ANALISIS HUBUNGAN INDUSTRIALISASI, KEMISKINAN DAN SUMBER DAYA ALAM
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa industrialisasi di Indonesia sejak Pelita I hingga saat ini
telah mencapai hasil yang diharapkan. Setidaknya industrialisasi telah mengakibatkan
transformasi struktural di Indonesia. Pola pertumbuhan ekonomi secara sektoral di Indonesia
agaknya sejalan dengan kecenderungan proses transformasi struktural yang terjadi di
berbagai negara, dimana terjadi penurunan kontribusi sektor pertanian (sering disebut sektor
primer), sementara kontribusi sektor sekunder dan tersier cenderung meningkat.
Hal tersebut memiliki pengaruh sampingan terhadap pelestarian lingkungan hidup dan
proses penanggulangan kemiskinan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Industrialisasi telah menimbulkan penambahan jumlah kemiskinan dan pengurangan sumber
daya alam secara signifikan.
Selain itu, hubungan antara pelestarian lingkungan hidup dan penanggulangan
kemiskinan sudah cukup lama menjadi bahan perdebatan, terutama di kalangan penyusun
kebijakan. Di Indonesia, topik ini menjadi hangat saat tumbuhnya kesadaran lingkungan pada
akhir dekade 1960-an. Pada saat itu, di satu pihak muncul tekanan untuk membangun
lembaga pemerintahan yang khusus mengatur pelestarian lingkungan. Tetapi di pihak lain,
berkembang pula oposisi yang mengkhawatirkan adanya kekuatan gerakan pelestarian
lingkungan hidup yang dapat menghambat pembangunan, terutama pembangunan ekonomi,
sehingga mengganggu upaya penanggulangan kemiskinan. Kompromi yang dicapai tercermin
dari dibentuknya sebuah Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan
Lingkungan Hidup pada tahun 1978. Bentuk “Kantor Menteri Negara” berarti lembaga yang
bersangkutan hanya mempunyai kewenangan koordinasi, bukan operasional, dan tidak
memiliki kantor di daerah.
Ketiga komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain. Ada hubungan saling
mempengaruhi yang terlihat seperti membentuk pola ketergantungan yang tak terpisahkan.
Industrialisasi mempengaruhi lingkungan hidup dan sumber daya alam, permasalahan
lingkungan hidup memiliki dampak terhadap perekonomian dan kemiskinan, kemiskinan
merupakan salah satu dampak sampingan industrialisasi.
B. Rumusan Masalah
Keadaan industrialisasi yang terjadi memiliki pengaruh terhadap masalah kemiskinan
dan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Industrialisasi telah
menimbulkan peningkatan kemiskinan dan masalah menipisnya sumber daya alam serta
berbagai masalah lainnya. Oleh karna itu penyusun merumuskan permasalahan:
1. Pengertian dan kajian industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam
2. Ekonomi (kemiskinan) versus lingkungan
3. Hubungan industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam di Indonesia.
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
Tujuan penyusunan makalah yang berjudul “Analisis kaitan antara kemiskinan,
industrialisasi dan sumber daya alam” adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian dan kajian industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam
2. Mengetahui kaitan ekonomi (kemiskinan) versus lingkungan
3. Mengetahui bagaimanakah hubungan industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam di
Indonesia?
Hal ini berguna sebagai sumber informasi pendukung dalam pembelajaran keilmuan
ekonomi sumber daya alam dan lingkungan di fakultas umumnya dan di fakultas ekonomi
pembangunan Universitas Almuslim Kabupaten Bireuen secara khususnya.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Kajian Industrialisasi, Kemiskinan dan Sumber Daya Alam
1. Industrialisasi
Kata industrialisasi berasal dari kata dasar industri yang memiliki arti secara umum
adalah kelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan metode yang sama dalam
menghasilkan laba. Misalnya "industri musik", "industri mobil", atau "industri ternak"
(id.wikipedia.org, 2010).
Menurut Dumairy, istilah industri mempunyai dua arti. Pertama, industri adalah
himpunan perusahaan-perusahaan sejenis. Dalam konteks ini disebut industri kosmetik
misalnya, berarti himpunan perusahaan penghasil produk kosmetik. Industri tekstil adalah
himpunan pengusaha yang membuat tekstil. Kedua, industri menunjuk sektor ekonomi yang
di dalamnya terdapat kegiatan produktif mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau
setengah jadi. Kegiatan pengolahan itu sendiri dapat bersifat masinal, elektrikal atau bahkan
manual. (Dumairy, 1996, h-227).
Industrialisasi adalah suatu proses menciptakan interaksi para pihak yang memiliki
kepentingan ekonomis yang sama terhadap suatu siklus rantai nilai (id.answers.yahoo.com,
2009). Proses ini dapat terjadi secara alamiah maupun disengaja. Secara alamiah, pemicu
proses industrialisasi adalah pasar.
Proses industrialisasi, dengan meminjam istilah dari Dawam Rahardjo-adalah suatu
keniscayaan (Dawam Rahardjo, 1995), karena proses ini dianggap sebagai sebuah kunci ke
arah kemakmuran yang didambakan oleh setiap bangsa. Kendatipun bukan satu-satunya,
industrialisasi dapat dianggap sebagai salah satu jalan yang penting dalam mencapai
kemakmuran.
Tujuan industrialisasi antara lain: memperluas lapangan kerja, menambah devisa negara,
memanfaatkan potensi sumber daya alam maupun sumberdaya manusia dan terutama
menggerakkan roda perekonomian suatu bangsa menjadi lebih cepat.
2. Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan
(id.wikipedia.org, 2010).
Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal
untuk hidup layak (id.answers.yahoo.com, 2009). Kemiskinan merupakan sebuah kondisi
yang berada di bawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non
makanan, yang disebut garis kemiskinan (poverty line) atau batas kemiskinan (poverty
threshold).
Garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap individu untuk
dapat membayar kebutuhan makanan setara 2100 kilo kalori per orang per hari dan
kebutuhan non-makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan,
transportasi, serta aneka barang dan jasa lainnya.
Kemiskinan pada umumnya didefinisikan dari segi pendapatan dalam bentuk uang
ditambah dengan keuntungan-keuntunan non-material yang diterima oleh seseorang. Secara
luas kemiskinan meliputi kekurangan atau tidak memiliki pendidikan, keadaan kesehatan
yang buruk, kekurangan transportasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kemiskinan kadang
juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi
masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari,
sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan
informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai"
di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori, yaitu Kemiskinan absolut dan
Kemiskinan relatif.
Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten, tidak terpengaruh
oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase
dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia
(kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dengan pendapatan
dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari,
dengan batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengkonsumsi
kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $2/hari. Proporsi
penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28%
pada 1990 menjadi 21% pada 2001. Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari
penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh.
Tetapi, nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun
sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang
lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari
sudut ilmiah yang telah mapan.
3. Sumber daya alam
Sumber daya alam adalah potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi (tanah), air,
dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
manusia (id.wikipedia.org, 2010).
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan
dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan
hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air,
permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang
tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya (organisasi.org, 2006).
Sumber daya alam di Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat dikembangkan
untuk proses produksi. Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati
maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia ( intl.feedfury.com , 2008).
Proses terbentuknya sumber daya alam di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain :
o Secara astronomis, Indonesia terletak di daerah tropik dengan curah hujan
tinggi menyebabkan aneka ragam jenis tumbuhan dapat tumbuh subur. Oleh
karena itu Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan.
o Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng
tektonik dan pegunungan muda menyebabkan terbentuknya berbagai macam
sumber daya mineral yang potensial untuk dimanfaatkan.
o Wilayah lautan di Indonesia mengandung berbagai macam sumber daya
nabati, hewani, dan mineral antara lain ikan laut, rumput laut, mutiara serta
tambang minyak bumi.
Sumber daya alam dapat digolongkan menjadi beberapa golongan yaitu:
a. Sumber daya alam berdasarkan jenis
- Sumber daya alam hayati/ biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.
contohnya tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
- Sumber daya alam non hayati/ abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda
mati. contohnya bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain
b. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan:
- Sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam yang dapat
digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan contohnya air, tumbuh-tumbuhan,
hewan, hasil hutan, dan lain-lain
- Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui/ non renewable ialah sumber daya alam
yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak
dapat dilestarikan serta dapat punah. contohnya minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
- Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
c. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya
- Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan
untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain.
- Sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau
memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. misalnya ombak, panas
bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
- Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat
hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
B. Kaitan Ekonomi Versus Lingkungan
Berkembangnya istilah “ekonomi versus lingkungan” telah membuat orang semakin
ragu-ragu dalam mengambil keputusan melestarikan lingkungan hidup. Memang pengelolaan
lingkungan penuh dengan konflik. Tetapi benarkah konflik ini sebenarnya adalah konflik
antara kepentingan ekonomi dan kepentingan pelestarian lingkungan?
Hampir semua konflik dalam pengelolaan lingkungan menyangkut pilihan antara
rencana suatu kegiatan proyek atau kebijakan yang dibutuhkan dibandingkan dengan dampak
lingkungan yang mungkin timbul sehingga merugikan manusia. Sebagai contoh, penggunaan
lahan untuk kegiatan tambang Golongan C; pembangunan pabrik di lingkungan yang rentan;
pembangunan jalan menembus hutan; penambangan di kawasan penyimpanan air; dan lain
sebagainya. Bila ditilik lebih dalam, konflik yang ada sebenarnya adalah konflik antara
sekelompok kecil orang demi kepentingan diri atau kepentingan kelompok dalam jangka
pendek, melawan kepentingan orang banyak dalam jangka panjang. Dalam konflik semacam
ini, karena kelompok kecil dengan sumber daya kuat berhadapan dengan kepentingan orang
banyak yang lemah, maka kepentingan umum pun akhirnya dikalahkan. Pada akhir proyek,
masyarakat menderita karena lingkungannya rusak.
Beberapa hal juga perlu kita teliti lebih lanjut dalam menghadapi kontroversi
kewajiban pabrik untuk mengolah limbah yang menyebabkan biaya produksi meningkat
sehingga selanjutnya menurunkan daya saing produksi. Pertama, jika produsen tidak
mengolah limbahnya, tidak berarti biaya yang timbul karena limbah/ emisi yang dihasilkan
menjadi “hilang”. Biaya yang tidak dikeluarkan oleh produsen hanya dialihkan kepada orang-
orang yang hidup di sekitarnya dalam bentuk gangguan kesehatan, kelangkaan air, gangguan
saluran pernapasan, dan sebagainya. Pada akhirnya ini menjadi masalah keadilan dan
kemiskinan. Apakah biaya lingkungan harus dipikul oleh produsen/konsumen barang, atau
oleh orang-orang yang hidup di sekitar pabrik yang tidak mendapatkan manfaat dari kegiatan
produksi di lokasinya?
Kedua, biaya lingkungan dari kegiatan produksi jumlahnya tidak terlalu besar
sehingga mempengaruhi daya saing. Ketika para produsen ditanya, misalnya tentang biaya
pengolahan limbah relatif terhadap biaya produksi industri tekstil (pencelupan), jawabannya
selalu berkisar antara 20% - 40% dari biaya produksi. Sebuah survey menunjukkan bahwa
biaya yang keluar untuk pengolahan limbah yang benar (memenuhi ketentuan peraturan)
adalah sekitar 2%. Kenaikan 2% ini terlalu kecil untuk mempengaruhi daya saing. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak benar bahwa upaya pelestarian lingkungan menimbulkan biaya
produksi tinggi sehingga dapat meningkatkan kemiskinan.
Apa yang banyak terjadi di berbagai negara berkembang, khususnya Indonesia pada
era tahun-tahun 1980-an dan 1990-an, adalah adanya peningkatan pendapatan dan penurunan
tingkat kemiskinan secara umum, yang kemudian disertai dengan percepatan terjadinya
kerusakan lingkungan. Apakah kejadian ini menunjukkan bahwa hubungan antara keduanya
bersifat bertentangan arah?
Untuk menjawabnya, perlu kita perhatikan situasi ekonomi Indonesia pada kurun
waktu tersebut. Scientific American (1989) misalnya menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia
pada saat itu ditentukan oleh kegiatan-kegiatan yang bersumber pada sumber daya alam
(mencapai 79%). Ekonomi yang bertumpu kepada eksploitasi sumber daya alam ini sangat
berhubungan dengan kerusakan lingkungan hidup. Kenaikan tingkat hidup serta penurunan
tingkat kemiskinan yang didorong oleh ekspolitasi sumber daya alam ini dengan sendirinya
bukan saja mengurangi cadangan sumber daya alam tetapi juga merusak lingkungan. Dampak
dari kerusakan lingkungan ini baru terjadi pada generasi berikutnya, ketika sumber daya alam
yang semakin langka tidak mampu lagi menunjang pembangunan. Lingkungan hidup yang
rusak juga tidak mampu menunjang kehidupan. Jadi, kenaikan kesejahteraan dengan merusak
lingkungan bukannya tidak mungkin terjadi. Hanya saja, peningkatan kesejahteraan yang
terjadi bersifat sementara, tidak berkelanjutan, dan dampaknya di kemudian hari justru
negatif.
C. Hubungan Industrialisasi, Kemiskinan dan Sumber Daya Alam Di Indonesia
Di Indonesia, Tulus Tambunan (2001, h-108) mencatat adanya proses industrialisasi
dimulai dari tahun 1969 dan berhasil mengangkat tingkat pendapatan per kapita di atas US$
1.000 per tahun dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 7% pada saat penduduk 200 jutaan.
Namun saat tulisan ini dibuat, keadaan menurun jauh, hingga diperkirakan income perkapita
hanya 650 US$ dengan pertumbuhan ekonomi di bawah 4% dan jumlah penduduk hampir
210 juta. Yudo Swasono mencatat bahwa setelah krisis ekonomi yang terjadi pada periode
1982-1986, pada waktu itu pertumbuhan hanya 5%.
Selanjutnya dengan proses industrialisasi pertumbuhan meningkat dan berhasil
recovery (pulih kembali), hingga tumbuh tahun 1989 ialah 7,5%, tahun 1991 mencapai 6,6%
dan pada akhir Repelita X, atau akhir Pembangunan Jangka Panjang II akan tumbuh dengan
rata-rata 8,7%. (Muhammad Thoyib, 1995, h-4). Namun perkiraan ini meleset jauh, sebab
mulai 1997 terjadi krisis moneter yang berlanjut hingga riset ini ditulis, ternyata kondisi itu
masih belum pulih.
Industrialisasi yang berkembang di era sekarang ini menyedot begitu banyak tenaga
kerja. Hal ini telah merubah alur pendistribusian tenaga kerja dari sektor non industri menuju
sektor industri. Hal ini juga berdampak pada pendapatan yang diperoleh oleh tenaga kerja
tersebut. Dengan kata lain secara tidak langsung industrialisasi telah mempengaruhi tingkat
kemiskinan.
Namun ternyata perekonomian Indonesia masih sangat tegantung pada sumber daya
alam (pertanian, hasil hutan, perkebunan, pariwisata, pertambangan, dan sebagainya). Di
pihak lain, tingkat pendapatan masyarakat umumnya masih rendah. Oleh karena itu, tingkat
kesejahteraan (dan usaha penanggulangan kemiskinan) Indonesia menjadi sangat dipengaruhi
oleh perubahan kualitas lingkungan.
Tabel 1. Matriks Ketergantungan Ekonomi terhadap SDA dan LH dengan Tingkat PendapatanPendapatan Tinggi/ Pendapatan Rendah/
High Income Low IncomeKetergantungan ekonomi
terhadap SDA dan LH tinggi/ High economic dependence on natural
resources and the environment
Dampak kerusakan terhadap kesejahteraan sedang (misalnya: New
Zealand)/ Medium level of negative impact on
prosperity (e.g. New
Dampak kerusakan terhadap kesejahteraan
tinggi (misalnya: Indonesia)/ High level of negative impact on
prosperity (e.g.
Zealand) Indonesia)
Ketergantungan ekonomi terhadap SDA dan LH rendah/ Low economic dependence on natural
resources and the environment
Dampak kerusakan terhadap kesejahteraan
rendah (misalnya: Singapore)/ Low level of
negative impact on prosperity (e.g Singapore)
Dampak kerusakan terhadap kesejahteraan
sedang/ Medium level of negative impact on
prosperity
Di samping itu, kita perlu pula memperhatikan kepekaan perubahan kualitas
lingkungan terhadap masyarakat dengan tingkat kehidupan tertentu dalam satu komunitas
tertentu. Umumnya karena daya beli yang lebih kuat (karena itu mempunyai pilihan yang
lebih luas) dan informasi yang lebih lengkap, maka mereka yang berpendapatan tinggi lebih
tidak peka terhadap kualitas lingkungan yang menurun. Pada kasus di mana kualitas
lingkungan udara telah tercemar, mereka yang berpendapatan tinggi lebih mudah untuk
pindah ke lokasi lain dengan kualitas udara lebih baik, sedangkan mereka yang
berpendapatan rendah akan terjebak dalam lingkungan tercemar tersebut.
Bila ditinjau lebih mendalam, terlihat ada hubungan yang saling mempengaruhi antara
industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam. Industrialisasi mempengaruhi kemiskinan
melalui tingkat pendapatan yang diberikan sektor industri. Kemiskinan mempengaruhi
tinggkat penggunaan sumberdaya alam dan proses konservasi sumber daya alam serta
lingkungan hidup. Sumber daya alam merupakan sebagai bahan baku dalam Industrialisasi .
Hubungan ini terlihat pada diagram berikut.
Industrialisasi
Diagram 1. Hubungan saling mempengaruhi antara indusrtialisasi, kemiskinan dan
sumber daya alam
3 1
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam
2
Selain itu industrialisasi memberikan dampak pula pada tingkat kesehatan yang
mempengaruhi jumlah natalitas dan mortalitas penduduk. Dengan kata lain industrialisasi
juga mempengaruhi jumlah penduduk sehingga membentuk hubungan sesuai diagram
berikut.
Diagram 2. Hubungan Antara Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Ekonomi, Barang Sumberdaya Dan Lingkungan
Dengan berkembangnya jumlah penduduk, perekonomian harus lebih banyak
menyediakan barang dan jasa yang merupakan hasil dari industrialisasi. Peningkatan
produksi barang dan jasa menuntut lebih banyak produksi barang SDA yang harus digali dan
semakin menipisnya SDA dan akhirnya pencemaran lingkungan semakin meningkat.
Ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumberdaya dan
pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi
dan tersedianya sumberdaya alam yang ada di dalam bumi. Di samping itu dengan
pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi dengan pembangunan pabrik sebagai
bentuk industrialisasi akan meningkatkan pencemaran lingkungan.
Peningkatan pencemaran lingkungan akan mempersempit lapangan kerja sehingga
menimbulkan pengangguran dan berujung pada persoalan kemiskinan. Hubungan itu terus
berlangsung dengan pola saling mempengaruhi satu sama lainnya dimana untuk memperbaiki
salah satu diantaranya maka harus memperbaiki keseluruhan bagian. Misalnya dalam
penanganan pembrantasan kemiskinan maka permasalahan industrialisasi dan sumber daya
alam juga harus menjadi fokus penanganan dalam proses tersebut.
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
bersifat tarik menarik (timbal balik) diantara industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya
alam. Ketiga komponen tersebut merupakan permasalahan kompleks yang tidak dapat
dipisahkan.
B. SARAN- SARAN
Diperlukan analisa lebih lanjut terhadap cara penanganan permasalahan kemiskinan
dengan keterkaitannya terhadap industrialisasi dan sumber daya alam sebagai satu
permasalahan kompleks. Khususnya dengan menitik beratkan pada peran pemerintah,
masyarakat dan lembaga-lembaga lainya dalam penanganan permasalahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Internet:http://www.scribd.com/doc/14597304/TEORI-KEMISKINAN
http://www.akatiga.org/.../kemiskinan/113-memerangi-kemiskinan
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090728000755AAQJFBK
http://koesmawan.wordpress.com/2009/03/11/industrialisasi-permasalahan dan-peranannya-bagi-
akselerasi-pertumbuhan-ekonomi-rakyat-1970-2000/
http://id.wikipedia.org/wiki/Industri
http://www.infokedokteran.com/article/pengertian-industrialisasi.html
http://www.ekonomirakyat.org/index4.php
http://www.organisasi.org/
pengertian_sumber_daya_alam_dan_pembagian_macam_jenisnya_biologi
http://www.intl.feedfury.com/.../16434038-sumber-daya-alam\ indonesia.html
Diposkan oleh Om Farhan di 07.23 Label: MAKALAH
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Arsip Blog ► 2013 (73)
▼ 2012 (35) o ▼ Februari (35)
SALAH LANGKAH SUARA KATA SESAT SUARA BISIKAN PUISI BUAT PENYAIR NASEHAT AYAH KOTAKU INDONESIAKU HATI HARI INI DAMAI ACEH BIRU 3 HARI DI BULAN AGUSTUS 2002 PEMIKIRAN-PEMIKIRAN KEYNES PEMBAHARUAN TERHADAP MARXISME PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI SUMBER
DAYA M... ANALISIS MASALAH KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN
HIDUP... ANALISIS HUBUNGAN INDUSTRIALISASI, KEMISKINAN DAN
... TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA KOPERASI DAN UKM, WUJUD REALISASI EKONOMI
KERAKYAT... KOPERASI DAN EKONOMI KERAKYATAN PENGERTIAN KOPERASI DAN PERKEMBANGAN KOPERASI
DI ... KOPERASI SECARA KEBERSAMAAN UNTUK MENCAPAI
KESEJAH... PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA UNTUK
KESEJAHTERAA... SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI
PEGAW... PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM
MENGHA... KEBERADAAN KOPERASI SYARIAH PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT MELALUI PROGRAM
PEMBER... STRUKTUR INDUSTRI ROKOK PENGANGKUTAN LAUT DALAM KEGIATAN BISNIS DAMPAK EKSISTENSI INDONESIA DALAM ORGANISASI D-8 SISTEM EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA ABORSI DALAM PANGAN ISLAM Penerapan Kebijakan Pelayanan Publik Bagi Masyarak... Peranan Bagian Perpustakaan dan Arsip sebagai Perp...
► 2009 (16)
Kontributor
Om Farhan om miswar albatross
Site Meter
Shoutboxbangprenfollow me ganMay 24th, 2012
ShoutCampWelcome to shoutcamp.comBiru: Go to http://shoutcamp.com to login to your shoutbox control panel.43 minutes agoShout@archieve
Free Shoutbox by ShoutCampbusana muslim baju batik baju korea
PengikutTemplate Picture Window. Gambar template oleh ianmcdonnell. Diberdayakan oleh Blogger.
Post Messa