ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN
PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA
(2000-2015)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonom dan Bisnis
Oleh
YULIANITA RATNA DWIHAPSARI
B300130019
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN
PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA
(2000-2015)
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
YULIANITA RATNA DWIHAPSARI
B300130019
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Pembimbing
Dr. Daryono Soebagyo. MEc
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN
PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA
(2000-2015)
oleh:
YULIANITA RATNA DWIHAPSARI
B300130019
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dr. Daryono Soebagyo. MEc ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr.Didit Purnomo, SE.,M.Si ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Muhammad Arief, SE. M Si ( )
(Anggota II Dewan Penguji
Dekan,
(Dr. Syamsudin, MM)
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara
tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
.
Surakarta,
Penulis
YULIANITA RATNA DWIHAPSARI
B300130019
1
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN
PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA
(2000-2015)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar
pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran terhadap Kemiskinan
di Indonesia 2000-2015. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data
time seriestahun 2000-2015. Data jumlah penduduk miskin sebagai indikator
kemiskinan, growth sebagai pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengngguran. Alat
analisis menggunakan regresi linear berganda atau Ordinary Least Square (OLS).
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak
berpengaruh terhadap kemiskinan. Demikian pula inflasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kemiskinan. Sedangkan pengangguran berpengaruh signifikan
terhadap kemiskinan. Untuk itu pemerintah hendaknya memperluas lapangan
pekerjaan dan kesempatan kerja sehingga mampu menggurangi angka
pengangguran di Indonesia.
Kata kunci: Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, dan
Pengangguran.
ABSTRACT
This study aims to analyze and know how much influence the economic
growth, inflation and unemployment to Poverty in Indonesia 2000-2015. This
research uses secondary data that is serial time data year 2000-2015. Data on the
number of poor as an indicator of poverty, growth as economic growth, inflation
and unemployment. Analyzer uses multiple linear regression or Ordinary Least
Square(OLS). Based on the analysis it is found that economic growth has no effect
on poverty. Similarly, inflation has no significant effect on poverty.
Unemployment has a significant effect on poverty. To that end, the government
should expand employment and employment opportunities so as to reduce
unemployment in Indonesia.
Keywords: Poverty, Economic Growth, Inflation, and Unemployment.
1. PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia menyadari bahwa pembangunan nasional adalah
salah satu upaya untuk mencapai tujuan masyarakat adil dan makmur. Sejalan
dengan tujuan tersebut, berbagai kegiatan pembangunan telah diarahkan kepada
pembangunan daerah khususnya daerah yang relatif tertinggal. Pembangunan
daerah dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sesuai prioritas dan
kebutuhan masing-masing daerah dengan akar dan sasaran pembangunan nasional
2
yang telah ditetapkan melalui pembangunan jangka panjang dan jangka pendek.
Efektivitas dalam menurunkan jumlah penduduk miskin merupakan pertumbuhan
utama dalam memilih strategi atau instrumen pembangunan. Hal ini berarti salah
satu kriteria utama pemilihan sektor titik berat atau sektor andalan pembangunan
nasional adalah efektivitas dalam penurunan jumlah penduduk miskin
(Simatupang dan Saktyanu, 2003).
Menurut Perpres Nomor 13 tahun 2009 tentang Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan, pemahaman mengenai “kemiskinan” mestilah
beranjak dari pendekatan berbasis hak (right based approach). Dalam
pemahaman harus diakui bahwa seluruh masyarakat, baik laki-laki maupun
perempuan mempunyai hak-hak yang sama. Oleh karena itu, apabila ada kondisi
seseorang atau sekelompok laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak
dasarnya untuk mempertahankan dan mengembankan kehidupan yang
bermartabat maka disebut dengan kemiskinan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan di
Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Data kemiskinan tahun 2000-
2015 sebagai berikut:
Tabel 1. Kemiskinan di Indonesia Tahun 2000 – 2015 (Juta Orang)
Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang)
2000 38.74
2001 37.87
2002 38.39
2003 37.34
2004 36.15
2005 35.10
2006 39.30
2007 37.17
2008 34.96
2009 32.53
2010 31.02
2011 29.89
2012 28.59
2013 28.55
2014 27.73
2015 28.59
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)
3
Grafik 1. Kemiskinan Indonesia Tahun 2010 - 2015
Sumber: Badan Pusat Statistik (Data diolah)
Dalam lima tahun terakhir, kemiskinan Indonesia cenderung mengalami
penurunan dan kenaikan. Di tahun 2011 kemiskinan sebesar 29.89 juta orang
sedangkan di tahun 2012 kemiskinan Indonesia turun menjadi 28.59 juta orang.
Di tahun 2013 kemiskinan Indonesia mengalami penurunan lagi pada angka 28.55
juta orang dan 27.73 juta orang pada tahun 2014. Dan di tahun 2015 kemiskinan
Indonesia mengalami kenaikan hingga berada pada angka 28.59 juta orang.
Tabel 2. Profil Kemiskinan di Indonesia Tahun 2000 – 2015 (persen)
Tahun Growth (%) Inflasi (%) Pengangguran
Terbuka (%)
2000 4.92 3.72 6.08
2001 3.64 11.50 8.10
2002 4.50 11.88 9.06
2003 4.78 6.59 9.67
2004 5.03 6.24 9.86
2005 5.69 10.45 11.24
2006 5.50 13.11 10.28
2007 6.35 6.41 9.11
2008 6.01 9.78 8.39
2009 4.63 4.81 7.87
2010 6.22 5.13 7.14
2011 6.17 5.36 7.48
2012 6.03 4.28 6.13
2013 5.56 6.41 6.17
2014 5.02 6.39 5.94
2015 4.79 6.36 6.18
Total 84.84 118.42 128.7
Rata-rata 5.3025 7.40125 8.04375
Sumber: Badan Pusat Statistik dan Word Bank
0 0 0 0 0
29.89 28.59 28.55 27.73 28.59
0
10
20
30
40
2011 2012 2013 2014 2015
Poverty
Poverty
4
Kemiskinan selama 15 tahun mengalami kenaikan dan penurunan growth
mencapai 84.84% dengan rata-rata 5.3025% per tahun, inflasi sebesar118.42%,
rata-rata 7.40125% per tahunnya, pengangguran terbuka sebesar128.7%, rata-rata
8.04375% per tahunnya.
Permasalahan kemiskinan harus selalu diupayakan solusi yan tepat karena
proses pembangunan perlu memerlukan pendapat nasional yang tinggi dan
pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pembangunan nasional dilaksanakan merata di
seluruh tanah air dan tidak untuk satu golongan atau sebagian masyarakat, tetapi
untuk seluruh masyarakat Indonesia, serta harus benar-benar dapat dirasakan
seluruh rakyat (Menurut Suparmoko: 2006).
Pertumbuhan ekonomi memang tidak cukup untuk mengentaskan
kemiskinan tetapi biasanya pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang
dibutuhkan, walaupun begitu pertumbuhan ekonomi yang bagus pun menjadi
tidakakan berarti bagi penurunan masyarakat miskin jika tidak diiringi dengan
pemerataan pendapatan (Menurut Wongdesmiwati: 2009).
Inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadinya kenaikan harga secara
signifikan dan terus menerus. Nilai inflasi yang tinggi dapat disebabkan karena
tingginya permintaan suatu barang. Sesuai dengan hukum permintaan, jika
permintaan naik maka harga akan ikut naik. Jika permintaan terhadap barang naik,
maka produsen akan berlomba-lomba untuk menaikkan jumlah produksinya
dengan jalan menambah jumlah tenaga kerja. Penambahan jumlah tenaga kerja ini
akan mengurangi tingkat pengangguran (Menurut Boediono: 1998).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pertumbuhan
ekonomi, inflasi, pengangguran terhadap kemiskinan di Indonesia (2000-2015).
Berdasarkan hal diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penenlitian dengan judul
“Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Pengangguran
Terhadap Kemiskinan di Indonesia (2000-20015)”. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode regresi Ordinary Least Square (OLS).
2. METODEPENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis data yang
digunakandalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh
5
dari Badan Pusat Statistik dan World Bank. Data yang digunakan meliputi data
kemiskinan Indonesia atau poperty, data pertumbuhan ekonomi dandata inflasi
Indonesia, serta data tingkat penggangguran terbuka di indonesia. Obyek
penelitian dalam penelitian in adalahkemiskinan dimana peneliti bermaksud
untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi inflasi dan pengangguran
di wilayah Indonesia tahun 2000-2015.metode analisa data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Uji Asumsi Klasik, Uji Kebaikan Model dan Uji
Validitas Pengaruh.
3. HASILDAN PEMBAHASAN
Tabel 3. Tabel Hasil Estimasi Model Ordinary Least Square (OLS)
POVt = 3.357085 – 0.047989 Growth t + 0.001482 INF t + 0.049906
UNEMPt + µt
(0.1854) (0.8971) (0.0202)**
R2= 0.561388 DW-Stat =0.885258 F-stat = 5.119674 sig F-stat = 0.016480
Uji Diagnosis
1. Multikolinieritas (VIF)
GROWTH = 1.13170 INF = 1.835665 UEMP = 1.699904
2. Autokorelasi
X2 (0.05; 14) Sig (X
2) = 0.4222
3. Spesifikasi Model (Ramsey Reset)
F (1;11) Sig (F) = 0.2961
4. Normalitas
JB = 4.393404 Sig.JB = 0.111169
5. Heteroskedasititas
X2
(0.05;14) Sig (X2) = 0.6200
Sumber : Hasil Olahan Data E-Views 7
Keterangan :
*Signifikan pada α = 0.01, ** Signifikan pada α = 0.05, *** Signifikan
pada α = 0.10. Angka dalam kurung adalah probabilitas nilai t-statistik.
3.1 Uji Asumsi Klasik
Tabel 4. Tabel Uji Variance Inflation Factors (VIF)
Variabel VIF Keterangan
GROWTH 1.136170 Tidak ditemui masalah multikolineritas
INF 1.835665 Tidak ditemui masalah multikolineritas
UEMP 1.699904 Tidak ditemui masalah multikolineritas
Sumber : Hasil olahan data E-Views 7
Berdasarkan hasil tabel 2 menunjukkan bahwa kolom Centered VIF
terlihat nilai VIF variabel GROWTH, INF dan UEMP masing-masing
6
sebesar 1,136170, 1835665 dn 1,699904. Nilai dari masing-masing
variabel lebih kecil dari 10, dengan demikian tidak ditemukan adanya
masalah multikolinearitas yang seris antar variabel independen dalam
model statistik terpilih.
Nilai probabilitas atau signifikasi F sebesar 0.2961 > 0.05, maka Ho
diterima. Kesimpulan: model yang dipakai linier.
3.2 Uji Kebaikan Model
Nilai probabilitas atau signifikansi F sebesar 0.016480 < 0.05, maka
Ho ditolak. Kesimpulan model yang di pakai eksis.
Koefisien determinasi disusun untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel independen dalam meneragkan secara keseluruhan
terhadap variabel dependen. Nilai R2 (R-square) sebesar 0.561388, artinya
0.561388 atau 56.13% variasi Jumlah Penduduk Miskin dijelaskan oleh
variabel Independen dalam model statistik, GROWTH, INF, dan UEMP. 1-
0.561388 atau 43.86% variabel Penduduk Miskin dijelaskan oleh faktor-faktor
lain yang tidak dimasukkan dalam model statistik.
3.3 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Tabel 5. Hasil Olah Data Uji t
Variabel Prob. T Keterangan
GROWTH 0.1854 > α GROWTH tidak memiliki
pengaruh signifikan
INF 0.8971 > α INF tidak memiliki
pengaruh signifikan
UEMP 0.0202 < α UEMP memiliki pengaruh
signifikan
Sumber: Olahan data dengan E-Views
3.3.1 Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di
Indonesia tahun 2000-2015
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh t-statistik
variabel GROWTH sebesar -1,404823 dengan probabilitas 0,1854.
Oleh karena itu dengan menganggap variabel independen lainnya
konstan, secara individual variabel GROWTH tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Jumlah Penduduk Miskin dengan derajat
signifikansi 5%.
7
3.3.2 Untuk menganalisis pengaruh inflasi terhadap tingkat kemiskinan
di Indonesia tahun 2000-2015
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh t-statistik
variabel INF sebesar 0,132035 dengan probabilitas 0,8971. Oleh
karena itu dengan menganggap variabel independen lainnya
konstan, secara individual variabel INF tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Jumlah Penduduk Miskin dengan derajat
signifikansi 5%.
3.3.3 Untuk menganalisis pengaruh pengangguran terhadap
tingkatkemiskinan di Indonesia tahun 2000-2015
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh t-statistik
variabel UEMP sebesar 2,676259 dengan probabilitas 0,0202. Oleh
karena itu dengan menganggap variabel independen lainnya
konstan, secara individual variabel UEMP berpengaruh secara
signifikan terhadap Jumlah Penduduk Miskin dengan derajat
signifikansi 5%. Apabila jumlah pengangguran naik sebesar 1%
maka Jumlah Penduduk Miskin akan mengalami kenaikan sebesar
2.676259 juta orang.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Variabel GROWTH sebesar -1,404823 dengan probabilitas 0,1854.
Oleh karena itu dengan menganggap variabel independen lainnya konstan,
secara individual variabel GROWTH tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Jumlah Penduduk Miskin dengan derajat signifikansi 5%.
Variabel INF sebesar 0,132035 dengan probabilitas 0,8971. Oleh
karena itu dengan menganggap variabel independen lainnya konstan, secara
individual variabel INF tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah
Penduduk Miskin dengan derajat signifikansi 5%.
Variabel UEMP sebesar 2,676259 dengan probabilitas 0,0202. Oleh
karena itu dengan menganggap variabel independen lainnya konstan, secara
8
individual variabel UEMP berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah
Penduduk Miskin dengan derajat signifikansi 5%.
Dari hasil kesimpulan, maka penelitimemberikan saran-saran
sebagaiberikut:
Bagi pemerintah pusat sebaiknya kebijakan yang dilakukan pemerintah
dalam meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi untuk pemerintah pusat
sebaiknnya memberikan reward untuk daerah yang mampu menaikkan
pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi dan menekan pengangguran,
sehingga masing-masing pemerintah daerah ingin berlomba-lomba untuk
mencapainya. Dan juga pemerintah sebaiknya menetapkan kembali tentang
kebijakan pajak karena dengan melihat lemahnya daya beli masyarakat dan
pajak yang tinggi maka semakin memperlemah kemampuan masyarakat untuk
belanja, serta pengusaha yang pendapatannya sedikit akibat rendahnya daya
beli masyarakat akan semakin terbebani dengan membayar pajak yang tinggi
pula. Sehingga dengan pajak yang sesuai maka diharapkan investor ingin
berinvestasi di Indonesia.
Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel yang diteliti
dalam mempengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia tidak hanya
pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran.
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. 2011. “Teori Pertumbuhan Ekonomi”. Yogyakarta: BPFE
Boediono. 1998. “Teori Pertumbuhan Ekonomi”. Yogyakarta: BPFE
Wongdeswati. “Pertumbuhan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan Di
Indonesia: Analisis Ekonometrika”. Diakses dari
http://wongdeswati.files.com/2009/10/ pertumbuhan ekonomi dan
pengentasan kemiskinan di Indonesia: Analisis Ekonometri pdf 2014.
Suparmoko, M. 1991. “Pengantar Ekonomika Makro”. Yogyakarta: BPFE.
Nunung Nurwati. 2008. “Kemiskinan : Model Pengukuran, Permasalahan dan
Alternatif Kebijakan”. Jurnal Kependudukan Padjadjaran, Vol. 10, No. 1,
Januari 2008 : 1 – 11.
9
Pantjar Simatupang dan Saktyanu K. Dermoredjo. 2003. “Produksi Domestik
Bruto, Harga, dan Kemiskinan”. Jakarta: Salemba Empat.
Badan Pusat Statistik : Indonesia dalam Angka. 2000. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2001. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2002. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2003. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2004. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2005. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2006. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2007. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2008. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2009. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2010. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Jakarta dalam Angka . 2010. Jakarta : Badan Pusat
Statistik Jakarta.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2011. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2012. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2012. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2013. Badan Pusat Statistik
Nasional.
10
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2014. Badan Pusat Statistik
Nasional.
---------------------------- : Indonesia dalam Angka. 2015. Badan Pusat Statistik
Nasional.
Utomo, Yuni Prihadi. “Eksploitasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS”.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Utomo, Yuni Prihadi. “Buku Praktek Komputer Statistik II”. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.