ANALISIS MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR (STUDI KASUS MAHASISWA MANAJEMEN ANGKATAN 2018)
SKRIPSI
Oleh:
ANITA 105721126316
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
i
ANALISIS MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR (STUDI KASUS MAHASISWA MANAJEMEN ANGKATAN 2018)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
ANITA 105721126316
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Jika kamu mampu bersabar sebentar pada saat dirimu marah, maka hal itu
dapat menghindarkanmu dari ribuan penyesalan di masa yang akan datang.”
Persembahan
Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:
1. Kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan semangat dan doa
sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Bapak dan ibu dosen terkhusus kepada kedua pembimbing saya yang
selama ini tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan
memberi arahan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Para sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan motivasi,
semangat dan bantuannya.
iii
20
iv
20
v
20
vi
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Allah SWT, Segala Puji dan Syukur Penulis Haturkan
Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan anugrah-Nya kepada
hambanya. Sholawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi Penelitian yang berjudul
“Analisis Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen
Angkatan 2018)”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua Orang Tua penulis Bapak Mursalim dan Ibu Muallima yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa yang tulus tak
pamrih. Dan Saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat serta seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan dan
doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu
hingga akhir studi ini. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis
menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang
20
vii
setinggi-tingginya dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dr. Ir. A. Ifayani Haanurat., MM, CBC selaku pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi dapat diselesaikan dengan baik.
5. Bapak Muh. Nur Rasyid, S.E., MM, selaku pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Ibu/Bapak dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassa Khususnya dosen-dosen Jurusan Manajemen, yang
telah mendidik dan mengarahkan penulis selama dalam proses perkuliahan.
7. Segenap Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Manajemen Angkatan 2016 terkhusus Kelas MAN 16-G yang selalu belajar
bersama yang tidak sedikit bantuan dan dorongannya dalam aktivitas studi
penulis.
viii
9. Kepada idol saya BTS Kim Namjoon, Kim Seok Jin, Min Yoongi, Jung Hoseok,
Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook yang memberikan motivasi dan
semangat melalui karya-karya mereka.
10. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang
telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga
penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum begitu sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dalam menyempurnakan dan
memperbaiki skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan wawasan bagi kita semua pihak utamanya kepada almamater
Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
semoga Allah SWT menerima dan membalas amal perbuatan baik dari semua
pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam Penulisan skripsi Penelitian
ini dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin…
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Makassar, 08 Maret 2021
Penulis
Anita
20
ix
ABSTRAK
ANITA, 2021. Analisis Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen Angkatan 2018). Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Ibu A. Ifayani Haanurat dan Pembimbing II Bapak Muh. Nur Rasyid
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui strategi meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa dan mengetahui upaya yang dilakukan mahasiswa untuk memulai sebuah usaha. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomelogi. Informasi yang diperoleh berupa data-data tertulis maupun lisan dari informan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Observasi dan Wawancara. Jumlah responden sebanyak 10 responden yang terdiri dari 2 orang dosen Kewirausahaan dan 8 Orang mahasiswa Manajemen angkatan 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas muhammadiyah Makassar dapat dilakukan dengan cara melakukan kuliah kewirausahaan yang terstruktur, KKP kewirausahaan, magang kewirausahaan, dan program kreatif mahasiswa sedangkan upaya mahasiswa dalam memulai bisnis dimulai dengan menemukan ide-ide produk terlebih dahulu, menemukan partner untuk bekerja sama, kemudian proses menciptakan produk.
Kata kunci : Minat berwirausaha
20
x
ABSTRACT
Anita, 2021. Analysis Of Entrepreneurial Interest On Student Of Faculty
Economics And Business, Universitas Muhammadiyah Makassar (Case Study Of
Management Students, 2018). Thesis Of Management Study Program, Faculty Of
Economics And Business, Universitas Muhammadiyah Makassar. Supervised By
A. Ifayani Haanurat And Muh. Nur Rasyid
This study aimed to determine strategies to increase students’ interest in
entrepreneurship and to find out the efforts made by students to start a business.
The type of research used in this research was qualitative research with a
phenomology approach. The information obtained was in the form of written and
verbal data from informants. While the data collection techniques used in this study
were observation and interviews. The number of respondnts were 10 respondents
consisted of 2 entrepreneurship lectures and 8 students from management class
of 2018. The result of this study indicated that increasing entrepreneurial interest
in students of economics and business faculty of universitas muhammadiyah
Makassar can be done by conducting structured enterpreneuship courses,
entrepreneurship KKP, entrepreneurship internships, and student creativity
programs while students’ efforts in starting a business with were finding product
ideas first, finding partners to work with, then the process of creating a product.
Keywords : Entrepreneurial Interest
20
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL .....................................................................................................................
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................................ v
KATA PENGANTAR................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................... ix
ABSTRACT ................................................................................................................ x
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 8
A. Landasan Teori .............................................................................................. 8
B. Tinjauan Empiris ............................................................................................. 17
C. Kerangka Konsep ........................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 21
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 21
B. Tempat dan waktu penelitian.......................................................................... 21
20
xii
C. Subjek penelitian ............................................................................................ 22
D. Sumber Data .................................................................................................. 23
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 23
F. Data Informan................................................................................................. 25
G. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 26
H. Teknik Analisis ............................................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 29
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................... 29
B. Hasil Penelitian............................................................................................... 43
C. Pembahasan .................................................................................................. 47
BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 55
A. Kesimpulan..................................................................................................... 55
B. Saran .............................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu 17
Tabel 3.1 Data Informan 25
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep 20
Gambar 4.1 Struktur Organisasi 37
20
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Tabel Pedoman Wawancara ............................................................... 60
2. Transkip Wawancara ........................................................................... 61
3. Dokumentasi ........................................................................................ 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan cara paling tepat untuk menciptakan manusia
yang cerdas, berkualitas, berkompetensi, kreatif, serta bertanggung jawab.
Namun faktanya saat ini di Indonesia orang yang berpendidikan tinggi belum
tentu mendapatkan pekerjaan yang layak atau bahkan diantaranya banyak
yang menjadi pengangguran. Tingginya angka pengangguran disebabkan oleh
banyaknya minat para alumni atau lulusan dari perguruan tinggi maupun
sekolah menengah atas sebagai pencari lapangan kerja bukan sebagai
pencipta lapangan kerja.
Banyaknya mahasiswa lulusan perguruan tinggi yang hanya ingin
menjadi pegawai menunjukkan pola pikir untuk menjadi seorang wirausaha di
kalangan mahasiswa masih sangat kecil. Beberapa hasil penelitian
mengatakan bahwa mahasiswa sulit untuk mau dan memulai berwirausaha
dengan alasan bahwa mereka tidak dibekali dan dirangsang untuk berusaha
sendiri juga faktor yang tidak kalah pentingnya adalah kurang atau sulitnya
mendapatkan modal untuk memulai sebuah usaha. Sudah banyak sekali
alumni lulusan perguruan tinggi maupun lulusan Sekolah menengah atas yang
hanya menjadi pengangguran, akibatnya pendidikan yang dibanggakan justru
terlihat percuma.
Semakin maju atau berkembang suatu negara semakin banyak juga
orang yang terdidik dan semakin banyak pula yang menganggur karena
2
kurangnya lapangan pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
pentingnya dunia entrepreneur di dalam perekonomian suatu negara.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh para entrepreneur yang
dapat membuka lapangan pekerjaan karena kemampuan pemerintah sangat
terbatas. Pemerintah tidak akan sanggup membenahi semua pembangunan
karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan
pengawasan. Sehingga lapangan kerja yang mampu pemerintah siapkan pun
sangatlah terbatas dan sulit untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat
di indonesia.
Kewirausahaan (entrepreneur) merupakan persoalan penting di dalam
perekonomian suatu negara yang sedang berkembang. Kemajuan atau
kemunduran suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan
dari kelompok wirausahawan ini (Rachbini, 2002). Namun jumlah entrepreneur
di indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat untuk
menopang perekonomian, sehingga persoalan wirausaha ini menjadi
persoalan yang mendesak bagi suksesnya perekonomian di indonesia.
Kewirausahaan dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan kreatif
dan inovatif yang dijadikan dasar untuk menciptakan nilai tambah barang dan
jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Pendapat
lain mengatakan bahwa entrepreneur adalah seorang yang mempunyai daya
kreativitas dan inovasi yang kuat, memiliki manajerial yang tinggi, menguasai
pengetahuan bisnis secara mendalam, serta berperilaku dengan tujuan
membentuk suatu usaha baru. Secara epistimologi entrepreneur pada
hakikatnya merupakan suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan
3
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak,
tujuan, siasat, dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup (Suryana, 2003).
Seorang wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian untuk
menjual, mulai dari menawarkan ide baik berupa barang atau jasa. Dengan
kreativitas yang tinggi seorang wirausahawan harus mampu beradaptasi
dengan berbagai situasi dan kondisi tertentu. Sebagai pelaku bisnis,
wirausahawan harus mengetahui dengan baik manajemen penjualan, gaya
dan fungsi manajemen.
Menurut catatan kementrian koperasi dan usaha kecil menengah
(UKM), seperti yang diungkapkan oleh menteri koperasi dan UKM Teten
Masduki, jumlah pengusaha di indonesia meningkat dari yang sebelumnya
hanya sebesar 1,67% menjadi 3,10% dari total jumlah penduduk indonesia
yang saat ini sebanyak 225 juta jiwa. Berdasarkan data Global
Entrepreneuship Index 2018, dari 137 negara Indonesia berada di peringkat
94 dalam hal kewirusahaan. Posisi tersebut masih tertinggal dibandingkan
beberapa negara di Asia Tenggara lainnya.
Startup merupakan usaha rintisan atau perusahaan yang baru dimulai.
Ada beberapa persiapan yang harus dimiliki untuk membangun bisnis ini.
Diantaranya passion, pengetahuan, tim, visi dan misi, mental, dan dana.
Penting untuk mencari tahu permasalahan yang menarik dan mencari solusi.
Bisnis startup biasanya lebih mengutamakan ide-ide baru dan memberikan
solusi dari permasalahan. Secara kasat mata stratup digital memang
berkembang sangat pesat, dan mampu berbaur dengan bisnis besar yang
sudah berjalan. Salah satunya di ungkapkan oleh seorang mahasiswa teknik
informatika yang mengaku tertarik dengan stratup. Sebagian besar yang sudah
4
memahami tentang startup beranggapan bahwa bisnis digital yang banyak
diusung saat ini adalah prospektif ke depan. Dampak yang diberikan juga luas
seperti kesempatan kerja yang makin banyak, hingga inspirasi untuk
mengembangkan bisnis serupa oleh para mahasiswa.
Generasi muda terus belomba untuk memulai startup bisnis dan
mengembangkan karir secara mandiri untuk menjadi wirausaha baru. Pemuda
Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN yang berpikiran positif membangun
negeri dan menciptakan lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan teknologi.
Hasil penelitian Sea Group kepada 14.000 anak muda Indonesia menyebutkan
24% responden menginginkan punya bisnis sendiri, 17% bekerja di
pemerintahan, 16,5% ingin melanjutkan usaha keluarga dan 3,2% ingin
bekerja di rintisan startup.
Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam memulai startup bisnis
diantaranya sulitnya mendapatkan surat izin edar atau sertifikasi untuk
mendirikan usaha, kendala lainnya yaitu produk yang dihasilkan oleh seorang
peneliti dalam menjalani usaha startup tidak laku di pasaran. Ini dikarenakan
saat proses penciptaan produknya kurang melakukan survey ke masyarakat.
Kemudian sulitnya menemukan mitra yang mempunyai visi yang sama,
sulitnya menemukan tim yang tepat, sulitnya menemukan ide bisnis, sulitnya
menentukan target pasar dan sulitnya untuk menemukan investor.
Memulai usaha dari bawah bukanlah sebuah perkara yang mudah. Ada
orang yang membuka usaha karena tidak ada pilihan lain selain membuka
usaha sendiri, ada juga yang memulai usaha karena faktor pendidikan yang
rendah sehingga sulit mendapatkan pekerjaan, ada juga yang terpaksa
memulai usaha karena terkena PHK dari perusahaannya, dan ada juga yang
5
memulai usaha karena lebih senang memilih usaha sendiri dari pada bekerja
pada orang lain. Itu semua tidak lepas dari faktor minat, motivasi dan dorongan
yang ada disekitarnya.
Hal ini kemudian menarik untuk dibahas seiring dengan
berkembangnya problematika yang terjadi saat ini. Dimana perguruan tinggi
dituntut untuk mampu menciptakan alumni atau lulusan yang tidak hanya
memiliki kemampuan di bidang akademik tetapi juga lulusan yang mampu
berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik. Sehingga setelah lulus dari
perguruan tinggi, mahasiswa tidak lagi hanya berfokus bagaimana agar bisa
mendapatkan pekerjaan tetapi juga tidak menutup kemungkinan mahasiswa
tersebut mampu untuk memulai sebuah usaha dan membuka lapangan
pekerjaan bagi orang lain. Itulah mengapa perguruan tinggi dan tenaga
pendidik memiliki peran yang penting untuk menumbuhkan minat
berwirausaha mahasiswanya.
Berdasarkan uraian di atas, dengan banyaknya pengangguran akibat
kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia dan lulusan perguruan tinggi
yang lebih memilih untuk bekerja pada orang lain dibanding memulai usaha
sendiri, penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul “Analisis Minat
Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen
Angkatan 2018)”.
B. Rumusan Masalah
6
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana peran universitas dalam meningkatkatkan minat berwirausaha
mahasiswa?
2. Bagaimana upaya mahasiswa dalam memulai usaha start up bisnis?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui strategi yang digunakan dalam meningkatkan minat
berwirausaha mahasiswa.
2. Mengetahui upaya apa yang dilakukan mahasiswa untuk memulai start up
bisnis.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat secara Teoritis
a. Bagi pihak perguruan tinggi
Diharapkan memberikan masukan kepada pihak perguruan
tinggi, agar proses pembelajaran di perkuliahan tidak hanya berfokus
pada bidang akademik saja tetapi juga menanamkan jiwa
entrepreneur kepada mahasiswanya dan dapat berjalan dengan
sebaik-baiknya.
b. Bagi mahasiswa
7
Diharapkan penelitian ini menambah wawasan mengenai
strategi yang digunakan dalam meningkatkan minat berwirausaha
mahasiswa.
c. Bagi akademis
Sebagai bahan referensi untuk pengembangan mengenai
proses pembelajaran di universitas.
2. Manfaat secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam
mengurangi pengangguran dan diharapkan dapat menambah lowongan
pekerjaan dengan adaya minat berwirausaha mahasiswa agar mampu
membuka lapangan pekerjan bagi masyarakat banyak.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Minat Berwirausaha
Menurut Uddin dan Bose (2012), Minat berwirausaha adalah
kecenderungan untuk memulai bisnis baru. Seseorang yang memiliki minat
untuk berwirausaha akan merasa senang dan bersemangat terhadap hal-hal
yang yang berhubungan dengan kewirausahaan, serta aktif ikut berpartisipasi
dalam kegiatan kewirausahaan tanpa ada paksaan dari luar. Menurut Santoso
(2009) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan
untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha
memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan risiko yang akan
terjadi, serta senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami.
Minat berwirausaha semakin diefektifkan khususnya di perguruan
tinggi melalui penerapan mata kuliah kewirausahaan. Hal ini dilakukan agar
lulusan perguruan tinggi tidak hanya berpikir mencari kerja sesuai gelar
sarjananya dengan gaji yang sesuai, tapi agar mereka juga bisa menciptakan
peluang kerja baik untuk dirinya maupun orang lain.
Ciputra (2009:3) mengemukakan bahwa wirausaha merupakan solusi
tepat untuk menyelesaikan masalah pengangguran dan kemiskinan di
indonesia, karena dengan hanya berbekal ijazah tanpa kecakapan
entrepreneurship, maka siapkanlah diri untuk antrian panjang dalam mencari
pekerjaan karena saat ini pencari lowongan kerja lulusan perguruan tinggi lebih
banyak dibandingkan peluang kerja yang tersedia.
9
Pengertian minat berwirausaha tersebut menunjukkan kesukaan atau
ketertarikan seseorang untuk berwirausaha. Kesukaan atau ketertarikan
tersebut dapat dilihat dari 2 indikator utama, yakni:
a) Seberapa kuat upaya seseorang untuk berani mencoba melakukan
kegiatan berwirausaha, seperti berani mengambil bahkan menanggung
risiko terutama risiko kegagalan.
b) Seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan
kegiatan berwirausaha, seperti kegiatan mengelola waktu dan mengelola
keuangan demi tujuan berwirausaha.
Minat seseorang untuk menjadi wirausahawan bisa muncul dari dalam
diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal). Faktor internal
antara lain :1) Merasa tidak puas dengan pekerjaan yang sedang dilakukan, 2)
menyukai tantangan, 3) berani mengambil risiko, 4) Senang mencoba sesuatu
yang baru, 5) Keinginan yang kuat untuk mandiri dan tidak bergantung pada
orang lain. 6) dan mempunyai keinginan yang kuat untuk mewujudkan mimpi.
Sedangkan faktor eksternal antara lain: 1) Tidak memiliki pekerjaan, 2) Ada
sumber daya yang bisa dimanfaatkan seperti mendapatkan investor atau ada
lokasi yang strategis. 3) Mengikuti pelatihan hingga memiliki minat yang kuat
untuk berwirausaha. 4) ada peluang usaha yang bagus, 5) diajak bekerjasama,
6) dan adanya dorongan dari keluarga, teman atau kerabat.
Dari kedua faktor diatas, faktor internal memiliki peran yang lebih besar.
Mungkin seseorang awalnya termotivasi untuk berwirausaha karena adanya
faktor eksternal, namun dukungan faktor internal tetap diperlukan untuk
menjaga kestabilan dalam memulai usaha tersebut. Seorang wirausaha
10
sebaiknya terus berusaha menumbuhkan minat dari dalam dirinya agar selalu
termotivasi untuk mengelola usahanya dengan lebih baik dan lebih baik lagi.
Minat dapat menjadi penyebab seseorang ikut berpartisipasi dalam
sebuah kegiatan. Minat berwirausaha akan mendorong seseorang melakukan
kegiatan seperti membuka usaha sendiri yang menimbulkan manfaat untuk diri
sendiri, masyarakat, dan juga pemerintah. Manfaat bagi diri sendiri yaitu
mendapatkan kepuasan terhadap minat diri dalam dunia wirausaha serta
mendapat keuntungan, adapun manfaat untuk masyarakat yaitu dapat
membuka lapangan kerja sehingga pengangguran semakin berkurang,
adapun manfaat bagi pemerintah yaitu dapat menyumbang pembangunan
perekonomian, mengurangi pengangguran, dan menyumbang tambahan
pajak atas usahanya. Safari (2003) menyebutkan indikator minat secara umum
adalah perasaan senang, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan. Menurut
Sutanto, Adi (2002), seseorang yang mempunyai minat pada objek tertentu
dapat diketahui dari ucapan, tindakan, dan dengan menjawab sejumlah
pertanyaan.
2. Kewirausahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Kewirausahaan”
berasal dari kata “wirausaha” yang terdiri dari kata “wira” dan “usaha”. Wira
artinya pejuang, kesatria, manusia tangguh, unggul, berbudi pekerti dan
berwatak berani, gagah-berani, teladan. Usaha artinya kemauan yang gigih
untuk meraih sesuatu yang diinginkan, atau usaha mandiri yang mengerahkan
seluruh tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan
sebelumnya. Sehingga wirausaha dapat diartikan sebagai usaha yang
11
dijalankan secara mandiri, sedangkan berwirausaha diartikan sebagai
melakukan kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan menjalankan usaha
mandiri.
Entrepreneurship digambarkan sebagai proses menciptakan suatu
produk dengan memanfaatkan waktu dan kegiatan disertai modal dan risiko,
serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Oleh
karena itu entrepreneurship mempunyai lingkup atau cakupan yang sangat
sangat luas dan bersifat dinamis.
Inti dari pengertian kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create a new different), atau
menciptakan sesuatu yang memiliki nilai tambah (added value) di pasar melalui
proses pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki dengan cara-cara baru
dan berbeda dari yang sudah ada, melalui kreativitas dan inovasi.
Dalam masyarakat kita berkembang anggapan bahwa wirausahawan
adalah seseorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dimana
kemampuan-kemampuan ini digunakan untuk mengambil keuntungan dan
tindakan cepat dalam meraih kesuksesan.
Maka kita tidak dapat memungkiri bahwa wirausahawan memiliki peran
yang sangat penting bagi perekonomian nasional. Mereka memiliki peran yang
baik dalam segi internal maupun eksternal. Secara internal, seorang
wirausahawan secara tidak langsung meminimalisir tingkat ketergantungan
dirinya terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan
daya beli para konsumen. Sedangkan secara eksternal, seorang
12
wirausahawan dapat menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja dan
mampu menampung para pengangguran di sekitar lokasi usaha. Dengan
adanya kesempatan kerja yang tersedia lebih banyak ini, maka permasalahan
pengangguran nasional akan bisa dikurangi. Alasan mengapa menurunnya
tingkat pengangguran memiliki manfaat baik adalah karena hal ini akan
menyebabkan naiknya pendapatan perkapita negara dan membantu
tumbuhnya perekonomian secara nasional. Dengan berkurangnya para
pengangguran tingkat kriminalitas pun sedikit demi sedikit dapat berkurang
pula.
Beberapa faktor yang menjadikan seseorang ingin menjadi
wirausahawan adalah keinginan untuk merasakan pekerjaan bebas,
keberhasilan diri yang dicapai, dan toleransi akan adanya risiko (Adi Susanto:
2000). Kebebasan didapatkan ketika seseorang melakukan pekerjaan sedikit
dengan hasil yang optimal. Keberhasilan diri yang dicapai adalah tujuan utama
dalam usaha yang meliputi kepuasan dan kenyamanan kerja. Toleransi akan
risiko adalah seberapa besar kemampuan dan kreatifitas seseorang dalam
menyelesaikan dan menghadapi risiko baik yang kecil maupun besar untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan. Semakin besar kemampuan diri
seseorang ini, semakin besar pula keyakinannya untuk sanggup mendapatkan
hasil dari keputusan yang diambil dan berani mencoba apa yang dilihat orang
lain sebagai sesuatu yang beresiko tinggi.
Ciri dari seorang wirausahawan diantaranya: 1) Percaya diri, 2) bekerja
keras, 3) berani mengambil risiko, 4) mampu menjadi pemimpin, 5) memiliki
sikap inovatif dan kreatif, 6) berorientasi ke masa depan yang berarti perspektif
atau berpandangan jauh ke depan.
13
kewirausahaan juga memiliki beberapa tujuan, diantaranya: 1)
Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas, 2) Mewujudkan
kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat, 3) Membudayakan semangat, sikap, perilaku,
dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, andal,
dan unggul, 4) Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi
kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
Menurut Mardiyatmo (2005) kewirausahaan juga memiliki sasaran,
yaitu: Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha (BUMN),
organisasi profesi dan kelompok-kelompok masyarakat, Para pelaku ekonomi
yang terdiri atas para pengusaha kecil dan koperasi, Para generasi muda,
pada umumnya anak-anak yang putus sekolah dan para calon wirausahawan.
Selanjutnya asas-asas kewirausahaan adalah sebagi berikut: Kemampuan
untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat,
Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif, Kemampuan
memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis termasuk
keberanian mengambil risiko bisnis, Kemampuan berkarya dengan semangat
kemandirian, Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
(Mardiyatmo, 2004: 5).
Menurut Mardiyatmo (2005), manfaat kewirausahaan yaitu Berusaha
memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan
kemampuannya, Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi
unggul yang patut diteladani, Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras
tekun tetapi tidak melupakan perintah agama, Menambah daya tampung
tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran, Sebagai generator
14
pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan
kesejahteraan.
Menurut Suryana (2014:108), keberhasilan dalam kewirausahaan
ditentukan oleh tiga faktor, yaitu yang mencakup hal-hal berikut: 1)
Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi
banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki
kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses.
Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan dilengkapi dengan kemampuan
akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja tidak cukup bila tidak
dilengkapi dengan kemampuan. 2) Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang
yang tidak memiliki tekad yang kuat tetapi memiliki kemauan untuk bekerja
keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi tidak memiliki tekad yang kuat,
keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses. 3) Kesempatan dan
peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan ada
peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-
cari atau menunggu peluang yang datang kepada kita.
Motivasi untuk menjadi seorang wirausaha biasanya muncul dengan
sendirinya setelah memiliki bekal cukup untuk mengelola usaha dan siap
mental secara total. Motivasi seseorang untuk menjadi wirausahawan antara
lain: 1) Laba, 2) Kebebasan, 3) Impian Personal dan 4) Kemandirian. Seorang
wirausahawan yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu yang besar,
berani mencoba hal baru, tidak bergantung pada orang lain, menemukan hal-
hal yang tidak biasa dilakukan oleh orang lain dan selalu mengembangkan
bakat yang ada di dalam dirinya. Seorang wirausaha yang kreatif tidak akan
15
merasa cukup puas jika tujuannya telah tercapai tetapi siswa tersebut akan
terus menerus dan mencoba, mencari dan menciptakan sesuatu yang baru.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang wirausaha gagal dalam
menjalankan usahanya, diantaranya : tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan dalam mengelola usaha, kurang berpengalaman dalam
mengelola sumber daya, manajemen keuangan yang kurang tertata,
perencanaan yang kurang matang, sikap yang yang kurang bersungguh-
sungguh, dan ketidaksiapan dalam menghadapi segala perubahan yang
mungkin terjadi.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-
peluang yang muncul di pasar. Seorang wirausahawan selalu berhadapan
dengan risiko dan peluang yang muncul serta sering dikaitkan dengan tindakan
kreatif dan inovatif. Wirausahaan adalah orang yang merubah nilai sumber
daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar dari
sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan , inovasi dan cara-
cara yang baru.
Lestari dkk.(2012) menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan
dapat membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku pada mahasiswa menjadi
seorang wirausahawan sejati sehingga mengarahkan mereka untuk memilih
berwirausaha sebagai pilihan karir. Menurut Alhaji (2015) pendidikan
kewirausahaan merupakan komponen penting dan memberikan stimulus untuk
individu membuat pilihan karir, sehingga meningkatkan penciptaan usaha baru
dan pertumbuhan ekonomi.
16
Dengan pendidikan kewirausahaan kita dapat mengetahui mindset
minat mahasiswa dalam menciptakan usaha dengan modal seadanya, seperti
yang kita ketahui pada dasarnya mahasiswa adalah pribadi yang sebagian
besar belum memiliki tabungan yang cukup untuk membuka sebuah usaha.
Mereka masih perlu diberi pelatihan yang berhubungan dengan
kewirausahaan sehingga minat dari mahasiswa semakin besar.
Dari penjelasan diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa minat
berwirausaha mahasiswa dapat dikembangkan melalui kegiatan akademik
maupun non akademik. Hal ini dimaksudkan bahwa minat berwirausaha yang
dimiliki mahasiswa sebagai generasi pelanjut perlu ditingkatkan semaksimal
mungkin dengan memberikan pelatihan yang mendukung minat tersebut. Hal
ini diharapkan dapat memberikan peran dalam penurunan angka
pengangguran di Indonesia.
17
B. Tinjauan Empiris
Tabel 2.1
Peneliti Terdahulu
NO PENELITI TAHUN JUDUL HASIL
1
Anton Akbar
2018
Pengembangan Sumber Daya Manusia: Minat Berwirausaha Mahasiswa Dengan Pola Pendidikan Soft Skills
Minat mahasiswa untuk menjadi entrepeneur pada mahasiswa masih rendah, karena sebagian mahasiswa masih berkeinginan menjadi pegawai negeri. Sehingga diperlukan adanya wadah atau lembaga yang dibentuk untuk menumbuhkan semangat berwirausaha untuk menjadi enterpreneur.
2
Retno Endah Supeni dan Muhammad Efendi
2017
Minat Mahasiswa Dalam Berwirausaha Perguruan Tinggi Swasta Di Kabupaten Jember
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lingkungan keluarga, pendidikan kewirausahaan, ekspektasi pendapatan, penggunaan media sosial dan pembelajaran soft skill memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa terhadap kewirausahaan.
3
Wiwin Novitasari, Tati SetiawatI dan Yulia Rahmawati
2017
Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Unuversitas Pendidikan Indonesia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan tata boga universitas pendidikan indonesia berdasarkan 6 indikator yaitu berada pada kriteria tinggi
18
NO PENELITI TAHUN JUDUL HASIL
4
Diana Aqmala dan Rian Adi Suseno
2020
Faktor-Faktor Yang Membentuk Minat Berwirausaha Mahaiswa Program Studi Manajemen Universitas Dian Nusantoro
Hasil penelitian ini antara lain wawasan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha, lingkungan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha, dan motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.
5
M. Trihudiyatmanto
2019
Membangun Minat Berwirausaha Mahasiswa Dengan Pengaruh Factor E-Commerse, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Gender
Hasil penelitian ini membuktikan e-commerce mempunyai pengaruh positif terhadap minat mahasiswa berwirausaha, pengetahuan kewirausahaan mempunyai pengaruh positif terhadap minat mahasiswa berwirausaha, gender tidak mempunyai pengaruh terhadap minat mahasiswa berwirausaha.
6
Nasarius Aban dan Gabriel Tanusi
2020
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Minat
Berwirausaha
Mahasiswa
Program Studi
Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas
Flores.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kecerdasan emosional paling dominan berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa program studi manajemen fakultas ekonomi universitas flores dengan nilai sebesar 0,603 atau 60,30%
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Anton Akbar (2018) yang menguji tentang Pengembangan
Sumber Daya Manusia: Minat Berwirausaha Mahasiswa Dengan Pola
Pendidikan Soft Skills. Dimana penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui
19
faktor-faktor yang menjadi motivasi seorang mahasiswa untuk menjadi
wirausahawan yang dengan kemampuan itu dia dapat menyediakan lapangan
pekerjaan yang seluas-luasnya untuk mengurangi pengangguran yang ada di
indonesia. Adapun persamaan penelitian ini dan penelitian sebelumnya yaitu
sama-sama meneliti tentang faktor-faktor yang dapat menjadi motivasi
seorang mahasiswa untuk berwirausaha. Sedangkan perbedaannya yaitu
penelitian kali ini meneliti tentang bagaimana peran lembaga pendidikan dalam
meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa bukan hanya dengan
kemampuan hard skillnya tetapi juga dengan kemampuan soft skillsnya.
C. Kerangka Konsep
Mahasiswa diharapkan memiliki minat yang tinggi untuk dapat
berwirausaha. Tentu saja minat berwirausaha tidak tumbuh begitu saja, ada
beberapa hal yang mempengaruhinya, diantaranya: ekspektasi pendapatan,
pengaruh keluarga, pendidikan, pengalaman kerja.
Pengaruh keluarga, pendidikan dan pengalaman kerja merupakan
faktor yang penting dalam pengembangan minat seseorang untuk
berwirausaha. Orang tua dapat memberikan dampak yang besar pada
pemilihan minat seseorang, maksudnya seorang anak sering kali mengikuti
pekerjaan apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jika orang tuanya
merupakan seorang pengusaha maka besar kemungkinan seorang anak untuk
mengikuti jejak orang tuanya.
Minat seseorang untuk menjadi wirausahawan bisa muncul dari dalam
diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal). Faktor internal
antara lain :1) Merasa tidak puas dengan pekerjaan yang sedang dilakukan, 2)
20
menyukai tantangan, 3) berani mengambil risiko, 4) Senang mencoba sesuatu
yang baru, 5) Keinginan yang kuat untuk mandiri dan tidak bergantung pada
orang lain. 6) dan mempunyai keinginan yang kuat untuk mewujudkan mimpi.
Sedangkan faktor eksternal antara lain: 1) Tidak memiliki pekerjaan, 2) Ada
sumber daya yang bisa dimanfaatkan seperti mendapatkan investor atau ada
lokasi yang strategis. 3) Mengikuti pelatihan hingga memiliki minat yang kuat
untuk berwirausaha. 4) ada peluang usaha yang bagus, 5) diajak bekerjasama,
6) dan adanya dorongan dari keluarga, teman atau kerabat. .
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Universitas Muhammadiyah
Makassar
Mahasiswa
Minat berwirausaha Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah
Makassar :
1. Strategi yang digunakan dalam
meningkatkan minat
berwirausaha mahasiswa
2. Upaya yang dilakukan
mahasiswa untuk memulai
startup bisnis
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
fenomelogi. Menurut Moleong (2011: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Deskriptif kualitatif yaitu menganalisa data yang bersifat penjelasan
atau penguraian data dan informasi yang kemudian dikaitkan dengan teori dan
konsep-konsep yang mendukung pembahasan yang relefan dimana
penjelasan ini menggunakan metode kualitatif kemudian diperoleh kesimpulan
dari permasalahan penelitian ini.
B. Tempat dan Waktu penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Makassar yang
beralamat di Jl. Sultan Alauddin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Penelitian ini mengangkat kasus tentang analisis minat berwirausaha
mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah makassar
(studi kasus mahasiswa manajemen angkatan 2018). Adapun
22
alasan dipilihnya Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar dikarenakan
Penulis merupakan salah satu mahasiswa dari kampus tersebut.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yakni mulai tanggal 2 November
2020 hingga 2 Januari 2020. Priode waktu dalam penelitian ini ialah studi satu
tahap. Dimana penelitian ini datanya di kumpulkan sekaligus, pengumpulan
data dapat berupa data dari satu subjek ataupun beberapa subjek penelitian
yang meliputi satu atau beberapa periode waktu seperti: hari, minggu, dan
bulan. Data dikumpulkan melalui metode survey yang dilakukan sekaligus,
Selanjutnya peneliti tidak melakukan survey berikutnya pada responden yang
sama. One shoot study (studi satu tahap) merupakan desain yang digunakan
bertujuan untuk meneliti satu kelompok dan pengukurannya dilakukan satu kali
dengan dibri satu kali perlakuan (yanto:2013).
C. Subjek Penelitian
Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling
dan snowball sampling. Sugiyono (2015: 300) menjelaskan teknik purposive
sampling adalah teknik pengampilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu, seperti orang yang dianggap tahu tentang apa yang
diharapkan. Teknik snowball sampling digunakan untuk memperbanyak jumlah
subjek apabila diperlukan informasi yang lebih mendalam. Subjek penelitian ini
adalah Mahasiswa Program Studi Manajemen angkatan 2018
D. Sumber Data
23
1. Data Primer
Adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan yaitu data yang
dikumpulkan dari responden melalui wawancara penelitian yang berkaitan
dengan analisis minat berwirausaha mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang bisa dijadikan sebagai data
pendukung pada data pokok data primer yang dapat memperkuat data atau
sumber data yang bisa memberikan informasi tenyang penelitian yang menjadi
sumber data sekunder pada penelitian ini yakni: internet atau website, jurnal
dan buku.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat penulis menggunakan
beberapa teknik untuk pengumpulan data, yakni:
1. Survey Pustaka
Yaitu memperoleh data yang ada hubungannya dengan permasalahan
penelitian baik yang didapat dari buku-buku teori, hasil-hasil seminar, maupun
skripsi yang mempunyai hubungan dengan penelitian ini.
2. Observasi
Yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan langsung kepada responden.
3. Wawancara
Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin.
Arikunto (2013: 199) menjelaskan bahwa wawancara bebas terpimpin adalah
wawancara yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara bebas
24
namun masih tetap berada pada pedoman wawancara yang sudah dibuat.
Pertanyaan akan berkembang pada saat melakukan wawancara.
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugoino:2013)
Populasi juga merupakan keseluruhan individu yang menjadi
objek/subjek dan sumber data penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh mahasiswa Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada di populasi . missal karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil harus betul-
betul representative (Sugiyono:2015).
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah 2 orang Dosen
kewirausahaan dan 8 orang Mahasiswa di program studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Dokumentasi
25
Dokumentasi adalah cara mencari data atau informasi dari buku-
buku, catatan-catatan, transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,
rapat, agenda dan yang lainnya. Metode ini digunakan untuk
memperdalam pemahaman akan konsep teori yang terkait dengannya.
F. Data informan
Data informan merupakan data yang dikumpulan dari aktor-aktor atau
informan yang terlibat di dalamnya, yang menjadi informan dalam penelitian ini
adalah 2 orang Dosen Kewirausahan dan 8 orang mahasiswa manajemen dari
fakultas Ekonomi dan bisnis dimana 1 orang merupakan informan kunci dan 9
lainnya merupakan informan pendukung.
Tabel 3.1
Data informan
No Nama Jabatan Usia Lama Mengajar/Lama
Studi
1 Bapak Basri Basir Dosen 33 Tahun 8 tahun
2 Ibu Agusdiwana Suardi Dosen 34 Tahun 10 Tahun 2 Bulan
3 Eka Sulfiana A Mahasiswa 20 Tahun 5 Semester
4 Ersa Cahyani Mahasiswa 20 Tahun 5 Semester
5 Ardiansyah Mahasiswa 21 Tahun 5 Semester
6 Suharni Mahasiswa 21 Tahun 5 Semester
7 Suryanto Mahasiswa 21 Tahun 5 Semester
8 Annisa Bali Mahasiswa 20 Tahun 5 Semester
9 Wahdania Mahasiswa 20 Tahun 5 Semester
10 Gresca Manurung Mahasiswa 20 Tahun 5 Semester
26
G. Instrumen Penelitian
Moleong (2011: 168) menjelaskan manusia sebagai instrumen
penelitian karena manusia sebagai perencana, pelaksana pengumpul data,
analisis, penafsir data, dan pa da akhirnya menjadi pelapor penelitian.
Adapun alat-alat penelitian yang digunakan dalam melakukan
penelitian sebagai berikut:
1. Handphone sebagai alat perekam
Alat perekam digunakan sebagai alat bantu agar tidak ada
informasi yang dilewatkan dan selama wawancara peneliti dapat
berkonsentrasi pada apa yang ditanyakan tanpa harus mencatat. Alat
perekam ini juga memudahkan peneliti mengulang kembali hasil
wawancara agar dapat diperoleh oleh data data yang utuh, sesuai apai
yang disampaikan responden dalam wawancara.
Hal ini berguna untuk meminimalkan kesalahan biasa yang sering
terjadi karena keterbatasan dan subjektivitas peneliti. Alat perekam ini
digunakan dengan izin responden. Selain alat perekam peneliti juga
menggunakan catatan sebagai alat bantu untuk menggambarkan situasi
dan keadaan saat berlangsungnya proses wawancara dan semua respon
non verbal yang ditunjukkan oleh iforman.
2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan penelitian
mengenai aspek-aspek yang harus digali, serta apa yang sudah atau
belum ditanyakan. Adanya pedoman wawancara juga akan memudahkan
peneliti membuat kategorisasi dalam melakukan analisis data, pedoman
27
wawancara yang didasari oleh rumusan masalah yang ada, guna
menghindari penyimpangan dari tujuan penelitian yang dilakukan.
H. Teknis Analisis
Analisis data menurut Moleong (2011: 248) adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan pada orang lain.
Miles & Huberman (2014: 17) menyebutkan bahwa teknik analisis data
dalam penelitian kualitatif meliputi :
1. Pengumpulan data
Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini
melibatkan transkip wawancara, men-scanning materi, mengetik data
lapangan atau memilah-milah dan menyusun data tersebut kedalam jenis-
jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tak perlu dan
mengorganisasikan da ta-data yang telah di reduksi memberikan
gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan menjadi tema.
3. Penyajian data
Penyajian data merupakan analisis dalam bentuk matriks, network,
cart, atau grafis. Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, tabel, bagan dan hubungan antar kategori. Melalui
28
penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, dan tersusun
sehingga akan semakin mudah dipahami.
4. Penarikan kesimpulan
kesimpulan merupakan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap
pengumpulan berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan oleh pimpinan wilayah
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara sebagai hasil karya panitia
pendiri yang di bentuk pada musyawarah wilayah Sulawesi Selatan dan
Tenggara ke 24 di kabupaten Watansoppeng pada tanggal 5 september 1962,
dengan fakultas ilmu penelitian. Pada tahun 1966-1967, Universitas
Muhammadiyah Makassar memindahkan pusatnya ke Makassar dengan
menempati gedung sekolah China pada tahun 1966.
Pendirian tersebut didukung oleh Persyarikatan Muhammadiyah
sebagai organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran
dakwah amar ma’ruf nahi munkar, lewat surat nomor : E-6/098/1963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H/12 Juli 1963 M. berdasarkan akta notaris nomor : 71
tanggal 19 Juni 1963. Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 Oktober 1965.
Dalam perkembangannya, Universitas Muhammadiyah Makassar
memulai pembinaannya dengan dua fakultas yakni Fakultas Ilmu Pendidikan
yang kurikulumnya mengacu IKIP (sekarang Universitas Negeri Makassar),
dan Fakultas Agama Islam dengan kurikulum IAIN (sekarang UIN). Kedua
fakultas tersebut membuka cabang berbagai kabupaten di Sulawesi selatan.
Untuk cabang Fakultas ilmu pendidikan di kabupaten Bone, Bulukumba,
Sidrap, Enrekang, Kotamadya Pare-pare, cabang Fakultas Tarbiyah di
30
Kabupaten Jeneponto, Sinjai, Enrekang, Maros, dan Pangkep. Di Kotamadya
Makassar, membuka Fakultas Ekonomi dan ilmu sosial dan politik.
Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) sebagai
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) mengembangkan tugas dan peran
yang sangat besar bagi agama, bangsa dan negara, baik di masa sekarang
maupun di masa depan. Selain posisinya sebagai salah-satu PTM/PTS di
kawasan Timur Indonesia yang tergolong besar, juga padanya tertanam kultur
pendidikan yang diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah. Nama
Muhammadiyah yang terintegrasi dengan nama Makassar memberikan
harapan terpadunya budaya, keilmuan dan nafas keagamaan.
Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2003 mengalami
tahapan transisi sejarah perkembangan, berupa perubahan formasi
kepemimpinan dengan bergabungnya generasi muda dan generasi tua.
Pimpinan dan seluruh civitas akademik Universitas Muhammadiyah Makassar
bertekad untuk memelihara hasil capaian para pendahulu dan
mengembangkannya kepada capaian yang lebih baik, serta berkomitmen: (1)
memelihara kepercayaan masyarakat, (2) mencapai keunggulan dan
kompetisi yang semakin ketat, dan (3) mewujudkan kemadirian dalam
mengelolaan dan pengembangan diri. Dari ke tiga komitmen tersebut
diharapkan dapat mengantar Universitas Muhammadiyah Makassar untuk
menjadi Perguruan Tinggi Islam Terkemuka.
31
2. Visi dan Misi Universitas Muhammadiyah Makassar
a. Visi
Perguruan Tinggi Islam Terkemuka, Terpercaya, Unggul dan
Mandiri.
b. Misi
1) Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan.
2) Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran
yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
3) Menumbuhkembangkan dan menyebarluaskan penelitian yang
inovatif, uanggul dan berdaya saing.
4) Menumbuh kembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
5) Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan civitas akademika,
alumni dan masyarakat.
3. Kebijakan dan Program Strategi
a. Kebijakan Strategi
1. Peningkatan akhlaqul kariah (pendidikan karakter) adalah
pengembangan kehidupan kampus yang islami yang ditandai
dengan sikap, pandangan, tata kehidupan masyarakat kampus.
32
2. Peningkatan Sumber Daya Manusia adalah pembangunan SDM
secara berkelanjutan dan terprogram melalui pengembangan
pendidikan, penelitian, dan kajian keilmuan.
3. Peningkatan prasarana dan sarana dititikberatkan pada
pendekatan urgensi dan asas manfaat.
4. Penjaminan kualitas dengan memanfaatkan lembaga penjamin
mutu, pemantapan monitoring evaluasi, akreditasi dan sertifikasi
pendidikan dengan menitikberatkan pada proses pembelajaran
yang mendidik dan dialogis.
5. Mengoptimalkan pelaksanaan Catur Dharma sebagai pencitraan
Akademik dan ciri khas Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
6. Optimalisasi pemanfaatan teknologi sistem informasi yang
menunjang pengembangan Perguruan Tinggi, dan pengendalian
mutu.
7. Membangun kerjasama internal dan eksternal dengan PT lain dan
stakeholder.
b. Program Strategi
1. Meningkatkan kualitas produk Unismuh Makassar yang meliputi:
lulusan, penelitian, pengabdian masyarakat, ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni melalui peningkatan mutu proses
pembelajaran, mutu penelitian dan pengabdian pada masyarakat
yang bermuara pada produk yang berkualitas dan berintegrasi
dengan memperkokoh karakter melalui pendidikan nilai Al-Islam
33
dan Kemuhammadiyahan (AIK) serta peningkatan sistem
penjamin mutu yang baik SPMI oleh P4M maupun sistem
Penjamin Mutu Eksternal oleh Majelis Dikti Litbang pimpinan Pusat
Muhammadiyah, BAN-PT, Kopertis Wilayah IX, Kemenristek Dikti,
Lembaga Akreditasi lainnya di level Regional, Nasional dan
Internasional.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya yag meliputi: dosen,
karyawan, sarana prasarana yang mendukung peningkatan
seluruh produk Unismuh Makassar melalui peningkatan derajat
pendidikan tertinggi, kepangkatan dan jabatan fungsional tertinggi,
sertifikasi dosen, peningkatan wawasan dan ilmu pengetahuan,
seni, skill serta kesejahteraannya. Begitupun juga peningkatan
kualitas dan kuantitas sarana prasarana pembelajaran di kelas
maupun di laboratorium yang mendukung peningkatan kualitas
seluruh produk Unismuh Makassar. Penataan sistem keuangan
melalui sistem yang terintegrasi untuk menciptakan pelaporan
yang transparan dan akunabel yang menghasilkan hasil
pemeriksaan yang clean opinion. Selain itu, integrasi sistem
keuangan juga akan menciptakan kepercayaan dari setiap
pemangku kepentingan sebagai Modal Sosial untuk lebih
mengembangkan Unismuh Makassar ke depan. kami juga yakin
bahwa sistem keuangan yang terintegrasi bisa menopang
standardisasi pengajian yang memadai dengan tak lupa
memberlakukan Merit System yakni cara penilaian dosen dan
karyawan yag dikaitkan dengan sistem Balas Jasa (gaji, insentif
34
dan bonus) dan juga digunakan sebagai dasar penetapan promosi
jabatan. Selain itu, program peningkatan penghasilan Universitas
Muhammadiyah Makassar selain dari internal Unismuh juga
dilakukan melalui usaha eksternal berupa pengembangan bisnis
dan hibah dari pemerintah dan swasta.
3. Peningkatan dan pembinaan kemahasiswaan dan alumni melalui
pembinaan bakat, minat, penalaran, wawasan dan prestasi
mahasiswa, penyelesaian studi tepat waktu,indeks prestasi
mahasiswa tertinggi serta kesejahteraannya melalui beasiswa dari
pemerintah Pusat, Gubernur, para Bupati maupun swasta, dan
Unismuh Makassar sendiri. Begitu pula bagi lulusannya
berpeluang mendaptkan kesempatan kerja di berbagai sektor
lapangan pekerjaan ataupun menjadi wirausaha yang tangguh dan
mandiri.
4. Pengembangan Al-Islam dan Kemuhamadiyahan melalui
peningkatan kajian, pemahaman, dan pengamalan ajaran islam
yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah dengan indikator
utama: shalat fardhu berjamaah di Masjid dan Mushollah dalam
kampus.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kerjasama antar institusi, baik
dalam aupun luar negeri yang mendukung peningkatan kualitas
seluruh produk Unismuh Makassar dengan prinsip saling
menguntungan dalam rangka peningkatan ilmu pengetahuan,
35
teknologi, seni, dan pengamalan ajaran Islam sesuai Al-Quran dan
Sunnah.
4. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
Fakultas ekonomi di dirikan berdasarkan SK Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar, nomor : 021 Tahun 1978, tanggal 07
Ramadhan 1398 H bertepatan Tgl 11 Agustus 1978M, dengan mengangkat
bapak Drs. EK.H. Wahab Saleh sebagai Dekan dan Drs. Ek. Abd Aziz
Sangkala sebagai sekertaris. Sejak saat itu, resmilah Fakultas Ekonomi
memulai aktivitas akdemiknya, dengan jumlah mahasiswa awal sebanyak
11 orang. Pada tahun 1980 jumlah mahasiswanya terus bertambah
menjadi 30 orang.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar adalah salah satu Fakultas yang ada di Universitas
Muhammadiyah Makassar yang memiliki lima program studi yaitu
Manajemen, Akutansi, Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Ekonomi Islam
dan Pajak.
Dulunya bernama Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Makassar telah di dukung fasilitas seperti laboratorium mini syariah,
laboratorium komputer, sistem informasi akademik dan juga berkapasitas
75 kursi.
36
5. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
a. Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang Islami, Unggul,
Berkemajuan, dan Berkarakter kewirausahaan di Kawasan Timur
Indonesia pada Tahun 2024.
b. Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
1. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan profesional,
berdaya saing tinggi dan memiliki jiwa wirausaha sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja.
2. Menyelenggarakan Penilitian secara krestif dan Inovatif,
Terpublikasi dan memperoleh pengakuan secara Nasional dan
Internasional.
3. Mengimplementasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara
luas bagi keberdayaan masyarakat dan berkontribusi nyata bagi
Pembangunan Nasional.
4. Menyelenggarakan Pendidikan yang dilandasi oleh nilai-nilai Al-
Islam dan Kemuhammadiyahan.
c. Tujuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
1. Menghasilkan sarjana Ekonomi Muslim Beriman dan Bertaqwaa,
Berakhlak Mulia
37
2. Menghasilkan sarjana yang memiliki kemampuan ilmu di bidang
ilmu ekonomi.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
d. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
DEKAN
UNIT PENJ. MUTU CSED
SENAT AKADEMIK FAKULTAS
TATA USAHA IMM
KOMISARIAT
BEM
FAKULTAS
WD
III
WD IV WD II WD I
HMJ FORUM/KAJIAN
ILMIAH
GUGUS MUTU PRODI,
PUSAT PENGEM.
PRODI
MAHASISWA
DOSEN/PA
PROGRAM STUDI
ST
LABORATORIUM,
PERPUSTAKAAN
38
e. Uraian tugas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
1) Dekan
a) Menyusun dan melasanakan rencana strategis yang hendak
dicapai dalam masa jabatannya.
b) Menyusun program kerja dan Anggaran Tahunan Fakultas
c) Melaksanakan pengembangan pendidikan tinggi sesuai
kompetensinya.
d) Mengkordinasikan dan memantau kegiatan pendidikannya.
e) Mengkordinasikan dan memantau kegiatan peneltian untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni.
f) Mengkordinasikan dan memantau kegiatan pengabdian kepada
masyarrakat
g) Melaksanakan kerjasama bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat dengan pihak lain di dalam dan
diluar negeri.
h) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama
dengan pihak lain
i) Mengusulkan pemberian gelar doctor kehormatan bagi
seseorang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
peraturan yang berlaku setelah mendapatkan pertimbangan
Senar Fakultas
39
j) Melaksanakan pembinaan sivitas akademik
k) Melaksanakan urutan tata usaha
l) Menyusun dan menyampaiakan laporan Tahunan kepada
Rektor setelah mendapat penilaian dari Senat Fakuktas.
2) Wakil Dekan Bidang Akademik (WD I)
a) Membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan,
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
b) Berfungsi dan menilik mengorganisasikan kegiatan di
lingkungan Fakuktas, serta membuat laporan kepada Dekan
meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengembangan
Pendidikan dan pengajaran serta penelitian.
c) Pembinaan tenaga penelitian
d) Persiapan pembukaan program/jurusan baru berbagai tingkat
jenjang pendidikan
e) Penyusunan program bagi usaha pengembangan daya
penalaran mahasiswa yang berkoordinasi dengan WD III.
f) Perencanaan dan pelaksanaan kerjasama pendidikan
penelitian dengan Fakultas lain dalam lingkup Universitas
Muhammadiyah Makassar
g) Pengelolaan data yang menyangkut bidang pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat
40
h) Kerjasama dengan Fakultas dilingkungan Univeristas
Muhammadiyah Makassar dalam setiap usaha di bidang
pengabdian pada masyarakat serta usaha penunjangnya.
3) Wakil Dekan Bidang Administrasi (WD II)
a) Membantu Dekan dalam melaksanakan kegiatan dibidang
pengawasan dan keuangan
b) Mengawasi dan memelihara ketertiban serta
mengkoordinasikan kegiatan di lingkungan Fakutas Ekonomi
dan mebuat laporan pertanggung jawaban kepada Dekan yang
meliputi :
• Pengolahan Keuangan
• Pengurusan Kepegawaian
• Pengurusan Rumahtanggan dan Memelihara ketertiban
• Pengelolaan perlengkapan
• Pengurusan ketatausahaan
• Penyelenggaraan hubungan masyarakat
• Pengelolaan data yang menyangkut administrasi umum
4) Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (WD III)
a) Membantu Dekan dalam kegiatan di bidang pembinaan dan
layanan kesejahteraan mahasiswa.
41
b) Menilik dan mengorganisasikan kegiatan di lingkungan
Fakuktas serta membuat laporan kepada Dekan.
c) Pelaksanaan pembinaan mahasiswa oleh seluruh staff
pengajar dalam pengembangan sikap dan penalaran dalam
bidang seni budaya dan olahraga sebagai bagian dari
pendidikan tinggi pada umumnya.
d) Pelaksanaan usaha kesejahteraan mahasiswa yang sudah
diprogramkan oleh bentuk penelitian mahasiswa
e) Kerjasama dengan Fakutas lain di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Makassar dalam setiap usaha di bidang
kemahasiswaan
f) Penciptaan akhir pendidikan yang baik dalam kampus membuat
pelasanaan program pembinaan, pemeliharaan, kesatuan dan
persatuan bangsa.
g) Pelaksanaan kegiatan di bidang pengabdian masyarakat dalam
turut membuat memecahkan masalah yang di hadapi
masyarakat
h) Pelaksanaan usaha pengembangan daya penalaran
mahasiswa yang sudah di programkan dalam bentuk penilaian
mahasiswa
i) Pengolahan data yang menyangkut bidang pendidikan yang
bersifat kurikuler.
42
5) Wakil Dekan Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (WD IV)
a) Bertugas mewakili Dekan dalam memimpin pelaksanaan
kegiatan di bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
b) Untuk pelaksanaan tugas tersebut WD IV mempunyai tugas
menilik dan mengkoordinasikan kegiatan di lingkungan fakultas
dan membuat laporan kepada Dekan meliputi :
• Al-Islam Kemuhammadiyah melalui kurikulum
• Pengembangan kurikulum dan mengadakan penelitian dan
seniloka.
• Sosialisasi kurikulum melalui dialog, penertiban, bulletin,
perkuliahan dan seniloka.
• Islamisasi mata kuliah melalui kegiatan interdisipliner,
seniloka dan perkuliahan, kebersihan semua ruangan
(Kantor, ruangan kuliah dan WC),penataan keindahan
ruangan dan lingkungan (bekerjasama dengan WD III).
6) Ketua Program Study
Prodi di pimpin oleh seorang ketua prodi dan di bantu oleh
seorang sekertaris yang dipilih melaui rapat senat tingkat fakultas
dan kemudian di usulkan oleh senat Fakultas Ekonomi dan Bisnis
kepada Rektor untuk di SK-kan Ketua Prodi bertanggung jawab
kepada Dekan.
43
7) UMP-FEBIS
Unit Penjamin Mutu Fakultas mulai di rintis sejak perubahan
nama Kantor Jaminan Mutu (KJM) menjadi P4M. Untuk Fakultas
Ekonomi dan Bisnis pengurus UPM awalnya melalui SK Dekan
kemudian di usulkan ke Rektor dan mengalami perubahan menjadi
SK Rektor.
B. Hasil Penelitian
1. Bagaimana peran universitas dalam meningkatkatkan minat
berwirausaha mahasiswa?
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti upaya
yang dapat dilakukan dalam meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa
yaitu dengan adanya kurikulum pembelajaran kewirausahaan serta
melakukan pelatihan tentang kewirausahaan pada mahasiswa.
Hal ini juga dikatakan oleh informan yang berinisial BB dalam
wawancara yang dilakukan pada hari Jum’at 4 Desember 2020 yang
mengatakan bahwa:
“pemahaman mata kuliah itu tergantung dari mahasiswanya tapi secara keseluruhan proses pembelajaran kewirausahaan itu sudah diajarkan di semua fakultas. Adapun strategi yang digunakan untuk menarik minat mahasiswa itu di unismuh sendiri sudah ada kurikulum pembelajaran kewirausahaan, kalau di ekonomi kan sudah jelas ada 2 semester di manajemen juga melalui inkubator kita juga mengadakan rekrutmen, mengadakan lomba, expo dan juga seminar kewirausahaan.”
Hal serupa juga dikatakan oleh informan yang berinisial AS dalam
wawancara yang dilakukan pada hari Senin 7 Desember 2020 yang
mengatakan bahwa:
“pemahaman mata kuliah kewirausahaan di unismuh penerapannya setiap prodi beda-beda, tapi semua prodi yang ada di fakultas ekonomi dan bisnis itu belajar kewirausahaan I dan kewirausahaan II jadi ada 2 semester.
44
Kalau tidak salah semester IV dan V. Jadi kewirausahaan I itu lebih kepada bagaimana teorinya dulu, ilmu-ilmunya dulu baru nanti di kewirausahaan II dia fokus kepada terapan. Terapan itu memang aplikasi bagaimana dia bisa berbisnis dari start up menjadi sesuai minatnya masing-masing.”
Hal ini juga dikatakan oleh informan yang berinisisal EC dalam
wawancara yang dilakukan pada hari jum’at 18 Desember 2020
mengatakan bahwa:
“Dengan adanya kegiatan ini dapat melatih mahasiswa untuk menumbuhkan dan mengembangkan minatnya dalam berwirausaha. Selain itu dengan adanya pelatihan kewirausahaan ini dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan kinerja ketika sedang bekerja.”
Hal serupa juga dikatakan oleh informan yang berinisial S dalam
wawancara yang dilakukan pada hari jum’at 18 Desember 2020 yang
mengatakan bahwa:
“Hal ini tentunya akan sangat membantu terutama untuk mahasiswa yang masih berada di tahap awal untuk belajar atau memulai usahanya, dengan mengikuti pelatihan juga membantu dalam menciptakan inovasi sehingga membuat usaha lebih menarik.”
Adapun tujuan dalam pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa
yaitu:
a) Melatih mahasiswa secara bertahap agar memiliki memiliki kompetensi
kewirausahaan dan bisnis.
b) Melatih mahasiswa agar mampu bertindak mendirikan usaha yang
layak dengan memanfaatkan peluang yang ada pada saat tertentu dan
di daerah tertentu.
c) Mengembangkan SDM yang mampu menciptakan kesempatan kerja
bagi dirinya sendiri maupun orang lain sesuai tuntutan pembangunan.
2. Bagaimana upaya mahasiswa dalam memulai usaha start up bisnis?
45
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti upaya
mahasiswa dalam memulai bisnis dapat dilakukan dengan lebih
memperbanyak praktek, aktif mengikuti kegiatan kewirausahaan dari awal
penemuan ide produk sampai pada proses penjualan dan mendapatkan
profit.
Hal ini juga dikemukakan oleh informan yang berinisial E.S.A Dalam
wawancara yang dilakukan pada hari Jum’at 18 Desember 2020
mengatakan bahwa:
“Pemahaman berwirausaha secara teori dalam perkuliahan sudah terbilang cukup tetapi dalam pengaplikasiannya masih perlu ditingkatkan.”
Hal serupa juga dikatakan oleh informan yang berinisial A.B dalam
wawancara yang dilakukan pada hari Jum’at 18 Desember 2020
mengatakan bahwa:
“Ada mahasiswa yang hanya sebatas menjalankan kewajiban mata kuliah kewirausahaan saja jadi dia tidak berpacu pada ilmunya tapi absen dan nilai saja.”
Hal ini juga dikemukakan oleh informan yang berinisial BB dalam
wawancara yang dilakukan pada hari Jum’at 4 Desember 2020
mengatakan bahwa:
“kalau belajar kewirausahaan itu tidak bias dipaksakan dia sifatnya itu harus dari mahasiswanya sendiri yang harus berminat dulu, polanya harus dari mindset mahasiswa itu sendiri untuk belajar berwirausaha. Apapun yang ingin kamu pelajari kalau tidak dari hati pasti susah untuk dilakukan.”
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti yang
menanyakan tentang apa saja yang menjadi hambatan mahasiwa dalam
memulai usahanya yang kemudian dijawab oleh informan yang berinisial
A.B yang dilakukan pada hari Jum’at 18 Desember 2020 menyatakan
bahwa:
46
“Pada mata kuliah kewirausahaan biasanya mahasiswa mendapat tugas kelompok maupun individu dari Dosen pengajar sebagai manager dalam kelas untuk membuat sebuah produk barang maupun jasa yang kemudian akan ditawarkan kepada sesama mahasiswa maupun kepada masyarakat sekitar. Tetapi karena kurangnya dorongan dan pengarahan sehingga proses tersebut hanya menjadi penuntas kewajiban saja.”
Pertanyaan ini kemudian juga di jawab oleh informan yang beriisial
BB yang dilakukan pada hari Jum’at 4 Desember 2020 menyatakan
bahwa:
“hambatannya sejauh ini masih pada tataran tergantung dosen yang mengajarkan, setiap dosen itu berbeda di dalam memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait dengan kurikulum kewirausahaan. Respon mahasiswa sendiri terhadap mata kuliah kewirausahaan itu merespon dengan baik seperti ada beberapa mahasiswa yang setelah menerima pemahaman kemudian mencoba
untuk memulai usaha, saya kira itu merupakan respon yang baik.”
Berdasarakan hasil wawancara dengan informan di atas peneliti
menarik kesimpulan bahwa banyak mahasiswa mempunyai ide
berwirausaha tetapi kurang mendapat dorongan mengenai langkah-
langkah apa yang harus dilakukan dalam memulai sebuah usaha. Selain
itu mengingat bahwa mahasiswa sebagian besar belum mempunyai
sumber pendapatan sendiri menjadi hambatan yang mengakibatkan
mahasiswa kurang tertarik dalam memulai sebuah usaha. Padahal jika
ada dampingan dari dosen bahkan dengan modal yang kecil pun kita bisa
memperoleh keuntungan dengan menggunakan strategi pemasaran yang
benar.
C. Pembahasan
1. Strategi Yang Digunakan Dalam Meningkatkan Minat Berwirausaha
Mahasiswa
47
Mata kuliah kewirausahaan saat ini telah diterapkan di semua
fakultas bahkan di semua perguruan tinggi agar mahasiswa lulusannya
tidak hanya mencari pekerjaan tetapi juga memiliki keberanian untuk
membuka lapangan pekerjaan. Dalam mata kuliah kewirausahaan, para
mahasiswa diajarkan bagaimana membuat sebuah bisnis yang bisa
dijalankan di sekitar kampus dan jenis bisnisnya boleh apa saja selama
masih wajar. Sebelum menjalankan bisnisnya, mahasiswa diajarkan
bagaimana membuat perencanaan bisnis yang kemudian dipresentasikan
di hadapan dosen. Perencanaan bisnis berisi visi dan misi perusahaan,
latar belakang, deskripsi produk yang akan dijual, strategi pemasaran,
system operasional, dan struktur kepengurusan bisnis.
Upaya dalam meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa di
perguruan tinggi sangat berkaitan dengan tokoh-tokoh yang berperan di
dalamnya, seperti tenaga pendidik. Banyaknya pengangguran serta
kurangnya minat berwirausaha mahasiswa menjadi kritikan yang keras
terhadap peran dari perguruan tinggi. Karena perguruan tinggi merupakan
tempat bagi mahasiswa untuk ditanamkan sikap mental berwirausaha
sehingga lulusannya bukan hanya ahli dalam suatu bidang akademik saja
tapi juga mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru yang
siap menjadi penyedia lapangan kerja bagi orang-orang disekitarnya.
Upaya dalam menanamkan dan meningkatkan jiwa minat
berwirausaha mahasiswa di perguruan tinggi masih terus ditingkatkan
dengan menggunakan berbagai cara dan metode yang membuat
mahasiswa menjadi tertarik untuk berwirausaha. Bahkan pada tingkat
pemerintah melalui kementrian koordinator perekonomian telah
48
memberikan peraturan kepada seluruh lembaga pendidikan yang ada di
indonesia, dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi diwajibkan untuk
memberikan mata pelajaran atau mata kuliah kewirausahaan tersebut.
Salah satu upaya yang perlu diterapkan dalam meningkatkan minat
dan kegiatan mahasiswa yaitu pembentukan pusat studi kewirausahaan
kampus seperti Koperasi Mahasiswa (KOPMA) di UMY, Koperasi
Kesejahteraan Mahasiswa (KOKESMA) di ITB, Community Entrepreneur
Program (CEP) di UGM, Center For Entrepreneurship Development &
Studies (CEDS) di UI, BSI Entrepreneurship Center (BEC) di BSI, dan
Center For Entrepreneurship, Change, & Third Sector (CECT) di
Universitas Tri Sakti. Melalui media pembentukan pusat studi
kewirausahaan kampus tersebut, akan banyak kegiatan yang dapat
dilakukan seperti: seminar kewirausahaan, pelatihan, loka karya, praktek
usaha, kerjasama usaha dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil wawacara dari dosen beberapa mahasiswa,
strategi yang patut untuk di coba di perguruan tinggi dalam meningkatkan
minat berwirausaha mahasiswa yaitu, kuliah kewirausahaan, KKP
Kewirausahaan, magang kewirausahaan, dan program kreatif mahasiswa.
1. Kuliah kewirausahaan
Strategi pertama yang dapat digunakan yaitu dengan
mengadakan mata kuliah kewirausahaan secara terstruktur. Mata
kuliah kewirausahaan yang bukan hanya mempelajari tentang
landasan teori saja tetapi juga disertai dengan pendidikan karakter.
49
Berdasarkan hasil wawacara yang dilakukan oleh peneliti diperoleh
data bahwa mata kuliah kewirausahaan berperan penting dalam
meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa baik dalam menambah
wawasan tentang berwirausaha, menumbuhkan mental dan semangat
berwirausaha, dan meningkatkan motivasi mahasiswa dalam
berwirausaha.
2. KKP Kewirausahaan
Strategi kedua yang dapat digunakan yaitu dengan
mengadakan program KKP Kewirausahaan. Program ini dilaksanakan
dengan tujuan memberikan pemahaman secara langsung kepada
mahasiswa mengenai praktek kewirausahaan. Data ini diperoleh dari
jurnal yang peneliti gunakan sebagai referensi untuk penelitian ini.
Dengan adanya program ini mahasiswa dapat diberikan penyuluhan
dari industri-industri kreatif yang bekerja sama dengan perguruan tinggi
tersebut. Selain itu mahasiswa juga dilatih untuk membuat produk dan
kemudian dipasarkan.
3. Magang kewirausahaan
Strategi ketiga yang dapat digunakan yaitu dengan
mengadakan program magang kewirausahaan. Program ini dilakukan
dengan tujuan agar mahasiswa memperoleh pelatihan secara
langsung dari pengusaha-pengusaha di tempat magang tersebut.
Program ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam memahami
resiko-resiko yang mungkin akan dihadapi dengan cara
penyelesaiannya. Dengan strategi ini mahasiswa benar-benar akan
memperoleh pengalaman melakukan usaha.
50
4. Program kreatif mahasiswa
Strategi keempat yang dapat digunakan yaitu dengan
membentuk program kreatif mahasiswa. Para mahasiswa yang telah
mempelajari ilmu pengetahuan dasar kewirausaahaan didorong untuk
memiliki ide baru sehingga mampu menciptaka dan produk-produk
baru yang layak saing dan inovatif. Minat berwirausaha tidak harus
sesuatu yang belum pernah dibuat oleh seseorang, tetapi lebih
mengembangkan kepada hal yang sudah ada. Ide kreatif mahasiswa
dapat dikembangkan melalui dorongan dari dosen-dosen pada
program studi.
2. Upaya Yang Dilakukan Mahasiswa Untuk Memulai Startup Bisnis
Proses berwirausaha diawali dengan adanya sebuah minat
berwirausaha yang dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun
eksternal. Faktor internal antara lain :1) Merasa tidak puas dengan
pekerjaan yang sedang dilakukan, 2) menyukai tantangan, 3) berani
mengambil risiko, 4) Senang mencoba sesuatu yang baru, 5) Keinginan
yang kuat untuk mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. 6) dan
mempunyai keinginan yang kuat untuk mewujudkan mimpi. Sedangkan
faktor eksternal antara lain: 1) Tidak memiliki pekerjaan, 2) Ada sumber
daya yang bisa dimanfaatkan seperti mendapatkan investor atau ada lokasi
yang strategis. 3) Mengikuti pelatihan hingga memiliki minat yang kuat
untuk berwirausaha. 4) ada peluang usaha yang bagus, 5) diajak
bekerjasama, 6) dan adanya dorongan dari keluarga, teman atau kerabat.
51
Semua faktor saling mempengaruhi untuk membentuk karakter seorang
wirausahawan.
Menurut penelitian Gurol dan Atsan (2006), seorang mahasiswa
yang berwirausaha mempunyai karakter yang suka berinovasi,
membutuhkan prestasi, suka mengambil risiko dan mempunyai
pengendalian diri yang baik. Sedangkan menurut Meredith (2005), seorang
pengusaha harus memiliki karakter yang percaya diri, berorientasi pada
masa depan, berorientasi pada hasil, bisa memimpin dan berani
mengambil resiko.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis dari beberapa
mahasiswa responden yaitu banyak mahasiswa mempunyai ide
berwirausaha tetapi kurang mendapat dorongan mengenai langkah-
langkah apa yang harus dilakukan dalam memulai sebuah usaha. Selain
itu mengingat bahwa mahasiswa sebagian besar belum mempunyai
sumber pendapatan sendiri menjadi hambatan yang mengakibatkan
mahasiswa kurang tertarik dalam memulai sebuah usaha. Padahal jika ada
dampingan dari dosen bahkan dengan modal yang kecil pun kita bisa
memperoleh keuntungan dengan menggunakan strategi pemasaran yang
benar. Adapun yang menjadi hambatan mahasiswa dalam memulai usaha
yaitu minimnya pemahaman maupun pengalaman tentang berwirausaha,
kurangnya dorongan atau arahan dari dosen pengajar selaku manager di
dalam kelas, terbatasnya modal usaha, takut akan kegagalan, pemilihan
ide produk, kurang percaya diri, sehingga mata kuliah kewirausahaan
hanya sebatas teori saja tanpa ada pengaplikasian.
52
Tidak sedikit mahasiswa yang telah memulai bahkan melakukan
kegiatan start up bisnis hanya saja karena kurangnya pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki banyak juga diantaranya yang harus berhenti
ditengah jalan. Start up bisnis mahasiswa biasanya berukuran kecil dan
awalnya didanai dan dijalankan oleh para pendirinya ataupun satu orang
saja.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab gagalnya start up bisnis
di kalangan mahasiswa diantaranya masalah pada pasar, salah satu
alasan kenapa start up gagal yaitu karena mahasiswa memiliki pasar yang
kecil atau bahkan tidak ada pasar sama sekali untuk produk mereka.
Selanjutnya cara pemasaran yang kurang tepat, salah satu penyebab
kegagalan start up yaitu wirausahawan terlalu yakin tentang bagaimana
mudahnya untuk mendapatkan pelanggan. Mereka berpikir hanya dengan
membuat website, produk atau layanan yang menarik itu akan
mendatangkan pelanggan yang banyak. Itu mungkin akan bekerja tapi
tidak dalam waktu yang lama. Selanjutnya Karena kekurangan dana, yang
menyebabkan usaha start up mengalami kegagalan adalah karena mereka
kehabisan uang. Selanjutnya masalah dengan produk, penyebab lain
kegagalan start up adalah karena gagal mengembangkan produk yang
memenuhi kebutuhan pasar. Selanjutnya karena kurangnya koneksi.
Selanjutnya karena tidak mampu berkompetisi, memulai start up bisnis
bukan hanya tentang fokus kepada bisnis seseorang saja tetapi kita harus
mampu melihat apakah produk yang kita miliki sudah mampu bersaing
dengan produk orang-orang disekitar kita. Selanjutnya pemilihan ide
produk, ini merupakan kunci dari start up seorang wirausahawan harus
53
menganalisa apa yang menjadi kebutuhan pasar sebelum memulai sebuah
bisnis. Terjun kedalam dunia bisnis tanpa menganalisa prospek target
pasar bukanlah ide yang baik. Selanjutnya pemilihan lokasi usaha, lokasi
bisa menjadi masalah pada beberapa sisi bagi pemula start up bisnis. Hal
yang paling penting kita harus menyesuaikan konsep usaha dengan
lokasinya. Selanjutnya layanan pelanggan, nilai dari layanan pelanggan
tidak bisa disepelekan. Banyak start up yang sukses bisa memperoleh
daya tarik karena layanan pelanggan yang sangat baik. Bila pelanggan
merasa dihargai, mereka akan dating kembali dan menjadi pelanggan
tetap.
Mahasiswa yang berada ditahap awal dalam memulai sebuah usaha
dapat memulainya dengan membuat perencanaan bisnis. Perencanaan
bisnis berisi visi dan misi perusahaan, latar belakang, deskripsi produk
yang akan dijual, strategi pemasaran, sistem operasional, dan struktur
kepengurusan bisnis, menemukan ide-ide produk terlebih dahulu. Ide
produk dapat diperoleh dari hobi ataupun kebutuhan hidup sehari-hari.
Setelah menemukan ide, mahasiswa dapat mencari partner yang dapat
diajak untuk bekerja sama dengan melakukan percobaan demi percobaan.
Dalam proses menciptakan dan menjalankan usaha kegagalan tentu akan
terjadi, seperti terbatasnya modal yang dimiliki, terbatasnya waktu karena
harus berkuliah, perbedaan pendapat dengan partnert dan pendapatan
awal yang masih terbilang rugi. Beberapa tantangan tersebut sesuai
dengan yang diutarakan oleh Hisrich et. al. (2008), yang mengatakan
bahwa pada awal menciptakan usaha, seseorang akan menemui masalah
ketidakstabilan lingkungan dan ketidakpastian keuntungan, ketidakpastian
54
konsumen, serta ketidakpastian keuangan. Hal tersebut terjadi karena
berbisnis bukanlah bekerja. Pendapatan berbisnis tidak dapat dihitung
dengan pasti, mahasiswa wirausahawan juga tidak bisa menghitung
berapa orang yang akan membeli produk dan berapa keuntungan yang
akan diperoleh.
Meski telah melakukan proses perencanaan bisnis, seorang pemula
yang masih berada pada tahap awal bisnis tentu saja tidak lepas dari
ketidaksesuaian rencana yang terjadi. Selalu saja ada hal-hal yang terjadi
diluar dari perkiraan, untuk itu sangat diperlukan adanya business model
canvas. Business model canvas (BMC) merupakan sebuah strategi
manajemen yang digunakan untuk merancang perencanaan bisnis
perusahaan berdasarkan proposisi nilai perusahaan, produk, infrastruktur,
pelanggan dan keuangan. Menggunakan BMC dapat memberikan
gambaran kasar dari ide bisnis dan dapat menciptakan struktur rencana
bisnis yang baik. Sehingga kita dapat mengurangi risiko kekeliruan dalam
perencanaan bisnis. BMC menjadi salah satu strategi manajemen yang
populer di kalangan bisnis dan sering dipelajari di universitas. Hal tersebut
dikarenakan tampilan BMC yang sederhana dan mudah untuk dipamahi.
55
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah penulis sampaikan
setelah melakukan penelitian, serta menelaah secara seksama maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa dapat dilakukan dengan
cara melakukan kuliah kewirausahaan yang terstruktur, KKP
Kewirausahaan, magang kewirausahaan, dan program kreatif mahasiswa.
2. Upaya mahasiswa dalam memulai bisnis dimulai dengan menemukan ide-
ide produk terlebih dahulu, menemukan partner untuk bekerja sama,
kemudian proses menciptakan produk.
B. SARAN
Adapun masukan yang berhubungan dengan penelitian dan
pembahasan skripsi ini yang perlu diperhatikan demi kebaikan bersamaan
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk Universitas Muhammadiyah Makassar
Dalam upaya meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa dosen
juga berperan penting dalam memberi motivasi agar mahasiswa tersebut
dapat mengembangkan minatnya dalam berwirausaha. Sehingga ketika
lulus dari perguruan tinggi mahasiswa tidak lagi sibuk untuk mencari
pekerjaan tetapi bagaimana dia dapat menciptakan peluang kerja.
2. Untuk peneliti selanjutnya
56
Perlu untuk mengadakan penelitian selanjutnya dengan harapan
objek penelitiannya bisa lebih diperbesar untuk ruang lingkup yang lebih
luas. Tujuan utamanya agar hasil penelitian bisa lebih variatif dan peneliti
dapat mengetahui serta membandingkan kendala yang muncul dalam
penelitian ini dan juga membandingkan kendala yang dihadapi pada saat
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Anton. 2018. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Minat Berwirausaha Mahasiswa Dengan Pola Pendidikan Soft Skills. (Online). Vol. 3, No.1, (http://scolar.google.co.id, diakses 1 Maret 2020).
Aqmala, D., Suseno, RA. 2020. Faktor-faktor yang membentuk minat berwirausaha mahasiswa program studi manajemen universitas Dian Nusantoro. Jurnal Ekonomi Sumber Daya. (Online). Vol. 22, No.1, (journals.ums.ac.id, diakses 14 Januari 2021).
Arikunto, S. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Frese, dkk. 2007. The Psychology Of Entrepreneurship. Mahwa, New Jersey: Lawrence Associates.
Illah, Sailah. 2008. Pengembangan Soft Skills Di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (online). (http://isailah.50webs.com/buku%20pengembangan%20softskills%202008.pdf, diakses 11 oktober 2020).
Kamal, AH., Thoyyibah, N. 2020. Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Santri Pondok Pesantren. At-Taqaddum. (Online). (http://journal.walisongo.ac.id, diakses 14 januari 2021).
Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka.
Lestari, dkk. 2012. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI. Jurnal ilmiah. (Online). Vol. 1 No. 2, (core.ac.uk, diakses 11 Oktober 2020)
Mahesa, AD., Rahardja, E. 2012. Analisis Faktor-Faktor Motivasi Yangmempengaruhi Minat Berwirausaha. Diponegoro Journal of Management. (Online). Vol. 1, No.4, (http://ejournal3.undip.ac.id, diakses 11 Oktober 2020).
Mardiyatmo. 2005. Kewirausahaan. Yogyakarta: Yudhistira.
Mc Clelland, David. 1995. Memacu Masyarakat Berprestasi. Jakarta: Intermedia
Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Roesdakarya.
Nasarius, Aban., Tanusi, Gabriel. 2020. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Flores. (Online). Vol. 19 Tahun X Maret 2020. (download.garuda.ristekdikti.go.id, diakses 14 januari 2021).
Novitasari, Wiwin., dkk. 2017. Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga Universita Pendidikan Indonesia. Repository. (Online). Vol. 6, No.2, (epository.upi.edu, diakses 11 Oktober 2020).
Rismanandi, Shofi. 2015. Analisis Fakto-Faktor Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang. The Learning University. (Online). (repository.um.ac.id, diakses 11 Oktober 2020).
Rosmiati, dkk. 2015. Sikap, Motivasi, Dan Minat Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. (Online). Vol. 17, No.1, (jurnalmanajemen.petra.ac.id, diakses 11 Oktober 2020).
Safari. 2003. Indikator Minat Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. 2009. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta. Hal. 294-296.
Supeni, RE., Efendi, Muh. 2017. Minat Mahasiswa Dalam Berwirausaha Perguruan Tinggi swasta Di Kabupaten Jember. Unej E-Proceeding. (Online). (jurnal.unej.ac.id, diakses 11 oktober 2020).
Suryana. 2003. Kewirausahaan: pedoman praktis, kiat, dan proses menuju sukses. Edisi revisi. Jakarta: Salemba empat.
Susanto, Adi. 2002. Kewirausahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
Tabel Pedoman Wawancara
NO Rumusan Masalah Pertanyaan Informan
1
Bagaimana peran
universitas dalam
meningkatkan minat
berwirausaha?
1.1. Apakah pemahaman
berwirausaha sudah
ditanamkan dalam mata
kuliah yang diajarkan?
BB, AS,
ESA, EC,
AR, SH,
S, AB,
GM.
1.2. Bagaimana strategi dalam
memberikan pemahaman
berwirausaha yang
dilakukan oleh Dosen
dalam proses
pembelajaran?
1.3. Apa saja yang menjadi
hambatan mahasiswa
dalam memahami konsep
berwirausaha dalam mata
kuliah kewirausahaan?
1.4. Bagaimana respon
mahasiswa terhadap
mata kuliah
kewirausahaan?
2
Bagaimana upaya
mahasiswa dalam
memulai usaha start up
bisnis?
2.1. Hambatan apa saja yang
yang dialami oleh
mahasiswa dalam
memulai usahanya?
BB, AS,
ESA, EC,
AR, SH,
S, AB,
GM.
2.2. Upaya apa yang
dilakukan untuk
mengatasi hambatan
tersebut?
2.3. Apa saja faktor-faktor
yang menjadi motivasi
mahasiswa dalam
memulai usaha?
2.4. Apakah pengetahuan
dalam berwirausaha itu
perlu bagi mahasiswa di
Universitas
Muhammadiyah
Makassar?
2.5. Apa harapan dan saran
yang dapat anda berikan?
Lampiran 2
Transkip Wawancara
Rumusan Masalah 1
1.1 Apakah pemahaman berwirausaha
sudah ditanamkan dalam mata
kuliah yang diajarkan?
a. BB: kalau pemahaman mata kuliah
itu kan tergantung dari
mahasiswanya, tapi secara
keseluruhan proses pembelajaran
kewirausahaan itu sudah diajarkan di
sem ua fakultas.
b. AS: pemahaman mata kuliah
kewirausahaan itu di unismuh
penerapannya pada tiap prodi beda-
beda tapi semua prodi yang ada di
fakultas ekonomi dan bisnis itu
kewirausahan I dan kewirausahaan
II, jadi 2 semester. Kalau tidak salah
semester IV dan V. Jadi
kewirausahaan I itu lebih kepada
bagaimana teorinya dulu, ilmu-
ilmunya dulu baru nanti di
kewirausahaan II dia fokus kepada
terapan. Terapan itu memang
aplikasi bagaimana dia bisa
berbisnis dari start up menjadi sesuai
minatnya masing-masing.
c. ESA: dalam pemahaman
berwirausaha secara teori dalam
perkuliahan sudah terbilang cukup
tetapi dalam pengaplikasiannya
masih perlu ditingkatkan. Banyak
mahasiswa yang mempunyai ide
berwirausaha tetapi kurang
mendapatkan dorongan mengenai
langkah-langkah dalam
berwirausaha.
d. EC: sudah diajarkan, tapi masih
kurang dalam pengaplikasiannya.
e. AR: sudah, tetapi belum terlalu
spesifik hanya sebatas bagaimana
cara kita membuat ide dan
bagaimana cara memasakannya.
f. SH: sudah diajarkan
g. S: iya sudah diajarkan
h. AB: iya sudah
i. GM: sudah tetapi masih kurang.
1.2 Bagaimana strategi dalam
memberikan pemahaman
berwirausaha yang dilakukan oleh
dosen dalam proses
pembelajaran?
a. BB: strateginya kalau di unismuh
sudah ada kurikulum pembelajaran
kewirausahaan, kalau di ekonomi
kan sudah jelas 2 semester.
b. AS: strateginya itu banyak sesuai
dengan karakternya mahasiswa
Karena mahasiswa beda-beda
karakternya ada yang memang
jiwanya berbisnis ada yang memang
tidak suka berbisnis walaupun dia
mengambil jurusan di fakultas
ekonomi dan bisnis. Dimana ibu juga
mengajar di fakultas fkip, di Sospol
malah jurusan yang lain itu lebih
tertarik berbisnis dibanding yang
mengambil jurusan di fakultas
ekonomi.
c. ESA: menurut saya strategi
pemahaman yang baik bias
dilakukan dengan mencontohkan
kemudian mengarahkan mahasiswa
mulai dari pemilihan usaha sampai
mendapatkan profit.
d. EC: cara penyampaiannya baik dan
mdah dipahami.
e. AR: strategi dosen yang dilakukan
yaitu membuat tugas untuk mebuat
produk dan membuat analisis swot
dari produk tersebut.
f. SH: memberikan pemahaman
tentang pentingnya kewirausahaan,
mengarahkan mindset mahasiswa
menjadi seorang yang berjiwa
entrepreneur, dan memberikan
contoh karya nyata kewirausahaan.
g. S: mencoba belajar berwirausaha
dengan modal kecil-kecilan, asal ada
niat, kemauan, motivasi, inovasi da
tidak lupa untuk selalu belajar. Dari
pengalaman berwirausaha tersebut
bias jadi evaluasi kedepan bilamana
ingin berwirausaha dengan modal
yang besar.
h. AB: mengirim materi di grup obrolan,
menjelaskan secara rinci materi,
menanyakan kembali materi yang
dibawakan kepada mahasiswa.
i. GM: menjelaskan dengan metode
yang tidak monoton, mengajak
mahasiswa untuk berkontribusi dan
kerja nyata.
1.3 Apa yang menjadi hambatan
mahasiswa dalam memahami
konsep berwirausaha dalam mata
kuliah kewirausahaan?
a. BB: sejauh ini masih pada tataran
tergantung dosen yang mengajarkan
karena setiap dosen itu berbeda cara
memberikan pemahaman kepada
mahasiswa terkait dengan kurikulum
kewirausahaan.
b. AS: khususnya kalau di pandemic
saat ini karena kita mengajarnya
tidak tatap muka kita daringjadi itu
agak susah karena kita tidak
bertemu langsung walaupun banyak
tugas yang kita berikan, dia
kelapangan tapi ada sesuatu yang
missing kalau kita belajarnya online.
Dan terkadang mahasiswa hanya
mengikuti mata kuliah karena
kewajiban bukan karena mereka
ingin tau berbisnis itu seperti apa
sehingga saat kita beri tugas itu
hanya menggugurkan kewajibannya
bukan benar-benar ingin mengetahui
ilmunya.
c. ESA: yang menjadi hambatan
beberapa mahasiswa kewiraushaan
hanya sebatas teori mahasiswa tidak
secara spesifik diberi ruang untuk
mengembangkan ide usaha dan
keberlangsungan usaha tersebut.
d. EC: ada yang kurang
memperhatikan, tetapi senang saat
dilakukan kegiatan praktek.
e. AR: hambatan yang dihadapi yaitu
minimnya pemahaman dan
pengalaman tentang berwirausaha,
sehingga untuk menentukan ide
produk yang dibuat masih kurang
baik.
f. SH: kurangnya minat mahasiswa
g. S: karena belum dipraktekkan secara
langsung . biasanya mahasiswa
susah dalam mengimplementasikan
teori dengan prakteknya.
h. AB: ada mahasiswa yang hanya
sebatas menjalankan kewajiban
mata kuliah kewirausahaan saja jadi
dia tidak berpacu pada ilmunya
tetapi absen dan nilainya.
i. GM: cara penyampaian materi yang
monoton dan kurang memotivasi
1.4 Bagaimana respon mahasiswa
terhadap mata kuliah
kewirausahaan?
a. BB: responnya beragam, tapi sejauh
ini banyak yang merespon dengan
baik dengan selesainya dari
perkuliahan langsung mencoba
membuka usaha saya kira itu respon
positif.
b. AS: mereka senang tapi di
endingnya, pada saat awal
pertemuan itu mereka seolah-olah
benci ke ibu. Mereka merasa kok ini
banyak sekali yang harus dikerjakan
tapi setelah berjalannya waktu
mereka akhirnya sadar bahwa mata
kuliah kewirausahaan itu bermanfaat
untuk dirinya.
c. ESA:respon saya pribadi terhadap
mata kuliah kewiraushaan dari
smester lalu hanya sebatas teori saja
tanpa ada aksinya.
d. EC: baik.
e. AR: respon dari saya sendiri itu
sangat baik, untuk saya agar saya
mendapat pengalaman tentang
bagaimana cara kita untuk
berwirausaha, sehingga kelak kalau
sudah lulus kuliah saya dapat
membuka usaha sendiri tanpa
pusing menari pekerjaan.
f. SH: banyak yang merespon baik,
karena dengan adanya mata kuliah
kewirausahaan ini mahasiswa dapat
menambah wawasan tentang dunia
kewirausahaan.
g. S: senang, karena kewirausahaan
sangat penting untuk mahasiswa.
h. AB: sangat merespon baik.
i. GM: sangat berantusias dan penuh
semangat.
Rumusan Masalah 2
2.1 Hambatan apa saja yang dialami
oleh mahasiswa dalam memulai
usahanya?
a. BB: belajar kewirausahaan itu tidak
bias dipaksakan, dia sifatnya itu
harus dari mahasiswa sendiri yang
berminat dulu jadi polanya harus dari
mindset mahasiswa itu sendiri untuk
mau belajar berwirausaha. Apapun
yang kamu ingin pelajari kalau tidak
dari hati pasti susah masuknya.
b. AS: petama kita harus sabar dalam
memberikan dia ide karena mhsiswa
kalau tidak dikasi ide tidak tau mau
ngapain.
c. ESA: hambatan yang dialamai
setelah pemilihan ide usaha proses
berjalannya usaha perlu adanya
pendampingan dari dosen atau UKM
di kampus untk membina ide usaha
yang dijalankan mahasiswanya.
d. EC: takut mencoba hal baru.
e. AR: hmbatannya yaitu kekurangan
modal, ide produk,dan menentukan
harga pasar dari suatu produk.
f. SH: bingung mau membuat usaha
apa, kurang nya modal, tidaka ada
lokasi usaha, dan kurang percaya
diri.
g. S: Modal dan takut gagal
h. AB: perencanaan dan modal usaha.
i. GM: ketakutan dalam diri mahasiswa
untuk memulai usahanya seperti
takut gagal bangkrut, tidak cukup
modal, tidak susah ambil susahnya
duluan.
2.2 Upaya apa yang dilakukan untuk
mengatasi hambatan tersebut?
a. BB: sejauh ini kita lakukan melalui
incubator, kita adakan rekrutmen,
adakan lomba, expo dan seminar
kewirausahaan.
b. AS: harus sabar, agar mereka bias
keluar dari zona itu kita selalu
mengingatkan di room chat tentang
tugasnya. Intinya kita harus sabar.
c. ESA: mahasiswa dan dosen saling
bekerja samadalam menerapkan
aksi untuk berwirausaha di kampus
dimulai dengan pendampingan ide
usaha hingga berjalannya usaha
samapi kepada perolehan profit.
d. EC: dibutuhkan dampingan dari
orang berpengalaman tentang
usaha.
e. AR: karena saya pribadi belum
mencoba untuk melakukan usaha,
jadi saya belum terlalu memahami
apa yang harus dilakukan.
f. SH: solusinya yaitu kita harus
memilih bisnis sesuai dengan
keahlian kita serta prospek yang
bagus untuk jangka panjang, jika
kekurangan modal kita bias memulai
bisnis kecil-kecilan terlebih dahulu.
Banyak membaca, mengikuti
seminar, dan bergabung dengan
komunitas wirausaha untuk
mendapat ilmu dan menambah
jaringan usaha.
g. S: adanya motivator dan
pendamping
h. AB: terus belajar dan bertanya pada
sesorang yang memiliki usaha dan
menyisihkan uang untuk modal
usaha atau bahkan jika perlu
meminjam uang untuk modal usaha
misalnya di bank, kerabat atau
orang-orang yang dapat membantu
kita.
i. GM: usaha yang menjadi kunci
pemecahan masalahnya ada dalam
diri individu itu dan berani memulai
dan selalu berfikir positif.
2.3 Apa saja faktor-faktor yang
menjadi motivasi mahasiswa
dalam memulai usaha?
a. BB: selalu ditekankan susahnya
mencari pekerjaan di saat sekarang
kalaupun ada kadang tidak sesuai
dengan kemampuan. Saya kira itu
yang menjadi factor utamanya.
b. AS: saya selalu mengingtkan bahwa
mereka dari keluarga yang tidak
kaya jadi kalau mereka tidak kaya,
mereka tidak berusaha, setelah
keluar dari unismuh belum tentu
dapat pekerjaan dia mau ngapaian
dan itu awal-awalnya.
c. ESA: factor-faktornya itu untuk
keberhasilan diri, toleransi akan
resko, kebebasan dalam bekerja.
d. EC: untuk membantu orang tua dan
ingin keluar dari zona nyaman.
e. AR: dapat menciptakan produk
sendiri, membuka usaha sendiri dan
untuk menciptakan lapangan kerja.
f. SH: memiliki visi dan tujuan yang
jelas, inisiatif dan selalu proaktif,
berani mengambil resiko, kerja keras
dan bertanggung jawab.
g. S: niat dan kemauan, semangat dan
inovasi
h. AB: kurangnya lapangan kerja, ingin
mandiri atau tidak bergantung pada
usaha oang lain, dan ingin
mengembangkan potensinya sendiri.
i. GM: memiliki jiwa entrepreneur, ingin
meningkatkan pendapatan, menjadi
sosok mandiri dengan melalui usaha
sendiri untuk berhasil kedepannya.
2.4 Apakah pengetahuan dalam
berwirausaha itu perlu bagi
mahasiswa di Universitas
Muhammadiyah Makassar
a. BB: perlu lah, karena sekarang
angkatan kerja kita kan jumlahnya
sedikit tidak mungkin semua
dialihkan kepada pencari kerja kalau
sudah menjadi pencipta lapangan
kerja dan modelnya itu yah melalui
kewirausahaan.
b. AS: sangat perlu sekali, bkan hanya
di fakultas ekonomi dan bisnis tapi
semua jurusan bahkan kedokteran
pun mempelajari itu.
c. ESA: pengetahuan berwirausaha
tentunya sangat diperlukan dan
memberi manfaat yang sangat besar
untuk bekal esok dan masa yang
akan dating untuk menjadi acuan
untuk berwirausha nantinya.
d. EC: sangat perlu sebagai bekal
kalau nanti ingin membuka usaha.
e. AR: menurut saya itu sangat perlu,
karena kelak ketika kita sudah lulus
dari universitas tersebut kita sudah
mempunyai bekal pengetahua untuk
memulai berwirausaha sehinga kita
tidak perlu lagi bersaing mencari
lowongan pekerjan, karena kita suda
dapat membuka pekerjaan kta
sendiri.
f. SH: sangat perlu. Karena untuk
memulai berwirausaha tidak
semudah yang kita bayangkan.
Dalam berwirausaha bukan hanya
keuntungan saja yang akan kita
dapatkan. Melainkan kita juga bias
mengalami kerugian. Dalam
lingkungan kewirausahaan sekarang
yang semakin kompetitif,
pengetahuan dan keterampilan
dalam bidang perusahaan yang
dilakukan mutlak diperlukan bagi
seorang pengusaha. Dengan modal
dasar pengetahuan, maka kita dapat
mengetahui bagaimana cara
berwirausaha yang baik dan benar.
g. S: perlu sekali
h. AB: sangat penting terutama pada
fakultas ekonomi dan bisnis karena
kewirausahaan sangat berkaitan erat
dengan ekonomi dimana kita harus
mampu meningkatkan perekonomian
di Negara kita dan tentunya jika kita
ingin membangun sebuah usaha
harus paham betul tentang
kewirausahaan.
i. GM: menurut saya sangat penting
dan sangat perlu karena kita tahu
bahwa nyatanya banyak hal yang
tidak terduga yang akan terjadi
kedepannya dan itu perlu untuk
berjaga-jaga untuk suatu saat nanti.
2.5 Apa harapan dan saran yang
dapat anda berikan?
a. BB: harapan saya bagi yang sudah
belajar kewirausahaan harus segera
menerapkan kurukulum itu dengan
baik bagi yang belum harus
dimaksimalkan begitu untuk berfikir
bagaimna menciptakan lapangan
kerja bukan mencari lapangan kerja.
b. AS: belajar berwirausaha itu tidak
hanya sekedar mata kuliah
tambahan, tapi itu mata kuliah yang
mempercantik hidup kita artinya
memberikan wahana keilmuan baru
diluar dari konteks keilmuan prodi.
Contohnya ekonomi islam dia tau
bahwa tidak hanya berbicara tentang
fiqih muamalah, usul fiqih, makro
dan mikro tapi dengan adanya
kewirausahaan ini teori-teori ini
dapat diaplikasikan di
kewirausahaan. Jadi bukan hanya
sekedar embel-embel belaka. Kalau
di kewirausahaan kita sudah bias
belajar sdmnya, marketingnya,
keuangannya. Jadi mahasiswa harus
bias megikuti zaman kalau tidak
ingin di gilas oleh zaman.
c. ESA: harapan saya semoga dalam
menjalankan suatu usaha dapat
berjalan sesuai dengan planning
usaha sehingga usahanya dapat
berkembang dan mampu bersaing
dalam pasar. Dan saran saya perlu
dibangun komunitas kewirausahaan
sehingga para dosen dapat lebih pro
dalam mengaplikasiakn ide usaha
tersebut.
d. EC: semoga yang sedang mejlankan
usaha dilancarkan dan
dimudahakan, dan untukyang belum
semoga segera mencoba karena
berwirausaha itu menyenangkan.
e. AR: harapan saya untuk pihak
kampusuntuk bias menambah lagi
wwasan mahasiswa menyagkut
minat berwirausaha. Dan saran saya
agar dapat ditambahkan lagi mata
kuliah khusus mengenai
berwirausaha utamanya di program
studi manajemen.
f. SH: Semoga semua mahasiswa
diberi kesadaran tentang pentingnya
pengetahuan berwirausaha agar
nantinya ketika menjalankan suatu
usaha atau bisnis dapat berjalan
dengan baik.
g. S: berwirausaha sangat penting
khususnya untuk mahasiswa karena
wirausaha melatih mahasiswa
menjadi insan mandiri.
h. AB: harapan saya kita sebagai
mahasiswa sebaiknya
mengandalkan potensi kita setelah
lulus atau membangun usaha sendiri
dari pada mengharapkan lowongan
kerja usaha orang lain. Karena
sekarang pelamar kerja lebih
banayak daripada lapangan kerja.
i. GM: semoga setiap webinar yang
akan diselenggarakan nantinya akan
sangat bermanfaat lagi dan
berkembang kedepanya.
Lampiran 3
Dokumentasi
BIOGRAFI PENULIS
Anita, lahir di Malangke tanggal 10 September 1997 dari
Ayah Mursalim dan Ibu Muallima. Penulis merupakan
anak pertama dari dua bersaudara. Penulis sekarang
bertempat tinggal di Jl. Emmy Saelan III, Karunrung Raya
I Kota Makassar. Pendidikan yang telah di tempuh oleh
penulis yaitu masuk Sekolah Dasar pada tahun 2004
tepatnya di SDN I LANIPA lulus pada tahun 2010,
kemudian penulis melanjutkan sekolah di SMPN 2 PAKUE lulus pada tahun 2013,
selanjutnya penulis melanjutkan sekolah di SMKN 1 PAKUE TENGAH lulus pada
tahun 2016, dan mulai sejak tahun 2016 penulis mengikuti Program Studi
Manajemen S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar sampai sekarang. Sampai dengan menulis Skripsi ini, penulis masih
terdaftar sebagai mahasiswa aktif Program Studi Manajemen S1 Universitas
Muhammadiyah Makassar.
25%SIMILARITY INDEX
26%INTERNET SOURCES
4%PUBLICATIONS
4%STUDENT PAPERS
1 14%
2 6%
3 4%
4 2%
Exclude quotes On
Exclude bibliography On
Exclude matches < 2%
ANITA 105721126316ORIGINALITY REPORT
PRIMARY SOURCES
repository.uinjkt.ac.idInternet Source
repository.uinsu.ac.idInternet Source
sinta.unud.ac.idInternet Source
konsultasiskripsi.comInternet Source