Transcript
Page 1: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN

UPAYA PELEGALAN DAGING ANJING DI JAKARTA

OLEH REPUBLIKA ONLINE DAN KOMPAS.COM

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

SARI SETIANINGRUM

1112051000065

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan
Page 3: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan
Page 4: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan
Page 5: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

i

ABSTRAK

Sari Setianingrum 1112051000065 ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN DAGING ANJING DI JAKARTA OLEH REPUBLIKA ONLINE DAN KOMPAS.COM

Rencana Gubernur DKI Jakarta menerbitkan peraturan daerah (pergub) yang mengatur peredaran daging anjing di Jakarta menuai kontroversi. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama beranggapan dengan penerbitan ini dapat mencegah penyakit rabies di Jakarta. Dari peristiwa tersebut media massa berusaha menciptakan opini publik tentang peristiwa yang terjadi. Sehingga berita ini menuai pro dan kontra terutama pada masyarakat muslim.

Berdasarkan latar belakang di atas, pertanyaan penelitian ini adalah: 1). Bagaimana Republika Online membingkai pemberitaan tentang upaya pelegalan daging anjing di Jakarta dari segi struktur sintaksis, skrip, retoris dan tematik? 2). Bagaimana Kompas.com membingkai pemberitaan tentang upaya pelegalan daging anjing di Jakarta dari segi struktur sintaksis, skrip, retoris dan tematik? 3). Bagaimana perbedaan antara Republika Online dan Kompas.com dalam membingkai pemberitaaan tentang upaya pelegalan daging anjing di Jakarta?

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori kontruksi sosial media massa yang diperkenalkan oleh Peter L. Berger. Teori ini mengatakan bahwa realitas yang ada pada proses sosial bukanlah terjadi secara alamiah melainkan hasil dari sebuah kontruksi manusia. Sedangkan untuk menganalisa berita menggunakan analisis data framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Model framing ini memiliki empat struktur dalam menganalisis teks yaitu sintaksis , skrip, tematik dan retoris

Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Sedangkan metode pengumpulan data melalui observasi teks (unit analysis) dan wawancara serta dokumentasi. Paradigma yang digunakan adalah paradigma kontruktivis. Paradigma ini memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi hasil dari konstruksi.

Bedasarkan hasil penelitian data, peneliti melihat perbedaan cara pembingkaian berita upaya pelegalan daging anjing di Jakarta antara Republika Online dan Kompas.com bahwa ideologi media memberikan dampak berbeda pada masing-masing media. Republika Online melihat peristiwa ini dari sudut pandang negatif, Republika Online mengambil pendapat dari Ketua Presidium Kaukus Perempuan Muda NU yang menolak Pergub tersebut karena dapat melukai umat Islam. Sedangkan Kompas.com melihat peristiwa ini dari sudut pandang positif . Kompas.com mengambil pendapat dari pihak Pemprov DKI Jakarta yang membantah Pergub ini akan dijadikan landasan melegalakan daging anjing konsumsi di Jakarta.

Kata kunci: Pelegalan, daging anjing, Republika Online, Kompas.com, pemberitaan.

Page 6: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

ii

KATA PENGANTAR

AlhamdulillahiRabbil’ aalamiin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam

senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAWsehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Framing

Pemberitaan Upaya Pelegalan Daging Anjing di Jakarta Oleh Republika

Online dan Kompas.com”

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini

banyak mengalami kesulitan, hingga terkadang rasa putus asa selalu dirasakan.

Namun berkat bantuan, motivasi, bimbingan dan pengarahan yang sangat

berharga dari berbagi pihak menjadikan penulis semakin bersemangat untuk

menyelesaikan skripsi ini dan akhirnya skripsi dapat terselesaikan.

Oleh karena itu dengan segala ketulusan, perkenankan penulis untuk

menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

penulis. Karena dengan bimbingan, arahan serta semua kebaikan yang telah

diberikan kepada penulis, terutama kepada:.

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi,Suparto, M. Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik,

Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan

Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

Page 7: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

iii

3. Umi Musyarrofah, M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik.

4. Rubiyanah, M.A selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan

waktu dikala padatnya jadwal mengajar dan meluangkan pikiran untuk

memberikan pengarahan dan inspirasinya kepada penulis dikala berkonsultasi,

serta teramat sabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuannya kepada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan.

6. Seluruh Staff dan Karyawan Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu penulis dalam hal peminjaman buku-buku yang digunakan sebagai

referensi dan memberikan pelayanan dengan baik kepada penulis hingga

penyusuanan skripsi ini selesai.

7. Seluruh pihak Republika Online yang telah membantu penulis dalam

membuat skripsi ini, khususnya kepada Bapak Didi Purwadi selaku Asisten

Redaktur Republika Online yang bersedia menjadi narasumber dalam

penelitian ini. Serta kepada pihak Kompas.com, khususnya Bapak Heru

Margianto selaku News Asistent Managing Kompas.com yang menyempatkan

diri di sela kesibukannya untuk menjadi narasumber dalam penelitian ini.

8. Orang tua tercinta, Papah Satria Budi Kartanegara dan Mamah Hati Nurani.

Terima kasih banyak atas segala kasih sayang dan do’amu, penulis sangat

bahagia memiliki orang tua yang selalu memberikan dukungan yang tulus dan

sangat berharga untuk penulis demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan

Page 8: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

iv

skripsi ini. Dan kakak tercinta Ginanjar Kartanegara serta adik tercinta

Syahrial Kartanegara yang selalu memberikan semangat dan do’anya.

9. Sahabat-sahabatku, Audia Juliyani, Aprilia Puji, Atika, Nia Yuliani yang telah

memberikan semangat dalam menjalankan skripsi.

10. Teman-teman seperjuangan skripsi Wiji Lestari, Intan Aulianti, Dewi

Mufarikhah, Miqdad, Syifa Fauziah, Falahul Mualim, Sukmana Galih, Riadin

Munawar dan Sinta Sulistyoningrum. Terima kasih selalu memberikan

semangat dan banyak informasi yang sangat membantu penulis dalam

penulisan skripsi.

11. Serta teruntuk teman-teman KPI 2012 khususnya KPI C tercinta, terima kasih

atas kebersamaan yang menyimpan banyak kenangan, tanpa kalian masa

kuliah yang dijalankan penulis tidaklah berwarna. Terima kasih selalu

memberikan semangat dan banyak informasi yang sangat membantu penulis

dalam penulisan skripsi.

12. Temen-teman Kuliah Kerja Nyata STIPMA Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang banyak mengajarkan pengalaman kehidupan yang

baru untuk Penulis sekaligus memberikan pengalaman yang tidak terlupakan.

Terimakasih untuk satu bulannya di Desa Pasir Barat, Jambe tercinta.

13. Semua pihak, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu namun tanpa

mengurangi rasa hormat, yang telah membantu penulis. Saya ucapkan terima

kasih.

Akhir kata penulis hanya bisa berharap Allah SWT berkenan membalas

segala kebaikan dari seluruh pihak yang telah membantu. Penulis berharap

Page 9: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

v

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi

diri penulis sendiri.

Jakarta, 15 Juli 2016

Sari Setianingrum

Page 10: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .........................................................................................................i KATA PENGANTAR .......................................................................................ii DAFTAR ISI ......................................................................................................vi DAFTAR TABEL .............................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................4 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..........................................5 D. Metodologi Penelitian ..........................................................6

1. Jenis Penelitian ................................................................6 2. Paradigma Penelitian .......................................................6 3. Subjek dan Objek Penelitian ............................................8 4. Teknik Pengumpulan Data ..............................................8 5. Sumber Data ....................................................................9 6. Teknik Analisis Data .......................................................9

E. Tinjauan Pustaka ..................................................................11 F. SistematikaPenulisan ............................................................15

BAB II KERANGKA TEORI A. Teori Kontruksi Sosial Media Massa ...................................17 B. Analisis Framing dan Framing Model Zhongdang Pan

dan Gerald M. Kosicki .........................................................23 1. Konsep Framing ..............................................................23 2. Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki ............25

C. Konseptualisasi Berita ..........................................................33 1. Definisi Berita ..................................................................33 2. Jenis-Jenis Berita .............................................................33 3. Nilai Berita.......................................................................34

D. Tinjauan Islam Tentang Hukum Daging Anjing ..................36 BAB III GAMBARAN MEDIA

A. Profil Republika Online ........................................................38 1. Sejarah Singkat Republika Online ...................................38 2. Visidan Misi Republika Online .......................................39 3. Struktur Organisasi Republika Online .............................40 4. Kanal Republika Online ..................................................42 5. PemberitaanTentangUpaya Pelegalan Daging Anjing

di Jakarta oleh media Republika Online .........................44 B. Profil Kompas.com ...............................................................44

1. Sejarah Singkat Kompas.com ..........................................46 2. Visi dan Misi Republika Kompas.com ............................46

Page 11: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

vii

3. Struktur Organisasi Republika Kompas.com ..................46 4. Kanal Republika Kompas.com ........................................49 5. Pemberitaan Tentang Upaya Pelegalan Daging Anjing

di Jakarta oleh media Kompas.com ................................50 BAB IV ANALISIS TEMUAN DAN INTERPRETASI

A. Pembingkaian berita di Kompas.com ...................................52 B. Pembingkaian berita di Kompas.com ...................................63 C. Perbandingan Bingkai Pemberitaan Upaya Pelegalan Daging

Anjing di Jakarta di RepublikaOnline dan Kompas.com .....74 D. Interpretasi ............................................................................82

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................95 B. Saran .....................................................................................96

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................97 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perangkat Framing Pan danKosicki .................................................10

Tabel 2.1. Perangkat Framing Pan danKosicki .................................................27

Tabel 4.1. Analisis Sintaksis dari Republika Online ............................................ 52

Tabel 4.2 Analisis Skrip dari Republika Online .................................................. 58

Tabel 4.3. Analisis Tematik dari Republika Online ............................................. 59

Tabel 4.4. Analisis Retoris dari Republika Online ............................................... 62

Tabel4.5 . Analisis Sintaksis dari Kompas.com ................................................63

Tabel4.6 . AnalisisSkripdari Kompas.com ........................................................68

Tabel4.7 .Analisis Tematik dari Kompas.com ....................................................70

Tabel4.8 .Analisis Retoris dari Kompas.com......................................................73

Tabel 4.9.Perbandingan Analisis Sintaksis Berita RepublikaOnline .................75

Edisi 30 September 2015 dan Kompas.com 30 September 2015

Tabel 4.10.Perbandingan Analisis Skrip Berita RepublikaOnline .....................77

Edisi 30 September 2015 dan Kompas.com 30 September 2015

Tabel 4.11.Perbandingan Analisis Tematik Berita Republika Online ...............79

Edisi 30 September 2015 dan Kompas.com 30 September 2015

Tabel 4.12.Perbandingan Analisis Retoris Berita Republika Online .................81

Edisi 30 September 2015 dan Kompas.com 30 September 2015

Page 13: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ada beberapa hal yang di haramkan dalam agama Islam salah satu nya

adalah mengkonsumsi daging anjing. Bukan hanya haram dikonsumsi

memelihara anjing hukumnya tidak boleh, kecuali yang syariat memberikan

rukhshah padanya. Rasulullah memberikan rukhshah untuk memelihara anjing

pada tiga macam anjing, yaitu anjing penggembala kambing yang menjaganya

dari binatang buas dan serigala, anjing penjaga tanaman yang menjaga dari

kambing dan dari yang lainnya, dan anjing yang dimanfaatkan oleh pemburu.

Ketiganya ini di rukhshahkan oleh Rasululllah untuk dipelihara, yang

selainnya tidak boleh.

Adapun hukum menyentuh anjing, jika menyentuhnya dalam keadaan

kering, maka tidak menyebabkan tangan terkena najis. Namun jika

menyentuhnya dalam keadaan basah, maka hal itu menyebabkan tangan

terkena najis menurut pendapat mayoritas ahli ilmu. Oleh karena itu, ia wajib

mencuci tangan setelah menyentuhnya selama tujuh kali, salah satunya

dengan debu.1

Hewan-hewan buas yang memiliki taring yang digunakan untuk

berburu salah satunya anjing hukumnya haram untuk dikonsumsi. Terlebih

ada hikmah yang mengharuskan adanya pelarangan tersebut. Hikmahnya

adalah setiap makanan akan berpengaruh terhadap orang yang memakannya.

1 Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, Halal Haram Dalam Islam. (Jakarta: Ummul Qura,

2014) cet. 1, hal. 214.

Page 14: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

2

Sehingga, ketika seseorang terbiasa memakan daging dari hewan-hewan buas,

maka ia akan menjadi sosok yang suka bermusuhan dengan orang lain. Sebab,

tabiat hewan-hewan bertaring terbiasa untuk menyerang.2

عليه وسلم نهى عن أكل كل ذي عن أبي ثعلبة رضي الله عنه، أن رسول الله صلى اهللا

ناب من السباع

Dari Abu Tsa’labah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan semua binatang buas yang memiliki taring [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy] 2F

3

Terlepas dari haramnya mengkonsumsi daging anjing menurut agama

Islam, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berupaya

menerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) yang khusus mengatur tentang

peredaran daging anjing di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta (Basuki)

beranggapaan dengan penerbitan Pergub ini dapat mecegah peredaran

penyakit rabies di Jakarta, karena banyaknya anjing rabies dari luar kota yang

masuk ke Jakarta.

Menyangkut upaya Gubernur menerbitkan Peraturan Gubernur yang

mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan pro dan

kontra berbagai pihak dan respon negatif dari masyarakat muslim, terutama

pemuka agama Islam di Jakarta. Masyarakat menilai, kebijakan Ahok terkait

upaya pelegalan peredaran daging anjing di Jakarta, merupakan tindakan

yang tidak begitu perlu di lakukan, karena pada dasarnya daging anjing

memang haram untuk dikonsumsi bagi umat Islam, tidak dilegalkan saja

banyak beredar makanan haram dan tak layak konsumsi. Apalagi, kalau

2 Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, Halal Haram Dalam Islam, hal. 508. 3Muhammad Fuad Abdul Baqi, Muttafaqun’Alaih Shahih Bukhari Muslim, (Jakarta: Beirut,

2015) cet. 1, hal. 791.

Page 15: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

3

peredaran daging anjing dilegalkan dengan regulasi, akan makin banyak

beredar.

Terkait dengan pemberitaan yang sudah beredar di media online akhir

bulan September 2015 kemarin tentang kebijakan pemprov DKI Jakarta akan

membuat peraturan peredaran daging anjing menjadi berita yang dimuat di

media massa merupakan sebuah konstruksi realita yang dikemas sesuai

kebijakan masing – masing media. Bingkai yang digunakan oleh setiap media

massa tentu berbeda-beda sesuai dengan ideologi dan kebijakan redaksional

masing – masing. Selain itu sudut pandang wartawan dalam melihat suatu

peristiwa, tentu tidak sama.

Berita tersebut sudah banyak tersebar di seluruh media massa nasional,

cetak, maupun media online, terutama di media Republika Online dan

Kompas.com. Alasan penulis memilih media online Republika dan Kompas

karena kedua media tersebut mempunyai latar belakang yang berbeda, yakni

Republika berlatar belakang Islam, Sedangkan Kompas berlatar belakang

Nasional.

Berita di kedua media online ini pun pada hari yang sama dan waktu

yang berdekatan sangat berbeda. Republika Online memberitakan tentang

penolakan NU terkait peraturan gubernur tersebut yang di wakili dengan

pernyataan Susianah Affandy selaku Ketua Presidium Kaukus Muda NU

sedangkan Kompas.com memberitakan tentang klarifikasi dan alasan terkait

upaya Gubernur yang ingin menerbitkan Pergub tentang peredaran daging

anjing di Jakarta yang di wakili dengan pernyataan Sri Hartati selaku Kepala

Bidang Ketahanan dan Kesehatan Hewan Dinas Pemprov DKI Jakarta.

Penulis mengangkat isu tentang pemberitaan upaya pelegalan daging

anjing di Jakarta pada Republika online dan Kompas.com karena ingin

Page 16: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

4

melihat kecenderungan dan pembingkaian berita dari kedua media online

tersebut. Apakah ada perbedaan yang signifikan dari penyajian berita kedua

media online tersebut, serta bagaimana berita tentang upaya pelegalan daging

anjing di Jakarta di kemas dan di sampaikan dari kedua media online ini.

Dari media kita dapat memperoleh informasi mengenai realitas yang

tengah berlangsung di suatu tempat. Sementara, realitas yang dihadirkan

media ke hadapan pembaca bukanlah realitas yang sesungguhnya, melainkan

yang sudah dibingkai dan dibentuk sedemikian rupa oleh media tersebut.

Peranan media massa dalam proses mengkonstruksi suatu peristiwa menjadi

signifikan dalam pembentukkan realitas sosial.

Berdasarkan pada latar belakang di atas, penulis memberi judul

“Analisis Framing Pemberitaan Upaya Pelegalan Daging Anjing di

Jakarta Oleh Republika Online dan Kompas.com”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang yang sudah di paparkan di atas,

agar tidak menyimpang dari fokus penelitian, penulis membatasi

permasalahan pemberitaan upaya pelegalan daging anjing di Jakarta

tanggal 30 September 2015 pada Republika Online yang berjudul “Ahok

akan Legalkan Daging Anjing, NU: Melukai Umat Islam dan pada

Kompas.com yang berjudul “Pemprov DKI Jakarta Bantah Akan

Legalkan Daging Anjing Konsumsi”. Edisi tersebut di analisis karena

pada hari yang sama dan waktu yang berdekatan terdapat perbedaan antara

pemberitaan tentang upaya pelegalan daging anjing di Jakarta di kedua

media online ini, seperti di Republika Online yang membahas tentang

pendapat NU mengenai Pergub tersebut, sedangkan di Kompas.com

Page 17: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

5

membahas tentang klarifikasi Pergub tentang pelegalan daging anjing di

Jakarta.

2. Rumusan Masalah

Bedasarkan batasan masalah yang dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana Republika Online membingkai pemberitaan tentang

upaya pelegalan daging anjing di Jakarta dari segi struktur

sintaksis, skrip, retoris dan tematik?

b. Bagaimana Kompas.com membingkai pemberitaan tentang upaya

pelegalan daging anjing di Jakarta dari segi struktur sintaksis,

skrip, retoris dan tematik?

c. Bagaimana perbedaan antara Republika Online dan Kompas.com

dalam membingkai pemberitaaan tentang upaya pelegalan daging

anjing di Jakarta?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan

di atas, ada beberapa tujuan yang ingin penulis capai dari hasil penelitian

ini, yaitu :

Untuk mengetahui pembingkaian pemberitaan upaya pelegalan

daging anjing di Jakarta pada Republika Online dan Kompas.com.

Page 18: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

6

2. Kegunaan Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan keilmuan komunikasi, khususnya bagi penelitian yang

bersifat framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat digunakan oleh praktisi di bidang

jurnalistik, seperti wartawan dalam membingkai berita dan juga di

harapkan memberi masukan sebagai refrensi tambahan terkait dengan

data anlisis yang sama.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif. Menurut Bagdan dan Taylor penelitian kualitatif adalah

“metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa data-data tertulis atau tulisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati.4 Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitin ini adalah analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki.

2. Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme yang

berpandangan bahwa pengetahuan itu bukan hanya merupakan

4 Lexy. J. Meolong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT RemajaRosdakarya,

1999), cet ke-10, h. 3.

Page 19: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

7

pengalaman terhadap fakta, tetapi merupakan hasil konstruksi rasio

subjek yang diteliti..5

Paradigma ini memandang realitas kehidupan sosial bukanlah

realitas yang natural, tetapi hasil dari konstruksi. Karenanya, konsentrasi

analisis pada paradigma konstruksionis adalah menemukan bagaimana

peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi, dengan cara apa konstruksi

itu dibentuk. Dalam studi komunikasi, paradigma konstruksionis ini

seringkali disebut sebagai paradigma produksi atau pertukaran makna.

Paradigma kontruktivis melihat komunikasi bukan sebagai

penyebaran pesan dan gagasan, tetapi proses pembentukan individu

sebagai anggota dari kebudayaan atau masyarakat. Kemudian paradigma

ini melihat juga bahwa pesan adalah kontruksi, melalui interaksi dengan

penerima. Pesan disini bukan apa yang dikirimkan, tetapi apa yang

dikontruksi dan apa yang di baca. Makna merupakan produk kontruksi

dan interaksi antara pengirim dan penerima.

Menurut kaum kontruktivis, berita adalah hasil dari kontruksi

sosial dimana selalu melibatkan pandangan, idelogi, dan nilai-nilai dari

wartawan atau media. 6

Berita terkait upaya pelegalan daging anjing di Jakarta

merupakan hasil kontruksi dari wartawan sesuai dengan ideologi media

masing-masing, seperti pemilihan berita, narasumber, penggunaan kata,

pemilihan gambar sampai penyuntingan.

5Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) hal. 40.

6 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2002), h. 25.

Page 20: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

8

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu pemberitaan upaya pelegalan

daging anjing di Jakarta pada Republika Online dan Kompas.com. Sementara

objek dalam penelitian ini adalah pemberitaan tentang upaya pelegalan

daging anjing di Jakarta pada edisi yang sama yaitu 30 September 2016

di Republika Online yang berjudul “Ahok akan Legalkan Daging

Anjing, NU: Melukai Umat Islam dan pada Kompas.com yang berjudul

“Pemprov DKI Jakarta Bantah Akan Legalkan Daging Anjing

Konsumsi”

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang di gunakan

untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan.7 Observasi teks adalah pembagian teks yang diperoleh

ke dalam dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Data

primer adalah meneliti teks berita upaya pelegalan daging anjing di

Jakarta oleh Republika Online dan Kompas.com, sedangkan data

sekunder adalah data yang mendukung objek penelitian seperti buku

dan kepustakaan lainnya.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan informan atau orang yang

7 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), cet

ke-3, h. 115.

Page 21: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

9

diwawancarai.8 Peneliti mengadakan Tanya jawab kepada Bapak

Didi Purwadi selaku Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online

dan Bapak Heru Margianto selaku News Assistant Managing Editor

Kompas.com

c. Dokumentasi

Dokumentasi, peneliti melakukan pengambilan data terkait

pemberitaan upaya pelegalan daging anjing di Jakarta pada Republika

Online dan Kompas.com pada tanggal 30 September 2015.

5. Sumber Data

Untuk memperoleh data-data yang lengkap dan akurat, penulis

menggunakan data primer dan data sekunder.

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari narasumber

melalui observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis di

lapangan.

b. Data sekunder adalah data yang penulis peroleh dari sumber -

sumber tertulis seperti yang terdapat dalam buku, jurnal,

dokumentasi atau arsip-arsip dan literatur lainnya yang berkaitan

dengan penelitian yang dilakukan. Data sukender tidak hanya

tulisan tetapi juga berupa data yang diperoleh oleh informan yang

mengetahui informasi tentang apa yang diteliti serta mendukung

penelitian tersebut.

6. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data framing. Secara

sederhana analisis framing dapat digambarkan sebagai analisis untuk

mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja)

8 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, h. 108.

Page 22: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

10

di bingkai oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses

kontruksi. Di sini realitas sosial di maknai dan di kontruksi dengan makna

tertentu. Peristiwa di pahami dengan bentukan tertentu.9

Model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

membagi perangkat framing ke dalam 4 struktur golongan besar.

Keempat pendekatan tersebut dapat digambarkan ke dalam bentuk skema

sebagai berikut :

Tabel 1.1

Perangkat Framing Pan dan Kosicki

Struktur Perangkat Framing Unit yang

diamati

SINTAKSIS :

Cara wartawan menyusun

fakta

Skema berita Headline, Lead,

Latar Informasi,

Kutipan

Sumber,

Pernyataan,

Penutup.

SKRIP :

Cara wartawan mengisahkan

fakta

Kelengkapan berita 5W + 1H

TEMATIK :

Cara wartawan menulis fakta

Detail

Maksud kalimat

berhubungan

Paragraf,

Proporsi

9 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media), h. 3.

Page 23: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

11

Nominalisasi antar kalimat

Koherensi

Bentuk kalimat

Kata ganti

RETORIS :

Cara wartawan menekakan

fakta

Leksikon

Grafis

Metafora, Pengadaian

Kata,

Gambar/Foto,

Grafik

E. Tinjauan pustaka

1. Analisis Framing Isu Tentang Kondisi Partai Islam Pada Surat Kabar

Nasional Media Indonesia Dan Republika yang ditulis oleh Arfian Fahri

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013. Dalam

penelitian tersebut membahas tentang bagaimana pembingkaian Tentang

Kondisi Partai Islam Pada Surat Kabar Nasional Media Indonesia Dan

Republika. Kesimpulan dari penelitian Arfian Fahri terdapat perbedaan

dalam mengkonstruk berita, terlihat dari penggunaan strategi

pengemasan pesan yang berbeda pada berita yang dibuat. Media

Indonesia melihat peristiwa tentang kondisi partai Islam dari hasil

survey oleh Lingkaran Survey Indonesia yang mengatakan bahwa suara

partai Islam lebih rendah dibanding partai Nasionalis, sedangkan

Republika oleh Lembaga Survey Nasional yang mengatakan partai Islam

lebih bersih daripada partai Nasionalis. Persamaan skripsi ini keduanya

menggunakan metode analisis framing dengan model Zhongdang Pan

dan Gerald M. Kosicki. Perbedaannya terletak pada pembahasan jenis

Page 24: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

12

berita yang di analisis, Arfian Fahri membahas tentang kondisi partai

sedangkan peneliti membahas berita tentang pelegalan daging anjing.10

2. Analisis Framing Konflik Muslim Rohingnya Pada Harian Republika

yang di tulis oleh Suci Rohmayni Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2013. Dalam penelitian tersebut membahas tentang

bagaimana pengemasan berita tentang konflik Muslim Rohingnya pada

Harian Republika. Kesimpulan dari penelitian ini Republika mengemas

berita konflik Muslim Rohingya sebagai tindakan kekerasan yang

melanggar hak asasi manusia dan frame Republika memposisikan

pemerintah Myanmar sebagai pelaku kekerasan dan Muslim Rohingya

sebagai korban dari tindakan pemerintah Myanmar tersebut. Persamaan

skripsi ini dalam proses penelitiannya sama-sama meneliti suatu berita.

Perbedaannya terletak pada metodologi penelitiannya Suci Rohmayni

menggunakan metode analisis framing dengan model Robert N. Entman

sedangkan peneliti menggunakan metode analisis framing dengan model

Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki dan Suci Rohmayni hanya

meneliti satu surat kabar sedangkan peneliti membandingkan berita dari

dua surat kabar.11

3. Bingkai Pemberitaan Penyergapan Terorisme Ciputat (Studi Komparasi

Berita di Liputan6.com dan Tempo.co) di tulis oleh Aji Sasongko

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015. Dalam

penelitian tersebut membahas tentang bagaimana pembingkaian

10 Arfian Fahri, “Analisis Framing Isu Tentang Kondisi Partai Islam Pada Surat Kabar

Nasional Media Indonesia Dan Republika”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013).

11 Suci Rohmayni “Analisis Framing Konflik Muslim Rohingnya Pada Harian Republika”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013).

Page 25: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

13

Pemberitaan Penyergapan Terorisme Ciputat di Liputan6.com dan

Tempo.co. Kesimpulan dari penelitian Aji Sasongko perbandingan

bingkai pada kedua media ini yaitu Liputan 6.com memberitakan

peggerebekkan tersebut harus diapresiasi , bingkai tersebut di dukung

dengan pernyataan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso walaupun

tindakan Polri tidak sempurna namun tetap di apresiasi, sedangkan

Tempo.co dalam pemberitaannya sangat tidak menyetujui dengan apa

yang dilakukan Densus 88 Antiteror. Persamaan skripsi ini dalam proses

penelitiannya membandingkan berita dari dua surat kabar yang berbeda.

Perbedaannya terletak pada pembahasan jenis berita yang di analisis, Aji

Sasongko membahas tentang Penyergapan Terorisme Ciputat sedangkan

peneliti membahas berita tentang upaya pelegalan daging anjing di

Jakarta.12

4. Pembingkaian Berita Mengenai Krisis Toleransi Antar Umat Beragama

di Harian Republika (Analisis Framing Berita Tentang Izin Pendirian

Rumah Ibadah) di tulis oleh Wandita Gita Swasti Universitas Indonesia

2010. Kesimpulan dari skripsi ini membahas tentang krisis toleransi

antarumat beragama merupakan kemerosotan rasa toleransi yang

dimiliki masing-masing umat beragama, yang berwujud konflik,

kekerasan, penyerangan, hingga sudah tidak memiliki rasa menghormati

agama lain. Persamaan skripsi ini dalam proses penelitiannya

menggunakan teknik analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki. Perbedaannya terletak pada jumlah berita yang di analisis,

12 Aji Sasongko “Bingkai Pemberitaan Penyergapan Terorisme Ciputat (Studi Komparasi

Berita di Liputan6.com dan Tempo.co)” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015).

Page 26: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

14

Wandita Gita Swasti hanya meneliti satu berita dari satu surat kabar

sedangkan peneliti membandingkan berita dari dua surat kabar.13

5. Analisis Framing Pemberitaan Bakso Oplosan Pada Portal Berita

Republika Online dan Kompas.com di tulis oleh Sonata Batoan

Sehaputra Manurung. Kesimpulan dari Jurnal ini adalah Ideologi media

memberikan dampak yang berbeda pada masing-masing media. Seperti

Republika Online yang di dirikan oleh cendikiawan muslim Nampak

mengkontruksi peristiwa hanya bedasarkan ideologi keislaman,

sedangkan Kompas.com yang memiliki misi untuk menghadirkan

informasi bagi setiap kalangan pembaca, terlihat lebih umum dalam

membingkai pemberitaan. Persamaan jurnal ini dengan skripsi peneliti

dalam proses penelitiannya menggunakan teknik analisis framing

Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, selain itu mengambil berita dari

media online yang sama yaitu Republika dan Kompas. Perbedaan jurnal

ini dengan skripsi peneliti terletak pada pembahasan jenis berita yang di

analisis, Sonata Batoan Sehaputra Manurung membahas berita tentang

Analisis Framing Pemberitaan Bakso Oplosan Pada Portal Berita

Republika Online dan Kompas.com, sedangkan peneliti membahas

berita tentang upaya pelegalan daging anjing di Jakarta.14

13 Wandita Gita Swasti “Pembingkaian Berita Mengenai Krisis Toleransi Antar Umat

Beragama di Harian Republika (Analisis Framing Berita Tentang Izin Pendirian Rumah Ibadah)” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Depok 2010).

14 Sonata Batoan Sehaputra Manurung “Analisis Framing Pemberitaan Bakso Oplosan Pada Portal Berita Republika Online dan Kompas.com” (eJournal Ilmu Komunikasi,3, (1) 2015, hal. 443-457). ejournal.an.fisip-unmul.ac.id di akses pada 25 Juni 2016 pukul 19.05.

Page 27: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

15

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembatasan skripsi ini, secara sistematis

penulisannya dibagi kedalam lima bagian, yaitu :

BAB I : Pendahuluan, berupa latar belakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika

penulisan.

BAB II : Kerangka Teori yaitu berupa teori kontruksi sosial media

massa, konsep framing model Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki, konseptualisasi berita, dan tinjauan

Islam tentang hukum daging anjing.

BAB III : Gambaran Media yaitu berupa profil Republika online

dan Kompas.com yaitu berupa sejarah singkat, visi dan

misi, struktur organisasi, kanal Republika online dan

Kompas.com. dan pemberitaan tentang upaya pelegalan

daging anjing dijakarta tanggal 30 September 2015 di

Republika online dan Kompas.com.

BAB IV: Analisis temuan teks dan interpretasi yaitu berupa

pembingkaian berita upaya pelegalan daging anjing di

Jakarta pada Republika online dari empat struktur

analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

(sintaksis, skrip, tematik, retoris),, pembingkaian berita

upaya pelegalan daging anjing di Jakarta pada

Kompas.com dari empat struktur analisis framing

Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki (sintaksis, skrip,

tematik, retoris), Perbandingan bingkai pemberitaan

Page 28: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

16

upaya pelegalan daging anjing di Jakarta di Republika

Online dan Kompas.com dan interpretasi.

BAB V : Penutup yaitu berupa kesimpulan dan saran dari penelitian

yang dilakukan.

Page 29: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

17

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Teori Kontruksi Sosial Media Massa

Istilah konstruksi sosial atas realitas menjadi terkenal semenjak

diperkenalkan oleh Peter L Berger dan Thomas Luckmann. Ia

menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, yang mana

individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan

dialami bersama secara subjektif.1

Teori dan pendekatan kontruksi sosial atas realitas terjadi secara

simultan melalui tiga proses sosial, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan

internalisasi. Tiga proses ini terjadi di antara individu satu dengan individu

lainnya dalam masyarakat.

Pertama, pada tahap ekternalisasi ini berlangsung ketika produk

sosial tercipta di dalam masyarakat, kemudian individu mengekternalisasikan

(penyesuaian diri) ke dalam dunia sosiokulturalnya sebagai bagian dari

produk manusia.2 Ekternalisasi merupakan tahap yang sangat mendasar yang

terjadi dari proses interaksi antara individu dengan masyarakat.

Kedua, pada tahap obyektivasi produk sosial terjadi dalam dunia

intersubyektif masyarakat yang dilembagakan. Pada tahap ini sebuah produk

sosial berada pada proses institusionalisasi.3 Hal ini berlangsung tanpa harus

1Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Dikursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana, 2007), cet ke-4, h. 188. 2 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Dikursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, hal. 194. 3 Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana prenada media group,

2008), cet ke-1, hal. 16

Page 30: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

18

saling berinterksi artinya, objektivasi dapat terjadi melalui penyebaran opini

yang berkembang pada masyarakat tanpa harus terjadi tatap muka

antarindividu.

Ketiga, pada tahap internalisasi dalam arti umum merupakan dasar

pertama, bagi pemahaman mengenai ‘sesama saya’ yaitu pemahaman

individu dan orang lain. Kedua, bagi pemahaman mengenai dunia sebagai

sesuatu yang maknawi dari kenyataan sosial.4 Lebih merupakan penyerapan

kembali dunia obyektif ke dalam kesadaran sehingga subyektif individu

dipengaruhi oleh struktur dunia sosial.

Posisi “konstruksi sosial media massa” adalah mengoreksi substansi

kelemahan dan melengkapi “konstruksi sosial atas realitas”, dengan

menempatkan seluruh kelebihan media massa dan efek media pada

keunggulan “kontruksi sosial media massa” atas “kontruksi sosial atas

relitas”. Namun proses simultan yang digambarkan di atasa tidak bekerja

secara tiba-tiba, namun terbentuknya proses tersebut melalui beberapa tahap

penting. Dari konten kontruksi media massa, proses kelahiran kontruksi sosial

media massa melalui tahap-tahap sebagai berikut: (a) tahap menyiapkan

materi kontruksi; (b) tahap sebaran kontruksi; (c) tahap pembentukan

kontruksi; (d) tahap konfirmasi.5

a. Tahap Menyiapkan Materi Produksi

Menyiapkan materi kontruksi sosial media massa adalah tugas redaksi

media massa, tugas itu di distribusikan pada desk editor yang ada disetiap

media massa. Masing-masing media memiliki desk yang berbeda-beda

sesuai dengan kebutuhan dan visi suatu media. Isu-isu penting penting

4 Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa, hal. 19 5 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan Dikursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, h. 207.

Page 31: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

19

setiap hari menjadi fokus media massa, terutama yang berhubungan tiga

hal, yaitu kedudukan (tahta), harta, dan perempuan. Fokus pada

kedudukan termasuk juga adalah persoalan jabatan, pejabat, dan kinerja

birokrasi dan layanan publik. Sedangkan yang berhubungan dengan harta

menyangkut persoalan korupsi dan sebagainya. Masalah perempuan

menyangkut aurat, wanita cantik dan segala macam aktivitas mereka,

terutama yang berhubungan dengan kekuasaan dan harta.

Selain tiga hal itu juga ada fokus-fokus lain, seperti informasi yang

sifatnya menyentuh perasaan banyak orang, yaitu persoalan-persoalan

sensulitas, maupun kengerian. Sensivitas menyangkut persoalan-persoalan

sensitif di masyarakat, seperti isu-isu yang meresahkan masyarakat atau

agama tertentu. Sensualitas, yaitu yang berhubungan dengan seks, aurat,

syahwat, maupun aktivitas yang berhubungan dengan objek-objek itu,

sampai dengan masalah-masalah pornomedia.6

b. Tahap Sebaran Kontruksi

Sebaran kontruksi media massa dilakukan melalui strategi media

massa. Konsep konkret strategi media massa masing-masing media

berbeda, namun prinsip utamanya adalah real time. Media elektronik

memiliki konsep real-time yang berbeda dengan media cetak. Karena

sifat-sifatnya yang langsung (live), maka yang dimaksud dengan real-time

oleh media elektronik adalah seketika di siarkan, seketika itu juga

pemberitaan sampai kepemirsa atau pendengar.

Namun bagi varian-varian media cetak, yang dimaksud dengan real-

time terdiri dari beberapa konsep hari, minggu atau bulan, seperti terbitan

6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikas: Teori, Paradigma, dan Dikursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, h. 209.

Page 32: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

20

harian, terbitan mingguan atau terbitan beberapa mingguan atau bulanan.

Walaupun media cetak memiliki konsep real-time yang sifatnya tertunda,

namun konsep aktualitas menjadi pertimbangan utama sehingga pembaca

merasa tepat waktu memperoleh berita tersebut.

Prinsip dasar dari sebaran kontruksi sosial media massa adalah semua

informasi harus sampai pada pemirsa atau pembaca secepatnya dan

setepatnya bedasarkan pada agenda media. Apa yang dipandang penting

oleh media, menjadi penting pula bagi media atau pembaca.7

c. Pembentukan Kontruksi Sosial

1. Tahap pembentukan kontruksi realitas

Tahap selanjutya setelah sebaran kontruksi, dimana

pemberitaan telah sampai pada pembaca dan pemirsanya, yaitu terjadi

pembentukan kontruksi di masyarakat melalui tiga tahap yang

berlangsung secara. Pertama, kontruksi realitas pembenaran dan

kedua, kesediaan dikontruksi oleh media massa, dan ketiga sebagai

pilihan konsumtif.

Tahap pertama adalah kontruksi pembenaran sebagai suatu

bentuk kontruksi pembenaran sebagai suatu bentuk kontruksi di media

massa yang terbangun di masyarakat yang cenderung membenarkan

apa saja yang ada (tersaji) di media massa sebagai sebuah realitas

kebenaran. Dengan kata lain, informasi media massa sebagai otoritas

sikap untuk membenarkan sebuah kejadian.

Tahap kedua adalah kesediaan di kontruksi oleh media massa,

yaitu sikap generik dari tahap yang pertama. Bahwa pilihan seseorang

7 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Dikursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, h. 212.

Page 33: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

21

untuk menjadi pembaca dan pemirsa media massa adalah karena

pilihannya untuk bersedia pikiran-pikirannya di kontruksi oleh media.

Tahap ketiga adalah menjadikan konsumsi media massa

sebagai pilihan konsumtif. Media massa adalah bagian kebisaan hidup

yang tak bisa dilepaskan. Tanpa hari, tanpa menonton televisi, tanpa

hari, tanpa membaca koran. Pada tingkat tertentu, seseorang merasa

tak mampu beraktivitas apabila ia belum membaca koran atau

menonton televisi pada hari itu.

2. Pembentukan Kontruksi Citra

Pembetukan kontruksi citra adalah bangunan yang diinginkan

oleh tahap kontruksi. Dimana bangunan kontruksi citra yang dibangun

oleh media massa ini terbentuk dalam dua model: (1) model good

news. Model good news adalah sebuah kontruksi yang cenderung

mengkontruksi suatu pemberitaan sebagai pemberitaan yang baik.

Pada model ini objek pemberitaan dikontruksi sebagai sesuatu yang

memiliki citra baik sehingga terkesan lebih baik dari sesungguhnya

kebaikan yang ada pada objek itu sendiri. Sedangkan model bad news

adalah sebuah kontruksi yang cenderung mengkontruksi kejelekan

atau cenderung memberi citra buruk pada objek pemberitaan sehingga

terkesan lebih jelek, lebih buruk, lebih jahat dari sesungguhnya.

Setiap pemberitaan (di sadari atau tidak oleh media massa)

memiliki tujuan-tujuan tertentu dalam model pencitraan di atas. Jadi,

umpamanya pada kasus pemberitaan kriminal, maka model bad news

Page 34: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

22

menjadi tujuan akhir. Dimana terbentuknya citra buruk sebagai

penjahat, koruptor, terdakwa, maupun buronan.8

d. Tahap Konfirmasi

Konfirmasi adalah tahapan ketika media massa maupun

pembaca dan pemirsa memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap

pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan kontruksi. Bagi

media, tahapan ini perlu sebagai bagian untuk memberi argumentasi

terhadap alasan-alasannya kontruksi sosial. Sedangkan bagi pemirsa

dan pembaca, tahapan ini juga sebagai bagian untuk menjelaskan

mengapa ia terlibat dan bersedia hadir dalam proses kontruksi sosial.

Alasan-alasan yang sering digunakan dalam konfirmasi ini

adalah umpamanya; (a) kehidupan modern menghendaki pribadi yang

selalu berubah dan menjadi bagian dari produksi media massa.

Pribadi-pribadi yang jauh dari media massa akan menjadi pribadi yang

kehilangan informasi, karena itu ia terlambat untuk merebut

kesempatan dan berubah. (b) kedekatan dengan media massa adalah

life style orang modern, dimana orang modern sangat menyukai

popularitas, terutama sebagai subjek media massa itu sendiri. (c)

media massa walaupun memiliki kemampuan mengkontruksi realitas

media bedasarkan subjektivitas media, namun kehadiran media massa

dalam kehidupan seseorang merupakan sumber pengetahuan tanpa

batas yang sewaktu-waktu dapat diakses.9

8 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Dikursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, h. 213. 9 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan Dikursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, h. 216.

Page 35: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

23

B. Analisis Framing dan Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki

1. Konsep Framing

Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk

membedah cara-cara atau ideologi media saat merekontruksi fakta.

Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan dan pertautan fakta

kedalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau

lebih diingat, untuk menggiring interprestasi khalayak sesuai

prespektifnya. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk

mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan

oleh wartawan ketika menyeleksi isu atau berita. Cara pandang pada

prespektif itu akhirnya menentukan fakta apa yang diambil , bagian

mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa kemana

berita tersebut. 10

Framing merupakan metode penyajian realitas dimana kebenaran

tentang suatu kejadian tidak di ingkari secara total, melainkan

dibelokkan secara halus, dengan memberikan penonjolan terhadap

aspek-aspek tertentu, dengan menggunakan istilah-istilah yang

mempunyai konotasi tertentu, dan dengan bantuan foto, karikatur, dan

alat ilustrasi lainnya. Dengan kata lain bagaimana realitas dibingkai,

dikontruksi dan dimaknai oleh media.11

Robert Entman melihat framing dalam dua dimensi besar: seleksi

isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek realitas. Kedua faktor

10 Mohammad Zamroni , Filsafat Komunikasi : Pengantar Ontologis, Epistimologis,

Aksiologis , (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009) , cet ke-1, h. 96 11 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana prenada media

group) cet ke-4, h. 253.

Page 36: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

24

ini dapat lebih mempertajam framing berita melalui seleksi isu yang

layak ditampilkan dan penekanan isi beritanya. Prespektif wartawanlah

yang akan menentukan fakta yang dipilihnya, ditonjolkannya, dan

dibuangnya. Di balik semua ini, pengambilan keputusan tentu

melibatkan nilai dan ideologi para wartawan yang terlibat dalam proses

produksi sebuah berita. 12

William Gamson dan Andre Modigliani menganggap framing

sebagai cara bercerita atau gugusan ide-ide yang tersusun sedemikian

rupa dan menghadirkan kontruksi makna dari peristiwa yang berkaitan

dengan suatu wacana. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui

bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan

ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang itu akhirnya

menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan

dihilangkan dan kemana arah berita tersebut. Cara pandang inilah yang

disebut Gamson dan Modigliani sebagai kemasan (package). Package

ini merupakan rangkaian ide yang menunjukan isu apa yang dibicarakan

dan peristiwa mana yang relevan. 13

Sedangkan Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

mengoperasionalisasikan empat dimensi struktural teks berita sebagai

perangkat framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Model

framing ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang

berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang

dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita, kutipan

12 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja rosdakarya t, 2001), cet ke-1, h. 163. 13 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 257.

Page 37: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

25

sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu ke dalam

teks secara keseluruhan.14

Jadi, analisis framing merupakan analisis untuk mengkaji

pembingkaian realitas (peristiwa, individu, kelompok, dan lain-lain)

yang dilakukan media. Pembingkaian tersebut merupakan proses

kontruksi, yang artinya realitas dimaknai dan di rekontruksi dengan cara

dan makna tertentu. Framing digunakan media untuk menonjolkan atau

memberi penekanan aspek tertentu sesuai kepentingan media.

Akibatnya, hanya bagian tertentu saja yang lebih bermakna, lebih

diperhatikan, lebih dianggap penting, dan lebih mengena dalam pikiran

khalayak.15

2. Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Dalam skripsi ini penulis menggunakan framing model

Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Model ini berasumsi bahwa setiap

berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide.

Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih

menonjol,mendapatkan informasi lebih pada yang lain, sehingga khalayak

lebih tertuju pada pesan tersebut.

Menurut Pan dan Kosicki ada dua konsepsi dari framing yang

saling berkaitan. Pertama, dalam konsepsi psikologi. Framing dalam

konsepsi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang memproses

informasi dalam dirinya. Framing berkaitan dengan struktur dan proses

kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan

ditunjukkan dalam skema tertentu. Framing disini dilihat sebagai

14 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, h. 175.

15 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 254.

Page 38: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

26

penempatan informasi dalam suatu konteks yang unik/khusus dan

menempatkan elemen tertentu dari suatu isu dengan penempatan yang

lebih menonjol dalam kognisi seseorang.

Kedua, konsepsi Sosiologis. Dalam konsep ini lebih melihat pada

bagaimana konstruksi sosial atas realitas. Dipahami sebagai proses

bagaimana seseorang mengklasifikasikan, mengorganisasikan, dan

menafsirkan pengalaman sosialnya untuk realitas menjadi teridentifikasi,

dipahami, dan dapat dimengerti karena sudah dilabeli dengan label

tertentu.16

Wartawan atau media menonjolkan pemaknaan atau penafsiran

mereka atas suatu peristiwa melalui strategi kata, kalimat, lead, hubungan

antarkalimat, foto, grafik, dan perangkat lain unuk membantu dirinya

mengungkapkan pemkanaan mereka sehingga dapat dipahami oleh

pembaca.

Dalam pendekatan framing model Pan dan Kosicki, perangkat

framing dapat dibagi ke dalam empat struktur. Pertama, struktur sintaksis,

bagaimana wartawan menyusun peristiwa atau pernyataan,. Kedua,

struktur skrip, bagaimana wartawan mengisahkan atau menceritakan

peristiwa ke dalam bentuk berita. Ketiga, struktur tematik, bagaimana

wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam

proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks

secara keseluruhan, melihat pemahaman itu diwujudkan kedalam bentuk

16 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LKIS

Pelangi Aksara, 2002) , h. 291.

Page 39: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

27

yang lebih kecil. Keempat, struktur retoris, bagaimana wartawan

menekankan fakta.17

Tabel 2.1

Perangkat FramingPan dan Kosicki

Struktur Perangkat Framing Unit yang

diamati

SINTAKSIS :

Cara wartawan menyusun

fakta

Skema berita Headline,

Lead, Latar

Informasi,

Kutipan

Sumber,

Pernyataan,

Penutup.

SKRIP :

Cara wartawan mengisahkan

fakta

Kelengkapan berita 5W + 1H

TEMATIK :

Cara wartawan menulis

fakta`

Detail

Maksud kalimat berhubungan

Nominalisasi antar kalimat

Koherensi

Bentuk kalimat

Kata ganti

Paragraf,

Proporsi

RETORIS :

Cara wartawan menekakan

Leksikon

Grafis

Kata,

Gambar/Foto,

17Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 294.

Page 40: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

28

fakta Metafora, Pengadaian Grafik

Keempat struktur tersebut merupakan rangkaian yang dapat

menunjukan framing dari suatu media. Kecenderungan atau kecondongan

wartawan dalam memahami suatu peristiwa dapat diamati dari keempat

struktur tersebut, yaitu:

a. Sintaksis

Sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam wacana

berita, sintaksis merujuk pada pengertian susunan dan bagian berita

(headline, lead, latar informasi, sumber, dan penutup) dalam satu

kesatuan teks berita secara keseluruhan. Elemen sintaksis memberi

petunjuk yang berguna tentang bagaimana wartawan memaknai

peristiwa dan hendak kemana berita tersebut akan dibawa.

Headline merupakan aspek sintaksis dan wacana berita dengan

tingkat kemenonjolan yang tinggi yang menunjukkan kecenderungan

berita. Pembaca cenderung lebih mengingat headline yang di pakai di

bandingkan bagian berita. Headline di gunakan untuk menunjukkan

bagaimana wartawan mengkonstruksi suatu isu, seringkali dengan

menekankan makna tertentu lewat pemakaian tanda tanya untuk

menunjukkan sebuah perubahan dan tanda kutip untuk menunjukkan

adanya jarak perbedaan.

Lead adalah perangkat sintaksis lain yang sering digunakan. Lead

yang baik umumnya memberikan sudut pandang dari berita,

menunjukkan perspektif tertentu dari peristiwa yang diberitakan.

Latar merupakan bagian berita yang dapat memengaruhi makna

yang ingin ditampilkan wartawan. Latar yang dipilih ke arah mana

pandangan khalayak hendak dibawa. Latar umumnya ditampilkan di

Page 41: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

29

awal sebelum pendapat wartawan yang sebenarnya muncul dengan

maksud mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan

sangat beralasan. Karena itu latar membantu menyelidiki bagaimana

seseorang memberi pemaknaan atas suatu peristiwa.

Kutipan sumber, dalam bagian penulisan berita di maksudkan

untuk membangun objektivitas-prinsip keseimbangan dan tidak

memihak. Bagian ini juga menekankan bahwa apa yang ditulis oleh

wartawan bukan pendapat wartawan semata, melainkan pendapat dari

orang yang mempunyai otoritas tertentu. pengutipan sumber ini

menjadi perangkat framing atas tiga hal. Pertama, mengklaim validitas

atau kebenaran dari pernyataan yang dibuat dengan mendasarkan diri

pada klaim otoritas akademik. Kedua, menghubungkan poin tertentu

dari pandangannya kepada pejabat yang berwenang. Ketiga,

mengecilkan pendapat atau pandangan tertentu yang di hubungkan

dengan kutipan atau pandangan mayoritas sehingga pandangan

tersebut tampak sebagai menyimpang.18

b. Skrip

Skrip melihat bagaimana strategi bercerita atau bertutur yang

dipakai wartawan dalam mengemas peristiwa. Menulis berita dapat di

samakan, dalam taraf tertentu, dengan seorang yang menulis novel

atau kisah fiksi lain. Perbedaannya bukan terletak pada cara bercerita,

melainkan fakta yang dihadapi. Karenanya peristiwa diramu dengan

mengaduk unsur emosi, menampilkan peristiwa tampak sebagai

sebuah kisah dengan awal, adegan, klimaks dan akhir

18 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 296.

Page 42: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

30

Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5 W + 1 H –

who, what, when, where, why, how. Meskipun pola ini tidak selalu

dapat dijumpai dalam setiap berita yang ditampilkan, kategori

informasi ini yang diharapkan diambil oleh wartawan untuk

dilaporkan. Unsur kelengkapan berita ini dapat menjadi penanda

framing yang penting. Misalnya, wartawan menulis mengenai

demonstrasi mahasiswa, di beritakan mahasiswa melempar aparat

keamanan sehingga puluhan aparat luka-luka. Taruhlah dalam berita

itu ada unsur who (mahasiswa), what (pelemparan batu), where

(tempat kejadian), when (tanggal kejadian), dan how (bagaimana

kronologi pelemparan batu), tetapi dalam berita itu tidak ada unsur

why (mengapa mahasiswa melempar) maka makna berita itu akan

menjadi lain. Dengan cara bercerita semacam ini khalayak di suguhi

informasi bahwa mahasiswa berbuat anarkis, atau pelemparan tersebut

menyebabkan bentrokan demonstrasi. Tetapi jika dalam berita tersebut

ada unsur why, makna yang ditekankan kepada publik adalah

mahasiswa melepar batu karena terdesak oleh aparat, dan mahasiswa

menggunakan batu hanya sebagai sarana pertahanan menghadapi

kekerasan aparat.19

c. Tematik

Struktur tematik berhubungan dengan bagaimana fakta itu ditulis.

Bagaimana kalimat dipakai, bagaimana menempatkan dan menulis

sumber ke dalam teks berita secara keseluruhan. Kalau struktur

sintaksis berhubungan dengan pernyataan bagaimana peristiwa itu

19 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 299.

Page 43: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

31

dibuat oleh wartawan. Maka struktur tematik berhubungan dengan

bagaimana fakta itu ditulis.

Dalam menulis berita, seorang wartawan mempunyai tema

tertentu atas suatu peristiwa. Ada beberapa elemen yang dapat diamati

dari perangkat tematik ini. Di antaranya adalah koherensi, merupakan

pertalian atau jalinan antarkata, proposisi atau kalimat. Dua buah

kalimat proposisi yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat

dihubungkan dengan menggunakan koherensi, sehingga fakta yang

tidak berhubungan sekalipun menjadi berhubungan ketika seseorang

menghubungkannya.

Terdapat tiga macam koherensi. Pertama, koherensi sebab-akibat.

Kalimat satu dipandang akibat atau sebab dari proposisi lain. Di tandai

dengan penggunaan kata hubung “sebab” atau “karena”. Kedua,

koherensi penjelas. Kalimat yang satu dilihat sebagai penjelas kalimat

lain. Pemakaian kata hubung “dan” atau “lalu”. Ketiga, koherensi

pembeda. Kalimat satu dipandang kebalikan atau lawan dari kalimat

lain. Biasanya menggunakan kata hubung “dibandingkan” atau

“sedangkan”.20

d. Retoris

Struktur ini dari wacana berita menggambarkan pilihan gaya atau

kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin

ditonjolkan oleh wartawan. Struktur retoris dari wacana berita juga

menunjukkan kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut

adalah suatu kebenaran.

20 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 301

Page 44: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

32

Ada beberapa elemen struktur retoris yang dipakai oleh

wartawan.Yang paling penting adalah leksikon, pemilihan, dan

pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan

peristiwa. Suatu fakta umumnya terdiri dari beberapa kata yang

merujuk pada fakta. Kata “meningggal” misalnya, mempunyai kata lain

seperti mati, tewas, gugur, terbunuh, menghembuskan nafas terakhir,

dan sebagainya. Dengan demikian pilihan kata yang digunakan tidak

semata-mata karena kebetulan, tetapi juga secara ideologis

menunjukkan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap fakta/realitas.

Pilihan kata-kata yang dipakai menunjukan sikap dan ideologi tertentu.

Selain lawan kata, penekanan pesan dalam berita itu juga dapat

dilakukan dengan menggunakan unsur grafis. Dalam berita, unsur

grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain di

bandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring,

penggunaan garis bawah, huruf yang dibuat dengan ukuran lebih besar.

Bagian yang dicetak berbeda adalah bagian yang dipandang penting

oleh komunikator, karena ia menginginkan khalayak menaruh bagian

lebih pada bagian tersebut.

Elemen grafis itu juga muncul dalam bentuk foto, gambar, dan

tabel untuk mendukung gagasan atau untuk bagian lain yang tidak ingin

ditonjolkan. Elemen grafik memberikan efek kognitif, ia mengontrol

perhatian dan ketertarikan secara intensif dan menunjukan apakah suatu

informasi itu dianggap penting dan menarik sehingga harus

difokuskan.21

21 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 304.

Page 45: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

33

C. Konseptualisasi Pemberitaan

1. Definisi Berita

Mitchel V. Charnley dalam bukunya reporting edisi III (Holt-

Reinhart & Wiston, New York, 1975 Halaman 44) menyebutkan: “Berita

adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki

daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas.22

Banyak para ahli lain yang mendefinisikan sebuah berita dengan

beragam pendapat. Dari sekian macam pengertian itu, belum ada satu pun

definisi yang menjadi patokan secara mutlak. Namun, sebagai pegangan,

pengertian berita yang dapat dijadikan patokan secara mutlak. Namun,

sebagai pegangan, pengertian berita dapat dikemukakan seperti berikut:

Berita ialah laporan terkini tentang fakta atau pendapat atau ide

terbaru yang aktual, benar, penting, atau menarik bagi khalayak dan

disebarluskan melalui media masa periodik. Seperti surat kabar, televisi,

radio, maupun media online atau internet.

2. Jenis-Jenis Berita

a. Jenis Berita Bedasarkan Jenis Peristiwa

1. Hard News (Berita Berat) yaitu berita tentang peristiwa yang di

anggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok,

maupun organisasi.

2. Soft News (Berita Ringan) yaitu berita yang tidak terikat dengan

aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsa.

3. Intestigative Report (Laporan Penyelidikan atau Investigasi) yaitu

jenis berita yang eksklusif. Datanya tidak bisa diperoleh di

22 Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Roperter Profesional (Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2008), h. 2.

Page 46: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

34

permukaan, tapi harus dilakukan bedasarkan penyelidikan. Penyajian

berita ini membutuhkan waktu lama.

b. Jenis Berita Bedasarkan Sifat Kejadiannya

1. Berita di Duga, artinya peristiwa yang direncanakan atau sudah

diketahui sebelumnya, seperti peringatan hari-hari bersejarah.

2. Berita tak Terduga, artinya peristiwa yang sifatnya tiba-tiba, tidak

direncanakan dan tidak diketahui sebelumnya. Seperti kecelakaan

bus atau ledakan bom di suatu gedung.

c. Jenis Berita Bedasarkan Lokasi Kejadian

1. Berita yang terjadi di tempat tertutup (indoor news) yaitu berita

yang jenisnya masuk kategori berita ringan (soft news), karen berita

tersebut tidak sampai mengguncangkan perhatian serta tidak

menimbulkan dampak yang luas terhadap masyarakat, seperti berita

tentang sidang kabinet.

2. Berita yang terbuka (Outdoor News) yaitu berita yang jenisnya

masuk kategori berita berat (hard news) seperti, berita tentang

kerusuhan.

d. Jenis Berita Bedasarkan Isinya

Di tinjau dari segi cakupan isinya, berita terdiri dari berita politik,

ekonomi, kebudayaan, pendidikan, kriminal, hukum, seni, olahraga,

militer, teknologi dan sebagainya.23

3. Nilai Berita

Nilai berita menjadi suatu ukuran berita atau yang bisa diterapkan

yang menentukan berita itu layak untuk diterbitkan atau tidak. Nilai berita

tersebut antara lain 24:

23 Sudirman Tebba, Jurnalis Baru (Ciputat: Kalam Indonesia , 2005), h. 56.

Page 47: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

35

a. Immediacy, biasa di sebut timelines, artinya terkait dengan kesegaran

peristiwa , yang dilaporkan dari apa saja yang terjadi.

b. Proximity, ialah keterdekatan peristiwa dengan pembaca atau pemirsa

dengan keseharian hidup mereka. Orang-orang akan tertarik dengan

berita yang menyangkut kehidupan mereka.

c. Consequence, berita yang mengubah kehidupan pembaca adalah berita

yang mengandung nilai konseluensi.

d. Conflict, peristiwa perang, demostran, atau kriminal merupakan contoh

elemen konflik di dalam pemberitaan.

e. Oddity, peristiwa yang tidak bisa terjadi adalah sesuatu yang akan

diperhatikan segera oleh masyarakat.

f. Sex, seks kerap menjadi elemen tambahan bagi pemberitaan tertentu,

seperti pada berita sports, selebritis dan kriminal.

g. Emotion, elemen emotion itu kadang dinamakan elemen human

interest. Elemen ini meyangkutg kisah-kisah yang mengandung

kepedihan, kemarahan, simpati, ambisi, cinta, kebencian, kebahagiaan

dan humor.

h. Prominence, elemen ini adalah unsur yang menjadikan dasar istilah

“names make news”, nama membuat berita. Unsur keterkenalan

menjadi incaran pembuat berita.

i. Suspense, elemen ini menunjukan sesuatu yang ditunggu-tunggu, tahap

sebuah peristiwa oleh masyarakat. Kisah berita yang menyampaikan

fakta tetap merupakan hal yang penting. Kejelasan fakta dituntut

masyarakat.

24 Septiawan Santana K, Jurnalisme Komtemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005),

h. 18-20.

Page 48: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

36

j. Progress, elemen ini merupakan elemen perkembangan peristiwa yang

ditunggu masyarakat.

D. Tinjauan Islam Tentang Hukum Daging Anjing

Banyak hal yang diharamkan dalam agama Islam salah satu nya adalah

mengkonsumsi daging anjing. Bukan hanya haram dikonsumsi

memeliharanya pun di larang dalam Islam, kecuali memelihara anjing untuk

menjaga binatang ternak dan anjing untuk berburu. Setiap yang Allah

perintahkan atau larang pasti terdapat hikmah atasnya. Jika Allah

mengharamkan sesuatu pasti terdapat keburukan di dalamnya, jika Allah

menghalalkan sesuatu pasti ada kebaikan di dalamnya untuk kelangsungan

hidup manusia di bumi ini. Seperti hal nya daging anjing yang diharamkan

untuk dikonsumsi, dikarenakan dalam tubuh anjing terdapat cacing pita yang

berbahaya bagi kesehatan.

Hewan-hewan buas yang memiliki taring yang digunakan untuk

berburu haram untuk dimakan. Makna yang digunakan untuk berburu adalah

taringnya di jadikan sebagai alat untuk membunuh. Merobek-robek buruan

dan memakannya.

ي عن أبي ثعلبة رضي الله عنه، أن رسول الله صلى اهللا عليه وسلم نهى عن أكل كل ذ

ناب من السباع

Dari Abu Tsa’labah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan semua binatang buas yang memiliki taring [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy] 24F

25

25Muhammad Fuad Abdul Baqi, Muttafaqun’Alaih Shahih Bukhari Muslim, (Jakarta: Beirut,

2015) cet. 1, hal. 791.

Page 49: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

37

Asal dari sebuah larangan adalah untuk mengharamkan. Maka dari itu,

tidak halal memakan daging binatang buas yang bertaring, seperti anjing

harimau, babi, serigala. Karena Rasulullah telah melarangnya. Jika seseorang

membiasakan diri mengosumsi hal-hal yang seperti itu, maka boleh jadi dia

menyukai permusuhan.26

26 Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, Halal Haram Dalam Islam. (Jakarta: Ummul Qura,

2014) cet. 1, hal. 508.

Page 50: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

38

BAB III

GAMBARAN MEDIA

A. Profile Republika Online

1. Sejarah Singkat Republika Online

Republika Online atau yang biasa disebut ROL hadir sejak 17

Agustus 1995, dua tahun setelah Harian Republika terbit. ROL merupakan

portal berita yang menyajikan informasi secara teks, audio, dan video,

yang terbentuk berdasakan teknologi hipermedia dan hiperteks.

Tujuan utama penerbitan Republika versi internet adalah untuk

melayani pembaca yang tidak terjangkau distribusi koran cetak dan untuk

pembaca yang berada di luar negeri. Pada fase berikutnya, Republika

Online secara bertahap mulai berkembang sesuai dengan kemajuan

teknologi khususnya teknologi informasi. Desain dan berbagai layanan

web dan materi beritanya pun lebih diperkaya.

Sejak pertengahan 2008 Republika Online mengalami perubahan

besar, dari sekedar situs berita sederhana menjadi web portal multimedia.

Perubahan tersebut terjadi sebagai alasan atas munculnya tantangan

industri media yang mulai memasuki era konvergensi media. Dalam hal

ini Republika dituntut untuk memiliki dan mendistribusikan content

medianya dalam format cetak, online dan mobile.

Dengan kemajuan informasi dan perkembangan sosial media, ROL

kini hadir dengan berbagai fitur baru yang merupakan percampuran

komunikasi media digital. Informasi yang disampaikan diperbaharui

secara berkelanjutan yang terangkum dalam sejumlah kanal,

menjadikannya sebuah portal berita yang bisa dipercaya. Selain

Page 51: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

39

menyajikan informasi, ROL juga menjadi rumah bagi komunitas. ROL

kini juga hadir dalam versi English.

Republika Online, sebagai media online yang lebih mengedepankan

informasi keislaman, namun Republika Online tidak selalu menyajikan

berita seputar keislaman. Republika Online turut berusaha untuk

memberikan informasi yang berimbang dan akurat.1

2. Visi dan Misi Republika Online2

a. Visi

Menjadikan Harian Umum Republika sebagai koran umat

terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk,

toleran dan damai, cerdas dan professional, namun mempunyai prinsip

dalam keterlibatannya menjaga persatuan bangsa dan kepentingan

umat Islam yang bedasarkan Rahmatan Lil’Alamin.

b. Misi

1. Dalam bidang politik, Republika mendorong demokratis,

optimalisasi lembaga-lembaga negara, partisipasi politik semua

lapisan masyarakat, dan pengutamaan kejujuran dan moralitas

dalam politik.

2. Dalam bidang ekonomi, keterbukaan dan demokratisasi ekonomi

menjadi kepedulian Republika, mempromosikan profesionalisasi

yang mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan dan manajemen,

menekankan perlunya pemerataan sumber-sumber daya ekonomi,

dan mempromosikan prinsip-prinsip etika dan moralitas bisnis.

1www.republika.co.id/sejarahrepublikaonline diakses pada 20 Maret 2015. 2www.republika.co.id/visi&misirepublikaonline diakses pada 20 Maret 2015.

Page 52: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

40

3. Dalam bidang budaya, Republika mendukung sikap yang terbuka

dan apresiatif terhadap bentuk-bentuk kebudayaan yang

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dari mana pun

datangnya. Mempromosikan bentuk-bentuk kesenian dan hiburan

yang sehat, mencerdaskan, menghaluskan perasaan, mempertajam

kepekaan nurani, serta bersikap kritis terhadap bentuk-bentuk

kebudayaan yang cenderung mereduksi manusia dan

mengandalkan nilai-nilai kemanusiaan.

4. Dalam bidang agama, Republika mendorong sikap beragama yang

terbuka sekaligus kritis terhadap realitas sosial-ekonomi

kontemporer, mempromosikan semangat toleransi yang telus,

mengembangkan penafsiran ajaran-ajaran ideal agama dalam

rangka mendapatkan pencarian titik temu di antara agama-agama.

5. Bidang hukum, mendorong terwujudnya masyarakat sadar hukum,

menjunjung tinggi supremasi hukum, juga menjunjung tinggi hak

asasi manusia (HAM).

3. Struktur Organisasi Republika Online3

Pemimpin Redaksi : Nasihin Masha

Wakil Pemimpin Redaksi : Irfan Junaidi

Redaktur Pelaksana ROL : Maman Sudiaman

Wakil Redaktur Pelaksana ROL : Joko Sadewo

Asisten Redaktur Pelaksana ROL : Didi Purwadi, Djibril

Muhammad.

3www.republika.co.id/strukturorganisasirepublikaonline diakses pada 20 Maret 2015.

Page 53: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

41

Tim Redaksi :

Agung Sasongko, Bayu Hermawan, Bilal Ramadhan, Citra Listya Rini,

Damanhuri Zuhri, Erik Purnama Putra, Esthi

Maharani,Hazliansyah,A.Syalaby Ichsan, Ilham Tirta, Indira Rezkisari,

Israr Itah, Julkifli Marbun, M.Akbar, Taufik Rahman, Winda Destiana

Putri, Yudha Manggala Putra, M.Amin Madani, Sadly Rachman, Ririn

Liechtiana, Fian Firatmaja, Casilda Amilah, Ani Nursalikah, Angga

Indrawan, Dwi Murdaningsih, Nidia Zuraya, Nur Aini, Teguh Firmansyah

Tim Sosmed : Fanny Damayanti, Asti Yulia Sundari, Dian

Alfiah, M. Fauzul Abraar, Inarah

Sales Coordinator : Heru Supriyatin

Tim Sales dan Promosi : W.K.Hadi Laga, Rani Kurniasari, Sri Hartini,

Rizka Vardya, Ade Afriyani, Achmad Yani,

Annisha Ravka Batra, Budhi Irianto

Tim IT dan Desain : Mohamad Afif, Mufti Nurhadi, Abdul Gadir,

Nandra Maulana Irawan, Mardiah, Kurnia

Fakhrini

Kepala Support dan GA : Slamet Riyanto

Tim Support : Firmansyah

Sekred : Erna Indriyanti

Rolshop : Riky Romadon

PT Republika Media Mandiri

CEO Republika : Mira R Djarot

Direktur Operasional : Arys Hilman Nugraha

GM Marketing dan Sales : Yulianingsih Yamin

Page 54: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

42

4. Kanal Republika Online4

1) Pendidikan

Berita informasi seputar dunia kampus

2) Sepakbola

Memuat berita tentang sepakbola dari berbagai liga di dunia.

3). Senggang

Berisi informasi tentang dunia film, musik hingga yang unik.

4). Otomotif

Memuat informasi tentang dunia mobil, motor dan aksesorisnya.

5). Video

Memuat informasi tentang berita, umat, bincang-bincang, gaya hidup,

kuliner dan travelling dan sebagainya.

6). Nasional

Memuat berita politik dan hukum.

7). Olahraga

Berita seputar olahraga raket, basket dan lainnya.

8). Internasional

Memuat informasi global, Palestina-Israel, Timur Tengah, dan

Australia Plus.

9). Ekonomi

Berisi informasi tentang keuangan, dan syariah.

10). Trendek

Berisi informasi tentang dunia internet, elektronik, gadget dan

aplikasi.

4www.republika.co.id/kanalrepublikaonline diakses pada 20 Maret 2015

Page 55: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

43

11). Gaya hidup

Berita seputar tren, jalan-jalan, kuliner, info sehat, keluarga, cantik,

tips, dan konsultasi.

12). English Version

Memuat berita versi bahasa inggris, seperti: National & Regional,

Islam in the Archipelago, general, travelling, resonance,

international, speak out.

13). Komunitas

Berisi informasi tentang galeri komunitas, dan aksi komunitas.

14). ROL To Campus

Berisi seputar kunjungan Republika Online ke berbagai Kampus.

15). ROL To Campus

Berisi seputar kunjungan Republika Online ke berbagai sekolah,

seperti: Tim Jurnalistik SMA Se-Jakarta Timur, Tim Jurnalistik

SMA/SMK se-DKI Jakarta dan lain sebagainya.

16). Sticker

Memuat informasi tentang Quotation dan tips.

17). Kolom

Berita tentang resonansi dan fokus.

18). Humaira

Membahas seputar dunia fashion, ibu dan anak dan sebagainya.

19). Jurnal Haji

Berita tentang umrah, kabar dari tanah suci, tips haji, konsultasi haji,

pengalaman haji dan lain-lain.

20). Khazanah

Berisi informasi tentang hikmah, mualaf, jejak Islam dan Fatwa.

Page 56: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

44

21). Inforgrafis

Mengupas berita nasional.

22). Asian Games

Informasi tentang profil bintang.

23). IIMS

Berita seputar otoconcept, garasi dan lainnya.

24). DPD RI

Berita dan foto DPD.

25). In Picture

Memuat berita nasional, internasional dan Jabodetabek.

5. Pemberitaan Tentang Upaya Pelegalan Daging Anjing di Jakarta oleh

media Republika Online

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berupaya

melegalkan peredaran daging anjing dijakarta dengan upaya penerbitan

Peraturan Daerah yang mengatur khusus tentang peredaran daging anjing

di Jakarta. Ketua Presidium Kaskus Perempuan Muda NU Susianah

Affandy mengganggap apabila peredaran daging anjing di legalkan, maka

kebijakan tersebut akan melukai umat Islam, karena pada dasarnya daging

anjing haram untuk dikonsumsi. Menurut Susianah Affandy tidak di

legalkan saja banyak makanan haram beredar, apalagi dilegalkan dengan

regulasi, akan makin banyak beredar.5

5http://m.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/09/30/nvh18g334-ahok-

akan-legalkan-daging-anjing-nu-melukai-umat-islam di akses pada 11 Januari 2016 Pukul 14.08 WIB.

Page 57: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

45

B. Profile Kompas.com

1. Sejarah Singkat Kompas.com6

Kompas.com hadir pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online.

Kompas Online pada awalnya hanya berperan sebagai edisi internet dari

Harian Kompas. Kemudian tahun 1998 Kompas Online bertransformasi

menjadi Kompas.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain,

dan strategi pemasaran yang baru. Kompas.com pun memulai langkahnya

sebagai portal berita terpercaya di Indonesia. Sepuluh tahun kemudian,

yaitu tepatnya tahun 2008 Kompas.com tampil dengan perubahan

penampilan yang signifikan. Mengusung ide “Reborn”, Kompas.com

membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Menjadi lebih

kaya, lebih segar, lebih elegan dan tentunya tetap mengedepankan unsur

user-friendly dan advertiser-friendly.

Sinergi ini menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi

lengkap, yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun

juga gambar, video, hingga live streaming. Perubahan ini pun mendorong

bertambahnya pengunjung aktif Kompas.com di awal tahun 2008 yang

mencapai 20 juta pembaca aktif per bulan, dan total 40 juta page

views/impression per bulan. Saat ini, Kompas.com telah mencapai 120

juta pageview perbulan. Pada tahun tersebut juga mulai ditampilkan

channel-channel atau kanal-kanal di halaman depan Kompas.com. Kanal-

kanal ini didesain sesuai dengan tema berita dan membuat setiap

pengelompokan berita memiliki karakter.

6http://inside.kompas.com/sejarahkompas.com di akses pada 21 Maret 2016 Pukul 19.05

WIB.

Page 58: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

46

2. Visi dan Misi Kompas.com7

a. Visi

Menjadi perusahaan terbesar, terbaik, terpadu dan tersebar di

Asian Tenggara. Melalui usaha berbasis pengetahuan untuk

menciptakan masyarakat terdidik, tercerahkan, menghargai

kebhinekaan, adil dan sejahtera.

b. Misi

1. Kompas.com memulai langkahnya sebagai portal berita terpercaya

di Indonesia.

2. Berita yang di tulis secara berani, kritis dan tajam.Lebih kaya,

lebih segar, lebih elegan dan tentunya tetap mengedepankan unsur

user-friendly dan advertiser-friendly.

3. Sinergi ini menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi

lengkap, yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks,

namun juga gambar, video, live streaming.

4. Kompas.com juga telah menciptakan komunitas menulis dengan

konsep citizen journalism dalam kompasiana. Setiap anggota

kompasiana dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat

dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan,

gambar ataupun rekaman audio dan video.

3. Struktur Organisasi Kompas.com8

Group of Digital Management Team

Director : Andy Budiman

7http://inside.kompas.com/visi&misikompas.com di akses pada 21 Maret 2016 Pukul 19.05

WIB. 8http://inside.kompas.com/strukturorganisasikompas.com di akses pada 21 Maret 2016 Pukul

19.05 WIB.

Page 59: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

47

Deputy Director : Dhanang Radityo

GM HR & GA : M. Trinovita

Editorial

Wisnu Nugroho - Editor in Chief

Tri Wahono – News Managing Editor

Agustinus Wisnubrata – News Assistant Managing Editor

J. Heru Margianto – News Assistant Managing Editor

Amir Sodikin – News Assistant Managing Editor

Moh. Latip - Assistant Managing Editor

Jerry Eddie Nurcahyo Hadiprojo – Video Manager

Wicaksono Surya Hidayat - Nextren.com Assistant Managing Editor

Aris Fertonny Harvenda - Otomania.com Assistant Managing Editor

Weshley Hutagalung - Juara.net Editor in Chief

Firzie A. Idris - Juara.net Managing Editor

Jalu Wisnu Wirajati - Juara.net Assistant Managing Editor

Digital Advertising Division

Devie Emza – Sales Manager

Andrew H. Sinaga - Sales Asst Manager

Amalia Nuraini – Marketing Communication Assistant Manager

Business Development Department

Tommy Anugroho – Business Development Assistant Manager

Kompas Karier Department

Naomi Octiva Corthyna Naibaho - Kompas Karier Manager

Finance Department

Holly Emaria – Finance Assistant Manager

Page 60: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

48

Technology Division

Ihwan Santoso – Technology Manager

Murfi Abbas Hatumena – Technology Assistant Manager

Yohanes Kartiko Pambudi – Technology Assistant Manager

MH Prio Agung Wibowo – Technology Assistant Manager

Director's Staff

Eberhard Nove Ojong – Digital Media Business Advisor

Romi Dandiawan – Product Management Specialist

Anastasia Angeline K – Secretary to Director & GM

Reporter

Fabian Januarius Kuwado, Robertus Belarminus Goo, Antonius Tjahjo

Sasongko, Ferril Dennys Sitorus, Donny Apriliananda, Febri Ardani

Saragih, Dian Maharani, Reska Koko Nistanto, Kurnia Sari Azizah,

Alsadadrudi, Ihsanuddin, Dani Prabowo, Sakina Rakhma Diah Setiawan,

Estu Suryowati, Andri Donnal Putera, Yoga Sukmana, Abba Gabrillin,

Ambaranie Nadia Kemala, Wahyu Adityo Prodjo, Jessi Carina, Silvita

Agmasari, Yulianus Febriarko, Kahfi Dirga Cahya, Andi Muttya Keteng

Pangerang, Tri Susanti Setiawan, Arimbi Ramadhiani, Nabilla Tashandra,

Anju Christian, Nugyasa Laksamana, Tulus Muliawan, Ade Jayadiredja,

Wisnu Nova, Verdi Hendrawan, Deliusno, Fatimah Kartini Bohang, Yoga

Hastyadi Widiartanto, Ridwan Aji Pitoko, Stanley Ravel, Ghulam M.

Nayazri.

Photo Editor & Photographer:

Dino Oktaviano Sami Putra, Heribertus Kristianto Purnomo, Roderick Adrian

Mozes, Ari Prasetyo

Languange Editing Officer:

Page 61: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

49

Erwin Kusuma Oloan Hutapea, Dimas Wahyu Trihardjanto, Eris Eka Jaya

Administrative & Secretary:

Tania Frederika Titaley, Ira Fauziah, Adinda Dwi Putri.

4. Kanal Kompas.com9

a. Kompas Female

Memuat informasi seputar dunia wanita: tips-tips seputar karir,

kehamilan, trik keuangan serta informasi belanja.

b. Kompas Bola

Tempat akurat untuk mengetahui update skor, berita seputar tim dan

pertandingan sepak bola.

c. Kompas Health

Berisi tips-tips dan artikel tentang kesehatan, informasi medis terbaru,

beserta fitur informasi kesehatan interaktif.

d. Kompas Tekno

Mengulas gadget-gadget terbaru di pasaran, menampilkan review

produk dan beragam berita teknologi.

e. Kompas Entertaiment

Menyajikan berita-berita selebriti, ulasan film, musik dan hiburan

dalam dan luar negri.

f. Kompas Otomotif

Menampilkan berita-berita seputar kendaraan, trend mobil dan motor

terbaru serta tips-tips merawat kendaraan.

g. Kompas Properti

Memuat direktori lengkap properti dan artikel tentang rumah,

apartemen serta tempat tinggal.

9http://inside.kompas.com/kanalkompas.com di akses pada 21 Maret 2016 Pukul 19.05 WIB.

Page 62: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

50

h. Kompas Image

Menyajikan foto-foto berita berkualitas dalam resolusi tinggi, hasil

pilihan editor foto KOMPAS.com

i. Kompas Karir

Kanal yang fungsinya tidak hanya sebagai direktori lowongan kerja,

namun juga sebagai one-stop career solution bagi para pencari kerja

maupun karyawan.Kompas.com juga telah menciptakan komunitas

menulis dengan dengan konsep citizen journalism dalam kompasiana.

Setiap anggota kompasiana dapat mewartakan peristiwa,

menyampaiakan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi

dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video.

Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan

para tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang,

keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagai informasi, pendapat dan

gagasan. Kompasiana, yang setiap hari melahirkan 300 hingga 400

tulisan telah berhasil membangun komunitas jurnalisme warga

mencapat 50.000 anggota.

5. Pemberitaan Tentang Pelegalan Daging Anjing di Jakarta oleh media

Kompas.com

Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Pemprov

DKI Jakarta menyayangkan dan membantah adanya berita tentang

pelegalan daging anjing di Jakarta yang terkait dengan rencana peraturan

gubernur yang mengatur daging anjing konsumsi. Menurutnya media

melebih-lebihkan, padahal belum ada pergubnya sudah bilang melegalkan.

Menurut Ketua Bidang Ketahanan dan Kesehatan Hewan Dinas KPKP

Page 63: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

51

Pemprov Dki Jakarta, Sri Hartati wacana Pergub ini bertujuan untuk

kesehatan, mencegah peredaran penyakit rabies di Jakarta. Caranya

dengan menerbitkan Pergub yang mengontrol penyebaran daging anjing

konsumsi. Pada kesempatan berbeda menurut Gubernur DKI Jakarta

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak diperlukan Pergub khusus, ia tidak

mempersoalkan konsumsi daging anjingnya. Tapi laporan warga tentang

anjing rabies dari luar kota masuk ke Jakarta.10

10http://megapolitan.kompas.com/read/2015/09/30/11140521/Pemprov.Dki.Jakarta.Bantah.Ak

an. Legalkan.Daging.Anjing.Konsumsi di akses pada 15 Januari 2016 Pukul 16.06 WIB.

Page 64: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

52

BAB IV

ANALISIS TEMUAN TEKS DAN INTERPRETASI

Kontroversi mengenai upaya pelegalan daging anjing di Jakarta di

angkat oleh media online Republika dan Kompas secara bersamaan. Meskipun

kedua media online ini sama-sama mengangkat berita tentang upaya pelegalan

daging anjing di Jakarta tetapi dari segi pembingkaian seperti, pemilihan

narasumber, judul dan penekanan kalimat memperlihatkan secara jelas

perbedaan ideologi kedua media tersebut.

A. Pembingkaian berita di Republika Online

Penelitian ini membandingkan dua media massa tersebut dari sisi

sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Judul berita dari Republika Online

yang di gunakan menjadi dasar untuk analisis “Ahok Akan Legalkan

Daging Anjing, NU: Melukai Umat Islam”, diterbitkan pada tanggal 30

September 2015, 10:48 WIB. Berikut penjelasannya:

1. Sintaksis

Tabel 4.1

Analisis Sintaksis dari Republika Online

Struktur Unit Teks Keterangan

Sintakis Headline Ahok Akan Legalkan Daging

Anjing, NU: Melukai Umat

Islam

Judul

Lead Gubernur DKI Jakarta Basuki

Tjahaja Purnama alias Ahok

Page 65: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

53

berupaya melegalkan peredaran

daging anjing di Jakarta. Itu

dilakukan dengan upaya

penerbitan Peraturan Gubernur

(Pergub) yang khusus mengatur

tentang peredaran daging anjing

di Jakarta.

Latar Pertentangan dari Ketua

Presidium Kaukus Perempuan

Muda NU Susianah Affandy

terhadap upaya Gubernur DKI

Jakarta dalam menerbitkan

Peraturan Gubernur yang

khusus mengatur tentang

peredaran daging anjing di

Jakarta

Paragraf 1

Kutipan “Jadi, halal saja tidak cukup.

Selain halal harus baik,”

katanya, Rabu (30/9).

“Apalagi daging anjing yang

jelas haram, kalau peredaran

daging anjing dilegalkan,

kebijakan itu akan melukai umat

Islam,” ujar Susianah.

Paragraf 2

Paragraf 3

Page 66: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

54

Sumber Ketua Presidium Kaukus

Perempuan Muda NU Susianah

Affandy

Pernyataan Ketua Presidium Kaukus

Perempuan Muda NU Susianah

Affandy mengatakan, dalam

Islam pedoman untuk

mengosnsumsi makanan

prinsipnya halalan toyiban.

Artinya, makanan yang

dikonsumsi harus halal dan baik

Dia mencontohkan, ayam tiren

itu ayamnya halal. Namun,

karena mati kemarin ayamnya

tidak baik, ayam tiren tak boleh

dikonsumsi.

Logikanya, terang Susianah,

tidak dilegalkan saja banyak

beredar makanan haram dan tak

layak konsumsi.

Paragraf 2

Paragraf 3

Paragraf 4

Penutup Logikanya, terang Susianah,

tidak dilegalkan saja banyak

beredar makanan haram dan tak

Paragfraf 4

Page 67: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

55

layak konsumsi. Apalagikalau

peredaran daging anjing

dilegalkan dengan regulasi,

akan makin banyak beredar

Dilihat dari struktur sintaksis, Republika Online mengangkat

berita mengenai upaya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

yang ingin mengeluarkan Peraturan Gubernur terkait peredaran daging

anjing di Jakarta. Dengan judul “Ahok Akan Legalkan Daging Anjing,

NU: Melukai Umat Islam”.

Headline berita dalam Republika Online cenderung

menggambarkan seakan-akan Ahok ingin melegalkan daging anjing

terlihat jelas dari penggunaan judul ini langsung disertai tanggapan

negatif dari NU yang tidak setuju dengan rencana Ahok. Dapat dilihat

dari kalimat Headline ini menggambarakan “Ahok akan legalkan

daging anjing, NU: Melukai umat Islam”. Judul ini seolah-olah

membawa pembaca beranggapan bahwa Ahok akan melegalkan

daging anjing. Mungkin sebagian pembaca yang hanya membaca judul

berita tanpa membaca isinya beranggapan Ahok akan melegalkan

dalam arti legal untuk dikonsumsi, karena pada kalimat “Ahok akan

legalkan daging anjing” tidak disertai alasan Ahok melegalkan daging

anjing. Apakah untuk konsumsi atau untuk peredarannya.Ini

merupakan salah satu strategi Republika Online dalam mengkonstruki

berita.

Lead yang digunakan Republika Online ialah tentang upaya

Ahok melegalkan peredaran daging anjing di Jakarta. Upaya tersebut

Page 68: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

56

di sertai dengan penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) yang khusus

mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta. Jenis lead yang

di gunakan Republika Online ialah wha tlead. Dari segi what lead

yang ingin ditampilkan oleh Republika Online ialah peristiwa apa yang

terjadi. Berikut kutipannya :1

“Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berupaya melegalkan peredaran daging anjing di Jakarta.Itu dilakukan dengan upaya penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) yang khusus mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta”.

Republika Online menggunakan what lead karena ingin

menjelaskan kepada pembaca bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki

Tjahaja Purnama alias Ahok ingin melegalkan peredaran daging anjing

di Jakarta. Kata melegalkan tersebut cenderung memiliki maksud

mengijinkan peredarannya dan menjadi rancu karena tidak disertai

dengan penjelasan Ahok terkait rencananya yang ingin mengeluarkan

Pergub tersebut.

Latar yang digunakan oleh Republika Online yaitu pertentangan

dari Ketua Presidium Kaukus Perempuan Muda NU Susianah Affandy

terkait upaya Ahok mengeluarkan Peraturan Gubernur tentang

peredaran daging anjing di Jakarta. Terlihat dari beberapa pernyataan

dan kutipan narasumber yang menolak adanya pergub tersebut karena

1 http://m.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/09/30/nvh18g334-ahok-

akan-legalkan-daging-anjing-nu-melukai-umat-islam di akses pada 11 Januari 2016 Pukul 14.08 WIB.

Page 69: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

57

menurutnya Pergub tersebut akan melukai umat Islam. Berikut

teksnya:2

“Apalagi daging anjing yang jelas haram, kalau peredaran

daging anjing dilegalkan, kebijakan itu akan melukai umat

Islam,” ujar Susianah”.

“Logikanya, terang Susianah, tidak dilegalkan saja banyak

beredar makanan haram dan tak layak konsumsi”.

Pada bagian akhir penutup Republika Online mengambil dari

pernyataan Susianah Affandy, Ketua Presidium Kaukus Perempuan

Muda NU. Pernyataan ini berusaha menjelaskan kekhawatiran

Susianah apabila daging anjing di legalkan dengan regulasi akan

beredar luas. Karena tidak di legalkan atau tanpa adanya peraturan saja

banyak beredar makanan haram dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Dalam berita ini Republika Online hanya mengambil satu

narasumber. Narasumber yang di pilih dalam berita ini adalah

narasumber dari NU yang kita ketahui bahwa NU adalah sebuah

organisasi Islam besar yang ada di Indonesia, yang sudah jelas

pastinya akan menolak upaya penerbitan Pergub ini. Narasumber yang

dipilih pun sesuai dengan latar belakang Republika yang berlatar

belakang Islam.

2 http://m.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/09/30/nvh18g334-ahok-

akan-legalkan-daging-anjing-nu-melukai-umat-islam di akses pada 11 Januari 2016 Pukul 14.08 WIB.

Page 70: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

58

2. Skrip

Tabel 4.2

Analisis Sintaksis dari Republika Online

Struktur Unit Teks Keterangan

Skrip What Ahok akan legalkan daging

anjing di Jakarta

Paragraf 1

Where DKI Jakarta

When Selasa, 30/ 9/ 2015

Who Gubernur DKI Jakarta Basuki

Tjahaja Purnama.

Why Tidak ada dalam artikel

How Susianah menolak peraturan

terkait peredaran daging anjing

di Jakarta, karena peraturan

tersebut dapat melukai umat

Islam. Karena pada dasarnya

daging anjing haram untuk

dikonsumsi.

Elemen skrip merupakan cara wartawan menceritakan sebuah

peristiwa secara lengkap. Dari analisis skrip elemen 5W+1H di Republika

Online tidak terdapat unsur why, yang artinya tidak dijelaskan mengapa

Gubernur DKI Jakarta berupaya mengeluarkan peraturan tersebut. Dari

analisis skrip peneliti menemukan unsur What yang berbicara tentang

peristiwa apa yang terjadi. Where yang menceritakan dimana lokasi nya.

Page 71: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

59

Kemudian Who tentang siapa yang membuat peraturan khusus mengatur

tentang peredaran daging anjing di Jakarta. When yang menjelaskan

kapan wacana tersebut disampaikan. Dan How yang menjelaskan tentang

bagaimana tanggapan narasumber terkait rencana tersebut.

Dengan ini tergambar bahwa Republika Online hanya membahas

upaya Ahok melegalkan daging anjing dan tanggapan dari Susianah

Affandy selaku Ketua Presidium Kaukus Perempuan Muda yang menolak

peraturan tersebut karena baginya peraturan tersebut akan melukai umat

Islam tanpa membahas apa yang menjadi alasan atau mengapa Ahok

ingin menerbitkan peraturan tersebut.

3. Tematik

Tabel 4.3

Analisis Tematik dari Republika Online

Struktur Unit Teks Keterangan

Tematik Detail “…daging anjing yang jelas

haram, kalau peredaran daging

anjing dilegalkan, kebijakan itu

akan melukai umat Islam.

Paragraf 3

Koherensi

Penjelas

Artinya, makanan yang

dikonsumsi harus halal dan

baik.

Jadi, halal saja tidak cukup.

Selain halal harus baik.

Paragraf 2

Paragraf 2

Paragraf 3

Paragraf 4

Page 72: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

60

Apalagi daging anjing yang

jelas haram, kalau peredaran

daging anjing dilegalkan,

kebijakan itu akan melukai

umat Islam.

Apalagi, kalau peredaran

daging anjing dilegalkan

dengan regulasi, akan makin

banyak beredar.

Koherensi

Pembeda

Namun, karena mati kemarin

ayamnya tidak baik, ayam tiren

tak boleh dikonsumsi

Paragraf 3

Koherensi

Sebab-

Akibat

-

Bentuk

Kalimat

Ketua Presidium Kaukus

Perempuan Muda NU Susianah

Affandy mengatakan, dalam

Islam pedoman untuk

mengkonsumsi makanan

prinsipnya halalan toyiban.

Artinya, makanan yang

dikonsumsi harus halal dan

baik.

Page 73: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

61

Kata

Ganti

Dia mencontohkan, ayam tiren

itu ayamnya halal. Namun,

karena mati kemarin ayamnya

tidak baik, ayam tiren tak boleh

dikonsumsi.

Dari struktur tematik yang masuk dalam elemen detail, topik

yang dipilih Republika Online terdapat satu tema dalam teks tersebut.

Pada detail tersebut, membahas tanggapan yang dikeluarkan oleh

Susianah Affandy selaku Ketua Presidium Kaukus Perempuan Muda.

Tanggapan yang dikeluarkan oleh Susianah adalah tanggapan

penolakan terkait upaya Ahok mengeluarkan peraturan peredaran

daging Anjing, tanggapan tersebut juga disertai dengan alasan-alasan

mengapa Susianah menolak peraturan tersebut. Republika Online

hanya menggunakan satu tema untuk memperjelas bahwa upaya

kebijakan Ahok tidak mendapat dukungan dari masyarakat Islam yang

di wakili oleh pendapat dari organisasi Islam NU.

Koherensi yang terdapat pada berita di Republika Online

menggunakan koherensi penjelas dan koherensi pembeda. Koherensi

penjelas ini berusaha menjelaskan betapa bahayanya apabila daging

anjing di legalkan dengan regulasi karena akan makin banyak beredar.

Sedangkan koherensi pembeda sendiri dicontohkan dengan ayam

tiren, meskipun ayam pada dasarnya halal untuk dikonsumsi, namun

apabila ayam itu mati kemaren ayam tersebut tidak layak dikonsumsi,

begitupun dengan daging anjing yang pada dasarnya haram dan tidak

layak konsumsi.

Page 74: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

62

Dalam penulisan berita ini Republika Online menggunakan

bentuk kalimat deduktif yang diawali dengan pernyataan bahwa Ahok

berupaya melegalkan peredaran daging anjing di Jakarta dengan upaya

penerbitan Pergub.Kemudian di susul oleh penjelasan dari Susianah

Affandy selaku Ketua Presidium Kaukus Perempuan Muda NU yang

menolak rencana Pergub tersebut dengan berbagai penjelasan.Hal ini

merupakan bentuk usaha dari republika yang menekankan alasan-

alasan penolakan dari Susianah tekait upaya Pergub tersebut. Secara

tidak langsung membawa pembaca beranggapan bahwa upaya Ahok

tidak penting dan tidak boleh di lakukan karena akan melukai umat

Islam terbukti dari pernyataan serta alasan-alasan Susianah yang

menolak Pergub tersebut.

4. Retoris

Tabel 4.4

Analisis Retoris dari Republika Online

Struktur Unit Teks Keterangan

Retoris Leksikon Tidak ada dalam

artikel

Grafis Terdapat gambar

seekor anjing yang

sedang berdiri.

Pemberitaan ini dilengkapi dengan gambar seekor anjing yang sedang

berdiri di lapangan. Gambar seekor anjing di masukkan kedalam berita

untuk mendukung isi berita sehingga pembaca sudah mempunyai

gambaran bahwa berita ini akan membahas tentang anjing.

Page 75: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

63

B. Pembingkaian berita di Kompas.com

Penelitian ini membandingkan dua media massa tersebut dari sisi

sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Judul berita dari Kompas.com yang

digunakan menjadi dasar untuk analisis “Pemprov DKI Jakarta Bantah

Akan Legalkan Daging Anjing Konsumsi”, diterbitkan pada tanggal 30

September 2015, 11:14 WIB.Berikut penjelasannya:

1. Sintaksis

Tabel 4.5

Analisis Sintaksis dari Kompas.com

Struktur Unit Teks Keterangan

Skrip Headline Pemprov DKI Jakarta Bantah

Akan Legalkan Daging Anjing

Konsumsi

Judul

Lead Dinas Kelautan Pertanian dan

Ketahanan Pangan (KPKP)

Pemprov DKI Jakarta

menyayangkan merebaknya

opini akan ada pelegalan

daging anjing yang terkait

adanya rencana peraturan

gubernur (Pergub) yang

mengatur daging anjing

konsumsi.

Paragraf 1

Latar Klarifikasi atau penjelasan

terkait wacana perturan daerah

Page 76: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

64

(Pergub) tentang peredaran

daging anjing di Jakarta.

Kutipan “Oh enggak, belum apa-apa,

kadang-kadang media melebih-

lebihkan. Orang belum ada

pergubnya udah bilang

melegalkan,” kata Kepala

Bidang Ketahanan dan

Kesehatan Hewan Dinas KPKP

Pemprov DKI Jakarta, Sri

Hartati pada Kompas .com

“Tujuan utamanya sebenarnya

untuk kesehatan, pengendalian

penyakit rabies, itu saja. Yang

lain tidak ada ya. Nanti gimana

pengaturannya kita akan

undang pihak-pihak terkait dari

berbagai aspek agar tepat

sasaran,”

lanjut Sri.

“Engga perlu ada pergub.

Kemarin kan saya bilang, saya

bukan mempersoalkan

Paragraf 3

Paragraf 5

Paragraf 9

Page 77: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

65

konsumsi daging anjingnya.

Tapi laporan warga banyak

anjing rabies dari luar kota

masuk ke Jakarta,” kata

Basuki, di Balai Kota.

Sumber Kepala Bidang Ketahanan dan

Kesehatan Hewan Dinas KPKP

Pemprov DKI Jakarta, Sri

Hartati dan Gubernur DKI

Jakarta Basuki Tjahaja

Purnama

Pernyataan Pihak Dinas KPKP membantah

bahwa pergub tersebut akan

dijadikan landasan melegalkan

daging anjing konsumsi di Ibu

Kota.

Menurut Sri, wacana Pergub

tersebut sebenarnya difokuskan

untuk mencegah peredaran

rabies di Jakarta.

Pada kesempatan berbeda,

Gubernur DKI Jakarta Basuki

Tjahaja Purnama (Ahok)

Paragraf 2

Paragraf 4

Paragraf 8

Page 78: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

66

menyatakan untuk mengatur

peredaran daging anjing tidak

diperlukan pergub khusus.

Penutup Engga perlu ada pergub.

Kemarin kan saya bilang, saya

bukan mempersoalkan

konsumsi daging anjingnya.

Tapi laporan warga banyak

anjing rabies dari luar kota

masuk ke Jakarta,” kata

Basuki, di Balai Kota

Paragraf 9

Dilihat dari struktur sintaksis, Kompas.com mengangkat berita

mengenai bantahan Pemprov DKI Jakarta tentang berita pelegalan

daging anjing konsumsi.Dengan judul “Pemprov DKI Jakarta Bantah

Akan Legalkan Daging Anjing Konsumsi”.

Headline berita dalam Kompas.com menggambarkan tentang

penjelasan Pemprov DKI yang membantah bahwa Gubernur DKI

Jakarta Ahok akan melegalkan daging anjing konsumsi. Kalimat

bantahan ini sengaja di masukkan kedalam headline untuk

menjelaskan kepada pembaca terkait berita-berita yang beredar di

media massa saat itu. Bahwa berita yang tersebar di media massa

tentang upaya Gubernur DKI Jakarta terkait penerbitan Pergub bukan

bermaksud melegalkan daging anjing konumsi.

Lead yang ditampilkan Kompas.com adalah pernyataan Dinas

Kelautan dan Ketahanan Pangan (KPKP) Pemprov DKI Jakarta yang

Page 79: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

67

menyayangkan merebaknya opini terkait adanya rencana Pergub yang

mengatur daging anjing konsumsi. Jenis lead yang di gunakan adalah

what lead dan who lead.

Kompas.com menggunakan what lead karena ingin

menjelaskan kepada pembaca tentang bantahan pihak Pemprov DKI

Jakarta tekait merebaknya opini akan ada pelegalan daging anjing jika

terbitnya Pergub yang mengatur daging anjing konsumsi.

Kemudian dari segi who lead dilihat dari sikap Dinas

Kelautan dan Ketahanan (KPKP) Pemprov DKI Jakarta yang

menyayangkan opini yang berkembang terkait dengan rencana Pergub

yang mengatur tentang daging anjing. Berikut teksnya: 3

“Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Pemprov DKI Jakarta menyayangkan merebaknya opini akan ada pelegalan daging anjing yang terkait adanya rencana peraturan gubernur (pergub) yang mengatur daging anjing konsumsi”.

Peneliti melihat maksud dari kompas.com menggunakan who

lead dan what lead yang berisi penjelasan Pemprov DKI Jakarta

tentang rencana Pergub yang mengatur tentang daging anjing

konsumsi agar tidak terjadi salah paham dan juga agar masyarakat

dapat mengerti maksud dari rencana Pergub tersebut.

Latar yang digunakan oleh Kompas.com yaitu Klarifikasi atau

penjelasan terkait wacana perturan daerah (Pergub) tentang peredaran

daging anjing di Jakarta. Pada bagian ini Kompas.com berusaha

menjelaskan kepada pembaca bahwa tujuan dari rencana penerbitan

3http://megapolitan.kompas.com/read/2015/09/30/11140521/Pemprov.Dki.Jakarta.Bantah.Ak

an. Legalkan.Daging.Anjing.Konsumsi di akses pada 15 Januari 2016 Pukul 16.06 WIB.

Page 80: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

68

Pergub ini untuk kesehatan salah satunya untuk mencegah peredaran

penyakit rabies di Jakarta.

Pada bagian akhir penutup Kompas.com mengambil kutipan

dari Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaja Purnama yang

menjelaskan bahwa bukan konsumsi daging anjingnya yang di

legalkan, tetapi laporan warga terkait banyaknya anjing rabies yang

masuk ke Jakarta sehingga Ahok berencana membuat peraturan

gubernur terkait peredaran daging anjing di Jakarta, agar anjing yang

masuk ke Jakarta bebas dari rabies.

Bagian penutup Kompas.com berusaha menjelaskan maksud

dari Pergub tersebut, karena banyak opini yang beredar Pergub itu

bertujuan untuk melegalkan daging anjing konsumsi, padahal rencana

Pergub itu dikeluarkan untuk mencegah masuknya anjing yang

terdeteksi rabies ke Jakarta.

2. Skrip

Tabel 4.6

Analisis Skrip dari Kompas.com

Struktur Unit Teks Keterangan

Skrip What Klarifikasi Pemprov DKI

Jakarta terkait wacana

Gubernur DKI Jakarta Basuki

Tjahja Purnama terkait

wacana peraturan peredaran

daging anjing di Jakarta.

Where DKI Jakarta

Page 81: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

69

When Selasa, 30/ 9/ 2015

Who Gubernur DKI Jakarta Basuki

Tjahaja Purnama.

Why Media melebih-lebihkan

wacana Gubernur DKI

Jakarta, padahal belum ada

pergubnya sudah bilang

melegalkan.

How Sebenarnya upaya Ahok akan

melegalkan peredaran daging

anjing di Jakarta tujuannya

untuk kesehatan dan

pengendalian penyakit rabies.

Dari analisis skrip peneliti menemukan unsur 5W+1H yang

terdapat dalam berita tersebut. What yang berbicara tentang peristiwa apa

yang terjadi. Where yang menceritakan dimana lokasi nya. When yang

menjelaskan kapan wacana tersebut disampaikan. Who menjelaskan

tentang siapa yang membuat peraturan khusus mengatur tentang peredaran

daging anjing di Jakarta dan how yang menjelaskan tentang bagaimana

tanggapan narasumber terkait rencana tersebut.

Dengan ini kompas.com berusaha menggambarkan pemberitaan

dari semua unsur. Peneliti melihat maksud dari kompas ini untuk

menjelaskan secara mendalam tentang rencana Ahok menerbitkan

peraturan daerah tentang peredaran daging anjing di Jakarta sekaligus

untuk mengklarifikasi opini serta berita terkait rencana pergub tersebut

Page 82: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

70

yang berkembang saat itu.Kompas.com juga menjelaskan alasan Ahok

ingin mengeluarkan pergub tersebut dan dalam hal ini terdapat kutipan

serta pernyataan Ahok terkait rencananya mengeluarkan Pergub tersebut

yang tujuannya untuk menjelaskan kepada pembaca bahwa Pergub tersebut

di fokuskan untuk mencegah peredaran rabies di Jakarta bukan

mempersoalkan konsumsi daging anjingnya seperti berita yang banyak

beredar.

3. Tematik

Tabel 4.7

Analisis Tematik dari Kompas.com

Struktur Unit Teks Keterangan

Tematik Detail Pihak Dinas KPKP

mebantah bahwa pergub

tersebut akan dijadikan

landasan melegagalkan

daging anjing konsumsi di

ibu kota.

Paragraf 2

Koherensi

Penjelas

Wacana pergub tersebut

sebenarnya difokuskan

untuk mencegah peredaran

rabies di Jakarta.

Terlebih, bedasarkan data

yang di dapat dari Dinas

KPKP banyak anjing untuk

Paragraf 4

Paragraf 4

Paragraf 5

Page 83: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

71

konsumsi dipasok dari

kawasan Sukabumi yang

merupakan daerah endemik

rabies.

Tujuan utamanya

sebenarnya untuk

kesehatan, pengendalian

penyakit rabies, itu saja.

Nanti gimana pengaturannya

kita akan undang pihak-

pihak terkait dari berbagai

aspek agar tepat sasaran.

Paragraf 5

Koherensi

Pembeda

Tapi, laporan warga banyak

anjing rabies dari luar kota

masuk ke Jakarta.

Paragraf 9

Koherensi

Sebab-Akibat

-

Bentuk Kalimat “…engga belum apa-apa,

kadang-kadang media

melebih-lebihkan. Orang

belum ada pergubnya udah

bilang melegalkan.

Kata Ganti Nanti gimana pengaturannya

kita akan undang pihak-

Paragraf 5

Page 84: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

72

pihak terkait dari berbagai

aspek agar tapat sasaran.

Dari struktur tematik yang masuk dalam elemen detail, topik

yang dipilih Kompas.com terdapat satu tema dalam teks tersebut. Pada detail

tersebut, membahas bantahan Pemprov DKI Jakarta terkait dengan

beredarnya opini bahwa Ahok akan legalkan daging anjing konsumsi.

Kompas.com hanya menggunakan satu tema untuk mengklarifikasi opini

yang berkembang, banyak yang beranggapakan bahwa rencana Pergub

tersebut di jadikan landasan melegalkan daging anjing komsumsi padahal

tujuannya sendiri untuk kesehatan serta pengendlian penyakit rabies.

Koherensi yang terdapat pada kompas.com menggunakan

koherensi penjelas dan pembeda.Koherensi penjelas ini berusaha

menjelaskan alasan dari rencana penerbitan pergub terkait daging anjing di

Jakarta. Sedangkan koherensi pembeda sendiri di ambil dari pernyataan

Ahok yang tidak mempersoalkan tentang konsumsi daging anjingnya apalagi

banyak berita yang beredar menyebut bahwa Pergub tersebut untuk

melegalkan daging anjing tetapi karena banyaknya laporan warga bahwa

banyak anjing rabies dari luar kota masuk ke Jakarta.

Dalam penulisan berita ini Kompas.com menggunakan bentuk

kalimat deduktif yang diawali dengan pernyataan dari Dinas Kelautan

Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Pemprov DKI Jakarta yang

membantah bahwa pergub tersebut akan di jadikan landasan melegalkan

daging anjing konsumsi di ibu kota. Kemudian disusul oleh penjelasan

terkait tujuan penerbitan Pergub tersebut oleh pemprov DKI Jakarta serta

penjelasan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Page 85: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

73

Kompas.com mengambil pernyataan dari Sri Hartati selaku

kepala ketahanan dan kesehatan hewan dinas KPKP Pemprov DKI Jakarta.

Pernyataan tersebut berisi tentang rencana Ahok menerbitkan pergub tentang

peredaran daging anjing di Jakarta.Kata ganti kita memiliki arti bahwa

wartawan dan khalayak pembaca sependapat dengan pernyataan tersebut.

4. Retoris

Tabel 4.8

Analisis Retoris dari Kompas.com

Struktur Unit Teks Keterangan

Retoris Leksikon Dinas Kelautan Pertanian dan

Ketahanan Pangan (KPKP)

Pemprov DKI Jakarta

menyayangkan merebaknya

opini akan ada pelegalan

daging anjing yang terkait

adanya rencana peraturan

gubernur (pergub) yang

mengatur daging anjing

konsumsi.

Paragraf 1

Grafis Tidak ada artikel

Penggunaan leksikon yang pertama Kompas.com adalah

merebaknya. Kata lain dari merebaknya ialah menyebar. Penggunaan

merebaknya digunakan oleh kompas.com untuk menjelaskan Pemprov DKI

Jakarta yang menyayangkan menyebarnya opini-opini akan ada pelegalan

Page 86: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

74

daging anjing yang terkait adanya rencana peraturan gubernur (pergub) yang

mengatur daging anjing konsumsi. Berikut teksnya:4

“Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Pemprov DKI Jakarta menyayangkan merebaknya opini akan ada pelegalan daging anjing yang terkait adanya rencana peraturan gubernur (pergub) yang mengatur daging anjing konsumsi”.

C. Perbandingan Bingkai Pemberitaan Upaya Pelegalan Daging Anjing

di Jakarta di Republika Online dan Kompas.com

Berita mengenai rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja

Purnama ingin menerbitkan Pergub tentang peredaran daging anjing di

Jakarta menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Media pun

memandang peristiwa ini dengan sudut pandang yang berbeda, seperti

berita yang di sajikan oleh Republika Online dan Kompas.com. Berita

yang dikeluarkan oleh Republika Online cenderung menolak rencana

Pergub tersebut terbukti dengan dipilihnya narasumber dalam berita ini

yang menolak Pergub tersebut. Sedangkan Kompas.com lebih cenderung

memihak terkait rencana diterbitkannya Pergub tersebut terbukti dengn

dipilihnya narasumber dari Pemprov DKI Jakarta yang mengjkarifikasi

opini publik yang sedang beredar terkait rencana penerbitan Pergub

tentang peredaran daging anjing di Jakarta.

4http://megapolitan.kompas.com/read/2015/09/30/11140521/Pemprov.Dki.Jakarta.Bantah.Akan. Legalkan.Daging.Anjing.Konsumsi di akses pada 15 Januari 2016 Pukul 16.06 WIB.

Page 87: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

75

Tabel 4.9

Perbandingan Analisis Sintaksis Berita Republika Online Edisi 30

September 2015 dan Kompas.com 30 September 2015

Elemen Republika Online Kompas.com

Sintaksis Republika Online menuliskan

berita mengenai tanggapan

Susianah Affandy selaku Kepala

Bidang Ketahanan dan Kesehatan

Hewan Dinas KPKP Pemprov

DKI Jakarta yang menolak

rencana Gubernur DKI Jakarta

Basuki Tjahaja Purnama yang

berupaya melegalkan peredaran

daging anjing di Jakarta dengan

upaya penerbitan Peraturan

Gubernur (Pergub) tentang

peraturan daging anjing di Jakarta.

Kompas.com menulis

berita mengenai

pernyataan Sri Hartati

selaku Kepala Bidang

Ketahanan dan

Kesehatan Hewan

Dinas KPKP Pemprov

DKI Jakarta yang

menjelaskan tujuan

terkait rencana

penerbitan Pergub

tentang peredaran

daging anjing di

Jakarta.

Dari tabel struktur sintaksis, Republika Online memfokuskan

berita megenai tanggapan Susianah Affandy yang menolak rencana

Gubernur DKI Jakarta menerbitkan Pergub terkait peredaran daging

anjing di Jakarta.

“Karena kita coba lihat ketika Ahok mencoba mengeluarkan sebuah kebijakan untuk melegalkan daging anjing, nah kita ngeliat ga ada nih dasarnya Ahok mengapa ingin mengeluarkan kebijakan tersebut.makanya yang kita kejar alasan-alasan kenapa

Page 88: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

76

Ahok harus membatalkan legalisasi daging anjing tersebut. Kalau beberapa pemberitaan dari yang kita buat Ahok kan alasannya supaya semacam lokalisasi. Tapi faktanya pemasalahan sebenarnya legalisasi daging anjing itukan pada pengawasan.Seharusnya ga perlu adanya pergub, karena aturannya sudah ada dimana Ahok sendiri mengakui bahwa memang peredaran rabies di Jakarta menurun. Artinya kan gak ada alasan untuk menerbitkan peraturan, kalau alasan Ahok untuk mencegah rabies dia pernah mengatakan bahwa tingkat rabies di Jakarta tuh sudah menurun artinya kan sudah efektif. Jadi tidak perlu lah pergub tersebut”.5

Republika Online juga menuliskan pendapat dari Susianah

Affandy apabila peredaran daging anjing dilegalkan, kebijakan itu akan

melukai umat islam. Narasumber yang diwawancarai oleh Republika

Online adalah narasumber yang menolak rencana Gubernur DKI Jakarta

menerbitkan Pergub terkait peredaran daging anjing di Jakarta.

Narasumber yang dipilih berasal dari sebuah organisasi Islam besar yang

ada di Indonesia yaitu NU, yang sudah jelas pastinya akan menolak upaya

penerbitan Pergub ini.

Di sisi lain, Kompas.com memfokuskan berita mengenai

pernyataan Sri Hartati yang menjelaskan tentang tujuan terkait rencana

penerbitan Pergub tentang peredaran daging anjing di Jakarta. Berita ini

juga dilengkapi pernyataan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja

Purnama yang menjelaskan tentang maksud dari rencana Pergub nya

bukan mempersoalkan konsumsi daging anjing tetapi laporan warga

tentang banyaknya anjing rabies dari luar kota yang masuk ke Jakarta.

“Saya gaktau seberapa tidak terawasinya persoalan rabies dan seberapa mengancam. Dan seberapa mendesak persoalan ini.Seandainya memang sangat mendesak dan pemerintah provinsi punya alasan yang kuat untuk itu barangkali baik

5Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei

2015.

Page 89: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

77

juga.Tapi persoalannya kan sejauh mana pemerintah melakukan sosialisasi agar Pergub ini tidak disalah pahami”.6

Kompas.com mencantumkan satu narasumber untuk melengkapi

berita ini dan narasumber yang di wawancarai adalah pihak yang

cenderung setuju dengan rencana penerbitan Pergub tersebut.Selain itu

berita di Kompas.com juga dilengkapi dengan pernyataan Gubernur DKI

Jakarta.

Tabel 4.10

Perbandingan Analisis Skrip Republika Online Edisi 30 September

2015 dan Kompas.com 30 September 2015

Elemen Republika Online Kompas.com

Skrip Republika Online menekankan

mengapa umat Islam harus

menolak rencana Pergub tentang

peredaran daging anjing di Jakarta

dan menjelaskan dampak negatif

apabila Pergub ini diterbitakan..

Kompas.com

menekankan tujuan-

tujuan terkait wacana

Pergub tentang peredaran

daging anjing di Jakarta.

Dari tabel struktur skrip Republika Online menekankan

penolakan terkait rencana Pergub tentang peredaran daging anjing di

Jakarta karena berdampak negatif.

“Contoh kasus kaya kasus miras deh, miras di jual bebas di minimarket-minimarket, tapi karena pengawasannya ga ketat itu anak SMP, SMA dengan bebasnya membeli miras. Hal serupa ditakutkan ketika aturan legalisasi daging anjing ini dikeluarkan

6 Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com, Jakarta

20 Mei 2016.

Page 90: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

78

tanpa ada pengawasan yang ketat yang selama ini menjadi problem dari Pemprov DKI, ketika tidak ada pengawasan yang ketat bisa saja karena daging anjing murah kemudian daging sapi mahal akhirnya pedagang berbuat curang menjual daging anjing yang dimanipulasi dengan menjadi daging sapi”.7

Republika Online juga menuliskan pendapat dari Susianah

Affandy yang mencontohkan ayam tiren itu ayamnya halal.Namun,

karena mati kemarin ayamnya tidak baik.Jadi, ayam tiren tidak boleh di

konsumsi, apalagi mengkonsumsi daging anjing yang jelas haram.

Dikhawatirkan kalau daging anjing dilegalkan dengan regulasi akan

makin banyak beredar.

Berbeda dengan Republika Online, Kompas.com menekankan

aspek berita pada pernyataan Pemprov DKI Jakarta yang mengklarifikasi

atas opini yang beredar mengenai wacana Pergub tentang peredaran

daging anjing di Jakarta. Kemudian pihak Pemprov DKI Jakarta

menjelaskan tujuan dari Pergub terebut yang dimana tujuan utamanya

untuk kesehatan yaitu mencegah virus rabies.

“Menurut kami sendiri kebijakan itu bisa baik bisa tidak.bisa baik dalam pengertian itu betul harus di awasi peredaran rabiesnya ini.Karena kalau tidak ada peraturan yang memayungi ini, nanti pengawasannya menjadi sulit.Maka dari itu kami melihat baik.Kami tidak mengambil posisi mendukung atau tidak, kami melihat ada sesuatu yang positif dari pemberitaan itu.Kami netral”8

7Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei

2015. 8 Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com, Jakarta

20 Mei 2016.

Page 91: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

79

Tabel 4.11

Perbandingan Analisis Tematik Republika Online Edisi 30 September

2015 dan Kompas.com 30 September 2015

Elemen Republika Online Kompas.com

Tematik Ketua Presidium NU menolak

rencana Pergub tentang pelegelan

daging anjing di Jakarta. Yang

apabila peredaran daging anjing di

legalkan, kebijakan tersebut akan

melukai umat islam.

Pemprov DKI Jakarta

membantah akan

melegalkan daging anjing

konsumsi. Sekaligus

menjelaskan tujuan-

tujuan dari wacana

Pergub tentang peredaran

daging anjing di Jakarta.

Dari tabel struktur tematik, Republika Online menuliskan satu

tema berita mengenai tanggapan Ketua Presidium NU yang menolak

rencana Pergub tentang pelegelan daging anjing di Jakarta.

“Tidak krusial menurut saya karena alasan Ahok untuk membatasi tingkat rabies di DKI padahal faktanya Ahok sendiri bilang bahwa tingkat rabies di DKI sudah menurun. Artinya kan pengawasan terhadap peredaran daging anjing itu udah bisa dilakukan. Artinya aturan yang sudah berlaku sudah bisa diterapkan.Jadi tidak perlu ditambahkan Pergub baru atau aturan baru itu bisa menimbulkan kekhawatiran diwarga muslim soal peredaran daging anjing itu sendiri”.9

Sama hal nya dengan Republika Online, Kompas.com juga

menuliskan satu tema berita mengenai pernyataan Pemprov DKI Jakarta

9Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei

2015.

Page 92: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

80

yaitu Sri Hartati yang membantah bahwa akan ada pelegalan daging anjing

konsumsi. Menurutnya media terkadang melebih-lebihkan berita.Karena

pada kenyataannya belum ada Pergubnya tetapi sudah bilang melegalkan.

Sri hartati juga menegaskan bahwa wacana Pergub ini difokuskan untuk

mencegah peredaran rabies di Jakarta. Karena bedasarakan data Dinas

KPKP banyak anjing untuk konsumsi yang dipasok dari kawasan

Sukabumi yang merupakan daerah endemik rabies bukan untuk melegalkan

daging anjing untuk dikonsumsi.

“Orang tidak membaca berita secara benar.Orang tidak membaca kompas.com secara utuh.Kalau mereka membaca secara utuh berita dari kompas.com subtansi nya bukan makan daging anjingnya tetapi karna rabiesnya.Pembaca seringkali engga utuh aja dalam membaca.Kadang-kadang baru melihat judulnya udah ambil kesimpulan. Apalagi di era media sosial baru liat judul langsung share langsung komentar padahal engga baca secara utuh. Media sih engga melebih-lebihkan, persoalannya itu menjadi terlebih-lebihkan karena respon audience nya yang engga baca secara komplit maksud dari berita ini.10

Tanggapan dari Pemprov DKI Jakarta sebagai klarifikasi atas

berita yang banyak beredar di media bahwa daging anjing akan

dilegalkan. Padahal, pada kenyataanya bukan daging anjing yang

dilegalkan untuk dikonsumsi tapi Pergub ini lebih membahas tentang

peredaran daging anjing dari luar daerah yang masuk ke DKI

Jakarta.Dengan adanya Pergub ini di harapkan agar daging anjing yang

masuk ke Jakarta di seleksi atau di periksa kesehatannya terlebih dahulu

agar daging anjing yang masuk ke Jakarta bebas dari rabies.Sehingga,

10 Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com,

Jakarta 20 Mei 2016.

Page 93: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

81

bagi yang mengkonsumsinya pun aman dan terhindar dari penyakit serta

virus rabies.

Tabel 4.12

Perbandingan Analisis Retoris Republika Online Edisi 30 September

2015 dan Kompas.com 30 September 2015

Elemen Republika Online Kompas.com

Retoris Penggunaan foto yang

mendeskripsikan seekor anjing

dilapangan mendukung isi teks

berita.

Penggunaan kata-kata

tertentu untuk

menggambarkan berita

mengenai ini. Tetapi

tidak terdapat foto dalam

berita ini.

Dari tabel struktur retoris Republika Online menggunakan foto

seekor anjing untuk mendukung isi teks dari berita mengenai “ Ahok akan

legalkan daging anjing di Jakarta. NU: Melukai umat Islam. Maksud dari

penggunaan foto ini selain untuk mendukung dari teks berita, juga ketika

orang membaca judul dengan legalisasi anjing, pembaca sudah dapat

membayangkan isi dari berita tersebut.

Berbeda dengan Republika Online, Kompas.com menekankan

penggunaan kata-kata dalam berita ini. Tetapi dalam berita ini

Kompas.com tidak menggunakan foto dikarenakan tidak memiliki stock

foto yang pas untuk berita tersebut.

Page 94: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

82

D. Interpretasi

Dari hasil temuan yang telah di teliti, penulis melihat adanya

perbedaan sudut pandang yang digunakan oleh Republika Online dan

Kompas.com dalam memberitakan peristiwa tentang upaya gubernur

tekait penerbitan pergub tentang peredaran daging anjing di Jakarta.

Republika Online menganggap Pergub tersebut tidaklah penting karena

akan melukai umat Islam, sedangkan Kompas.com melihat pergub

tersebut mempunyai tujuan-tujuan yang positif untuk mengawasi

peredaran daging anjing di Jakarta. Dalam mengemas sebuah pesan,

media massa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

internal disini berupa kebijakan redaksional tertentu mengenai suatu

kekuatan politik, kepentingan politik para pengelola media, relasi media

dengan sebuah kekuatan politik tertentu, dan faktor eksternal seperti

tekanan pasar atau pemirsa, sistem politik yang berlaku, dan kekuatan-

kekuatan luar lainnya.11 Dalam hal ini Republika memiliki faktor internal

yang berasal dari Mahaka Media, media massa nasional ini dilahirkan

oleh kalangan komunitas muslim. Hal tersebut yang mengakibatkan berita

yang disajikan oleh Republika lebih mengangkat sisi postif dari umat

Islam dan latar belakang dari pembaca Republika sendiri adalah muslim.

Berbeda dengan Republika, Kompas memiliki faktor internal yaitu Jakob

Oetama, salah satu pendiri Kompas ini merupakan Presiden Direktur

Kelompok Kompas Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan

Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.

Tampak terlihat perbedaan antara Republika Online dan Kompas.com.

11Ibnu Hamad, Kontruksi Realitas Politik dalam Media Massa (Jakarta: Granit, 2004), h. 2

Page 95: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

83

Perbedaan kebijakan redaksional antara Republika Online dan

Kompas.com mempengaruhi pengemasan pesan pemberitaan kedua

media massa tersebut. Hal ini terlihat dari berita yang membahas tentang

upaya Gubernur DKI Jakarta menerbitkan pergub yang mengatur khusus

tentang peredaran daging anjing di Jakarta.

Bagi Republika Online kriteria berita yang layak untuk

diberitakan salah satunya berpatokan dengan pembaca utamanya yaitu

muslim. Jadi isu yang berkaitan dengan muslim merupakan isu yang

menarik bagi republika. Berikut kutipannya:12

“Ya salah satu ukuran republika memilih sebuah isu pertama kita berpatokan pada pembaca basic kita, kan pembaca umum kita kan rata-rata adalah pembaca muslim, artinya segala isu yang berkaitan dengan muslim itu merupakan isu seksi bagi republika. Isu umat yang sebagian besar pembacanya republika”.

Berbeda dengan Republika, Kompas.com lebih melihat berita

yang layak untuk diberitakan apabila berita tersebut memiliki nilai berita.

Berikut kutipannya:13

“Dalam jurnalistik ada yang disebut nilai berita.Sebuah informasi dikatakan layak untuk di beritakan kalau mempunyai nilai berita.Misalnya prominence, siapa yang mengatakan tokoh yang mengatakan berpengaruh atau engga, apakah pendapatnya punya dampak atau engga terhadap masyarakat. Lalu ada juga timeless yaitu waktu, update atau engga peristiwanya.Ada juga soal proximity kedekatan peristiwa dengan masyarakat pembacanya.Nilai-nilai umum dalam jurnalistik atau nilai berita itu adalah kriteria berita layak atau tidak layak”.

Untuk memilih berita yang layak untuk dijadikan headline dalam

Republika Online dilihat dari jumlah viewersnya. Berikut kutipannya: 14

12Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei

2015. 13Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com, Jakarta

20 Mei 2016.

Page 96: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

84

“Headline itu kalo misalkan ukuran untuk media online bisa dilihat dari viewers nya, kalo viewers nya tinggi ini menjadi perhatian pembaca, nah itu pantas untuk menjadi headline, kedua ya karna isu itu, isunya sangat seksi sekali bahwa ini ketika Ahok ingin melegalkan daging anjing ini dampaknya sangat banyak sekali sehingga isu ini sangat penting kita angkat untuk menjadi sebuah headline. Di Republika Online itu ada headline ada juga hot topic, jadi hot topic itu isu yang kita running selama beberapa hari bahkan bisa sampe sepekan kalo ternyata isunya masih panas kita perpanjang. Kalo headlineitu ada di tampilan pertama republika online biasanya berita itu bergeser setiap sejam sekali. Kalo kasus legalisasi anjing ini kita masukan kedalam hot topic artinya, isu ini kita terus gulir sampai akhirnya ada keputusan Ahok membatalkan rencananya menerbitkan peraturan tersebut”. Kutipan di atas menggambarkan bahwa Republika Online

melihat dari viewers yang tinggi dan isu yang seksi untuk dicantumkan

sebagai headline. Berita tentang pelegalan daging anjing ini dalam

Republika Online bukan hanya dijadikan sebuah headline tetapi juga

menjadi hot topic karena isu ini terus bergulir sampai akhirnya ada

keputusan Ahok membatalkan rencananya menerbitkan peraturan

tersebut.

Tidak jauh berbeda dengan Republika Online, Kompas.com

mengatakan berita yang layak untuk dijadikan headline dilihat dari

viewers yang tinggi melalui Google analytics yaitu sebuah mesin dari

google yang bisa mengidentifikasi secara realtime sebuah berita itu

seberapa banyak dibaca. Berikut kutipannya:

“Kami punya namaya google analytics.Google analytics itu sebuah mesin dari google yang bisa mengidentifikasi secara

14Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei

2015.

Page 97: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

85

realtime sebuah berita itu seberapa banyak dibaca.Kami bisa mengidentifikasi secara langsung oh berita ini laku banget. Nah berita-berita yang ramai biasanya kami jadikan headline untuk menarik perhatian public. Selain itu tentu saja berita-berita yang kami anggap punya dampak atau punya nilai berita yang sangat tinggi kami rasa public harus tau”.15

Pemberitaan Kompas.com yang berjudul “Pemprov DKI Jakarta

Bantah Akan Legalkan Daging Anjing Konsumsi” di tempatkan dalam

headline karena berita ini memiliki nilai berita yang penting dan berita ini

juga menjadi kontroversi dikalangan masyarakat.

Selain headline yang dapat memperkuat isi berita adalah grafis.

Elemen grafis biasanya muncul dalam bentuk foto, gambar, atau tabel

untuk mendukung gagasan atau untuk bagian lain yang tidak ingin

ditonjolkan.16Menurut pihak Republika Online grafis atau foto pada

sebuah berita penting untuk menjadi support pada tulisan atau berita.

Berikut kutipannya: 17

“Ukurannya sih kalo foto itu kan, jadi selama ini kan pemberitaan itu hanya pada teks ya, berita itu hanya berita tulis. Padahal pada faktanya kalo kita berbicara tentang online bahkan berita cetak berita itu tidak hanya pada teks tulis tapi juga pada gambar pada grafis juga, nah gambar dan grafis itu harus menjadi support dari tulisan itu. Jadi ketika ada tulisan tentang legalisasi anjing gambar harus semakin mendukung dari teks tulisan tersebut. Jadi kalo orang ketika membaca judul dengan melihat gambarnya aja udah kebayang oh ini beritanya tentang ini”.

Berbeda dengan Republika Online, Kompas.com menilai grafis

atau foto pada berita merupakan hal yang penting dan tidak

15Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com, Jakarta 20 Mei 2016.

16 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2002) , h. 306.

17Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei 2015.

Page 98: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

86

penting.Penting karena pembaca bisa mendapat gambaran tentang berita

tersebut.Tidak pentingnya kalau gambar itu tidak mewakili dari isi berita.

Berikut kutipannya:18

“Penting dan tidak penting.Penting dalam artiaan bahwa foto itu bisa memberikan nilai tambah pada berita sehingga pembaca bisa mendapatkan gambaran secara real bagaimana situasi dilapangan atau juga foto memiliki arti orang jadi tau siapa sih yang ngomong.Misalnya ada seorang tokoh, pengamat atau anggota DPR lalu kita tampilkan tokohnya.Kalo engga kita tampilkan fotonya orang gatau yang namanya Fadli Zon tuh kaya gimana sih. Nah kalo ada gambarnya orang akantau Fadli Zon itu seperti apa. Kalau tidak pentingnya contohnya gambar itu tidak mewakili dari isi berita atau misalnya kita tidak ada stockgambar untuk mewakili isi berita, mendingan kita gausah memakai gambar karena tidak sesuai dengan isi beritanya”.

Namun dalam berita yang berjudul“Pemprov DKI Jakarta Bantah

Akan Legalkan Daging Anjing Konsumsi” di Kompas.com tidak

menampilkan unsur grafis atau gambar. Pihak Kompas.com mengatakan

bahwa ia tidak memiliki stock foto dari narasumber tersebut. Berbeda

dengan Republika Online, menurut kompas.com tidak pas apabila berita

tersebut di cantumkan gambar anjing. Berikut kutipannya :19

“Kemungkinan karena ga nemu orangnya atau kalo seandainya

di kasih ilustrasi anjing kok kayanya engga pas. Ini sepertinya

kami engga punyastock foto yang mewakili berita”.

Pemberitaan yang diangkat oleh kedua media online tersebut

membahas sebuah peristiwa yang memiliki inti persoalan yang sama yaitu

mengenai tanggapan dari wacana Gubernur DKI Jakarta yang berupaya

18Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com, Jakarta

20 Mei 2016. 19 Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com,

Jakarta 20 Mei 2016.

Page 99: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

87

menerbitkan peraturan daerah tentang peredaran daging anjing di Jakarta.

Walaupun terdapat kesamaan dalam inti permasalahan, tapi media ini bisa

saja mengkontruksi berita tersebut dengan cara yang berbeda.

Peristiwa tentang pelegalan daging anjing di Jakarta dimaknai

oleh kedua media tersebut secara berbeda. Republika melihat bahwa

pergub tersebut tidaklah perlu karena apabila daging anjing dilegalkan

dengan regulasi, akan makin banyak beredar. Menurut pihak Republika

Online Pergub baru atau aturan baru itu bisa menimbulkan kekhawatiran

diwarga muslim soal peredaran daging anjing itu sendiri. Berikut

kutipannya :20

“Tidak krusial menurut saya karena alasan Ahok untuk membatasi tingkat rabies di DKI padahal faktanya Ahok sendiri bilang bahwa tingkat rabies di DKI sudah menurun. Artinya kan pengawasan terhadap peredaran daging anjing itu udah bisa dilakukan. Artinya aturan yang sudah berlaku sudah bisa diterapkan.Jadi tidak perlu ditambahkan Pergub baru atau aturan baru itu bisa menimbulkan kekhawatiran diwarga muslim soal peredaran daging anjing itu sendiri”.

Berbeda dengan Republika Online, Kompas.com menilai pergub

tersebut bisa baik bisa tidak karena apabila tidak ada peraturan yang

memayungi ini, nanti pengawasan terhadap masuknya anjing dari luar

kota ke Jakarta menjadi sulit. Berikut kutipannya :21

“Kami sih netral-netral aja.Kami tidak dalam posisi mendukung atau tidak mendukung. Kami hanya menyampaikan apa yang menjadi wacana dan apa yang kemudian di putuskan oleh Pemprov DKI. Menurut kami sendiri kebijakan itu bisa baik bisa tidak.bisa baik dalam pengertian itu betul harus di awasi peredaran rabiesnya ini.Karena kalau tidak ada peraturan yang

20Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei

2015. 21Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com,

Jakarta 20 Mei 2016.

Page 100: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

88

memayungi ini, nanti pengawasannya menjadi sulit.Maka dari itu kami melihat baik.Kami tidak mengambil posisi mendukung atau tidak, kami melihat ada sesuatu yang positif dari pemberitaan itu.Kami netral”.

Meskipun menurut Kompas.com peraturan tersebut bisa

berdampak baik, namun Kompas.com menegaskan bukan berati

Kompas.com mengambil posisi mendukung, Kompas.com tetap netral.

Sebuah berita juga harus terdapat unsur objektifitas dalam

memberikan informasi yang akurat.Dalam hal ini pemilihan narasumber

untuk dijadikan unsur kutipan harus narasumber yang berkaitan dengan

pemberitaan.Republika Online mengatakan narasumber yang di ambil

selain harus sesuai dengan berita narasumber pun di ambil dari berbagai

macam segi. Berikut kutipannya :22

“Pasti ada penentuan. Maksutnya ketika misalkan kasus leglalisasi daging anjing maka narsum yang kita ambil yang sesuai dengan isu kita. Misalkan dari DPRD gimana tanggapannya, tanggapan dari Umat Muslim dan tokoh-tokoh agama karena kan ini berkaitan degan daging anjing yang diharamkan oleh Islam. Ketika kita ambil isu ini kita coba megambil dari berbagai macam segi.Itu yang menentukan siapa narsum yang akan kita ambil”. Pada berita ini narasumber yang diambil hanya satu narasumber

yaitu Ketua Presidium Muda NU Susianah Affandy yang dengan tegas

menolak wacana pergub tersebut. Alasan Republika Online hanya

mengambil satu narasumber karena berita ini merupakan hot topic atau

berita yang muncul hingga berhari-hari dan pada setiap beritanya di ambil

narasumber yang berbeda-beda. Berikut kutipannya :23

22Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei

2015. 23Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei

2015.

Page 101: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

89

“Karena ini Hot Topic jadi isu ini berhari-hari.Misalnya pada hari pertama kita narsum nya dari tokoh-tokoh umat Islam itu kita ga hanya ngambil dari NU.Misalnya ada tiga reporter.Oke kamu garap dari NU nya, kamu dari Muhamadiyah nya bahkan dari tokoh-tokoh muslim yang di luar dari NU dan Muhamadiyah”.

Sedangkan menurut Kompas.com menentukan narasumber harus

kompeten dan kredibel terhadap wacana yang sedang kita beritakan.

Berikut kutipannya :24

“Ketentuannya umum.Pada sebuah peristiwa bukan hanya ini kita

menentukan narasumber pasti kompeten, terkait dan kredibel

terhadap wacana yang sedang kita beritakan intinya itu”.

Dalam memilih narasumber Kompas.com juga memilih

narasumber yang bersifat netral tidak condong kesana dan tidak condong

kesini.Apabila condong, Kompas.com hanya ingin kecondongannya

terhadap kebenaran. Berikut kutipannya:25

“Kami melihat orang-orang yang mempunyai cara pandang objektif pada sebuah peristiwa. Biasanya kalau kita kenal dengan banyak narsumber kita bisa tau kecondongan orang ini begini, orang itu begitu.Maka terhadap sebuah peristiwa lalu kita memilih yang benar-benar bisa memberikan pendapat yang objektif.Kami engga ingin pemberitaan kami itu condong kesini, condong kesana.Kalaupun condong pada hal tertentu kami ingin condongnya pada kebenaran.Pada objektivitas sehingga publik dapat mendapatkan informasi yang benar”.

Cara Republika membentuk frame yang dibuat dengan

menceritakan alasan-alasan mengapa pergub itu harus dibatalkan. Hal

tersebut didukung dengan pemilihan judul , narasumber dari NU yaitu

24Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com, Jakarta

20 Mei 2016. 25Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com, Jakarta

20 Mei 2016.

Page 102: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

90

organisasi Islam besar di Indonesia, dan isi berita yang di sampaikan

Republika Online. Pada bagian ini Republika Online melakukan

penekanan pada judul berita yaitu “Ahok Akan Legalkan Daging Anjing,

NU: Melukai Umat Islam” yang menekankan bahwa umat Islam akan

terluka apabila pergub tersebut diterbitkan, selain itu Republika Online

menjelaskan dampak apabila pergub tersebut di terbitkan.

Tidak seperti Republika Online, Kompas.com menggunakan

frame berita yang menceritakan tujuan-tujuan dari pergub tersebut. Hal

tersebut didukung dengan dengan pemilihan judul, narasumber yang

berasal dari Pemprov DKI, dan isi berita yang disampaikan. Pada bagian

ini Kompas.com mencoba mengklarifikasi berita-berita yang beredar

sebelumnya.Dengan menggunakan judul “Pemprov DKI Jakarta Bantah

Akan Legalkan Daging Anjing Konsumsi” Dinas Kelautan Pertanian dan

Ketahanan Pangan (KPKP) membantah bahwa peraturan gubernur ini

bermaksud melegalkan daging anjing untuk konsumsi.Dan pada

kesempatan berbeda Kompas.com juga mengambil pernyataan dari

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengklarifikasi

maksud dari Pergub ini.

Setiap media memiliki ideologi yang berbeda.Ideologi media

mengandung pengertian ideologi yang dimiliki oleh media sebagai sebuah

institusi atau yang menjadi landasan hidup media.26Republika Online

sendiri menganut ideologi nasionalis bukan media agama.Meskipun

dalam Republika terdapat rubrik-rubrik agama. Berikut kutipannya:27

26 Udi Rusadi, Kajian Media Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan Metode(Depok: PT

Rajagrafindo Persada, 2015), cet ke-1, h. 82. 27Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei

2015.

Page 103: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

91

“Kalau bicara ideologi ya banyak pembaca yang mengaitkan bahwa media Republika itu ideologi nya Islam.Tapi sejak pendiriannya ketika Parni Hadi mengumumkan pendirian Republika secara tegas menjelaskan bahwa Republika adalah media umum atau media nasionalis bukan media agama. Banyak nya rubrik-rubrik Islam karena latar belakang kita pembacanya adalah muslim. Jadi, kita coba mengakomodir kepentingan-kepentingan umat Islam.Jadi, bukan berati kita media Islam. Karena kalau kamu bandingkanporsi berita Nasional dengan berita keislaman, gak misalkan 90% berita Islam tapi hampir seimbang”.

Tidak jauh berbeda dengan Republika, Kompas.com juga

memiliki ideologi nasionalis disamping itu kebenaran,tidak berpihak dan

objektivitas juga menjadi ideologi dari kompas.com. Berikut

kutipannya:28

“Kebeneran, independensi, objektivitas, tidak berpihak kepada

satu kelompok.Ideologi nya lebih nasionalis, prularis, demokrasi,

universalitas, keberagaman, kemanusiaan”.

Kedua media tersebut mempunyai ideologi yang sama yaitu

nasionalis. Meskipun banyak yang menyangka bahwa Republika

mempunyai ideologi Islam karena didalam nya terdapat rubrik-rubrik

Islami tetapi sejak pendiriannya Parni Hadi menegaskan bahwa Republika

adalah media umum atau media nasionalis bukan media agama.Begitupun

dengan Kompas.com yang memiliki ideologi nasionalis selain itu tidak

berpihak artinya Kompas.com adalah media netral yang sifatnya tidak

mendukung kepada satu pihak.

Dalam berita yang disajikan biasanya media mengarahkan

pembacanya kepada kesimpulan pro atau kontra. Dalam berita “Ahok

28Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com, Jakarta

20 Mei 2016.

Page 104: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

92

Akan Legalkan Daging Anjing, NU: Melukai Umat Islam” Republika

Onlinemengarahkan pembaca pada kesimpulan kontra terhadap wacana

Gubernur DKI Jakarta yang akan menerbitkan Pergub terkait peredaran

daging anjing di Jakarta. Berikut kutipannya:29

“Ya jelas, jadi kan ketika kita menetapkan isu ini kita sudah tau nih isu ini mau dibawa kemana nih. Nah target kita menggagalkan pergub tersebut. Artinya kan kalo seandainya Ahok jadi menerbitkan peraturan daging anjing berbahaya bagi umat Islam. Ketika umat Islam ke pasar ingin membeli daging sapi ternyata beli daging anjing kan sangat berbahaya sekali”.

Berbeda dengan Republika Online yang ingin menggagalkan

Pergub tersebut.Kompas.com lebih menyajikan berita ini secara objective,

Kompas.com tidak dalam posisi medukung ataupun menolak kebijakan

tersebut.Kompas.com lebih dalam posisi netral. Berikut kutipannya:30

“Kami menyajikan objective, seluruh pandangan yang

menyeluruh terhadap persoalan ini”.

Berita yang disajikan kepada masyarakat merupakan hasil dari

proses panjang kontruksi yang dilakukan oleh para pekerja media.

Republika Online dan Kompas.com menggunakan judul demikian untuk

mengkontruksi pembaca. Jadi, baik Republika Online maupun

Kompas.com memandang suatau peristiwa dengan menggunakan bahasa

dan cara yang berbeda. Selain itu narasumber yang di ambil dalam berita

tersebut sangatlah berbeda, Republika Online mengambil narasumber dari

NU yang kita tahu bahwa NU adalah organisasi Islam besar di Indonesia,

narasumber tersebut di pilih sesuai dengan latar belakang Republika.

29Wawancara Pribadi dengan Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL, Jakarta 9 Mei

2015. 30Wawancara dengan Heru Margianto, News Assistant Managing Editor Kompas.com, Jakarta

20 Mei 2016.

Page 105: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

93

Sedangkan berita di Kompas.com mengambil narasumber dari Pemprov

DKI Jakarta, narasumber ini di ambil sesuai dengan sikap Kompas.com

yang netral dan tidak berpihak terhadap berita yang di tulis. Pemilihan

narasumber pun menjadi salah satu strategi Republika Online dan

Kompas.com mengkontruksi berita.

Selain penggunaan bahasa dan pemilihan narasumber, proses

kontruksi sosial media massa juga sangat terkait oleh ideologi yang

dimiliki oleh masing-masing media. Kita mengetahui bahwa Republika

Online dan Kompas.com adalah media online yang sama-sama memiliki

ideologi nasionalis.Tetapi, opini publik yang berkembang pada

masyarakat yang menganggap Republika Online adalah media yang

beraliran Islami.Ini dilihat dari sejarah dan latar belakang berdirinya

media tersebut, serta bayaknya rubrik Islami yang terdapat dalam

Republika Online. Republika berdiri atas dasar pemikiran dari ikatan

Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).Hal ini yang membuat Republika

dalam berita pelegalan daging anjing di Jakarta lebih condong kontra atau

menolak rencana Gubernur DKI Jakarta dalam menerbitkan Pergub

tentang peredaran daging anjing di Jakarta.Sedangkan Kompas.com

selain berideologi nasionalis juga tidak berpihak kepada satu kelompok.

Hal ini membuat Kompas.com dalam berita pelegalan daging anjing di

Jakarta lebih condong pro terhadap rencana Pergub tersebut, meskipun

Kompas.com menegaskan iatidak memposisikan pro atau kontra dalam

berita ini, namun menurutnya ada sesuatu yang positif dari Pergub

tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan media mengkontruksi berita

dengan berbagai cara agar masyarakat melihat berita tersebut melalui

Page 106: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

94

pandangan yang berbeda sesuai dengan cara pandang media. Republika

Online dan Kompas.com tanpa bisa di hindari sangat dipengaruhi oleh

ideologi media yang memiliki sudut pandang tersendiri terhadap rencana

Gubernur DKI Jakarta dalam menerbitkan Pergub tentang peredaran

daging anjing di Jakarta. Sudut pandang yang berbeda inilah yang

akanmembuat hasil kontruksi media dalam membahas sebuah isu yang

sama menjadi terlihat berbeda. Hal ini juga dipengaruhi oleh kebijakan

pada setiap media. Disini, baik Republika Online maupun Kompas.com

memandang peristiwa ini dengan cara yang berbeda, melakukan kontruksi

dengan cara mereka sendiri, dan menghasilkan hasil pemaknaan yang

berbeda.

Page 107: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedasarkan pembahasan yang telah di uraikan oleh penulis mengenai

analisis framing yang di gunakan untuk menganalisis teks media dalam

mengemas berita upaya pelegalan daging anjing di Jakarta di media online

Republika dan Kompas.com pada tanggal 30 September 2015, penulis

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berita yang dikemas Republika Online terkait upaya pelegalan daging

anjing di Jakarta lebih menekankan kepada penolakan pergub tersebut.

Hal itu terlihat dari berita yang di muat pada tanggal 30 September 2016

pukul 10:48 WIB. Dari berita tersebut, Republika Online memperlihatkan

pandangannya mengenai dampak negatif apabila Pergub tersebut di

terbitkan akan mengkhawatirkan umat Islam. Karena tidak di legalkan saja

banyak makanan haram yang beredar, di khawatirkan apabila peredaran

daging anjing dilegalkan dengan regulasi, maka daging anjing yang pada

dasarnya haram akan makin banyak beredar.

2. Republika Online dalam berita upaya pelegalan daging anjing di Jakarta

mengarahkan pembaca terhadap satu kesimpulan yaitu kontra terhadap

rencana Pergub ini. Karena target dari penetapan berita ini dalam

Republika Online yaitu untuk menggagalkan Pergub tersebut.

3. Sedangkan pengemasan berita yang dilakukan Kompas.com terkait berita

upaya pelegalan daging anjing di Jakarta lebih menekankan kepada

klarifikasi dari opini yang beredar akan ada pelegalan daging anjing yang

terkait adanya rencana peraturan gubernur (pergub) yang mengatur daging

Page 108: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

96

anjing konsumsi.. Hal itu terlihat dari berita yang di muat pada tanggal 30

September 2016 pukul 11:14 WIB. Dari berita tersebut, Kompas.com

memperlihatkan pandangannya mengenai dampak positif apabila Pergub

tersebut di terbitkan yaitu untuk mencegah penyakit rabies di Jakarta.

4. Berbeda dengan Republika Online yang mengarahkan pembaca kepada

satu kesimpulan kontra, Kompas.com menyajikan berita ini objektif dan

tidak memihak atau netral. Meskipun tidak dalam posisi mendukung atau

tidak mendukung tetapi Kompas.com melihat ada sesuatu yang positif dari

pemberitaan upaya pelegalan daging anjing di Jakarta

B. Saran

Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis framing

terkait pemberitaan upaya pelegalan daging anjing di Jakarta oleh Republika

Online dan Kompas.com, penulis mempunyai beberapa saran untuk media

online Republika dan Kompas serta bagi pembaca. Adapun saran yang penulis

berikan adalah sebagai berikut:

1. Media massa khususnya Republika Online dan Kompas.com hendaknya

dalam memberikan informasi kepada khalayak bersifat objektif, tidak

berpihak atau netral sehingga tidak membawa pembaca pada perdebatan

dan konflik.

2. Bagi khalayak seharusnya menjadi subjek yang aktif dalam menerima

informasi yang di kontruksi oleh media massa, sehingga tidak terjebak

dalam prasangka sosial yang berujung pada konflik.

3. Republika Online dan Kompas.com sebagai saluran komunikasi yang

dapat memberikan pengaruh terhadap masyarakat luas, diharapkan dapat

menjalankan fungsi yang dapat memberi wawasan dan pengetahuannya

terhadap masyarakat sebagai sarana pendidikan yang positif.

Page 109: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

97

Daftar Pustaka

Buku:

Al-Utsaimin, M. B. (2014). Halal Haram Dalam Islam. Jakarta: Ummul Qura.

Baqi, M. F. (2015). Muttafaqun 'Alaih Shahih Bukhari Muslim. Jakarta: Beirut. Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi :TeoriParadigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana, 2007

Bungin, Burhan Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

Bungin, Burhan. Kontruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa,

Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen Kritik Terhadap Peter L. Berger

Serta Thomas Luckmann , Jakarta: Kencana, 2008.

Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi dan Politik media, Yogyakarta :

LKiS, 2002.

Fahri, Arfian. 2013. “Analisis Framing Isu Tentang Kondisi Partai Islam Pada Surat

Kabar Nasional Media Indonesia Dan Republika” Skripsi S1 Fakultas

Dakwah dan Komunikasi ,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Hamad, I. (2004). Kontruksi Realitas Politik Dalam Media Massa. Jakarta: Granit.

Kriyantono, R. Teknik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Muda, D. I. (2008). Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Page 110: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

98

Rohmayni, Suci. 2013. " Analisis Framing Konflik Muslim Rohingnya Pada Harian

Republika". Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi ,Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rusadi, U. (2015). Kajian Media Isu Ideologis Dalam Prespektif, Teori dan Metode.

Depok: PT. Rajagrafindo Persada.

Sasongko, Aji. 2015. " Bingkai Pemberitaan Penyergapan Terorisme Ciputat (Studi

Komparasi Berita di Liputan6.com dan Tempo.co)". Skripsi S1 Fakultas

Dakwah dan Komunikasi ,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Sobur, A. (2001). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Anlisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Swasti, Wandita Gita. 2010. " Pembingkaian Berita Mengenai Krisis Toleransi Antar

Umat Beragama di Harian Republika (Analisis Framing Berita Tentang Izin

Pendirian Rumah Ibadah)". kripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Indonesia.

Tebba, S. (2005). Jurnalis Baru. Ciputat: Kalam Indonesia.

Zamroni, Mohammad , Filsafat Komunikasi (Pengantar Ontologis, Epistimologis,

Aksiologis), Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Website :

Profil Republika Online

www.republika.co.id/

Profil Kompas.com

http://inside.kompas.com/

Berita di Kompas.com dengan judul “Pemprov DKI Jakarta Bantah Akan Legalkan

Daging Anjing Konsumsi pada tanggal 30 September 2015 pukul 11:14 WIB.

Page 111: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

99

http://megapolitan.kompas.com/read/2015/09/30/11140521/Pemprov.Dki.Jaka

rta.Bantah.Akan. Legalkan.Daging.Anjing.Konsumsi

Berita Republika Online dengan judul “Ahok Akan Legalkan Daging Anjing, NU:

Melukai Umat Islam” pada tanggal 30 September 2015 pukul 10:48 WIB.

http://m.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-

nasional/15/09/30/nvh18g334-ahok-akan-legalkan-daging-anjing-nu-melukai-

umat-islam

Jurnal :

Manurung, S. B. (2015). Analisis Framing Pemberitaan Bakso Oplosan Pada Portal

Berita Republika Online dan Kompas.com. e.Journal Ilmu Komunikasi , 443-

457. Di akses melalui ejournal.an.fisip-unmul.ac.id

Page 112: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan
Page 113: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan
Page 114: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan
Page 115: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan
Page 116: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

LAMPIRAN

Page 117: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

1. Bagaimana cara menentukan sebuah berita layak atau tidak untuk

diberitakan?

Jawaban :

Ya salah satu ukuran republika memilih sebuah isu pertama kita berpatokan

pada pembaca basic kita, kan pembaca umum kita kan rata-rata adalah

pembaca muslim, artinya segala isu yang berkaitan dengan muslim itu

merupakan isu seksi bagi republika. Isu umat yang sebagian besar

pembacanya republika.

2. Apa saja yang dipertimbangkan sebuah berita layak dijadikan sebuah

headline?

Jawaban :

Headline itu kalo misalkan ukuran untuk media online bisa dilihat dari

viewers nya, kalo viewers nya tinggi ini menjadi perhatian pembaca, nah itu

pantas untuk menjadi headline, kedua ya karna isu itu, isunya sangat seksi

Nama : Didi Purwadi

Jabatan : Asisten Redaktur Pelaksana ROL

Hari/ Tanggal : Senin, 9 Mei 2016

Tempat Wawancara : Gedung Republika, Jl. Warung Jati Barat.

No. 37, RT.1/ RW.7, Pejaten Barat,

Pasar Minggu

Page 118: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

sekali bahwa ini ketika Ahok ingin melegalkan daging anjing ini dampaknya

sangat banyak sekali sehingga isu ini sangat penting kita angkat untuk

menjadi sebuah headline. Di Republika Online itu ada headline ada juga hot

topic, jadi hot topic itu isu yang kita running selama beberapa hari bahkan

bisa sampe sepekan kalo ternyata isunya masih panas kita perpanjang. Kalo

headline itu ada di tampilan pertama republika online biasanya berita itu

bergeser setiap sejam sekali. Kalo kasus legalisasi anjing ini kita masukan

kedalam hot topic artinya, isu ini kita terus gulir sampai akhirnya ada

keputusan Ahok membatalkan rencananya menerbitkan peraturan tersebut.

3. Dalam sebuah berita terdapat grafik atau foto yang dicantumkan.

Bagaimana cara melakukan penilaian pencantuman hal tersebut pada

sebuah berita?

Jawaban :

Ukurannya sih kalo foto itu kan, jadi selama ini kan pemberitaan itu hanya

pada teks ya, berita itu hanya berita tulis. Padahal pada faktanya kalo kita

berbicara tentang online bahkan berita cetak berita itu tidak hanya pada teks

tulis tapi juga pada gambar pada grafis juga, nah gambar dan grafis itu harus

menjadi support dari tulisan itu. Jadi ketika ada tulisan tentang legalisasi

anjing gambar harus semakin mendukung dari teks tulisan tersebut. Jadi kalo

orang ketika membaca judul dengan melihat gambarnya aja udah kebayang oh

ini beritanya tentang ini.

Page 119: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

4. Apa alasan Republika Online memilih judul “Ahok akan legalkan daging

anjing di Jakarta, NU: Melukai umat Islam?

Jawaban :

Ini sebenenarnya hanya permasalahan penulisan judul aja.Kadang kita untuk

menekankan judul kita menggunakan anak kalimat. Jadi sebenernya inti dari

judul ini pelegalan daging anjing akan melukai umat Islam. Urgensi nya

adalah umat Islam akan terluka jika daging anjing dilegalkan. Ini hanya

permainan kata saja.

5. Apakah pemilik media ikut berkontribusi terhadap kebijakan redaksi?

Jawaban :

Kalo secara umum kebijakan redaksi itu tidak ada yang bisa mengintervensi

termasuk owner, kalaupun owner memberi masukan tetap kebijakan

keluarnya sebuah berita itu ditentukan oleh rapat redaksi. Intinya, redaksi

memiliki kewenangan penuh untuk menurunkan berita apa yang mereka nilai

benar. Nah untuk kasus legalisasi anjing ini tidak ada kontribusi dari owner

sama sekali.

Page 120: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

6. Saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluarkan

wacana ingin menerbitkan peraturan daerah terkait daging anjing di

Jakarta. Menurut Republika Online apa hal menarik dari wacana

tersebut sehingga dijadikan pemberitaan?

Jawaban :

Ketika ada isu daging anjing akan dilegalkan itu isu nya republika sekali

karena kan, berkaitan dengan ya umat islam. Dimana umat islam itu kan

mengharamkan daging anjing itu, mungkin dasarnya seperti itu. Yang paling

pokok alasan kenapa kita mengambil isu legalisasi daging anjing karena

isunya sangat isu pembaca republika.

7. Seberapa penting unsur 5w+1h dalam sebuah berita?

Jawaban :

Itukan unsur dasar ya dari sebuah jurnalistik, itu sangat penting sekali ketika

kita membuat berita unsur-unsur tersebut termasuk dalam pembuatan berita,

tapi yang penting dari unsur-unsur tersebut mengenai why dan how nya. Jadi,

kita menjelaskan gimana atau mengapa Ahok mengeluarkan pergub legalisasi

anjing dan apa dampaknya jadi lebih kepada how dan why nya.

Page 121: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

8. Mengapa dalam berita yang berjudul “Ahok akan legalkan daging anjing

di Jakarta, NU: Melukai umat Islam, tidak terdapat unsur why atau

alasan mengapa Ahok ingin melegalkan daging anjing?

Jawaban :

Ya itu, justru itu karena kita coba lihat ketika Ahok mencoba mengeluarkan

sebuah kebijakan untuk melegalkan daging anjing, nah kita ngeliat ga ada nih

dasarnya Ahok mengapa ingin mengeluarkan kebijakan tersebut. Makanya

yang kita kejar alasan-alasan kenapa Ahok harus membatalkan legalisasi

daging anjing tersebut. Kalau beberapa pemberitaan dari yang kita buat Ahok

kan alasannya supaya semacam lokalisasi. Tapi faktanya pemasalahan

sebenarnya legalisasi daging anjing itukan pada pengawasan. Contoh kasus

kaya kasus miras deh, miras di jual bebas di minimarket-minimarket, tapi

karena pengawasannya ga ketat itu anak SMP, SMA dengan bebasnya

membeli miras. Hal serupa ditakutkan ketika aturan legalisasi daging anjing

ini dikeluarkan tanpa ada pengawasan yang ketat yang selama ini menjadi

problem dari Pemprov DKI, ketika tidak ada pengawasan yang ketat bisa saja

karena daging anjing murah kemudian daging sapi mahal akhirnya pedagang

berbuat curang menjual daging anjing yang dimanipulasi dengan menjadi

daging sapi.Seharusnya ga perlu adanya pergub, karena aturannya sudah ada

dimana Ahok sendiri mengakui bahwa memang peredaran rabies di Jakarta

menurun. Artinya kan gak ada alasan untuk menerbitkan peraturan, kalau

alasan Ahok untuk mencegah rabies dia pernah mengatakan bahwa tingkat

Page 122: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

rabies di Jakarta tuh sudah menurun artinya kan sudah efektif. Jadi tidak perlu

lah pergub tersebut.

9. Apakah ada ideologi yang menjadi acuan dari wartawan ketika

menyusun fakta menjadi sebuah berita di Republika Online?

Jawaban :

Kalau bicara ideologi ya banyak pembaca yang mengaitkan bahwa media

Republika itu ideologi nya Islam.Tapi sejak pendiriannya ketika Parni Hadi

mengumumkan pendirian Republika secara tegas menjelaskan bahwa

Republika adalah media umum atau media nasionalis bukan media agama.

Banyak nya rubrik-rubrik Islam karena latar belakang kita pembacanya adalah

muslim. Jadi, kita coba mengakomodir kepentingan-kepentingan umat

Islam.Jadi, bukan berati kita media Islam. Karena kalau kamu

bandingkanporsi berita Nasional dengan berita keislaman, gak misalkan 90%

berita Islam tapi hampir seimbang.

10. Apakah ada ketentuan khusus ketika menentukan narasumber

pemberitaan terkait rencana Ahok mengeluarkan pergub tentang

peredaran daging anjing di Jakarta?

Jawaban :

Pasti ada penentuan. Maksutnya ketika misalkan kasus leglalisasi daging

anjing maka narsum yang kita ambil yang sesuai dengan isu kita. Misalkan

dari DPRD gimana tanggapannya, tanggapan dari Umat Muslim dan tokoh-

tokoh agama karena kan ini berkaitan degan daging anjing yang diharamkan

Page 123: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

oleh Islam. Ketika kita ambil isu ini kita coba megambil dari berbagai macam

segi. Itu yang menentukan siapa narsum yang akan kita ambil.

11. Mengapa pada berita tersebut Republika Online hanya mengambil satu

narasumber?

Jawaban :

Karena ini Hot Topic jadi isu ini berhari-hari.Misalnya pada hari pertama kita

narsum nya dari tokoh-tokoh umat Islam itu kita ga hanyangambil dari

NU.Misalnya ada tiga reporter. Oke kamu garap dari NU nya, kamu dari

Muhamadiyah nya bahkan dari tokoh-tokoh muslim yang di luar dari NU dan

Muhamadiyah.

12. Bagaimana pendapat Republika Online mengenai rencana Ahok ingin

menerbitkan Pergub tersebut?

Jawaban :

Tidak krusial menurut saya karena alasan Ahok untuk membatasi tingkat

rabies di DKI padahal faktanya Ahok sendiri bilang bahwa tingkat rabies di

DKI sudah menurun. Artinya kan pengawasan terhadap peredaran daging

anjing itu udah bisa dilakukan. Artinya aturan yang sudah berlaku sudah bisa

diterapkan. Jadi tidak perlu ditambahkan Pergub baru atau aturan baru itu bisa

menimbulkan kekhawatiran diwarga muslim soal peredaran daging anjing itu

sendiri.

Page 124: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

13. Apakah ada penekanan tertentu sehingga Republika Online

mengarahkan pembaca terhadap satu kesimpulan antara pro atau

kontra terhadap pemberitaan rencaa Ahok tersebut?

Jawaban :

Ya jelas, jadi kan ketika kita menetapkan isu ini kita sudah tau nih isu ini mau

dibawa kemana nih. Nah target kita menggagalkan pergub tersebut. Artinya

kan kalo seandainya Ahok jadi menerbitkan peraturan daging anjing

berbahaya bagi umat Islam. Ketika umat Islam ke pasar ingin membeli daging

sapi ternyata beli daging anjing kan sangat berbahaya sekali.

Narasumber

(Didi Purwdadi)

Page 125: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

Nama : Heru Margianto

Jabatan : News Assistant Managing Editor

Hari/ Tanggal : Jumat, 20 Mei 2016

Tempat Wawancara : Gedung Kompas Gramedia, Jl. Palmerah

Selatan No.22-28 Jakarta 10270

1. Bagaimana cara menentukan sebuah berita layak atau tidak untuk

diberitakan?

Jawaban:

Dalam jurnalistik ada yang disebut nilai berita.Sebuah informasi dikatakan

layak untuk di beritakan kalau mempunyai nilai berita.Misalnya

prominencesiapa yang mengatakan tokoh berpengaruh atau engga, apakah

pendapatnya punya dampak atau engga terhadap masyarakat. Lalu juga soal

timeless yait waktu update atau engga peristiwanya. Ada juga soal proximity

kedekatan peristiwa dengan masyarakat pembacanya.Nilai-nilai umum dalam

jurnalistik atau nilai berita itu adalah kriteria berita layak atau tidak layak.

Page 126: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

2. Apa saja yang dipertimbangkan sebuah berita layak dijadikan sebuah

headline?

Jawaban :

Kami punya namaya google analytics.Google analytics itu sebuah mesin dari

google yang bisa mengidentifikasi secara realtime sebuah berita itu seberapa

banyak dibaca.Kami bisa mengidentifikasi secara langsung. Oh berita ini laku

banget. Nah berita-berita yang ramai biasanya kami jadikan headline untuk

menarik perhatian public. Selain itu tentu saja berita-berita yang kami anggap

punya dampak atau punya nilai berita yang sangat tinggi kami rasa public

harus tau.

3. Dalam sebuah berita terdapat grafik atau foto yang dicantumkan.

Bagaimana cara melakukan penilaian pencantuman hal tersebut pada

sebuah berita?

Jawaban :

Penting dan tidak penting.Penting dalam artiaan bahwa foto itu bisa

memberikan nilai tambah pada berita sehingga pembaca bisa mendapatkan

gambaran secara real bagaimana situasi dilapangan atau juga foto memiliki

arti orang jadi tau siapa sih yang ngomong.Misalnya ada seorang tokoh,

pengamat atau anggota DPR lalu kita tampilkan tokohnya.Kalo engga kita

Page 127: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

tampilkan fotonya orang gatau yang namanya Fadli Zon tuh kaya gimana sih.

Nah kalo ada gambarnya orang akan tau Fadli Zon itu seperti apa.

4. Mengapa dalam berita Pemprov DKI Jakarta Akan Bantah Akan

Legalkan Daging Anjing Konsumsi tidak dicantumkan grafik atau foto?

Jawaban :

Kemungkinan karena ga nemu orangnya atau kalo seandainya di kasih

ilustrasi anjing kok kayanya engga pas. Ini sepertinya kami engga punya stock

foto yang mewakili berita.

5. Apa alasan Kompas.com memilih judul “Pemprov DKI Jakarta Bantah

Akan Legalkan Daging Anjing Konsumsi”?

Jawaban :

Karena yang paling penting dari seluruh pernyataan Sri Hartati adalah ini.

Kan sebelumnya ada berita ada wacana akan dilegalkan, ini kan kemudian

keputusan final bahwa ternyata engga ada pelegalan. Ini mengklarifikasi

pemberitaan yang ada sebelumnya.

6. Apakah pemilik media ikut berkontribusi terhadap kebijakan redaksi?

Jawaban :

Engga ada.Sepenuhnya idependen keputusan sidang redaksi di

Kompas.com.Pemilik media engga pernah campur tangan.Pemilik media tuh

Page 128: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

keluarga pak Jacob gapernah campur tangan sedikitpun.Dan gapernah ada

berita yang engga pas menurut mereka.Sepanjang karir saya di Kompas.com

engga pernah ada pernyataan pemilik media bahwa berita ini engga

pas.Sepenuhnya diserahkan kepada independensi redaksi.

7. Saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluarkan

wacana ingin menerbitkan peraturan daerah terkait daging anjing di

Jakarta. Menurut Kompas.com apa hal menarik dari wacana tersebut

sehingga dijadikan pemberitaan?

Jawaban :

Ada dua hal.Pertama, subtansi dari wacana itu.Subtansi nya itu sebenarnya

bukan soal pelegalan daging anjing tapi pengawasan terhadap penyakit

rabies.Lalu yang kedua, ini jadi menarik diperbincangkan karena daging

anjing itu sebenarnya kontroversi dikalangan masyarakat. Seperti di

masyarakat muslim dan pecinta anjing. Pecinta anjing itu sangat menentang

yang seperti ini. Nah, ini pasti akan menjadi perhatian publik. Oleh karena itu

kami menganggap ini punya nilai berita untuk disampaikan.

Page 129: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

8. Seberapa penting unsur 5w+1h dalam sebuah berita?

Jawaban :

Itu kan nilai standar wajib yang harus ada di setiap berita dalam prinsip-

prinsip jurnalistik itu hal yang harus dituliskan. Itu sangat penting dan bagian

yang tidak bisa di abaikan.

9. Apakah ada ideologi yang menjadi acuan dari wartawan ketika

menyusun fakta menjadi sebuah berita di Kompas.com?

Jawaban :

Kebeneran, independensi, objektivitas, tidak berpihak kepada satu

kelompok.Ideologi nya lebih nasionalis, prularis, demokrasi, universalitas,

keberagaman, kemanusiaan.

10. Apakah ada ketentuan khusus ketika menentukan narasumber

pemberitaan terkait rencana Ahok mengeluarkan pergub tentang

peredaran daging anjing di Jakarta?

Jawaban :

Ketentuannya umum.Pada sebuah peristiwa bukan hanya ini kita menentukan

narasumber pasti kompeten terkait dan kredibel terhadap wacana yang sedang

kita beritakan intinya itu.

Page 130: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

11. Bagaimana menentukan narasumber yang bersikap netral?

Jawaban :

Kami melihat orang-orang yang mempunyai cara pandang objektif pada

sebuah peristiwa. Biasanya kalau kita kenal dengan banyak narsumber kita

bisa tau kecondongan orang ini begini, orang itu begitu.Maka terhadap sebuah

peristiwa lalu kita memilih yang benar-benar bisa memberikan pendapat yang

objectif.Kami engga ingin pemberitaan kami itu condong kesini, condong

kesana.Kalaupun condong pada hal tertentu kami ingin condongnya pada

kebenaran.Pada objektivitas sehingga publik dapat mendapatkan informasi

yang benar.

12. Bagaimana pendapat Kompas.com mengenai rencana Ahok ingin

menerbitkan Pergub tersebut?

Jawaban :

Kami sih netral-netral aja.Kami tidak dalam posisi mendukung atau tidak

mendukung. Kami hanya menyampaikan apa yang menjadi wacana dan apa

yang kemudian di putuskan oleh Pemprov DKI. Menurut kami sendiri

kebijakan itu bisa baik bisa tidak.bisa baik dalam pengertian itu betul harus di

awasi peredaran rabiesnya ini. Karena kalau tidak ada peraturan yang

memayungi ini, nanti pengawasannya menjadi sulit.Maka dari itu kami

Page 131: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

melihat baik.Kami tidak mengambil posisi mendukung atau tidak, kami

melihat ada sesuatu yang positif dari pemberitaan itu.Kami netral.

13. Apakah ada penekanan tertentu sehingga Kompas.com mengarahkan

pembaca terhadap satu kesimpulan anatara pro&kontra terhadap

pemberitaan rencaa Ahok tersebut?

Jawaban :

Kami menyajikan objective, seluruh pandangan yang menyeluruh terhadap

persoalan ini.

Narasumber

(Heru Margianto)

Page 132: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

Rabu, 30 September 2015, 10:48 WIB

Ahok akan Legalkan Daging

Anjing, NU: Melukai Umat Islam Rep: DR Meta Novia/ Red: Erik Purnama Putra Republika/Yasin Habibi

Anjing (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

alias Ahok berupaya melegalkan peredaran daging anjing di Jakarta. Itu dilakukan

dengan upaya penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) yang khusus mengatur tentang

peredaran daging anjing di Jakarta.

Ketua Presidium Kaukus Perempuan Muda NU Susianah Affandy mengatakan,

dalam Islam pedoman untuk mengonsumsi makanan prinsipnya halalan toyiban.

Artinya, makanan yang dikonsumsi harus halal dan baik. "Jadi halal saja tidak cukup.

Selain halal harus baik," katanya, Rabu (30/9).

Dia mencontohkan, ayam tiren itu ayamnya halal. Namun, karena mati kemarin

ayamnya tidak baik, ayam tiren tak boleh dikonsumsi. "Apalagi daging anjing yang

jelas haram, kalau peredaran daging anjing dilegalkan, kebijakan itu akan melukai

umat Islam," ujar Susianah.

Logikanya, terang Susianah, tidak dilegalkan saja banyak beredar makanan haram

dan tak laik konsumsi. Apalagi, kalau peredaran daging anjing dilegalkan dengan

regulasi, akan makin banyak beredar

Page 133: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

Pemprov DKI Jakarta Bantah Akan Legalkan Daging Anjing Konsumsi abu, 30 September 2015 | 11:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan

(KPKP) Pemprov DKI Jakarta menyayangkan merebaknya opini akan ada pelegalan

daging anjing yang terkait adanya rencana peraturan gubernur (pergub) yang

mengatur daging anjing konsumsi.

Pihak Dinas KPKP membantah bahwa pergub tersebut akan dijadikan landasan

melegalkan daging anjing konsumsi di Ibu Kota.

"Oh enggak, belum apa-apa, kadang-kadang media melebih-lebihkan. Orang belum

ada pergubnya udah bilang melegalkan," kata Kepala Bidang Ketahanan dan

Kesehatan Hewan Dinas KPKP Pemprov DKI Jakarta, Sri Hartati

pada Kompas.com, Rabu (30/9/2015).

Menurut Sri, wacana pergub tersebut sebenarnya difokuskan untuk mencegah

peredaran rabies di Jakarta. Terlebih, berdasarkan data yang didapat Dinas KPKP,

banyak anjing untuk konsumsi dipasok dari kawasan Sukabumi yang merupakan

daerah endemik rabies.

"Tujuan utamanya sebenarnya untuk kesehatan, pengendalian penyakit rabies. Itu

saja. Yang lain tidak ada ya. Nanti gimana pengaturannya kita akan undang pihak-

pihak terkait dari berbagai aspek agar tepat sasaran," lanjut Sri.

Provinsi DKI Jakarta telah bebas dari endemik rabies sejak tahun 2004. Berbagai cara

dilakukan untuk mencegah virus rabies kembali masuk ke Ibu Kota. Salah satunya

dengan pengadaan vaksinasi pada anjing-anjing di Jakarta.

Belakangan, Pemprov DKI juga akan meningkatkan pencegahan rabies dengan cara

menerbitkan pergub yang mengontrol penyebaran daging anjing konsumsi.

Pada kesempatan berbeda, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

menyatakan untuk mengatur peredaran daging anjing tidak diperlukan pergub

khusus. [Baca: Ahok: Tak Perlu Pergub untuk Awasi Peredaran Anjing Rabies]

"Enggak perlu ada pergub. Kemarin kan saya bilang, saya bukan mempersoalkan

konsumsi daging anjingnya. Tapi laporan warga banyak anjing rabies dari luar kota

masuk ke Jakarta," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (30/9/2015). [Baca: Ahok:

Kalau Tiap Hewan Dikasih Pergub, Capek Saya... ]

Page 134: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UPAYA PELEGALAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34028/1/SARI... · mengatur tentang peredaran daging anjing di Jakarta, menimbulkan

Wawancara dengan Bapak Didi Purwadi, Asisten Redaktur Pelaksana ROL

pada 9 Mei 2016 di Gedung Republika Online

Wawancara dengan BapakHeru Margianto, News Assistant Managing Editor

Kompas.com pada 20 MEI 2016 di Gedung Kompas.com


Top Related