Download - ANALISIS PROSEDUR DAN PERLAKUAN AKUNTANSI …
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 71
ANALISIS PROSEDUR DAN PERLAKUAN AKUNTANSI PENJUALAN SUKUK RITEL DENGAN AKAD IJARAH ASSET TO BE LEASED PADA
BANK SYARIAH MANDIRI
Retno Dwi Saputri 1) Hafifah Nasution 2)
Universitas Negeri Jakarta
1)[email protected] 2) [email protected]
Abstract
PENDAHULUAN
Perkembangan industri keuangan di Indonesia menunjukkan hasil yang
positif terhadap keuangan Syariah pada dua dekade terakhir, salah satunya pada
bidang Investasi Syariah. Investasi dengan prinsip syariah yang sedang
berkembang adalah Obligasi Syariah atau disebut juga dengan Sukuk. Perbedaan
yang paling mendasar antara obligasi dan sukuk adalah pada sifat instrumen yang
dikeluarkan. Obligasi mengakui instrumen sebagai sertifikat pernyataan hutang,
sedangkan sukuk mengakui instrumen sebagai sertifikat atas kepemilikan suatu
aset (proyek riil). Sukuk tidak menerapkan bunga (rate) seperti yang berlaku pada
obligasi konvensional, namun menerapkan sistem imbalan, bagi hasil dan margin
yang telah disepakati oleh penerbit dan investor.
This research was conducted in one of the retail state sukuk distribution
partners, namely Bank Syariah Mandiri (BSM) with the aim of knowing how
the sales procedure and accounting treatment for the sale of retail type state
sukuk issued by the government. The research method used in this research is
descriptive qualitative analysis method, and this research uses technical analysis
of case studies. The results obtained in this study are that Bank Syariah
Mandiri as a sales distribution partner in carrying out sales procedures, there
is one provision that is not in accordance with the State Retail Sukuk
Information Memorandum, namely the provisions for securities account storage
fees. Meanwhile, the accounting treatment for the sale of Sukuk Ijarah at Bank
Syariah Mandiri is in accordance with PSAK Sharia 110 concerning Sukuk
Accounting with disclosure of the explanation of the underlying assets by the
Minister of Finance, not Bank Syariah Mandiri.
Keywords: Sales Procedures, Information Memorandum, Sukuk Accounting
Keywords :
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 72
Budiman (2019) menyebutkan bahwa Sukuk dapat dibagi menjadi dua
berdasarkan penerbitnya yaitu Sukuk Koorporasi dan Sukuk Negara. Sesuai
dengan namanya, sukuk yang diterbitkan oleh koorporasi atau perusahaan disebut
dengan Sukuk Koorporasi dan bertujuan sebagai tambahan modal atau alternatif
sumber pendanaan bagi perusahaan yang mengalami defisit. Selanjutnya, sukuk
yang diterbitkan pemerintah yang kemudian disebut dengan Sukuk Negara.
Ketentuan Sukuk Negara diatur dalam pasal 5 Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang menyatakan bahwa
penerbitan SBSN dilakukan oleh Pemerintah yang diwakili oleh Menteri
Keuangan melalui Direktorat Jendral Pengelola Pembiayaan dan Risiko (DJPPR)
sehingga sangat terjamin keamanannya.
Kontribusi Sukuk Negara untuk perekonomian Indonesia menunjukkan
hasil yang baik, tercermin dari data (Otoritas Jasa Keuangan, 2017) perkembangan
industri keuangan syariah hingga pertengahan 2017 mengalami peningkatan
dimana pasar modal syariah berkontribusi paling besar dalam aset keuangan
syariah dengan nilai Rp451,2 triliun dengan kontribusi tertinggi pada Sukuk
Negara Rp423,29 triliun, Sukuk Korporasi Rp11,75 triliun dan Reksa Dana
Syariah Rp16,16 triliun. Fenomena meningkatnya minat investor terhadap Sukuk
Negara merupakan efek dari luasnya jangkauan suatu aset (proyek riil) sehingga
mampu menarik investor konvensional ataupun investor yang berpegang teguh
pada syariah.
Sukuk Negara yang merupakan terobosan pemerintah untuk mendapatkan
sumber pembiayaan baru dalam rangka pembangunan infrastruktur negara
dengan melibatkan masyarakat, diimplementasikan melalui salah satu jenis Sukuk
Negara yaitu jenis Ritel (Kementerian Keuangan RI, 2019). Sukuk Negara Ritel
yang kemudian mendapat penyederhanaan penyebutan menjadi Sukuk Ritel
(SukRi) dijual kepada masyarakat dengan sistem mitra distribusi atau agen
penjual. Salah satu agen penjual kategori lembaga syariah yaitu Bank Syariah
Mandiri.
Hasil penjualan Sukuk Negara yang termasuk didalamnya SukRi,
memberikan kontribusi tertinggi pada industri keuangan syariah akhirnya tidak
terlepas dari pencatatan yang harus diselenggarakan dengan baik. Penelitian ini
dilakukan oleh penulis dengan tujuan untuk mengetahui prosedur penjualan
sebagai penerapan dari Memorandum Informasi SukRi yang dimuat dalam
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang SBSN. Selain itu, penelitian juga
dilakukan untuk mengetahui bagaimana sistem perlakuan Akuntansi yang
dilakukan oleh BSM sebagai pihak Penerbit dan menilai apakah sistem pencatatan
tersebut telah sesuai dengan PSAK Syariah 110 tentang Akuntansi Sukuk.
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 73
TELAAH PUSTAKA
Prinsip Keuangan Syariah Ayuningtyas (2018) menyebutkan definisi Keuangan Syariah sebagai bagian
dari upaya untuk memelihara harta agar harta yang dimiliki seseorang diperoleh
dan digunakan sesuai dengan ketentuan syariah dalam hal ini hukum Islam. Sistem
keuangan syariah bertujuan agar tercapainya kemaslahatan bagi setiap orang.
Mahardianingtyas (2018) menjelaskan bahwa Keuangan Syariah adalah bagian
dari sistem ekonomi yang berpedoman pada aturan Islam atau didasarkan pada
iman, islam dan ihsan dengan tujuan kemanfaatan bagi khalayak banyak.
Perwujudan penerapan syariah Islam dalam rangka menegakkan keadilan,
kepedulian akan sesama manusia dari sudut pandang ekonomi.
Berdasarkan definisi keuangan syariah yang telah dijelaskan, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa keuangan syariah adalah bagian dari sistem ekonomi
yang berlandaskan hukum Islam dengan tujuan memelihara harta agar diperoleh
dan dipergunakan dalam rangka menegakkan keadilan serta kemaslahatan banyak
orang.
Adapun prinsip-prinsip keuangan syariah berdasarkan pengertian diatas
yang dimuat Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, terdiri
dari:
1. Instrumen Zakat sebesar 2,5 persen serta berperan dalam memberikan efek pengendalian harta yang dimiliki secara individu agar mengalir menjadi kegiatan ekonomi produktif.
2. Larangan maysir atau perjudian, spekulasi dan tidak produktif sehingga harus terikat dengan sektor riil.
3. Larangan Riba dengan menambahkan secara pasti jumlah pengembalian pinjaman kepada pihak lain dengan tujuan memeroleh keuntungan.
4. Instrumen Infaq, Sedekah, dan Wakaf (Iswaf) dengan mendorong partisipasi publik untuk terlibat dalam membangun ketahanan sosial.
5. Muamalah atau berdagang berdasarkan kerjasama berkeadilan. Di Indonesia, lembaga yang menjalankan kegiatannya dengan berpedoman
pada 5 (lima) prinsip syariah di atas yaitu perbankan syariah, pasar modal syariah
dan industri keuangan non-bank (IKNB) syariah.
Konsep Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara menjelaskan pengertian Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN) atau disebut dengan Sukuk Negara adalah surat berharga negara yang
diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan
terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.
Landasan hukum instrumen investasi syariah sukuk diantaranya adalah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN), Peraturan Dewan Syariah Nasional Majelis
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 74
Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) dan PSAK Syariah 110 dari sisi pencatatan
akuntansi penjualan sukuk.
Sukuk Negara di Indonesia terdapat beberapa jenis yaitu Sukuk Ritel
(SukRi), Islamic Fixed Rate (IFR), Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS),
Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI), Project Based Sukuk (PBS), Sukuk Valas dan
Sukuk Tabungan dengan penyesuaian akad yang digunakan pada masing-masing
jenis. Jenis akad yang dimaksud adalah Ijarah – Sale and Lease Back, Ijarah – Asset
to be Leased, Ijarah – Al-Khadamat, dan Wakalah.
Memorandum Informasi Sukuk Ritel dengan Akad Ijarah Asset To Be Leased
Sukuk Ritel berdasarkan aturan pada Kementerian Keuangan RI melalui
DJPPR merupakan sukuk negara yang dijual melalui mitra distribusi yang kepada
investor individu (retail) dan dijamin kesesuaian syariahnnya oleh DSN-MUI.
Penggunaan dana penjualan SukRi akan digunakan untuk membangun proyek
APBN negara untuk pemerataan pembangunan. Akad Ijarah Asset To Be Leased
berdasarkan fatwa DSN-MUI No.76/DSN-MUI/VI/2010 adalah surat berharga
negara yang diterbitkan atas dasar prinsip Syariah, sebagai bukti kepemilikan atas
bagian dari aset SBSN yang menjadi objek ijarah (underlying asset), baik yang sudah
ada maupun akan ada. Berdasarkan pengertian yang telah disebutkan sebelumnya
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Memorandum Informasi Sukuk Ritel
dengan Akad Ijarah Asset To Be Leased dapat diartikan sebagai surat pernyataan
yang menjelaskan tentang spesifikasi instrumen investasi syariah negara ritel
yang menggunakan akad sewa sebagai dasar perlakuan underlying asset baik telah
ada ataupun akan ada.
Memorandum Informasi Sukuk Ritel diterbitkan selalu bersamaan dengan
diterbitkannya instrumen SukRi masing-masing serinya. Mitra Distribusi SukRi
yang ditetapkan pemerintah setiap tahunnya, menjadikan Memorandum Informasi
sebagai panduan penjelasan dalam melaksanakan penjualan Sukuk Ritel sesuai
dengan akadnya kepada masyarakat. Penjualan SukRi dengan sistem yang berbeda
terjadi pada tahun 2019 dan 2020. Pada tahun 2019 penjualan dilakukan dengan
tatap muka (offline) untuk seri SR-011 dan pada tahun 2020 dilakukan dalam
jaringan (online) untuk seri SR-012.
Memorandum Informasi Sukuk Ritel yang dijadikan pedoman dalam
penjualan oleh mitra distribusi akhirnya tidak menjamin besarnya penjualan di
setiap mitra distribusinya, strategi pemasaran dan bagaimana menarik minat
masyarakat terhadap sukuk ritel dilakukan oleh masing-masing mitra distribusi
melalui prosedur penjualan yang diterapkan.
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 75
Akuntansi akad Ijarah untuk Penerbit Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah
Nomor 110 revisi tahun 2015 tentang Akuntansi Sukuk yang memuat ketentuan
sukuk akad Ijarah, perlakuan akuntansi untuk sukuk terbagi menjadi tiga yaitu
pengakuan dan pengukuran, penyajian, pengungkapan. Entitas yang menerbitkan
sukuk dan entitas yang memiliki sukuk dapat terdiri dari entitas swasta ataupun
entitas sektor publik. PSAK Syariah 110 diterapkan oleh entitas swasta. Namun,
entitas sektor publik dapat menerapkan PSAK Syariah 110 ini sepanjang diizinkan
oleh regulasi yang berlaku.
Pengakuan dan Pengukuran
Pengakuan dan pengukuran memiliki arti bagaimana transaksi sukuk akad ijarah
sebagai instrumen investasi syariah diakui pada rekening akuntansi dan berapa
ukuran besaran yang dicatat. Pengakuan dan pengukuran sukuk ijarah untuk
penerbit memiliki beberapa karakteristik, sebagai berikut: (1) Diakui pada saat
entitas menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah.
Sukuk ijarah diakui sebesar nominal dan biaya transaksi; (2) Pengakuan awal
sukuk ijarah dilakukan pada saat sukuk ijarah diterbitkan; (3) Setelah pengakuan
awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal, maka perbedaan tersebut
diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah; (4) Amortisasi
nomor 3 tidak diakui sebagai beban ijarah, tetapi diakui sebagai beban penerbitan
sukuk ijarah; dan (5) Beban ijarah diakui pada saat terutang.
Penyajian
Setelah melalui proses pengakuan dan pengukuran, selanjutnya sukuk akad ijarah
untuk penerbit disajikan didalam laporan keuangan. Penyajian sukuk akad ijarah
untuk penerbit sebagai berikut: (1) Sukuk ijarah disajikan sebagai liabilitas; (2)
Untuk entitas yang menyajikan liabilitas menjadi liabilitas jangka pendek dan
liabilitas jangka panjang, maka sukuk ijarah disajikan sesuai dengan klasifikasi
liabilitas tersebut; dan (3) Sukuk ijarah disajikan secara neto setelah premium atau
diskonto dan biaya transaksi yang belum diamortisasi.
Pengungkapan
Sukuk akad ijarah untuk penerbit mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: (1)
Uraian tentang persyaratan utama dalam penerbitan sukuk ijarah, termasuk
ringkasan akad syariah yang digunakan, aset atau manfaat yang mendasari,
besaran imbalan, nilai nominal, jangka waktu, dan persyaratan penting lainnya;
dan (2) Penjelasan mengenai aset atau manfaat yang mendasari penerbitan sukuk
ijarah, termasuk jenis dan umur ekonomis.
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 76
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada Bank Syariah Mandiri selaku mitra agen
penjualan SukRi yang menjual SukRi dengan akad Ijarah Asset To Be Leased.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode penelitian
kualitatif. Penelitian metode kualitatif menyatakan data dalam bentuk kata,
kalimat, gambar dan tidak melalui uji statistik yang menghasilkan angka-angka.
Penelitian ini mendekripsikan prosedur serta penerapan penjualan SukRi
menggunakan akad Ijarah Aset To Be Leased pada Bank Syariah Mandiri
berdasarkan memorandum informasi SukRi dan perlakuan akuntansi akuntansi
sisi penerbit PSAK Syariah 110. Sumber data penelitian ini diperoleh melalui
proses Wawancara kepada pegawai Bank Syariah Mandiri bagian Funding and
Transaction dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
penjualan Sukri seri SR-011 dan SR-012. Selain itu, penelitian ini juga menjadikan
Memorandum Infomasi Sukuk Negara Ritel Seri SR-011 dan SR-012 dengan akad
Ijarah Asset To Be Leased, PSAK Syariah 110, dan Laporan Keuangan Bank Syariah
Mandiri sebagai sumber data sekunder.
HASIL DAN PEMBAHASAN Prosedur Penjualan Sukuk Negara Ritel dengan Akad Ijarah Asset To Be Leased pada Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan satu-satunya agen penjual SukRi
kategori perbankan syariah yang menjadi mitra distribusi sejak seri pertama SukRi
diluncurkan yaitu seri SR-001 dan bertahan hingga saat ini seri terbaru yaitu SR-
012. Berdasarkan data yang dipublikasi oleh Kementerian Keuangan Republik
Indonesia terkait hasil penjualan Sukri, BSM berhasil menjadi mitra atau agen
penjual Sukri dengan penjualan tertinggi kategori perbankan syariah pada seri
SR010, SR011, SR012 pada tahun 2018, 2019 dan 2020.
Tabel 1 di bawah ini merupakan hasil penjualan Sukri Bank Syariah Mandiri
yang memeroleh predikat penjualan tertinggi Sukri diantara agen penjual lainnya.
Tabel 1. Penjualan Sukri akad Ijarah Asset To Be Leased pada BSM
Seri Sukuk
Ritel
Imbal
Hasil Akad Penjualan BSM Penjualan Nasional
SR-010 5,90% Ijarah Asset To Be Leased Rp521.975.000.000 Rp 8.436.570.000.000
SR-011 8,05% Ijarah Asset To Be Leased Rp412.891.000.000 Rp21.117.570.000.000
SR-012 6,30% Ijarah Asset To Be Leased Rp316.900.000.000 Rp12.142.572.000.000
Sumber: https://www.kemenkeu.go.id, diakses tanggal 15 Mei 2020.
Pada SukRi seri pertama pada tahun 2009 yaitu SR-001 sampai dengan seri
yang terbit tahun 2019 yaitu SR-011, sukri dijual dengan sistem tatap muka
(offline). Sedangkan, sukri seri SR012 yang terbit pada tahun 2020, untuk pertama
kalinya sukri dijual secara daring (online) melalui layanan internet banking. Pada
dasarnya, prosedur penjualan SukRi offline dan online tidak jauh berbeda, yang
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 77
membedakan hanyalah pada SR-012 tidak adanya proses tatap muka sehingga
semua persyaratan pembelian dan penjualan oleh nasabah calon investor dialihkan
menjadi online melalui net banking. Persamaan dan perbedaan prosedur penjualan
SukRi sistem Offline dan Online pada BSM dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Persamaan dan Perbedaan Prosedur Penjualan SukRi sistem Offline dan Online pada BSM
Pembanding SR-011 offline SR-012 online Kesimpulan
Pemesanan Pemesanan dilakukan dengan datang langsung ke kantor KCU, KCP, KFO, KK, KLS, PP Bank Syariah Mandiri
Pemesanan dilakukan seluruhnya pada layanan net banking, sehingga nasabah harus memiliki akun net banking terlebih dahulu.
Berbeda
Wajib memiliki rekening di BSM dan memastikan dana cukup untuk melakukan pemesanan
Wajib memiliki rekening di BSM.
Berbeda
Nasabah mengisi lembar (hardcopy) formulir Kuasa Debit, KYC, Kustodi dengan menyerahkan fotokopi KTP dan NPWP
Nasabah melakukan registrasi pada net banking dengan mengunggah scan KTP dan NPWP untuk mendapatkan SID
Berbeda
Data pemesanan diinput ke dalam sistem T24
Data pemesanan diinput ke dalam sistem T24
Sama
Transaksi di Pasar Perdana
Nasabah mengisi lembar (hardcopy) formulir pemesanan dengan melampirkan fotokopi KTP dan NPWP di kantor BSM
Nasabah mengisi nomor rekening dan nominal pemesanan dengan mengunggah scan KTP dan NPWP
Berbeda
Nasabah dijelaskan oleh Customer Service terkait fitur SukRi secara langsung
Nasabah menyatakan telah memahami memorandum informasi dan menyetujui penguasaaan hak kepada penerbit sebagai wali amanat
Berbeda
Biaya penyimpanan Efek di Kustodian Bank Bukopin sebesar 0,025% p.a minimum Rp5.000/bulan ditambah PPN
Biaya penyimpanan Efek di Kustodian Mandiri Syariah sebesar 0,025% p.a minimum Rp5.000/bulan ditambah PPN
Sama
Biaya Dana Perlindungan Pemodal 0.001% dari rata-rata bulanan total SR-011 nasabah pada tahun sebelumnya
Biaya Dana Perlindungan Pemodal 0.001% dari rata-rata bulanan total SR-011 nasabah pada tahun sebelumnya
Sama
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 78
Pembanding SR-011 offline SR-012 online Kesimpulan
Pajak kupon sebesar 15% Pajak kupon sebesar 15%
Sama
Penyelesaian (settlement) 3 hari setelah berakhir masa penawaran
Penyelesaian (settlement) 3 hari setelah berakhir masa penawaran
Sama
Pengembalian kelebihan dana atas pemesanan yang di hold sebelumnya
Pembayaran dengan kode tagihan (billing) yang dikirimkan melalui email dalam jangka waktu 3 jam
Berbeda
Konfirmasi kepemilikan sukri selambat-lambatnya 7 hari
Konfirmasi kepemilikan sukri selambat-lambatnya 7 hari
Sama
Transaksi di Pasar
Sekunder
Nasabah Beli Menggunakan harga pasar
Menggunakan harga pasar Sama
Nasabah mengisi lembar (hardcopy) formulir pembukaan rekening efek dan KYC (jika nasabah baru) formulir beli sukri, kuesioner profil risiko, surat persetujuan data nasabah dan fotokopi KTP
Nasabah bertransaksi melalui net banking dengan melakukan registrasi terlebih dahulu kemudian mengisi e-formulir Beli Sukuk Negara Ritel dengan nominal yang diinginkan, Kuesioner Profil Risiko, Persetujuan Data Nasabah, scan KTP dan NPWP
Berbeda
Trade konfirmasi sukri yang di tandatangani nasabah
Trade konfirmasi sukri online yang telah disetujui nasabah
Berbeda
Biaya transaksi Rp 25.000 per transaksi
Biaya transaksi Rp 25.000 per transaksi
Sama
Bea materai untuk Surat Pernyataan dan Kuasa Pembukaan Rekening Efek di Bank Kustodian.
Pernyataan dan Kuasa Pembukaan Rekening Efek di Bank Kustodian.
Berbeda
Nasabah Jual Meyakini nasabah yang menjual adalah pemilik sukri
Meyakini nasabah yang menjual adalah pemilik sukri
Sama
Menggunakan harga pasar Menggunakan harga pasar
Sama
Trade konfirmasi sukri yang di tandatangani nasabah
Trade konfirmasi sukri online yang telah disetujui nasabah
Berbeda
Biaya transaksi Rp 25.000 per transaksi, dan jika ingin memindahkan rekening efek
Biaya transaksi Rp 25.000 per transaksi, dan jika ingin memindahkan rekening efek
sama
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 79
Pembanding SR-011 offline SR-012 online Kesimpulan
diluar Bank Bukopin dikenakan biaya tambahan Rp 25.000
diluar Kustodi Mandiri Syariah dikenakan biaya tambahan Rp 25.000
Biaya penyimpanan efek di Kustodian Bank Bukopin sebesar 0,025% p.a minimum Rp5.000 ditambah PPN
Biaya penyimpanan efek di Kustodian Mandiri Syariah sebesar 0,025% p.a minimum Rp5.000 ditambah PPN
Sama
Apabila dijual pada harga premium dikenakan pajak capital gain dan kupon masing-masing 15%
Apabila dijual pada harga premium dikenakan pajak capital gain dan kupon masing-masing 15%
Sama
Apabila dijual pada harga par maka hanya dikenakan pajak kupon 15%
Apabila dijual pada harga par maka hanya dikenakan pajak kupon 15%
Sama
Apabila dijual pada harga discount maka dikenakan pajak atas selisih antara kupon dan capital loss sebesar 15%
Apabila dijual pada harga discount maka dikenakan pajak atas selisih antara kupon dan capital loss sebesar 15%
Sama
Nasabah Meninggal Dunia
Dibutuhkan hardcopy berbagai dokumen berikut: Formulir konfirmasi penjualan, sertifikat kepemilikan, fotokopi KTP nasabah atau ahli waris, surat keterangan meninggal dunia dan akan dialihkan kepada ahli waris, KK, akta kematian dari kelurahan atau rumah sakit, surat keterangan ahli waris dari kelurahan.
Dibutuhkan softcopy scan berbagai dokumen berikut: Formulir konfirmasi penjualan, sertifikat kepemilikan, fotokopi KTP nasabah atau ahli waris, surat keterangan meninggal dunia dan akan dialihkan kepada ahli waris, KK, akta kematian dari kelurahan atau rumah sakit, surat keterangan ahli waris dari kelurahan
Berbeda
Sumber: Data diolah peneliti, Tahun 2020
Kesesuaian Prosedur Penjualan Sukuk Negara Ritel dengan Akad Ijarah Asset To Be Leased pada Bank Syariah Mandiri dengan Memorandum Informasi Sukuk Negara Ritel yang Diterbitkan oleh Kementerian Keuangan
Berdasarkan hasil wawancara mengenai prosedur penjualan SukRi dengan salah seorang pegawai BSM Bagian Funding and Transaction yang menaungi penjualan SukRi dan informasi yang disajikan pada website BSM, dapat dijelaskan kesesuaian prosedur penjualan SukRi BSM dengan Memorandum Informasi SukRi yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan melalui Tabel 3 di bawah ini.
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 80
Tabel 3. Hasil Analisis Kesesuaian Prosedur Penjualan SukRi Akad Ijarah Asset To Be
Leased pada BSM dengan Memorandum Informasi SukRi yang Diterbitkan
Kementerian Keuangan
Memorandum Informasi SukRi dengan Akad Ijarah Asset To Be
Leased Prosedur Penjualan SukRi oleh BSM Kesimpulan
Calon investor adalah individu WNI yang memiliki KTP
Calon investor adalah individu WNI yang memiliki KTP dan NPWP
Sesuai
SR-011 pemesanan dilakukan langsung di kantor mitra distribusi dan SR-012 pemesanan melalui e-channel masing-masing mitra distribusi
SR-011 pemesanan dilakukan di KCU/KCP/KFO/KK/KLS/PP BSM dan SR-012 pemesanan melalui https://bsmnet.syariahmandiri.co.id
Sesuai
Mengisi formulir pemesanan dan menyerahkan fotokopi KTP pada SR-011 dan scan KTP pada SR-012
Mengisi formulir pemesanan dan menyerahkan fotokopi KTP serta NPWP pada SR-011 dan scan KTP serta NPWP pada SR-012
Sesuai
Pembayaran dilakukan selama masa penawaran untuk SR-011 dan 3 jam setelah kode billing keluar pada SR-012
Pembayaran dilakukan selama masa penawaran untuk SR-011 melalui rekening BSM dan 3 jam setelah kode billing keluar pada SR-012
Sesuai
Pembayaran imbalan/kupon dilaksanakan pada tanggal 10 tiap bulan sebagai uang sewa
Pembayaran imbalan/kupon dilaksanakan pada tanggal 10 tiap bulan sebagai uang sewa di kreditkan ke rekening BSM nasabah
Sesuai
Biaya yang diperkenankan adalah biaya materai 6.000 untuk membuka rekening dana, biaya materai 6.000 untuk membuka rekening surat berharga dan biaya transfer dana untuk menampung dana pembelian pada SR-011 dan biaya materai 6.000 untuk membuka rekening dana, biaya materai 6.000 untuk membuka rekening surat berharga pada SR-012
Biaya pada BSM adalah biaya materai 6.000 untuk pernyataan dan kuasa, biaya materai 6.000 untuk membuka rekening surat berharga pada Bank Bukopin (kustodi) pada SR-011 dan tidak ada biaya materai pada SR-012
Sesuai
Biaya penyimpanan di rekening surat berharga besarnya disesuaikan kebijakan masing-masing sub-registry dan hanya dikenakan 1x dalam setahun
Biaya penyimpanan efek di kustodian sebesar 0.025% p.a minimum Rp5.000/bulan ditambah PPN dengan pemotongan langsung pada imbalan setiap bulan
Belum Sesuai
Pajak penghasilan imbalan yaitu pajak final 15%
Pajak penghasilan imbalan yaitu pajak final 15%
Sesuai
Biaya pengelolaan sub rekening pada sub-registry mengacu pada ketentuan masing-masing sub-
Biaya perlindungan pemodal dibayarkan setahun sekali berdasarkan perkalian faktor risiko dengan 0.001% dari rata-rata
Sesuai
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 81
Memorandum Informasi SukRi dengan Akad Ijarah Asset To Be
Leased Prosedur Penjualan SukRi oleh BSM Kesimpulan
registry bulanan SR-011 atau SR-012 tahun sebelumnya
Sumber: Data diolah peneliti, Tahun 2020
Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari berbagai
ketentuan yang berkaitan dengan penjualan SukRi yang dimuat di dalam
Memorandum Informasi, sebagian besar sudah terpenuhi kesesuaiannya oleh
BSM. Namun, terdapat satu ketentuan yang belum sesuai yang diterapkan dalam
penjualan SukRi di BSM dengan Memorandum Informasi yaitu bagian biaya
penyimpanan surat berharga (efek) pada sub-registry. Memorandum Informasi
mengatur untuk pengenaan biaya penyimpanan rekening surat berharga hanya
dikenakan satu kali dalam setahun, namun prosedur penjualan Sukri di BSM
mengenakan biaya penyimpanan pada Bank Kustodi setiap bulan yang dipotong
langsung terhadap imbalan/kupon investor.
Perlakuan Akuntansi Penjualan SukRi dengan Akad Ijarah Asset To Be
Leased di Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan Laporan Keuangan BSM tahun 2019, diunggapkan bahwa
perlakuan Akuntansi Sukuk Negara Ritel SR-011 dan SR-012 dengan akad Ijarah
Asset To Be Leased BSM menggunakan PSAK Syariah 110 tentang Akuntansi
Sukuk, sesuai akad penerbitan SukRi oleh pemerintah yaitu Ijarah. Perlakuan
akuntansi penjualan SukRi pada BSM meliputi hal-hal sebagai berikut:
Pengakuan dan Pengukuran
Berdasarkan laporan keuangan tahunan BSM tahun 2019 mengungkapkan
pengakuan awal sukuk ijarah adalah pada saat entitas menjadi pihak yang terikat
dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diukur pada biaya
perolehan, dimana selisih biaya perolehan dan biaya nominal diamortisasi secara
garis lurus selama jangka waktu sukuk. Jika diilustrasikan seperti perhitungan
yang telah dipaparkan sebelumnya pada ilustrasi perhitungan bagian harga par,
maka Bank Syariah Mandiri melakukan pencatatan sebagai berikut:
Pada saat penjualan, investor membayar hasil penjatahan SukRi yang didapat
kepada BSM.
Kas/ Setara Kas Rp80.000.000
Sukuk Ijarah/ Liabilitas Segera Rp80.000.000
Pada saat pemberian Imbalan Sewa (Ijarah) setiap bulan BSM mengkredit
rekening investor pada BSM sebesar nilai bersih yaitu Imbalan dikurangi
pengenaan pajak final 15%.
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 82
Beban Ijarah Rp16.157.129,03
Kas/Setara Kas Rp16.157.129,03
Pada saat pelunasan, investor akan kembali mendapatkan nilai nominal Sukri pada
saat jatuh tempo.
Sukuk Ijarah/ Liabilitas Segera Rp80.000.000
Kas/Setara Kas Rp80.000.000
Penyajian
Berdasarkan laporan keuangan tahunan BSM tahun 2019, posisi keuangan
bagian liabilitas terdapat rekening Liabilitas Segera. Menurut definisi, liabilitas
segera merupakan kewajiban bank kepada pihak lain yang sifatnya harus segera
dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang
ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan mekanisme penjualan SukRi, mitra
distribusi adalah perusahaan yang diberikan kepercayaan atau amanat dengan
perjanjian penjualan SukRi antara penerbit (pemerintah) dan mitra distribusi
(BSM).
Liabilitas Segera dilaporkan pada Laporan Keuangan BSM sebesar Rp312.026
Juta yang terdiri dari liabilitas kepada pihak ketiga sebesar Rp263.038 Juta dan
pihak berelasi sebesar Rp48.988 Juta. Jika didefinisikan, liabilitas pihak ketiga
merupakan utang yang timbul karena nasabah bank melakukan transaksi
pembayaran kepada pihak ketiga melalui BSM. Sedangkan, pihak berelasi
merupakan utang yang terdiri dari giro pada bank lain, simpanan dari bank lain,
investasi pada surat berharga, surat berharga subordinasi yang diterbitkan,
penempatan pada bank lain, simpanan nasabah, surat berharga, piutang,
pembiayaan. Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan pengertian tersebut, maka
hasil penjualan Sukuk Negara Ritel merupakan bagian dari Liabilitas Segera sub
rekening Liabilitas Pihak Berelasi pada Bank Syariah Mandiri.
Pengungkapan
Berdasarkan laman resmi (website) Bank Syariah Mandiri, diungkapkan beberapa
informasi sebagai berikut:
1. Penjualan SukRi oleh BSM memuat informasi tentang: a. Seri SukRi yang ditawarkan. b. Akad syariah yang digunakan pada SukRi dalam hal ini Ijarah Asset To Be
Leased. c. Asset atau manfaat yang mendasari yaitu proyek APBN 2020 dan BMN
berupa tanah dan/atau bangunan. d. Besaran imbalan setiap seri SukRi dan pembayarannya. e. Nilai nominal penjualan SukRi yaitu minimal Rp1 Juta dan kelipatannya
maksimal Rp3 Miliar. f. Jangka waktu atau tenor dalam hal SukRi yaitu 3 (tiga) tahun.
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 83
2. Menguraikan persyaratan pembelian dan penjualan baik pada pasar perdana maupun pasar sekunder serta biaya-biaya dan pajak yang dikenakan atas transaksi.
Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Atas Penjualan Sukuk Negara Ritel (SukRi) dengan Akad Ijarah Asset To Be Leased pada Bank Syariah Mandiri dengan PSAK 110 Akuntansi Sukuk
Berdasarkan Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri tahun 2019 yang
menyatakan penggunakan PSAK Syariah 110 sebagai standar perlakuan akuntansi
SukRi, maka kesesuaian perlakuan akuntansi penjualan SukRi yang diterapkan
BSM dengan PSAK Syariah 110 dirangkum pada Tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Hasil Analisis Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Atas Penjualan Sukuk Negara
Ritel (SukRi) dengan Akad Ijarah Asset To Be Leased pada Bank Syariah Mandiri dengan
PSAK 110
PSAK Syariah 110 Bank Syariah Mandiri Kesimpulan
Pengakuan Sukuk Ijarah diakui pada saat entitas menjadi pihak yang terikat. Pengukuran Sukuk Ijarah diakui sebesar nilai nominal yang disesuaikan dengan premium, diskonto, biaya transaksi terkait penerbitannya. Jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal maka perbedaan tersebut diamortisasi secara garis lurus dalam jangka waktu sukuk ijarah.
Pengakuan Diakui pada saat BSM menjadi entitas yang terikat Pengukuran Sukuk ijarah diukur pada biaya perolehan, dimana selisih biaya perolehan dan biaya nominal diamortisasi secara garis lurus selama jnagka waktu sukuk.
Sesuai
Penyajian Sukuk Ijarah disajikan sebagai liabilitas. Untuk entitas yang menyajikan liabilitas menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang, maka sukuk ijarah disajikan sesuai dengan klasifikasi liabilitas tersebut.
Penyajian Disajikan pada rekening Liabilitas Segera sub rekening Liabilitas Pihak Berelasi.
Sesuai
Pengungkapan 1. Uraian tentang ringkasan akad
syariah yang digunakan, aset atau manfaat yang mendasari, besaran imbalan, nilai nominal, jangka waktu, persyaratan penting lain.
2. Penjelasan aset atau manfaat yang mendasari penerbitan sukuk ijarah termasuk jenis dan umur ekonomik.
Pengungkapan 1. Terdapat uraian seri SukRi, akad,
aset yang mendasari, besaran imbalan, nominal, tenor dan persyaratan untuk penjualan baik pada pasar perdana maupun sekunder yang dimuat seluruhnya pada website BSM.
2. Underlying Asset SukRi akad ijarah asset to be leased adalah proyek APBN 2020 dan BMN berupa tanah dan/atau bangunan. Menteri Keuangan menetapkan
Sesuai
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 84
PSAK Syariah 110 Bank Syariah Mandiri Kesimpulan
rincian Proyek dan BMN yang mendasari penerbitan SukRi SR-012
Sumber: Data diolah peneliti, Tahun 2020
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat disimpulkan bahwa perlakuan akuntansi
atas penjualan Sukuk Negara Ritel (SukRi) dengan Akad Ijarah Asset To Be Leased
yang diterapkan oleh BSM secara keseluruhan telah sesuai dengan PSAK Syariah
110 tentang Akuntansi Sukuk yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI). Pada bagian pengungkapan poin 2 (dua) dimana PSAK Syariah 110
mengharuskan adanya penjelasan terkait aset atau manfaat yang mendasari
(underlying asset) penerbitan Sukuk Ijarah, namun BSM tidak menjelaskan terkait
hal tersebut karena BSM hanya mitra atau agen penjual SukRi sedangkan
penerbitan dilakukan oleh Pemerintah melalui Perusahaan Penerbit SBSN
Indonesia. Sehingga, penjelasan terkait underlying asset diungkapkan oleh Menteri
Keuangan yang dimuat pada laman www.kemenkeu.go.id.
Kesimpulan Analisis prosedur penjualan SukRi terhadap Memorandum Informasi,
menghasilkan terdapat satu ketentuan yang belum sesuai yang diterapkan dalam
penjualan SukRi di BSM dengan Memorandum Informasi yaitu bagian biaya
penyimpanan surat berharga (efek) pada sub-registry. Memorandum Informasi
mengatur untuk pengenaan biaya penyimpanan rekening surat berharga hanya
dikenakan satu kali dalam setahun, namun prosedur penjualan SukRi di BSM
mengenakannya setiap bulan yang dipotong langsung terhadap imbalan/kupon
investor. Kesimpulan selanjutnya berkaitan dengan analisis penerapan perlakuan
akuntansi PSAK Syariah 110 yang meliputi Pengakuan dan Pengukuran,
Penyajian, dan Pengungkapan dalam hal ini pada penjualan SukRi di BSM telah
sesuai. BSM menerapkan seluruh ketentuan yang termuat dalam PSAK Syariah
110 dengan kekhususan pada ketentuan pengungkapan poin 2 (dua) dimana
penjelasan mengenai underlying asset diungkapkan oleh penerbit yaitu Menteri
Keuangan sehingga BSM tidak memuat hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arianty, E. (2019). Analisis Perbandingan Akuntansi Transaksi Sukuk Negara dengan Sukuk Korporasi sebagai Bentuk Perwujudan Akuntabilitas Syariah. Proseding Seminar Nasional Akuntansi, 2(1), 1–9.
Ayuningtyas, V. E. (2018). Prinsip Sistem Keuangan Syariah. Centre for Research in Islamic Economics and Business Universitas Gadjah Mada. https://pkebs.feb.ugm.ac.id/2018/07/02/prinsip-sistem-keuangan-syariah/
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 85
Bank Indonesia. (2017). Cetak Biru Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar). https://www.bi.go.id/id/ekonomi-dan-keuangan-syariah/Cetak-Biru/Contents/default.aspx
Bank Syariah Mandiri. (2020). Penghargaan. https://www.mandirisyariah.co.id /tentang-kami/penghargaan
Budiman, A. (2019). Apa Itu Sukuk Korporasi? Ini Pengertian dan Karakteristik Obligasi Syariah. M.Bareksa.Com. https://m.bareksa.com/id/text/2019/ 04/09/apa-itu-sukuk-korporasi-ini-pengertian-dan-karakteristik-obligasi-syariah/22020/news
Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementrian Keuangan RI. (2018). Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melalui Penerbitan SBSN/ Sukuk Negara. https://www.djppr.kemenkeu.go.id/uploads/files/Sosialisasi SBN/1. Creative and Innovative Financing Forum_Pembiayaan Infrastruktur Melalui APBN.pdf
Falih, N. M. (2015). Revisi PSAK Dinilai Bisa Dongkrak Likuiditas Sukuk. https://investasi.kontan.co.id/news/revisi-psak-dinilai-bisa-dongkrak-likuiditas-sukuk
Hasibuan, I. (2020). Pembukaan Masa Penawaran Sukuk Negara Ritel Seri SR012. https://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/2716/pembukaan-masa-penawaran-sukuk-negara-ritel-seri-sr012
Kementerian Keuangan RI. (2019). Pemerintah Republik Indonesia Memorandum Informasi Sukuk Ritel Seri SR-011. 006(November 2019).
Kementerian Keuangan RI. (2020). Mengenal Sukuk Ritel. https://www.kemenkeu.go.id/sukukritel
Mahardianingtyas, S. (2018). Ekonomi Syariah, Bukan Sekedar Keuangan Syariah. Diskartes.Com. https://diskartes.com/2018/12/ekonomi-syariah/
mandirisyariah.co.id. (2017). Sejarah Bank Syariah Mandiri. https://www. mandirisyariah.co.id/tentang-kami/sejarah
Otoritas Jasa Keuangan. (2017a). Keuangan Syariah. https://www.ojk.go.id/ id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Keuangan-Syariah.aspx
Otoritas Jasa Keuangan. (2017b). Siaran pers kinerja keuangan syariah indonesia terus meningkat (Issue April). https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Documents/Pages/Siaran-Pers-Kinerja-Keuangan-Syariah-Indonesia-Terus-Meningkat/SP 46 DKNS OJK IV 2017.pdf
Putra, D. (2017). Jual Sukuk Ritel, BSM Bidik Ibu Rumah Tangga. https://infobanknews.com/topnews/jual-sukuk-ritel-bsm-bidik-ibu-rumah-tangga/
Semiawan, C. R. (2018). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.
Sugiono. (2012). Definisi Menurut Para Ahli. http://www. definisimenurutparaahli.com/ pengertian-studi-pustaka/
p-ISSN 2526-4440
e-ISSN 2086-3748
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)
Volume 12 Nomor 1, Mei 2021 86
Sugiono. (2015). Sumber dan Jenis Data. http://www. kumpulanpengertian.com/2018/11/sumber-dan-jenis-data.html
Syauqoti, R., & Ghozali, M. (2018). Analisis Sistem Lembaga Keuangan Syariah Dan Lembaga Keuangan Konvensional. Iqtishoduna, 15. https://doi.org/10.18860/iq.v0i0.4820