Transcript
Page 1: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukan

Lokasi Promosi Terbaik

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh gelar Sarjana Sistem Informasi

Peneliti :

Albertha Ekaristi Verares (682013011)

Frederik Samuel Papilaya, S.Kom., M.Cs

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2017

Page 2: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

1

Page 3: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

2

Page 4: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

3

Page 5: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

4

Page 6: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

5

1. Pendahuluan

Dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat, kebutuhan akan

layanan penyedia informasi sangat penting. Banyak kegiatan didalam

bidang pendidikan mulai memanfaatkan teknologi komputer, salah satunya

dalam hal promosi. Promosi merupakan salah satu bagian dari rangkaian

kegiatan pemasaran suatu barang atau jasa. Promosi adalah suatu kegiatan

bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan

perusahaan kepada konsumen yang berisi pemberitaan sehingga dapat

mempengaruhi konsumen untuk mengguanakan barang atau jasa yang

ditawarkan.

Dalam melakukan promosi, perlu melihat faktor-faktor yang menjadi

bagian penting bagi organisasi misalnya, pemilihan lokasi promosi dengan

melihat faktor biaya, jarak, dan minat dari konsumen. Faktor-faktor

tersebut perlu diolah sehingga menghasilkan suatu penyajian informasi

yang dapat dijadikan rekomendasi untuk melakukan promosi berikutnya.

Salah satu cara dalam penyajian informasi yaitu dalam bentuk visualisasi

data yang berhubungan dengan kondisi geografis atau wilayah. Maka dari

itu perencanaan spasial yang tepat sangat penting dalam menentukan

lokasi promosi, yaitu dengan penerapan Sistem Informasi Geografis (SIG).

Menurut hasil wawancara dengan staf biro promosi FTI dan staf

promosi UKSW, sistem penentuan lokasi promosi yang saat ini dilakukan

oleh FTI UKSW masih secara acak yaitu langsung memilih daerah yang

akan dituju tanpa adanya pembandingan data dari daerah-daerah lain,

sehingga penentuan lokasi promosi menjadi kurang maksimal, misalnya

mengenai biaya promosi yang tidak sebanding dengan mahasiswa yang

masuk ke FTI. Sedangkan promosi itu sendiri merupakan hal yang penting

bagi keberlangsungan suatu organisasi.

Berdasarkan dari latar belakang yang ada maka dirumuskan masalah

bagaimana menentukan lokasi promosi terbaik. Sehingga analisis ini

bertujuan memberi pilihan lokasi promosi terbaik yang akan dilakukan

oleh biro promosi FTI UKSW.

2. Kajian Pustaka

Pada penelitian sebelumnya dengan judul "Pengaruh Sebaran Lokasi

Minimarket terhadap Jangkauan Pelayanan Pasar Tradisional di Kecamatan

Banyumanik", penelitian tersebut menggunakan analisis tetangga terdekat

sehingga dapat melihat pola persebaran antara minimarket dengan pasar

tradisional yang berdampak dengan ketertarikan konsumen dalam memilih

fasilitas. Dengan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa pola sebaran

minimarket bersifat mengelompok / cluster, sedangkan pola sebaran pasar

tradisional memiliki pola acak dengan kategori pola menyebar / dispered.

Karakteristik yang terdapat pada minimarket dan pasar tradisional adalah

berbeda yang dipengaruhi oleh keberadaan lokasi, sifat kedekatan antar lokasi,

jenis komoditi yang tersedia sehingga menjadi tarikan bagi konsumen serta

adanya perbedaam atas alasan konsumen didalam memilih suatu fasilitas [1].

Page 7: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

6

Pada penelitian yang lainnya dengan judul "Sistem Informasi Geografis

untuk Analisis Persebaran Pelayanan Kesehatan di Kota Bengkulu", penelitian

tersebut melihat persebaran pelayanan kesehatan dengan analisis tetangga

terdekat sehingga dapat diketahui tingkatan pelayanan kesehatannya sudah

tercukupi atau belum. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa pola

persebaran pelayanan kesehatan di Kota Bengkulu yaitu pola tersebar merata

(dispersed / pattern / uniform) dengan nilai indeks persebaran (T) adalah 1,74.

Berdasarkan hasil analisis kecukupan sarana pelayanan kesehatan dinyatakan

bahwa Kota Bengkulu hanya membutuhkan sekitar 15 saran pelayanan

kesehatan, sedangkan sarana pelayanan kesehatan yang dimiliki saat ini adalah

32 (sarana pelayanan kesehatan lebih dari cukup) [2].

Penelitian ini digunakan untuk melihat persebaran lokasi promosi yang

kemudian akan dijadikan sebagai alternatif lokasi untuk kegiatan promosi FTI

berikutnya. Dalam penelitian ini menggunakan metode nearest neighbor untuk

melihat pola persebaran lokasi. Pada penelitian ini, penentuan lokasi promosi

tidak hanya dilihat dari jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang, tetapi juga

melihat lokasi promosi sebelumnya, jadi pihak biro promosi dapat mengetahui

efektifitas promosi di suatu daerah yang dapat dijadikan pertimbangan untuk

kegiatan promosi berikutnya.

Analisis Overlay (Overlay Analysis). Analisis overlay adalah sekelompok

metodologi yang diterapkan pada pemilihan lokasi atau pemodelan kesesuaian

yang optimal. Ini adalah teknik untuk menerapkan skala nilai yang sama ke

input yang beragam dan berbeda untuk menciptakan analisis terpadu [3]. Pada

ilustrasi di bawah ini, jalan logging (garis) dan jenis vegetasi (poligon) dilapisi

untuk membuat kelas fitur baris baru. Garis telah terpecah di mana mereka

berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis telah diberi atribut dari

kedua lapisan asli. Garis diperlihatkan dilambangkan dengan tipe vegetasi

yang telah terkait dengannya. Anda dapat menggunakan analisis overlay untuk

menggabungkan karakteristik beberapa dataset menjadi satu. Kemudian dapat

menemukan lokasi atau area tertentu yang memiliki seperangkat nilai atribut

tertentu sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Pendekatan ini sering

digunakan untuk menemukan lokasi yang sesuai untuk pengunaan tertentu

atau rentan terhadap beberapa risiko [4].

Gambar 1. Overlay Analysis Summary [4].

Page 8: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

7

Analisis Statistik (Statistical Analysis). Analisis statistik dapat digunakan

untuk membuat peta yang dapat dianalisis secara visual. Analisis Statistik

membantu anda untuk mengolah informasi tambahan dari data GIS yang

mungkin tidak begitu jelas hanya dengan melihat peta - informasi seperti

bagaimana nilai atribut didistribusikan, kencenderungan spasial dalam data,

menganalisis apakah fitur berupa pola spasial. Analisis statistik sering

digunakan untuk mengeksplorasi data misalnya, untuk memeriksa distribusi

nilai untuk atribut tertentu atau melihat outlier (nilai ekstrim tinggi atau

rendah). Informasi ini berguna saat menentukan kelas dan rentang pada peta,

saat mengklasifikasi ulang data, atau saat mencari kesalahan data. Pada contoh

dibawah ini, statistik telah dihitung untuk pendistribusian lansia melalui

saluran sensus di wilayah ini (persentase usia 65 dan lebih pada setiap

saluran), termasuk mean dan standar deviasi, serta histogram yang

menunjukkan distribusi nilai. Sebagian besar traktat memiliki persentase yang

sangat tinggi [5].

Gambar 2. Statistical Analysis Summary [5].

Analisis Tetangga Terdekat (Nearest Neighbor Analysis). Analisis

tetangga terdekat merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk

menjelaskan tentang pola persebaran dari titik-titik lokasi dengan

menggunakan perhitungan yang mempertimpangkan jarak, jumlah titik lokasi

dan luas wilayah. Analisis tetangga terdekat menggembalikan 5 nilai, yaitu

jarak rata-rata yang diamati, jarak rata-rata yang diharapkan, indeks tetangga

terdekat, nilai Z dan nilai P. Analisis ini memliki hasil akhir berupa indeks

dengan hasil antara 0-2,15. Nilai 0 akan menunjukkan bahwa pola

kecenderungan yang dihasilkan memiliki tipe mengelompok (cluster). Nilai

2,15 akan menunjukkan bahwa pola kecenderungan yang dihasilkan memiliki

tipe menyebar (dispersed), sedangkan jika berada ditengah-tengah akan

menunjukkan pola yang memiliki tipe acak (random) [6].

Page 9: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

8

Gambar 3. Average Nearest Neighbor Analysis Summary [6].

Tool ini mengukur jarak antara masing-masing centroid fitur dan lokasi

centroid tetangganya yang terdekat. Itu semua jarak rata-rata tetangga

terdekat. Jika jarak rata-rata kurang dari rata-rata untuk distribusi acak

hipotesis, distribusi fitur yang dianalisis dianggap berkerumun. Jika jarak rata-

rata lebih besar daripada distribusi acak hipotesis, fitur dianggap tersebar.

Rata-rata rasio tetangga terdekat dihitung sebagai jarak rata-rata yang diamati

dibagi dengan jarak rata-rata yang diharapkan (dengan jarak rata-rata yang

diperkirakan berdasarkan distribusi acak hipotesis dengan jumlah fitur yang

sama yang mencakup area total yang sama) [6].

Page 10: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

9

Buffer Analysis. Analisis ini berfungsi untuk membuat poligon penyangga

disekitar fitur input ke jarak tertentu [7].

Gambar 4. Buffer Analysis Summary [7].

3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Biro Promosi FTI UKSW. Tahapan penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) identifikasi masalah, 2)

pengumpulan data melalui metode wawancara, 3) pengolahan data, 4) analisa

data, 5) hasil analisis.

Gambar 5. Tahapan Penelitian

Pada tahap pertama, identifikasi masalah diperoleh dari hasil wawancara

dengan kepala biro promosi FTI UKSW untuk mengetahui masalah yang ada,

selain itu melakukan wawancara dengan staf biro promosi UKSW.

Page 11: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

10

Pada tahap kedua, pengumpulan data juga didapatkan dari hasil wawancara.

Data yang diperoleh merupakan data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, yaitu mengenai

aspek-aspek pengambilan keputusan untuk lokasi promosi FTI UKSW yang

meliputi, 1) jumlah mahasiswa yang daftar ulang, 2) mengenai branding image

FTI, yaitu memperkenalkan FTI agar semakin dikenal di daerah-daerah, 3) lokasi

yang belum pernah dikunjungi atau perluasan wilayah promosi. Sedangkan data

sekunder adalah data yang diperoleh dari penulis yang sudah jadi dan biasanya

dalam bentuk buku, internet, jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu

data tentang mahasiswa yang meliputi, 1) asal daerah mahasiswa, 2) asal sekolah

mahasiswa, 3) program studi yang dipilih, 4) tahun admisi mahasiswa.

Pada tahap ketiga, melakukan pengolahan data menggunakan software

ArcGIS 10.3. Pengolahan data yang dilakukan berupa koreksi geometri untuk

menentukan sistem koordinat yang tepat. Sistem koordinat yang digunakan adalah

Indoensian_1974_UTM_Zone_54S. Kemudian melakukan digitasi untuk

memperoleh hasil data vektor berupa point lokasi asal daerah mahasiswa FTI yang

melakukan daftar ulang dengan format shapefile (.shp), melakukan digitasi untuk

memperoleh hasil data vektor berupa point untuk persebaran wilayah promosi

untuk tahun admisi 2013-2016 dengan format shapefile (.shp). Data .shp ini

adalah data yang akan digunakan untuk mengetahui pola persebaran promosi.

Pada tahap keempat, yaitu analisis data untuk menggambarkan persebaran

lokasi asal mahasiswa FTI yang melakukan daftar ulang dan analisis data untuk

persebaran lokasi promosi, menggunakan metode pendekatan kualitatif dan

kuantitatif. Analisis data yang dilakukan merupakan analisis spasial dengan

menggunakan software ArcGIS 10.3. Pengolahan peta dengan overlay untuk

menampilkan peta Indonesia beserta pola persebaran lokasi asal daerah

mahasiswa FTI yang melakukan daftar ulang dan lokasi promosi. Kemudian,

analisis statistik dilakukan untuk memberikan informasi tambahan yang mungkin

tidak dapat dilihat langsung melalui tampilan peta, yaitu mengenai jumlah dan

gender mahasiswa yang melakukan registrasi ulang. Pendekatan kuantitatif

dilakukan dengan menggunakan analisis tetangga terdekat (Average Nearest

Neighbor Analysis) untuk menentukan dan menggambarkan pola persebaran

lokasi asal mahasiswa yang melakukan registrasi ulang di FTI pada tahun

akademik 2013-2016. Analisis ini menjelaskan pola persebaran yang

memperhitungkan jumlah titik lokasi, jarak dan luas wilayah. Dari analisis ini

akan diperoleh hasil akhir berupa indeks yang akan menunjukkan pola persebaran

berupa tipe mengelompok, tipe seragam atau tipe acak. Kemudian menggunakan

multiple ring buffer analysis untuk menentukan jangkauan jarak titik lokasi

promosi dengan lokasi asal daerah mahasiswa yang melakukan registrasi ulang di

FTI.

Pada tahap kelima, diperoleh hasil dari analisis tetangga terdekat, yaitu pola

persebaran asal mahasiswa FTI yang melakukan registrasi ulang cenderung

mengelompok (clustered). Dari multiple ring buffer analysis didapatkan hasil

tentang jangkauan jarak mengenai daerah mahasiswa yang melakukan registrasi

ulang di FTI dengan tindakan promosi yang sudah dilakukan sehingga dapat

dijadikan alternatif pilihan untuk melakukan promosi FTI berikutnya.

Page 12: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

11

4. Hasil dan Pembahasan

Tabel 1 menjelaskan tentang hasil analisis pola spasial yang telah dilakukan

mendapatkan 2393 mahasiswa yang melakukan registrasi ulang di FTI yang asal

daerahnya tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2013-2016. Hasil analisis

tetangga terdekat untuk persebaran asal daerah mahasiswa tahun 2013-2016

termasuk pada tipe pola mengelompok (clustered). Dari hasil analisis statistik,

asal mahasiswa yang melakukan registrasi ulang tersebar di 213 kabupaten yang

ada di Indonesia. Mulai tahun 2013-2016, jumlah mahasiswa yang relatif banyak

yaitu dari daerah Semarang, Salatiga, Ambon, Boyolali, Jayapura, Bengkayang,

Surakarta, Tana Toraja dan Kudus.

Tabel 1 10 Kabupaten dengan Mahasiswa Registrasi Ulang FTI Terbanyak Tahun

2013-2016 di Indonesia [8]

Melalui pengolahan peta yang meliputi hasil overlay analysis dengan

proses menggabungkan peta, memodifikasi peta, digitasi point pada dataset

sehingga menghasilkan output yang baru untuk melihat persebaran lokasi asal

mahasiswa yang melakukan registrasi ulang pada tahun 2013-2016. Hasil overlay

analysis dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Hasil Overlay Persebaran Asal Mahasiswa FTI Tahun admisi 2013-

2016

Page 13: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

12

Tabel 2 Hasil Nearest Neighbor Analysis Tahun 2013

Tabel 2 menjelaskan tentang nearest neighbor analysis yang menerangkan

bahwa persebaran asal mahasiswa FTI pada tahun 2013 cenderung memiliki pola

mengelompok (clustered). Hasil dari nearest neighbor analysis menunjukkan nilai

z = -5.271728, nilai p = 0.00, nearest neighbor ratio = 0.718754, observed mean

distance = 104556.8651 meters, expected mean distance = 145469.6290 meters.

Tabel 3 Hasil Nearest Neighbor Analysis Tahun 2014

Tabel 3 menjelaskan tentang nearest neighbor analysis yang menerangkan

bahwaa persebaran asal mahasiswa FTI pada tahun 2014 juga cenderung memiliki

pola mengelompok (clustered). Hasil dari nearest neighbor analysis menunjukkan

nilai z = -6.01831, nilai p = 0.00, nearest neighbor ratio = 0.663144, observed

mean distance = 94890.2554 meters, expected mean distance = 143091.4338

meters.

Page 14: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

13

Tabel 4 Hasil Nearest Neighbor Analysis Tahun 2015

Tabel 4 menjelaskan tentang nearest neighbor analysis yang menerangkan

bahwa persebaran asal mahasiswa FTI pada tahun 2015 juga cenderung memiliki

pola mengelompok (clustered). Hasil dari nearest neighbor analysis menunjukkan

nilai z = -8.144242, nilai p = 0.00, nearest neighbor ratio = 0.572139, observed

mean distance = 82642.9071 meters, expected mean distance = 144445.3836

meters.

Tabel 5 Hasil Nearest Neighbor Analysis Tahun 2016

Tabel 5 menjelaskan tentang nearest neighbor analysis yang menerangkan

bahwa persebaran asal mahasiswa FTI pada tahun 2016 juga cenderung memiliki

pola mengelompok (clustered). Hasil dari nearest neighbor analysis menunjukkan

nilai z = -5.796767, nilai p = 0.00, nearest neighbor ratio = 0.713684, observed

mean distance = 100952.9509 meters, expected mean distance = 141452.9509

meters.

Page 15: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

14

A B

C D

Gambar 7. A. Hasil Nearest Neighbor Analysis Tahun 2013, B. Hasil Nearest

Neighbor Analysis Tahun 2014, C. Hasil Nearest Neighbor Analysis Tahun 2015,

D. Hasil Nearest Neighbor Analysis Tahun 2016

Gambar 7 menjelaskan bahwa hasil nearest neighbor analysis untuk

persebaran daerah asal mahasiswa yang melakukan registrasi ulang di FTI pada

tahun 2013-2016. Gambar 7 A menggambarkan pola persebaran asal mahasiswa

tahun admisi 2013 yang cenderung memiliki pola mengelompok (clustered).

Gambar 7 B menggambarkan pola persebaran asal mahasiswa tahun admisi 2014

yang cenderung memiliki pola mengelompok (clustered). Gambar 7 C

menggambarkan pola persebaran asal mahasiswa tahun admisi 2013 yang

cenderung memiliki pola mengelompok (clustered). Gambar 7 D menggambarkan

pola persebaran asal mahasiswa tahun admisi 2013 yang cenderung memiliki pola

mengelompok (clustered). Hal ini ditunjukkan dengan hasil nilai berupa index

masing-masing yang mendekati angka 0.

Buffer analysis pada lokasi promosi memungkinkan pihak biro promosi

untuk mengidentifikasi lokasi terbaik untuk melakukan promosi berikutnya

dengan melihat jangkauan jarak lokasi promosi dengan persebaran asal mahasiswa

yang melakukan registrasi ulang. Melalui buffer analysis dilakukan klasifikasi

dengan memberi jangkauan jarak promosi sejauh 150 kilometer. Visualisasi buffer

analysis dapat dilihat pada gambar 8.

Page 16: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

15

Gambar 8. Hasil Buffer Analysis Lokasi Promosi Tahun Admisi 2013-2016

Tabel 6 20 Tujuan Lokasi Promosi Menurut Jumlah Mahasiswa Registrasi Ulang

Terbanyak Tahun Admisi 2013-2016

Tabel 6 menjelaskan tentang 20 tujuan lokasi promosi terbaik yang

diurutkan berdasarkan jarak yang terjangkau oleh lokasi promosi sebelumnya

yaitu dalam range 150 km dan diurutkan menurut jumlah mahasiswa yang

melakukan registrasi ulang terbanyak tahun admisi 2013-2016. Dengan

menggunakan tools Select by Locations, dapat terseleksi point atau daerah mana

saja yang termasuk dalam poligon atau jangkauan buffer promosi. Terdapat 70

daerah yang terjangkau oleh jarak buffer promosi sejauh 150 kilometer, 70 daerah

ini dapat dijadikan sebagai tujuan lokasi promosi untuk tahun berikutnya.

Kemudian dengan melihat jumlah mahasiswa yang melakukan registrasi ulang

terbanyak, 20 lokasi promosi yang paling efektif mendapatkan jumlah mahasiswa

terbanyak yaitu daerah Semarang, Salatiga, Ambon, Surakarta, Temanggung,

Kupang, Bandar Lampung, Ketapang, Jepara, Sukoharjo, Maluku Tengah,

Pekalongan, Manado, Wonosobo, Cirebon, Bekasi, Makassar, Rembang,

Tomohon dan Pemalang.

Page 17: Analisis Pola Persebaran Promosi FTI UKSW untuk Menetukanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16400/2/T1_682013011_Full... · berpotongan dengan poligon dan setiap fitur garis

16

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa nearest neighbor

analysis dapat digunakan untuk menjelaskan pengelompokan dan pola persebaran,

sehingga didapatkan hasil berupa pola mengelompok (clustered) pada persebaran

lokasi daerah asal mahasiswa yang melakukan registrasi ulang di FTI pada tahun

2013-2016. Buffer analysis dapat digunakan untuk melihat daerah potensial

promosi dengan jangkauan jarak yang sudah ditentukan yaitu 150 kilometer.

Terdapat 70 lokasi daerah yang terjangkau oleh jarak buffer 150 kilometer dan

yang termasuk 20 tujuan lokasi promosi terbaik berada pada daerah Semarang,

Salatiga, Ambon, Surakarta, Temanggung, Kupang, Bandar Lampung, Ketapang,

Jepara, Sukoharjo, Maluku Tengah, Pekalongan, Manado, Wonosobo, Cirebon,

Bekasi, Makassar, Rembang, Tomohon dan Pemalang, yaitu dengan promosi yang

telah dilakukan sebelumnya dan melihat respon mahasiswa yang melakukan daftar

ulang di FTI jumlahnya tergolong relatif banyak.

Berdasarkan wawancara dari pihak biro promosi dan penelitian yang ini,

saran untuk penelitian kedepan yaitu, perlunya analisis untuk memprediksi jarak

kampus UKSW dengan lokasi promosi dan lokasi yang memiliki jumlah

mahasiswa terbanyak yang melakukan registrasi ulang di FTI UKSW sehingga

promosi yang dilakukan menjadi lebih efisien secara waktu dan biaya.

6. Daftar Pustaka

[1] Anggraini, Pratamaningtyas. 2013. Pengaruh Sebaran Lokasi

Minimarket terhadap Jangkauan Pelayanan Pasar Tradisional di

Kecamatan Banyumanik. Semarang : Biro Penerbit Planologi Undip,

Volume 9 (1):97-109 Maret 2013.

[2] Pujayanti Jane, Boko Susilo, Diyah Puspitaningrum. 2014. Sistem

Informasi Geografis Untuk Analisis Persebaran Pelayanan Kesehatan

di Kota Bengkulu. Bengkulu : Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2

November 2014, ISSN 2303-0755.

[3] http://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/tools/spatial-analyst-

toolbox/understanding-overlay-analysis.htm

[4] http://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/analyze/commonly-used-

tools/overlay-analysis.htm

[5] http://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/analyze/commonly-used-

tools/statistical-analysis.htm

[6] http://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/tools/spatial-statistics-

toolbox/average-nearest-neighbor.htm.

[7] http://pro.arcgis.com/en/pro-app/tool-reference/analysis/buffer.htm

[8] Biro promosi FTI UKSW


Top Related