i
SKRIPSI
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK
HANDPHONE MEREK NOKIA DAN SIEMENS
Studi Kasus Pada
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
Estrada Agung Antariksa
002214152
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
ii
ii
iii
iii
iv
iv
v
ABSTRAK
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK NOKIA DAN SIEMENS
Studi Kasus Pada Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta
Estrada Agung Antariksa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap produk telepon genggam merek Nokia dan Siemens di tinjau dari karakteristik respodennya, dan 2) untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk telepon genggam merek Nokia dan Siemens.
Penelitian ini dilakukan di kota Yogyakarta, dengan menggunakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma kampus Mrican Yogyakarta sebagai subyek penelitian. Obyek penelitian ini adalah sikap konsumen terhadap produk telepon genggam merek Nokia dan Siemens, dengan jumlah sampel 100. Penelitian dilakukan pada Bulan Maret sampai dengan Bulan April 2006. Metode pengumpulan data yang digunakankan oleh penulis adalah menyebarkan kueisoner dan melakukan observasi. Sampel dipilih dengan metode Purposive Sampling. Teknik analisis data menggunakan: 1) Teknik Analisis Independent Sample T-test dan One Way Anova. 2) Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM). Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) ada perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone merek Nokia dan Siemens ditinjau dari karakteristik respodennya dan 2) sikap konsumen terhadap produk handphone Nokia dan Siemens adalah baik, dalam skala Likert Ao berada pada interval II.
v
vi
ABSTRACTS
CONSUMER BEHAVIOUR ANALYSIS ON HANDPHONE PRODUCTS WITH NOKIA AND SIEMENS BRANDS
The Case Study of Sanata Dharma University Mrican Yogyakarta
Estrada Agung Antariksa Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The objectives of this research are: 1) to know whether there is differences on consumer attitute toward on handphone products of Nokia and Siemens based on respondent characteristics, and 2) to know consumers attitude toward handphone products with Nokia and Siemens brands. This research is conducted in Yogyakarta, involving students of Sanata Darma University from Mrican campus Yogyakarta as the subjects of this research. The object of this research are consumers attitude toward handphone produck Nokia and Siemens, with samples number are 100. The research is conducted during March until April 2006. Data gathering methods used by the researcher are distributing questionnaire and doing observation. The unit samples are chosen under Purposive Sampling method. Researcher applies: 1) Analysis Techniques of Independent Sample T-test and One Way Anova. 2) Multiattribute Attitude Model (MAM) Analysis. The results of data analysis shows that: 1) there is a difference on consumers attitude toward handphone products of Nokia and Siemens sed on respondent characteristics and 2) consumers attitude toward handphone products of Nokia and Siemens is good, in Likert Ao is in interval II.
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, petunjuk dan bimbingan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HANDPHONE MEREK NOKIA DAN SIEMENS”. Sekripsi ini disusun dalam
rangka untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Melalui renungan yang mendalam,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Paulus Suparno, SJ., MST., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A, selaku dosen pembimbing I
yang telah dengan sabar meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, koreksi, arahan serta saran yang
berguna bagi penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. V. Mardi Widyadmono, SE, MBA., selaku dosen pembimbing II
yang telah dengan sabar meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, koreksi, arahan serta saran yang
vii
viii
sangat berguna bagi penulis dalam penyempurnaan skripsi
ini.
6. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi yang telah
membantu penulis selama masa perkuliahan.
7. Kedua orang tuaku tercinta bapak ibu Sudjito Maturnuwun
sanget atas doa restunya setiap saat, kesabaran, cintamu,
bimbingan, dan dorongan yang tidak bisa dinilai dengan
apapun. Maturnuwun Sanget kagem Sedantennipun
Maturnuwun.......
8. Mbak Ita, Anggi, ponakanku yang menambah semaraknya
dunia, Mas Rindang, semua sepupu2ku yang selalu
memberikan motivasi yang tinggi didalam meraih cita dan
cinta Maturnuwun banget aku sayang kalian.....
9. “Marsha” Yang telah memberikan semuanya tanpa pernah
mengeluh sedikitpun engkau yang paling memahami aku,
cinta, perhatian dan kasih saeyang hanya untukku. Thank’s
For Everything’s.......
10. Teman-teman terbaik yang pernah aku miliki; Keluarga besar
“Ketandan” Saripan, Alm. Eyang Ratman, Eyang Putri, Mbak
rini, Pak Pri, Dita, Doni, Uwak
Teman-teman Posko Prambanan: Mbak Emy, Mas Cris,
Abelito, Bapak Ibu “ rambo”, Mas Deny (terima kasih atas
tempat, makanan, dan semua2nya) Mas Petra, Mas Agung,
Mas David, Crisis, Mas Yudo, Arrod, Amcy, ludianto, ferry
“keple”, Martino, Dany, Mas Doni, Bu Lilis, Esti dan adek2-
nya, Enuwati, Eci, Abang {terimakasih kalian merawat dan
membantu sampai aku sembuh dan terimakasih atas
kebersamaan selama ini)
viii
ix
Dema “warsono”, Cesh, Timbul, Sari, Bu Ida, Pak Resmianto,
Yoman, , Ucok “bambang”, Fanno, Mono, Debyo, Sulo, Indah,
Koh Yus, Wiwik, Erwan, Willi, Ferri keple , Jati, Berruk, Antok,
Aan, Bayu dono “yan-ci”, Prast, yetno, dimas, vero, dewi, lina,
qiqi, leni, alien, eta “cerewet”, mas agus “bengkel” Agus
Kabeh, Dias, Rommy, Ibon Superman, Sbastian-us, Simbah,
dan seluruh teman-teman manajemen “D” angkatan “00” dan
teman-teman “thongkrong Hall” aku sayang kalian semua......
11. Team “Rusa Kutub” Lik “wamby” herry, “Sa-ci-pak”, Pak D
sieget, sodaraku “Brambut” cepet nikah lik, mas “Warsono”,
kost Munggur jaya angkatan 2001-2004 yang ngangeni,
kontrakan Villa Yadara Asri “ucrut” Hutahehe, Jenggot naga,
Fandi kepet, Pujo Coller, mrs Shiela, Reeymond westerling,
Kupret n little family, Pak Man banyak sekali kejadian yang
ngga mungkin aku lupakan seumur hidupku, lapangan
pramuka terima kasih selalu memnyehatkanku setiap saat,
semua Loundry langgananku, warung Bu Budi yang selalu
menyediakan “pindang” n “jus” buatku.
12. Teman-teman KKP angkatan VIII kerebet ; Blend fredy, Elva
kembar, puji lestari, Icha kriwil, deny jakal, agus indarto,
debyo, Astri “indo”, Noco siahaan, Vita kemayu, dan semua
teman-teman “Home stay” .......
13. Fix3 Rental Comp Tambak Bayan; mbak tri n suami, adiknya
mbak tri, temannya mbak tri serta Kedaulatan Rakyat sebagai
teman setia Terima kasih atas informasi, diskusi, canda,
kesabaran dan kebersamaannya.
14. Computer tua tapi tangguh yang ngga pernah rewel tapi sekali
rewel nyusahin banyak orang selalu setia menemani dan
ix
x
menghiburku siang dan malam musik, freeCell, film unyil-mu.
Tulisan ini ada karena kamu ada (mirip judul lagu “Radja”)
15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu
per satu. Terima kasih banyak atas semua bantuannya baik
materi maupun non materi, “kita semua bersaudara dalam
kasih Tuhan”. God Bless You All .......
Akhirnya penulis sangat berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, penulis sangat
mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak dalam
penyempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, 2007
Penulis
Estrada Agung Antariksa
x
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................ v
ABSTRACT ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 3
C. Batasan Masalah ......................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan ................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran ................................................................. 6
B. Konsep Pemasaran...................................................................... 7
C. Perilaku Konsumen..................................................................... 9
D. Sikap Konsumen ......................................................................... 9
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap.................................. 12
F. Merek .......................................................................................... 12
G. Pengertian Produk ....................................................................... 15
H. Atribut Produk............................................................................. 19
I. Pengertian handphone ................................................................. 23
J. Hipotesis...................................................................................... 24
xi
xii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................ 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 25
C. Subyek dan Obyek Penelitian ..................................................... 25
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 26
E. Sumber Data................................................................................ 26
F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 27
G. Populasi ....................................................................................... 27
H. Teknik Pengambilan Sampel....................................................... 27
I. Teknik Pengujian Kuesioner ....................................................... 28
J. Teknik Pengukuran Data............................................................. 30
K. Teknik Analisis Data................................................................... 30
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Nokia.................................................................................. 34
B. Profil Siemens.............................................................................. 37
C. Universitas Sanata Dharma.......................................................... 41
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penjelasan Penelitian .................................................................. 49
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ........................................... 49
C. Analisis Data Responden ............................................................ 53
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 80
B. Keterbatasan Penelitian............................................................... 83
C. Saran ........................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV.1 Data Jumlah mahasiswa baru
tahun ajaran 2001/2002-2004/2005 ............................................ 45
Tabel IV.2 Data Jumlah mahasiswa lulus
tahun ajaran 2001/2002-2004/2005 ............................................ 46
Tabel IV.3 Data Jumlah keseluruhan mahasiswa
tahun ajaran 2001/2002-2004/2005 ........................................... 46
Tabel IV.4 Data Fakultas, Prodi, dan Jenjang Pendidikan yang ditawarkan
Universitas Sanata Dharma ......................................................... 47
Tabel V.1 Hasil Analisis Validitas Instrumen.............................................. 51
Tabel V.2 Hasil Analisis Uji Reliabilitas..................................................... 52
Tabel V.3 Hasil Analisis Independent Sample t-test
Ditinjau Dari Jenis Kelamin........................................................ 55
Tabel V.4 Hasil Perbandingan F hitung dan F tabel Produk handphone
Berdasarkan Umur. ..................................................................... 57
Tabel V.5 Hasil Perbandingan F hitung dan F tabel Produk Handphone
Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Perbulan ............................... 59
Tabel V.6 Tabel Tingkat Kepentingan......................................................... 61
Tabel V.7 Tabel Bobot Kepentingan ......................................................... 61
Tabel V.8 Tabel Skor sikap.......................................................................... 61
Tabel V.9 Ideal dan Belief konsumen terhadap Kualitas Produk Handphone
Nokia ........................................................................................... 62
Tabel V.10 Ideal dan Belief konsumen terhadap Kualitas Produk Handphone
Siemens ....................................................................................... 62
Tabel V.11 Ideal dan Belief konsumen terhadap Fitur Produk Handphone
Nokia ........................................................................................... 63
Tabel V.12 Ideal dan Belief konsumen terhadap Fitur Handphone Siemens 63
Tabel V.13 Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Design Produk Handphone
Nokia ........................................................................................... 64
xiii
xiv
Tabel V.14 Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Design Produk Handphone
Siemens ....................................................................................... 65
Tabel V.15 Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Atribut Produk Handphone
Nokia .......................................................................................... 65
Tabel V.16 Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Atribut Produk Handphone
Siemens ....................................................................................... 67
Tabel V.17 Tabel Tingkat Kepentingan......................................................... 71
Tabel V.18 Tabel Bobot Kepentingan .......................................................... 71
Tabel V.19 Tabel Skor sikap.......................................................................... 71
Tabel V.20 Ideal dan Belief konsumen terhadap Kualitas Produk
Handphone Nokia ...................................................................... 72
Tabel V.21 Ideal dan Belief konsumen terhadap Kualitas Produk
Handphone Siemens....................................................................... 72
Tabel V.22 Ideal dan Belief konsumen terhadap Fitur Produk
Handphone Nokia ....................................................................... 73
Tabel V.23 Ideal dan Belief konsumen terhadap Fitur Produk
Handphone Siemens .................................................................. 73
Tabel V.24 Ideal dan Belief konsumen terhadap Design Produk
Handphone Nokia ....................................................................... 74
Tabel V.25 Ideal dan Belief konsumen terhadap Design Produk
Handphone Siemens .................................................................. 75
Tabel V.26 Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Atribut Produk Handphone
Nokia ........................................................................................... 75
Tabel V.27 Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Atribut Produk Handphone
Siemens ....................................................................................... 76
xiv
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik V.1 Demografi Berdasarkan Jenis Kelamin................................. 53
Grafik V.2 Demografi Berdasarkan Handphone yang digunakan .......... 53
Grafik V.3 Demografi Berdasarkan Umur .............................................. 54
Grafik V.4 Demografi Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Perbulan ....... 54
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memasuki era yang serba modern seperti sekarang ini teknologi
telekomunikasi semakin berkembang pesat. Berkat perkembangan teknologi
telekomunikasi ini, memungkinkan manusia melakukan komunikasi jarak jauh
melampaui batas wilayah. Teknologi komunikasi dapat meniadakan jarak
ruang dan waktu antara dua tempat di muka bumi. Telepon merupakan salah
satu penemuan besar dalam teknologi telekomunikasi. Dengan telepon
manusia dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa dibatasi jarak dan waktu.
Dengan semakin berkembangnya teknologi telekomunikasi, pada akhir
abad 20 teknologi telepon menjadi lebih berkembang dengan ditemukannya
teknologi telepon tanpa kabel. Teknologi ini memungkinkan telepon dapat
dibawa kemanapun sebagai sarana telekomunikasi. Pada awalnya, telepon
yang dikenal dengan sebutan handphone ini hanya dikonsumsi kalangan atas
saja, karena harga teknologi ini sangat mahal untuk dijangkau kalangan
menengah kebawah. Dengan semakin berkembang pesatnya industri
telekomunikasi di dunia, maka pada awal abad 21 teknologi telekomunikasi
jenis ini mulai dapat dijangkau kalangan menengah maupun kalangan bawah.
Pada akhir tahun 1998 teknologi telepon genggam (handphone) mulai
populer di Indonesia. Produk-produk handphone dunia pun mulai memasuki
pasar Indonesia, diantaranya produk-produk seperti Nokia, Siemens,
2
Motorola, dan Ericsson (yang kemudian melakukan kerja sama dengan Sony,
dan berubah nama menjadi Sony-Ericsson pada awal tahun 2003).Lalu pada
perkembangan selanjutnya masuk juga produk-produk baru yang turut
bersaing dalam pasar handphone di Indonesia, diantaranya Samsung, Philips,
LG, dan Sanex.
Nokia dan Siemens merupakan dua perusahaan multinasional yang
bergerak dalam teknologi telekomunikasi. Nokia merupakan produk yang
berasal dari negara Finlandia, sedangkan Siemens merupakan produk yang
berasal dari negara Jerman. Produk Nokia dan Siemens juga merupakan salah
satu produk handphone yang pertamakali memasuki pasar handphone di
Indonesia. Dilihat dari pangsa pasarnya, kedua merek produk handphone ini
dapat pula digolongkan sebagai pemimpin pasar di Indonesia.
Beberapa produk handphone Nokia yang dikenal diantaranya adalah
Nokia seri 3310, 8250, 6600, 9210 dan masih banyak lagi. Sedangkan
beberapa produk handphone Siemens adalah Siemens C25, M35, ME45, M55
dan masih banyak lagi. Beberapa produk handphone Nokia dan Siemens
diatas banyak di konsumsi pada tahun 2001-2003. Meski demikian, produk-
produk handphone Nokia dan Siemens yang lain masih banyak digunakan dan
meramaikan pasar handphone bekas di Indonesia.
Ditinjau dari latar belakang yang disebutkan di atas, maka peneliti
tertarik untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk handphone merek
Nokia dan Siemens, terutama konsumen mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Dengan demikian peneliti akan melakukan penelitian
3
dengan judul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK
HANDPHONE MEREK NOKIA DAN SIEMENS” (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta)
B. Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang masalah seperti yang di uraikan di atas,
maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah
1. Apakah terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone
merek Nokia dan Siemens di tinjau dari karakteristik respondennya?
2. Bagaimana sikap konsumen terhadap produk handphone merek Nokia dan
Siemens.
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas maka peneliti memberikan
batasan masalah sebagai berikut:
Produk handphone Nokia dan Siemens yang diukur meliputi tiga atribut
produk (Kotler dan Armstrong seperti dikutip Sihombing, 2001:354), yaitu :
1. Kualitas Produk (Product Quality)
Kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya.
2. Fitur (Features)
Alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing.
3. Rancangan Produk (Design)
Konsep yang lebih luas dibandingkan gaya, gaya hanya menguraikan
penampilan produk sedangkan rancangan dapat mencapai inti produk
4
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang diangkat dan diteliti oleh peneliti adalah untuk
mengetahui sikap konsumen terhadap produk handphone merek Nokia dan
Siemens, serta untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan karakteristik
respondennya.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan dan memperbaiki kualitas dari produk-
produk yang dihasilkan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitin ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi
untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai tambahan referensi Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerapkan disiplin
ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti kuliah dalam lingkungan
masyarakat.
4. Bagi pembaca
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca.
5
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang landasan teori yang
akan dibahas.
BAB III : Metode penelitian
Meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek
dan obyek penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan
data, populasi dan sample, variable penelitian dan pengukuran
variabel, teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Meliputi gambaran informasi tentang perusahaan yang menjadi
tempat dilakukannya penelitian.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Meliputi uraian tentang hasil pengolahan data, analisa data,
pembahasan, dan jawaban dari masalah yang diajukan.
BAB VI : Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian
Meliputi kesimpulan yang diambil dari penelitian dan saran-saran
kepada pihak perusahaan disertai pernyataan penulis akan
keterbatasan penelitian yang dilakukannya.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting
bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena pemasaran merupakan faktor
yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mendapatkan laba. Banyak yang
mengira pemasaran hanya sekedar penjualan atau periklanan. Namun
penjualan dan periklanan hanyalah puncak gunung es pemasaran. Seperti yang
telah di kemukakan oleh Kotler dan Armstrong (2001 : 7) :
“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan nilai dengan orang lain”.
Definisi menurut William J Stanton (Basu Swastha dan T Hani Handoko,
1997:4):
“Pemasaran adalah suatu sistem secara keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa agar dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli saat ini maupun pembeli potensial”.
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukar produk yang bernilai dengan pihak lain (Philip Kotler, 2002:9)
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka tugas manajer
pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan-kegiatan pemasaran
yang membantu dalam mencapai tujuan perusahaan serta dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan lingkungan.
7
B. Konsep Pemasaran
Konsep yang paling dasar yang melandasi pemasaran adalah
kebutuhan manusia, kebutuhan (needs) manusia adalah pernyataan dari
perasaan kekurangan kebutuhan meliputi kebutuhan fisik dasar akan makanan,
pakaian, kehangatan dan rasa aman, kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan
kasih sayang, dan kebutuhan individu akan kebutuhan dan ekspresi diri.
Keinginan (wants) adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh
budaya dan kepribadian seseorang. Keinginan digambarkan dalam bentuk
obyek yang akan memuaskan kebutuhan.
Manusia memiliki keinginan yang hampir sama tidak terbatas tetapi
hanya memiliki sumber daya yang terbatas. Keinginan manusia yang
didukung oleh daya beli menjadi permintaan (demands).
Konsep Pemasaran (marketing concept) mengatakan bahwa, untuk
mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran (target market) dan memuaskan pelanggan secara
lebih efisien dan efektif daripada yang dilakukan oleh pesaing (Kotler dan
Armstrong, 2001:23).
Ada 5 konsep berdasarkan apa perusahan dan organisasi melakukan
kegiatan pemasaran organisasai mereka (Kotler, 1997:14), yaitu:
1. Konsep Produksi
Konsep produksi mengatakan bahwa konsumen akan memakai produk
yang tersedia dan selaras dengan kemampuannya (harga terjangkau) dan
8
oleh karenanya manajemen harus konsentrasi pada peningkatan efisiensi
produksi dan distribusi.
2. Konsep Produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan memilih produk yang
menawarkan kualitas dan prestasi paling baik serta keistimewaan yang
menonjol dan karena itu organisasi harus merencanakan usaha terus-
menerus dalam pembaikan produk.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan mengatakan bahwa konsumen tidak akan membeli
cukup banyak produk, terkecuali organisasi manjalankan usaha promosi
dan penjualan yang kokoh.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
(target market) dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efesien dari yang dilakukan pesaing.
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan atau sosial
Konsep pemasaran kemasyarakatan menyatakan bahwa tugas organisasi
adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat dari “target market”
dan memberikan kepuasan secara lebih efektif dan efisien sehingga dapat
mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
9
C. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen didefinisikan oleh American Marketing
Association sebagai interaksi dinamis antar pengaruh dan kognisi, perilaku
dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran
dalam hidup mereka. Ada 3 ide penting dari definisi tersebut (Peter, 2000:6)
a. Perilaku konsumen adalah dinamis ini berarti bahwa seseorang konsumen,
group konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak
sepanjang waktu.
b. Melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi. Ini berarti bahwa untuk
memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat
kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka
rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta
dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh
apa yang di pikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen.
c. Melibatkan pertukaran. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap
konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan
pertukaran.
D. Sikap Konsumen
Sikap bukan hanya merupakan tindakan atau jawaban-jawaban tertentu
dari seseorang, tetapi merupakan keseluruhan tindakan satu sama lain yang
saling berhubungan. Seseorang mempunyai sikap dalam memberikan
penilaian terhadap obyek atau produk yang dihadapinya. Sikap ini
10
menempatkannya dalam pola pemikiran untuk menyukai sesuatu, mendekati
atau menjauhi suatu obyek. Philip Kotler (1997:167) mendefinisikan sikap
sebagai evaluasi perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten
terhadap suatu obyek atau gagasan.
Menurut Engel, et. al (1994:53) sikap adalah sesuatu evaluasi
menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan
atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau
alternatif yang diberikan.
Sikap konsumen didasarkan pada pandangan terhadap produk dan
proses belajar, baik dari pengalaman atau dari yang lainnya. Dalam
pemasaran, perlu dipelajari keadaan jiwa dan cara berpikir dari sikap
seseorang yang kemudian diharapkan dapat digunakan dalam menentukan
perilaku seseorang.
11
Sikap terdiri dari tiga komponen, seperti yang digambarkan dalam
gambar berikut ini (Simamora, 2002:155):
Tiga komponen sikap
Sumber : Simamora. 2002
Ketiga komponen tersebut berada dalam suatu hubungan yang
konsisten. Sebelum suka atau tidak suka (komponen afektif) terhadap suatu
obyek, tentu seseorang harus tahu dan yakin lebih dahulu (komponen
kognitif). Seseorang membeli suatu produk (komponen konatif), tentu karena
suka (komponen afektif), kecuali dalam keadaan terpaksa.
Hubungan antara ketiga komponen itu mengilustrasikan hirarki
pengaruh keterlibatan tinggi (high involvement) yaitu kepercayaan merek
mempengaruhi evaluasi merek mempengaruhi maksud untuk membeli.
Komponen Kognitif :
Pengetahuan dan keyakinan seseorang mengenai
sesuatu obyek, misalnya keyakinan akan khasiat
sebuah merek obat.
Komponen Afektif:
Perasaan obyek, perasaan ini bisa berupa suka maupun
tidak suka.
Komponen Konatif:
Kecenderungan malakukan sesuatu terhadap obyek,
misalnya membeli sebuah merek obat.
12
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap
Pembentukan sikap tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan
berlangsung dalam interaksi manusia dan berkenaan dengan obyek tertentu.
Dalam pembentukan dan perubahan sikap ini terdapat faktor-faktor intern dan
ekstern pribadi individu yang memegang peranan:
a. Faktor Intern
1. Selektivitas sendiri. Selektivitas senantiasa berlangsung karena
keterbatasan individu atau manusia untuk menerima semua rangsangan
yang datang dari lingkungan dan taraf perhatian yang sama.
2. Daya pilih sesuai dengan keinginan.
3. Minat perhatiannya untuk menerima pengaruh-pengaruh yang datang
dari luar dirinya.
b. Faktor Ekstern
Dalam pembentukan dan perubahan sikap selain faktor-faktor
intern terdapat pula faktor-faktor ekstern seperti: pandangan baru yang
ingin diberikan, dengan melihat siapa yang memberikan pandangan baru
tersebut.
F. Merek
Pemberian merek pada suatu produk membantu konsumen untuk
mengidentifikasi produk, dan membantu produsen melakukan segmentasi
pasar. Citra mempresentasikan keseluruhan persepsi dari merek dan dibentuk
dari informasi pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut.
13
Definisi merek yang di kemukakan Philip Kotler (P.Kotler, 1997:63):
Merek adalah nama istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasinya,
yang mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan. Identifikasi tersebut juga berfungsi untuk membedakannya
dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing.
1. Peranan dan Kegunaan merek
Merek memegang peranan sangat penting, salah satunya menjembatani
harapan konsumen pada saat perusahaan menjanjikan sesuatu kepada
konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional
yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk
melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip tetapi
mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama. Merek
menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor seperti:
a. Emosi konsumen terkadang naik turun dengan merek mampu membuat
janji emosi menjadi konsisten dan stabil.
b. Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar, suatu merek
yang kuat dapat diterima diseluruh dunia dan budaya.
c. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen,
semakin kuat suatu merek semakin kuat pula interaksinya dengan
konsumen dan makin bayak brand association (asosiasi merk).
14
d. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen,
merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen.
e. Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian oleh
konsumen. Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah
membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain
sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut
lain yang melekat pada merek tersebut.
f. Merek sekarang ini dapat dijadikan sebagai sumber aset bagi
perusahaan.
2. Tujuan Penggunaan Merek
a. Sebagai identitas, yang bermanfaat untuk mendiferensiasikan atau
membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pasaing.
b. Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.
c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan atau
jaminan kualitas kepada konsumen.
d. Untuk mengendalikan pasar.
e. Untuk menghubungkan produsen dengan konsumen.
3. Brand Equity (ekuitas merek)
Brand Equty adalah seperangkat aset dan liablitas merek yang terkait
dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu produk atau jasa baik pada
perusahaan maupun pada pelanggan. Brand Equity dapat dikelompokkan
dalam lima katagori, yaitu:
15
a. Brand awareness (kesadaran merek)
Menunjukkan kesanggupan calon pembeli untuk mengenali dan
mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari
katagori produk tertentu.
b. Brand association (asosiasi merek)
Mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu
dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut
produk, geografis, harga, pesaing, dan lain-lain.
c. Perceived Quality (persepsi kualitas)
Mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
d. Brand Loyalty (loyalitas merek)
Mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek
produk.
e. Other Proprietary Brand Asset (aset-aset merek lainnya)
G. Pengertian Produk
Penawaran produk adalah jantung dari program pemasaran suatu
organisasi dan biasanya merupakan langkah awal dalam membentuk bauran
pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:346) produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapat perhatian, dibeli,
digunakan atau di konsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan
16
kebutuhan. Definisi produk ini tidak hanya sebagai produk dalam bentuk
fisik tetapi berupa jasa atau pelayanan. Sehingga produk secara luas dapat
diartikan sebagai sesuatu yang dipasarkan termasuk sebagai obyek fisik, jasa
dan orang tempat organisasi atau gagasan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:347) produk dapat dibedakan
menjadi beberapa tingkat:
1. Produk inti (core product) yang menawarkan manfaat atau kegunaan
utama yang dibutuhkan pelanggan.
2. Produk generic yang mencerminkan versi dasar atau fumgsional dari
suatu produk.
3. Produk yang diharapkan (expected product) yaitu sekumpulan atribut
dan kondisi yang biasanya diharapkan oleh pelanggan saat membeli
produk tersebut.
4. Produk tambahan (augmented product) meliputi pelayanan dan manfaat
yang membedakan penawaran perusahaan dengan penawaran yang
dilakukan perusahaan pesaing.
5. Produk potensial yaitu segala tambahan dan transformasi pada produk
yang mungkin dilakukan pada masa yang akan datang.
Hal itu berarti bahwa strategi pemasaran yang akan dilakukan pihak
manajemen pemasaran sebaiknya berfokus pada produk yang akan
ditawarkan, karena produk yang berbeda memerlukan strategi pemasaran
yang berbeda pula. Misalnya, strategi pemasaran untuk produk makanan
instant tentunya berbeda dengan strategi pemasaran produk elektronik.
17
Dengan demikian, jelas bahwa produk merupakan elemen penting dalam
menentukan strategi dan program pemasaran yang akan dijalankan sebuah
organisasi.
Dalam penjabaran diatas kita belum dapat memahami pengertian dari
sebuah produk. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan produk? Berikut
merupakan beberapa pendapat tentang pengertian dari sebuah produk.
Menurut Lamb, Hair dan McDaniel (Octarevia, 2001:414), produk adalah
segala sesuatu, baik menguntungkan maupun tidak, yang diperoleh
seseorang melalui pertukaran. Kotler dan Armstrong (Sihombing, 2001:348)
mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dari dua definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di
pasar untuk dikonsumsi guna memenuhi keinginan atau kebutuhan
seseorang.
Menurut Kotler dan Armstrong (Sihombing, 2001:349) produk dan jasa
dapat dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang
menggunakannya, yaitu produk konsumen (consumer products) dan produk
industri (industrial products).
a. Produk Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (Sihombing, 2001:349) produk
konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi
pribadi.
18
Menurut Kotler dan Armstrong (Sihombing, 2001:349-351) produk
konsumen meliputi:
1. Produk sehari-hari (convenience product)
Produk konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh
pelanggan dan disertai dengan sedikit usaha dalam membandingkan
dan membeli. Misalnya, sabun, permen, koran, dan makanan cepat
saji.
2. Produk shopping (shopping product)
Produk konsumen, dimana dalam proses pemilihan dan
pembeliannya, konsumen melakukan perbandingan karakteristik
seperti kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. Contohnya, mebel,
pakaian, mobil, peralatan rumah tangga, serta jasa hotel.
3. Produk spesial (special product)
Produk konsumen dengan karakeristik atau identifikasi merek yang
dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau
mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya. Contohnya,
mobil mewah (Lamborghini, Porche) dan motor besar (Harley
Davidson).
4. Produk yang tidak dicari (unsought product)
Produk konsumen, dimana keberadaannya tidak diketahui atau jika
diketahui oleh konsumen pun, tidak terpikir oleh mereka untuk
membelinya. Misalnya asuransi jiwa dan donor darah untuk palang
merah.
19
b. Produk Industri
Menurut Kotler dan Armstrong (Sihombing, 2001:352) produk industri
adalah produk yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk
pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis.
Menurut Kotler dan Armstrong (Sihombing, 2001:352) produk dan jasa
industri meliputi:
1. Bahan dan suku cadang
Bahan dan suku cadang meliputi bahan baku, bahan manufaktur, dan
suku cadang.
2. Barang modal
Barang modal adalah produk industri yang membantu produksi atau
operasi, termasuk pemasangan dan peralatan tambahan. Pemasangan
terdiri dari: Bangunan (pabrik atau kantor), Peralatan tetap (mesin
produksi, sistem komputer). Sedangkan peralatan tambahan meliputi
peralatan pabrik yang dapat dipindahkan, dan peralatan kantor.
3. Perlengkapan dan Jasa
Perlengkapan dan jasa meliputi perlengkapan operasi (minyak bumi,
batu bara, kertas, pensil) dan alat-alat pemeliharaan serta jasa
konsultasi bisnis, manajemen, iklan.
H. Atribut Produk
Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang paling
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi),
pelayanan dan lain sebagainya. (Fandy Tjiptono, 1995:86)
20
1. Merek
Pada dasarnya suatu merek merupakan satu janji penjual untuk secara
konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa-jasa
tertentu kepada pembeli. Merek digunakan untuk beberapa tujuan antara
lain:
a. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau
membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.
b. Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik suatu produk.
c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan atau
jaminan kualitas kepada konsumen.
Agen suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin
disampaikan maka ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan,
yaitu:
a. Merek harus khas dan unik.
b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk.
c. Merek harus mudah dikenali, diingat dan diucapkan.
d. Merek tidak boleh mengandung yang buruk dinegara dan dalam bahasa
lain.
2. Kemasan
Packaging merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan
pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu
produk. Tujuan penggunaan kemasan antara lain:
a. Sebagai pelindung isi (protection).
21
b. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating).
c. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable).
d. Memberikan daya tarik (promotion).
e. Sebagai identitas (imege).
f. Distribusi (shipping).
g. Informasi (labelling).
h. Sebagai cermin inovasi baru.
3. Jaminan (garansi)
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya
atas konsumen. Jaminan dapat berupa kualitas produk, pelayanan, reparasi,
dan lain sebagainya. Jaminan ada yang bersifat tertulis dan ada juga yang
bersifat tidak tertulis.
Berbicara tentang suatu produk maka tidak lepas dari atribut-atribut yang
dimilikinya. Menurut Kotler dan Armstrong (Sihombing, 2001:354)
pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang
akan diberikan. Manfaat ini dikomunikasikan dan diserahkan dalam atribut
produk seperti kualitas, fitur (features), dan rancangan.
Adapun atribut produk menurut Kotler dan Armstrong (Sihombing, 2001:354-
355) meliputi :
a. Kualitas Produk (product quality)
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan
fungsinya, meliputi daya tahan, kehandalan, ketepatan, kemudahan operasi
dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Kualitas juga merupakan
22
salah satu alat utama untuk positioning menetapkan posisi bagi pemasar.
Pemasar awalnya harus memilih tingkat kualitas yang akan mendukung
posisi produk di pasar sasaran.
Dimensi-dimensi dari kualitas produk yang akan diukur dalam penelitian
ini adalah kinerja produk (kehandalan), daya tahan, kemudahan
pengoperasian dan kemudahan perbaikan produk.
b. Fitur Produk (features)
Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari
produk pesaing. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang
lebih tinggi dengan menambahkan beberapa fitur. Menjadi produsen
pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai
merupakan salah satu cara paling efektif untuk bersaing.
Dimensi-dimensi dari fitur produk yang akan diukur dalam penelitian ini
meliputi dimensi-dimensi yang terdapat pada fitur produk handphone
diantaranya fitur menu, fitur SMS, fitur multimedia, dan fitur nada dering.
c. Rancangan Produk
Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui rancangan
produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan adalah konsep yang lebih
luas dibandingkan gaya. Gaya hanya menguraikan penampilan produk
tetapi tidak begitu saja membuat produk itu melakukan kinerja lebih baik.
Tidak seperti gaya, rancangan lebih dari sekedar kulitnya—tetapi lebih
mencapai inti produk. Rancangan yang baik memberi kontribusi pada
kegunaan suatu produk seperti juga penampilannya.
23
Dimensi-dimensi rancangan produk yang akan diukur dalam penelitian ini
adalah desain model produk, desain keypads, desain layar, dan warna
produk.
I. Pengertian Handphone
Pertelekomunikasian di Indonesia di semarakkan oleh hadirnya telepon
genggam atau seluler digital GSM (Global System For Mobile
Communications) atau yang saat ini dikenal dengan nama handphone. Situasi
ini menunjukkan bahwa GSM merupakan teknologi yang sangat kompleks
yang memerlukan pengkajian yang sangat lama untuk mencapai kesepakatan
standart. Disamping itu GSM menjadi ajang perebutan pengaruh kompetisi
baik dari masing-masing operator di setiap negara, maupun industri
telekomunikasi yang memproduksi GSM.
Definisi handphone menurut (Elektro Indonesia,Tahun 1,1995):
Handphone adalah alat komunikasi yang menggunakan transmisi radio untuk mengirimkan sinyal informasi.
Dalam edisi special majalah komunikasi Website Hardware popular
(2000:136) handphone adalah alat komunikasi elektronik tanpa menggunakan
kabel dan menggunakan bantuan satelit untuk meneruskan atau memancarkan
sinyal. Oleh karena itu alat komunikasi ini dapat digunakan untuk
berkomunikasi setiap saat dan disegala tempat. Penggunaan handphone
sampai sekarang masih dalam batas-batas dasar, dimana handphone hanya
diginakan untuk berbicara layaknya telepon biasa, meskipun kemampuan
handphone itu sendiri lebih dari sekedar telepon biasa.
24
J. Hipotesis
Menurut teori belajar (Schiffman dan Kanuk 2000: 161-162) bahwa
tingkah laku merupakan rangsangan yang dihadapinya, proses belajar yang
terus menerus dan pengalaman masa lalu yang terdiri dari proses pengamatan,
pengalaman dan pengarahan tujuan. Proses pengamatan, dan pengarahan
tujuan merupakan variabel yang paling menentukan sikap.
Berdasarkan penelitian diatas maka peneliti merumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
1. Ada perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone merek Nokia
dan Siemens ditinjau dari karakteristik responden .
2. Sikap konsumen terhadap Produk handphone merek Nokia dan Siemens
adalah sangat baik.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu penelitian
tertentu seseorang yang mendalam dan terperinci seseorang atau sesuatu unit
selama kurun waktu tertentu dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
hanya berlaku pada obyek yang diteliti.(Sevilla,1993:73)
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma, di kota Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April tahun 2006
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian dalam
hal ini mereka yang bertindak sebagai pemberi informasi yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini adalah
mahasiswa kampus Sanata Dharma Mrican, Tromol Pos 29 di kota
Yogyakarta
26
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam
penelitian yaitu produk handphone merek Nokia dan Siemens
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Variabel Bebas ( independent variable)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang tidak
tergantung dengan variabel yang lain. Dalam penelitian ini adalah produk
handphone.
2. Variabel Terikat (dependent variable)
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang berhubungan
dengan variabel yang lain. Dalam penelitian ini adalah sikap konsumen.
E. Sumber Data
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh subyek penelitian dengan cara
kuesioner dan observasi.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber – sumber bacaan lain,
seperti buku, literatur, jurnal yang berhubungan dengan obyek yang diteliti.
27
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberi daftar pertanyaan kepada responden yang menjadi subyek dalam
penelitian ini. Koesioner digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal yang ia
ketahui.(Arikunto,1993:124)
2. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara
langsung dan mencatat apa yang penulis ketahui tentang obyek yang
diteliti.
3. Data-data sekunder atau riset perpustakaan, yaitu teknik pengumpulan data
dengan melalui studi kepustakaan yang maksudnya adalah bahan-bahan
yang dibutuhkan dapat diperoleh dari catatan, literatur.
G. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek yang akan diteliti. Sebagai populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma kampus
Mrican yang memiliki handphone merek Nokia dan Siemens.
H. Teknik Pengambilan Sampel
Sample adalah sebagian dari populasi. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling. Dimana dalam penelitian ini sample
yang ditentukan berdasarkan ciri tertentu yaitu mahasiswa yang memiliki
handphone merek Nokia dan Siemens, sebanyak 100 mahasiswa Universitas
Sanata Dharma kampus Mrican.
28
I. Teknik Pengujian Kuesioner
1. Uji Validitas
Yaitu tingkat ketepatan penggunaan alat pengukur terhadap suatu gejala
untuk menguji tingkat validitas masing-masing item pada kuisioner dengan
menggunakan teknik korelasi “Product Moment” yang rumusannya sebagai
berikut: (Sutrisno Hadi, 2001:23)
( )( )
( ){ } ( ){ }[ ]∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑−
=2222
.
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr : Korelasi moment tengkar
Y : Nilai total item
X : Nilai item
N : Banyak item
Apabila nilai r hitung yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih besar dari r
tabel, maka berarti ada korelasi yang nyata antara kedua variasi tersebut dan
dapat dikatakan alat pengukur yang digunakan valid. Tetapi apabila nilai r
hitung yang diperoleh lebih kecil dari r tabel maka alat pengukur yang
digunakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Konsumen
Yaitu tingkat kestabilan dan kehandalan alat ukur dalam mengukur segala
gejala. Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah dua, yaitu dengan
mengembangkan item-item kuesioner menjadi dua belah antara kelompok
item bernomor ganjil dan item itu bernomor genap. Selanjutnya
29
dicari koefisien korelasi antara kelompok item tersebut dengan menggunakan
teknik korelasi “Product Moment”. Setelah itu dimasukkan rumus korelasi
“Spearman Brown”.
Rumus untuk menghitung reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut:
(Soetrisno Hadi, 2001:44)
a. Rumus “Product Moment”
( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−=
2222 YYNXXN
YXYXNrxy
Keterangan:
xyr : Koefisien korelasi antara iten ganjil dan genap
X : Nilai item-item bernomor ganjil
Y : Nilai item-item bernomor genap
N : Banyaknya sampel atau responden
b. Rumus Korelasi “Spearman Brown”
( )( )xy
xygg r
rr
+=
12
Keterangan:
ggr : Koefisien reliabilitas
xyr : Koefisien korelasi product moment (antara nilai item ganjil dan
nilai item genap) taraf nyata 5 %
Apabila ggr lebih besar dari r tabel, maka berarti kuesioner sebagai
alat pengukur telah memenuhi syarat reliabilitas. Begitu pula
30
sebaliknya, apabila ggr lebih kecil dari r tabel, maka berarti kuesioner
tersebut tidak memenuhi syarat reliabilitas.
J. Teknik Pengukuran Data
Buat kuesioner dengan memasukkan faktor produk yang dihasilkan
sebelumnya.
Pertanyaan khusus dalam penelitian ini menggunakan skala likert (likert
scale). Kemudian skala tersebut diberi bobot untuk masing masing skala
sebagai berikut:
Sangat Setuju 5 poin
Setuju 4 poin
Netral 3 poin
Tidak Setuju 2 poin
Sangat Tidak Setuju 1 poin
K. Teknik Analisis Data
1. Independent Sample T-test
Alat analisis ini digunakan untuk menganalisis perbedaan produk
handphone merek Nokia dan Siemens berdasarkan karakteristik
responden, yaitu berdasarkan jenis kelamin. Dalam penelitian ini,
pengujian independent sample t-test dilakukan dengan menggunakan
bantuan program komputer SPSS. Uji statistik dilakukan pada level of
significant (α) sebesar 5%. Hasil uji statistik dilakukan dengan
31
membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel. Apabila t-hitung < t-tabel
maka Ho diterima, begitu pula sebaliknya.
2. One Way Anova
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
sikap konsumen terhadap produk handphone merek Nokia dan Siemens
berdasarkan, yaitu berdasarkan umur dan tingkat pengeluaran tiap bulan
dari responden. Pengujian One Way Anova ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan program komputer SPSS. Uji statistik dilakukan
pada level of significant (α) sebesar 5%. Hasil uji statistik dilakukan
dengan membandingkan antara f-hitung dengan f-tabel. Apabila f-hitung <
f-tabel maka Ho diterima, begitu pula sebaliknya.
3. Analisis Multi Atribute Attitude Model (MAM)
Metode ini digunakan untuk menganalisa sikap konsumen terhadap
atribut-atribut handphone Nokia dan Siemens serta untuk mengetahui
atribut terpenting menurut responden dalam memilih produk-produk
tertentu. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
menggunakan metode Multi Atribute Attitude model ini adalah sebagai
berikut:
a. Menggunakan serangkaian atribut produk yang diperhitungkan oleh
konsumen yang memakai produk handphone Nokia dan Siemens
dalam proses evaluasi alternatif.
32
b. Memberi nilai untuk masing-masing atribut produk tersebut:
Nilai 5 = sangat positif
Nilai 4 = positif
Nilai 3 = netral
Nilai 2 = negatif
Nilai 1 = sangat negatif
c. Menghitung belief dan ideal konsumen
Belief adalah sesuatu yang dipercaya konsumen terhadap atribut-atribut
pada suatu produk.
Belief rata-rata = spondenReJumlah
BeliefSkorJumlah
Belief rata-rata = kondisi rata-rata yang dipercaya konsumen yang ada
pada atribut produk.
Ideal adalah sesuatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan
konsumen terhadap atribut produk.
Ideal rata-rata = RespondenJumlah
rataRataSkorJumlah −
Ideal rata-rata = kondisi yang diinginkan konsumen terhadap atribut
produk.
d. Menghitung sikap konsumen (Del. I. Hawkins, Roger J. Best dan
Kenneth A. Coney: 351):
∑≡
−≡Αn
i
XiIiWio1
33
Dimana :
Ao = sikap konsumen terhadap obyek secara keseluruhan.
Wi = bobot rata-rata yang diberikan konsumen terhadap atribut (i)
Ii = ideal rata-rata dari konsumen pada atribut I.
Xi = belief rata-rata konsumen terhadap atribut I pada produk yang
diteliti.
n = jumlah atribut yang diteliti.
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diinterpretasikam dengan
skala sikap apabila dibandingkan dengan skala yang dipakai dan terdiri
dari 5 interval, dimana perbedaan maksimal antara Ideal dan Belief adalah:
(5-1) x bobot 12 = 48
0 9,6 19,2 28,8 38,4 48
dari skala tersebut dapat diketahui bahwa jika hasil perhitungan semakin
condong ke kiri maka sikap konsumen adalah sangat baik, artinya apa yang
diyakini oleh konsumen terhadap handphone Nokia dan Siemens relatif sama
dengan apa yang diinginkan konsumen. Jika condong ke kanan maka sikap
konsumen relatif sangat tidak baik, artinya apa yang diyakini terhadap produk
handphone Nokia dan Siemens tidak sama dengan apa yang diinginkan oleh
konsumen.
Sangat baik Baik Netral Kurang baik Sangat Tidak Baik
34
BAB IV
GAMBARAN UMUM NOKIA, SIEMENS, DAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Saat ini, seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan kita semakin
banyak. Berbagai cara ditempuh agar setiap kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan
baik. Tidak hanya terjadi pada komunitas kecil saja tetapi juga berpengaruh pada
dunia usaha. Berbagai perusahaan berlomba-lomba menawarkan produk yang
mampu menjawab permasalahan kebutuhan contoh: Nokia dan Siemens. Nokia
sebagai perusahaan yang berkecimpung didunia teknologi menawarkan perangkat
produk alat komunikasi yang dirancang secara khusus untuk dipakai kapanpun,
dimanapun dengan tingkat keamanan yang tinggi dan diakui oleh setiap lapisan
masyarakat.
Nokia berlokasi di Alexandra Technopark di Singapura, kantor regional
Nokia adalah basis dari 650 staf pekerja profesional yang menjadi pelopor dalam
inovasi teknologi, produk dan bisnis untuk 20 pasar yang berbeda dan semua
kantor Nokia di wilayah Asia-Pasifik. Nokia Mobile Phones saat ini memproduksi
ponselnya dari tiga pabrik utama di Masan, Korea, Beijing dan Dongguan di Cina.
Nokia memiliki pusat penelitian di Jepang dan Cina, serta sebuah kawasan
industri di Xingwang, Beijing dengan pusat penelitian dan pengembangan serta
35
fasilitas produksi. Nokia Networks memiliki pusat teknologi dan pelatihan di
Australia, Jepang dan Thailand, serta enam perusahaan gabungan di Cina. Pusat
penelitian Nokia , unit penelitian perusahaan, memiliki kantor di Jepang dan Cina
Kerjasama bisnis Nokia pada daerah ini meliputi Nokia Internet Communications
dan Nokia Home Communications.
Ponsel Untuk Bisnis
Solusi E-mail Mobile
Keamanan Jaringan
Nokia menawarkan berbagai perangkat ponsel untuk bisnis yang menggabungkan kemampuan mobile untuk suara, pesan dan aplikasi bisnis penting lainnya untuk memenuhi kebutuhan kelompok pengguna yang beragam.
Periksa, tulis dan kirim email ketika anda berada dalam perjalanan - Solusi email mobile yang ditawarkan Nokia membantu para karyawan untuk dapat tetap bekerja.
Keseimbangan mobilitas usaha membutuhkan keamanan, serta kehandalan Lingkungan IT yang mudah diatur.
Visi, Strategi, dan Struktur Nokia
Konsumen menjadi prioritas kami yang pertama, Nokia percaya akan berhasil
membagikan pengalaman luar biasa kepada konsumen dimasa yang akan datang
dengan produk yang baru.
Strategi kami berisi elemen inti yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
permasalahan dan optimis untuk bergerak kearah industri telepon seluler yang
36
tumbuh potensial keseluruh dunia.
Struktur Nokia
Nokia comprises four business groups:
• Multimedia
• Mobile Phones
• Enterprise Solutions
• Networks
Our business groups are supported by various horizontal entities:
• Customer and Market Operations
• Technology Platforms
• Nokia-wide horizontal units (drive and manage
specific Nokia assets)
37
• Corporate functions (support Nokia's businesses
with company-wide strategies and services)
PT. Siemens
Hampir 160 tahun, nama siemens sama artinya dengan teknologi dan
pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan adanya produk, sistem, dan pelayanan,
Siemens merupakan pimpinan dalam dunia informasi dan komunikasi, otomatisasi
dan control, kekuatan, solusi medis, transportasi dan pencahayaan Hadir di lebih
dari 190 negara dengan total 417.000 tenaga kerja. Di Indonesia, Siemens berdiri
hampir 150 tahun dan mendirikan total 5 perusahaan beroperasi Kami
mengirimkan produk, dan melayani lintas 6 kelompok industri yang luas
informasi dan komunikasi, kekuatan otomatisasi dan pengendalian, peduli
kesehatan, transportasi dan pencahayaan
Dalam fiscal 2004 ( 1 oktober 2003 sampai 30 september 2004), penjualan
Siemens di Indonesia mencapai 691 juta EUR. Total pesanan baru 703 juta EUR.
Saat ini Siemens dengan 3700 tenaga kerja dengan 4 rencana pembangunan pabrik
untuk melayani pasar domestik dan ekspor.
Fasilitas produksi PT. Siemens Indonesia di Pulo Mas (Jakarta) dan Cilegon
(Banten), Siemens internasional pantas berkompetensi untuk perubahan
38
komponen kekuatan perencanaan, ekspor mencapai 80% dari hasil produksi Kami
bekerja keras untuk memperkuat posisi kami terhadap rekan yang dapat
dipercayai dengan mengenalkan inovasi pemecahan bagi Negara. Simens
mempunyai prinsip menerima dengan kenyataan untuk bentuk pemikiran kami.
Mereka mengikat untuk semua, dan kami meluruskan keseluruhan organisasi dan
sistem dalam perusahaan serta system manajemen dengan teliti.
Prinsip PT. Siemens
Kami memperkuat konsumen untuk tetap bersaing
Kesuksesan kita tergantung dari konsumen kita. Kami menyediakan untuk
konsumen pengalaman yang berharga dan jalan keluar sehingga mereka dapat
mencapai tujuan dengan cepat dan secara evektif.
Kami menekankan pada inovasi untuk menuju masa depan
Inovasi adalah sumber hidup kami, mendunia dan berpacu dengan waktu
39
Kami merubah imajinasi orang-orang dan melakukan riset menuju keberhasilan
teknologi dan produk. Kreativitas dan pengalaman sangat berperan penting dalam
mewujudkan hal tersebut.
Kami meningkatkan nilai perusahaan untuk membuka kesempatan baru
Kami menghasilkan peningkatkan keuntungan untuk memastikan kesuksesan.
Kami menjaga keseimbangan bisnis, keunggulan dalam berbisnis dan hubungan
baik pada semua bagian dan kawasan. Ini membuat kami sebagai pemegang
saham terbesar.
Kami memberikan wewenang kepada karyawan agar berprestasi kerja
Karyawan merupakan kunci sukses keberhasilan kami. Kami bekerja bersama
sebagai jaringan luas dari pengetahuan dan pembelajaran. Budaya kami adalah
keragaman, dengan dialog terbuka, saling menghargai, dengan menyelesaikan
tujuan dan kepemimpinan yang berwibawa.
40
Kami mencakup tanggung jawab perusahaan untuk memajukan masyarakat
Gagasan, teknologi, dan aktivitas membantu menciptakan sebuah dunia yang lebih
baik. Kami berkomitmen hubungan perusahaan dengan masyarakat terjalin
dengan baik, dan sebuah lingkungan yang sehat. Integritas membawa pada kondisi
yang baik pada para karyawan, rekan bisnis dan para pemegang saham.
Siemens Indonesia selalu memiliki kepekaan yang kuat terhadap tanggung
jawab perusahaan kearah komunitas dalam kelangsungan bisnis dan karyawan.
Kami membantu orang-orang untuk hidup lebih mudah, lebih aman dan lebih
nyaman dengan teknologi yang kami tawarkan, kami percaya karyawan adalah
kunci sukses perusahaan kami dan mereka telah membawa kita untuk
menghadapi tantangan dalam lingkungan bisnis. Oleh karena itu kami
berkomitmen untuk memperhatikan masa depan mereka dengan memberikan
pelatihan dan pendidikan selanjutnya untuk menekan tingkat resiko dan
kecelakaan kerja.
41
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
1. Sejarah
a. PTPG Sanata Dharma (1955 – 1958)
Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh
Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam
Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat
S.J.) Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1
Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H.
Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang
dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse,
S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide,
selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior
Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi
sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal
20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17
Desember 1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4
Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para
pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus
Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H.
Loeff sebagai Wakil Dekan Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater
K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja
42
Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang
berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”.
Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro
Patria et Eclessia).
b. FKIP Sanata Dharma (1958 – 1965)
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal
ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang
perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan
November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas
Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma
berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK
Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962
tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia,
secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.
c. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)
Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas
Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata
Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah
menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B –
Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September
1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan
Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola
43
Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini
ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD
(Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
d. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)
Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan
SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan
menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.
Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem
pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas,
Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program
pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru
dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan),
Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata
Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3
Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus
Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata
Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik
(gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi
(sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung),
44
peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada
masyarakat.
2. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
USD didirikan untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan
meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik
dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran
secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang
didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian,
yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian
pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat
dialogis.
b. Misi
USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan
perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat,
lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga
pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual,
moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang
mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan
memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan
masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan
secara profesional.
45
c. Tujuan Pendidikan di USD
Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri
bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai
humanistik yang berlandaskan nilai-nilai – nlai Kristiani yang universal
dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila,
sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya
dan integritas kepribadian yang tinggi.
3. Data Jumlah Mahasiswa tahun akademik 2001 s/d 2004
Saat ini Universitas Sanata Dharma memiliki jumlah mahasiswa
sebanyak 11.371 Mahasiswa, dengan rincian sebagai berikut:
a. Jumlah yang baru registrasi untuk tahun angkatan 2004/2005
Tabel IV.1 Data Jumlah Mahasiswa Baru USD Tahun Akademik 2001/2002-2004/2005
Tahun D2 D3 S1 S2 Teo S2 IRB S2 KBI EC Jumlah
2001/2002 93 52 2263 9 9 10 250 2686 2002/2003 94 42 1898 9 14 11 227 2.295 2003/2004 97 32 1596 9 15 19 180 1.948 2004/2005 127 51 1682 7 10 13 170 2060
46
b. Jumlah mahasiswa yang lulus untuk Tahun angkatan 2001/2002-2004-2005
Tabel IV.2 Data Jumlah Mahasiswa Lulus untuk 2001/2002-2004/2005
c. Jumlah keseluruhan mahasiswa USD untuk Tahun Akademik 2004/2005
Tabel IV.3 Data Jumlah Keseluruhan Mahasiswa USD 2001/2002-2004/2005
No Fakultas 2001/2002 2002/2003 2003/2004 2004/20051 FKIP 3668 3762 3590 3609 2 Sastra 1137 1209 1148 1125 3 Ekonomi 2590 2620 2383 2143 4 MIPA 580 664 617 647 5 Teknik 2048 2164 1930 1870 6 Farmasi 859 813 798 735 7 Psikologi 857 943 910 828 8 Teologi 324 378 304 300
Jumlah 12.063 12.553 11.680 11.257 9 S2 Teologi 30 34 33 29
10 S2 Ilmu
Religi dan Budaya
24 27 44 13
11 S2 Kajian
Bahasa Inggris
10 21 37 24
Jumlah 64 82 114 66
12 English
Extension Course
707 678 596 525
Jumlah Total 12.834 13.313 12.390 11.848
Tahun D2 D3 S1 S2 TEO S2 IRB S2 KBI JUMLAH
2001/2002 64 5 268 5 5 0 342 2002/2003 60 16 461 0 0 0 537 2003/2004 79 25 679 2 0 3 788 2004/2005 77 12 1598 10 4 4 1705
47
d. Fakultas, Program Studi dan Jenjang Pendidikan yang Ditawarkan
Universitas Sanata Dharma sekarang memilki 8 Fakultas dengan
25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program profesi, dan 3
program Bersertifikat. Berikut adalah fakultas dan jenjang pendidikan
yang ditawarkan di Universitas Sanata Dharma:
Tabel IV. 4 Fakultas, Prodi, dan Jenjang Pendidikan yang Ditawarkan oleh USD
No Fakultas Program Studi Status Jenjang
1 FKIP Pend Guru
Sekolah Dasar Ijin Khusus DIKTI D2
Bimbingan
dan Konseling Terakreditasi S1 Pend Bahasa Inggris Terakreditasi S1 Pend Sejarah Terakreditasi S1
Pend Ekonomi
(Akuntansi) Terakreditasi S1
Pend Ekonomi (Koprasi/PDU) Terakreditasi S1
Pend Matematika Terakreditasi S1 Pend Fisika Terakreditasi S1
Ilmu Pendidikan Kekhususan
Pendidikan Agama katolik Terakreditasi S1 2 EKONOMI Akuntansi Terakreditasi S1 Manajemen Terakreditasi S1
3 MIPA Matematika Terakreditasi S1 Illmu Komputer Terakreditasi S1 Fisika Terakreditasi S1
4 SASTRA Sastra Indonesia Terakreditasi S1 Sastra Inggris Terakreditasi S1 Ilmu Sejarah Terakreditasi S1
5 TEKNIK Mekatronika Terakreditasi D3 Teknik Elektro Terakreditasi S1 Teknik Mesin Terakreditasi S1 Teknik Informatika Terakreditasi S1
48
Lanjutan Tabel IV. 4 Fakultas, Prodi, dan Jenjang Pendidikan yang Ditawarkan oleh USD
6 FARMASI Farmasi Apoteker Terakreditasi
Ijin Dirjen DIKTI S1
profesi 7 PSIKOLOGI Psikologi Terakreditasi S1 8 TEOLOGI Teologi Terakreditasi S1 PROGRAM PASCA
SARJANA Magister Teologi Terakreditasi S2
Magister Ilmu Religi
dan Budaya
SK DIKTI ( No: 360/dikti/kep/1999,Tgl:
22/07/1999 S2
Magister
Kajian Bahasa Inggris Ijin Penyelenggaraan (No:2349/D/T/2001) S2
PROGRAM BERSERTIFIKAT
KHUSUS ENGLISH EXTENSION COURSE
( Kursus BHS Inggris Paket 1-2 Tahun) Sertifikat Catatan: Data diperoleh dari Website USD ( http://www.usd.ac.id)
4. Lokasi Kampus
Universitas Sanata Dharma memiliki kampus yang terletak di beberapa
lokasi yaitu:
a. Kampus I dan II, Jln. Mrican, tromol Pos 29, Yogyakarta 55002
b. Kampus III, Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
c. Kampus IV, Jln. Kaliurang Km. 7
d. Kampus V, Jln Ahmad Jazuli, Kota Baru
49
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penjelasan Penelitian
Analisis data pada penelitian ini terdiri dari dua bagian. Bagian
pertama adalah pengujian instrumen, meliputi validitas dan reliabilitas.
Bagian kedua adalah pengujian data permasalahan penelitian dan pembuktian
hipotesis dari kuesioner penelitian. Analisis bagian pertama, data yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner pada mahasiswa Universitas Sanata
Dharma kampus Mrican, Yogyakarta yang berjumlah 100 orang responden,
untuk melakukan pengujian kesahihan dan keandalannya masing-masing
dengan menggunakan rumus Product Moment Coefficient of Correlation dan
Spearman Brown. Analisis pada bagian kedua berisikan pembahasan secara
kuantitatif dari data penelitian dengan beberapa metode yang digunakan, yaitu
Independent Sample T-test, One Way Anova, dan Analisis Multi
AtributeAttitude Model (MAM).
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Sebelum kuesioner dipakai dalam penelitian yang sesungguhnya,
kuesioner langsung diuji cobakan kepada 100 responden. Setelah itu dilakukan
uji validitas dan reliabilitas terhadap pertanyaan kuesioner agar terhindar dari
kekeliruan dan ketidakpastian dalam perhitungan.
50
1. Pengujian Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-
butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variable.
Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variable
tertentu (Nugroho, 2005). Pengujian validitas kuisioner dalam penelitian
ini menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson, dengan
rumus sebagai berikut :
( )( )
( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑∑∑ ∑
−−
−=
YYNXXN
YXXYNrxy
Pengujian selanjutnya dianalisis dengan menggunakan bantuan
komputer program SPSS 10 for windows yang bertujuan untuk
mengetahui bahwa setiap butir pertanyaan yang diajukan kepada
responden telah dinyatakan valid atau tidak. Teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik korelasi, yaitu dengan membandingkan
korelasi hitung (rhitung) dengan rtabel pada tingkat signifikansi (α = 0,05).
Jika rhitung > rtabel, maka butir dinyatakan valid, begitu juga sebaliknya jika
rhitung < rtabel, maka butir dinyatakan gugur.
Setelah diuji validitas yang dilakukan terhadap 100 responden,
hasil rangkuman uji validitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
51
Tabel V.1 Hasil Perhitungan Validitas Instrumen
Handphone Nokia
No. Butir rhitung rtabel Keterangan 1 0,6156 0,195 Valid 2 0,5885 0,195 Valid 3 0,5839 0,195 Valid 4 0,6145 0,195 Valid 5 0,6572 0,195 Valid 6 0,6848 0,195 Valid 7 0,7200 0,195 Valid 8 0,7943 0,195 Valid 9 0,8111 0,195 Valid 10 0,3740 0,195 Valid 11 0,5322 0,195 Valid 12 0,5116 0,195 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 10.
Handphone Siemens No. Butir rhitung rtabel Keterangan
1 0,4869 0,195 Valid 2 0,3953 0,195 Valid 3 0,6066 0,195 Valid 4 0,5833 0,195 Valid 5 0,5180 0,195 Valid 6 0,5425 0,195 Valid 7 0,5854 0,195 Valid 8 0,6291 0,195 Valid 9 0,6411 0,195 Valid 10 0,6917 0,195 Valid 11 0,5724 0,195 Valid 12 0,4036 0,195 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 10.
Dari Tabel 5.1 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi
di atas diketahui besarnya koefisien korelasi dari seluruh butir kuisioner
terdiri dari 12 butir pertanyaan untuk produk handphone Nokia dan 12
butir pertanyaan untuk produk handphone Siemens memiliki koefisien
korelasi (rhitung) seluruhnya lebih besar dari rtabel. Dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang dengan taraf signifikansi 5% maka nilai rtabel adalah
52
0,195. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh butir
pertanyaan dinyatakan valid dan dapat dinyatakan layak sebagai instrumen
untuk mengukur data penelitian.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi
responden dalam menjawab hal yang berakitan dengan kostruk-konstruk
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam
suatu bentuk kuisioner.
Untuk menguji pengaruh peluang untuk dapat dilakukan dengan
rumus sebagai berikut :
( )
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+
=
xy
xygg
r
rr
1
2
Keterangan :
r gg : Koefisien reliabilitas
r xy : Koefisien product moment
Dari hasil uji Reliabilitas untuk masing-masing pertanyaan yang
dihitung pada taraf nyata 5% maka dapat dilihat tingkat Reliabilitasnya :
Tabel V.2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien
Reliabilitas (Rgg)
Nilai kritis (rtabel)
Keterangan
Handphone Nokia 0,9023 0,195 Reliabel Handphone Siemens 0,8697 0,195 Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 10.
53
Butir dapat dikatakan andal atau Reliable apabila r gg lebih besar
dari r tabel. Dari hasil uji Reliabilitas untuk masing-masing pertanyaan
tersebut diperoleh koefisien Reliabilitas lebih besar dari r tabel dengan
tingkat signifikansi 5% yang mempunyai nilai sebesar 0,195 maka semua
butir pertanyaan dapat dinyatakan andal atau reliable.
C. Analisis Data Responden
1. Analisis Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
53%
47% Pria
Wanita
Grafik V.1 Demografi Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari diagram diatas dapat kita lihat bahwa proporsi responden
menurut kategori jenis kelamin. Responden pria sebanyak 53%
sedangkan responden wanita sebanyak 47%.
b. Handphone yang digunakan saat ini
53
47
44
46
48
50
52
54
NokiaSiemens
Grafik V.2 Demografi Berdasarkan Handphone yang digunakan
54
Dari diagram diatas dapat dilihat data responden berdasarkan
handphone yang digunakan saat ini. Responden yang menggunakan
handphone Nokia sebanyak 53 orang, responden yang menggunakan
handphone Siemens sebanyak 47 orang.
c. Umur
58
20 22
0
20
40
60
80 Umur 17 - 20 tahun
Umur 21 - 24 tahun
Umur >24 tahun
Grafik V.3 Demografi Berdasarkan Umur
Dari diagram diatas dapat dilihat data responden menurut Umur.
responden yang ber-umur 17-20 tahun sebanyak 58 orang, responden
yang ber-umur 21-24 tahun sebanyak 20 orang, responden yang ber-umur
>24 tahun sebanyak 22 orang.
d. Tingkat Pengeluaran Perbulan
47
16 2215
0
20
40
60
80 <=Rp 500.000
Rp 500.001 - Rp 1.000.000
Rp 1.000.001 - Rp 2.500.000
>= 2.500.001
Grafik V.4 Demografi Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Perbulan
Dari diagram diatas dapat dilihat data responden menurut tingkat
pengeluaran perbulan. Tingkat pengeluaran >=Rp500.000 sebanyak 47
orang, Rp500.001-Rp1.000.000 sebanyak 16 orang, Rp1.000.001-
Rp2.500.000 sebanyak 22 orang, dan >=Rp2.500.001 sebanyak 15 orang.
55
2. Analisis Independent Sample t-test
Pengujian menggunakan Independent Sample t-test dimaksudkan untuk
menguji hipotesis tentang perbedaan rata-rata dua populasi. Populasi yang di
uji adalah jenis kelamin
Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut :
a. Menetukan H0 dan Hi
Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 : tidak terdapat perbedaan perilaku konsumen antara jenis kelamin terhadap atribut-atribut handphone
Hi : terdapat perbedaan perilaku konsumen antara jenis kelamin terhadap atribut-atribut handphone.
Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua arah, yakni untuk
menguji ada atau tidaknya perbedaan antara dua proporsi
b. Menentukan daerah kritis Ho dan Hi
Menentukan daerah kritis dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
dan df = 98 maka dapat diketahui daerah kritis dengan ttabel yaitu 1,9845
c. Menentukan nilai uji statistik
Dengan menggunakan program SPSS, maka dapat diperoleh thitung untuk
masing-masing faktor :
Tabel V.3 Hasil Analisis Independent Sample t-test Ditinjau Dari Jenis Kelamin
Variabel Thitung Ttabel Keterangan
Handphone Nokia 5,402 1,9845 Ada perbedaan Handphone Siemens 6,119 1,9845 Ada Perbedaan
Sumber : dari data primer yang diolah
Dari hasil perhitungan, menunjukkan bahwa thitung > ttabel yang artinya
Ho ditolak dan Hi diterima, yaitu terdapat perbedaan perilaku konsumen
56
terhadap Produk handphone ditinjau dari karakteristik jenis kelamin (lihat di
lembar lampiran)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecenderungan sikap konsumen
antara laki-laki dan perempuan dalam menggunakan produk handphone
terdapat perbedaan.
3. Analisis Anova
Analisis anova digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone merek Nokia dan
Siemens berdasarkan karakteristik respondennya, yaitu berdasarkan Umur
dan Tingkat Pengeluaran Perbulan.
1. Analisis perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone merek
Nokia dan Siemens berdasarkan Umur.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menentukan daerah Ho dan Hi
Ho : Tidak ada perbedaan sikap konsumen terhadap produk
handphone Nokia dan Siemens berdasarkan Umur.
Hi : Ada perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone
Nokia dan Siemens berdasarkan Umur.
Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho
Ho diterima bila Fhitung < Ftabel
Ho ditolak bila Fhitung > Ftabel
57
b. Menentukan daerah kritis Ho dan Hi
Menentukan daerah kritis dengan menggunakan tingkat signifikansi
5% dan df = 98, maka dapat diketahui daerah kritis dengan Ftabel yaitu
3,0902.
c. Menentukan nilai uji statistik
Dengan menggunakan program SPSS 10., maka dapat diperoleh
Fhitung untuk masing-masing produk handphone.
Tabel V.4 Hasil Perbandingan F hitung dan F tabel Produk handphone
Berdasarkan Umur Produk
Handphone F hitung F tabel Keterangan
Nokia 5,509 3,0902 Ada Perbedaan Siemens 7,525 3,0902 Ada Perbedaan
Sumber : dari data yang diolah
d. Analisis
1) Handphone Nokia
F hitung yang diperoleh untuk produk handphone Nokia adalah
sebesar 5,509. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi untuk df = 98
adalah sebesar 3,0902, maka dapat dinyatakan terdapat perbedaan
sikap konsumen terhadap produk handphone Nokia berdasarkan
Umur.
2) Handphone Siemens
F hitung yang diperoleh untuk produk handphone Siemens adalah
sebesar 7,525. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi untuk df = 98
adalah sebesar 3,0902, maka dapat dinyatakan terdapat perbedaan
58
sikap konsumen terhadap produk handphone Siemens
berdasarkan Umur.
2. Analisis perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone merek
Nokia dan Siemens berdasarkan Tingkat Pengeluaran Perbulan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menentukan daerah Ho dan Hi
Ho : Tidak ada perbedaan sikap konsumen terhadap produk
handphone Nokia dan Siemens berdasarkan Tingkat
Pengeluaran Perbulan.
Hi : Ada perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone
Nokia dan Siemens berdasarkan Tingkat Pengeluaran Perbulan.
Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho
Ho diterima bila Fhitung < Ftabel
Ho ditolak bila Fhitung > Ftabel
b. Menentukan daerah kritis Ho dan Hi
Menentukan daerah kritis dengan menggunakan tingkat signifikansi
5% dan df = 98, maka dapat diketahui daerah kritis dengan Ftabel yaitu
2,6994
c. Menentukan nilai uji statistik
Dengan menggunakan program SPSS 10., maka dapat diperoleh
Fhitung untuk masing-masing produk handphone.
59
Tabel V.5 Hasil Perbandingan F hitung dan F tabel Produk Handphone
Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Perbulan
Produk Handphone F hitung F tabel Keterangan
Nokia 5,995 2,6994 Ada Perbedaan Siemens 8,298 2,6994 Ada Perbedaan
Sumber : dari data yang diolah
d. Analisis
1) Handphone Nokia
F hitung yang diperoleh untuk produk Handphone Nokia adalah
sebesar 5,995. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi untuk df = 98
adalah sebesar 2,6994 , maka dapat dinyatakan terdapat
perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone Nokia
berdasarkan Tingkat pengeluaran perbulan .
2) Handphone Siemens
F hitung yang diperoleh untuk produk Handphone Siemens
adalah sebesar 8,298. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi untuk df
= 98 adalah sebesar 2,6994, maka dapat dinyatakan terdapat
perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone Siemens
berdasarkan Tingkat pengeluaran perbulan.
60
4. Analisis Multi Atribute Attitude Model (MAM)
Metode ini digunakan untuk menganalisa sikap konsumen terhadap
atribut-atribut terpenting menurut responden dalam memilih produk-produk
tertentu. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan
metode Multi AtributeAttitude Model ini adalah sebagai berikut :
a. Menggunakan serangkaian atribut produk yang diperhitungkan oleh
konsumen dalam proses evaluasi
1. Kualitas produk (Product Quality)
2. Fitur (Features)
3. Rancangan Produk (Design)
b. Menghitung Nilai Bobot Kepentingan
Menentukan bobot kepentingan dengan cara memilih atribut yang paling
dominan, selanjutnya diberi nilai 1 sampai dengan 3, dimana urutan
pertama diberi nilai yang lebih tinggi dari urutan beriikutnya. Cara
penentuan bobot nilai diperoleh dari penjumlahan urutan tingkat
kepentingan. Dalam penelitian ini terdapat 3 atribut, sehingga diperoleh :
3 + 2 + 1 = 6
Setelah diketahui jumlah yang ditetapkan sebagai penyebutnya, langkah
selanjutnya adalah menentukan bobot rata-rata atribut (Wi) dengan
menggunakan rumus :
100atributnilai
atributmasingmasingNilaiWi ×Σ
−=
61
Sehingga bobot urutan kepentingan masing-masing atribut adalah :
Tabel V.6 Tingkat Kepentingan
No. Urut Tingkat Kepentingan Bobot (Wi)
1 5010063 =× 50
2 3,3310062 =× 33,3
3 67,1610061 =× 16,67
Hasil bobot urutan kepentingan dan hasil peringkat kepentingan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel V.7 Bobot Kepentingan
Peringkat Bobot
1 50 2 33,3 3 16,67
c. Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka 1 sampai dengan
5 dengan urutan sebagai berikut :
Tabel V.8 Skor sikap
Sikap Skor
Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Netral 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5
62
d. Mencari Nilai Ideal dan Belief
1) Pertanyaan Ideal dan Belief konsumen terhadap Kualitas Produk
(Product Quality)
Tabel V.9 Ideal dan Belief konsumen terhadap Kualitas Produk
Handphone Nokia
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut JumlahSangat setuju 5 45 225 75 375 Setuju 4 42 168 20 80 Netral 3 13 39 3 9 Tidak setuju 2 0 0 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 100 432 100 468
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel di atas , dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 32,4100432
=
Nilai Belief rata-rata = 68,4100468
=
Tabel V.10 Ideal dan Belief konsumen terhadap Kualitas Produk
Handphone Siemens
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju 5 71 355 81 405 Setuju 4 23 92 16 64 Netral 3 3 9 2 6 Tidak setuju 2 3 6 1 2 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 100 462 100 477
Sumber : Data Primer yang diolah
63
Dari tabel di atas, dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 62,4100462
=
Nilai Belief rata-rata = 77,4100477
=
2) Pertanyaan Ideal dan Belief konsumen terhadap Fitur
Tabel V.11
Ideal dan Belief konsumen terhadap Fitur Produk
Handphone Nokia
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju 5 70 350 84 420 Setuju 4 23 92 11 44 Netral 3 6 18 4 12 Tidak setuju 2 1 2 1 2 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 100 462 100 478
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 62,4100462
=
Nilai Belief rata-rata = 78,4100478
=
Tabel V.12
Ideal dan Belief konsumen terhadap Fitur
Handphone Siemens
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju 5 56 280 64 320 Setuju 4 34 136 30 120 Netral 3 6 18 4 12 Tidak setuju 2 4 8 2 4
64
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 100 442 100 456
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 42,4100442
=
Nilai Belief rata-rata = 56,4100456
=
3) Pertanyaan Ideal dan Belief konsumen terhadap Design
Tabel V.13
Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Design Produk Handphone
Nokia
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju 5 61 305 65 325 Setuju 4 33 132 29 116 Netral 3 6 18 6 18 Tidak setuju 2 0 0 0 0 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 100 455 100 459
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 55,4100455
=
Nilai Belief rata-rata = 59,4100459
=
65
Tabel V.14
Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Design Produk Handphone
Siemens
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju 5 65 325 64 320 Setuju 4 22 88 23 92 Netral 3 10 30 10 30 Tidak setuju 2 3 6 3 6 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 100 449 100 353
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 49,4100449
=
Nilai Belief rata-rata = 53,3100353
=
e. Menggunakan Analisis Multiatribute Attitude Model
Secara keseluruhan nilai ideal rata-rata, nilai belief rata-rata, selisih antara
ideal rata-rata dan belief rata-rata, urutan kepentingan dan bobot urutan
kepentingan dapat kita lihat dalam tabel berikut ini :
Tabel V.15
Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Atribut Produk Handphone Nokia
No Nama Atribut Nilai Ideal
Rata-rata
Nilai Belief
rata-rata
Selisih |Li-Xi|
Urutan Kepentingan
Atribut
Bobot Wi
1 Kualitas produk
4,32 4,68 0,36 3 16,67
2 Fitur 4,62 4,78 0,16 2 33,3 3 Design 4,55 3,59 0,04 1 50
66
Setelah nilai Ideal rata-rata, nilai Belief rata-rata, selisih antara Ideal rata-rata dan
Belief rata-rata, urutan tingkat kepentingan atribut, dan bobot diketahui,
selanjutnya menentukan sikap konsumen dapat digunakan rumus Analisis
Multiatribute Attitude Model:
∑=
−=n
iXiLiWiAo
1||
= (50 x 0.04) + (33.3 x 0.16) + (16.67 x 0.36)
= 2 + 5.328 + 6
= 13,328
Hasil dari perhitungan di atas kemudian diinterpretasikan dengan skala Likert,
rumus :
(Σ sikap – 1) x 12 = X
(5-1) x 12) = 48
Maka gambar skala :
Dari skala sikap diatas, terlihat bahwa angka 13,328 lebih condong kearah
kiri. Hal ini menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap atribut handphone
Nokia yang meliputi kualitas produk, fitur dan rancangan produk secara
keseluruhan adalah relatif baik.
Sangat baik Baik Netral Kurang baik Sangat Tidak Baik
0 13,328 9,6 19,2 28,8 38,4 48
67
Tabel V.16
Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Atribut Produk Handphone Siemens
No Nama Atribut Nilai Ideal
Rata-rata
Nilai Belief
rata-rata
Selisih |Li-Xi|
Urutan Kepentingan
Atribut
Bobot Wi
1 Kualitas produk
4,62 4,77 0,15 2 33,3
2 Fitur 4,42 4,56 0,14 1 50 3 Design 4,49 3,53 0,96 3 16,67
Setelah nilai Ideal rata-rata, nilai Belief rata-rata, selisih antara Ideal rata-rata dan
Belief rata-rata, urutan tingkat kepentingan atribut, dan bobot diketahui,
selanjutnya menentukan sikap konsumen dapat digunakan rumus Analisis
Multiatribute Attitude Model:
∑=
−=n
iXiLiWiAo
1||
= (50 x 0.14) + (33.3 x 0.15) + (16.67 x 0.96)
= 7 + 4,995 + 16
= 27.995
Hasil dari perhitungan di atas kemudian diinterpretasikan dengan skala Likert,
rumus :
(Σ sikap – 1) x 12 = X
(5-1) x 12) = 48
Maka gambar skala :
Sangat baik Baik Netral Kurang baik Sangat Tidak Baik
0 27,9959,6 19,2 28,8 38,4 48
68
Dari skala sikap diatas, terlihat bahwa angka 27,995 lebih condong kearah
kiri. Hal ini menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap atribut handphone
Siemens yang meliputi kualitas produk, fitur dan rancangan produk secara
keseluruhan adalah netral.
5. Pembahasan 100 Responden
a. Analisis Multi Atribute Attitude Model (MAM) Produk Nokia
Dari hasil analisis Multi Atribute Attitude Model atribut design pada
handphone Nokia memiliki selisih ideal-belief rata-rata sebesar 0,04 yang
menduduki urutan pertama karena semakin kecil selisih ideal-belief rata-rata maka
akan semakin mendekati harapan dan keinginan konsumen. Urutan kedua adalah
atribut fitur dengan selisih rata-rata sebesar 0,16, sedangkan atribut kualitas
produk berada pada urutan ketiga dengan selisih rata-rata sebesar 0,36. Atribut
design pada handphone Nokia mempunyai nilai selisih ideal-belief paling kecil
dikarenakan design model yang dikeluarkan Nokia dirancang semenarik mungkin
yang membuat setiap orang ingin menggunakannya, seperti slogan dalam iklan
Nokia yaitu “Teknologi yang Mengerti Anda”. Setelah diketahui nilai ideal-
belief rata-rata nilai tersebut dikalikan dengan bobot kepentingan setiap variable,
hal ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen secara keseluruhan terhadap
atribut handphone Nokia yaitu didapat nilai Ab sebesar 13,328. nilai tersebut
menunjukkan bahwa sikap konsumen secara keseluruhan terhadap produk
handphone Nokia relatif baik.
69
b. Analisis Multi Atribute Attitude Model (MAM) Produk Siemens
Dari hasil analisis Multi Atribute Attitude Model atribut design pada
handphone Siemens fitur memiliki selisih ideal-belief rata-rata sebesar 0,14 yang
menduduki urutan pertama karena semakin kecil selisih ideal-belief rata-rata maka
akan semakin mendekati harapan dan keinginan konsumen. Urutan kedua adalah
atribut kualitas produk dengan selisih rata-rata sebesar 0,15, sedangkan atribut
design berada pada urutan ketiga dengan selisih rata-rata sebesar 0,96. Atribut
fitur pada handphone Siemens mempunyai nilai selisih ideal-belief paling kecil
dikarenakan fitur yang dikeluarkan Siemens dirancang untuk bisa digunakan
untuk orang yang senang menggunakan teknologi, seperti slogan Siemens yaitu
“Bagi yang Mengerti Teknologi” setelah diketahui nilai ideal-belief rata-rata
nilai tersebut dikalikan dengan bobot kepentingan setiap variable, hal ini
digunakan untuk mengetahui sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut
handphone Siemens yaitu didapat nilai Ab sebesar 27,995. nilai tersebut
menunjukkan bahwa sikap konsumen secara keseluruhan terhadap produk
handphone Siemens relatif netral
70
6. Analisis Multi Atribute Attitude Model (MAM) 42 Responden
Metode ini digunakan untuk menganalisa sikap konsumen terhadap
atribut-atribut terpenting menurut responden dalam memilih produk-produk
tertentu. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan
metode Multi AtributeAttitude Model ini adalah sebagai berikut :
Menggunakan serangkaian atribut produk yang diperhitungkan oleh konsumen
dalam proses evaluasi
1. Kualitas produk (Product Quality)
2. Fitur (Features)
3. Rancangan Produk (Design)
a. Menghitung Nilai Bobot Kepentingan
Menentukan bobot kepentingan dengan cara memilih atribut yang paling
dominan, selanjutnya diberi nilai 1 sampai dengan 3, dimana urutan
pertama diberi nilai yang lebih tinggi dari urutan beriikutnya. Cara
penentuan bobot nilai diperoleh dari penjumlahan urutan tingkat
kepentingan. Dalam penelitian ini terdapat 3 atribut, sehingga diperoleh :
3 + 2 + 1 = 6
Setelah diketahui jumlah yang ditetapkan sebagai penyebutnya, langkah
selanjutnya adalah menentukan bobot rata-rata atribut (Wi) dengan
menggunakan rumus :
42atributmasingmasingNilai×
Σ−
=atributnilai
Wi
71
Tabel V.17 Tingkat Kepentingan
No. Urut Tingkat Kepentingan Bobot (Wi)
1 214263 =× 21
2 144262 =× 14
3 74261 =× 7
Hasil bobot urutan kepentingan dan hasil peringkat kepentingan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel V.18 Bobot Kepentingan
Peringkat Bobot
1 21 2 14 3 7
b. Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka 1 sampai dengan
5 dengan urutan sebagai berikut :
Tabel V.19 Skor Sikap
Sikap Skor
Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Netral 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5
72
c. Mencari Nilai Ideal dan Belief
1) Pertanyaan Ideal dan Belief konsumen terhadap Kualitas Produk
(Product Quality)
Tabel V.20 Ideal dan Belief konsumen terhadap Kualitas Produk
Handphone Nokia
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut JumlahSangat setuju 5 30 150 15 75 Setuju 4 12 48 17 68 Netral 3 0 0 0 0 Tidak setuju 2 0 0 0 0 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 42 198 42 143
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel di atas , dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 71,442
198=
Nilai Belief rata-rata = 4,342
143=
Tabel V.21 Ideal dan Belief konsumen terhadap Kualitas Produk
Handphone Siemens
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju 5 29 150 24 120 Setuju 4 13 52 18 72 Netral 3 0 0 0 0 Tidak setuju 2 0 0 0 0 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 42 202 42 192
Sumber : Data Primer yang diolah
73
Dari tabel di atas, dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 8,442202
=
Nilai Belief rata-rata = 57,442
192=
2) Pertanyaan Ideal dan Belief konsumen terhadap Fitur
Tabel V.22 Ideal dan Belief konsumen terhadap Fitur Produk
Handphone Nokia
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju 5 30 150 15 90 Setuju 4 12 48 17 96 Netral 3 0 0 0 0 Tidak setuju 2 0 0 0 0 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 42 198 42 186
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 71,442
198=
Nilai Belief rata-rata = 42,442
186=
Tabel V.23 Ideal dan Belief konsumen terhadap Fitur
Handphone Siemens
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju 5 26 130 19 95 Setuju 4 15 23 23 95 Netral 3 1 3 0 0 Tidak setuju 2 0 0 0 0 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 42 193 42 187
Sumber : Data Primer yang diolah
74
Dari tabel di atas, dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 59,442
193=
Nilai Belief rata-rata = 45,442
187=
3) Pertanyaan Ideal dan Belief konsumen terhadap Design
Tabel V.24 Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Design Produk Handphone
Nokia
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju 5 29 145 18 90 Setuju 4 13 52 24 96 Netral 3 0 0 0 0 Tidak setuju 2 0 0 0 0 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 42 197 42 186
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 69,442
197=
Nilai Belief rata-rata = 42,442
186=
75
Tabel V.25 Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Design Produk
Handphone Siemens
Ideal Belief Keterangan Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah
Sangat setuju 5 26 130 21 105 Setuju 4 16 64 21 84 Netral 3 0 0 0 0 Tidak setuju 2 0 0 0 0 Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 Jumlah 42 194 42 189
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat dihitung Ideal rata-rata dan Belief rata-rata :
Nilai Ideal rata-rata = 61,442
194=
Nilai Belief rata-rata = 5,442
189=
d. Menggunakan Analisis Multiatribute Attitude Model
Secara keseluruhan nilai ideal rata-rata, nilai belief rata-rata, selisih antara
ideal rata-rata dan belief rata-rata, urutan kepentingan dan bobot urutan
kepentingan dapat kita lihat dalam tabel berikut ini :
Tabel V.26
Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Design Produk Handphone Nokia
No Nama Atribut Nilai Ideal
Rata-rata
Nilai Belief
rata-rata
Selisih |Li-Xi|
Urutan Kepentingan
Atribut
Bobot Wi
1 Kualitas produk
4,71 3,4 1,31 3 7
2 Fitur 4,71 4,42 0,29 2 14 3 Design 4,69 4,42 0,27 1 21
76
∑=
−=n
iXiLiWiAo
1||
= (21 x 0.27) + (14 x 0.29) + (7 x 1.31)
= 5,67 + 4.06 + 9,17
= 18,9
Hasil dari perhitungan di atas kemudian diinterpretasikan dengan skala Likert,
rumus :
(Σ sikap – 1) x 12 = X
(5-1) x 12) = 48
Maka gambar skala :
Dari skala sikap diatas, terlihat bahwa angka 18,9 lebih condong kearah kiri. Hal
ini menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap atribut handphone Nokia yang
meliputi kualitas produk, fitur dan rancangan produk secara keseluruhan adalah
relatif baik
Tabel V.27
Ideal dan Belief Konsumen Terhadap Design Produk Handphone Siemens
No Nama Atribut Nilai Ideal
Rata-rata
Nilai Belief
rata-rata
Selisih |Li-Xi|
Urutan Kepentingan
Atribut
Bobot Wi
1 Kualitas produk
4,8 4,57 0,23 3 7
2 Fitur 4,59 4,45 0,14 1 21 3 Design 4,61 4,45 0,16 2 14
0 18,9 9,6
Sangat baik Baik Netral Kurang baik Sangat Tidak Baik
19,2 28,8 38,4 48
77
Setelah nilai Ideal rata-rata, nilai Belief rata-rata, selisih antara Ideal rata-rata dan
Belief rata-rata, urutan tingkat kepentingan atribut, dan bobot diketahui,
selanjutnya menentukan sikap konsumen dapat digunakan rumus Analisis
Multiatribute Attitude Model:
∑=
−=n
iXiLiWiAo
1||
= (21 x 0.14) + (14 x 0.16) + (7 x 0.23)
= 2,94+ 1.12 + 1.61
= 5,67
Hasil dari perhitungan di atas kemudian diinterpretasikan dengan skala Likert,
rumus :
(Σ sikap – 1) x 12 = X
(5-1) x 12) = 48
Maka gambar skala :
Dari skala sikap diatas, terlihat bahwa angka 5,67 lebih condong kearah kiri. Hal
ini menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap atribut handphone Nokia yang
meliputi kualitas produk, fitur dan rancangan produk secara keseluruhan adalah
relatif sangat baik.
0 5,67 9,6 19,2 28,8 38,4 48
Sangat baik Baik Netral Kurang baik Sangat Tidak Baik
78
7. Pembahasan 42 Responden
a. Analisis Multi Atribute Attitude Model (MAM) Produk Nokia
Dari hasil analisis Multi Atribute Attitude Model atribut design pada
handphone Nokia memiliki selisih ideal-belief rata-rata sebesar 0,27 yang
menduduki urutan pertama karena semakin kecil selisih ideal-belief rata-rata maka
akan semakin mendekati harapan dan keinginan konsumen. Urutan kedua adalah
atribut fitur dengan selisih rata-rata sebesar 0,29, sedangkan atribut kualitas
produk berada pada urutan ketiga dengan selisih rata-rata sebesar 1,31. Atribut
design pada handphone Nokia mempunyai nilai selisih ideal-belief paling kecil
dikarenakan design model yang dikeluarkan Nokia dirancang semenarik mungkin
yang membuat setiap orang ingin menggunakannya. Setelah diketahui nilai ideal-
belief rata-rata nilai tersebut dikalikan dengan bobot kepentingan setiap variable,
hal ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen secara keseluruhan terhadap
atribut handphone Nokia yaitu didapat nilai Ab sebesar 18,9. nilai tersebut
menunjukkan bahwa sikap konsumen secara keseluruhan terhadap produk
handphone Nokia relatif baik
b. Analisis Multi Atribute Attitude Model (MAM) Produk Siemens
Dari hasil analisis Multi Atribute Attitude Model atribut fitur pada
handphone Siemens memiliki selisih ideal-belief rata-rata sebesar 0,14 yang
menduduki urutan pertama karena semakin kecil selisih ideal-belief rata-rata maka
akan semakin mendekati harapan dan keinginan konsumen. Urutan kedua adalah
atribut kualitas produk dengan selisih rata-rata sebesar 0,16, sedangkan atribut
79
design berada pada urutan ketiga dengan selisih rata-rata sebesar 0,23. Atribut
fitur pada handphone Siemens mempunyai nilai selisih ideal-belief paling kecil
dikarenakan fitur yang dikeluarkan Siemens dirancang untuk bisa digunakan
untuk orang yang senang menggunakan teknologi. Setelah diketahui nilai ideal-
belief rata-rata nilai tersebut dikalikan dengan bobot kepentingan setiap variable,
hal ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen secara keseluruhan terhadap
atribut handphone Siemens yaitu didapat nilai Ab sebesar 5,67. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa sikap konsumen secara keseluruhan terhadap produk
handphone Siemens relatif sangat baik.
80
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone Nokia
dan Siemens ditinjau dari karakteristik responden
Dari pembahasan uji anova diperoleh nilai F hitung untuk produk
handphone Nokia adalah sebesar 5,509. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi
untuk df = 98 adalah sebesar 3,0892, maka dapat dinyatakan terdapat
perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone Nokia berdasarkan
Umur. Sedangkan F hitung yang diperoleh untuk produk handphone
Siemens adalah sebesar 7,525. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi untuk df
= 98 adalah sebesar 3,0902, maka dapat dinyatakan terdapat perbedaan
sikap konsumen terhadap produk handphone Siemens berdasarkan Umur.
Dari pembahasan uji anova diperoleh nilai F hitung untuk produk
handphone Nokia adalah sebesar 5,595. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi
untuk df = 98 adalah sebesar 2,6994, maka dapat dinyatakan terdapat
perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone Nokia berdasarkan
Tingkat Pengeluaran Perbulan. Sedangkan F hitung yang diperoleh untuk
produk handphone Siemens adalah sebesar 8,298. Nilai Ftabel pada taraf
signifikansi untuk df = 98 adalah sebesar 2,6994, maka dapat dinyatakan
81
terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap produk handphone Siemens
berdasarkan Tingkat Pengeluaran Perbulan.
2. Dengan menggunakan Multiatribute Attitude Model, dapat diketahui
bahwa sikap konsumen terhadap produk handphone Nokia dan Siemens
secara keseluruhan adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang
dapat diiterpretasikan dalam skala Likert, menunjukkan bahwa sikap
konsumen yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma kampus Mrican
secara keseluruhan terhadap produk handphone Nokia dan Siemens adalah
sebesar 13,328 untuk handphone Nokia dan 27,995 untuk handphone
siemens yang berada pada skala indeks yang mengarah kekiri dan berada
di interval II dan III yaitu sikap konsumen relatif puas, hal ini berarti
bahwa sikap konsumen terhadap produk handphone Nokia dan Siemens
secara keseluruhan sudah memenuhi apa yang diharapkan (ideal)
konsumen bila dibandingkan apa yang diyakini (belief) konsumen. Dari
hasil diatas bisa dilihat pula bahwa handphone Nokia lebih mendapat
respon positif karena hasil analisisnya mendekati nol dibanding
handphone Siemens.
3. Dengan menggunakan Multiatribute Attitude Model, dapat diketahui
bahwa sikap konsumen terhadap produk handphone Nokia dan Siemens
secara keseluruhan adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang
dapat diiterpretasikan dalam skala Likert, menunjukkan bahwa sikap
konsumen yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma kampus Mrican
secara keseluruhan terhadap produk handphone Nokia dan Siemens adalah
82
sebesar 18,9 untuk handphone Nokia dan 5,67 untuk handphone siemens
yang berada pada skala indeks yang mengarah kekiri dan berada di interval
I dan II yaitu sikap konsumen relatif puas, hal ini berarti bahwa sikap
konsumen terhadap produk handphone Nokia dan Siemens secara
keseluruhan sudah memenuhi apa yang diharapkan (ideal) konsumen bila
dibandingkan apa yang diyakini (belief) konsumen. Dari hasil diatas bisa
dilihat pula bahwa handphone Siemens lebih mendapat respon positif
karena hasil analisisnya mendekati nol dibanding handphone Nokia.
Dari hasil analisis Multi Atribute Attitude Model secara
keseluruhan menunjukkan bahwa sikap konsumen yaitu responden yang
hanya pernah menggunakan salah satu produk handphone saja lebih
condong menilai produk hanphone Nokia lebih baik dibanding produk
handphone Siemens, hal ini bisa dilihat pada nilai Ao Nokia dan nilai Ao
Siemens pada uraian point 2, tetapi sebaliknya pada uraian point 3 sikap
konsumen yaitu responden yang pernah menggunakan kedua merek
handphone lebih condong menilai produk handphone Siemens lebih baik
dibanding handphone Nokia. Hal ini disebabkan karena responden yang
pernah menggunakan produk handphone Siemens menilai bahwa
teknologi yang digunakan Siemens lebih menunjang aktivitas mereka.
83
B. Keterbatasan
Penulis menyadari adanya keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan yang
dimiliki dalam malakukan penelitian ini antara lain:
1. Dalam penelitian ini jumlah penyebaran kuesioner hanya ditentukan 100
responden padahal semakin banyak responden dalam penelitian akan
semakin baik dan maksimal.
2. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui data tentang perusahaan, penulis
hanya menggunakan data sekunder yaitu majalah, koran, brosur, dan
pencarian data melalui internet.
3. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap suatu produk tidak hanya
berdasakan atribut-atribut yang melekat pada suatu produk, yang dalam
penelitian ini adalah Kualitas produk, Fitur produk, Rancangan
produk tetapi sikap konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain.
C. Saran
Dengan melihat keterbatasan yang dimiliki penulis seperti yang tertera
diatas maka penulis ingin memberikan saran yang mungkin berguna dan
dapat membantu perusahaan-perusahaan terkait maupun penelitian
selajutnya:
1. Bagi perusahaan-perusahaan terkait
Dengan melihat hasil dari penelitian ini, perusahaan harus
melakukan differensiasi terhadap produk yang dihasilkannya khususnya
bagi konsumen handphone menurut jenis kelaminnya yaitu pria dan
84
wanita. Bagi konsumen pria handphone yang dibutuhkan adalah
handphone yang mempunyai kelengkapan teknologinya, sedangkan bagi
konsumen wanita perusahaan harus menciptakan handphone yang
memiliki kelengkapan fitur didalamnya.
2. Bagi penulis atau penelitian selanjutnya
Untuk mengetahui perilaku konsumen terhadap suatu produk dalam
hal ini handphone tidak hanya dari atribut-atributnya saja tetapi juga
menggunakan faktor-faktor pendukung lain yang berkaitan sehingga
mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
85
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philiph and Armstrong, Garry: alih bahasa Sihombing. 2001. “Prinsip-Prinsip Pemasaran: Jilid 1”, Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid Pertama, Edisi Kedelapan, Jakarta : Erlangga.
Swastha, Basu dan Handoko, Hani. 1997. Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen, Jilid Pertama, Edisi Pertama,. Yogyakarta : Liberty.
Kotler, Philip (2000). Marketing Management. Milenium Edition, New Jersey. PHI. Inc.
Hadi, Sutrisno. 2001. Statistik. Jilid Kedua, Cetakan Kedelapanbelas. Yogyakarta.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid Pertama, Jakarta
Singgih Santoso. 2000 Mengolah Data Statistik Secara Profesional Versi 7.5, Jakarta: Elex Media Komputindo
Drs. Nugroho Budiyuwono. 1996. Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan, Edisi Revisi, Jilid 2 : UPP AMP YKPN
Drs. Riduan, M.B.A (2005). Dasar-Dasar Statistika. Cetakan 4.Bandung : Alfabeta
Tjiptono, Fandy (1995). Strategi Pemasaran. Edisi pertama. Yogyakarta; Andi Offset.
Swastha, Basu, DH, dan Irawan, MBH. (1985). Manajemen Pemasaran Modern.
Edisi kedua. Yogyakarta; Leberty. Koran PULSA edisi bulan April - Agustus 2006
WWW.YAHOO.COM access on – 12-16 mei 2006
WWW.GOOGLE.COM access on – 18, 26 agustus 2006
WWW. DETIK.COM access on – 2,15 september 2006
86
87
KUESIONER
Kepada:
Yth. Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Di Yogyakarta
Dengan Hormat.
Bersama ini saya:
Nama : Estrada Agung Antariksa
NIM : 002214152
Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen Universitas
Sanata DharmaYogyakarta yang sedang menyusun skripsi dengan judul
“ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE
MEREK NOKIA DAN SIEMENS”, memohon bantuan saudara untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner, guna
memperoleh data yang dibutuhkan.
Semua jawaban yang saudara berikan hanya akan saya pergunakan untuk
kepentingan penulisan skripsi. Untuk itu saya mengharapakan kesediaan saudara
untuk membantu dengan menjawab semua item pertanyaan dalam kuesioner ini
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada jawaban benar/salah dalam
kuesioner ini.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kesediaan saudara yang
telahmeluangkan waktu untuk menjawab kuesioner ini.
Hormat saya,
Estrada Agung Antariksa
88
Data pribadi responden
Beri tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan identitas
anda dibawah ini:
1. Jenis kelamin anda :
a. Pria b. Wanita
2. Produk handphone yang anda gunakan saat ini :
a. Nokia b. Siemens
3. Fakultas anda di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :
a. 17 – 20 tahun
b. 21 - 24 tahun
c. Lebih Dari 24 tahun
4. Semester anda saat ini :
a. < Rp 500 000,00
b. Rp 500 001,00 - Rp 1000 000,00
c. Rp 1000 001,00 - Rp 2500 000,00
d. > Rp 2500 001,00
89
DAFTAR PERTANYAAN
Petunjuk Pengisian :
Berikan tanda ( Χ ) atau ( √ ) pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan
tanggapan/penilaian Anda.
A. Kualitas Produk Handphone Nokia
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju
(1)
Tidak Setuju
(2)
Netral (3)
Setuju (4)
1. Kualitas layar handphone cukup bagus
2. Ketahanan battrey handphone cukup stabil (tidak mudah drop)
3. Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas dan terjangkau oleh masyarakat
4. Adanya Image positif handphone dari para pengguna ponsel
B. Fitur Produk Handphone Nokia
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju
(1)
Tidak Setuju
(2)
Netral (3)
Setuju (4)
1. Kelengkapan fitur dalam handphone mudah digunakan
2. Sinyal handphone stabil 3. Adanya garansi pembelian
handphone dari dealer resmi
4. Teknologi yang digunakan handphone mengikuti perkembangan
90
C. Design Produk Handphone Nokia
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju
(1)
Tidak Setuju
(2)
Netral(3)
Setuju (4)
1. Desain model handphone bagus dan menarik
2. Pengoperasian handphone mudah di pahami
3. Desain keypads pada handphone memberikan kenyamanan saat digunakan
4. Kemudahan handphone untuk diperbaiki jika terjadi kerusakan
Petunjuk Pengisian :
Berikan tanda ( Χ ) atau ( √ ) pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan
tanggapan/penilaian Anda.
A. Kualitas Produk Handphone Siemens
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju
(1)
Tidak Setuju
(2)
Netral(3)
Setuju (4)
1. Kualitas layar handphone cukup bagus 2. Ketahanan battrey handphone cukup
stabil (tidak mudah drop)
3. Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas dan terjangkau oleh masyarakat
4. Adanya Image Positif handphone dari para pengguna ponsel
91
B. Fitur Produk Handphone Siemens
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju
(1)
Tidak Setuju
(2)
Netral (3)
Setuju (4
1. Kelengkapan fitur dalam handphone mudah digunakan
2. Sinyal handphone stabil 3. Adanya garansi pembelian handphone
dari dealer resmi
4. Teknologi yang digunakan handphone mengikuti perkembangan
C. Design Produk Handphone Siemens
No. Pertanyaan Sangat Tidak Setuju
(1)
Tidak Setuju
(2)
Netral (3)
Setuju (4)
1. Desain model handphone bagus dan menarik
2. Pengoperasian handphone mudah di pahami
3. Desain keypads pada handphone memberikan kenyamanan saat digunakan
4. Kemudahan handphone untuk diperbaiki jika terjadi kerusakan
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104