ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN
UANG PENDAFTARAN CALON MURID BARU
Studi Kasus SMK BOPKRI I Yogyakarta
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Raina Mahardika
132114149
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN
UANG PENDAFTARAN CALON MURID BARU
Studi Kasus SMK BOPKRI I Yogyakarta
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Raina Mahardika
132114149
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Skripsi
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN
UANG PENDAFTARAN CALON MURID BARU
Studi Kasus SMK BOPKRI I Yogyakarta
Oleh:
Raina Mahardika
132114149
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing,
Ilsa Haruti Suryandari, SE., SIP., M.Sc., Ak., CA Tanggal: 4 Agustus 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
kripsi
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN
UANG PENDAFTARAN CALON MURID BARU
Studi Kasus SMK BOPKRI I Yogyakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Raina Mahardika
132114149
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 8 Agustus 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama lengkap Tanda Tangan
Ketua Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA ……………………….
Sekretaris Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA ……………………….
Anggota Ilsa Haruti Suryandari, SE., SIP., M.Sc., Ak., CA ………………………
Anggota Ir. Drs. Hansiadi Y. Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA ……………………….
Anggota Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA ……………………….
Yogyakarta, 31 Agustus 2017
Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang
(Amsal 23:18)
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada
TUHAN!
(Yeremia 17:7)
I can do all things through CHRIST which strengtheneth me
(Philippians 4:13)
Skripsiku ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Mamaku tercinta Charlotte Nanuru
Kakakku tersayang Kawitna Utami
Kekasih hatiku Rendy Hendra P.
Bapak ibu Dosen
Sahabat-sahabat “Cabe Goreng”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN
UANG PENDAFTARAN CALON MURID BARU
Studi Kasus SMK BOPKRI I Yogyakarta
Dan dimajukan untuk diuji pada 8 Agustus 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau menuri dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat sebagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2017
Yang membuat pernyataan,
Raina Mahardika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Raina Mahardika
Nomor Mahasiswa : 132114149
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN
UANG PENDAFTARAN CALON MURID BARU
Studi Kasus SMK BOPKRI I Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya untuk
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2017
Yang menyatakan,
Raina Mahardika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulis skripsi bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan,
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan belajar dan mengembangkan
kepribadian penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S,E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., SIP., M.Sc., Ak., C.A. selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Dr. FA Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA selaku dosen pembimbing
akademik yang selalu membimbing dan memberikan motivasi dalam
menyelesaikan studi.
6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
7. Semua pihak dari SMK BOPKRI I Yogyakarta yang telah berkenan
memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian dan telah
meluangkan waktunya untuk membantu saya dalam memperoleh data-data
yang dibutuhkan dan informasi terkait dengan penelitian saya.
8. Mamaku tercinta, Charlotte Nanuru dan kakakku tersayang, Kawitna
Utami atas doa, dorongan, dan bantuannya, baik moril maupun materi.
9. Kekasih hatiku Rendy Hendra P. yang selalu memberikan doa, dorongan,
bantuan, baik moril maupun materi, semangat, dan motivasi kepada
penulis selama mengerjakan skripsi.
10. Sahabat-sahabatku “Cabe Goreng”, yaitu Tika, Julia, Ika, Fepi, Wiwiet,
dan Ncis yang selalu mendukung, memberikan motivasi, dan semangat
kepada penulis.
11. Teman-teman seperjuangan akuntansi angkatan 2013, akuntansi angkatan
kelas C, dan teman-teman MPAT kelas E, terimakasih atas kebersamannya
selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
bermanfaat bagi penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi para pembaca dan semua pihak yang memerlukan.
Yogyakarta, 31 Agustus 2017
Penulis,
Raina Mahardika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
ABSTRAK ......................................................................................................... xvi
ABSTRACT ....................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 6
E. Sistematika Penulisan ......................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 11
A. Sistem ................................................................................. 11
1. Definisi Sistem ............................................................ 11
2. Karakteristik Sistem .................................................... 12
3. Perbedaan Definisi Sistem dan Prosedur ..................... 14
B. Informasi ............................................................................ 16
1. Definisi Informasi ........................................................ 16
2. Karakteristik Informasi ................................................ 17
C. Akuntansi ............................................................................ 18
D. Sistem Informasi ................................................................ 20
1. Definisi Sistem Informasi ............................................ 20
2. Komponen Sistem Informasi ....................................... 20
E. Sistem Akuntansi ................................................................ 22
1. Definisi Sistem Akuntansi ........................................... 22
2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi ..................................... 23
F. Sistem Informasi Akuntansi ................................................ 25
1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi .......................... 25
2. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ............................. 26
3. Komponen Sistem Informasi ....................................... 26
4. Subsistem dalam Sistem Informasi Akuntansi ............ 27
G. Kas ...................................................................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
1. Definisi Kas ................................................................. 28
2. Sifat Kas ...................................................................... 30
3. Definisi Penerimaan Kas ............................................. 30
4. Prosedur Penerimaan Kas ............................................ 31
H. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas .................................... 32
I. Flowchart …………………………………………………. 33
J. Penelitian Terdahulu ........................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 40
A. Jenis Penelitian ................................................................... 40
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 40
C. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................. 40
D. Populasi dan Sampel .......................................................... 41
E. Jenis Data ............................................................................ 41
F. Sumber Data ....................................................................... 42
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 42
H. Teknik Analisis Data .......................................................... 45
BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PENDIDIKAN ................. 53
A. Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) BOPKRI I Yogyakarta ........................................... 53
B. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) BOPKRI I Yogyakarta ........................................... 54
C. Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) BOPKRI I Yogyakarta ........................................... 55
D. Lokasi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) BOPKRI I Yogyakarta ........................................... 55
E. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta ........................... 56
F. Sistem Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta ........................... 58
G. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) BOPKRI I Yogyakarta ........................................... 59
H. Proses Belajar Mengajar Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta ........................... 61
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta ........................... 63
J. Sumber Daya Manusia Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta ........................... 64
K. Struktur Organisasi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta ........................... 66
L. Tanggung Jawab Masing-masing Bagian ........................... 66
M. Hubungan antara Lembaga Pendidikan
dengan Instansi Lain ........................................................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB V ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN .................................. 82
A. Analisis Sistem Penerimaan Uang Pendaftaran
Calon Murid Baru di SMK BOPKRI I Yogyakarta ........... 82
1. Deskripsi Sistem Penerimaan Uang Pendaftaran
Calon Murid Baru yang ada di
SMK BOPKRI I Yogyakarta ........................................ 82
2. Dokumen-dokumen yang Digunakan dalam
Sistem Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid
Baru yang ada di SMK BOPKRI I Yogyakarta ............. 86
B. Analisis Tujuan Sistem Informasi dengan Kebutuhan
SMK BOPKRI I Yogyakarta .............................................. 88
C. Analisis Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi
pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru
SMK BOPKRI I Yogyakarta ............................................... 91
D. Analisis Data Sistem Penerimaan Uang Pendaftaran Calon
Murid Baru di SMK BOPKRI I Yogyakarta ....................... 105
E. Analisis Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Sekolah
dengan Sistem Informasi Akuntansi yang ada
di Sekolah ............................................................................ 110
F. Rekomendasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di
SMK BOPKRI I Yogyakarta ............................................... 111
BAB VI PENUTUP ................................................................................. 114
A. Kesimpulan .......................................................................... 114
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 115
C. Saran ................................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 117
LAMPIRAN ...................................................................................................... 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol Bagan Alir (Flowchart) Dokumen ....................................33
Tabel 3.1 Cara Pengumpulan Data Komponen Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru
SMK BOPKRI I Yogyakarta .........................................................44
Tabel 3.2 Perbandingan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Kas (Teori) dengan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas dari Segi Sekolah ................................................45
Tabel 3.3 Indikator Cara Menilai Komponen Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru
SMK BOPKRI I Yogyakarta .........................................................47
Tabel 5.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Uang
Pendaftaran Calon Murid Baru SMK BOPKRI I Yogyakarta
dengan Kebutuhan Sekolah ...........................................................88
Tabel 5.2 Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada
Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di
SMK BOPKRI I Yogyakarta .........................................................92
Tabel 5.3 Rekomendasi Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta Terkait Kebutuhan Sekolah ...................112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK BOPKRI I Yogyakarta ....................66
Gambar 5.1 Flowchart Sistem Penerimaan Uang Pendaftaran
Penerimaan PDB .......................................................................84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian...................................................................121
Lampiran 2 Rangkuman Wawancara ............................................................122
Lampiran 3 Formulir Pendaftaran .................................................................129
Lampiran 4 Buku Kas Umum .......................................................................131
Lampiran 5 Rekap Pembelian Formulir Pendaftaran ....................................135
Lampiran 6 Kuitansi ......................................................................................143
Lampiran 7 Daftar Murid ..............................................................................145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN
UANG PENDAFTARAN CALON MURID BARU
Studi Kasus SMK BOPKRI I Yogyakarta
Raina Mahardika
132114149
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk menilai seberapa memadai sistem informasi
akuntansi penerimaan uang pendaftaran calon murid baru di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta. Dengan sistem informasi akuntansi yang
memadai, diharapkan sekolah dapat menghasilkan informasi andal, relevan, dan
lengkap yang nantinya akan digunakan oleh pihak sekolah dan pihak-pihak di luar
sekolah yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
diperlukan sistem informasi akuntansi yang memadai untuk bisa mencapai semua
tujuan sistem informasi akuntansi.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan peneliti, yaitu dengan melakukan
perbandingan atau klasifikasi antara realisasi di SMK BOPKRI I Yogyakarta
dengan teori yang peneliti ambil.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat komponen sistem
informasi akuntansi penerimaan kas di sekolah yang belum sepenuhnya memadai
karena belum mampu mencapai tujuan sistem informasi akuntansi. Komponen
orang sudah memadai. Komponen prosedur dan instruksi tidak mampu memenuhi
pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi karena belum menghasilkan
informasi akuntansi yang andal, relevan, dan lengkap. Komponen data tidak
memadai karena data yang ditulis di buku besar adalah data yang bersumber dari
buku kas umum sehingga data yang ada menjadi kurang akurat dan relevan.
Komponen pengendalian internal belum mampu menyediakan informasi keuangan
dan lainnya dengan tepat waktu sesuai bagian-bagian tugasnya.
Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Penerimaan Kas, Uang Pendaftaran
Calon Murid Baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
ANALYZING ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM OF
NEW STUDENT REGISTRATION FEE
Case Study at SMK BOPKRI I Yogyakarta
Raina Mahardika
132114149
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
This research aims to assess the adequacy of accounting information
system of new student registration fee in Vocational High School (SMK)
BOPKRI I Yogyakarta. With an adequate accounting information system, it is
expected that the school can produce reliable, relevant and complete information.
The information will be used for decision making by the school and external
parties. Therefore, sufficient accounting information system is needed to achieve
all accounting information system objectives.
This type of research was a case study. The data used in this research was
obtained by observation, interview, and documentation. Data analysis techniques
used by researchers were comparison and classification between the realization of
SMK BOPKRI I Yogyakarta with the theory.
The results of this study indicate that there were four components of
accounting information system cash receipts in school that had not been fully
adequate because it had not been able to support the achievement of accounting
information system objectives. Components of people were sufficient.
Components of procedures and instructions were unable to meet the achievement
of accounting information system objectives because it had not produced reliable,
relevant, and complete accounting information. The components of data was not
sufficient because the data written on a ledger was data from a cash book so that
the existing data become less accurate and relevant. The internal control
components had not been able to provide financial and other information on time
according to the tasks.
Keywords: Accounting Information System, Cash Receipt, New Student
Registration Fee
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengelolaan yang baik sangat diperlukan oleh suatu perusahaan agar
dalam perkembangannya dapat maju seiring dengan perkembangan zaman.
Keberhasilan dalam mengelola perusahaan tidak hanya ditentukan oleh
bentuk dan jenis perusahaan, modal dan alat-alat yang digunakan, serta
karyawan maupun manajemen yang memimpin perusahaan. Akan tetapi,
masih ada faktor lain yang merupakan faktor penting bagi kemajuan dan
perkembangan suatu perusahaan, yaitu sistem informasi akuntansi yang
merupakan alat untuk mengolah data dengan tujuan menghasilkan informasi
relevan dan benar yang nantinya akan digunakan oleh manajemen dan pihak-
pihak di luar perusahaan yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan.
Dalam pengelolaan perusahaan, kas merupakan hal yang paling
penting dalam setiap transaksi perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu sistem
informasi akuntansi kas yang mengatur mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas yang dirancang sedemikian rupa sehingga setiap arus
transaksi yang berhubungan dengan kas dapat dicatat dengan baik.
Dalam pengembangan manajemen yang baik, sangat diperlukan
sistem informasi di dalam perusahaan. Salah satu sistem informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perusahaan atau organisasi adalah sistem informasi akuntansi, dimana sistem
informasi akuntansi mempunyai peranan sangat besar bagi perusahaan
maupun organisasi. Sistem informasi akuntansi yang digunakan adalah
penerimaan dan pengeluaran kas. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas
harus dilaksanakan secara efektif agar tidak terjadi penyalahgunaan kas. Oleh
karena itu, diperlukan suatu sistem yang memadai untuk mengawasi kegiatan
penerimaan dan pengeluaran kas. Hal itu juga yang harus menjadi perhatian
perusahaan maupun organisasi. Dalam kegiatan usaha organisasi, tentu dalam
kegiatan sehari-harinya tidak terlepas dari transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas.
Menurut Krismiaji (2010:331), departemen yang terlibat kegiatan
penerimaan kas adalah kasir, yaitu bagian yang berada dibawah departemen
keuangan, yang bertugas menangani penerimaan kas dan penyetorannya ke
bank, dan bagian piutang dari pelanggan. Menurut Soemarso (2009:296), kas
adalah sesuatu (baik yang berbentuk uang atau non uang) yang dapat tersedia
dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai
nominalnya.
Sekolah merupakan salah satu bentuk organisasi sektor publik.
Organisasi sektor publik diharapkan untuk memiliki sistem informasi
akuntansi yang baik dalam segala transaksinya. Dengan sistem informasi
akuntansi itulah, sekolah dapat menghasilkan informasi relevan dan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang nantinya akan digunakan oleh pihak sekolah dan pihak-pihak di luar
sekolah yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta merupakan sarana untuk
berpartisipasi di dalam dunia pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) BOPKRI I Yogyakarta adalah salah satu lembaga pendidikan yang
bergerak di bidang pendidikan menengah atas yang berbentuk pendidikan
kejuruan yang terdiri dari 3 pendidikan kejuruan. Pertama Akuntansi, kedua
Administrasi Perkantoran, dan terakhir adalah Multimedia. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta adalah lembaga
pendidikan yang tidak terlepas dari transaksi penerimaan dan pengeluaran
kas. Kas merupakan uang tunai yang digunakan membiayai operasi suatu
perusahaan atau lembaga pendidikan, dimana harus dikelola dengan baik
untuk menghindari penyelewengan-penyelewengan atas kas tersebut.
Penyelewengan terhadap kas dapat dihindari dengan adanya suatu sistem
informasi dan pengendalian intern yang memuaskan untuk kas, maka hal-hal
yang merugikan perusahaan atau lembaga pendidikan bisa dihindari atau
dapat dideteksi seminimal mungkin. Pengendalian intern sangat penting
dalam sistem informasi akuntansi karena merupakan kebijakan dan prosedur
yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi
akurat, dan memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi
sebagaimana mestinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan atau lembaga
pendidikan, yaitu sistem akuntansi yang masih memakai sistem manual,
dikhawatirkan pihak tertentu dapat memanipulasi data-data keuangannya dan
penyajiannya tidak akurat. Penerimaan kas di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) BOPKRI I Yogyakarta terdiri dari pembayaran setoran SPP tiap bulan
yang dilakukan secara tunai tanpa melalui transaksi bank, penerimaan dari
pembayaran PMB, dan bantuan dari DIKNAS. Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) BOPKRI I Yogyakarta saat ini memiliki sistem penerimaan kas yang
dilakukan secara manual dan dilakukan menurut kebiasaan. Pemrosesan data
akuntansi, baik secara manual maupun komputerisasi memerlukan
pengendalian yang termuat dalam struktur pengendalian intern. Oleh karena
itu, hampir setiap jenis perusahaan maupun lembaga pendidikan sekalipun
harus memiliki pengendalian intern dan sistem informasi akuntansi yang baik,
menciptakan prosedur-prosedur akuntansi yang dapat mencegah timbulnya
praktek-praktek atau penyelewengan yang merugikan perusahaan atau
lembaga pendidikan.
Untuk mencegah terjadinya penyelewengan kas diperlukan adanya
tertib administrasi dan pengendalian yang baik agar pengeluaran yang tidak
berkaitan dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta
dapat dikurangi. Digunakannya sistem pengendalian intern yang memadai,
diharapkan dapat menekan terjadinya kesalahan dan kecurangan yang disertai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dengan pemalsuan catatan akuntansi dan penyalahgunaan wewenang dapat
segera diketahui dan diatasi sehingga sistem informasi akuntansi penerimaan
kas di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta dapat
berjalan dengan baik dan semua kegiatan di sekolah tersebut dapat berjalan
dengan lancar.
Dari uraian diatas, peneliti memandang bahwa sistem informasi
akuntansi kas sangat penting dalam mendukung keberhasilan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta di dalam menjalankan
aktivitasnya sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul: “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Uang
Pendaftaran Calon Murid Baru Studi Kasus SMK BOPKRI I
Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu “Apakah sistem
informasi akuntansi penerimaan uang pendaftaran calon murid baru Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta sudah memadai?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai seberapa memadainya
sistem informasi akuntansi penerimaan uang pendaftaran calon murid baru di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
Penulisan penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
semua pihak, baik peneliti, bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
khususnya SMK BOPKRI I Yogyakarta, maupun perkembangan ilmu
ekonomi, bagi peneliti selanjutnya, terlebih dalam bidang pendidikan.
Manfaat penelitian ini antara lain:
1. Bagi peneliti.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem informasi
akuntansi penerimaan kas terutama penerimaan uang pendaftaran calon
murid baru di SMK BOPKRI I Yogyakarta sehingga peneliti dapat
memberikan masukan atau rekomendasi kepada pimpinan SMK BOPKRI
I Yogyakarta. Selain itu, hasil penelitian ini dapat digunakan peneliti
untuk mempelajari sistem informasi akuntansi keuangan, khususnya
sistem pengelolaan penerimaan uang pendaftaran calon murid baru yang
terdapat di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Bagi perkembangan ilmu ekonomi.
Memberikan informasi tentang sistem pelaksanaan pengelolaan
penerimaan kas yang digunakan oleh lembaga pendidikan. Dalam hal ini
peneliti membahas tentang pengelolaan penerimaan uang pendaftaran
calon murid baru di suatu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Peneliti
juga berharap dengan adanya penelitian ini mampu memberikan
pengetahuan baru tentang tata cara pengelolaan sistem penerimaan uang
pendaftaran calon murid baru yang digunakan oleh Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
3. Bagi Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini diharapkan akan menjadi salah satu bahan informasi
yang dapat memperkaya wawasan untuk penelitian di masa yang akan
datang dan menjadi referensi bagi mahasiswa yang ingin
mengembangkan penelitian tentang evaluasi sistem informasi akuntansi
atas penerimaan uang pendaftaran calon murid baru. Selain itu, penelitian
ini diharapkan akan memperkaya junlah kepustakaan, khususnya
mengenai sistem informasi akuntansi yang ada pada SMK BOPKRI I
Yogyakarta.
4. Bagi SMK BOPKRI I Yogyakarta.
Diharapkan penelitian ini mampu memberikan kejelasan tentang
proses pengelolaan arus kas penerimaan uang pendaftaran calon murid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
baru yang diterapkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) beserta
sistem pelaksanaan pengelolaan penerimaan uang pendaftaran calon
murid baru tersebut.
5. Bagi peneliti selanjutnya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
mahasiswa lainnya yang ingin meneliti pengelolaan penerimaan uang
pendaftaran calon murid baru pada lembaga pendidikan khususnya
tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan menambah ilmu
pengetahuan serta informasi mengenai sistem pengelolaan penerimaan
uang pendaftaran calon murid baru.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini membahas mengenai teori–teori yang digunakan
sebagai landasan untuk menguraikan data yang diperoleh.
Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori tentang
sistem, informasi, akuntansi, sistem informasi, sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
akuntansi, sistem informasi akuntansi, kas, sistem akuntansi
penerimaan kas, flowchart, dan penelitian terdahulu.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, populasi
dan sampel penelitian, jenis data yang digunakan, sumber
data penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Bab ini membahas mengenai gambaran umum SMK
BOPKRI I Yogyakarta yang meliputi sejarah berdirinya,
tujuan yang hendak dicapai, visi-misi lembaga pendidikan,
lokasi lembaga pendidikan, kondisi fisik dan lingkungan
lembaga pendidikan, sistem pendidikan, kurikulum
lembaga pendidikan, proses belajar mengajar, fasilitas
pendidikan dan latihan di lembaga pendidikan, sumber daya
manusia lembaga pendidikan, struktur organisasi, tanggung
jawab masing-masing bagian, dan hubungan antara
lembaga pendidikan dengan instansi lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data, analisis data
yang dibandingkan dengan teori terkait, dan mengenai
kelemahan serta rekomendasi yang ditujukan untuk sistem
informasi akuntansi penerimaan uang pendaftaran calon
murid baru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
BOPKRI I Yogyakarta.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran untuk tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sistem
1. Definisi Sistem.
Menurut McLeod (2004) dikutip oleh Yakub dalam buku
Pengantar Sistem Informasi (2012:1) mendefiniskan sistem adalah
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama
untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu. Sedangkan,
menurut Jogiyanto (2009:2), sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah
suatu obyek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-
betul ada dan terjadi. Menurut Mulyadi (2008:2), sistem pada dasarnya
adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,
yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Definisi lain dari sistem, yaitu sistem dapat diartikan sebagai
serangkaian komponen-komponen yang saling berinteraksi dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu (Soeherman dan Pinontoan,
2008:3). Menurut Sutarman (2009:5), sistem adalah kumpulan elemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu
proses pencapaian suatu tujuan utama. Menurut Susanto (2009:18),
sistem adalah kumpulan atau group dari sub sistem atau bagian atau
komponen apapun, baik phisik ataupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan tertentu. Berdasarkan definisi-definisi yang
dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah
sekumpulan bagian-bagian atau sub sistem-sub sistem yang disatukan
dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
2. Karakteristik Sistem.
Model umum suatu sistem adalah input, proses, dan output. Selain
itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem
(Sutabri, 2012:20). Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Komponen sistem (component).
Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk
subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan.
b. Batasan sistem (boundary).
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara
sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
c. Lingkungan luar sistem (environment).
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem
yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar
sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan
dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
d. Penghubung (interface).
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain
disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi
masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan
demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu
kesatuan.
e. Masukan sistem (input).
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem,
yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal
(signal input).
f. Keluaran sistem (output).
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
lain, seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah
informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi
subsistem lain.
g. Pengolah sistem (process).
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran (objectives).
Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka
operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil
bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
i. Tujuan (goal).
Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau
tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi
sistem tidak akan ada tujuannya.
3. Perbedaan Definisi Sistem dan Prosedur.
Dalam membahas sistem informasi akuntansi perlu dibedakan
definisi sistem dan prosedur agar dapat diperoleh gambaran yang jelas
mengenai berbagai sistem yang menghasilkan berbagai macam formulir
yang diolah dalam sistem informasi akuntansi. Menurut Susanto
(2005:263), prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Sedangkan,
menurut Mulyadi (2008:5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan; prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang. Kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri
dari kegiatan menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode,
mendaftar, memilih (mensortasi), memindah, dan membandingkan yang
dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan
buku besar.
Menurut Baridwan (2009:1, 2009:30), sistem adalah suatu
kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun
sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu
kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan, sedangkan prosedur adalah
suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin
adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan
yang sering terjadi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
prosedur adalah urutan kegiatan atau aktivitas yang melibatkan beberapa
orang dalam satu departemen atau lebih yang dilakukan secara berulang-
ulang dengan cara yang sama, sedangkan sistem adalah sekumpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bagian-bagian atau sub sistem-sub sistem yang disatukan dan dirancang
untuk mencapai suatu tujuan.
B. Informasi
1. Definisi Informasi.
Informasi merupakan data yang sudah diolah sehingga berguna
untuk pembuatan keputusan (Winarno, 2006:1-6). Data adalah
representasi suatu objek. Data yang telah diperoleh kemudian diolah
untuk digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategis.
Data yang belum diolah belum dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Romney (2014:4) berpendapat bahwa informasi merupakan data
yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki
proses pengambilan keputusan. Informasi adalah hasil proses atau hasil
pengolahan data, meliputi hasil gabungan, analisis, penyimpulan, dan
pengolahan sistem informasi komputerisasi. Selain itu, informasi adalah
data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti (Mardi,
2011:5).
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
informasi merupakan data yang diolah kemudian menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima, mampu menggambarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
suatu kejadian (event), dan kesatuan nyata (fact and entity), serta
digunakan dalam pengambilan keputusan strategis.
2. Karakteristik Informasi.
Agar informasi dapat bermanfaat bagi pemakainya, menurut
Romney (2014:15) maka informasi harus memiliki kualitas atau
karakteristik sebagai berikut:
a. Akurat (accuracy).
Akurasi atau tingkat keakuratan dapat diartikan bahwa sejauh mana
informasi bebas dari kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Secara
ideal semua informasi yang dihasilkan harus seakurat mungkin.
b. Ketepatan waktu (timeline).
Manajer seharusnya dapat memperoleh informasi yang
menggambarkan apa yang terjadi sekarang atau dimasa yang akan
datang dan informasi apa yang telah terjadi dimasa lampau,
mengingat informasi disajikan mempengaruhi proses pembuatan
keputusan.
c. Kelengkapan (completeness).
Informasi semakin berharga jika dapat memberikan suatu gambaran
yang utuh dari permasalahan atau pemecahan masalah. Namun,
informasi yang berlebihan sama sekali bukan merupakan
keuntungan, melainkan justru merupakan suatu ancaman tersendiri
karena sangat mungkin terjadi pihak pengguna informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(manajemen perusahaan) misalnya akan mengabaikan seluruh
informasi yang ada.
d. Relevansi (relevance).
Informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para
pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian,
menaikan kemampuan untuk memprediksi, menegaskan, atau
membenarkan ekspetasi semula.
e. Ringkas (simple).
Informasi yang telah dikelompokan sehingga tidak perlu
diterangkan.
f. Jelas (clear).
Tingkat informasi dapat dimengerti dan dipahami oleh penerima.
g. Dapat dikuantifikasi (kualitatif).
Tingkat informasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
h. Konsisten (consistency).
Tingkat informasi dapat dibandingkan.
C. Akuntansi
Menurut Kieso (2011:2), akuntansi bisa didefinisikan secara tepat
dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1)
pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan
tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Akuntansi merupakan suatu sistem yang memberikan informasi kuantitatif
mengenai bisnis-bisnis ekonomi, terutama sifat-sifat keuangan yang ditujukan
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomis. Dari pengertian
akuntansi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan akuntansi meliputi:
a. Pencatatan.
Pencatatan adalah kegiatan pencatatan atas transaksi keuangan
perusahaan yang terjadi ke dalam dokumen (bukti transaksi seperti: nota,
kuitansi, dan cek) ke dalam buku harian (jurnal) yang tersedia pada
perusahaan dengan cermat dan kronologis.
b. Penggolongan.
Penggolongan adalah kegiatan mengelompokan transaksi keuangan
perusahaan ke dalam buku besar.
c. Peringkasan.
Peringkasan adalah kegiatan untuk meringkas transaksi keuangan yang
sudah digolongkan ke buku besar ke dalam neraca saldo.
d. Pelaporan.
Pelaporan adalah menyusun laporan keuangan yang terdiri dari Laporan
Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, dan Laporan Arus Kas,
serta Catatan atas Laporan Keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
D. Sistem Informasi
1. Definisi Sistem Informasi.
Menurut Mulyanto (2009:29), sistem informasi merupakan suatu
komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur
kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Jogiyanto (2008:33),
sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan
informasi. Dari berbagai definisi sistem informasi diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang ada pada
teknologi informasi yang digunakan oleh manusia yang dikumpulkan dan
dianalisa untuk mendapatkan informasi agar tujuannya tercapai dalam
mengambil keputusan.
2. Komponen Sistem Informasi.
Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal
sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah
manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen
tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem
informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi
mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi
yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Mulyanto, 2009:247).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Sumber daya manusia.
Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi.
Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi.
Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna
akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi
yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan,
pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang
berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut,
sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang
mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya
sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi
lainnya.
b. Sumber daya hardware.
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan
dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya
sebatas komputer saja, melainkan semua media data, seperti
lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.
c. Sumber daya software.
Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi)
yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software
tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses
informasi, sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang
digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan
mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan
informasi.
d. Sumber daya data.
Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan
sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk
sumber daya organisasi. Data dapat berbentuk teks, gambar, audio,
maupun video.
e. Sumber daya jaringan.
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang
menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan
lainnya, serta dikendalikan melalui software.
E. Sistem Akuntansi
1. Definisi Sistem Akuntansi.
Menurut Mulyadi (2010:3), sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Settler dalam
Baridwan (1991:4) mendefinisikan sistem akuntansi adalah formulir-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang
digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan
ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam
membentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk
mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan
seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah
untuk menilai hasil operasi. Pengertian-pengertian diatas menyatakan
bahwa unsur dari sistem akuntansi yang paling penting adalah formulir,
catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku pembantu, serta
laporan. Jadi, dapat disimpulkan sistem akuntansi adalah koordinasi dari
seluruh formulir, catatan, dan laporan keuangan yang digunakan untuk
menyediakan informasi keuangan bagi pihak manajemen untuk
pengambilan keputusan dalam pengelolaan perusahaan dan bagi pihak
lain di luar perusahaan yang berkepentingan untuk menilai hasil operasi.
2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi.
Menurut Mulyadi (2010:3-5), unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah:
a. Formulir.
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Dalam sistem akuntansi secara manual, media
yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi
keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem
akuntansi dengan komputer, digunakan berbagai macam media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
untuk memasukan data ke dalam sistem pengelolaan data, contohnya
keyboard.
b. Jurnal.
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan
data lainnya. Di dalam jurnal, data keuangan digolongkan sesuai
dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
c. Buku besar.
Buku besar terdiri dari berbagai rekening yang digunakan dalam
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya di dalam
jurnal.
d. Buku pembantu.
Buku pembantu merupakan rincian dari buku besar. Transaksi
pertama dicatat di buku pembantu dan dipindahkan ke buku besar
jika akan membuat laporan keuangan.
e. Laporan.
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran dari sistem
akuntansi yang sudah diolah terlebih dahulu. Laporan dapat berupa
hasil cetak komputer dan softcopy yang dapat dilihat dari media
seperti komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
F. Sistem Informasi Akuntansi
1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi.
Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya,
seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya ke dalam bentuk informasi (Bodnar, 2006:3).
Sistem informasi akuntansi melakukan hal tersebut entah dengan sistem
manual maupun melalui sistem terkomputerisasi. Romney (2014:10)
menjelaskan sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang
mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk
menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.
Mardi (2011:4) mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi
adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana,
dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data
keuangan menjadi informasi. Setiawati (2011:4) berpendapat, sistem
informasi akuntansi merupakan sistem yang bertujuan mengumpulkan
dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan
transaksi keuangan.
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
informasi akuntansi merupakan susunan alat komunikasi, dokumen, dan
berbagai laporan yang bertujuan mengklasifikasi, mengumpulkan,
mengolah, dan menganalisis data keuangan yang ada untuk selanjutnya
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi.
Romney (2000:3) dalam skripsi yang berjudul “Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas” oleh Veranda
(2014:22) menjelaskan fungsi sistem informasi akuntansi adalah:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
b. Memproses data menjadi suatu informasi yang dapat digunakan
dalam proses pengambilan keputusan.
3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi.
Komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari beberapa
bagian yang saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem.
Komponen sistem informasi akuntansi menurut pernyataan Romney
(2009:28) adalah sebagai berikut:
a. “People the who operate the system and perform various function.
b. The procedures and indtruction both manual automated, involved in
collecting.
c. The data about organization and its business processes.
d. The software used to process the organization’s data.
e. The information technology infrastructure, including, computers,
peripheral devices and network communication devices used to
collect, strore, process, and transmit data and information.
f. The internal controls and security measure that safeguard the data in
the accounting information system.”
Berdasarkan pernyataan Romney dapat dijelaskan bahwa
komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari:
a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan menjalankan berbagai
fungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Prosedur dan instruksi, baik manual maupun otomatis yang terlibat
di dalam pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data tentang
aktifitas organisasi.
c. Data tentang organisasi dan proses bisnisnya.
d. Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk memproses data
organisasi.
e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan yang
digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan
mengirimkan data dan informasi.
f. Pengendalian internal dan jaminan keamanan yang membantu
menjaga keamanan data di dalam sistem informasi akuntansi.
4. Subsistem dalam Sistem Informasi Akuntansi.
Veranda (2014:22) menjelaskan subsistem dasar yang terdapat
dalam sistem informasi akuntansi adalah:
a. Siklus pendapatan.
Yaitu mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk
tunai.
b. Siklus penggajian sumber daya manusia.
Yaitu mengontrak dan menggaji karyawan.
c. Siklus produksi.
Yaitu mengubah bahan mentah menjadi barang jadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d. Siklus keuangan.
Yaitu mendapatkan dana dari investor kreditur dan membayar
mereka kembali.
G. Kas
1. Definisi Kas.
Menurut Soemarso (2009:296), kas adalah segala sesuatu (baik
yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan
diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.
Menurut Sucipto (2011:37), kas adalah uang tunai yang disimpan di
brankas atau kantor, ataupun simpanan di bank, yang berbentuk giro atau
simpanan lain yang dapat diambil setiap saat. Sedangkan, menurut
Moelyati (2011:37), kas adalah alat pembayaran yang dapat dipakai
untuk membiayai kegiatan perusahaan. Kas merupakan aktiva yang
paling lancar dan harus disediakan di perusahaan dalam jumlah yang
mencukupi dalam pelaksanaan operasi perusahaan selama periode
tertentu.
Menurut Sumarsan (2011:3), kas merupakan aktiva lancar yang
paling likuid, yang berarti dapat digunakan secara langsung untuk
keperluan operasional perusahaan. Definisi lain dari kas, yaitu kas
merupakan asset atau aktiva yang paling likuid yang dimiliki perusahaan,
kas akan diurutkan sebagai komponen pertama dari asset atau aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
lancar dalam neraca (Hery, 2014:10). Standar Akuntansi Keuangan
(2002:85) memberikan pengertian kas sebagai berikut: “Kas adalah alat
pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan
umum perusahaan”. Yang dimaksud dengan bank adalah sisa rekening
giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk kegiatan
umum perusahaan.
Tentang kas, PSAK No. 2 (2009:paragraf 2) menyatakan sebagai
berikut: “Kas atau setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas
jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi
persyaratan sebagai setara kas, suatu investasi harus segera dapat diubah
menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko
perubahan nilai yang tidak signifikan. Investasi dalam bentuk saham
tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut
adalah setara kas. Sebagai contoh, saham preferen yang dibeli dan akan
segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemptiondate) telah
ditentukan”. Dari berbagai definisi para ahli mengenai kas, dapat
disimpulkan bahwa kas merupakan alat pertukaran yang berupa uang
atau yang dapat dipersamakan dengan uang, baik yang ada di perusahaan
maupun yang ada di bank yang dapat diambil sewaktu-waktu tanpa
mengurangi nilai nominalnya. Kas sangat mudah dipindahtangankan dan
tidak dapat dibuktikan kepemilikannya, sehingga kas sangat mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
diselewengkan. Oleh karena itu, perlu diadakan pengawasan yang tepat
terhadap kas dengan menerapkan sistem pengendalian intern yang baik.
2. Sifat Kas.
Menurut Hery (2014:18), kas memiliki beberapa sifat, yaitu:
a. Dapat segera digunakan sebagai alat pembayaran.
b. Kecil dan ringan.
c. Mudah ditukar dengan barang lain.
d. Nilai uang tersebut pasti lebih tinggi dari bahan pembuatnya.
3. Definisi Penerimaan Kas.
Hall (2009:239) mengatakan penerimaan kas merupakan ruang
penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan
permintaan pembiayaan, dimana dokumen ini berisi informasi utama
yang diperlukan untuk akun pelanggan. Mulyadi (2008:500) berpendapat
bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan kas merupakan suatu
catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari
penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk
kegiatan umum perusahaan.
Pendapat lain menurut Winarno (2006:15.3) mengatakan bahwa
penerimaan kas berarti siklus yang digunakan untuk mengubah produk
dan jasa perusahaan menjadi kas. Kesimpulan definisi penerimaan kas
ialah proses pencatatan transaksi dari seluruh proses bisnis yang terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pada suatu perusahaan untuk kemudian diubah bentuknya menjadi kas
dan penghasilan bagi perusahaan tersebut.
4. Prosedur Penerimaan Kas.
Menurut Hall (2009:239) prosedur penerimaan kas memiliki dua
aspek, yaitu:
a. Prosedur ruang penerimaan dokumen.
Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama
dengan permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi
utama yang diperlukan untuk akun pelanggan. Permintaan
pembayaran merupakan contoh dari dokumen perputaran dan
biasanya ini adalah bagian dari faktur yang telah ditagihkan ke
pelanggan.
b. Departemen penerimaan kas.
Cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang penerimaan
dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses
ini. Jurnal penerimaan kas akan dicatat oleh bagian keuangan setelah
proses rekonsiliasi antara cek dan permintaan pembayaran. Tiga
departemen dalam penerimaan kas, yaitu departemen piutang
dagang, departemen buku besar, dan departemen controller.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
H. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2008:439), sistem akuntansi penerimaan kas adalah
suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari
penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk
kegiatan umum perusahaan. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua
sumber utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas
dari piutang.
Terdapat beberapa fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
penerimaan kas, yaitu fungsi sekretariat yang bertanggungjawab untuk
mencatat penerimaan kas secara tunai, fungsi kas yang bertanggungjawab
menerima kas dari fungsi sekretariat, fungsi akuntansi yang
bertanggungjawab mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas,
dan fungsi pemeriksa intern yang bertanggungjawab dalam melaksanakan
perhitungan kas yang ada di tangan, fungsi kas secara periodik, serta
melakukan rekonsiliasi bank untuk mengecek ketelitian catatan kas yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi (Mulyadi, 2008:487). Menurut
Mulyadi (2008:462), sistem akuntansi penerimaan kas memerlukan informasi
yang dibutuhkan oleh manajemen, yaitu jumlah kas yang diterima dari
penjualan tunai, nama dan alamat pemberi kas, otorisasi dari para pemberi
dana maupun pejabat yang berwenang. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kesatuan untuk mengumpulkan dan mencatat transaksi yang dapat membantu
pimpinan untuk menangani penerimaan perusahaan.
I. Flowchart
Flowchart dipergunakan untuk menggambarkan proses kegiatan
dalam suatu organisasi. Flowchart berupa bagan untuk keseluruhan sistem
termasuk kegiatan-kegiatan manual dan aliran atau arus dokumen yang
dipergunakan dalam sistem. Penggambaran flowchart harus menggunakan
cara-cara dan ketentuan-ketentuan yang berlaku secara lazim dalam sistem
informasi akuntansi, sehingga tidak menimbulkan kebebasan yang tidak
mempunyai standar dalam menggambarkan sistem. Dalam sistem informasi
akuntansi diperoleh kesepakatan dari pihak-pihak yang berkompeten untuk
digunakannya standar simbol yang dipakai untuk menggambarkan bagan atau
flowchart. Berikut ini akan disajikan simbol standar yang digunakan oleh
analis sistem untuk membuat bagan alir dokumen yang menggambarkan
sistem tertentu.
Tabel 2.1. Simbol Bagan Alir (Flowchart) Dokumen
Simbol Nama Keterangan
Dokumen
Digunakan untuk
menggambarkan semua
jenis dokumen yang
merupakan formulir
yang digunakan untuk
merekam data
terjadinya suatu
transaksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 2.1. Simbol Bagan Alir (Flowchart) Dokumen (Lanjutan)
Simbol Nama Keterangan
Dokumen dan
tembusannya
Digunakan untuk
menggambarkan
dokumen asli dan
tembusannya. Nomor
lembar dokumen
dicantumkan di sudut
kanan atas.
Online storage
Menggambarkan arsip
komputer yang
berbentuk online (di
dalam memory
komputer).
Keying
Menggambarkan
pemasukan data ke
dalam komputer melalui
online terminal.
Alat input dan output
elektronik
Entri data elektronik
dan simbol output
digunakan bersama
untuk menunjukkan alat
yang digunakan untuk
keduanya.
Pemrosesan komputer
Fungsi pemrosesan
yang dilakukan oleh
komputer.
Kegiatan manual
Operasi pemrosesan
yang dilakukan secara
manual.
Database
Data yang disimpan
secara elektronik dalam
database.
Pita magnetik
Data yang disimpan
dalam pita magnetis;
pita yang merupakan
media penyimpanan
backup yang popular.
Arsip sementara
Digunakan untuk
menunjukkan tempat
penyimpanan dokumen
yang dokumennya akan
diambil kembali dari
arsip tersebut di masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 2.1. Simbol Bagan Alir (Flowchart) Dokumen (Lanjutan)
Simbol Nama Keterangan
yang akan datang.
N = Numerically,
A = Alphabetically,
D = By date
Arsip permanen
Digunakan untuk
menggambarkan arsip
permanen yang
merupakan tempat
penyimpanan dokumen
yang tidak akan
diproses lagi dalam
sistem akuntansi.
Catatan
Menggambarkan
catatan akuntansi yang
digunakan untuk
mencatat data yang
direkam sebelumnya di
dalam dokumen atau
formulir.
Garis alir
Mengarahkan arus
pemrosesan atau
dokumen; arus normal
ke bawah dan ke kanan.
Penghubung pada
halaman yang sama
Menghubungkan arus
pemrosesan pada
halaman yang sama;
penggunaannya
menghindari garis yang
melintasi halaman.
Penghubung pada
halaman yang berbeda
Digunakan untuk
menunjukkan kemana
dan bagaimana bagan
alir terkait satu dengan
lainnya jika melebihi
dari satu halaman.
Terminal
Digunakan untuk
menggambarkan awal
dan akhir suatu sistem
akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 2.1. Simbol Bagan Alir (Flowchart) Dokumen (Lanjutan)
Simbol Nama Keterangan
Masuk ke sistem
Keluar ke sistem lain
Simbol untuk
menggambarkan masuk
ke sistem yang
digambarkan dalam
bagan alir.
Simbol untuk
menggambarkan keluar
ke sistem lain.
Keputusan
Menggambarkan
keputusan yang harus
dibuat dalam proses
pengolahan data.
Keputusan yang dibuat
ditulis dalam bentuk
simbol.
Keterangan, komentar
Digunakan untuk
menambahkan
keterangan untuk
memperjelas pesan
yang disampaikan
dalam bagan alir.
(Sumber: Mulyadi, 2010 dan Romney, 2014)
J. Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian, peneliti mengambil referensi dari
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas yang berjudul Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Uang
Pendaftaran dan Uang Persiapan Sekolah Murid Baru Sekolah Dasar Studi
Kasus pada Sekolah Dasar Pangudi Luhur Yogyakarta yang dilakukan oleh I.
Dwi Astuti Rahayu, mahasiswi dari Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang melakukan penelitian pada
Dari pemasok
Ya
Tidak
Ke sistem
penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tahun 2005. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis sistem akuntansi
penerimaan uang pendaftaran dan uang persiapan sekolah serta menilai
efektifitas pelaksanaannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi, observasi, dan kuesioner.
Teknik pengambilan sampel dalam melakukan pengujian kepatuhan adalah
dengan menggunakan attribute sampling model stop-or-go sampling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sistem akuntansi penerimaan uang
pendaftaran dan uang persiapan sekolah sudah baik dan pelaksanaan sistem
akuntansinya juga sudah efektif. Menurut peneliti, bukti tersebut ditunjukkan
dengan hasil pemeriksaan AUPL = DUPL.
Selain itu, peneliti juga mengambil referensi penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh mahasiswa pada tahun 2010 yang berjudul Evaluasi Sistem
Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dana Program
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan
(BOP) sebagai Penyedia Informasi untuk Pengendalian Internal pada Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171 Jakarta. Penelitian ini dilakukan
oleh Syahbillal Akbar dari Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisa sistem informasi akuntansi
penerimaan dan pengeluaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), sudah terdapatnya sistem
informasi akuntansi dalam penerimaan dan pengeluaran kas dan bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sistem informasi akuntansi sudah berjalan efektif sebagai penyedia informasi
untuk pengendalian internal. Pengujian dilakukan dengan mengevaluasi
sistem informasi akuntansi terhadap struktur organisasi, dokumen, sistem
pengendalian intern, dan laporan yang dihasilkan. Penelitian ini
menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif, yaitu menguraikan secara
menyeluruh terhadap pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang diterapkan
pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 171 Jakarta dan dibandingkan
dengan teori-teori yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi
sehingga didapat hasil yang diinginkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi khususnya sistem
pendapatan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas berjalan dengan efektif.
Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi yang telah sesuai dengan
karakteristik sekolah, dokumen yang memadai dan terancang dengan baik,
dan sistem pengendalian intern dan laporan yang memadai.
Diah Komala Fitri (2015), mahasiswi dari Program Studi Strata-1
Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia melakukan penelitian
yang berjudul Evaluasi Sistem Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas
pada TK Tunas Sandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem
pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas, mengetahui bagaimana
peranan dari pengurus sekolah dalam penerimaan dan pengeluaran kas, dan
untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern dalam pengelolaan
penerimaan dan pengeluaran kas. Metode dalam penelitian menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
metode kualitatif, yaitu data yang digunakan adalah data yang bersumber dari
lokasi penelitian yang diperoleh melalui wawancara dan tanya jawab dengan
karyawan atau bagian yang terkait dengan objek penelitian serta penelitian
secara langsung mengenai pengelolaan penerimaan kas masuk dan keluar di
TK. Tunas Sandang. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode
wawancara, dokumentasi, dan observasi dengan mengunjungi langsung TK.
Tunas Sandang serta melakukan pengamatan terhadap aktivitas TK. Tunas
Sandang untuk mendapatkan data-data yang diperlukan terutama pada
aktivitas pengelolaan kas masuk dan kas keluar. Dari hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa sistem pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas pada
TK. Tunas Sandang masih belum menunjukkan praktik yang sehat. Hal ini
dibuktikan dengan TK. Tunas Sandang sampai sejauh ini masih mengalami
permasalahan pada saat Penerimaan Murid Baru (PMB), dimana dalam
penerimaan kas TK. Tunas Sandang masih menerapkan sistem manual dalam
pengelolaan kas. Sistem manual yang dipakai dengan mengoperasikan
Microsoft Office dalam membuat laporan keuangan sehingga hal ini memicu
kecurangan beberapa pihak, kesalahan dalam input data, dan tidak efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu suatu penelitian
yang difokuskan pada obyek tertentu pada SMK BOPKRI I Yogyakarta
secara intensif dan detail sehingga kesimpulan yang diambil hanya terbatas
pada obyek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian.
SMK BOPKRI I Yogyakarta, yang beralamat di Jalan Cik Di Tiro No.
37, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
55223.
2. Waktu penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2017 sampai dengan Juni 2017.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian.
Kasir dan Bagian Keuangan atau Bendahara SMK BOPKRI I
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Obyek penelitian.
Sistem pengelolaan penerimaan uang pendaftaran calon murid baru yang
digunakan SMK BOPKRI I Yogyakarta dan dokumen yang berkaitan
dengan penerimaan uang pendaftaran calon murid baru SMK BOPKRI I
Yogyakarta.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah populasi mengenai
sistem pengelolaan penerimaan kas SMK BOPKRI I Yogyakarta. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi
penerimaan uang pendaftaran calon murid baru di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta yang terjadi pada tahun ajaran
2016/2017.
E. Jenis Data
Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data
kualitatif, yaitu data yang berupa penjelasan atau pernyataan yang tidak
berbentuk angka yang diperoleh dari SMK BOPKRI I Yogyakarta, berupa
catatan, dokumen, dan informasi yang terkait dalam sistem informasi
akuntansi penerimaan kas SMK BOPKRI I Yogyakarta terutama pada
penerimaan uang pendaftaran calon murid baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
F. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Data primer merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan yang
menggunakan semua teknik pengumpulan data untuk selanjutnya diolah
sesuai kebutuhan penelitian.
2. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan dan diolah
sehingga menjadi lebih informatif dan langsung dapat dipergunakan.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi.
Yaitu dengan mengunjungi langsung lembaga pendidikan dan
melakukan pengamatan terhadap aktivitas lembaga pendidikan untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan, terutama pada aktivitas
pengendalian intern penerimaan kas pada lembaga pendidikan.
2. Wawancara.
Wawancara yang juga dikenal dengan interview adalah teknik
pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung
kepada responden dalam hal ini Kasir dan Bagian Keuangan atau
Bendahara mengenai sistem informasi akuntansi penerimaan kas
terutama pada penerimaan uang pendaftaran calon murid baru SMK
BOPKRI I Yogyakarta. Berikut ini data-data yang diambil dengan teknik
wawancara:
a. Gambaran umum lembaga pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Sistem penerimaan uang pendaftaran calon murid baru.
c. Dokumen dan catatan yang digunakan dalam penerimaan uang
pendaftaran calon murid baru.
d. Prosedur-prosedur terkait dengan penerimaan uang pendaftaran
calon murid baru.
3. Dokumentasi.
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Berikut ini dokumen yang
diteliti:
a. Bukti-bukti transaksi penerimaan uang pendaftaran calon murid
baru.
b. Catatan akuntansi penerimaan uang pendaftaran calon murid baru.
c. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penerimaan uang
pendaftaran calon murid baru, berupa kuitansi, buku kas umum, dan
dokumen lainnya yang berhubungan dengan sistem informasi
akuntansi penerimaan kas terutama pada penerimaan uang
pendaftaran calon murid baru SMK BOPKRI I Yogyakarta.
Dokumen yang akan diperoleh dengan cara dokumentasi adalah:
a. Bukti, catatan, dan dokumen-dokumen terkait sistem penerimaan
uang pendaftaran calon murid baru.
b. Bagan alir (flowchart) dokumen sistem penerimaan uang pendaftaran
calon murid baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.1. Cara Pengumpulan Data Komponen Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru SMK
BOPKRI I Yogyakarta
No.
Komponen Sistem
Informasi
Akuntansi
Cara Pengumpulan Data
1. Orang Diperoleh dengan cara observasi
langsung, wawancara dengan bagian
ketua kasir dan keuangan atau bendahara
sekolah, serta mengecek dokumentasi
data transaksi penerimaan uang
pendaftaran PDB tahun 2016/2017,
berupa formulir pendaftaran penerimaan
PDB yang dikumpulkan oleh calon murid
dengan rekap pembelian formulir
penerimaan PDB dan dengan kuitansi
pembayaran uang pendaftaran PDB.
2. Prosedur dan
instruksi
Diperoleh dengan cara mewawancarai
langsung bagian keuangan atau
bendahara sekolah dan dengan
mengumpulkan bukti-bukti dokumen
sumber (formulir pendaftaran penerimaan
PDB yang dikumpulkan oleh calon
murid) dan pendukung (kuitansi
pembayaran uang pendaftaran PDB tahun
2017/2017, rekap pembelian formulir
penerimaan PDB tahun 2016/2017, dan
buku kas umum sebagai pengganti
jurnal).
3. Data Diperoleh dengan mewawancarai
langsung ketua kasir yang menerima
uang pendaftaran PDB, observasi
langsung, dan dokumentasi dari kuitansi
pembayaran uang pendaftaran PDB oleh
calon peserta didik, rekap pembelian
formulir penerimaan PDB, dan formulir
pendaftaran penerimaan PDB yang
dikumpulkan oleh calon murid.
4. Pengendalian
internal
Diperoleh dengan cara observasi
langsung, wawancara dengan bagian
ketua kasir dan keuangan atau bendahara
sekolah, serta mengumpulkan data-data
mengenai job desk dari masing-masing
bagian.
(Sumber: Observasi dan wawancara)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
H. Teknik Analisis Data
Berikut ini langkah peneliti untuk menjawab rumusan masalah
“Apakah sistem informasi akuntansi penerimaan uang pendaftaran calon
murid baru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta
sudah memadai?”:
1. Peneliti menggambarkan sistem penerimaan kas pada penerimaan uang
pendaftaran calon murid baru yang ada di SMK BOPKRI I Yogyakarta
dengan menggunakan bagan alir (flowchart).
2. Peneliti mengidentifikasi antara tujuan sistem informasi akuntansi
penerimaan kas secara teori sesuai teori Romney (2014:12) dan Mardi
(2014:4) dengan tujuan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari
segi SMK BOPKRI I Yogyakarta. Dari tujuan-tujuan tersebut, peneliti
kemudian akan mengetahui sistem informasi akuntansi yang seperti apa
yang dibutuhkan sekolah. Pada bagian pembahasan, peneliti akan
menjelaskan secara deskriptif dari tujuan sistem informasi akuntansi
penerimaan kas tersebut dengan kebutuhan sekolah. Berikut ini tujuan
sistem informasi akuntansi penerimaan kas secara teori dengan tujuan
sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari segi sekolah:
Tabel 3.2. Perbandingan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi secara Teori
dengan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi SMK BOPKRI I Yogyakarta
No. Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi (Teori)
Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi (SMK BOPKRI I
Yogyakarta)
1.
Memenuhi setiap kewajiban
sesuai dengan otoritas yang
diberikan kepada seseorang.
Dapat menyediakan informasi
keuangan dan lainnya dengan
tepat waktu sesuai bagian-bagian
tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.2. Perbandingan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi secara Teori
dengan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi SMK BOPKRI I Yogyakarta
(Lanjutan)
No. Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi (Teori)
Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi (SMK BOPKRI I
Yogyakarta)
2.
Setiap informasi yang
dihasilkan merupakan bahan
yang berharga bagi
pengambilan keputusan.
Menghasilkan informasi yang
andal, relevan, dan lengkap.
3.
Diperlukan untuk mendukung
kelancaran operasional
sekolah sehari-hari.
Menyediakan informasi yang
dapat dengan mudah dipahami
untuk mendukung kegiatan
operasional sekolah.
(Sumber: Mardi, 2014 dan observasi)
3. Peneliti mengidentifikasi komponen sistem informasi akuntansi
penerimaan kas pada penerimaan uang pendaftaran calon murid baru
secara deskriptif dari keempat indikator komponen sistem informasi
akuntansi yang ada pada tabel (Tabel 3.3). Tabel 3.3 hanya
mengidentifikasi empat indikator komponen sistem informasi akuntansi
karena komponen perangkat lunak (software) dan infrastruktur teknologi
informasi tidak digunakan oleh SMK BOPKRI I Yogyakarta, sekolah ini
masih menggunakan sistem manual. Berdasarkan indikator-indikator
tersebut peneliti menganalisis apakah penerapan sistem informasi
akuntansi penerimaan kas SMK BOPKRI I Yogyakarta sudah memadai
atau belum. Sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada penerimaan
uang pendaftaran calon murid baru SMK BOPKRI I Yogyakarta
dikatakan memadai jika memenuhi setiap indikator sistem informasi
akuntansi. Jika ada satu atau lebih indikator dari keempat komponen
sistem informasi akuntansi tidak sesuai, maka dikatakan komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
tersebut tidak memadai. Berikut ini indikator cara menilai komponen
sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada penerimaan uang
pendaftaran calon murid baru SMK BOPKRI I Yogyakarta beserta
dengan kriterianya:
Tabel 3.3. Indikator Cara Menilai Komponen Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru SMK
BOPKRI I Yogyakarta
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria
1. Orang Sumber Daya
Manusia (SDM)
yang bertanggung
jawab sebagai pihak
terlatih memahami
bisnis dan proses
akuntansi serta
keuangan pada
umumnya.
Dalam penulisan data
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
harus dilakukan oleh
seorang ketua kasir
kemudian dilaporkan
kepada bagian
keuangan atau
bendahara sekolah.
2. Prosedur dan
instruksi
Adanya tata cara
proses pencatatan
yang bersumber dari
transaksi, jurnal,
buku besar, neraca,
sampai dengan
laporan keuangan
sekolah.
Seluruh transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
harus ditulis dengan
jelas dan benar mulai
dari kuitansi, jurnal,
buku besar, sampai
dengan laporan
keuangan sekolah.
3. Data Data transaksi
bertujuan untuk
menghasilkan
informasi yang akan
digunakan untuk
memenuhi
kebutuhan dari para
pengguna atau
pemakai sehingga
data transaksi harus
relevan dan akurat.
Data transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2017/2017
dicatat dalam jurnal,
buku besar, sampai
dengan laporan
keuangan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.3. Indikator Cara Menilai Komponen Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria
4. Pengendalian
internal
Kebijakan dan
prosedur yang
dikembangkan dan
dijalankan oleh
sekolah untuk
menghadapi risiko
dan menyediakan
jaminan memadai
dalam rangka
mencapai tujuan
sekolah.
Unsur pokok sistem
pengendalian
internal:
1. Struktur
organisasi.
2. Sistem
wewenang dan
prosedur
pencatatan dalam
sekolah.
3. Pelaksanaan kerja
secara sehat.
4. Karyawan
berkualitas.
1. Struktur organisasi
yang ada di
sekolah harus
menjelaskan
dengan tegas
bahwa adanya
pemisahan
tanggung jawab
berdasarkan fungsi
dan tingkatan unit
yang dibentuk.
Setiap fungsi yang
ada tidak
bertanggung jawab
penuh
melaksanakan
semua tahapan
kegiatan.
2. Setiap transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
hanya terjadi atas
dasar otorisasi dari
karyawan yang
memiliki
wewenang untuk
menyetujui
terjadinya transaksi
sehingga sekolah
harus membuat
struktur organisasi
yang dilengkapi
dengan uraian
tugas dan uraian
tugas tersebut
harus didukung
prosedur yang
baku, mulai dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.3. Indikator Cara Menilai Komponen Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria
4. Pengendalian
internal
Kebijakan dan
prosedur yang
dikembangkan dan
dijalankan oleh
sekolah untuk
menghadapi risiko
dan menyediakan
jaminan memadai
dalam rangka
mencapai tujuan
sekolah.
Unsur pokok sistem
pengendalian
internal:
1. Struktur
organisasi.
2. Sistem
wewenang dan
prosedur
pencatatan dalam
sekolah.
3. Pelaksanaan kerja
secara sehat.
4. Karyawan
berkualitas.
pengesahan
kegiatan, sampai
dengan pencatatan
untuk menjamin
ketelitian dan
keandalan data
sekolah.
3. Pencatatan data
transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
harus dilakukan
dengan kehatian-
hatian (prudent)
sehingga tidak
hanya satu orang
saja yang
menangani
transaksi dari awal
sampai akhir, harus
ada pembagian
tugas (rolling)
antar karyawan.
4. Karyawan yang
berkualitas berarti
karyawan yang
jujur dan ahli
dalam bidang yang
menjadi tanggung
jawabnya serta
memiliki aspek
pendidikan dan
pengalaman yang
berkualitas.
(Sumber: Romney, 2014; Rama, 2008; dan Mardi, 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4. Setelah peneliti melakukan perbandingan dan kesesuaian antara indikator
komponen sistem informasi akuntansi penerimaan kas dengan sistem
informasi akuntansi penerimaan kas pada penerimaan uang pendaftaran
calon murid baru yang ada di SMK BOPKRI I Yogyakarta, lalu peneliti
akan menilai apakah komponen sistem informasi akuntansi penerimaan
kas pada penerimaan uang pendaftaran calon murid baru sudah dapat
memfasilitasi pencapaian tujuan dari sistem informasi akuntansi sekolah
atau belum. Komponen sistem informasi akuntansi penerimaan kas dapat
memfasilitasi tujuan sistem informasi akuntansi sekolah jika sesuai
dengan karakteristik berikut ini:
a. SMK BOPKRI I Yogyakarta dapat memenuhi tujuan sistem
informasi akuntansi sekolah, yaitu menyediakan informasi keuangan
dan lainnya dengan tepat waktu sesuai bagian-bagian tugasnya, jika
terpenuhinya komponen sistem informasi akuntansi berdasarkan
pengendalian internal, yaitu sekolah memiliki kejelasan kebijakan
dan prosedur yang dikembangkan dan dijalankan oleh sekolah
sehingga semua dapat menyediakan informasi keuangan dan lainnya
tepat waktu dan dari kejelasan kebijakan dan prosedur itulah, semua
bagian juga dapat menjalankan tugasnya.
b. SMK BOPKRI I Yogyakarta dapat memenuhi tujuan sistem
informasi akuntansi sekolah, yaitu menghasilkan informasi yang
andal, relevan, dan lengkap, jika terpenuhinya komponen sistem
informasi akuntansi berdasarkan prosedur dan instruksi dan data,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
yaitu sekolah memiliki tata cara proses pencatatan akuntansi yang
bersumber dari transaksi, jurnal, buku besar, neraca, sampai dengan
laporan keuangan sekolah sehingga data yang digunakan dalam
proses penerimaan PDB adalah data yang relevan dan akurat.
c. SMK BOPKRI I Yogyakarta dapat memenuhi tujuan sistem
informasi akuntansi sekolah, yaitu menyediakan informasi yang
dapat dengan mudah dipahami untuk mendukung kegiatan
operasional sekolah, jika terpenuhinya komponen sistem informasi
akuntansi berdasarkan orang, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM)
bagian Kasir dan Keuangan yang dipekerjakan sekolah adalah pihak
terlatih yang memahami bisnis dan proses akuntansi serta keuangan
pada umumnya sehingga karyawan yang terlatih itulah yang akan
menyediakan informasi yang mudah dipahami.
5. Memberikan rekomendasi.
Setelah semua komponen sistem informasi akuntansi dinilai,
maka selanjutnya adalah menjelaskan secara keseluruhan mengenai
kelemahan yang terdapat di dalam fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan
prosedur. Kelemahan yang terdapat di dalam fungsi, dokumen, catatan,
dan jaringan prosedur akan diberikan rekomendasi. Rekomendasi ini
berupa perbaikan dari fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur
yang berjalan di SMK BOPKRI I Yogyakarta dilihat dari kelemahan
yang ada. Rekomendasi tidak dilaksanakan apabila ada fungsi, dokumen,
catatan, dan jaringan prosedur yang sudah baik dalam pelaksanaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Rekomendasi hanya akan dilakukan apabila masih terdapat kelemahan
dari setiap masing-masing fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan
prosedur yang ada. Rekomendasi yang dilakukan diharapkan mampu
untuk menjadi penilaian tersendiri bagi sekolah yang masih memiliki
kelemahan dari fungsi, dokumen, catatan, dan jaringan prosedur terutama
dalam siklus penerimaan kas terutama pada penerimaan uang pendaftaran
calon murid baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta
1. SMEA BOPKRI Yogyakarta didirikan oleh Pengurus Yayasan BOPKRI
Yogyakarta pada 19 Januari 1967. Semula sekolah ini menempati gedung
di Jalan Jenderal Sudirman No. 57, Yogyakarta. Saat itu, gedung ini juga
ditempati oleh SMPS BOPKRI Yogyakarta (sekarang sudah tutup).
2. Pada tahun 1968 pindah ke Jalan Jenderal Sudirman No. 24, Yogyakarta
(sekarang untuk SD BOPKRI Gondolayu).
3. Pada tahun 1974 mendapat status Berbantuan.
4. Pada 1 Maret 1974 SMEA BOPKRI Yogyakarta pindah tempat ke Jalan
Wardani No. 2 Kotabaru, Yogyakarta (masuk siang).
5. Pada 28 Desember 1977 mendapat status Bersubsidi.
6. Pada tahun 1986 status atau jenjang akreditasinya disamakan berdasarkan
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tertanggal
6 Januari 1986 Nomor 01/C/Kep/I.86.
7. Mulai Juli 1997 sampai dengan sekarang pindah ke Jalan Cik Di Tiro No.
37, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
55223 dan berganti nama menjadi SMK BOPKRI I Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
8. Pada tahun 1991 akreditasi yang kedua statusnya tetap sama, yaitu
disamakan.
9. Pada tahun 1998 akreditasi yang ketiga statusnya tetap sama, yaitu
disamakan.
10. Pada tahun 2006 akreditasi untuk kejuruan Akuntansi mendapatkan
peringkat golongan A.
11. Pada tahun 2006 akreditasi untuk kejuruan Administrasi Perkantoran
mendapatkan peringkat golongan A.
12. Pada tahun 2009 akreditasi untuk kejuruan Multimedia mendapatkan
peringkat golongan A.
B. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta
1. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik mandiri atau sebagai
tenaga kerja di dunia usaha atau industri, ulet, gigih berkomputerisasi,
dan mampu mengembangkan sikap profesional sesuai bidang dan
program keahliannya.
2. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan di
bidang akuntansi, administrasi perkantoran, dan multimedia agar mampu
mengembangkan diri melalui tingkat satuan pendidikan yang lebih tinggi.
3. Memberikan bekal sikap mental, perilaku luhur, dan kepribadian yang
kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4. Mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa melalui perluasan dan
pemerataan layanan pendidikan di bidang akuntansi, administrasi
perkantoran, dan multimedia yang berbasis budaya daerah.
C. Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I
Yogyakarta
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta
merupakan sarana untuk berpartisipasi di dalam dunia pendidikan. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta adalah salah satu
lembaga pendidikan yang bergerak di bidang pendidikan menengah atas yang
berbentuk pendidikan kejuruan yang terdiri dari 3 pendidikan kejuruan.
Pertama Akuntansi, kedua Administrasi Perkantoran, dan terakhir adalah
Multimedia. Visi dari SMK BOPKRI I Yogyakarta, yaitu menjadi SMK
swasta “Kristen” unggulan yang menghasilkan lulusan cerdas, terampil,
profesional, kompetitif, dan berdasarkan kasih. Sedangkan misi yang
dirumuskan SMK BOPKRI I Yogyakarta, yaitu menyelenggarakan
pendidikan menengah kejuruan berbasis kompetensi yang berbudaya dengan
manajemen yang baik dan etos kerja yang produktif.
D. Lokasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta
SMK BOPKRI I Yogyakarta menempati gedung milik Yayasan
BOPKRI yang terletak di Jalan Cik Di Tiro No. 37, Yogyakarta. Adapun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
gedung yang ditempati SMK BOPKRI I Yogyakarta ini mempunyai sejarah
tersendiri, yaitu:
1. Gedung ini didirikan pada tahun 1993 dan digunakan untuk Sekolah
Dasar (SD) zaman penjajah.
2. Mulai tahun 1945 setelah berdiri Yayasan BOPKRI, gedung ini
digunakan untuk Sekolah Dasar (SD) BOPKRI Terban Taman.
3. Mulai Juli 1997, SMK BOPKRI I Yogyakarta menempati gedung ini.
Karena ruangannya terbatas, maka sebagian masuk pagi dan sebagian
masuk siang.
E. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
BOPKRI I Yogyakarta
SMK BOPKRI I Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang
letaknya strategis karena berada di tengah-tengah kota sehingga mudah
dijangkau oleh siswa, guru, maupun karyawan. SMK BOPKRI I Yogyakarta
berdiri di atas tanah milik Yayasan BOPKRI Yogyakarta dengan luas tanah
keseluruhan mencapai 1.200 m2, terdiri dari luas bangunan gedung 673 m
2,
luas taman mencapai 16 m2, dan luas halaman untuk upacara bendera dan
olahraga 531 m2. Bangunan yang ada di komplek sekolah SMK BOPKRI I
Yogyakarta di Jalan Cik Di Tiro No. 37 merupakan bangunan atau gedung
yang permanen, terdiri dari bangunan berlantai satu dan sebagian gedung
berlantai dua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Total ruang kelas seluruhnya adalah 8 ruang. Ukuran ruang kelas tidak
terlalu besar sehingga kurang nyaman untuk belajar dan sirkulasi udara
kurang begitu baik, meskipun begitu fasilitas di dalam kelas sudah cukup
lengkap. Selain ruang kelas, masih terdapat ruang-ruang yang lain, yaitu:
1. Ruang Kepala Sekolah.
2. Ruang Wakil Kepala Sekolah.
3. Ruang Tata Usaha.
4. Ruang Guru.
5. Ruang BP.
6. Ruang UKS.
7. Ruang Perpustakaan.
8. Ruang Praktik Komputer.
9. Ruang Praktik Multimedia.
10. Ruang Studio.
11. Ruang Instruktur.
12. Ruang OSIS.
13. Gudang.
Untuk menjaga keamanan dan ketertiban sekolah, baik selama
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ataupun non KBM, SMK BOPKRI I
Yogyakarta memiliki pagar sekolah yang berfungsi sebagai pemisah dengan
bangunan lain. Hal ini sangat baik karena dapat dengan mudah memantau
siswa selama di dalam sekolah. Pagar sekolah pun sangat membantu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
meminimalisir orang luar yang hendak masuk ke dalam area sekolah tanpa
maksud dan tujuan yang jelas. Dalam hal kebersihan, SMK BOPKRI I
Yogyakarta termasuk sekolah yang sadar akan kebersihan dan kerapihan. Hal
ini dapat dilihat dari kondisi halaman yang bersih dan keadaan kamar mandi
yang juga bersih. Kamar mandi disini dibedakan menjadi dua, yaitu kamar
mandi untuk guru dan siswa. Kondisi fisik kamar mandi cukup baik dan
persediaan air bersih memadai. Sekolah ini pun memiliki kantin yang bersih,
yang menjadi satu dengan koperasi, dimana makanan yang dijual pun bersih
dan terjamin.
F. Sistem Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I
Yogyakarta
Tujuan pendidikan tingkat Satuan Pendidikan di SMK BOPKRI I
Yogyakarta mengacu pada tujuan umum pendidikan, yaitu meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup
mandiri, serta mengikui pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Konsekuensi dari tujuan tersebut adalah sekolah harus memberikan bekal
keilmuan untuk studi lebih lanjut dan mempersiapkan lulusan menjadi tenaga
kerja yang handal serta sesuai dengan kebutuhan dunia usaha atau industri
atau kerja (DU/DI/DK), maka SMK BOPKRI I Yogyakarta melaksanakan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Pendidikan Sistem Ganda merupakan
pendidikan yang dilaksanakan di dua tempat, yaitu di sekolah dan di dunia
usaha atau dunia industri atau dunia kerja. Bentuk penyelenggaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis dan
sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia usaha
atau dunia industri atau dunia kerja.
Pada tahun pelajaran 1996/1997, SMK BOPKRI I Yogyakarta telah
melaksanakan Praktik Industri bagi siswa sesuai yang digariskan dalam
kurikulum 1994, walaupun kurikulum secara terus-menerus mengalami
perubahan dan perkembangan mengikuti tuntutan zaman, mulai dari
kurikulum 1994, kurikulum 2004, dan saat ini menggunakan kurikulum 2006,
siswa-siswi SMK BOPKRI I Yogyakarta tetap melaksanakan Praktik
Industri. Sekolah menjadwalkan Praktik Industri setiap tahunnya pada April
sampai dengan Juli tahun yang bersangkutan dengan total waktu 4 bulan,
kecuali apabila DU/DI/DK yang mengkehendaki jadwal tersendiri.
G. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I Yogyakarta
Kurikulum di tingkat SMK berbeda dengan kurikulum di tingkat SMA
karena bahan kajian dan pelajaran di SMK lebih terfokus pada kejuruan,
sedangkan di tingkat SMA wajib memuat sekurang-kurangnya bahan kajian
dan pelajaran Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani,
Pendidikan Seni, Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Geografi, dan
Sejarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Saat ini SMK BOPKRI I Yogyakarta menggunakan kurikulum 2006
atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan
pengembangan dari kurikulum 2004, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) dan merupakan kurikulum operasional yang disusun dan
dikembangkan di masing-masing Satuan Pendidikan dan Komite Sekolah,
yang berisi tujuan satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pengembangan
kurikulum tentunya memiliki tujuan tersendiri, yaitu:
1. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi sekolah (pendidik dan tenaga
kependidikan) dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
yang bermutu, terukur, berkesinambungan, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi stakeholders (pemangku
kepentingan) dalam rangka ikut serta memberikan partisipasi maupun
pengendalian atau kontrol untuk terwujudnya satuan pendidikan yang
sehat, bermutu, dan memenuhi harapan masyarakat.
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan atau Kantor Departemen Agama. Kabupaten atau Kota (untuk
pendidikan dasar) dan Provinsi (untuk pendidikan menengah). Pengembangan
kurikulum mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan
penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP dengan memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pertimbangan Komite Sekolah. Penyusunan kurikulum untuk SMK
dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan berpedoman
pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
H. Proses Belajar Mengajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI
I Yogyakarta
Tahun pelajaran 2016/2017 proses kegiatan pembelajaran untuk siswa
kelas X, XI, dan XII menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) tahun 2006.
1. Kegiatan guru secara umum.
Kegiatan guru secara umum adalah mengajar di dalam kelas,
mulai pada jam pelajaran pertama sampai berakhir jam pelajaran. Proses
belajar mengajar di SMK BOPKRI I Yogyakarta dimulai pada pukul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
07.00 WIB. Satu jam pelajaran berlangsung selama 45 menit. Setiap
harinya proses belajar mengajar di SMK BOPKRI I Yogyakarta berakhir
pukul 14.15 WIB, terkecuali pada hari Jumat yang diakhiri pada pukul
11.45 WIB dan hari Sabtu yang diakhiri pada pukul 13.30 WIB.
Selain mengajar, ada beberapa guru yang ditugaskan untuk tugas
piket di ruang piket secara bergantian setiap hari. Tugas yang
dilaksanakan oleh guru yang bertugas piket adalah memonitoring
kehadiran guru. Bila ada guru yang berhalangan hadir dan ada tugas dari
guru yang bersangkutan, maka guru yang bertugas piket bertugas
memberikan tugas tersebut kepada siswa, mengawasi proses pengerjaan
tugas siswa, menerima hasil pekerjaan dari siswa, dan menyerahkan hasil
pekerjaan dari siswa kepada guru mata pelajaran. Apabila ada guru yang
terlambat, maka guru piket bertugas mengendalikan kelas, mengisi buku
piket, mengisi daftar hadir piket, dan mengatur jalannya KBM bila ada
guru yang berhalangan hadir dan tidak memberi tugas.
Guru piket juga bertugas untuk mengawasi ketertiban siswa. Bila
ada siswa yang terlambat masuk sekolah, maka harus melapor pada guru
piket sebelum diizinkan masuk kelas oleh guru piket. Selain itu, apabila
ada siswa yang izin pulang atau keluar dari lingkungan sekolah untuk
suatu alasan, maka harus melapor kepada guru piket.
2. Kegiatan siswa.
Kegiatan siswa secara umum adalah mengikuti kegiatan
pembelajaran di sekolah setiap harinya. Sebelum pelajaran pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dimulai selalu diawali dengan doa di kelas masing-masing dan setelah
jam pelajaran berakhir juga selalu ditutup dengan doa. Apabila ada siswa
yang terlambat, siswa tersebut harus melapor kepada guru piket sebelum
diizinkan masuk kelas.
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
BOPKRI I Yogyakarta
SMK BOPKRI I Yogyakarta memiliki fasilitas penunjang pendidikan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Meja dan kursi guru maupun siswa.
Kondisi meja dan kursi guru cukup baik, namun sudap cukup
lama. Meja dan kursi guru tertata secara rapi sehingga guru dapat bekerja
di kantor dengan nyaman. Meja dan kursi guru secara keseluruhan
berjumlah 20, namun pada bagian kursi masih terdapat kekurangan,
dimana jumlah kursi yang dibutuhkan sebanyak 32 kursi. Kondisi meja
dan kursi siswa pun sudah cukup lama dan terlihat banyak coretan di
meja. Jumlah meja yang tersedia sebanyak 144 dan kursi siswa sebanyak
288 kursi.
2. Papan tulis.
Jumlah papan yang tersedia sudah cukup memadai, dimana di
setiap kelas telah tersedia papan tulis dan terletak di tengah-tengah
dinding depan ruangan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3. Sumber belajar yang tersedia, diantaranya yaitu:
a. Kurikulum yang mengikuti perkembangan zaman, perpustakaan,
buku-buku paket yang menunjang, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan
buku-buku lain yang relevan.
b. Jaringan internet. Melalui internet para siswa dapat mencari sumber
belajar lain, selain melalui buku paket. Para siswa dapat mencari
tugas, berita, artikel, ataupun jurnal melalui internet sehingga dapat
memudahkan siswa untuk belajar.
c. Laboratorium komputer sekolah. Terdapat dua laboratorium
komputer dengan total komputer sebanyak 46.
4. Media penunjang pembelajaran yang lain, seperti OHP, laptop,
komputer, proyektor LCD, kalkulator, printer, dan lain-lain.
J. Sumber Daya Manusia Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I
Yogyakarta
1. Kepala Sekolah.
SMK BOPKRI I Yogyakarta memiliki satu kepala sekolah
dengan empat wakil kepala sekolah, diantaranya:
a. Wakasek urusan kurikulum.
b. Wakasek urusan kesiswaan.
c. Wakasek urusan sarana dan prasarana.
d. Wakasek hubungan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Guru.
Jumlah tenaga pendidik di SMK BOPKRI I Yogyakarta terdiri
dari 38 orang guru, baik guru tetap maupun tidak tetap dengan rincian
sebagai berikut:
a. Guru tetap yayasan PNS sebanyak 8 orang.
b. Guru yayasan PNS tidak tetap sebanyak 1 orang.
c. Guru tidak tetap non PNS sebanyak 29 orang.
3. Pegawai atau karyawan.
Jumlah tenaga karyawan di SMK BOPKRI I Yogyakarta
berjumlah 9 orang, baik karyawan yayasan maupun karyawan yayasan
tidak tetap dengan rincian sebagai berikut:
a. Karyawan yayasan sebanyak 2 orang.
b. Karyawan yayasan tidak tetap sebanyak 7 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
K. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BOPKRI I
Yogyakarta
Gambar 4.1.: Struktur Organisasi SMK BOPKRI I Yogyakarta
Keterangan:
: Garis Komando
: Garis Konsultatif
L. Tanggung Jawab Masing-masing Bagian
1. Kepala Sekolah.
Kepala sekolah SMK BOPKRI I Yogyakarta dibantu oleh wakil
kepala sekolah mempunyai tugas untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
mengevaluasi seluruh kegiatan pendidian di sekolah ini dengan perincian
sebagai berikut:
a. Program tahunan, semesteran berdasarkan kalender pendidikan.
b. Jadwal pelajaran pertahunan, persemesteran termasuk penetapan
jenis mata pelajaran/diklat/kompetensi/bidang pengembangan/bidang
studi/bidang pengajaran/keterampilan dan pembagian tugas guru.
c. Program RPP berdasarkan buku kurikulum.
d. Pelaksanaan jadwal RPP menurut alokasi waktu yang telah
ditentukan berdasarkan kalender pendidikan.
e. Pelaksanaan ulangan/tes/hasil evaluasi belajar untuk kenaikan dan
Ujian Nasional.
f. Penyusunan kelompok murid atau siswa berdasarkan norma
penjurusan.
g. Penyusunan norma penilaian.
h. Penetapan kenaikan kelas.
i. Laporan kemajuan hasil belajar murid atau siswa.
j. Penetapan dalam peningkatan proses belajar mengajar.
1) Mengatur administrasi kantor.
2) Mengatur administrasi murid atau siswa.
3) Mengatur administrasi karyawan.
4) Mengatur administrasi perlengkapan.
5) Mengatur administrasi keuangan.
6) Mengatur administrasi perpustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
7) Mengatur pembinaan murid atau siswa.
8) Mengatur hubungan dengan masyarakat.
2. Komite Sekolah.
Komite sekolah di SMK BOPKRI I Yogyakarta bertugas:
a. Memberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan
pendidikan di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
b. Mendukung, baik berupa finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam
penyelenggaraan pendidikan di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
c. Mengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
d. Menjadi mediator antara pemerintah dan masyarakat.
e. Melakukan kerjasama dengan masyarakat
(perorangan/organisasi/dunia usaha) dan pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan pendidikan di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
f. Menampung dan menganalisis ide, aspirasi, dan tuntutan dari
berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
g. Memberi masukan, pertimbangan, atau rekomendasi tentang
RAPBS, kebijakan, dan program pendidikan.
h. Mendukung orangtua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pendidikan guna peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
i. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan pendidikan.
3. Koordinator BP atau BK.
Tugas dari koordinator BP atau BK, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
a. Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan
yang meliputi waktu kegiatan.
b. Metode bimbingan dan penyuluhan, peralatan dan biaya, teknik
pengolahan data hasil bimbingan dan penyuluhan, dan petugas
bimbingan dan penyuluhan.
c. Koordinasi dengan wali kelas untuk bertanggung jawab dalam
bidang pembinaan kesiswaan dan orangtua.
d. Menyusun dan melasanakan program kerjasama dengan instansi lain
yang relevan, baik pemerintah maupun swasta.
e. Mengevaluasi pelaksanaan belajar dan pembelajaran serta menyusun
statistik hasil evaluasi belajar dan pembelajaran.
f. Memberikan saran dan pertimbangan pada siswa untuk memilih
jurusan.
4. Guru.
Guru SMK BOPKRI I Yogyakarta terdiri dari guru tetap dan guru
tidak tetap. Pada tahun 2016/2017 jumlah guru ada 38, terdiri dari guru
tetap negeri 8 orang, guru tetap yayasan 1 orang dan 29 orang guru tidak
tetap. Tugas guru, yaitu:
a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah berdasarkan
kurikulum yang berlaku. Disamping tugas pokok tersebut, guru
membantu kepala sekolah dalam melaksanakan dan mengatur:
1) Administrasi murid atau siswa.
2) Administrasi kepegawaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3) Administrasi perlengkapan.
4) Administrasi keuangan.
5) Administrasi perpustakaan
6) Administrasi perkantoran.
7) Administrasi pembinaan kesiswaan, termasuk program BP.
8) Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.
Tugas tambahan tersebut terutama diberikan kepada guru yang di
sekolahnya belum tersedia tenaga khusus Tata Usaha Sekolah.
b. Bagi guru pada Sekolah Menengah Kejuruan, disamping tugas
melaksanakan tugas pokok pendidikan dan pengejaran, mereka
mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah dalam hal
mengatur:
1) Program pengajaran.
2) Pembinaan kesiswaan, termasuk program BP.
3) Pengolahan kelas.
4) Pengolahan perpustakaan.
5) Kegiatan jurusan atau instalasi.
6) Pengelolaan laboratorium atau ruang praktek.
c. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di
bidang program-program pengajaran melakukan kegiatan:
1) Penyusunan jadwal kegiatan sekolah.
2) Penyusunan pembagian tugas guru.
3) Penyusunan jadwal pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4) Penyusunan jadwal evaluasi belajar.
5) Penyusunan laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.
d. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di
bidang kesiswaan melakukan kegiatan:
1) Penyusunan program pembinaan kesiswaan OSIS.
2) Pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan
siswa atau OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata
tertib sekolah.
3) Pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS.
4) Pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.
5) Penyusunan pembinaan siswa secara berkala dan insidental.
6) Pemilihan calon penerima beasiswa bagi siswa yang berbakat.
e. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah
sebagai wali kelas melakukan kegiatan:
1) Penyusunan laporan keadaan kelas pada akhir tahun ajaran.
2) Pembuatan statistik bulanan siswa.
3) Penyusunan jadwal pelajaran kelas.
4) Pencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan dan bulanan.
5) Pencatatan penerimaan uang SPP.
6) Pengisian daftar nilai siswa.
7) Pendataan alamat siswa.
8) Pembuatan catatan khusus tentang siswa.
9) Pencatatan mutasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
f. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di
bidang bimbingan dan penyuluhan melakukan kegiatan:
1) Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan
penyuluhan yang meliputi waktu kegiatan, metoda bimbingan
dan penyuluhan, peralatan dan biaya, teknik pengolahan data
hasil bimbingan dan penyuluhan, serta petugas bimbingan dan
penyuluhan.
2) Koordinasi dengan wali kelas, guna penanggung jawab bidang
pembinaan kesiswaan dan orangtua atau wali murid.
3) Penyusunan dan pelaksanaan program kerjasama dengan
instansi lain yang relevan, baik pemerintah maupun swasta.
4) Evaluasi pelaksanaan BP.
5) Penyusunan statistik hasil evaluasi BP.
6) Penyusunan dan pemberian saran dan pertimbangan pemilihan
jurusan bagi siswa.
g. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di
bidang perpustakaan sekolah melakukan kegiatan:
1) Perencanaan pengadaan buku atau bahan pustaka.
2) Pengurusan pelayanan perpustakaan.
3) Perencanaan pengembangan perpustakaan.
4) Pemeliharaan dan perbaikan buku atau bahan pustaka.
5) Penyusunan laporan bulanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
h. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah
sebagai ketua jurusan/kepala instansi melakukan kegiatan:
1) Penyusunan program pembinaan dan pengembangan jurusan.
2) Koordinasi penggunaan laboratorium atau tempat praktek.
3) Peningkatan prestasi dalam jurusan yang bersangkutan.
4) Observasi dan evaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam
jurusan yang bersangkutan.
5) Penyusunan laporan perkembangan jurusan atau instalasi.
i. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah
untuk mengajar praktek melakukan kegiatan:
1) Praktek di laboratorium atau tempat praktek.
2) Pengembangan praktek di laboratorium atau tempat praktek.
3) Pemeliharaan alat praktek laboratorium atau tempat praktek.
4) Perencanaan kegiatan praktek.
5) Penyiapan bahan atau alat untuk pelajaran praktek sesuai dengan
jurusannya.
6) Pengkoordinasian kegiatan praktek.
7) Perencanaan kebutuhan bahan atau alat praktek.
8) Pengawasan pelaksanaan praktek.
9) Koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat atau dunia usaha
dalam rangka praktek siswa.
10) Penyusunan laporan kemajuan praktek siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
j. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di
bidang hubungan melakukan kegiatan:
1) Pengaturan dan penyelenggaraan hubungan sekolah dengan
orangtua atau wali siswa.
2) Pembinaan hubungan antar sekolah dengan BP3.
3) Pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga
pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya.
4) Pemberian informasi tentang keadaan sekolah kepada
masyarakat lingkungannya.
5) Pertemuan konsultasi dengan dunia usaha.
6) Penyusunan laporan pengembangan hubungan antar sekolah
dengan masyarakat.
5. Pegawai atau karyawan.
Jumlah karyawan di SMK BOPKRI I Yogyakarta terdiri dari 9
orang karyawan, diantaranya 2 orang karyawan yayasan dan 7 orang
karyawan tidak tetap dengan pembagian tugas sebagai berikut:
a. Sekretaris.
1) Membantu kepala sekolah dalam urusan administrasi sekolah.
2) Mengatur atau mengawasi tugas masing-masing karyawan dan
melakukan pembinaan secara kontinue.
3) Tata laksana data kepegawaian, entry data kesiswaan, data
mutasi siswa, dan data kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
4) Pelaksana urusan administrasi kesiswaan termasuk administrasi
kegiatan siswa, mutasi siswa, dan hal lain yang berkaitan dengan
kesiswaan.
5) Membuat konsep dan mengetik surat atau pekerjaan lain yang
perlu diketik.
6) Membuat daftar gaji atau honorarium, laporan bulanan atau
triwulan, dan DSO.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
b. Keuangan.
1) Membantu bendahara Komite Sekolah atau operasional
keuangan sekolah.
2) Menerima pembayaran SPP dan keuangan lain yang ditetapkan
sekolah serta membuat laporan secara rutin.
3) Mengerjakan data kartu pembayaran SPP dan membuat
rekapitulasi penerimaan uang.
4) Mengerjakan data buku raport, agendaris dan arsiparis
beasiswa, data prestasi, dan alumnus, serta kegiatan kesiswaan.
5) Mencatat data logistik barang habis pakai dan mencatat
inventaris barang-barang kerumahtanggaan.
6) Mengerjakan rekap data presensi guru dan karyawan.
7) Mengerjakan pembayaran dan potongan-potongan gaju atau
honorarium.
8) Mengerjakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
c. Administrasi.
1) Mengerjakan buku induk siswa termasuk entry data siswa,
kemajuan kelas, presensi siswa, klapper, raport, legger, dan
daftar nilai siswa.
2) Melaksanakan administrasi umum, agenda surat masuk dan
surat keluar.
3) Mengerjakan pembukuan keuangan sekolah dan membuat
laporan keuangan ke yayasan.
4) Pengelolaan dan penyimpanan raport, buku induk siswa,
klapper, kartu buku, presensi siswa, dan daftar nilai.
5) Pelayanan surat-surat keterangan, legalisir, dan layanan umum.
6) Mempersiapkan perlengkapan presensi guru dan karyawan serta
membantu penggandaan dan edaran-edaran.
7) Menerima telepon dan menerima tamu untuk kepala sekolah.
8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
d. Perpustakaan.
1) Operator komputer, mesin tulis atau tik, dan melaksanakan
pengerjaan pengetikan surat, dll.
2) Mencatat inventaris barang atau peralatan sekolah termasuk
laporannya.
3) Penomoran barang inventaris sesuai kode barang inventaris,
mengatur penyimpanan, dan perawatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4) Mengelola perpustakaan sekolah dalam hal urusan sirkulasi
buku dan pengembaliannya, pelayanan kepada siswa, kartu
peminjam, katalogisasi agendaris dan arsiparis perpustakaan,
serta entry data.
5) Memelihara dan menjaga kebersihan, perawatan, dan penataan
buku atau ruang perpustakaan.
6) Membantu pembina perpustakaan dalam perencanaan kebutuhan
buku.
7) Menerima telepon dan menerima tamu untuk kepala sekolah.
8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
e. Teknisi.
1) Tenaga laboratorium komputer.
2) Tenaga repair maintenance.
3) Operator ICT.
4) Tenaga admin web sekolah.
5) Melayani kegiatan praktik siswa di laboratorium komputer dan
multimedia.
6) Mengatur surat-surat keluar jika diperlukan.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
f. Keamanan dan kebersihan 1.
1) Membersihkan ruang kelas, ruang piket beserta terasnya, ruang
praktek multimedia dan komputer beserta terasnya, ruang BP,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
ruang guru, ruang wakil kepala sekolah, ruang perpustakaan,
ruang UKS, dan ruang OSIS beserta terasnya.
2) Satpam atau petugas keamanan setelah pekerjaan utama selesai.
3) Menjaga pintu gerbang, keamanan, dan ketertiban sekolah yang
menyangkut lingkungan, baik orang maupun barang yang
berada dalam lingkungan sekolah, serta membuka atau menutup
pintu gerbang utama sesuai kebutuhan.
4) Mengontrol pengamanan dan keamanan lingkungan, kendaraan
warga sekolah, termasuk kerapian parkir, serta mengunci pintu
belakang pada saat jam istirahat.
5) Memasang surat kabar pada tempat yang tersedia dan mengantar
surat-surat keluar.
6) Melayani kegiatan praktik siswa, yaitu komputer, mengetik, dan
multimedia.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
g. Keamanan dan kebersihan 2.
1) Membuat minuman untuk guru atau karyawan,
mengedarkannya, dan mencuci gelas, piring, dan lain-lain yang
kotor.
2) Membersihkan lorong belakang, kamar mandi atau WC guru
dan siswa pagi sampai dengan kegiatan sekolah selesai.
3) Membersihkan halaman sekolah, tempat parkir, menata, dan
menyiram tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4) Menyiapkan pengeras suara untuk upacara dan kepentingan lain
sesuai kebutuhan.
5) Menjaga dan melayani tugas-tugas koperasi.
6) Menerima telepon dan menerima tamu untuk kepala sekolah.
7) Membuka dan menutup pintu ruangan kelas.
8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
h. Pelayanan umum.
1) Penjaga halaman sekolah.
2) Membersihkan ruang kepala sekolah, ruang TU, dan koperasi.
3) Membersihkan halaman sekolah.
4) Membuka dan menutup pintu gerbang sekolah.
5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
M. Hubungan antara Lembaga Pendidikan dengan Instansi Lain
SMK BOPKRI I Yogyakarta menjalin banyak hubungan kerjasama
dengan banyak instansi kependidikan ataupun non kependidikan untuk
kepentingan kegiatan pendidikan. Berikut ini instansi yang menjalin
hubungan dengan SMK BOPKRI I Yogyakarta:
1. Universitas Sanata Dharma. Bentuk kerjasama yang terjalin antara SMK
BOPKRI I Yogyakarta dengan Universitas Sanata Dharma adalah dalam
hal kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Mahasiswa USD
membantu dalam mengajar, menyelesaikan tugas administrasi, dan piket,
sedangkan SMK BOPKRI I Yogyakarta membantu dengan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
tempat dan waktu praktik, guru pembimbing, media untuk pembelajaran,
dan lain-lain.
2. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. SMK BOPKRI I Yogyakarta
melakukan kerjasama dalam hal praktik industri bagi program kejuruan
Akuntansi dan Administrasi Perkantoran.
3. KPN Sejahtera Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, BULOG Regional
Provinsi DIY, Koperasi R.S. Bethesda, dan KPPD Sleman memiliki
hubungan dengan SMK BOPKRI I Yogyakarta dalam bentuk kerjasama
praktik industri program kejuruan Akuntansi.
4. Pemerintah Provinsi DIY, PT Pos Indonesia Persero, PDAM Sleman,
Bappeda Sleman, dan Moviebox menjalin hubungan dengan SMK
BOPKRI I Yogyakarta dalam bentuk kerjasama praktik industri program
kejuruan Administrasi Perkantoran.
5. Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) dan ASMI Santa Maria
melakukan kerjasama dalam hal Assesor Uji Kompetensi bagi program
kejuruan Akuntansi dan Administrasi Perkantoran.
6. MM Computer melakukan kerjasama dalam bentuk pembukaan
kompetensi keahlian multimedia untuk program kejuruan Multimedia,
sedangkan Sekolah Tinggi Multimedia dan Balai Teknologi Komunikasi
dan Pendidikan (BTKP) melakukan kerjasama untuk penjaminan dan
tempat praktik bagi program kejuruan Multimedia.
7. Carrefour, Indo Grosir, dan Mirota Kampus menjalin hubungan
kerjasama dengan SMK BOPKRI I Yogyakarta dalam program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dan Praktik Industri (PI). Kegiatan
peserta PSG dan PI merupakan kegiatan bekerja langsung pada pekerjaan
yang sesungguhnya untuk menguasai kompetensi keahlian yang benar
dan terstandar.
Siswa-siswi dari SMK BOPKRI I Yogyakarta diharapkan dapat
melaksanakan praktik bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya
untuk menguasai kompetensi keahlian, baik Akuntansi, Administrasi
Perkantoran, dan Multimedia. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan sikap
bekerja keras, tekun, dan memupuk etos kerja yang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BAB V
ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
A. Analisis Sistem Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di
SMK BOPKRI I Yogyakarta
1. Deskripsi Sistem Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru yang
ada di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
Sistem penerimaan uang pendaftaran calon murid baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta dimulai dengan para calon murid baru
mendatangi bagian kasir untuk membeli formulir pendaftaran penerimaan
PDB. Calon murid baru membayar uang sejumlah Rp 50.000,- dan kasir
kemudian memproses pembelian formulir pendaftaran tersebut. Kasir
memberikan kuitansi dan formulir pendaftaran kepada calon murid baru.
Kasir kemudian memberikan uang dan kuitansi pembelian formulir
kepada bagian TU setiap hari setelah waktu bekerja selesai. Bagian TU
dalam hal ini sebagai perantara kasir dengan bagian keuangan. Bagian
TU kemudian mencocokan uang yang diterima dengan kuitansi
pembelian formulir yang diberikan oleh kasir. Calon murid baru yang
sudah mengisi formulir pendaftaran kemudian mendatangi bagian Tata
Usaha (TU) untuk mengumpulkan formulir pendaftaran. Setiap akhir
waktu bekerja, bagian TU akan memberikan uang pembelian formulir,
kuitansi pembelian formulir, dan formulir pendaftaran yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dikumpulkan oleh calon murid baru kepada bagian keuangan. Kemudian
bagian keuangan akan mencocokan lagi dan mencatatnya di rekap
pembelian formulir penerimaan PDB. Setelah itu, bagian keuangan akan
memberikan formulir penerimaan PDB yang sudah dikumpulkan calon
murid baru ke sekretaris untuk dicatat data murid yang pasti mendaftar di
SMK BOPKRI I Yogyakarta. Bagian keuangan juga akan mencatat
transaksi tersebut di buku kas umum sebagai pengganti jurnal yang akan
diotorisasi oleh kepala sekolah setiap akhir bulan. Bagian keuangan juga
mencatat ke dalam buku besar. Laporan keuangan sekolah yang membuat
adalah bagian administrasi untuk nantinya dilaporkan kepada Yayasan.
Berikut flowchart siklus penerimaan uang pendaftaran penerimaan PDB
tahun 2016/2017:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Siswa Kasir Tata Usaha (TU)
Gambar 5.1.: Sistem Penerimaan Uang Pendaftaran Penerimaan PDB
Menerima
formulir
pendaftaran
&kuitansi
Formulir
pendaftaran
Kuitansi
Mengisi
formulir
pendaftaran
?&kuitansi
Formulir
pendaftaran
1
2
1
Kuitansi
Menerima
uang
pembelian
formulir
dari calon
murid
Menyerahk
an formulir
pendaftaran
&kuitansi
ke calon
murid
Kuitansi
Uang
pembelian
formulir
3
Formulir
pendaftaran
2
Kuitansi
Uang
pembelian
formulir
3
Membeli
formulir
pendaftaran
di kasir
Mulai
Mengecek
semua
dokumen
Cocok
Melakukan
pengecekan
ulang
Menyerahk
an ke
bagian
keuangan
Kuitansi
Formulir
pendaftaran
Uang
pembelian
formulir
4
Ya
Tidak
Membuat
kuitansi
bukti
pembayaran
Mengecek
semua
dokumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Keuangan Sekretaris Administrasi
Gambar 5.1.: Sistem Penerimaan Uang Pendaftaran Penerimaan PDB (Lanjutan)
4
Kuitansi
Formulir
pendaftaran
Uang
pembelian
formulir 5
Mengecek
semua
dokumen
Cocok
Ya
Tidak Mengecek
ke TU
Mencatat di
RPF, BKU,
dan buku
besar
Buku
besar
BKU
RPF
6
Diotorisasi
Kepala
Sekolah
5
Formulir
pendaftaran
Membuat
daftar calon
murid
Daftar calon
murid
6
Buku
besar
Membuat
laporan
keuangan
sekolah
Laporan
keuangan
sekolah
Selesai Mengecek
semua
dokumen
Keterangan:
RPF = Rekap Pembelian Formulir
BKU = Buku Kas Umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2. Dokumen-dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penerimaan Uang
Pendaftaran Calon Murid Baru yang ada di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan
uang pendaftaran calon murid baru, yaitu:
a. Kuitansi pembelian formulir penerimaan PDB.
Kuitansi ini digunakan sebagai bukti dokumen pembelian formulir
penerimaan PDB yang dilakukan oleh calon murid baru. Dokumen
ini hanya berjumlah satu rangkap karena masih menggunakan sistem
manual sehingga bukti kuitansi setengah diberikan untuk calon
murid baru (lembar besar) dan satu bukti kuitansi lagi (lembar kecil)
diarsipkan oleh bagian kasir yang nantinya akan diberikan ke bagian
TU kemudian bagian keuangan.
b. Formulir pendaftaran penerimaan PDB.
Formulir pendaftaran ini merupakan dokumen yang harus diisi oleh
calon murid baru sebagai syarat menjadi murid di SMK BOPKRI I
Yogyakarta. Formulir pendaftaran ini nantinya setelah terisi akan
dikumpulkan oleh calon murid baru ke bagian TU, kemudian ke
bagian keuangan, dan terakhir ke sekretaris.
c. Rekap pembelian formulir penerimaan PDB.
Rekap pembelian formulir ini adalah dokumen berurut yang
berisikan data berupa nama calon murid baru, asal sekolah, nominal
uang yang dibayarkan saat pembelian formulir, tanggal terima,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
nomor kuitansi, nomor pendaftaran, dan nama yang bertanggung
jawab sebagai penerima uang pembelian formulir.
d. Buku kas umum.
Setelah bagian keuangan mendapatkan uang pembelian formulir,
kuitansi pembelian formulir, dan formulir pendaftaran yang sudah
dikumpulkan oleh calon murid baru, bagian keuangan akan
mencocokan semua data dalam dokumen tersebut dan jika sesuai
kemudian mencatatnya di buku kas umum setiap akhir waktu
bekerja. Buku kas umum ini nantinya akan diotorisasi oleh kepala
sekolah. Buku kas umum ini merupakan pengganti jurnal.
e. Buku besar.
Buku besar ini merupakan dokumen yang berisikan seluruh transaksi
dari buku kas umum, salah satu diantaranya data penerimaan
pendaftaran PDB.
f. Laporan keuangan.
Laporan keuangan dibuat oleh bagian administrasi setiap 6 bulan
sekali untuk dilaporkan ke Yayasan sebagai bentuk
pertanggungjawaban sekolah dalam pengelolaan uang, terkhususnya
penerimaan pendaftaran PDB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
B. Analisis Tujuan Sistem Informasi dengan Kebutuhan SMK BOPKRI I
Yogyakarta
Analisis ini akan menunjukkan tujuan sistem informasi dengan
kebutuhan dari SMK BOPKRI I Yogyakarta. Berikut ini adalah tujuan sistem
informasi dengan kebutuhan dari SMK BOPKRI I Yogyakarta:
Tabel 5.1. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Uang Pendaftaran
Calon Murid Baru SMK BOPKRI I Yogyakarta dengan Kebutuhan Sekolah
No.
Tujuan Sistem
Informasi
Akuntansi
(Teori)
Tujuan Sistem
Informasi
Akuntansi (SMK
BOPKRI I
Yogyakarta)
Kebutuhan Sekolah
1. Memenuhi setiap
kewajiban sesuai
dengan otoritas
yang diberikan
kepada seseorang.
Dapat menyediakan
informasi keuangan
dan lainnya dengan
tepat waktu sesuai
bagian-bagian
tugasnya.
Sekolah membutuhkan
sistem informasi akuntansi
yang terkomputerisasi agar
bisa menyediakan
informasi keuangan,
seperti laporan keuangan
dan laporan lainnya yang
dibutuhkan oleh Yayasan
dan pihak internal tepat
waktu.
2. Setiap informasi
yang dihasilkan
merupakan bahan
yang berharga
bagi pengambilan
keputusan.
Menghasilkan
informasi yang
andal, relevan, dan
lengkap.
Sekolah membutuhkan
informasi yang benar-
benar andal, relevan, dan
lengkap karena sampai
saat ini informasi yang
digunakan berasal dari
sumber yang salah.
3. Diperlukan untuk
mendukung
kelancaran
operasional
sekolah sehari-
hari.
Menyediakan
informasi yang
dapat dengan
mudah dipahami
untuk mendukung
kegiatan
operasional
sekolah.
Sistem informasi
akuntansi menyediakan
informasi bagi setiap
satuan tugas agar dapat
lebih produktif, oleh
karena itu sekolah
membutuhan informasi
keuangan yang dapat
dipahami. Sumber data
keuangan harus dapat
dipahami sehingga
informasi yang disajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 5.1. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Uang Pendaftaran
Calon Murid Baru SMK BOPKRI I Yogyakarta dengan Kebutuhan Sekolah
(Lanjutan)
No.
Tujuan Sistem
Informasi
Akuntansi
(Teori)
Tujuan Sistem
Informasi
Akuntansi (SMK
BOPKRI I
Yogyakarta)
Kebutuhan Sekolah
3. Diperlukan untuk
mendukung
kelancaran
operasional
sekolah sehari-
hari.
Menyediakan
informasi yang
dapat dengan
mudah dipahami
untuk mendukung
kegiatan
operasional
sekolah.
jelas dan mudah
diinterpretasikan.
(Sumber: Mardi, 2014 dan observasi)
1. Pada tujuan sistem informasi yang pertama, yaitu memenuhi setiap
kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan kepada seseorang dalam
praktiknya sekolah membutuhkan sistem informasi akuntansi yang
terkomputerisasi agar bisa menyediakan informasi keuangan, seperti
laporan keuangan dan laporan lainnya yang dibutuhkan oleh Yayasan dan
pihak internal tepat waktu. Selama ini, sekolah masih menggunakan
sistem manual sehingga ketika ada pihak yang meminta laporan lain,
sekolah tidak langsung bisa menunjukkannya karena proses manual
membutuhkan waktu yang lebih lama daripada sistem terkomputerisasi.
Oleh karena itu, sekolah belum bisa maksimal dalam menyediakan
informasi keuangan dan lainnya dengan tepat waktu sesuai bagian-bagian
tugasnya.
2. Dalam praktiknya, selama ini sebenarnya sekolah membutuhkan
informasi yang benar-benar andal, relevan, dan lengkap karena sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
saat ini informasi yang digunakan berasal dari sumber yang salah, jadi
sekolah masih belum mampu memenuhi tujuan kedua dari sistem
informasi akuntansi, yaitu setiap informasi yang dihasilkan merupakan
bahan yang berharga bagi pengambilan keputusan. Dalam hal ini, SMK
BOPKRI I Yogyakarta jelas belum bisa mencapai tujuan sistem
informasi akuntansi yang sekolah buat, yaitu menghasilkan informasi
yang andal, relevan, dan lengkap
3. Tujuan sistem informasi akuntansi yang terakhir, yaitu sistem informasi
akuntansi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional sekolah
sehari-hari. Selama ini sekolah membutuhan informasi keuangan yang
dapat dipahami. Sumber data keuangan harus dapat dipahami sehingga
informasi yang disajikan jelas dan mudah diinterpretasikan. Sekolah
menggunakan buku kas umum sebagai pengganti jurnal padahal buku kas
umum berbeda dengan jurnal, sehingga di dalam pencatatannya, buku kas
masuk tidak sedetail jurnal sehingga belum tentu mudah dipahami oleh
pihak-pihak lain. SMK BOPKRI I Yogyakarta tidak dapat menyediakan
informasi akuntansi yang mudah dipahami untuk mendukung kegiatan
operasional sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
C. Analisis Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada
Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru SMK BOPKRI I
Yogyakarta
Pada analisis ini akan dibandingkan antara indikator dari teori dengan
praktik yang ada di SMK BOPKRI I Yogyakarta berdasarkan komponen
sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada penerimaan uang
pendaftaran calon murid baru. Berikut ini adalah kesesuaian komponen
sistem informasi akuntansi penerimaan uang pendaftaran calon murid baru di
SMK BOPKRI I Yogyakarta:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
1. Orang Sumber Daya
Manusia (SDM) yang
bertanggung jawab
sebagai pihak terlatih
memahami bisnis dan
proses akuntansi serta
keuangan pada
umumnya.
Penulisan data
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
harus dilakukan oleh
seorang ketua kasir
kemudian dilaporkan
kepada bagian
keuangan atau
bendahara sekolah.
Berdasarkan
wawancara dan bukti
dokumen yang ada,
semua proses
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
dilakukan sesuai
dengan job desk
masing-masing
karyawan, seperti:
1. Setiap transaksi
pembelian formulir
penerimaan PDB
dilakukan oleh
seorang ketua kasir
dan diberikan
kepada TU.
2. TU mencocokan
dan memberikan
uang serta bukti
Sesuai -
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
1. Orang Sumber Daya
Manusia (SDM) yang
bertanggung jawab
sebagai pihak terlatih
memahami bisnis dan
proses akuntansi serta
keuangan pada
umumnya.
Penulisan data
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
harus dilakukan oleh
seorang ketua kasir
kemudian dilaporkan
kepada bagian
keuangan atau
bendahara sekolah.
adanya pembelian
formulir
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
kepada bagian
keuangan.
3. Bagian keuangan
mencocokan lagi
dan mencatatnya di
rekap pembelian
formulir
penerimaan PDB,
buku kas umum
sebagai pengganti
jurnal yang akan
diotorisasi oleh
kepala sekolah
setiap akhir bulan,
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
1. Orang Sumber Daya
Manusia (SDM) yang
bertanggung jawab
sebagai pihak terlatih
memahami bisnis dan
proses akuntansi serta
keuangan pada
umumnya.
Penulisan data
penerimaan uang
pendaftaran PDB tahun
2016/2017 harus
dilakukan oleh seorang
ketua kasir kemudian
dilaporkan kepada
bagian keuangan atau
bendahara sekolah.
dan buku besar.
4. Laporan keuangan
sekolah dibuat oleh
bagian
administrasi.
Sesuai -
2. Prosedur
dan
instruksi
Adanya tata cara
proses pencatatan
yang bersumber dari
transaksi, jurnal, buku
besar, neraca, sampai
dengan laporan
keuangan sekolah.
Seluruh transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB tahun
2016/2017 harus ditulis
dengan jelas dan benar
mulai dari kuitansi,
jurnal, buku besar,
sampai dengan laporan
1. Transaksi awal
saat calon murid
baru membeli
formulir
pendaftaran
langsung dicatat
oleh ketua kasir di
Tidak sesuai Komponen ini
dikatakan tidak
sesuai karena
masih terdapat
sedikit
kekeliruan, yaitu
pencatatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
2. Prosedur dan
instruksi
Adanya tata cara
proses pencatatan
yang bersumber dari
transaksi, jurnal, buku
besar, neraca, sampai
dengan laporan
keuangan sekolah.
keuangan sekolah. kuitansi.
Pencatatannya
jelas sehingga
mudah dipahami.
2. Bukti uang dan
kuitansi pembelian
formulir diberikan
ketua kasir ke
bagian TU.
3. Semua bukti
pembelian formulir
pendaftaran (uang,
kuitansi, dan
formulir
pendaftaran
penerimaan PDB
yang sudah
dikumpulkan calon
murid baru)
diberikan oleh TU
ke bagian
Tidak sesuai transaksi
pembelian
formulir
pendaftaran
penerimaan PDB
tahun 2016/2017
yang harusnya
dicatat di jurnal
tetapi justru
dicatatnya di
buku kas umum
yang dianggap
sebagai pengganti
jurnal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
2. Prosedur dan
instruksi
Adanya tata cara
proses pencatatan
yang bersumber dari
transaksi, jurnal, buku
besar, neraca, sampai
dengan laporan
keuangan sekolah.
Seluruh transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
harus ditulis dengan
jelas dan benar mulai
dari kuitansi, jurnal,
buku besar, sampai
dengan laporan
keuangan sekolah.
keuangan dan
bagian keuangan
mencatat transaksi
tersebut di rekap
pembelian formulir
penerimaan PDB,
buku kas umum
sebagai pengganti
jurnal, dan buku
besar.
4. Bagian keuangan
memberikan
formulir
pendaftaran
penerimaan PDB
yang sudah
dikumpulkan calon
murid baru ke
sekretaris dan
memberikan data
di buku besar ke
Tidak sesuai Komponen ini
dikatakan tidak
sesuai karena
masih terdapat
sedikit
kekeliruan, yaitu
pencatatan
transaksi
pembelian
formulir
pendaftaran
penerimaan PDB
tahun 2016/2017
yang harusnya
dicatat di jurnal
tetapi justru
dicatatnya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
2. Prosedur dan
instruksi
Adanya tata cara
proses pencatatan
yang bersumber dari
transaksi, jurnal, buku
besar, neraca, sampai
dengan laporan
keuangan sekolah.
Seluruh transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
harus ditulis dengan
jelas dan benar mulai
dari kuitansi, jurnal,
buku besar, sampai
dengan laporan
keuangan sekolah.
bagian administrasi
untuk dibuat
laporan keuangan
sekolah.
Tidak sesuai buku kas umum
yang dianggap
sebagai pengganti
jurnal.
3. Data Data transaksi
bertujuan untuk
menghasilkan
informasi yang akan
digunakan untuk
memenuhi kebutuhan
dari para pengguna
atau pemakai
sehingga data
transaksi harus
relevan dan akurat.
Data transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2017/2017
dicatat dalam jurnal,
buku besar, sampai
dengan laporan
keuangan sekolah.
Semua transaksi
pendaftaran
penerimaan PDB
tahun 2016/2017
dicatat pertama kali di
kuitansi. Dari kuitansi
inilah, maka data
yang ada akan dicatat
ke rekap pembelian
Tidak sesuai Komponen ini
dikatakan tidak
sesuai karena
masih terdapat
sedikit
kekeliruan, yaitu
data yang
seharusnya ditulis
di buku besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
3. Data Data transaksi
bertujuan untuk
menghasilkan
informasi yang akan
digunakan untuk
memenuhi kebutuhan
dari para pengguna
atau pemakai
sehingga data
transaksi harus
relevan dan akurat.
Data transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2017/2017
dicatat dalam jurnal,
buku besar, sampai
dengan laporan
keuangan sekolah.
formulir
pendaftaran PDB,
buku kas umum
sebagai pengganti
jurnal, buku besar,
dan laporan
keuangan.
Tidak sesuai adalah data yang
bersumber dari
jurnal, bukan
buku kas umum
yang dianggap
sebagai pengganti
jurnal.
4. Pengendalian
internal
Kebijakan dan
prosedur yang
dikembangkan dan
dijalankan oleh
sekolah untuk
menghadapi risiko
1. Struktur organisasi
yang ada di
sekolah harus
menjelaskan
dengan tegas
bahwa adanya
1. Adanya struktur
organisasi yang
jelas dan dengan
tegas menjelaskan
pembagian tugas
dan wewenang
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
4. Pengendalian
internal
dan menyediakan
jaminan memadai
dalam rangka
mencapai tujuan
sekolah.
Unsur pokok sistem
pengendalian internal:
1. Struktur
organisasi.
2. Sistem wewenang
dan prosedur
pencatatan dalam
sekolah.
pemisahan
tanggung jawab
berdasarkan fungsi
dan tingkatan unit
yang dibentuk.
Setiap fungsi yang
ada tidak
bertanggung jawab
penuh
melaksanakan
semua tahapan
kegiatan.
2. Setiap transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
hanya terjadi atas
dasar otorisasi dari
karyawan yang
memiliki
wewenang untuk
masing-masing
bagian. Struktur
organisasi juga
menunjukkan
bahwa adanya
batasan-batasan
antara satu bagian
dengan bagian lain
menggunakan garis
komando dan
konsultatif.
2. Struktur organisasi
yang dibuat oleh
sekolah dilengkapi
dengan uraian
tugas yang terbatas
pada wewenang
dan prosedur
pencatatan, seperti:
a. Transaksi
Sesuai
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
4. Pengendalian
internal
2. Sistem wewenang
dan prosedur
pencatatan dalam
sekolah.
menyetujui
terjadinya transaksi
sehingga sekolah
harus membuat
struktur organisasi
yang dilengkapi
dengan uraian
tugas dan uraian
tugas tersebut
harus didukung
prosedur yang
baku, mulai dari
pengesahan
kegiatan, sampai
dengan pencatatan
untuk menjamin
ketelitian dan
keandalan data
sekolah.
pembelian
formulir
pendaftaran
penerimaan
PDB tahun
2016/2017 yang
sudah terjadi
diotorisasi oleh
karyawan
bagian
keuangan dan
setiap dokumen
memiliki bukti
yang sah, yaitu
ada paraf atau
tanda tangan
karyawan
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
4. Pengendalian
internal
2. Sistem wewenang
dan prosedur
pencatatan dalam
sekolah.
3. Pelaksanaan kerja
secara sehat.
3. Pencatatan data
transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
harus dilakukan
dengan kehatian-
hatian (prudent)
bagian
keuangan yang
mengotorisasi.
b. Prosedur
pencatatan yang
dilakukan
sekolah sesuai
dengan
klasifikasi atau
susunan
rekening-
rekening dalam
buku besar.
3. Sekolah
menerapkan
pelaksanaan kerja
secara sehat
dengan cara:
a. Adanya
dokumen
bernomor urut
Sesuai
Sesuai
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
4. Pengendalian
internal
3. Pelaksanaan kerja
secara sehat.
sehingga tidak
hanya satu orang
saja yang
menangani
transaksi dari awal
sampai akhir, harus
ada pembagian
tugas (rolling)
antar karyawan.
(kuitansi dan
formulir
pendaftaran).
b. Adanya
pemisahan tugas
dan wewenang
antara bagian
keuangan,
administrasi,
TU, dan ketua
kasir.
c. Bagian
keuangan baru
mencatat
adanya
penerimaan kas
setelah
menerima dan
memeriksa
dokumen-
dokumen
Sesuai -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
4. Pengendalian
internal
3. Pelaksanaan kerja
secara sehat.
4. Karyawan
berkualitas.
3. Pencatatan data
transaksi
penerimaan uang
pendaftaran PDB
tahun 2016/2017
harus dilakukan
dengan kehatian-
hatian (prudent)
sehingga tidak
hanya satu orang
saja yang
menangani
transaksi dari
awal sampai
akhir, harus ada
pembagian tugas
(rolling) antar
karyawan.
4. Karyawan yang
berkualitas berarti
karyawan yang
pendukung
transaksi
pembelian
formulir
penerimaan
PDB tahun
2016/2017.
4. Karyawan
berkualitas yang
dipekerjakan oleh
Sesuai
Sesuai
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 5.2. Kesesuaian Komponen Sistem Informasi Akuntansi pada Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK
BOPKRI I Yogyakarta (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Indikator Kriteria Praktik Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
4. Pengendalian
internal
4. Karyawan
berkualitas.
jujur dan ahli
dalam bidang
yang menjadi
tanggung
jawabnya serta
memiliki aspek
pendidikan dan
pengalaman yang
berkualitas.
sekolah adalah
karyawan yang
ahli dan
sebelumnya benar-
benar memiliki
pengalaman dalam
bidang keuangan
atau akuntansi.
Sesuai -
(Sumber: Romney, 2014; Rama, 2008; Mardi, 2014, dan data diolah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Analisis Data Sistem Penerimaan Uang Pendaftaran Calon Murid Baru
di SMK BOPKRI I Yogyakarta
SMK BOPKRI I Yogyakarta merupakan salah satu bagian dari
Yayasan BOPKRI (Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia).
Pada penerimaan uang pendaftaran calon murid baru di SMK BOPKRI I
Yogyakarta ini secara khusus dikelola oleh kasir kemudian kasir akan
menyetorkan penerimaan kas tersebut kepada bagian Tata Usaha (TU) dan
TU akan menyetorkannya ke bagian keuangan. Pengambilan keputusan
mengenai proses pendaftaran penerimaan PDB tahun 2016/2017 dilakukan
oleh kepala sekolah dan wakilnya dengan meminta pertimbangan dari komite
sekolah dan persetujuan dari para guru serta karyawan ketika diadakannya
rapat dengan mengambil laporan penerimaan uang pendaftaran calon murid
baru, baik buku kas umum sebagai pengganti jurnal yang sudah diotorisasi
kepala sekolah, rekap pembelian formulir pendaftaran PDB, dan bukti
kuitansi pembayaran yang ada. Penerimaan kas yang diperoleh dari biaya
pembelian formulir pendaftaran PDB oleh calon murid baru senilai Rp.
50.000,-. Berikut ini analisis dari hasil wawancara, dokumentasi, dan
observasi yang akan dikelompokkan berdasarkan indikator dari komponen
sistem informasi akuntansi penerimaan kas:
1. Orang
Penulisan data penerimaan uang pendaftaran PDB tahun
2016/2017 di SMK BOPKRI I Yogyakarta sudah dilakukan oleh seorang
ketua kasir kemudian ketua kasir melaporkannya ke bagian Tata Usaha
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
(TU). Setelah itu, bagian TU akan melaporkan transaksi penerimaan kas
tersebut kepada bagian keuangan sekolah. Ketua kasir yang melayani
pertama proses transaksi pembelian formulir penerimaan PDB yang
dilakukan oleh calon murid baru. Ketua kasir akan menuliskan adanya
transaksi pembelian formulir di kuitansi dan salah satu bagian kuitansi
akan diberikan kepada calon murid baru tersebut dan salah satu lagi
dijadikan arsip oleh ketua kasir sebagai bukti adanya pembelian formulir
pendaftaran PDB. Uang dan kuitansi transaksi tersebut akan dilaporkan
ketua kasir ke bagian TU. Bagian TU akan mengeceknya dan
menyerahkan uang pembelian formulir pendaftaran, kuitansi bukti
transaksi pembelian formulir pendaftaran, dan formulir pendaftaran
penerimaan PDB yang sudah dikumpulkan oleh calon murid baru ke
bagian keuangan. Bagian keuangan akan mengeceknya dan mencatat
transaksi tersebut di rekap pembelian formulir pendaftaran PDB tahun
2016/2017, kemudian dari rekap pembelian formulir pendaftaran PDB
tersebut, bagian keuangan akan mencatatnya di buku kas umum sebagai
pengganti jurnal dan mencatatnya juga di buku besar. Dari buku besar,
bagian keuangan akan memberikannya ke bagian administrasi untuk
dibuat laporan keuangan sekolah. Formulir pendaftaran penerimaan PDB
yang sudah dikumpulkan calon murid baru selanjutnya akan diberikan
bagian keuangan ke sekretaris untuk dicatat data peserta didik yang pasti
mendaftar di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
2. Prosedur dan instruksi
Seluruh transaksi penerimaan uang pendaftaran PDB tahun
2016/2017 di SMK BOPKRI I Yogyakarta sudah ditulis dengan jelas di
kuitansi. Transaksi awal saat calon murid baru membeli formulir
pendaftaran langsung dicatat oleh ketua kasir di kuitansi kemudian ketua
kasir memberikan uang dan kuitansi pembelian formulir tersebut ke
bagian TU. Semua bukti pembelian formulir pendaftaran (uang, kuitansi,
dan formulir pendaftaran penerimaan PDB yang sudah dikumpulkan
calon murid baru) diberikan oleh TU ke bagian keuangan dan bagian
keuangan mencatat transaksi tersebut di rekap pembelian formulir
penerimaan PDB, buku kas umum sebagai pengganti jurnal, dan buku
besar. Bagian keuangan memberikan formulir pendaftaran penerimaan
PDB yang sudah dikumpulkan calon murid baru ke sekretaris dan
memberikan data di buku besar ke bagian administrasi untuk dibuat
laporan keuangan sekolah.
Akan tetapi, komponen ini tidak memenuhi kriteria karena masih
terdapat sedikit kekeliruan, yaitu pencatatan transaksi pembelian formulir
pendaftaran penerimaan PDB tahun 2016/2017 yang harusnya dicatat di
jurnal tetapi justru dicatatnya di buku kas umum yang dianggap sebagai
pengganti jurnal walaupun dalam buku kas umum dijelaskan dengan
sangat jelas mengenai transaksi-transaksi yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
3. Data
Semua transaksi pendaftaran penerimaan PDB tahun 2016/2017
dicatat pertama kali di kuitansi. Dari kuitansi inilah, maka data yang ada
akan dicatat ke rekap pembelian formulir pendaftaran PDB, buku kas
umum sebagai pengganti jurnal, buku besar, dan laporan keuangan.
Namun, komponen ini tidak memenuhi kriteria karena masih terdapat
sedikit kekeliruan, yaitu data yang seharusnya ditulis di buku besar
adalah data yang bersumber dari jurnal, bukan buku kas umum yang
dianggap sebagai pengganti jurnal.
4. Pengendalian internal
Semua unsur pokok sistem pengendalian internal telah dilakukan
SMK BOPKRI I Yogyakarta. Unsur pokok sistem pengendalian internal
tersebut, yaitu:
a. Struktur organisasi.
SMK BOPKRI I Yogyakarta telah memiliki struktur organisasi yang
jelas dan dengan tegas menjelaskan pembagian tugas dan wewenang
masing-masing bagian. Struktur organisasi tersebut menunjukkan
bahwa adanya batasan-batasan antara satu bagian dengan bagian lain
yang ditunjukkan dengan menggunakan garis komando dan
konsultatif.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam sekolah.
Setiap transaksi penerimaan uang pendaftaran PDB tahun 2016/2017
yang terjadi di SMK BOPKRI I Yogyakarta hanya terjadi atas dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
otorisasi dari karyawan yang memiliki wewenang untuk menyetujui
terjadinya transaksi. Transaksi pembelian formulir pendaftaran
penerimaan PDB tahun 2016/2017 yang sudah terjadi diotorisasi
oleh karyawan bagian keuangan dan setiap dokumen memiliki bukti
yang sah, yaitu ada paraf atau tanda tangan karyawan bagian
keuangan yang mengotorisasi. Selain itu, SMK BOPKRI I
Yogyakarta juga menerapkan prosedur pencatatan yang dilakukan
sekolah sesuai dengan klasifikasi atau susunan rekening-rekening
dalam buku besar.
c. Pelaksanaan kerja secara sehat.
SMK BOPKRI I Yogyakarta telah melaksanakan pencatatan data
transaksi penerimaan uang pendaftaran PDB tahun 2016/2017
dengan kehatian-hatian (prudent) sehingga tidak hanya satu orang
saja yang menangani transaksi dari awal sampai akhir. Hal ini
dibuktikan dengan adanya dokumen bernomor urut, adanya
pemisahan tugas dan wewenang antara bagian keuangan,
administrasi, TU, dan ketua kasir, serta bagian keuangan baru
mencatat adanya penerimaan kas setelah menerima dan memeriksa
dokumen-dokumen pendukung transaksi pembelian formulir
penerimaan PDB tahun 2016/2017.
d. Karyawan berkualitas.
SMK BOPKRI I Yogyakarta merekrut dan memilih karyawan yang
ahli dan sebelumnya benar-benar memiliki pengalaman dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
bidang keuangan atau akuntansi. Persyaratan pengalaman
penerimaan bagian keuangan, administrasi, TU, dan ketua kasir
adalah maksimal pernah bekerja dalam bidang tersebut selama 1-2
tahun. Karyawan yang dipekerjakan sekolah di bagian keuangan atau
akuntansi diutamakan memiliki gelar yang berkaitan dengan
akuntansi. Selain itu, setiap awal perekrutan SMK BOPKRI I
Yogyakarta selalu mengadakan test untuk mengetahui kemampuan
dan pengalaman dari masing-masing pendaftar.
E. Analisis Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Sekolah dengan Komponen
Sistem Informasi Akuntansi yang ada di Sekolah
Analisis ini akan membahas mengenai apakah komponen sistem
informasi akuntansi yang ada di sekolah sudah memadai atau belum. Jika
sudah, berarti komponen sistem informasi akuntansi tersebut mampu
memfasilitasi pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi sekolah dalam
penerimaan uang pendaftaran PDB.
Komponen sistem informasi akuntansi yang pertama, yaitu orang
sudah dapat memfasilitasi pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi
sekolah, yaitu menyediakan informasi yang dapat dengan mudah dipahami
untuk mendukung kegiatan operasional sekolah. Bukti dari komponen ini
dapat memfasilitasi pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi sekolah,
yaitu adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih dan
bertanggungjawab yang benar-benar memahami bisnis dan proses akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Sumber daya manusia itulah yang mampu menyediakan informasi akuntansi
yang mudah dipahami, baik untuk Yayasan dan pihak internal.
Komponen sistem informasi akuntansi kedua dan ketiga, yaitu
prosedur dan instruksi dan data sama sekali belum memfasilitasi sekolah
dalam pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi karena sekolah selama
ini menggunakan sumber yang salah dalam pencatatannya. Sekolah
menggunakan buku kas umum dalam pencatatan menuju buku besar, padahal
seharusnya adalah bersumber dari jurnal. Dari kesalahan itulah, komponen
prosedur dan instruksi dan data belum bisa menghasilkan informasi akuntansi
yang andal, relevan, akurat, dan lengkap.
Komponen sistem informasi akuntansi keempat, yaitu pengendalian
internal belum 100% mampu memfasilitasi tercapainya tujuan sistem
informasi akuntansi sekolah, yaitu menyediakan informasi keuangan dan
lainnya dengan tepat waktu sesuai bagian-bagian tugasnya. Karena dalam
proses transaksinya masih menggunakan sistem manual, maka sekolah tidak
bisa menyajikan informasi tepat waktu. Namun, komponen sistem informasi
akuntansi ini sudah mampu memberikan struktur organisasi yang jelas
sehingga adanya pembagian tugas yang jelas.
F. Rekomendasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Uang
Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK BOPKRI I Yogyakarta
Sistem informasi akuntansi penerimaan uang pendaftaran calon murid
baru di SMK BOPKRI I Yogyakarta masih ada yang tidak sesuai atau tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
memenuhi kriteria. Tujuan dari sistem informasi akuntansi juga belum
sepenuhnya tercapai karena masih ada beberapa hal yang dibutuhkan sekolah.
Oleh karena itu, peneliti akan memberikan rekomendasi untuk SMK BOPKRI
I Yogyakarta, yaitu semua tujuan sistem informasi akuntansi akan terpenuhi
jika sistem informasi akuntansi yang diterapkan sekolah juga memenuhi
semua kriteria komponen sistem informasi akuntansi karena jika komponen
dari sistem informasi akuntansi tidak terpenuhi, maka otomatis tujuan-tujuan
dari sistem informasi akuntansi juga tidak dapat terpenuhi. Kedua aspek ini
saling mendukung satu sama lain dalam prosesnya. Selain itu, berikut ini
rekomendasi lain yang diberikan peneliti:
Tabel 5.3. Rekomendasi Komponen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK BOPKRI I Yogyakarta Terkait
dengan Kebutuhan Sekolah
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Kelemahan Rekomendasi
1. Prosedur
dan
instruksi
Pencatatan transaksi
pembelian formulir
pendaftaran
penerimaan PDB
tahun 2016/2017 yang
harusnya dicatat di
jurnal tetapi justru
dicatatnya di buku kas
umum yang dianggap
sebagai pengganti
jurnal.
Sebaiknya bagian keuangan
mencatat transaksi pembelian
formulir pendaftaran
penerimaan PDB setelah dari
kuitansi bukan ke buku kas
umum, tetapi mencatatnya ke
jurnal karena buku kas umum
berbeda dengan jurnal. Jurnal
akan lebih
mengklasifikasikan seluruh
transaksi dengan jelas.
Pencatatan dalam jurnal lebih
lengkap dan terperinci serta
menurut urutan tanggal
kejadian transaksi. Transaksi
dalam jurnal akan mulai
digolongkan sesuai dengan
klasifikasi yang akan dituju
dalam rekening-rekening
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 5.3. Rekomendasi Komponen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
Uang Pendaftaran Calon Murid Baru di SMK BOPKRI I Yogyakarta Terkait
dengan Kebutuhan Sekolah (Lanjutan)
No.
Komponen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Kelemahan Rekomendasi
1. Prosedur
dan
instruksi
Pencatatan transaksi
pembelian formulir
pendaftaran
penerimaan PDB
tahun 2016/2017 yang
harusnya dicatat di
jurnal tetapi justru
dicatatnya di buku kas
umum yang dianggap
sebagai pengganti
jurnal.
yang bersangkutan dalam
buku besar. Transaksi juga
mulai diringkas untuk
kepentingan penyajian
informasi dalam laporan
keuangan sekolah. Jika
bagian keuangan
memperbaiki pelaksanaan
komponen ini, maka akan
menghasilkan informasi
akuntansi yang andal,
relevan, dan lengkap.
2. Data Data yang seharusnya
ditulis di buku besar
adalah data yang
bersumber dari jurnal,
bukan buku kas umum
yang dianggap sebagai
pengganti jurnal.
Sebaiknya bagian keuangan
mengambil data yang
seharusnya ditulis di buku
besar adalah data yang
bersumber dari jurnal, bukan
buku kas umum yang
dianggap sebagai pengganti
jurnal. Hal ini tidak sesuai
atau tidak memenuhi kriteria
karena jurnal merupakan
catatan akuntansi yang
seharusnya pertama kali
dilakukan dalam proses
akuntansi. Selain itu, dalam
buku kas umum tidak adanya
penjelasan dan informasi lain
yang berkaitan dengan
transaksi sehingga kurang
menjelaskan transaksi-
transaksi yang bersangkutan.
Jika bagian keuangan
memperbaiki pelaksanaan
komponen ini, maka akan
menghasilkan informasi
akuntansi yang akurat dan
relevan.
(Sumber: Mulyadi, 2010 dan data diolah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari komponen sistem informasi
akuntansi penerimaan uang pendaftaran calon murid baru di SMK BOPKRI I
Yogyakarta, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pada komponen sistem informasi akuntansi penerimaan uang
pendaftaran calon murid baru di SMK BOPKRI I Yogyakarta belum
sepenuhnya memadai, sehingga belum 100% komponen sistem informasi
akuntansi yang ada di sekolah mampu memenuhi atau mendukung
pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi. Hanya terdapat satu komponen
sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang sudah memadai, yaitu orang.
Pada tiga komponen sistem informasi akuntansi penerimaan uang
pendaftaran calon murid baru di SMK BOPKRI I Yogyakarta ada kriteria dari
komponennya yang tidak mampu memfasilitasi sekolah dalam mencapai
tujuan sistem informasi sekolah, yaitu komponen prosedur dan instruksi, data,
dan pengendalian internal. Komponen prosedur dan instruksi tidak mampu
memenuhi pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi karena belum
menghasilkan informasi akuntansi yang andal, relevan, dan lengkap.
Komponen data tidak memadai karena data yang seharusnya ditulis di buku
besar adalah data yang bersumber dari jurnal, bukan buku kas umum yang
dianggap sebagai pengganti jurnal sehingga data yang ada menjadi kurang
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
akurat dan relevan. Dua komponen tersebut tidak mampu memenuhi atau
mendukung pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi karena data yang
dibutuhkan bukan bersumber dari sumber yang sesuai dengan kriteria
komponen sistem informasi akuntansi pada umumnya.
Komponen sistem informasi keempat, yaitu pengendalian internal
belum mampu menyediakan informasi keuangan dan lainnya dengan tepat
waktu sesuai bagian-bagian tugasnya. Namun, di sisi lain komponen
pengendalian internal sudah mampu memberikan penjelasan yang jelas
mengenai unsur pokok sistem pengendalian internal. Jadi, kesimpulannya
adalah empat komponen sistem informasi akuntansi yang ada di SMK
BOPKRI I Yogyakarta belum semuanya memadai karena semua komponen
belum mampu memfasilitasi atau belum mampu mencapai tujuan sistem
informasi akuntansi di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti sudah berusaha semaksimal
mungkin dalam mengerjakan penelitian, namun peneliti menyadari bahwa
penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan memiliki
keterbatasan, yaitu SMK BOPKRI I Yogyakarta memiliki kerahasiaan dalam
beberapa data yang ingin diambil. Sifat kerahasiaan ini menyebabkan tidak
semua data dapat diambil dengan mudah oleh peneliti. Kerahasiaan ini akan
menyebabkan adanya data yang kurang dalam penelitian, sehingga penulisan
skripsi tidak mendapatkan data secara penuh sesuai dengan yang dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Data yang tidak bisa saya ambil, yaitu buku besar dan laporan keuangan
sekolah karena tidak diizinkan oleh bagian keuangan dan administrasi.
C. Saran
Terdapat satu komponen sistem informasi akuntansi penerimaan uang
pendaftaran calon murid baru yang terdapat di SMK BOPKRI I Yogyakarta
yang sudah memadai dan ada tiga komponen yang belum memadai. Peneliti
menyarankan supaya komponen sistem informasi akuntansi pada penerimaan
uang pendaftaran calon murid baru pada komponen prosedur dan instruksi,
data, dan pengendalian internal bisa diterapkan oleh SMK BOPKRI I
Yogyakarta sehingga semua komponen memadai, seperti:
1. Sebaiknya bagian keuangan mencatat transaksi pembelian formulir
pendaftaran penerimaan PDB setelah dari kuitansi bukan ke buku kas
umum, tetapi mencatatnya ke jurnal karena buku kas umum berbeda
dengan jurnal.
2. Sebaiknya bagian keuangan mengambil data yang seharusnya ditulis di
buku besar adalah data yang bersumber dari jurnal, bukan buku kas
umum yang dianggap sebagai pengganti jurnal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Syahbillal. 2010. “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Dana Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) sebagai Penyedia Informasi untuk
Pengendalian Internal pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 171
Jakarta”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Baridwan, Zaki. 2009. Sistem Akuntansi. BPFE, Yogyakarta.
Bodnar, George H & William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi.
Andi, Yogyakarta.
Fitri, D Komala. 2015. “Evaluasi Sistem Pengelolaan Penerimaan dan
Pengeluaran Kas pada TK. Tunas Sandang”. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia, Surabaya.
Jogiyanto, H.M. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Andi, Yogyakarta.
Hall, A. James dan Tommie Singleton. 2007. Information Technology Auditing
and Assurance. Salemba Empat, Jakarta.
Hall, A James. 2009. Accounting Information System. Salemba Empat, Jakarta.
Hery. 2014. Pengendalian Akuntansi dan Manajemen. Kencana, Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2002. Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Salemba Empat, Jakarta.
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No 2: Laporan Arus Kas. IAI, Jakarta.
Kieso dkk. 2011. Pengantar Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.
Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. UPP-STIM YKPN, Yogyakarta.
Mardi, Dr. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Mcleod, Raymond. 2004. Sistem Informasi Manajemen. PT Prenhallindo, Jakarta.
Moelyati. 2011. Akuntansi 3 – Siklus Akuntansi Perusahaan Industri dan Pajak.
Yudhistira, Yogyakarta.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Perpustakaan Nasional. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Andi, Yogyakarta.
Program Studi Akuntansi. 2010. Panduan Penulisan Skripsi. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Rahayu, I Dwi Astuti. 2005. “Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Uang
Pendaftaran dan Uang Persiapan Sekolah Murid Baru Sekolah Dasar Studi
Kasus pada Sekolah Dasar Pangudi Luhur Yogyakarta”. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Rama, Dasaratha V & Frederick L. Jones. 2008. Sistem Informasi Akuntansi.
Salemba Empat, Jakarta.
Romney, Marshal B & Paul John Steintbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi.
Salemba Empat, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Soemarso, S.R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat, Jakarta.
Setiawati, L. 2011. Sistem Informasi Akuntansi (Perancangan, Proses, dan
Penerapan). Andi, Yogyakarta.
Soeherman, Bonnie & Marion Pinontoan. 2008. Designing Information System.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sucipto, Toto. 2011. Akuntansi 2 – Siklus Akuntansi Tingkat Menengah
(Intermediate). Yudhistira, Yogyakarta.
Sumarsan, Thomas. 2011. Akuntansi Dasar & Aplikasi dalam Bisnis. PT Indeks,
Jakarta.
Susanto, Azhar. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Ghaila Indonesia, Jakarta.
Susanto, Azhar. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Lingga Jaya, Bandung.
Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta.
Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara, Yogyakarta.
Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar. BPFE, Yogyakarta.
Veranda, V. B. 2014. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta
Winarno, W.W. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. UPP (Unit Penerbit dan
percetakan) STIE YKPN, Yogyakarta.
Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 2 Rangkuman Wawancara
Rangkuman wawancara antara peneliti dengan kasir, bagian TU, dan bagian
keuangan
Narasumber wawancara:
1. Kasir (Ibu Rita)
2. Bagian TU (Ibu Kis)
3. Bagian keuangan (Ibu Agnes)
1. Siapa saja yang ikut serta dalam pengelolaan penerimaan uang pembelian
formulir pendaftaran PDB?
- Pembelian formulir dilayani oleh kasir, kemudian kasir
memberikan uang dan kuitansi pembayaran ke bagian TU. Bagian
TU melakukan pengecekan kemudian menyerahkannya ke bagian
keuangan.
2. Apa saja bukti adanya transaksi penerimaan uang pembelian formulir
pendaftaran PDB?
- Bukti-buktinya ada kuitansi pembayaran dan formulir pendaftaran
yang sudah diisi calon murid baru. Yang pasti juga harus ada
uangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
3. Apakah kuitansi pembayaran diberikan kepada calon murid baru dan
bagian keuangan?
- Iya kuitansi pembayaran jelas diberikan bagian kasir kepada calon
murid baru dan nanti setelah TU melakukan pengecekan, kuitansi
pembayaran tersebut diserahkan ke bagian keuangan.
4. Apakah bisa ketua kasir setiap harinya berubah? Mengapa?
- Bisa, tetapi dengan syarat dan kondisi tertentu. Syarat yang
dimaksud, yaitu orang yang menggantikan menjadi kasir harus dari
bagian TU, jadi penggantinya harus benar-benar memahami siklus
akuntansi. Sedangkan kondisi yang dimaksud, yaitu jika ketua kasir
sakit atau mendapatkan delegasi sekolah ke luar kota. Contohnya
begini, dari bagian kasir kan hanya satu orang, sedangkan bagian
TU ada dua orang karyawan nah, jika ketua kasir tidak hadir, maka
salah satu bagian TU harus ada yang menggantikan ketua kasir.
Tetapi, salah satu bagian TU tersebut tidak boleh ikut serta dalam
pengecekan antara uang dengan kuitansi pembayaran. Yang harus
mengecek adalah karyawan bagian TU yang satunya. Jadi, untuk
mencegah adanya penyelewengan uang atau pemalsuan data.
5. Apakah bagian TU terkadang merangkap menjadi ketua kasir? Mengapa?
- Iya bagian TU terkadang merangkap menjadi kasir, namun sangat
kecil kemungkinannya karena selama ini ketua kasir selalu hadir
dan jika dia memang ada hal mendesak, seperti delegasi sekolah,
biasanya dia sudah menyelesaikan tugas dan kewajibannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
sebelum pergi karena sebelum didelegasi, karyawan tersebut pasti
akan diinfokan terlebih dahulu. Jika memang kasir harus
digantikan, maka akan digantikan dengan salah satu karyawan
bagian TU.
6. Apakah bagian keuangan terkadang merangkap menjadi kasir? Mengapa?
- Bagian keuangan terkadang merangkap menjadi kasir jika
karyawan bagian TU yang masuk hanya satu orang dan jika ketua
kasir sakit atau mendapat delegasi sekolah. Tetapi, selama ini
sangat sedikit campur tangan dari bagian keuangan menggantikan
ketua kasir.
7. Bagaimanakah proses alir dari penerimaan uang pembelian formulir
pendaftaran PDB?
- Calon murid datang ke bagian kasir untuk menanyakan informasi
pendaftaran dan membeli formulir pendaftaran. Ketua kasir
memberikan bukti pembayaran, berupa kuitansi kepada calon
murid. Calon murid mengisi formulir pendaftaran dan
menyerahkannya ke bagian TU. Bagian TU akan melakukan
pengecekan antara formulir pendaftaran yang sudah diisi calon
murid, uang yang diterima, dan kuitansi pembayaran. Jika cocok,
bagian TU akan menyerahkannya ke bagian keuangan. Jika tidak
cocok, maka bagian TU akan melakukan pengecekan ulang dan
bertanya langsung ke ketua kasir. Semua proses yang dilakukan
ketua kasir dan bagian TU dilakukan setiap hari setelah berahirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
waktu pendaftaran. Setelah itu, bagian keuangan akan melakukan
pengecekan lagi dan mencatatnya di rekap pembelian formulir
pendaftaran PDB, buku kas umum, dan buku besar. Setelah bagian
keuangan mencatatnya, formulir pendaftaran tadi diserahkan ke
sekretaris untuk dicatat nama peserta didik yang pasti mendaftar di
sekolah ini dan buku besar diserahkan ke bagian administrasi untuk
dibuatkan laporan keuangan. Tetapi, buku besar diserahkan setiap 6
bulan sekali. Bagian keuangan juga akan meminta otorisasi kepala
sekolah di buku kas umum setiap akhir bulan.
8. Kapankah ketua kasir menyerahkan uang dan kuitansi hasil transaksi
pembelian formulir pendaftaran PDB kepada bagian TU?
- Semua proses berkaitan pembelian formulir pendaftaran
penerimaan PDB yang dilakukan ketua kasir, yaitu menyerahkan
uang dan kuitansi hasil transaksi pembelian formulir pendaftaran
PDB kepada bagian TU dilakukan setiap hari setelah berahirnya
waktu pendaftaran.
9. Kapankah bagian TU menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi
calon murid baru, uang, dan kuitansi hasil transaksi pembelian formulir
pendaftaran PDB kepada bagian keuangan?
- Bagian TU menyerahkan semua bukti setelah mencocokannya dan
menyerahkan ke bagian keuangan setiap hari setelah berakhirnya
waktu pendaftaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
10. Kapankah bagian keuangan menyerahkan buku besar kepada bagian
administrasi?
- Buku besar diserahkan ke bagian administrasi setiap 6 bulan sekali
untuk dibuatkan laporan keuangan sekolah sebagai bukti
pertanggungjawaban pengelolaan sekolah ke Yayasan.
11. Kapankah bagian keuangan menyerahkan formulir pendaftaran yang telah
diisi calon murid baru kepada sekretaris?
- Setiap hari setelah berakhirnya waktu pendaftaran.
12. Apakah bagian TU pernah terlambat dalam menyerahkan formulir
pendaftaran yang telah diisi calon murid baru, uang, dan kuitansi hasil
transaksi pembelian formulir pendaftaran PDB kepada bagian keuangan?
- Belum pernah terlambat, karena jika terlambat pihak sekolah akan
langsung memberikan teguran dan sanksi kepada karyawan
tersebut. Selain itu, bagian keuangan juga akan menunggu bagian
TU sampai pulang.
13. Apakah hasil dari rekap penerimaan uang pembelian formulir pendaftaran
PDB dan bukti kuitansi pembayaran bisa untuk menjadi bahan dan
evaluasi rapat?
- Sangat bisa, karena dengan rekap dan bukti kuitansi tersebut
sekolah jadi lebih mengetahui bagaimana kinerja dan tanggung
jawab dari masing-masing bagian yang bertugas dalam mengurus
pembelian formulir pendaftaran. Sekolah juga bisa mengetahui
apakah ada murid yang berminat untuk sekolah di SMK BOPKRI I,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
jika mengalami penurunan, maka sekolah akan melakukan
evaluasi.
14. Apakah pernah ketua kasir di dalam membuat kuitansi pembayaran terjadi
kesalahan dan apa penyebabnya?
- Pernah, yaitu ketua kasir kelewatan satu atau dua lembar kuitansi
pembayaran. Waktu itu penyebabnya karena memang ada human
error, jadi pyur kesalahan dari ketua kasir. Tetapi, lembar kuitansi
yang kelewatan tersebut tidak digunakan sama sekali karena jika
digunakan, berarti ada transaksi yang mencurigakan.
15. Apa yang dilakukan oleh ketua kasir jika terjadi kesalahan dalam membuat
kuitansi pembayaran?
- Ketua kasir tidak akan menggunakan lembaran kuitansi tersebut
dan langsung memberitahukannya kepada bagian TU dan bagian
TU akan menuliskan catatan di bagian belakang kuitansi kemudian
melaporkannya ke bagian keuangan.
16. Apakah kuitansi bukti transaksi pembelian formulir pendaftaran PDB
selalu bernomor urut dan ada waktu/tanggalnya?
- Iya semua kuitansi bukti transaksi pembelian formulir bernomor
urut dan ada tanggal transaksinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
17. Apakah dalam rekap pembelian formulir pendaftaran PDB tertulis nomor
kuitansi dan nomor pendaftaran?
- Rekap pembelian formulir pendaftaran PDB ada tertulis nomor
kuitansi dan nomor pendaftaran sehingga lebih memperjelas
transaksi yang terjadi.
18. Apa yang dilakukan jika bagian TU menemukan adanya ketidakcocokan
saat pengecekan antara uang yang diterima dengan uang yang tertera di
kuitansi hasil transaksi pembelian formulir pendaftaran PDB?
- Bagian TU akan melakukan pengecekan ulang dan menanyakan
langsung kepada ketua kasir. Tetapi selama ini, belum pernah
terjadi kasus seperti itu karena ketua kasir dan bagian TU
melakukan tugasnya setiap hari setelah waktu pendaftaran berakhir.
19. Kapankah bagian keuangan meminta otorisasi buku kas umum kepada
kepala sekolah?
- Bagian keuangan akan meminta otorisasi buku kas umum kepada
kepala sekolah setiap akhir bulan.
20. Apakah SMK BOPKRI I Yogyakarta sudah menggunakan sistem informasi
akuntansi yang terkomputerisasi?
- Sampai saat ini, sekolah belum menggunakan sistem informasi
akuntansi yang terkomputerisasi jadi benar-benar masih pyur
manual. Tetapi, untuk format buku kas masuk sudah menggunakan
excel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 3 Formulir Pendaftaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 4 Buku Kas Umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 5 Rekap Pembelian Formulir Pendaftaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 6 Kuitansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 7 Daftar Murid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI