Transcript
Page 1: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

PERIODE 1991 – 2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

JINGGA INGGRIANI

B300140164

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

1

Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia Periode 1991-2016

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1991-2016”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengeluaran rutin pemerintah (RUTIN),

inflasi (INF), jumlah uang beredar (JUB), penanaman modal dalam negeri (PMDN)

dan BI Rate (BIR) terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Alat analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan model Partial

Adjusment Model (PAM). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, pengeluaran rutin pemerintah berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Jumlah uang beredar berpenagruh negatif signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penanaman modal dalam negeri berpengaruh positif signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang. BI Rate berpengaruh negatif signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Kata Kunci: PDB, Pengeluaran Rutin Pemerintah, Inflasi, JUB, PMDN, BI Rate,

model Partial Adjusment Model (PAM)

Abstract

This research entitled "Analysis of Monetary Policy Influence on Economic Growth

in Indonesia Period of 1991-2016". This study aims to determine whether there is

influence of government routine expenditure (ROUTIN), inflation (INF), money

supply (JUB), domestic investment (PMDN) and BI Rate (BIR) on economic growth

in Indonesia. The method of analysis using multiple regression analysis with Partial

Adjustment Model (PAM) model. The data used in this research is secondary data.

The results of this research show that routine government spending has a positive

and significant influence in the short term and in the long term, while the variable of

money supply has negative a dsignificant in both the short and long term. Domestic

investment has a significant positive effect in the short and long term. The variable of

BI Rate has a significant negative effect both in the short and long term on economic

growth in Indonesia.

Page 6: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

2

Keywords: GDP, Government Routine Spending, Inflation, JUB, PMDN, BI Rate,

Partial Adjustment Model (PAM) model

1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makroekonomi yang

menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara. Tak terkecuali bagi

negara yang masih berkembang seperti Indonesia, pertumbuhan ekonomi akan

selalu menjadi pusat perhatian untuk melihat tingkat perekonomian negara

tersebut. Untuk dapat mencapai tingkat perekonomian yang tinggi namun tetap

stabil tidaklah mudah, harus di ikuti oleh kemampuan variable makro ekonomi

dalam mengatasi setiap permasalahan (Seprillina, 2013).

Indonesia pernah mengalami krisis moneter pada tahun 1997 yang

berdampak buruk bagi negara dan rakyatnya. Goncangan ekonomi tersebut

mengakibatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis. Krisis

moneter yang berlangsung berubah menjadi krisis ekonomi, menyebabkan

lumpuhnya kegiatan ekonomi yang membuat banyak pekerja yang menganggur.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tidak sepenuhnya terjadi karena krisis

moneter saja, namun juga musibah lainnya yang muncul di tengah kesulitan

ekonomi di antaranya gagal panen padi selama 50 tahun terakhir. Krisis moneter

yang terjadi, meskipun fundamental ekonomi Indonesia di masa lalu di pandang

cukup kuat dan di sanjung oleh Bank Dunia (Tarmidi, 1998).

Bebagai langkah yang di tempuh berangsur-angsur dapat membuahkan

hasil, misalnya tercapainya kestabilan ekonomi makro yang mulai pulih seperti

tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah yang cenderung menguat dan

menunjukkan kestabilan dalam beberapa tahun belakangan ini. Beberapa

kemajuan tersebut tidak lepas dari adanya penerapan kebijakan moneter serta

didukung oleh adanya perbaikan-perbaikan di sisi mikro serta perbaikan bank

dalam penyaluran kreditnya ke sektor riil, walaupun pertumbuhannya belum

seperti yang di harapkan.

Page 7: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

3

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta proses yang berkelanjutan

merupakan suatu kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Hal ini

bisa di dapat melalui peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau Produk

Domestik Bruto (PDB) pada setiap tahunnya. Jadi dalam pengertian makro,

pertumbuhan ekonomi adalah penambahan PDB yang berati juga pendapatan

nasional (Tambunan, 2001).

Standar hidup suatu bangsa sangat ditentukan oleh kebijakan makro

ekonomi yang di jalankan oleh pemerintahnya. Pemerintah Indonesia memiliki

sejumlah instrument untuk mempengaruhi kebijakan makro ekonominya.

Instrumen kebijakan merupakan suatu variabel ekonomi yang berada dibawah

kontrol pemerintah yang dapat mempengaruhi satu atau lebih sasaran makro

ekonomi. Kebijakan makro ekonomi seperti dengan memberlakukan kebijakan

moneter dan kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengendalikan perekonomian

menuju suatu komposisi output, stabilitas harga serta perdagangan internasioal

yang lebih baik. Pemerintah juga melakukan banyak pengeluaran untuk

membiayai kegiatan perekonomian dalam arti pemerintah harus menggerakkan

dan merangsang kegiatan ekonomi secara umum (Rahayu, 2011).

kebijakan moneter yang pada dasarnya merupakan salah satu bagian

integral dari kebijakan ekonomi makro yang dapat ditempuh oleh otoritas moneter

dalam negeri guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Santos dan

Nurcahyaningtyas, 2016).

2. METODE

2.1 Jenis dan Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dimana

diwujudkan dalam bentuk angka dan analisis dengan metode statistik dan

ekonometrika. Data penelitian menggunakan data runtut waktu (time series)

dari tahun 1991-2016.

Page 8: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

4

Penelitian ini menggunakan data produk domestik bruto (PDB),

pengeluaran rutin pemerintah, inflasi, jumlah uang beredar, penanaman modal

dalam negeri dan BI Rate di Indonesia. Metode pengumpulan data diperoleh

dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Kementerian Perdagangan

Republik Indonesia, World Bank, data lain yang bersumber dari referensi

studi kepustakaan melalui jurnal dan bahan lainnya yang mendukung.

2.2 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul kemudian diolah dan

dianalisis dengan menggunakan teknik analisa statistik guna

mempermudah penarikan kesimpulan.Alat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan model Partial

Adjusment Model (PAM).

2.2.1 Model penyesuaian parsial memformulasikan fungsi jangka panjang

adalah :

di mana :

= Produk Domestik Bruto

= Pengeluaran Rutin Pemerintah

= Inflasi

= Jumlah Uang Beredar

= Penanaman Modal Dalam Negeri

= BI Rate

= konstanta

= koefisien regresi

= unsur kesalahan (error term)

Page 9: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

5

2.2.2 Parameterisasi model jangka pendek dalam penelitian ini sebagai

berikut :

Di mana:

0 < λ< 1

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil estimasi model ekonometrik di atas beserta uji pelengkapnya terangkum

dalam Tabel IV-1.

Tabel 1. Hasil Estimasi Model Ekonometri

(0,0033)* (0,5144)

(0,0027)* (0,0936)***

(0,0000)* (0,0000)*

Page 10: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

6

R2 = 0,9985 ; F-Stat = 2117,229 ; Durbin-Watson stat = 2,1640 ;

Prob (F-statistic) = 0,0000

Uji Diagnosis

(1) Multikolinieritas (uji VIF)

Log(RUTIN) = 16,1180; INF = 302,0804; log(JUB) =75,1790;

log(PMDN) = 2,4972; BIR = 4,5668

(2) Normalitas (uji Jarque Bera)

JB(2) = 2,1706; Prob. (JB) = 0,3377

(3) Heteroskedastisitas (uji White)

= 14,3664; Prob. =0,2134

(4) Otokorelasi (uji Breusch Godfrey)

= 5,5300; Prob. =0,1369

(5) Linieritas (uji Ramsey Reset)

F(2,16) = 0,0319; Prob. (F) = 0,9686

Sumber : BPS, Bank Indonesia, Kemendag, World Bank, diolah.

Keterangan*Signifikan pada α = 0,01 ; **Signifikan pada α = 0,05 ;

***Signifikan pada α = 0,10. Angka dalam kurung adalah probabilitas

empiric (p value) t-statistik

Dari Tabel IV-1 terlihat nilai koefisienregresilambda(λ) sebesar

0,9504 yang berarti koefisien adjustment δ-nya akan memenuhi syarat terletak

di antara 0-1. Nilai p atau probabilitas (signifikan) empirik statistik t koefisien

lambda terlihat sebesar 0,0000, yang berati koefisien lambda signifikan pada

α = 0,01. Kedua kondisi ini menunjukkan bahwa model terestimasi adalah

benar-benar merupakan model PAM, yang dapat mempresentasikan

keberadaan hubungan teoritik jangka panjang antara variabel dependen dan

variabel independen, yang dipilih untuk menyusun model ekonometrik dalam

penelitian ini.

Page 11: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

7

Penghitungan koefisien jangka panjang untuk seluruh variabel

independen adalah seperti berikut:

λ = 1 – δ

0,9504 = 1 – δ

δ = 1 - 0,9504

δ = 0,0496

α0 = δβ0

-2,9509 = 0,0496. β0

β0 = -2,9509/ 0,496

β0 = -59,4939

LOG(RUTIN)

α1 = δβ1

0,0263 = 0,0496.β1

β1 = 0,0263/0,0496

β1 = 0,5302

INF

α2 = δβ2

0,4494 = 0,4496. β2

β2 = 0,4494/0,0496

β2 = 9,0604

LOG(JUB)

α3 = δβ3

-0,0767 = 0,0496. β3

β3 = -0,0767/0,0496

β3 = -1,5463

LOG(PMDN)

α4 = δβ4

0,0120 = 0,0496.β4

Page 12: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

8

β4 = 0,0120/0,0496

β4 = 0,2419

BIR

α5 = δβ5

-0,0064 = 0,0496.β4

Β5 = -0,0064/0,0496

Β5 = -0,1290

Adapun hasil estimasi dalam jangka panjang sesuai dengan alat

analisis dalam penelitian ini adalah :

3.1 Uji Asumsi Klasik

3.1.1 Uji Multikolinieritas

Dari Tabel IV-2 terlihat nilai VIF untuk variabel log(PMDN) dan

BIR lebih kecil dari 10, sementara nilai VIF variabel log(RUTIN), INF,

log(JUB) dan log(PDB(-1)) lebih besar dari 10. Jadi terdapat

multikolinieritas pada variabel log(RUTIN), INF, log(JUB) dan

log(PDB(-1)).

3.1.2 Uji Normalitas

Dari Tabel IV-1, terlihat signifikansi χ2 uji Jarque Bera adala

hsebesar 0,3377 (> 0,10), maka H0 diterima kesimpulan distribusi ut

normal.

Page 13: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

9

3.1.3 Uji Heterokedastisitas

Dari Tabel IV-1,terlihat signifikansi statistik χ2uji White sebesar

0,2134 (> 0,10), maka H0 diterima kesimpulantidak terdapat masalah

heterokedastisitas dalam model.

3.1.4. Uji Otokorelasi

Dari Tabel IV-1, terlihat signifikansi χ2

uji Breusch Godfrey

sebesar 0,1369 (> 0,10), maka H0 diterima kesimpulam tidak terdapat

masalah otokorelasi dalam model.

3.1.5 Uji Spesifikasi Model

Dari Tabel IV-1, terlihat nilai signifikansi statistik F uji Ramsey

Reset adalah sebesar 0,9686 (> 0,10), maka H0 diterima kesimpulan

spesifikasi model linier (benar).

3.2 Uji Kebaikan Model

3.2.1 Uji Eksistensi Model (Uji F)

Dari Tabel IV-1 terlihat nilai probabilitas atau signifikansi F-

statistik pada model estimasi model memiliki nilai 0,0000< 0,01; jadi H0

ditolak, kesimpulan model yang dipakai dalam penelitian eksis.

3.2.2. Uji Koefisien Determinasi Majemuk (R2)

Koefisien determinasi R2

menunjukkan daya ramal dari model

terestimasi. Dari Tabel 1 terlihat R2

sebesar 0,9985 atau 99,85% variasi

variabel produk domestik bruto (PDB) dapat dijelaskan oleh variasi

variabel pengeluaran rutin pemerintah (RUTIN), inflasi (INF), jumlah

uang beredar (JUB), penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan BI

Rate (BIR). Sisanya 0,15 % dijelaskan oleh variasi variabel-variabel atau

faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.

Page 14: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

10

3.2.3. Uji Validitas Pengaruh (Uji t)

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen

Variabel sig. t kriteria Kesimpulan

Log(RUTIN) 0,0033 ≤ 0,01 Signifikan ada α = 0,01

INF 0,5144 ≥ 0,10 Tidak signifikan α ≥

0,10

Log(JUB) 0,0027 ≤ 0,01 Signifikan ada α = 0,01

Log(PMDN) 0,0936 ≤ 0,10 Signifikan ada α = 0,10

BIR 0,0000 ≤ 0,01 Signifikan ada α = 0,01

Sumber :data diolah oleh E-views

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengolahan data Partial Adjusment Model (PAM)

menunjukkan koefisien kelambanan (λ) variabel PDB terletak diantara

0 < λ < 1, yaitu sebesar 0 < 0,9504 < 1. Dari hasil tersebut telah

membuktikan bahwa secara signifikan statistik besar λ harus

signifikan dengan tanda koefisien adalah positif. Maka dapat

disimpulkan bahwa model tersebut benar-benar model penyesuaian

partial.

2. Berdasarkan uji asumsi klasik, penelitian ini dinyatakan lolos semua

uji kecuali uji multikolinieritas pada variabel pengeluaran rutin

pemerintah terdapat masalah multikolinieritas dimana nilai VIF

menunjukkan angka lebih dari 10 persen.

3. Berdasarkan uji kebaikan model yang dilakukan menunjukkan bahwa

model yang dipakai eksis. Artinya secara serempak variabel

Page 15: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

11

pengeluaran rutin pemerintah, inflasi, jumlah uang beredar,

penanaman modal dalam negeri dan BI Rate berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

4. Berdasarkan uji t yang dilakukan pada pertumbuhan ekonomi

disimpulkan variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia. Variabel pengeluaran rutin pemerintah

berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka pendek maupun

dalam jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Variabel jumlah uang beredar berpenagruh negatif signifikan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia. Variabel penanaman modal dalam negeri

berpengaruh positif signifikan dalam jangka pendek dan jangka

panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Variabel BI

Rate berpengaruh negatif signifikan dalam jangka pendek maupun

jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

4.2. Saran

1. Kepada otoritas moneter Indonesia, yaitu Bank Indonesia diharapkan

selalu menjaga efisiensi lembaga keuangan agar instrument kebijakan

moneter dapat optimal untuk mempengaruhi sektor perbankan

tersebut. Jika respon dari sektor perbankan dapat optimal, maka

pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat.

2. Dengan adanya pengeluaran rutin pemerintah dan penanaman modal

dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi maka perlu untuk

ditingkatkan. Mengingat faktor mengalami fluktuatif, pemerintah

diharapkan lebih memperhatikan pertumbuhan ekonomi, sehingga

tingkat pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan stabil.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan memperpanjang periode

penelitian dan dapat lebih menggunakan variabel makroekonomi yang

Page 16: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

12

lebih banyak agar dapat memperoleh hasil yang lebih mendekati

dengan kondisi yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Achsani, N. A. 2003. Toward East Asian Economic Integration – An

Application of Fuzzy Clustering. Lehrsthul fur Statistik und

Okonometrie Universitas Postdam. SS.

Anfofum, Alexander Abraham, dkk. 2014. Military Spending and External

Debt Burden in Nigeria. Vol. 2 No. 7 July 2014. Kaduna State

University, Nigeria.

Atmadja, Adwin Surya. 2000. Utang Luar Negeri Pemerintah Indonesia:

Perkembangan dan Dampaknya. Jakarta: UKP.

Ayunku, Peter Ego and Lydnon M. Etale. 2016. Econometric Analysis of

External Debt, Exchange Rate and Economic Growth in Nigeria. Vol.–

VII, Issue – 2, April 2016. Niger Delta University, Bayelsa State,

Nigeria.

Badan Pusat Statistik. 2016. Beberapa Edisi. Statistik Indonesia. Jakarta

Pusat.

Basri, Yuswar Zainul dan Mulyadi Subri. 2003. Keuangan Negara dan

Analisis Kebijakan Utang Luar Negeri. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

ÇELİK, Faik. 2015. Foreign Borrowing, Reasons and Results Turkey Sample.

Vol. 1, No. 1, January 2015. Kocaeli University, Ö.İsmet UZUNYOL

Vocational High School, Turkey.

Devi, Selvia Inca. 2017. Pengaruh PDB, Pengeluaran Pemerintah, dan Defisit

Anggaran Terhadap Utang Luar Negeri Indoesia. Universitas Negeri

Medan.

Dumairy. 1999. Perekonomian Indonesia. Jakarta, Erlangga.

Ghani dan Zhang. 1995. Is Ethopia’s Debt Sustainable?. Policy Research

Working Paper 1525.

Gujarati. 1995. Ekonometrika Dasar. Erlangga, Jakarta.

Page 17: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

13

Harjanto, Totok. 2015. Hutang Luar Negeri Indonesia antara Kebutuhan dan

Beban Rakyat. Vol. 4 No. 1 Januari-Juni 2015. STIE Indonesia Jakarta.

Jaya, Moh Damar. 2014. Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman

Modal Asing (PMA), Dan Ekspor Terhadap Produk Domestik Bruto

Indonesia Tahun 1998-2012. E-Jurnal Ilmu Ekonomi Universitas

Brawijaya, Vol 2, No 2.

Jilenga, Moga Tano, dkk. 2016. The Impact of External Debt and Foreign

Direct Investment on Economic Growth: Empirical Evidence from

Tanzania. Vol. 7, No. 2; 2016. Hunan University, Changsha, China.

Kida, Nakije Miftar. 2017. External Debt and FDI in Kosovo, Stimulating

Growth. Vol. 8 Nr. 1, 2017. College AAB, Pristina, Albania.

Kementerian Keuangan. 2016. Beberapa Edisi. Data Pembiayaan APBN.

Jakarta: Kementerian Keuangan.

Malik, Abdul dan Denny Kurnia. 2017. Pengaruh Utang Luar Negeri dan

Penanaman Modal Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal

Akuntansi. Vol. 3 No. 2. Januari 2017.

Mankiw, Gregory. ed keenam. 2006. Makroekonomi. Erlangga: Jakarta

Manzocchi, Stefano. 2001. External Finance and Foreign Debt in Central and

Eastern European Countries. IMF Working Paper No. 97/134.

Putra, Ida Bagus Putu Purnama dan I G. B. Indrajaya. 2013. Pengaruh

Tingkat Inflasi, Utang Luar Negeri dan Suku Bunga Kredit terhadap

Cadangan Devisa Indonesia Tahun 1996-2011. Vol. 2, No. 11.

Universitas Udayana.

Ramadhani, Muhammad Adib. 2014. Pengaruh Defisit Anggaran,

Pengeluaran Pemerintah dan Hutang Luar Negeri Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus 6 Negara ASEAN Tahun 2003-

2012). E-Jurnal Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya, Vol 2, No 1.

Rahardja. 2001. Utang dan Perekonomian. Jakarta, Wahana.

Saheed, Zakaree S, dkk. 2015. Impact of Public External Debt on Exchange

Rate in Nigeria. Vol. 2, No. 1, 2015. Kaduna, Kaduna State, Nigeria.

Page 18: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP … · ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER . TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA . PERIODE 1991 – 2016. Disusun sebagai salah

14

Samuelson dan Nordhaus. 2001. Ilmu Makro Ekonomi. New York: McGraw-

Hill.

Shahzad, Farrukh, dkk. 2014. Impact of External Debt on Economic Growth:

a Case Study of Pakistan. Vol.(89), № 12-2, 2014. Jinnah College of

Commerce and Science, Pakistan.

Saputro, Yogie Dahlly dan Aris Soelistyo. 2017. Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Utang Luar Negeri di Indonesia. Vol X Jilid X/2017

Hal. 45 – 59. Jurnal Ilmu Ekonomi.

Tambunan, Tulus. 2008. Pembangunan Ekonomi dan Utang Luar Negeri.

Rajawali Pers, Jakarta.

Togatorop, Sahat. M dan Nyoman Djinar. S. 2017. Pengaruh Utang Luar

Negeri, Net Ekspor, dan Belanja Wisatawan Mancanegera terhadap

Cadangan Devisa di Negara Indonesia Tahun 1994-2013. Vol. 6, No. 6

Juni 2017. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Ulfa, Salawati dan T. Zulham. 2017. Analisis Utang Luar Negeri dan

Pertumbuhan Ekonomi: Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.

Vol.2 No.1 Februari 2017: 144- 152. Universitas Syiah Kuala Banda

Aceh.

Utomo, Yuni Prihadi. 2014. Buku Praktek Komputer Statistik II. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Wahyuni, I Gusti Ayu Putri, dkk. 2014. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah

dan Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan

Pendapatan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana 3.8 (2014) :458-477.

World Bank. 2016. Beberapa Edisi. External Debt. Indonesia.

Zaman, Rashid. 2014. “The Role of External Debt on Economic Growth:

Evidence from Pakistan Economy”. Vol.5, No.24, 2014. Bahria

University Islamabad, Pakistan.


Top Related