Transcript

Selain HIV AIDS dan Malaria, Tuberkulosis (TB) juga menjadi salah satu penyakit menularyang upaya pengendaliannya dinilai pada komitmen global Millenium DevelopmentGoals. MDGs menetapkan TB sebagai bagian dari tujuan di bidang kesehatan yangterdiri dari :1. Menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015;2. Menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadisetengahnya pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990;3. Sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA+ terdeteksi dan diobati melalui program DOTS(Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatanTB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO);dan4. Sedikitnya 85% tercapai Succes Rate (SR).Upaya pengobatan kasus TB dilakukan dengan menerapkan strategi DOTS, yaitu strategipenatalaksanaan TB yang menekankan pentingnya pengawasan terhadap pasienTB untuk memastikan pasien menyelesaikan pengobatan sesuai ketentuan sampaidinyatakan sembuh. Strategi ini direkomendasikan oleh WHO secara global untukmenanggulangi TB, karena menghasilkan angka kesembuhan yang tinggi yaitu mencapai85%.a. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif di Antara Suspek yang DiperiksaUpaya Pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap tahunnya semakin menunjukkankemajuan. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya jumlah penderita yang ditemukandan disembuhkan setiap tahun.Gambar berikut memperlihatkan persentase TB Paru BTA+ terhadap suspek TB Paruselama tahun 2005-2012. Selama delapan tahun terakhir persentase TB Paru BTA+terhadap suspek TB Paru tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu 13% dan terendahterjadi pada tahun 2011 dan tahun 2012 sebesar 10%.Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ (Case Detection Rate/CDR) dan AngkaKeberhasilan Pengobatan (Success Rate/SR)Case Detection Rate atau angka penemuan kasus TB Paru BTA+ merupakan indikatoryang digunakan untuk mengetahui keberhasilan upaya pendeteksian kasus. Indikator inimenggambarkan proporsi antara penemuan TB Paru BTA+ terhadap jumlah perkiraankasus TB Paru. Indikator lain yang digunakan dalam upaya pengendalian TB adalahSuccess Rate atau angka keberhasilan pengobatan.CDR menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak tahun 2001 sampai dengantahun 2012, yaitu dari 21% menjadi 82,38%. Angka ini telah melampaui target RenstraKemenkes tahun 2012 sebesar 80%. Indikator angka keberhasilan (SR) juga menunjukkanpeningkatan, yaitu dari 87% pada tahun 2001 menjadi 90,2% pada tahun 2012. Angkakeberhasilan pengobatan (SR) ini juga telah memenuhi target keberhasilan pengobatanyang distandarkan oleh WHO yaitu minimal 85%. Keberhasilan pengobatan TB paruditentukan oleh kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik danlaboratorium.Persentase BTA positif terhadap suspek yang diperiksa dahaknya menggambarkan mutudari proses penemuan sampai diagnosis pasien, serta kepekaan menetapkan kriteriasuspek. Angka proporsi pasien baru TB paru BTA positif di antara suspek yang diperiksaini sekitar 5-15%. Angka ini bila terlalu kecil (15%) kemungkinan disebabkan antara lain karenapenjaringan terlalu ketat atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positifpalsu).Proporsi pasien TB Paru BTA Positif di antara suspek yang diperiksa menurut provinsitahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 4.30 .


Top Related