i
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM SURAT UNDANGAN
YANG DITULIS SISWA KELAS VI SDN TANJUNG III
KECAMATAN BENDO KABUPATEN MAGETAN
TAHUN PELAJARAN 2006 / 2007
SKRIPSI
Diajukan kepada IKIP PGRI Madiun untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata 1
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
OLEH
MAHMULLAH
NPM 05.311.240/P
ii
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI MADIUN
APRIL 2007
Skripsi oleh Mahmullah ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Madiun, 9 April 2007
Pembimbing I,
Drs. V. Teguh Suharto, M.Pd.
NIP. 131846601
Madiun, 9 April 2007
Pembimbing II,
Panji Kuncoro Hadi, S.S.
NIY. 130.152
iii
iv
Skripsi oleh Mahmullah ini telah dipertahankan di depan panitia penguji pada hari
Selasa, tanggal 26 Juni 2007.
Panitia Penguji
Drs. Bambang Eko Hari Cahyono, M.Pd. Ketua
NIDY. 070680301299
Hj. Yuentie Sova Puspidalia, S.Pd., M.Pd. Sekretaris
NIY. 130.140
Drs. V. Teguh Suharto, M.Pd. Anggota
NIP. 131846601
Panji Kuncoro Hadi, S.S. Anggota
NIY. 130.152
v
Mengetahui, Mengesahkan,
Kaprodi PBSI Dekan FPBS
Hj. Yuentie Sova Puspidalia, S.Pd., M.Pd. Drs. Bambang Eko Hari Cahyono, M.Pd.
NIY. 130.140 NIDY. 070680301299
vi
ABSTRAK
Mahmullah. 2007. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Surat Undangan yang
Ditulis Siswa Kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo,
Kabupaten Magetan, Tahun Pelajaran 2006/2007. Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, FPBS, IKIP PGRI Madiun. Pembimbing (I)
Drs. V. Teguh Suharto, M.Pd. (II) Panji Kuncoro Hadi, S.S.
Kata Kunci : Analisis Kesalahan Berbahasa, Surat Undangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan
berbahasa dalam surat undangan yang ditulis siswa Kelas VI SDN Tanjung III,
Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, tahun pelajaran 2006/2007.
Penelitian ini meneliti seluruh populasi. Oleh karena itu, penelitian ini
disebut penelitian total sampling. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VI
SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, tahun pelajaran
2006/2007 yang berjumlah 15 siswa.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Selanjutnya,
pengumpulan data yang digunakan adalah teknis tes. Setelah data terkumpul,
kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan rumus
prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kesalahan penggunaan huruf
kapital dalam karangan yang ditulis siswa sebanyak 49 kesalahan. 2) Kesalahan
penggunaan tanda baca dalam karangan yang ditulis siswa sebanyak 82 kesalahan. 3)
Kesalahan penggunaan kata depan dalam karangan yang ditulis siswa sebanyak 42
kesalahan. 4) Kesalahan penggunaan pilihan dan kepaduan kata dalam karangan
yang ditulis siswa sebanyak 35 kesalahan.
vii
MOTTO
Dalam menjalani hidup, pandanglah ke
depan, tetapi jangan enggan menengok
ke belakang
Awali segala sesuatu dengan niat dan
doa, karena tanpa keduanya tak akan
sempurna
Cintailah dirimu sendiri sebelum kamu
mencintai orang lain
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
Suami dan anak-anakku yang kucintai,
karena selama ini dengan sabar dan
ikhlas mendorong dan memberi
semangat dalam menjalani hari-hariku
dikala suka maupun duka
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan petunjuk-Nya, penelitian yang berjudul "Kemampuan Menggunakan
Preposisi Pada Kalimat Siswa Kelas VI SDN Tanjung III 3, Kecamatan Bendo,
Kabupaten Magetan, Tahun 2006/2007" dapat penulis laksanakan dan penulis
laporkan hasilnya dalam bentuk skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini dapat
diselesaikan karena adanya bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Parji, M.Pd., Rektor IKIP PGRI Madiun.
2. Bapak Drs. Bambang Eko Hari Cahyono, M.Pd., Dekan FPBS IKIP PGRI
Madiun.
3. Ibu Yuentie Sova Puspidalia, S.Pd., M.Pd., Kaprodi PBSI FPBS IKIP PGRI
Madiun.
4. Bapak Drs. V. Teguh Suharto, M.Pd., Pembimbing I
5. Bapak Panji Kuncoro Hadi, S.S., Pembimbing II.
6. Ibu Martini, Kepala SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan
yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah yang
dipimpinnya.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
ix
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena
itulah, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengajaran sastra
Indonesia, terutama dalam pengajaran preposisi dalam kalimat.
Madiun, 14 April 2007
Penulis,
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ........................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
MOTTO DAN KATA PERSEMBAHAN ...................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 3
C. Batasan Masalah ....................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
F. Kegunaan Penelitian ................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 7
A. Kajian Pustaka ......................................................................... 7
1. Pengertian Menulis.............................................................. 7
2. Fungsi Menulis .................................................................... 8
xi
3. Tujuan Menulis .................................................................. 9
4. Klasifikasi Tulisan ............................................................. 10
B. Surat
1. Arti dan Fungsi Surat ......................................................... 11
2. Syarat-syarat Surat yang Baik ............................................ 13
C. Wujud, Jenis, Bentuk, dan Bahasa Surat ................................. 15
1. Wujud Surat ....................................................................... 15
2. Jenis Surat .......................................................................... 16
3. Bentuk Surat ....................................................................... 18
4. Bahasa Surat ....................................................................... 20
D. Surat Undangan ....................................................................... 26
1. Pengertian Undangan .......................................................... 26
2. Karakteristik Bahasa pada Surat Undangan ....................... 27
3. Contoh-contoh Surat Undangan ......................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 29
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 29
B. Metode Penelitian dan Desain .................................................. 29
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 30
D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ......................... 31
E. Analisis Data ........................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 34
A. Deskripsi Data ......................................................................... 34
B. Analisis Data ........................................................................... 44
xii
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 63
A. Simpulan .................................................................................. 63
B. Saran ........................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 65
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 67
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 77
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Persentase buah kesalahan Penggunaan Huruf Kapital ........... 34
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Menggunakan Huruf
Kapital Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa .................. 35
Tabel 3 Persentase buah kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik ...... 36
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Pengunaan Tanda
Baca Titik Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa ............. 37
Tabel 5 Persentase buah kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma .... 38
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Pengunaan Tanda
Baca Koma Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa ........... 38
Tabel 7 Persentase buah kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik Dua 40
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Pengunaan Tanda
Baca Titik Dua Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa ..... 40
Tabel 9 Persentase buah kesalahan Penggunaan Pilihan Kata .............. 41
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Pengunaan Pilihan
Kata Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa ....................... 42
Tabel 11 Persentase buah kesalahan Penggunaan Kalimat ...................... 43
Tabel 12 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Pengunaan Kalimat
Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa ............................... 43
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Histogram Analisis Kesalahan Menggunakan Huruf
Kapital Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa .............. 35
Gambar 2 Histogram Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Titik Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa .................. 37
Gambar 3 Histogram Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Koma Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa ................ 39
Gambar 4 Histogram Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Titik Dua Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa .......... 41
Gambar 5 Histogram Analisis Kesalahan Penggunaan Pilihan Kata
Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa .......................... 42
Gambar 6 Histogram Analisis Kesalahan Pengunaan Kalimat Dalam
Surat Undangan yang ditulis siswa ...................................... 44
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Nama Responden siswa Kelas VI SDN Tanjung
III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Tahun
Pelajaran 2006/2007 ....................................................... 67
Lampiran 2 Soal ................................................................................. 68
Lampiran 3 Nomor Responden dan Skor Analisis Tingkat
Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Surat
Undangan yang Ditulis Siswa Kelas VI SDN Tanjung
III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan Tahun
Pelajaran 2006/2007 ....................................................... 69
Lampiran 4 Nomor Responden dan Skor Analisis Tingkat
Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik dalam Surat
Undangan yang Ditulis Siswa Kelas VI SDN Tanjung
III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan Tahun
Pelajaran 2006/2007 ....................................................... 70
Lampiran 5 Nomor Responden dan Skor Analisis Tingkat
Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma dalam Surat
Undangan yang Ditulis Siswa Kelas VI SDN Tanjung
III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan Tahun
Pelajaran 2006/2007 ....................................................... 71
xvi
Lampiran 6 Nomor Responden dan Skor Analisis Tingkat
Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik Dua dalam
Surat Undangan yang Ditulis Siswa Kelas VI SDN
Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan
Tahun Pelajaran 2006/2007 ............................................ 72
Lampiran 7 Nomor Responden dan Skor Analisis Tingkat
Kesalahan Pada Pilihan Kata dalam Surat Undangan
yang Ditulis Siswa Kelas VI SDN Tanjung III,
Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan Tahun
Pelajaran 2006/2007 ....................................................... 73
Lampiran 8 Nomor Responden dan Skor Analisis Tingkat
Kesalahan Penggunaan Kalimat dalam Surat Undangan
yang Ditulis Siswa Kelas VI SDN Tanjung III,
Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan Tahun
Pelajaran 2006/2007 ....................................................... 74
Lampiran 9 Surat Permohonan Ijin Penelitian dari IKIP PGRI
Madiun ........................................................................... 75
Lampiran 10 Surat Keterangan dari Sekolah ....................................... 76
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu
peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan
analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Karena perannya yang sentral itulah, pembelajaran bahasa Indonesia
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,
serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan di
sekolah dasar merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap
positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan
dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional,
nasional, dan global (Direktorat Pembinaan TK/SD, 2006:317).
Dalam rangka merealisir standar kompetensi di atas, salah satu tujuan
pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah siswa dapat berkomunikasi secara
18
efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun
tulis (Direktorat Pembinaan TK/SD, 2006:317). Dengan bahasa, diharapkan
siswa dapat berkomunikasi dengan baik dan benar sesuai kaidah. Bentuk
komunikasi itu berupa lisan maupun tulis dengan bahasa Indonesia yang sesuai
dengan ejaan yang disempurnakan.
Salah satu bentuk komunikasi efektif melalui media tulis adalah dengan
korespondensi atau surat-menyurat. Dengan korespondensi, siswa dapat
mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara tidak langsung melalui tulisan
kepada pihak lain. Bahkan, pikiran yang tidak dapat dikomunikasikan dengan
lisan, akan lebih efektif dan mudah bila direfleksikan dalam bahasa tulis. Atau
sebaliknya, ada beberapa pokok pikiran yang tidak dapat diungkapkan dalam
bentuk tulis, namun akan lebih efektif bila disampaikan dengan bahasa lisan.
Permasalahan yang muncul adalah bila si penulis tidak memahami
kaidah-kaidah cara penulisan yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan
penulisan dalam bahasa Indonesia, maka ia akan membuat kesalahan. Kesalahan
itu dapat berupa dalam susunan kalimat, penggunaan kata, pokok pikiran,
pemakaian tanda baca, titik, koma, dan sebagainya. Sementara itu, penulis tidak
menyadari bahwa penggunaan bahasa dan susunan kata yang dipilih dalam
menulis surat tidak sesuai dengan kaidah baku dalam bahasa Indonesia.
Kesalahan kebahasaan itu akan mengganggu komunikasi karena pembaca surat
akan menjadi salah paham.
Berbagai upaya pembinaan telah ditempuh agar siswa dan masyarakat
dapat memperbaiki keadaan, namun berbagai hambatan selalu ditemukan.
19
Hambatan yang dihadapi di lapangan di antaranya ialah faktor sumber daya
manusia pembina. Guru yang mengajar di tingkat pendidikan dasar (sekolah
dasar) rata-rata berlatar belakang pendidikan guru kelas (lulusan SPG) yang
kurang menguasai/mendalami kebahasaan. Belum ada pembagian atau
spesifikasi guru, seperti guru bahasa Indonesia, guru Matematika, atau guru Ilmu
Pengetahuan Alam dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan jurusan yang
dibutuhkan dari masing-masing mata pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian
mengenai “Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Surat Undangan yang Ditulis
Siswa Kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan,
Tahun Pelajaran 2006/2007”. Hal itu dilakukan peneliti karena merupakan
masalah yang cukup penting untuk dikaji sebagai pertimbangan dalam
pembinaan bahasa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut.
1. Terbatasnya kemampuan siswa dalam menulis surat undangan dengan ejaan
yang disempurnakan.
2. Kurangnya keterampilan siswa dalam menulis terutama penulisan surat
undangan.
3. Kurangnya kesadaran siswa terhadap kesalahan berbahasa yang dilakukan
dalam menulis surat undangan.
20
4. Kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia di
sekolah.
5. Kurangnya guru memberikan dorongan kepada siswa untuk aktif menulis
terutama menulis surat undangan kepada siswa selama dalam proses belajar
mengajar di sekolah.
6. Terbatasnya buku dan bacaan di sekolah yang berkaitan dengan cara menulis
surat undangan yang baik menurut tatabahasa dan ejaan yang benar.
C. Batasan Masalah
1. Topik masalah dibatasi pada kesalahan bahasa pada surat undangan buatan
siswa.
2. Subjek penelitian ialah siswa kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo,
Kabupaten Magetan, tahun pelajaran 2006/2007.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah maka rumusan
masalah dalam penelitian adalah bagaimanakah bentuk kesalahan berbahasa
dalam surat undangan yang ditulis siswa Kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan
Bendo, Kabupaten Magetan, tahun pelajaran 2006/2007.
E. Tujuan Penelitian
Setelah permasalahan dirumuskan, langkah berikutnya adalah
menentukan tujuan yang akan dicapai. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui bentuk-bentuk kesalahan berbahasa dalam surat undangan yang
ditulis siswa Kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan,
tahun pelajaran 2006/2007”
21
F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
diperolehnya paparan secara objektif tentang bentuk kesalahan berbahasa
dalam surat undangan yang ditulis siswa kelas VI SDN Tanjung III,
Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan dan upaya guru dalam memperbaiki
kesalahan tersebut.
2. Kegunaan Teoretis
Kegunaan teoretis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
kepala sekolah di tempat penelitian ini dilaksanakan guna memberikan
masukan dalam mengambil kebijakan di sekolah.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru
yang bersangkutan bahwa dalam mengajarkan bahasa Indonesia
hendaknya memperhatikan penggunaan bahasa sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi dorongan kepada siswa
untuk selalu mengasah kemampuannya dalam menulis dengan
memperhatikan cara penulisan yang benar.
d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada orang
tua siswa bahwa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, diperlukan
perhatian dan motivasi dari orang tua.
22
e. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bahwa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dipengaruhi banyak faktor, di
antaranya faktor metode dan media yang digunakan.
23
BAB II
KAJIAN TEORI
G. Menulis
1. Pengertian Menulis
Menurut Henry Guntur Tarigan (1992:21) menulis ialah menurunkan
atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang-orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut. Menulis merupakan
keterampilan berbahasa (writing skills) yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang
lain.
Kemudian menurut Morsey (dalam Henry Guntur Tarigan, 1991:4)
menulis dipergunakan orang terpelajar untuk mencatat/merekam,
meyakinkan, melaporkan/memberitahukan, dan mempengaruhi; dan maksud
serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang
yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas.
Kejelasan tersebut tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata,
dan struktur kalimat. Penulis harus menguasai prinsip-prinsip menulis dan
berpikir, yang akan menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang
terpenting di antara prinsip-prinsip itu adalah penemuan, susunan, dan gaya.
24
2. Fungsi Menulis
Pada prinsipnya, fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat
komunikasi yang tidak langsung (Henry Guntur Tarigan, 1991:22).
Mengingat fungsi di atas maka seorang penulis dituntut mampu berpikir
secara kritis, merasakan dan menikmati hubungan-hubungan kalimat,
memperdalam persepsi, membuat susunan dan gaya bahasa yang menarik
sesuai dengan alur yang dikehendaki.
Penulis yang baik adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi
yang tepat dalam merangkai tulisannya, meliputi
a. maksud dan tujuan penulis (perubahan yang diharapkannya akan terjadi
pada diri pembaca),
b. pembaca atau pemirsa (apakah pembaca itu orang tua, kenalan, atau
teman penulis),
c. waktu dan kesempatan (keadaan-keadaan yang melibatkan
berlangsungnya suatu kejadian tertentu, waktu, tempat, dan situasi yang
menuntut perhatian langsung, masalah yang memerlukan pemecahan,
pertanyaan yang menuntut jawaban, dan sebagainya) (D’angelo dalam
Henry Guntur Tarigan, 1991:22).
Dengan demikian, penulis akan mendapatkan respons atau jawaban
yang diharapkan penulis dari pembaca. Respon atau umpan balik dari
pembaca, baik negatif maupun positif, menunjukkan keberhasilan penulis
dalam menuangkan tulisannya.
25
3. Tujuan Menulis
Tujuan penulisan sesuatu tulisan menurut Hugo Hartig (dalam Henry
Guntur Tarigan, 1991:24) sebagai berikut
a. Tujuan penugasan (assignment purpose)
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama
sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan
sendiri. Misalnya, para siswa yang diberi tugas merangkumkan buku,
sekretaris yang ditugaskan membuat laporan, notulen rapat).
b. Tujuan altruistik (altruistic purpose)
Penulis bertujuan untuk menyengkan para pembaca,
menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca
memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat
hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan
karyanya itu. Seseorang tidak akan dapat menulis secara tepat guna
kalau dia percaya, baik secara sadar maupun secara tidak sadar bahwa
pembaca atau penikmat karyanya itu adalah lawan atau musuh. Tujuan
altruistik adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan.
c. Tujuan persuasif (persuasive purpose)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan
kebenaran gagasan yang diutarakan.
d. Tujuan informasional, tujuan penerangan (informational purpose)
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/
penerangan kepada para pembaca.
26
e. Tujuan pernyataan diri (self expressive purpose)
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri
penulis kepada para pembaca.
f. Tujuan kreatif (creative purpose)
Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri.
Tujuan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
g. Tujuan pemecahan masalah (problem-sovling purpose)
Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah
yang dihadapi.
4. Klasifikasi Tulisan
Menurut Weaver (dalam Henry Guntur Tarigan, 1991:27) membagi
tulisan berdasarkan bentuknya sebagai berikut.
a. Eksposisi, yang mencakup sebagai berikut.
1) Definisi
2) Analisis
b. Deskripsi, yang mencakup sebagai berikut.
1) Deskripsi ekspositori
2) Deskripsi literer
c. Narrasi, yang mencakup sebagai berikut.
1) Urutan waktu
2) Motif
3) Konflik
27
4) Titik pandangan
5) Pusat minat
d. Argumentasi, yang mencakup sebagai berikut.
1) Induksi
2) Deduksi
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan menulis
membutuhkan keterampilan yang selalu diasah untuk memperoleh
kemampuan yang optimal. Semakin sering seorang penulis berlatih maka
semakin terasah keterampilan menulisnya.
H. Surat
1. Arti dan Fungsi Surat
Menurut Soedjito dan Solchan TW (1993:1) surat adalah jenis
karangan (komposisi) paparan. Di dalam paparan pengarang mengemukakan
maksud dan tujuannya, menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya.
Demikian pula di dalam surat.
Ditinjau dari ujud penuturannya, surat adalah percakapan yang
tertulis (Soedjito dan Solchan TW, 1993:1). Jadi, sejenis dengan ragam
percakapan (dialog) seperti yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Diinjau dari fungsinya, surat adalah suatu alat atau sarana
komunikasi tulis (Soetjito dan Solchan TW, 1993:1). Surat dipandang
sebagai alat komunikasi tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan
28
praktis. Dibandingkan dengan alat komunikasi lisan, surat mempunyai
kelebihan-kelebihan. Apa yang dikomunikasikan kepada pihak lain secara
tertulis. Misalnya, berupa pengumuman, pemberitahuan, keterangan, dan
sebagainya akan sampai pada alamat yang sesuai dengan sumber aslinya.
Tidak demikian halnya jika disampaikan secara lisan. Dengan cara tersebut
sering dialami perubahan-perubahan, terutama tentang isinya, mungkin
ditambah atau dikurangi, meskipun mungkin tidak disadari.
Peranan surat lebih jelas lagi, terutama dalam surat resmi, misalnya
surat perjanian, surat sewa-menyewa rumah, surat jual-beli, surat wasiat, dan
surat-surat resmi lainnya. Surat-surat tersebut, selain resmi sifatnya, juga
mempunyai kekuatan hukum yang dapat digunakan sebagai alat bukti
tertulis, suatu bukti nyata yang sah, hitam di atas putih.
Surat-surat dalam arsip lama dapat dipakai sebagai bahan penelitian
untuk mengetahui bagaimana keadaan atau kegiatan pada masa yang lalu.
Dalam hal ini, surat berfungsi sebagai alat bukti historis. Surat-surat yang
telah diarsipkan itu dipakai sebagai alat pengingat.
Surat itu dapat juga mencerminkan corak, keadaan mentalitas, jiwa,
dan nilai pejabat/kantor yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dalam menyusun
surat hendaklah selalu berhati-hati dan berpikir secara cermat agar tidak
menimbulkan kesan yang tidak menyenangkan. Dalam hal ini surat berfungsi
sebagai duta organisasi.
29
Surat resmi yang berisi ketentuan-ketentuan cara-cara melaksanakan
peraturan-peraturan. Misalnya, surat keputusan atau instruksi, dapat dipakai
sebagai pedoman kerja oleh lembaga/pejabat yang bersangkutan.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa bahwa surat-surat resmi
berfungsi sebagai
a. alat komunikasi,
b. alat bukti tertulis,
c. alat bukti historis,
d. alat pengingat,
e. duta organisasi, dan
f. pedoman kerja.
Surat yang dikirimkan oleh pihak pertama kepada pihak kedua, ada
kalanya perlu dibalas. Kegiatan berkomunikasi balas-membalas yang
dilakukan oleh pihak pertama kepada pihak kedua dengan alat surat disebut
surat-menyurat (korespondensi). Hubungan surat-menyurat itu mungkin
terjadi antara orang-orang atau pejabat-pejabat dalam satu
kantor/organisasi/perusahaan (korespondensi intern), mungkin juga terjadi
antara orang-orang/pejabat-pejabat suatu kantor dengan pihak luar
(korespondensi ektern)
2. Syarat-syarat Surat yang Baik
Menurut Soedjito dan Solchan TW (1993:2) syarat surat yang baik
haruslah memenuhi syarat-syarat penyusunan sebagai berikut.
a. Surat harus disusun dengan teknik penyusunan surat yang benar, yaitu
30
1) penyusunan letak bagian-bagian surat (bentuk) yang tepat sesuai
dengan aturan atau pedoman yang telah ditentukan;
2) pengetikan yang betul, jelas, bersih, dan rapi;
3) pemakaian kertas yang sesuai dengan
a) ukuran kertas (kwarto, folio, A4)
b) jenis kertas (HVS untuk lembar asli dan kertas tembus
(doorslag) untuk tembusan, dan
c) warna kertas (putih HVS untuk lembar asli, kuning kertas
tembus untuk perbal, biru muda kertas tembus untuk tembusan
intern, dan merah muda HVS untuk surat rahasia).
b. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit.
Hal itu menguntungkan kedua pihak, yaitu
1) penerima dapat memahami isinya dengan tepat dan tidak ragu-ragu;
dan
2) pengirim memperoleh jawaban secara cepat apa yang
dikehendakinya.
c. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang benar/baku sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia, baik tentang ejaan, pemilihan kata, bentuk
kata, maupun kalimatnya. Selain itu, bahasa surat haruslah efektif.
Untuk itu, bahasa surat haruslah logis, wajar, hemat, cermat, sopan, dan
menarik. Sedapat mungkin dihindari pemakaian kata-kata asing yang
sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia, juga harus dihindari
gaya yang keasing-asingan atau kedaerah-daerahan.
31
Di samping ketiga syarat di atas, ada hal penting lainnya yang perlu
diperhatikan sehubungan dengan menyusun surat yang baik, yaitu
a. memahami kedudukan masalah yang dikemukakan,
b. memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan masalah itu,
c. mengetahui posisi dan bidang tugasnya, dan
d. hal-hal lainnya yang berkaitan dengan ketatausahaan.
Dalam praktek menyusun surat resmi masih terdapat ketidakcermatan
mengenai syarat-syarat tersebut di atas, yaitu menyangkut ejaan, tanda baca,
struktur kalimat, dan sebagainya.
C. Wujud, Jenis, Bentuk, dan Bahasa Surat
1. Wujud Surat
Menurut Soedjito dan Solchan TW (1993:13) surat yang dikirimkan
dapat berwujud.
a. Kartu pos
Kartu pos ialah wujud surat terbuka yang terbuat dari karton
berukuran 10x15 cm. Kartu pos dipergunakan untuk menyampaikan
berita pendek yang isinya dapat diketahui orang lain.
b. Warkat pos
Warkat pos ialah wujud surat tertutup yang terbuat dari sehelai
kertas yang telah dicetak, dapat dilipat seperti amplop. Warkat pos
dipergunakan untuk menyampaikan berita agak panjang yang isinya tak
dapat diketahui orang lain.
32
c. Surat bersampul
Surat bersampul ialah wujud surat yang memakai sampul. Surat
bersampul dipergunakan untuk menyampaikan berita yang isinya tidak
dapat diketahui orang lain, mengirimkan berita yang lebih panjang
daripada warkat pos, dan lebih menghormati pihak yang dikirimi surat.
d. Memo dan nota
Memo dan nota ialah surat yang dipergunakan dalam surat-
menyurat intern kantor/perusahaan.
e. Telegram
Telegram atau surat kawat ialah surat yang dipergunakan untuk
mengirimkan berita dalam waktu singkat.
2. Jenis Surat
Menurut Soedjito dan Solchan TW (1993:13) surat yang
dibuat/dikirimkan dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu
a. Surat pribadi/perseorangan
Surat pribadi/perseorangan ialah surat yang dikirimkan oleh
keluarga/sahabat/teman dan sebagainya kepada keluarga/kenalan/
sahabat/teman. Oleh karena sifatnya peribadi, dalam surat pribadi terasa
hubungan santai dan mesra/intim, kadang-kadang diselingi senda gurau
yang mengasyikkan.
b. Surat resmi/dinas/jabatan
Surat resmi/dinas/jabatan ialah surat yang dikirimkan oleh kantor
pemerintah/swasta kepada kantor pemerintah, atau dikirimkan oleh
33
perseorangan kepada kantor pemerintah dan sebaliknya. Oleh karena
sifatnya resmi, terdapat hubungan yang bersifat lugas dan seperlunya
saja.
Macam-macam surat resmi di antaranya ialah
1) pengumuman,
2) surat edara,
3) surat permohonan,
4) surat laporan,
5) surat pengantar,
6) surat keputusan,
7) surat instruksi,
8) surat tugas,
9) surat kuasa,
10) surat lamaran pekerjaan,
11) surat undangan,
12) surat perjanjian, dan
13) nota dinas.
Surat perjanjian, surat sewa-menyewa rumah/tanah, surat jual-
beli, surat wasiat, akta, dan yang sejenis dengan itu biasanya tidak
disebut surat dinas, tetapi surat resmi. Surat-surat semacam ini dapat
digunakan sebagai bukti dalam pengadilan.
34
c. Surat niaga/dagang
Surat niaga/dagang ialah surat yang berhubungan dengan
masalah perniagaan/perdagangan. Surat niaga/dagang bersifat resmi.
Macam-macam surat niaga/dagang di antaranya ialah
1) surat permintaan penawaran,
2) surat penawaran jasa,
3) surat pesanan, penerimaan pesanan, pengiriman barang, faktur, surat
pengantar, dan pengepakan,
4) surat tuntutan (claim),
5) kredit dan penagihan, dan
6) periklanan.
3. Bentuk Surat
Menurut Soedjito dan Solchan TW (1993:15) bentuk surat ialah
susunan letak bagian-bagian surat. Variasi susunan bagian-bagiannya
menyebabkan timbulnya bermacam-macam bentuk surat. Dalam menulis
surat hendaknya dipilih bentuk yang tepat untuk memperoleh efisiensi kerja
yang maksimal.
Dalam surat-menyurat resmi ada lima bentuk surat, yaitu bentuk
a. lurus penuh,
b. lurus,
c. setengah lurus,
d. lekuk
e. Indonesia.
35
Bentuk surat di atas berlaku untuk semua jenis surat, baik surat resmi
maupun surat tidak resmi.
Bentuk surat dapat dilihat pada gambar berikut
a. Gambar bagian-bagian surat bentuk lurus penuh
b. Gambar bagian-bagian surat bentuk lurus
c. Gambar bagian-bagian surat bentuk setengah lurus
36
d. Gambar bagian-bagian surat bentuk lekuk
e. Gambar bagian-bagian surat bentuk Indonesia
4. Bahasa Surat
a. Bahasa Baku
Menurut Soedjito dan Solchan TW (1993:15) bahasa baku ialah
bahasa yang diakui benar menurut kaidah yang sudah dilazimkan.
Penggunaan bahasa baku dapat membawa wibawa seseorang dan
dipandang sebagai lambang status sosial yang tinggi. Itulah sebabnya
surat resmi haruslah menggunakan bahasa baku. Bahasa baku dapat
dikenali dari 1) ejaan, 2) pemakaian kata, 3) bentuk kata, dan 4) kalimat.
Pemakaian bahasa baku dapat diuraikan sebagai berikut.
37
1) Pemakaian Ejaan
Misalnya
Senen, seharusnya Senin
kemaren, seharusnya kemarin
s/d, seharusnya s.d.
P.T., seharusnya PT
2) Pemakaian Kata
Misalnya
cuma, seharusnya hanya
makanya, seharusnya karena itu
kenapa, seharusnya mengapa
bilang, seharusnya mengatakan
3) Bentuk Kata
Misalnya
merubah, seharusnya mengubah
mentaati, seharusnya menaati
mentik, seharusnya mengetik
ke-Indonesiaan, seharusnya keindonesiaan
mensahkan, seharusnya mengesahkan
4) Kalimat
Misalnya
Surat Saudara kami sudah terima dengan baik, seharusnya
Surat Saudara sudah kami terima dengan baik
38
Masalah itu sudah diketahui oleh kita, seharusnya Masalah
itu sudah kita ketahui
Atas kehadirannya, kami ucapkan terima kasih, seharusnya
Atas kehadiran Saudara/Bapak, kami ucapkan terima kasih
b. Bahasa Efektif
Menurut Menurut Soedjito dan Solchan TW (1993:18) bahasa
efektif ialah bahasa yang secara tepat dapat mencapai sasarannya.
Bahasa efektif dapat dikenali dari pemakaian bahasa yang 1) sederhana/
wajar, 2) ringkas, 3) jelas, 4) sopan, dan 5) menarik.
Pemakaian bahasa efektif dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Sederhana
Sederhana berarti bersahaja, lugas, mudah, tidak berbelit-
belit, baik dan tentang pemakaian kata-katanya maupun kalimat-
kalimatnya. Untuk itu hendaklah dipakai kata-kata yang biasa dan
lazim.
Misalnya
Dengan ini kami beritahukan kepada Saudara bahwa PPL
mahasiswa S1 dilaksanakan dari tanggal 6 Februari s.d. 17 Juni
2007.
Sehubungan itu, bersama ini kami kirimkan daftar
mahasiswa yang akan berpraktek di sekolah Saudara. Para
mahasiswa dengan diantar dosen pembimbing akan datang ke
sekolah Saudara pada tanggal 6 Februari 2007. Mereka melakukan
observasi dari tanggal 6 s.d. 11 Februari dan berpraktek dari tanggal
13 Februari s.d. 17 Juni 2007.
39
Kami memohon dengan hormat Saudara bersedia menerima
dan membimbing mereka sebaik-baiknya.
Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan
terima kasih.
Dalam surat resmi sebaiknya tidak digunakan kata-
kata/ungkapan berikut ini
a) Sudi apalah kiranya Saudara dapat meluangkan waktu sejenak
untuk menghadiri rapat itu.
b) Kami sangat menghaturkan beribu-ribu terima kasih atas
kehadiran Bapak.
2) Ringkas
Kalimat ringkas umumnya lebih tegas dan mudah dipahami,
sedangkan kalimat yang panjang biasanya lemah dan kabur serta
tidak cepat dipahami maksudnya.
Misalnya
Setelah Saudara bubuhkan tanda tangan di tempat yang telah
disediakan, kami harapkan dari Saudara dalam waktu yang tidak
terlalu lama tanda terima itu sudah sampai di meja kami.
Dapat dibandingkan dengan kalimat
Setelah Saudara tanda tangani, kami harapkan selambat-
lambatnya pada tanggal 5 Februari tanda terima itu sudah kami
terima.
Suatu gagasan yang sudah lazim dinyatakan dengan bentuk
ringkas tidak perlu dikatakan dengan uraian yang panjang.
40
Misalnya
Bentuk Ringkas Bentuk Uraian
disetujui mendapatkan persetujuan
memutuskan mengambil keputusan
diperbaiki mengadakan perbaikan
Di samping bentuk uraian, bentuk mubazir harus
dihindarkan.
Misalnya
Mubazir Hemat
berdasarkan pada usul itu berdasarkan usul itu
menyadari akan tugasnya menyadari tugasnya
Pada contoh di atas terdapat pemakaian kata depan yang
mubazir.
3) Jelas
Jelas berarti tidak samar-samar, tidak meragukan, tidak
mendua makna, atau tidak menimbulkan salah paham.
Misalnya
Samar-samar Jelas
Meskipun dia sakit, Meskipun sakit, Toto tetap
Toto tetap masuk masuk sekolah
sekolah
Dia dan Toto dalam kalimat di atas samakah atau dua
orangkah?
41
Mendua Makna Jelas
Saya tidak menyetujui dan Saya menolak dan tidak
menolak usul itu. menyetujui usul itu.
Saya tidak menyetujui
dan tidak menolak usul
itu.
4) Sopan
Sopan berarti hormat dengan takzim, tertib menurut adat
yang baik, atau baik kelakuannya. Dalam surat-menyurat resmi
bahasa sopan itu dapat dicapai dengan beberapa cara sebagai berikut
a) menggunakan kata-kata yang sopan/halus,
b) menggunakan kata sapaan atau kata ganti, atau
c) menggunakan kata-kata resmi (bukan kata sehari-hari).
Misalnya
Saudara terpaksa dipecat ... diberhentikan ...
Surat Anda sudah kami terima Surat Saudara ...
Surat Bapak ...
Surat Ibu ...
5) Menarik
Menarik berarti dapat membangkitkan perhatian, tidak
membosankan dan dapat mengesankan pada angan-angan pembaca.
Dalam surat menyurat resmi untuk menarik perhatian dapat
digunakan, 1) kalimat bervariasi, 2) paragraf induktif, dan 3) gaya
bahasa.
42
a) Kalimat Bervariasi
Misalnya
Kami mengharapkan bantuan Saudara untuk mengirimkan tanda
terima yang terlampir ini, sesudah buku-buku itu saudara terima.
Data tersebut sangat kami perlukan sebagai alat kontrol apakah
buku itu sudah diterima oleh yang berhak.
b) Paragraf Induktif
Paragraf induktif ialah paragraf yang kalimat utamanya
pada akhir paragraf. Paragraf itu menyebutkan kalimat-kalimat
penjelas (rincian), kemudian mencapai klimaks pada kalimat
utamanya yang berisi ide pokok. Paragraf induktif cocok
digunakan untuk surat-surat permohonan atau surat lamaran
pekerjaan.
c) Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang sering digunakan dalam surat-
menyurat resmi ialah gaya pelembut (eufimisme). Gaya
pelembut itu berupa ungkapan yang halus/sopan untuk
menggantikan ungkapan yang dirasakan kasar, tidak
menyenangkan, atau menyinggung perasaan.
Misalnya
Dengan sangat menyesal ... kami kembalikan
lamaran Saudara kami tolak
Putra Bapak memang agak ... kurang pandai
43
bodoh dan malas ... kurang rajin
D. Surat Undangan
1. Pengertian Undangan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:990) pengertian
undangan adalah hal (perbuatan, cara) mengundang; panggilan (supaya
datang). Kemudian pengertian surat undangan adalah surat untuk
mengundang dan pengundang adalah orang mengundang.
2. Karakteristik Bahasa pada Surat Undangan
Pada prinsipnya, bahasa yang digunakan dalam surat undangan
adalah bahasa yang mudah dipahami oleh penerima surat. Agar surat mudah
dipahami, penulis surat undangan harus memperhatikan beberapa
karakteristik bahasa, bila menggunakan
d. bahasa baku, artinya bahasa yang diakui benar menurut kaidah yang
sudah dilazimkan. Penggunaan bahasa baku dalam surat undangan
mencerminkan wibawa pengirimnya.
e. bahasa efektif, yaitu bahasa yang secara tepat dapat mencapai
sasarannya. Bahasa efektif sederhana, wajar, ringkas, jelas, sopan, dan
menarik (Soedjito dan Solchan TW, 1993:15).
3. Contoh-contoh Surat Undangan
a. Contoh 1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI MADIUN
44
Nomor : 1262/PT28.7/C 07 22 Januari 2007
Lamp. : -
Hal : Ujian Skripsi
Kepada : Yth. Para Mahasiswa
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FPBS IKIP PGRI Madiun
Madiun
Dengan ini mengharap kehadiran Saudara pada Ujian Skripsi,
yang akan kami selenggarakan pada
hari : Sabtu
tanggal : 30 Januari 2007
jam : 10.00 WIB
tempat : ruang P8 FPBS IKIP PGRI Madiun
acara : ujian skripsi
Mengingat pentingnya ujian ini, kami harapkan 10 menit
sebelum acara dimulai, Saudara sudah berada di tempat.
Atas perhatian dan kehadiran Saudara, kami ucapkan terima
kasih.
Dekan,
Drs. MUHAMAD ISA, M.Si.
TEMBUSAN NIP. 130078311
1. Rektor IKIP PGRI Madiun
45
2. Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
b. Contoh 2
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI MADIUN
Nomor : 212/PBSI/FPBS/II/2007 21 Januari 2007
Lamp. : -
Hal : Permohonan Pinjam Ruang
Yth. Bapak Rektor
IKIP PGRI Madiun
di Madiun
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan ujian skripsi bagi mahasiswa
program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan VI, maka
dengan ini kami mengajukan permohonan pinjam ruang Pasca Sarjana untuk
kegiatan tersebut di atas besuk pada :
hari, tanggal : Sabtu, 10 Februari 2007
waktu : pukul 08.00 WIB
Demikian permohonan kami atas perhatian dan terkabulnya
permohonan ini kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
MAHMULLAH
Ketua Program Studi
46
BAB III
METODE PENELITIAN
I. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini di SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten
Magetan. Dipilihnya tempat tersebut sebagai tempat penelitian karena beberapa
pertimbangan, sebagai berikut.
a. Di tempat tersebut hingga sekarang ini belum ada penelitian dengan
masalah yang sama seperti yang dilakukan peneliti.
b. Peneliti sudah banyak mengenal situasi dan kondisi tempat penelitian
sehingga hal itu menguntungkan bagi peneliti.
c. Dari segi kepraktisannya juga menguntungkan peneliti, sebab secara
kebetulan tempat tersebut berdekatan dengan tempat tinggal peneliti.
d. Secara ekonomis juga menguntungkan peneliti, karena peneliti tidak
terlalu banyak mengeluarkan biaya, waktu, dan tenaga dalam penelitian.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang disediakan dalam penelitian ini adalah selama empat bulan, yakni
mulai bulan Pebruari 2007 sampai dengan bulan April 2007.
B. Metode Penelitian dan Desain
Telah diuraikan dalam bab pendahuluan bahwa tujuan penelitian ini adalah memperoleh paparan yang objektif mengenai
analisis kesalahan berbahasa dalam surat undangan yang ditulis siswa kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo,
Kabupaten Magetan.
47
Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, Suharsimi Arikunto (2002:309) menyatakan bahwa penelitian deskriptif
merupakan penelitian untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Karena penelitian ini mempunyai tujuan memperoleh data
secara sahih, cermat, akurat, dan lengkap. Dari data yang terkumpul kemudian diperiksa, diklasifikasikan, dianalisis, dan
dideskripsikan. Hasil analisisnya merupakan deskripsi bentuk kesalahan berbahasa dalam surat undangan yang ditulis
siswa Kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, tahun pelajaran 2006/2007.
Pemilihan metode deskriptif dalam penelitian ini selain mendeskripsikan data secara representatif dan objektif terhadap
fenomena yang diperoleh, juga menganalisis dan menginterpretasikan data. Penggunaan metode deskriptif diharapkan
dapat memberikan kemungkinan kepada peneliti untuk dapat menyusun suatu paparan objektif mengenai analisis
kesalahan berbahasa dalam surat undangan yang ditulis siswa kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten
Magetan.
C. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VI SDN
Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan tahun pelajaran
2006/2007. Adapun siswa-siswi kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan
Bendo, Kabupaten Magetan berjumlah 15 orang.
2. Sampel
Oleh karena karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga, penelitian ini dibatasi
dalam hal jumlah subjek penelitian. Jadi penelitian ini termasuk penelitian
populasi, yaitu menggunakan sebagian dari populasi sebagai subjek penelitian.
Mengingat jumlah populasinya tidak melebihi 100, seluruh populasi peneliti
jadikan sampel atau total sampling.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan teknik purposive sampling,
yaitu peneliti menentukan sendiri sampel yang akan diteliti sesuai dengan
kebutuhan peneliti (Nana Sudjana, 2001:96).
48
D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Pengumpulan Data
a. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dengan menggunakan teknik dokumentsi. Teknik dokumentsi
adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002:206).
instrumen tes. Tes yang dipilih adalah tes subjektif berupa isian
atau uraian. Selanjutnya, data tersebut dipergunakan sebagai bahan
untuk memaparkan bentuk kesalahan berbahasa dalam surat undangan
yang ditulis siswa kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo,
Kabupaten Magetan.
b. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dengan jalan mengumpulkan surat
undangan yang sudah ditulis siswa. Pelaksanaan pengumpulan data
dilakukan peneliti setelah mendapat izin dari kepala sekolah.
Adapun prosedur pelaksanaan pengumpulan data adalah (1)
mengumpulkan surat undangan siswa, (2) membaca teliti surat
undangan, (3) mengklasifikasi jenis kesalahan, (4) menganalisis jenis
kesalahan.
2. Instrumen Penelitian
Dalam instrumen penelitian menggunakan lembar tabulasi data yang berupa
kolom-kolom. Bentuk lembar tabulasi data sebagai berikut :
49
No Jenis Kesalahan Data Kesalahan
1 Penggunaan huruf kapital
2 Penggunaan tanda baca titik
3 Penggunaan tanda baca koma
4 Penggunaan tanda baca titik dua
5 Penggunaan tanda pilihan kata
6 Penggunaan kalimat
E. Analisis Data
Analisis data menggunakan teknik analisis isi/content analysis. Analisis
isi ialah teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif,
sistematis, dan kuantitaif tentang manifestasi komunikasi (Berelson, dalam Lexy
J. Moloeng, 2004:163). Kemudian definisi lain dari analisis isi adalah teknik apa
pun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan
karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan sistematis (Holsti, dalam
Lexy J. Moloeng, 2004:163).
Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa teknik ini menekankan pada
karakteristik pesan yang ada pada subjek penelitian dan dilakukan secara
sistamtis dan objektif. Dalam kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian
ini yaitu kesalahan berbahasa dalam surat undangan yang ditulis siswa, peneliti
menekankan pada kategori kesalahan pada penggunaan huruf kapital,
penggunaan tanda baca titik, penggunaan tanda baca koma, penggunaan tanda
baca titik dua, penggunaan tanda pilihan kata dan penggunaan kalimat.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN
J. Deskripsi Data
Hasil penelitian yang dapat dilaporkan dan dideksripsikan penulis setelah
melalui perhitungan adalah sebagai berikut.
1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Bagian-Bagian Surat Undangan
Dari semua buah kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan
siswa kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan dalam
menulis surat undangan dapat ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 1 Persentase buah kesalahan Penggunaan Huruf Kapital
No Bentuk buah kesalahan
Frekuensi
buah
kesalahan
Persentase
1 Kepala surat 7 22%
2 Nama bulan 3 9%
3 Nomor dan hal 3 9%
4 Alamat 4 13%
5 Salam pembuka 3 9%
6 Pembuka dan isi 5 16%
7 Penutup 4 13%
8 Salam penutup 3 9%
Jumlah 32 100%
Dengan bantuan komputer menggunakan program Microsoft Excel 2003,
nilai-nilai yang didapatkan yaitu: n sebanyak 15; Mean (Mn) sebesar 7,867; nilai
51
maksimum sebesar 10,00; nilai minimum sebesar 5,0; Simpangan Baku (SD)
sebesar 1,246; Modus (Mo) sebesar 7,00; Median (Me) sebesar 8,0; dan Poligon
condong kanan (0,696). Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 3.
Berdasarkan data tersebut dibuat tabel distribusi frekuensi analisis
kesalahan dalam penulisan surat undangan yang ditulis siswa.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Menggunakan Huruf
Kapital Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa
Nilai Frekuensi
5 1
6 0
7 5
8 4
9 4
10 1
n 15
Berdasarkan tabel 1 tersebut, dibuat grafik histogram sebagai berikut.
52
Keterangan : Mn: 7,867; Max:10,00; Min:5,00; SD:1,245; Mo:7,00;
Me:8,00; Poligon condong kanan (0,696)
Gambar 1 Histogram Analisis Kesalahan Menggunakan Huruf Kapital
Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa
2. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik pada Bagian-Bagian Surat
Undangan
Dari semua buah kesalahan penggunaan tanda baca titik yang dilakukan
siswa kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan dalam
menulis surat undangan secara kuantitatif dapat ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 3 Persentase buah kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik
No Bentuk buah kesalahan
Frekuensi
buah
kesalahan
Persentase
1
0
5
4 4
1
0
1
2
3
4
5
6
5 6 7 8 9 10
53
1 Kepala surat 6 23%
2 Nama bulan 1 4%
3 Nomor dan hal 4 15%
4 Alamat 2 8%
5 Salam pembuka 5 19%
6 Pembuka dan isi 3 12%
7 Penutup 3 12%
8 Salam penutup 2 8%
Jumlah 26 100%
Dengan bantuan komputer menggunakan program Microsoft Excel 2003,
nilai-nilai yang didapatkan yaitu: n sebanyak 15; Mean (Mn) sebesar 8,267; nilai
maksimum sebesar 10,00; nilai minimum sebesar 6,0; Simpangan Baku (SD)
sebesar 1,163; Modus (Mo) sebesar 9,00; Median (Me) sebesar 9,0; dan Poligon
condong kiri (-0,631). Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4.
Berdasarkan data tersebut dibuat tabel distribusi frekuensi analisis
kesalahan dalam penulisan surat undangan yang ditulis siswa.
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Pengunaan Tanda Baca
Titik Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa
Nilai Frekuensi
6 2
7 1
8 4
9 7
10 1
n 15
Berdasarkan tabel 2 tersebut, dibuat grafik histogram sebagai berikut.
54
Keterangan : Mn:8,267; Max:10,00; Min:6,00; SD:1,163; Mo:9,00;
Me:9,00; Poligon condong kiri (-0,631)
Gambar 2 Histogram Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik
Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa
3. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma pada Bagian-Bagian Surat
Undangan
Dari semua buah kesalahan penggunaan tanda baca koma yang dilakukan
siswa kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan dalam
menulis surat undangan secara kuantitatif dapat ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 5 Persentase buah kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma
No Bentuk buah kesalahan Frekuensi
buah Persentase
2
1
4
7
1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
6 7 8 9 10
55
kesalahan
1 Salam pembuka 7 27%
2 Pembuka dan isi 6 23%
3 Penutup 5 19%
4 Salam penutup 8 31%
Jumlah 26 100%
Dengan bantuan komputer menggunakan program Microsoft Excel 2003,
nilai-nilai yang didapatkan yaitu: n sebanyak 15; Mean (Mn) sebesar 8,267; nilai
maksimum sebesar 10,00; nilai minimum sebesar 6,0; Simpangan Baku (SD)
sebesar 0,961; Modus (Mo) sebesar 8,00; Median (Me) sebesar 8,0; dan Poligon
condong kanan (0,277). Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 5.
Berdasarkan data tersebut dibuat tabel distribusi frekuensi analisis
kesalahan dalam penulisan surat undangan yang ditulis siswa.
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Pengunaan Tanda Baca
Koma Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa
Nilai Frekuensi
6 1
7 1
8 7
9 5
10 1
N 15
Berdasarkan tabel 3 tersebut, dibuat grafik histogram sebagai berikut.
56
Keterangan : Mn:8,267; Max:10,00; Min:6,00; SD:0,961; Mo:8,00;
Me:8,00; Poligon condong kanan (0,277)
Gambar 3 Histogram Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma
Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa
4. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik Dua pada Bagian-bagian Surat
Undangan
Dari semua buah kesalahan penggunaan tanda baca titik dua yang
dilakukan siswa kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten
Magetan dalam menulis surat undangan secara kuantitatif dapat ditunjukkan
dalam tabel berikut.
2
1
4
7
1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
6 7 8 9 10
57
Tabel 7 Persentase buah kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik Dua
No Bentuk buah kesalahan
Frekuensi
buah
kesalahan
Persentase
1 Nomor dan hal 8 29%
2 Alamat 9 32%
3 Pembuka dan isi 11 39%
Jumlah 28 100%
Dengan bantuan komputer menggunakan program Microsoft Excel 2003,
nilai-nilai yang didapatkan yaitu: n sebanyak 15; Mean (Mn) sebesar 8,133; nilai
maksimum sebesar 10,00; nilai minimum sebesar 6,0; Simpangan Baku (SD)
sebesar 1,125; Modus (Mo) sebesar 9,00; Median (Me) sebesar 8,0; dan Poligon
condong kiri (-0,770). Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6.
Berdasarkan data tersebut dibuat tabel distribusi frekuensi analisis
kesalahan dalam penulisan surat undangan yang ditulis siswa.
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Pengunaan Tanda Baca
Titik Dua Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa
Nilai Frekuensi
6 1
7 4
8 3
9 6
10 1
n 15
Berdasarkan tabel 4 tersebut, dibuat grafik histogram sebagai berikut.
58
Keterangan : Mn:8,133; Max:10,00; Min:6,00; SD:1,125; Mo:9,00;
Me:8,00; Poligon condong kanan (0,277)
Gambar 4 Histogram Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik
Dua Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa
5. Kesalahan Penggunaan Pilihan Kata pada Bagian-bagian Surat Undangan
Dari semua buah kesalahan penggunaan pilihan kata yang dilakukan
siswa kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan dalam
menulis surat undangan secara kuantitatif dapat ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 9 Persentase buah kesalahan Penggunaan Pilihan Kata
No Bentuk buah kesalahan
Frekuensi
buah
kesalahan
Persentase
1 Pembuka dan isi 8 47%
1
4
3
6
1
0
1
2
3
4
5
6
7
6 7 8 9 10
59
2 Penutup surat 9 53%
3 Jumlah 17 100%
Dengan bantuan komputer menggunakan program Microsoft Excel 2003,
nilai- nilai yang didapatkan yaitu: n sebanyak 15; Mean (Mn) sebesar 8,867; nilai
maksimum sebesar 10,00; nilai minimum sebesar 8,0; Simpangan Baku (SD)
sebesar 0,834; Modus (Mo) sebesar 8,00; Median (Me) sebesar 9,0; dan Poligon
condong kanan (1,039). Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 7.
Berdasarkan data tersebut dibuat tabel distribusi frekuensi analisis
kesalahan dalam penulisan surat undangan yang ditulis siswa.
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Pengunaan Pilihan Kata
Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa
Nilai Frekuensi
8 6
9 5
10 4
n 15
Berdasarkan tabel 4 tersebut, dibuat grafik histogram sebagai berikut.
60
Ket erangan : Mn:8,867; Max:10,00; Min:8,00; SD:0,834; Mo:8,00;
Me:9,00; Poligon condong kanan (1,039)
Gambar 5 Histogram Analisis Kesalahan Penggunaan Pilihan Kata
Dalam Surat Undangan yang ditulis siswa
6. Kesalahan Penggunaan Kalimat pada Bagian-bagian Surat Undangan
Dari semua buah kesalahan penggunaan kalimat yang dilakukan siswa
kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan dalam
menulis surat undangan secara kuantitatif dapat ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 11 Persentase buah kesalahan Penggunaan Kalimat
No Bentuk buah kesalahan
Frekuensi
buah
kesalahan
Persentase
1 Pembuka surat 6 40%
2 Penutup surat 9 60%
3 Jumlah 15 100%
1
4
3
6
1
0
1
2
3
4
5
6
7
6 7 8 9 10
61
Dengan bantuan komputer menggunakan program Microsoft Excel 2003,
nilai- nilai yang didapatkan yaitu: n sebanyak 15; Mean (Mn) sebesar 8,933; nilai
maksimum sebesar 10,00; nilai minimum sebesar 8,0; Simpangan Baku (SD)
sebesar 0,704; Modus (Mo) sebesar 9,00; Median (Me) sebesar 9,0; dan Poligon
condong kiri (0,095). Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 8.
Berdasarkan data tersebut dibuat tabel distribusi frekuensi analisis
kesalahan dalam penulisan surat undangan yang ditulis siswa.
Tabel 12 Distribusi Frekuensi Analisis Kesalahan Pengunaan Kalimat Dalam
Surat Undangan yang ditulis siswa
Nilai Frekuensi
8 6
9 5
10 4
n 15
Berdasarkan tabel 4 tersebut, dibuat grafik histogram sebagai berikut.
62
Keterangan : Mn:8,933; Max:10,00; Min:8,00; SD:0,704; Mo:9,00;
Me:9,00; Poligon condong kiri (-,095)
Gambar 6 Histogram Analisis Kesalahan Pengunaan Kalimat Dalam
Surat Undangan yang ditulis siswa
K. Analisis Data
Setelah data terkumpul dan dipaparkan pada subbab di atas, kemudian dianalisis
buah kesalahannya sebagai berikut.
1. Kesalahan Ejaan dan Tanda Baca
Kesalahan ejaan dan tanda baca meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Bagian-bagian Surat
Undangan
5
8
3
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
8 9 10
63
Dalam Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
dinyatakan bahwa huruf besar sebagai huruf pertama semua unsur nama
lembaga pemerintah, organisasi, singkatan, sapaan, nama bulan, nama
orang, awal kalimat, dan sebagainya.
Terdapat tiga puluh dua buah kesalahan penulisan huruf kapital
sebagai berikut :
1) Kesalahan huruf kapital pada kepala surat
Ditemukan tujuh buah kesalahan. buah kesalahan tersebut
ialah semua huruf pada kepala surat seharusnya ditulis dengan huruf
kapital namun siswa menulisnya dengan huruf kecil.
Contoh
palang merah remaja
SD negeri tanjung III bendo
Seharusnya dalam penulisan kepala surat yang bersifat resmi, seperti
surat undangan resmi menggunakan huruf kapital.
Pembetulan
Palang Merah Remaja SDN Tanjung III Bendo
Jalan Raya Desa Tanjung
Magetan 63384
2) Kesalahan huruf kapital pada nama bulan
Ditemukan tiga buah kesalahan. Huruf pertama nama bulan
yang seharusnya ditulis dengan huruf besar namun siswa menulis
dengan huruf kecil.
64
Contoh
20 maret 2007
Juga terjadi variasi buah kesalahan seperti menuliskan huruf kapital
pada huruf di tengah kata nama bulan.
20 mAret 2007
Seharusnya dalam penulisan huruf pertama nama bulan
menggunakan huruf besar yang dinyatakan dalam Pedoman Umum
Ejaan Yang Disempurnakan. Selain itu di tengah kata Maret tidak
boleh terdapat huruf kapital.
Pembetulan
20 Maret 2007
3) Kesalahan penggunaan huruf kapital pada huruf pertama kata nomor
dan hal atau perihal
Dalam menulis nomor dan perihal ada tiga siswa melakukan
buah kesalahan. Huruf pertama nomor dan hal yang seharusnya
ditulis dengan huruf kapital, namun siswa menulis dengan huruf
kecil.
Contoh
no : 01/PMR/2007
hal : Undangan
Seharusnya dalam penulisan nomor dan hal ditulis dan diawali huruf
besar, kode yang ada di nomor surat itu juga ditulis dengan huruf
65
besar. Untuk hal dalam surat harus diikuti tanda titik dua disertai
pokok surat yang diawali dengan huruf besar.
Pembetulan
No : 01/PMR/2007
Hal : Undangan
66
4) Kesalahan penggunaan huruf kapital pada alamat surat
Terdapat empat buah kesalahan dalam penggunaan huruf
kapital pada alamat surat. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan dinyatakan bahwa huruf kapital
sebagai huruf pertama semua unsur nama lembaga pemerintahan,
organisasi, singkatan, sapaan, dan jabatan, namun siswa menulis
dengan huruf kecil.
Contoh
Yth. Bapak kepala SD negeri tanjung III
di tanjung
Seharusnya untuk menyatakan Yang terhormat cukup dituliskan Yth.
dengan huruf awal kapital disertai tanda titik, kata sapaan dan
jabatan diawali huruf kapital.
Pembetulan
Yth. Bapak Kepala
SD Negeri Tanjung III
di Tanjung
5) Kesalahan penggunaan huruf kapital pada salam pembuka
Dalam menulis salam pembuka ditemukan lima siswa
melakukan buah kesalahan. Huruf pertama pada salam pembuka
yang seharusnya ditulis dengan huruf besar. Siswa menulis dengan
huruf kecil, dan huruf pertama kata hormat pada ungkapan salam
67
pembuka itu ditulis dnegan huruf kecil, namun siswa menulis
dengan huruf besar.
68
Contoh
dengan Hormat
Seharusnya huruf pertama kata dengan pada ungkapan salam itu
ditulis dengan huruf besar. Huruf besar pertama kata hormat pada
ungkapan salam itu ditulis dengan huruf kecil.
Pembetulan
Dengan hormat,
6) Kesalahan penggunaan huruf kapital pada salam pembuka dan isi
Terdapat 5 buah kesalahan penggunaan huruf kapital pada
pembuka dan isi. buah kesalahan tersebut ialah bahwa huruf kapital
dipakai di awal kalimat, huruf pertama sapaan, nama hari, nama
bulan, singkatan, namun siswa menggunakan huruf kecil. Sedangkan
kata hari, tanggal, pukul, tempat dalam isi surat menggunakan huruf
kecil, namun siswa menulis dengan huruf besar.
Contoh.
dengan ini kami mohon kehadiran bapak sekaligus mohon bapak
berkenan memberi pidato pengarahan pada
Hari/Tanggal : Kamis, 15 Maret 2007
Pukul : 09.00 s.d. 12.00
Tempat : SD Negeri Tanjung III
Seharusnya huruf kapital digunakcm di awal kalimat, sapaan, nama
hari, nama bulan, dan singkatan, sedangkan kata hari, tanggal,
pukul, tempat pada isi surat menggunakan huruf kecil.
69
Pembetulan.
Dengan ini kami mohon kehadiran bapak sekaligus mohon
bapak berkenan memberi pidato pengarahan pada
hari/Tanggal : Kamis, 15 Maret 2007
pukul : 09.00 s.d. 12.00
tempat : SD Negeri Tanjung III
7) Kesalahan penggunaan huruf kapital pada penutup
Terdapat 4 buah kesalahan penggunaan huruf kapital pada
penutup. Empat buah kesalahan tersebut ialah bahwa huruf kapital
dipakai di awal kalimat, huruf pertama sapaan, nama hari, nama
bulan, singkatan, namun siswa menggunakan huruf kecil. Sedangkan
kata hari, tanggal, pukul, tempat dalam isi surat menggunakan huruf
kecil, namun siswa menulis dengan huruf besar.
Contoh.
atas perhatian bapak, kami mengucapkan terima kasih.
Seharusnya awal kalimat, sapaan menggunakan huruf besar.
Pembetulan.
Atas perhatian Bapak, kami mengucapkan terima kasih.
8) Kesalahan penggunaan huruf kapital pada salam penutup
Terdapat 3 buah kesalahan penggunaan huruf kapital pada
pembuka dan isi. Tiga buah kesalahan tersebut ialah bahwa huruf
kapital dipakai di awal kalimat, huruf pertamia sapaan, nama hari,
70
nama bulan, singkatan, namun siswa menggunakan huruf kecil.
Sedangkan kata hari, tanggal, pukul, tempat dalam isi surat
menggunakan huruf kecil, namun siswa menulis dengan huruf besar.
Contoh.
hormat kami,
santi
Seharusnya pertama kata hormat nama orang ditulis dengan huruf
besar.
Pembetulan.
Hormat kami,
Santi
b. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik pada Bagian-bagian Surat
Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dinyatakan bahwa singkatan resmi lembaga
pemerintahan dan badan atau organisasi yang terdiri atas huruf awal kata
ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda baca titik.
Terdapat 26 buah kesalahan penggunaan tanda baca titik, sebagai
berikut :
1) Kesalahan penggunaan tanda baca titik pada kepala surat
Dalam menulis kepala suat terdapat 6 siswa melakukan
kesalahan penggunaan tanda baca titik, seharusnya tanda baca titik
tidak digunakan pada kepala surat, namun siswa menggunakan tanda
baca titik.
71
Contoh.
P.M.R. SD Negeri Tanjung III.
Kecamatan Bendo.
Magetan 63384.
Seharusnya singkatan resmi badan atau organisasi tidak diikuti tanda
baca titik. Tanda baca titik tidak digunakan pada akhir kepala surat.
Pembetulan
72
PMR SD Negeri Tanjung III
Kecamatan Bendo
Magetan 63384
2) Kesalahan penggunaan tanda baca titik pada penulisan tanggal surat
Terdapat 1 kesalahan penggunaan tanda baca titik pada
tanggal penulisan surat. Kesalahan tersebut ialah bahwa tanda baca
titik tidak digunakan di belakang tanggal surat atau di akhir
penulisan tanggal surat, namun siswa menggunakan tanda baca titik
di akhir penulisan tanggal surat.
Contoh.
17 Maret 2007.
Seharusnya tanda baca titik tidak digunakan di belakang atau di
akhir penulisan tanggal surat.
Pembetulan
17 Maret 2007
3) Kesalahan penggunaan tanda baca titik pada penulisan nomor dan
perihal
Terdapat 4 kesalahan penggunaan tanda baca titik pada
penulisan nomor dan hal. Kesalahan tersebut ialah bahwa tanda baca
titik tidak digunakan di akhir penulisan nomor dan perihal, namun
siswa mengakhiri dengan tanga baca titik.
Contoh.
73
No : 01/pmr/III/2007.
Hal : undangan.
Seharusnya tanda baca titik tidak di akhir nomor dan perihal dalam
surat.
Pembetulan
No : 01/PMR/III/2007
Hal : Undangan
4) Kesalahan penggunaan tanda baca titik pada penulisan alamat
Terdapat 2 kesalahan penggunaan tanda baca titik pada
penulisan alamat. Kesalahan tersebut ialah bahwa menulis alamat
tidak di akhiri dengan tanda baca titik, namun siswa menggunakan
tanda baca titik, di akhir alamat.
Contoh.
Yth: Bapak kepala
SD Negeri Tanjung III.
Seharusnya di belakang singkatan Yth. digunakan tanda baca titik
bukan titik dua. Tanda baca titik dua tidak digunakan di akhir
alamat.
Pembetulan
Yth. Bapak Kepala
SD Negeri Tanjung III
74
5) Kesalahan penggunaan tanda baca titik pada penulisan salam
pembuka
Dalam menulis salam pembuka terdapat 5 siswa melakukan
kesalahan penggunaan tanda baca titik pada salam pembuka,
seharusnya menulis salam pembuka tidak diakhiri dengan titik,
namun siswa mengakhirinya dengan tanda baca titik.
Contoh.
Dengan Hormat.
Seharusnya tanda baca titik tidak digunakan di belakang salam
pembuka.
Pembetulan
Dengan hormat,
6) Kesalahan penggunaan tanda baca titik pada penulisan pembuka dan
isi surat
Dalam menulis pembuka dan isi surat terdapat 5 siswa
melakukan kesalahan penggunaan tanda baca titik. Kesalahan
tersebut ialah bahwa tanda baca titik tidak digunakan di belakang
singkatan nama resmi lembaga pemerintahan, namun siswa
menggunakannya.
Contoh.
Dengan ini kami mohon bapak, sekaligus bapak berkenan memberi
pidato
75
Hari : Sabtu, tanggal 24 maret 2007.
Pukul : 08.00 s.d. 12.00.
tempat : SD negeri Tanjung III.
Seharusnya tanda baca titik digunakan pada akhir kalimat, tanda
baca titik tidak digunakan di belakang singkatan nama resmi
lembaga pemerintah dan tanda baca titik tidak digunakan pada frasa.
Pembetulan
Dengan ini kami mohon bapak, sekaligus bapak berkenan
memberi pidato pengarahan pada
hari : Sabtu, tanggal 24 maret 2007
pukul : 08.00 s.d. 12.00
tempat : SD Negeri Tanjung III
7) Kesalahan penggunaan tanda baca titik pada penutup surat
Dalam menulis penurutup surat terdapat 3 siswa yang melakukan
kesalahan penggunaan tanda baca titik. Tanda baca titik digunakan
pada akhir kalimat bukan pada klausa, namun siswa menggunakan
tanda baca titik pada klausa.
Contoh.
atas perhatian bapak. kami mengucapkan banyak-banyak terima
kasih.
Pembetulan.
Atas perhatian Bapak, kami mengucapkan banyak-banyak terima
kasih.
76
8) Kesalahan penggunaan tanda baca titik pada salam penutup dan
nama terang
Terdapat 3 kesalahan penggunaan tanda baca titik pada
salam penutup dan nama terang. Kesalahan tersebut ialah bahwa
salam penutup dan nama terang tidak diakhiri dengan tanda baca
titik, namun siswa mengakhiri dengan tanda baca titik.
Contoh.
Hormat kami.
Santi.
Seharusnya tanda baca titik tidak digunakan di belakang salam
penutup dan nama terang.
Pembetulan.
Hormat kami,
Santi
c. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma pada Bagian-bagian Surat
Undangan
Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan tanda baca koma digunakan di antara nama dan alamat,
tempat dan tanggal yang ditulis berurutan.
Terdapat 26 kesalahan penggunaan tanda baca koma sebagai
berikut.
1) Kesalahan penggunaan tanda baca koma pada salam pembuka
77
Dalam menulis salam pembuka ditemukan 7 kesalahan
penggunaan tanda baca koma, seharusnya salam pembuka diakhiri
dengan tanda baca koma, namun siswa tidak menggunakan tanda
baa koma di akhir salam pembuka.
Contoh.
Dengan hormat
Seharusnya tanda baca koma digunakan di belakang salam pembuka.
Pembetulan.
Dengan hormat,
2) Kesalahan penggunaan tanda baca koma pada pembuka dan isi
Terdapat 6 kesalahan penggunaan tanda baca koma.
Kesalahan tersebut ialah tanda baca koma seharusnya digunakan
dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat dan di belakang nama hari yang diikuti
tanggal, namun siswa menggunakan tanda baca titik.
Contoh.
Dengan ini kami. Mengundang bapak sekaligus. Bapak memberikan
pidato pengarahan. Pada :
hari/Tanggal : Kamis, 15 Maret 2007
pukul : 09.00 s.d. 12.00
tempat : SD Negeri Tanjung III
78
Seharusnya tanda baca koma digunakan di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat
dan nama hari yang diikuti tanggal.
Pembetulan.
Dengan ini kami mengundang Bapak, sekaligus Bapak memberikan
pidato pengarahan pada
hari/Tanggal : Kamis, 15 Maret 2007
pukul : 09.00 s.d. 12.00
tempat : SD Negeri Tanjung III
3) Kesalahan penggunaan tanda baca koma pada penutup surat
Dalam menulis penutup surat, terdapat 5 siswa melakukan
kesalahan penggunaan tanda baca koma, seharusnya tanda baca
koma digunakan untuk menghindari salah baca di belakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat, namun siswa tidak
tepat dalam penggunaan tanda baca koma tersebut.
Contoh.
Atas kehadiran dan kesediaan, Bapak memberi pidato pengarahan.
Kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih.
Seharusnya tanda baca koma diletakkan di belakang kalima ...
pidato pengarahan sehingga kalimat tersebut mudah dimengerti.
Pembetulan.
Atas kehadiran dan kesediaan Bapak memberi pidato pengarahan,
kami mengucapkan terima kasih.
4) Kesalahan penggunaan tanda baca koma pada salam penutup.
79
Terdapat 8 kesalahan penggunaan tanda baca koma pada
salam penutup. Kesalahan tersebut ialah bahwa tanda baca koma
seharusnya digunakan pada akhir salam penutup, namun siswa tidak
menggunakannya.
Contoh.
Hormat kami
Seharusnya tanda baca koma digunakan pada akhir salam penutup.
Pembetulan.
Hormat kami,
d. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik Dua pada Bagian-bagian Surat
Undangan
Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan tanda baca titik dua digunakan sesudah kata atau
ungkapan yang memerlukan pemerian.
Terdapat 28 kesalahan penggunaan tanda baca titik dua dengan
rincian sebagai berikut.
1) Kesalahan penggunaan tanda baca titik dua pada nomor dan hal
Seharusnya tanda baca titik dua (:) digunakan di belakang
nomor dan hal, namun siswa menggunakan tanda baca titik.
Contoh.
No. 01/pmr/III/2007
Hal. Undangan
80
Seharusnya tanda baca titik dua digunakan di belakang kata nomor
dan hal.
Pembetulan.
No : 01/PMR/III/2007
Hal : Undangan
2) Kesalahan penggunaan tanda baca titik dua pada alamat
Dalam menulis alama terdapat 9 siswa melakukan kesalahan
penggunaan tanda baca titik dua. Tanda baca titik dua tidak
digunakan di belakang singkatan.
Contoh.
Yth: Bapak Kepala
SD Negeri Tanjung III.
Seharusnya tanda baca titik dua tidak digunakan di belakang
singkatan.
Pembetulan.
Yth. Bapak Kepala
SD Negeri Tanjung III
3) Kesalahan penggunaan tanda baca titik dua pada pembuka dan isi
Terdapat 11 kesalahan penggunaan tanda baca titik dua pada
pembuka dan isi surat. Kesalahan tersebut ialah bahwa tanda baca
titik dua seharusnya digunakan sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian, namun siswa tidak menggunakannya.
Contoh.
81
Dengan ini kami mengundang Bapak, sekaligus Bapak memberikan
pidato pengarahan pada
hari, Kamis
tanggal, 15 Maret 2007
pukul, 09.00 s.d. 12.00
tempat, SD Negeri Tanjung III
Seharusnya tanda baca titik dua digunakan sesudah kata atau
ungkapan yang memerlukan pemerian.
Pembetulan.
Dengan ini kami mengundang Bapak, sekaligus memberi pidato
pengarahan pada
hari : Kamis
tanggal : 15 Maret 2007
pukul : 09.00 s.d. 12.00
tempat : SD Negeri Tanjung III
2. Kesalahan Penggunaan Pilihan Kata pada Bagian-bagian Surat Undangan
Dalam memilih kata yang dipergunakan untuk menyusun kalimat
harus baku dan tepat. Kata-kata baku dapat lebih mendukung keresmian
surat, mengingat bahasa surat undangan termasuk ragam resmi. Ketepatan
berkaitan dengan pilihan bentuk dan makna.
Dari 15 surat yang ditulis siswa, terdapat 17 kesalahan penggunaan
pilihan kata (diksi)
a. Kesalahan penggunaan pilihan kata pada pembuka dan isi surat
Dari 15 surat terdapat 8 kesalahan penggunaan pilihan kata pada
pembuka dan isi surat. Kesalahan tersebut ialah bahwa pilihan kata
82
dalam surat undangan diutamakan kebakuan, ketepatan memilih bentuk
kata dan maknanya, namun siswa masih terpengaruh dengan bahasa
pertama (bahasa Jawa).
Contoh.
Bersama ini kami ...
Hari/tanggal : Senen, 12 Maret 2007
Rabo, 15 Maret 2007
Kemis, 16 Maret 2007
Seharusnya kata bersama ini, digunakan apabila ada yang diikutsertakan
dalam surat tersebut. Adapun kata Senen, Rabo, Kemis, seharusnya tidak
digunakan dalam surat resmi.
Pembetulan.
Dengan ini kami ...
hari/tanggal : Senin, 12 Maret 2007
Rabu, 15 Maret 2007
Kamis, 16 Maret 2007
b. Kesalahan penggunaan pilihan kata pada penutup surat
Dalam menulis penutup surat undangan terdapat 9 kesalahan.
Penggunaan kata periksa yang biasa dipakai orang dalam bahasa
penutup surat tersebut, tampaknya pengaruh dari bahasa Jawa, bukan
kata baku. Seharusnya tidak digunakan dalam surat dinas (surat
undangan), namun siswa menggunakan kata periksa dalam penutup
surat.
Contoh.
83
Sekian harap menjadikan periksa adanya. Dan terima kasih.
Pembetulan.
Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.
3. Kesalahan Penggunaan Kalimat pada Bagian-bagian Surat Undangan
Dari 15 surat terdapat 15 kesalahan penggunaan kalimat pada bagian-
bagian surat undangan kesalahan tersebut ialah bahwa kalimat dalam surat
resmi harus jelas dan singkat, namun siswa dalam menyusun kalimat
berbelit-belit sehingga sulit dipahami.
a. Kesalahan penggunaan kalimat pada pembuka surat undangan
Dalam menulis pembuka surat terdapat 6 kesalahan penggunaan
kalimat. Kalimat dalam surat resmi seharusnya singkat dan jelas, kalimat
surat tidak berbelit-belit, sehingga mudah dipahami.
Contoh.
Dengan ini kami mengundang Bapap Kepala SD Negeri Tanjung III
agar mau hadir dalam pertemuan dan memberikan pengarahan dengan
sebaik-baiknya kepad apara peserta kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah
pada ...
Seharusnya kalimat dalam surat resmi singkat dan jelas, tidak berbelit-
belit sehingga mudah dipahami.
Pembetulan.
Dengan ini kami mohon kehadiran Bapak, sekaligus Bapak berkenan
memberi pidato pengarahan dalam kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah
pada ...
84
b. Kesalahan penggunaan kalimat pada penutup surat undangan
Dalam menulis penutup surat terdapat 12 kesalahan penggunaan
kalimat, seharusnya dalam menyusun kaliamt surat resmi tidak berlebih-
lebihan.
Contoh.
Atas perhatiannya, saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih dan
mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan.
Seharusnya kalimat dalam surat resmi singkat dan jelas, tidak berlebih-
lebihan.
Pembetulan.
Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam surat undangan yang ditulis siswa
kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan terdapat
kesalahan ejaan dan tanda baca sebagai berikut.
1. Kesalahan penggunaan huruf kapital.
2. Kesalahan penggunaan tanda baca titik.
3. Kesalahan penggunaan tanda baca koma.
4. Kesalahan penggunaan tanda baca titik dua.
5. Kesalahan penggunaan tanda pilihan kata.
6. Kesalahan penggunaan kalimat.
85
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab IV, bentuk-bentuk kesalahan
berbahasa dalam surat undangan yang ditulis siswa kelas VI SDN Tanjung III,
Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Tahun Pelajaran 2006/2007 dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Kesalahan penggunaan huruf kapital dalam surat undangan yang ditulis oleh
siswa sebanyak 32 kesalahan.
2. Kesalahan penggunaan tanda baca titik dalam surat undangan yang ditulis
oleh siswa sebanyak 26 kesalahan.
3. Kesalahan penggunaan tanda baca koma dalam surat undangan yang ditulis
oleh siswa sebanyak 26 kesalahan.
4. Kesalahan penggunaan tanda baca titik dua dalam surat undangan yang
ditulis oleh siswa sebanyak 28 kesalahan.
5. Kesalahan penggunaan tanda pilihan kata dalam surat undangan yang ditulis
oleh siswa sebanyak 17 kesalahan.
6. Kesalahan penggunaan kalimat dalam surat undangan yang ditulis oleh siswa
sebanyak 15 kesalahan.
B. Saran
Setelah melihat hasil penelitian tentang analisis kesalahan berbahasa
dalam surat undangan yang ditulis siswa, perlu penulis sarankan hal-hal sebagai
berikut.
86
1. Hendaknya guru mata pelajaran bahasa Indonesia sering memberikan latihan
dalam penulisan surat agar siswa terampil dalam penulisan surat.
2. Hendaknya guru mata pelajaran bahasa Indonesia memberikan motivasi
kepada siswa untuk giat menulis.
3. Hendaknya guru dalam menyampaikan materi pelajaran memperhatikan
metode pengajaran yang sesuai dengan tuntutan dalam pokok bahasan, agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
87
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Chaer. 1990. Penggunaan Preposisi dan Konjungsi Bahasa Indonesia. Flores
: Penerbit Nusa Indah
_____ . 1994. Linguistik Umum. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Burhan Nurgiyantoro. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta : BPFE IKIP Yogyakarta
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta : Depdiknas
Gorys Keraf. 1991. Tatabahasa Indonesia. Flores : Penerbit Nusa Indah
Henry Guntur Tarigan. 1986. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Penerbit Angkasa
M. Ramlan. 1987. Ilmu Bahasa Indonesia : Sintaksis. Edisi Revisi. Jogyakarta : C.V.
Karyono
Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Balai
Pustaka
_____ . 1996 Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sudjito & Solchan TW. 1993. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Yatim Riyanto. 2001. Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya : Penerbit SIC
88
89
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mahmullah
NPM : 05.311.240/P
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Pendidikan Bahasa Indonesia.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini plagiat, saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Madiun, 4 April 2007
Yang membuat pernyataan,
Mahmullah
90
LAMPIRAN 1
DAFTAR NAMA RESPONDEN
SISWA KELAS 6 SDN KINANDANG KECAMATAN BENDO
KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2006/2007
No Nama Siswa / Responden Jenis Kelamin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
91
15
Sumber : Buku Leger Kelas VI SDN Tanjung III, Kecamatan Bendo, Kabupaten
Magetan
92
LAMPIRAN 2
SOAL
Perintah :
Buatlah surat undangan resmi dari sekolah dengan mencantumkan kop surat,
nomo dan perihal surat, tanggal surat, tujuan surat, isi surat dan pengirim surat.
Ketentuan pembuatannya sebagai berikut.
1. Surat berupa surat undangan dari sekolah.
2. Lama pengerjaan surat 40 menit.
3. Tulislah nama dan nomor absen di pojok kanan atas.
Agar dalam penulisan surat tidak mengalami kesulitan, buatlah kerangkanya
terlebih dahulu.
Selamat mengerjakan !
93
LAMPIRAN 3
NOMOR RESPONDEN DAN SKOR ANALISIS TINGKAT KESALAHAN
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM SURAT UNDANGAN YANG
DITULIS SISWA KELAS VI SDN TANJUNG III, KECAMATAN BENDO,
KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2006/2007
No
Resp
Tingkat Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada
Nilai Kep.
Surat
Nama
Bulan
Nomor
dan
Hal
Alamat Salam
Pembuka
Pembuka
dan Isi Penutup
Salam
Penutup
Jumlah
Kesalahan
1 1 0 1 0 1 0 0 0 3 7
2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9
3 1 0 1 0 0 0 1 0 3 7
4 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9
5 1 1 0 1 0 0 0 0 3 7
6 0 0 0 0 0 0 1 1 2 8
7 1 0 1 0 0 1 0 0 3 7
8 0 0 0 0 0 0 1 0 1 9
9 0 1 0 1 0 0 0 1 3 7
10 1 0 0 0 0 1 0 0 2 8
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
12 1 0 0 1 1 1 1 0 5 5
13 0 0 0 1 0 0 0 0 1 9
14 1 0 0 0 0 0 0 1 2 8
15 0 1 0 0 1 0 0 0 2 8
Jml 7 3 3 4 3 5 4 3 32 118
Mean 7.867
Max 10.00
Min 5.00
SD 1.246
Mo 7.00
94
Median 8.00
Kecondongan grafik 0.696
Penghitungan dengan menggunakan bantuan komputer program Ms. Excel 2003
Keterangan :
Bila tidak ada kesalahan nilai 10
Bila 1 kesalahan nilai 9
Bila 2 kesalahan nilai 8
Bila 3 kesalahan nilai 7
Bila 4 kesalahan nilai 6
Bila 5 kesalahan nilai 5
Bila kesalahan lebih dari 5 nilai 4
95
LAMPIRAN 4
NOMOR RESPONDEN DAN SKOR ANALISIS TINGKAT KESALAHAN
PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DALAM SURAT UNDANGAN YANG
DITULIS SISWA KELAS VI SDN TANJUNG III, KECAMATAN BENDO,
KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2006/2007
No
Resp
Tingkat Kesalahan Penggunaan Tanda Bada Titik pada
Nilai Kep.
Surat
Nama
Bulan
Nomor
dan
Hal
Alamat Salam
Pembuka
Pembuka
dan Isi Penutup
Salam
Penutup
Jumlah
Kesalahan
1 0 0 1 0 1 0 0 0 2 8
2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9
3 1 0 1 0 0 0 1 0 3 7
4 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9
5 1 0 0 0 1 0 0 0 2 8
6 0 0 1 0 0 0 0 0 1 9
7 1 0 1 0 0 0 0 0 2 8
8 0 0 0 0 0 0 1 0 1 9
9 0 1 0 1 1 0 0 1 4 6
10 1 0 0 0 0 0 0 0 1 9
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
12 1 0 0 0 1 1 1 0 4 6
13 0 0 0 1 0 0 0 0 1 9
14 1 0 0 0 0 0 0 1 2 8
15 0 0 0 0 1 0 0 0 1 9
Jml 6 1 4 2 5 3 3 2 26 124
Mean 8.267
Max 10.00
Min 6.00
SD 1.163
Mo 9.00
96
Median 9.00
Kecondongan grafik -0.631
Penghitungan dengan menggunakan bantuan komputer program Ms. Excel 2003
Keterangan :
Bila tidak ada kesalahan : nilai 10
Bila 1 kesalahan : nilai 9
Bila 2 kesalahan : nilai 8
Bila 3 kesalahan : nilai 7
Bila 4 kesalahan : nilai 6
Bila 5 kesalahan : nilai 5
Bila kesalahan lebih dari 5 : nilai 4
97
LAMPIRAN 5
NOMOR RESPONDEN DAN SKOR ANALISIS TINGKAT KESALAHAN
PENGGUNAAN TANDA BACA KOMA DALAM SURAT UNDANGAN YANG
DITULIS SISWA KELAS VI SDN TANJUNG III, KECAMATAN BENDO,
KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2006/2007
No Resp
Analisa Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma pada
Salam
Pembuka
Pembuka
dan Isi Penutup
Salam
Penutup
Jumlah
Kesalahan Nilai
1 1 0 0 1 2 8
2 0 1 0 0 1 9
3 1 0 1 0 2 8
4 0 1 0 1 2 8
5 1 0 0 0 1 9
6 1 1 1 0 3 7
7 0 1 0 0 1 9
8 0 1 1 0 2 8
9 1 0 0 1 2 8
10 0 0 0 1 1 9
11 0 0 0 0 0 10
12 1 1 1 1 4 6
13 0 0 0 1 1 9
14 0 0 1 1 2 8
15 1 0 0 1 2 8
Jml 7 6 5 8 26 124
Mean 8.267
Max 10.00
Min 6.00
SD 0.961
Mo 8.00
Median 8.00
98
Kecondongan grafik 0.277
Penghitungan dengan menggunakan bantuan komputer program Ms. Excel 2003
Keterangan :
Bila tidak ada kesalahan : nilai 10
Bila 1 kesalahan : nilai 9
Bila 2 kesalahan : nilai 8
Bila 3 kesalahan : nilai 7
Bila 4 kesalahan : nilai 6
Bila 5 kesalahan : nilai 5
Bila kesalahan lebih dari 5 : nilai 4
99
LAMPIRAN 6
NOMOR RESPONDEN DAN SKOR ANALISIS TINGKAT KESALAHAN
PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DUA DALAM SURAT UNDANGAN
YANG DITULIS SISWA KELAS VI SDN TANJUNG III, KECAMATAN
BENDO,
KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2006/2007
No Resp
Analisa Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik Dua pada
Nilai Nomor dan
Hal Alamat
Pembuka dan
Isi
Jumlah
Kesalahan
1 1 1 1 3 7
2 0 1 0 1 9
3 1 0 1 2 8
4 0 1 1 2 8
5 1 0 0 1 9
6 1 1 2 4 6
7 1 1 1 3 7
8 0 1 1 2 8
9 1 0 0 1 9
10 0 0 0 0 10
11 0 1 0 1 9
12 1 1 1 3 7
13 0 1 0 1 9
14 0 0 1 1 9
15 1 0 2 3 7
Jml 8 9 11 28 122
Mean 8.133
Max 10.00
Min 6.00
100
SD 1.125
Mo 9.00
Median 8.00
Kecondongan grafik -0.770
Penghitungan dengan menggunakan bantuan komputer program Ms. Excel 2003
Keterangan :
Bila tidak ada kesalahan : nilai 10
Bila 1 kesalahan : nilai 9
Bila 2 kesalahan : nilai 8
Bila 3 kesalahan : nilai 7
Bila 4 kesalahan : nilai 6
Bila 5 kesalahan : nilai 5
Bila kesalahan lebih dari 5 : nilai 4
101
LAMPIRAN 7
NOMOR RESPONDEN DAN SKOR ANALISIS TINGKAT KESALAHAN PADA
PILIHAN KATA DALAM SURAT UNDANGAN YANG DITULIS SISWA
KELAS VI SDN TANJUNG III, KECAMATAN BENDO,
KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2006/2007
No Resp
Analisis Kesalahan Pilihan Kata pada
Nilai Pembuka dan Isi Penutup Surat
Jumlah
Kesalahan
1 1 1 2 8
2 0 0 0 10
3 0 1 1 9
4 1 1 2 8
5 0 0 0 10
6 1 1 2 8
7 1 0 1 9
8 1 1 2 8
9 0 0 0 10
10 0 0 0 10
11 1 0 1 9
12 1 1 2 8
13 1 0 1 9
14 0 1 1 9
15 0 2 2 8
Jml 8 9 17 133
Mean 8.867
Max 10.00
Min 8.00
SD 0.834
102
Mo 8.00
Median 9.00
Kecondongan grafik 1.039
Penghitungan dengan menggunakan bantuan komputer program Ms. Excel 2003
Keterangan :
Bila tidak ada kesalahan : nilai 10
Bila 1 kesalahan : nilai 9
Bila 2 kesalahan : nilai 8
Bila 3 kesalahan : nilai 7
Bila 4 kesalahan : nilai 6
Bila 5 kesalahan : nilai 5
Bila kesalahan lebih dari 5 : nilai 4
103
LAMPIRAN 8
NOMOR RESPONDEN DAN SKOR ANALISIS TINGKAT KESALAHAN
PENGGUNAAN KALIMAT DALAM SURAT UNDANGAN YANG DITULIS
SISWA KELAS VI SDN TANJUNG III, KECAMATAN BENDO,
KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2006/2007
No Resp
Analisis Kesalahan Penggunaan Kalimat pada
Nilai Pembuka Surat Penutup Surat
Jumlah
Kesalahan
1 0 1 1 9
2 0 0 0 10
3 0 1 1 9
4 1 1 2 8
5 0 0 0 10
6 1 1 2 8
7 1 1 2 8
8 1 0 1 9
9 0 0 0 10
10 1 0 1 9
11 1 0 1 9
12 0 1 1 9
13 1 0 1 9
14 0 1 1 9
15 0 2 2 8
Jml 7 9 16 134
Mean 8.933
Max 10.00
Min 8.00
SD 0.704
104
Mo 9.00
Median 9.00
Kecondongan grafik -0.095
Penghitungan dengan menggunakan bantuan komputer program Ms. Excel 2003
Keterangan :
Bila tidak ada kesalahan : nilai 10
Bila 1 kesalahan : nilai 9
Bila 2 kesalahan : nilai 8
Bila 3 kesalahan : nilai 7
Bila 4 kesalahan : nilai 6
Bila 5 kesalahan : nilai 5
Bila kesalahan lebih dari 5 : nilai 4
105
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI TANJUNG 3
Alamat : Desa Tanjung Telp. 7708662
KECAMATAN BENDO
KODE POS : 63384
Nomor : 212/34/04/2007
Lampiran : -
Hal : Undangan
Yth. Wali Murid Kelas VI
Dengan hormat,
Dengan ini mengharap kehadiran Wali Murid Kelas VI pada acara pengambilan
rapot, yang akan diselenggarakan pada
hari : Rabu
tanggal : 25 April 2007
jam : 10.00 WIB
tempat : SDN Tanjung 3
Mengingat pentingnya acara ini, kami harapkan 10 menit sebelum acara dimulai,
Bapak/Ibu sudah berada di tempat.
Hormat kami,
ARIJO BIMO P.B.
Siswa kelas VI