ANALISIS SISTEM PROTEKSI PETIR EKSTERNAL DI OFFTAKEWARU, PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK SBU
WIL II JABATI
Sidang Field ProjectSurabaya, Juli 2011
OlehMohammad Waldy (6408030009)
Dosen PembimbingAnnas Singgih S., ST., MT.
Jurusan Teknik Kelistrikan KapalPoliteknik Perkapalan Negeri SurabayaInstitut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
LATAR BELAKANGPerkembangan perusahaan atau industri semakin maju
Resiko kerja semakin besar dan banyak perusahaan yang mengabaikan sistem proteksi
Terutama sistem proteksi petir eksternal di offtake waru (stasiun penerima gas) , PT. PGN (persero) TBK SUB WIL II JABATI
1. Tidak ada jadwal pemeliharaan yang jelas dan berkala2.Tidak ada instruksi kerja yang jelas dan terperinci
Perlu dilakukan inspeksi proteksi petir eksternal dengan mengacu pada PermenakerNo.2/MEN/89 dan PUIL 2000
Proteksi petir eksternal terpelihara dengan baik sehingga karyawan merasa aman dandapat bekerja secara maksimal
RUMUSAN MASALAH•Bagaimana standar air terminal
(penerima) konvensional, penghantar penurunan, dan elektroda bumi yang terpasang ?
•Apakah daerah lindung dari air terminal sudah melindungi bangunan di offtake Waru?
•Berapa tahanan pembumian untuk sistem proteksi petir pada lokasi tersebut?
•Bagaimana perencanaaninspeksi perawatan danpemeliharaan sistem proteksipetir?
TUJUAN•Mengetahui standar air terminal
(penerima) konvensional , penghantar penurunan, dan elektroda bumi yang tepat dan mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) dan Permenaker No 02/ MEN/ 1989
•Mengetahui daerah lindung sistemproteksi petir eksternal
•Mengetahui tahanan pembumianuntuk sistem proteksi petir eksternal
•Mengetahui perencanaan inspeksiperawatan dan pemeliharaan sistemproteksi petir eksternal
RUMUSAN & TUJUAN
RUANG LINGKUP
Lokasi sistem proteksi petir berada di OfftakeWaru, PT. Perusahaan Gas Negara (persero)TBK SBU WIL II JABATI
Standar pemasangan sistem proteksi petir mengacupada Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000(PUIL 2000) dan Permenaker No 02/ MEN/ 1989
Pembahasan mengenai sistem proteksi petireksternal dengan air terminal (penerima)konvensional
MANFAATMendapatkan informasi mengenai standarpemasangan sistem proteksi petir eksternalyang mengacu pada Persyaratan UmumInstalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) danPermenaker No 02/ MEN/ 1989
Memberikan masukan pada duniaindustri terutama PT. Perusahaan GasNegara (persero) Tbk tentang standaroperasional perawatan danpemeliharaan sistem proteksi petireksternal
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini digunakan metodeinspeksi checklist karena mudah dilakukan dandetail. Penelitian ini juga mengacu padaPermenaker No.2/MEN/89 dan PUIL 2000
INDEKS PROTEKSI PETIR PADA GEDUNGWORKSHOP
Nilai R = 13, berdasarkan Permenaker No.02/MEN/1989, mempunyai perkiraan bahayadalam kondisi agak besar dan syarat pengamanandianjurkan
PERHITUNGAN JARI-JARI PERLINDUNGANGEDUNG WORKSHOP
• Gudang meteringJari-jari perlindungan (R) = (t atap + t air terminal) x tan 56
R = (4,2 m+ 2 m) x 1,482= 6,2 x 1,482= 9,18 m
• Kantor workshopJari-jari perlindungan (R) = (t atap + t air terminal) x tan 56
R = (3 m+ 2 m) x 1,482= 5 x 1,482= 7,41 m
Jari-jari perlindungan (R) = T x tan 56
Keterangan : R = Jari-jari perlindunganT = (t atap + t air terminal)
DAERAH PERLINDUNGAN GUDANG METERING
Tinggi Penerima = 2 meter Tinggi Atap = 4,2 meter Lebar Atap = 15 meter
DAERAH PERLINDUNGAN KANTOR WORKSHOP
Tinggi Penerima = 2 meter Tinggi Atap = 3,8 meter Lebar Atap = 10 meter
DAERAH PERLINDUNGAN GEDUNG WORKSHOP
Tinggi Penerima = 2 meter Panjang atap gedung Workshop = 3,8 meter Jarak masing-masing penerima
Gudang Metering = 7,8 mKantor Workshop = 5,25 m
PENGHANTAR PENURUNAN TAMPAKSAMPING
Diameter penghantar penurunan = 9 mm Luas penampang penghantar penurunan = 63,58
SeedingAlga
2m
ELEKTRODA PEMBUMIAN GEDUNG WORKSHOP
Terbuat dari tembaga dengan ukuran luaspenampang sebesar 5/8 inchi dan mempunyai panjangsebesar 20,3 cm. dengan kedalaman sebesar 60 cm.
PANJANG MINIMUM ELEKTRODA
Jadi, untuk mendapatkan tahanan tanahsebesar 5 Ω, maka dibutuhkan 4 buah elektrodapembumian jenis batang yang dipasang paralel.
INDEKS PROTEKSI PETIR PADA SHELTERREGULATOR
Nilai R = 15, berdasarkan Permenaker02/MEN/1989, mempunyai perkiraan bahayadalam kondisi sangat besar dan syaratpengamanan sangat perlu.
PERHITUNGAN JARI-JARI PERLINDUNGANSHELTER REGULATOR
Jari-jari perlindungan (R) = T x tan 56
Keterangan : R = Jari-jari perlindunganT = (t atap + t air terminal)
Jari-jari perlindungan (R) = (t atap + t air terminal) x tan 56R = (3,3 m+ 2 m) x 1,482
= 5,3 x 1,482= 7,85 m
DAERAH PERLINDUNGAN SHELTER REGULATOR
Tinggi Penerima = 2 meter Tinggi Atap = 3,3 meter Lebar Atap = 10,4 meter
DAERAH PERLINDUNGAN SHELTER REGULATOR
Tinggi Penerima = 2 meter Panjang atap gedung Workshop = 20 meter Jarak masing-masing penerima = 9 m
PENGHANTAR PENURUNAN MEMANFAATKANKONSTRUKSI BANGUNAN
Terdapat 4 buah penghantar penurunan yang memanfaatkan konstruksi bangunan yang terbuat dari logam
ELEKTRODA PEMBUMIAN SHELTER REGULATOR
Terbuat dari tembaga dengan ukuran luaspenampang sebesar 5/8 inchi dan mempunyai panjangsebesar 20,3 cm. dengan kedalaman sebesar 60 cm.
HASIL PENGUKURAN TAHANANPEMBUMIAN DI SHELTER REGULATOR
NB : Baik = tidak melebihi dari 5 Ω
Simbol Covering HasilPengukuran
KriteriaPengukura
n
R2 Penerima 2,7 Baik
R3 Penerima 0,2 Baik
R4 Konstruksi 2,3 Baik
R5 Konstruksi 2,2 Baik
GEDUNG WORKSHOP DAN SHELTERREGULATOR
Penerima belum memenuhi persyaratan karenapemasangan penerima pada atap yang mendatar harusbenar-benar menjamin bahwa seluruh luas atap yangbersangkutan termasuk dalam daerah perlindungan(Permenaker Pasal 10.2)
Penghantar penurunan harus dipasang seperti suatusangkar yang melindungi suatu bangunan(Permenaker Pasal 15.1, 17.2, 25.1)
Elektroda bumi rusak dan tidak berfungsi sebagaipentanahan. Panjang Elektroda tidak memenuhi PUIL2000 tabel 3.18-3 dan banyak yang berkarat (PUIL3.19.2.7)
AIR TERMINAL GEDUNG WORKSHOP
Diperlukan adanya penambahan 2 airterminal atau pemanjangan air terminal,sehingga semua bagian gedung Workshop dapatterlindungi dengan baik.
AIR TERMINAL SHELTER REGULATOR
Diperlukan adanya penambahan 2 airterminal atau pemanjangan air terminal,sehingga semua bagian shelter regulator dapatterlindungi dengan baik.
1 a Pemasangan penerima atau air terminalOfftake Waru sudah mengikuti PermenakerNo.02/ MEN/ 1989 dengan tinggi air terminal 2meter. Pada Permenaker No.02/ MEN/ 1989dijelaskan bahwa air terminal dipasangditempat atau bagian yang diperkirakan dapattersambar (pasal 10.1) dan dipasang diatasatap yang datar sekurang-kurangnya lebihtinggi 15 cm dari pada sekitarnya (pasa 10.3).
KESIMPULAN
KESIMPULAN
b Penghantar penurunan di Offtake Waru belummengikuti Permenaker No.02/ MEN/ 1989.Penghantar penurunan tidak dipasangsepanjang bubungan (nok) dan atau sudut-sudut bangunan ke tanah sehingga penghantarpenurunan bukan merupakan suatu sangkardari bangunan yang akan melindungi (pasal15.1 dan pasal 25.1). Penghantar penurunanperlu ditambah 2 untuk Gedung Workshop dan1 untuk Shelter Regulator, sehingga sudut-sudut atap yang tidak terjangkau daerahlindung dapat terlindungi oleh penghantarpenurunan.
KESIMPULAN
c Panjang elektroda pembumian di Offtake Waruyaitu 20,3 cm tidak memenuhi PermenakerNo.02/ MEN/ 1989 (pasal 30.2) yaitu minimal 4meter dan PUIL 2000 (3.18-2) yaitu minimal 5meter. Agar perlindungan bangunan menjadilebih baik lagi perlu dilakukan penambahan 3buah elektode pembumian di GedungWorkshop dan 4 buah di Shelter Regulator.
KESIMPULAN
2 Penerima atau air terminal di Offtake Waru tidak bisa melindungi seluruh bangunan, itu ditunjukkan dengan perhitungan jari-jari area proteksi dengan sudut 1120. Gedung Workshop dan Shelter Regulator perlu ditambahkan masing-masing 1 penerima dan penataan letak dengan jarak air terminal pada Kantor Workshop yaitu 2,85 m, sedangkan Gudang Metering dan Shelter Regulator yaitu 5,9 m (gambar 4.27 dan 4.33), sehingga air terminal dapat melindungi seluruh bangunan.
3 Tahanan pembumian di Offtake Waru masihdalam nilai tahanan yang baik yaitu di bawah 5ohm, sesuai dengan PUIL 2000 danPermenaker No.02/ MEN/ 1989. R1 tidak bisadilakukan pengukuran karena rusak, R2sebesar 2,7 Ω, R3 sebesar 0,2 Ω, R4 sebesar 2,3Ω, R5 sebesar 2,2 Ω.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
4 Untuk memperoleh tahanan agar tetap berada di bawah 5 Ω, maka perlu dilakukan pembuatan SOP dan inspeksi pemeliharaan secara berkala minimal 2 tahun sekali menurut Permenaker No.02/ MEN/ 1989 untuk sistem proteksi petir eksternal di Offtake Waru.
Untuk menjaga sistem proteksi petir eksternaldapat berfungsi dengan baik maka disarankandibuatkan SOP dan dilakukan inspeksipemeliharaan minimal 2 tahun sekali(Permenaker pasal 50.2).
Sebaiknya supaya mengganti mur, baut, danklem yang sudah berkarat Sebaiknya dilakukanpengecetan dan penamaan/simbol identitas lagipada box grounding.
Sebaiknya box grounding dibuat lebih besarberdiameter minimal ±35 cm agar petugas lebihmudah dalam melakukan pemgukuran danpemeliharaan,.
SARAN