Jl. Pasoso No.1 Tanjung Priok
Jakarta 14310 – Indonesia
Telp. +6221 4367505, 4301080
Fax. +6221 43911704
Email: [email protected]
http://www.inaport2.co.id
Laporan Tahunan
2010
Arus KapalVessel Traffic
(unit / unit)
20102009200820072006
50.14749.637
54.66453.66652.788
Arus PetikemasContainer Traffic
(teus / teus)
20102009200820072006
3.820
3.220
4.4454.141
3.849
Arus BarangCargo Flow
(tons / tonns)
20102009200820072006
117.720107.180
116.167108.290
100.865
Arus PenumpangPassengers Flow
(orang /person)
20102009200820072006
1.4281.400
1.763
1.551
1.747
Laporan Tahunan
2010Annual Report
Mengubah Tantangan Menjadi KemajuanTurning Challenges into Achievement
Mengubah Tantangan M
enjadi Kem
ajuanLaporan Tahunan
2010
DAFTAR ISICONTENTS
Mengubah Tantangan Menjadi KemajuanTurning Challenges into Achievement
Mengembangkan Kemitraan, Meraih PertumbuhanDeveloping Partnerships, Accomplishing Growth
Mengoptimalkan Potensi, Meningkatkan Kinerja Optimizing Potentials, Improving Performance
Menjaga Tata Kelola, Membangun KepercayaanMaintaining Good Governance, Building Trust
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Peristiwa PentingEvent Highlights
Profil PerusahaanCompany In Brief
Visi dan MisiVision and Mission
Informasi Pemegang SahamShareholder Information
Bidang UsahaBusiness Lines
Wilayah KerjaThe Company’s Operation Area
Profil PelabuhanPort Branch Profiles
Informasi Anak Perusahaan & AfiliasiSubsidiary and Affiliation Information
Laporan Komisaris UtamaPresident Commissioner’s Report
Laporan Direktur UtamaPresident Director’s Report
1
2
4
6
8
10
12
14
15
16
17
18
24
28
34
42
48
Tinjauan OperasionalOperational review
Tinjauan KeuanganFinancial review
Analisis Pembahasan
Manajemen atas Kinerja
Perusahaan
Management Discussion
and Analysis
40
Human Capital
60 Sumber Daya ManusiaHuman Resources
58
58 70
74
90
93
114
120
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report
Laporan Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Report
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAANSTRUCTURE OF CORPORATE GOVERNANCE
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (AGM)
DEWAN KOMISARIS dan DIREKSIBOARDS OF COMMISSIONERS and DIRECTORS
TRANSPARANSI HUBUNGAN KEUANGAN, KEPENGURUSAN DAN KELUARGA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TRANSPARENCY OF FINANCIAL RELATIONS MANAGEMENT, AND FAMILY OF BOARDS OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
FUNGSI KEPATUHANCOMPLIANCE FUNCTION
Tanggung Jawab SosialPerusahaanCorporate Social Responsibility Pernyataan Dewan Komisaris &Direksi Statements from Board of Commissioners and Board of Directors
68Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements121
200
202
207
209
210
212
213
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile
Profil DireksiBoard of Directors Profile
Profil Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite AuditSecretary of Board of Commissioners and Audit Committee Profile
Profil Kepala Satuan Pengawasan Intern & Sekretaris PerusahaanHead Internal Supervision Unit & Corporate Secretary Profile
Struktur OrganisasiOrganization Structure
Pejabat SeniorSenior Officer
Alamat Kantor Cabang & Anak PerusahaanBranch and Subsidiary Addresses
Data PerusahaanCorporate Data199
68121
74
82
40
Tahun 2010 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Perseroan di tengah berbagai keterbatasan dan kekurangan yang ada, baik akibat faktor internal maupun eksternal. Upaya-upaya yang kami lakukan dalam mengubah berbagai tantangan tersebut menjadi peluang untuk mencapai kemajuan, merupakan awal dari perjalanan menuju percepatan pertumbuhan usaha pada masa mendatang.
Mengubah Tantangan Menjadi Kemajuan
In the midst of limitations and shortcomings, due to both internal and external factors, the year 2010 proved to be a challenging year for the Company. Our various efforts to turn these challenges into opportunities for progress now serve as the starting ground for a long journey towards accelerated future business growth.
Turning Challenges into Achievement
2 3PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II2 3PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Berangkat dari kepentingan bersama dan kemampuan yang saling melengkapi, kami mengembangkan kemitraan strategis dengan pihak ketiga untuk meningkatkan kapasitas sehingga mampu terus membukukan pertumbuhan volume bisnis.
Mengembangkan Kemitraan, Meraih Pertumbuhan Developing Partnerships, Accomplishing Growth
Through mutual understanding with third parties, we develop strategic partnerships to increase capacity in order for us to better support progressive business volume.
2 3PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II2 3PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
19,75% Kenaikan Arus PetikemasIncrease of Container
5,1 juta TEUsArus PetikemasContainer Throughput
4 5PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II4 5PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Untuk meningkatkan pendapatan Perseroan, kami berupaya mengoptimalkan potensi dan sumber daya yang ada dari sisi fasilitas maupun layanan, melalui langkah-langkah efisiensi dan peningkatan standar operasional secara terus menerus.
Mengoptimalkan Potensi, Meningkatkan KinerjaOptimizing Potentials, Improving Performance
To increase revenue, we strive to optimize both the resources and potentials of our current facilities and services through continued efficiency measures and operational standards improvements.
4 5PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II4 5PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
32,92% Peningkatan Laba BersihIncrease of Net Income
Rp 1,26 triliunLaba BersihNet Income
6 7PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II6 7PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Kami percaya bahwa penerapan praktik tata kelola secara konsisten dan bersungguh-sungguh dalam tiap aspek aktivitas operasional kami merupakan cara terbaik untuk meraih kepercayaan stakeholder dan menumbuhkan bisnis secara berkelanjutan.
Menjaga Tata Kelola yang Baik, Membangun Kepercayaan Maintaining Good Governance, Building Trust
We believe that we will best win the trust of stakeholders and foster sustainable businesses through consistent and serious implementation of strong governance practices in every aspect of our operations.
6 7PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II6 7PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
3,84 Poin Peningkatan Skoring Assessment GCGIncrease of Scoring Assessment GCG
81,56 PoinSkoring Hasil Self Assessment GCGScoring Result of Self Assessment GCG
8 9PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II8 9PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Ikhtisar Keuangan
Neraca Konsolidasi (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Data Saham)
2010 2009 2008 2007 2006 Consolidated Balance Sheets
(in Millions of Rupiah, except Share Data)
ASet ASSetS
Aset Lancar 2.140,86 2.066,55 2.091,50 1.749,55 1.227,42 Current Assets
Investasi Jangka Panjang 581,11 587,55 600,60 338,21 368,59 Long Term Investment
Aset Tetap 3.963,90 3.863,17 3.259,10 3.219,51 2.998,59 Fixed Assets
Aset Pajak Tangguhan 1,62 1,39 1,31 1,29 1,35 Deferred Assets
Aset Sewa Guna Usaha - - - - 0,36 Leased Assets
Aset Lain-lain 117,95 522,83 461,23 133,23 105,23 Other Assets
Jumlah Aset 7.735,81 7.041,49 6.413,74 5.441,79 4.701,81 total Assets
KeWAJIBAN dAN eKuItAS LIABILItIeS ANd eQuItY
Kewajiban Lancar 915,47 975,07 908,52 624,83 458,74 Current Liabilities
Kewajiban Jangka Panjang 534,48 548,99 510,83 415,22 384,02 Long Term Liabilities
Kewajiban Pajak Tangguhan 201,21 185,57 71,01 147,67 161,68 Deferred Tax Liabilities
Jumlah Kewajiban 1.651,15 1.709,63 1.490,36 1.187,72 1.004,44 total Liabilities
Hak Minoritas 47,07 41,22 38,65 34,84 32,40 Minority Interest
Ekuitas 6.037,58 5.290,64 4.884,73 4.219,23 3.664,97 Equity
Jumlah Kewajiban dan ekuitas 7.735,81 7.041,49 6.413,75 5.441,79 4.701,81 total Liabilities and equity
Jumlah Asettotal Assets
(miliar Rupiah / billion Rupiah)
ekuitasequity
(miliar Rupiah / billion Rupiah)
Pendapatan usahaRevenues
(miliar Rupiah / billion Rupiah)
Laba BersihNet Profit
(miliar Rupiah / billion Rupiah)
20102009200820072006
7.7357.041
6.413
5.4414.701
20102009200820072006
6.0375.290
4.8844.219
3.664
20102009200820072006
3.017
2.5062.504
2.0941.895
20102009200820072006
1.256
9441.047
852
566
Financial Highlights
8 9PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II8 9PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Rasio Keuanganuntuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 desember(Dalam Jutaan Rupiah)
2010 2009 2008 2007 2006 Financial Ratios
For year ended on december 31(in billion rupiah)
LIKuIdItAS LIQuIdItY
Rasio Lancar 233,85 211,94 230,21 285,13 267,56 Current Assets
Rasio Acid Test 231,91 210,46 228,79 283,28 265,35 Acid Test Ratio
Rasio Kas 140,74 154,06 181,11 213,66 162,01 Cash Ratio
ReNtABILItAS ReNtABILItY
Rasio Laba Kotor 34,01 32,89 23,83 29,93 29,13 Gross Profit Ratio
Rate Imbal Hasil Terhadap Ekuitas 20,86 20,08 30,98 29,77 20,24 Return On Equity
Rate Imbal Investasi 24,04 22,89 24,27 24,27 20,16 Return On Investment
SoLvABILItAS SoLvABILItY
Total Pinjaman Terhadap Total Aset 21,34 24,28 23,24 21,83 21,36 Total Debt to Total Asset
Total Pinjaman Terhadap Total Ekuitas 27,35 32,31 30,51 28,15 27,41 Total Debt to Total Equity
Total Pinjaman Terhadap Aset Tetap 34,56 44,25 45,73 39,89 33,49 Total Debt to Fix Asset
Laporan Laba Rugi Konsolidasi(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Laba (Rugi) Bersih per Saham)
2010 2009 2008 2007 2006
Consolidated Statements of Income
(in Millions of Rupiah, except Net Profit (Loss) per Share)
Pendapatan Usaha 3.017,10 2.506,4 2.504,4 2.094,6 1.895,7 Revenues
Reduksi Pendapatan (3,8) (7,7) (16,0) (53,0) (151,5) Revenue Reduction
Pendapatan Usaha Bersih 3.013,31 2.498,6 2.457,4 2.041,6 1.744,1 Total Operating Revenue - Net
Beban Usaha 1.988,50 1.674,4 1.860,5 1.435,5 1.191,9 Operating Expenses
Laba Usaha 1.024,81 824,2 596,9 606,0 552,2 Operating Profit
Pendapatan (Beban) Non Usaha 449,38 299,1 262,8 463,8 182,3 Non Operating Income
Laba sebelum Pajak 1.474,18 1.333,7 1.312,9 1.069,9 734,5 Profit before Taxes
Beban Pajak (203,95) (378,4) (255,4) (209,4) (157,5) Income Tax
Laba sebelum Hak Minoritas 1.270,23 955,4 1.057,6 860,48 576,9 Profit before Minority Invest
Hak Minoritas (14,06) (10,6) (10,4) (8,3) (9,9) Minority Interest
Laba Bersih 1.256,18 944,8 1.047,1 852,0 566,9 Net Profit
tingkat Kesehatan AA AA AA AA AA Corporate Health Index
10 11PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II10 11PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Peristiwa Penting
22 Januari Launching INAPORTNET System.
January 22INAPORT System Launching.
Januari I January
23 MaretKunjungan Kerja Komisi A DPRD Kota Padang, Sumatera Barat.
March 23Official Visits from Commission A of DPRD Padang, West Sumatra.
Maret I March
26 MeiRapat Dengar Pendapat Komisi V DPR-RI.
May 26Hearing of the Commission V DPR-RI.
Mei I May
10 Juni Penandatanganan MOU antara PT Pelindo II (Persero) dengan Incheon Metropolitan City.
June 10 Signing of MOU between Indonesia Port Corporation II and Incheon Metropolitan City.
Juni I June
•6April Diskusi tentang Operasional
Pelabuhan 24/7.•9April Penandatangan MoU PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) dengan beberapa BUMN.
•April6 Discussion on 24/7 Port Operations•April9 Signing the MoU between
Indonesia Port Corporation II and some State Owned Enterprises (BUMN).
April I April 27 FebruariKunjungan dari The Multi-donor Facility for Trade and Investment Climate (MDFTIC) World Bank Group.
February 27Visits from the Multi-donor Facility for Trade and Investment Climate (MDFTIC) World Bank Group
Februari I February
April I April
Februari I February Maret I March April I April
Juni I JuneMei I May
Januari I Januari
Event Highlights
10 11PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II10 11PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
29JuliPeluncuran Etos Kerja (Mission Statement) Productivity for Everyone.
July29Launch of Productivity for Everyone Work Ethos (Mission Statement).
Juli I July
31Agustus•PasarMurahBUMNPeduli.•BukaPuasaBersamadengan
Wartawan.
August31•SOECareThriftMarket.•BreakFastingEventwithReporters.
Agustus I August
4 November Kesepakatan Peningkatan Pelayanan Untuk Menunjang Program 24/7 di Pelabuhan Tanjung Priok.
4 November Service Improvement Agreement to support 24 / 7 Program at the Port of Tanjung Priok.
November I November
1DesemberKunjungan peserta Seminar Pelabuhan Indonesia – Jepang yang berasal dari Perusahaan Pelabuhan Jepang.
1 December Visits of Indonesia - Japan Seminar Participants from Japanese Sea Port Companies.
desember I December
November I November November I November
Agustus I AugustJuli I July
desember I December
6 Oktober Rapat Dengar Pendapat dengan Komis VI DPR - RI.
October 6 Hearing of Commission VI DPR-RI.
oktober I October
Juni I June
Januari I Januari
12 13PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II12 13PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Profil Perusahaan
Cikal bakal PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tidak bisa dilepaskan dari keputusan pemerintah Republik Indonesia yang membentuk Perusahaan Negara (PN) Pelabuhan I hingga Pelabuhan VIII untuk mengelola pelabuhan di seluruh Indonesia, pada tahun 1960. Keputusan ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1960 tentang pengelolaan pelabuhan umum yang dilakukan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP).
Dalam perkembangannya, pemerintah mulai memisahkan aspek operasional dan komersial yang ada dalam pengelolaan pelabuhan. Sejak tahun 1964, Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) yang terdiri dari PN Pelabuhan I hingga Pelabuhan VIII hanya bertanggung jawab terhadap pengelolaan aspek komersialnya saja. Adapun aspek operasional pelabuhan dikoordinasikan oleh lembaga pemerintah yang disebut Administrator Pelabuhan (Adpel).
Seiring berjalannya waktu, pemerintah kembali membuat peraturan baru dalam hal pengelolaan pelabuhan. Pada tahun 1983, BPP diubah menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Konsekuensinya, BPP hanya mengelola pelabuhan umum yang diusahakan saja. Sedangkan pengelolaan pelabuhan umum yang tidak diusahakan dilakukan langsung oleh Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan.
Melalui keputusan itu, pemerintah juga sekaligus menyederhanakan jumlah institusi yang mengurus pelabuhan umum yang diusahakan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 1983 juncto PP No 5 tanggal 5 Februari 1985, PERUM Pelabuhan dibagi menjadi empat wilayah operasi, termasuk salah satunya Perum Pelabuhan II. Keempat Perum itu merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah pembinaan Departemen Perhubungan Republik Indonesia.
Namun, status itu pun kembali direvisi. Pada tahun 1992, keempat PERUM itu diubah menjadi PT Pelabuhan Indonesia I sampai IV (Persero). Nama Perum Pelabuhan II pun otomatis menjadi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Keputusan itu berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, SH, Nomor 3 tanggal 1 Desember 1992, yang memuat bentuk Perusahaan Umum diubah menjadi Perusahaan Perseroan untuk memenuhi ketentuan UU Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
The commencement of Indonesia Port Corporation II cannot be separated from a decision taken by the government of the Republic of Indonesia to establish state enterprise Pelabuhan Negara I, or Perusahaan Negara (PN) Pelabuhan I, to Pelabuhan VIII in 1960. The state-owned companies were established to manage port operation across the country. The company establishment was based on the government decision No. 1/1960 on the general port management conducted by the port management agency or Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP).
The government later started separating operational and commercial aspects within the port management. Since 1964, Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP), comprised of PN Pelabuhan I to Pelabuhan VIII, was only responsible for the commercial aspect management, while the port operational aspect was coordinated by a government agency called Port Administrator.
In later development, the government once again issued a new regulation on port management. The government transformed BPP into a public corporation called Perusahaan Umum (PERUM). As the consequence, BPP only managed general commercialized ports. The management of noncommercialized ports was conducted directly by a technical operation unit under the directorate general for sea transportation of the Transportation Ministry.
Through the decision, the government also simplified the number of institutions managing commercialized ports. The government regulation No. 15/1983 juncto the government regulation No.5, February 5, 1985, the PERUM Pelabuhan was divided into four operational areas which one of them was managed by Perum Pelabuhan II. The four PERUM were state enterprises under the supervision of the Republic of Indonesia’s Transportation Ministry.
However, the status was also revised later. In 1992, the four PERUM were changed into Indonesia Port Corporation I to IV. The name of Perum Pelabuhan II was automatically changed to PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). The decision was based on a notary certificate from Imas Fatimah SH, No.3, dated December 1, 1992. The certificate stated that the company was changed from the public corporation (PERUM) to the limited Liability Company (Persero) to fulfill the requirement of Law No. 1/1995 on Limited Liability Companies.
Company Profile
12 13PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II12 13PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Kemudian, perubahan tersebut juga ditetapkan melalui perubahan ketetapan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 14 Januari 1998, dan telah diaktanotariskan di hadapan notaris Imas Fatimah, SH, nomor 4 tanggal 14 Januari serta telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan Nomor C2-17612-HT.01.01.TH.98 tanggal 6 Oktober 1998.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 2 dari Notaris Agus Sudiono Kuntjoro, SH., tanggal 15 Agustus 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-80894.AH.01.02.2008 tanggal 3 November 2008.
Kantor Pusat Perseroan berkedudukan di Jakarta, memiliki wilayah operasi di 10 propinsi dan mengelola 12 pelabuhan yang diusahakan yaitu: Pelabuhan Teluk Bayur di Propinsi Sumatera Barat, Pelabuhan Jambi di Propinsi Jambi, Pelabuhan Boom Baru Palembang di Propinsi Sumatera Selatan, Pelabuhan Bengkulu di Propinsi Bengkulu, Pelabuhan Panjang di Propinsi Lampung, Pelabuhan Tanjung Pandan dan Pelabuhan Pangkal Balam di Propinsi Bangka Belitung, Pelabuhan Banten di Propinsi Banten, Pelabuhan Tanjung Priok dan Sunda Kelapa di Propinsi DKI Jakarta, Pelabuhan Cirebon di Propinsi Jawa Barat, serta Pelabuhan Pontianak di Propinsi Kalimantan Barat.
Perseroan juga memiliki tiga anak perusahaan, satu perusahaan afiliasi, dua sub unit bisnis dan satu kerja sama operasi (KSO). Ketiga anak perusahaan tersebut adalah PT Rumah Sakit Pelabuhan (PT RSP), PT Multi Terminal Indonesia (PT MTI), dan PT EDI lndonesia. Perusahaan afiliasi yaitu PT Jakarta International Container Terminal (PT JICT). Sedangkan kedua sub unit bisnis tersebut adalah Tanjung Priok Car Terminal (TPT) dan Pusat Pelatihan Kepelabuhanan (PPK). Adapun KSO adalah Terminal Petikemas Koja (TPK Koja).
Dalam menjalankan operasi/kegiatan usaha, Perseroan mengadakan Kerja Sama Mitra Usaha/KSMU dengan beberapa mitra usaha dari pihak swasta seperti kerja sama Terminal Operator, kapal tunda, dan pengelolaan gudang-gudang pelabuhan. Selain aktif menjalankan kegiatan pengelolaan pelabuhan, Perseroan juga berusaha di bidang lain yang relevan seperti menyewakan tanah, bangunan dan fasilitas pendukung lain yang diperlukan dalam kegiatan kepelabuhanan.
The change was further approved in the extraordinary shareholders meeting on January 14, 1998 and has been certified by notary Imas Fatimah SH with a certificate No. 4 dated January 14. The change has also approved by the Justice Ministry through a letter No. C2-17612-HT.01.01.TH.98 dated October 6, 1998.
The Company’s statute has been changed for several times, with the latest change was made based of a general shareholders meeting’s decision which was further written in a notary certificate No. 2, dated on August 15, 2008, from notary Agus Sudiono Kuntjoro SH. The statute changes have been approved by The Justice and Human Rights Ministry through a letter No. AHU-80894.AH.01.02.2008, dated November 3, 2008.
With the headquarter in Jakarta, the operational areas of the Company covers 10 provinces. The company manages 12 commercialized ports, which are: the Teluk Bayur Port in West Sumatera; the Jambi Port in Jambi; the Boom Baru Port Palembang in South Sumatera; the Bengkulu Port in Bengkulu; the Panjang Port in Lampung; the Tanjung Pandan and The Balam Ports in Bangka Belitung; the Banten Port in Banten, the Tanjung Priok and the Sunda Kelapa Ports in Jakarta; the Cirebon Port in West Java; and the Pontianak Port in West Kalimantan.
The Company has three subsidiaries, one affiliate, two business units and one joint operation. The subsidiaries are: PT Rumah Sakit Pelabuhan (PT RSP); PT Multi Terminal Indonesia (PT MTI); PT EDI Indonesia. The affiliate is PT Jakarta International Container Terminal (PT JICT). The two sub business units are Tanjung Priok Car Terminal (TPT) and Port Training Centre (PPK). And the joint operation is Terminal Petikemas Koja (TPK Koja).
In running its business, the Company also forms cooperation with several partners from private companies, such as cooperation in terminal operation; tug boat, and port warehouse management. Moreover, the Company operates in other relevant businesses such as renting out land, buildings, and other port service supporting facilities.
14 15PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II14 15PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Visi, Misi dan Komitmen
• Kepada mitra dan pelanggan jasa kepelabuhanan:
Menyediakan dan mengoperasikan jasa pelayanan kepelabuhanan yang handal dengan mutu kelas dunia;
• Kepada kepentingan nasional: Meningkatkan kesehatan perusahaan secara profesional dan dapat mendorong pengembangan ekonomi nasional;
• Kepada masyarakat pelabuhan: Mendorong terbentuknya masyarakat pelabuhan yang kooperatif dan mempunyai rasa saling memiliki;
• Kepada anggota perusahaan: Mewujudkan sumber daya insani yang beriman, bermutu, optimis, bersikap melayani dan ramah, bangga kepada perusahaan dan budayanya, serta mampu memberikan kesejahteraan dan kepuasan kerja kepada karyawan.
• To the partners and the port service customers: provide and operates reliable and world-class quality port services
• to the national interests: professionally increase the company’s welfare and support the national economic development.
• to the port community: promote the establishment of cooperative and communal port society.
• to the company’s members: to develop human resources who are faithful, qualified, optimistic, friendly and service oriented, proud of the company and its culture, and to implement welfare and work satisfaction for the employees.
Vision, Mission and Commitments
KomitmenCommitments
Memberikan jasa kepelabuhanan secara handal dengan mutu pelayanan kelas dunia.Visi
Vision To provide reliable and world-class quality port services.
Mewujudkan visi perusahaan melalui peningkatan realisasi komitmen perusahaan kepada mitra, pelanggan, kepentingan nasional, pemilik, masyarakat pelabuhan dan anggota perusahaan.
MisiMission
To implement the company’s vision by increasing the realizations of the company’s commitments to partners, customers, national interests, shareholders, port society and the company’s members.
14 15PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II14 15PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Akte Perusahaan:
Akta Pendirian Perusahaan Nomor 3 tanggal 1 Desember
1992 yang dibuat oleh Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta
dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan Nomor 2 tanggal
15 Agustus 2008 yang dibuat oleh Agus Sudiono Kuntjoro,
SH., Notaris di Bekasi serta telah mendapat pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU-80894.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal
3 November 2008.
Modal dasar:
Rp 4 triliun terbagi atas 4 juta lembar saham, masing-masing
saham bernilai nominal Rp 1 juta.
Kepemilikan:
100% Pemerintah Republik Indonesia.
Bidang usaha:
Jasa Kepelabuhanan
Notarial deed:
Notarial deed No. 7 dated 1 December 1992 drawn up before
Imas Fatimah SH, a notary based in Jakarta, later amended
to Notarial deed No. 2 dated 15 August 2008 drawn up before
Agus Sudiono Kuntjoro SH., a notary based in Bekasi. The
deed has been validated by the Justice and Human Rights
minister through a document No:AHU-80894.AH.01.02.
dated 3 November, 2008
Authorized Capital:
Rp 4 trillion divided into 4 million shares of Rp 1 million
each.
owner:
100% owned by the Government of The Republic of
Indonesia.
Business Line:
Port Services
Informasi Pemegang SahamShareholder Information
Pemegang Saham Shareholder
Lembar SahamShare
Nilai Saham/ lembarValue of Stock/ Sheet
KepemilikanShareholding
Jumlah
Total
PemerintahRepublikIndonesia
GovernmentofTheRepublicof
Indonesia
4.000.000 Rp1.000.000 100% Rp4.000.000.000.000
16 17PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II16 17PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Bidang Usaha
Bidang usaha Perseroan meliputi kegiatan usaha utama yaitu:
Pelayanan Kapal
Merupakan jasa kegiatan operasional kapal mulai dari masuk
hingga keluar pelabuhan, meliputi pelayanan:
• JasaLabuh • JasaTambat
• JasaPandu • JasaPelayananAir
• JasaTundadanKepil • JasaTelepon
Pelayanan Barang
Merupakan pelayanan bongkar muat mulai dari kapal hingga
penyerahan ke pemilik barang yang meliputi:
• JasaBongkarMuat • JasaPenumpukan
• PelayananDermaga
Pelayanan Rupa-rupa
Pelayanan Rupa-rupa merupakan jasa pelayanan yang
menunjang kegiatan yang ada di pelabuhan, meliputi:
• JasaPersewaan • PenyediaanListrik
Alat-alatPelabuhan • PelayananJasaLainnya
• PenyediaanAirBersih
dan telepon umum
Selain berbagai kegiatan usaha utama tersebut Perseroan juga
mengembangkan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang
tercapainya tujuan Perseroan dan dalam rangka optimalisasi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan, meliputi:
Jasa Angkutan; Jasa persewaan dan perbaikan fasilitas dan
peralatan; Jasa perawatan kapal dan peralatan di bidang
kepelabuhanan; Jasa pelayanan alih muat dari kapal ke kapal
(ship to ship transfer) termasuk jasa ikutan lainnya; Properti di
luar kegiatan utama kepelabuhanan; Kawasan Industri; Fasilitas
pariwisata dan perhotelan; Jasa konsultan dan surveyor
kepelabuhanan; Jasa komunikasi dan informasi; Jasa konstruksi
kepelabuhanan; Jasa forwarding/ekspedisi; Jasa kesehatan;
Perbekalan dan catering; Tempat tunggu kendaraan bermotor
dan shuttle bus; Jasa penyelaman (salvage); Jasa Tally; Jasa pas
pelabuhan; serta Jasa timbangan.
The main business activities of the Company include:
Ship Services
The Company provides through ship operational services, from
the time ships enter the port until their departure. The provided
services are:
• AnchorageService • BerthingService
• PilotageService • FreshWaterService
• TowageandMooring • TelephoneService
Services
Cargo Services
The Cargo services cover cargo loading and unloading services
at the ships till delivery of the cargoes to the owners. The
provided services are:
• CargoHandling • StackingService
• WharfService
other Services
Other services cover services that support port activities:
• PortEquipment • ElectricityService
RentalService • OtherServices
• FreshWaterand
Public telephone
Aside from several major business activities mentioned above,
the Company also develops other business activities that can
support the Company’s goals and optimize the Company’s human
resources. The business activities are: transportation service,
equipment and facility rental and repair services, ship and port
equipment maintenance service, ship to ship transfer service,
and other derivative business: property outside the ports’ main
activities; hotels and tourism facilities; the port consultant and
surveyor services; information and communication services; port
construction; forwarding/expedition; health services; catering;
parking lot and shuttle bus; salvage service; tally service; port
pass; and measurement service.
Business Lines
16 17PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II16 17PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Wilayah Kerja
Pelabuhan Utama / Main Port
Pelabuhan Kelas I / 1st Class Port
Pelabuhan Kelas II / 2nd Class Port
Pontianak
Jambi
Palembang
Pangkal Balam
Tanjung Priok
Sunda Kelapa
Cirebon
Tanjung Pandan
Panjang
Banten
Bengkulu
Teluk Bayur
The Company’s Operation Area
18 19PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II18 19PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pelabuhan tanjung PriokTerletak di Jakarta Utara, Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia. Pelabuhan ini menangani lebih dari 30% komoditi Non-Migas Indonesia, di samping itu 50% dari seluruh arus barang yang keluar/masuk Indonesia melewati pelabuhan ini. Karenanya Tanjung Priok merupakan barometer perekonomian Indonesia. Fasilitas intermoda yang lengkap di pelabuhan ini mampu menghubungkan Tanjung Priok dengan seluruh kota di Indonesia. Dengan Teknologi dan fasilitas modern, Tanjung Priok telah mampu melayani kapal-kapal generasi mutakhir yang secara langsung menuju ke berbagai pusat perdagangan internasional.
FasilitasDermaga : 13.050 mLuas Lapangan : 604 HaLuas Kolam : 424 HaKedalaman Alur : -14 mLWSKedalaman Kolam : -5,5 sampai -14 mLWSLuas Terminal Non Petikemas : 564.260 m2
Lapangan Petikemas : 152.33 HaLapangan Penumpukan : 56 HaGudang : 10 HaJITC : 83 HaKoja : 25.33 HaTanjung Priok : 44 Ha
Pelabuhan PanjangBerada pada titik persilangan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, Pelabuhan Panjang merupakan pelabuhan yang sangat prospektif di masa mendatang. Luas areal lahan pelabuhan masih dapat dikembangkan untuk kerja sama pembangunan berbagai terminal guna melayani kebutuhan pengguna jasa kepelabuhanan. Dengan tersedianya terminal petikemas yang telah dilengkapi dengan dua container crane, lima transtainer, top loader dan super stacker serta didukung terminal khusus curah yang ada saat ini, Pelabuhan Panjang siap memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jasa.
FasilitasPanjang Dermaga : 1.589 mKedalaman Alur : -9 sampai -14 mLWSKedalaman Kolam : -5 sampai -14 mLWSLuas Lahan : 105 HaLapangan Petikemas : 75.000 m2
Lapangan Penumpukan : 6.000 m2
Gudang : 19.680 m2
the tanjung Priok PortLocated in North Jakarta, the Tanjung Priok Port is the busiest port in Indonesia. The port handles more than 30 percent of non-oil and gas commodities from Indonesia. In addition to this, 50 percent of the goods flow in and out of Indonesia pass this port. Therefore, the Tanjung Priok Port has been an indicator of Indonesia’s economy. The complete intermodal facilities enable to connect the Tanjung Priok Port to all cities in Indonesia. With modern technology and facilities, the Tanjung Priok port has been capable to serve new generation of ships sailing directly to the various international trade centre (direct call).
FacilitiesWharf : 13,050 mYard Area : 604 HaBasin Area : 424 HaChannel Depth : -14 mLWSBasin Depth : -5.5 to -14 mLWSNon-Container Terminal Size : 564,260 m2
Container Yard : 152.33 HaStacking Yard : 56 HaWarehouse : 10 Ha JITC : 83 HaKoja : 25,33 HaTanjung Priok : 44 Ha
the Panjang PortLocated on the crossing of Sumatera and Java islands, the Panjang Port is an exceptionally promising port in the future. The port’s area can still be developed for various terminals to serve growing demands of port service users. The port operates container terminal equipped with two container crane, five transtainers, top loader and super stacker. The port is also supported by a bulk terminal. Given all these facilities, the Panjang port is ready to provide better services for its users.
FacilitiesWharf Length : 1,589 mChannel Depth : -9 to -14 mLWSBasin Depth : -5 to -14 mLWSArea : 105 HaContainer Yard : 75,000 m2
Stacking Yard : 6,000 m2
Warehouse : 19,680 m2
Profil Pelabuhan dan Unit UsahaPort Branch and Bussiness Unit Profiles
18 19PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II18 19PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pelabuhan PalembangPelabuhan Boom Baru, Palembang di Sungai Musi, adalah pelabuhan sungai terbesar di wilayah Sumatera dan sekaligus merupakan tumpuan urat nadi pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera Selatan. Pelabuhan Palembang memiliki pelabuhan kawasan yang sangat potensial di masa mendatang dan terbuka bagi kerja sama investasi yaitu Sungai Lais yang didukung areal yang cukup luas untuk kegiatan industri pengolahan. Untuk mengantisipasi peningkatan arus komoditi di masa mendatang, pelabuhan ini telah menghadirkan terminal petikemas yang didukung berbagai peralatan modern yang akan mampu menjamin pelayanan kapal dan barang.
FasilitasPanjang Dermaga : 1.126 mKedalaman Alur : -5 mLWSKedalaman Kolam : -7 mLWS sampai -10 mLWSLuas Lahan : 722,5 HaLapangan Petikemas : 47.000 m2
Lapangan Penumpukan : 8.940 m2
Gudang : 8.410 m2
Pelabuhan teluk BayurPelabuhan Teluk Bayur merupakan pelabuhan samudera yang terbuka untuk kegiatan perdagangan internasional yang berlokasi di Padang, Sumatera Barat. Pelabuhan ini di dukung beberapa kawasan yang merupakan sentra kegiatan ekonomi di Sumatera Barat meliputi Muara Padang dan Air Bangis. Saat ini pelabuhan Teluk Bayur telah dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu menangani berbagai jenis barang antara lain barang curah seperti batu bara, semen, klinker, CPO serta komoditas yang menggunakan petikemas seperti kayu manis, teh, moulding, furniture dan karet yang merupakan komoditas unggulan ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Asia, Australia dan Afrika.
FasilitasDermaga Khusus CPOPanjang Dermaga : 1.628 mKedalaman Alur : -12 mLWSKedalaman Kolam : -7,5 sampai -12 mLWSLuas Lahan : 79,329 HaLapangan Petikemas : 35.699 m2
Lapangan Penumpukan : 176.771 m2
Gudang : 18.957,5 m2
the Palembang PortThe Boom Baru Port in Musi River, Palembang, is the biggest river port in Sumatera as well as the backbone for the economic growth in the South Sumatera Province. The Palembang Port has big potential to be developed as regional port in the future, especially the Lais River area which is very welcome for investment in flow as it is supported with large area for processing industry. To anticipate increasing commodity flow in the future, the port has provided container terminal equipped with many modern equipments ensuring services for ships and goods.
FacilitiesWharf Length : 1,126 mChannel Depth : -5 mLWSBasin Depth : -6 mLWS to -10 mLWS
Area : 722.5 HaContainer Yard : 47,000 m2
Stacking Yard : 8,940 m2
Warehouse : 8,410 m2
the teluk Bayur PortThe Teluk Bayur Port is an international seaport located in Padang, West Sumatera. The port has several area, including Muara Padang and Air Bangis, which have been centre of economic activities in West Sumatera. The Teluk Bayur port currently has equipped with modern equipments that are able to handle various kind of goods, both bulky goods, such as coal, cement, clinker, and CPO, as well as containerized goods such as tea, cinnamon, moulding, furniture and rubber; all are important commodities exported to United States, Europe, Asia, Australia, and Africa.
FacilitiesSpecial Wharf for CPOWharf Length : 1,628 mChannel Depth : -12 mLWSBasin Depth : -7.5 to -12 mLWSArea : 79.329 HaContainer Yard : 35,699 m2
Stacking Yard : 176,771 m2
Warehouse : 18,957.5 m2
20 21PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II20 21PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pelabuhan PontianakPelabuhan Pontianak yang terletak di tepi sungai Kapuas, menjadi urat nadi perekonomian dan menghubungkan area seluas 146,8 ribu km2 di Propinsi Kalimantan Barat. Wilayah yang luasnya sebanding dengan Pulau Jawa ditambah Pulau Madura ini antara lain meliputi Pontianak, Sintete, Sambas, Sintang, Sanggau, Kapuas, Hulu, Telok Air, Ketapang dan Singkawang. Untuk mengantisipasi peningkatan kegiatan perekonomian di wilayah ini, telah dioperasikan Terminal Petikemas untuk Pelabuhan Pontianak yang telah dilengkapi dengan dua container crane serta berbagai peralatan modern yang mampu memberikan dukungan secara optimal bagi kegiatan bongkar muat di wilayah tersebut.
FasilitasPanjang Dermaga : 1.477 mKedalaman Alur : -4,7 mLWSKedalaman Kolam : -6 mLWSLuas Lahan : 20 HaLapangan Penumpukan : 87.003 m2
Gudang : 11.221 m2
Pelabuhan CirebonPelabuhan Cirebon merupakan pintu gerbang kegiatan usaha bagi hinterland yang luas, yaitu Propinsi Jawa Barat dan sebagian Propinsi Jawa Tengah. Terletak di lintasan jalur jalan raya dan rel kereta api ke seluruh kota di Pulau Jawa merupakan keuntungan utama pelabuhan ini. Untuk mendukung kegiatan jasa pelayanan kepelabuhanan, Pelabuhan Cirebon dilengkapi dengan fasilitas penumpukan petikemas, terminal batubara seluas 5 Ha, terminal aspal curah, dan tangki penampungan minyak kelapa sawit.
FasilitasPanjang Dermaga : 1.214 mKedalaman Alur : -4 sampai -5,7 mLWSKedalaman Kolam : -2 sampai -7 mLWSLuas Lahan : 51 HaLapangan Petikemas : 4.000 m2
Lapangan Penumpukan : 14.120 m2
Gudang : 5.020 m2
Pelabuhan JambiPelabuhan Jambi terletak di Talang Duku, di hilir Sungai Batanghari, Propinsi Jambi. Hinterland Pelabuhan Jambi menghasilkan antara lain karet, kayu lapis, dan moulding, yang merupakan komoditi ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, Jepang, dan Korea. Demi kelancaran bongkar muat, Pelabuhan Jambi dilengkapi dengan dermaga apung, untuk mengatasi beda
the Pontianak PortLocated on the edge of the Kapuas river, the Pontianak Port has been the artery of West Kalimantan Province’s economy. The Port connects an area of 146,800 kilometer square or as big as Java Island plus Madura Island. Included in the area are Pontianak, Sintete, Sambas, Sanggau, Kapuas, Hulu, Telok Air, Ketapang, and Singkawang. To anticipate the increasing economic activities in the region, the Pontianak Port has operated a container terminal equipped with two container cranes and many other modern equipments giving optimum support for loading and unloading activities in the area.
FacilitiesWharf Length : 1,477 mChannel Depth : -4.7 mLWSBasin Depth : -6 mLWSArea : 20 HaStacking Yard : 87,003 m2
Warehouse : 11,221 m2
the Cirebon PortThe Cirebon Port is a gate for business activity in a large hinterland covering West Java and part of Central Java. Its position on the track of highway and railway to all cities in Java Island is the main advantage of the Port. To support the port service activities, the Cirebon Port is equipped with container stacking facility, a 5 hectares of coal terminal, a bulk asphalt terminal and a palm oil tank.
FacilitiesWharf Length : 1,214 mChannel Depth : -4 to -5.7 mLWSBassin Depth : -2 to -7 mLWS
Area : 51 HaContainer Yard : 4,000 m2
Stacking Yard : 14,120 m2
Warehouse : 5,020 m2
the Jambi PortThe Jambi Port is located in Talang Duku, on the downstream of the Batanghari River, in Jambi Province. The port’s hinterland produces, among others, rubber, plywood, and moulding—all are the main commodities exporting to United States, Europe, Middle East, Japan, and Korea. To accelerate the loading and unloading activities, the Jambi Port is equipped with a floating
Profil Pelabuhan dan Unit UsahaPort Branch and Bussiness Unit Profiles
20 21PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II20 21PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
permukaan air pada saat musim hujan dan kemarau yang dapat mencapai 8 m. Pelabuhan lain dalam lingkungan Pelabuhan Jambi ialah Pelabuhan Kuala Tungkal yang berada di muara sungai Pengabuan dan Pelabuhan Muara sabak.
FasilitasPanjang Dermaga : 477 mKedalaman Alur : -3 sampai -3,6 mLWSKedalaman Kolam : -8 sampai -10 mLWSLuas Lahan : 271 HaLapangan Petikemas : 20.082 m2
Lapangan Penumpukan : 23.505 m2
Gudang : 2.640 m2
Pelabuhan BengkuluBengkulu yang dahulu disebut Bencoolen merupakan kota pelabuhan tua Bencoolen yang dijadikan kota pendudukan dan perdagangan oleh Inggris pada abad ke-18 dan ke-19. Pelabuhan Bangkulu (Pulau Baai) berada sekitar 20 km dari pusat kota Bengkulu dan memiliki hinterland yang cukup luas dengan potensi pertambangan, perkebunan dan kehutanan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan agrobisnis, pertambangan dan industri. Untuk menampung kegiatan pelayanan barang curah kering, pelabuhan ini dilengkapi dengan 2 buah conveyor belt pemuatan batu bara untuk percepatan pelaksanaan bongkar muat hasil tambang tersebut.
FasilitasPanjang Dermaga : 4.995 mKedalaman Alur : -10 mLWSKedalaman Kolam : -2 sampai -12 mLWSLuas Lahan : 1.200 HaLapangan Penumpukan : 7.872 m2
Gudang : 4.200 m2
Pelabuhan BantenPelabuhan Banten terletak di Propinsi Banten, selama lebih dari tiga abad menjadi tempat persinggahan dan transaksi perdagangan baik nasional maupun intemasional dengan komoditas utama rempah-rempah. Dewasa ini Pelabuhan Banten memiliki hinterland berupa daerah industri yang tumbuh pesat, seperti pengolahan logam, mesin, kimia, dan minyak kelapa sawit. Pelabuhan Banten dilengkapi dengan tiga terminal batu bara dan dermaga multipurpose yang dilengkapi peralatan bongkar muat petikemas antara lain 2 unit Rubber Tyred Gantry Crane dan 2 unit Multipurpose Gantry Crane.
wharf to anticipate the fluctuation of water surface level, which can reach 8 meter, in rainy season and dry season. Two other ports included in the area of the Jambi Port are Kuala Tungkal Port located on the estuary of the Pengabuan river and the Sabak Muara Port.
FacilitiesWharf Length : 477 mChannel Depth : -3 to -3.6 mLWSBasin Depth : -8 to -10 mLWSArea : 271 HaContainer Yard : 20,082 m2
Stacking Yard : 23,505 m2
Warehouse : 2,640 m2
the Bengkulu PortBengkulu, which was called Bencoolen, is an old port city occupied by British who made it as a trade city in 18th and 19th century. The Bengkulu Port in Baai Island is located around 20 kilometer from the Bengkulu city centre. The port has wide hinterland with potential in mining, farming, and forestry—which can be used to develop agribusiness, mining, and other industries. To accommodate the dry bulk good services, the Port is equipped with two conveyor belt coal loading to accelerate the loading and unloading the mining commodity.
FacilitiesWharf Length : 4,995 mChannel Depth : -10 mLWSBasin Depth : -2 to -12 mLWSArea : 1,200 HaStacking Yard : 7,872 m2
Warehouse : 4,200 m2
the Banten PortLocated in Banten Province, the Banten Port has been a stopover and transaction spot both for national and international trade for more than three centuries. Spices are the main commodity traded and transported through the port. Currently, the Banten Port has large hinterland which is a fast growing industrial region. Metal processing, machinery, chemical and palm oil are several of industries developed in the region. The Banten Port is equipped with three coal terminals and a multipurpose berth equipped with loading and unloading facilities such as two units of Rubber Tyred Gantry Crane and two units of Multi purpose Gantry Crane.
22 23PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II22 23PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
FasilitasPanjang Dermaga : 674 mKedalaman Alur : -15 mLWSKedalaman Kolam : -7 sampai -15 mLWSLuas Lahan : 42,6 HaLapangan Petikemas : 50.000 m2
Lapangan Penumpukan : 12.708 m2
Gudang : 1.500 m2
Pelabuhan Sunda KelapaSemula Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan yang terletak di Teluk Jakarta. Pelabuhan ini merupakan persinggahan pelayaran antarbangsa yang dibangun tahun 1527 semasa pemerintahan Portugis. Saat ini lokasi Pelabuhan Sunda Kelapa telah berkembang pesat menjadi pusat perkantoran, perdagangan, perindustrian, dan perhotelan. Sebagai pelabuhan tertua di wilayah DKI Jakarta yang masih mempertahankan ciri khas tradisionalnya, Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi suatu obyek wisata terkemuka. Pelabuhan ini terutama disinggahi kapal-kapal antarpulau dan pelayaran rakyat dengan komoditas utama kayu, bahan kebutuhan pokok, barang kelontong, dan bahan bangunan.
FasilitasPanjang Dermaga : 3.110,5 mKedalaman Alur : -4 mLWSKedalaman Kolam : -4 mLWSLuas Lahan : 50,8 HaLapangan Penumpukan : 27.019 m2
Gudang : 4.517 m2
Pelabuhan Pangkal BalamPelabuhan Pangkal Balam terletak di Pulau Bangka, Propinsi Bangka Belitung. Awalnya berupa pelabuhan kecil yang hanya melayani kapal motor dan perahu layar, saat ini pelabuhan ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas mulai dermaga sepanjang 254 m, fasilitas penumpukan, terminal penumpang, dan lapangan parkir. Pelabuhan lain yang berada di dalam lingkup operasi Pelabuhan Pangkal Balam ialah Pelabuhan Muntok, berada di pantai barat sebelah utara Pulau Bangka. Pelabuhan lainnya adalah Pelabuhan Sungai Selan yang berada di pedalaman sebelah selatan Pulau Bangka yang telah memiliki fasilitas berupa dermaga kayu sepanjang 87 m, dan Pelabuhan Belinyu yang memiliki dermaga kayu sepanjang 50 m.
FasilitasPanjang Dermaga : 605 mKedalaman Alur : -1 sampai -3 mLWSKedalaman Kolam : -1 sampai -7 mLWSLuas Lahan : 4,88 HaLapangan Penumpukan : 6.760 m2
Gudang : 1.760 m2
Terminal Petikemas : 2.300 m2
FacilitiesWharf Length : 674 mChannel Depth : -15 mLWSBasin Depth : -7 to -15 mLWSArea : 42.6 HaContainer Yard : 50,000 m2
Stacking Yard : 12,708 m2
Warehouse : 1,500 m2
the Sunda Kelapa PortThe Sunda Kelapa Port was initially located at the Jakarta Bay. The port was an international shipping sojourn built in 1527 during the Portuguese’s government. Currently, the Sunda Kelapa port area has been developed rapidly as a center for offices, trade, industry and hotels. As the oldest port in Jakarta, the Sunda Kelapa port, which still maintains its traditional appearances, has been a major tourism area. The port is mainly passed by inter island and community ships transporting woods, staple goods, and building materials.
FacilitiesWharf Length : 3,110.5 mChannel Depth : -4 mLWSBasin Depth : -4 mLWSArea : 50.8 HaStacking Yard : 27,019 m2
Warehouse : 4,517 m2
the Pangkal Balam PortThe Pangkal Balam port is located at the Bangka Island, Bangka Belitung province. It was initially a small port serving only motor and sailing boats, but nowadays, the port has been equipped with many facilities, including a 254 meter length wharf, stacking facility, passenger terminal and parking yard. There are three other ports included within the operational area of the Pangkal Balam port. The port are the Muntok port, the Sungai Selan port, and the Belinyuyang port. The Muntok port is located on the west coast of the northern Bangka Island, while the Sungai Selan and the Belinyunyang are located on the southern of the Bangka Island. The Sungai Selan and the Belinyuyang ports have wooden wharves which length of 87 meters and 50 meters, respectively.
FacilitiesWharf Length : 605 mChannel Depth : -1 to -3 mLWSBasin Depth : -1 to -7 mLWSArea : 4.88 HaStacking Yard : 6,760 m2
Warehouse : 1,760 m2
Container Terminal : 2,300 m2
Profil Pelabuhan dan Unit UsahaPort Branch and Bussiness Unit Profiles
22 23PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II22 23PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pelabuhan tanjung PandanTertetak di Pulau Belitung, Propinsi Bangka Belitung, pelabuhan ini mempunyai hinterland meliputi 80.000 Ha proyek perkebunan kelapa sawit yang mulai berproduksi tahun 2002. Komoditi lain adalah kaolin, granit, dan pasir kuarsa. Seiring perkembangan arus barang dan penumpang yang terus meningkat, pelabuhan yang semula dermaga kayu ini telah direnovasi menjadi dermaga beton, membangun fasilitas ruang tunggu penumpang serta memperbaiki jalan di sekitar terminal penumpang.
FasilitasPanjang Dermaga : 507,75 mKedalaman Alur : -3 mLWSKedalaman Kolam : -3 mLWSLuas Lahan : 5,84 HaLapangan Penumpukan : 6.000 m2
tanjung Priok Car terminal (tPt)Mulai beroperasi sejak 28 November 2007. Terminal ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan terminal bongkar muat kendaraan yang dari tahun ke tahun terus meningkat. Luas lahan yang dimiliki saat ini adalah 7,38 Ha, dengan fasilitas berupa lapangan penumpukan seluas 7,3 Ha, automatic car wash 3 unit dengan kapasitas 15 unit/jam, panjang dermaga 308 m, dan saat ini berkapasitas 350.000 kendaraan per tahun. Komposisi kepemilikan Tanjung Priok Car Terminal adalah sepenuhnya milik PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
Pusat Pelatihan Kepelabuhanan (PPK)Merupakan wahana pembinaan dan pendidikan sumber daya manusia bidang kepelabuhanan. Didirikan tahun 1976 bagi tenaga kerja bongkar muat (dockworkers) dengan nama Indonesia Port Workers Training Centre (Pusat Latihan Tenaga Kerja Kepelabuhanan indonesia), dan terakhir berubah nama menjadi Pusat Pelatihan Kepelabuhanan.
Seiring perkembangan, misi lembaga ini meluas hingga mencakup usaha pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang pelabuhan kepada mitra usaha dan jasa konsultasi mengenai permasalahan pengembangan sumber daya manusia kepelabuhanan melalui kerja sama penyelenggaraan pelatihan.
PPK merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan di bidang kepelabuhanan pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat ISO 9002. Dilengkapi berbagai fasilitas pembelajaran serta didukung oleh tenaga-tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu kepelabuhanan, PPK siap mendidik dan melatih calon-calon praktisi andal bagi komunitas yang terkait dengan pelabuhan.
the tanjung Pandan PortLocated on the Belitung Island, Bangka Belitung province, the Tanjung Pandan port has a 80,000 hectares of hinterland covering palm oil plantations which have started the production since 2002. Other commodities developed in the hinterland are kaolin, granite, and silica sand. Due to increasing flow of goods and passengers, the port has replaced its wooden wharf with concrete wharf, built waiting room for the passengers, and repaired road around the terminal.
FacilitiesWharf Length : 507.75 mChannel Depth : -3 mLWSBasin Depth : -3 mLWSArea : 5.84 HaStacking Yard : 6,000 m2
tanjung Priok Car terminal (tPt)The Tanjung Prion Car Terminal (TPI) started its operation since November 28, 2007. The terminal was built to fulfill vehicle loading and unloading terminal demand which continually to increase over the years. The company owns 7.38 hectares area with facilities include 7.3 hectares container yard; three units of automatic car wash with capacity of 15 units per hour, 308 meter length berth, and current capacity of 350,000 vehicles per year. The Tanjung Priok Car Terminal is fully owned by Indonesia Port Corporation II.
Port training Centre (PPK)The Port Training Center functions as training and education centre for human resources working in port service sector. The centre was established in 1976 for dockworkers with the name Indonesia Port Worker Training Center. The unit’s name was later on changed into The Port Training Center.
The unit’s mission is later on expanded by providing port education and training for the company’s business partners and consultancy services for port human resources development through cooperation in training organization.
The Port Training Center is the first port training and education center obtaining ISO 9002 certificate in Indonesia. Equiped with various education facilities and experts from various educational backgrounds, the center is ready to train and teach port practitioners so that they can be reliable human resources for the port community.
24 25PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II24 25PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
The Company has three subsidiaries, one affiliation, two sub business units, and one operational cooperation. All companies are able to contribute significant portion of revenue to the parent company.
Pt edI IndonesiaPT EDI Indonesia operates in telecommunication services, information technologies, electronic data interchange network, communication device distribution, and communication network and equipment installation.
Established in July 1995, PT EDI Indonesia was owned 51% by the Company and 49% by PT Sisindosat Lintas Buana, a subsidiary of PT Indosat. All shares owned by PT Sisindo Lintas Buana was later transferred to PT Sisindokom Lintas Buana.
PT EDI Indonesia answers the increasing demand for electronic services in various sectors by enhancing and developing many products and services including products and services for custom communities, port communities, as well as retail and bank communities. PT EDI Indonesia also expands its coverage services by building network in strategic cities, creating interconnection with other networks, improve network safety, and providing comprehensive solution for the customers.
Pt Multi terminal Indonesia (Pt MtI)PT Multi Terminal Indonesia operates in three segments: Multi Purpose Terminal, Container Terminal, and Freight Forwarding. The company is a result of a spin-off from the terminal business division (DUT) under the Tanjung Priok branch of the Company. PT MTI was established on February 15, 2002, with a purpose to optimize business potential and enhance the company’s competitive advantages as a service provider. The Company holds 99 percent shares in PT MTI, while the Maritime Employees Cooperative (Kopegmar) holds the remaining 1%.
Pt Rumah Sakit Pelabuhan (Pt RSP)Although PT RSP has been officially a subsidiary of the Company in May, 1999, its history went along with the parent company’s history. PT RSP’s embryo was Port Health Center (PHC) established on August 21, 1971. On March 21, 1972, PHC merged with Pelayaran Hospital with the name was furthered changed into Rumah Sakit Pelabuhan (Port Hospital) on May 20, 1978.
Informasi Anak Perusahaan dan AfiliasiSubsidiary and Affiliation Information
Perseroan memiliki tiga anak perusahaan, satu perusahaan afiliasi, dua sub unit bisnis, dan satu kerja sama operasi. Semua perusahaan tersebut mampu menghasilkan kontribusi pendapatan yang cukup signifikan kepada Perseroan.
Pt edI IndonesiaPerusahaan ini bergerak di bidang jasa telekomunikasi, teknologi informasi, jaringan electronic data interchange, distribusi peralatan komunikasi, pemasangan instalasi dan peralatan komunikasi.
Berdiri pada bulan Juli 1995, kepemilikan saham di PT EDI Indonesia terdiri dari 51 % Perseroan dan 49% saham PT Sisindosat Lintas Buana (anak perusahaan PT Indosat). Dalam perkembangannya terjadi pengalihan seluruh saham PT Sisindosat Lintas Buana kepada PT Sisindokom Lintas Buana.
Meningkatnya kebutuhan akan jasa elektronik di berbagai bidang dijawab oleh PT EDI dengan memperkuat dan mengembangkan berbagai produk dan jasa. Antara lain mengembangkan produk dan jasa untuk komunitas bea dan cukai, komunitas pelabuhan juga komunitas ritel dan perbankan. PT EDI juga melakukan perluasan cakupan layanan dengan membangun jaringan di kota-kota strategis, interkoneksi dengan jaringan-jaringan lain, meningkatkan tingkat keamanan jaringan dan penyediaan solusi menyeluruh kepada pelanggan.
Pt Multi terminal Indonesia (Pt MtI)PT Multi Terminal Indonesia adalah anak perusahaan Perseroan yang bergerak dalam tiga segmen usaha yaitu Multi Purpose Terminal, Container Terminal dan Freight Forwarding. Perusahaan ini merupakan hasil spin off dari Divisi Usaha Terminal (DUT) di bawah Perseroan Cabang Tanjung Priok. PT MTI didirikan pada 15 Februari 2002 yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi bisnis dan memperkuat competitive advantage sebagai service provider. Komposisi kepemilikan saham terdiri dari 99% saham Perseroan dan 1% sahamnya dimiliki Koperasi Pegawai Maritim (Kopegmar).
Pt Rumah Sakit Pelabuhan (Pt RSP)Meski secara resmi masuk sebagai anak perusahaan Perseroan pada bulan Mei 1999, sejarah PT RSP bisa dibilang sejalan beriringan dengan perusahaan induknya. Cikal bakal PT RSP adalah Port Health Center (PHC) yang didirikan pada 21 Agustus 1971. Pada 21 Maret 1972, PHC kemudian bergabung dengan Rumah Sakit Pelayaran dan berubah nama menjadi Rumah Sakit Pelabuhan pada 20 Mei 1978.
24 25PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II24 25PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Perubahan status dari Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan menjadi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) membuat status Rumah Sakit Pelabuhan pun ikut berubah. Tahun 1999 secara resmi menjadi badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas sekaligus menjadi anak perusahaan Perseroan. Komposisi kepemilikan Saham di PT RSP terbagi atas 99,52% milik Perseroan dan 0,48% milik Koperasi Pegawai Maritim (Kopegmar).
PT RSP membawahi empat rumah sakit yaitu RSP Jakarta, RSP Cirebon, RSP Boom Baru Palembang dan RS Port Medical Center, Jakarta.
Pt Jakarta International Container terminal (Pt JICt)PT JICT merupakan perusahaan afiliasi Perseroan yang didirikan pada 1999. Komposisi kepemilikan sahamnya mayoritas dikuasai Hutchison Port Holding Group (HPH Group) dengan menguasai 51% saham. Sisanya dimiliki Perseroan dengan 48,9% dan Koperasi Pegawai Maritim 0,1%. Bisnis utama PT JICT adalah melaksanakan kegiatan pelayanan bongkar muat petikemas baik ekspor maupun impor di Pelabuhan Tanjung Priok.
Pada awal berdirinya, PT JICT mampu menangani 1,8 juta TEUs dan meningkat hingga 2,4 juta TEUs pada akhir 2007. Dengan lingkup operasional dan kapasitas yang ada, PT JICT merupakan terminal petikemas terbesar dan tersibuk di Indonesia. Dengan penambahan dermaga sepanjang 552 m dan lapangan penumpukan seluas 3,5 Ha, kini PT JICT mampu melayani arus petikemas melalui Pelabuhan Tanjung Priok hingga 3 juta TEUs per tahun.
KSo terminal Petikemas Koja (tPK Koja)TPK Koja merupakan kerja sama operasi antara Perseroan dengan PT Ocean Terminal Petikemas yang kemudian dialihkan ke Hutchison Ports Indonesia. Dalam KSO yang mulai beroperasi sejak 1998 ini, Pelabuhan Indonesia II (Persero) memiliki 52,12% kepemilikan saham.
Dengan areal yang tersedia, TPK Koja mampu menampung petikemas untuk impor hingga 7.500 TEUs dan untuk ekspor hingga 6.700 TEUs. Pada tahun 2003 dilakukan pemanjangan dermaga sejauh 200 m sekaligus penyediaan peralatan bongkar muat petikemas demi meningkatkan pelayanan.
The status change from public corporation (Perum) Pelabuhan to limited liability company Indonesia Port Corporation II made the status of Rumah Sakit Pelabuhan also changed. In 1999, the hospital officialy became a Limited Liability Company (Persero) as well as a subsidiary of Indonesia Port Corporation II. As much as 99.52% shares in PT RSP is owned by Indonesia Port Corporation II, while the remaining 0.48% of the shares is owned by Maritime Employees Cooperative (Kopegmar).
PT RSP supervises four hospitals: RSP Jakarta, RSP Cirebon, RSP Boom Baru Palembang, and RS Port Medical Center, Jakarta.
Pt Jakarta International Container terminal (Pt JICt)PT JICT, which was established in 1999, is an affiliation of Indonesia Port Corporation II. Hutchinson Ports Holding Group (HPH Group) holds a majority 51% shares in the company, while the Company holds 48.9% shares. The remaining 0.1% shares is owned by the Maritime Employees Cooperative (Kopegmar). PT JICT’s main business is providing container loading and unloading service both for export and import at the Tanjung Priok port.
In its early establishment, PT JICT could handle 1.8 million TEUs (twenty-foot equivalent units) containers. The capacity further increased to 2.4 million TEUs in late 2007. Based on the operational coverage and the existing capacity, PT JICT is the biggest and the busiest container terminal in Indonesia. With the additional berth length of 552 meters and container yard of 3.5 hectares, PT JICT can service containers passed through the Tanjung Priok port up to 3 million TEUs per year.
the joint operation Koja Container terminal(tPK Koja)TPK Koja is a joint operation between Indonesia Port Corporation II and PT Ocean Terminal Petikemas. Whichis thentransferred to HutchisonPorts Indonesia. The Company owns 52.12% shares in the joint operation which started the operation in 1998.
With the existing area, TPK Koja can accommodate up to 7,500 TEUs containers for import and up to 6,700 TEUs containers for export. In 2003, the terminal’s berth was extended by 200 meters. More loading and unloading equipments were also added to increase the services.
26 27PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II26 27PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Laporan Komisaris Utama
Didukung oleh membaiknya kondisi eksternal, kami melihat upaya Direksi yang konsisten dalam melaksanakan strategi yang telah dirumuskan sebelumnya, termasuk perbaikan dalam hal efisiensi dan produktivitas.
Pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan yang terhormat,
Di tahun 2010, perekonomian dunia secara umum
menunjukkan percepatan pemulihan setelah krisis di
penghujung tahun 2008. Perbaikan ekonomi dunia ini
menunjang pertumbuhan ekonomi domestik, sebagaimana
tercermin dalam pertumbuhan PDB nasional sebesar 6,7% di
tahun 2010, lebih tinggi dibandingkan dengan 4,4% di tahun
2009. Sementara itu, Rupiah tercatat mengalami apresiasi
terhadap Dolar AS dan ditutup di level Rp 8.911 pada akhir
tahun 2010.
Seiring dengan perbaikan ekonomi dunia, aktivitas
ekspor-impor dari dan menuju Indonesia juga mengalami
peningkatan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
jasa kepelabuhanan dan mengelola 12 pelabuhan di
Indonesia, Perseroan sangat merasakan dampak positif dari
pemulihan ekonomi dunia, seperti yang antara lain tercermin
dear Shareholders and Stakeholders,
Recovering from the crisis in late 2008, the global economy
in 2010 experienced rapid recovery. This economic
improvement supported domestic economic growth, as
reflected in the national GDP growth of 6.7% in 2010, which
was higher compared with 4.4% in 2009. Meanwhile, Rupiah
appreciation against the U.S. Dollar and closed at Rp. 8,911
by the end of 2010.
The world economic improvement stimulated Indonesian
export and import activities. As a company appointed for the
management of 12 Indonesian seaports, the Company did
benefit from world economic recovery as reflected in, among
many indicators, the increasing seaport container traffic
throughout Indonesia. For instance, our most utilized seaport
“Supported by better external factors, the Company also saw the BOD’s consistent efforts in implementing our established strategy, including efficiency and productivity improvements. “
President Commissioner’s Report
26 27PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II26 27PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Lambock v. NahattandsKomisarisUtama President Commissioner
28 29PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II28 29PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
1. Lambock v. Nahattands KomisarisUtama I President Commissioner
2. Si Putu Ardana Komisaris I Commissioner
3. Pontas tambunan Komisaris I Commissioner
4. Jimmy Abu Bakar Nikijuluw Komisaris I Commissioner
5. M. djali Yusuf Komisaris I Commissioner
dari meningkatnya arus keluar-masuk petikemas di pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Di
pelabuhan Tanjung Priok, misalnya, yang menangani sebagian besar dari arus keluar-
masuk barang di Indonesia, pertumbuhan petikemas domestik pada tahun 2010
mencapai 30%, sedangkan untuk petikemas internasional pertumbuhan mencapai
22,3%. Kinerja dari pelabuhan lainnya juga sangat menggembirakan.
Penilaian dewan Komisaris atas Kinerja direksi
Didukung oleh membaiknya kondisi eksternal, kami melihat upaya Direksi yang konsisten
dalam melaksanakan strategi yang telah dirumuskan sebelumnya. Perbaikan dalam hal
efisiensi dan produktivitas merupakan hal yang terus menjadi perhatian manajemen. Kami
mencatat perbaikan yang berarti di kedua bidang ini sehingga memungkinkan beban
usaha hanya tumbuh sebesar 18,77% di tahun 2010, lebih kecil dibandingkan anggaran.
Pertumbuhan beban usaha yang terjaga ini memungkinkan laba bersih tumbuh sebesar
32,92% menjadi Rp 1.256,18 miliar di tahun 2010. Pencapaian ini merupakan 25,72%
di atas target RKAP 2010. Untuk itu kami menyampaikan penghargaan kepada jajaran
Direksi, Manajemen dan seluruh karyawan Perseroan atas kerja kerasnya sehingga
mencatat kinerja yang baik di tahun 2010.
Namun disisi lain kami menyadari bahwa perolehan pendapatan usaha bersih masih
belum optimal, yaitu 4,22% di bawah target.
of Tanjung Priok recorded a growth of 30% for its domestic containers and 22.3% for its
international containers. Besides this, the performances of our other seaports are very
encouraging as well.
Performance Assessment of Board of directors
Supported substantially by the favorable external factors, the BOD’s consistent efforts
toward the implementation of the Company’s established strategies were readily apparent.
The Management also constantly focused on efficiency and productivity improvements.
Significant accomplishments were hence evident in two areas as operating expenses
grew by only 18.77% in 2010, smaller than projected. These suppressed operating
expenses thus allowed net profit to grow by 32.92% to USD 1,256.18 billion in 2010.
This achievement was 25.72% above the 2010 RKAP projection. Therefore, the Board
of Directors, Management and all employees deserved our highest appreciation for their
excellent work that made this good performance in 2010 possible.
Meanwhile, we still realized that net operating revenue was still 4.22% below
projection.
13 2 4 5
Laporan Komisaris UtamaPresident Commissioner’s Report
28 29PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II28 29PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Sepanjang tahun 2010, manajemen telah melakukan berbagai
program kerja baik menyangkut pemasaran dan produksi,
penelitian dan pengembangan, organisasi dan sumber
daya manusia, serta keuangan dan akuntansi. Keseluruhan
program yang dilaksanakan pada dasarnya bermuara pada
peningkatan produktivitas untuk menunjang perbaikan
efisiensi serta perbaikan layanan guna meningkatkan
kepuasan pelanggan. Perseroan aktif mengembangkan
fasilitas dan peralatan pelabuhan di beberapa cabang
pelabuhan, seperti Tanjung Priok, Panjang, Palembang, Teluk
Bayur, Pontianak, Cirebon, Jambi dan Bengkulu. Perseroan
juga aktif meningkatkan kualitas sumber daya manusianya
demi mendukung pertumbuhan Perseroan di masa datang.
Throughout 2010, management undertook various work
programs involving marketing and production, research and
development, organizational and human resources, and
finance and accounting. All of these implemented programs
were basically aimed at increasing productivity in support of
higher efficiency as well as service improvements to increase
customer satisfaction. The Company was keenly active
in seaport equipment and facility improvements at major
sites like Tanjung Priok, Panjang, Palembang, Teluk Bayur,
Pontianak, Cirebon, Jambi and Bengkulu seaports. The
Company was also actively improving its human resource
quality to support its future growth.
30 31PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II30 31PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Perubahan Komposisi dewan Komisaris
Pada tahun 2010 terjadi perubahan pada susunan Dewan
Komisaris, dengan diangkatnya M. Djali Yusuf sebagai
Komisaris, menggantikan posisi A. Fuad Rahmani. Pada
kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada A. Fuad Rahmani atas jasa dan kontribusinya selama
menjabat sebagai Komisaris, dan sekaligus selamat datang
kepada M. Djali Yusuf ke jajaran Dewan Komisaris Perseroan.
Kami berharap dengan masuknya anggota Dewan Komisaris
yang baru, kami dapat terus mendukung kinerja Perseroan
di masa datang dalam rangka mewujudkan visinya yaitu
memberikan jasa kepelabuhanan secara handal dengan
mutu pelayanan kelas dunia.
tata Kelola Perusahaan
Selama tahun 2010 kami juga melihat komitmen Direksi
dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance/GCG). Dibantu oleh komite-
komite yang ada di bawah Dewan Komisaris kami melakukan
berbagai review, monitoring dan memberikan masukan-
masukan atas berbagai aspek terkait dengan pelaksanaan
tata kelola perusahaan yang baik kepada Direksi. Hasilnya
sungguh menggembirakan sebagaimana tercermin dalam,
peningkatan hasil assessment GCG yang dilaksanakan oleh
BPKP yang meningkat dari skor 77,72 di tahun 2009 menjadi
skor 81,55 di tahun 2010.
Ke depan, penerapan GCG akan terus diintensifkan melalui
pengembangan budaya kerja yang mendukung serta
mengedepankan dan menjunjung tinggi etika bisnis.
Composition changes to the Board of Commissioners
In 2010, the composition of the Board of Commissioners
changed with the appointment of M. Djali Yusuf as
Commissioner in place of A. Fuad Rahmani. On this special
occasion I would like to thank A. Fuad Rahmani for dedicated
service and unreserved contributions during his tenure as
Commissioner, and also welcome M. Djali Yusuf to the Board
of Commissioners of the Company. We hope that our new
member will energize the Company’s performance in the
future in line with its vision to provide world class and reliable
seaport services.
Corporate Governance
During 2010, we also bore witness to the BOD’s commitment
in implementing Good Corporate Governance. Aided by all
supporting committees, the BOC conducted a variety of
reviews and monitoring activities while providing necessary
advice to Board of Directors on various aspects related
to implementation of good corporate governance. The
results were quite encouraging as reflected in a better GCG
assessment conducted by the BPKP, showing an increased
score of 81.55 in 2010 compared to 77.72 in 2009.
Going forward, GCG will further be intensified through the
development of supportive work culture that promotes and
upholds high quality business ethics.
Laporan Komisaris UtamaPresident Commissioner’s Report
30 31PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II30 31PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Lambock v. NahattandsKomisarisUtama President Commissioner
Prospek usaha
Di tahun 2011 Direksi berkomitmen untuk terus melanjutkan
program kerja yang telah dilaksanakan di tahun 2010. Dewan
Komisaris telah mengkaji prospek usaha yang disusun oleh
Direksi dan menilai strategi yang dirumuskan akan mendukung
dicapainya kinerja yang lebih baik di tahun 2011. Didukung
oleh perekonomian domestik yang diproyeksikan akan tetap
kondusif, kami berharap kinerja keuangan Perseroan akan
tetap solid di tahun 2011.
Mengakhiri sambutan singkat ini, sekali lagi kami
menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada
jajaran Direksi, Manajemen dan seluruh karyawan yang
telah bekerja keras dengan penuh dedikasi demi kemajuan
Perseroan. Dukungan dari pemegang saham dan para
pemangku kepentingan lainnya juga telah sangat berarti
dalam mencapai kinerja yang baik di tahun 2010, untuk
mana kami mengucapkan terima kasih yang tulus. Dengan
dukungan yang sama dan komitmen untuk bekerja lebih giat,
kami yakin kinerja yang lebih baik akan terwujud di masa
mendatang.
Business Prospects
In 2011, the Board of Directors shall continue extending its
work programs. We have reviewed the business outlook
prepared by the Board of Directors and considered that
the strategies are supportive of the achievement of higher
accomplishments in 2011. Given the likely favorable
domestic economy, we expect that the Company’s financial
performance will remain solid in 2011.
To conclude these brief remarks, we once again convey our
highest appreciation to the Board of Directors, Management
and all employees for their hard work and dedication for the
Company’s advancement. We also would like to express
our sincere thanks for the considerable support from
shareholders and other stakeholders in the achievement
of the good performance of 2010. With equal support and
commitment to more intense work, we believe that a better
performance will materialize in the future.
32 33PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II32 33PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pemegang saham yang terhormat,
Dengan mengucap syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa,
kami berbesar hati dapat menyampaikan kepada pemegang
saham dan pemangku kepentingan lainnya laporan kinerja dan
kegiatan Perseroan untuk periode tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2010.
Perkembangan kondisi perekonomian global maupun domestik
sepanjang tahun 2010 secara umum memperlihatkan pola
pemulihan yang semakin cepat setelah krisis keuangan dan
ekonomi yang dipicu oleh krisis subprime mortgage di Amerika
Serikat di penghujung tahun 2008. Percepatan pemulihan
perekonomian tersebut antara lain telah berdampak positif
terhadap pertumbuhan pasar permintaan pelayanan jasa
kepelabuhanan. Ini terlihat, misalnya, di pelabuhan Tanjung
Priok, yang dalam periode 10 tahun terakhir mencatat
pertumbuhan arus trafik petikemas rata-rata 2,1% per
tahun. Di tahun 2010, arus keluar-masuk petikemas di
pelabuhan tersebut meningkat pesat sebesar 28% untuk
petikemas domestik dan 23% untuk petikemas internasional,
dibandingkan tahun 2009.
dear Shareholders,
In our gratefulness to God the Almighty, we are heartened
to present to shareholders and other stakeholders the
performance and activity reports of the Company for the year
ended December 31, 2010.
Through out 2010, the global and domestic economies generally
showed an increasingly rapid recovery after the financial and
economic crisis triggered by the subprime mortgage crisis
in the United States in late 2008. The accelerated economic
recovery engendered positive impacts on the growth of market
demand for seaport services. For example, the port of Tanjung
Priok had previously had an average annual container traffic
growth of 2.1% in the last ten years. In 2010, compared to
the previous year, its container traffic astonishingly increased
by 28% for domestic containers and 23% for international
containers.
Adanya peningkatan permintaan pelayanan jasa kepelabuhanan di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh Perseroan merupakan tantangan terbesar dan sekaligus peluang bagi Perusahaan di tahun 2010. “The increasing demand for services at our branches was both our biggest challenge and greatest opportunity in 2010.”
Laporan Direktur UtamaPresident Director’s Report
32 33PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II32 33PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
R. J. LinoDirekturUtama President Director
34 35PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II34 35PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
1. R. J. Lino Direktur Utama I President Director
2. Ferialdy Noerlan Direktur Operasi & Teknik I Operations & Engineering Director
3. dian M. Noer Direktur Keuangan I Finance Director
4. Mulyono Direktur Personalia & Umum I Personnel & General Affairs Director
5. Saptono R. Irianto DirekturKomersial&PengembanganUsaha
I Commercial & Business Development Director
Kinerja Keuangan
Seiring meningkatnya volume kegiatan baik untuk lalu-lintas kapal maupun barang,
Perseroan berhasil membukukan peningkatan kinerja keuangan pada tahun 2010.
Pendapatan usaha bersih naik 20,60% dibandingkan pencapaian tahun 2009, menjadi
sebesar Rp 3.013,31 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut sejalan dengan peningkatan
trafik kapal dan volume kegiatan, yang ditunjang antara lain oleh penataan kemitraan
kegiatan bongkar-muat di cabang pelabuhan Tanjung Priok dengan beberapa mitra
Perusahaan Bongkar Muat (PBM) terseleksi yang kini menggunakan pola bagi-hasil, dan
keberhasilan penerapan sistem single billing per 1 Oktober 2010.
Di sisi lain, Perseroan berhasil menekan laju kenaikan beban usaha yang hanya
meningkat 18,77% dari tahun sebelumnya, menjadi sebesar Rp 1.988,50 miliar di tahun
2010. Membaiknya marjin usaha pada gilirannya berdampak pada perolehan laba bersih,
yang tumbuh sebesar 32,96% dari Rp 944,76 miliar di tahun 2009 menjadi sebesar
Rp 1.256,18 miliar di tahun 2010. Selain profitabilitas, kinerja keuangan Perseroan di
tahun 2010 dalam aspek likuiditas maupun solvabilitas secara umum juga menunjukkan
perbaikan dari tahun sebelumnya.
Financial Performance
Supported by recent volume activity increases in both vessel and goods traffics, the
Company managed to strengthen its financial performance in 2010. Net operating
revenue rose by 20.60% to Rp 3,013.31 billion compared to 2009. The increase in revenue
was propelled by upsurges in vessel traffic and volume of business activities both made
possible through several partnership restructurings with selected stevedoring partners
at the port of Tanjung Priok employing a profit sharing method, and by the successful
implementation of a single billing system effective as per October 1, 2010.
Similarly, the Company managed to control operating expenses which recorded only an
18.77% increase from the previous year, to Rp 1988.50 billion in 2010. The improved
operating margin thus bettered net profit, rising by 32.96% from Rp 944.76 billion in
2009 to Rp 1256.18 billion in 2010. In addition to profitability, the Company’s liquidity
and solvency in 2010 generally improved compared with that of the previous year.
1
3 4
52
Laporan Direktur UtamaPresident Director’s Report
34 35PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II34 35PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Perkembangan Perusahaan
Memasuki tahun 2010, tantangan terbesar yang dihadapi
oleh Perseroan adalah adanya peningkatan permintaan
pelayanan jasa kepelabuhanan di pelabuhan-pelabuhan
yang dikelola, dan terutama di cabang pelabuhan Tanjung
Priok sebagai pintu gerbang perekonomian nasional yang
mengalami lonjakan arus keluar-masuk petikemas seperti
disebutkan sebelumnya.
Menjawab tantangan tersebut, Manajemen pada tahun 2010
melanjutkan langkah-langkah peningkatan produktivitas
secara berkesinambungan di semua cabang pelabuhan,
Corporate Advancements
Entering 2010, the biggest challenge faced by the Company
was the increased demand for services at seaports managed
by the Company, particularly at the Port of Tanjung Priok,
which is the national economy’s gateway, which experienced
a surge in container traffic as mentioned earlier.
The Management responded to these challenges of 2010
with sustainable productivity improvements at all seaports
through a series of improvement programs in tangible
36 37PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II36 37PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
melalui serangkaian program atau upaya perbaikan di
bidang fasilitas fisik (hardware), prosedur dan tata cara
kerja (software), maupun kompetensi Sumber Daya Manusia
(brainware).
Pada tahun 2010, Perseroan melakukan program
pengembangan fasilitas fisik terkait dengan penataan
fasilitas pelabuhan maupun pengadaan peralatan bongkar-
muat di pelabuhan guna meningkatkan efisiensi pelayanan
kapal dan barang. Peningkatan efisiensi pelayanan tersebut
pada gilirannya diharapkan akan mendorong terciptanya
sistem logistik nasional yang lebih efisien dan rasional
dan dapat menjamin kepastian usaha bagi pengguna jasa
kepelabuhanan.
Program-program kerja yang terkait dengan perbaikan
proses dan tata cara kerja antara lain adalah: pengembangan
kapabilitas pelayanan 24-jam per hari, 7-hari per minggu, di
semua cabang pelabuhan; percepatan perputaran barang di
pelabuhan dengan memperpendek masa penumpukan, dan
khususnya di pelabuhan Tanjung Priok melalui penerapan
tarif penumpukan yang progresif; pengaturan penumpukan
petikemas kosong di lini I dan akan dilanjutkan di lini II di
pelabuhan Tanjung Priok untuk menyiasati keterbatasan
lahan di lapangan penumpukan petikemas; serta penataan
kembali pola-pola kerja sama dengan mitra PBM dan para
pengguna lahan lainnya di lingkungan pelabuhan. Semua
upaya tersebut pada dasarnya bertujuan untuk mendorong
peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan, yang pada
gilirannya akan tercermin pada peningkatan volume kegiatan
dan kinerja operasional pelabuhan.
Salah satu aspek penting dalam perbaikan proses dan tata
cara kerja adalah pengembangan dan implementasi sistem
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) berbasis Oracle,
menggantikan sistem sebelumnya yang berbasis COBOL.
Pemakaian sistem yang lebih mutakhir tersebut diharapkan
mampu mendukung proses sentralisasi pelaporan keuangan
maupun non-keuangan, akurasi data, dan ketepatan
waktu pelaporan. Selain itu, sistem tersebut juga dapat
dikembangkan secara lebih fleksibel untuk mendukung
berbagai transaksi jasa kepelabuhanan serta pelaporan
internal, sehingga pelaksanaan tugas Manajemen dalam
fungsi perencanaan dan pengendalian kegiatan usaha akan
lebih efektif.
Dalam pada itu, peningkatan kapabilitas Sumber Daya
Manusia dan organisasi dilakukan secara berkelanjutan
melalui program-program pendidikan dan pelatihan
karyawan di dalam negeri maupun di luar negeri, penerapan
pola pengembangan karir berbasis kompetensi dan prestasi,
dan penciptaan budaya kerja yang fokus pada kepentingan
pengguna jasa pelabuhan dan masyarakat. Perseroan
melaksanakan rekrutmen pegawai secara transparan sesuai
kompetensi yang dibutuhkan, dan terus mengembangkan
facilities (hardware), work process and procedures (software),
and Human Resources competences (brainware).
In 2010, the Company undertook physical development
programs for seaport facility restructurings and stevedoring
equipment procurements in order to improve efficiency in
vessel and goods service. This enhanced service efficiency
will in turn encourage a more rational and more efficient
national logistics system that ensures business certainty for
seaport service users.
Work programs related to the improvement of work
processes and procedures include: capability improvement
of non-stop services at all seaports available 24 hours a
day and 7 days a week; accelerated goods turnover at the
seaports with shortened cargodoring time particularly at the
port of Tanjung Priok through the application of progressive
cargodoring fees; empty container stacking arrangement in
lines I and soon in line II at the port of Tanjung Priok for best
optimization of available area used for container stacking, and
through partnership restructuring with existing stevedoring
partner companies and other area users at seaport zones. All
efforts were essentially aimed at encouraging both increased
capacity and service quality, which in turn will increase
business activity volumes and improve seaport operational
performances.
One of the most important aspects in work process
and procedure improvement will be the development
and implementation of Oracle-based Information and
Communication Technology (ICT) to replace the existing
COBOL-based system. The use of this more sophisticated
system is expected to support the process of centralization of
financial and non-financial reporting, improve data accuracy,
and better reporting timeliness. In addition, the system is
deemed flexible for further developments supportive of a
variety of port service transactions and internal reporting
that will eventually facilitate more effective planning and
controlling of management functions.
In the meantime, Human Resources and organizational
developments will continuously be carried out through
local and overseas education and training programs,
application of competency-based and performance-based
career development, and by inspiring a work culture that
emphasizes the interests of seaport service users and
society. The Company conducts transparent recruitment,
compliant with competency requirements, and continues to
develop a talent pool employee database. In the end, these
Laporan Direktur UtamaPresident Director’s Report
36 37PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II36 37PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
basis data talent pool pegawai. Pada akhirnya nanti, upaya-
upaya ini diharapkan akan berujung pada terwujudnya
Perseroan sebagai suatu organisasi yang berkinerja tinggi.
Strategi Pertumbuhan Jangka Panjang
Upaya-upaya perbaikan secara seimbang dan berkelanjutan
tersebut merupakan bagian dari strategi pertumbuhan
jangka panjang Perusahaan, yang bertumpu pada suatu
strategi investasi yang progresif dan terarah. Strategi ini
akan diterapkan secara fokus dan konsisten baik melalui
investasi dengan pendanaan internal untuk pengadaan
berbagai fasilitas pelabuhan, maupun melalui sinergi dengan
mitra usaha yang didorong untuk melakukan investasi di
pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh Perseroan, sehingga
dapat mengurangi risiko dan beban investasi sendiri namun
tetap mencapai tujuan peningkatan produktivitas, kapasitas
produksi dan volume kegiatan. Pada tahun 2010, realisasi
investasi Perseroan tercatat mencapai Rp 1.155,63 miliar,
atau 65,55% lebih besar dari realisasi investasi di tahun
sebelumnya.
Strategi investasi yang progresif dan terarah juga dimaksudkan
untuk menjaga kelangsungan pertumbuhan Perseroan ke
depan dalam mengakomodasi ekspektasi pertumbuhan
permintaan pelayanan, sekaligus memenuhi amanat
Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
untuk menjalankan peran dan fungsi sebagai penyedia
jasa kepelabuhanan khususnya operator terminal. Dengan
strategi ini pula, Perseroan akan menciptakan cadangan atau
kelebihan kapasitas produksi (excess capacity) di semua
cabang-cabang pelabuhan, sehingga menjadi entry barrier
yang efektif bagi pemain-pemain baru sebagai pesaing
potensial untuk memasuki bisnis kepelabuhanan.
Selain itu, dalam mengantisipasi dinamika lingkungan usaha
yang berubah dengan cepat, Manajemen juga memandang
perlu untuk mempersiapkan organisasi atau struktur bisnis
yang memungkinkan fleksibilitas dan sekaligus fokus lebih
besar pada segmen-segmen usaha potensial yang dapat
menjadi aset bernilai tambah bagi Perseroan di masa
mendatang. Salah satu upaya ke arah tersebut adalah
program kajian dan persiapan pembentukan anak-anak
perusahaan, yang nantinya akan bergerak di berbagai
bidang seperti pelayanan terminal petikemas, car terminal,
marine service, perawatan fasilitas dan peralatan pelabuhan,
properti, dan logistik termasuk e-logistics.
tata Kelola Perusahaan
Direksi juga terus mendorong peningkatan kualitas
penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG)
di lingkungan Perseroan, yang dievaluasi secara berkala
melalui audit independen oleh tim dari Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) maupun melalui
proses GCG self-assessment. Pelaksanaan praktik GCG
di lingkungan Perseroan untuk periode tahun 2009 telah
efforts are expected to support the Company in realizing its
aim to be a high-achieving organization.
Long-term Growth Strategy
These balanced and persistent improvement efforts are
integral parts of the Company’s long-term growth strategy
that hinges on a progressive and purposeful investment
strategy. This focused strategy will consistently be applied
either through the Company’s independent investment in
procurement of various seaport facilities or through synergy
with business partners encouraged to invest in seaports
managed by the Company, thereby reducing both the risks
and expenses of overall investments while still achieving
increased productivity, production capacity and business
volume. In 2010, the Company’s investments reached
Rp 1,155.63 billion, 65.55% greater than that realized in the
previous year.
This progressive and focused investment strategy is
also intended to sustain the Company’s future growth to
accommodate the expected growth in demand for services,
while meeting the mandate of Act No. 17 of 2008 on shipping
to carry out the roles and functions as a seaport service
provider, particularly as a terminal operator. The Company
will also use this strategy to encourage a reserve or excess
production capacity (excess capacity) at all seaports that
serve as effective barrier to entry for emerging competition
from new players in the seaport industry.
Furthermore, in anticipation of the rapidly changing business
environment, the management recognizes the need to
prepare an organizational structure that allows flexibility and
bettered focus on potential business segments with potential
to be valuable Company assets in the future. One of many
efforts in that direction is a calculated preparation program for
the establishment of subsidiaries that will engage in various
business activities such as container terminal services, car
terminals, marine services, seaport facility and equipment
maintenance, property, and logistics, including e-logistics.
Corporate Governance
We also continue to promote quality improvement of good
Corporate Governance (GCG) throughout the Company,
which is evaluated regularly through independent audits by an
appointed team from Finance and Development Supervisory
Agency (BPKP) and through a GCG self-assessment process.
The implementation of GCG within the Company during
2009 was audited by the BPKP team, wherein the Company
38 39PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II38 39PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
diaudit oleh tim BPKP, dengan hasil penilaian atau skor
77,72. Seluruh rekomendasi untuk perbaikan yang menyertai
penilaian tersebut telah ditindaklanjuti sebagaimana
mestinya pada tahun 2010. Sementara itu, Perseroan juga
telah melaksanakan GCG self-assessment untuk menilai
efektivitas dan kualitas praktik GCG di lingkungan Perseroan
untuk periode tahun 2010, yang menghasilkan nilai atau skor
81,56.
tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan di tahun
2010, Perseroan juga mampu meningkatkan alokasi dana
yang diperuntukkan bagi Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan sebagai wujud tanggung jawab sosial Perseroan
terhadap komunitas dan masyarakat sekitar. Pada tahun
2010, Perseroan merealisasikan dana pinjaman sebesar Rp
24,01 miliar, atau 6,9% lebih besar dari realisasi di tahun
2009, untuk disalurkan ke mitra-mitra binaan di berbagai
sektor usaha skala kecil yang berlokasi di sejumlah daerah.
Selain itu, Perseroan juga memberikan dana hibah sebesar
Rp 4,8 miliar, atau lebih besar 7,2% dari realisasi tahun 2009,
untuk program-program dukungan pelatihan dan pemasaran
bagi para mitra binaan tersebut.
Prospek usaha di tahun 2011
Dari pemantauan periodik atas kegiatan bisnis di cabang-
cabang pelabuhan serta berbagai indikator perkembangan
perekonomian yang ada sejauh ini, peningkatan volume
kegiatan pelayanan kapal dan barang diperkirakan akan terus
berlanjut di tahun 2011 dan tahun-tahun mendatang. Kondisi
ini tentunya merupakan peluang bagi Perseroan untuk terus
melakukan peningkatan profitabilitas dan pertumbuhan aset
lebih lanjut. Untuk itu, Perseroan telah merancang beberapa
program kerja utama, baik yang merupakan bagian atau
kelanjutan dari program sebelumnya, maupun yang akan
mulai direalisasikan pada tahun 2011, sebagai berikut:
- Sinergi dengan para mitra PBM di pelabuhan Tanjung
Priok dalam hal kerja sama pengoperasian peralatan
bongkar-muat guna meningkatkan kapasitas pelayanan.
- Pengadaan peralatan bongkar-muat dengan dana internal
guna meningkatkan kapasitas dan efisiensi pelayanan di
cabang-cabang pelabuhan lainnya sebagai connecting
port.
- Pengembangan proyek Terminal Petikemas Internasional
Kalibaru di Tanjung Priok.
- Pengembangan terminal petikemas di pelabuhan
Pontianak, Teluk Bayur, Jambi, Palembang dan Pangkal
Balam.
- Pengembangan terminal curah kering di pelabuhan Teluk
Bayur, Bengkulu, Jambi dan Palembang.
- Pengembangan terminal curah cair di pelabuhan Teluk
Bayur dan Panjang.
- Pengembangan lahan di Bojonegara melalui pola kerja
sama dengan mitra swasta.
scored 77.72. All recommendations for improvement that
were based on these assessments were properly followed
up in 2010. Meanwhile, the Company also conducted a GCG
self-assessment to measure the effectiveness and quality
of GCG practices within the Company during 2010, scoring
81.56.
Corporate Social Responsibility
In line with the improved financial performance in 2010, the
Company also managed to reserve a larger fund earmarked
for Community Partnership and Development as a
manifestation of the Company’s social responsibility towards
surrounding communities. In 2010, the Company realized
loan funds amounting to Rp 24.01 billion, 6.9% greater than
2009, to be distributed to its partners in various small-scale
enterprises in many sectors. In addition, the Company also
disbursed a donation of Rp 4.8 billion, 7.2% greater than was
given in 2009, for various supportive training and marketing
programs for its CSR partners.
Business Prospects in 2011
Through periodic monitoring of business activities at all
seaports and much consideration on various indicators of
the current economic recovery, an increase in the volume of
vessel and goods service activities is expected to continue in
2011 and more in years to come. This is certainly perceived
as an opportunity for the Company to continue to increase
profitability and further asset growth. Hence, the Company
has designed some key work programs, both in advancing
its previous programsand in designing entirely new programs
planned for commencement in 2011, as follows:
- Synergies with stevedoring partner companies at the port
of Tanjung Priok for further operations of stevedoring
equipment in order to increase service capacity.
- Procurement of stevedoring equipment by allocating
internal funds to improve service efficiency at all other
seaports and to increase their capacities as connecting
ports.
- Development of Kalibaru International Container Terminal
at Tanjung Priok.
- Development of container terminals at the Ports of
Pontianak, Teluk Bayur, Jambi, Palembang and Pangkal
Balam.
- Development of dry bulk terminals at the Ports of Teluk
Bayur, Bengkulu, Jambi and Palembang.
- Development of liquid bulk terminals at the Ports of Teluk
Bayur and Panjang.
- Terminal area development in Bojonegara through
partnerships with private companies.
Laporan Direktur UtamaPresident Director’s Report
38 39PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II38 39PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
- Pengembangan terminal petikemas di Batam sebagai
regional hub port di Indonesia bagian barat.
- Pengembangan pelabuhan Sunda Kelapa sebagai
sebuah Heritage Port.
- Pengembangan terminal petikemas di Sorong, Propinsi
Papua, sebagai regional hub port untuk menunjang
pembangunan ekonomi di Indonesia Timur. Program
ini merupakan dukungan bagi program Pemerintah RI
sebagaimana tertuang dalam Master Plan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-
2025.
Akhir kata, saya mewakili Direksi menyampaikan penghargaan
dan apresiasi kami kepada seluruh jajaran staf dan karyawan
Perseroan yang telah bekerja keras dengan penuh semangat
dan dedikasi tinggi sehingga memungkinkan pencapaian
kinerja yang baik bagi Perseroan di tahun 2010. Kami juga
mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pemegang
saham, mitra kerja, mitra usaha, para pengguna jasa serta
pemangku kepentingan lainnya, atas kepercayaan dan
dukungan yang terus diberikan pada Perseroan. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberkati upaya-upaya kita semua
untuk meraih kinerja dan prestasi lebih baik lagi di tahun-
tahun mendatang.
- Development of container terminals in Batam as a
regional hub port in the western part of Indonesia.
- Development of the port of Sunda Kelapa as a Heritage
Port.
- Development of container terminals in Sorong, Papua, as
the region’s hub port to support economic development
in Eastern Indonesia. This is a supportive program by the
Government of Indonesia as stated in the Master Plan
for Indonesian Economic Development and Expansion
during 2011-2025.
Finally, on behalf of the Board of Directors, I would like to
express gratitude and appreciation to our employees who
worked hard with passion and dedication to make possible
the good performance of the Company in 2010. We also wish
to express sincere thanks to the shareholders, associates,
business partners, service users and other stakeholders,
for the trust and continued support given to the Company.
May God Almighty bless all our efforts to achieve better
performance and achievements in the years to come.
R. J. LinoDirekturUtama President Director
40 41PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II40 41PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
40 41PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II40 41PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Analisis Pembahasan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis
42 43PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II42 43PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Perseroan menyediakan jasa kepelabuhanan yang meliputi
pelayanan jasa kapal, jasa barang, pengusahaan alat, jasa
terminal, jasa terminal petikemas, pengusahaan TBAL,
jasa rupa-rupa usaha, dan pengusahaan Kerja Sama Mitra
Usaha. Berikut ini adalah pembahasan mengenai aktivitas
operasional dan produksi jasa di segmen-segmen usaha
tersebut pada tahun 2010.
1. Pelayanan Jasa Kapal
Trafik kapal pada tahun 2010 yang melalui Dermaga
Umum, Rede Transport, Dermaga Untuk Kepentingan
Sendiri (DUKS), Pelabuhan Khusus dan Loading Point
tercatat mencapai 50.147 unit, atau 171.669.854 gross
ton, meningkat masing-masing 1,03% dan 8,12%,
dibandingkan kunjungan kapal di tahun 2009. Demikian
juga produksi pelayanan jasa kapal pada tahun 2010
dibandingkan tahun 2009 mengalami peningkatan yang
masing-masing meliputi penyediaan jasa labuh sebesar
7,68%, jasa tambatan sebesar 9,06%, jasa pandu
Kenaikan trafik kapal dan terutama arus barang di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh Perseroan telah berdampak pada peningkatan produksi jasa pelayanan kapal dan pelayanan barang di tahun 2010.
Jumlah berat kapal pada tahun 2010.
Total vessel tonnage in 2010.171 Juta GT
Tinjauan OperasionalOperational review
“Increased vessel traffic, particularly flow of goods at the parts managed by the Company have resulted in increased production services of vessels and goods services in 2010.”
The Company provides seaport services that include vessel
service, goods services, equipment concessions, terminal
services, container terminal services, TBAL, miscellaneous
business services, and business partnerships. The following
are reviews on operational activities and service production
in the above business segments during 2010.
1. vessel Services
In 2010, vessel traffic at Public Pier, Rede Transport,
Dock For Self Interest (DUKS), Special Port, and
Loading Point totaled 50,147 units, which added
up to 171,669,854 gross tons, showing increases of
respectively 1.03% and 8.12 %, compared to vessel
visits in 2009. Similarly, compared to the previous year,
vessel service in 2010 accordingly increased, consisting
of the services for moored vessels up by 7.68%,
mooring services up by 9.06%, guide services up by
5.51%, tug services up by 3.67%, and water supply
42 43PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II42 43PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
sebesar 5,51%, jasa tunda 3,67% dan penyediaan air
untuk melayani kapal-kapal yang singgah di pelabuhan-
pelabuhan yang dikelola Perseroan juga mengalami
peningkatan sebesar 10,88% seiring dengan kenaikan
trafik kapal yang singgah di pelabuhan-pelabuhan yang
dikelola oleh Perseroan.
Pendapatan usaha dari pelayanan jasa kapal pada tahun
2010 adalah sebesar Rp 542,51 miliar, meningkat 4,22%
dari pendapatan tahun 2009 sebesar Rp 520,27 miliar.
2. Pelayanan Jasa Barang
Trafik barang pada tahun 2010 yang melalui Dermaga
Umum, Rede Transport, Dermaga Untuk Kepentingan
Sendiri (DUKS), Pelabuhan Khusus dan Loading Point
tercatat mencapai 117.720.203 ton atau mengalami
kenaikan sebesar 9,83% dibanding tahun 2009, demikian
juga untuk petikemas mengalami kenaikan, dalam satuan
box sebesar 3.820.259 box atau 18.64%, dalam satuan
TEUs sebesar 5.109.009 TEUs atau 19.75%. Produksi
pelayanan jasa barang meliputi pelayanan jasa barang
di dermaga umum, dermaga untuk kepentingan sendiri,
dermaga pelabuhan khusus, gudang penumpukan, dan
di lapangan penumpukan.
service to vessels docking at Company branches
managed increased by 10.88% due to the heavier vessel
traffic.
Operating revenues from service vessels in 2010
amounted to Rp 542.51 billion, an increase of 4.22%
from 2009’s Rp 520.27 billion.
2. Goods Shipment Services
In 2010, traffic of goods at the Public Pier, Rede Transport,
Independent Docks (DUKS), Special Ports, and Loading
Points totaled 117,720,203 tons, up by 9.83% compared
to 2009, while increases were also experienced by
container volumes, at 3,820,259 units up by 18.64%, and
5,109,009 TEUs, up by 19.75%. Service usage includes
goods services at the Public Pier, Independent Docks,
Special Ports, stacking warehouses, and stacking
outdoor areas.
44 45PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II44 45PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Dalam satuan ton, produksi jasa barang di dermaga
umum, dermaga untuk keperluan sendiri dan dermaga
pelabuhan khusus secara keseluruhan tercatat sebanyak
72.998.924 ton pada tahun 2010. Dibandingkan dengan
produksi di tahun 2009, kenaikan terlihat pada pelayanan
jasa barang di dermaga untuk kepentingan sendiri
sebesar 16,73% menjadi 18.644.703 ton, yang terjadi
di pelabuhan Pontianak, Pangkal Balam dan Tanjung
Pandan, serta di dermaga pelabuhan khusus Sunda
Kelapa sebesar 26,15% menjadi 1.114.650 ton, sejalan
dengan meningkatnya arus komoditi CPO di pelabuhan
tersebut.
Realisasi arus penumpang pada tahun 2010 sebesar
1.428.654 Orang atau 7,60% diatas anggaran dari
rencana sebesar 1.327.726 Orang, bila dibandingkan
dengan realisasi pada Tahun 2009 pencapaiannya naik
2.04% dari 1.400.100 Orang.
Pendapatan usaha dari pelayanan jasa barang pada
tahun 2010 tercatat sebesar Rp 170,05 miliar, meningkat
sebesar 10,62% dari sebesar Rp 153,73 miliar di tahun
2009.
In tonnage, the shipment of goods at public piers,
independent docks, and special ports was recorded
at 72,998,924 tons in 2010. Compared with 2009, the
increase is particularly seen in goods at independent
docks at 16.73%, reflecting a 18,644,703 ton increase,
which took place at the Ports of Pontianak, Pangkal
Balam and Tanjung Pandan, and at the special port of
Sunda Kelapa by 26.15%, a 1,114,650 ton increase,
mostly generated by increasing CPO traffic at the port.
Passenger traffic in 2010 amounted to 1,428,654
passengers or 7.60% above the projected figure of
1,327,726 passengers, and when compared with
that in 2009, it increased by 2.04% from 1.400.100
Passengers.
Operating revenues from goods traffic in 2010 amounted
to Rp 170.05 billion, an increase of 10.62% from
Rp 153.73 billion in 2009.
Tinjauan OperasionalOperational review
44 45PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II44 45PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
3. Pelayanan Pengusahaan Alat
Pada tahun 2010, produksi pelayanan pengusahaan alat
di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Perseroan tercatat
sebesar 4.950 dalam satuan Jam dan 1.182.300 dalam
satuan Ton. Pencapaian produksi tersebut merupakan
penurunan masing-masing sebesar 12,52% dan 28,06%,
dibandingkan produksi pengusahaan alat pada tahun
2009, yang terutama disebabkan oleh penurunan pada
produksi alat kran darat di pelabuhan Tanjung Priok.
Pendapatan usaha dari pelayanan pengusahaan alat
pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 25,94 miliar, lebih
rendah 17,08% dari pendapatan sebesar Rp 31,28 miliar
pada tahun 2009.
4. Pelayanan Jasa terminal
Dibandingkan tahun sebelumnya, produksi pelayanan
terminal pada tahun 2010 memperlihatkan peningkatan
yang cukup signifikan, yang terutama mencerminkan
meningkatnya aktivitas arus keluar-masuk barang di
pelabuhan Tanjung Priok. Jasa-jasa terminal yang
memperlihatkan peningkatan signifikan pada tahun
2010 diantaranya adalah jasa stevedoring, cargodoring,
overbrengen, receiving/delivery, dan supervisi
petikemas.
3. equipment Concession Service
In 2010, the equipment concession service at Company
seaports included 4,950 service hours, handling a
tonnage of 1.1823 million. This reflects a decrease of
respectively 12.52% and 28.06%, compared to 2009,
and was primarily due to a decline in land crane usage at
the Port of Tanjung Priok.
Operating revenue from the equipment concession
service in 2010 amounted to Rp 25.94 billion, declining
by 17.08% from 2009’s revenue of Rp 31.28 billion.
4. terminal Services
Compared to previous years, the terminal service in
2010 showed a significant increase, indicating increased
goods traffic at the port of Tanjung Priok. Among terminal
services that showed significant improvement in 2010
were stevedoring, cargodoring, overbrengen, receiving/
delivery, and container care services.
46 47PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II46 47PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pendapatan usaha dari pelayanan terminal pada tahun
2010 adalah sebesar Rp 930,09 miliar, yang merupakan
peningkatan signifikan sebesar 101,77%, dari pencapaian
tahun 2009 sebesar Rp 460,97 miliar.
5. Pelayanan Jasa terminal Petikemas
Produksi pelayanan jasa terminal petikemas pada
tahun 2010 secara keseluruhan tidak banyak berbeda
dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi operasi
kapal dan operasi lapangan memperlihatkan penurunan
sebesar masing-masing 6,37% dan 6,05%, sementara
produksi layanan penumpukan dan stripping/stuffing
memperlihatkan peningkatan.
Pendapatan usaha dari pelayanan jasa terminal
petikemas tercatat sebesar Rp 256,41 miliar pada tahun
2010, dibandingkan Rp 250,25 miliar pada tahun 2009.
6. Pelayanan Pengusahaan tanah Bangunan Air dan
Listrik (tBAL)
Jasa-jasa pelayanan pengusahaan TBAL terdiri dari
persewaan tanah dan perairan, persewaan bangunan,
serta pengusahaan air bersih dan listrik. Dibandingkan
tahun 2009, peningkatan terjadi pada produksi
persewaan bangunan yang naik sebesar 77,55% akibat
adanya kontrak baru persewaan bangunan di pelabuhan
Cirebon serta penambahan pada perpanjangan kontrak di
pelabuhan Panjang, Pontianak, Tanjung Priok dan Sunda
Kelapa. Produksi pengusahaan air bersih juga terlihat
meningkat sebesar 174,81% akibat adanya peningkatan
debit air bersih dari PAM di pelabuhan Sunda Kelapa,
Banten dan Palembang.
Pendapatan usaha dari pelayanan pengusahaan TBAL
pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 201,92 miliar, naik
sebesar 14,91% dari pencapaian tahun 2009 sebesar
Rp 175,72 miliar.
7. Pelayanan Rupa-Rupa usaha
Jasa rupa-rupa usaha antara lain adalah pas pelabuhan,
retribusi, kontribusi Terminal Operator (TO), pelayanan
Rumah Sakit Pelabuhan, dan lain-lain. Pada tahun 2010,
produksi rupa-rupa usaha menunjukkan penurunan
pada kontribusi TO dibandingkan tahun sebelumnya, hal
ini diakibatkan oleh perubahan pola pengelolaan TO di
pelabuhan Tanjung Priok.
Pendapatan usaha dari pelayanan rupa-rupa usaha
tercatat sebesar Rp 463,31 miliar pada tahun 2010,
menurun cukup signifikan dari pencapaian tahun 2009
sebesar Rp 514,18 miliar.
Operating revenues from terminal services in 2010
amounted to Rp 930.09 billion, a significant 101.77%
increase from that of 2009, which was Rp 460.97 billion.
5. Container terminal Service
Container terminal services in 2010 did not differ much
from the previous year. Vessel operations and field
operations experienced a slight decrease of respectively
6.37% and 6.05%, while stacking and stripping/stuffing
services did show some improvement.
Operating revenues from container terminal service
amounted to Rp 256.41 billion in 2010, compared to
Rp 250.25 billion in 2009.
6. Land Building Water electricity (tBAL) Services
TBAL Service is mainly composed of land and mooring
area leasing, building rentals, as well as clean water and
electricity utilizations. Compared to amounts in 2009,
an increase of 77.55% occurred in building rental, as
a result of new building rental contracts at the Port of
Cirebon and some addendums in contract extensions
for the Ports of Panjang, Pontianak, Tanjung Priok and
Sunda Kelapa. Clean water utilization also increased by
174.81% and was made possible by the increased water
supply debit from PAM at the Ports of Sunda Kelapa,
Jakarta and Palembang.
Operating revenues from the TBAL concession service
in 2010 reached Rp 201.92 billion, up by 14.91% from
2009, which was Rp 175.72 billion.
7. Miscellaneous Business Services
Miscellaneous business services include seaport passes,
levies, Terminal Operator (TO) contributions, Harbor
Hospital services, and others. In 2010, TO contribution
experienced a decline compared to previous years,
caused by major changes in the TO management model
at the Port of Tanjung Priok.
Operating revenue from miscellaneous business
service was recorded at Rp 463.31 billion in 2010,
considerably lower than that achieved in 2009, which
was Rp 514.18 billion.
Tinjauan OperasionalOperational review
46 47PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II46 47PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
8. Pengusahaan Kerja Sama Mitra usaha
Jasa pengusahaan Kerja Sama Mitra usaha (KSMU) saat
ini berupa Kerja Sama Operasi (KSO) dalam pengelolaan
Terminal Petikemas (TPK) Koja. Produksi KSO TPK
Koja pada tahun 2010 terealisasi sebanyak 753.984
TEUs, naik 21,84% dari produksi tahun 2009 sebanyak
618.827 TEUs, yang disebabkan oleh meningkatnya arus
petikemas baik ekspor maupun impor.
Pendapatan usaha dari pengusahaan KSMU tercatat
sebesar Rp 378,14 miliar pada tahun 2010, yaitu naik
sebesar 5,56% dari Rp 358,21 miliar di tahun 2009.
8. Partnership Concessions
Business Partnership Concession Services (KSMU)
is a joint venture operation (KSO) with Koja Terminal
Container Management (TPK). KSO TPK Koja results
in 2010 included the handling of 753,984 TEUs, up by
21.84% from 2009’s 618,827 TEUs, and were driven by
the increased export and import container traffic.
Operating revenue from the partnership concession
amounted to Rp 378.14 billion in 2010, which increased
by 5.56% from the Rp 358.21 billion in 2009.
48 49PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II48 49PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
tinjauan umum
Perseroan merupakan salah satu dari empat Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang mengelola jasa kepelabuhanan
di Indonesia. Perseroan mengelola 12 pelabuhan yang
berlokasi di 10 propinsi di Indonesia, termasuk Tanjung
Priok, pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia. Sebagai
perusahaan pengelola jasa kepelabuhanan, aktivitas usaha
Perseroan bergantung pada arus lalu-lintas barang (termasuk
penumpang) yang diangkut oleh kapal laut yang keluar
dan masuk di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola. Pada
gilirannya, arus lalu-lintas barang tersebut sedikit banyak
merupakan cerminan dari aktivitas perekonomian domestik
dan global, terutama aspek perdagangan internasional,
regional, dan antar-pulau, di Indonesia.
overview
The Company is one of the four State-Owned Enterprises
(SOEs) assigned to manage seaport services in Indonesia.
The Company manages 12 seaports in 10 provinces in
Indonesia, including Tanjung Priok, Indonesia’s largest and
main seaport. As such, the Company’s business activities
very much depend on goods (as well as passenger) traffic
accommodated by vessels departing and coming to these
seaports. In fact, the traffic of goods reflects domestic
and global economic activities, especially the aspects of
international, regional, and inter-island trades in Indonesia.
Jumlah Pendapatan usaha
Bersih pada tahun 2010
Total Net Operating
Revenues in 20103,01 Triliun Rupiah
Perusahaan berhasil memanfaatkan momentum kenaikan volume perdagangan global, regional dan antar-pulau di tahun 2010 untuk membukukan peningkatan pendapatan usaha dari jasa-jasa kepelabuhanan.
Tinjauan KeuanganFinancial review
“The Company successfully captured the momentum of the increasing global, regional, and inter-island trade volumes in 2010 to record improved revenues from seaport services.”
48 49PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II48 49PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pada tahun 2010, sekalipun perekonomian di banyak
negara masih mengalami perlambatan dan bahkan stagnan,
kondisi perekonomian global terlihat semakin memasuki
pola pemulihan setelah krisis di penghujung tahun 2008.
Indonesia termasuk satu dari sedikit negara di dunia yang
berhasil memperlihatkan kinerja perekonomian yang sangat
positif, dengan mencatat pertumbuhan PDB sebesar 6,7%
pada tahun 2010. Perkembangan tersebut juga berdampak
antara lain pada meningkatnya arus keluar-masuk petikemas
di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Di pelabuhan Tanjung
Priok, misalnya, yang menangani sebagian besar dari arus
keluar-masuk barang di Indonesia, pertumbuhan petikemas
domestik pada tahun 2010 mencapai 28%, sedangkan untuk
petikemas internasional pertumbuhannya mencapai 23%.
Kinerja Keuangan Perseroan
Berikut ini adalah pembahasan mengenai kinerja aspek
keuangan Perseroan, mencakup hasil-hasil operasional dan
posisi keuangan, untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2010. Angka-angka yang berpadanan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 maupun target
anggaran tahun 2010 (RKAP 2010) disajikan untuk tujuan
analisa dan atau perbandingan.
In 2010, despite some slow and even stagnant economies
in many regions, the global economy was seen to enter a
recovery phase after the crisis in late 2008. Indonesia is
one of the few countries in the world to have successfully
demonstrated very positive economic performance, with
GDP growth of 6.7% in 2010. This increase subsequently
engendered, among other results, increased container traffic
at most Indonesian seaports. For example, at our busiest
Port of Tanjung Priok, domestic containers traffic in 2010
grew 28%, while handling of international containers grew
23% in 2010.
Company Financial Performance
The following review of our corporate financial performance
includes operational achievements and the financial position
for the year ended December 31, 2010. The corresponding
figures for the year ended December 31, 2009 and budgets
for 2010 (RKAP 2010) are presented for analytical and or
comparative purposes.
50 51PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II50 51PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pendapatan usaha
Pada tahun 2010, pendapatan usaha bersih tercatat
mencapai Rp 3.013,31 miliar, atau terealisasi 4,22% di
bawah target RKAP 2010 yang sebesar Rp 3.146,0 miliar.
Namun, pendapatan usaha bersih tersebut masih lebih
tinggi 20,60%, atau Rp 514,69 miliar, jika dibandingkan
dengan periode yang sama tahun 2009. Pembahasan
mengenai komponen-komponen pendapatan usaha yang
memperlihatkan pergerakan naik atau turun pada tahun 2010
adalah sebagai berikut:
- Pendapatan pelayanan terminal sebesar Rp 930,09
miliar, yaitu 12,97% di bawah target RKAP 2010, namun
merupakan peningkatan signifikan sebesar Rp 469,12
miliar, atau 101,77% di atas pencapaian tahun 2009
sebesar Rp 460,96 miliar, karena mulai dioperasikannya
pelayanan Terminal Operator (TO) di cabang Pelabuhan
Tanjung Priok.
- Pendapatan pelayanan jasa barang sebesar Rp 170,05
miliar, termasuk pelayanan jasa barang di pelabuhan
khusus, yaitu 3,43% di atas target RKAP 2010
dan merupakan kenaikan sebesar Rp 16,32 miliar,
atau 1,11%, dari pencapaian tahun 2009 sebesar
Rp 153,73 miliar.
- Pendapatan pengusahaan TBAL sebesar Rp 201,92
miliar, yaitu 19,79% di atas target RKAP 2010 dan
merupakan kenaikan sebesar Rp 26,20 miliar, atau
14,91%, dari pencapaian tahun 2009 sebesar Rp 175,72
miliar, terutama akibat pendapatan dari pengusahaan
tanah di cabang pelabuhan Tanjung Priok, Panjang dan
Palembang terealisasi di atas target anggaran.
- Pendapatan Kerja Sama Mitra Usaha (KSMU) sebesar
Rp 378,14 miliar, yaitu 5,67% di atas target RKAP 2010
dan merupakan kenaikan sebesar Rp 19,93 miliar, atau
5,56% dari pencapaian tahun 2009 sebesar Rp 358,21
miliar, terutama karena adanya kenaikan pada kontribusi
Kerja Sama Operasi (KSO) Terminal Petikemas (TPK)
Koja.
- Pendapatan pelayanan jasa kapal sebesar Rp 542,51
miliar, yaitu 0,99% di atas target RKAP 2010, dan
merupakan kenaikan sebesar Rp 21,94 miliar, atau 1,04%,
dari pencapaian tahun 2009 sebesar Rp 520,57 miliar.
Kenaikan tersebut terutama mencerminkan peningkatan
pergerakan kapal di pelabuhan Tanjung Priok pada tahun
2010.
- Pendapatan pelayanan terminal petikemas sebesar
Rp 256,41 miliar, yaitu 10,29% di bawah target RKAP
2010, namun merupakan kenaikan sebesar Rp 6,15
miliar, atau 2,46%, dari pencapaian tahun 2009 sebesar
Rp 250,25 miliar, terutama karena penurunan pada jasa
operasi kapal dan lapangan petikemas di Unit Terminal
Petikemas (UPTK) cabang Pelabuhan Panjang dan
Pelabuhan Palembang.
operating Revenues
In 2010, net revenues from operations totaled Rp 3,013.31
billion, 4.22% lower than its 2010 RKAP projection of Rp
3,146.0 billion. However, net operating income was 20.60%
higher than 2009, amounting Rp 514.69 billion. The following
review details individual revenue component during 2010:
- Terminal Service Revenue reached Rp 930.09 billion,
12.97% below 2010 RKAP projection, yet indicated a
significant increase of 101.77% to Rp 469.12 billion, up
from 2009’s Rp 460.96 billion, driven by the commencing
of Terminal Operator (TO) Services at the Port of Tanjung
Priok.
- Goods Service Revenues including those of special
seaports reached Rp 170.05 billion, 3.43% above 2010
RKAP projection and a 1.11% increase to Rp 16.32
billion, up from Rp 153.73 billion in 2009.
- TBAL Concession Revenues were Rp 201.92 billion,
19.79% above 2010 RKAP projection and represent a
14.91% increase to Rp 26.20 billion, up from Rp 175.72
billion in 2009. This wasprimarily due to above-projection
revenues from area concessions at the Ports of Tanjung
Priok, Panjang, and Palembang.
- Partnership Concession Revenues (KSMU) reached
Rp 378.14 billion, 5.67% above 2010 RKAP projection
and represent a 5.56% increase to Rp 19.93 billion, from
Rp 358.21 billion in 2009. This was primarily due to the
increased contributions from Koja Container Terminal
Operations (TPK).
- Vessel Service Revenues reached Rp 542.51 billion,
0.99% above 2010 RKAP projection 2010, and represent
a 1.04% increase to Rp 21.94 billion, up from Rp 520.57
billion in 2009. This increase reflects a more dynamic
vessel movement at the Port of Tanjung Priok during
2010.
- Container Terminal Service Revenues reached
Rp 256.41 billion, 10.29% below 2010 RKAP projection,
but represents a 2.46% increase to Rp 6.15 billion, up from
Rp 250.25 billion in 2009. The slight underperformance
here was mainly due to declines [or less than expected
increases] in the operation services of the vessel and
container area at Container Terminal Unit (UPTK) of the
Ports of Panjang and Palembang.
Tinjauan KeuanganFinancial review
50 51PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II50 51PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Sementara itu, komponen pendapatan usaha yang tercatat
menurun pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2009 adalah:
- Pendapatan fasilitas rupa-rupa usaha sebesar
Rp 463,31 miliar, yaitu 14,78% di bawah target
RKAP 2010 dan menurun cukup signifikan sebesar
Rp 50,87 miliar dari pencapaian tahun 2009 sebesar
Rp 514,18 miliar. Penurunan ini terutama diakibatkan
oleh perubahan pola pengelolaan Terminal Operator (TO)
di pelabuhan Tanjung Priok di tahun 2010.
- Pendapatan pengusahaan alat sebesar Rp 25,94 miliar,
yaitu 15,09% di bawah target RKAP 2010 dan menurun
sebesar Rp 5,34 miliar, atau 17,08%, dari pencapaian
tahun 2009 sebesar Rp 31,28 miliar, terutama akibat
turunnya produksi alat crane darat di pelabuhan Tanjung
Priok.
Beban usaha
Beban usaha pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 1.988,51
miliar, yang merupakan kenaikan sebesar Rp 314,19 miliar,
atau 18,77%, dari beban usaha di tahun 2009 sebesar
Rp 1.674,31 miliar, namun merupakan realisasi 3,84%
di bawah anggaran RKAP 2010 sebesar Rp 2.067,91
miliar. Dibandingkan dengan tahun 2009, kenaikan beban
usaha di tahun 2010 terutama mencerminkan kenaikan
pada komponen beban pegawai, beban Kerja Sama Mitra
Usaha (KSMU), beban bahan, beban penyusutan, beban
pemeliharaan, asuransi dan administrasi kantor, sebagai
berikut:
- Beban pegawai sebesar Rp 529,99 miliar, yaitu 1,98% di
bawah anggaran RKAP 2010 namun meningkat sebesar
Rp 72,97 miliar, atau 15,97%, dari beban pegawai di
tahun 2009 sebesar Rp 457,03 miliar, sejalan dengan
kenaikan gaji pegawai pada tahun 2010.
- Beban KSMU sebesar Rp 585,53 miliar, yaitu 8,41% di
bawah anggaran RKAP 2010 namun meningkat cukup
signifikan sebesar Rp 162,18 miliar, atau 38,31%, dari
beban KSMU tahun 2009 sebesar Rp 423,35 miliar,
terutama diakibatkan oleh perubahan pola pengelolaan
Terminal Operator (TO) di pelabuhan Tanjung Priok di
tahun 2010.
- Beban bahan sebesar Rp 255,99 miliar, yaitu 3,84% di
bawah anggaran RKAP 2010 namun merupakan kenaikan
sebesar Rp 33,85 miliar, atau 15,24%, dari beban bahan
di tahun 2009 sebesar Rp 222,14 miliar.
- Beban penyusutan sebesar Rp 180,58 miliar, yaitu
13,34% di atas anggaran RKAP 2010 dan merupakan
kenaikan sebesar Rp 24,55 miliar, atau 15,73%, dari
beban penyusutan di tahun 2009 sebesar Rp 156,03
miliar, sejalan dengan tambahan realisasi investasi yang
telah diakui sebagai aset tetap Perseroan di tahun 2010.
Meanwhile, revenue components recorded lower in 2010
compared to 2009 were:
- Miscellaneous Business Facility Revenues reached
Rp 463.31 billion, 14.78% below 2010 RKAP projection
and decreased significantly to Rp 50.87 billion compared
to Rp 514.18 billion in 2009. The decrease was
primarily caused by changes in Terminal Operator (TO)
management at the Port of Tanjung Priok in 2010.
- Equipment Concession Revenues reached Rp 25.94
billion, 15.09% below 2010 RKAP projection and
decreased by Rp 5.34 billion, 17.08% from 2009
amounting to Rp 31.28 billion, mainly due to the decline
in land crane usage at the Port of Tanjung Priok.
operating expenses
Operating expenses in 2010 amounted to Rp 1,988.51
billion, showing an 18.77% increase of Rp 314.19 billion, up
from 2009’s figure which was Rp 1,674.31 billion, but stood
3.84% below 2010 RKAP projection of Rp 2,067.91 billion.
Compared with 2009, increases in operating expenses in
2010 were primarily driven by the increases in employee
expenses, partnership concession (KSMU) expenses,
materials expenses, depreciation costs, maintenance costs,
insurance and office administrations, as follows:
- Employee expenses amounted to Rp 529.99 billion,
1.98% below 2010 RKAP projection and increased
Rp 72.97 billion, up 15.97% from 2009’s figure of
Rp 457.03 billion.This increase was in line with employee
salary adjustments in 2010.
- KSMU expenses amounted to Rp 585.53 billion, 8.41%
below 2010 RKAP projection but increased quite
significantly by Rp 162.18 billion, a 38.31% increase
from 2009’s figure of Rp 423.35 billion. This increase
was primarily driven by changes in Terminal Operator
management at the Port of Tanjung Priok in 2010.
- Materials Expenses amounted to Rp 255.99 billion,
3.84% below 2010 RKAP projection but represented
an increase of Rp 33.85 billion, a 15.24% increase from
2009’s figure of Rp 222.14 billion.
- Depreciation Expenses amounted to Rp 180.58 billion,
13.34% above 2010 RKAP projection and represents
an increase of Rp 24.55 billion, a 15.73% increase
from 2009’s figure of Rp 156.03 billion. This was due
to recognition of some investments as Company fixed
assets in 2010.
52 53PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II52 53PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Sementara itu, komponen substansial lainnya dari beban
usaha yaitu beban umum tercatat relatif stabil, yaitu sebesar
Rp 276,17 miliar di tahun 2010, dibandingkan Rp 277,72
miliar di tahun 2009.
Pendapatan (Beban) Lain-Lain
Pendapatan lain-lain – netto tercatat sebesar Rp 449,38
miliar pada tahun 2010, yaitu 45,07% di atas target RKAP
2010, namun merupakan penurunan sebesar Rp 60,05 miliar,
atau 11,79%, dibandingkan pendapatan lain-lain – netto
pada tahun 2009 sebesar Rp 509,43 miliar.
Pada tahun 2010, komponen yang substansial dari
pendapatan dan beban lain-lain adalah pendapatan royalti
sebesar Rp 199,61 miliar dan bagian laba Perseroan
asosiasi sebesar Rp 193,64 miliar. Pendapatan royalti
merupakan royalti yang diterima dari PT Jakarta International
Container Terminal (JICT), anak perusahaan, sebesar 10%
dari pendapatan kotor JICT, serta royalti atas kelebihan
throughput KSO Koja, sedangkan bagian laba Perseroan
asosiasi merupakan pendapatan atas investasi pada
JICT. Pada tahun 2009, pendapatan royalti dan bagian
laba Perseroan asosiasi tercatat masing-masing sebesar
Rp 178,80 miliar dan Rp 210,43 miliar. Selain itu, Perseroan
juga membukukan rugi (bersih) selisih kurs sebesar Rp 50,95
miliar pada tahun 2010, dibandingkan rugi (bersih) selisih
kurs di tahun 2009 sebesar Rp 220,33 miliar.
Laba Bersih
Laba bersih tahun 2010 tercatat sebesar Rp 1.256,18 miliar.
Pencapaian ini merupakan realisasi 25,72% di atas target
RKAP 2010, dan peningkatan sebesar Rp 311,42 miliar,
atau 32,92%, dari laba bersih pada tahun 2009 sebesar
Rp 994,76 miliar.
Jumlah Aset
Jumlah aset Perseroan tercatat sebesar Rp 7.735,81 miliar
pada akhir tahun 2010, meningkat sebesar Rp 694,32 miliar,
atau 9,86%, dari jumlah aset tahun sebelumnya yang sebesar
Rp 7.041,48 miliar. Dibandingkan posisi pada akhir tahun
2009, beberapa akun dalam kelompok aset lancar maupun
aset tidak lancar yang memperlihatkan pergerakan signifikan
pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
- Kas dan setara kas tercatat turun sebesar Rp 214,15
miliar, atau 14,26%, menjadi sebesar Rp 1.288,03 miliar,
terutama mencerminkan kenaikan pengeluaran untuk
investasi, yaitu sebesar Rp 468,07 miliar pada tahun
2010, dibandingkan Rp 325,75 miliar pada tahun 2009.
- Piutang usaha – bersih tercatat naik sebesar Rp 87,74
miliar, atau 92,23%, menjadi sebesar Rp 181,84 miliar,
terutama disebabkan kenaikan piutang usaha secara
signifikan di pelabuhan Tanjung Priok, pelabuhan
Cirebon dan Car Terminal seiring dengan meningkatnya
arus keluar-masuk kapal dan bongkar-muat barang di
lokasi-lokasi tersebut.
Meanwhile, general expenses, another substantial component
of operating expenses, were relatively stable, amounting to
Rp 276.17 billion in 2010, compared to Rp 277.72 billion in
2009.
other Income (expenses)
Other income - net amounted to Rp 449.38 billion in 2010,
45.07% above 2010 RKAP projection, but represented a
decline of Rp 60.05 billion, a 11.79% decrease from 2009’
figure of Rp 509.43 billion.
In 2010, a substantial component of other income (expense)
was a royalty receipt of Rp 199.61 billion and income from
associate companies amounting to Rp 193.64 billion. The
royalty here refers to a royalty payment from PT Jakarta
International Container Terminal (JICT), a subsidiary, which
represented 10% of JICT 2010 gross revenues, as well
as royalties for excess throughput of KSO Koja, while the
revenues of associate companies were the Company’s
earnings on its investment in JICT. In 2009, royalty and
income from associated companies amounted to Rp 178.80
billion and Rp 210.43 billion respectively. Lastly, the Company
recorded a net foreign exchange loss of Rp 50.95 billion in
2010, compared a Rp 220.33 billion [loss/gain] in 2009.
Net Profit
Net income in 2010 reached Rp 1,256.18 billion.
This achievement was 25.72% above 2010 RKAP projection,
and also an increase of Rp 311.42 billion, a 32.92% increase
from 2009’s figure of Rp 994.76 billion.
total Assets
The Company’s total assets stood at Rp 7,735.81 billion at
the end of 2010, an increase of Rp 694.32 billion, a 9.86% of
total assets increase from the previous year, which amounted
to Rp 7,041.48 billion. Compared to the ending position of
2009, the following are certain accounts in current assets
and non-current assets that showed considerable shifts in
2010:
- Cash and cash equivalents, declining by Rp 214.15
billion, 14.26% to Rp 1,288.03 billion, reflecting mostly
the increase in investment expenditures that amounted
to Rp 468.07 billion in 2010, compared to Rp 325.75
billion in 2009.
- Accounts receivable – net, increasing by Rp 87.74 billion,
92.23% to Rp 181.84 billion, mainly due to a significant
increase in accounts receivable at the Ports of Tanjung
Priok and Cirebon and at Car Terminals, driven by the
increasing vessel traffic and consequent stevedoring
activities at those premises.
Tinjauan KeuanganFinancial review
52 53PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II52 53PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
- Piutang lain-lain – bersih tercatat naik signifikan sebesar
Rp 108,16 miliar, dari Rp 8,93 miliar di akhir tahun 2009
menjadi Rp 117,09 miliar di akhir tahun 2010, yang
terutama mencerminkan bertambahnya uang muka
proyek dalam rangka pengadaan aset tetap bukan
tanah.
- Aset tetap bukan tanah tercatat naik sebesar Rp 550,22
miliar, atau 21,35%, menjadi sebesar Rp 3.569,86
miliar, seiring dengan investasi Perseroan pada alat-alat
produksi.
- Aset tetap dalam konstruksi tercatat naik sebesar
Rp 174,63 miliar, atau 32,3%, menjadi sebesar Rp 715,22
miliar
Kewajiban
Jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 tercatat
sebesar Rp 1.651,15 miliar, turun sebesar Rp 58,48 miliar,
atau 3,42% di bawah jumlah kewajiban sebesar Rp 1.709,63
miliar pada akhir tahun 2009.
Kewajiban jangka pendek tercatat turun sebesar Rp 59,61
miliar, atau 6,11%, menjadi sebesar Rp 915,47 miliar
pada akhir tahun 2010. Penurunan tersebut terutama
mencerminkan turunnya hutang dana pensiun, pendapatan
diterima di muka jangka pendek, dan hutang pajak, yang
dikompensasi sebagian oleh kenaikan pada hutang usaha
investasi dan beban yang masih harus dibayar.
Kewajiban jangka panjang relatif stabil yaitu sebesar
Rp 735,69 miliar pada akhir tahun 2010, dibandingkan
Rp 734,55 miliar di akhir tahun 2009. Kewajiban imbalan
kerja tercatat turun, namun diimbangi oleh kenaikan pada
hutang jaminan, kewajiban pajak tangguhan dan kewajiban
jangka panjang lainnya.
ekuitas
Jumlah ekuitas pada akhir tahun 2010 tercatat sebesar
Rp 6.037,58 miliar, meningkat sebesar Rp 746,94 miliar,
atau 14,12%, dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar
Rp 5,290,6 miliar. Kenaikan jumlah ekuitas disebabkan oleh
kenaikan pada akun saldo laba akibat penambahan realisasi
laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 1.256,18 miliar, dikurangi
pembayaran dividen kas sebesar total Rp 471,51 miliar.
Struktur Modal
Pada akhir tahun 2010, ekuitas Perseroan tercatat sebesar
Rp 6.037,58 miliar, yang terdiri dari komponen modal disetor
sebesar Rp 1.009,96 miliar, bantuan Pemerintah yang belum
ditentukan statusnya sebesar Rp 7,65 miliar, modal donasi
sebesar Rp 26,82 miliar, dan saldo laba sebesar Rp 4.993,15
miliar.
Sesuai dengan ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 mengenai
Perseroan Terbatas, Perseroan telah memiliki kebijakan untuk
membentuk cadangan umum dengan menyisihkan jumlah
- Other receivables – net, recording a significant increase
of Rp 108.16 billion, from Rp 8.93 billion at the end of
2009 to Rp 117.09 billion at the end of 2010, which mainly
reflects increased advance payments for procurements
of non-land fixed assets.
- Non-land Fixed Assets, increasing by Rp 550.22 billion,
21.35% to Rp 3,569.86 billion, in line with the Company’s
investments in production capacities.
- Construction Fixed Assets, increasing by Rp 174.63
billion, 32.3% to Rp 715.22 billion.
Liabilities
Total liabilities as per December 31, 2010 amounted to
Rp 1,651.15 billion, a decrease of Rp 58.48 billion, 3.42%
below that as at end of 2009, which was Rp 1,709.63 billion.
Current Liabilities, decreasing by Rp 59.61 billion, 6.11% to
Rp 915.47 billion at the end of 2010. The decrease reflected
mostly the declines in retirement fund obligations, short-
term unearned revenues, and taxes payable, which were
partly compensated for with increases in investment trade
payables, and accrued expenses.
Non-current Liabilities, amounted to Rp 735.69 billion at the
end of 2010, compared to Rp 734.55 billion at the end of
2009. Employee benefits obligations decreased, but were
offset by an increase in collateral debt, deferred tax expenses
and other long term liabilities.
equity
Total equity at the end of 2010 stood at Rp 6,037.58 billion,
an increase of Rp 746.94 billion, a 14.12% increase from
the ending position of the previous year, which amounted
to Rp 5,290.6 billion. The increase in equity was generated
by retained earnings driven by the addition of net income in
2010 amounting to RP 1,256.18 billion less the cash dividend
payment of Rp 471.51 billion.
Capital Structure
At the end of 2010, the Company’s equity amounted to
Rp 6,037.58 billion consisting of paid-up capital of Rp
1,009.96 billion, undefined Government subsidy of Rp 7.65
billion, capital donation of Rp 26.82 billion, and retained
earnings of RP 4,993.15 billion .
Pursuant to the provisions of Law no. 40 of 2007 regarding
Limited Liability Companies, the Company has a policy to
establish general reserves by setting aside a certain amount
54 55PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II54 55PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
tertentu dari laba bersih setiap tahun buku. Berdasarkan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal
30 Juni 2010, pemegang saham menyetujui pembagian
laba bersih tahun 2009 untuk cadangan umum sebesar
Rp 433,79 miliar, serta laba penjualan aset tetap sebesar
Rp 1,73 miliar.
Perseroan juga memiliki kebijakan untuk menggunakan
bagian dari saldo laba setiap tahun untuk dana Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Sesuai keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 22 Juni
2011, pemegang saham menyetujui pembagian sejumlah
Rp 50,24 miliar untuk dana PKBL dari laba bersih tahun
2009.
Tingkat solvabilitas Perseroan antara lain dapat dilihat
dari perbandingan jumlah hutang dengan modal untuk
membiayai aset yang ada (Debt to Equity Ratio/DER).
Pada tahun 2010, DER Perseroan adalah sebesar 0,27
kali, lebih kecil dari DER pada tahun 2009 yang sebesar
0,32 kali.
Kemampuan Membayar utang
Total kewajiban Perseroan pada akhir tahun 2010 tercatat
sebesar Rp 1.651,15 miliar, yang terdiri dari kewajiban jangka
pendek sebesar Rp 915,47 miliar dan kewajiban jangka
panjang sebesar Rp 735,69 miliar. Kemampuan Perseroan
untuk membayar kewajibannya antara lain dapat dilihat
dari indikator seperti total pinjaman terhadap total ekuitas
(DER), total pinjaman terhadap total aset, dan rasio lancar
(perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar).
Pada akhir tahun 2010, DER tercatat sebesar 0,27 kali,
total pinjaman terhadap total aset sebesar 0,21 kali, dan
rasio lancar sebesar 2,34 kali. Indikator-indikator tersebut
memperlihatkan bahwa Perseroan memiliki kemampuan yang
baik untuk membayar seluruh kawajiban-kewajibannya.
tingkat Kolektibilitas Piutang
Perseroan memiliki kebijakan penyisihan piutang tak tertagih
dalam jumlah yang cukup untuk menutupi kemungkinan tidak
tertagihnya piutang. Pada akhir tahun 2010, saldo penyisihan
piutang tak tertagih tercatat sebesar Rp 93,15 miliar, atau
33,87% dari total piutang usaha sebesar Rp 275,0 miliar.
Periode penagihan (collection period) pada tahun 2010
tercatat 22 hari.
Komponen Substansial dari Pendapatan & Beban
Lainnya
Lihat pembahasan pada Pendapatan (Beban) Lain-Lain di
atas.
of annual net income. According to minutes of the Annual
General Meeting of Shareholders dated June 30, 2010,
shareholders approved the distribution of net income of
Rp 433.79 billion as well as a gain on sale of fixed assets
amounting to Rp 1.73 billion in 2009 for general reserves.
The Company also has a policy to use part of its annual
retained earnings to fund the Partnership and Environment
Development Program (PKBL). Pursuant to minutes of
Annual General Meeting of Shareholders dated June 22,
2011, shareholders approved the distribution of 2009 net
profits of Rp 50.24 billion to fund PKBL.
The Company’s solvency level can be valued by, among
other measures, its Debt to Equity (DER) ratio. In 2010, the
Company DER was 0.27 times, smaller than the DER in 2009
of 0.32 times.
debt Payment Ability
Total liabilities as of the end of 2010 stood at Rp 1,651.15
billion, consisting of Current Liabilities amounting to
Rp 915.47 billion and Non current liabilities amounting to
Rp 735.69 billion. The Company’s ability to pay its obligations
can be measured with several indicators such as its DER,
total loans to total assets ratio, and current ratio (the ratio of
current assets to current liabilities). As per end of 2010, the
DER was 0.27 times, total loans to total assets was 0.21 times,
and the current ratio was 2.34 times. These indicators show
that the Company is capable of paying its total liabilities.
Receivables Collectibility
The Company has a policy for allowances for doubtful
accounts in an amount sufficient to cover uncollectible
receivables. At the end of 2010, the balance of the allowance
for doubtful accounts amounted to Rp 93.15 billion, 33.87%
of its total accounts receivable, which stood at Rp 275.0
billion. The average collection period in 2010 was 22 days.
Substantial Components of other Income & expenses
Please refer to the above reviews on Other Income
(Expenses).
Tinjauan KeuanganFinancial review
54 55PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II54 55PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Properti Investasi
Perseroan memiliki properti investasi berupa tanah,
bangunan atau bagian dari bangunan, untuk menghasilkan
pendapatan sewa ataupun untuk kenaikan nilai properti
tersebut. Pada tahun 2010, Perseroan membukukan
penambahan properti investasi berupa bangunan fasilitas
pelabuhan dengan harga perolehan senilai Rp 34,41 miliar.
Nilai bersih properti investasi pada akhir tahun 2010, setelah
dikurangi akumulasi penyusutan, tercatat sebesar Rp 317,59
miliar, meningkat sebesar Rp 19,672 dari Rp 297,99 miliar
setahun sebelumnya.
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian Luar
Biasa
Tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung
kejadian luar biasa dalam laporan keuangan konsolidasian
tahun 2010.
Pembahasan Mengenai Perubahan yang Material dari
Pendapatan Bersih
Lihat pembahasan pada Pendapatan Usaha di atas
Kejadian Setelah tanggal Neraca
Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal neraca yang
memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian Perusahaan per tanggal 31 Desember 2010.
Kebijakan dividen
Perseroan memiliki kebijakan untuk membagikan dividen
kas kepada pemegang saham dari perolehan laba bersih
Perseroan setiap tahun, dengan persentase rasio pembayaran
dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 30 Juni
2010 telah menetapkan pembayaran dividen kas sebesar
Rp 471,5 miliar, atau 50% dari perolehan laba bersih tahun
2009. Jumlah tersebut telah dibayarkan pada tahun 2009
sebesar Rp 40 miliar sebagai dividen interim dan pada tahun
2010 sebesar Rp 431,5 miliar sebagai dividen final.
Rapat Umum Pemegang Saham pada 22 Juni 2009
telah menetapkan pembayaran dividen kas sebesar
Rp 519,7 miliar dari perolehan laba bersih tahun 2008.
Pada tahun 2010, Perseroan juga telah membayarkan
Rp 40 miliar sebagai dividen interim atas perolehan laba
bersih tahun 2010.
Property Investment
The Company maintains property investments in the form of
land and buildings (or parts of buildings), to generate rental
income or to benefit from the likely increasing values of such
property. In 2010, the Company added to its investment
property in the form of seaport facility buildings costing
Rp 34.41 billion. The net value of investment property at
the end of 2010 less accumulated depreciation totaled
Rp 317.59 billion, reflecting an increase of Rp 19.672 to
Rp 297.99 billion from the previous year.
Financial Information about extraordinary events
No extraordinary financial occurrence was recorded in the
Company’s consolidated financial statements of 2010.
discussion on Significant Changes of Net Income
Please refer to the above reviews on Operating Revenues
Subsequent events
After the date of the Company’s closing balance sheet in 2010,
there were no extraordinary events capable of generating a
significant impact on the Company’s consolidated financial
condition as of December 31, 2010.
dividend Policy
The Company has a policy to distribute cash dividends to
the shareholders from the Company’s annual net profit, of
which the percentage payment ratio is to be determined in
the General Meeting of Shareholders.
Annual General Meeting of Shareholders held on June 30,
2010 determined the cash dividend payment of Rp 471.5
billion, 50% of the 2009 net profits. The amount paid in
2009 amounted to Rp 40 billion as interim dividend while
the remaining Rp 431.5 billion was paid in 2010 as the final
dividend.
The General Meeting of Shareholders on June 22, 2009
determined the cash dividend payment of Rp 519.7 billion
from net profits in 2008. In 2010, the Company also paid out
Rp 40 billion as an interim dividend of net profit in 2010.
56 57PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II56 57PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Investasi, ekspansi, divestasi, Akuisisi, Restrukturisasi
Hutang
Pada tahun 2010, realiasi investasi Perseroan secara
konsolidasian tercatat sebesar Rp 1.155,63 miliar. Jumlah ini
merupakan kenaikan sebesar 65,55% dari realisasi investasi
pada tahun 2009 sebesar Rp 698,06 miliar. Komponen-
komponen terbesar dari investasi Perseroan pada tahun
2010 adalah pada bangunan fasilitas pelabuhan sebesar
Rp 472,17 miliar, kapal sebesar Rp 266,17 miliar, dan alat
fasilitas pelabuhan sebesar Rp 241,47 miliar.
transaksi Material yang Mengandung Benturan
Kepentingan
Sepanjang tahun 2010, Perseroan tidak melakukan transaksi
dengan pihak-pihak terkait yang dapat digolongkan sebagai
transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
Perubahan Peraturan undang-undang & dampaknya
Diterbitkannya Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran serta Peraturan Pemerintah (PP) No. 61
Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan telah mengakibatkan
perubahan pada aktivitas usaha Perseroan khususnya
menyangkut operasional terminal dalam pelayanan bongkar-
muat barang. Kondisi sebelumnya, khususnya di pelabuhan
Tanjung Priok, pelayanan bongkar-muat barang dilaksanakan
oleh Perusahaan Bongkar Muat (PBM) dengan sistem kontrak
Terminal Operator (TO), dimana PBM membayar kontribusi
secara lumpsum kepada Perseroan yang dibayarkan di
muka per triwulanan. Di pelabuhan Tanjung Priok, tercatat
sebanyak 11 PBM dengan kontrak-kontrak TO yang berakhir
pada tanggal 15 Maret 2010 dan 2 Agustus 2010.
Dengan perubahan regulasi serta berakhirnya kontrak TO
tersebut, Perseroan melakukan sendiri pelayanan bongkar-
muat barang di pelabuhan Tanjung Priok, yang dalam
pelaksanaannya masih mengikutsertakan beberapa mitra
usaha. Pola pembayaran yang digunakan dari tanggal 16
Maret 2010 sampai dengan 30 September 2010 adalah
dengan sistem revenue sharing netto, dan sejak tanggal 1
Oktober 2010 dengan sistem single billing, dimana Perseroan
mengakui 100% pendapatan yang ditagihkan langsung oleh
Perseroan kepada pengguna jasa, sedangkan porsi yang
menjadi hak mitra usaha merupakan pengeluaran biaya yang
dicatat pada akun beban Kerja Sama Mitra Usaha (KSMU).
Perubahan Kebijakan Akuntansi & dampaknya
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perseroan telah menerapkan
secara prospektif PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengenai
“Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”
dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengenai “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK
50/55 tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan
terhadap laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
Investment, expansion, divestment, Acquisition, debt
Restructuring
In 2010, the Company’s consolidated investments amounted
to RP 1155.63 billion. This amount represents an increase
of 65.55% from the investments in 2009, which amounted
to Rp 698.06 billion. During 2010, the Company invested
Rp 472.17 billion in seaport facilities, Rp 266.17 billion in
vessels, and Rp 241.47 billion in seaport facility equipment.
Material transactions Containing Conflict of Interest
During 2010, the Company did not conduct transactions with
related parties which should be deemed as having conflicts
of interest.
Regulation Amendment Acts & effects
The issuance of Act No. 17 of 2008 on Shipping and
Government Regulation (PP). No. 61 of 2009 on Seaports
have resulted in several adjustments in the Company’s
business activities especially regarding terminal operations
and stevedoring services. Previously, particularly at the
Port of Tanjung Priok, stevedoring services were performed
by stevedoring Partner companies (PBM) regulated by a
Terminal Operator Contract system, wherein PBM paid a
quarterly advance lump sum contribution to the Company.
At the Port of Tanjung Priok, the Company has 11 contracts
with PBM TO, some of which ended March 15, 2010 while
the remaining ended August 2, 2010.
Pursuant to the regulatory changes and TO contract
expirations, the Company will conduct its own stevedoring
activities at the Port of Tanjung Priok, which in practice still
includes several business partners. The payment system
applied from March 16, 2010 through September 30, 2010
was that of net revenue sharing, while since October 1, 2010
payments will be made with single billing system, in which
the Company recognizes 100% of revenues and directly
charges service users, while business partner portions are
recorded as expenditures in KSMU accounts.
Changes in Accounting Policy & their Impacts
Starting January 1, 2010, the Company prospectively
implemented PSAK No. 50 (Revised 2006) on “Financial
Instruments: Presentation and Disclosure” and PSAK No. 55
(Revised 2006) on “Financial Instruments: Recognition and
Measurement”. Application of PSAK 50/55 did not cause any
significant impact on the Company’s financial statements for
the year ended December 31, 2010.
Tinjauan KeuanganFinancial review
56 57PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II56 57PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Prospek usaha
Apabila melihat pada indikator perkembangan perekonomian
yang ada sampai saat ini maupun dari pemantauan kegiatan
bisnis di cabang-cabang pelabuhan sepanjang tahun 2010,
peningkatan volume kegiatan pelayanan kapal dan barang
diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2011 dan tahun-
tahun mendatang. Kondisi ini merupakan peluang bagi
Perseroan untuk terus melakukan peningkatan profitabilitas
maupun pertumbuhan aset.
Perseroan memiliki sejumlah program kerja yang sedang
berjalan maupun yang akan dimulai pada tahun 2011,
menyangkut investasi pada pengembangan fasilitas
pelabuhan (terminal petikemas, terminal curah kering dan
terminal curah cair) dan pengadaan peralatan bongkar-muat,
baik dengan pendanaan internal atau melalui sinergi dengan
mitra usaha pihak ketiga. Hal ini diharapkan akan mendorong
peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan di pelabuhan-
pelabuhan yang dikelola oleh Perseroan.
tingkat Kesehatan Perusahaan
Sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
kinerja Perseroan dalam aspek keuangan, operasional dan
administrasi juga diukur berdasarkan pada kriteria yang
berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Negara BUMN
No. Kep-100/MBU/2002 tertanggal 4 Juni 2002.
Hasil evaluasi atas tingkat kesehatan Perusahaan untuk
periode tahun 2010 menunjukkan skor 89,80 sehingga dinilai
sebagai perusahaan ‘SEHAT’ dalam kategori ‘AA’.
Business Prospects
By looking at the current indicators of economic development
and through monitoring business activities at branch seaports
during 2010, it is expected that increases in the volumes of
vessel and goods service activities will continue in 2011 and
more in forthcoming years. This represents the Company’s
opportunity to continue to increase profitability and grow its
assets.
The Company has some programs and other programs
planned to start in 2011 that detail investments in seaport
facility improvements (container terminals, dry bulk terminal
and liquid bulk terminals) procurements of stevedoring
equipment, either through internal funding or through synergy
with third-party business partners. These programs are
expected to boost capacity and service quality improvements
in seaports managed by the Company.
Company Soundness
As a State-Owned Enterprise (SOE), the Company’s
performance in financial, operational and administration
aspects can also be measured based on the criteria pursuant
to the Decree of the Minister for State Enterprises No. Kep-
100/MBU/2002 dated June 4, 2002.
The assessment of The Company’s soundness for the period
of 2010 showed that it scored 89.80, then falling into ‘AA’
category and was considered as a ‘HEALTHY’ company.
58 59PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II58 59PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
58 59PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II58 59PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Human CapitalHuman Capital
60 61PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II60 61PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Sumber daya Manusia
Industri jasa kepelabuhanan internasional telah berkembang
dari sekedar sebuah mata rantai transportasi menjadi suatu
pusat layanan yang komprehensif. Terdapat dua hal utama
yang mendorong terjadinya pergeseran paradigma layanan
di pelabuhan. Pertama adalah meningkatnya volume barang
dan lalu lintas kapal. Kedua adalah meningkatnya tuntutan
pengguna jasa pelabuhan dan regulasi internasional atas
layanan di pelabuhan. Pelabuhan-pelabuhan terkemuka di
dunia telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengubah
pola operasi dan pelayanannya sehingga tuntutan pelanggan
terhadap kualitas pelayanan kini lebih diutamakan.
Sebagai perusahaan yang mempunyai visi menjadi
perusahaan yang mampu memberikan jasa kepelabuhanan
kelas dunia, Perseroan telah mengambil berbagai langkah
strategis untuk bisa bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan
Human Resources
Today, international seaports provide comprehensive services
rather than serving as a mere link in the transportation chain,
as was the case before. There are two main factors that
have encouraged this paradigm shift. The first is simply the
increasing volume of goods and heightened vessel traffic.
The second is a response to the widening needs of service
users and meeting the requirements of international seaport
service regulations. The world’s leading seaports have thus
anticipated this by adjusting their operational and service
models wherein customer demands for service quality are
the main concerns.
As a company that has a vision to become a world-class
service-providing seaport, PT Pelabuhan Indonesia II
has taken strategic measures in order to match these
developments within the international seaport industry. In
Jumlah karyawan Perusahaan tercatat sebanyak 2.518 orang, meningkat sebanyak 49 dibandingkan dengan tahun 2009.
Total number of the employee is 2,518 persons, increased by 49 compare to that of 2009.
2.518 Orang
Strategi pengelolaan sumber daya manusia yang efektif diperlukan untuk memastikan tersedianya tenaga kerja yang tepat untuk posisi yang tepat, sehingga mereka mampu menjalankan fungsinya masing-masing sebaik mungkin.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
An Effective Human Resources Management Strategy is essential to ensure the right people for the right positions, capable of performing their respective functions.
60 61PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II60 61PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
internasional. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) merupakan bagian penting dari berbagai upaya
tersebut.
transformasi Budaya Perusahaan
Dalam mencapai tujuannya, setiap perusahaan membutuhkan
dukungan sumber daya manusia yang memadai dari segi
kualitas maupun kuantitas. Untuk itu diperlukan adanya
strategi pengelolaan sumber daya manusia yang efektif agar
dapat memastikan tersedianya tenaga kerja yang tepat untuk
posisi yang tepat, sehingga mereka mampu menjalankan
fungsinya masing-masing sebaik mungkin.
Sebagai salah satu langkah penataan SDM, Perseroan
meluncurkan program transformasi budaya perusahaan.
Hal ini sejalan dengan penetapan visi perusahaan yang
baru, yang berdasarkan pada SK Direksi No. HK 56/3/16/
PI.II.08.
Dalam program transformasi budaya perusahaan, Perseroan
berupaya menanamkan dan menumbuhkan tata nilai yang
baru bagi seluruh karyawannya, yakni:
1. Pelayanan Prima
Menyediakan pelayanan kelas dunia yang menjamin jasa
kepelabuhanan dan logistik yang handal.
these, Human Resources (HR) quality improvement plays an
important role.
Corporate Culture transformation
Every company needs the support of adequate human
resources both qualitatively and quantitatively to achieve their
goals. Therefore, an effective human resource management
strategy is deemed necessary to ensure the right people for
the right positions, capable of performing their respective
functions.
As one of its human resource restructuring measures, the
Company promoted a corporate culture transformation. This
is in line with the establishment of a new corporate vision,
based on Board of Director Decree Number HK 56/3/16/
PI.II.08.
In the corporate cultural transformation program, the Company
seeks to instill the following values for all employees:
1. Excellent Service
Providing world class facilities that ensure reliable seaport
and logistics services.
62 63PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II62 63PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
2. Kerja Sama Tim
Mendukung sesama rekan kerja dalam menyelesaikan
pekerjaan, sehingga dapat tercipta suatu Super-Team.
3. Penghargaan Kepada Individu
Memberikan penghargaan yang nyata kepada pegawai
yang berprestasi sehingga dapat memacu sesama
karyawan untuk meningkatkan prestasi mereka.
4. Integritas
Bekerja secara profesional, jujur, dan beretika, serta
menjunjung Good Corporate Governance.
5. Keteladanan Kepemimpinan
Bagi pimpinan, atau jabatan struktural lainnya,
memberikan contoh figur yang profesional dan
bertanggung jawab sebagai panutan.
Pada tahun 2010, program transformasi budaya perusahaan
difokuskan pada dua hal berikut:
1. Peningkatan etika kerja.
2. Peningkatan kedisiplinan dalam penggunaan waktu,
bahan dan alat, dan lain sebagainya.
Dalam program peningkatan etika kerja ditumbuhkan
kesadaran dari setiap pegawai bahwa bekerja adalah bagian
dari ibadah, sehingga harus dapat memberikan manfaat
sebanyak-banyaknya bagi sesama pegawai, perusahaan dan
lingkungan sekitarnya, dan dilakukan secara benar dan taat
pada azas. Bentuk kegiatannya antara lain berupa publikasi
kisah sukses pegawai/unit, ceramah keagamaan, serta
sosialisasi budaya, etika kerja, dan pola-pikir (mindset).
2. Team Cooperation
Supportive co-workers towards work completion in
building Super-Teams.
3. Awards
Providing rewards to outstanding emmployee
performance to encourage other employees to improve
their performances.
4. Integrity
Working in a professional, honest and ethical manner
within the corridors of good corporate governance.
5. Leadership Role Model
Leaders and other higher officials shall serve as role
models of professional responsibility.
In 2010, the Company’s cultural transformation program
focused on the following to two areas:
1. Improved work ethic.
2. Improved discipline in time, materials and equipment
usage, as well as in other areas.
Awareness has been widely fostered in a work ethic
improvement program underlining to each employee that
work equals worship, so it is best that work benefit fellow
employees, the Company and surrounding communities,
and be performed properly in accordance with Company
principles. This program takes forms of social activities like
publications of employee/unit success stories, religious
lectures, cultural socialization, work ethic reinforcement, and
changing mindset.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
62 63PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II62 63PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Sedangkan, program peningkatan kedisiplinan dalam
penggunaan waktu, bahan dan alat, ditujukan untuk
menumbuhkan kesadaran seluruh pegawai untuk dapat
lebih produktif dan sekaligus lebih efisien dalam aktivitas
kerja mereka. Upaya yang telah ditempuh Perseroan adalah
antara lain melakukan pembatasan instalasi software yang
tidak produktif dan beberapa upaya sejenis lainnya.
Untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program
transformasi budaya perusahaan ini, Perseroan telah
menyusun program sosialisasi, menentukan parameter
keberhasilan dan mengembangkan sistem penilaian.
Perseroan juga menyadari bahwa pembentukan budaya
perusahaan yang kuat membutuhkan waktu yang panjang,
oleh sebab itu, program ini akan dijalankan secara
berkesinambungan dengan komitmen yang tinggi.
organisasi Berkinerja tinggi
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan,
Perseroan menerapkan Key Performance Indicators (KPI)
yang meliputi aspek-aspek finansial, operasional dan
teknis. KPI merupakan serangkaian indikator utama yang
digunakan untuk mengukur kinerja sebuah organisasi.
Penerapan sistem KPI membantu perusahaan dalam
menentukan sasaran dan mengukur kemajuan yang diraih
dalam mencapai sasaran tersebut. KPI perusahaan tersebut
selanjutnya dijabarkan menjadi KPI Individu, penerapan
KPI Individu akan membuat Perseroan dapat melakukan
pengelolaan kinerja karyawan secara lebih obyektif. Karena
menggunakan serangkaian indikator kinerja yang terukur,
maka subyektivitas dalam proses evaluasi karyawan dapat
dikurangi. Dengan menetapkan angka target kinerja yang
transparan, maka proses evaluasi karyawan diharapkan
dapat lebih dipertanggungjawabkan. Saat ini, Perseroan
telah selesai menyusun KPI Individu untuk Cabang Utama,
Kelas I, Kelas II, Kantor Pusat dan unit-unit terkait, adapun
implementasinya akan diterapkan tahun 2011.
Sebagai bagian dari penerapan KPI dan pengembangan
organisasi berkinerja tinggi, Perseroan juga telah melakukan
survey dalam rangka penyusunan sistem remunerasi
berbasis kinerja dan produktivitas, termasuk sistem reward
and punishment. Program manajemen Tahun 2010 antara
lain:
1. Optimalisasi penataan SDM perusahaan sesuai dengan
kebutuhan atau hasil analisa beban kerja
2. Pemetaan pekerjaan/jabatan, termasuk pekerjaan pokok
dan pekerjaan penunjang, yang tengah dikerjakan oleh
konsultan
3. Pelaksanaan evaluasi jabatan
4. Survey kepuasan pekerja
5. Implementasi dan monitoring, serta reevaluasi fungsi dan
struktur organisasi kantor pusat, cabang pelabuhan, unit
dan SBU
Similarly, an increased discipline program in terms of usage
of time, materials and equipment is aimed at increasing
employee awareness on increasing work productivity and
efficiency. One of many efforts by the Company is, among
others, a restriction on unnecessary software installation.
To ensure effective implementation of this corporate culture
transformation program, the Company has developed
supportive outreach programs, defined success parameters,
and evaluation systems. Recognizing the considerable
amount of time needed for such corporate culture building,
the Company has decided to run the program with incessant
high commitment .
High Performance organization
To improve overall Company performance, the Company
adopted Key Performance Indicators (KPI) covering financial,
operational and technical aspects. The KPI is a set of key
indicators used to measure organizational performance.
Implementation of the KPI system helps companies set
goals and measure progresses of goal achievement. The
corporate KPI is then translated into individual KPI whose
implementation supports the more objective employee
performances. Its series of measurable performance
indicators also serve to reduce subjectivity during the
evaluative process. This process is further expected to be
highly reliable by determining transparent target performance
scores. Recently, the Company has finalized a complete
range of individual KPI for the Main Branches, Class I, Class
II, Head Office and related units. This range is ready for
implementation in 2011.
As part of the implementation of KPI and the development
of high-performance organizations, the Company also
conducted a survey in order to formulate performance and
productivity based remuneration systems which include that
of rewards and punishment. The management program in
2010 included:
1. Optimization of HR restructuring in respect of corporate
needs and workload analysis
2. Job/position mapping currently done by appointed
consultants including that in principal jobs and
supporting units
3. Job evaluation
4. Employee satisfaction surveys
5. Implementation, monitoring, and reevaluation of all
functional and organizational structures at headquarters,
branch seaports, Supporting Business Units and other
units
64 65PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II64 65PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
6. Penyesuaian penghasilan pekerja yang meliputi
penghasilan merit, tunjangan perumahan, tunjangan
transport, sesuai dengan kemampuan keuangan
Perusahaan
7. Menindak lanjuti rencana perubahan program Pensiun
Manfaat Pasti menjadi Program Iuran Pasti
Pendidikan dan Pelatihan
Program-program pendidikan dan pelatihan karyawan
di Perseroan selama ini senantiasa dititikberatkan pada
program-program yang mendukung pemenuhan persyaratan
jabatan dan kompetensi, pemahaman terhadap bisnis
inti, serta peningkatan daya saing perusahaan. Program-
program tersebut juga ditujukan untuk proses kaderisasi
semua jenjang jabatan termasuk jabatan manajerial dan
peningkatan kompetensi dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan jasa kepelabuhanan.
Pada tahun 2010, tercatat sebanyak 3.065 kali program
pendidikan dan pelatihan telah diikuti oleh karyawan
Perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri, dengan
perincian sebagai berikut:
1. Sebanyak 2.966 kali program pendidikan dan
pelatihan telah diikuti oleh karyawan Perusahaan untuk
penjenjangan manajerial maupun pelatihan teknis
substansial.
2. Program pendidikan dan pelatihan di luar negeri yang
diikuti oleh 99 karyawan untuk program S2 dan teknis
substansial. Sebanyak 16 karyawan mengikuti Program
S2 di China dan Belanda, yaitu di Renmim University,
Shanghai Maritime University, NMU, UNESCO IHE dan
Erasmus.
Selain itu, Perseroan juga mengirimkan karyawan mengikuti
Overseas Internship Program di perusahaan-perusahaan
pelayaran internasional di Singapura dan Jepang.
Perseroan pada tahun 2010 melakukan analisa kebutuhan
pelatihan yang antara lain telah digunakan dalam penyusunan
program-program pelatihan untuk tahun 2011. Selain itu,
Perseroan juga tengah menyusun pedoman standar bagi
evaluasi hasil pelatihan, penyempurnaan sistem informasi
manajemen pendidikan dan pelatihan, serta penyusunan
direktori pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.
Upaya-upaya ini dilakukan untuk lebih meningkatkan
efektivitas dari program-program pendidikan dan pelatihan
Perusahaan.
Program Pengembangan SdM
Selain program-program kerja yang telah disebutkan di atas,
Perseroan pada tahun 2010 juga melaksanakan serangkaian
program kerja lain di bidang pengembangan SDM, termasuk
yang saat ini masih berjalan, sebagai berikut:
6. Salary adjustment including workers merit, home, and
transport allowances in accordance with corporate
financial capacity
7. Follow ups of agreed change from program Pensiun
Manfaat Pasti to Program Iuran Pasti
education and training
Employee educational and training programs and training
at the Company have been focused on programs that
support employee’s current qualifications and competence
fulfillments, core business understanding, and increased
corporate competitiveness. These programs are also intended
for succession planning, including that in managerial levels,
as well as for competency improvements in order to improve
seaport service quality.
In 2010, there were 3,065 education and training programs
for employees, conducted in and abroad, with the following
details:
1. 2,966 education and training programs, both managerial
and technical.
2. Overseas education and training programs such as
graduate and technical programs, attended by 99
employees. A total of 16 employees were admitted in
graduate school programs in China and the Netherlands,
more specifically at Renmim University, Shanghai
Maritime University, NMU, UNESCO IHE and Erasmus.
In addition, some selected employees were stationed at
Singaporean and Japanese international shipping companies
in line with the implementation of corporate Overseas
Internship Program.
The Company has conducted a training need analysis used
to prepare training programs planned for 2011. In addition,
the Company is now preparing standard guidelines for post
training evaluations, educational and training management
information system improvements, and preparations for
competency-based education and training directory. These
efforts are intended to further increase the effectiveness of
corporate educational and training programs.
HRd Program
Over and above these work programs, the Company in
2010 also carried out additional work programs in Human
Resource development, including as follows:
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
64 65PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II64 65PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
1. Penyusunan pedoman assessment dan pemetaan SDM.
2. Tindak lanjut pembangunan dan implementasi sistem
manajemen SDM berbasis kompetensi.
3. Pengkajian pembentukan pusat pelatihan dan
pengembangan kepelabuhanan bekerja sama dengan
konsultan.
4. Pengkinian database talent pool, dengan tambahan data
sebanyak 229 orang, berdasarkan assessment tahun
2010.
5. Penerapan sistem aplikasi Knowledge Management,
yang dilakukan bekerja sama dengan PT Telkom
sebagai konsultan, dan memasuki tahap sosialisasi dan
pelatihan.
6. Penyusunan pedoman untuk management trainee,
operational trainee, dan magang dan pelaksanaan
program-program terkait.
7. Pelaksanaan sertifikasi pengelola SDM.
8. Pelaksanaan program pengembangan auditor melalui
pendidikan dan pelatihan, serta studi banding.
9. Pembentukan PMO (Project Management Office)
10. Magang di Perusahaan Luar Negeri
Komposisi Sumber daya Manusia
Hingga akhir tahun 2010, jumlah karyawan Perseroan tercatat
sebanyak 2.518 orang. Jumlah ini meningkat sebanyak 49
dibandingkan dengan jumlah karyawan tahun 2009, dengan
rincian pengurangan pegawai karena berhenti, meninggal,
atau pensiun sejumlah 174 orang, sedangkan penambahan
karyawan baru 223 orang.
Dari jumlah total karyawan Perseroan tersebut, 623 orang
ditempatkan di kantor pusat, 1.895 orang ditempatkan
tersebar di 12 kantor cabang dan 37 orang di tempat lainnya,
diantaranya Pusat Pelatihan Kepelabuhanan dan Tanjung
Priok Car Terminal. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Cabang
Tanjung Priok masih menjadi unit kerja yang paling banyak
menampung karyawan, yakni 819 orang, kemudian diikuti
Kantor Pusat sebanyak 623 orang.
No unitRealisasi tahun 2010
2010 Realizationunit
1 Kantor Pusat 623 Head Office
2 Cabang Tanjung Priok 819 Tanjung Priok Branch
3 Cabang Palembang 152 Palembang Branch
4 Cabang Panjang 205 Panjang Branch
5 Cabang Pontianak 250 Pontianak Branch
6 Cabang Teluk Bayur 178 Teluk Bayur Branch
7 Cabang Cirebon 61 Cirebon Branch
8 Cabang Sunda Kelapa 51 Sunda Kelapa Branch
9 Cabang Banten 102 Banten Branch
10 Cabang Bengkulu 49 Bengkulu Branch
1. The preparation of assessment guidelines and human
resources mapping.
2. Follow-up development and implementation of a
competency-based HR management system.
3. The assessment of training center establishment and
seaport development in collaboration with appointed
consultants.
4. Talent Pool Database Updating, with additional data of
229 personnel, based on 2010’s assessment.
5. Knowledge Management system application done in
cooperation with PT Telkom as the consulting partner,
already entering socialization and training phases.
6. Guidelines preparation for management trainees,
operational trainees, internships, and implementation of
related programs.
7. Human Resource management certification.
8. Auditor development program, implementation through
education, training, and comparative studies.
9. Appointment of PMO (Project Management Office)
10. Internships in Foreign Companies
Human Resources Composition
By the end of 2010, PT Pelabuhan Indonesia II (Company) had
2,518 employees. This figure increased by 49 compared with
the number of employees in 2009, inclusive of a reduction of
174 due to natural attrition and 223 new employees.
Of the total employees, 623 personnel were stationed at the
head office, 1,895 at company’s 12 branch offices, and 37
staff were stationed at other corporate premises, including
Port Training Center and Tanjung Priok Car Terminal. As in
previous years, Tanjung Priok Branch still had the highest
number of employees, with 819 personnel, followed by Head
Office employing 623 personnel.
66 67PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II66 67PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
No unitRealisasi tahun 2010
2010 Realizationunit
11 Cabang Jambi 52 Jambi Branch
12 Cabang Pangkal Balam 29 Pangkal Balam Branch
13 Cabang Tanjung Pandan 23 Tanjung Pandan Branch
14 Pusat Pelatihan Kepelabuhanan 9 Port Training Center
15 Tanjung Priok Car Terminal 28 Tanjung Priok Car Terminal
Jumlah 2.518 total
Berdasarkan pusat pelayanan, komposisi karyawan
Perseroan pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
1. Personil operasi langsung sejumlah 781 orang.
2. Personil operasi tidak langsung sejumlah 366 orang.
3. Personil penunjang operasi sejumlah 744 orang.
4. Personil pengelolaan sejumlah 627 orang.
Bagian terbesar terdapat pada kelompok personil
penunjang operasi yakni 31,02% dari keseluruhan karyawan
Perseroan, dan yang paling kecil adalah kelompok personil
operasi tidak langsung, yakni 14,53%.
Dilihat dari komposisi pendidikan karyawan tahun 2010, tidak
terlihat adanya perubahan yang signifikan dibandingkan
tahun sebelumnya. Kelompok karyawan dengan pendidikan
setingkat SLTA masih merupakan bagian terbesar dari
komposisi karyawan Perseroan, yakni 1.247 orang, sedangkan
karyawan dengan pendidikan setingkat SD berjumlah 45
orang dan merupakan bagian terkecil. Yang patut menjadi
catatan adalah adanya peningkatan yang cukup signifikan
pada jumlah karyawan dengan pendidikan setingkat sarjana,
yakni dari 628 menjadi 643. Salah satu penyebabnya adalah
dijalankannya program peningkatan jenjang pendidikan atas
biaya sendiri.
Pada tahun 2010, Perseroan merekrut 223 karyawan baru,
dari latar belakang tingkat pendidikan sebagai berikut:
1. Setingkat Sarjana (S1) sejumlah 43 orang.
2. Setingkat Diploma (D-3) sejumlah 38 orang.
3. Setingkat SLTA sejumlah 142 orang.
Rekrutmen karyawan baru dilakukan atas basis kompetensi
yang diperlukan, dan prosesnya mencakup juga pelaksanaan
program orientasi karyawan baru.
Komposisi Karyawan Berdasarkan tingkat Pendidikan
employee Composition Based on Levels of education
No PendidikanRealisasi tahun 2010
2010 Realizationeducation
1 Pasca Sarjana 105 Graduate2 Sarjana 643 Undergraduate3 Sarjana Muda 358 Diploma4 Lainnya 1.412 Others
Jumlah 2.518 total
On the service standing point, the composition of the
employees of the Company in 2010 is as follows:
1. Directly operational with 781 personnel.
2. Indirectly operatiional with 366 personnel.
3. Operational support with 744 personnel.
4. Management with 627 personnel.
Supporting personnel represent the biggest group at 31.02%
of the total employees of the Company, while indirect
operational personnel comprised the smallest group at
14.53%.
When compared to the previous year, the 2010 employee
composition shows no significant change in terms of
educational backgrounds. Employees with high school
diplomas still comprised the largest group within the
Company, amounting to 1,247 personnel, while employees
with primary school education consisted of 45 personnel and
thus comprised the smallest group. What should be noted
here is the considerable increase in the number of employees
with bachelor diplomas, rising from 628 to 643. This was the
result of the implemented program to encourage self-funded
study.
In 2010, the Company recruited 223 new employees who
had the following educational backgrounds:
1. Bachelor level (S1), 43 new recruits.
2. Diploma level (D-3), 38 new recruits.
3. High school level, 142 new recruits.
Recruitment of new employees is based on competence
requirements during which process a new-employee
orientation program is always carried out.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
66 67PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II66 67PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Bila melihat dari kelompok usia, komposisi karyawan
Perseroan masih didominasi oleh kelompok usia antara 36
hingga 46 tahun, yakni sebanyak 782 orang, atau 31,06%.
Sedangkan kelompok usia di atas 55 tahun berjumlah 133
orang, atau 5,28%. Yang penting untuk dicatat adalah
peningkatan yang signifikan pada kelompok usia di bawah
26 tahun, yakni dari 174 menjadi 362 orang.
Komposisi Karyawan Berdasarkan usia
employee Composition Based on Age
No usia Realisasi tahun 20102010 Realization
Age
1 ≤ 26 362 ≤ 26
2 26 < x ≤ 36 408 26 < x ≤ 36
3 36 < x ≤ 46 782 36 < x ≤ 46
4 46 < x ≤ 51 338 46 < x ≤ 51
5 51 < x ≤ 55 495 51 < x ≤ 55
6 > 55 133 > 55
Jumlah 2.518 total
Hubungan Industrial
Perseroan senantiasa berupaya untuk menjaga adanya
suatu hubungan yang harmonis dengan para karyawan
sebagai salah satu aset terpenting Perusahaan. Hubungan
yang harmonis antara Perusahaan dan karyawan diyakini
akan membawa dampak positif berupa suasana kerja yang
kondusif dan sekaligus rasa aman dan tenteram di sisi
karyawan dalam melakukan tugas dan pekerjaannya, yang
pada gilirannya akan sangat menunjang pencapaian target-
target kerja yang ditetapkan demi kemajuan Perusahaan.
Di lingkungan Perseroan, hubungan yang harmonis antara
Perseroan dan karyawan diwujudkan melalui hubungan
industrial dalam forum-forum bipartit antara Perseroan,
dalam hal ini pihak Manajemen, serta karyawan, yang diwakili
oleh organisasi Serikat Pekerja PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero). Forum-forum bipartit tersebut menyediakan jalur
komunikasi yang aktif dan dinamis dalam mensosialisasikan
program dan kebijakan Perseroan, menyalurkan aspirasi
karyawan, serta menjembatani perbedaan atau perselisihan
yang mungkin timbul.
As seen from the age group distribution, the Company is
still comprised of employees between 36 to 46 years old,
amounting to 782 personnel, 31.06%. The age group above
55 years consisted of 133 people, 5.28%. It is important note
here the significant increase in the age group below 26 years
old, which grew from 174 to 362 persons.
Industrial Relations
The Company strives to maintain a harmonious relationship
with its employees as they are our most important assets.
Harmonious relationships between the Company and the
employees is believed to generate positive impacts in the
form of conducive working atmosphere as well as safe and
securefeelings on the part of employees in performing their
work, which in turn will significantly support employee target
achievements set for future corporate advancements.
Within the Company, a harmonious relationship between
the Company and the employees is realized through
industrial relations in a bipartite forum between the
Company, referring to discussion between Management and
employees, represented by the Labor Union of Indonesia
Port Corporation II Bipartite forums provide lines of active
and dynamic communication in policy and program
dissemination, employee aspirations, while also defusing
potential disputes.
68 69PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
68 69PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata KelolaPerusahaanGood Corporate Governance
70 71PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II70 71PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Menghadapi perkembangan perekonomian dunia yang
mengalami perubahan sedemikian cepat, diperlukan
kebijakan pengelolaan perusahaan kepelabuhanan yang
komprehensif dan transparan. Oleh karena itu, persyaratan
kepengurusan perusahaan harus berkaitan dengan kualitas
dan kuantitas kepengurusan sebagai pilar dalam menciptakan
penyelenggaraan kegiatan bisnis kepelabuhanan yang
tangguh dengan menjalankan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan (GCG – Good Corporate Governance) yang baik
secara maksimal.
Sebagai upaya mencapai kinerja terbaik dan pertumbuhan
yang berkelanjutan serta memperhatikan faktor internal dan
eksternal dalam menjalankan aktivitas sebagai perusahaan
yang bergerak di bidang pengelolaan pelabuhan,
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) senantiasa menerapkan
praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance Practices). Diharapkan dengan menerapkan
In the challenges of the rapidly changing global economy,
there needed to be a comprehensive and transparent seaport
management policy. Therefore, the Company’s stewardship
requirement must take into considerations the quality and
quantity of corporate management as pillars in creating
steady seaport business activities through an optimum
implementation of Good Corporate Governance.
As an effort to achieve best performances and sustainable
growth with well-paid attention to internal and external
factors while furthering excellent seaport management
business activities, Indonesia Port Corporation II has applied
Good Corporate Governance (GCG) practices. By properly
applying GCG, the Company is expected to be able to
increase corporate values, mitigate risks, and effectively and
Hasil Skoring Self Assessment
Result of Self Assessment Scoring
81,56 Poin
Perseroan telah memiliki Pedoman Pelaksanaan GCG, aturan Etika Usaha dan Etika Kerja, serta Kebijakan Manajemen Risiko sejak tahun 2005. Ketiga pedoman tersebut telah diimplementasikan di seluruh cabang pelabuhan dan unit pelaksana teknis untuk menjadikannya sebagai budaya perusahaan.
Since 2005, the Company has had GCG Implementation Guidelines, Business Ethics and Work Ethics guidelines, and Risk Management Policy. These three guidelines have been implemented throughout all seaport branches and on-field technical units promoting it as corporate culture.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
70 71PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II70 71PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
GCG, dapat meningkatkan nilai perusahaan, memitigasi
risiko dan mengelola sumber daya secara efektif dan efisien,
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pemangku
kepentingan (stakeholders), khususnya pemegang saham.
Dengan demikian, mencapai tujuan peningkatan kinerja
secara berkelanjutan adalah suatu keniscayaan yang dapat
diraih.
Karenanya, GCG merupakan landasan dan pijakan dalam
menjalankan operasional perusahaan yang diterapkan pada
setiap rincian aktivitas dan setiap tingkatan organisasi di
perusahaan.
Penerapan GCG yang dilaksanakan di PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) mengacu kepada Surat Keputusan
Menteri BUMN No. Kep-117/MBU/2002 tanggal 31
Juli 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate
Governance pada Badan Usaha Milik Negara yang
menekankan kewajiban BUMN untuk menerapkan GCG
secara konsisten, dan atau menjadikan prinsip-prinsip GCG
sebagai landasan operasionalnya, serta Undang-Undang
No. 19 Tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang BUMN,
khususnya pada penjelasan butir 4 bahwa pengurusan dan
pengawasan BUMN harus dilakukan berdasarkan prinsip
tata kelola perusahaan yang baik. Selain itu perusahaan
efficiently manage resources, thus increasing all stakeholders’
confidence, especially those of the shareholders. As such,
achieving sustainable improvements in performance is
deemed as achievable.
Therefore, GCG lays the foundation and foothold for the
Company’s operations as applied to all details and at all
levels.
GCG implementation at Indonesia Port Corporation II refers
to the Ministerial Decree No. SOE. Kep-117/MBU/2002 dated
July 31, 2002 on the Implementation of Good Corporate
Governance Practices at State Owned Enterprises (BUMN)
that emphasizes BUMN’s obligatory task to consistently
apply GCG, and or on founding all BUMN operations on
its principles, while also referring to Law No. 19 of 2003 19
June 2003 on BUMN, especially in the explanation of item 4
stipulating that BUMN management and supervision should
be based on GCG principles. Furthermore, the Company also
pays greater attention to the provisions in the Code of Good
Corporate Governance issued by the National Committee on
72 73PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
72 73PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
juga memperhatikan ketentuan dalam Pedoman Umum
Good Corporate Governance yang dikeluarkan oleh Komite
Nasional Kebijakan Governance, serta memperhatikan etika
dan praktik bisnis terbaik.
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) telah memiliki Pedoman
Pelaksanaan Good Corporate Governance sejak tahun 2005
yang disahkan dan ditandatangani bersama oleh Direktur
Utama dan Komisaris Utama. Perusahaan juga telah memiliki
aturan Etika Usaha dan Etika Kerja yang Tertulis sejak 1
Oktober 2002 yang ditandatangani oleh Direktur Utama, serta
memiliki Kebijakan Manajemen Risiko yang diberlakukan
sejak tanggal 27 Mei 2005 dan disahkan oleh Komisaris
Utama dan Direktur Utama. Ketiga pedoman tersebut telah
diimplementasikan di seluruh cabang pelabuhan dan unit
pelaksana teknis untuk menjadikannya sebagai budaya
perusahaan.
Sampai saat ini, Persero telah mengadopsi praktik Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dan terus melakukan penyempurnaan
sebagai wujud komitmen Persero dalam mempertahankan
kepercayaan pelanggan, pemegang saham, mitra bisnis
dan pemangku kepentingan lainnya. Salah satu bukti
implementasi GCG telah dijalankan dengan baik, Persero
telah melaksanakan assessment GCG. Pelaksanaan
assessment dimaksud berdasar Surat Edaran Menteri
Negara BUMN sebagaimana SE No. 14/MBU/2010 tanggal
14 November 2010. Asessment GCG tahun 2010 sekaligus
review dan tindak lanjut atas rekomendasi hasil assessment
GCG tahun 2009, dilakukan oleh penilai independen yaitu
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
pada 21 Maret 2011 sampai dengan 16 Juni 2011 yang
didampingi Tim Self Assessment GCG PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) sebagaimana Surat Keputusan Direksi
No. UM 338/1/1/Pl.II-10 tanggal 12 Januari 2010.
Adapun kondisi penerapan GCG PT Pelindo II tahun
2010 berada pada predikat “Baik” dengan capaian skor
aktual “81,5567” dari skor maksimal “100”. Nilai tersebut
meningkat dibandingkan hasil assessment GCG di tahun
2009 yang mendapatkan skor atau nilai “77,720” dari skor
maksimal 100,00 dan termasuk dalam kategori “Baik” yang
berarti meningkat 3,84 poin. Secara keseluruhan bahkan
menunjukkan peningkatan pada setiap aspek yang dinilai.
Adapun rincian peroleh skor assessment GCG tahun 2010
dibandingkan dengan perolehan skor tahun 2009 adalah
sebagai berikut:
Governance while conducting continuous studies on best
business ethics and practices.
Indonesia Port Corporation II has formulated GCG
implementation Guidelines applied since 2005 and validated
and signed by both the President Director and President
Commissioner. The Company has had written Business
Ethics and Work Ethics guidelines since October 1, 2002,
signed by the President Director, and has also had a Risk
Management Policy effective since May 27, 2005, ratified by
the President Commissioner and President Director. These
three guidelines are now implemented throughout all seaport
branches and on-field technical units, promoting it as the
Company’s corporate culture.
The Company has adopted GCG best practices and
continuously allows necessary improvements as its
commitment to maintain trust from customers, shareholders,
business partners and other stakeholders. The GCG
assessment provides some evidence of the Company’s
well-executed GCG implementation. Conducting such an
assessment is based on the Circular Letter of Minister of State
Owned Enterprises No. SE. 14/MBU/2010 November 14,
2010. The GCG assessment in 2010 as well as reviews and
recommended follow ups from the 2009 GCG assessment
were conducted by an independent appraiser from the
Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) from
March 21, 2011 through June 16, 2011 during which time the
Agency was escorted by the GCG Self Assessment Team of
Indonesia Port Corporation II pursuant to Directors Decree
No. UM 338/1/1 / Pl.II-10 dated January 12, 2010.
The GCG implementation of PT Pelindo II in 2010 fell into
“Good” category with actual achievement score of “81.5567”
out of a maximum score of “100”. This was 3.84 points higher
than that of 2009 where the Company scored “77.720”,
also high enough for “Good” category. Overall, all aspects
assessed showed noticeable improvement.
The details of the GCG assessment scores achieved in 2010
compared with those in 2009 are as follows:
72 73PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II72 73PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
NoAspek Penilaian
Scoring Aspect
2009 2010
Bobot
Weight
Capaian
Score
Persentase
Capaian
Percentage
Score
Bobot
Weight
Capaian
Score
Persentase
Capaian
Percentage
Score
1 Hak dan tanggung jawab pemegang
saham/RUPS
Rights and Responsibilities of
Shareholders/GMS
9 6.772 75,24 9 7.075 78,62
2 Kebijakan Good Corporate Governance
(Dewan Komisaris, Komite Dewan
Komisaris, Direksi, Sistem Pengendalian
Internal, Sekretaris Perusahaan)
Good Corporate Governance Policies
(Board of Commissioners, Board of
Commissioners Committee, Internal
Control System, Corporate Secretary)
8 6.487 81,08 8 6.704 83,80
3 Penerapan Good Corporate Governance
Good Corporate Governance
Implementation
66 52.094 78,93 66 52.603 79,70
4 Pengungkapan Informasi
Information Disclosure
7 4.048 57,82 7 6.691 95,59
5 Komitmen Commitment 10 8.317 83,17 10 8.482 84,83
Jumlah Total 100 77.720 - 100 81.556 -
Dari hasil nilai total assessment GCG juga dapat dilihat
pencapaian terbaik didapat untuk penerapan aspek
pengungkapan informasi (disclosure) yang memperoleh skor
sebesar 6,691 di tahun 2010 meningkat dari 4,048 di tahun
2009 yang menunjukkan bahwa Persero kian menyadari
pentingnya keterbukaan kepada masyarakat.
Sedangkan review tindak lanjut praktik GCG tahun 2009
menunjukkan dari 37 parameter yang masuk kategori AoI
(tingkat pemenuhannya baru mencapai 0,75), pada tahun
2010 sudah ditindaklanjuti sebanyak 5 parameter. Di tahun
2010, Persero telah melakukan sejumlah tindak lanjut atas
hasil self assessment di tahun 2009 di antaranya adalah:
a. Tahun 2010 Indikator Kinerja Kunci yang ditetapkan
sudah sampai pada level staf
b. Informasi kepada stakeholders disampaikan melalui
website dan Laporan Tahunan
c. Informasi terkait penerapan GCG disampaikan melalui
website dan Laporan Tahunan
d. Annual Report diserahkan langsung kepada stakeholders
dan di-unggah ke website
e. Muatan dalam Laporan Tahunan telah disesuaikan
dengan ketentuan
Hasil assessment tersebut merupakan masukan yang
berharga yang juga akan digunakan sebagai salah satu dasar
pengambilan keputusan untuk perbaikan penerapan GCG di
masa yang akan datang. Persero akan terus mengembangkan
penerapan prinsip-prinsip GCG, sehingga diharapkan dapat
menjadi budaya perusahaan.
From the overall GCG assessment results, the best
achievement was seen in information disclosure which scored
6.691 in 2010, increasing from 4.048 in 2009, portraying the
Company’s higher awareness of the importance of openness
to the public.
Meanwhile, reviews on follow ups on 2009’s GCG Practices
showed that of AoI-category 37 parameters (whose
compliance rate only reached 0.75), 5 have been followed
up. In 2010, the Company conducted a number of follow ups
based on the 2009 self assessment, including:
a. In 2010, Key Performance Indicators for staff levels have
been finalized
b. Information to stakeholders is now conveyed through the
Company’s website and Annual Report
c. Information related to GCG implementation is also
conveyed through the Company’s website and Annual
Report
d. Annual Reports are submitted directly to the stakeholders
while also uploaded to the Company’s website
e. Annual Report contents have been adjusted to binding
stipulations.
The assessment results are valuable input serving as the basis
for more accurate corporate decision making to improve
GCG implementation. The Company will continue to develop
GCG principles implementation, expectedly promoting it as
the Company’s corporate culture.
74 75PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
74 75PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
Sesuai dengan Anggaran Dasar terakhir Persero yang
telah diubah sebagaimana Akta No. 3 tanggal 30 Juli 2009
yang dibuat Notaris Agus Sudiono Kuntjoro, SH, RUPS
merupakan elemen tertinggi dalam struktur pengelolaan
perusahaan. RUPS membahas dan menghasilkan
keputusan penting atas masalah-masalah yang sedang
atau akan dihadapi oleh Perseroan. Di dalam RUPS
tersebut juga dibahas dan diputuskan beberapa hal,
diantaranya adalah menerima dengan baik atau menolak
laporan pertanggungjawaban Dewan Komisaris atau
Direksi, memilih dan memberhentikan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, serta mengevaluasi kinerja dari
masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
RUPS diselenggarakan setidaknya sekali dalam setahun.
Selain RUPS, atas permintaan pemegang saham, Persero
dapat menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Selama tahun 2010, Persero telah melaksanakan RUPS
sebanyak 2 (dua) kali, yaitu
I. Rapat Umum Pemegang Saham tentang Pengesahan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Tahun Buku 2010 pada tanggal 17 Januari 2010
dengan keputusan sebagai berikut:
1. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Tahun Buku 2010 dengan pokok-
pokok sebagai berikut:
a. Trafik
Arus kunjungan kapal, arus barang, arus
petikemas dan arus penumpang yang melalui
pelabuhan di lingkungan kerja PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) tahun 2010 ditargetkan
sebagai berikut:
No UraianSatuan
Unit
Jumlah
(Rp)
Total
Description
1. Kunjungan Kapal Unit 52.256 Ship Calls
2. Arus Barang Ton 111.130.933 Cargo
3. Arus PetikemasBox 3.103.077
ContainerTEUS 4.129.869
4. Arus Penumpang Orang / Person 1.327.726 Passenger Traffic
b. Produksi Jasa
Produksi jasa PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) tahun 2010 ditargetkan sebagai
berikut:
STRUCTURE OF CORPORATE GOVERNANCE
1. GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)In accordance with the last Articles of Association
amended by Deed 3 dated July 30, 2009 by Notary
Agus Sudiono Kuntjoro, SH, the GMS is the highest
organ in the corporate management structure. The GMS
discusses current issues faced by the Company and
decides upon major issues. The GMS also discusses
and decides several things, including whether to accept
or reject the reports of the Boards of Commissioners or
Directors, select and dismiss members of the Boards
of Commissioners and Directors, and evaluating the
performance of each member of the Boards. GMS is held
at least once a year. In addition to the GMS, at shareholder
request, the Company may hold an Extraordinary General
Meeting of Shareholders (EGMS).
During 2010, the Company held 2 (two) GMS:
I. Extraordinay Meeting Of Shareholders A General
Meeting of Shareholders on the Ratification of
Corporate Work Plan and Budget (RKAP) for 2010
Fiscal Year was held on January 17, 2010 with the
following decisions:
1. Approving RKAP for Fiscal Year 2010 with the
following points:
a. Traffic
Vessel, cargo, container and passenger
traffic at ports managed Indonesia Port
Corporation II in 2010 are targeted with the
following projections:
b. Services
The services of Indonesia Port Corporation II
in 2010 are targeted as follows:
74 75PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II74 75PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
No Uraian Satuan Jumlah
Total Unit Description
1. Pelayanan Jasa Kapal Vessel Services
a. Labuh Gt 147.998.852 Gt a. Anchorage
b. Tambatan Dermaga
Umum
Gt/Etm 294.778.004 Gt/Etm b. Berthing
c. Pemanduan Kapal Gerak 65.630 Ship flow c. Pilotage
d. Penundaan Kapal Jam 80.821 Ship hour d. Towage
2. Pelayanan Jasa Barang Cargo Services
a. Dermaga Umum Ton 55.698.608 Ton a. Berth
M3 2.376.963 M3
b. Gudang Penumpukan Ton/hari 13.402.686 Ton/day b. Warehouses
M3/hari 595.566 M3/day
c. Lapangan Penumpukan Ton/hari 26.972.796 Ton/day c. Yard
M3/hari 5.103.387 M3/day
3. Pelayanan Terminal Terminal Services
a. Bongkar Muat Barang Ton 12.196.537 Ton a. Cargo Handling
b. Bongkar Muat Petikemas b. Container Handling
1. Operasi Kapal Box 193.661 Box 1. Vessel Operations
2. Operasi Lapangan Box 76.135 Box 2. Yard Operations
4. Pelayanan Petikemas
Terminal
Container Terminal
Services
a. Operasi Kapal Box 463.626 Box a. Vessel Operation
b. Operasi Lapangan Box 412.579 Box b. Field Operations
c. Perhitungan Laba (Rugi)
Laba (Rugi) Konsolidasi setelah pajak
tahun 2010 dianggarkan sebesar
Rp 999,17 miliar dengan rincian sebagai
berikut:
No UraianJumlah (Ribu Rp)
Total (Thousand Rp)Descriptions
1. Kegiatan usaha Business Activities
a. Pendapatan Usaha Bersih 3.146.004.975 a. Net Operating Income
b. Biaya Usaha 2.067.908.897 b. Operating Expenses
2. Laba (Rugi) Usaha 1.078.096.078 Income (Loss)
3. Selisih Pendapatan dan Biaya di Luar
Usaha
309.760.600 Non Operating Income
4. Laba (Rugi) Sebelum Pajak 1.387.856.678 Earnings (loss) Before Tax
5. Estimasi Pajak 375.611.876 Tax Estimation
6. Hak Minoritas 13.072.943 Minority Rights
7. Laba (Rugi) Setelah Pajak After Tax Profit
d. Neraca
Neraca Konsolidasi PT Pelabuhan Indonesia
II (Persero) per 31 Desember 2010
dianggarkan ditutup dengan jumlah Aktiva/
Passiva sebesar Rp 8.141,94 miliar dengan
rincian sebagai berikut:
c. Income (Loss)
Consolidated after-tax Income (Loss) in 2010
is projected at Rp 999.17 billion, with the
following details:
d. Balance Sheet
The Consolidated Balance Sheet
Indonesia Port Corporation II s
projected to have an ending Asset of
Rp 8,141.94 billion as per December 31,
2010 as follows:
76 77PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
76 77PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
No UraianJumlah (Ribu Rp)
Total (Thousand Rp)Descriptions
1. Aktiva Assets
a. Aktiva Lancar 1.129.414.503,70 a. Current Assets
b. Investasi Jangka Panjang 654.413.477,38 b. Long-Term Investments
c. Properti Investasi 369.726.403,15 c. Investment in Property
d. Aktiva Tetap (Net) 4.012.592.221,02 d. Fixed Assets
e. Aktiva Pengelolaan Bersama 490.089.383,26 e. Assets managed with third parties
f. Aktiva Tetap dalam Konstruksi 1.281.239.007,52 f. Asset under Construction
g. Aktiva Lain-Lain 204.468.894,01 g. Other Assets
2. Pasiva Liabilities and Equity
a. Kewajiban Lancar 1.248.206.999,32 a. Current Liabilities
b. Kewajiban Jangka Panjang 1.108.529.629,69 b. Non current Liabilities
c. Hak Minoritas 44.188.204,09 c. Minority Rights
d. Ekuitas 5.741.018.992,94 d. Equity
Total Aktiva/Pasiva 8.141.943.890,04 Total Assets/Liabilities and Equity
e. Investasi
Pada tahun 2010 Investasi dianggarkan
sebesar Rp 2.913,13 miliar dengan rincian
sebagai berikut:
No UraianJumlah (Ribu Rp)
Total (Thousand Rp)Descriptions
I. Investasi Investment
1. Investasi Perusahaan Induk Holding Company’s Investments
a. Bangunan Fasilitas 895.162.353 a. Facility Buildings
b. Kapal 315.394.055 b. Vessels
c. Alat Fasilitas Pelabuhan 871.204.325 c. Seaport Facility Equipment
d. Instalasi Fasilitas Pelabuhan 15.595.105 d. Seaport Facility Installations
e. Tanah 5.000.000 e. Land
f. Jalan dan Bangunan 161.339.096 f. Passage way and Buildings
g. Peralatan 9.618.060 g. Equipment
h. Kendaraan 5.100.050 h. Vehicles
i. Emplasemen 769.978 i. Emplacements/Platform
j. Investasi Non Fisik 416.847.277 j. Intangible Investments
k. Aset Pengganti Pemda DKI 44.045.000 k. DKI Substitution Assets
Jumlah Investasi Perusahaan Induk 2.740.075.299 Total Holding Company Investments
2. Investasi Anak Perusahaan Subsidiaries’ Investments
a. PT Multi Terminal Indonesia 127.917.420 a. PT Multi Terminal Indonesia
b. PT Rumah Sakit Pelabuhan Indonesia 30.806.152 b. PT Rumah Sakit Pelabuhan Indonesia
c. PT EDI Indonesia 14.329.000 c. PT EDI Indonesia
Jumlah Investasi Anak Perusahaan 173.052.572 Total Subsidiaries’ Investments
Jumlah Investasi 2.913.127.871 Total Investments
II. Sumber Dana Investasi Investment Funds Resource
a. Cadangan 2.253.798.397 a. Reserves
b. Penyusutan 159.329.474 b. Depreciation
c. Pinjaman Perbankan/Penerbitan
Obligasi
500.000.000 c. Bank Loans/Bond IssuesObligasi
Total Sumber Dana 2.913.127.871 Total Funds Resources
e. Investment
Investment in 2010 is projected at Rp 2913.13
billion as follows:
76 77PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II76 77PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
f. Human Resources
The number of employees in 2010 is
projected to be 2,518 personnel with the
following details:
f. Sumber Daya Manusia
Pada tahun 2010 direncanakan sumber
daya manusia adalah sebanyak 2.518 orang
dengan rincian sebagai berikut:
No Jenis PekerjaJumlah (Orang)
Total (Person)Worker Type
A. Organik 2.518 Organic
1. Operasi Langsung 791 Direct Operations
2. Operasi Tak Langsung 529 Indirect Operations
3. Penunjang Operasional 770 Operational Support
4. Pengelolaan 425 Management
5. Non Aktif 3 Non Active
B. Non Organik 1.539 Non Organic
Jumlah A + B 4.057 Total A + B
2. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil
dan Program Bina Lingkungan Tahun Buku 2010
sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN
No. Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007
tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha
Kecil dan Program Bina Lingkungan serta Risalah
Rapat Pembahasan RKA-PKBL Tahun Buku 2010
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) No. RIS-
60/SAM2.MBU/TSP-PKBL/TK/2009 tanggal 17
Desember 2009, dengan pokok-pokok sasaran
sebagai berikut:
Laporan Posisi Keuangan Kemitraan dan Bina
Lingkungan:
No Uraian Jumlah (Rp) Total Descriptions
1. Penerimaan, Pendapatan dan Penyisihan Revenues, Income, and Allowance
a. Penerimaan 33.084.415.560 a. Revenues
b. Pendapatan 2.233.463.004 b. Income
Jumlah 1 35.317.878.564 Total 1
2. Penyaluran, Beban dan Pengeluaran
Penyaluran
Distributions, Expenses, and Spending in
Distributions
a. Penyaluran 21.002.635.368 a. Distributions
b. Beban dan Pengeluaran 4.424.415.453 b. Expenses and Spending
Jumlah 2 25.427.050.821 Total 2
3. Pos Luar Biasa 0 Extraordinary Posts
4. Kenaikan/Penurunan Aktiva Bersih Tidak
Terikat
9.890.827.743 Increase/Decrease
5. Penyisihan BUMN Peduli BUMN Peduli Allowances
a. Aktiva Bersih Terikat – Penyisihan
BUMN Peduli
5.228.038.368 a. Bound Net Assets – BUMN Peduli
Allowance
b. Aktiva Bersih Terikat – Terbebaskan (5.228.038.368) b. Bound Net Assets – Released
6. Kenaikan/Penurunan Aktiva Bersih Terikat 0 Bound Net Assets Increase/Decrease
2. Approving the Work and Budget Plan for the BUMN
Partnership Program with Small Enterprises and
Community Development Programs for Fiscal
Year 2010 in accordance with the Decree of
Minister of State Owned Enterprises No. Per-
05/MBU/2007 dated April 27, 2007 on BUMN
Partnership Programs with Small Enterprises
and Community Development Programs while
also ratifying minutes of RKA-PKBL Discussion
Meeting for Fiscal Year Book 2010 of Indonesia
Port Corporation II No. RIS-60/SAM2.MBU/TSP-
PKBL/TK/2009 dated December 17, 2009, with
the following target points:
Partnerships and Community Development
Financial Statements:
78 79PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
78 79PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
No Uraian Jumlah (Rp) Total Descriptions
7. Kenaikan/Penurunan Aktiva Bersih 9.890.827.743 Net Asset Increase/Decrease
Aktiva Bersih Pada Awal Periode 35.282.527.793 Beginning Net Asset
Aktiva Bersih Pada Akhir Periode 45.173.355.535 Ending Net Asset
3. Menetapkan Kontrak Manajemen yang
dituangkan dalam Key Performance Indicator
(KPI), dan ditandatangani oleh Direksi, Dewan
Komisaris serta Kuasa Pemegang Saham.
4. Kenaikan gaji/tunjangan dalam komponen biaya
pegawai PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
yang tercantum dalam laba rugi tahun 2010
yang diputuskan pada butir C.1.c hanya dapat
direalisasikan bilamana memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Kontrak Manajemen yang ditandatangani
oleh Kuasa Pemegang Saham, Dewan
Komisaris dan Direksi PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) tahun 2009 pada
perspektif Kepemimpinan, indikator
nomor 27 (Penyusunan, Implementasi,
& Review Cascading KPI Corporate ke
seluruh Direktorat, Cabang sampai dengan
individu) sudah selesai dilaksanakan secara
menyeluruh.
b. Proses cascading KPI sampai dengan
tingkat individu sebagaimana dimaksud
pada butir 4.a. di atas harus menjamin
kesesuaian KPI individu sebagai inti Penilaian
Kinerja Karyawan, dengan terlebih dahulu
melaksanakan validasi Sistem Penilaian
Kinerja Karyawan, agar selaras dengan
Sistem Prosedur dan job description yang
menjadi tanggung jawab karyawan.
c. KPI Individu diikat dengan Kontrak
Kinerja Individu antara atasan dan bawahan
masing-masing serta dilaksanakan dan
dievaluasi setiap semester, bersamaan
dengan periode Penilaian Kinerja Karyawan.
d. Butir a, b, dan c sebagaimana dimaksud
di atas selesai dilaksanakan selambat-
lambatnya pada semester I tahun 2010.
5. Keputusan Lain-Lain:
a. Berdasarkan pasal 91 dan pasal 344
Undang-Undang nomor 17 tahun 2008
tentang Pelayaran dan pasal 69 serta
pasarl 165 Peraturan Pemerintah nomor 61
tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, maka
terhadap kegiatan pengusahaan pelabuhan
yang berkaitan dengan penyediaan dan
atau pelayanan jasa kapal, penumpang,
3. Establishing Contract Management as outlined
in the Key Performance Indicators (KPI), signed
by the Directors, Commissioners and authorized
representatives of shareholders.
4. Employee salary adjustments of
Indonesia Port Corporation II as an employee
expense component in the 2010 income
statement as decided on item C.1.c can only
be realized when the following requirements are
met:
a. Management Contracts signed by
authorized representatives of Shareholders,
Commissioners and Directors of Indonesia
Port Corporation II in 2009 in a leadership
perspective, indicator number 27 (Preparation,
Implementation, & Corporate Review of KPI
cascading throughout the Directorates,
Branches and down to individual employees)
has been thoroughly carried out.
b. The KPI cascading process down to the
individual level as referred to the above item 4.a
shall guarantee the compatibility of individual
KPIs as the core Employee Performance
Appraisal method by first validating Employee
Performance Assessment System to align it
with procedural systems and predetermined
employee job descriptions.
c. The Individual KPI is associated with
anIndividual Performance Contract between
managers and their respective subordinates
and is concurrently carried out and evaluated
with an Employee Performance Appraisal
every semester,
d. The above referred items a, b, and c are
finalized no later than the first semester of
2010.
5. Other decisions:
a. Based on Article 91 and Article 344 of Law
No.17 2008 on Shipping and Article 69 and
Article 165 of Government Regulation number
61 2009 on Harbors, seaport concession
activities covering vessels, passengers, and
goods services shall be implemented by
PT Pelabuhan Indonesia I, II, III and IV.
78 79PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II78 79PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
dan barang harus dilaksanakan oleh
PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV
termasuk dalam keputusan ini adalah kontrak-
kontrak pengoperasian Terminal Operator
(TO) di Cabang Pelabuhan Tanjung Priok
yang berakhir pada tanggal 16 Maret 2010
dan 7 Juni 2010 tidak dilanjutkan kembali
dan diambil alih pengoperasiannya oleh
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
b. Pada Prinsipnya RUPS dapat menyetujui
usulan penghapusan aktiva tetap tidak
produktif dengan nilai buku sebesar
Rp 10.105.717.717,00 namun demikian
dalam pelaksanaannya agar diajukan secara
tersendiri kepada Pemegang Saham untuk
mendapatkan pengesahan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
c. Terhadap usulan pembentukan anak
perusahaan pada PT Pelabuhan Indonesia
II (Persero) agar dilakukan kajian secara
komprehensif terlebih dahulu dan diajukan
secara tersendiri kepada Menteri BUMN
sesuai ketentuan yang berlaku.
II. RUPS pada tanggal 30 Juni 2010 bertempat di Ruang
Rapat lantai 21 Kantor Kementerian BUMN Jl Medan
Merdeka Selatan, Jakarta sebagaimana Risalah
Rapat Rapat Umum Pemegang Saham PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) No. RIS-34/D3.MBU/2010 tentang
Persetujuan Laporan Tahunan, Pengesahan Perhitungan
Tahunan dan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku
2009.
Adapun hasil keputusan RUPS dimaksud adalah:
1. Menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan
Perhitungan Tahunan PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) Tahun Buku 2009 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) Hadori Sugiarto Adi &
Rekan dengan pendapat wajar dalam semua hal yang
material, posisi keuangan konsolidasi PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) dan perusahaan anak tanggal
31 Desember 2009 dan 2008, laporan hasil usaha
konsolidasi perubahan ekuitas konsolidasi serta
arus kas konsolidasi untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,
sebagaimana dimaksud dalam laporan No. 024/LA-
P2/IV/10 tanggal 13 April 2010.
2. Menyetujui dan mengesahkan pertanggungjawaban
penggunaan dana Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) PT Pelabuhan Indonesia II
Included in this decision is a part stipulating
that Terminal Operator (TO) contracts at
the Port of Tanjung Priok which end March
16, 2010 and June 7, 2010 are no longer
extended and the all operations thereby are
taken over by Indonesia Port Corporation II
in accordance with the prevailing rules and
regulations.
b. Technically, the GMS may approve the
proposed elimination of certain unproductive
fixed assets having net book values
of Rp 10,105,717,717.00, however its
implementation is to be proposed separately
for shareholders’ approval in accordance
with the prevailing rules and regulations.
c. The proposed establishment of subsidiaries
of Indonesia Port Corporation II shall be
preceded by more comprehensive reviews
and proposed separately to the Minister of
State Owned Enterprises according to the
prevailing rules and regulations.
II. Annual General Meeting of Shareholders The AGMS
on June 30, 2010 at the Meeting Room of the Office of
the Ministry of State Owned Enterprises, on 21st floor,
Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, concluded in the
Minutes of the General Meeting of Shareholders of
Indonesia Port Corporation II No. RIS-34/D3.MBU/2010
on the Approval of Annual Report, Ratification of Annual
Reckoning, and Distribution of Net Income of Fiscal Year
2009.
The decisions made in the AGMS are:
1. Approving the Annual Report and approving the
Annual Reckoning of Indonesia Port Corporation II
for Fiscal Year 2009 audited by Public Accountant
Firm (KAP) Hadori Sugiarto Adi & Co with reasonable
opinions in all material aspects, the consolidated
financial statements of PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero ) and its subsidiaries dated December 31,
2009 and 2008, consolidated report of operating
results, consolidated changes in stockholders’ equity,
and consolidated cash flows for the year ended on
those dates, in accordance with accounting principles
generally accepted in Indonesia, as mentioned in the
report No. 024/LA-P2/IV/10 April 13, 2010.
2. Approving and legitimating administrators’
accountability in the distribution of funds for the
Partnership and Community Development Program
80 81PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
80 81PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
(Persero) Tahun Buku 2009 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan
dan Risalah Rapat Pembahasan Evaluasi Laporan
Tahunan dan Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor
atas Pelaksanaan PKBL Tahun Buku 2009 dengan
pendapat PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) No.
RIS-52/SAM2.MBU/TSP-PKBL/A/2010 tanggal 12
Mei 2010.
3. Memberikan pembebasan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atas
pengurusan dan pengawasan perusahaan sesuai
dengan tanggung jawab dan tindakan dalam bidang
tugas masing-masing pada Tahun Buku 2009,
sepanjang terungkap dalam laporan audit KAP
Hadori Sugiarto Adi & Rekan yang telah memberikan
pendapat wajar dalam semua hal yang material,
dimana laporan KAP tersebut disusun berdasarkan
laporan Direksi dan Dewan Komisaris, kecuali atas
pembayaran tambahan bonus untuk karyawan
sebesar Rp 14.745.085.444 yang tidak berdasarkan
keputusan RUPS. Namun demikian, pengesahan
dan pembebasan tanggung jawab tersebut tidak
melepaskan tanggung jawab hukum terhadap Direksi
dan/atau Dewan Komisaris apabila laporan yang
diuangkapkan tersebut terbukti melanggar ketentuan
dan prosedur hukum yang berlaku dan/atau ternyata
dikemudian hari terbukti adanya tindakan yang
menyimpang dan/atau merugikan Perseroan.
4. Menetapkan pengunaan laba bersih PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Tahun Buku 2009 sebagai
berikut:
No Uraian Jumlah (Rp) Total (%) Description
1. Laba Setelah Pajak 944.759.885.429 After Tax Income
2. Laba Penjualan Aset Tetap & Surat
Berharga
1.734.457.194 Income From Sale on Assets and
Securities
3. Laba Dibagi: 943.025.428.235 Profit Distribution:
• Dividen 471.512.714.118 50,00 •Dividends
• ProgramKemitraan 18.860.508.565 2,00 •PartnershipsProgram
• ProgramBinaLingkungan 18.860.508.565 2,00 •CommunityDevelopmentProgram
• Cadangan 433.791.696.988 46,00 •Reserves
Penggunaan laba bersih tersebut dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Dividen sebesar Rp 471.512.714.118 termasuk
dividen interim sebesar Rp 40 miliar yang telah
disetor ke Kas Negara, sehingga sisa dividen
sebesar Rp 431.512.714.118 agar disetor
ke Rekening Bendahara Umum Negara No.
502.000.000 di Bank Indonesia selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan setelah tanggal RUPS.
(Partnership) of Indonesia Port Corporation II for
Fiscal Year 2009 subsequently audited by Public
Accountant Firm Hadori Sugiarto Adi & Co, and
approving the Annual Report and Auditor’s Report
Review Meeting on PKBL Implementation in Fiscal
Year 2009 with legal opinion by Indonesia Port
Corporation II No. RIS-52/SAM2.MBU/TSP-PKBL/
A/2010 dated May 12, 2010.
3. Discharging the Board of Directors and Board of
Commissioners of Indonesia Port Corporation II
on their corporate management and supervision in
accordance with their respective responsibilities and
business conduct in the Fiscal Year 2009, as revealed
in the audit report by Hadori Sugiarto Adi & Co
(Public Accountant Firm) who have given reasonable
opinions in all material aspects, where the Firm’s
report is compiled with the reports of Directors and
Commissioners, except for an additional payment of
bonuses to employees of Rp 14,745,085,444 that is
not pursuant to the minutes of the GMS. However,
the approval and exemptions of responsibilities do
not discharge the liability of Directors and/or the
Board of Commissioners if such action(s) revealed
in a later report proves any violation to the prevailing
regulations and legal procedures and/or is later
proven to contain deviant and/or harmful business
conduct to the Company.
4. Determining the distribution of the net profit of
Indonesia Port Corporation II for Fiscal Year 2009 as
follows:
Net income distribution is determined with the
following provisions:
a. Dividends amounting to Rp 471,512,714,118
including an interim dividend of Rp 40 billion
has been deposited into the State Treasury,
so the rest of the dividends amounting to
Rp 431,512,714,118 is to be paid to the State
Treasurer No. 502.000.000 at Bank of Indonesia
no later than 1 (one) month after the date of the
GMS.
80 81PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II80 81PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
b. Laba Hasil penjualan aktiva tetap sebesar
Rp 1.734.457.194 ditetapkan sebagai tambahan
cadangan Perseroan.
c. Apabila terjadi perbedaan PPh yang ditetapkan
oleh Kantor Pelayanan Pajak dengan PPh yang
dipakai dalam perhitungan pembagian laba
bersih tahun 2009 ini, maka Direksi diminta untuk
melakukan koreksi sesuai dengan ketentuan
SAK dan melaporkan perhitungan tersebut
kepada Pemegang Saham sesuai ketentuan
yang berlaku.
5. Tantiem untuk Direksi dan Komisaris ditetapkan
sebagai berikut:
a. Berdasarkan evaluasi hasil capaian KPI tahun 2009
dengan nilai 86,73% maka tantiem Direksi dan
Dewan Komisaris tahun 2009 ditetapkan sebesar
Rp 5.190.000.000 yang dibebankan kepada
beban eksploitasi perusahaan tahun 2009.
b. Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris tersebut
di atas dibagi dengan komposisi yaitu Direktur
Utama sebesar 100%, sedangkan anggota
Direksi lainnya sebesar 90%, Komisaris Utama
40% dan anggota Dewan Komisaris sebesar
36%.
c. Pembayaran tantiem kepada masing-masing
Direksi dan Dewan Komisaris dihitung
secara proprosional dengan masa aktif yang
bersangkutan serta diperhitungkan dengan uang
muka yang telah ditetapkan, apabila ada.
d. Pajak Penghasilan yang timbul akibat
pembayaran tantiem dari pembagian laba
dimaksud ditanggung oleh yang bersangkutan
(penerima).
e. Terhadap perbedaan besaran antara
pembebanan dalam laporan keuangan dan
ketetapan/keputusan RUPS dimintakan kepada
Direksi untuk melakukan penyesuaian pencatatan
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan.
6. Gaji, honorarium dan pemberian fasilitas dan
tunjangan lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris
sebagai berikut:
a. Menetapkan gaji Direktur Utama sebesar
Rp 63.500.000 per bulan, anggota Direksi 90%,
Komisaris Utama 40% dan anggota Dewan
Komisaris 36% dari gaji Direktur Utama.
b. Ketetapan gaji Direksi dan Dewan Komisaris
mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010.
c. Diberikan fasilitas dan tunjangan lainnya sesuai
PER-02/MBU/2009 tanggal 27 April 2009.
b. Proceeds from sales of fixed assets amounting
to Rp 1,734,457,194 are determined as an
additional reserve of the Company.
c. In case of incurred differences in income tax
determined by the Income Tax Office with that
used in net profit calculation in 2009, the Board
of Directors will be required to make corrections
in accordance with Accounting Standards
(SAK) regulations and report such calculation
differences to the Shareholders according to
prevailing rules and regulations.
5. Bonuses for Directors and Commissioners are
determined as follows:
a. Based on the evaluation of KPI achievement
results in 2009 with a value of 86.73%, the
bonuses of Directors and Commissioners in
2009 is determined at Rp 5.19 billion and entered
in the Company’s management expenses.
b. Bonuses of the Boards mentioned above is
divided using the ratio when the President
Director’s share is assumed 100%, every other
Director is 90%, President Commissioner is
40%, and every other Commissioner is 36% of
the President Director’s share.
c Bonus payment to each member of the Boards
is calculated proportionate to their respective
tenures and subject to, if any, advance payment
deduction.
d. Income tax incurred from profit sharing bonus
payments is borne by the concerned (the
receiver).
e. In the case of any different figure between the
expenses of financial reports and GM’s statutes/
decisions on the matter, the Board of Directors
is to make adjustment entries pursuant to the
Accounting Standards.
6. Salaries, honorarium and provision of facilities and
other allowances for Directors and Commissioners
are as follows:
a. Determining the salary of the President Director
of Rp 63.5 million per month, while every other
Director is 90%, President Commissioner is
40%, and every other Commissioner is 36% of
the salary of President Director.
b. The provision on the determination of the salary
of the Boards is effective January 1, 2010.
c. The BOD and BOC are granted facilities and
other allowances pursuant to PER 02/MBU/2009
dated April 27, 2009.
82 83PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
82 83PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
7. RUPS dapat menyetujui pengadaan Kantor Akuntan
Publik (KAP) untuk pelaksanaan audit Laporan
Keuangan, Evaluasi Kinerja, Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan dan Audit Kepatuhan Tahun Buku
serta Capaian KPI Tahun Buku 2010.
2. DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris diangkat oleh pemegang saham
melalui RUPS. Dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya, Dewan Komisaris mempunyai wewenang dan
tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya
masing-masing, sebagaimana diamanatkan dalam
Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Komposisi Keanggotaaan
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN
No. KEP-258/ MBU/2007 tanggal 8 November 2007,
tentang pemberhentian dan pengangkatan Anggota-
anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Dewan Komisaris
diketuai oleh Lambock V. Nahattands sebagai Komisaris
Utama dan dibantu oleh anggota komisaris yaitu Si
Putu Ardana, Loso Judijanto dan A. Fuad Rahmany.
Kemudian sesuai dengan Keputusan Menteri Negara
BUMN No. KEP-231/MBU/2008 tanggal 19 November
2008 mengenai pemberhentian Syahganda Nainggolan
dan Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-
68/MBU/2009 tanggal 12 Maret 2009 mengenai
pemberhentian Loso Judijanto sebagai anggota Dewan
Komisaris, serta Surat Keputusan Menteri Negara BUMN
No. KEP-256/MBU/2008 tanggal 24 Desember 2008
yang mengangkat Pontas Tambunan dan Jimmy Abu
Bakar Nikijuluw sebagai anggota Dewan Komisaris. Dan
sesuai dengan Keputusan Menteri Negara BUMN No.
KEP-30/MBU/2010 tanggal 23 Februari 2010 mengenai
pemberhentian Fuad Rahmany dan Keputusan Menteri
Negara BUMN No. KEP-66/MBU/2010 tanggal 3 Mei
2010 yang mengangkat M. Djali Yusuf sebagai anggota
Dewan Komisaris.
Dengan komposisi anggota Dewan Komisaris yang
memiliki latar belakang dan keahlian yang berbeda,
diharapkan tercipta sinergi untuk melaksanakan fungsi
Dewan Komisaris tersebut secara lebih baik.
Sehingga komposisi Dewan Komisaris PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) sampai dengan 31 Desember 2010
adalah:
7. Shareholders may approve the appointment of
Public Accounting Firm (KAP) to audit Financial
Statements, Performance Evaluations, Partnership
and Community Development Programs, Fiscal Year
compliance, and Achievement of KPI for Fiscal Year
2010.
2. BOARDS OF COMMISSIONERS and DIRECTORS
BOARD OF COMMISSIONERS (BOC)
The Board of Commissioners is appointed by the
shareholders at the GMS. In carrying out its duties
and responsibilities, the BOC has clear authority and
responsibilities in accordance with their respective roles,
as mandated in the Company’s Articles of Association
and prevailing rules and regulations.
Composition
In accordance with the Decree of the Minister of
State Owned Enterprises No. KEP-258 / MBU/2007
dated November 8, 2007, regarding the dismissal and
appointment of members of the Company’s Board of
Commissioners of Indonesia Port Corporation II The
Board of Commissioners is chaired by Lambock V.
Nahattands as the President Commissioner and assisted
by Board members Si Putu Ardana, Loso Judijanto and
A. Fuad Rahmany. Then, pursuant to the Decree of the
Minister of State Owned Enterprises No. KEP-231/
MBU/2008 dated 19 November 2008 concerning the
dismissal of Syahganda Nainggolan and the Decree
of Minister of State Owned Enterprises No. KEP-68/
MBU/2009 dated March 12, 2009 concerning the
dismissal of Loso Judijanto as a member of the Board of
Commissioners, as well as the Decree of the Minister for
State Owned Enterprises No. KEP-256/MBU/2008 dated
December 24, 2008 which appointed Pontas Tambunan
and Jimmy Abu Bakar Nikijuluw as members of the
Board of Commissioners, and pursuant to the Decree
of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-
30/MBU/2010 dated February 23, 2010 concerning the
dismissal of Fuad Rahmany and the Decree of Minister of
State Owned Enterprises No. KEP-66/MBU/2010 dated
May 3, 2010 which appointed M. Djali Yusuf as a member
of the Board of Commissioners.
With a composition of different backgrounds and skills the
BOC is expected to function better with more synergy.
As per December 31, 2010 the composition of the Board
of Commissioners of Indonesia Port Corporation II is:
82 83PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II82 83PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
NoNama
Name
Sebagai
Position
Keputusan Meneg BUMN
Nomor
Decree of Minister SOE
Number
Menjabat sejak
Term of office since
1. Lambock V. Nahattands Komisaris Utama President Commissioner KEP-258/MBU/2007 8 November 2007
2. Si Putu Ardana Komisaris Commissioner KEP-258/MBU/2007 8 November 2007
3. Pontas Tambunan Komisaris Commissioner KEP-256/MBU/2008 24 Desember 2008
4. Jimmy A.B. Nikijuluw Komisaris Commissioner KEP-256/MBU/2008 24 Desember 2008
5. M. Djali Yusuf Komisaris Commissioner KEP-66/MBU/2010 3 Mei 2010
Riwayat singkat dari masing-masing anggota Dewan
Komisaris dapat dilihat pada halaman 200-201 dari
Laporan Tahunan ini.
Tugas dan Tanggung Jawab
Sesuai dengan Undang Undang No. 40/2007 dan Buku
Panduan Good Corporate Governance PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero), Komisaris bertugas mengawasi
tindakan Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi
jika dipandang perlu oleh Komisaris demi kepentingan
Perseroan, Pemegang Saham khususnya serta pihak
yang berkepentingan pada umumnya. Komisaris
bertanggung jawab memastikan agar Direksi dalam
kondisi apapun mempunyai kemampuan menjalankan
tugasnya. Dewan Komisaris secara teratur bertugas
memantau efektivitas pelaksanaan kebijakan dan proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Direksi agar
selalu sesuai dengan arahan Pemegang Saham. Dalam
melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris akan selalu
mematuhi Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku, sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan, dapat menggunakan saran profesional
yang mandiri dan/atau membentuk Komite Khusus.
Implementasi pelaksanaan tugas tersebut antara lain:
a. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan
kepengurusan Perseroan.
b. Memantau pencapaian sasaran Perseroan
sebagaimana telah ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) termasuk Rencana
Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan.
c. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang
disiapkan Direksi.
d. Memastikan agar memiliki dan melaksanakan
secara efektif sistem pengawasan internal, sistem
pengendalian informasi dan kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
e. Memantau efektivitas penerapan Good Corporate
Governance yang ditetapkan Perseroan.
A brief biography of each member of the BOC can be
found on pages 200-201 of this Annual Report.
Duties and Responsibilities
In accordance with Law No. 40/2007 and Good
Corporate Governance Guidebook of Indonesia Port
Corporation II, Commissioners are appointed to
supervise Directors’ business conduct and advise the
BOD when deemed necessary in the interests of the
Company , shareholders and other interested parties.
Commissioners are responsible for ensuring that the BOD
under any circumstances has the ability to carry out their
duties. The BOC regularly monitors the effectiveness of
the Company’s policy implementation and the decision-
making processes undertaken by the BOD in order to
comply with the directives of shareholders. In performing
its duties, the BOC will always comply with the Company’s
Articles of Association and prevailing Regulations, while
according to predetermined procedures, the BOC may
also use independent professional advisors and/or
establish Special Committees.
The BOC’s tasks include:
a. Supervising and advising Directors in carrying out
the Company’s management activities.
b. Monitoring the achievement of the Company’s
objectives as determined by the General Meeting of
Shareholders (GMS), including the Company’s Long-
Term Plan and Work and Budget Plan.
c. Detailing and reviewing the Company’s annual
reports prepared by the BOD.
d. Ensuring that it has and has implemented effective
internal control systems, information control systems
and is in compliance with prevailing rules and
regulations.
e. Monitoring the effectiveness of the pre-established
Good Corporate Governance implementation.
84 85PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
84 85PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Rapat Dewan Komisaris
Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris,
Rapat Dewan Komisaris diadakan sekurang-kurangnya
sekali dalam 1 (satu) bulan, dan dapat mengundang
Direksi.
Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris Persero telah
mengadakan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali, yaitu
rapat intern Dewan Komisaris sebanyak 2 (dua) kali, rapat
koordinasi dengan Direksi sebanyak 9 (sembilan) kali dan
rapat koordinasi dengan BPKP sebanyak 1 (satu) kali.
Adapun tabel kehadiran masing-masing anggota Dewan
Komisaris dalam rapat disajikan sebagai berikut:
NoNama
Name
Jabatan
Position
Rapat Dewan
Komisaris
BOC Meeting
Rapat Koordinasi Dewan
Komisaris dan Direksi
Coordination Meeting
BOC and BOD
1 Lambock V. Nahattands Komisaris Utama President Commissioner 2 7
2 Si Putu Ardana Komisaris Commissioner 2 7
3 Pontas Tambunan Komisaris Commissioner 1 7
4 Jimmy A.B. Nikijuluw Komisaris Commissioner 2 9
5 M. Djali Yusuf Komisaris Commissioner 1 4
Jumlah Rapat 2 9
DIREKSI
Direksi bertanggung jawab menyusun dan melaksanakan
strategi dan kebijakan bisnis, anggaran dan Master
Plan, Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP),
Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan penanganan
risiko usaha sesuai dengan visi dan misi Perseroan serta
memastikan pencapaian sasaran dan tujuan usaha.
Direksi juga bertanggung jawab terhadap struktur
pengendalian internal Perusahaan dan penerapan
manajemen risiko dan praktik-praktik tata kelola yang
baik. Direksi memastikan agar praktik-praktik akuntansi
dan pembukuan Perseroan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku; lebih jauh lagi Direksi mengawasi pelaksanaan
audit internal, melakukan tindak lanjut yang diperlukan
sesuai dengan arahan Dewan Komisaris.
Komposisi Keanggotaan
Sebagaimana Keputusan Menteri Negara BUMN selaku
Rapat Umum Pemegang Saham nomor: KEP-108/
MBU/2009 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota-Anggota Direksi Perseroan PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero), tanggal 8 Mei 2009, telah ditetapkan
Direksi PT Pelabuhan Indonesia II sebagai berikut:
1. R. J. Lino sebagai Direktur Utama
2. Saptono R. Irianto sebagai Direktur Komersial &
Pengembangan Usaha
Board of Commissioners’ Meetings
As stipulated in the Commissioners’ Handbook, BOC
meetings shall be held at least once within 1 (one) month,
and may invite the BOD.
Throughout 2010, the BOC called 12 meetings, including
2 (two) BOC intern meetings, 9 (nine) coordination
meetings with the BOD, and 1 coordination meeting
with BPKP. The table of attendance of BOC meetings is
presented as follows:
BOARD OF DIRECTORS (BOD)
The BOD is appointed to formulate and implement
business strategy and business policy, Budgeting
and Master Plans, corporate Long Term Plans (RJPP),
Work and Budget Plans, and Corporate Business Risk
Handling in accordance with the Company’s vision
and mission, while ensuring the achievements of the
Company’s business goals and objectives. The BOD
is also accountable for the Company’s internal control
structure, risk management implementation, and good
governance practices. The BOD also ensures that the
Company’s accounting practices comply with prevailing
rules and regulations; further, the BOD supervises
the implementation of internal audits, and performs
necessary follow-ups under the directives of the BOC.
Composition
Pursuant to the Decree of Minister of State Owned
Enterprises as controling shareholder representative at
Shareholders’ General Meetings No. KEP-108/MBU/2009
of Dismissal and Appointment of Members of the BOD
of the Company (Persero), Indonesia Port Corporation
II, dated May 8, 2009, it is stipulated that the BOD of
PT Pelabuhan Indonesia II is comprised of:
1. R. J. Lino as President Director
2. Saptono R. Irianto as Commercial & Business
Development Director
84 85PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II84 85PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
3. Ferialdy Noerlan sebagai Direktur Operasi dan
Teknik
4. Dian M. Noer sebagai Direktur Keuangan
5. Mulyono sebagai Direktur Personalia & Umum
Sampai dengan 31 Desember 2010, Direksi Perseroan
tetap beranggotakan 5 (lima) orang, termasuk Direktur
Utama, dan tidak terdapat perubahan susunan
keanggotaan.
Riwayat singkat Direksi sebagaimana dapat dilihat di
halaman 202-206 dari Laporan Tahunan ini.
Fit and Proper Test
Setiap anggota Direksi Perseroan memiliki pengalaman
yang luas dan dipilih berdasarkan integritas dan
kompetensinya. Anggota Direksi diangkat dan
diberhentikan oleh para pemegang saham melalui
Rapat Umum Pemegang Saham dan setelah melalui fit
and proper test dari Kementerian Negara BUMN yang
mengacu pada Keputusan Menteri BUMN No. KEP-09A/
MBU/2005 tanggal 31 Januari 2005 tentang penilaian
kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon
anggota Direksi BUMN.
Tugas dan Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
pengelolaan Perseroan sehari-harinya, dilakukan
pembagian tugas Direksi didasari pada struktur
organisasi Perseroan. Tugas dan tanggung Direksi
diuraikan dalam buku pedoman pelaksanaan GCG Bab III
poin 2e mengenai ketentuan jabatan Direksi. Sedangkan
manajemen di bawahnya diuraikan di Lampiran III Surat
Keputusan Direksi No.HK.56/5/13/PI.II-09 tanggal 15
Oktober 2009 yang menguraikan tugas dan persyaratan
jabatan untuk jabatan struktural pada kantor pusat.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tersebut, susunan
organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
membawahi 4 Senior Manajer (SM), yaitu: SM
Pemasaran, Perencanaan dan Pengembangan Bisnis,
SM Operasi dan SM Pembinaan Anak Perusahaan.
b. Direktur Operasi dan Teknik membawahi 5 Senior
Manajer (SM), yaitu: SM Perencanaan, SM Teknik
Sipil, SM Peralatan, SM Sistem Informasi dan SM
Manajemen Risiko dan Jaminan Mutu.
c. Direktur Keuangan membawahi 4 Senior Manajer
(SM), yaitu: SM Akuntansi Manajemen, SM Akuntansi
Keuangan, SM Perbendaharaan, SM Kemitraan dan
Bina Lingkungan.
d. Direktur Personalia dan Umum membawahi 4
Senior Manajer (SM), yaitu: SM Perencanaan dan
Sistem SDM, SM Manajemen Karir dan Diklat, SM
Pengembangan SDM, SM Administrasi SDM dan
Umum.
3. Ferialdy Noerlan as Operational and Technical
Director
4. Dian M. Noer as Finance Director
5. Mulyono as Personnel and General Affairs Director
As per December 31, 2010, the Board comprises 5 (five)
members including President Director as no composition
change has been made.
Brief biographies of Directors can be found on pages
202-206 of this Annual Report.
Fit and Proper Test
Each member of the Company’s BOD has extensive
experience and is selected based on their competence
and integrity. The Board members are appointed and
dismissed by shareholders through the General Meeting
of Shareholders after a fit and proper test from the Ministry
of State Owned Enterprises which refers to the Decree
of Minister of State Owned Enterprises No. KEP-09A/
MBU/2005 dated January 31, 2005 on the assessment
of the compatibility and appropriateness (fit and proper
test) of candidates for the Board of Directors.
Duties and Responsibilities
In carrying out its management duties and responsibilities
in the Company’s day-to-day activities, each of the
Board member’s tasks is described based on the
corporate organizational structure. The BOD’s duties
and responsibilities are outlined in the GCG Handbook
Chapter III point 2e on the provisions of Directors.
Meanwhile, its subordinate management requirements
are outlined in Annex III of the Decree of the Board of
Directors No.HK.56/5/13/PI.II-09 dated October 15,
2009 which describes the duties and job requirements
for all structural positions at the Head Office. Based
on that particular Directors Decree, the Company’s
organizational structure is as follows:
a. Commercial and Business Development Director
supervises 4 Senior Managers (SM) namely: SM
Marketing, SM Planning and Business Development,
SM Operations, and BC SM Subsidiary Mentoring.
b. Operational and Technical Director supervises 5
Senior Managers (SM) namely: SM Planning, SM Civil
Engineering, SM Equipment SM Information System,
and SM Risk Management and Quality Assurance.
c. Finance Director supervises 4 Senior Managers (SM),
namely: SM Accounting Management, SM Financial
Accounting, SM Treasury, and SM Partnership and
Community Development.
d. Personnel and General Affairs Director supervises
4 Senior Managers (SM), namely: SM Planning and
HR Systems, SM Training and Career Management,
SM Human Resource Development, SM HR
Administration and General Affair.
86 87PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
86 87PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pembagian Tugas Antar Direksi
Dalam pelaksanaan tugasnya jajaran Direksi dituntut
untuk senantiasa meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Perseroan, menguasai, memelihara, dan mengurus
kekayaan Perseroan dengan baik. Adapun pembagian
tugas masing-masing Direktur adalah sebagai berikut:
Direktur Utama
1. Pembuat kebijakan umum Perseroan dan pengambil
keputusan strategis Perseroan serta koordinator
Direksi.
2. Bertanggung jawab atas kepengurusan Perseroan
yang berkaitan dengan Pembinaan:
a. Kegiatan Operasi dan Teknik
b. Kegiatan Keuangan
c. Kegiatan Personalia dan Umum
d. Kegiatan Komersial dan Pengembangan usaha
e. Kegiatan SPI, Sekretaris Perusahaan, Pengadaan
dan Hukum
f. Kegiatan Operasional Cabang Unit/Anak
Perusahaan.
g. Kegiatan Kerja Sama Usaha/Manajemen/Operasi
dengan Pihak Ketiga.
3. Menetapkan peraturan-peraturan tentang Pembinaan
Operasi dan Teknik, Keuangan, Personalia dan
Umum, Komersial dan Pengembangan Usaha, SPI,
Sekretaris Perusahaan, Logistik dan Hukum untuk
dituangkan dalam keputusan Direksi.
4. Bertanggung jawab selaku pimpinan Perseroan dan
mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan.
Direktur Operasi dan Teknik
1. Pembuat kebijakan dan pengambil keputusan
strategis Perseroan yang meliputi kegiatan
Perencanaan, Teknik Sipil, Peralatan, Sistem
Informasi, serta Manajemen Risiko dan Jaminan
Mutu.
2. Bertanggung jawab atas pengelolaan Perseroan
berkaitan dengan pembinaan:
a. Kegiatan Operasi, Perencanaan, Teknik Sipil, dan
Peralatan
b. Kegiatan Sistem Informasi
c. Kegiatan Manajemen Risiko dan Jaminan Mutu
3. Merumuskan ketentuan-ketentuan tentang
pembinaan Perencanaan, Teknik Sipil, Peralatan,
Sistem Informasi serta Manajemen Risiko dan
Jaminan Mutu yang selanjutnya ditetapkan dengan
Surat Keputusan Direksi.
Job Descriptions of the BOD
In carrying out its duties, the BOD is required to
continuously improve the Company’s efficiency and
effectiveness, as well as controlling, maintaining, and
managing the Company’s assets. The division of duties
of each Director is as follows:
President Director
1. As general corporate policy maker and strategic
decision maker while serving as BOD coordinator.
2. Responsible for the Company’s management related
to developments in:
a. Operational and Technical Activities
b. Financial Activities
c. Personnel and General Activities
d. Commercial and business development
Activities
e. SPI, Corporate Secretary, Procurement and
Legal Activities
f. Unit Branch/Subsidiary Operational Activities.
g. Business Cooperation/ Management / Operations
with Third Parties.
3. Formulating all apt regulations for the Development
of Operations and Technical, Financial, Personnel
and General Affairs, Commercial and Business
Development, SPI, Corporate Secretary, Logistics
and the Legal issues, which all will further be enacted
by the Decree of the Board of Directors.
4. Responsible as the leader of the Company and
represents the Company within and outside the
judiciary.
Operational and Technical Director
1. Policy and corporate strategic decision makers in
Planning, Civil Engineering, Equipment, Information
Systems, and Risk Management and Quality
Assurance.
2. Accountable for corporate management concerning
the development of:
a. Operations, Planning, Civil Engineering, and
Equipment
b. Information System Activities
c. Risk Management Implementation and Quality
Assurance
3. Formulating all apt regulations on Planning, Civil
Engineering, Equipment, Information Systems
and Risk Management and Quality Assurance
developments, which will further be enacted by
Decree of the Board of Directors.
86 87PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II86 87PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Direktur Keuangan
1. Pembuat kebijakan dan pengambil Keputusan
Strategis Perseroan bidang keuangan.
2. Bertanggung jawab atas kepengurusan Perseroan
yang berkaitan dengan pembinaan:
a. Kegiatan Akuntansi Manajemen
b. Kegiatan Akuntansi Keuangan
c. Kegiatan Perbendaharaan
d. Kegiatan Kemitraan dan Bina Lingkungan.
3. Merumuskan ketentuan-ketentuan tentang rencana
pembinaan keuangan baik yang menyangkut
kegiatan pengendalian anggaran akuntansi dan
laporan keuangan Perseroan, perbendaharaan, serta
kemitraan dan bina lingkungan, yang selanjutnya
ditetapkan dengan surat Keputusan Direksi.
Direktur Personalia dan Umum
1. Pembuat Kebijakan dan Pengambil keputusan
strategis Perseroan bidang Personalia dan Umum
2. Bertanggung jawab atas kepengurusan Perseroan
yang berkaitan dengan Pembinaan:
a. Perencanaan sistem Sumber Daya Manusia
b. Kegiatan Administrasi dan Umum
c. Manajemen Karir dan Diklat
d. Pengembangan SDM.
3. Merumuskan ketentuan atau peraturan tentang
pembinaan sumber daya manusia (SDM) dan
organisasi, administrasi SDM, serta hukum dan
umum yang selanjutnya ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direksi.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
1. Pembuat Kebijakan dan Pengambil keputusan
strategis Perseroan bidang Pemasaran dan
Pengembangan Usaha.
2. Bertanggung jawab atas kepengurusan Perseroan
yang berkaitan dengan Pembinaan:
a. Kegiatan Pemasaran
b. Kegiatan Perencanaan Pengembangan Usaha
c. Kegiatan Operasi
d. Kegiatan Pembinaan Anak Perusahaan
3. Merumuskan ketentuan-ketentuan tentang
pembinaan pemasaran, pengembangan usaha,
operasi dan pembinaan anak perusahaan yang
selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan
Direksi.
Rapat Direksi
Berdasarkan Tata Tertib Rapat Direksi yang diatur dalam
AD/ART Perusahaan Pasal 12 mengenai Rapat Direksi;
juga dalam pedoman pelaksanaan GCG hal.34-38,
Rapat Direksi wajib diselenggarakan secara berkala
paling kurang 1 kali dalam sebulan, dimana 2 (dua) di
Finance Director
1. As Policy and Corporate Strategic Decision Makers
in the area of Finance.
2. Responsible for the Company’s management relating
to the development of:
a. Accounting Management Activities
b. Financial Accounting Activities
c. Treasury Activities
d. Partnerships and Community Development
activities.
3. Formulating all apt regulations on sound financial
development plans concerning corporate accounting
budget control implementation and financial reporting
preparations, treasury, as well as partnerships and
community development programs, which will further
be enacted by Decree of the Board of Directors.
Personnel and General Affairs Director
1. As Policy and Corporate Strategic Decision makers
in the areas of Personnel and General Affairs.
2. Responsible for corporate management in the
development of:
a. Human Resource planning system
b. Administration and General Affairs Activities
c. Training and Career Management
d. Human Resources Development.
3. Formulating all apt regulations on the developments
of Organization and Human Resources (HR), HR
Administration, as well as General Affair and Legal
issues, which will further be enacted by Decree of
Directors.
Commercial and Business Development Director
1. Policy and Corporate Strategic Decision makers in
the areas of Marketing and Business Development.
2. Responsible for Company’s management relating to
the development of:
a. Marketing Activities
b. Business Development Planning Activities
c. Operational Activities
d. Subsidiary Mentoring Activities.
3. Formulating all apt regulations on marketing,
business, operations and subsidiary developments,
which will further be enacted by Decree of the Board
of Directors.
BOD Meetings
Pursuant to BOD Meeting Discipline stipulated in the
Company’s Articles of Association (AD) Article 12 on BOD
Meetings; also in GCG guidelines p.34-38, BOD Meetings
shall be held periodically at least once a month, 2 (two) of
which shall be attended physically by all members of the
88 89PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
88 89PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
antaranya wajib dihadiri oleh seluruh anggota Direksi
secara fisik. Pelaksanaannya telah sesuai frekuensi,
Kuorum, pimpinan rapat.
Sepanjang tahun 2010, Direksi telah menyelanggarakan
Rapat Direksi sebanyak 12 (dua belas) kali. Tabel
kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam rapat
disajikan sebagai berikut:
NoNama
Name
Jabatan
Position
Rapat Direksi
BOD Meeting
Rapat Koordinasi Dewan
Komisaris dan Direksi
Coordination Meeting
BOC and BOD
1 R.J. Lino Direktur Utama 12 7
2 Ferialdy Noerlan Direktur Operasi dan Teknik 12 9
3 Dian M. Noer Direktur Keuangan 10 9
4. Mulyono Direktur Personalia dan Umum 12 5
5. Saptono R. IriantoDirektur Komersial dan Pengembangan
Usaha12 8
Jumlah rapat 12 9
Pelatihan Direksi
Selama tahun 2010, para anggota Direksi telah menghadiri
dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan dan seminar
mengenai pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan. Pelatihan
tersebut adalah antara lain:
1. Direktur Utama
a. Training AMA Human Capital Forum yang
diselenggarakan 10 Mei 2010
b. China Port & Shiping Conference 2010 yang
diselenggarakan 26-28 Mei 2010 di Tianjin –
China
2. Direktur Operasi dan Teknik
a. Training AMA Human Capital Forum yang
diselenggarakan 10 Mei 2010
b. China Port & Shiping Conference 2010 yang
diselenggarakan 26-28 Mei 2010 di Tianjin –
China
c. GNI Annual Conference 2010 yang
diselenggarakan 20 Oktober 2010
3. Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
a. Training AMA Human Capital Forum yang
diselenggarakan 10 Mei 2010
b. Lokakarya Penyuluhan & Sertifikasi SDM
Kepelabuhanan yang diselenggarakan 21-24
Juli 2010 di Bali
4. Direktur Keuangan
a. The 3rd Top Executive Forum on Governance
Law Enforcement for Good Governance yang
diselenggarakan 13-14 Mei 2010 di Bali
b. GNI Annual Conference 2010 yang
diselenggarakan 20 Oktober 2010
Board. All meetings held shall comply with the meeting’s
frequency, Quorum, and selection of chairman.
Throughout 2010, the BOD held 12 (twelve) meetings.
A table of attendance members of the Board is presented
as follows:
Director Training
During 2010, all BOD members attended and participated
in various training sessions and seminars on GCG
implementation. The training sessions include:
1. President Director
a. AMA Human Capital Forum Training held May on
10, 2010.
b. China Ports & Shipping Conference 2010, held
on May 26 through May 28, 2010 in Tianjin –
China
2. Operational and Technical Director
a. AMA Human Capital Forum Training held May on
10, 2010
b. China Ports & Shipping Conference 2010, held
on May 26 through May 28, 2010 in Tianjin –
China
c. GNI Annual Conference 2010 held on October
20, 2010
3. Commercial and Business Development Director
a. AMA Human Capital Forum Training held on May
10, 2010
b. Harbor Human Resource Counseling &
Certification Workshop seaport held 21 to 24
July 2010 in Bali
4. Finance Director
a. The 3rd Top Executive Forum on Governance Law
Enforcement for Good Governance, held May 13
through May 14, 2010 in Bali
b. GNI Annual Conference 2010 held on October
20, 2010
88 89PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II88 89PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
5. Direktur Personalia dan Umum
a. Lokakarya Penyuluhan & Sertifikasi SDM
Kepelabuhanan yang diselenggarakan 21-24
Juli 2010 di Bali
b. Konsolidasi Penerapan Syarat Kerja di BUMN
yang diselenggarakan 19 Oktober 2010
c. Diklat Certified Profesional Human Resource
yang diselenggarakan 9-11 November 2010.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Penghasilan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Persero mengacu pada Keputusan Menteri Negara
BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002
tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance
pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Peraturan
Menteri Negara BUMN No. PER-02/MBU/2009 tanggal
27 April 2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan
Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan
Usaha Milik Negara, yang mana telah ditetapkan dalam
RUPS Perseroan tanggal 30 Juni 2010, yaitu bahwa
Gaji, honorarium dan pemberian fasilitas dan tunjangan
lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris diatur sebagai
berikut:
a. Gaji Direktur Utama sebesar Rp 63.500.000 per
bulan, anggota Direksi 90%, Komisaris Utama 40%
dan anggota Dewan Komisaris 36% dari gaji Direktur
Utama.
b. Ketetapan gaji Direksi dan Dewan Komisaris mulai
berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010.
c. Diberikan fasilitas dan tunjangan lainnya sesuai PER-
02/MBU/2009 tanggal 27 April 2009.
Sedangkan fasilitas, tunjangan Direksi dan Dewan
Komisaris mengikuti Surat Menteri Negara BUMN yang
ditujukan kepada Perseroan No. S-291/MBU.3/2010
tanggal 8 September 2010 tentang revisi Keputusan
RUPS tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan
Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2009 PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero).
Melalui persetujuan RUPS tahun 2010, total kompensasi
dalam bentuk gaji, tunjangan serta tantiem bagi Dewan
Komisaris dan Direksi yang diberikan adalah sebesar
Rp 13.404.864.011 dijabarkan melalui tabel berikut:
NoKeterangan
Description
Jumlah Orang
Total People
Gaji dan Tunjangan lainnya pertahun
Salary and other allowances per year
1. Dewan Komisaris BOC 6 1.590.040.000
2. Direksi BOD 5 6.624.828.000
Jumlah Total 11 8.214.868.000
5. Personnel and General Affairs Director
a. Harbor Human Resource Counseling &
Certification Workshop for seaports held July 21
through July 24, 2010 in Bali
b. Consolidated Implementation of Employee
Requirements for BUMNs held on October 19,
2010
c. Certified Professional Human Resource Training
held on November 9 through November 11,
2010.
Remuneration of the Boards
The income of members the Company’s BOC and BOD
refers to the Decree of the Minister of State Owned
Enterprises No. KEP-117/M-MBU/2002 dated July
31, 2002 on the Implementation of Good Corporate
Governance Practices in State-Owned Enterprises
(BUMN) and the Decree of the Minister of State Owned
Enterprises No. PER-02/MBU/2009 April 27, 2009 on the
determination of income of the BOD, BOC, and Board
of Trustees of State-Owned Enterprises, which has been
stipulated in the Company’s GMS dated June 30, 2010
that the salaries, emoluments and provisions of facilities
and allowances for the BOD and BOC is determined with
the following:
a. President Director salary is determined at Rp 63.5
million per month, every other member of the BOD
is 90%, President Commissioner is 40% , and every
other member of the BOC is 36% of the President
Director’s Salary.
b. The provision on the determination of salary of the
BOD and BOC is effective January 1, 2010.
c. Facilities and other allowances are granted in
accordance PER-02/MBU/2009 April 27, 2009.
Facilities and allowances for the BOD and BOC
comply with the Decree of the Minister of State Owned
Enterprises that is addressed to the the Company No.
S-291/MBU.3/2010 September 8, 2010 regarding
revisions on GMS decisions on Annual Report Approval
and Net Income Distribution in Fiscal Year 2009 of
Indonesia Port Corporation II.
Through the 2010 GMS approval, total compensation in
the form of salaries, allowances and bonus granted to
the Boards amounted to Rp 13,404,864,011 as detailed
in the following table:
90 91PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
90 91PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
TRANSPARANSI HUBUNGAN KEUANGAN,
KEPENGURUSAN DAN KELUARGA DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
1. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan
Direksi yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor.
Sampai dengan 31 Desember 2010, tidak terdapat
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang
memiliki saham Perseroan mencapai 5% atau lebih dari
modal disetor Perseroan.
2. Hubungan Keuangan dan hubungan Keluarga Anggota
Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota
Dewan Komisaris lainnya dan/atau pemegang saham
pengendali.
Sampai dengan 31 Desember 2010, tidak terdapat
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang
memiliki hubungan keuangan maupun hubungan
keluarga dengan Dewan Komisaris dan Direksi lainnya,
dan/atau pemegang saham pengendali Perseroan.
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas
dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk
Komite Audit.
KOMITE AUDIT
Sebagai salah satu kelengkapan perangkat Dewan Komisaris
dalam melaksanakan GCG, serta guna mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, dengan
mengacu pada Keputusan Menteri Negara BUMN KEP-
117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan
Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), maka Persero telah memiliki Komite
Audit sejak tanggal 23 Januari 2002, sebagaimana SK Dewan
Komisaris No. 17/DK/PI.II/I-2002 yang selanjutnya direvisi
sebagaimana Surat Keputusan Dekom No. 53A/DK/PI.II/V-
2009 tentang revisi pembentukan Komite Audit Pelindo II
tanggal 1 Mei 2009.
Komposisi Keanggotaan
Sebagaimana SK Dekom No. 179A/DK/PI.II/VIII-2010
tentang Perpanjangan Tugas Komite Audit Pelindo II tanggal
13 Agustus 2010 yang berlaku 1 Agustus 2010 sampai
dengan 1 Agustus 2011 yang ditembuskan kepada Menteri
Negara BUMN, komposisi keanggotaan Komite Audit terdiri
dari 4 (empat) orang, yaitu seorang Komisaris yang menjabat
sebagai Ketua, serta 3 (tiga) orang pihak independen yang
memiliki keahlian di bidang kepelabuhanan, dengan susunan
sebagai berikut:
Ketua : Si Putu Ardana
Sekretaris/Anggota : Martinus Suwasono
Anggota : Ruminson Pakpahan
Anggota : Ida Bagus Dharmasusila
TRANSPARENCY OF FINANCIAL RELATIONS:
MANAGEMENT, AND FAMILY OF BOARDS OF
COMMISSIONERS AND DIRECTORS
1. Share Ownership of any member of the Board of
Commissioners and Board of Directors that amounted to
5% or more of paid up capital - As per December 31,
2010, no member of the Board of Commissioners nor
Board of Directors reported having 5% or more shares of
the Company’s paid up capital.
2. Financial and family relationships of Members of the
Board of Commissioners and Board of Directors with
other members of the Board of Commissioners and/or
with controlling shareholders.
As per December 31, 2010, no member of Board of
Commissioners nor Board of Directors reported having
financial or family relations with other members of Board
of Commissioners and Board of Directors, and/or with
controlling shareholders of the Company.
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF
COMMISSIONERS
In order to effectively carry out its duties and responsibilities,
the Board of Commissioners (BOC) has established an Audit
Committee.
AUDIT COMMITTEE
To strengthen the BOC’s ability to implement GCG and to
support the BOC in effectively carrying out its duties and
responsibilities, and with reference to the Decree of the
Minister for State Owned Enterprises No. KEP-117/M-
MBU/2002 dated July 31, 2002 on the Implementation of
Good Corporate Governance Practices in State Owned
Enterprises, the Company had established an Audit
Committee effective January 23, 2002, as stipulated in the
Decree BOC No. 17/DK/PI.II/I-2002 which was subsequently
revised as stipulated in the Decree of the BOC No. 53A/
DK/PI.II/V-2009 dated May 1, 2009 on the revisions of the
establishment of the Audit Committee of Pelindo II.
Composition
Pursuant to Decree of BOC No. 179A/DK/PI.II/VIII-2010
on the Extension of the Audit Committee Task of Pelindo II
dated August 13, 2010 effective from August 1, 2010 through
August 1, 2011 which was forwarded to the Minister for State
Owned Enterprises, the Audit Committee comprises 4 (four)
members, namely one chairman and 3 (three) independent
members who have expertise in seaport management with
the following composition:
Chairman : Si Putu Ardana
Secretary/Member : Martinus Suwasono
Member : Ruminson Pakpahan
Member : Ida Bagus Dharmasusila
90 91PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II90 91PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Riwayat singkat dari masing-masing anggota Komite Audit
dapat dilihat pada halaman 207 dari Laporan Tahunan ini.
Independensi
Anggota Komite Audit tidak saling memiliki keterikatan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau
hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua,
baik dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun
pemegang saham (pengendali), serta tidak memiliki rangkap
jabatan sebagai Direksi Persero dan/atau pada perusahaan
lainnya, maupun rangkap jabatan sebagai anggota Komite.
Anggota Komite Audit, yaitu Martinus Suwasono, Ruminson
Pakpahan dan Ida Bagus Dharmasusila berasal dari pihak
independen, yaitu berasal dari dari pihak di luar korporasi
dan tidak mempunyai kaitan dengan manajemen, kaitan
kepemilikan dan dengan kegiatan usaha korporasi.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Dalam melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan GCG, Komite Audit Persero berpedoman pada
Surat Keputusan Dekom No. 53A/DK/PI.II/V-2009 tentang
Revisi Pembentukan Komite Audit Pelindo II tanggal 1 Mei
2009. Ketentuan tersebut merupakan pedoman tertulis yang
dijadikan sebagai acuan dari setiap kegiatan operasional
Komite Audit yang memuat Visi dan Misi Organisasi,
wewenang, serta tugas dan tanggung jawab Komite Audit.
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
1. Melakukan penelaahan atas:
a. Pelaporan Keuangan Perusahaan
b. Sistim pengendalian internal perusahaan
c. Keandalan hasil kerja Satuan Pengawas Internal
d. Ketaatan perusahaan terhadap hukum, perundang-
undangan dan kebijakan internal.
2. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan audit yang dilakukan
oleh SPI maupun Auditor Ekstern serta melakukan
review hasil audit untuk selanjutnya dilaporkan kepada
Komisaris, termasuk memberikan usulan penunjukan
calon Eksternal Auditor.
3. Melakukan pendalaman atas temuan strategis yang perlu
mendapatkan perhatian Komisaris dan memberikan
saran tindak lanjut kepada Komisaris.
4. Dalam hal hasil audit mengindikasikan adanya
penyimpangan terhadap peraturan/kecurangan, maka
Komite Audit dapat meminta kepada Direksi melalui
Komisaris untuk melakukan pemeriksaan khusus.
5. Bersama SPI memantau tindak lanjut hasil audit yang
harus dilaksanakan oleh kantor pusat dan cabang/
unit serta memberikan saran kepada Komisaris untuk
meminta penjelasan dari Direksi dalam hal auditee tidak
melaksanakan tindak lanjut.
Brief biographies of each member of the Audit Committee
can be found on page 207 of this Annual Report.
Independency
Audit Committee members do not have financial,
management, and or, to the second degree, family relations
with any member of the Board of Commissioners, Board of
Directors and shareholders (controllers), and hold no other
positions either as the Company Directors or as Directors
of other companies, or hold no concurrent Audit Committee
positions.
Audit Committee members, namely Martin Suwasono,
Ruminson Pakpahan and Ida Bagus Dharmasusila are
independent, appointed from parties outside the Company
and have no management, ownership, and business
connections with the Company.
Work Procedures and Guidelines
In performing its duties to improve the quality of GCG
implementation, the Company’s Audit Committee complies
with BOC Decree No. 53A/DK/PI.II/V-2009 on Revisions
on the establishment of the Audit Committee of Pelindo II
dated May 1, 2009. Such provisions are written guidelines
that serve as the reference for all the Audit Committee’s
operational activities, which include corporate Vision and
Mission, authorities, as well Audit Committee’s duties and
responsibilities.
Duties and Responsibilities
The Audit Committee has the following duties and
responsibilities:
1. Conducting reviews on:
a. Corporate Financial Reporting
b. Corporate internal control systems
c. Reliability of the performance of the Internal
Supervisory Unit (SPI)
d. The Company’s compliance with prevailing rules and
regulations and internal policies.
2. Evaluating the implementation of audit activities
conducted by SPI and External Auditors as well as
reviewing the audit results to be further presented to
Commissioners, including providing suggestions on
External Auditor candidacy.
3. Conducting in-depth reviews on strategic findings that
require the Commissioners’ special attention while
providing follow up advice.
4. In the case that the audit results indicate rules
violations/cheating, then the Audit Committee through
the Commissioners may request Board of Directors to
conduct special examinations.
5. In cooperation with Internal Supervisory Units (SPI),
monitoring follow-ups of audit results are to be carried
out by the head office and branches/units and providing
necessary advice to the Commissioners in seeking the
Directors’ clarification in the case that the auditees fail to
implement such follow-ups.
92 93PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
92 93PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
6. Menilai efektivitas pelaksanaan fungsi SPI dan
memastikan bahwa manajemen telah menjamin SPI dapat
bekerja secara independen sesuai standar pemeriksaan
yang berlaku.
7. Memantau efektivitas sistim pengendalian manajemen
termasuk penyampaian laporan berkala oleh Direksi
kepada Komisaris dan pemegang saham serta
memberikan saran perbaikan kepada Komisaris untuk
ditindaklanjuti oleh Direksi.
8. Menilai dan memastikan bahwa telah terdapat prosedur
tinjau ulang yang memuaskan terhadap informasi
(laporan berkala, brosur, proyeksi/forecast dan lain-lain)
yang disampaikan Direksi kepada pemegang saham.
9. Mempersiapkan konsep surat Komisaris kepada Direksi
tentang masalah-masalah penting yang perlu diketahui/
ditindaklanjuti Direksi.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris
dalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris.
Komite audit telah melaporkan kegiatannya selama tahun
2010 berupa laporan triwulanan dan disampaikan kepada
Dewan Komisaris secara tertulis. Adapun program kerja yang
sudah dilakukan oleh komite audit sepanjang tahun 2010
adalah sebagai berikut:
1. Review atas permintaan proposal Auditor Eksternal.
2. Review atas pengendalian intern Perseroan.
3. Review atas rencana audit Auditor Eksternal, laporan
hasil audit Satuan Pengawasan Intern (SPI), dan Auditor
Eksternal.
4. Menyusun rencana kerja yang antara lain memuat
review informasi yang dikeluarkan Perseroan, review
system pengendalian manajemen Perseroan dan
pelaksanaannya, review hasil kegiatan SPI dan Auditor
Eksternal serta identifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris.
Rapat Komite
Sepanjang tahun 2010, Komite Audit telah menyelanggarakan
Rapat sebanyak 9 (sembilan) kali. Tabel kehadiran masing-
masing anggota Komite Audit dalam rapat disajikan sebagai
berikut:
NoNama
Name
Jabatan
Position
Jumlah Rapat
Meeting Attendance
Kehadiran
Attendance%
1. Si Putu Ardana Ketua Chairman 9 √ 100
2. Martinus Suwasono Sekretaris & Anggota Secretary & Member 9 √ 100
3. Ruminson Pakpahan Anggota Member 9 √ 100
4. Ida Bagus Dharmasusila Anggota Member 9 √ 100
6. Assessing the effectiveness of SPI function
implementation and ensuring that management have
secured SPI independency to work within prevailing
examination standards.
7. Monitoring the effectiveness of management control
systems including the periodic reports to Commissioners
and shareholders by the Board of Directors while giving
constructive advice to the Commissioner to be further
followed up by Directors.
8. Considering and ensuring that the Company has
satisfactory review procedures on information (bulletins,
brochures, projections/forecasts and others) conveyed
by Board of Directors to all shareholders.
9. Preparing draft letters to the Board of Commissioners
on major issues that need Directors’ consent and follow
ups.
10. Carrying out other tasks assigned to it by Commissioners
within the scope Commissioner’s duties and
responsibilities.
The audit committee submitted quarterly to the Commissioners
its written activity reports during 2010. Programs carried out
by the audit committee during 2010 are as follows:
1. Review on External Auditor proposals.
2. Review on the Company’s internal control.
3. Review on External Auditor’s audit plan,
SPI audit result reports, and External Auditor.
4. Preparing work plans that include, among other matters,
reviews on information released by the Company, reviews
on the Company’s management control system and its
implementation, reviews on SPI and External Auditor
activity results and identifying issues that require Board
of Commissioners’ consent.
Committee Meetings
Throughout 2010, the Audit Committee conducted 9 (nine)
meetings. A table of meeting attendance of each member of
the Audit Committee is presented as follows:
92 93PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II92 93PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
FUNGSI KEPATUHAN
Pelaksanaan Kepatuhan
Kepatuhan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan
yang berlaku menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan
tata kelola perusahaan dan sebagai salah satu tolok ukur atas
penilaian stakeholder dan pemegang saham terhadap kinerja
Perseroan. Kepatuhan menjamin seluruh kegiatan usaha
Perseroan untuk tetap berada di bawah kendali Manajemen
dan pada jalur yang tepat dalam pencapaian kinerja usaha
yang bersih dan menguntungkan.
Pelaksanaan Kepatuhan Perseroan meliputi Kepatuhan
terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Kepatuhan
terhadap Pengendalian Intern.
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Guna memastikan pelaksanaan Kepatuhan terdapat
Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku, Perseroan
menunjuk Auditor Independen KAP Hadori Sugiarto Adi &
Rekan untuk melaksanakan audit berdasar standar auditing
yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan
berstandar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Laporan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-
undanganan tahun 2010 dituangkan dalam laporan Auditor
Independen dimaksud nomor 027A/LA-PL.II/KP/V/11 tanggal
11 Mei 2011.
Secara garis besar, laporan Auditor dimaksud menyatakan
bahwa telah dilakukan pengujian terhadap Kepatuhan
Perseroan terkait pasal-pasal tertentu hukum, peraturan,
kontrak dan persyaratan bantuan.
Adapun pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan
yang dilakukan pengujian meliputi:
1. Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-117/M-
MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan
Praktik Good Corporate Governance pada Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) bagian VII pasal 22 ayat 1
mengenai sistem pengendalian internal BUMN dalam
rangka Pengamanan Investasi dan Aset Perusahaan.
2. Surat Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II No.
HK.56/4/3/PI.II-08 tanggal 22 Desember 2008 tentang
Pedoman Penggunaan Sendiri dan Penggunaan oleh
pihak lain bagian-bagian tanah hak pengelolaan dan
bangunan/ruangan di Pelabuhan Tanjung Priok.
3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat teknis yang diterbitkan
oleh Direktorat Operasi dan Teknik PT Pelabuhan
Indonesia II.
4. Surat Keputusan Direksi Pelindo II No. HK.56/2/17/PI.II-
08 tanggal 9 Juli 2008 tentang pedoman administrasi nota
penjualan dan pengelolaan piutang usaha di lingkungan
Pelindo II.
COMPLIANCE FUNCTION
Compliance Implementation
Compliance with all prevailing rules and regulations has
become an important part in GCG implementation and
reliable measures for assessments by both stakeholders and
shareholders on the Company’s performance. Compliance
ensures that all business activities of the Company are
operated under Management control and remain on the right
track to maintain clean and profitable businesses.
Corporate compliance implementation includes compliance
with prevailing rules and regulations and compliance with
Internal Controls.
Compliance with Rules and Regulations
To secure the implementation of compliance with prevailing
rules and regulations, the Company appointed an
Independent Auditor, namely Public Accountant Firm (KAP)
Hadori Sugiarto Adi & Co, for auditing services in accordance
with auditing standards set by the Institute of Indonesian
Public Accountants (IAPI) and standards issued by the State
Audit Agency Audit (BPK).
The report on compliance with rules and regulations in 2010
was translated into the Report by the appointed Independent
Auditor No. 027A/LA-PL.II/KP/V/11 dated May 11, 2011.
Broadly speaking, the Report states that compliance trials
with certain laws, regulations, contracts and assistance
requirements have been conducted.
More specific articles for which the compliance trials were
conducted include:
1. The Decree of the Minister of State Owned Enterprises.
No. KEP-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 on
the Implementation of Good Corporate Governance
Practices in State-Owned Enterprises (BUMN) chapter
VII, article 22 paragraph 1 about BUMN internal control
systems for corporate Assets and Investment safety
measures.
2. Directors’ Decree of PT Pelabuhan Indonesia II Avg. No.
HK.56/4/3/PI.II-08 dated December 22, 2008 regarding
Guidelines for self utilization of land and buildings or
office space and those managed by other Parties at the
Port of Tanjung Priok.
3. Work Plan and Technical Requirements issued by
Operational and Technical Directorate of PT Pelabuhan
Indonesia II.
4. Directors’ Decree No. HK.56/2/17/PI.II-08 dated July
9, 2008 about memorandum concerning administrative
guidelines for sales notes and accounts receivable
management within Pelindo II.
94 95PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
94 95PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
5. Surat Keputusan Direksi Pelindo II No. HK.56/1/13/
PI.II-10 tanggal 17 Februari 2010 tentang pedoman
keterlibatan pihak lain dalam pengelolaan tanah HPL
Pelabuhan.
6. Keputusan Presiden No. 80/2003 tentang pedoman
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa Pemerintah
pada bagian ketiga (prinsip dasar) pasal 3 butir d.
7. Pedoman umum pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa BUMN pada bagian kedua (prinsip umum) pasal 2
ayat (1) butir d.
8. Surat Keputusan Direksi No. 56/5/10/PI.II-09 tanggal 9
September 2009 tentang ketentuan pokok dan tata cara
pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pelindo II
9. Surat Keputusan Direksi No. KU 264/43/II/PI-II.04 tanggal
21 Oktober 2004 tentang program manajemen Kas on-
line, pasal 6 butir b.
10. Undang-Undang No. 36/2008 tanggal 23 September
2008 tentang pajak penghasilan.
11. Peraturan Menteri Keuangan No. 96/PMK.03/2009
tanggal 15 Mei 2009 tentang jenis-jenis harta yang
termasuk dalam kelompok harta berwujud bukan
bangunan bangunan untuk keperluan penyusutan.
12. Undang Undang No. 16/2009 tanggal 25 Maret 2009
tentang ketentuan umum dan tatacata perpajakan.
13. Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009
tanggal 5 November 2009 tentang tata cara penerapan
persetujuan penghindaran pajak berganda.
14. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-13/PJ/2010
tanggal 24 Maret 2010 tentang bentuk, ukuran, prosedur
pemberitahuan dalam rangka pembuatan, tata cara
pengisian keterangan, tata cara pembetulan atau
penggantian dan tatacara pembatalan faktur pajak.
15. Perarturan Menteri Keuangan No. 78.03/2010 tanggal 5
April 2010 tentang pedoman penghitungan perkreditan
pajak masukan bagi pengusaha kena pajak yang
melakukan penyerahan yang terutang pajak dan
penyerahan yang tidak terutang pajak.
Atas pengujian kepatuhan terhadap pasal-pasal di atas,
menunjukkan bahwa berkaitan dengan unsur yang diuji,
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) telah mematuhi dalam
semua hal yang material.
Namun demikian, tercatat pula hal-hal tertentu yang tidak
material berkaitan dengan pasal-pasal tertentu mengenai
hukum, peraturan, kontrak dan persyaratan bantuan yang
antara lain adalah:
1. Permasalahan terkait tanah dan bangunan, yaitu:
a. Lemahnya pengawasan atas realisasi pembayaran
sewa tanah dan bangunan dari penyewa berdampak
pada kelambatan penerimaan kas.
b. Kontrak sewa lahan pelabuhan diterbitkan setelah
lahan digunakan oleh penyewa.
5. Directors’ Decree No. HK.56/1/13/PI.II-10 dated February
17, 2010 on guidelines for other parties’ involvement in
HPL Land management.
6. Presidential Decree 80/2003 on guidelines for the
implementation of government procurement of goods
and services in the third chapter (fundamental principles)
article 3 item d.
7. General guidelines for the implementation of the
procurement of goods and services for BUMN in the
second chapter (general principles) article 2, paragraph
(1) item d.
8. Directors’ Decree No. 56/5/10/PI.II-09 dated September 9,
2009 on basic provisions and procedures of procurement
of goods and services within Pelindo II.
9. Directors Decree No. KU 264/43/II/PI-II.04 dated October
21, 2004 about the on-line cash management program,
article 6 point b.
10. Regulation No. 36/2008 dated September 23, 2008 about
income tax.
11. Regulation of Ministry of Finance No. 96/PMK.03/2009
dated May 15, 2009 regarding types of property classified
as tangible assets exclusive of buildings, for depreciation
purposes.
12. Law No. 16/2009 dated March 25, 2009 about general
provisions and taxation procedures.
13. Regulation of the Directorate General of Tax No. PER-61/
PJ/2009 dated November 5, 2009 about implementation
procedure for approval on double taxation avoidance.
14. Regulation of the Director General of Tax No. PER-13/
PJ/2010 dated March 24, 2010 about the form, size,
notification procedures in the course of preparing,
information filling procedures, procedures for rectification
or replacement procedures, and tax invoice cancellation
procedures.
15. Regulation of Minister of Finance No. 78.03/2010 dated
April 5, 2010 about guidelines for calculating value added
tax crediting for taxable employers who submit payable
taxes and submit non taxable taxes.
It is indicated that referring to the above articles, which were
audited, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) has complied in
all material aspects.
However, there are also certain non-material items that
relate to certain legal issues, regulations, contracts and
requirements of assistance including among others:
1. Land and buildings issues, namely:
a. Weak supervision on rent payment realization from
building tenants resulting in slow cash proceeds.
b. Some tenants use land before the issuance of Port
land lease contracts.
94 95PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II94 95PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
c. Tanah hasil reklamasi PT Pelindo II cabang Banten
digunakan pihak lain tanpa membayar sewa.
d. Bagunan pihak ketiga berdiri diatas tanah HPL
PT Pelindo II cabang Tanjung Pandan.
2. Pengadaan barang dan jasa
a. Ketidakmampuan kontraktor PT Pilar Persada dalam
menyelesaikan pekerjaan peningkatan dan perkuatan
lapangan penumpukan 301,302, dan 303 di
pelabuhan Tanjung Priok mengakibatkan PT Pelindo
II kehilangan kesempatan untuk meningkatkan
kinerja.
3. Keterlambatan penerbitan nota penjualan
a. Keterlambatan penerbitan nota penjualan pada
cabang Palembang.
b. Keterlambatan penerbitan nota penjualan pada
cabang Tanjung Priok Car Terminal.
4 Perpajakan
a. Terdapat pelaporan PPh Pasal 26 atas pembayaran
jasa luar negeri yang tidak memenuhi Ketentuan
Penerapan Perjanian Penghindaran Pajak Berganda
(P3B).
b. Pengkreditan Pajak Masukan masa April-Desember
2010 belum memenuhi ketentuan yang berlaku.
c. Perhitungan kembali pajak masukan yang telah
dikreditkan di tahun 2010 tidak sesuai dengan
Peraturan yang berlaku.
5. Temuan tahun 2009 yang belum ditindaklanjuti:
a. Pembayaran tambahan bonus karyawan sebesar
Rp 14.745.085.444 tidak berdasar keputusan RUPS
atas pengesahan RKAP tahun 2009.
Manajemen Risiko
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kerangka
Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate
Governance (GCG), Perseroan akan selalu berupaya
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam mengelola
risiko. Pengelolaan risiko dilakukan secara efektif dan
prudent dengan mengoptimalkan sumber daya secara
efisien, sehingga risiko yang memiliki dampak besar terhadap
kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang agar dapat
senantiasa dalam batas risk appetite dan risk tolerance
Perseroan.
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan selalu
mempertimbangkan risiko yang dihadapi serta menetapkan
upaya penanganan risiko yang memadai sehingga kerugian
yang akan timbul dapat diperkecil dan tujuan perusahaan
dicapai.
A. Kebijakan Manajemen Risiko
Perseroan telah menetapkan dan melaksanakan
Kebijakan Manajemen Risiko secara komprehensif,
yang mengacu pada Surat Keputusan Direksi Persero
No. HK.56/3/19/PI.II-05 tanggal 6 Juni 2005 tentang
c. Banten Branch’s reclaimed lands are being used by
others without a rental contract.
d. There are third-party buildings constructed an HPL
land of PT Pelindo II Tanjung Pandan.
2. Procurement of goods and services
a. The inability of Contractor PT Pilar Persada to
complete their work in the improvement and
betterment of stacking area 301,302, and 303 at the
Port of Tanjung Priok caused PT Pelindo II to fail in
realizing improvements.
3. Slow (Delays in) sales notes issuance
a. Slow sales notes issuance at Palembang branch.
b. Slow sales notes issuance at Tanjung Priok Car
Terminal Branch.
4. Taxation
a. There is a reporting of Income Tax Article 26 for
foreign services that do not meet the provisions the
implementation of Double Taxation avoidance (P3B).
b. Value Added Tax crediting for the period of April-
December 2010 does not comply with prevailing
regulations.
c. Calculation of value added tax return credited in
2010 do not comply with the prevailing regulations.
5. There are findings in 2009 that have not been followed
up:
a. Additional payments of employee bonuses
Rp 14,745,085,444 are not based on AGM ratification
on 2009’s RKAP.
Risk Management
As an integral part within Good Corporate Governance (GCG),
the Company always strives to improve its risk management
capacity and capability. Risk management is carried out in an
effective and prudent way to efficiently optimize resources,
so big-impact risks unfavorable for the Company‘s the long-
term viability will remain in corporate risk appetite and risk
tolerance.
In running its business, the Company always considers all
risks faced and determines proper risk handling measures
so as to that potential losses can be minimized and the
Company’s objectives can be achieved.
A. Risk Management Policy
The Company has set and implemented a comprehensive
Risk Management Policy, which refers to Directors’
Decree No. HK.56/3/19 / PI.II-05 dated June 6, 2005
on Risk Management System Implementation within
96 97PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
96 97PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Penerapan Sistem Manajemen Risiko di Lingkungan
PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II yang disahkan oleh
Komisaris Utama dan Direktur Utama.
Dengan melaksanakan sistem manajemen risiko
secara konsisten, berkesinambungan yang didukung
profesionalisme, sumber daya dan informasi yang handal,
diharapkan dapat memperkecil kerugian yang timbul
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan
stakeholder kepada Perseroan.
Pengelolaan dan pelaksanaan sistem manajemen
risiko dilakukan oleh pemilik risiko (risk owner) yang
bertanggung jawab untuk mengelola risiko pada unit kerja
dibawah kendalinya yang menjadi tanggung jawabnya.
Oleh karenanya setiap pimpinan/manajer bertanggung
jawab atas pelaksanaan pedoman, prosedur dan instruksi
kerja risiko di bawah kendalinya dan selalu berkoordinasi
dengan Subdit Manajemen Risiko & Jaminan Mutu yang
disupervisi oleh Direktur Operasi dan Teknik.
Untuk menyelaraskan persepsi terhadap risiko yang
bervariasi karena perbedaan nilai, asumsi, konsep dan
perhatian para stakeholder, telah dilakukan komunikasi
risiko melalui proses interaktif dalam tukar menukar
informasi mengenai risiko dan pengelolaannya.
Komunikasi dan konsultasi internal dilakukan antara
Subdit Manajemen Risiko dan Jaminan Mutu (untuk
tingkat cabang dilakukan oleh Divisi Pengendalian
Kinerja dan Port Facility Security Officer/PFSO) dengan
unit kerja terkait sebagai risk owner dan atau unit kerja
satu dengan yang lainnya. Sedangkan komunikasi dan
konsultasi eksternal dilakukan antara perusahaan dengan
stakeholder eksternal dengan didampingi oleh Subdit
Manajemen Risiko dan Jaminan Mutu (untuk tingkat
cabang dilakukan oleh Divisi Pengendalian Kinerja dan
PFSO/Port Facility Security Officer).
Perseroan mengimplementasikan manajemen risiko
melalui proses-proses yang terdiri dari penetapan
konteks, penerapan kriteria, identifikasi risiko, penilaian
risiko, pemetaan risiko, rencana penanganan risiko
dan monitoring realisasi penanganan risiko. Untuk
pengelolaan risiko dilaksanakan pada kegiatan
operasional, non operasional dan investasi di seluruh
cabang Pelabuhan.
Sedangkan kinerja perusahaan terkait dengan
pengelolaan risiko diukur dengan ditetapkannya KPI
(Key Performance Indicator) Pengendalian Risiko dalam
kontrak manajemen KPI Kuasa Pemegang saham dengan
Dewan Komisaris dan Direksi sejak Tahun 2009 dengan
formula:
PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II and approved by
the BOC and BOD.
Through consistent and continuous risk management
system implementation, which is supported by
professionalism and reliable resources and information,
it is expected that potential losses will be minimized, thus
increasing stakeholder confidence in the Company.
The application and implementation of risk management
systems are performed by the respective risk owners
responsible for managing potential risks in their work
units. Therefore, every leader/manager is responsible for
the implementation of guidelines, procedures and work
instructions under his control and always coordinates with
Risk Management & Quality Assurance Sub Directorate
supervised by the Technical and Operations Director.
To secure risk management implementation and
application, risks are communicated through an
interactive process of exchanging information about
risks and their management. Internal communication and
consultation are carried out between Risk Management
and Quality Assurance Sub Directorate (for Branch level
conducted by Performance Control Division and Port
Facility Security Officer/PFSO) and relevant work units
as risk owners or between one work unit with another.
External communications and consultation are carried
out between the Company and external stakeholders,
assisted by Risk Management and Quality Assurance
Sub Directorate (for Branch level conducted by
Performance Control Division and Port Facility Security
Officer/PFSO).
The implementation of risk management by the
Company consists of context implementation, criteria
implementation, risk identification, risk assessment, risk
mapping, risk handling plan, and actual risk handling
monitoring. Risk management is done in operational, non
operational, and investment risk activities at all Branch
Ports.
Meanwhile, the Company’s performance related to risk
management is measured by the enactment of Risk
Control KPI (Key Performance Indicator) in KPI Share
Holder Authorization Management contract with the
BOC and BOD since 2009 with the formula:
96 97PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II96 97PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Jumlah Mitigasi Risiko Tahun Berjalan Jumlah Hasil Identifikasi Risiko Tahun Berjalan
Current Year’s Number of Risk Mitigation Current Year’s Number of Risk Identification Result
x 100%
B. Risiko-Risiko yang Dihadapi
1. Risiko Operasional
Objek risiko operasional mencakup kegiatan yang
berkaitan langsung dengan proses bisnis pokok
kepelabuhanan yang terukur dalam sasaran mutu
dan KPI tahun 2010 dengan sasaran objek risiko,
yaitu:
a. Pelayanan Kapal
b. Pelayanan barang
c. Pelayanan petikemas
d. Pelayanan Terminal
e. Pelayanan rupa-rupa usaha
f. Dukungan teknik
Adapun risiko operasional yang paling banyak
dilaporkan oleh cabang adalah risiko terhambatnya
kinerja operasional pelayanan kapal dan barang karena
keterbatasan peralatan maupun fasilitas yang berdampak
pada menurunnya tingkat kepuasan pelanggan.
2. Risiko Non Operasional
Objek risiko non operasional mencakup kegiatan
manajemen secara umum yang mendukung proses
bisnis kepelabuhanan yang termasuk dalam KPI
kontrak manajemen antara Kuasa Pemegang saham
dengan Dewan Komisaris dan Direksi serta sasaran
mutu dan KPI tahun 2010, melalui perspektif sasaran
objek risiko, yaitu:
a. Perspektif keuangan, dengan sasaran
objek Return on Capital Employed (ROCE),
Operating Ratio, pertumbuhan pendapatan
usaha, kolektibilitas piutang usaha, rasio biaya
pegawai terhadap laba operasi, efektivitas cash
management, efektivitas pengendalian biaya dan
efektivitas kerja sama.
b. Perspektif pelanggan, dengan sasaran
objek indeks kepuasan pelanggan/komplain
pelanggan.
c. Perspektif proses bisnis internal, dengan sasaran
objek pelaksanaan assessment/review/audit
terhadap penerapan sistem prosedur pelayanan
sesuai prioritas, pengembangan dan perbaikan
mutu seluruh sistem dan prosedur pelayanan,
perbaikan waktu delivery operasi dalam proses
pelayanan bagi pelanggan.
d. Perspektif learning & growth dengan sasaran
objek risiko tindak lanjut hasil temuan audit
internal
B. Risks Faced
1. Operational Risk
Operational risk includes activities directly related to
major seaport business processes measured in the
quality objectives and 2010’s KPI risk object targets,
namely:
a. Ship services
b. Cargo services
c. Container services
d. Terminal services
e. Miscellaneous services
f. Technical support
The operational risk reported most by branches is risk
of delays in operating performance of ships and goods
services due to limited equipment and facilities that
cause customer satisfaction level to decline.
2. Non-Operational Risk
Non operational risk objects include general
management activities that support seaport business
processes included in a management contract KPI
between shareholders and the BOC and BOD as well
as the quality objectives and 2010’s KPI through risk
target perspectives, namely:
a. Financial perspective, with risk objectives of
Return on Capital Employed (ROCE), Operating
Ratio, growth in operating revenues, accounts
receivable collectability, ratio of employee
expenses to operating income, as well as
effectiveness of cash management, cost control
and teamwork.
b. Customer perspective, with risk objectives
of customer satisfaction index/customer
complaint.
c. Internal business process perspective, with
risk objectives of assessment/review/audit
implementation on application of service
procedure systems based on priority, the
development and quality improvement of the
overall service system and procedures, and
improved operational delivery time in customer
service processes.
d. Learning & growth perspective, with risk objective
of follow-up on internal audit findings.
98 99PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
98 99PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
e. Perspektif kepemimpinan dengan sasaran objek
risiko pengendalian risiko
f. Perspektif produk dan layanan dengan sasaran
objek risiko pemenuhan SLA/SLG terhadap
pelanggan.
Adapun risiko non operasional yang paling banyak
dilaporkan oleh cabang adalah risiko meningkatnya biaya
Perseroan diantaranya biaya operasional pelayanan
kapal dan barang dan juga biaya pegawai yang dapat
berdampak pada tidak tercapainya target laba.
3. Risiko Investasi
Objek risiko investasi adalah semua usulan investasi
baik murni maupun multiyears yang diusulkan
Cabang Pelabuhan dan Kantor Pusat.
Risiko Investasi yang paling banyak dilaporkan
cabang adalah risiko terhambatnya pelaksanaan
pekerjaan karena tidak diperolehnya rekanan yang
qualified, keterbatasan SDM dan tidak optimalnya
penggunaan alat bantu yang berdampak pada
keterlambatan penyelesaian/penyerapan investasi.
C. Penerapan Manajemen Risiko
Sepanjang 2010, Perseroan telah melaksanakan
pengelolaan dan pengendalian Manajemen Risiko secara
lebih baik dari tahun sebelumnya, yang secara paralel
terus-menerus dilakukan penyempurnaan. Diantaranya
adalah dengan membuat perbaikan dan modifikasi
kertas kerja Manajemen Risiko yang lebih interaktif
dalam format MS Excel, yang dilengkapi dengan alur
kerja, panduan/petunjuk pengisian, daftar rincian risiko,
otomatisasi pengukuran dan pemetaan risiko.
Guna memaksimalkan pelaksanaan perbaikan dan
modifikasi kertas kerja manajemen risiko dimaksud,
telah dilakukan workshop secara terpadu yang dilakukan
oleh Tim Manajemen Risiko Kantor Pusat sebagaimana
Surat Direksi kepada General Manager Cabang
Pelabuhan di lingkungan Persero No/LO.05/1/8/PI.II.10
tanggal 8 September 2010 perihal Pembenahan laporan
Manajemen Risiko Tahun 2010. Workshop dimaksud
meliputi gambaran singkat mengenai manajemen risiko,
penjelasan teknis pengisian kertas kerja manajemen
risiko yang dilaksanakan oleh SM dan ASM Manajemen
Risiko yang diikuti oleh Manager, Asisten Manager serta
pelaksana dari masing-masing Divisi sebagai Risk owner
dengan fokus pada sasaran mutu dan KPI yang berlaku
untuk objek risiko operasional dan non operasional
di masing-masing cabang. Dalam workshop tersebut
sekaligus juga dilakukan pembenahan terhadap Laporan
Manajemen Risiko di cabang-cabang Pelabuhan di
lingkungan Perseroan.
e. Leadership perspective, with risk objective of
risk control.
f. Products and services perspective, with risk
objective of SLA/SLG fulfillment to customers.
The non-operational risks most reported by branches is
risk of the increasing the Company’s expenses such as
operational costs of ships and goods services and also
employee expenses that could harm profitability.
3. Investment Risk
Investment risk refers to all investment proposals
either individual or those in multi years proposed by
Port Branches and Head Office.
The investment risks most often reported by
branches is risk of delays in work implementation due
to unavailability of qualified partners, limited human
resources, and non-optimum utilization of assistive
devices, which resulted in delays in investment
completion/investment absorption.
C. Application of Risk Management
Throughout 2010, the Company carried out Risk
Management controls and applications in a way
better than the previous year with continuous parallel
improvements. Among these is improving and modifying
more interactive Risk Management work papers in MS
Excel format accompanied with workflow, filling out
guides/instructions, detailed risk lists, measurement
automation and risk mapping.
In order to optimize the implementation of the work papers
on risk management improvement and modification,
an integrated workshops was held by the Head Office
Risk Management Team, pursuant to Directors’ Letter
to General Managers of the Company’s Port Branches
Number/LO .05/1/8/PI.II.10 dated September 8, 2010,
regarding Risk Management Report Improvement in
2010. The workshop includes a brief overview of risk
management, technical explanation of risk management
paper work filling presented by the Risk Management
Senior Manager and Assistant Senior Manager, followed
by Managers, Assistant Managers and relevant staff
of each division as Risk Owner, with a focus on quality
objectives and KPI that apply to operational, non-
operational, and investment risks at the respective
branches. Improvements on Risk Management Reporting
by Branch Ports were also discussed at the workshop.
98 99PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II98 99PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Berdasarkan hasil evaluasi KPI PT Pelabuhan Indonesia
II (Persero) tahun 2010 oleh Kantor Akuntan Publik
Hadori Sugiarto Adi & Rekan nilai capaian realisasi KPI
Pengendalian Risiko adalah 65,08% dari target 60%.
D. Komitmen Penyempurnaan Manajemen Risiko
Komitmen Manajemen Persero dalam meningkatkan
kualitas penerapan manajemen risiko secara lebih
baik akan terus dilakukan di masa yang akan datang.
Diantaranya adalah dengan melakukan sosialisasi
manajemen risiko secara berkesinambungan di masing-
masing cabang khususnya terkait dengan risk awareness
dan peningkatan tanggung jawab risiko pada masing-
masing unit serta peran aktif pada tingkat manajerial.
Selain itu, akan dilakukan revisi pedoman manajemen
risiko Perseroan berdasar masukan cabang dan hasil
pembenahan laporan manajemen risiko, yang nantinya
diharapkan dapat dimasukkan dalam aplikasi ICT
(Information Communication Technology) yang sedang
dibangun Perseroan.
Guna meningkatkan kualitas pengelolaan risiko di tahun-
tahun yang akan datang, perlu kiranya memperhatikan
beberapa hal. Diantaranya adalah agar penyelesaian
investasi di cabang dapat sesuai dengan target waktu,
mutu dan biaya, seyogyanya terdapat penyusunan
feasibility study dan justifikasi investasi yang
memadai dengan analisa risiko yang akurat. Perlunya
peningkatan pemeliharaan fasilitas dan peralatan yang
menunjang kegiatan operasional dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pelanggan, serta perlunya
pengendalian biaya dengan memantau dan mengawasi
pengeluaran biaya operasional dan biaya lainnya.
Based on KPI evaluation at PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) for 2010 performed by Public Accountant Firm
(KAP) Hadori Sugiarto & Partners, the realized score for
Risk Management KPIs was 65.08%, out of a target of
60%.
D. Completion of Risk Management Commitment
Management Commitment to improve Risk management
application quality will continue. Among these is
continuous socialization of risk management at all
branches, especially as related to risk awareness and
increasing risk responsibility in each unit as well as active
participation at the managerial level. Also, corporate risk
management guidelines will be revised based on inputs
from branches and improved risk management reports,
which will in turn be part of corporate ICT (Information
Communication Technology) being developed by the
Company.
To improve risk management quality in the years to
come, it is necessary to consider several things. Among
these is that in order to adjust investment settlement with
time, quality and cost at all branches, there needs to be
feasibility studies and adequate investment justification
with accurate risk analyses. There also needs to be
improved facility and equipment maintenance to support
operational activities in improving customer service
quality, as well as cost control through tight operational
expense and other cost oversight and monitoring.
100 101PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
100 101PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
FUNGSI AUDIT INTERNAL
Perseroan memiliki organ khusus yang bersifat independen
dan berfungsi untuk membantu Direktur Utama agar dapat
secara efektif mengamankan investasi dan aset Perseroan,
yakni Satuan Pengawasan Intern (SPI). Dalam melaksanakan
tugasnya, SPI bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama, sebagaimana Surat Keputusan Direksi No.
HK.56/5/13/PI.II-09 tanggal 15 Oktober 2009 mengenai
Struktur Organisasi Perusahaan.
Untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya, SPI dilengkapi
oleh 19 orang pemeriksa yang memiliki kualifikasi dan
sertifikasi auditor pada berbagai bidang meliputi komersial
dan operasi, teknik dan sistem informasi, keuangan serta
sumber daya manusia, umum dan GCG. Selain itu SPI
didukung oleh 5 (Lima) orang staf di bagian tata usaha yang
bertugas membantu pengelolaan data, pemutakhiran sistem
aplikasi hasil pemeriksaaan dan kelancaran administrasi
pemeriksaan.
Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, SPI telah
melengkapi dirinya dengan suatu pedoman pemeriksaan dan
panduan pelaksanaan tugas yang disebut dengan Pedoman
Audit yang tercantum dalam 5 buku Pedoman yang mengatur
tahapan, tujuan, norma dan program pemeriksaan.
Pedoman dimaksud, berfungsi untuk memberikan arah
dalam melaksanakan tugas pengawasannya. Pengawasan
yang dilakukan SPI tidak hanya melalui pemeriksaan rutin
berdasarkan program kerja pengawasan tahunan (PKPT),
tetapi juga melaksanakan pemeriksaan tertentu baik yang
bersifat khusus, lanjutan, pre-audit maupun pemeriksaan
lainnya atas persetujuan Direktur Utama.
Sampai 31 Desember 2010, Kepala Satuan Pengawasan
Intern dijabat Drs. Dawam Atmosudiro, Ak. Riwayat singkat
dari Kepala Satuan Pengawas Intern dapat dilihat pada
halaman 209.
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Melakukan kajian dan analisa terhadap rencana investasi
Perusahaan khususnya sejauh mana aspek pengkajian
dan pengelolaan risiko telah dilaksanakan oleh unit yang
bersangkutan;
b. Melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian
pengelolaan, pemantauan efektivitas dan efisiensi sistem
dan prosedur seluruh bidang yang ada di Perseroan;
c. Melakukan penilaian dan pemantauan mengenai
sistem pengendalian informasi dan komunikasi untuk
memastikan bahwa terjaminnya keamanan informasi
penting Perseroan, pengendalian informasi yang efektif
dan penyajian kegiatan pelaporan telah sesuai ketentuan
yang berlaku;
d. Mengawasi pelaksanaan Good Corporate Governance
(GCG) pada tingkat manajemen Perseroan;
INTERNAL AUDIT FUNCTION
The Company has a special independent office that supports
the President Director in effectively securing the Company’s
investments and assets, namely the Internal Supervisory
Unit (SPI). In performing its duties, the SPI reports to the
President Director, as stipulated in Directors’ Decree No.
HK.56/5/13/PI.II- 09 dated October 15, 2009 regarding
Corporate Structure.
To facilitate its performance, the SPI employs 19 qualified
examiners holding auditor certificates in various areas
including marketing and business development, operations
and information systems, finance and risk management,
human resources, general affairs, and GCG. In addition, the
SPI is also supported by 5 (five) clerical staff who provide
assistance in data management, examination findings
application system updating, and the smooth functioning of
examination administration.
To perform its functions, the SPI has equipped itself with
examination guidelines and task implementation guidelines
referred to as the Audit Guidelines included in five primary
handbooks that stipulate phases, goals, norms and
inspection programs.
These said guidelines help direct examiners in carrying
out their supervisory tasks. SPI supervision is carried out
not only through routine examinations under the annual
supervisory work program (PKPT), but also through certain
examinations whether specialized, advanced, pre-audit or
other examinations with President Director’s approval.
As per December 31, 2010, Head of SPI is Drs. Dawam
Atmosudiro, Ak. Brief biography of the Head of SPI can be
seen on page 209.
Duties and Responsibilities
a. Conducting studies and analysis on the corporate
investment plans particularly on how advanced both
risk assessment and risk management have been
implemented by the respective units;
b. Assessing management control system, and monitoring
system and procedure effectiveness and efficiency in all
functional areas;
c. Assessing and monitoring information and communication
control systems to ensure that the Company’s important
information safety measures, effective information
control, and reporting have complied with prevailing
regulations;
d. Overseeing the implementation of Good Corporate
Governance (GCG) at the Company’s management
level;
100 101PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II100 101PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
e. Menjadi mitra kerja yang kompeten melalui pemberian
masukan/konsultasi atas upaya perbaikan untuk
membantu manajemen/auditee mencapai sasarannya.
SPI juga melakukan monitoring atas tindak lanjut
rekomendasi hasil audit serta memberikan masukan tentang
upaya pencapaian strategi bisnis perusahaan. Sepanjang
tahun 2010, SPI melaksanakan audit sesuai program kerja
tahunan yang sudah ditetapkan. Dari rencana 28 objek
pemeriksaan terdapat 3 objek pemeriksaan yang belum
dapat dilaporkan kepada Direktur Utama terkait terdapat
pergeseran jadwal waktu pemeriksaan akibat tingginya
volume pekerjaan dari objek pemeriksaan.
Laporan hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Direktur Utama
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris (Komite Audit).
Program pemeriksaan pada tahun 2010 meliputi audit rutin
berupa pemeriksaan bidang operasional dan manajemen
serta 3 audit khusus terkait efektivitas penyaluran dana bina
lingkungan.
FUNGSI AUDIT EKSTERNAL
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) tanggal
30 Juni 2010 sebagaimana Risalah Rapat Rapat Umum
Pemegang Saham PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) No.
RIS-34/D3.MBU/2010 telah menyetujui pengadaan Kantor
Akuntan Publik (KAP) untuk pelaksanaan audit Laporan
Keuangan, Evaluasi Kinerja, Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan dan Audit Kepatuhan Tahun Buku serta Capaian
KPI Tahun Buku 2010.
Berdasarkan RUPS tersebut, untuk tahun buku 2010,
Komisaris menunjuk Kantor Akuntan Publik HLB Hadori
Sugiarto Adi & Rekan dengan nomor izin usaha KAP:
KEP-116/KM.I/2009. KAP tersebut berlokasi di Wisma
Staco lantai 3, Suite D, Jalan Casablanca Kav. 18 Jakarta
12870, Indonesia, dengan nomor telepon 021-8317046-48,
83701104 serta nomor faksimili 021- 8317050.
Laporan Keuangan konsolidasi PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK).
Ruang lingkup pekerjaan audit ini meliputi audit umum
(general audit) yang bersifat menyeluruh (full scope), audit
kepatuhan, audit laporan PKBL, audit kinerja Perseroan
tahun buku 2010 serta penelaahan struktur pengendalian
internal, identifikasi kelemahan dan masalah yang ada akibat
yang akan terjadi dari masalah tersebut serta penyampaian
rekomendasi perbaikannya.
Adapun besarnya fee audit tahun buku 2010 ini sebesar
Rp 2.057.000.000,-
e. Functioning as a reliable team partner by providing
feedback/consultation on corporate improvement efforts
to assist the management/auditee reach target.
The SPI also monitors follow ups on post audit
recommendations and provides input on efforts to achieve
corporate business strategy. Throughout 2010, the SPI
performed audits in accordance to the pre-established annual
work programs. Of the 28 planned examination objects,
three were not reported to the President Director due to the
excessive work load of the auditee so examination schedules
were troublesomely shifted.
Audit Finding Reports are submitted to the President
Director with a copy to the Board of Commissioners (Audit
Committee). In 2010, audit programs include routine audit in
management and operations areas as well as three special
audits on the effectiveness of community development funds
distribution.
EXTERNAL AUDIT FUNCTION
The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on
June 30, 2010 as stipulated in the Minutes of the General
Meeting of Shareholders of Indonesia Port Corporation II
No. RIS-34 / D3.MBU/2010 has approved the appointment
of the proposed Public Accounting Firm (KAP) to audit the
Company’s Financial Statements, Performance Evaluation,
Partnership and Community Development Program,
and Fiscal Year’s Compliance, as well as KPI coverage
(achievement).
Based on the GMS, for the financial year 2010, the Company’s
BOC appointed Public Accountant Firm HLB Hadori Sugiarto
Adi & Partners with the business license number KAP: KEP-
116 / KM.I/2009. The Firm is located at Wisma Staco 3rd
Floor, Suite D, Jalan Casablanca Kav. 18 Jakarta 12870,
Indonesia, with phone numbers 021-8317046-48, 83701104
and fax number 021-8317050.
The consolidated financial statements of Indonesia Port
Corporation II have been prepared in accordance with
Financial Accounting Standards (PSAK).
The audit work covers general and comprehensive audit,
compliance audit, PKBL report audit, the Company’s
performance audit for fiscal year 2010, and a review on
internal control structure with identification of weaknesses
carrying potential problems, for which recommendations for
improvement are to be provided.
The audit fees charged for Fiscal Year 2010 amounted to
Rp 2.057 billion.
102 103PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
102 103PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Dari hasil audit yang dilakukan oleh KAP HLB Hadori
Sugiarto Adi & Rekan, dihasilkan bahwa Laporan Keuangan
konsolidasian PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
mendapatkan opini wajar dalam semua hal yang material.
Hasil itu tertuang dalam laporan No. 027/LA-PL.II/V/11
tanggal 11 Mei 2011.
Kantor Akuntan Publik tersebut juga ditunjuk sebagai
Auditor Independen untuk melakukan audit atas Kepatuhan
terdapat Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku
sebagaimana Laporan Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-undanganan tahun 2010 dituangkan dalam
laporan nomor 027A/LA-PL.II/KP/V/11 tanggal 11 Mei
2011 dan audit terhadap Laporan Kepatuhan terhadap
Pengendalian Intern tahun 2010 dituangkan dalam laporan
nomor 027B/LA-PL.II/PI/V/11 tanggal 11 Mei 2011.
PERMASALAHAN HUKUM
Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata
dan pidana yang dihadapi Perseroan selama periode tahun
laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Perseroan
terlibat dalam berbagai kasus hukum tertentu, baik sebagai
penuntut maupun pihak yang dituntut dengan pihak ketiga
maupun kekayaan Perseroan. Permasalahan hukum yang
dihadapi Perseroan selama tahun 2010 adalah sebanyak 11
perkara dengan status sebagai berikut:
Permasalahan HukumJumlah
Legal Issues Perdata PHI
Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap)
1 1 Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap)
Dalam proses penyelesaian 7 2 Dalam proses penyelesaian
Jumlah 8 3 Total
Kasus hukum signifikan per 31 Desember 2010 adalah
sebagai berikut:
a. Terdapat bagian dari lahan milik Perusahaan seluas
763.272 m2 di Sungai Lais dan Sungai Selincah
Palembang yang tumpang tindih kepemilikannya
dengan PT Pertamina (Persero) UP III Plaju Palembang,
dimana di atas lahan tersebut telah diusahakan oleh
Perseroan untuk kegiatan kepelabuhan antara lain untuk
dermaga Pelabuhan Perahu Layar, Galangan Kapal/
Dok PUSKOPELRA, Fasilitas Tanki Timbun CPO bekerja
sama dengan PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk.,
fasilitas umum gerbang dan jalan serta lahan yang siap
dipasarkan kepada mitra usaha/investor.
b. Gugatan dari PT Pelayaran Tresnamuda Sejati
(PT TMS). Penggugat mengklaim telah melakukan
kelebihan pembayaran kepada PT Pelindo II sejak
tahun 2005 sampai dengan Februari 2009 atas aktivitas
muat petikemas di Pelabuhan Panjang yang dilengkapi
The audit by HLB KAP Hadori Sugiarto Adi & Co, states that
the consolidated Financial Statements of Indonesia Port
Corporation II deserves a fair opinion in all material aspects.
The results are contained in Report No. 027/LA-PL.II/V/11
dated May 11, 2011.
The Public Accountant Firm was also appointed as an
Independent Auditor to conduct an audit on the Company’s
Compliance with prevailing Regulations referring to the
Report of Compliance with prevailing rules and regulations in
2010 as stated in the report number 027A/LA-PL.II/KP/V / 11
dated May 11, 2011 and audits on the Report of Compliance
with Internal Control in 2010 as stated in the report number
027B/LA-PL.II/PI/V/11 dated May 11, 2011.
LEGAL ISSUES
Corporate Legal issues refer to civil and criminal legal issues
still faced by the Company within the period of the Annual
Report and have been filed in legal processes. The Company
was involved in certain legal cases, both as plaintiff and
defendant against third parties or for cases in regards to the
Company’s assets. Corporate Legal issues encountered 11
cases during 2010 with the following details:
Major legal cases as per December 31, 2010 are:
a. There are parts of the Company’s land area of 763,272
m2 in Sungai Lais and Sungai Selincah Palembang
overlapping in ownership with PT Pertamina (Limited)
UP III Plaju Palembang which had been utilized by the
Company for seaport business activities such as Docks
for Sailboats, Dockyard/ PUSKOPELRA Dock, CPO
stacking Tank Facility in cooperation with PT PP London
Sumatra Indonesia Tbk, public facilities of gates, roads
and land area ready to be marketed to business partners/
investors.
b. A Lawsuit from PT Tresnamuda Sejati (PT TMS). The
plaintiff claimed to have made excess payments to
PT Pelindo II during a period of 2005 through February
2009 for container loading activities at the Port of Pajang
documented with PEB documents (Export Declaration)
102 103PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II102 103PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
dokumen PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) dengan
nilai USD 1.231.559,75 dan aktivitas muat petikemas
tanpa dokumen PEB dalam wilayah Pabean (Barang
Antar Pulau) dengan nilai USD 1.585.946,62.
Putusan Pengadilan
Gugatan tersebut telah dibatalkan sebagian oleh
Pengadilan Negeri dan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi.
Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan kasasi di
Mahkamah Agung.
c. Tanah HPL Cabang Pelabuhan Bengkulu yang dikuasai
oleh masyarakat. Bagian tanah HPL milik PT Pelindo II
seluas +/- 45 Ha dari total tanah HPL seluas 1.200 Ha
ditanami kelapa sawit oleh penduduk. Sesuai master
plan Cabang Pelabuhan Bengkulu, lokasi tersebut akan
digunakan untuk pembangunan terminal petikemas.
PT Pelindo II akan mengosongkan tanah HPL tersebut
secara bertahap. Dan untuk pelaksanaannya telah
dilakukan pembahasan dengan melibatkan instansi
terkait.
ETIKA PERUSAHAAN
Perseroan telah memiliki panduan berupa Etika Perusahaan
yang diterapkan bagi setiap elemen yang terlibat di
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai perangkat
nilai, serta telah menjadi prinsip dan dasar yang memandu
hubungan di antara manajemen dan karyawan serta
bagaimana Persero hubungan dengan para pemangku
kepentingan (stakeholder) dalam berbisnis.
Melalui penerapan Etika Perusahaan diharapkan dapat
mendukung implementasi Tata Kelola Perusahaan yang sehat
serta menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya perusahaan.
Berdasarkan nilai-nilai budaya perusahaan serta prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan telah
menyusun Etika Perilaku setiap elemen yang terlibat di
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai perangkat
nilai. Semua pihak wajib mentaati dan menjalankan etika ini
dengan sebaik-baiknya dalam melaksanakan kegiatan.
Di tahun 2010, Perseroan telah membentuk Tim Persiapan
Implementasi Budaya Perusahaan sebagaimana SK Direksi
No. UM.338/2/5/PI.II.10 tanggal 20 April 2010 dan Surat
Perintah Direksi nomor KP412/9/16/PI/II-10 tanggal 29
April 2010 tentang Tim Pembantu Persiapan Implementasi
Budaya Perseroan untuk menindaklanjuti hasil identifikasi
dan pembangunan budaya perusahaan yang dilakukan oleh
LM-PPM.
Di tahun 2010, telah pula disusun pedoman transformasi
budaya perusahaan yang berisi ruang lingkup, tahapan,
tata kala dan elemen-elemen pembentukan budaya
perusahaan yang berorientasi pasar.
with a value of USD 1,231,559.75 and container loading
activities without PEB document in the Custom area
(Inter Island- Goods) with a value of USD 1,585,946.62.
The Verdict
Part of the lawsuit was dismissed by the State Court and
strengthened by the High Court. This case is currently
under the process of cassation at the Supreme Court.
c. Bengkulu seaport Branch has land recently in unsolicited
use by neighboring society. A portion of HPL land owned
by PT Pelindo II covering +/- 45 ha of total area of 1,200
ha is currently planted with palm trees by residents living
nearby. According to the master plan of Seaport Branch
of Bengkulu, the area will be used for future container
terminals. PT Pelindo II will empty the HPL land in phases.
On such process, discussions have been done involving
relevant agencies.
CORPORATE ETHICS
The Company has instituted Corporate Ethics Guidelines
applicable through all business areas of PT Pelabuhan
Indonesia II (Company), serving as a set of values about how
relationships between management and its employees and
its stakeholders are to be conducted.
Hence, a proper implementation of Corporate Ethics is relied
upon to support sound Good Corporate Governance (GCG)
and is expected to develop into a unique corporate culture.
The Company has also formulated Conduct Principles as a
set of values for every element of PT Pelabuhan Indonesia II
based on both GCG principles and corporate culture values.
All parties within the Company’s business shall comply with
these ethics in pursuing their daily work activities.
In 2010, the Company established a Corporate Culture
Implementation Preparation Team pursuant to Directors
Decree No. UM.338/2/5/PI.II.10 dated April 20, 2010 and
Directors Warrant No. KP412/9/16/PI/II-10 dated April
29, 2010 regarding Corporate Culture Implementation
Preparation Supporting Team in order to follow up corporate
culture’s identification and development conducted by LM-
PPM.
In 2010, the corporate culture transformation guideline was
finalized containing a market-oriented scope, phases, time
frame and elements of corporate culture building.
104 105PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
104 105PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Selain itu, selama 2010, telah dilaksanakan pembahasan
elemen-elemen penciptaan transformasi budaya perusahaan
yang benrorientasi pasar (market) dengan learning point
yang akan dicapai sebagai langkah persiapan implementasi
budaya perusahaan. Hal ini sejalan dengan penetapan visi
perusahaan yang baru, yang berdasarkan pada SK Direksi
No. HK 56/3/16/PI.II.08.
Secara garis besar, isi Etika Usaha dan Etika Kerja meliputi:
1. Etika Usaha, yang terdiri dari:
1. Umum
a) Manajemen wajib menemu-kenali para pihak
yang berkepentingan dari kelompok karyawan,
pelanggan, mitra usaha, pesaing, pemasok
masyarakat, lingkungan, regulator dan lembaga
lembaga lain yang berkaitan dengan usaha
perusahaan.
b) Manajemen harus menghormati hak-hak
pihak-pihak yang berkepentingan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan/atau berdasarkan kontrak yang dibuat oleh
Perseroan dengan mereka.
c) Manajemen memberikan kesempatan kepada
pihak pihak yang berkepentingan untuk
memantau dan memberikan usulan mengenai
pemenuhan haknya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
2. Karyawan
Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan
karyawan, Perusahan menghormati hak azasi serta
hak dan kewajiban karyawan sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
3. Pelanggan
Dalam pelayanan kepada pelanggan, Perseroan
memenuhi komitmennya dari segi perhatian, harga,
kualitas, waktu, dan keamanan yang setara sesuai
dengan standar pelayanan yang berlaku.
4. Mitra usaha
Dalam bekerja sama dengan Mitra Usaha,
Perusahaan menuangkan semua kesepakatan dalam
suatu dokumen tertulis yang disusun berdasarkan
itikad baik dan saling menguntungkan.
5. Pesaing
Dalam melaksanakan persaingan usaha, Perseroan
menjaga terciptanya persaingan yang adil, sehat,
dan transparan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
6. Pemasok
Dalam pengadaan barang dan atau jasa, Perseroan
melakukan tender terbuka secara transparan, dan
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
During 2010, the Company as well conducted discussions
on elements of the market-oriented corporate culture with
specified learning points to be achieved as a preparatory
measure towards corporate culture implementation. This is in
line with the establishment of the Company’s new corporate
vision pursuant to Directors Decree No. HK 56/3/16/PI.II.08.
Broadly, the contents of the Work Ethics and Business Ethics
include:
1. Business Ethics, consists of:
1. General
a) Management must identify interested parties
amongst its employees, customers, business
partners, competitors, supplier, society,
environment, regulators and other bodies which
are connected with the Company’s business.
b) Management shall respect the rights of all
concerned parties under prevailing rules and
regulations and/or contracts agreed by both the
said parties and the Company.
c) Management provides equal opportunities to
the concerned parties to monitor and make
suggestions regarding the fulfillment of their
rights under prevailing rules and regulations.
2. Employees
In building sound industrial relationships with its
employees, the Company respects employees’ human
rights and obligations under prevailing rules and
regulations.
3. Customers
In serving customers, the Company shall fulfill its
commitments in terms of commensurate attention, price,
quality, time, and security in accordance with acceptable
service standards.
4. Business partners
In collaborations with Business Partners, the Company
outlines all agreements in written documents based on
good intentions and mutual benefit.
5. Competitors
The Company always prioritize fairness, soundness
and transparency towards business competition under
prevailing rules and regulations.
6. Suppliers
In goods and or service procurements, the Company
conducts open, transparent, and accountable tenders
pursuant to prevailing rules and regulations.
104 105PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II104 105PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
7. Lingkungan
Dalam berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan
pelabuhan, Perseroan turut serta memelihara
lingkungan hidup yang bersih dan sehat, serta
membangun dan membina hubungan serasi dan
harmonis dengan masyarakat disekitar tempat
kegiatan Perseroan.
8. Regulator dan institusi terkait
Dalam berinteraksi dengan regulator dan lembaga
lembaga lain yang berkaitan dengan usahanya
menjalin hubungan yang harmonis dan konstruktif
atas dasar kejujuran dan saling menghormati dengan
mengutamakan kepentingan bersama.
2. Etika Kerja
1. Setiap Pimpinan Perseroan selalu terbuka untuk
berkomunikasi dengan bawahannya, berkoordinasi
dengan unit lain, berusaha untuk menjadi suri
tauladan bagi pegawai di unit kerjanya dalam etos
kerja yang kuat, proaktif dan integritas yang tinggi
berperilaku baik serta membina para bawahan
melalui:
a. Penciptaan suasana kerja yang sehat
b. Pemberian penghargaan terhadap pegawai yang
berprestasi
c. Penyeimbangan antara hak dan kewajiban
masing masing
d. Penghormatan terhadap hak azasi manusia
2. Pimpinan dan seluruh pegawai Perseroan menyadari
bahwa agar Perseroan dapat bertahan, tumbuh
dan berkembang serta unggul dalam semua aspek
lingkungan usaha yang sangat cepat berubah dan
persaingan usaha yang ketat, menuntut sumber
daya manusia yang kompeten, taat azas dan nilai
yang dianut oleh Perseroan, karena pelanggaran
terhadap azas dan nilai tersebut akan merugikan
Perseroan. Untuk itu pimpinan dan seluruh pegawai
selalu bersedia untuk:
a. Memfokuskan semua usaha untuk kemajuan dan
perkembangan Perseroan.
b. Menghindari perilaku Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN) yang tidak sehat dan merugikan
Perseroan.
c. Berani mengambil keputusan dan bertindak serta
siap menerima risiko atas keputusan tersebut.
d. Saling mengingatkan sesama pegawai, Direksi
dan Dewan Komisaris akan tekad ini.
e. Berbesar hati apabila menerima kritik.
3. Pimpinan dan seluruh pegawai Perseroan sadar
bahwa keberhasilan Perseroan ditentukan oleh sikap
profesional setiap pemangku jabatan, oleh karena
itu penempatan pegawai di PT Pelabuhan Indonesia
II (Persero), selalu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
7. The Environment
The Company preserves clean and healthy living
environments while building and fostering neat
and harmonious relationships with the surrounding
communities in which it operates.
8. Regulators and Related Institutions
In interacting with regulators and other relevant institutions
within its scope of business, the Company establishes
well-maintained, harmonious and constructive relations
with the priority on honesty and mutual respect.
2. Work Ethics
1. Every Company’s Manager is always open to
communicate with his subordinates, coordinate with
other units, become role models in his/her work
unit with a strong, inspired, proactive and highly
integrated work ethic, showing good attitudes as
well as nurturing their subordinates through:
a. Healthy working atmosphere
b. Appreciation to outstanding employees
c. Proper balance of rights and obligations
d. Human rights recognition
2. Leaders and all employees of the Company are aware
that in order to survive, grow, develop and excel in
the scope of rapidly changing and highly competitive
businesses, there needs to be competent human
resources, obedience to the principles and values
espoused by the Company, because offenses
against such principles and values are detrimental to
the Company. Thus, leaders and all employees are
always willing to:
a. Focus all efforts for the Company’s advancement
and development.
b. Refuse all conduct of Corruption, Collusion and
Nepotism (KKN), as unhealthy and detrimental to
the Company.
c. Be encouraged to make decisions and take
action and be responsible for all risks therein.
d. Remind fellow employees, Board of Directors and
Commissioners about this strong determination.
e. Stay heartened towards criticism.
3. Corporate leaders and all employees are aware
that the Company’s success depends highly on
professional attitudes in every function; therefore, job
assignments at Indonesia Port Corporation II, always
consider the following:
106 107PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
106 107PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
a. Suatu jabatan dibentuk karena adanya kebutuhan
riil organisasi.
b. Setiap jabatan menuntut moral yang tinggi serta
kompetensi yang sesuai untuk jabatan tersebut.
c. Setiap penunjukan jabatan selalu didasari oleh
kriteria yang jelas dan proses seleksi yang fair
dan transparan.
d. Setiap jabatan menuntut peningkatan kompetensi
melalui pembelajaran yang berkesinambungan.
4. Pimpinan dan seluruh pegawai Perseroan sadar
bahwa kelangsungan hidup Perseroan sangat
ditentukan oleh kesetiaan pelanggan dan untuk
menjadi Perseroan yang terpercaya bagi pelanggan
memerlukan:
a. Sikap mental yang baik dan pantang menyerah,
siap melayani secara prima sampai pada tingkat
kepuasan pelanggan.
b. Sikap wirausaha yang inovatif dan kreatif
c. Menghilangkan perilaku birokrat yang arogan
d. Penyelesaian masalah diutamakan secara
musyawarah dan saling menguntungkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
5. Pimpinan dan pegawai Perseroan sadar bahwa
efektivitas dan efisiensi di segala bidang kegiatan
sangat menentukan hasil usaha Perseroan. Untuk itu
dalam mengelola Perusahaan diperlukan:
a. Kemampuan menetapkan skala prioritas yang
paling menguntungkan Perseroan.
b. Sikap untuk tidak melakukan pemborosan
sumber daya Perseroan terutama dana, waktu
dan tenaga.
6. Pimpinan dan seluruh pegawai Perseroan
menghindari setiap perilaku yang tidak terpuji,
termasuk:
a. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
b. Benturan kepentingan antara kepentingan
Perseroan dan kepentingan pribadi
c. Menerima hadiah dan pemberian dari siapapun
yang patut diduga dapat mempengaruhi
kemandirian dalam pengambilan keputusan.
d. Dalam hal penerimaan hadiah yang tidak dapat
dihindari, maka diwajibkan untuk melaporkan
kepada Satuan Pengawas Intern dan Sekretaris
Perusahaan yang bertugas mengawasi dan
mengkoordinasikan pelaksanaan GCG yang
untuk selanjutnya melalui mekanisme yang
transparan akan disalurkan kepada lembaga/
yayasan sosial.
7. Pimpinan dan seluruh pegawai Perusahaan dilarang
untuk:
a. A function is established when corporate need
for such task emerges
b. Every function requires both high morale and
appropriate competencies.
c. Every job assignment is based on clear criteria
and done through a fair and transparent
procedure.
d. Every function requires improved competence
through continuous learning.
4. Corporate leaders and all employees are aware that
the Company’s survival is principally dependant
upon customer loyalty, and to maintain trust from
customers it requires:
a. Good and persistent mental attitude, ready to
excellently serve up to customer satisfaction.
b. Innovative and creative entrepreneurial mindset
c. Elimination of all arrogant bureaucrat behaviors
d. Problem solving preferences through mutually
benefiting consensuses pursuant to prevailing
rules and regulations.
5. Company leaders and employees are aware that the
effectiveness and efficiency in all areas of activities
generate optimum business results. Hence, corporate
management requires for itself:
a. Ability to set priority scale for optimum corporate
profitability.
b. Habit of avoiding inefficiencies, especially in
corporate finances, time and energy.
6. Leadership and all employees of the Company are to
keep away from any unworthy behavior including:
a. Corruption, Collusion and Nepotism
b. Conflicts of interest between the corporation and
personal interests
c. Receiving prizes and gifts from any person
reasonably suspected to affect employees’
independency in decision making.
d. In case of such acceptance of gifts can not be
avoided, any function is required to report to
the Internal Supervisory Unit and Corporate
Secretary in charge of overseeing and
coordinating GCG implementation to, through
transparent mechanism, finally distributing such
gifts to social foundations/institutions.
7. Corporate leaders and all employees are not allowed
to:
106 107PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II106 107PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
a. Mengumpulkan atau membentuk dana taktis (off
balance sheet/own account transactions) dari
sumber manapun.
b. Membiayai/mengeluarkan dana melalui dana
taktis untuk keperluan apapun.
DONASI
Dalam etika kerja dan etika usaha tersebut juga diatur
mengenai pemberian donasi, yakni sebagai berikut:
1. Dalam batas kepatutan, donasi untuk tujuan amal dapat
dibenarkan.
2. Donasi untuk tujuan lain hanya boleh dilakukan bila
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Perseroan tidak diperkenankan memberikan dana,
aset, atau keuntungan Perseroan untuk kepentingan
donasi politik kepada seorang atau lebih calon anggota/
anggota badan legislatif kecuali dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Politik
Perseroan tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak
memberikan donasi untuk kepentingan politik. Sebaliknya,
kepedulian yang tinggi terhadap masalah sosial dan
lingkungan hidup merupakan bagian penting dari tugas
dan tanggung jawab Perusahaan terhadap masyarakat
yang dilaksanakan melalui program pelestarian alam dan
pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Kegiatan Sosialisasi GCG
Perseroan senantiasa secara berkala melakukan sosialisasi
terhadap penerapan Good Corporate Governance agar setiap
karyawan Perseroan menyadari pentingnya pelaksanaan
GCG dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. Sosialisasi
telah dilakukan terhadap seluruh karyawan pada segenap
tingkatan pada setiap kesempatan internal.
RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis Perseroan disusun sesuai dengan visi dan
misi perusahaan dalam bentuk Master Plan, Rencana Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran
perusahaan dan penanganan risiko sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, mengacu pada Undang Undang nomor 19
TAhun 2003 tentang Badan Umum Milik Negara (BUMN).
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Perseroan
untuk tahun 2009-2013 telah disahkan oleh Menteri Negara
BUMN sebagaimana surat No. S-319/MBU/2009 tanggal
11 Mei 2009. Sedangkan Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan tahun 2010 disusun oleh Direksi secara
komprehensif, terukur, memperhatikan penanganan
risiko yang mungkin bisa terjadi serta memperhatikan
faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi
kelangsungan usaha Perseroan, dan disetujui dan
a. Collect or form tactical funds (off-balance sheet/
own account transactions) from any source.
b. Finance/distribute funds through tactical funds
for any purpose.
DONATION
In work ethics and business ethics, donations are also
regulated through the following:
1. When still deemed appropriate, donations for charitable
purposes are justified.
2. Donations for other purposes should only be distributed
when in compliance with prevailing regulations.
3. The Company shall not provide funds, assets, or
earnings of the Company for political donations to one
or more prospective/legislature members unless done in
accordance with prevailing rules and regulations.
Distributing Funds to Social and Political Activities
The Company does not engage in political activity neither
does it give donations for political purposes. Conversely,
social and environmental issues have become both major
corporate interests and important duties and responsibilities
of the Company to the public and are actualized through
programs in nature preservation as well as Partnerships and
Community Development.
GCG Socialization Activities
The Company periodically disseminates GCG implementation
to inspire employees about its importance in their day-to-
day work. GCG socialization has been conducted with all
employees at every level and at every suitable opportunity.
STRATEGIC PLAN
In line with Company vision and mission, the Company’s
Corporate Strategic Plan is translated into a Master Plan,
Corporate Long Term Plan (RJPP), Work and Budget Plan,
and Risk Management approach, all pursuant to prevailing
rules and regulations, particularly referring to Law No. 19
2003 on State-Owned Enterprises (BUMN).
The Company’s Corporate Long-Term Plan (RJPP) for
2009-2013 was approved by the Minister of State Owned
Enterprises with Decree No. S-319/MBU/2009 dated
May 11, 2009. Meanwhile, Work and Budget Plan for 2010
was prepared by the Company’s BOD in a comprehensive,
scalable way after much attention to potential risk
handling and focuses on major external and internal factors
affecting the Company’s business sustainability, and
was eventually approved and ratified by an Extraordinary
108 109PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
108 109PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
disahkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
tanggal 17 Januari 2011.
Untuk tahun 2010, PT Pelindo II telah menentukan arah bisnis
yang jelas dengan menetapkan target hasil usaha yang optimis
dan realistis, menyempurnakan dan melengkapi kebijakan-
kebijakan strategis. Beberapa kebijakan manajemen yang
berkaitan dengan pelaksanaan GCG yang dikembangkan
pada tahun 2010, diantaranya adalah Penyempurnaan
beberapa Standard Operations Procedures (SOP) Perseroan,
antara lain:
a. SOP Sistem manajemen SDM yang berbasis
kompetensi
b. SOP kebijakan, sistem dan prosedur manajemen SDM
c. Kajian sistem Remunerasi
d. SOP IT Governance
e. Penataan akun keuangan
f. Penyempurnaan SIM Perpajakan yang terintegrasi
g. Penyusunan Pedoman Aktiva Tetap
h. Program e-office
i. Sistem aplikasi tindak lanjut temuan
j. Pengembangan e-procurement
k. Implementasi e-auction
Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan Rencana Bisnis Perusahaan dan secara
semesteran melaporkan monitoring terhadap Rencana Bisnis
tersebut kepada Pemegang saham sebagaimana dalam
risalah Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Juni 2010
yang mengesahkan Laporan Tahunan dan mengesahkan
Perhitungan Tahunan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Tahun Buku 2009.
Sekretaris PerusahaanSesuai dengan ketentuan mengenai kewajiban pengungkapan
informasi perusahaan, sejak tahun 1998 manajemen
telah membentuk struktur jabatan Sekretaris Perusahaan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. HK.56/5/13/PI.II-
09 tanggal 15 Oktober 2009 mengenai Struktur Organisasi
Perseroan yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai
penghubung (Liaison Officer) antara Perusahaan dengan
Pemegang Saham, regulator, lembaga lain dan publik, serta
sebagai penanggung jawab sekretariat perusahaan maupun
sekretaris Direksi untuk menata usahakan dokumen-
dokumen Perseroan.
Dalam pelaksanaannya, Sekretaris Perusahaan bertanggung
jawab untuk menyeleksi dan merekomendasi jenis-jenis
informasi yang relevan untuk dipublikasikan maupun
diedarkan di kalangan internal Perseroan sekaligus
merencanakan dan melaksanakan hubungan dengan media
massa.
General Meeting of Shareholders dated January 17, 2011.
Entering 2010, PT Pelindo II had set clear business objectives
with optimistic yet realistic targets associated with strategic
policy updates and improvements. Management policies
relating to GCG implementation developed in 2010 include
Standard Operations Procedures (SOP) improvements,
among others:
a. Competency-based HR management SOP System
b. Policy SOP, human resource management systems and
procedures
c. Remuneration system study
d. Governance SOP IT
e. Financial Accounts Structuring
f. Integrated SIM Taxation Improvement
g. Preparation of Fixed Asset Guidelines
h. e-office Program
i. Findings follow-up Application system
j. e-procurement Development
k. e-auction Implementation
The Company’s Board of Commissioners had supervised the
implementation of the Corporate Business Plan and semi-
annually reported such Business Plan monitoring to the
shareholders pursuant to the Minutes of the General Meeting
of Shareholders dated June 30, 2010, which approved the
Annual Report and the annual reckoning of Indonesia Port
Corporation II (Persero) for Fiscal Year 2009.
Corporate SecretaryPursuant to provisions regarding obligatory corporate
information disclosures, the management has, since 1998,
operated a Corporate Secretary structural position in
accordance with Directors’ Decree No. HK.56/5/13/PI.II-09
dated October 15, 2009 regarding Organizational Structures
that directly report to the President Director. The Corporate
Secretary serves as liaison (Liaison Officer) between the
Company and shareholders, regulators, other agencies and
the public, and is responsible for corporate secretariat issues
while also functioning as secretary to the BOD in corporate
document administration.
In practice, the Corporate Secretary is responsible for
selecting and recommending all relevant information to be
internally published and circulated while also planning and
maintaining good accesses to the media.
108 109PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II108 109PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab dalam
urusan hubungan dengan pemegang saham seperti
perencanaan dan penyelenggaraan RUPS serta berhubungan
dengan lembaga lain. Selain itu Sekretaris Perusahaan juga
mewakili Perseroan dalam berhubungan dengan regulator,
lembaga atau asosiasi lain yang berkaitan dengan kegiatan
Perseroan.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) juga tidak
luput menjadi tanggung jawab Sekretaris Perusahaan, seperti
mengkoordinasikan dan mengadministrasikan pelaksanaan
GCG pada level manajemen di lingkungan PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero).
Aspek governance pelaksanaan peran Sekretaris
Perusahaan dinilai dengan menggunakan 2 (dua) indikator
yang pemenuhannya mencerminkan best practices
penerapan GCG, yaitu kelengkapan pendukung keberhasilan
pelaksanaan tugasnya dan pelaksanaan tugas dan
fungsinya sebagai Sekretaris Perusahaan. Berdasarkan hasil
assessments GCG yang dilakukan tahun 2010 terhadap
indikator tersebut, penerapannya masuk dalam kategori
SANGAT BAIK dengan skor 2,91 dari skor maksimal 3,00
atau mencapai 97,00% meningkat 14,11% atau 0,36 point
dari penilaian GCG tahun 2009 dengan skor 2,55.
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Rima Novianti. Riwayat
singkat dari Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada
halaman 209.
Pengungkapan Informasi Perusahaan
Berdasarkan hasil aspek governance pelaksanaan
pengungkapan informasi (disclosure) dinilai dengan
menggunakan 3 (tiga) indikator yang pemenuhannya
mencerminkan best practices penerapan GCG. Penerapan
prinsip ini meliputi beberapa aspek antara lain:
1. Laporan Keuangan yang harus mengungkapkan semua
informasi keuangan yang material, prinsip, dan kebijakan
akuntansi yang digunakan serta audit harus dilakukan
oleh auditor yang independen;
2. Penyampaian informasi lainnya kepada publik sesuai
prosedur keterbukaan informasi yang harus dilakukan
secara tepat waktu;
3. Adanya akses berupa kemudahan untuk memperoleh
informasi yang disajikan tersebut.
Sebagai pemenuhan atas kewajiban pengungkapan informasi
perusahaan, sepanjang tahun 2010 Sekretaris Perusahaan
telah mengkomunikasikan informasi material mengenai
aktivitas Perseroan dan kinerja Perseroan. Hal tersebut
juga sejalan dengan niat Perseroan untuk menyampaikan
informasi secara terbuka kepada masyarakat.
Adapun media yang dipergunakan sebagai sarana
pengungkapan informasi perusahaan adalah sebagai
berikut:
The Corporate Secretary is also responsible for all issues
regarding shareholders such as planning and coordinating a
GMS and for maintaining relations with other institutions. In
addition, the Corporate Secretary represents the Company in
dealing with regulators, associations or institutes that relate
to the Company’s activities.
Good Corporate Governance (GCG) implementations is
also part of the Corporate Secretary’s responsibilities as
confirmed in the coordinative and administrative roles
on GCG implementation at management level within
Indonesia Port Corporation II.
Governance aspects of the Corporate Secretary are assessed
using 2 (two) indicators, whose fulfillment shall portray GCG
best practices implementation, namely comprehensive
instruments for successful task implementation, and the
implementations of tasks and duties as Corporate Secretary.
Based on the GCG assessments conducted in 2010
against these indicators, the Corporate Secretarial task
implementation falls into EXCELLENT category scoring 2.91
of a maximum score of 3.00 or achieving 97.00%, and shows
a 14.11%, or 0.36 point, increase from the GCG assessment
in 2009 scoring 2.55.
Corporate Secretary position is now held by Rima Novianti.
A brief biography of the Corporate Secretary can be seen on
page 209 of this Annual Report.
Corporate Information Disclosure
Based on governance results, information disclosure
implementation (disclosure) is assessed using three (3)
indicators, whose fulfillments reflect GCG best practices
implementation. Application of this principle involves several
aspects, among others:
1. Financial reports that should disclose all material financial
information, principles and accounting policies currently
applied and must be audited by an independent auditor;
2. Other information disclosures to the public comply with
information openness procedures that must be done in a
timely manner;
3. Easy access to such information is available.
To fulfill the obligatory requirement to convey corporate
information, throughout 2010, the Corporate Secretary was
communicating material information about the Company’s
activities and performance. This too furthers the Company’s
best intention to convey information openly to the public.
The media used as a means of corporate information
disclosureare as follows:
110 111PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
110 111PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Di tahun 2010, PT Pelabuhan Indonesia II telah menerbitkan
iklan publikasi/pengumuman sebagai bentuk transparansi
kepada masyarakat yang diumumkan melalui media cetak.
Keterbukaan informasi yang disampaikan melalui media
massa pada tahun 2010:
Perihal Tanggal Media Cetak
Printed MediaDate Description
Iklan Laporan Keuangan Tahun 2009 18 Agustus 2010 Media Indonesia August 18, 2010 2009 Financial Statement Ad
Iklan Laporan Keuangan Tahun 2009 18 Agustus 2010 Bisnis Indonesia August 18, 2010 2009 Financial Statement Ad
Press Release
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) secara berkala juga
menerbitkan siaran pers dalam rangka mengkomunikasikan
aktivitas dan kinerja Perseroan. Di tahun 2010, PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) telah menerbitkan sebanyak 8 (delapan)
siaran pers.
Adapun daftar siaran pers yang diterbitkan pada tahun 2010,
adalah sebagai berikut:
No Tanggal Date Peristiwa Events
1. 30 April 2010 April 30, 2010Pelindo II Siap Antisipasi Rencana Mogok
Kerja Pekerja Terminal Petikemas Koja
Pelindo II ready to anticipate Labor Strike
at Koja Container Port
2. 3 Mei 2010 May 3, 2010Pelatihan Mekanik Sepeda Motor bagi
Warga Kurang Mampu di Jakarta Utara
Motorbike mechanic training for
underprivileged residents of North Jakarta
3. 25 Mei 2010 May 25, 2010Pelabuhan Tanjung Priok Tetap Beroperasi
Meski Dilanda Demo Pekerja TPK Koja
Port of Tanjung Priok kept operating
despite Koja Labor Demo
4. 26 Mei 2010 May 26, 2010
Unjuk Rasa Pekerja TPK Koja Tidak
Pengaruhi Pelayanan Bongkar-Muat di
Pelabuhan Tanjung Priok
Labor Demo Koja Container Port ddi not
affect stevedoring activities at Port of
Tanjung priok
5. 26 Mei 2010 May 26, 2010Pelabuhan Tanjung Priok Melayani Lebih
dari 90% Ekspor Impor Nasional
Port of Tanjung Priok served more than
90% of National Exports/Imports
6. 17 Juni 2010 June 17, 2010 Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Port of Tanjung Priok Development
7. 31 Agustus 2010 August 31, 2010Pelabuhan Indonesia II Selenggarakan Pasar
MurahPelindo II held Thrift Market
8. 7 September 2010 September 7, 2010Pelindo II, Anak Perusahaan dan Afiliasi
Sediakan 26 Bis Mudik Gratis
Pelindo II, subsidiaries, and associates
provided Mudik Gratis
Laporan Tahunan
Perseroan juga telah menyampaikan Laporan Tahunan
kepada pihak-pihak sebagaimana diatur dalam sejumlah
peraturan dan ketentuan yakni Undang Undang No. 40 Tahun
2007 dan lain ketentuan lainnya. Untuk pertama kalinya,
sebagai wujud pelaksanaan keterbukaan, Laporan Tahunan
Tahun 2010 ini, Perseroan berpartisipasi dalam Annual Report
Award yang di selenggarakan atas kerja sama BAPEPAM-LK
dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank
Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan
Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia.
In 2010, PT Pelabuhan Indonesia II issued publication ads/
announcements to the public via print media pertaining to
its transparency.
Keterbukaan informasi yang disampaikan melalui media
massa pada tahun 2010:
Press Release
Indonesia Port Corporation II also regularly publishes
press releases in order to communicate its activities and
performance. In 2010, Indonesia Port Corporation II published
8 (eight) press releases.
The list of press releases issued in 2010 is as follows:
Annual Report
The Company has also submitted its Annual Reports to
concerned parties as stipulated in a number of rules and
regulations, particularly Law No. 40 2007. As its approach
towards openness, the Company took its initial participation
in the Annual Report Awards held by the BAPEPAM-LK
in cooperation with the Directorate General of Taxation,
the Ministry of State Owned Enterprises, Bank Indonesia,
Indonesia Stock Exchange, National Committee on
Governance, and the Indonesian Institute of Accountants.
110 111PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II110 111PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Website
www.inaport2.co.id
Kepatuhan terhadap pengungkapan informasi perusahaan,
khususnya dalam penyampaian sejumlah laporan dan
informasi penting lainnya yang harus dimuat dalam website,
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mengelola website
dengan alamat www.inaport2.co.id. Sekretaris Perusahaan
juga senantiasa meng-update situs web, www.inaport2.co.id,
situs portal internal, sebagai media penyebaran berbagai
informasi perusahaan termasuk laporan tahunan tahun-tahun
sebelumnya serta informasi lainnya yang mungkin berkaitan
dengan kepentingan karyawan Perseroan, komunitas
investor, dan masyarakat umum.
Selain website dimaksud, informasi tentang Perseroan juga
dapat diakses melalui portal BUMN online Pelindo II (http://
portal.bumn.go.id/pelindo2)
Komunikasi Internal
Memperhatikan bahwa setiap karyawan merupakan aset
yang berharga dalam upaya mencapai kinerja terbaik
dari Perseroan, Perseroan memandang penting untuk
menciptakan iklim komunikasi internal yang kondusif melalui
komunikasi dua arah yang disampaikan melalui berbagai
media komunikasi diantaranya adalah majalah “Transmoda”
dan newsletter “Info Komunika”.
Pelaksanaan Penanganan Pelanggan
Perseroan telah mengimplementasikan Service Level
Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) di
seluruh cabang melalui pernyataan SLG dan perikatan
kontrak SLA dengan pelanggan yang bersedia melalukan
perikatan. Implementasi SLA dan SLG ini dilaksanakan
dengan menyesuaikan kondisi fasilitas dan kemampuan
pelayanan masing-masing cabang. Di masa mendatang,
secara bertahap akan diupayakan perluasan cakupan
kegiatan pelayanan yang diberikan garansi dan peningkatan
jumlah pelanggan yang melakukan perikatan kontrak SLA.
Posisi pelaksanaan pada tahun 2010 adalah sebagai
berikut:
Cabang SLA dan SLG SLA and SLG Branch
Pelabuhan Tanjung Priok SLA dan SLG Pelayanan Kapal dan
Barang
SLA and SLG for Vessel and Goods
Services
Port of Tanjung Piok
Pelabuhan Panjang SLA dan SLG Pelayanan Kapal dan
Petikemas di TPK
SLA and SLG for Vessel Services
and Container Services at Container
Terminal (TPK)
Port of Panjang
Pelabuhan Palembang SLA dan SLG Pelayanan Kapal dan
Petikemas di TPK
SLA and SLG for Vessel Services
and Container Services at Container
Terminal (TPK)
Port of Palembang
Website
www.inaport2.co.id
To comply with corporate information disclosure policy,
especially in the delivery of a number of reports and other
important information deemed necessary for wider disclosure,
Indonesia Port Corporation II manages a website with the
address www.inaport2.co.id. The Corporate Secretary is
also constantly updating the website, www.inaport2.co.id, an
internal portal site, as a medium to communicate information
including the Company’s Annual Reports for previous years
as well as other information that might relate to the interests
of the Company’s employees, investors, and the public.
In addition to said website, information about the Company
can also be accessed via BUMN’s online portal Pelindo II
(http://portal.bumn.go.id/pelindo2)
Internal Communication
Understanding that every employee is a valuable asset
supportive of the best achievement of the the Company’s
overall performance, the Company sees an urgency in creating
a conducive internal atmosphere of two-way communication
conveyed through various communication media including
the magazine “Transmoda” and the newsletter “Community
Info”.
Customer Handling Implementation
The Company has implemented the mechanism for Service
Level Agreement (SLA) and Service Level Guarantee (SLG)
at all port branches, through SLG statements as well as SLA
contracts with customers who wished for such contracts.
The implementation of SLA and SLG is conducted in line with
available facilities and service capabilities at each respective
port branches. Going forward, the Company will gradually
extend the scope of guaranteed services as well as increase
the number of customers with SLA contracts.
Actual implementation in 2010 were as follows:
112 113PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
112 113PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Cabang SLA dan SLG SLA and SLG Branch
Pelabuhan Teluk Bayur SLG Pelayanan Petikemas dan SLA
Pelayanan Kapal
SLG for Container Services and SLA
for Vessel Services
Port of Teluk Bayur
Pelabuhan Pontianak SLG Pelayanan Petikemas dan SLA
Pelayanan Kapal
SLG for Container Services and SLA
for Vessel Services
Port of Pontianak
Pelabuhan Cirebon SLA & SLG Pelayanan Kapal dan
Bongkar Muat Usaha Terminal
SLA and SLG for Ship Services and
Terminal Stevedoring Production
Port of Cirebon
Pelabuhan Banten SLG Pelayanan Barang dan SLA
Pelayanan Kapal
SLG for Cargo Services and SLA for
Vessel Services
Port of Banten
Pelabuhan Sunda Kelapa SLA dan SLG Pelayanan Kapal dan
Barang
SLA and SLG for Vessel and Goods
Services
Port of Sunda Kelapa
Pelabuhan Jambi SLA dan SLG Pelayanan Kapal SLA and SLG for Vessel Services Port of Jambi
Pelabuhan Bengkulu SLA & SLG Pelayanan Kapal dan
Bongkar Muat Batu Bara
SLA and SLG for Vessel Services and
Coal Stevedoring Service
Port of Bengkulu
Pelabuhan Pangkal Balam SLA dan SLG Pelayanan Kapal dan
Barang
SLA and SLG for Vessel and Goods
Services
Port of Pangkal Balam
Pelabuhan Tanjung Pandan SLA dan SLG Pelayanan Kapal dan
Barang
SLA and SLG for Vessel and Goods
Services
Port of Tanjung Pandan
Survey Kepuasan Pelanggan
Dalam upaya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yang
menunjukkan akan adanya peningkatan kualitas pelayanan,
Perseroan secara berkala terus melakukan survey kepuasan
pelanggan, untuk kemudian diteruskan kepada Cabang-
Cabang Pelabuhan dan selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh
masing-masing unit usaha.
Kegiatan Survey kepuasan pelanggan yang dilakukan selama
tahun 2010, diantaranya meliputi:
1. Sosialisasi hasil survey kepuasan pelanggan ke cabang
cabang, unit TPT (Tanjung Priok Car Terminal) dan KSO
TPK Koja Sesuai surat No. HK.569/2/6/PI.II-2010 tanggal
14 Juli 2010 tentang hasil survey kepuasan pelanggan
dan vendor/supplier PT Pelindo II tahun 2009 untuk
tindak lanjut masing-masing unit usaha
2. Survey kepuasan pelanggan tahun 2010 yang
dilaksanakan bulan Januari 2011 sampai dengan Februari
2011 untuk KPI Kontrak Manajemen tahun 2010
3. Survey kepusan pelanggan cabang-cabang kelas I dan II
untuk pemenuhan ISO 9001:2008.
Customer Satisfaction Survey
In its efforts to continuously improve customer satisfaction
in support of all subsequent efforts to identify service quality
improvement, the Company periodically conducts customer
satisfaction surveys further forwarded to all seaport Branches
to be followed up by respective business units.
Customer satisfaction survey activities conducted during
2010 include:
1. Socialization of customer satisfaction survey findings
to the branches, TPT (Tanjung Priok Car Terminal) unit
and KSO Koja Container Port pursuant to the Decree
No.HK.569/2/6/PI.II-2010 dated July 14, 2010 about
the results of customer and vendor/supplier satisfaction
surveys of PT Pelindo II in 2009 to be followed up by
respective business units
2. 2010’s customer satisfaction survey conducted in
January 2011 through February 2011 for KPI Management
Contracts in 2010
3. Customer Satisfaction Survey on existing customers
of Class I and II Branches conducted for planned ISO
9001:2008 compliance.
112 113PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II112 113PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pengoperasian Service Center
Saat ini Perseroan juga sedang melakukan proses pengkajian
untuk pengoperasian Service Center dan dijadwalkan akan
segera dibuka pada tahun yang akan datang. Pengoperasian
Service Center tersebut didasarkan kepada Peraturan
Pemerintah No. 61/2009 tentang Kepelabuhan.
Hubungan Industrial
Perusahaan senantiasa berupaya untuk menjaga adanya
suatu hubungan yang harmonis dengan para karyawan
sebagai salah satu aset terpenting Perseroan. Hubungan
yang harmonis antara Perseroan dan karyawan diyakini
akan membawa dampak positif berupa suasana kerja yang
kondusif dan sekaligus rasa aman dan tenteram di sisi
karyawan dalam melakukan tugas dan pekerjaannya, yang
pada gilirannya akan sangat menunjang pencpaian target-
target kerja yang ditetapkan demi kemajuan Perusahaan.
Di lingkungan Perseroan, hubungan yang harmonis antara
Perseroan dan karyawan diwujudkan melalui hubungan
industrial dalam forum-forum bipartit antara Perseroan,
dalam hal ini pihak Manajemen, serta karyawan, yang diwakili
oleh organisasi Serikat Pekerja PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero). Forum-forum bipartit tersebut menyediakan jalur
komunikasi yang aktif dan dinamis dalam mensosialisasikan
program dan kebijakan Perseroan, menyalurkan aspirasi
karyawan, serta menjembatani perbedaan atau perselisihan
yang mungkin timbul.
Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis
antara pekerja dengan Perseroan, telah dimiliki Peraturan
Kerja Bersama (PKB) yang ditandatangani bersama antara
Serikat Pekerja Pelindo II dengan Manajemen Pelindo II
sebagaimana PKB No. HK.566/2/2/PI.II-08 dan 09/II/SK.SPPI.
II/08 pada tanggal 26 Februari 2008 yang telah tercatat di
Depnakertrans RI Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial
dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana Keputusan
No. KEP 57/PHIJSK/PKKAD/2009 tanggal 26 Mei 2009
tentang pendaftaran Perjanjian Kerja sama Bersama antara
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan Pengurus SP
Pelabuhan Indonesia II yang telah tercatat dengan No. 57/
pdf.3/PKB/V/2009.
Service Center Operations
Currently, the Company is also conducting reviews on
operations of Service Centers scheduled to commence
in the forthcoming year. Such Service Center operations
are pursuant to Government Regulation no. 61/2009 on
Harbors.
Industrial Relations
The Company strives to maintain harmonious relationships
with its employees, as they are one of its most important
assets. Harmonious relationship between the Company
and its employees is believed to generate positive impacts
actualized in favorable working atmospheres as well as safety
and secure feelings on the part of employees in performing
their work and tasks, which in turn will significantly support
employee target achievements set for future corporate
advancements.
Within the Company, a harmonious relationship between the
Company and its employees is realized through industrial
relations in bipartite forums between the Company, in this
referring to Management and employees represented by
Labor Union of Indonesia Port Corporation II. Bipartite forums
provide lines of active and dynamic communication in policy
and program dissemination, employee aspirations, while also
preventing potential disputes
In order to create harmonious relations between the
Company and its workers, a Joint Working Regulation (PKB)
was signed jointly by the Labor Union of Pelindo II and
Pelindo II Management as stipulated in PKB No. HK.566/2/2/
PI.II-08 and 09/II / SK.SPPI.II/08 on February 26, 2008 that
was registered at Depnakertrans RI Industrial Relationship
Development and Labor Social Security as stipulated in the
Decree No. KEP 57/PHIJSK/PKKAD/2009 dated May 26,
2009 about the registration of Joint Cooperation Agreements
between Indonesia Port Corporation II and Pelindo II SP
Administrator that was registered with registration No. 57/
pdf.3/PKB/V/2009.
114 115PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II114 115PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
BUMN mempunyai posisi yang strategis dalam
upaya pemberdayaan usaha kecil. Melalui
program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL), keunggulan
BUMN pada bidang produksi, teknologi, jaringan distribusi
dan SDM, dapat dimanfaatkan untuk membina dan
mengembangkan usaha kecil sehingga dapat tumbuh
menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
Program tersebut merupakan bagian dari tanggung
jawab sosial perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk
kepedulian terhadap pemberdayaan UMKM, termasuk
untuk masyarakat di lingkungan sekitar Perseroan.
Bila dilaksanakan secara efektif, PKBL akan membawa
dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan
pemerataan kesejahteraan sosial. Oleh sebab itu Pemerintah
menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1983
tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan
46,38 miliar Rupiah
Sebagai warga dunia usaha yang bertanggung jawab, Perseroan memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan Usaha Menengah, Kecil & Mikro (UMKM) serta kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitar Perseroan.
“As a responsible corporate citizen, the Company has much concern for the empowerment of Medium, Small & Micro Businesses (UMKM) as well as for the welfare of the surrounding community.”
Corporate Social Responsibility
State Owned Enterprises (BUMN) have a strategic position
to empower small businesses. In its Partnership and
Community Development Programs (PKBL), a BUMN can
make the most use of its production, technology, distribution
network and human resources facilities to support and
foster small businesses in progressing into more determined
and independent enterprises.
This special program is also a best portrayal of
the Company’s corporate social responsibility embodied
in programs for UMKM empowerment, including those in
societies in which it runs businesses.
Through effective implementation, PKBL will generate positive
impacts on national economic growth and improve social
welfare. Therefore, the Government issued Government
Regulation No. 3 of 1983 on Procedures for the Development
and Oversight of Bureau Company (PERJAN), Public
Dana PKBL yang dikeluarkan di 12 Cabang Pelabuhan di tahun 2010
PKBL disbursed a cross 12 branch seaports in 2010
114 115PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II114 115PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Jawatan (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM) dan
Perusahaan Perseroan (PERSERO), yang mewajibkan
BUMN membantu pengembangan usaha kecil. Sedangkan,
pelaksanaannya ditata berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan No. 1232/KMK.013/1989, yang kemudian untuk
mengikuti perkembangan keadaan terus diperbaharui
melalui peraturan-peraturan pengganti, dan terakhir adalah
Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007
tanggal 27 April 2007.
Susunan Pengurus
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.HK.56/5/13/PI.II-
09 tanggal 15 Oktober 2009 tentang Organisasi Tata Kerja
Manajemen PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), maka
organisasi pengelolaan dana PKBL langsung berada di bawah
DIrektorat Keuangan yang dipimpin oleh Senior Manager
Kemitraan dan Bina Lingkungan. Sedangkan kepengurusan
PKBL di cabang dipimpin oleh General Manager. Susunan
Kepengurusan PKBL Kantor Pusat adalah Sebagai berikut:
• PenanggungJawab : DianM.Noer
• SeniorManagerKemitraan
dan Bina Lingkungan : Lunggana
Company (PERUM) and Limited Liability Company (Persero),
which sets an obligatory task for BUMN to support small
business development. Meanwhile, the task implementation
is primarily pursuant to the Decree of Finance Minister No.
1232/KMK.013/1989, which is subject to updates through
succeeding decrees of which the Decree of the Minister for
State Owned Enterprises No. Per-05/MBU/2007 April 27,
2007 is the most recent regulation.
Composition of Administrators
Based on the Decree of the Board of Directors
No.HK.56/5/13/PI.II-09 dated October 15, 2009 on the
Management Administration Organization of PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero), the PKBL fund management is run
under the Directorate of Finance led by the Senior Manager
of Partnership and Community Development (BKL). In
branches, the General Managers are the project officers of
PKBL issues. The composition of PKBL administration at the
Head Office is as follows:
• AdministrationHead :DianM.Noer
• SeniorManagerofPartnership
and Community Development : Lunggana
116 117PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II116 117PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
• AsistenSeniorManager
Analisa dan Evaluasi KBL : Hari Toto Budiarto
• AsistenSeniorManager
Administrasi dan Pelaporan KBL : Syaiful Bahri
• PimpinandiKantorCabang :GeneralManager
Pengelolaan PKBL di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
meliputi kantor pusat dan cabang-cabang dengan rincian
sebagai berikut:
1. Kantor Pusat: DKI Jakarta, Jawa Barat lainnya, DI
Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa
Tenggara Timur.
2. Cabang Tanjung Priok: Jakarta Utara, Jakarta Selatan,
Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.
3. Cabang Panjang: Panjang dan sekitarnya.
4. Cabang Palembang: Palembang dan Sekitarnya
5. Cabang Teluk Bayur: Teluk Bayur dan Sekitarnya
6. Cabang Pontianak: Pontianak dan Sekitarnya
7. Cabang Banten: Banten dan Sekitarnya
8. Cabang Cirebon: Cirebon dan Sekitarnya
9. Cabang Jambi: Jambi dan Sekitarnya
10. Cabang Sunda Kelapa: Jakarta Barat, Tangerang, dan
Sekitarnya
11. Cabang Bengkulu: Bengkulu dan Sekitarnya
12. Cabang Pangkal Balam: Pangkal Balam dan Sekitarnya
13. Cabang Tanjung Pandan: Tanjung Pandan dan
Sekitarnya
• SeniorManagerAssistant
for KBL Analysis and Evaluation : Hari Toto Budiarto
• SeniorManagerAssistantforKBL
Administration and Reporting : Syaiful Bahri
• LeadersatBranchOffices :GeneralManagers
PKBL management at PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
includes the participations of head offices and all branches
with the following details:
1. Head Offices: Jakarta, West Java, DI Yogyakarta, Central
Java, East Java and East Nusa Tenggara
2. Tanjung Priok Branch: North Jakarta, South Jakarta,
Central Jakarta and East Jakarta
3. Panjang Branch: Panjang and surrounding areas
4. Palembang Branch: Palembang and surrounding areas
5. Teluk Bayur Branch: Teluk Bayur and surrounding areas
6. Pontianak Branch: Pontianak and surrounding areas
7. Batam Branch: Bantam and surrounding areas
8. Cirebon Branch: Cirebon and surrounding areas
9. Jambi Branch: Jambi and surrounding areas
10. Sunda Kelapa Branch: Jakarta, Tangerang, and Greater
Jakarta areas
11. Bengkulu Branch: Bengkulu and surrounding areas
12. Pangkal Balam Branch: Pangkal Balam and surrounding
Areas
13. Tanjung Pandan Branch: Tanjung Pandan and surrounding
areas.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
116 117PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II116 117PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Sumber Dana PKBL
Sesuai dengan peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/
MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dana yang dialokasikan
biasanya merupakan dana bergulir (khusus untuk program
kemitraan) dan hibah (untuk program bina lingkungan).
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Pelindo II
(persero) berasal dari penyisihan laba setelah pajak maksimal
masing-masing sebesar 2%, pendapatan jasa administrasi,
bunga deposito, jasa giro, dan lain lain.
Dana Program Kemitraan diberikan dalam bentuk pinjaman
untuk membiayai modal kerja dan pinjaman khusus.
Sedangkan Dana Bina Lingkungan setiap tahun berjalan
disalurkan sebesar 70% melalui program BL BUMN Pembina,
dan 30% digunakan untuk program BL BUMN Peduli. Apabila
pada akhir tahun terdapat sisa kas dana program BL BUMN
Pembina dan BUMN Peduli, maka sisa kas tersebut menjadi
saldo kas awal tahun dana Program BL tahun berikutnya.
Pada tahun 2010 PT. Pelindo II telah menyalurkan bantuan
Rp 46,38 miliar dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan yang tersebar di 12 wilayah Cabang Pelabuhan.
Program Kemitraan
Sesuai dengan arahan dari Kementerian BUMN, bentuk-
bentuk kegiatan dalam Program Kemitraan adalah sebagai
berikut:
1. Pemberian pinjaman untuk modal kerja dan/atau
pembelian aktiva tetap produktif.
2. Pinjaman khusus untuk UMK yang telah menjadi binaan,
yang sifatnya adalah pinjaman tambahan, dalam rangka
memenuhi pesanan.
3. Program pendampingan dalam rangka peningkatan
kapasitas UMK binaan, dalam bentuk bantuan
pendidikan/pelatihan, magang dan promosi. Progam
peningkatan kapasitas UMK ini meliputi bidang produksi
dan pengolahan, pemasaran, SDM, dan teknologi.
Jenis usaha yang dibiayai dalam Program Kemitraan ini
adalah usaha kecil, baik perorangan, badan usaha, maupun
koperasi, dengan tingkat penjualan (omset) per tahun
setinggi-tingginya Rp 1 miliar atau memiliki aktiva setinggi-
tingginya Rp 200 juta di luar tanah dan bangunan.
Tujuan dari Program Kemitraan adalah meningkatkan
kemampuan kewirausahaan dan manajerial UKM, serta
memberikan pinjaman permodalan, peningkatan kemampuan
produksi, pemasaran dan lain-lain sehingga UKM binaan
tersebut dapat menjadi usaha menengah dan besar.
PKBL Fund Resource
In accordance with regulation of State Minister for SOE Number
Per-05/MBU/2007 dated April 27, 2007, the funds allocated
comprise of revolving funds (for the partnership program) and
grants (for the community development program). Funding
for the Partnership and Community Development Program
(PKBL) at PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) comes from
net profit after tax at maximum of 2%, respectively, as well
as from revenues from administration fees, interest on time
deposits, current accounts, and others.
Partnership Program funds are distributed in the form of
loans for working capital and special loans.
Meanwhile, annually, 70% of the Community Development
(BL) Fund is distributed through BUMN Pembina programs,
while the other 30% is allocated for BUMN Peduli programs.
Outstanding cash balances in the two shall be saved as the
beginning cash balance for the following year’s BL program
fund.
In 2010, PT. Pelindo II realized funding in the amount of Rp
46.38 billion in its PKBL programs spread across 12 regions,
surrounding its branch seaports.
Partnership Program
Pursuant to the directives from the Ministry of BUMN, the
Partnership Program activities come in the following forms:
1. Loans for working capital and/or purchases of productive
fixed assets.
2. Special additional loans for fostered UMK whose nature
is occasional to meet confirmed orders.
3 Mentoring programs in order to increase Medium and
Small Businesses (UMK) capacity, through education/
training, apprenticeship and promotion. UMK capacity
increase programs are in the areas of production
and processing, marketing, human resources and
technology.
Partnership Program finances small businesses, whether for
individuals, businesses, and cooperatives with maximum
annual business revenues of Rp 1 billion or in possession
of maximum assets of Rp 200 million exclusive of buildings
and lands.
The Partnership Program is designed to increase
entrepreneurial and managerial capabilities of UKM, provide
capital loans, increase production, marketing, and other
capabilities so the fostered UKM can advance to larger
businesses.
118 119PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II118 119PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Gambaran Tentang Mitra Binaan
Mitra binaan yang diberi bantuan dana PKBL dari
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) adalah pengusaha kecil
yang produknya memiliki daya saing yang cukup tinggi
tetapi mengalami kesulitan pemasaran, SDM, manajemen,
permodalan dan teknologi. Oleh karenanya bantuan dana
PKBL yang diberikan akan dapat mengatasi masalah tersebut
sehingga diharapkan para pengusaha dapat mandiri dan
berkembang menjadi usaha menengah dan besar sehingga
memiliki daya saing dan menjadi pengusaha nasional yang
tangguh.
Realisasi Pengelolaan Dana Program Kemitraan
Realisasi penyaluran dana untuk Program Kemitraan
PT Pelindo II pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 29,18
miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan realisasi tahun
sebelumnya, yakni Rp 24,22 miliar.
Dilihat dari jenis bidang usahanya, rincian penyaluran
dananya adalah sebagai berikut:
1. Bidang Industri sebesar Rp 3,40 miliar.
2. Bidang Perdagangan Rp 4,82 miliar.
3. Bidang Pertanian Rp 45 juta.
4. Bidang Perternakan Rp 105 juta.
5. Bidang Perikanan Rp 80 juta.
6. Bidang Jasa Rp 1,33 miliar.
7. Bidang lainnya sebesar Rp 14,24 miliar.
Selain memberikan pinjaman untuk usaha kerja, PT Pelindo II
juga menyalurkan hibah dalam bentuk pemberian program-
program pelatihan dan promosi bagi para mitra binaan yang
menelan biaya sebesar Rp 4,98 miliar yang terdiri dari:
1. Bantuan Pendidikan dan pelatihan sebesar Rp 685 juta
2. Bantuan berupa pemasaran/kegiatan promosi sebesar
Rp 4,30 miliar. Dalam rangka promosi para mitra binaan.
PT Pelindo II telah melaksanakan beberapa kegiatan
promosi dalam bentuk kegiatan pameran yang bersifat
nasional maupun internasional.
Penerimaan dari pengembalian pokok pinjaman untuk tahun
2010 terealisasi sebesar Rp 10,52 miliar, turun 17,40%
dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp 12,49 miliar.
Sedangkan realisasi penerimaan jasa administrasi, jasa giro,
bunga deposito, dan pendapatan lain-lain untuk tahun 2010
adalah sebesar Rp 1,80 miliar meningkat 18,75% dibanding
penerimaan tahun lalu yang sebesar Rp 1,52 miliar. Adapun
biaya operasional tahun 2010 adalah sebesar Rp 964 juta,
turun 10,74% bila dibandingkan tahun sebelumnya, yakni
sebesar Rp 1,08 miliar.
Fostered Partner Overview
In disbursing loans, Indonesia Port Corporation II (Persero)
targets small businessmen capable of producing fairly
competitive products but who are handicapped by limited
knowledge and capacity in marketing, human resources,
management, capital or technology. Therefore, it is expected
that the PKBL funds provided can help such entrepreneurs
resolve these constraints to steadily expand with stronger
competitiveness and become firm national entrepreneurs.
Realization of Partnership Program
Fund Management Funds for PT Pelindo II’s Partnership
Program in 2010 reached Rp 29.18 billion. This is an
increased figure compared to the funding in the previous year
of Rp 24.22 billion.
In terms of types of industries, the funds were allocated in:
1. Industry, Rp 3.40 billion.
2. Trading, Rp 4.82 billion.
3. Agriculture, Rp 45 million.
4. Animal husbandry, Rp 105 million.
5. Fisheries, Rp 80 million.
6. Services, Rp 1.33 billion.
7. Others, Rp 14.24 billion.
Aside from providing loans to businesses, PT Pelindo II also
distributes grants in the forms of training and promotional
programs for fostered partners generating an overall
contribution of Rp 4.98 billion, consisting of:
1. Education and training worth Rp 685 million
2. Assistance in the form of marketing / promotional
activities of Rp 4.30 billion. For better support to its
fostered partners, PT Pelindo II has undertaken several
promotional activities including both national and
international expos.
Repayment of loan principals in 2010 amounted to Rp 10.52
billion, lower by 17.40% compared to the previous year, which
amounted to Rp 12.49 billion. Meanwhile, administration
service revenues, current accounts, deposit interest, and
other income for 2010 added up to Rp 1.80 billion, increasing
by 18.75% compared last year’s revenues of Rp 1.52 billion.
Operating expenses incurred in 2010 totaled Rp 964 million,
declining 10.74% compared to the previous year, which
amounted to Rp 1.08 billion.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
118 119PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II118 119PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Program Bina Lingkungan
Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan
kondisi sosial ekonomi oleh BUMN melalui pemanfaatan
dana dari bagian laba BUMN. Melalui program ini diharapkan
kondisi sosial masyarakat sekitar Perseroan dapat
diberdayakan dan dikembangkan sehingga dapat tercipta
kemandirian dan sinergi. Selain itu, pelaksanaan program
Bina Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) juga
diharapkan dapat membentuk citra Perseroan yang positif
di mata masyarakat di sekitar Perseroan, sehingga dapat
menciptakan iklim yang kondusif terhadap kegiatan usaha
dan pengamanan aset Perseroan.
Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara BUMN No.
Per 05/MBU2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan tanggal 27 April 2007,
Program Bina Lingkungan meliputi:
1. BUMN Peduli bantuan kepada korban bencana alam,
yaitu bantuan yang diberikan untuk meringankan beban
para korban yang diakibatkan bencana alam (force
majeure).
2. Bantuan pendidikan dan atau pelatihan yang diberikan
dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia.
3. Bantuan peningkatan kesehatan yang diberikan dalam
rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
4. Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum
yang diberikan dalam rangka meningkatkan fasilitas
kesejahteraan masyarakat.
5. Bantuan sarana ibadah untuk meningkatkan kualitas
sarana ibadah masyarakat
6. Bantuan pelestarian alam.
Penyaluran Dana Untuk Bina Lingkungan
Pada tahun 2010, dana bantuan Program Bina Lingkungan
yang disalurkan oleh Perseroan adalah sebesar Rp 22,49
miliar, meningkat 100,32% dibandingkan tahun 2009 yang
berjumlah Rp 11,23 miliar.
NoPenyaluran Dana Bina Lingkungan (dalam ribuan rupiah)
2009 2010Community Development Fund
(thousand rupiah)
Program BUMN Peduli 2.752.190 4.151.167 SOE Care
Penyaluran BUMN Pembina SOE Distributions
1. Bantuan Bencana Alam 58.240 677.606 Assistance for Victims of Natural
Disasteers
2 Bantuan Pendidikan dan/atau Latihan 2.006.380 2.445.943 Education and Training Assistance
3 Bantuan Peningkatan Kesehatan 694.571 4.425.730 Health Care Assistance
4 Bantuan Pengembangan Sarana/
Prasarana
1.685.614 4.730.077 Development Aid for Public Facilities and
Infrastructure
5 Bantuan Sarana Ibadah 3.876.819 5.245.675 Worship Facilities Assistance
6 Bantuan Pelestarian Alam/Lingkungan 154.250 816.632 Nature Conservation Assistance
Jumlah 11.228.064 22.492.830 Total
Community Development Program
The Community Development Program is a socio-economic
empowerment program of a BUMN through the allocation of
funds reserved from a BUMN’s profits. Through this program
it is expected that the social lives of surrounding communities
are empowered and developed for future independency and
synergy. In addition, the implementation of the Community
Development program at Indonesia Port Corporation II
(Persero) is also intended to establish a positive image of the
Company within the wider society, and thus is expected to
generate a conducive climate for business activities while
also serving as a protection of Company assets.
In reference to the Decree of the Minister of State Owned
Enterprises No. Per 05/MBU2007 on Implementation
Guidelines of PBKL dated April 27, 2007, Community
Development Program includes:
1. BUMN Peduli, assistance to victims of natural disasters,
provided to help victims of natural disasters (force
majeure) going through hardships resulting from such
disasters.
2. Training and Education provided to improve the quality of
Human Resources.
3. Health care programs to improve the quality of public
health.
4. Assistance in the development of public infrastructure and
facilities provided to improve public welfare facilities.
5. Donations to help improve the quality of places of
worship.
6. Nature preservation.
Community Development Fund Distributions
In 2010, Community Development Program funds distributed
by the Company amounted to Rp 22.49 billion, an increase of
100.32% compared to 2009, which totaled Rp 11.23 billion.
120 121PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II120 121PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pernyataan Dewan Komisaris & Direksi
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi
terkait lainnya merupakan tanggung jawab Dewan Komisaris
dan Direksi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan
membubuhkan tanda tangannya di bawah ini.
Jakarta, Juli 2011
This Annual Report, along with the accompanying financial
statements and other related information, is the responsibility
of the Board of Commissioners and Board of Directors of
Indonesia Port Corporation II, whose signatures appear
below.
Jakarta, July 2011
Direksi I Board of DirectorsDewan Komisaris I Board of Commissioners
Richard J. Lino
Direktur Utama I President Director
Lambock V. Nahattands
Komisaris Utama I President Commissioner
Ferialdy Noerlan
Direktur Operasi dan Teknik I Operations & Engineering Director
Si Putu Ardana
Komisaris I Commissioner
Dian M. Noer
Direktur Keuangan I Finance Director
Pontas Tambunan
Komisaris I Commissioner
Mulyono
Direktur Personalia & Umum I Personnel & General Affairs Director
Jimmy A. B. Nikijuluw
Komisaris I Commissioner
Saptono R. Irianto
Direktur Komersial & Pengembangan Usaha I Commercial &
Business Develoment Director
M. Djali Yusuf
Komisaris I Commissioner
Statements from Board of Commissioners and Board of Directors
120 121PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II120 121PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Laporan Auditor Independen
atas Laporan Keuangan Konsolidasian untuk Tahun-Tahun yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)dan Anak Perusahaan
Laporan KeuanganFinancial Report
Independent Auditor Report
On the Consolidated Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
and Subsidiaries
122 123PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II122 123PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
122 123PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II122 123PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
LAPORAN AUDITOR INDEPENDENINDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANON THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIRTANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
FOR THE YEARS ENDEDDECEMBER 31, 2010 AND 2009
PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)DAN ANAK PERUSAHAAN / AND ITS SUBSIDIARIES
` Nomor : 027/LA PL.II/V/11
Tanggal : 11 Mei 2011
KANTOR PUSAT JAKARTA Nomor Izin Usaha KAP: KEP-116/KM.I/2009 W i s m a S t a c o 3 r d F l o o r. D . J l . C a s a b l a n c a K a v . 1 8 J a k a r t a 1 2 8 7 0 . I n d o n e s i a T e l . : + 6 2 2 1 8 3 1 7 0 4 6 – 4 8 , 8 3 7 0 1 1 0 4 , F a x . : + 6 2 2 1 8 3 1 7 0 5 0 E m a i l : [email protected] HLB Hadori Adi & Rekan is a mamber of International. A world-wide organization of accounting firms and business advisers
124 125PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II124 125PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA II 3
Neraca Konsolidasian tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 4 Consolidated Balance Sheets as of December 31, 2010 and 2009
Laporan Laba Rugi Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 6 Consolidated Income Statements for the years then ended December 31, 2010 and 2009
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 7 Consolidated Statements of Changes In Equity for the years then ended December 31, 2010 and 2009
Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 8 Consolidated Statements of Cash Flows for the years then ended December 31, 2010 and 2009 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 9 NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS LAMPIRAN / APPENDIX Laporan Keuangan Induk Saja / Financial Statement Parent Company
124 125PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II124 125PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
LAPORAN AUDITOR INDEPENDENINDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
126 127PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II126 127PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
126 127PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II126 127PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
128 PBPT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Data PerusahaanCorporate Data
200 201PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II200 201PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Profil Dewan Komisaris
LamboCk V. NahaTTaNDskomisaris Utama I President Commissioner
Lahir di Tarutung, 4 April 1952. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada 1978 serta Magister Hukum Ekonomi dari Universitas Tarumanegara pada 2004. Memulai karier sebagai pegawai Sekretariat Negara Republik Indonesia dari tahun 1979. Berbagai pos dilaluinya hingga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Kabinet Republik Indonesia sejak tahun 2007. Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sejak tahun 2008. Saat ini juga masih tercatat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) sejak tahun 2004.
Born in Tarutung, 4 April 1952. Holding Bachelor’s degree in Law from the University of Indonesia in 1978 and Magister’s degree in Economic Law from the Tarumanegara University in 2004. Began career as staff at the Republic of Indonesia’s State Secretary Office in 1979. Has served various positions until appointed as Deputy State Secretary of The Republic of Indonesia since 2007. Serving as the president commissioner of Indonesia Port Corporation II (Persero) since 2008. Appointed as one of commissioners of PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
m. DjaLI YUsUfkomisaris I Commissioner
Lahir di Sigli, Aceh, 8 September 1948. Lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada tahun 1972. Berbagai penugasan di militer telah dilaluinya mulai dari Komandan Korem Samarinda, Panglima Komando Pelaksanaan Operasi TNI di Aceh hingga menjadi Panglima Kodam Iskandar Muda, Aceh pada tahun 2002. Dari tahun 2004 hingga 2009 dipercaya sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik Presiden Republik Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sejak 2010.
Born in Sigli, Aceh, 8 September 1948. Graduated from the Indonesian Armed Forces Academy (AKABRI) in 1972. Has been assigned in various military duties, includingthe Commander of Military Resort in Samarinda, the Commander of the military operations in Aceh and the Commander of the Iskandar Muda Military Command in Aceh in 2002. Appointed as the presidential adviser for political communication from 2004 to 2009. Serving as commissioner of Indonesia Port Corporation II (Persero)since 2010.
sI PUTU arDaNakomisaris I Commissioner
Lahir di Denpasar, 28 Juli 1947. Lulus dari Akademi Militer Angkatan Laut pada tahun 1971. Berbagai jabatan di militer telah dilaluinya seperti Asisten Perencanaan (Asrena) Kepala Staf Angkatan Laut dan Panglima Komando Armada Barat RI Kawasan Barat (Pangarmabar). Menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia dari tahun 2002 hingga 2003. Menjabat sebagai Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sejak 2007.
Born in Denpasar, 28 July 1947. Graduated from the Indonesian Naval Academy in 1971. Has served various positions in the military, including as Planning assistant (Asrena) for the Navy Chief of Staf and Commander of the Navy’s Western Fleet. Served as Deputy Governor of the National Resilience Institute (Lemhanas) from 2002 to 2003. Appointed as commissioner of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) since 2007.
board of Commissioners Profile
200 201PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II200 201PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
PoNTas TambUNaNkomisaris I Commissioner
Lahir di Jakarta, 16 Februari 1961. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumangera, Jakarta pada 1986 serta Master di bidang manajemen dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 2006. Memulai karier sebagai pegawai Departemen Keuangan Republik Indonesia dari tahun 1979. Berbagai jabatan di pemerintahan telah dilaluinya dan kini menjabat sebagai Asisten Deputi Urusan Usaha Prasarana Angkutan Kementerian Negara BUMN sejak tahun 2006. Menjabat sebagai Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sejak tahun 2008. Saat ini juga masih tercatat sebagai Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sejak tahun 2007.
Born in Jakarta, 16 February 1961. Holding Bachelor’s Degree in Law from Tarumanegara University, Jakarta, in 1986 and Master’s Degree in Management from the Gadjah Mada University, Yogyakarta, 2006. Began career as staff at the Finance Ministry of the Republic of Indonesia in 1979. Has served various positions in the government. Serving as Deputy Assistant for Transportation Infrastructure Business at the State Enterprise Ministry since 2006. Appointed as commissioner of Indonesia Port Corporation II (Persero) since 2008. Also serving as commissioner of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk since 2007.
jImmY abU bakar NIkIjULUwkomisaris I Commissioner
Lahir di Jember, 10 Februari 1949. Meraih gelar Sarjana Muda Ilmu Pelayaran dari Akademi Ilmu Pelayaran, Jakarta pada 1972 dan gelar Sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara pada tahun 1979, serta meraih dua gelar Master dari Institut Ilmu Manajemen di bidang Administrasi Bisnis dan Manajemen masing-masing pada tahun 1991 dan 1993. Memulai karier sebagai pegawai Departemen Perhubungan Republik Indonesia dari tahun 1972. Berbagai pos dilaluinya hingga menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sejak tahun 2008. Menjabat sebagai komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sejak tahun 2008.
Born in Jember, 10 February 1949. Holding the Sarjana Muda Degree in Maritime Science from the Maritime Academy in Jakarta in 1972 and Bachelor’s Degree from College of Public Administration, and two Master’s Degrees in Business Administration and Management, from Management Science Institute in 1991 and 1993, respectively. Began career as staff at the Republic of Indonesia’s Transportation Ministry in 1972. Has served various positions until appointed as Secretary of The Directorate General of Sea Transportation since 2008. Appointed as commissioner of Indonesia Port Corporation II (Persero) since 2008.
202 203PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II202 203PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
r. j. LINoDirektur Utama I President Director
Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1976. Gelar masternya di bidang Teknik Hidrolik didapatnya dari The International Institute for Hydraulic and Environmental Engineering, Delft, Belanda pada tahun 1978. Adapun gelar master di bidang Administrasi Bisnis diperolehnya dari Institut Pusat Pengembangan Manajemen (IPPM), Jakarta, pada tahun 1989.
Memulai kariernya sebagai staf teknik di Direktorat Jenderal Hubungan Laut pada tahun 1976. Sejak tahun 1978 hingga 1979 dipercaya sebagai manajer proyek pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok yang didanai Bank Dunia. Setelah itu berkarier di Pelabuhan Tanjung Priok hingga tahun 1990. Menjadi Senior Advisor di dua perusahaan, yakni PT Indonesia Bulk Terminals dan PT Terminal Batubara Indah dari tahun 1990 hingga 1992.
Sempat bekerja di PT Dwipantara Transconsult, Jakarta dari tahun 1992 hingga 2005. Setelah itu berkarier di Cina, sebagai Direktur Proyek di AKR, Nanking, Cina hingga tahun 2008. Pria kelahiran Ambon, 7 Mei 1953 ini dipercaya sebagai Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pada 8 Mei 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-108/MBU/2009.
Holding a Bachelor’s degree in civil engineering from the Bandung Technology Institute (ITB) in 1976 and a Master’s degree in hydraulic engineering from the International Institute for Hydraulic and Environmental Engineering, Delft, the Netherlands, in 1978. Also holding a Master’s degree in business administration from Institute for Education and Management Development (IPPM), Jakarta, in 1989.
Began career as technical staff at the Sea Transportation Directorate General in 1976. From 1978 to 1979, appointed as project manager for the Tanjung Priok development project funded by the World Bank. Appointed as a senior advisers in two companies, PT Indonesia Bulk Terminals and PT Terminal Batubara Indah, from 1990 to 1992.
Worked at PT Dwipantara Transconsult Jakarta from 1992 to 2005. Afterward, continued career in China as project director at AKR, Nanking, China, until 2008. R.J. Lino, who was born Ambon, 7 May 1953, was appointed as the President Director of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) on 8 May 2009 through State Enterprise Minister’s decree No. KEP-108/MBU/2009.
Profil Direksiboard of Directors Profile
202 203PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II202 203PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
ferIaLDY NoerLaNDirektur operasi dan Teknik I Operational and Technical Director
Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1984. Gelar master di bidang Coastal Engineering didapatnya dari The International Institute for Hydraulic and Environmental Engineering, Delft, Belanda pada tahun 1990. Adapun gelar master di bidang Finance diperolehnya dari Universitas Colorado, Denver, Amerika Serikat, pada tahun 1998.
Memulai kariernya sebagai staf di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pada tahun 1984 hingga mencapai Asisten Senior Manajer pada 1999. Menduduki posisi sebagai Asisten Senior Manajer untuk Project Control hingga 2004 dan dilanjutkan menjadi Asisten Senior Manager untuk Business Planning hingga tahun 2006. Setelah itu bertugas di Unit Pengawasan Internal sebagai Auditor pada bidang Pemasaran dan Pengembangan Bisnis hingga tahun 2008.
Pada tahun 2008, ditunjuk sebagai Kepala Satuan Kerja Penataan & Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok. Kemudian, pria kelahiran Jakarta, 22 Februari 1959, ini dipercaya sebagai Direktur PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pada 8 Mei 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-108/MBU/2009.
Completed education and hold a Bachelor’s degree in civil engineering from the Bandung Institute of Technology in 1984. Holding a Master’s degree in Coastal Engineering from The International Institute for Hydraulic and Environmental Engineering, Delft, The Netherlands in 1990 and a Master’s degree in finance from the Colorado University, Denver, the United States, 1998.
Began career as a staff at Indonesia Port Corporation II (Persero) in 1984 until appointed as a senior manager assistant in 1999. Appointed as a senior manager assistant for project control in 2004 and further appointed as a senior manager assistant for business planning until 2006.
Afterward, worked as an auditor at the marketing and business development directorate until 2008. In 2008, he was appointed as the head of the task unit for the management and development of the Tanjung Priok Port. Ferialdy Noerlan, who was born in Jakarta, 22 February, 1959, was appointed as a director at PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) on 8 May 2009 through State Enterprise Minister’s decree No. KEP-108/MBU/2009.
204 205PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II204 205PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
DIaN m. NoerDirektur keuangan I Finance Director
Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1987. Meraih gelar diploma di bidang Ekonomi Pembangunan dari Universitas Colorado, Boulder, CO, Amerika Serikat pada tahun 1989. Adapun gelar Master of Art-nya diperoleh dari Universitas Vanderbilt, Nashville, TN., Amerika Serikat, pada tahun 1990.
Memulai karier sebagai konsultan/peneliti di Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LMFEUI), Jakarta, pada tahun 1988. Karier perbankan dimulainya dari Citibank, NA, Jakarta dari tahun 1990 hingga tahun 1995. Sempat bekerja di Price Waterhouse Consultant, Jakarta, sebagai konsultan senior dari tahun 1995 hingga 1996. Sejak itu kembali berkarier di perbankan sebagai Assistant Vice President di HSBC Indonesia, Jakarta hingga menempati posisi Direktur Kepatuhan pada tahun 2008.
Sempat menjabat sebagai Direktur PT Barclays Bank Indonesia dari Maret 2009 hingga Mei 2009. Setelah itu, pria kelahiran Medan, 9 Januari 1965 ini dipercaya sebagai Direktur PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pada 8 Mei 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-108/MBU/2009.
Completed education and earned a Bachelor’s degree in economics from Faculty of Economics, the University of Indonesia in 1987. Earned a diploma’s degree in development economics from Colorado University, Boulder, CO, the United States, in 1989 and Master of Arts from Vanderbilt University, Nashville, TN, The United States in 1990.
Began career as consultant and researcher at Management Institution of Faculty of Economics, University of Indonesia (LMFEUI), Jakarta, in 1988. Began a banking career at Citibank, NA, Jakarta from 1990 to 1995. Served as senior consultant at Price Waterhouse Consultant in Jakarta from 1995 to 1996. Afterward, returened to banking career as a vice president assistant in HSBC Indonesia until appointed as the bank’s compliance director in 2008.
Served as a director at PT Barclays Bank Indonesia from March to May 2009. Afterward, Dian M. Noer, who was born in Medan, 9 January 1965, was appointed as a Director at Indonesia Port Corporation II (Persero) on 8 May 2009 through State Enterprise Minister’s decree No. KEP-108/MBU/2009.
Profil Direksiboard of Directors Profile
204 205PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II204 205PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
mULYoNoDirektur Personalia & Umum I Personnels and General Director
Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogjakarta pada tahun 1983. Memperoleh gelar diploma dalam bidang Manajemen Pelabuhan dari Den Helder, Belanda pada tahun 1991. Adapun gelar master di bidang Strategic Business diperolehnya dari Universitas Maastricht, Belanda, pada tahun 1992.
Memulai kariernya sebagai staf di Divisi Keuangan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok pada tahun 1984 hingga mencapai Kepala Divisi Keuangan di tempat yang sama pada tahun 1992. Sejak 1996 ditunjuk sebagai Staf Khusus Direktur Keuangan hingga 1999. Setelah itu ditugaskan sebagai Senior Manajer Tresuri di kantor pusat PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dari tahun 1999 hingga 2002.
Pada tahun 2002 hingga Mei 2009 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudian, pria kelahiran Klaten, 2 Desember 1956 ini dipercaya sebagai Direktur PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pada 8 Mei 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-108/MBU/2009.
Completed education and earned Bachelor’s degree in Accounting from Faculty of Economics, Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1983. Earned a diploma’s degree in port management from Den Helder, the Netherlands, in 1991, and a Master’s degree in strategic business from Maastricht University, the Netherlands, in 1992.
Began career as a staff at finance division at the Tanjung Priok chapter of Indonesia Port Corporation II (Persero) in 1984 until appointed as head of the finance division in 1992. Appointed as an expert staff for the finance director from 1996 to 1999. Afterward, appointed as Treasury Senior Manager at the head quarter of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) from 1999 to 2002.
Served as a finance director at Indonesia Port Corporation IV (Persero), in Makasar, South Sulawesi. Afterward, Mulyono, who was born in Klaten, 2 December 1956, was appointed as a director at PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) on 8 May 2009 based on State Enterprise Minister’s decree No. KEP-108/MBU/2009.
206 207PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II206 207PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
saPToNo r. IrIaNToDirektur komersial & Pengembangan Usaha I Commercial and Business DevelopmentDirector
Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1983. Gelar master di bidang Teknik Hidrolik didapatnya dari The International Institute for Hydraulic and Environmental Engineering, Delft, Belanda pada tahun 1987. Memulai kariernya sebagai staf teknik di Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1983. Selanjutnya dari tahun 1985 hingga 1993 menangani proyek pengembangan fasilitas pelabuhan laut yang mendapat dana dari Bank Dunia maupun Belanda di Pelabuhan Teluk Bayur, Bengkulu dan Pontianak.
Setelah itu ditempatkan di Cabang Pelabuhan Tanjung Priok sebagai Kepala Dinas Perencanaan Teknik Sipil dan Kepala Dinas Teknik Sipil Wilayah I hingga 1995. Mencapai Kepala Divisi Teknik atau Manajer Teknik di tempat yang sama pada tahun 1995 hingga tahun 2000 dilanjutkan sebagai General Manager Pelabuhan Banten dari tahun 2000 hingga 2002. Setelah itu ditugaskan sebagai Senior Manajer Pengadaan & Perbekalan di kantor pusat PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dari tahun 2002 hingga 2004.
Selanjutnya ditunjuk untuk menduduki posisi General Manager Pelabuhan Tanjung Priok dari tahun 2004 hingga 2008. Pada tahun 2008 hingga 2009 menjabat sebagai Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia, salah satu anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Setelah itu, pria kelahiran 14 Desember 1957 ini dipercaya sebagai direktur PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pada 8 Mei 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-108/MBU/2009.
Completed education and earned Bachelor’s degree in Civil Engineering from the Bandung Technology Institute in 1983. Holding a Master’s degree in hydraulic engineering from the International Institute for Hydraulic and Environmental Engineering, Delft, the Netherlands, in 1987. Began career as a technical staff at the Tanjung Priok Port in 1983. Then from 1985 to 1993 dealing with seaport development project seaport that receive funding from World Bank and Netherland in the Teluk Bayur, Bengkulu and Pontianak Port.
Afterward, appointed as Head of Civil Engineering for Region I until 1995. Served as Head of Technical Division at the same institution in 1995 to 2000 and then general manager at the Banten port from 2000 to 2002. Afterward, appointed as a stock and procurement senior manager at the head quarter of Indonesia Port Corporation II (Persero) from 2002 to 2004.
Served as General Manager at the Tanjung Priok port from 2004 to 2008.Served as the president director at PT Multi Terminal Indonesia, a subsidiary of Indonesia Port Corporation II (Persero). Saptono R. Irianto, who was born on 14 December 1957, was appointed as a director at PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) on 8 May 2009 through State Enterprise Minister’s decree No. KEP-108/MBU/2009.
Profil Direksiboard of Directors Profile
206 207PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II206 207PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Profil Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite Audit
LoreN sITUmoraNGsekretaris Dewan komisaris I Secretary of Board of Commissioners
Menyelesaikan pendidikan dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia pada tahun 1970. Memulai karir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
tahun 1968, menjabat sebagai Kasubdit Bina Usaha Pelayaran tahun 2000, kemudian Kabid
Perhubungan Laut Propinsi Kalimantan Barat selama 4 (empat) tahun, selanjutnya sebagai
Kasubdit Pelayanan Khusus Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan
hingga tahun 2007. Kemudian pria kelahiran Pulau Samosir, 5 April 1950 dipercaya sebagai
Sekretaris Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) pada 10 April 2007 berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Nomor. 69/DK/PI.II/IV-
2007.
Graduated from the School of Administration (STIA-LAN) in 1970, he started his career as a civil
servant (PNS) in 1968, then as the Head of Sub Directorate of Shipping Business Development
Sailing in 2000, then the Head of Sea Transportation of the Province of West Kalimantan for 4
(four) years, then as the Head of Sub Directorate of Special Services of the Directorate General
of Sea Transportation, the Ministry of Transportation until 2007. Born in the island of Samosir, 5
April 1950, he was appointed as the Secretary of the Board of Commissioners of Indonesia Port
Corporation II (Persero) on April 10, 2007 based on the Decree of the Board of Commissioners
of Indonesia Port Corporation II (Persero) Number. 69/DK/PI.II/IV-2007.
sI PUTU arDaNaketua I Chairman
Riwayat singkat dari Ketua Komite Audit dapat dilihat pada Profil Komisaris halaman 204 dari
Laporan Tahunan ini.
Brief biographies of chairman of the Audit Committee can be found on Board of Commissioners
Profile on page 204 of this Annual Report.
marTINUs sUwasoNosekretaris & anggota I Secretary & Member
Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sejak tahun
2008. Lahir 20 Mei 1948, lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta. Meniti karir
sejak tahun 1975 di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) dan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga pensiun pada tahun 2008, dengan
jabatan terakhir sebagai Direktur Pengawasan Badan Usaha Jasa Perhubungan, Pariwisata,
Kawasan Industri dan Jasa Lainnya, di BPKP.
Serves as the member of the Audit Committee of Indonesia Port Corporation II (Persero) since
2008. Born May 20, 1948, he was graduated from the School of Administration (STAN), Jakarta.
Started his career since 1975 at the Directorate General of Supervisory for Government Finance
(DJPKN) and the Financial and Development Supervisory Board (BPKP) until his retirement in
2008, with last position as the Director of Transportation, Tourism, Industrial Area and Other
Services Business Development Supervisory of BPKP.
secretary of board of Commissioners and audit Committee Profile
208 209PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II208 209PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Profil Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite Auditsecretary of board of Commissioners and audit Committee Profile
Drs. rUmINsoN PakPahaN, mm, ak anggota I Member
Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sejak tahun 2008.
Lahir 6 Oktober 1949, memiliki gelar Sarjana di bidang Akuntansi dan S2 Magister Manajemen.
Pejabat karir di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan sejak tahun 2006
juga aktif menjadi anggota Komite Audit di beberapa Badan Usaha Milik Negara, termasuk
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) tahun 2006-2010 dan PT Angkasa Pura I (Persero)
tahun 2007-2008.
Serves as the member of the Audit Committee of Indonesia Port Corporation II (Persero)) since
2008. Born October 6, 1949, he was graduated with a Bachelor’s degree in Accounting and
Master of Management. Spent his career at the the Financial and Development Supervisory
Board (BPKP) and since 2006 also become active members of the Audit Committee in some
State-Owned Enterprises, including the PT Nusantara Bonded Zone (Persero) in 2006-2010 and
PT Angkasa Pura I (Persero) in 2007-2008.
IDa baGUs DharmasUsILaanggota I Member
Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sejak tahun 2008.
Lahir 16 Juni 1967, memiliki gelar Sarjana di bidang Ekonomi dan Master di bidang Ekonomi,
keduanya dari Universitas Indonesia, Jakarta. Memiliki pengalaman kerja di berbagai perusahaan
multinasional sejak tahun 1991 dengan spesialisasi di bidang audit, akuntansi dan keuangan,
dan saat ini juga menjabat Associate Director di PT Sinergi Daya Prima.
Serves as the member of the Audit Committee of Indonesia Port Corporation II (Persero) since
2008. Born June 16, 1967, he was graduated with a Bachelor’s degree in Economics and a
Master in Economics, both from the University of Indonesia, Jakarta. Having a rich working
experience in various multinational companies since 1991 with a specialization in the field
of auditing, accounting and finance, and currently also serves as the Associate Director of
PT Sinergi Daya Prima.
208 209PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II208 209PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Profil Kepala Satuan Pengawasan Intern & Sekretaris Perusahaan
Dawam aTmosUDIro, Drs. ak. kepala satuan Pengawasan Intern I Head Internal Supervision Unit
Menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI), Kantor Pusat,
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sejak September 2010. Lahir 9 September 1956,
meraih gelar Sarjana bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, tahun 1983. Meniti karir sejak tahun 1984 di lingkungan Perumpel II
(sekarang Pelindo II) di berbagai posisi, terakhir menjabat sebagai Senior Manager,
Pembinaan Anak Perusahaan, sebelum ditunjuk sebagai Kepala SPI. Beliau telah
mengikuti pendidikan dan pelatihan yang mendukung berbagai penugasan dalam
dinas antara lain pengawasan melekat, ISO 9000 awareness, audit dan psikologi
audit, pengadaan, strategic management serta lain sebagainya.
Appointed as the Head of Internal Control Unit (SPI) at the Headquarters of
Indonesia Port Corporation II (Persero) since September 2010. Born September 9,
1956, he earned his Bachelor Degree in Accountancy Economics from the University
of Gadjah Mada, Yogyakarta, 1983. Started his career since 1984 in Perumpel II (now
Pelindo II), serving at various positions, most recently as Senior Manager, Subsidiary
Development, before being appointed as the Head of SPI. He has attended the
educations and trainings to support a variety of assignments, such as, the inherent
supervision, ISO 9000 awareness, auditing and psychology audit, procurement,
strategic management and so forth.
rIma NoVIaNTI, s. sos,sekretaris Perusahaan I Corporate Secretary
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sejak
Agustus 2009 sebagaimana Keputusan Direksi No. KP.428/2/14/PI.II-09 tentang
Alih Tugas/Jabatan bagi pegawai di lingkungan Pelindo II tanggal 25 Agustus 2009.
Meraih gelar sarjana dari jurusan Sosiologi Universitas Indonesia, Jakarta, 1996.
Gelar master bidang Manajemen Komunikasi didapat wanita kelahiran Sukabumi,
1 November 1970, ini dari Universitas Indonesia Jakarta, pada tahun 2005. Berbagai
pendidikan non formal yang mendukung berbagai tugas telah diambilnya seperti
training Public Relation Skill dan training Public Speaking.
Born in Sukabumi, November 1, 1970. Hold position as a corporate secretary at
Indonesia Port Corporation II (Persero) since August 2009. Earned a bachelor’s
degree in sociology from the University of Indonesia, in Jakarta, 1996 and a master’s
degree in communication management from the University of Indonesia in 2005. She
has participated in many non-formal educations, such as public relation skill and
public speaking training, that support her various duties.
head Internal supervision Unit & Corporate secretary Profile
210 211PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II210 211PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Struktur Organisasi
SM Pemasaran Senior Manager Marketing
EDY PURNOMO
ASM 1,2,3
ASM 1,2
ASM 1,2,3
ASM 1,2
ASM 1,2
ASM 1,2
ASM 1,2,3
ASM 1,2
ASM 1,2,3
SM PerencanaanSenior Manager Planning
RITA ARYANI
SM Perencanaan dan Pengembangan Bisnis
Senior Manager Planning and Business Development
ARI HENRYANTO
SM Teknik Sipil Senior Manager Civil Engineering
MULYADI
SM Operasi Senior Manager Operation
WISNU PRANOTO RH
SM PeralatanSenior Manager Equipment
HARYADI BUDI kUNcORO
SM Pembinaan Anak PerusahaanSenior Manager Subsidiaries and Affiliates
PRASTYO WASIS P.
ASP 1,2,3
AkB 1,2,3
AkB 1,2,3
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
RIMA NOVIANTI
kepala Biro HukumHead of Legal Bureau
ARMEN AMIR
kepala Biro PengadaanHead of Procurement
Bureau
TJANDRA MARTOENOES
SM Sistem Informasi Senior Manager Information System
YEYEN MULYA BUNYAMIN
SM Manajemen Risiko dan Jaminan Mutu Senior Manager Risk Management and
Quality Control
YEDI kUSMAYADI
Direktur Operasi dan Teknik
Director of Operation and Engineering
Ferialdy Noerlan
Direktur komersial & Pengembangan Usaha
Director of Commercial & Business Development
Saptono R. Irianto
organization structure
210 211PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II210 211PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
ASM 1,2
ASM 1,2
ASM 1,2,3
ASM 1,2
ASM 1,2,3
ASM 1,2
ASM 1,2
ASM 1,2,3
SM Akuntansi ManajemenSenior Manager Management Accounting
ARIF ISNAWAN
SM Perencanaan dan Sistem SDM Senior Manager Personnel Planning
and System
AZIZ SUHARTANTO
SM Akuntansi keuanganSenior Manager Financial Accounting
HERMAN SUSILO
SM Manajemen karir dan Diklat Senior Manager Career Management,
Education and Training
HANUNG HAMBORO
SM PerbendaharaanSenior Manager Treasury
EDI WINOTO
SM Pengembangan SDMSenior Manager Personnel Development
INDRA SIGIT SATYAPUTRA
kepala Satuan Pengawasan Intern
Head of Internal Control
DAWAM ATMOSUDIRO
WasBid 1,2,3,4
kepala Tata Usaha SPI Head of Internal Control
of Administration
NUZULUL HILMI
SM kemitraan dan Bina LingkunganSenior Manager Partnership and
Community Development Program
LUNGGANA
General Manager cabang/Unit General Manager Branch/Unit
SM Administrasi SDM dan Umum Senior Manager Personnel and General
Affair Administration
AMRIS BAHAR
kepala Biro Strategi Perusahaan
Head of Corporate Strategic Bureau
M. ADJI
AkB 1,2
Direktur keuanganDirector of Finance
Dian M. Noer
Direktur Personalia & UmumDirector of Personnel & General Affair
Mulyono
Direktur UtamaPresident Director
R. J. Lino
212 213PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pejabat Senior
NAMA I NAME JABATAN I POSITION
CIPTO PRAMONO general manager
DAWAM ATMOSUDIRO kepala satuan pengawasan intern i head of internal control
amris BaHar sm adm. sdm dan umum i senior manager personnel and general affair administration
andi isnOVandiOnO general manager
ari HenrYantO sm perencanaan & pengemBangan Bisnis i senior manager planning & business development
ariF isnawan sm akuntansi manajemen i senior manager management accounting
armen kepala BirO Hukum i head of legal bureau
aZiZ suHartantO sm perencanaan & sistem sdm i senior manager personnel planning & system
dOsO agung general manager
edi winOtO sm perBendaHaraan i senior manager treasury
edY purnOmO sm pemasaran i senior manager marketing
Herman susilO sm akuntansi keuangan i senior manager financial accounting
indra sigit satYaputra sm pengemBangan sdm i senior manager personnel development
lunggana sm kemitraan & Bina lingkungan i senior manager partnership & community development program
m. adji kepala BirO strategi perusaHaan i head of corporate strategic bureau
mulYadi sm teknik sipil i senior manager civil engineering
prastYO wasis p. sm pemBinaan anak perusaHaan i senior manager subsidiaries and affiliates
rima nOVianti sekretaris perusaHaan i corporate secretary
rita arYani sm perencanaan i senior manager planning
sOlikHin general manager
wisnu pranOtO rH. sm Operasi i senior manager operation
YantO BarBarOsa general manager
Yedi kusmaYadi sm manajemen risikO & jaminan mutu i senior manager risk management & quality control
YeYen mulYa BunYamin sm sistem inFOrmasi i senior manager information system
gunta praBawa kepala unit tanjung priOk car terminal i head of tanjung priok car terminal
Hanung HamBOrO sm manajemen karir & diklat i senior manager career management, education and training
Hendra BudHi kepala unit pusat pelatiHan kepelaBuHanan i head of port training centre
ir. pratiYOsO saYOgi general manager
macHFudY general manager
riO t. n. lasse kepala satuan kerja i head of structuring & development unit
tjandra martOenOes kepala BirO pengadaan i head of procurement bureau
udin maHmudin general manager
ade HartOnO general manager
aHmad FaHmi general manager
kusnO general manager
mOH. iQBal general manager
senior officer
212 213PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
Pelabuhan Tanjung Priok
Jl. Raya Pelabuhan No.8 Tanjung Priok, Jakarta 14310
Telp : +62-21-4367505, 4301080 Fax : +62-21-4372933
www.priokport.co.id
Pelabuhan Panjang
Jl. Yos Sudarso No.334 Panjang, Lampung 35241
Telp : +62-721-31149
Pelabuhan Palembang
Jl. Belinyu No.1 Boom Baru Palembang,
Sumatera Selatan 30115
Telp : +62-711-710472
www.palembangport.com
Pelabuhan Teluk Bayur
Jl. Semarang No.3 Teluk Bayur, Sumatera Barat 25217
Telp : +62-751-61646
www.telukbayurport.com
Pelabuhan Pontianak
Jl. Pakasih No.11 Pontianak, Kalimantan Barat 78113
Telp : +62-561-32181
www.pontianakport.com
Pelabuhan cirebon
Jl. Perniagaan No.4 Cirebon, Jawa Barat 45112
Telp : +62-231-204241
Pelabuhan Jambi
Jl. Pelabuhan Talang Duku, Jambi 36251
Telp : +62-741-35071
Pelabuhan Bengkulu
Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu 38216
Telp : +62-736-51409
Pelabuhan Banten
Jl. Raya Pelabuhan No.1 Ciwandan, Banten 42166
Telp : +62-254-601418
www.bantenport.co.id
Pelabuhan Sunda kelapa
Jl. Maritim No.8 Sunda Kelapa, DKI Jakarta 14430
Telp : +62-21-6928888
Alamat Kantor Cabang & Anak Perusahaan
Pelabuhan Pangkal Balam
Jl. Yos Sudarso No.1 Pangkal Pinang,
Bangka Belitung 33114
Telp : +62-717-421737
Pelabuhan Tanjung Pandan
Jl. Pelabuhan No.1 Tanjung Pandan Belitung, Bangka
Belitung 33411
Telp : +62-719-21049
PT EDI Indonesia
Wisma SMR Lt.10 Jl. Yos Sudarso Kav 89, Jakarta 14350
Telp : +62-21-6505829 Fax: +62-21-6505987
PT Multi Terminal Indonesia (PT MTI)
Jl. Pulau Payung No.1 Tanjung Priok, Jakarta 14310
Telp:+62-21-4302649 Fax: +62-21-4302650
www.multiterminal.co.id
PT Rumah Sakit Pelabuhan (PT RSP)
Jl. Kramat Jaya Tanjung Priok, Jakarta 14260
Telp : +62-21-4403026 Fax : +62-21-4403551
www.pdpersi.co.id/pelabuhanjkt/
PT Jakarta International container Terminal (PT JIcT)
Jl. Sulawesi Ujung No.1 Tanjung Priok, Jakarta 10430
Telp : +62-21-4301447 Fax : +62-21-495556
E-mail : [email protected]
www.jict.co.id
Tanjung Priok car Terminal (TPT)
Jl. Sindang Laut Cilincing, Jakarta 14110
Telp: +62-21-43932251 Fax: +62-21-43932250
Pusat Pelatihan kepelabuhanan (PPk)
Jl. Kramat Jaya Tanjung Priok, Jakarta 14260
Telp: +62-21-43932251 Fax: +62-21-43537380
www.bpl-piz.co.id
kSO Terminal Petikemas koja (TPk koja)
Jl. Timor No.1 Tanjung Priok, Jakarta 14310
Telp : +62-21-493401 Fax : +62-21-4374150
E-mail : [email protected]
www.tpkkoja.co.id
branch and subsidiary addresses
214 PBPT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report Indonesia Port Corporation II
DISCLAMER“ Seluruh data yang disajikan atau dimuat dalam Laporan Tahunan Tahun 2010 ini adalah data eksisting Perusahaan sampai dengan bulan Desember 2009 dan setelah itu dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Apabila ada pihak-pihak yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
perubahan data dimaksud dapat menghubungi Sekretaris Perusahan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Kantor Pusat Lantai 1, Jl. Pasoso No. 1 Tanjung Priok Jakarta 14310, Telp +62-21 4367505,
4301080, Fax. +62-21 43911704, Email : [email protected]”
“ All the data presented or published in this 2010 Annual Report are the company’s existing data up to December 2010 and thereafter are subject to change at any time without prior notice. If there are parties who want to learn more about the changes, they could contact the Corporate Secretary of Indonesia Port Corporation II Head Office 1st Floor, Jl. Pasoso No. 1 Tannung Priok Jakarta 14310, Telp +62-21 4367505,
4301080, Fax. +62-21 43911704, Email : [email protected]”