompok yang tidak dilakukan secara rutin.

Peran serta masyarakat terhadap program rumah tangga bebas rokok masih rendah.

Penyelesaian: Memberi penyuluhan mengenai

bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang sekitar melalui penyuluhan perorangan dan kelompok.

Membuat jadwal penyuluhan dan konseling rutin.

Membangun kerjasama antar masyarakat dan petugas kesehatan dalam menurunkan angka kesakitan akibat rokok.

Melakukan pelatihan kader dan masyarakat untuk membagi-bagi informasi sederhana mengenai bahaya merokok.

Memotivasi untuk mengubah perilaku merokok.

KESIMPULAN

Dari hasil evaluasi program PHBS rumah tangga yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di UPTD Puskesmas Batujaya dan wilayah kerja sekitarnya pada periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 belum berjalan dengan baik melihat berbagai masalah yang ditemui sebagai berikut:

Cakupan rumah tangga sehat sebesar 46,15% dari target 70%;

Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 92,9% dari target 70%;

Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 50,84% dari target 70%;

Cakupan penimbangan bayi dan balita sebesar 82,7% dari target 70%;

Cakupan penggunaan air bersih sebesar 77,47% dari target 70%;

Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 56,85% dari target 70%;

Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 53,89% dari target 70%;

Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 54,6% dari target 70%;

Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 54,74% dari target 70%;

Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 50,34% dari target 70%; dan

Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 44,99% dari target 70%.

Dua hal yang menjadi prioritas masalah adalah:

Page 7: Artikel Evaprog Josh

7Artikel Evaluasi Program

Cakupan rumah tangga sehat pada periode Januari 2013 sampai dengan eisember 2013 sebesar 46,15% dari target 70%; dan

Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 sebesar 44,99% dari target 70%.

Masalah diatas disebabkan oleh karena : Cakupan penyuluhan kelompok

yang masih rendah.

Kurang optimal pembinaan dan pelatihan kader kesehatan terhadap PHBS rumah tangga.

Pendataan dan pelaporan data PHBS yang masih belum optimal.

SARAN

Ditujukan kepada Puskesmas Batujaya, Kabupaten Karawang, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab secara jelas dan tertulis mengenai pelaksanaan penyuluhan, rincian tugas, serta jadwal penyuluhan secara teratur;

Meningkatkan motivasi terhadap kader kesehatan untuk menjadi penggiat PHBS di lingkungan tempat tinggalnya;

Meningkatkan pembinaan terhadap kader kesehatan mengenai 10 indikator PHBS rumah tangga; dan

Menggiatkan penyuluhan baik secara perorangan maupun kelompok terhadap PHBS rumah tangga untuk meningkatkan derajat pengetahuan masyarakat terhadap PHBS rumah tangga.

Melaksanakan kegiatan lintas program seperti lokarya mini bulanan yang turut dihadiri oleh

tokoh masyarakat untuk mengkoordinasi program PHBS di rumah tangga yang dijalankan di wilayah kerja puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoadmojo S. Kesehatan Masyarakat

Ilmu dan Seni, Edisi revisi 2011. Jakarta:

Rineka Cipta. 2011:135-34

2. Kementrian Kesehatan. Pedoman

Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat. Jakarta : Kementerian Kesehatan

RI, 2011. Diunduh tanggal 14 Juli 2014

dari

http://promkes.depkes.go.id/download/p

edoman_umum_PHBS.pdf

3. Kementerian Kesehatan. Profil Data

Kesehatan Indonesia Tahun 2011.

Jakarta:Kementerian Kesehatan RI,2012.

Diunduh tanggal 15 Juli 2014 dari

http://depkes.go.id/download/profil_data

_kesehatan_indonesia_tahun _2011.pdf

4. Trihono, Laporan Hasil Riset Kesehatan

Dasar (RISKESDAS) Nasional 2010.

Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan. Diunduh tanggal 15 Juli

2014 dari:

http://www.kesehatan.kebumenkab.go.id

/data/lapriskesdas.pdf

5. Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia. Promosi Kesehatan di Daerah

Page 8: Artikel Evaprog Josh

8Artikel Evaluasi Program

Bermasalah Kesehatan. Jakarta. 2011:

63-69

6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Petunjuk Teknis Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat. Bandung, Juli 2008: 19-27


Top Related