Transcript
Page 1: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA

INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG

KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

EVI YULIANTI

105401104816

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ii

Page 3: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

iii

Page 4: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : EVI YULIANTI

NIM : 10540 11048 16

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Analisis Nilaia Karakter Dongeng dalam Buku Bahasa

Indonesia Kelas III SD Inpres Gontang Kota Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan Tim

Penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun .

Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Oktober 2020

Yang Membuat Pernyataan

EVI YULIANTI

Page 5: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132

v

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : EVI YULIANTI

NIM : 10540 11048 16

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakkan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Oktober 2020

Yang Membuat Perjanjian

EVI YULIANTI

Page 6: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang

lain), dan hanya kepada Tuhan-mulah kamu berharap”

(QS. Al-Insyiroh: 6-8)

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang serta

salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Saya dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan baik. Dengan segala ketulusan dan keikhlasan karya sederhana

ini ku persembahkan untuk :

Orang tuaku tercinta. Terima kasih atas doa, dukungan. kesabaran dan

pengorbanan yang selalu mengiringi langkahku selama menuntut ilmu.

Teman-teman PGSD 2016 B, yang telah menemani perjalanan saya selama

perkuliahan.

Serta keluarga dan teman-temanku, yang senantiasa memberikan motivasi dan doa

dalam mencapai keberhasilanku.

Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semuanya.

Page 7: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

vii

ABSTRAK

Evi Yulianti, 2020. Analisis Nilai Karakter Dongeng dalam Buku Bahasa

Indonesia Kelas III SD Inpres Gontang Kota Makassar. Skripsi Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar, dibimbing oleh Sulfasyah, dan M. Agus.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai karakter dongeng

pada buku “Bahasa Indonesia Kelas III” SD Inpres Gontang Kota Makassar. Jenis

penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain studi

kasus. Prosedur penelitian ini dalam skripsi ini meliputi tahap persiapan, tahap

pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Sumber data penelitian berupa buku

“Bahasa Indonesia untuk SD dan MI Kelas III” serta hasil kegiatan wawancara

yang dilakukan peneliti dengan wali kelas III. Teknik pengumpulan data yang

dilaksanakan terdiri atas observasi, wawancara, dan dokumen.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dalam dongeng yang

terdapat dalam buku “Bahasa Indonesia Kelas III SD” mengandung 5,56% nilai

karakter jujur, 5,56% nilai karakter disiplin, 16,67% nilai karakter kerja keras,

5,56% nilai karakter demokratis, 22,22% nilai karakter rasa ingin tahu, 16,67%

nilai karakter komunikatif, 16,67% nilai karakter cinta damai, 16,67% nilai

karakter peduli lingkungan, 33,33% nilai karakter peduli sosial, dan 16,67% nilai

karakter tanggung jawab. Simpulan penelitian ini adalah nilai karakter yang

ditemukan sebanyak 28 nilai karakter. Dongeng yang paling banyak mengandung

nilai karakter adalah “Bunga Melati yang Baik Hati” yaitu sebanyak enam nilai

karakter. Nilai karakter yang muncul dalam dongeng adalah jujur, disiplin, kerja

keras, demokratis, rasa ingin tahu, komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan,

peduli sosial, dan tanggung jawab. Saran yang diberikan adalah 1) bagi guru atau

orang tua dapat menjadikan dongeng sebagai alternatif pilihan dalam dalam

mendidik anak tentang nilai-nilai karakter, 2) bagi siswa hendaknya dapat

memilih karakter yang baik sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari, 3) bagi penulis buku hendaknya leebih banyak meenyisipkan nilai-nilai

karakter dalam dongeng terutama nilai karakter yang belum muncul.

Kata kunci : buku teks, dongeng, nilai karakter.

Page 8: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

viii

KATA PENGANTAR

“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu

Wata’ala yang maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat,

taufiq, dan karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Analisis Nilai Karakter Dongeng dalam Buku Bahasa

Indonesia Kelas III SD Inpres Gontang Kota Makassar.” dirampung dalam

rangka memenuhi salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi

ini karena adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk

itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Amir dan Ibunda Catira yang senantiasa

memberikan semangat motivasi dan selalu mendoakan. Hj.Sulfasyah, M.A.,Ph.D

pembimbing I dan Dr.M. Agus, M.Pd pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya disela kesibukan beliau untuk mengarahkan dan membimbing penulis

dalam penyusunan skripsi ini sampai tahap penyelesaian.

Demikian pula penulis sampaikan terima kasih tiidak terhingga kepada

Prof. Dr. H. Ambo Asse.,M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Page 9: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

ix

Universitas Muhammadiyah Makassar. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. Ketua Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar. Semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

Wassalamu Alaikum Wr.Wb.

Makassar, Oktober 2020

Penulis

Page 10: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 7

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ........................ 9

A. Kajian Pustaka ............................................................................. 9

Page 11: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xi

B. Kerangka Pikir ............................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 29

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 29

B. Definisi Istilah ............................................................................. 30

C. Prosedur Penelitian ...................................................................... 32

D. Data dan Sumber Penelitian ......................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 34

F. Instrumen Penelitian .................................................................... 37

G. Pengecekan Keabsahan Data ......................................................... 47

H. Analisis Data ................................................................................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 52

A. Deskripsi Data .............................................................................. 52

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 52

C. Pembahasan .................................................................................. 103

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 105

A. Simpulan....................................................................................... 105

B. Saran............................................................................................. 106

DAFTA R PUSTAKA ................................................................................ 107

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ........................................................... 28

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian ..................................................... 32

Page 13: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiii

DAFTAR TABEL

Gambar 3.2 Tabel indikator nilai karakter pada buku teks pelajaran .... ........ 38

Gambar 4.1 Tabel Nilai Karakter dalam Dongeng ............................................ 96

Page 14: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xiv

DAFTAR DIAGRAM

Gambar 4.2 Diagram Nilai Karakter dalam Dongeng .............................. 102

Page 15: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrumen Wawancara untuk Guru

2. Hasil Wawancara terhadap Guru

3. Dongeng “Pohon Apel yang Tulus”

4. Dongeng “Pengembara dan Sebuah Pohon”

5. Dongeng “Asal Mula Buah Kelapa”

6. Dongeng “Bunga Melati yang Baik Hati”

7. Dongeng “Petani yang Baik Hati”

8. Dongeng “Ayam Jago Baru”

9. Dongeng “Kisah Semut dan Merpati”

10. Dongeng “Kisah Petani dan Anak Harimau”

11. Dongeng “Anak Gembala dan Serigala”

12. Dongeng “Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban”

13. Lampiran Foto Wawancara dengan Guru Kelas III

Page 16: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, karena

pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Sesuai Undang-Undang

tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 dan Pasal

2 menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasanan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadia, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan megara.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-

nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggapan terhadap tuntutan

perubahan zaman (Depdiknas, 2003).

Adanya Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional yang merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan

nasional turut membuktikan bahwa pendidikan harus dibarengi dengan

penanaman nilai-nilai karekter. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan

rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh

setiap satuan pendidikan (Depdiknas, 2003).

Page 17: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

2

Pendidikan erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan

pendidikan mendapatkan tempat layaknya kebutuhan pokok, yaitu sandang,

pangan, papan. Pendidikan lebih luas daripada sekedar kegiatan menyekolahkan

anak. Oleh karena itu, proses pendidikan dapat berlangsung dalam keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Pendidikan sebagai sarana menstrasfer berbagai ilmu

dan pengetahuan juga idealnya harus dapat menanamkan nilai, etika, moral, dan

segala aturan dari leluhur kita (Wibowo dan Gunawan 2015).

Pendidikan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan

kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya

nilai-nilai Pancasila; keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam

mewujudkan nilai-nilai Pancasila, bergesernya nilai etika dalam berkehidupan

berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya

bangsa; ancaman disentegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa

(Puskurbuk 2011).

Era globalisasi melalui teknologi digital tidak ada kejadian di bumi ini

yang hanya diketahui secara lokal. Manusia yang dibutuhkan di era globalisasi

adalah manusia yang handal, cerdas, berwatak dan kompetitif yang dipengaruhi

oleh tiga faktor yaitu bawaan, lingkungan dan latihan. Faktor lingkungan dan

latihan merupakan sumbangsih dari kegiatan di sekolah. Karakter bukan hanya

suatu sifat bawaan namun dapat diusahakan melalui latihan secra berulang dan

rutin.

Page 18: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

3

Beberapa tahun terakhir media massa memberitakan adanya konflik fisik

natar masyarakat, agama, pelajar, remaja, gank, dan desa yang dipicu masalah

kecil dan salah paham. Penyalahgunaan narkoba dan minuman keras juga melanda

remaja, merokok dikalangan pelajar juga sudah menjadi hal yang wajar. Dengan

penyalahgunaan narkoba dan minuman keras dibarengi dengan permasalahan-

permasalahan baru seperti menurunnya semangat bekerja (malas), seks bebas,

menurunnya kepekaan sosial yang dibarengi dengan kurang memperdulikan kata

hati (nurani), menurunnya sikap hormat kepada orang tua dan guru, merasa berani

dan kuat (bertindak, nekat).

Bahasa sebagai alat komunikasi, baik secra lisan maupun tertulis, ini

adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai nilai-

nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya

selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Tujuan utama

pengajaran dan pendidikan bahasa Indonesia sebagai bekal menghadapi

kehidupan masa kini dan mendatang, dalam mencapai tujuan pendidikan bahasa

Indonesia, kurikulum bahasa, buku pelajaran bahasa, metode belajar mengajar

bahasa, guru lingkungan keluarga serta masyarakat dan perpustakaan sekolah

memengang peran penting (Faisal 2009: 12).

Meningkatkan mutu pendidikan diperlukan perubahan pola pikir yang

digunakan sebagai landasan pelaksanaan kurikulum. Untuk mewujudkan proses

dan produk tersebut, kemampuan mendayagunakan metode atau cara mengajar

sangat diperlukan untuk menjamin swadaya dan swakarsa siswa yang sesuai

dengan perkembangan pendidikan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, juga

Page 19: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

4

diperlukan penenaman pendidikan karakter pada diri siswa Mulyasa (2011: 1)

mengemukakan “pendidikan karekter merupakan upanya untuk membantu

perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratnya

menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik”. Jadi, pendidikan

karakter itu merupakan pendidikan yang berkaitan dengan masalah penenaman

kebiasaan baik yang harus dilakukan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Bila berbicara tentang pendidikan yang langsung terikat adalah sekolah,

sebagai lembaga yang memusatkan kegiatannya pada pendidikan. Pendidikan

formal di sekolah seluruh kegiatan dilakukan secara sadar dan sistematis, tujuan

pendidikan telah dirumuskan secra jelas dan bahan ajarnya telah digariskan secara

rinci, cara dan juga metodenya juga telah dirumuskan secara jelas, dan ini semua

telah di sahkan dalam sistem atuaran yang pasti.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Soetantyo pada tahun 2013

dengan judul ”Peranan Dongeng dalam Pembetukan Karakter Siswa Sekolah

Dasar,” bahwa pentingnya pendidikan karakter memang sudah lama ditengarai

untuk menyaring banjir informasi di internet yang berkembang dengan sangat

cepat di abad 21 ini. Namun pemerintah Indonesia belum secara sungguh-sungguh

menerapkannya. Akibatnya kemerosotan moral pun banyak terjadi. Untuk

mengantisipasi hal ini pendidikan karakter yang terintegrasi dengan setiap mata

pelajaran sangat baik untuk dilakukan. Strategi penerapan karakter tersebut dapat

dilakukan dalam empat tahap, yaitu sosialisasi, internalisasi, pembiasaan, dan

pembudayaan. Dongeng adalah bagian dari budaya rakyat Indonesia. Pengaruh

dongeng yang besar pun terhadap moralitas dan karakter anak-anak sangat

Page 20: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

5

mendukung dijadikannya dongeng sebagai cerita pendukung karakter. Dongeng

dapat diberikan sebagai langkah untuk mensosialisasikan karakter yang baik yang

akan diajarkan di sekolah.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dewi, dkk. Pada tahun 2014

dengan judul “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Novel Sepatu Dahlan

Karya Khrisna Pabichara dan Relevasinya terhadap Pengajaran Pendidikan

Karakter di Indonesia”, bahwa Nilai-Nilai Pendidikan Karakter yang terdapat

dalam novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara berjumlah 14. Nilai-nilai

karakter tersebut terdiri atas, nilai karakter religius, toleransi, disiplin, kerja keras,

kreatif, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, gemar membaca, peduli

lingkungan, peduli sosial, jujur, mandiri, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab.

Hasil kajian terhadap novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara ysng jika

dikaitkan terhadap pengajaran pendidikan karakter di sekolah sangat relevan.

Relevansi novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara terlihat dari nilai-nilai

karakter dalam novel tersebut, sangat baik digunakan sebagai pengejaran untuk

membentuk karakter seseorang. Misalnya, nilai karekter religius yang terkait

dengan ketuhanan secara tidak langsung dapat diterapkan melalui kegitan

persembahyangan di sekolah. Begitu juga nilai-nilai karakter yang lain sangat bisa

dikaitkan dengan pengajaran pendidikan karakter di sekolah.

Penelitian yang dilakukan di SD Inpres Gontang membuktikan bahwa

sebagian besar siswa kelas III sudah pandai untuk mengakses informasi secara

instan dengan memenfaatkan perangkat teknologi canggih seperti internet. Selain

itu siswa kelas III sudah paham dengan adanya game yang sangat mudah diunduh

Page 21: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

6

melalui ponsel. Siswa sudah mengenal berbagai produk teknologi informasi dan

hal ini merupakan menu sehari-hari. Melalui media teknologi, anak-anak dengan

mudah dapat mengikuti kejadian-kejadian di bagian manapun dari planet bumi ini

secara cepat. Bukan lagi dalam hitungan detik, tapi dalam saat bersamaan.

Informasi apapun dapat dengan mudah diakses melalui berbagai produk teknologi

informasi seperti internet, telepon genggam, TV, dan alat-alat canggih lainnya.

Seorang anak dengan mudah mendapatkan informasi yang dia kehendaki dengan

hanya mengetik kata kunci di mesin pencarian google. Ia juga dapat menonton

program-program kartun lewat youtube atau mendapatkan teman diseluruh dunia

melalui facebook atau twitter. Siswa juga cenderung menjadi pribadi yang manja

dengan adanya kemajuan teknologi, akibat dari teknologi yang diketahui siswa

menyebabkan menurunnya semangat belajar. Adanya kemudahan yang diberikan

oleh teknologi internet menyebabkan siswa malas membaca dan lebih memilih

untuk mengakses melalui mesin pencarian. Kepedulian siswa dengan lingkungan

juga masih kurang, hal ini dibuktikan dengan sikap siswa yang acuh terhadap

sampah plastik yang berada di dekat siswa. Selain itu dampak negatif yang

ditumbulkan adalah menurunnya rasa kejujuran siswa. Menurunnya kedisiplinan

siswa merupakan dampak dari kemajuan teknologi.

Hal tersebut harus diperhatikan dengan serius mengingat bahwa siswa SD

merupakan generasi penerus bangsa. Usaha yang bisa dilakukan salah satunya

adalah memperbaiki perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang

dimaksud adalah buku teks pengangan siswa yaitu buku “Bahasa Indonesia untuk

SD dan MI kelas III”. Keberadaan buku teks pengangan siswa mempermudah

Page 22: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

7

guru dalam menyampaikan materi. Isi dari buku “Bahasa Indonesia untuk SD dan

MI kelas III” salah satunya adalah dongeng. Dongeng adalah karya sastra yang

trategis dalam penenaman nilai karakter.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan

judul “Analisis Nilai Karakter Dongeng dalam Buku “Bahasa Indonesia Untuk

SD dan MI Kelas III” SD Inpres Gontang Kota Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, maka terdapat

rumusan masalah yang akan dibahas yaitu: “Nilai karakter apa sajakah yang

terdapat dalam dongeng pada buku Bahasa Indonesia Kelas III SD Inpres Gontang

Kec. Tamalate Kota Makassar?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka, tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan nilai karakter yang terdapat dalam dongeng pada buku Bahasa

Indonesia kelas III SD Inpres Gontang Kec. Tamalate Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai bahan referensi atau pendukung penelitian selanjutnya.

b. Menambah kajian tentang teori nilai karakter.

c. Menambah informasi kepada pembaca tentang nilai karakter dongeng pada

buku “Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III” Sekolah Dasar.

Page 23: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Menambah pengetahuan tentang nilai karekter dongeng pada buku “Bahasa

Indonesia untuk SD dan MI kelas III” dan sebagai bahan penenaman nilai

karakter dalam pembelajaran kepada siswa.

b. Bagi Siswa

Menumbuhkan minat baca siswa terhadap cerita dongeng sebagai sarana

pembentukan karakter positif agar menjadi pribadi yang santun dan cerdas.

c. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan sebagai landasan untuk menulis penelitian selanjutanya.

Page 24: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Penelitan yang Relevan

Kusuma (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Nilai

Karakter pada Siswa Kelas IV dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia

Materi Membaca Intensif SD Tlogosari Kulon 06 Semarang” penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui analisis karakter pada siswa. Penelitian dari Putri

Apreliana Ajeng Kusuma releven dengan penelitian ini karena dalam penilitian ini

ditemukan upanya analisis karakter pada siswa dalam proses pembelajaran Bahasa

Indonesia.

Selanjutnya dalam penelitian Rizki Kurniawati dan Irsyadillah yang

berjudul “Analisis Nilai Karakter dalam Teks Cerita Buku Pelajaran Siswa

Sekolah Dasar” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis nilai karakter

dalam teks cerita. Penelitian dari Rizki Kurniawati dan Irsyadillah relevan

dilakukan oleh peneliti karena dalam penelitian tersebut dikatakan menegenai

nilai karakter. Penelitian Rizki Kurniawati dan Irsyadillah relevan dengan peneliti

karena dalam penelitian tersebut diteliti nilai karakter terhadap siswa sekolah

dasar.

2. Pengertian Nilai

Tidak mudah untuk menjelaskan atau mengartikan nilai karena adalah

sesuatu yang abstrak. Manusia sebagai insan individu dan makhluk sosial baik

Page 25: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

10

secara sadar atau pun secara tidak sadar melakukan penilaian dalam

kehidupannya. Nilai merupakan terjemahan kata value yang berasal dari bahasa

Latin valere atau bahasa Prancis kuno valoir yang dapat dimaknai sebagai harga.

Nilai erat kaitannya dengan kepercayaan, sikap, atau perasaan yang dibanggakan

oleh individu. Nilai kita rasakan dalam diri kita masing-masing sebagai daya

pendorong atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup. Fitri (2012:

91) menjelaskan bahwa nilai adalah hakikat sesuatu yang baik dan pantas

dilakukan oleh manusia menyangkut keyakinan, kepercayaan, norma, dan

perilaku. Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan suatu hal disukai,

diinginkan, dikejar, dihargai, berguna, dan dapat membuat orang yang

menghayatinya menjadi bermartabat (Adisusilo, 2012: 56). Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa nilai adalah sesuatu yang menyempurnakan

manusia dari kakikatnya. Dari pengertian tersebut tampak bahwa nilai

mengandung aspek praktis dan teoritis. Secara praktis, nilai berkaitan dengan

pemaknaan terhadap sesuatu secara hakiki.

Penanaman nilai terjadi lewat sekolah, asrama, dan masyarakat baik

disadari ataupun tidak. Nilai memberi arti atau tujuan dan arah hidup. Nilai

menyediakan motivasi-motivasi. Nilai tersembunyi dari pengetahuan yang benar

sehingga dapat terlaksana dalam kehidupan. Tanpa pengetahuan yang benar

tentang nilai, tidak mungkin seseorang bertindak yang bermoral. Max Scheler

dalam Sudirman (2008: 59), memiliki hirarki yang dapat dikelompokkan ke dalam

empat tingkatan, yaitu:

Page 26: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

11

a. Nilai kenikmatan. Pada tingkatan ini terdapat serangkaian nilai yang

menyenangkan atau sebaliknya yang kemudian orang merasakan bahagia atau

menderita.

b. Nilai kehidupan. Pada tingkatan ini terdapat nilai kewajiaan yang sama sekali

tidak tergantung pada keadaan jasmani atau lingkungan. Misalnya kehidupan,

kesehatan, kesegaran badan, kesejahteraan umum, dan seterusnya.

c. Nilai kejiwaan. Pada tingkatan ini terdapat nilai kejiwaan yang sama sekali

tidak tergantung pada keadaan jasmani atau lingkungan. Misalnya keindahan,

kebenaran, pengetahuan murni yang dicapai melalui filsafat.

d. Nilai kerohanian. Pada tingkatan ini terdapat nilai yang suci maupun tidak suci.

Nilai-nilai ini terlahir dari nilai ketahuan sebagai nilai tertinggi.

Dalam buku yang lain Max Scheller menyebutkan hirearki nilai menjadi

tiga yaitu nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian.

Max Scheller dalam Suyahmo (2008: 165) mejelaskan adanya hirarki nilai

sebagai berikut, 1) nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi

bagi kehidupan manusia, 2) nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna

bagi manusia untuk dapat mengadakan aktivitas kehidupan, 3) nilai

kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

3. Penanaman Nilai

Nilai kebijakan menjadi dasar pengembangan kehidupan manusia dalam

berperilaku sebagai insan individu dari sebagai makhluk sosial yang berinteraksi

dengan masyarakat. Pendidikan nilai sebagai keseluruhan aspek pengajar atau

bimbingan kepada peserta didik agar menyadari nilai kebenaran, kebaikan, dan

keindahan melalui proses pertimbangan nilai yang tepat dan pembiasaan bertindak

yang konsisten.

Page 27: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

12

Dilihat dari segi kognitif atau pengetahuan moral siswa dibantu untuk

mengerti apa isi nilai yang digeluti dan mengapa nilai itu harus dilakukan dalam

hidup mereka, dengan demikian siswa sungguh mengerti apa yang dilakukan dan

sadar apa yang dilakukan. Perasaan moral membantu siswa merasakan bahwa

nilai itu sungguh baik dan perlu dilakukan atau diterapkan. Tindakan moral

membantu siswa untuk mewujudkan nilai itu dalam tindakan sehari- hari.

Sjarkawi (2008: 14-16) menyebutkan 5 pendekatan dalam penanaman nilai

dalam pembelajaran di sekolah, yaitu sebagai berikut:

a. Pendekatan penenaman nilai (inclucation approach)

Pendekatan ini mengusahakan agar siswa mengenal dan menerima nilai

sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya

melalui tahapan, mengenal pilihan, menentukan pendirian menerapkan nilai

sesuai dengan keyakinan diri. Cara yang digunakan pada pendekatan ini antara

lain keteladanan, penguatan positif dan negatif, simulasi, bermain peran.

b. Pendekatan moral kognitif (cognitif moral development approach)

Pendekatan ini menekankan pada tercapainya tingkat pertimbangan moral yang

tinggi sebagai hasil belajar. Guru dapat menjadi fasilitator dalam menerapkan

proses pemikiran moral melalui diskusi dilema moral sehingga anak tertantang

untuk membuat keputusan tentang moralitasnya mereka diharapkan mencapai

tingkat pertimbangan moral yang lebih tinggi sebagai hasil pemikiran

moralnya. Tingkat pertimbangan moral itu terstruktur dari yang rendah ke yang

tinggi, yaitu takut hukuman, melayani kehendak sendiri, menuruti peranan

yang diharapkan, menaati atau menghormati aturan, berbuat baik untuk orang

Page 28: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

13

banyak, bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip etika, dan sesuai dengan nilai-

nilai kemanusiaan yang universal. Cara yang dapat digunakan dalam

menerapkan pendekatan ini adalah dengan melakukan diskusi kelompok

dengan dilema moral, baik yang faktual maupun yang abstrak (hipotekal).

c. Pendekatan analisis nilai ( values analysis approach)

Pendekatan ini mendekatkan agar siswa dapat menggunakan kemampuan

berpikir logis dan ilmiah dalam menganalisis masalah sosial yang berhungan

dengan nilai tertentu. Selain itu, siswa dalam menggunakan proses berpikir

rasioanal dan analisis dapat menghubungkan dan merumuskan konsep tentang

nilai mereka sendiri. Cara dapat yang digunakan dalam pendekatan ini antara

lain diskusi terarah yang menuntut argumentasi, penegakan bukti, penegasan

prinsip, analisis terhadap kasus debat, dan penelitian.

d. Pendekatan klarifikas nilai (values clarification appoach)

Pendekatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan mengembangkan

kemampuan siswa untuk mengidentifikasi nilai- nilai mereka sendiri dan nilai-

nilai orang lain. Selain itu, pendekatan juga membantu siswa untuk membantu

siswa dalam menggunakan kemampuan berfikir rasional dan emosional dalam

menilai perasaan, nilai, dan tingkah laku mereka sendiri. Cara yang dapat

dimanfaatkan dalam pendekatan ini antara lain bermain peran, simulasi,

analisis mendalam tentang nilai sendiri, aktivitas yang bertujuan

mengembangkan sensistivitas, kegiatan diluar kelas, dan diskusi kelompok.

Page 29: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

14

e. Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning appoach)

Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa seperti

pada pendekatan analisis dan klarifikasi nilai, selain itu, pendekatan ini

dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan

kegiatan sosial serta mendorong siswa untuk melihat diri sendiri sebagai

makhluk yang senantiasa berinteraksi dengan masyarakat. Cara yang dapat

digunakan dalam pendekatan ini seperti pendekatan analisis, klarifikasi,

kegiatan disekolah, hubungan antar pribadi, praktik hidup bermasyarakat, dan

berorganisasi.

Pendekatan-pendekatan di atas diketahui bahwa pendekatan penanaman

nilai dapat dilakukan dengan keteladanan, penguatan positifdan negatif, simulasi,

dan bermain peran. Pendekatan moral kognitif dapat dilakukan dengan melakukan

diskusi kelompok dengan dilema moral. Pendekatan analisis nilai dapat dilakukan

dengan diskusi terarah yang menuntut argumentasi, penegakan bukti, penegasan

prinsip, analisis terhadap kasus, debat, dan penelitian.

Pendekatan klarifikasi nilai cara yang dapat digunakan bermain peran,

simulasi, analisis mendalam tentang nilai sendiri, aktivitas yang bertujuan

mengembangkan sensitivitas, kegiatan di luar kelas, dan diskusi kelompok.

Pendekatan pembelajaran berbuat antara lain dengan lain dengan kegiatan di

sekolah, hubungan antar pribadi, praktik hidup bermasyarakat, dan berorganisasi.

4. Pengertian Karakter

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kata “karakter”

sebagai taniat, sifat-sifat kejiwaan, ahklak atau budi pekerti, watak, yang

Page 30: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

15

membedakan seseorang dengan yang lain. Orang yang berkarakter berarti orang

yang berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat atau berwatak. Wibowo

(2013: 12) menjelaskan bahwa karakter merupakan watak dan sifat-sifat seseorang

yang menjadi dasar untuk membedaan seseorang dengan yang lainnya.

Wynne dalam Arismantoro (2008: 28) berpendapat kata karakter berasal

dari Bahasa Yunani yang berarti “to mark” (menandai) dan memfokuskan

bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah

laku. Orang yang berperilaku jujur, adil dan suka menolong dikatakan sebagai

orang yang berkarakter mulia, sementara orang yang tidak jujur, tidak adil, kejam,

rakus dan korup dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek. Jadi istilah

karakter erat hubungannya dengan kepribadian seseorang. Seseorang bisa

dikatakan berkarakter (a person of character) apabila perilakunya sesuai dengan

kaidah moral. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa karakter

adalah sifat-sifat kejiwaan, perilaku, dan watak individu yangmenjadi ciri khas

dalam diri individu tersebut.

5. Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Tujuan pendidikan karakter adalah membimbing dan menfasilitasi anak

agar memiliki karakter positif. Menurut Kemendiknas, tujuan pendidikan karakter

antara lain:

a. Mengembangkan potensi kalbu, nurani, dan efektif peserta didik sebagai

manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dankarakter

bangsa,

Page 31: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

16

b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan

dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius,

c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai

generasi penerus bangsa,

d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,

kreatif, berwawasan kebangsaan,

e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar

yang aman, jujur, penuh kreativitas, persahabatan, serta dengan rasa

kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

6. Strategi Implementasi Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter bukan berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu

nilai yang menjadi satu kesatuan dengan setiap mata pelajaran di sekolah. Proses

pendidikan karakter tidak dapat langsung dilihat hasilnya dalam waktu yang

singkat, tetapi memerlukan waktu dan proses yang konsisten. Fitri (2012: 45)

menyatakan bahwa pendidikan karakter dapat diimplementasikan melalui

beberapa strategi yang meliputi:

1) Pengintegrasian nilai dan etika dalam setiap mata pelajaran.

2) Internalisasi nilai positif yang ditanamkan oleh setiap warga sekolah (kepala

sekolah, guru, dan orang tua).

3) Pembiasaan dan latihan.

4) Pemberian contoh atau teladan.

5) Penciptaan suasana berkarakter di sekolah.

6) Pembudayaan.

Page 32: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

17

Pendidikan karakter di sekolah sangat dipengaruhi oleh perilaku guru.

Seorang guru memerlukan strategi dalam memasukkan pendidikan karakter dalam

kegiatan pembelajaran. Fitri (2012: 46) menyatakan bahwa strategi pembelajaran

pendidikan karakter dapat dilihat dalam lima bentuk integrasi yaitu:

1) Integrasi kedalam mata pelajaran.

2) Integrasi melalui pembelajaran tematik.

3) Integrasi melalui penciptaan suasana berkarakter dari pembiasaan

4) Integrasi melalui kegiatan ekstrakulikuler.

5) Integrasi antara program pendidikan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

7. Dongeng

Sastra adalah tulisan yang khas, dengan pemanfaatan kata yang khas,

tulisan yang beroperasi dengan cara yang khas dan menuntut pembacaan yang

khas pula (Surumpaet, 2010: 1). Sastra anak adalah sastra yang dibaca oleh anak-

anak. Sastra anak pada umumnya dikenalkan sebagai karya sastra yang khusus

dikerjakan untuk anak-anak seperti buku bermain, buku-buku untuk bayi, buku

memperkenalkan alfabet, buku mengenal angka dan hitungan, dan segala buku

yang mencerminkan tentang segala pengalaman anak pada saat seusia tersebut. Di

samping itu, yang sangat populer dan diminati anak adalah buku bacaan

bergambar. Anak-anak juga gemar tentang kisah klasik yang dikenal dengan

dongeng.

Hal yang tidak boleh terlupakan dalam memahami sastra anak adalah

pertama, bahwa kita berhadapan dengan karya sastra dan dengan demikian

menggunakan elemen yang biasa dingunakan seperti sudut pandang, latar, tokoh,

Page 33: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

18

watak, alur, konflik, tema, dan gaya. Kedua, kita mendapat kesan mendalam dan

serta merta yang kita temukan pada pembacaan pertama adanya kejujuran,

penulisan yang bersifat langsung, serta informasi.

a. Pengertian Dongeng

Berdasarkan pembagian sejarah sastra Indonesia, dikenal menjadi dua

macam sastra, yakni sastra klasik dan sastra modern. Dalam sastra modern

mencakup roman, novel, dan cerpen. Dalam sastra klasik mencakup cerita rakyat,

dongeng, fabel, epos, legenda, mite, hikayat, sage, silsilah, dan lain sebagainya.

Dongeng termasuk dalam suatu prosa fiksi imajinasi (folklore) yang di

dalamnya menyajikan rangkaian peristiwa yang pelaku-pelakunya hanya ada

dalam dunia imajinasi pengarang, misalnya raksasa pemakan manusia dan burung

garuda raksasa. Winarni (2014: 21) mengatakan bahwa dongeng adalah cerita

yang tidak benar terjadi, cerita yang lahir dari khayalan pengarang.

Trianto (2007: 46) mengatakan bahwa dongeng adalah cerita sederhana

yang tidak benar-benar terjadi, misalnya kejadian-kejadian aneh di zaman dahulu.

Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik) dan juga

menghibur. Dongeng termasuk cerita tradisional yang di sampaikan secra turun-

temurun.

Danandjaja dalam Agus DS (2009: 12) mengatakan bahwa dongeng

termasuk cerita rakyat lisan yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang

punya cerita.

Page 34: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

19

Berdasarkan dari pengertian dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa

dongeng adalah cerita yang tidak benar terjadi dan tidak diketahui asal muasalnya

yang bersifat turun-temurun.

b. Unsur Dongeng

Dongeng termasuk kedalam prosa jenis klasik, unsur prosa terdiri dari dua

unsur yaitu instrinsik dan ekstinsik. Unsur instrinsik adalah unsur-unsur yang

membangun karya sastra itu sendiri. Unsur instrinsik pada prosa terdiri dari tokoh

dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, tema, dan amanat. Tokoh dan

penokohan adalah bagaimana pengarang menampilkan tokoh-tokohnya, jenis

tokoh, hubungan tokoh dengan unsur cerita yang lain, watak tokoh, dan cara

pengarang menggambarkan watak tokoh tersebut. Alur adalah struktur penceritaan

dalam prosa yang di dalamnya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa, yang

disusun berdasarkan hukum sebab akibat. Latar atau setting merupakan segala

keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana,

dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Sudut pandang adalah cara

memendang dan menghadirkan tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya

pada posisi tertentu. Tema adalah gagasan, atau ide, atau pikiran utama yang

mendasari suatu karya sastra. Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang

ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Gaya bahasa adalah teknik

pengolahan bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan karya sastra yang

hidup dan indah. Pengolahan bahasa harus didukung oleh pemilihan kata yang

tepat.

Page 35: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

20

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar.

Unsur ini tidak masuk dalam cakupan cerita, tetapi sangat mempengaruhi dan

mewarnai unsur instrinsiknya. Unsur ekstrinsik terdiri dari latar belakang

pengarang dan latar belakang masyarakat. Latar belakang pengarang meliputi

kondisi kejiwaan pengarang pada saat menulis dongeng. Keadaan masyarakat

sangat berpengaruh terhadap corak karya sastra yang dihasilkan.

c. Pelaku atau Tokoh Dongeng

1) Dewa dan dewi, ibu dan saudara tiri yang jahat, raja dan ratu, pangeran

dan putri, ahli nujum;

2) Peri, wanita penyihir, raksasa, orang kerdil, putri duyung, monster naga;

3) Binatang, misalnya ikan ajaib dan kancil;

4) Kastil, hutan yang memikat, negeri ajaib;

5) Benda ajaib, misalnya lampu, cincin, permadani, dan cermin.

d. Tema Dongeng

Biasanya, suatu dongeng mempunyai tema seperti uraian sebagai berikut:

1) Moral tentang kebaikan yang selalu menang melawan kejahatan.

2) Kejadian yang terjadi masa lampau, di suatu tempat yang sangat jauh.

3) Mantra ajaib, misalnya mantra untuk mengubah orang menjadi binatang.

4) Daya tarik yang timbul melalui kebaikan dan cinta.

5) Pertolongan yang diberikan kepada orang baik oleh orang yang jahat.

e. Jenis – Jenis Dongeng

Dongeng dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu:

1) Dongeng binatang

Page 36: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

21

Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi oleh binatang peliharaan atau

binatang liar. Binatang-binatang dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan

berakal budi seperti manusia. Semua tokoh biasanya mempunyai sifat cerdik,

licik, dan jenaka.

2) Dongeng biasa

Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya

adalah kisah suka duka seseorang misalnya dongeng Ande-Ande Lumut, Jaka

Tarub, Jaka Kendil, dan lain-lain.

3) Lelucon atau anekdot

Lelucon atau anekdot adalah dongeng yang dapat menimbulkan tawa bagi yang

mendengarnya mampu menceritakannya. Meski demikian, bagi masyarakat

atau orang yang menjadi sasaran, dongeng itu dapat menimbulkan rasa sakit

hati.

4) Dongeng berumus

Dongeng berumus adalah dongeng yang strukturnya terdiri dari pengulangan.

Dongeng ini ada tiga macam, yaitu dongeng tertimbun banyak (cumalative

tales), dongeng untuk mempermaikan orang (catch tales), dan dongeng yang

tidak mempunyai akhir (endleass tales).

Dalam penelitian ini terdapat sepuluh buah dongeng yang berjudul “Pohon

Apel yang Tulus”, “Pengenbara dan Sebuah Pohon”, “Asal Mula Buah Kelapa”,

“Bunga Melati yang Baik Hati”, “Petani yang Baik Hati”, “Ayam Jago Baru”,

“Kisah Semut dan Merpati”, “Kisah Petani dan Anak Harimau” “Anak Gembala

dan Serigala”, dan “Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban”. Kesepuluh

Page 37: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

22

dongeng tersebut masuk dalam jenis dongeng biasa dan fabel yaitu dongeng yang

ditokohi oleh manusia dan hewan dan terdapat kisah suka duka di dalamnya.

8. Analisis Karya Sastra

Menganalisis sebuah karya sastra perlu adanya sebuah pendekatan.

Pendekata disini digunakan sebagai suatu cara agar peneliti menjadi lebih dalam.

Pendekatan merupakan sebuah cara yang digunakan peneliti untuk menguasai dan

mengembangkan ilmu yang paling tinggi validitasnya dan ketepatannya sebagai

acuan dalam penelitian.

Menurut Wellek dan Warren (dalam Endraswara, 2003: 9), pendekatan

terdiri dari dua yaitu pendekata instrinsik dan pendekatan ekstrinsik. Pendekatan

instrinsik adalah penelitian sastra yang berseumber pada teks sastra itu sendiri

secara otonom. Sedangkam pendekatan eksrinsik adalah penelitian unsusr-unsur

luar karya sastra, yakni pengkajian konteks karya sastra diluar teks. Berkaitan

dengan penelitian analisis nilai karakter, dalam hal ini peneliti menggunakan

pendekatan ekstrinsik yaitu bentuk pendekatan karakter. Pendekatan karekter

dalam karya sastra menghendaki sastra menjadi medium perekaman keperluan

zaman, yang sangat menggerakkan masyarakat kearah budi pekerti yang terpuji.

Analisis adalah pengaruh terhadap bagian-bagian atau unsur-unsur karya

sastra. Dalam analisis harus mempertimbangkan tiga aspek, yaitu (1) aspek

sintaksis, meneliti urutan peristiwa secara kronologis dan logis, (2) aspek

semantik, berkaitan dengan makna dan lambang, meneliti tema, tokoh, dan latar,

dan (3) aspek verbal, meneliti sarana-sarana seperti sudut pandang, gaya bahasa,

dan sebagainya.

Page 38: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

23

a. Aspek Sintaksis

Sintaksis merupakan sturktur internal bahasa dalam objek kajian ilmu

linguistik. Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara kata atau

frase atau klausa atau kaliamat yang satu dengan kata atau frase klausa atau

kalimat yang lainatau tegasnya mempelajari seluk-beluk rasa, klausa, kalimat dan

wacana (Ramlan, 2001: 18). Sintaksis merupakan tata bahasa yang membahas

hubungan antara kata-kata di dalam sebuah tuturan (Verhaat, 1996: 162).

Dari beberapa pengertian sintaksis, dapat disimpulkan bahwa sintaksis

adalah ilmu kajian bidang linguistik yang mempelajari tentang tatabahasa di

antaranya struktur-struktur frase, klausa, dan kalimat.

b. Aspek Semantik

Semantik berasal dari bahasa Yunani, Sema (nomina) yang berarti tanda

atau lambang, dan verba Samaino yang bisa disebut sebagai menandai atau

melambangkan. Semantik merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari

tentang makna yang terkandung dalam bahasa.

Menuerut Griffiths (2006: 15) semantik adalah ilmu yang mempelajari

makna kata dan makna kalimat yang maknanya dapat dilihat dari konteks

penggunaan.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa semantik adalah ilmu

linguistik yang mempelajari makna baik kata yang berdiri sendiri maupun kata

yang merupakan bagian dari kalimat atau kalimat secara keseluruhan. Semantik

merupakan ilmu yang mempelajari makna dan beberapa ahli bahasa membagi

makna ke dalam beberapa bagian. Makna merupakam ide atau konsep yang dapat

Page 39: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

24

dialihkan dari pemikiran penutur ke pikiran pendengar yang mewujudkan

sebagaimana adanya dalam suatu bentuk satu bahasa atau yang lainnya.

9. Buku Teks

a. Pengertian Buku Teks

Buku memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

masyarakat modern. Banyak hal yang dapat dipelajari dari buku. Tarigan (2009:

13) mengungkapakan bahwa buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi

tertentu yang merupakan buku maksud dan tujuan instruksional, yang

diperlengkap dengan sarana pengajaran yang serasi sehingga mudah dipahami

oleh para pemakainya. Buku teks merupakan sarana penting dan ampuh bagi

penyediaan dan pemenuhan pengalaman tak langsung dalam jumlah besar.

Buku teks berguna untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dalam

mata pelajaran tertentu. Semakin tinggi mutu buku teks, maka kualitas pengajaran

dan hasil pengajarannya semakin meningkat. Buku teks yang baik harus

menunjang dan relevan terhadaoo pelaksanaan kurikulum. Buku teks yang

digunakan pada penelitian ini yaitu buku “Bahasa Indonesia untuk SD dan MI

kelas III”.

b. Manfaat Buku Teks

Buku teks berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di kelas.

Buku teks disusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Buku teks dapat

dijadikan sebagai sarana peningkatan mutu pendidikan nasional.

Hidayat (2013: 63) bependapat bahwa materi pembelajaran disusun secara

logis dan sistematis dalam bentuk:

Page 40: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

25

1) Teori, yaitu seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang

salain berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematis tentang gejala

dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.

2) Konsep, yaitu suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-

kekhususan, merupakan definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.

3) Generalisasi, yaitu kesimpulan umun berdasarkan hal- hal khusus, bersumber

dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.

4) Prinsip, yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang

mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.

5) Prosedur, yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran

yang harus dilakukan peserta didik.

6) Fakta, yaitu sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting,

terdiri dari terminologi, orang dan tempat serta kejadian.

7) Istilah, yaitu kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang

diperkenalkan dalam materi.

8) Contoh/ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk

memperjelas suatu uraian atau pendapat.

9) Definisi, yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu

hal/kata dalam garis besarnya.

10) Preporsi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran

dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.

Penelitian yang dilakukan oleh Duski pada tahun 2015 dengan judul

“Nilai-Nilai Karakter Bangsa pada Buku Kumpulan Dongeng Fabel Karya Kevin

Page 41: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

26

Van Embis dan Implementasinya pada Perkemnagan Bahasa dan Sastra Indonesia

di SMP” menunjukkan bahwa nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan

pada buku kumpulan dongeng fabel sudah muncul terbukti dengan adanya nilai

religius. Nilai religius yang terdapat dalam buku adalah rasa bersyukur kepada

Tuhan Yang Maha Esa, nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri.

Ada beberapa nilai karakter yang berhubungan dengan diri sendiri. Berikut

beberapa nilai tersebut: jujur, bertanggung jawab, bergaya hidup sehat, disiplin,

kerja keras, percaya diri berjiwa wirausaha, berpikir logis, kritis, kreatif, dan

inovatif, mandiri, ingin tahu, cinta ilmu, sadar diri, cerdas, tangguh, dan berani

mengambil resiko. Nilai karekter yang berhubungan dengan sesama atau sikap

sosial yang tampak pada buku kumpulan dongeng fabel ini yaitu: patuh poada

aturan sosial, sepek, santun, demokrasi, suka menolong, berorientasi tindakan.

Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan yaitu ekologi yaitu sikap

dan tindakan mencintai lingkungan sekitar. Belum tanpak adanya nilai karakter

dalam hubungannya dengan kebangsaan belum tampak dalam buku ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Klein-Ezell,dkk. Pada tahun 2014 dengan

judul “Character Educationa Using Children’s Literature, Puppets, Magic Tricks

and Ballon Art” menunjukkan bahwa prinsip dalam mengajar pendidikan karakter

menggunakan bacaan anak, boneka tangan, trik sulap dan seni balon adalah

kegembiraan dan cara yang menyenangkan untuk menggambarkan poin penting

dari pendidikan karakter. Penggunaan gabungan dari beberapa metode ini

meningkatkan kesempatan siswa dalam mengingat hal penting tujuan

diberikannya pendidikan karekter. Pelajaran pendidikan karakter harus

Page 42: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

27

menyenangkan, mengesankan, dan diperkenalkan dengan cara yang baik sehingga

pesan yang disampaikan dapat dirasakan sebagai pengalaman yang positif.

Penelitian yang dilakukan oleh Al-Somadi pada tahun 2012 dengan judul “

The Effect Of A Story- Based Programme on Developing Moral Values At The

Kindergarten Stage” menyatakan bahwa membimbing anak-anak untuk

mengidentifikasi nilai moral dalam cerita, secara tidak langsung anak juga akan

belajar tentang nilai-nilai moral yang ada dalam kehidupan nyata. Metode ini

efektif membangkitkan rangsangan mental yang dianggap sebagai prinsip pondasi

dari pengembangan moral.

B. Kerangka Pikir

Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini yaitu harus adanya nilai

karakter. Nilai karakter adalah suatu konsep atau ide yang dijadikan sebagai

sebagai pedoman dalam berperilaku bagi seseorang.

Jenis nilai karakter yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,

kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, nasionalisme, cinta tanah air,

menghargai prestasi, komukatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,

peduli sosial dan tanggunng jawab. Dari 18 jenis nilai karakter ini, peneliti

menganalisis nilai karakter yang ada dalam karya sastra, peneliti pilih atau fokus

penelitiannya ada pada karya sastra jenis dongeng, kemudian dongeng yang akan

peneliti analisis yaitu dongeng yang terdapat pada buku pelajaran kelas III SD,

setelah dianalisis maka akan ada hasil temuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

dalam skema kerangka pikir berikut:

Page 43: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

28

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Nilai Karakter

Jenis Nilai Karakter

Dongeng

Buku Pelajaran Kelas III SD

Analisis

Temuan

Page 44: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu sebuah

pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Sugiono (2015: 15) mengumukakan bahwa metode penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana adalah

peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel dan sumber data

dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan

trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Alasan penelitian menggunakan jenis penelitian deskriftif adalah karena

dengan penelitian ini mampu memberikan gambaran menyeluruh dan jelas

terhadap situasi satu dengan situasi sosial yang lain atau dari waktu tertentu

dengan waktu yang lain. Penelitian ini berfokus pada nilai- nilai karakter yang

terdapat dalam dongeng pada buku ”Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas

III”.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain

studi kasus, yaitu penelitian difokuskan pada satu fenomena yang dipilih dan

ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena

lainnya.

Page 45: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

30

B. Definisi Istilah

1. Analisis

Kata analisis atau analisa berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu

“analusis” yang artinya melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata yaitu

“ana” yang berarti kembali dan “luein” yang berarti melepas.

Banyak yang keliru dalam penggunaan kata analisa. Sebagaian orang

menganggap kata analisa adalah yang benar, dan sebagian orang menganggap kata

analisis yang benar, kata yang baku dan yang benar adalah analisis. Namun,

penggunaan kata-kata analisa sudah cukup banyak sehingga banyak yang

menganggapnya sebagai kata yang benar.

Analisis sering digunakan dalam berbagai bidang ilmu, mulai dari ilmu

bahasa, bisnis, manajemen, ilmu kimia, dan lain sebagainya. Setiap penulisan

karya ilmiah pada umumnya disertai dengan berbagai analisis yang dipaparkan

oleh penulisnya. Penjabaran analisis tersebut harus bersifat logis dan obyektif.

Ketika penulis gagal memaparkan analisis dengan logis maka sebuah karya ilmiah

akan dianggap tidak akurat.

2. Nilai Karakter

Karakter merupakan cerminan diri manusia terkait tentang tabiat seseorang

dalam bertingkah laku yang menjadi kebiasaan dalam kesehariannya, tabiat

tersebut baik atau buruk. Hal itu tergantung pada pembentukan karakter dalam

lingkungannya.

Karakter adalah sifat khas yang terpatri pada diri seseorang, diwujudkan

melalui nilai-nilai moral kemudian mejadi ciri khas seseorang yang terbentuk

Page 46: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

31

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini guru dapat membantu membangun

dan membentuk watak peserta didik agar karakter kepribadiannya dapat sejalan

dengan jati diri bangsa. Secara umum telah kita ketahui bahwa nilai adalah

sesuatu yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia. Namun, nilai yang

dimaksud dalam karakter ini dapat dikatakan sebagai keyakinan seseorang dalam

menentukan pilihan.

Nilai adalah suatu keyakinan seseorang yang menjadi pertimbangan

sebelum ia bertindak dalam menentukan pilihannya yang menghasilkan perilaku

positif baik bagi yang menjalankan maupun bagi orang lain.

3. Dongeng

Dongeng adalah bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian

yang luar biasa, terjadi di luar nalar manusia yang penuh fantasi dan khayalan

(fiksi). Dongeng dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar

terjadi di dunia nyata. Dongeng memang sudah menjadi pelajaran lama dalam

bidang studi Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, banyak siswa dituntun untuk

mengerti tentang dongeng sejak dibangku sekolah dasar.

4. Buku Bahasa Indonesia

Buku teks pelajaran adalah buku teks wajib digunakan di sekolah yang

berisikan materi pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Oleh

karena itulah, buku teks pelajaran merupakan proses untuk melakukan penilaian

yang objektif untuk menjamin mutu isi, metode pelajaran, bahasa dan grafiknya.

Buku teks digunakan untuk mata pelajaran tertentu, contohnya “Buku

Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III”, penggunaan buku teks

Page 47: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

32

berdasarkan pada tujuan pembelajaran yang mengacu pada kurikulum. Selain itu

buku teks juga digunakan sebagai sarana atau teknik yang sesuai dengan tujuan

yang sudah dibuat sebelumnya. Teknik tersebut bertujuan untuk memudahkan

pemakai buku teks dalam memahami materi yang ada dalam buku teks.

C. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi beberapa

tahap, dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian

Berdasarkan gambar di atas, maka tahapan dalam prosedur penelitian

deskriftif yaitu:

Tahap Persiapan Tahap

Pelaksanaan

Tahap

Penyelesaian

1. Identifikasi

masalah

2. Penyusunan

proposal

penelitian

3. Penyusunan

instrumen

4. Konsultasi dan

izin tempat

pelaksanaan

penelitian

1. Pengambilan

data

2. Membaca

buku yang

akan diteliti

3. Menganalisis

dongeng yang

diteliti

1. Mengkoreksi

kembali data

yang telah

diperoleh

2. Penyusunan

laporan

penelitian

Page 48: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

33

a. Tahapan persiapan

Tahapan persiapan meliputi pengajuan identifikasi masalah, penyusunan

proposal penelitian, penyusunan instrumen, serta konsultasi dan izin tempat

pelaksanaan penelitian.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi pengambilan data, membaca buku yang akan

diteliti, serta menganalisis buku yang diteliti.

c. Tahap penyelesaian

Tahap penyelesaian meliputi tahap pengkoreksian data yang telah dianalisis

dan penyusunan laporan penelitian.

D. Data dan Sumber Data

Data adalah segala keterangan informasi atau fakta tentang suatu hal atau

persoalan. Arikunto (2010: 172) menjelaskan bahwa sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Data pada penelitian ini meliputi

dongeng yang berjudul “ Pohon Apel yang Tulus”, “Pengembara dan Sebuah

Pohon”, “Asal Mula Buah Kelapa”, “Bunga Melati yang Baik Hati”, “Petani yang

Baik Hati”, “Ayam Jago Baru”, “Kisah Semut dan Merpati”, “Kisah Petani dan

Anak Harimau”, “Anak Gembala dan Serigala”, dan “Kuda dan Keledai yang

Sarat dengan Beban” yang terdapat dalam buku “Bahasa Indonesia untuk SD dan

MI kelas III”, dan hasil wawancara terhadap wali kelas III. Sumber data meliputi

dari peristiwa dari sebuah aktivitas, tempat atau lokasi dan dokumen. Sumber data

Page 49: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

34

dalam penelitian ini berupa buku “ Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III”

serta hasil kegiatan wawancara yang dilakukan peneliti dengan wali kelas III.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2015: 308) mengatakan bahwa pengumpulan data

dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah triangulasi yang terdiri dari

analisis isi dan indikator. Sugiyono (2015: 330) menjelaskan bahwa, triangulasi

diartikan sebagai pengupulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan data yang telah ada.

1. Analisis Isi (content analysis)

Analisis isi (content analysis) adalah suatu teknik penelitian untuk

membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (repicable) dan sahih data dengan

memperhatikan konteksnya. Analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus

untuk pemerosesan dalam data ilmiah dengan tujuan memberikan pengetahuan,

membukawawasan baru dan menyajikan fakta.

Analisis isi (content analysis) digunakan untuk memperoleh keterangan

dari komunikasi, yang disampaikan dalam bentuk lambang yang terdokumentasi

atau dapat didokumentasikan. Analisis isi dipakai untuk menganalisa semua

bentuk komunikasi, seperti pada surat kabar, buku, film, dan sebagainya.

2. Indikator Nilai Karakter

a) Religius, yakni ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan

ajaran agama (aliran kepercayaan) yang dianut, termasuk dalam hal ini adalah

Page 50: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

35

sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama (aliran kepercayaan) lain,

serta hidup rukun dan berdampingan.

b) Jujur, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara

pengetahuan, perkataan, dan perbuatan (mengetahui apa yang benar,

mengatakan yang benar, dan melakukan yang benar) sehingga menjadikan

orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat dipercaya.

c) Toleransi, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan

terhadap perbedaan agama, aliran kepercayaan, suku, adat, bahasa, ras, etnis,

pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan dirinya secara sadar dan

terbuka, serta dapat hidup tenang di tengah perbedaan tersebut.

d) Disiplin, yakni kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk

peraturan atau tata tertib yang berlaku.

e) Kerja keras, yakni perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-

sungguh (berjuang hingga titik darah penghabisan) dalam menyelesaikan

berbagai tugas, permasalahan, pekerjaan, dan lain-lain dengan sebaik-

baiknya.

f) Kreatif, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai

segi dalam memecahkan masalah, sehingga selalu menemukan cara-cara

baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya.

g) Mandiri, yakni sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain

dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal ini bukan

berarti tidak boleh bekerjasama secara kolaboratif, melainkan tidak boleh

melemparkan tugas dan tanggung jawab kepada orang lain.

Page 51: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

36

h) Demokratis, yakni sikap dan cara berpikir yang mencerminkan persamaan

hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya sebagai orang lain.

i) Rasa igin tahu, yakni cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan

penasaran dan kengintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan

dipelajari secara lebih mendalam.

j) Semangat kebangsaan atau nasionalisme, yakni sikap dan tindakan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi

atau indivudu atau golongan.

k) Cinta tanah air, yakni sikapa dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga,

setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi,

politik dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain

yang dapat merugikan bangsa sendiri.

l) Menghargai prestasi, yakni sikap terbuka terhadap prestasi orang lain dan

mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi

yang lebih tinggi.

m) Komunikatif, senang bersahabat atau proaktif, yakni sikap dan tindakan

terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta

kerja sama secra kolaboratif dengan baik.

n) Cinta damai, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai,

aman, tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau

masyarakat tertentu.

o) Gemar membaca, yakni kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan

waktu secara khusus guna membaca berbagai informasi, baik buku, jurnal,

Page 52: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

37

majalah, koran, dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi

dirinya.

p) Peduli lingkungan, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjaga

dan melestarikan lingkungan sekitar.

q) Peduli sosial, yakni sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian

terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkannya.

r) Tanggung jawab, yakni sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial,

masyarakat, bangsa, negara, maupun agama.

3. Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental seseorang (Sugiyono,

2015: 329). Dokumen dibagi menjadi dua jenis yaitu berbentuk tulisan dan

berbentuk gambar. Dokumen yang berbentuk tulisan antara lain catatan harian,

sejarah kehidupan, biografi dan ceritera. Dokumen yang berbentuk gambar antara

lain foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.

F. Instrumen Penelitian

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitaian

yaitu kualitas instrumen peneliti dan kuliatas pengumpulan data. Sugiyono

(2009:59) menjelaskan dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau

alat penelitaian itu sendiri. Insteumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

Page 53: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

38

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang

dilakukan kepada guru kelas III SD Inpres Gontang. Wawancara dimaksudkan

untuk memperoleh informasi tentang buku yang digunakan siswa kelas III dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, wawancara dimaksudkan untuk

memperoleh informasi tentang kandungan nilai karakter dalam sebuah dongeng

yang terdapat dalam buku “Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III” serta

peranan nilai karakter dalam pembelajaran.

Instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel indikator

nilai karakter pada buku teks pelajaran siswa. Tabel indikator dimaksudkan untuk

mengklarifikasi nilai karakter berdasarkan kalimat- kalimat yang telah ditemukan.

Berikut adalah tabel indikator nilai karakter pada buku teks pelajaran

siswa:

Tabel 3.2

Indikator Nilai Karakter pada Buku Teks Pelajaran

No. Nilai

Karakter

Indikator Kalimat

Indikator Gambar

1. Religius a. Memuat kata yang

menunjukkan rasa syukur

pemberian tubuh dan

bagiannya sebagai ciptaan

a. Memuat gambar yang

menunjukkan rasa

syukur atas pemberian

tubuh dan bagiannya

Page 54: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

39

Tuhan melalui cara

merawatnya dengan baik.

b. Mendeskripsikan orang

membantu teman yang

memerlukan bantun sebagai

suatu ibadah atau kebijakan.

sebagai ciptaan Tuhan

melalui cara

merawatnya dengan

baik.

b. Memuat gambar yang

menunjukkan perilaku

membantu teman yang

memerlukan bantuan

sebagai suatu ibadah

atau kebijakan.

2. Jujur a. Mendeskripsikan sikap dan

perilaku tidak meniru

jawaban teman atau

menyontek ketika ulangan

ataupun mengerjakan tugas.

b. Memuat kata yang

menunjukkan siswa

menjawab pertanyaan guru

tentang yang berdasarkan

yang diketahuinya.

a. Memuat gambar yang

menunjukkan sikap dan

perilaku tidak meniru

jawaban teman atau

menyontek ketika

ulangan ataupun

mengerjakan tugas.

b. Memuat gambar yang

menunukkan siswa

menjawab pertanyaan

guru tentang sesuatu

yang berdasarkan yang

diketahuinya.

Page 55: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

40

3. Toleransi a. Memuat kata yang

menunjukkan sikap tidak

menggnggu teman yang

berlainan agama dalam

beribadah.

b. Mendeskripsikan sikap dan

perilaku membantu teman

yng mengalami kesulitan

walaupun berbeda dalam

agama, suku, dan etnis.

c. Mendeskripsikan sikap mau

menerima pendapat teman

yang berbeda dari pendapat

dirinya.

a. Memuat gambar yang

menunjukkan sikap

tidak mengganggu

teman yang berlainan

agama dalam

beribadah.

b. Memuat gambar yang

menunjukkan sikap

membantu teman yang

mengalami kesulitan

walaupun berbeda

dalam agama, suku dan

etnis.

c. Memuat gambar yang

menunjukkan sikap

mau menerima

pendapat teman yang

berbeda dari pendapat

dirinya.

4. Disiplin a. Memuat deskripsi yang

menunjukkan siswa

menyelesaikan tugas pada

waktunya.

a. Memuat gambar yang

menunjukkan siswa

menyelesaikan tugas

pada waktunya.

Page 56: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

41

b. Mendeskripsikan sikap dan

perilaku siswa menaati

peraturan di sekolah dan

kelas.

c. Memuat deskripsi orang yang

berpakaian sopan dan rapi.

b. Memuat gambar yang

menunjukkan siswa

menaati peraturan di

sekolah dan kelas.

c. Memuat gambar orang

yang berpakaian sopan

dan rapi.

5. Kerja keras a. Mendeskripsikan sikap dan

perilaku yang menunjukkan

siswa mengerjakan tugaas

dengan teliti dan bersungguh-

sungguh.

a. Memuat gambar yang

menunjukkan siswa

mengerjakan tugas

dengan teliti dan

bersungguh-sungguh.

6. Kreatif a. Mendeskripsikan sikap dan

perilku yang membuat suatu

karya dari bahan yang

tersedia di kelas.

b. Mendeskripsikan sikap dan

perilaku yang menyatakan

perasaannya dalm gambar,

seni,bentuk-bentuk

komunikasi lisan dan tulis.

a. Memuat gambar yang

menunjukkan membuat

suatu karya dari bahan

yang tersedia di kelas.

b. Memuat gambar yang

menyatakan perasaannya

dalam gambar, seni,

bentuk-bentuk komukasi

lisan dan tulis.

7. Mandiri a. Mendeskripsikan sikap dan

perilaku yang melakukaan

a. Memuat gambar yang

menunjukkan siswa

Page 57: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

42

sendiri tugas kelasyang

menjadi tanggungjawabnya.

b. Mendeskripsikan sikap dan

perilku yang tidak mudah

bergantung pada orang lain.

melakukan sendiri tugas

kelas yang menjadi

tanggung jawabnya.

b. Memuat gambar yang

menunjukkan tidak

mudah bergantung pada

orang lain.

8. Demokratis a. Mendeskripsikan sikap

seseorang yang membiasakan

bermusyawarah dengan

teman-teman.

a. Memuat gambar yang

menunjukkan

bermusyawarah dengan

teman-teman.

9. Rasa ingin

tahu

a. Memuat deskripsi tentang

orang yang bertanya atau

membaca sumber di luaar

buku teks tentang materi yang

terkait dengan pelajaran.

b. Mendeskripsikan sikap dan

perilaku yang berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam

mengenai sesuatu.

a. Memuat gambar yang

bertanya atau membaca

sumber di luar buku teks

tentang materi yang

terkait dengan pelajaran.

b. Memuat gambar orang

yang berupaya untuk

mengetahui lebih

mendalam mengenai

sesuatu.

10 Semangat

kebangsaan

a. Memuat deskripsi yang

menggambarkan cara berpikir

a. Memuat gambar yang

menunjukkann cara

Page 58: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

43

yang lebih mementingkan

kepentingan bangsa dan

negara

b. Memuat deskripsi yang

menggambarkan cara

bertindak yang lebih

mementingkan kepentingan

bangsa dan negara.

c. Memuat kata yang

menunjukkan cara

berwawasan yang

mementingkan kepentingn

bangsa dan negara.

berpikir yang lebih

mementingkan

kepentingan bangsa dan

negara

b. Memuat gambar yang

menunjukkan cara

bertindak yang lebih

mementingkan

kepentingan bangsa dan

negara.

c. Memuat gambar yang

menunjukkan cara

berwawasan yang lebih

mementingkan

kepentingan dan dan

negara.

11 Cintag

Tanah Air

a. Memuat deskripsi yang

menunjukkan rasa kagum

terhadap keragaman hasil-

hasil pertanian, perikanan,

flora, dan fauna Indonesia.

b. Memuat deskripsi sikap yang

memunjukkan rasa bangga

a. Memuat gambar yang

menunjukkan rasa

kagum terhadap

keragaman hasil-hasil

pertanian, perikanan,

flora, dan fauna

Indonesia

Page 59: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

44

terhadap kekayaan budaya

dan seni di Indonesia.

b. Memuat gambar sikap

yang menunjukkan rasa

bangga terhadap

kekayaan budaya dan

seni di Indonesia.

12 Menghargai

prestasi

a. Mendeskripsikan sikap dan

perilaku seseorang dalam

mengapresiasi keberhasilan

atau prestasi orang lain.

b. Memuat kata “terima kasih”

sebagai upayayuntuk

menghargai jasa orang lain.

a. Memuat gambar yang

menunjukkan sikap dan

perilaku yang

memberikn apresiasi

terhadap keberhasilan

atau prestasi orang lain.

13 Bersahabat/

komunikatif

a. Memuat deskripsi tentangg

orang yang berkomuniikasi

dan berinteraksi secara

egfektif dan santun.

b. Mendeskripsikan rasa senag

akan kerja sama dengan

orang lain.

c. Mendeskripsikan rasa senang

akan berteman dengan orang

lain.

a. Memuat gambar tentang

orng yang

berkomunikasi dan

berinteraksi secara

efektif dan santun.

b. Memuat gambar orang

yang senang akan kerja

sama degan orang lain.

c. Memuat gambar orang

yang senang akan

berteman dengan orang

Page 60: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

45

lain.

14. Cinta damai a. Memuat deskripsi mengenai

orang yang berani

mementang atau

mmengoreksi perilaku orang

lain yang tidak terpuji.

b. Memuat deskripsi mengenai

orang yang mendamaikan

teman yang sedang berselisih.

c. Memuat deskripsi yanfg

menggambarkan suasana

nyaman, tentram, harmonis.

a. Memuat gambar anak

yang bermain tanpa

melakukan kekerasan

b. Memuat gambar anak

yang melerai temannya

yang sedang berselisih.

c. Memuat gambar yang

menunjukkan suasana

yang nyama, tentram,

dan harmonis.

15. Gemar

membaca

a. Mendeskripsikan sikap dan

perilaku yang menunjukkan

siswa membaca buku dan

tulisan yang terkait dengan

mata pelajaran.

a. Memuat gambar yang

menunjukkan siswa

membaca buku dan

tulisan yang terkait

dengan mata pelajaran.

16 Peduli

lingkungan

a. Mendeskripsikan sikap da

perilaku yang menunjukkan

menjaga kebersihan dan

keindahan lingkungan

sekoalah.

a. Memuat gambar yang

menunjukkan menjaga

kebersihan dan

keindahan sekolah.

17 Peduli a. Mendeskripsikan sikapa dan a. Memuat gambar yang

Page 61: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

46

sosial perilaku yang menunjukkan

orang membant teman yang

sedang memerlukan bantuan.

b. Memuat deskripsi yang

menunjukkan perilaku

seseorang dalaam mengikuti

berbagai kegiatan sosial.

menunjukkan orang

membantu teman yang

sedang memerlukan

bantuan.

b. Memuat gambar yang

menunjukkan perilaku

seseorang dalam

mengikuti berbagai

kegiatan sosial.

18 Tanggung

jawab

a. Memuat deskripsi tentang

orang yang melaksanakan

tugas dan kewajibannya tanpa

di suruh orangg lain.

b. Mendeskripsikan sikapa dan

perilaku yang berani

menanggung resiko atau

akibat dari segala

perbuatannya.

c. Mendeskripsikan orang yang

bersedia mengakui

kesalahannya.

a. Memuat gambar tentang

orang yang

melaksanakan tugas dan

kewajibannya tanpa di

suruh orang lain.

Memuat gambar orang

yang bersedia mengakui

kesalahannya.

Sumber: Daryanto dan Darmiatun (2013)

Page 62: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

47

G. Pengecekan Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam pengecekan keabsahan

data, seperti perpanjangan pengamatan, peningkatan kekuatan dan triangulasi.

1. Perpanjangan Pengamatan

Menurut Sugiyono (2010: 369) menyatakan bahwa lama waktu

perpanjangan pengamatan yang dilakukan akan sangat tergantung dalam

pengamatan, keluasan, dan kepastian data. Perpanjangan pengamatan pada

penelitian ini adalah dengan cara perpanjangan waktu dongeng.

2. Peningkatan Ketekunan

Menurut Sugiyono (2010: 371) menyatakan bahwa meningkatkan

ketekunan berarti melakukan pengecekan kembali apakah data-data yang telah

ditemukan salah atau tidak. Peningkatan ketekunan dengan cara membaca sebagai

referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi yang terkait dengan

temuan yang diteliti. Hal ini dilakukan dengan cara membaca dan mengamati

dengan cermat dan teliti.

3. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari beberapa teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan

data yang sekaligus menguji kreabilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data

dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Page 63: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

48

4. Ketekunan/Keajekan Pengamat

Keajekan pengamat berarti mencari secara konsisten interprestasi dengan

berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif.

Mencari suatu usaha membatasi berbagai pengaruh. Mencari apa yang dapat

diperhitungkan dan apa yang tidak dapat diperhitungkan. Sedangkan ketekunan

pengamat bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang

sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian

memusatkan diri pada hal-hal tersebutsecara rinci. Dengan kata lain, jika

perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamat

menyediakan kedalam. Dalam hal ini peneliti mengadakan pengamatan dengan

teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol

yang sesuai dengan persoalan yang sedang dicari.

5. Pemeriksaan Sejawat melalui Diskusi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil

akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.

Pemeriksa sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan

mengumpulkan rekan-rekan sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang

sama tentang apa yang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat meriview

persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan.

H. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan

tertentu atau menjadi hipotesis (Sugiyono,2015: 335). Analisis data dilakukan

Page 64: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

49

sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di

lapangan. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan

selama proses di lapangan bersama dengan pengumpulan data. Pengumpulan data

dalam penelitian ini berupa dokumen dan hasil wawancara dengan guru.

Setelah data terkumpul secara keseluruhan, kemudian data

diklasifikasikan, dideskripsikan, dan dianalisis berdasarkan masalah penelitian.

Secara rinci teknik analisis data adalah sebagai berikut:

a. Membaca secara kritis dan mendalam dongeng-dongeng yang terdapat pada

buku Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III.

b. Menganalisis nilai karakter dalam dongeng berdasarkan indikator nilai

katrakter yang telah disediakan.

c. Menuliskan bukti nilai karakter ke dalam tabel nilai karakter.

Miles and Huberman (Sugiyono,2015: 337) mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisi data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Teknik

analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data,

dan verifikasi data.

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang

yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencerinya bila diperlukan.

Page 65: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

50

Sugiyono (2015: 339) mengungkapkan bahwa reduksi data merupakan

proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan serta

kedalaman wawasan yang tinggi. Dalam mereduksi data, setiap penelitian akan

dipandu oleh tujuan yang hendak dicapai.

Pada penelitian ini penelitian membaca secara kritis dan mendalam

dongeng-dongeng yang terdapat pada buku “Bahasa Indonesia untuk SD dan MI

kelas III”. Selanjutnya, peneliti memilih hal-hal pokok yang dapat dianalisis dan

membuang data yang dianggap penting

2. Penyajian Data (data display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya

(Sugiyono, 2015: 341). Penyajian data yang paling sering digunakan dalam

penelitian kualitatif adalah penyajian data secra naratif. Penyajian yang digunakan

adalah berupa tabel sehingga memudahkan untuk memahami hasil penelitian.

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah penerikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada awal, didukung oleh bukti-bukti

yang valid dan kesimpulan yang di kemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.

Page 66: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

51

Sugiyono (2015: 345) mengemukakan bahwa kesimpulan dalam penelitian

kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan yang sebelumnya belum

pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang

sebelunya masih remang- remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi

jelas, dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori. Pada

penelitian ini pendeksripsian dilakukan pada masing –masing data sesuai dengan

penyajian data.

Page 67: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalam penelitan ini berupa dongeng yang terdapat

pada buku Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III seperti yang sudah

disampaikaan pada Bab 3 jumlah dongeng yang dianalisis sebanyak sepuluh

dongeng. Dongeng tersebut berjudul “Pohon Apel yang Tulus”, “Pengembara dan

Sebuah Pohon”, “Asal Mula Buah Kelapa”, “Bunga Melati yang Baik Hati”,

“Petani yang Baik Hati”, “Ayam Jago Baru”, “kisah Semut dan Merpati”, “Kisah

Petani dan Anak Harimau”, “Anak Gembala dan Serigala”, “Kuda dan Keledai

yang Sarat dengan Beban”.

Dongeng dalam buku Bahasa Indonesia untk SD dan MI kelas III setelah

dibaca dengan cermat, kemudian dianalisis nilai karakter yang terkandung

berdasarkan dengan indikator nilai karakter menurut Kemendiknas. Dongeng

dianalisis dan dideskripsikan sesuai dengan tabel nilai karakter. Deskripsi yang

akan dilakukan dengan memberikan unsur intrinsik yang terdapat dalam dongeng,

dan bukti kalimat yang mengandung nilai karakter. Selain itu dipaparkan

persentase nilai karakter pada dongeng. Berikut pembahasan setiap dongeng.

B. Hasil Penelitian

1. Nilai Karakter yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia kelas III

Page 68: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

53

1.1 Dongeng “Pohon Apel yang Tulus”

Pohon Apel yang Tulus

Dahulu kala, ada sebuah pohon apel besar. Ada seorang anak laki-laki

bermain di sekitar pohon itu. Dia sangat menyanyangi pohon itu. Pohon tu juga

senang bermain bersamanya. Waktu berlalu, anak laki-laki itu tumbuh dewasa.

Suatu hari, ia datang kembali. Pohon apel menyambutnya dengan gembira. “Ayo,

bermainlah bersamaku,” ajak si Pohon Apel. “Ah, aku tak punya waktu untuk

bermain. Kami membutuhkan rumah untuk tinggal. Bisakah kau membantuku?”

“Kamu boleh memotong cabang-cabang pohonku ini untuk membangun

rumahmu.” Jadi anak laki-laki itu memotong semua cabang pohon dan pergi

dengan riang. Pohon apel itu senang melihat temannya bahagia. Tapi dia tak

pernah kembali sejak saat itu. Pohon apel kembali merasa kesepian dan sedih.

Akhirnya, laki-laki itu kembali lagi. Laki-laki itu dan pohon apel sekarang

sudah sama-sama tua. “Aku sudah tak bisa meberikan apa-apa,” kata Pohon Apel.

“Tidak apa-apa. Aku hanya membutuhkan sebuah tempat untuk beristirahat,”

jawab laki-laki itu. “Baik! Sisa batang pohon tua adalah tempat terbaik untuk

bersandar dan berstirahat. Duduklah sni bersamaku dan istirahatlah,”kata pohon

apel. Laki-lakiitupun duduk bersandakan pada batang phon yang masih tersisa.

Pohon apel pun menangis bahagia. Akhirnya mereka pun bersama lagi.

a. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik dari dongeng yang berjudul “Pohon Apel yang Tulus” adalah

sebagai berikut:

1) Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya

sastra. Tema dari dongeng “Pohon Apel yang Tulus” adalah persahabatan.

2) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun cerita. Alur pada

dongeng “Pohon Apel yang Tulus” adalah alur maju karena dijelaskan

secara urut mulai dari tahap perkenalan sampai dengan tahap penyelesaian.

(1) Tahap Perkenalan

(2) Pemunculan masalah

Page 69: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

54

(3) Menuju konflik

(4) Ketengangan

(5) Penyelesaian

3) Tokoh dan penokohan

Tokoh pada dongeng “Pohon Apel yang Tulus” adalah sebuah pohon apel

besar dan seorang anak laki-laki. Pohon apel memiliki watak yang baik

dan suka menolong dan si anak laki- laki memili watak yang setia.

4) Latar

Latar cerita pada dongeng “Pohon Apel yang Tulus” terdiri dari latar

tempat, dan latar suasana. Latar tempat pada dongeng tersebut adalah di

sekitar pohon, dan latar suasana pada dongeng tersebut adalah senang dan

sedih.

5) Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam dongeng “Pohon Apel yang Tulus”

adalah orang ketiga serba tahu. Hal ini dibuktikan dengan penulis

mengetahui hal-hal yang menyangkut tokoh dalam cerita. Penulis

mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan motivasi yang

melatarbelakangi.

6) Amanat

Amanat dari dongeng yang berjudul “Pohon Apel yang Tulus” adalah kita

harus berbuat baik kepada siapapun khususnya teman kita pasti akan

membutuhkan pertolongan teman tersebut.

Page 70: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

55

b. Nilai Karakter

1) Peduli sosial

Sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain

maupun masyarakat yang membutuhkan. Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Waktu berlalu, anak laki-laki itu tumbuh dewasa. Suatu hari, ia datang

kembali. Pohon apel menyambutnya dengan gembira. “Ayo,

bermainlah bersamaku,” ajak si Pohon Apel.

(2) “Kamu boleh memotong cabang-cabang pohonku ini untuk

meembangun rumahnu.” Jadi anak laki-laki itu memotong semua

cabang pohon dan pergi dengan riang. Pohon aple itu senang melihat

temannya bahagia.

2) Komunikatif

Senang bersahabat atau proaktif yakni sikap dan tindakan terbuka

terhadapat orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta

kerja sama secara kolabratif dengan baik. Bukti kalimat sebagai berkut:

(1) “Baik! Sisa batang pohon tua adalah tempat terbaik untuk bersandar

dan beristirahat. Duduklah sini bersamaku dan instirahatlah,” kata

pohon apel. Laki-laki itu pun duduk bersandarkan pada batang pohon

yang masih tersisa. Pohon apel pun menangis bahagia. Akhirnya

mereka pun bersama lagi.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karakter yang terdapat pada dongeng

“Pohon Apel yang Tulus” adalah nilai karakter peduli sosial dan komunikatif

Seperti ditunjukkan pada tabel di bawah:

Page 71: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

56

No. Nilai karakter dongeng Frekuensi kemunculan

1. Peduli sosial 1

2. Komunikatif 1

Seperti di perlihatkan pada tabel di atas, dari nilai karakter yang dikembangkan di

Sekolah Dasar, terdapat 2 nilai karakter yang di temukan pada dongeng yang

berjudul “Pohon Apel yang Tulus”. Contoh dapat dilihat pada penggalan dongeng

di bawah ini:

(1) Waktu berlalu, anak laki-laki itu tumbuh dewasa. Suatu hari, ia datang

kembali. Pohon apel menyambutnya dengan gembira. “Ayo, bermainlah

bersamaku,” ajak si Pohon Apel.

(2) “Kamu boleh memotong cabang-cabang pohonku ini untuk meembangun

rumahnu.” Jadi anak laki-laki itu memotong semua cabang pohon dan pergi

dengan riang. Pohon aple itu senang melihat temannya bahagia.

Dengan demikian nilai karakter yang terkandung pada dongeng “Pohon Apel

yang Tulus” yaitu nilai karakter peduli sosial dan komunikatif.

1.2 Dongeng “Pengembara dan Sebuah Pohon”

Pengembara dan Sebuah Pohon

(pengarang: Aesop)

Dua orang pengembara berjalan di sepanjang jalan yang berdebu dan

tandus di hari yang sangat panas. Tidak lama kemudian, mereka menenukan sebua

pohon besar. Dengan gembra, keduanya lalu berteduh dari teriknya sinar matahari

di bawah naungan daun-daun pohn besar yang lebat. Saat beristirahat, mereka

melihat ke atas pohon. Salah seorang penembara berkata kepada teman

seperjalanannya, “Betapa tidak bergunanya pohon besar ini! Pohon ini tidak

memiliki buah sehingga tidak berguna untuk manusia sama sekali.”

Page 72: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

57

Pohon besar tersebut lalu berkata, “Kamu manusia yang tidak tahu terima

kasih!” Pohon itu berkata lagi,”Kamu datang dan bernaungdi bawah daun-daunku.

Kamu menikmati teduhnya cabang dan daungku. Kamu masih menyebutku tidak

berguna sama sekali?”

a. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik dari dongeng yang berjudul “Pengembara dan Sebuah Pohon”

adalah sebagai berikut:

1) Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya

sastra. Tema dari dongeng “Pengembara dan Sebuah Pohon” adalah rasa

syukur.

2) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun cerita. Alur pada

dongeng “Pengembara dan Sebuah Pohon” adalah alur maju karena

dijelaskan secara urut mulai dari tahap perkenalan sampai dengan tahap

penyelesaian.

(1) Tahap Perkenalan

(2) Pemunculan masalah

(3) Menuju konflik

(4) Ketengangan

(5) Penyelesaian

3) Tokoh dan penokohan

Tokoh pada dongeng “Pengembara dan Sebuah Pohon” adalah pengembara

1 memiliki watak sombong dan tidak bersyukur, pengembara 2 memiliki

watak pendiam dan pohon memiliki watak yang bijaksana.

Page 73: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

58

4) Latar

Latar cerita pada dongeng “Pengembara dan Sebuah Pohon” terdiri dari

latar tempat, waktu, dan latar suasana. Latar tempat pada dongeng tersebut

adalah di jalan yang tandus, dan latar waktu pada dongeng tersebut adalah

siang (di hari yang sangat panas) dan latar suasana pada doneng tersebut

adalah gembira dan marah.

5) Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam dongeng “Pengembara dan Sebuah

Pohon” adalah orang ketiga serba tahu. Hal ini dibuktikan dengan penulis

mengetahui hal-hal yang menyangkut tokoh dalam cerita. Penulis

mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan motivasi yang

melatarbelakangi.

6) Amanat

Amanat dari dongeng yang berjudul “Pengembara dan Sebuah Pohon”

adalah janganlah lupa untuk selalu bersyukur atas nikmmat yang telah kita

terima. Belajar selalu bersyukur. Sikap bersyukur dapat ditunjukkan dengan

menyayangi makhluk hidup.

b. Nilai Karakter

1) Komunikatif

Senang bersahabat atau proaktif yakni sikap dan tindakan terbuka

terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta

kerjas sama secara kolaboratif dengan baik. Bukti kalimat sebagai

berikut:

Page 74: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

59

(1) Dua orang pengembara berjalan di sepanjang jalan yang berdebu

dan tandus di hari yang sangat panas.

2) Peduli lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjaga dan melestarikan

lingkungan sekitar. Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Kamu memikmati teduhnya perlindungan cabang dan daunku.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karakter yang terdapat pada dongeng

“Pengembara dan Sebuah Pohon” adalah nilai karakter komunikatif dan peduli

lingkungan. Seperti ditunjukkan pada tabel di bawah:

No. Nilai karakter dongeng Frekuensi kemunculan

1. Komunikatif 1

2. Peduli lingkungan 1

Seperti di perlihatkan pada tabel di atas, dari nilai karakter yang

dikembangkan di Sekolah Dasar, terdapat 2 nilai karakter yang di temukan pada

dongeng yang berjudul “Pengembara dan Sebuah Pohon”.

Dengan demikian nilai karakter yang terkandung pada dongeng “Pohon

Apel yang Tulus” yaitu nilai karakter komunikatif dan peduli lingkungan.

1.3 Dongeng “Asal Mula Buah Kelapa”

Asal Mula Buah Kelapa

Seorang laki-laki mendaki gunung yang tinggi. Ia ingin mengunjungi

penyihir sakti. Penyihir sakti mempersilahkan laki-laki itu masuk ke pondoknya.

“Wahai Penyihir sakti, ada sesuatu yang ingin kumohon darimu,” kata laki-laki itu

sambil menunduk dengan hormat. “Aku ingin diberi sesuatu olehmu, agar aku

menjadi seseorang yang sangat berguna bagi setiap orang,” “Permintaanmu cukup

Page 75: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

60

bagus,” sahut Penyihir sakti. Ia mengeluarkan sebuah kotak hijau yang kecil. Dia

berkata, “Kau baru boleh membukanya jika kau sudah tiba di rumah!”

Laki-laki itu menerima kotak hijau tersebut dengan perasaan gembira.

Setelah menggucapkan terima kasih, dia berjalan menuruni gunung. Di tengah

perjalanan dia tergoda untuk membuka kotak hijau itu. Ia ingin melihat apa isinya,

namun ia tidak jadi membukanya. Saat ia ingat pada pesan Penyihir sakti. Ketika

tiba di kaki gunung, lagi-lagi dia tergoda, ingin melihat isi kotak hijau tersebut. Ia

lalu membuka kotak hijau itu. Tiba-tiba laki-laki ituberubah menjadi pohon yang

daunnya panjang dan buahnya besar-besar.

Terdengar suara Penyihir sakti dari puncak gunung. “Karena kau tak

meematuhi kataa-kataku, kau berubah menjadi pohon kelapa. Namun,

permohonanmu tetap terkabul. Kau sangat berguna. Tiap bagian darimu berguna

bagi manusia. Daunmu, buahmu, dan batangmu dapat dimanfaatkan manusia.

Sejak saat itu, pohon kelapa cepat berkembang biak, sehingga bisa dijumpai di

mana-mana. Orang menghargai pohon kelapa karena banyak gunanya.

a. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik dari dongeng yang berjudul “Asal Mula Buah Kelapa” adalah

sebagai berikut:

1) Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya

sastra. Tema dari dongeng “Asal Mula Buah Kelapa” adalah niat baik laki-

laki yang tak di sertai kesabaran.

2) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun cerita. Alur pada

dongeng “Asal Mula Buah Kelapa” adalah alur maju karena dijelaskan

secara urut mulai dari tahap perkenalan sampai dengan tahap penyelesaian.

(1) Tahap Perkenalan

(2) Pemunculan masalah

(3) Menuju konflik

Page 76: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

61

(4) Ketengangan

(5) Penyelesaian

3) Tokoh dan penokohan

Tokoh pada dongeng “Asal Mula Buah Kelapa” adalah anak laki-laki dan

penyihir sakti. Anak laki-laki memiliki watak baik, dan kurang sabar,

sedangkan penyihir sakti memiliki watak baik dan suka menolong.

4) Latar

Latar cerita pada dongeng “Asal Mula Buah Kelapa” terdiri dari latar

tempat, dan latar suasana. Latar tempat pada dongeng tersebut adalah di

rumah penyihir, gunung, dan kaki gunung, dan latar suasana pada dongeng

tersebut adalah mengharukan.

5) Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam dongeng “Asal Mula Buah Kelapa”

adalah orang ketiga serba tahu. Hal ini dibuktikan dengan penulis

mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan motivasi yang

melatarbelakangi.

6) Amanat

Amanat dari doneng yang berjudul “Asal Mula Pohon Kelapa” adalah niat

yang baik, harus pula disertai dengan kesabaran agar kita selalu menjaga

atau menepati janji, karena ingkar janji hanya akan berdampak buruk bagi

kita dan orang lain.

b. Nilai karakter

1) Cinta damai

Page 77: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

62

Sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman, tenang, dan

nyaman atas kehadiran dirinyadalam komunitas atau masyarakat tertentu.

Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Seorang laki-laki mendaki gunung yang tinggi. Ia ingin menginjungi

penyihir sakti. Penyihir sakti mempersilahkan laki-laki itu masuk ke

pondoknya.

(2) “Wahai Penyihir sakti, ada sesuatu yang inginkumohon darimu,” kata

laki-laki itu sambil menunduk dengan hormat.

2) Disiplin

Kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk perturan

atau tata tertib yang berlaku. Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Dia berkata, “Kau baru boleh membukanya jika kau sudah tiba di

rumah!”

(2) Saat ia ingat pada pesan Penyihir sakti. Ketika tiba di kaki gunung, lagi-

lagi dia tergoda, ingin melihat isi kotak hijau tersebut. Ia lalu membuka

kotak hijau itu.

(3) “Karena kau tak mematuhi kata-kataku, kau berubah menjadi pohon

kelapa.

3) Rasa ingin tahu

Cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan

keingintahuan terhadap segala hal terlihat, didengar, dan dipelajari secara

lebih mendalam. Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Di tengah perjalanan dia tergoda untuk membuka kotak hijau itu. Ia

Page 78: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

63

ingin melihat apa isinya, namun ia tidak jadi membukanya.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karakter yang terdapat pada dongeng

“Asal Mula Buah Kelapa” adalah nilai karakter cinta damai, disiplin, dan rasa

ingin tahu. Seperti ditunjukkan pada tabel di bawah:

No. Nilai karakter dongeng Frekuensi kemunculan

1. Cinta damai 1

2. Disiplin 1

3. Rasa ingin tahu 1

Seperti di perlihatkan pada tabel di atas, dari nilai karakter yang dikembangkan di

Sekolah Dasar, terdapat 3 nilai karakter yang di temukan pada dongeng yang

berjudul “Asal Mula Buah Kelapa”. Contoh dapat dilihat pada penggalan dongeng

di bawah ini:

(1) Dia berkata, “Kau baru boleh membukanya jika kau sudah tiba di rumah!”

(2) Saat ia ingat pada pesan Penyihir sakti. Ketika tiba di kaki gunung, lagi-lagi

dia tergoda, ingin melihat isi kotak hijau tersebut. Ia lalu membuka kotak

hijau itu.

(3) “Karena kau tak mematuhi kata-kataku, kau berubah menjadi pohon kelapa.

Dengan demikian nilai karakter yang terkandung pada dongeng “Asal Mula Buah

Kelapa” yaitu nilai karakter cinta damai, disiplin, dan rasa ingin tahu.

1.4 Dongeng “Bunga Melati yang Baik Hati”

Bunga Melati yang Baik Hati

Di taman bunga kerajaan, tumbuh berbagai macam tanaman bunga yang

bunganya sangat indah. Para putri senang sekali memandang dan menciumi

Page 79: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

64

bunga melati. Hal itu menimbulkan kecemburuan dari bunga-bunga yang

lain.

Putri 1 : “Wah....indah sekali bunga-bunga di taman istana

ini.”

Putri 2 : “Hei.... lihat bunga melati itu. Warnanya putih

bersih dan harumnya semerba memenuhi taman ini.”

Putri 1 : “Mmmh....aroma melati memang harum. Aku sangat

menyukainya.”

Bunga Sedap Malam : “Aku tak habis pikir, mengapa para putri suka sekali

dengan dirimu.”

Bungan Anggrek : “Iya, padahal dirimu berbunga kecil, berdaun besar,

dan berbatang keras.”

Bungan Mawar Biru :” Walaupun engkau harum, namun mudah layu jika

dijadikan pajangan di vas bunga. Karena pasti akan

terlihat jelek sekali jika sudah layu dipajang di

sana.”

Bunga melati hanya diam dan tetap tersenyum. Senyumnya yang

manis membuat keharuman dirinya semakin merebak. Udara di taman

bungan kerajaan bertambah wangi dan bertambah bnyak kumbang yang

datang. Kedatangan para kumbang yang bertambah banyak, membuat

semua bunga di taman bunga kerjaan menjadi senang. Mereka pun sibuk

menyapa para kumbang dan mempersilahkan mengisap sari madu yang ada

pada setiap bunganya. Para bunga tentu tidak akan bisa berbunga lagi jika

tidak ada kumbang yang datang dan mengsap sari madu mereka.

Bunga Sedap Malam dan bunga yang lainnya kini telah mengerti,

kenapa Bunga Melati sangat wangi sekali. Bunga- bunga yang lain meminta

maaf kepada Bunga Melati atas perasaan cemburu mereka. Kini mereka

mengakui bahwa keberadaan Bunga Melati itu justru harus disyukuri.

Bunga Sedap Malam :“Ternyata aroma harummu mengundang para

kumbang datang. Tanpa dirimu taman ini akan sepi

dari kumbang-kumbang. Maafkan, aku Melati.”

Bunga Anggrek :“Aku juga mau minta maaf, Melati. Selama ini aku

iri padamu. Ternyata keberadaanmu sangat

bermanfaat untuk kami.”

Bungan Mawar Biru : “Selama ini aku juga berburuk sangka padamu,

Melati. Aku minta maaf, ya.”

Bunga Melati :“Aku sudah memaafkan kalian, teman-teman.

Sekarang kita bisa berteman tanpa ada prasangka

buruk.”

a. Unsur intrinsik

Unsur intrinsik dari dongeng “Bunga Melati yang Baik Hati” adalah

sebagai berikut:

Page 80: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

65

1) Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu

karya sastra. Tema dari dongeng “Bunga Melati yang Baik Hati”

adalah kecemburuan yang berakhir yang berakhir persahabatan.

2) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun cerita. Alur pada

dongeng “Bunga Melati yang Baik Hati” adalah alur maju karena

dijelaskan secara urut mulai dari tahap perkenalan sampai dengan

tahap penyelesaian.

(1) Tahap Perkenalan

(2) Pemunculan masalah

(3) Menuju konflik

(4) Ketengangan

(5) Penyelesaian

3) Tokoh dan penokohan

Tokoh pada dongeng “ Bunga Melati yang Baik Hati” adalah putri 1

dan 2 memiliki watak yang baik, bunga sedap malam memiliki watak

pencemburu, bunga anggrek memiliki watak pencemburu, bunga

melati memiliki watak baik hati, dan bunga mawar biru memiliki

watak pencemburu.

4) Latar

Latar cerita pada dongeng “Bunga Melati yang Baik Hati” terdiri dari

latar tempat, dan latar suasana. Latar tempat pada dongeng tersebut

Page 81: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

66

adalah di taman bunga kerajaan dan latar suasana pada dongeng

tersebut adalah cemburu dan senang.

5) Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam dongeng “Bunga Melati yang

Baik Hati” adalah orang ketiga serba tahu. Hal ini memuktikan dengan

penulis mengetahui hal-hal yang menyangkut tokoh dalam cerita.

Penulis mengetahui berbagai hal tentang tokoh, persitiwa, dan

motivasi yang melatarbelakangi.

6) Amanat

Amanat dari dongeng yang berjudul “Bunga Melati yang Baik Hati”

adalah janganlah mudah berprasangka buruk terhadap apapun yang

terjadi, tanpa mengetahui kebenaran sesungguhnya.

b. Nilai karakter

1) Peduli lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mejaga dan melestarikan

linkungan sekitar. Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Di taman bunga kerajaan, tumbuh berbagai macam tanaman bunga

yang bunganya sangat indah.

(2) Udara di taman bunga kerajaan bertambah wangi dan bbertambah

banyak kumbang yang datang.

(3) Putri 1: “Mmmh... aroma melati memang harum. Aku sangat

menyukainya.”

2) Rasa ingin tahu

Page 82: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

67

Cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan

keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari

secara lebih medalam. Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Bunga sedap malam : “Aku tak habis pikir, mengapa para putri

suka sekali dengan dirimu.”

(2) Bunga melati hanya diam dan tetap tersenyum. Senyumnya yang

manis membuat keharuman dirinya semakn merebak.

3) Tanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksananakan tugas dan

kewajibannya, baik yang berkaitan bangsa dan negara, maupun agama.

Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Mereka pun sibuk menyapa para kumbang dan mempersilahkan

mengisap sari mau yang ada pada setiap bunganya. Para bunga

tentu tidak akan bisa berbunga jika tidak ada kumbang yang datang

lagi jika tidak ada kumbang yang datang dan mengisap sari madu

mereka.

4) Jujur

Sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara pengetahan,

perkataan, dan perbuatan dan mengetahui apa yang benar, mengatakan

yang benar, dan melakukan yang benar sehingga menjadikan orang

bersangkutan sebagai pribadi yang dapat di percaya. Bukti kalimat

sebagai berikut:

(1) Kini mereka mengakui bahwa keberadaan Bunga Melati itu justru

Page 83: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

68

harus di syukuri.

5) Cinta damai

Sikap dan perilku yang mencerminkan suasana damai, aman, tenang,

dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau masyarakat

tertentu. Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Bunga Anggrek: “Aku juga mau minta maaf, Melati. Selama ini

aku iri padamu. Ternyata keberadaanmu sangat bermanfaat untuk

kami."

(2) Bunga Melati: “Aku sudah memaafkan kalian, teman-teman.

Sekarang kita bisa berteman tanpa ada prasangka buruk.”

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karakter yang terdapat pada dongeng

“Bunga Melati yang Baik Hati” adalah nilai karakter peduli lingkungan, rasa ingin

tahu, tanggung jawab, jujur dan cinta damai. Seperti ditunjukkan pada tabel di

bawah:

No. Nilai karakter dongeng Frekuensi kemunculan

1. Peduli lingkungan 1

2. Rasa ingin tahu 1

3. Tanggung jawab 1

4. Jujur 1

5. Cinta damai 1

Seperti di perlihatkan pada tabel di atas, dari nilai karakter yang dikembangkan di

Sekolah Dasar, terdapat 5 nilai karakter yang di temukan pada dongeng yang

Page 84: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

69

berjudul “Bungan Melati yang Baik Hati”. Contoh dapat dilihat pada penggalan

dongeng di bawah ini:

(1) Di taman bunga kerajaan, tumbuh berbagai macam tanaman bunga yang

bunganya sangat indah.

(2) Udara di taman bunga kerajaan bertambah wangi dan bbertambah banyak

kumbang yang datang.

(3) Putri 1: “Mmmh... aroma melati memang harum. Aku sangat

menyukainya.”

Dengan demikian nilai karakter yang terkandung pada dongeng “Bunga Melati

yang Baik Hati” yaitu nilai karakter peduli lingkungan, rasa ingin tahu, tanggung

jawab, jujur, dan cintadamai.

1.5 Dongeng “Petani yang Baik Hati”

Petani yang Baik Hati

Suatu hari, tinggallah seorang petani yang baik dan murah hati.

Pada saat petani itu pergi kesawahnya, ia menemukan seekor burung pipit

yang kakinya patah. Sang petani merasa kasihan. Ia pun membawa burung

itu ke rumahnya yang sederhana. Sang petani langsung mengobati kaki

burung tersebut. Setelah beberapa hari ia rawat, burung pipit itu ia

lepaskan ke alam bebas.

Beberapa hari kemudian, pada saat petani itu sedang mengairi

sawah dan mencabuti rumput liar, ia didatangi oleh burung pipit kecil yang

telah ia tolong. Burung itu membawa tiga buah biji semangka pada

paruhnya. Ia memberikannya kepada petani itu. Setelah itu, burung itupun

pergi. Petani itu sangat berterima kasih kepada burung.

Besoknya, sang petani menanam biji-biji semangka itu di dekat

rumahnya. Setelah ia mengurus bibit pohon semangaka itu, pohon

semangka itupun tumbuh. Semakin lama pohon itu semakin besar.

Akhinya pohon semangka berbuah. Petani itu sangat senang. Ia mengambil

ketiga buah semangka itu.

Pada saat ia membela buah semangka yang pertama, keluarlah

beberapa bongkah emas dan berlian yang berkilauan. Petani itu merasa

sangat kaget bercampur senang, lalu ia membela semangka yang kedua.

Ternyata isinya adalah bahan-bahan bangunan. Petani itu merasa sangat

Page 85: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

70

bahagia, lalu ia membela semangka terakhir. Ternyata keluarlah para

pekerja yang siap membangun istana yang megah untuk ia tinggali.

Akhirnya, karena kebaikan dan ketulusan petani itu, sekarang ia

menjadi orang yang sangat kaya raya. Ia selalu membagikan hartanya

kepada orang yang kekurangan dan selalu menolong orang yang butuh

pertolongannya.

a. Unsur intrinsik

1) Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu

karya sastra. Tema dari dongeng “Petani yang Baik Hati” adalah

ketulusan petani membuahkan benih.

2) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun cerita. Alur pada

dongeng “Petani yang Baik Hati” adalah alur maju karena dijelaskan

secara urut mulai dari tahap perkenalan sampai dengan tahap

penyelesaian.

(1) Tahap Perkenalan

(2) Pemunculan masala

(3) Menuju konflik

(4) Ketengangan

(5) Penyelesaian

3) Tokoh dan penokohan

Tokoh dalam dongeng “Petani yang Baik Hati” adalah pak petani yang

memiliki watak murah hati, memiliki rasa syukur dan tulus. Sedangkan

burung pipit memiliki watak punya rasa balas budi.

4) Latar

Page 86: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

71

Latar cerita pada dongeng “Petani yang Baik Hati” terdiri dari latar

tempat, dan latar suasana. Latar tempat pada dongeng tersebut adalah

di sawah dan rumah dan latar suasana pada dongeng tersebut adalah

senang.

5) Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam dngeng “Petani yang Baik Hati”

adalah orang ketiga serba tahu. Hal ini memuktikan dengan penulis

mengetahui hal-hal yang menyangkut tokoh dalam cerita. Penulis

mengetahui berbagai hal tentang tokoh, persitiwa, dan motivasi yang

melatarbelakangi.

6) Amanat

Amanat dari dongeng yang berjudul “Petani yang Baik Hati” adalah

ketulusan kita dalam menolong sesama makhluk hidup maka suatu saat

kita akan menerima balasan yang setimpal atas kebaikan kita, mau

bagaimanapun kehidupan yang kita jalani tetaplah saling berbagi

kepada sesama makhlik hidup dan ingat akan rasa syukur atas suatu

perolehan.

b. Nilai karakter

1) Peduli lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjaga dan melestarikan

lingkungan sekitar. Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Pada saat petani itu pergi ke sawahnya, ia menemukan seekor

burung pipit yang kakinya patah. Sang petani merasa kasihan. Ia

Page 87: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

72

pun membawa burung itu ke rumahnya yang sederhana. Sang petai

langsung mengobati kaki burung tersebut.

(2) Pada saat peetani itu sedang mengari sawah dan mencabuti rumput

liar, ia didatangi oleh burung pipit kecil yang telah iatolong. Burun

itu membawa tiga buah biji semangka pada paruhnya. Ia

membarikannya kepada petani itu.

2) Kerja keras

Perilaku yang meenunjukkan upaya secara sungguh-sungguh (berjuang

hingga titik darah penghabisan) dalam menyelesaikan berbagai tugas,

permasalahan pekerjaan, dan lain-lain dengan sebaik-baiknya. Bukti

kalimat sebagai berikut:

(1) Besoknya, sang petani menanam biji-biji semangka itu di dekat

rumahnya. Setelah ia mengurus bibit pohon semangka itu, pohon

semangka itupun tumbuh semakin lama pohon itu semakin besar.

Akhirnya pohon semangka berbuah. Petani itu sangat senang. Ia

mengambil ketiga buah semangka itu.

3) Peduli sosial

Sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang

lain maupun masyarakat yang membutuhkan. Bukti kalimat sebagai

berikut:

(1) Ia selalu membagikan hartanya kepada orang yang kekurangan dan

selalu menolong orang yang butuh pertolongannya.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karakter yang terdapat pada dongeng

Page 88: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

73

“Petani yang Baik Hati” adalah nilai karakter peduli lingkungan, kerja keras dan

peduli lingkungan. Seperti ditunjukkan pada tabel di bawah:

No. Nilai karakter dongeng Frekuensi kemunculan

1. Peduli lingkungan 1

2. Kerja keras 1

3. Peduli sosial 1

Seperti di perlihatkan pada tabel di atas, dari nilai karakter yang dikembangkan di

Sekolah Dasar, terdapat 3 nilai karakter yang di temukan pada dongeng yang

berjudul “Petani yang Baik Hati”. Contoh dapat dilihat pada penggalan dongeng

di bawah ini:

(1) Pada saat petani itu pergi ke sawahnya, ia menemukan seekor burung pipit

yang kakinya patah. Sang petani merasa kasihan. Ia pun membawa burung

itu ke rumahnya yang sederhana. Sang petai langsung mengobati kaki

burung tersebut.

(2) Pada saat peetani itu sedang mengari sawah dan mencabuti rumput liar, ia

didatangi oleh burung pipit kecil yang telah iatolong. Burun itu membawa

tiga buah biji semangka pada paruhnya. Ia membarikannya kepada petani

itu.

Dengan demikian nilai karakter yang terkandung pada dongeng “Petani yang

Baik Hati” yaitu nilai karakter peduli lingkungan, kerja keras dan peduli sosial.

Page 89: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

74

1.6 Dongeng “Anak Jago Baru”

Ayam Jago Baru

(pengarang: Anonim)

Ada ayam jago baru di suatu dusun. Dia datang dari kota yang

jauh...sekali. suatu ketika, Ayam Jago terjagadari tidurnya. Matanya yang

masih mengantuk perlahan terbuka. Di langit dia melihat bend bundar

berwarna kuning keemasan. “itu pasti Matahari!” pikirnya. Maka

walaupun diamasih mengantuk, dia melompatke atas pagar.

“kukurukyuk....Hari sudah pagi!” kokoknya keras-keras. Induk-induk

ayam bergegas berlarian keluar. Mereka mulai mengais-ngais mencari

makan. “Wah, betapa gelapnya hari ini!” keluh mereka.

Tiba-tiba terbang melintas seekor burung hantu. Dia hingga di

pohon dekat mereka. “Kamu siapa?” tanya si Ayam Jago Baru. “Aku,

Burung Hantu!” jawabnya. “Hai, mengapa kalian ribut-ribut di tengah

malam begini?” “Si Ayam Jago tadi berkokok. Itu tanda hari sudah

pagi!”ujar induk-induk ayam itu. Mereka kemudian ribut bergumam. Si

Burung Hantu menepukkan sayapnya meminta mereka tenang. “Iya! Itu

Matahari sudah terbit di langit!” ujar si Jago.si Burung Hantu tertawa

terbahak-bahak. “itu bukan Matahari! Itu adalah bulan purnama!” katanya.

Induk-induk ayam kembali bergumam. Mereka keembalike tempat

masing-masing dan tidur lagi. Si Ayam Jago Baru merasa malu. Dia

berjanji besok lagi akan membuka kedua katanya lebar-lebar. Dia harus

yakin yan dilihatnya adalah Matahari. Setelah itu, baru dia akan berkook.

a. Unsur intrinsik

1) Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu

karya sastra. Tema dari dongeng “Ayam Jago Baru” adalah seekor

ayam jantan yang memutuskan sesuatu tanpa memastikan

kebenarannya.

2) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun cerita. Alur pada

dongeng “Ayam Jago Baru” adalah alur maju karena dijelaskan secara

urut mulai dari tahap perkenalan sampai dengan tahap penyelesaian.

(1) Tahap Perkenalan

Page 90: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

75

(2) Pemunculan masala

(3) Menuju konflik

(4) Ketengangan

(5) Penyelesaian

3) Tokoh dan penokohan

Tokoh dalam dongeng “Ayam Jago Baru” adalah ayam jago baru

memiliki watak baik dan tergesa-gesa, induk ayam memiliki watak

penurut, dan burung hantu memiliki watak baik.

4) Latar

Latar cerita pada dongeng “Ayam Jago Baru” terdiri dari latar tempat,

waktu, dan latar suasana. Latar tempat pada dongeng tersebut adalah di

dusun, larat waktu pada dongeng tersebut adalah tengah malam, latar

suasana pada dongeng tersebut adalah malu.

5) Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam dongeng “Ayam Jago Baru”

adalah orang ketiga serba tahu. Hal ini memuktikan dengan penulis

mengetahui hal-hal yang menyangkut tokoh dalam cerita. Penulis

mengetahui berbagai hal tentang tokoh, persitiwa, dan motivasi yang

melatarbelakangi.

6) Amanat

Amanat dari dongeng yang berjudul “Ayam Jago Baru” adalah jangan

mudah percaya atau terpengaruh dengan informasi atau berita yang

belum pasti, setiap informasi harus dicari tahu kebenarannya.

Page 91: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

76

b. Nilai karakter

1) Tanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya, baik yang berkatan dengan diri sendiri, sosial,

masyarakat, bangsa dan negara,maupun agama. Bukti kalimat sebagai

berkut:

(1) Ayam Jago terjaga dari tidurnya. Matanya yang masih mengantuk

perlahan terbuka. Di langit dia melihat benda bundar berwarna

kuning keemasan. “Itu pasti Matahari!” pikirnya. Maka walaupun

dia masih mengantuk, dia melompat ke atas pagar.

“Kukuruyuk...hari sudah pagi!” kokoknya keras-keras.

(2) Induk-induk ayam bergegas berlarian keluar.mereka mulai

mengais-ngais mencari makan.

(3) Dia berjanji besok lagi akan membuka kedua matanya lebar-lebar.

Dia harus yakin yang dilihatnya adalah Matahari. Setelah itu, baru

dia akan berkokok.

2) Peduli sosial

Sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang

lain maupun masyarakat yang membutuhkan. Bukti kaliamat sebagai

berikut:

(1) Si burung hantu tertawa terbahak-bahak. “Itu bukan Matahari itu

adalah bulan purnama!” katanya.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karakter yang terdapat pada dongeng

Page 92: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

77

“Ayam Jago Baru” adalah nilai karakter tanggung jawab dan peduli sosial.

Seperti ditunjukkan pada tabel di bawah:

No. Nilai karakter dongeng Frekuensi kemunculan

1. Tanggung jawab 1

2. Peduli sosial 1

Seperti di perlihatkan pada tabel di atas, dari nilai karakter yang dikembangkan di

Sekolah Dasar, terdapat 2 nilai karakter yang di temukan pada dongeng yang

berjudul “Ayam Jago Baru”. Contoh dapat dilihat pada penggalan dongeng di

bawah ini:

(1) Ayam Jago terjaga dari tidurnya. Matanya yang masih mengantuk perlahan

terbuka. Di langit dia melihat benda bundar berwarna kuning keemasan. “Itu

pasti Matahari!” pikirnya. Maka walaupun dia masih mengantuk, dia

melompat ke atas pagar. “Kukuruyuk...hari sudah pagi!” kokoknya keras-

keras.

(2) Induk-induk ayam bergegas berlarian keluar.mereka mulai mengais-ngais

mencari makan.

(3) Dia berjanji besok lagi akan membuka kedua matanya lebar-lebar. Dia harus

yakin yang dilihatnya adalah Matahari. Setelah itu, baru dia akan berkokok.

Dengan demikian nilai karakter yang terkandung pada dongeng “Ayam Jago

Baru” yaitu nilai karakter tanggung jawab dan peduli sosial.

1.7 Dongeng “Kisah Semut dan Merpati”

Kisah Semut dan Merpati

(pengarang: Anonim)

Page 93: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

78

Pada suatu hari, ada seekor semut yang sedang berjalan-jalan

mencari makan di pingir sungai.seperti biasa, dia berjalan dengan riang

dan karena kurang hati-hati tiba-tiba ia terjatuh ke dalam sungai.

Arus sungai menghanyutkannya. Semut itu timbul teenggelam dan

kelelahan. Ia berusaha untuk menepi, tetapi tidak berhasil. Seekor burung

merpati kebetulan bertengger di ranting pohon yang melitang di atas

sungai, melihat semut yan hampir tenggelam dan merasa iba.

Burung merpati ini memetik dan dan menjatuhkannya di dekat

semut. Semut merayap naik keatas daun. Akhirya, ia berhasil

menyelamatkan dirinya dengan bantuan daun tersebut dan mendarat di tepi

sungai.

Tidak lama kemudian, sang semut melihat seorang pemburu sedang

mmengendap-endap berusaha mendekati burung merpati yang telah

menolongnya tadi. Semut menyadari bahanya yng membayangi merpati

yang baik tersebut. Ia seger berlari mendekati pemburu dan mengigit kaki

sang pemburu.

Pemburu itu kesakitan dan terkejut. Ia mengibaskan ranting yang

tadinya akan digunakan untuk menangkap burung. Burung Merpati

menyadari keberadaan pemburu yang sibuk mengibas-ngibaskan ranting.

Akhirnya sang burungg pun terbang menyelamatkan dirinya.

a. Unsur intrinsik

1) Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu

karya sastra. Tema dari dongeng “Kisah Semut dan Merpati” adalah

persahabatan dan tolong menolong.

2) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun cerita. Alur pada

dongeng “Kisah Semut dan Merpati” adalah alur maju karena

dijelaskan secara urut mulai dari tahap perkenalan sampai dengan

tahap penyelesaian.

(1) Tahap Perkenalan

(2) Pemunculan masalah

(3) Menuju konflik

Page 94: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

79

(4) Ketengangan

(5) Penyelesaian

3) Tokoh dan penokohan

Tokoh dalam dongeng “Kisah Semut dan Merpati” adalah semut

memiliki watak baik, suka menolong, merpati memiliki watak baik,

suka menolong, dan pemburu memiliki watak jahat.

4) Latar

Latar cerita pada dongeng “Kisah Semut dan Merpati” terdiri dari latar

tempat, waktu, dan latar suasana. Latar tempat pada dongeng tersebut

adalah sungai atas pohon latar waktu pada dongeng tersebut adalah

suatu hari dan latar suasana pada doneng tersebut adalah

menengangkan.

5) Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam dongeng “Kisah Semut dan

Merpati” adalah orang ketiga serba tahu. Hal ini memuktikan dengan

penulis mengetahui hal-hal yang menyangkut tokoh dalam cerita.

Penulis mengetahui berbagai hal tentang tokoh, persitiwa, dan

motivasi yang melatarbelakangi.

6) Amanat

Amanat dari dongeng yang berjudul “Kisah Semut dan Merpati”

adalah kita jangan pernah ragu untuk berbuat kebaikan kepada

siapapun yang sedang berada dalam kesulitan, karena kebaikan yang

Page 95: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

80

kita lakukan, pasti suatu saat kita akan mendapat balasan kebaikan

pula.

b. Nilai karakter

1) Kerja keras

Perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-sungguh (berjuang

hingga titik darah penghabisan) dalam menyelesaikan berbagai tugas,

permasalahan pekerjaan, dan lain-lain dengan sebaik-baiknya. Bukti

kalimat sebagai berikut:

(1) Pada suatu hari, ada seekor semut yang sedang berjalan-jalan

mencari makan di pinggir sungai.

2) Peduli sosial

Sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang

lain maupun masyarakat yang membutuhkan. Bukti kalimat sebagai

berikut:

(1) Seekor burung merpati kebetulan bertengger di ranting pohon yang

melintang di atas sungai, melihat semut yang hampir tenggelam

dan merasa iba.

(2) Burung merpati ini memetik daun dan menjatuhkannya di dekat

semut. Semut meranyap naik ke atas daun. Akhirnya, ia berhasil

menyelamatkan dirinya dengan bantuan daun tersebut dan

mendarat di tepi sungai.

(3) Semut menyadari bahaya yang membayangi merpati yang baik

tersebut. Ia segera berlari mendekati pemburu dan menggigit kaki

Page 96: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

81

sang pemburu.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karakter yang terdapat pada dongeng

“Kisah Semut dan Merpati” adalah nilai karakter kerja keras dan peduli sosial.

Seperti ditunjukkan pada tabel di bawah:

No. Nilai karakter dongeng Frekuensi kemunculan

1. Kerja keras 1

2. Peduli sosial 1

Seperti di perlihatkan pada tabel di atas, dari nilai karakter yang dikembangkan di

Sekolah Dasar, terdapat 2 nilai karakter yang di temukan pada dongeng yang

berjudul “Kisah Semut da Merpati”. Contoh dapat dilihat pada penggalan dongeng

di bawah ini:

(1) Seekor burung merpati kebetulan bertengger di ranting pohon yang

melintang di atas sungai, melihat semut yang hampir tenggelam dan merasa

iba.

(2) Burung merpati ini memetik daun dan menjatuhkannya di dekat semut.

Semut meranyap naik ke atas daun. Akhirnya, ia berhasil menyelamatkan

dirinya dengan bantuan daun tersebut dan mendarat di tepi sungai.

(3) Semut menyadari bahaya yang membayangi merpati yang baik tersebut. Ia

segera berlari mendekati pemburu dan menggigit kaki sang pemburu.

Dengan demikian nilai karakter yang terkandung pada dongeng “Kisah Semut

dan Merpati” yaitu nilai karakter kerja keras dan peduli lingkungan.

Page 97: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

82

1.8 Dongeng “Kisah Petani dan Anak Harimau”

Kisah Petani dan Anak Harimau

(pengarang: Anonim)

Di sebuah desa di pulau jawa, tinggallah seorang kakek. Ia terkenal

baik hati dan ramah.namanya Ki Maulaya. Para warga desa sangat segan

dan mengagumi beliau. Sifatnya yang arif dan bijaksana sering dijadikan

tempat bertanya ketika ada perselisihan. Di suatu hari Ki Maulaya pulang

dari sawah. Di tengah-tengah perjalanan menuju rumahnya, Ki Maulaya

terhenti oleh suara yang didengarnya. Ia pun mencari dari mana suara itu

berasal. Dia menemukan sebuah lubang jebakan. Dilihatnya ada tiga ekor

anak harimau yang terjebak dan tidak bisa keluar.

Melihat bahwa binatang yang dia temukan bisa membahayakannya,

dia pun tertegu sejenak. Setelah beberapa saat terpaku, Ki Maulaya dapat

menekan rasa takutnya. “Ak percaya bahwa kebaikan pasti dibalas denga

kebaikan pula.” Dikeluarkannya satu persatu anak harimau itu. Setelah

semua terangkat, dia pun naik keluar dari lubang itu. Baru saja dia sampai

di atas, tiba-tiba darisemak belukar keluar seekor harimau yang sangat

besar. Harimau itu adalah induk dari tiga anak harimau yang dia tolong.

Ki Mulaya pun gemetar dan berkeringat dingin. Namun, dia mencoba

mengendalikan rasa takunya. Ia hanya pasrah pada kehendak Sang

Pencipta. Harimau itu mendekatinya sambil mengendus-endus Ki

Maulaya, lalu dia pergii membawa anak-anaknya.

Konon setelah kejaddian itu, Ki Maulaya dan harimau menjadi

sahabat. Harimau itu sering menunggui Ki Maulaya ketika di sawah dan

menjaganya dari bahaya hewan-hewan buas. Dan apa yang diyakini Ki

Maulaya terbukti. “Kebaikan pasti dibalas degan kebaikan pula.”

a. Unsur intrinsik

1) Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu

karya sastra. Tema dari dongeng “Kisah Petani dan Anak Harimau”

adalah kebaikan petani yang dibalas dengan kebaikan.

2) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun cerita. Alur pada

dongeng “Kisah Petani dan Anak Harimau” adalah alur maju karena

Page 98: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

83

dijelaskan secara urut mulai dari tahap perkenalan sampai dengan

tahap penyelesaian.

(1) Tahap Perkenalan

(2) Pemunculan masalah

(3) Menuju konflik

(4) Ketengangan

(5) Penyelesaian

3) Tokoh dan penokohan

Tokoh dalam dongeng “Kisah Petani dan Anak Harimau” adalah kakek

Ki Maulaya memiliki watak baik dan bijaksanan.

4) Latar

Latar cerita pada dongeng “Kisah Petani dan Anak Harimau” terdiri

dari latar tempat, waktu, dan latar suasana. Latar tempat pada dongeng

tersebut adalah di desa, sawah, dan semak belukar dan latar waktu

pada dongeng tersebut adalah suatu hari dan latar suasana pada

dongeng tersebut adalah mengharukan.

5) Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam dngeng “Kisah Petani dan Anak

Harimau” adalah orang ketiga serba tahu. Hal ini memuktikan dengan

penulis mengetahui hal-hal yang menyangkut tokoh dalam cerita.

Penulis mengetahui berbagai hal tentang tokoh, persitiwa, dan

motivasi yang melatarbelakangi.

6) Amanat

Page 99: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

84

Amanat dari dongeng yang berjudul “Kisah Petani dan Anak Harimau”

adalah jika kita berbuat kebaikan pasti dibalas dengan kebaikan pula.

b. Nilai karakter

1) Cinta damai

Sikap dan perilaku yang mencerminkan susana damai, aman, tenang,

dan nyaman atas kehadirian dirinya dalam komunitas atau masyarakat

tertentu. Buktikalimat sebagai berikut:

(1) Di sebuah desa di Pulau Jawa, tinggallah seorang kakek. Ia

terkenal baik hati dan ramah, paara warga desa sangat segan dan

mengangumi beliau.

(2) Sifatnya yang arif dan bijaksana sering di jadikan tempat bertanya

ketika ada perselisihan.

2) Rasa ingin tahu

Cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan

keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari

secara lebih mendalam. Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Di tengah-teengah perjalanan menuju rumahnya, Ki Maulaya

terhenti oleh suara yang didengarnya. Ia pun mencari dari mana

suara itu berasal.

3) Peduli sosial

Sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang

lain maupun masyarakat yang membutuhkan. Bukti kalimat sebagai

berikut:

Page 100: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

85

(1) Melihat bahwa binatang yang dia temukan bisa

membahayakannya, dia pun tertegun sejenak. Setelah beberapa saat

terpaku, Ki Maulaya dapat menekan rasa takutnya. “Aku

percaya..bahwa kebaikan pasti dibalas dengan kebaikan pula.”

(2) Di keluarkannya satu persatu anak harimau itu. Setelah semua

terangkat, dia pun naik keluar dari lubang itu.

4) Komunikatif

Senag bersahabat atau proaktif yakni sikap dan tindakan terbuka

terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta

kerja sama secara kolaboratif dengan baik. Bukti kalimat sebagai

berikut:

(1) Konon setelah kejadian itu, Ki Maulaya dan harimau menjadi

sahabat. Harimau itu sering mengunjungi Ki Maulaya ketika di

sawah dan menjanganya dari bahayaa hewan-hewan buas.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karakter yang terdapat pada dongeng

“Kisah Petani dan Anak Harimau” adalah nilai karakter cinta damai, rasa ingin

tahu, peduli sosial dan komunikatif. Seperti ditunjukkan pada tabel di bawah:

No. Nilai karakter dongeng Frekuensi kemunculan

1. Cinta damai 1

2. Rasa ingin tahu 1

3. Peduli sosial 1

4. Komunikatif 1

Page 101: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

86

Seperti di perlihatkan pada tabel di atas, dari nilai karakter yang dikembangkan di

Sekolah Dasar, terdapat 4 nilai karakter yang di temukan pada dongeng yang

berjudul “Kisah Petani dan Anak Harimau”. Contoh dapat dilihat pada penggalan

dongeng di bawah ini:

a. Cinta damai

(1) Di sebuah desa di Pulau Jawa, tinggallah seorang kakek. Ia terkenal

baik hati dan ramah, paara warga desa sangat segan dan mengangumi

beliau.

(2) Sifatnya yang arif dan bijaksana sering di jadikan tempat bertanya

ketika ada perselisihan.

b. Peduli sosial

(1) Melihat bahwa binatang yang dia temukan bisa membahayakannya, dia

pun tertegun sejenak. Setelah beberapa saat terpaku, Ki Maulaya dapat

menekan rasa takutnya. “Aku percaya..bahwa kebaikan pasti dibalas

dengan kebaikan pula.”

(2) Di keluarkannya satu persatu anak harimau itu. Setelah semua

terangkat, dia pun naik keluar dari lubang itu.

Dengan demikian nilai karakter yang terkandung pada dongeng “Kisah Semut

dan Merpati” yaitu nilai karakter cinta damai, rasa ingin taahu, peduli sosial dan

komunikatif.

1.9 Dongeng “Anak Gembala dan Serigala”

Anak Gembala dan Serigala

Narator :

Seorang anak gembala selalu menggembalakan domba milik tuannya di

dekat hutan yang gelap dan tidak jauh dari kampungnya. Suatu hari dia

Page 102: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

87

menggembalakan domba di dekat hutan. Dia merasa terhiburdengan

memikirkan berbagai macam rencana apabila dia melihat serigala. Dia

teringat ucapan tuannya.

Tuan Anak Gembala :

“Apabila kamu melihat serigala datang dan menyerang domba, kamu harus

teriak memanggil bantuan. Orang sekampung akan datang membantumu.”

Narator :

Anak gembala itu berpkir bahwa akan terasa lucu apabila dia berpura-pura

melihat serigala dan berteriak ke arah kampuungnya dan berteriak sekeras-

kerasnya.

Anak Gembala :

“Ada sergala, serigala. Tolooong!”

Narator :

Seperti yang dia duga, orang-orang kampung yang mendengarnya

berteriak, cepat-cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah

anak gembala tersebut untuk membantunya.

Orang Kampung 1 :

“Di mana....serigalanya? Di mana......?

Orang Kampung 2 :

“Apa serigala itu mlukaimu? Di mana serigala itu sekarang?”

Anak Gembala :

“Ha....ha...ha....kalian semua tertpu. Tidak ada serigaladi sini.

Oarng Kampung 3 :

“Rupanya kamu telah menipu kami semua. Huh....!

Narator :

Beberapa hari kemudian, anak gembala itu kembali berteriak meminta

tolong.

Anak Gembala :

“Tolong ....tolong ada serigala! Tolong.......serigala memakan domba!”

Orang Kampung 1 :

“Mana serigalanya? Tidak terlihat serigala di sini?”

Anak Gembala :

“Ha..ha..ha..memang tidak ada serigala. Aku iseng saja berteriak minta

tolong!”

Orang Kampung 2 :

“Hei..keberadaan serigala bukan untuk main-main. Kalau kamu berbohong

terus, tidak ada yang percaya lagi padamu!

Narator :

Pada suatu sore ketika Matahari mulai terbenam, seekor sergala benar-

benar datang dan menyambar domba yang digembalakan oleh anak

gembala tersebut.

Anak Gembala :

“Serigala......! Serigala .....!Tolong.... ada serigala! Tolong...tolong....!

Orang Kampung 1 :

“Anak gembala itu pasti bermain-main lagi!”

Orang Kampung 2 :

Page 103: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

88

“Dia tidak akan bisa menipu kita lagi.”

Narator :

Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang

digembaakan oleh sang anak gembala, lalu berlari masuk ke dalam hutan

kembali.

a. Unsur intrinsik

1) Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu

karya sastra. Tema dari dongeng “Anak Gembala dan Serigala” adalah

nasib anak gembala yang suka menipu.

2) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun cerita. Alur pada

dongeng “Anak Gembala dan Serigala” adalah alur maju karena

dijelaskan secara urut mulai dari tahap perkenalan sampai dengan

tahap penyelesaian.

(1) Tahap Perkenalan

(2) Pemunculan masalah

(3) Menuju konflik

(4) Ketengangan

(5) Penyelesaian

3) Tokoh dan penokohan

Tokoh dalam dongeng “Anak Gembala dan Serigala” adalah anak

gembala memilik watak yang suka menipu, orang kampung 1 dan 2

memiliki watak baik dan suka menolong,

4) Latar

Page 104: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

89

Latar cerita pada dongeng “Anak Gembala dan Serigala” terdiri dari

latar tempat, waktu, dan latar suasana. Latar tempat pada dongeng

tersebut adalah kampung dan dekat hutan, dan latar waktu pada

dongeng tersebut adalah suatu haari daan sore hari, dan latar suasana

pada dongeng tersebut adalah menegangkan.

5) Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam dongeng “Anak Gembala dan

Serigala” adalah orang ketiga serba tahu. Hal ini memuktikan dengan

penulis mengetahui hal-hal yang menyangkut tokoh dalam cerita.

Penulis mengetahui berbagai hal tentang tokoh, persitiwa, dan

motivasi yang melatarbelakangi.

6) Amanat

Amanat dari dongeng yang berjudul “Anak Gembala dan Serigala ”

adalah jangan pernah untuk mempermaikan kepercayaan orang lain,

sebab sekali engkau hancurkan, dia tak akan percaya lagi.

b. Nilai karakter

1) Demokratis

Sikap dan cara berpikir yang mencerminkan persoalan hak dan

kewajiban secara adil dan merata anatara dirinya dengan orang lain.

Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Tuan anak Gembala “Apabila kamu melihat serigala datang dan

menyerang domba, kamu harus berteriak memanggil bantuan.

Orang sekampung akan datang membantumu.”

Page 105: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

90

2) Rasa ingi tahu

Cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penasaran

dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar dan

dipelajari secara lebihh mendalam. Bukti kalimat sebagai berikut:

(1) Anak gembala itu berpikir bahwa akan terasa lucu apabila dia

pura-pura melihat serigala dan berteriak memanggil orang-

orang. Anak gembala itu berlari ke arah kampungnya dan

beteriak sekeras-kerasnya.

3) Peduli sosial

Sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang

lain maupun mmasyarakat yang membutuhkannya. Bukti kalimat

sebagai berikut:

(1) Orang-orang sekampung yang mendengarnya berteriak, cepat-

cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah anak

gembala tersebut untuk membantunya.

(2) Orang kampung 2: “Apa serigala itu melukaimu? Dimana

serigala itu sekarang?”

(3) Orang kampung 1: “Mana serigalanya? Tidak terlihat serigala di

sini?”

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karakter yang terdapat pada dongeng

“Anak Gembala dan Serigala” adalah nilai karakter demokratis, rasaingin tahu,

dan peduli sosial. Seperti ditunjukkan pada tabel di bawah:

Page 106: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

91

No. Nilai karakter dongeng Frekuensi kemunculan

1. Demokratis 1

2. Rasa ingin tahu 1

3. Peduli sosial 1

Seperti di perlihatkan pada tabel di atas, dari nilai karakter yang dikembangkan di

Sekolah Dasar, terdapat 3 nilai karakter yang di temukan pada dongeng yang

berjudul “Anak Gembala dan Serigala”. Contoh dapat dilihat pada penggalan

dongeng di bawah ini:

(1) Orang-orang sekampung yang mendengarnya berteriak, cepat-cepat

meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah anak gembala tersebut

untuk membantunya.

(2) Orang kampung 2: “Apa serigala itu melukaimu? Dimana serigala itu

sekarang?”

(3) Orang kampung 1: “Mana serigalanya? Tidak terlihat serigala di sini?”

Dengan demikian nilai karakter yang terkandung pada dongeng “Anak Gembala

dan Serigala” yaitu nilai karakter demokratis, rasa ingin tahu dan peduli

lingkungan..

1.10 Dongeng “Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban”

Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban

(pengarang: Aesop)

Pernah ada seorang pria yang memelihara seekor kuda dan seekor

keledai. Kebiasaan pria tersebut memuati keledainya dengan beban yang

berat. Keledai tersebut terhuyung-huyung karena beban yang telalu berat.

Sementara kuda berjalan dengan beban yang ringan.

Pada suatu hari mereka melakukan perjalanan. Keledai berkata

kepada Kuda, “Maukah kamu mengangkut sebagian dari beban saya? Saya

Page 107: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

92

merasa sangat tidak enak badan. Jika kamu mau membawa sebagian

bebanku, mungkin saya akan cepat sembuuh. Beban yang terlalu berat ini

bisa membunuhku.” Kuda hanya menendang-nendangkan kakinya. Ia

berkata kepada Keledai agar tidak usah mengelur. Ia tdak mau diganggu

dengan kata-kata keluhan.

Keledai terhuyung-huyung selama berjalan setengah kilometer. Tiba-

tiba ia jatuh ke tanah dan mati. Si pemilik datang dan hanya bisa berpasrah

dengan apa yang terjadi. Ia melepaskan beban dari keledai yang telah mati.

Semua beban ditempatkan di atsa punggung kuda. “Aduh,” keluh Kuda

saat dia merasakan beban berat. Beban bertambah dengan berat tubuh

Keledai yang telah mati. “Sekarang saya mendapatkan ganjaran karena

sifat saya yang jelek.” “Saya menolak menanggung sebagian beban

Keledai. Ditambah saya harus membawa seluruh beban. Ditambah dengan

berat tubuh teman saya yang malang ini.”

a. Unsur intrinsik

1) Tema

Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu

karya sastra. Tema dari dongeng “Kuda dan Keledai yang Sarat dengan

Beban” adalah kuda yang malang akibat tak ingin menolong.

2) Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun cerita. Alur pada

dongeng “Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban” adalah alur

maju karena dijelaskan secara urut mulai dari tahap perkenalan sampai

dengan tahap penyelesaian.

(1) Tahap Perkenalan

(2) Pemunculan masalah

(3) Menuju konflik

(4) Ketengangan

(5) Penyelesaian

3) Tokoh dan penokohan

Page 108: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

93

Tokoh dalam dongeng “Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban”

adalah kuda memiliki watak yang jahat dan tak ingin menolong,

keledai memiliki watak baik dan gigih, pria memiliki watak kurang

adil.

4) Latar

Latar cerita pada dongeng “Kuda dan Keledai yang Sarat dengan

Beban” terdiri dari latar tempat, waktu, dan latar suasana. Latar tempat

pada dongeng tersebut adalah di jalan dan latar waktu pada dongeng

tersebut adalah suatu hari dan latar suasana pada dongeng tersebut

adalah mengharukan.

5) Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam dngeng “Kuda dan Keledai

yang Sarat dengan Beban” adalah orang ketiga serba tahu. Hal ini

memuktikan dengan penulis mengetahui hal-hal yang menyangkut

tokoh dalam cerita. Penulis mengetahui berbagai hal tentang tokoh,

persitiwa, dan motivasi yang melatarbelakangi.

6) Amanat

Amanat dongeng yang berjudul “Kuda dan Keledai yang Sarat dengan

Beban” adalah jadilah sesuatu yang dapat bermanfaat bagi orang lain,

terlibih yang membutuhkan pertolongan.

b. Nilai karakter

1) Kerja keras

Page 109: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

94

Perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-sungguh (berjuang

singgah titik darah penghabisan) dalam menyeesaikan berbagai tugas,

permasalahan, pekerjaan, dan lain-lain dengan sebaik-baiknya. Bukti

kalimat sebagai berikut:

(1) Keledai tersebut terhuyung-huyung karena beban terlalu berat

(2) Saya merasa saya tidak enak badan. Jikakamu mau membawaka

sebagian bebanku, mungkin saya akan cepat sembuh. Beban yang

terlalu berat ini bisa membunuhku.

2) Tanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya, baik yang berkaitan degan diri sendiri, sosial,

masyarakat, bangsa dan negara maupun agama. Bukti kalimat sebagai

berikut:

(1) “Sekarang saya mendapatkan ganjaran karena sifat saya yang

jelek.” “Saya menolak menanggung sebagian beban Keledai.

Sekarang saya harus membawa seluruh beban. Ditambah dengan

berat tubuh teman saya yang malang ini.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai karakter yang terdapat pada dongeng

“Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban” adalah nilai karakter kerja keras

dan tanggung jawab. Seperti ditunjukkan pada tabel di bawah:

No. Nilai karakter dongeng Frekuensi kemunculan

1. Kerja keras 1

2. Tanggung jawab 1

Page 110: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

95

Seperti di perlihatkan pada tabel di atas, dari nilai karakter yang dikembangkan di

Sekolah Dasar, terdapat 2 nilai karakter yang di temukan pada dongeng yang

berjudul “Kuda an Keledai yang Sarat dengan Beban”.

Dengan demikian nilai karakter yang terkandung pada dongeng “Kuda dan

Keledai yang Sarat dengan Beban” yaitu nilai karakter peduli sosial dan

komunikatif.

Berikut adalah hasil analisis nilai karakter yang disajikan dalam bentuk

grafik tabel:

Page 111: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

96

Tabel 4.1

Nilaia Karakter Dongeng dalam buku “Bahasa Indonesia Kelas III” SD Inpres Gontang Kota Makassar

No.

Nilai Karakter

Judul Dongeng

Pohon

apel

yang

tulus

Pengemb

ara dan

sebuah

pohon

Asal

mula

buah

kelapa

Bunga

melati

yang baik

hati

Petani

yang

baik hati

Ayam

jago

baru

Kisah

semut dan

merpati

Kisah

petani dan

anak

harimau

Anak

gembala

dan serigala

Kuda dan

keledai yang

sarat dengan

beban

Jumlah

1. Religius 0

2. Jujur 1

3. Toleransi 0

4. Disiplin 1

5. Kerja keras 3

6. Kreatif 0

7. Mandiri 0

8. Demokratis 1

9. Rasa ingin tahu 4

10. Nasionalisme 0

Page 112: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

97

11. Cinta damai 0

12. Menghargai

prestasi

0

13. Komunikatif 3

14. Cinta damai 3

15. Gemar membaca 0

16. Peduli

lingkungan

3

17. Peduli sosial 6

18. Tanggung jawab 3

Jumlah 2 2 3 5 3 2 2 4 3 2 28

Page 113: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

98

Berdasarkan hasil anaalisis nilai karakter, jumlah keseluruhan data nilai karakter

yang muncul pada dongeng sebanyak 28 nilai karakter. Nilai-nilai yang muncul di

uraikan dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut:

Persentase : (Jumlah Bagian / Jumlah Keseluruhan) x 100%

Berikut persentase nilai karakter yang muncul dalam dongeng:

1. Nilai karakter jujur

Nilai karakter jujur yang terdapat dalam dongeng sebanyak satu nilai

karakter. Berikut ini persentase nilai karakter jujur yang muncul dalam

dongeng:

Persentase nilai karakter jujur : 1

18 x100 = 5,56%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan bahwa dari 18 nilai

karakter mengandung 5,56% nilai karakter jujur dalam dongeng.

2. Nilai karakter disiplin

Nilai karakter disiplin yang terdapat dalam dongeng sebanyak satu nilai

karakter. Berikut ini persentase nilai karakter disiplin yang muncul dalam

dongeng:

Persentase nilai karakter disiplin : 1

18 x 100 = 5,56%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan bahwa dari 18 nilai

karakter mengandung 5,56% nilai karakter disiplin dalam dongeng

Page 114: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

99

3. Nilai karakter kerja keras

Nilai karakter disiplin yang terdapat dalam dongeng sebanyak tiga nilai

karakter. Berikut ini persentase nilai karakter kerja keras yang muncul dalam

dongeng:

Persentase nilai karakter kerja keras : 3

18 x 100 = 16,67%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan bahwa dari 18 nilai

karakter mengandung 16,67% nilai karakter kerja keras dalam dongeng.

4. Nilai karakter demokratis

Nilai karakter demokratis yang terdapat dalam dongeng sebanyak satu

nilai karakter. Berikut ini persentase nilai karakter demokratis yang muncul

dalam dongeng:

Persentase nilai karakter demokraatis : 1

18 x 100 = 5,56%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan bahwa dari 18 nilai

karakter mengandung 5,56% nilai karakter demokratis dalam dongeng.

5. Nilai karakter rasa ingin tahu

Nilai karakter rasa ingin tahu yang terdapat dalam dongeng sebanyak

empat nilai karakter. Berikut ini persentase nilai karakter rasa ingin tahu yang

muncul dalam dongeng:

Persentase nilai karakter rasa ingin tahu : 4

18 x 100 = 22,22%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan bahwa dari 18 nilai

karakter mengandung 22,22% nilai karakter rasa ingin tahu dalam dongeng.

6. Nilai karakter komunikatif

Page 115: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

100

Nilai karakter komunikatif yang terdapat dalam dongeng sebanyak tiga

nilai karakter. Berikut ini persentase nilai karakter komunikatif yang muncul

dalam dongeng:

Persentase nilai karakter komunikatif : 3

18 x 100 = 16,67%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan bahwa dari 18 nilai

karakter mengandung 16,67% nilai karakter komunikatif dalam dongeng.

7. Nilai karakter cinta damai

Nilai karakter cinta damai yang terdapat dalam dongeng sebanyak tiga

nilai karakter. Berikut ini persentase nilai karakter cinta damai yang muncul

dalam dongeng:

Persentase nilai karakter cinta damai : 3

18 x 100 = 16,67%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan bahwa dari 18 nilai

karakter mengandung 16,67% nilai karakter cinta damai dalam dongeng.

8. Nilai karakter peduli lingkungan

Nilai karakter peduli lingkungan yang terdapat dalam dongeng sebanyak

tiga nilai karakter. Berikut ini persentase nilai karakter peduli lingkungan yang

muncul dalam dongeng:

Persentase nilai karakter peduli lingkungan : 3

18 x 100 = 16,67%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan bahwa dari 18 nilai

karakter mengandung 16,67% nilai karakter peduli lingkungan dalam dongeng.

9. Nilai karakter peduli sosial

Page 116: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

101

Nilai karakter peduli sosial yang terdapat dalam dongeng sebanyak enam

nilai karakter. Berikut ini persentase nilai karakter peduli sosial yang muncul

dalam dongeng:

Persentase nilai karakter peduli sosial : 6

18 x 100 = 33,33%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan bahwa dari 18 nilai

karakter mengandung 33,33% nilai karakter peduli sosial dalam dongeng.

10. Nilai karakter tanggung jawab

Nilai karakter tanggung jawab yang terdapat dalam dongeng sebanyak tiga

nilai karakter. Berikut ini persentase nilai karakter tanggung jawab yang

muncul dalam dongeng:

Persentase nilai karakter tanggung jawab: 3

18 x 100 = 16,67%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan bahwa dari 18 nilai

karakter mengandung 16,67% nilai karakter tanggung jawab dalam dongeng.

Berdasarkan pada persentase nilai karakter pada dongeng, urutan nilai

karakter yang sering muncul ke nilai karakter yang jarang muncul adalah peduli

sosial, rasa ingin tahu, kerja keras, komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan,

tanggung jawab, jujur, disiplin, dan demokratis. Berikut adalah diagram penyajian

persentase nilai karakter yang terkandung dalam dongeng:

Page 117: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

102

Gambar 4.2 Diagram Nilai Karakter dalam Dongeng

Nilai karakter yang ada dalam dongeng dapat menjadi alternatif bagi orang

tua maupun guru untuk dijadikan media penanaman nilai karakter pada diri siswa.

Melalui dongeng yang menampilkan tokoh-tokoh dengan berbagai jenis

perwatakan dapat dijadikan model agar siswa dapat membedakan karakter yang

baik maupun yang buruk.

Dongeng dianggap mampu menanamkan nilai karakter pada anak sehingga

sangat berguna untuk menghadapi kehidupan dunia di era globalisasi seperti

sekarang ini. Dongeng yang jarang dipilih oleh guru dan orang tua sebagai media

penanaman nilai karakter, ternyata dapat menjadi alternatif sarana pembangunan

karakter bagi siswa. Siswa tidak merasa tertekan dengan proses peneneman nilai

yang biasanya bersifat mendoktrin mengenai suatu ajaran tertentu. Melalui

5.56% 5.56%

16.67%

5.56%

22.22%

16.67% 16.67% 16.67%

33.33%

16.67%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

Page 118: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

103

dongeng siswa merasa enjoy karena proses penanaman nilai karakter berlangsung

menyenangkan.

C. Pembahasan

Terdapat sepuluh dongeng yang dianalisis yaitu “Pohon Apel yang Tulus”,

“Pengembara dan Sebuah Pohon”, “Asal Mula Buah Kelapa”, “Bunga Melati

yang Baik Hati”, “Petani yang Baik Hati”, “Ayam Jago Baru”, “Kisah Semut dan

Merpati”, “Kisah Petani dan Anak Harimau”, “Anak Gembala dan Serigala”, dan

“Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban”. Nilai karakter yang terdapat dalam

dongeng pada buku Bahasa Indonesia kelas III cukup banyak ditemukan.

Dongeng yang merupakan bagian dari sastra anak sangat mendidik dengan pesan-

pesan yang disampaikan baik secara tersurat maupun tersirat. Pesan-pesan yang

disampaikan sangat membantu dalam proses perkembangan peserta didik.

Dongeng “Pohon Apel yang Tulus” memiliki 2 nilai karakter yaitu peduli

sosial dan komunikatif. Dongeng “Pengembara dan Sebuah Pohon” memiliki 2

nilai karakter yaitu komunikatif dan peduli lingkungan. Dongeng “Asal Mula

Buah Kelapa” memiliki 3 nilai karakter yaitu cinta damai, disiplin dan rasa ingin

tahu. Dongeng “Bunga Melati yang Baik Hati” memiliki 4 nilai karakter yaitu

peduli lingkungan, rasa ingin tahu, tanggung jawab dan jujur. Dongeng “Petani

yang Baik Hati” memiliki 3 nilai karakter yaitu peduli lingkungan, kerja keras dan

peduli sosial. Dongeng “Ayam Jago Baru” memiliki 2 nilai karakter yaitu

tanggung jawab dan peduli sosial. Dongeng “Kisah Semut dan Merpati” memiliki

2 nilai karakter yaitu kerja keras dan peduli sosial. Dongeng “Kisah Petani dan

Page 119: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

104

Anak Harimau” memiliki 4 nilai karakter cinta damai, rasa ingin tahu, peduli

sosial dan komunikatif. Dongeng “Anak Gembala dan Serigala” memiliki 3 nilai

karakter yaitu demokratis, rasa inginn tahu dan pedulii sosial. Dongeng “Kuda dan

Keledai yang Sarat dengan Beban” memiliki 2 nilai karakter yaitu kerja keras dan

tanggung jawab.

Page 120: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

105

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian analisis nilai karakter dongeng dalam Buku Bahasa

Indonesia untuk SD dan MI kelas III, dapat disimpulkan bahwa nilai karakter

dalam sebuah dongeng dapat diketahui dengan menjabarkan unsur intrinsik yang

terdapat dalam dongeng. Unsur intrinsik pada dongeng yaitu tema, alur, tokoh dan

penokohan, latar, sudut pandang, serta amanat.

Nilai karakter yang ditemukan dalam dongeng sebanyak 28 nilai karakter, 1

nilai karakter jujur, 1 nilai karakter disiplin, 3 nilai karakter kerja sama, 1 nilai

karakter demokratis, 4 nilai karakter rasa ingin tahu, 3 nilai karakter komunikatif,

3 nilai karakter cinta damai, 3 nilai karakter peduli lingkungan, 6 nilai karakter

peduli sosial dan 3 nilai karakter tanggung jawab. Dongeng yang paling banyak

mengandung nilai karakter adalah dongeng “Bunga Melati yang Baik Hati”

mengandung 5 nilai karakter. Nilai karakter yang muncul dalam dongeng adalah

jujur, disiplin, kerja keras, demokratis, rasa ingin tahu, komunikatif, cinta damai,

peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai karakter yang tidak

muncul dalam dongeng adalah religius, toleransi, kreatif, mandiri, nasionalisme,

cinta tanah air, menghargai prestasi, dan gemar membaca. Nilai karakter negatif

yang terdapat dalam dongeng adalah memiliki sikap pembohong, pencemburu,

jahat, tidak suka menolong, kurang adil, tidak menghargai, dan tergesa-gesa.

Dongeng dapat dijadikan salah satu media untuk menanamkan nilai-nilai karakter,

sehingga siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari

Page 121: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

106

B. Saran

Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini banyak kekurangan dan

keterbatasan, namun tidak ada salahnya apabila penulis mengemukakan beberapa

saran sebagai:

1. Bagi guru atau orang tua dapat menjadikan dongeng sebagai alternatif

pilihan dalam mendidik anak tentang nilai-nilai karakter.

2. Bagi siswa hendaknya dapat meilih karakter yang baik sehingga dapat

diterakan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi penulis buku hendakya lebih banyak menyisipkan nilai-nilai karakter

dalam dongeng terutama nilai karakter yang belum muncul.

Page 122: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

107

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajara Nilai Karakter Kontruktivisme dan VCT

sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Al-Somadi, Mona Mohammad Farid. 2012. The Effect of A Story- Based

Programme on Developing Moral Values at The Kindergarten Stage.

Insterdisciplinary Journal of Conterporary Research in Business. Vol. 4

(No.7, 535-559).

Agus, DS. 2009. Tips Jitu Mendongeng. Yogyakarta: Kanisius.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Arismantoro. 2008. Chacacter Building. Yogyakarta. Tiara Wacana.

Daryanto, Suryati Darmiatuun. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di

Sekolah. Yogyakarta: Gava Media.

Darmadi, Rita Nirbaya. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD dan MI Kelas III.

Jakarta: Pusat Pembukuan, Depdiknas.

Dewi, Ni Luh Lina Agustini, Ida Bagus Putrayasa, dan I Gede Nurjaya, 2014.

Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Novel Sepatu Dahlan Karya

Khrisna Pabhicara dan Relevansinya terhadap Pengajaran Pendidikan

Karakter Sekolah di Indonesia. E- Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Undiksha. Vol. 2 (No. 1, 1-10).

Duski, Achmad. 2015. Nilai-Nilai Karakter Bangsa pada Buku Kumpulan

Dongeng Fabel Karya Kevin Van Embis dan Implementasinya pada

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP. NOSI. Vol 3 (No.1,

1-11).

Ezell, Colleen Klein, dkk. 2014. Character Education Using Childreen’s

Literature, Puppets, Magic Tricks and Ballon Art. Internasional Journal of

Humanities and Social Science. Vol (No. 14, 1-15)

Endraswara, Suwardi. 2003. Metode Penelitian Sastra: Epistemology Model Teori

dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama

Page 123: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

108

Faisal, M. Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3SKS. Direktorat

Jendral Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Fitri, Agus Zaenal. 2012. Reinventing Human Character Pendidikan Karakter

Berbasis Nilai&Etika di Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Gunawan, Imam. 2015. Megembangkan Karakter Bangsa Besdasarkan Kearifan

Lokal.From http://fip.um.ac.id/wpcontent/upload/2015/12/16.1_Imamgun-

Mengembangkan-Karakter-Bangsa-Berdasarkan-Kearifan-Lokal.

Griffiths, Patrick. 2006. An Introduction to English Semantics and Pragmatics.

Edinburgh University Press Ltd.

Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di

kbbi.kemendikbud.go.id/entr/religius. Diakses 7 februari 2020.

Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Miles, M. B & Huberman, M 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit

Universitas Indonesia

Moloeng, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Ramlan. 2001. Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono

Sjarkawi. 2008. Pembentukan Kepribadian Anak Peran Moral, Intelektual,

Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Soetantyo, Sylvia Primulawati. 2013. Peranan Dongeng dalam Pembentukan

Karakter Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan. Vol.14 (No. 1,44-51)

Sugiyono. 2009. Memehami penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 2009. Telaah Buku Teks Bahasa

Indonesia. Bandung: Angkasa

Verhaar, J.W.M. 1996. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Page 124: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 1

INSTRUMEN WAWANCARA UNTUK GURU

Judul Penelitian : ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU

BAHASA INDONESIAUNTUK SD DAN MI KELAS III SD

INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR

II. Pelaksanaan

1. Hari/tanggal :

2. Waktu :

3. Tempat :

III. Identitas Subjek

1. Nama :

2. Alamat :

3. Pendidikan :

4. Jabatan :

IV. Pertanyaan

1. Buku apa sajakah yang Bapak/Ibu guru gunakan dalam pelajaran Bahasa

Indonesia di kelas III?

2. Apakah isi di dalam buku yang digunakan oleh guru dan siswa sama?

3. Jenis bacaan apa sajakah yang terdapat dalam buku siswa tersebut?

4. Apakaah dalam cerita dongeng yang terdapat dalam buku siswa

mengandung nilai-nilai karakter?

Page 125: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

5. Bagaimanakah peranan dongeng terhadap penanaman nilai karakter pada

siswa?

6. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu guru menanamkan nilai karakter yang ada

pada dongeng dalam pembelajaran?

7. Apakah ada perubahan tingkah laku siswa setelah mendapatkan

pendidikan karakter melalui dongeng dalam pembelajaran?

Page 126: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 2

HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU

Judul Penelitian : ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU

BAHASA INDONESIAUNTUK SD DAN MI KELAS III SD

INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR

I. Pelaksanaan

1. Hari/tanggal : Sabtu, 05 September 2020

2. Waktu : 10.38 WIB

3. Tempat : SD Inpres Gontang

II. Identitas Subjek

1. Nama : Widya Amrah, S.Pd

2. Alamat : Jl. Dg. Kuling

3. Pendidikan : S1 PGSD

4. Jabatan : Guru Kelas 3A

III. Pertanyaan

1. Buku apa sajakah yang Bapak/Ibu guru gunakan dalam pelajaran Bahasa

Indonesia di kelas III?

Jawab : Buku Tematik Kelas 3.

2. Apakah isi di dalam buku yang digunakan oleh guru dan siswa sama?

Jawab : Tidak sama, Guru memuat tujuan dan penjelasan-penjelasan,

sedangkan siswa berupa soal dan contoh-contoh.

Page 127: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

3. Jenis bacaan apa sajakah yang terdapat dalam buku siswa tersebut?

Jawab : Ada dongeng, ada bacaan naratif dan sebagainya.

4. Apakah dalam cerita dongeng yang terdapat dalam buku siswa

mengandung nilai-nilai karakter?

Jawab : Iya

5. Bagaimana peranan dongeng terhadap penanaman nilai karakter pada

siswa?

Jawab : Siswa dapat memahami berbagai macam karakter dalam dongeng

dan mengetahui nilai-nilai moral di dalam dongeng tersebut.

6. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu menanamkan nilai karakter yang ada pada

dongeng terhadap siswa?

Jawab : Dengan mengaitkan langsung kehidupan siswa, misalnya nilai

religius yang terdapat dalam cerita atau dongeng.

7. Apakah ada perubahan tingkah laku siswa setelah mendapatkan

pendiidikan karakter melalui dongeng dalam pembelajaran?

Jawab : Iya, sangat berpengaruh.

Page 128: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 3

Pohon Apel yang Tulus

Dahulu kala, ada sebuah pohon apel besar. Ada seorang anak laki-laki

bermain di sekitar pohon itu. Dia sangat menyanyangi pohon itu. Pohon tu juga

senang bermain bersamanya. Waktu berlalu, anak laki-laki itu tumbuh dewasa.

Suatu hari, ia datang kembali. Pohon apel menyambutnya dengan gembira. “Ayo,

bermainlah bersamaku,” ajak si Pohon Apel.

“Ah, aku tak punya waktu untuk bermain. Kami membutuhkan rumah

untuk tinggal. Bisakah kau membantuku?” “Kamu boleh memotong cabang-

cabang pohonku ini untuk membangun rumahmu.” Jadi anak laki-laki itu

memotong semua cabang pohon dan pergi dengan riang. Pohon apel itu senang

melihat temannya bahagia. Tapi dia tak pernah kembali sejak saat itu. Pohon apel

kembali merasa kesepian dan sedih.

Akhirnya, laki-laki itu kembali lagi. Laki-laki itu dan pohon apel sekarang

sudah sama-sama tua. “Aku sudah tak bisa meberikan apa-apa,” kata Pohon Apel.

“Tidak apa-apa. Aku hanya membutuhkan sebuah tempat untuk beristirahat,”

jawab laki-laki itu. “Baik! Sisa batang pohon tua adalah tempat terbaik untuk

bersandar dan berstirahat. Duduklah sni bersamaku dan istirahatlah,”kata pohon

apel. Laki-lakiitupun duduk bersandakan pada batang phon yang masih tersisa.

Pohon apel pun menangis bahagia. Akhirnya mereka pun bersama lagi.

Page 129: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 4

Pengembara dan Sebuah Pohon

(pengarang: Aesop)

Dua orang pengembara berjalan di sepanjang jalan yang berdebu dan

tandus di hari yang sangat panas. Tidak lama kemudian, mereka menenukan sebua

pohon besar. Dengan gembra, keduanya lalu berteduh dari teriknya sinar matahari

di bawah naungan daun-daun pohn besar yang lebat. Saat beristirahat, mereka

melihat ke atas pohon. Salah seorang penembara berkata kepada teman

seperjalanannya, “Betapa tidak bergunanya pohon besar ini! Pohon ini tidak

memiliki buah sehingga tidak berguna untuk manusia sama sekali.”

Pohon besar tersebut lalu berkata, “Kamu manusia yang tidak tahu terima

kasih!” Pohon itu berkata lagi,”Kamu datang dan bernaungdi bawah daun-daunku.

Kamu menikmati teduhnya cabang dan daungku. Kamu masih menyebutku tidak

berguna sama sekali?”

Page 130: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 5

Asal Mula Buah Kelapa

Seorang laki-laki mendaki gunung yang tinggi. Ianingin mengunjungi

penyihir sakti. Penyihir sakti mempersilahkan laki-laki itu masuk ke pondoknya.

“Wahai Penyihir sakti, ada sesuatu yang ingin kumohon darimu,” kata laki-laki itu

sambil menunduk dengan hormat. “Aku ingin diberi sesuatu olehmu, agar aku

menjadi seseorang yang sangat berguna bagi setiap orang,” “Permintaanmu cukup

bagus,” sahut Penyihir sakti. Ia mengeluarkan sebuah kotak hijau yang kecil. Dia

berkata, “Kau baru boleh membukanya jika kau sudah tiba di rumah!”

Laki-laki itu menerima kotak hijau tersebut dengan perasaan gembira.

Setelah menggucapkan terima kasih, dia berjalan menuruni gunung. Di tengah

perjalanan dia tergoda untuk membuka kotak hijau itu. Ia ingin melihat apa isinya,

namun ia tidak jadi membukanya. Saat ia ingat pada pesan Penyihir sakti. Ketika

tiba di kaki gunung, lagi-lagi dia tergoda, ingin melihat isi kotak hijau tersebut. Ia

lalu membuka kotak hijau itu. Tiba-tiba laki-laki ituberubah menjadi pohon yang

daunnya panjang dan buahnya besar-besar.

Terdengar suara Penyihir sakti dari puncak gunung. “Karena kau tak

meematuhi kataa-kataku, kau berubah menjadi pohon kelapa. Namun,

permohonanmu tetap terkabul. Kau sangat berguna. Tiap bagian darimu berguna

bagi manusia. Daunmu, buahmu, dan batangmu dapat dimanfaatkan manusia.

Sejak saat itu, pohon kelapa cepat berkembang biak, sehingga bisa dijumpai di

mana-mana. Orang menghargai pohon kelapa karena banyak gunanya.

Page 131: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 6

Bunga Melati yang Baik Hati

Di taman bungakerajaan, tumbuh berbagai macam tanaman bunga yang

bunganya sangat indah. Paraputri senag sekali memandang dan menciumi bunga

melati. Hal itu menimbulkan kecemburuan dari bunga-bunga yang lain.

Putri 1 : “Wah....indah sekali bunga-bunga di taman istana ini.”

Putri 2 : “Hei.... lihat bunga melati itu. Warnanya putih bersih dan

harumnya semerba memenuhi taman ini.”

Putri 1 : “Mmmh....aroma melati memang harum. Aku sangat

menyukainya.”

Bunga Sedap Malam : “Aku tak habis pikir, mengapa para putri suka sekali

dengan dirimu.”

Bungan Anggrek : “Iya, padahal dirimu berbunga kecil, berdaun besar, dan

berbatang keras.”

Bungan Mawar Biru :” Walaupun engkau harum, namun mudah layu jika

dijadikan pajangan di vas bunga. Karena pasti akan terlihat

jelek sekali jika sudah layu dipajang di sana.”

Bunga melati hanya diam dan tetap tersenyum. Senyumnya yang manis

membuat keharuman dirinya semakin merebak. Udara di taman bungan kerajaan

bertambah wangi dan bertambah bnyak kumbang yang datang. Kedatangan para

Page 132: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

kumbang yang brtambah banyak, membuat semua bunga di taman bunga kerjaan

menjadi senang. Mereka pun sibuk menyapa para kumbang dan mempersilahkan

mengisap sari madu yang ada pada setiap bunganya. Para bunga tentu tidak akan

bisa berbunga lagi jika tidak ada kumbang yang datang dan mengsap sari madu

mereka.

Bunga Sedap Malam dan bunga yang lainnya kini telah mengerti, kenapa

Bunga Melati sangat wangi sekali. Bunga- bunga yang lain meminta maaf kepada

Bunga Melati atas perasaan cemburu mereka. Kini mereka mengakui bahwa

keberadaan Bunga Melati itu justru harus disyukuri.

Bunga Sedap Malam : “Ternyata aroma harummu mengundang para kumbang

datang. Tanpa dirimu taman ini akan sepi dari kumbang-

kumbang. Maafkan, aku Melati.”

Bunga Anggrek : “Aku juga mau minta maaf, Melati. Selama ini aku iri

padamu. Ternyata keberadaanmu sangat bermanfaat untuk

kami.”

Bungan Mawar Biru : “Selama ini aku juga berburuk sangka padamu, Melati.

Aku minta maaf, ya.”

Bunga Melati : “Ak sudah memaafkan kalian, teman-teman. Sekarang kita

bisa berteman tanpa ada prasangka buruk.”

Page 133: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 7

Petani yang Baik Hati

Suatu hari, tinggallah seorang petani yang baik dan murah hati. Pada saat

petani itu pergi kesawahnya, ia menemukan seekor burung pipit yang kakinya

patah. Sang petani merasa kasihan. Ia pun membawa burung itu ke rumahnya

yang sederhana. Sang petani langsung mengobati kaki burung tersebut. Setelah

beberapa hari ia rawat, burung pipit itu ia lepaskan ke alam bebas.

Beberapa hari kemudian, pada saat petani itu sedang mengairi sawah dan

mencabuti rumput liar, ia didatangi oleh burung pipit kecil yang telah ia tolong.

Burung itu membawa tiga buah biji semangka pada paruhnya. Ia memberikannya

kepada petani it. Setelah itu, burung itupun pergi. Petani itu sangat berterima kasih

kepada burung.

Besoknya, sang petani menanam biji-biji semangka itu di dekat rumahnya.

Setelah ia mengurus bibit pohon semangaka itu, pohon semangka itupun tumbuh.

Semakin lama pohon itu semakin besar. Akhinya pohon semangka berbuah.

Petani itu sangat senang. Ia mengambil ketiga buah semangka itu.

Pada saat ia membela buah semangka yang pertama, keluarlah beberapa

bongkah emas dan berlian yang berkilauan. Petani itu merasa sangat kaget

bercampur senang, lalu ia membela semangka yang kedua. Ternyata isinya adalah

bahan-bahan bangunan. Petani itu merasa sangat bahagia, lalu ia membela

semangka terakhir. Ternyata keluarlah para pekerja yang siap membangun istana

yang megah untuk ia tinggali.

Page 134: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Akhirnya, karena kebaikan dan ketulusan petani itu, sekarang ia menjadi

orang yang sangat kaya raya. Ia selalu membagikan hartanya kepada orang yang

kekurangan dan selalu menolong orang yang butuh pertolongannya.

Page 135: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 8

Ayam Jago Baru

(pengarang: Anonim)

Ada ayam jago baru di suatu dusun. Dia datang dari kota yang

jauh...sekali. suatu ketika, Ayam Jago terjagadari tidurnya. Matanya yang masih

mengantuk perlahan terbuka. Di langit dia melihat bend bundar berwarna kuning

keemasan. “itu pasti Matahari!” pikirnya. Maka walaupun diamasih mengantuk,

dia melompatke atas pagar. “kukurukyuk....Hari sudah pagi!” kokoknya keras-

keras. Induk-induk ayam bergegas berlarian keluar. Mereka mulai mengais-ngais

mencari makan. “Wah, betapa gelapnya hari ini!” keluh mereka.

Tiba-tiba terbang melintas seekor burung hantu. Dia hingga di pohon

dekat mereka. “Kamu siapa?” tanya si Ayam Jago Baru. “Aku, Burung Hantu!”

jawabnya. “Hai, mengapa kalian ribut-ribut di tengah malam begini?” “Si Ayam

Jago tadi berkokok. Itu tanda hari sudah pagi!”ujar induk-induk ayam itu. Mereka

kemudian ribut bergumam. Si Burung Hantu menepukkan sayapnya meminta

mereka tenang. “Iya! Itu Matahari sudah terbit di langit!” ujar si Jago.si Burung

Hantu tertawa terbahak-bahak. “itu bukan Matahari! Itu adalah bulan purnama!”

katanya.

Induk-induk ayam kembali bergumam. Mereka keembalike tempat masing-

masing dan tidur lagi. Si Ayam Jago Baru merasa malu. Dia berjanji besok lagi

akan membuka kedua katanya lebar-lebar. Dia harus yakin yan dilihatnya adalah

Matahari. Setelah itu, baru dia akan berkook.

Page 136: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 9

Kisah Semut dan Merpati

(pengarang: Anonim)

Pada suatu hari, ada seekor semut yang sedang berjalan-jalan mencari

makan di pingir sungai.seperti biasa, dia berjalan dengan riang dan karena kurang

hati-hati tiba-tiba ia terjatuh ke dalam sungai.

Arus sungai menghanyutkannya. Semut itu timbul teenggelam dan

kelelahan. Ia berusaha untuk menepi, tetapi tidak berhasil. Seekor burung merpati

kebetulan bertengger di ranting pohon yang melitang di atas sungai, melihat semut

yan hampir tenggelam dan merasa iba.

Burung merpati ini memetik dan dan menjatuhkannya di dekat semut.

Semut merayap naik keatas daun. Akhirya, ia berhasil menyelamatkan dirinya

dengan bantuan daun tersebut dan mendarat di tepi sungai.

Tidak lama kemudian, sang semut melihat seorang pemburu sedang

mmengendap-endap berusaha mendekati burung merpati yang telah menolongnya

tadi. Semut menyadari bahanya yng membayangi merpati yang baik tersebut. Ia

seger berlari mendekati pemburu dan mengigit kaki sang pemburu.

Pemburu itu kesakitan dan terkejut. Ia mengibaskan ranting yang tadinya

akan digunakan untuk menangkap burung. Burung Merpati menyadari keberadaan

pemburu yang sibuk mengibas-ngibaskan ranting. Akhirnya sang burungg pun

terbang menyelamatkan dirinya.

Page 137: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 10

Kisah Petani dan Anak Harimau

(pengarang: Anonim)

Di sebuah desa di pulau jawa, tinggallah seorang kakek. Ia terkenal baik

hati dan ramah.namanya Ki Maulaya. Para warga desa sangat segan dan

mengagumi beliau. Sifatnya yang arif dan bijaksana sering dijadikan tempat

bertanya ketika ada perselisihan. Di suatu hari Ki Maulaya pulang dari sawah. Di

tengah-tengah perjalanan menuju rumahnya, Ki Maulaya terhenti oleh suara yang

didengarnya. Ia pun mencari dari mana suara itu berasal. Dia menemukan sebuah

lubang jebakan. Dilihatnya ada tiga ekor anak harimau yang terjebak dan tidak

bisa keluar.

Melihat bahwa binatang yang dia temukan bisa membahayakannya, dia

pun tertegu sejenak. Setelah beberapa saat terpaku, Ki Maulaya dapat menekan

rasa takutnya. “Ak percaya bahwa kebaikan pasti dibalas denga kebaikan pula.”

Dikeluarkannya satu persatu anak harimau itu. Setelah semua terangkat, dia pun

naik keluar dari lubang itu. Baru saja dia sampai di atas, tiba-tiba darisemak

belukar keluar seekor harimau yang sangat besar. Harimau itu adalah induk dari

tiga anak harimau yang dia tolong. Ki Mulaya pun gemetar dan berkeringat

dingin. Namun, dia mencoba mengendalikan rasa takunya. Ia hanya pasrah pada

kehendak Sang Pencipta. Harimau itu mendekatinya sambil mengendus-endus Ki

Maulaya, lalu dia pergii membawa anak-anaknya.

Page 138: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Konon setelah kejaddian itu, Ki Maulaya dan harimau menjadi sahabat.

Harimau itu sering menunggui Ki Maulaya ketika di sawah dan menjaganya dari

bahaya hewan-hewan buas. Dan apa yang diyakini Ki Maulaya terbukti.

“Kebaikan pasti dibalas degan kebaikan pula.”

Page 139: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 11

Anak Gembala dan Serigala

Narator :

Seorang anak gembala selalu menggembalakan domba milik tuannya di dekat

hutan yang gelap dan tidak jauh dari kampungnya. Suatu hari dia

menggembalakan domba di dekat hutan. Dia merasa terhiburdengan memikirkan

berbagai macam rencana apabila dia melihat serigala. Dia teringat ucapan

tuannya.

Tuan Anak Gembala :

“Apabila kamu melihat serigala datang dan menyerang domba, kamu harus teriak

memanggil bantuan. Orang sekampung akan datang membantumu.”

Narator :

Anak gembala itu berpkir bahwa akan terasa lucu apabila dia berpura-pura melihat

serigala dan berteriak ke arah kampuungnya dan berteriak sekeras-kerasnya.

Anak Gembala :

“Ada sergala, serigala. Tolooong!”

Narator :

Page 140: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Seperti yang dia duga, orang-orang kampung yang mendengarnya berteriak,

cepat-cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah anak gembala

tersebut untuk membantunya.

Orang Kampung 1 :

“Di mana....serigalanya? Di mana......?

Orang Kampung 2 :

“Apa serigala itu mlukaimu? Di mana serigala itu sekarang?”

Anak Gembala :

“Ha....ha...ha....kalian semua tertpu. Tidak ada serigaladi sini.

Oarng Kampung 3 :

“Rupanya kamu telah menipu kami semua. Huh....!

Narator :

Beberapa hari kemudian, anak gembala itu kembali berteriak meminta tolong.

Anak Gembala :

“Tolong ....tolong ada serigala! Tolong.......serigala memakan domba!”

Orang Kampung 1 :

“Mana serigalanya? Tidak terlihat serigala di sini?”

Anak Gembala :

Page 141: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

“Ha..ha..ha..memang tidak ada serigala. Aku iseng saja berteriak minta tolong!”

Orang Kampung 2 :

“Hei..keberadaan serigala bukan untuk main-main. Kalau kamu berbohong terus,

tidak ada yang percaya lagi padamu!

Narator :

Pada suatu sore ketika Matahari mulai terbenam, seekor sergala benar-benar

datang dan menyambar domba yang digembalakan oleh anak gembala tersebut.

Anak Gembala :

“Serigala......! Serigala .....!Tolong.... ada serigala! Tolong...tolong....!

Orang Kampung 1 :

“Anak gembala itu pasti bermain-main lagi!”

Orang Kampung 2 :

“Dia tidak akan bisa menipu kita lagi.”

Narator :

Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang

digembaakan oleh sang anak gembala, lalu berlari masuk ke dalam hutan kembali.

Page 142: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 12

Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban

(pengarang: Aesop)

Pernah ada seorang pria yang memelihara seekor kuda dan seekor keledai.

Kebiasaan pria tersebut memuati keledainya dengan beban yang berat. Keledai

tersebut terhuyung-huyung karena beban yang telalu berat. Sementara kuda

berjalan dengan beban yang ringan.

Pada suatu hari mereka melakukan perjalanan. Keledai berkata kepada

Kuda, “Maukah kamu mengangkut sebagian dari beban saya? Saya merasa sangat

tidak enak badan. Jika kamu mau membawa sebagian bebanku, mungkin saya

akan cepat sembuuh. Beban yang terlalu berat ini bisa membunuhku.” Kuda hanya

menendang-nendangkan kakinya. Ia berkata kepada Keledai agar tidak usah

mengelur. Ia tdak mau diganggu dengan kata-kata keluhan.

Keledai terhuyung-huyung selama berjalan setengah kilometer. Tiba-tiba

ia jatuh ke tanah dan mati. Si pemilik datang dan hanya bisa berpasrah dengan apa

yang terjadi. Ia melepaskan beban dari keledai yang telah mati. Semua beban

ditempatkan di atsa punggung kuda. “Aduh,” keluh Kuda saat dia merasakan

beban berat. Beban bertambah dengan berat tubuh Keledai yang telah mati.

“Sekarang saya mendapatkan ganjaran karena sifat saya yang jelek.” “Saya

menolak menanggung sebagian beban Keledai. Ditambah saya harus membawa

seluruh beban. Ditambah dengan berat tubuh teman saya yang malang ini.”

Page 143: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 13

Foto kegiatan hasil wawancara dengan wali kelas III

Foto kegiatan hasil wawancara dengan wali kelas III

Foto kegiatan hasil wawancara dengan wali kelas III

Page 144: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN 14

Page 145: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Page 146: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Page 147: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Page 148: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Page 149: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Page 150: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Page 151: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Page 152: ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU ...ANALISIS NILAI KARAKTER DONGENG DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KELAS III SD INPRES GONTANG KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

RIWAYAT HIDUP

Evi Yulianti. Dilahirkan di Bone, pada tanggal 27 Maret

1998 dari pasangan Ayahanda Amir dan Ibunda Catira.

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di MI Al-

Ikram Bulukasa Kabupaten Bone, tamat sekolah di

menengah pertama di MTS Guppi Bulukasa Kabupaten

Bone pada tahun 2013, dan tamat sekolah menengah atas di

MAN 3 Bone, Kabupaten Bone pada tahun 2016.

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar. Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP). Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditasi (A). Selain itu, masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar. Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul “Analisis Nilai Karakter Dongeng dalam

Buku Bahasa Indonesia Kelas III SD Inpres Gontang Kota Makassar”.


Top Related