Download - Anamnesis Blok 21-Sk 6-Demensia
ANAMNESIS BLOK 21 (PSIKIATRI)
Judul Skenario 6: Pelupa Gradual
Demensia
NO. RIWAYAT PSIKIATRI
Prolog Selamat Pagi, perkenalkan saya dokter .... silahkan duduk.Maaf Bu, sebelumnya apakah ibu keberatan kalau saya sambil mencatat dan ditemani perawat?
Yang sakit siapa Bu?Kita isi identitas dulu ya,Bu...Pasien:Nama:Umur:StatusPend.Terakhir:Pekerjaan:Suku:Agama:
Pengantar: (boleh lengkap-boleh engga)Nama:Umur:Status:Pendidikan TerakhirPekerjaan:
1. Menanyakan keluhan utama pasien (Jiwa dan Fisik) Allo/Auto Anamnesa
Ada keluhan apa ya, Bu?- Suami saya akhir-akhir ini sering
lupa,Dok.Sudah sejak kapan suami ibu sering lupa?
- Sudah dari 6 bulan yang lalu2. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Keluhan yang timbul Bisa diceritakan bu, seperti apa sering lupanya?
- Jadi, akhir-akhir ini dia lupa alamat dimana dia harus mengajar. Selain itu dia juga suka lupa menaruh barang-barang pribadinya.
b. Hubungan antara keluhan fisik dan jiwa Sebelumnya memang ada peristiwa apa,Bu? Sampai suami ibu jadi sering lupa seperti ini
Apakah suami ibu sedang sakit? Mungkin ada demam? Atau;Cedera kepala sampai luka?
- Ngga ada apa-apa tuh,Dok. Suami saya sehat-sehat aja dan ngga ada
cedera pada kepalanya.c. Menanyakan stresornya
- Stresor Organobiologik SDA- Stresor Psikososial -
d. Menanyakan ada tidaknya Hendaya- Fungsi perawatan diri
(Makan, Mandi, BAK & BAB)Bagaimana makannya? Adakah perubahan?Masih bisa sendiri atau harus disuruh dulu atau sampai harus dibantu orang lain?
BAK dan BAB-nya bagaimana?- Fungsi
pekerjaan/akademik/sekolahApakah saat ini, suami ibu masih bekerja?
- Fungsi sosial Bagaimana interaksi suami ibu dengan teman-teman di kantornya?
- Fungsi sehari-hari Apakah suami ibu, mengalami gangguan tidur?
3. Riwayat Penyakit Dahulua. Gangguan psikiatrik Apakah suami ibu sebelumnya pernah
seperti ini?b. Gangguan fisik Apakah suami ibu pernah dirawat karena
penyakit serius?Contoh Penyakit: TBC,DBD, Thypoid Fever, Ensefalitis, dst.
Gangguan Fisik:- Riwayat kejang demam- Riwayat epilepsi- Riwayat trauma kepala- Riwayat hipertensi- Riwayat DM- Riwayat nyeri dada/sakit jantung- Riwayat nyeri ulu hati/sakit maag- Riwayat pingsan / kehilangan
kesadaran sebelumnya
c. Gangguan zat psikoaktif Apakah suami ibu pengguna obat-obat terlarang (NARKOBA) ?
d. Skema perjalanan gangguan Jadi Bu,(sambil digambar, sambil dijelaskan)
4. Riwayat Kehidupan Pribadia. Riwayat perkembangan fisik Bu, apakah dulu suami ibu lahirnya cukup
bulan? Normal? Sehat?b. Riwayat perkembangan kepribadian Bagaimana dengan perkembangan suami
ibu dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa?Apakah terlihat berbeda dengan orang lain?
- Masa kanak-kanak- Masa remaja- Masa dewasa
c. Riwayat pendidikan Saat dulu suami ibu menempuh pendidikan, bagaimana interaksi suami ibu dengan teman-temannya/ gurunya?Pernah mendapat prestasi mungkin semasa sekolah dulu?
d. Riwayat pekerjaan Saat masih bekerja, interaksi dengan orang-orang di kantor bagimana?
e. Kehidupan beragama Apakah suami ibu melakukan ibadah sehari-hari?Mis: sholat 5 waktu, pergi ke gereja, pergi ke wihara, dst.
f. Riwayat kehidupan seksual dan perkawinan
Bagaimana dengan hubungan seksual ibu dengan suami?
5. Riwayat Keluargaa. Gambar silsilah/pohon keluarga Bu, dikeluarga ada yang seperti ini tidak?
Jika IYA, dari siapa?Mis: dari paman suami saya, paman dari ayah atau ibu?Ibu punya anak berapa? Laki-laki/perempuan?
(lalu digambarkan)
: Laki-laki
: Perempuan
Cat: Pasien sakit diarsir.
Contoh :
b. Identitas anggota keluarga SDA6. Situasi kehidupan sosial sekarang (kondisi
tempat tinggal, jumlah penghuni, pencari nafkah)
Bu, bagaimana dengan kondisi tempat tinggal yang ibu tempati sekarang? Apakah nyaman?Siapa saja yang tinggal dirumah ibu?Yang mencari nafkah siapa, Bu?
Setelah suami ibu keadaannya seperti ini, yang sekarang mencari nafkah siapa,Bu?
No. STATUS MENTALProlog Halo pak, selamat pagi...perkenalkan saya dokter...
(sambil berjabat tangan), kita ngobrol-ngobrol sebentar ya,Pak...
1. Deskripsi umuma. Penampilan Refleksi dari postur, sikap, cara berpakaian dan
berdandan.- Rapi atau lusuh- Tegang atau santai- Perhatikan tatapan mata, kerutan dahi,
tremor, keringat di muka yang merupakan tanda adanya kecemasan.
Laporan: tampak sehat, tampak tenang, tampak lebih tua, tampak lebih muda, sesuai dengan usia, tidak rapi, kekanak-kanakan,dst.
b. Kesadaran Compos mentis/jernih/bingung/berkabutc. Perilaku dan aktivitas psikomotor Tenang/kooperatif/gelisah/hiperaktif/dependent,dst.d. Pembicaraan (kuantitatif dan
kualitatif)Sedikit bicara/banyak bicaraDapat dimengerti/tidak dimengerti
2. Alam perasaan Bapak...bagaimana perasaanya hari ini,Pak?- sedih
Cat: Distim adalah perasaan tidak enak, kesal, bete,dst.
a. Afekb. Hidup emosi
3. Gangguan persepsia. Halusinasi 1. Halusinasi Visual: Pak, apakah bapak melihat
sesuatu yang orang lain tidak bisa lihat? Apa yang bapak lihat?
2. Halusinasi Auditorik : Apakah bapak mendengar sesuatu yang orang lain tidak bisa dengar? Suara apa yang bapak dengar?
3. Halusinasi Olfaktorik : Apakah bapak mencium suatu bau? Sementara orang lain tidak dapat menciumnya.
4. Halusinasi Gustatorik : Apakah bapak merasakan sesuatu di mulut, padahal tidak sedang makan atau minum apapun?
5. Halusinasi Somatik : Apakah bapak merasa seperti ada yang meraba-raba tubuh bapak?
b. Ilusi Pak, yang saya pegang ini apa pak? (Pulpen, Tangan pasien,dll)
c. Depersonalisasi Pak, apakah bapak merasa ada yang berubah dari diri bapak?
d. Derealisasi Di sekeliling bapak, ada yang berubah ngga,Pak?4. Sensorium dan Kognisi (fungsi
intelektual)a. Taraf pendidikan Pertanyaan yang UPTODATE!
Bapak tau ngga...Presiden baru kita saat ini siapa,Pak?
b. Pengetahuan umumc. Kecerdasan
d. Konsentrasi - 100-7 = .... lalu dikurang 7 lagi = ....- 5 X 4 = .....- Kalo misalnya bapak beli rokok diwarung
harganya 5000, bapak bawa uang 10.000, jadi kembaliannya berapa pak?
e. Perhatian
f. Orientasi Tempat : Pak, sekarang bapak lagi dimana ya?
Waktu : Sekarang itu Pagi, Siang, Sore atau Malam?
Orang : Pak, yang suka pakai baju putih seperti saya ini, siapa sih Pak?
g. Daya ingat Pendek : Pak, tadi kesini bapak pakai apa? dengan siapa?Segera : Pak, nanti inget angka yang saya sebutin ya.. 2793... coba pak di ulang, angka yang tadi saya sebutkan? Kalo urutanya dari belakang, sebutkan lagi pak?Panjang : Ulang tahun bapak kapan,Pak? (lalu tanya kepada pengantar, betul atau tidak?)
h. Pikiran abstrak Pak, Istilah hidung belang itu maksudnya apa ya?Pak, istilah panjang tangan itu maksudnya apa ya?Pak, istilah buah tangan itu maksudnya apa ya?Dst...(cukup 1 pertanyaan)
i. Visuospasial Pak, tolong gambarkan jam 3 dikertas ini...j. Bakat kreatif Bapak hobinya apa sih,Pak?k. Kemampuan menolong diri
sendiriMisalnya bapak berada di suatu hutan dan tersesat, apa yang akan bapak lakukan? (Dr.Luana)
Tidak usah ditanya lagi, sudah termasuk di Hendaya. (Dr.Dwi Karlina)
5. Proses pikira. Bentuk pikir Tidak dalam bentuk bertanya. Selama wawancara dinilai.
Laporan: Realistik/Tidak Realistik/Autistik (bicara sendiri)b. Arus pikir Tidak dalam bentuk bertanya. Selama wawancara dinilai.
Laporan : lancar, tersendat-sendatc. Isi pikir WAHAM :
1. Waham Kebesaran : Pak, apakah bapak merasa ada kelebihan di dalam diri bapak?
2. Waham Aneh/Bizzare : Pak, apakah bapak merasa pikiran bapak bisa di ketahui orang lain? Atau disiarkan? Atau diserap?
3. Waham Kejaran : Pak, apakah bapak merasa ada yang ingin jahat sama bapak? Seperti diguna-guna, di racuni,dll
Cat: jika pasien menunjukkan waham (+), patahkan apa yang pasien kemukakan. Mematahkannya jangan terlalu panjang. Misalnya:
D: Pak, apakah bapak merasa ada kelebihan di dalam diri bapak?B: Iya, saya ini keturunan darah biru, yang amat kaya rayaD: Memang benar seperti itu, Bu? (Crosscheck pada yang mengantar)I: Ngga dok, ngga seperti itu. Kami keluarga biasa aja.D: Tuh pak, kata ibu ngga begitu.B: Dianya aja Dok yang ngga tau, dia sok tau tuh,Dok.
6. Pengendalian impuls Selama wawancara dinilai
Baik/tidak baik (Dr.Luana)Terkendali/tidak terkendali (Dr.Dwi Karlina)
Baik/Terkendali : Marah tetapi bisa ditahanTidak baik/Tidak terkendali : meludah, memukul
7. Daya nilai Pak, bapak tau ngga apa perbedaan bola dengan semangka?
8. RTA ( Reality Testing of Ability) Baik : tidak ada waham atau halusinasiTerganggu : karena ada waham dan halusinasi
9. Tilikan Tilikan 1 : menyangkal dirinya sakitContoh Pak, sekarang bapak dimana? Bapak dibawa kesini kenapa?Pasien menjawab: di RS, ngga tau ngapain, dia kayanya sakit tuh dok ( “Dia” maksudnya disini adalah si pengantar)
Tilikan 2 : ambivalensi terhadap penyakit.Maksudnya seperti awalnya mengakui kalo dirinya sakit, tapi akhirnya menyangkalContoh Pak, sekarang bapak dimana? Bapak dibawa kesini kenapa?Pasien menjawab: di RS, saya sakit kali ya dok? Ah tapi ngga ah, saya sehat “Dia” kali tuh dok yang sakit.
Tilikan 3 : Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya.Contoh Pak, sekarang bapak dimana? Bapak dibawa kesini kenapa?Pasien menjawab: di RS, saya sakit karena abis diguna-guna dok sama orang.
Tilikan 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami penyakitnya
Tilikan 5 : menyadari penyakitnya dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya.Contoh tau dirinya sakit, tapi tidak mau berobat
Tilikan 6 (Sehat) : menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinyaContoh tau dirinya sakit, dan pergi berobat
10. Reabilitas Dapat dipercaya/ tidak
Pada umumnya pasien kejiwaan/psikotik dapat dipercaya, kecuali pasien Hysteric, pasien Neurotik
Setelah melakukan wawancara terhadap pasien :
Dokter berbicara kembali dengan orang yang mengantar pasien tersebut, lalu menjelaskan kalau pasien mengalami gangguan mental organik yang disebu dengan Demensia. Jelaskan apa itu demensia, dimulai dari definisi, penyebab, dan juga gejala yang mungkin timbul pada penderita demensia.
Definisi
Demensia adalah suatu kondisi penurunan fungsi mental-intelektual (kognitif) yang progresif, yang dapat disebabkan oleh penyakit organik difus pada hemisfer serebri (demensia kortikal) atau kelainan struktur subkortikal.
Klasifikasi
Demensia Reversibel : Demensia vaskular, Normal Pressure Hidrocephalus (NPH), Demensia menetap yang diinduksi zat
Demensia Irreversibel : Alzheimer, Parkinson Disease, Korea Huntington.
Etiologi & Faktor Resiko
Etiologi
Disfungsi otak gejala defisit kognitif kelemahan memori, hendaya berbahasa, gang. fungsi eksekutif, apraksia, agnosia.
Penyakit: Alzheimer, stroke, hidrosepalus, parkinson, AIDS, huntington, dan gang.metabolik.
Faktor Resiko
- Usia - Jenis kelamin - Riwayat keluarga- Hipertensi, DM, Hiperkolestrol, obesitas, depresi, alcoholic- Trauma kepala- Infeksi - Tumor intrakranial
Gejala
Setelah itu jelaskan pula penatalaksanaan, yakni bisa berupa farmakoterapi dan psikoterapi. Tujuan farmakoterapi adalah untuk menenangkan pasien, setelah pasien tenang maka bisa diberikan psikoterapi.
Pasien demensia harus di rujuk ke spesialis kejiwaan (Sesuai SKDI)
Jangan lupa untuk memberikan edukasi kepada keluarga pasien, agar selalu mendukung pasien selama berlangsungnya terapi.
Kemungkinan penguji akan bertanya:
Laporkan status mental pasien, maka deskripsikan mulai dari poin 1 ( penampilan) sampai poin 10 (reabilitas).
Contoh : Seorang laki-laki sesuai dengan usianya berpenampilan rapi dan terlihat murung. Dengan kesadaran kompos mentis. Perilaku dan aktivitas psikomotornya terlihat tenang. Berbicara sedikit, dan mudah dimengerti. Alam perasaan sedih. Tidak ada halusinasi, tidak ada ilusi, depersonalisasi dan derealisasi. Sensorium dan kognitifnya kurang baik. Bentuk pikir pasien realistik. Arus pikirnya tersendat-sendat, dan isi pikirnya baik. Pengendalian impuls terkendali. Daya nilai baik. RTA baik.Tilikan (kira-kira 4-6). Reabilitas pasien dapat dipercaya.
Pedoman Diagnostik
o Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir yang sampai mengganggu kegiatan harian seseorang (personal activities of daily living) seperti : mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, buang air besar dan kecil.
o Tidak ada gangguan kesadaran (clear consciousness).
o Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan
Membuat Status Psikiatri
Dihadapkan seorang pasien laki-laki lanjut usia, usia 60 tahun, agama islam, suku betawi, dosen, anak ke-3 dari 5 bersaudara, menikah, ke poliklinik psikiatri dengan keluhan sering lupa sejak 6 bulan yang lalu.
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis didapatkan : sering lupa sejak 6 bln yll. Kesadaran jernih, hendaya (-), murung, halusinasi (-), waham (-), tilikan 6, RTA baik.
Tentukan diagnosis multiaksial
Aksis I : F00. Demensia
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Degenerasi Otak
Aksis V : GAF (Global Assesment of Functional) 70 ( beberapa gejala ringan dan menetap. Disabilitas dalam fungsi, secara umum masih baik)
Diagnosa Banding
1. F30- F39 Gangguandepresif, Pseudodemensia2. F05 Delirium, F05.1 Delirium, bertumpang tindih dengan Demensia3. F70-F71 Retardasi mental ringan & sedang
Penatalaksanaan
1. Farmakoterapi
Klinisi dapat meresepkan:
- Benzodiazepin untuk insomnia dan ansietas- Antidepresan untuk depresi- Antipsikotik untuk halusinasi dan waham
DEMENSIA ALZHEIMER• Inhibitor kolinesterase Untuk pengobatan simtomatik (karena
pada penderita alzheimer ditemukan penurunan asetil kolin)
Donezepil 5-10 mg/hari. Dosis awal 5 mg pada malam hari selama 4-6 minggu, dosis dapat dinaikan sampai 10 mg.
bila dosis diterima dapat memperbaiki fungsi konitif dan fungsi klinis global. Penggunaan jangka lama dapat memperlambat berlanjutnya gejala sampai 55 minggu.
ESO :mual, diare dan muntah
• Thiamin • Pada penderita alzheimer ditemukan penurunan Thiamin pyrophosphotase dependent enzym (dalam 2 jenis yaitu : ketoglutarate dan transketolase)
• Hal ini disebabkan kerusakan pada nukleus basalis
• Klonidin • Diberikan karena ada kerusakan noradrenergik kortikal
• Klonidin merupakan noradrenergik alfa 2 reseptor agonis
• Kurang memuaskan untuk perbaikan kognitif• Haloperidol • Untuk mengatasi gangguan psikosis (halusinasi,
delusi) dan tingkah laku dari pasien demensia alzheimer
• Bila depresi berikan tricyclic anti depresant (amitryptiline)
• Acetyl L-Carnitine (ALC) • Merupakan substrat endogen yang disintesa dalam mitokondria dengan bantuan enzim ALC transferase
• Pemberian obat ini akan meningkatkan aktivitas asetil kolinesterase dan kolin asetil transferase.
Ansietas akut, kegelisahan, agresi, agitasi : Haloperidol 0,5 mg per oral 3 kali sehari (atau kurang) ; Risperidon 1mg peroral sehari. Hentikan setelah 4-6 minggu.
Ansietas non psikotik, agitasi: Diazepam 2 mg peroral 2 kali sehari, venlafaxin XR.
Hentikan setelah 4-6 minggu. Agitasi kronik : SSRI, misal Fluoxetine 10-20 mg/hari) dan atau Buspiron (15 mg dua kali
sehari); juga pertimbangkan betabloker dosis rendah. Depresi: pertimbangkan SSRI & antidepresan baru laiinya dahulu; dengan trisiklik mulai
perlahan-lahan & tingkatkan sampai ada efek- misal Desipramin 75-150mg per oral sehari. Insomnia : hanya untuk penggunaan jangka pendek
2. Non-Farmakoterapi
Terapi Suportif • Perawatan fisik yang baik• Pertahankan pasien pada lingkungan yang dikenal• Pasien diusahan dikelilingi oleh orang-orang yang dikenal• Pertahankan keterlibatan pasien dalam kontak personal
(nama, hari, jam)• Diskusi aktual (menggunakan radio, tv, kalender)• Pertahankan rasa percaya diri pasen• Diperlakukan sebagai orang dewasa• Hindari stimulasi yang berlebihan
Terapi Khusus • Pengembangan program aktivitas :Melalui stimulasi kognitif, mental dan afektif yang di lakukan sesuai dengan kemampuan pasien
Edukasi
1. Mengoptimalkan kemampuan daya ingat pasienContoh : buat notes, pasang kalender besar, jam dinding, menemani pasien saat berpergian, membuat jadwal untuk aktivitas penderita sehari-hari (mandi, bab/bak)
2. Konsumsi makanan bergizi, mengandung anti oksidan (sayur,buah-buahan), makanan rendah lemak, vitamin (B,B6,B12).
3. Olahraga secara teratur4. Selalu berkomunikasi dengan penderita, berikan pujian jika penderita melakukan hal yang
baik, jangan terkesan memberikan perintah kepada penderita.