Download - Apakah Yang Dimaksud Dengan
1. Apakah yang dimaksud dengan :
a. Ilmu gizi adalah Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari
hubungan antara makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b. Zat gizi makro adalah Zat gizi Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah
besar dengan satuan gram. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah
karbohidrat, lemak dan protein.
c. Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit
tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah
mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar
mineral dan vitamin.
d. Bahan makanan bersumber dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup
untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Makanan yang biasa dikonsumsi oleh manusia
yang bersumber dari tmbuhan yaitu buah, sayuran, biji padi-padian, biji, tumbuhan
polong, tumbuhan-tumbuhan bumbu, bumbu. Sedangkan, yang berasal dari hewan
yaitu daging, telur, susu.
e. Serat makanan (dietary fiber) adalah serat yang tetap ada dalam kolon atau usus besar
setelah proses pencernaan, baik yang berbentuk serat yang larut dalam air maupun
yang tidak larut dalam air. Klasifikasinya adalah :
Serat tidak larut air ( Insoluble dietary fiber , IDF):
Merupakan penyusun terbesar serat makanan yaitu 70%
Sellulosa, hemisellulosa (tidak larut dalam air dingin, air panas, dan asam), kitin
dan lignin (banyak terdapat dalam dedak beras, gandum, sayuran, dan buah-buahan).
Komponen serat ini menyebabkan terbentuknya struktur seperti sponge dan
komponen ini melewati tubuh tanpa termodifikasi.
Dapat melancarkan defekasi sehingga mencegah obstipasi, hemoroid, dan
divertikulosis.
Serat larut air ( Soluble dietary fiber , SDF):
Memiliki 30 % bagian dari penyusun serat makanan
Pektin, gum, ß-glucan, galaktomannan, mukilase, dan hemisellulosa (larut dalam
alkali) yang banyak terdapat dalam havermout, kacang-kacangan, sayur, dan buah-
buahan.
Komponen serat ini merupakan serat yang paling lembut dan kental.
Dapat mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan absorbsi lemak dan
kolesterol darah, sehingga menurunkan resiko, mencegah atau meringankan penyakit
jantung koroner dan dislipidemia.
2. Berapakah nilai energi (kkal) yang terkandung dalam 1 gram :
a. 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal
b. 1 gram protein 4 kkal
c. 1 gram lemak 9 kkal.
3. Jelaskan secara sistematis klasifikasi karbohidrat berdasarkan polimerasi, berikan contoh,
dan jenis bahan makanan sumber untuk masing-masing!
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus
hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak
terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana
yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak
karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi
rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya
pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida
(rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai
monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah
selulosa, glikogen, dan amilum.
Polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan.
Amilum atau dalam bahasa sehari-hari disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan
biji-bijian.
Glikogen yang ada di dalam otot digunakan sebagai sumber energi untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Dari alam glikogen terdapat pada kerang dan pada alga rumput laut.
Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai bahan penbentuk dinding sel.
4. a. Apakah yang dimaksud dengan indeks glikemik?
Indeks Glikemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari
karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan atau secara sederhana dapat dikatakan
sebagai tingkatan atau rangking pangan menurut efeknya terhadap kadar glukosa darah.
b. Jelaskan secara sistematis pembagian indeks glikemik, beserta keterangannya!
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih sumber karbohidrat, yaitu
Indeks Glikemik. Indeks Glikemik merupakan angka yang menunjukkan potensi suatu
bahan pangan untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Semakin tinggi nilai Indeks
Glikemik, semakin cepat bahan makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah.
Contoh makanan yang memiliki indeks glikemik (IG) tinggi antara lain gula, glukosa,
dan minuman manis. Sedangkan makanan dengan IG rendah yaitu nasi merah, pasta, dan
roti gandum. Adapun makanan dengan IG rendah memberikan rasa kenyang lebih lama
sehingga dapat mencegah asupan kalori berlebihan. Selain itu, makanan dengan IG
rendah tidak akan meningkatkan kadar gula darah secara drastis sehingga cocok untuk
penderita diabetes.
5. Jelaskan secara sistematis mengenai pencernaan dan penyerapan karbohidrat!
Karbohidrat diklasifikasikan menjadi monosakarida (glukosa, galaktosa, dan fruktosa),
disakarida (maltosa, laktosa, sukrosa), oligosakarida dan polisakarida (amilum/pati).
Dalam kondisi sehari-hari, ada tiga sumber utama karbohidrat dalam diet makanan, yaitu
sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu) dan pati/starch (gula tumbuhan). Pencernaan
karbohidrat dimulai semenjak berada di mulut. Enzim ptyalin (α–amilase) yang
dihasilkan bersama dengan liur akan memecah polisakarida menjadi disakarida. Enzim
ini bekerja di mulut sampai fundus dan korpus
lambung selama satu jam sebelum makanan
dicampur dengan sekret lambung. Enzim amilase juga dihasilkan oleh sel eksokrin
pankreas, di mana ia akan dikirim dan bekerja di lumen usus halus sekitar 15-30 menit
setelah makanan masuk ke usus halus. Amilase bekerja dengan cara mengkatalisis ikatan
glikosida α(1à4) dan menghasilkan maltosa dan beberapa oligosakarida.
Setelah polisakarida dipecah oleh amilase menjadi disakarida, maka selanjutnya ia
kembali dihidrolisis oleh enzim-enzim di usus halus. Berbagai disakaridase (maltase,
laktase, sukrase, α-dekstrinase) yang dihasilkan oleh sel-sel epitel usus halus akan
memecah disakarida di brush border usus halus. Hasil pemecahan berupa gula yang
dapat diserap yaitu monosakarida, terutama glukosa.
Sekitar 80% karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, sisanya galaktosa dan fruktosa.
Glukosa dan galaktosa diserap oleh usus halus melalui transportasi aktif sekunder.
Dengan cara ini, glukosa dan galaktosa dibawa masuk dari lumen ke interior sel dengan
memanfaatkan gradien konsentrasi Na+ yang diciptakan oleh pompa Na+ basolateral yang
memerlukan energi melalui protein pengangkut SGLT-1. Setelah dikumpulkan di dalam
sel oleh pembawa kotranspor, glukosa dan galaktosa akan keluar dari sel mengikuti
penurunan gradien konsentrasi untuk masuk ke kapiler darah. Sedangkan frukosa diserap
ke dalam sel melalui difusi terfasilitasi pasif dengan bantuan pengangkut GLUT-5.
6. Jelaskan secara sistematis mengenai fungsi karbohidrat!
1. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat
merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi
dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4
kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai
glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati
dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan
karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula
tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila
tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7;
glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan
digunakan sebagai zat pembangun.
4. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-
hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium
dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang
dapat merugikan tubuh.
5. Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan
memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang
berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam
saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.
7. Apakah yang dimaksud dengan :
a. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala
sulfur serta fosfor.
b. Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional
karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2).
c. Asam amino esensial adalah asam amino yang diperlukan oleh tubuh namun tubuh
tidak dapat memproduksinya.
Asam Amino Esensial
1. Isoleucine
Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal. Perkembangan kecerdasan.
Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh. Diperlukan untuk pembentukan
asam amino non esensial lainnya. Penting untuk pembentukan haemoglobin dan
menstabilkan kadar gula darah (kekurangan dapat memicu gejala hypoglycemia).
2. Leucine
Pemacu fungsi otak. Menambah tingkat energi otot. Membantu menurunkan kadar
gula darah yang berlebihan. Membantu penyembuhan tulang, jaringan otot dan kulit
(terutama untuk mempercepat penyembuhan luka post - operative).
3. Lycine
Bahan dasar antibodi darah. Memperkuat sistem sirkulasi. Mempertahankan
pertumbuhan sel-sel normal. Bersama proline dan Vitamin C akan membentuk
jaringan kolagen. Menurunkan kadar triglyserida darah yang berlebih. Kekurangan
menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, rambut rontok, anemia, pertumbuhan
terhambat dan kelainan reproduksi.
4. Methionine
Penting untuk metabolisme lemak. Menjaga kesehatan hati, menenangkan syaraf
yang tegang. Mencegah penumpukan lemak di hati dan pembuluh darah arteri
terutama yang mensuplai darah ke otak, jantung dan ginjal. Penting untuk mencegah
alergi, osteoporosis, demam rematik dan toxemia pada kehamilan serta detoxifikasi
zat-zat berbahaya pada saluran cerna.
5. Phenylalanine
Diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan mencegah
penyakit gondok. Dipakai untuk mengatasi depresi juga untuk mengurangi rasa sakit
akibat migrain, menstruasi dan arthritis. Menghasilkan norepinephrine otak yang
membantu daya ingat dan daya hafal. Mengurangi obesitas.
6. Threonine
Meningkatkan kemampuan usus dan proses pencernaan. Mempertahankan
keseimbangan protein. Penting dalam pembentukan kolagen dan elastin. Membantu
hati, jantung, sistem syaraf pusat, otot-otot rangka dengan fungsi lipotropic.
Mencegah serangan epilepsi.
7. Trytophane
Meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks. Meningkatkan kesehatan
syaraf. Menstabilkan emosi. Meningkatkan rasa ketenangan dan mencegah insomnia
(membantu anak yang hiperaktif). Meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan
yang penting dalam membakar lemak untuk mencegah obesitas dan baik untuk
jantung.
8. Valine
Memacu kemampuan mental. Memacu koordinasi otot. Membantu perbaikan
jaringan yang rusak. Menjaga keseimbangan nitrogen.
d. Asam amino non esensial adalah asam amino yang diproduksi tubuh.
Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain:
1. Tirosin
pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini tidak bersifat
esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim
phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian
kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia
obat stimulan dan penenang yang eektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik
di bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju,
alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.
2. Sistein
sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir sama dengan
metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang putih,
bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
3. Serin
pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
4. Prolin
fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
5. Glisin
secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali pada
kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya). Tubuh manusia
memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.
6. Asam glutamate
karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type saraf yang ada pada lidah
manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa. Dalam keseharian di
dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut sebagai monosodium glutamat
atau MSG.
7. Asam aspartate
sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia pembangkit
neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga dimungkinkan berperan dalam
daya tahan terhadap kepenatan.
8. Ariginin
sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi ariginin dapat
di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya sangat
bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan. Pada anak-anak,
ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada produk-
produk peternakan seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan
dari produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang
tanah.
9. Alanin
ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu, telur, dan
kacang-kacangan.
10. Histidin
bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak.
11. Glutamin
merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik. Asam
amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan amonia
yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara alami, glutamin di
temukan dalam gandum dan kedelai.
12. Asparagin
di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di perlukan pula
dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada daging (segala
macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).
c. Asam Amino Semi-Esensial
Asam amino semi essensial adalah asam amino yang dapat menghemat pemakaian
beberapa asam amino essensial. Definisi semi essensial juga dapat diartikan asam
amino yang dapat mencukupi untuk proses pertumbuhan orang dewasa, tetapi tidak
mencukupi untuk proses pertumbuhan anak – anak
Contoh : Arginin, Histidin, Sistin, Glisin, Serin, dan Triosin.
8. Jelaskan secara sistematis mengenai pencernaan dan penyerapan protein!
Tubuh manusia membutuhkan protein untuk tujuan pemeliharaan dan pertumbuhan
yang sehat. Kebutuhan mengonsumsi lebih banyak protein terutama pada bayi, anak-
anak, wanita hamil dan pasien yang dalam masa pemulihan dari sakitnya. Sedangkan
fungsi utama protein termasuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, regulasi
proses tubuh dan pembentukan enzim dan hormon. Selain itu, banyak dari struktur
tubuh kita, seperti otot, tulang rawan, ligamen kulit, dan rambut, dibangun dari
molekul protein. Komposisi protein dalam tubuh adalah seperti otot yang berisi
sekitar 1 / 3 protein, tulang tentang bagian 1 / 5 dan kulit terdiri dari 1 / 10 bagian.
Setelah kita mengetahui betapa pentingnya fungsi protein bagi tubuh manusia dan
seberapa banyak keperluan protein bagi tubuh manusia yang telah kita bahas pada
artikel yang lalu, sudahkah Anda mengetahui dan memahami bagaimana terjadinya
penyerapan dan pencernaan protein dalam tubuh manusia? Untuk mengetahui lebih
rinci simak ulasan berikut ini.
Pencernaan protein berlangsung dalam tahapan yang berbeda. Tahap awal pencernaan
protein dan penyerapan terjadi dalam perut dan yang kedua terjadi di usus kecil.
Protein menyediakan asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, namun sayangnya,
tubuh tidak mampu memproduksi asam amino dengan sendiri. Nah, proses
pencernaan protein pada dasarnya terdiri dari pemecahan protein menjadi asam
amino.
Ada satu jenis enzim yang bersifat khas, dengan fungsi membantu dalam pencernaan
dan penyerapan protein, yakni Enzim Pepsin. Enzim pepsin tersebut bekerja pada
organ perut dan bekerja secara optimal/ terbaik ketika kondisi organ perut sudah
asam. Enzim ini bekerja dengan memecah molekul protein besar menjadi lebih kecil.
Di sinilah di mana protein bisa dicerna sebagian dalam tubuh.
Pada usus kecil, ada enzim lain yang mengambil alih jawab pencernaan protein dalam
tubuh. Enzim ini membantu dalam penyerapan protein, dengan memecah molekul
protein kecil menjadi asam amino. Tingkat penyerapan protein yang lebih cepat
terjadi untuk jenis makanan yang berasal dari hewan, bukan dari jenis makanan nabati
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hal ini disebabkan karena protein nabati
biasanya mengandung lapisan selulosa.
9. Jelaskan secara sistematis mengenai fungsi protein, berikan contoh protein untuk
masing-masing fungsi!
Fungsi protein:
Sumber energy
Pembentuk sel yang baru
Bagian penting untuk plasma sel
Zat pembangun
Untuk pertumbuhan
Pengganti sel-sel yang rusak
Pembentukan senyawa lain (lemak, enzim, hormone, karbohidrat dan antibody)
Serta mempertahankan viskositas (kekentalan) darah.
Contoh sumber protein : telur, ikan, daging, susu, belut, udang, cumi-cumi, hati,
ginjal, otak, kedelai, kacang tanah, petai, gandum, kepiting, rajungan
10. Mengapa protein hewani memiliki nilai biologis lebih tinggi dibandingkan dengan
protein nabati?
Karena Protein hewani pada umumnya memiliki susunan asam amino yg paling
sesuain dengan kebutuhan manusia.
11. Apakah yang dimaksud dengan:
a. Asam lemak esensial
Asam lemak esensial merupakan sebutan bagi asam lemak yang tidak dapat
dibuat sendiri oleh suatu spesies hewan (termasuk manusia), atau dapat dibuat
tetapi tidak mencukupi kebutuhan minimal yang diperlukan untuk memenuhi
fungsi fisiologinya. Hal ini terjadi karena spesies yang bersangkutan tidak
memiliki,atau memiliki tetapi kurang fungsional, enzim yang bertanggung jawab
dalam melakukan sintesis asam lemak tersebut.
Bagi setiap spesies, asam lemak yang esensial berbeda-beda. Bagi manusia, asam
lemak esensial mencakup golongan asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated
fatty acids, PUFA) tipe cis, khususnya dari kelompok asam lemak Omega-3,
seperti misalnya asam α-linolenat (ALA), Asam eikosapentaenoat (EPA), dan
asam dokosaheksaenoat (DHA), dan asam lemak Omega-6, seperti misalnya asam
linoleat. Tubuh manusia tidak mampu menghasilkan enzim desaturase tetapi
mampu memanjangkan dan merombak PUFA.
Contoh asam lemak esensial adalah asam lemak arakhidonat, asam lemak linoleat,
dan asam lemak linolenat
b. Asam lemak trans merupakan "jantung sehat" jenis lemak. Ada dua asam
lemak esensial (linolenat dan linoleat) bahwa tubuh Anda menggunakan
untuk membuat zat-zat yang mengontrol tekanan darah, pembekuan darah,
dan respon sistem kekebalan tubuh. Asam lemak linolenat adalah jenis
khusus yang disebut lemak Lemak omega-3 yang dikenal memiliki banyak
manfaat kesehatan.
c. Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah
sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.[1] Trigliserida
merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani.
d. Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol[2] (bahasa
Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan
dalam plasma darah.[3] Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul
lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang
disebut steroid.
12. Jelaskan secara sistematis klasifikasi lemak berdasarkan…, berikan contoh, dan jenis
bahan makanan sumber untuk masing-masing!
a. Rantai Karbon
Contoh : Asam butirat, CH3(CH2)2CO2H
Asam palmitat, CH3(CH2)14CO2H dan
Asam stearat, CH3(CH2)16CO2H
Sumber makanan : Minyak kelapa
b. Ikatan Rangkap
Contoh : CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H (asam palmitoleat)
CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2H (asam oleat)
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H (asam linoleat)
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2) 7CO2H (asam linolenat)
Sumber makanan : minyak nabati atau lemak ,minyak masak (goreng), margarin,
atau lemak.
13. Ikatan rangkap suatu asam lemak menentukan … jelaskan makna dari ikatan rangkap
tersebut!
Menentukan jenuh atau tidaknya suatu asam lemak, apabila mengandung ikatan
rangkap maka termasuk asam lemak tidak jenuh. Sedangkan apabila tidak ada ikatan
rangkap maka asam lemak jenuh
a. asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada
rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat
cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya
berwujud padat. Misalnya,
Asam butirat, CH3(CH2)2CO2H
Asam palmitat, CH3(CH2)14CO2H dan
Asam stearat, CH3(CH2)16CO2H
b. asam lemak tidak jenuh
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan
rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua
tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat.
Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk minyak sedangkan
trigliserida jenuh cenderung berbentuk lemak. Misalnya,
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H (asam palmitoleat)
CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2H (asam oleat)
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H (asam linoleat)
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2) 7CO2H (asam linolenat)
14. Jelaskan secara sistematis mengenai pencernaan dan penyerapan lemak!
Makanan akan melewati kerongkongan menuju lambung, tempat penyerapan lemak
berlangsung. Di sini, 10-20% lemak dari makanan dipecah. Lemak tersebut akan
memasuki usus kecil, di mana tetes-tetes lemak besar diuraikan lebih lanjut oleh
kontraksi usus (peristaltik) dan emulsifier (asam empedu dan lesitin) menjadi tetesan
lemak yang lebih kecil.
Sebagian besar lemak pada makanan berbentuk trigliserida (Gambar 1).
Trigliserida terdiri dari rangka struktur gliserol dengan tiga asam lemak yang
menempel dan menjadi bentuk molekuler seperti huruf besar E. Enzim lipase
gastrointestinal memecah trigliserida yang terdapat di tetesan lemak kecil menjadi
asam lemak bebas dan monogliserida, yang cukup kecil untuk memasuki sel-sel
mukosa dinding usus. Untuk itu, molekul-molekul ini harus dapat larut dalam air.
Asam empedu membungkus asam lemak bebas, monogliserida, vitamin yang larut
dalam lemak, lesitin dan kolesterol untuk membentuk tetesan mikroskopik larut air
yang disebut misel. Misel kemudian menuju dinding sel dinding usus, di mana asam
lemak bebas dan monogliserida melewati membran dan memasuki sel. Misel sendiri
tidak melewati membran. Setelah memasuki sel mukosa, asam lemak dan
monogliserida bergabung lagi menjadi trigliserida. Proses pencernaan selesai dan
lemak dapat diedarkan melalui sistem limfatik menuju sistem peredaran darah lalu
ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi atau disimpan di sel lemak yang
disebut dengan adiposit.
15. Jelaskan secara sistematis mengenai pengaruh (a) kolestrol dan (b) asam lemak trans
pada tubuh manusia.
Pengaruh kolesterol
Dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks.
Sebagian besar kolesterol yang beredar dalam tubuh manusia dihasilkan dari dalam
tubuh (di hati), mencapai 80% dari total kolesterol. Sisanya (20%) diperoleh dari
makanan. Meski tampak "jahat" sebenarnya kolesterol memiliki banyak kegunaan
dalam tubuh, di antaranya membuat hormon seks, membentuk dinding sel dan lain-
lain.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh
tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein.
Lipoprotein dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carier) kolesterol dalam darah
Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan.
Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah
satunya akibat terlau sering makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar
kolesterol dalam darah akan meningkat.
Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko
terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan
kolesterol dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh
darah yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang
dikenal sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).
Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai
darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang
disebut sebagai angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot
jantung yang disebut infark miokard. Jika infark miokard meluas, maka akan
timbullah gagal jantung.
Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit
jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl), memiliki
penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam
pengobatan). Selain itu penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada usia ³ 45 tahun
(pria) dan ³ 65 tahun (wanita), yang diketahui memiliki riwayat keluarga yang
menderita penyakit jantung.
Pengaruh asam lemak
Berdasarkan penelitian epidemiologis telah menunujukkan bahwa asam lemaktrans
merupakan faktor resiko yang penting pada penyakit jantung koroner. Konsumsi
asam lemak trans menimbulkan pengaruh negatif karena menaikkan kadar LDL,
sama seperti pengaruh asam lemak jenuh. Akan tetapi, disamping menaikkan LDL,
asam lemak trans juga menurunkan HDL sedangkan asam lemak jenuh tidak
mempengaruhi kadar HDL. Asam lemak trans cenderung menaikkan lipoprotein
aterogenik yakni lipoprotein (Sundram et al 1997; Wardlaw dan Kessel 2002).
Mekanisme asam lemak trans menurunkan HDL ialah dengan menghambat
aktivitas lecithin cholesterol acyl transferase (LCAT). Ration dari LDL/HDL
merupakan faktor resiko PJK yang lebih tepat dibanding kadar total kolesterol yang
tinggi. Semakin besar ratio LDL/HDL makin besar resiko PJK
Metabolisme asam lemak dalam jaringan tubuh merupakan proses yang dinamis,
artinya penggabungan asam lemak ke dalam jaringan lemak tidak bersifat
permanen. Hal yang sama terjadi pada asam lemak trans.
16. Jelaskan secara sistematis mengenai pencernaan, penyerapan, penyimpanan,
fungsi dan angka kebutuhan dari
-. Pencernaan Vitamin A D E K : Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan dengan
kilomikron, diserap melalui saluran limfatik.-. Fungsi vitamin A : menjaga penglihatan, mencegah hingga memulihkan penyakit rabun, serta menjaga lapisan selaput mukosa dalam tubuh. -. Angka Kebutuhan vitamin A: 5000 IU
. Fungsi vitamin D : penghancur dan pembunuh segala macam virus maupun bakteri yang merugikan tubuh. Selain itu, fungsi vitamin D juga dapat memberikan kekuatan terhadap tubuh dari serangan penyakit. Vitamin D juga sangat penting untuk memperlancar proses pertumbuhan tulang dan gigi serta menjaganya dari kerapuhan.
-. Angka Kebutuhan vitamin D : 400 IU
-. Fungsi vitamin E : berperan sangat penting bagi kesehatan kulit, yaitu dengan menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka. sebagai Antioksidan. Melindungi sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh dari kerusakan.-. Angka Kebutuhan vitamin E : 15 IU
-. Fungsi vitamin K : Membantu pembekuan darah pada luka dan pembentukan tulang bersama kalsium dan vitamin D.
-. Angka Kebutuhan vitamin K : 70 µg
Vitamin B kompleks-. Penyerapan : Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen usus sedikit), dengan
bantuan Na+ (bila jumlahnya dalam lumen usus banyak).-. Fungsi vitamin B kompleks : memperlancar pertumbuhan anak-anak, memperkuat
tulang dan gigi, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah virus yang akan menyerang tubuh kita. Selain itu, manfaat vitamin B yang terkenal adalah untuk mencegah penyakit beri-beri.
-. Angka Kebutuhan vitamin B kompleks: 3 µgVitamin C-. Penyerapan : Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na+ (cepat)
-. Fungsi vitamin C : pembentuk dan pengekal kolagen (suatu protein yang sangat penting untuk memperkuat kedudukan sel badan), mempercepat proses penyembuhan luka, memperkuat tulang dan gigi, mempercepat proses metabolisme, serta menjadi antioksidan yang sangat baik untuk menangkal radikal bebas.
-. Angka Kebutuhan vitamin C : 90 mg17. Mengapa pada bayi dan balita perlu diberikan suplementasi vitamin A?
Bayi dan balita perlu diberikan suplementasi vitamin A, dikarenakan anak-anak
mempunyai resiko yang tinggi untuk mengalami kebutaan sehubungan dengan
defisiensi vitamin A. Vitamin A merupakan vitamin yang berperan dalam
pembentukkan indra penglihatan yang baik pada balita, dan sebagai salah satu
komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan
penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh pada balita.
18. Bagaimana hubungan antara penyakit hepar dengan kecukupan vitamin larut
lemak?
19. Penyakit Liver menyebabkan malnutrisi karena tiga alas an, yakni menghambat/mengganggu pencernaan dan penyerapan makanan, mempengaruhi penggunaan gizi dalam tubuh, dan mengurangi pemasukan makanan karena rasa mual, hilangnya selera makan, dan muntah. Bila liver tidak berfungsi dengan semestinya, maka produksi, penggunaan, dan pengeluaran/ekskresi protein,
karbohidrat, dan lemak berubah. Selain itu penyerapan serta penggunaan berbagai vitamin dan mineral berkurang.
Sedangkan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K) tidak hanya membutuhkan masukan gizi makanan yang cukup tetapi juga pencernaan yang baik serta penyerapan yang baik oleh tubuh. Itulah sebabnya produksi bile (empedu) dalam jumlah normal sangat penting. Bile di dalam perut/usus dibutuhkan untuk penyerapan vitamin-vitamin larut lemak ini kedalam tubuh karena vitamin-vitamin ini biasanya tidak dapat larut dalam air. Bile bekerja sebagai deterjen , memecah-mecah dan melarutkan vitamin-vitamin ini agar mereka dapat diserap tubuh dengan baik.
Jika produksi bile buruk, suplemen oral vitamin-vitamin A, D, E, K mungkin tidak akan cukup untuk mengembalikan level vitamin ke level normal. Penggunaan larutan serupa deterjen dari vitamin E cair (TPGS) meningkatkan penyerapan vitamin E pada pasien dengan penyakit liver tahap lanjut. Larutan yang sama juga dapat memperbaiki penyerapan vitamin A, D, dan K jika vitamin K diminum secara bersamaan dengan cairan vitamin E. Pemasukan vitamin A dalam jumlah cukup dapat membantu mencegah penumpukan jaringan sel yang mengeras, yang merupakan karakteristik penyakit liver. Tetapi penggunaan vitamin yang fat-soluble ini untuk jangka waktu panjang dan dengan dosis berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan liver dan penyakit liver.
Vitamin E dapat mencegah kerusakan pada liver dan sirosis, menurut para ahli di Universitas Turin di Italia. Mereka mengadakan percobaan dengan memberi suplemen vitamin E pada tikus-tikus dalam jumlah yang meningkatkan konsentrasi vitamin E liver. Tikus-tikus itu kemudian diberi karbon tetraklorida untuk mengetes apakah perawatan dengan vitamin E yang dilakukan sebelumnya dapat melindungi mereka baik dari kerusakan liver akut/kronis dan sirosis.
Suplemen vitamin E meningkatkan kandungan vitamin dalam tiga bagian liver dan mengurangi kerusakan oksidatif pada sel-sel liver, tetapi tidak memiliki dampak perlindungan apapun pada infiltrasi lemak liver. Sirosis juga tampak dapat dicegah dalam kelompok tikus yang diberi suplemen vitamin E. Tampaknya vitamin E memberi cukup perlindungan terhadap nekrosis akibat karbon tetraklorida dan sirosis, mungkin dengan mengurangi penyebaran proses oksidasi lipid dan mengurangi jangkauan kerusakan oksidatif liver. Level beta karoten dalam tubuh pasien-pasien dengan sirosis liver sangat rendah, sebaliknya diet dengan beta karoten yang tinggi dapat mengurangi kerusakan liver. Sirosis liver seringkali diasosiasikan dengan meningkatnya aktivitas komponen-komponen berbahaya yang disebut radikal bebas yang dapat meningkatkan risiko kanker hati. Sebagai antioksidan, beta karoten dapat mencegah terbentuknya radikal-radikal bebas yang mungkin berbahaya. Kerusakan pada liver mungkin merupakan tanda kekurangan choline. Fragmen-fragmen lemak menumpuk dalam liver karena triglycerides harus dikemas sebagai VLDL (very low density lipoprotein) untuk dapat dipindahkan dari liver, tetapi VLDL membutuhkan phosphstidylcholine untuk dapat berfungsi. Akibatnya, VLDL tidak dapat dipindahkan dari liver selama tubuh masih
kekurangan choline. Orang-orang yang dietnya kurang choline menunjukkan disfungsi enzym liver dan meningkatnya kolesterol darah dalam waktu tiga minggu. Gejala-gejala ini berbalik dalam waktu dua sampai enam minggu setelah suplementasi lecithin, yang meningkatkan level choline dalam darah.
20. Jelaskan secara sistematis mengenai berbagai jenis vitamin B dan berikan contoh
bahan makanan sumber masing-masing!
Vitamin B1 (tiamin)
o Berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan jantung
serta metabolisme karbohidrat.
o Sumber vitamin B1 : beras merah, kuning telur, ikan, kacang-kacangan
dan gandum
Vitamin B2 (Riboflavin)
o Berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah migren serta
katarak.
o Sumber vitamin B2 : Ragi kering, daging, hati, ginjal, ikan, lemak,
kacang-kacangan, beras tumbuk
Vitamin B3 (Niacin)
o Bermanfaat untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrien, membantu
menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan pada
persendian.
o sumber makanan yang mengandung vitamin B3: Daging, unggas (ayam,
itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnyaroti dan sereal
(biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau
Vitamin B5 (Asam pantothenate)
o Membantu system syaraf dan metabolisme, mengurangi alergi, kelelahan
dan migren. Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses
pembentukan hormon.
o Sumber Vitamin B3: daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang
ijo, dan banyak lagi yang lain.
Vitamin B6 (Pyridoxine)
o Membantu produksi sel darah merah dan meringankan gejala hipertensi,
asma serta PMS.
o Makanan yang mengandung vitamin B6 adalah kacang-kacangan, jagung,
beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging
Vitamin B7 (Biotin)
o bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari karbohidrat, pembentukan
kuku serta rambut.
o Sumber makanan yang mengandung Vitamin B7 Adalah Kuning telur,
hati, beras kasar, bir, ragi sarden, kacang-kacangan, biji-bijian
Vitamin B9 (Asam Folat)
o membantu perkembangan janin, pengobatan anemia dan pembentukan
hemoglobin.
o Sumber Vitamin B9 ialah sayur-sayuran berdaun hijau tua, daging organ,
sayuran akar, tiram, salmon, susu
Vitamin B12 (Cobalamine)
o membantu merawat system syaraf dan pembentukan sel darah merah.
o Sumber vitamin B12 : hati, ikan, susu dan olahannya, daging, telur dan
rumput laut
21. Jelaskan secara sistematis mengenai gejala defisiensi:
a. Defisiensi vitamin a
• Terjadi bila :
1. kesanggupan tubuh untuk menyimpan vitamin A terganggu (sirosis hati)
2. terdapat defisiensi protein (transport)
3. absorpsi di usus terganggu
4. asupan vitamin A yang kurang.
• Gejala yang paling dini berupa buta senja. . Defisiensi lebih berat menyebabkan
gangguan pada mata yang berupa xeroftalmia, timbulnya bercak Bitot,
keratomalasia, dan akhirnya kebutaan.
b. Defisiensi vitamin d
• Terjadi penurunan kadar kalsium plasma, selanjutnya merangsang sekresi HPT
yang berakibat meningkatnya reabsorpsi tulang.
• Pada bayi dan anak mengakibatkan gangguan pertumbuhan tulang (penyakit
rakitis).
• Berkurangnya kalsifikasi menyebabkan deformitas tulang seperti kifosis,
skoliosis, tulang tasbeh pada dada, kraniotabes pada anak usia dibawah 1 tahun
dan genu varus atau genu valgus pada anak yang sudah dapat berjalan.
c. Defisiensi Vitamin E
1. Hilangnya fertilitas
2. Warna kecoklatan dari uterus dan jaringan lemak
3. Kerusakan urat daging kerangka
4. Kelainan urat daging
5. Nutritional encephalomalacia
6. Nekrosis hati
d. Defisiensi vitamin k
• Menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya kadar beberapa faktor
pembekuan darah
• Defisiensi vitamin K terjadi karena:
1. Gangguan absorbsi vitamin K
2. Berkurangnya bakteri yang mensintesis
3. Pemakaian antikoagulan
e. Defisiensi b kompleks :
Defisiensi vitamin B1 :
Defisiensi atau kekurangan vitamin B1 akan menimbulkan gejala-gejala klinis
seperti, lesu, pusing, emosi yang labil, depresi, kelelahan, insomnia, mudah
marah, ketegangan, sakit kepala, mudah lupa, hilang ingatan, lemah otot, lebih
sensitive terhadap rasa nyeri, mati rasa atau rasa terbakar di kaki dan tangan,
lebih sensitive terhadap suara, sulit mencerna makanan yang masuk ke dalam
tubuh, nafsu makan hilang atau berkurang, konstipasi (sembelit), gangguan
metabolism, jantung berdebar, susah bernafas, gagal jantung.
Defisiensi juga dapat menimbulkan penyakit beri-beri, sensitivitas pada gigi dan
gusi. Namun, sebenarnya defisiensi vitamin B1 jarang terjadi. Kemungkinan
paling sering terjadi pada orang yang sering meminum alcohol, karena alcohol
mempengaruhi penyerapan tiamin dalam perut.
Defisiensi vitamin B2 :
Defisiensi (kekurangan) vitamin B2 akan menimbulkan gejala-gejala klinis
seperti, insomnia (tidak dapat tidur), anemia, pusing, depresi, lebih sensitive
terhadap cahaya, mata merah, gatal, dan perih, penglihatan kabur, katarak, rasa
nyeri di sudut mulut, radang lidah, mulut, dan hidung, nyeri tenggorokan,
gangguan kulit seperti kulit berminyak/bersisik (terutama di sekitar mulut dan
hidung), komedo, jerawat, rambut rontok yang sangat parah.
Defisiensi vitamin B3:
Defisiensi atau kekurangan dari vitamin B3 akan menimbulkan gejala-gejala
klinis seperti, perasaan takut, cemas, khawatir yang berlebihan, kecurigaan,
perasaan murung, depresi, kelelahan, lekas marah, insomnia, ketegangan / nyeri
otot, sakit kepala, anoreksia , mual, ketidaknyamanan / nyeri perut, perut
kembung, diare, kelemahan otot, sensasi terbakar di lidah dan anggota badan,
gangguan sensorik tubuh, gangguan kognitif, berbagai masalah dilidah,
sakit/bengkak pada gusi, mulut sakit, masalah kulit.
Defisiensi b5 :
Defisiensi atau kekurangan dari vitamin B3 akan menimbulkan gejala-gejala
klinis seperti, perasaan takut, cemas, khawatir yang berlebihan, kecurigaan,
perasaan murung, depresi, kelelahan, lekas marah, insomnia, ketegangan / nyeri
otot, sakit kepala, anoreksia , mual, ketidaknyamanan / nyeri perut, perut
kembung, diare, kelemahan otot, sensasi terbakar di lidah dan anggota badan,
gangguan sensorik tubuh, gangguan kognitif, berbagai masalah dilidah,
sakit/bengkak pada gusi, mulut sakit, masalah kulit.
Defisiensivitamin B6:
Defisiensi/kekurangan vitamin B6 menimbulkan keluhan dan gejala seperti,
gangguan neurologis/system saraf, koordinasi tubuh terganggu, gugup, gelisah,
cemas, emosi-marah, lekas marah, insomnia, depresi, kelelahan, keluhan pada
masa pramenstruasi, gula darah rendah, tekanan darah rendah, pusing, gangguan
kulit seperti jerawat, rambut rontok, cheilosis (retak di sudut mulut), lidah sakit,
anoreksia dan mual, anemia, baal / kesemutan di tangan / kaki, gangguan
penyembuhan luka, arithitis.
Pada anak-anak dapat terjadi hambatan pertumbuhan dan anemia. Defisiensi
vitamin B6 kemungkinan besar serig terjadi pada orang yang alkoholik.
Defisiensi vitamin B9 :
Defisiensi/kekurangan vitamin B9 (asam folat) menimbulkan gangguan seperti,
gangguan mental, kurangnya daya ingat dan daya konsentrasi, apatis, kelelahan,
depresi, paranoid, cheilosis (nyeri pada mulut), sakit lidah, anoreksia, pencernaan
yang buruk, sembelit, sesak napas, lekas marah, insomnia, keluhan pada kaki.
Kekurangan asam folat pada kehamilan diasosiasikan dengan cacat tabung saraf
janin (spina bifida).
Defisiensi vitamin B7:
Defisiensi/ kekurangan vitamin b7 menimbulkan keluhan dan gelaja seperti,
mengantuk, lesu, mudah bersikap apatis, lidah terlihat pucat, rambut rontok, sakit
otot dan otot lemah, depresi, anoreksia, mual-mual, ruam-ruam di kulit dengan
keluhan seperti gatal-gatal, kulit mengelupas, anemia, kolesterol tinggi, masalah
jantung.
Sebenarnya defisiensi biotin jarang terjadi. Namun bisa saja terjadi bila sering
memakan putih telur mentah dengan jumlah yang cukup banyak. Putih telur
mentah tersebut mengandung avidin, yaitu protein yang dapat menghambat
penyerapan biotin dalam tubuh. Orang yang kecanduan alcohol juga rentan
mengalami defisiensi /kekurangan biotin. Selain itu, defisiensi biotin juga bisa
terjadi pada bayi dengan keluhan radang pada kulit bayi (seborrheic dermatitis).
Hal ini disebabkan karena kurang nya kendungan biotin dalam air susuibu (ASI),
yaitu kurng dari 0,7 mg/100ml.
Defisiensi vitamin B12 :
Defisiensi / kekurangan vitamin b 12 menimbulkan keluhan dan gejala seperti,
gangguan memori otak, konsentrasi yang buruk dan rendah, gangguan belajar,
kelelahan, depresi, perubahan suasana hati, penyakit mental yg mengarah ke
halusinasi, kebingungan, paranoid, pusing, kesemutan di tangan dan kaki,
gangguan keseimbangan tubuh, iritasi pada mulut, lidah merah dan sakit,
pencernaan yang buruk, gangguan perut, anemia megaloblaster.
Defisiensi vitamin b12 banyak terjadi pada orang yang sudah lanjut usia dan
orangvegetarian.
f. Defisiensi vitamin c :
Kekurangan vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut.
Penyakit skorbut biasanya jarang terjadi pada bayi; bila terjadi pada anak-anak,
biasanya pada usia setelah 6 bulan dan dibawah 12 bulan.
Gejala-gejala penyakit skorbut ialah terjadinya pelembekan tenunan kolagen,
infeksi, dan demam. Juga timbul sakit, pelunakan, dan pembengkakan kaki
bagian paha. Pada anak yang giginya telah keluar, gusi membengkak, empuk,
dan terjadi pendarahan.
Pada orang dewasa skorbut terjadi setelah beberapa bulan menderita kekurangan
vitamin C dalam makanannya. Gejala-gejalanya ialah pembengkakan dan
pendarahan pada gusi, gingivalis, kaki menjadi empuk, anemia, dan deformasi
tulang.
Penyakit sariawan yang akut dapat disembuhkan dalam beberapa waktu dengan
pemberian 100 sampai 200 mg vitamin C per hari. Bila penyakit sudah kronik
perlu diperlukan waktu lebih lama untuk penyembuhannya dan suplai vitamin C
yang lebih ditingkatkan.
Jawaban Pertanyaan Modul Praktikum Gizi
Mekanisme Dasar Penyakit
Oleh :
Hana Handwiratna
2011730034
FAKULTAS KESEHATAN DAN KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2011