ANALISIS EFISIENSI BANK UMUM SYARI’AH DI INDONESIA
DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALISIS (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri Dan
Bank Syariah Mega Tahun 2005 Sampai 2007)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU
DALAM ILMU EKONOMI ISLAM
DISUSUN OLEH: Joko Sarjono
03390563
PEMBIMBING: 1. Syafiq Mahmadah Hanafi, S.Ag, M.Ag 2. Sunaryati, SE., M.Si
PROGRAM STUDI KEUANGAN ISLAM JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2008
ii
ABSTRAK
Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi. Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerja yang cukup populer, banyak digunakan karena merupakan jawaban atas kesulitan-kesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja perbankan.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis (DEA), yaitu sebuah prosedur yang dirancang khusus untuk mengukur efisiensi relative suatu unit kegiatan ekonomi yang menggunakan banyak input dan output, yang mana penggabungan input dan output tidak mungkin dilakukan. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Bank Indonesia Yogyakarta dan Bursa Efek Jakarta, berupa neraca dan laporan laba rugi Bank Syari’ah yang beroperasi di Indonesia yang merupakan daerah penelitian, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia beberapa edisi, dan Laporan Tahunan Bank Indonesia, serta hasil penelitian Biro Riset Infobank dan Asia Week. Untuk variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu input yang terdiri dari modal, biaya operasional dan asset sedang outputnya adalah pendapatan operasional lain, jumlah kantor cabang dan jumlah ATM.
Dengan menggunakan metode DEA ini dapat diketahui bahwa efisiensi perbankan syariah khususnya bank umum syariah selama tahun 2005-2007 adalah dari ketiga bank umum syariah yang paling tinggi nilai asset aktual dan targetnya tahun 2007 adalah Bank Muamalat sehingga dapat dikatakan bahwa Bank Mu’malat mempunyai kekayaan yang paling tinggi dari ketiga bank syariah tersebut. Bank Mu’amalat dan Bank Syariah Mandiri sudah mencapai efisien sempurna atau 100% tahun 2005 sampai 2007, sedangkan Bank Syariah Mega tahun 2005 sampai 2007 belum mencapai efisien sempurna karena tingkat efisien hanya 99,2%. Kata Kunci: input, output, efisiensi dan inefisiensi
iii
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/R0
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Hal : Skripsi Saudara Joko Sarjono Lamp : - Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamualaikum Wr. Wb Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara: Nama : Joko Sarjono
NIM : 03390563
Judul : ANALISIS EFISIENSI BANK UMUM SYARI’AH DI INDONESIA DENGAN
METODE DATA ENVELOPMENT ANALISIS (Studi Kasus Pada Bank
Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri Dan Bank Syariah Mega
Tahun 2005 Sampai 2007)
sudah dapat diajukan kepada Fakultas Syariah Jurusan/Program Studi Muamalah/Keuangan Islam sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Program Studi Keuangan Islam Jurusan Muamalah Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan ini kami mengharap agar skripsi Saudara tersebut dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb
Yogyakarta, 03 September 2008Pembimbing I
Syafiq Mahmadah Hanafi, S.Ag, M.Ag NIP. 150282018
iv
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/R0
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Hal : Skripsi Saudara Joko Sarjono Lamp : - Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamualaikum Wr. Wb Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara: Nama : Joko Sarjono
NIM : 03390563
Judul : ANALISIS EFISIENSI BANK UMUM SYARI’AH DI INDONESIA DENGAN
METODE DATA ENVELOPMENT ANALISIS (Studi Kasus Pada Bank
Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri Dan Bank Syariah Mega
Tahun 2005 Sampai 2007)
sudah dapat diajukan kepada Fakultas Syariah Jurusan/Program Studi Muamalah/Keuangan Islam sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Program Studi Keuangan Islam Jurusan Muamalah Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan ini kami mengharap agar skripsi Saudara tersebut dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb
Yogyakarta, 03 September 2008Pembimbing II
Sunaryati, S E., M.Si NIP. 150 321 645
v
SURAT PERNYATAAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Joko Sarjono
NIM : 03390563
Prodi – Jurusan : Keuangan Islam – Muamalah
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Efisiensi Bank Umum Syari’ah Di
Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analisis (Studi Kasus Pada Bank Muamalat
Indonesia, Bank Syariah Mandiri Dan Bank Syariah Mega Tahun 2005 Sampai 2007”
merupakan hasil karya penyusun sendiri, bukan jiplakan ataupun saduran dari karya
orang lain, kecuali pada bagian yang telah menjadi rujukan dan apabila di lain waktu
terbukti adanya penyimpangan dalam penyusunan karya ini, maka tanggung jawab ada
pada penyusun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Mengetahui,
Ka. Prodi Keuangan Islam
Drs. A. Yusuf Khoiruddin, SE, M.Si.
NIP. 150 253 887
Yogyakarta, 03 September 2008
Penyusun
Joko Sarjono
NIM. 03390563
vii
HALAMAN MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sampai mereka sendiri mengubah dirinya”
(( Ar Rad : 11 )
‘‘ Mulailah hidup dengan belajar ’’
“Kemarin adalah masa lalu,
sekarang adalah kenyataan, esok adalah harapan”
“ Sekecil apapun perbuatan kita, semua harus kita
pertanggungjawabkan “
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi Robbil `Alamin. Segala Puji & Syukurku Bagi Allah SWT Atas Rahmat & Petunjuk-Nya
Sehingga Karya Sederhana Ini Dapat Terselesaikan.
Karya sederhana ini kupersembahkan kepada :
Bapakku tercinta Medi Suwarno dan Ibuku tercinta Supriyanti yang selalu menyayangiku, membimbing dan mengarahkanku
serta mendoakanku.
Istriku Erna Dwi Astuti dan putriku Nilna Maskunatan Nafisa Yang selalu setia mendampingiku dalam suka dan duka.
Adikku Wastuti, Heni, Cahya
yang selalu menemaniku dan menghiburku
Almarhum Arif Rudianto semoga amal ibadahnya diterima dan dihapuskan semua dosanya oleh Allah SWT
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB - INDONESIA
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0543b/U/1987
a. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل
Alîf Bâ’ Tâ’ Sâ’ Jîm Hâ’ Khâ’ Dâl Zâ Râ’ zai sin syin sâd dâd tâ’ zâ’ ‘ain gain fâ’ qâf kâf lâm mîm
tidak dilambangkanb t ś j h
kh d ż r z s sy s d t z ‘ g f q k l
Tidak dilambangkan be te
es (dengan titik di atas) je
ha (dengan titik di bawah) ka dan ha
de Zet (dengan titik di atas)
er zet es
es dan ye es (dengan titik di bawah) de (dengan titik di bawah) te (dengan titik di bawah) zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik di atas ge ef qi ka `el
x
م ن و هـ ء ي
nûn wâwû
hâ’ hamzah
yâ’
m n w h ’ Y
`em `en w ha
apostrof Ye
b. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap
متّعد دة عّدة
Ditulis
Ditulis
Muta‘addidah
‘iddah
c. Ta’ Marbutah di Akhir Kata
1. Bila dimatikan ditulis “h”
حكمة علة
Ditulis
Ditulis
H ikmah
‘illah
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
’Ditulis Karâmah al-auliyâ آرامة األولياء
3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan
dammah ditulis t atau h.
Ditulis Zakâh al-fiţri زآاة الفطر
xi
d. Vokal Pendek
___َ فعل___ِ ذآر___ُ يذهب
fathah
kasrah
dammah
Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis
A fa’ala
i żukira
u yażhabu
e. Vokal Panjang
1 2 3 4
Fathah + alif جاهليةfathah + ya’ mati تنسىkasrah + ya’ mati يمآـر
dammah + wawu mati فروض
Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis
â jâhiliyyah
â tansâ
î karîm
û furûd
f. Vokal Rangkap
1
2
fathah + ya’ mati
بينكمfathah + wawu mati
قول
Ditulis
Ditulis
Ditulis
Ditulis
ai
bainakum
au
qaul g. Vokal Pendek Yang Berurutan Dalam Satu Kata Dipisahkan Dengan
Apostrof
أأنتم أعدت
لئن شكرتم
Ditulis
Ditulis
Ditulis
a’antum
u‘iddat
La’in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam
xii
1. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.
القرآن القياس
Ditulis
Ditulis
al-Qur’ân
Al-Qiyâs
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.
السمآء الشمس
Ditulis
Ditulis
as-Samâ’
Asy-Syams
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis menurut penulisannya. ذوي الفروض أهل السنة
Ditulis
Ditulis
Żawî al-furûd
ahl as-sunnah
xiii
KATA PENGANTAR
Assalamu ’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Analisis Efisiensi Bank Syari’ah Di Indonesia Dengan
Metode Data Envelopment Analisis (Studi Kasus Pada Bank Muamalat
Indonesia, Bank Syariah Mandiri Dan Bank Syariah Mega Tahun 2005
Sampai 2007)”. Tak lupa pula shalawat dan salam penyusun tujukan kepada Nabi
besar hingga akhir zaman Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang
membawa umat manusia kepada fitrah yang benar dan jalan yang ridhoi-Nya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar
Sarjana Ekonomi Islam dari Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Dengan selesainya penyusunan skripsi ini penyusun
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah memberikan sumbangan pikiran, waktu dan tenaga serta bantuan moril
maupun materiil khususnya kepada:
1. Bapak Drs. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syari’ah
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Drs. A. Yusuf Khoiruddin, SE., M.Si., selaku Ketua Prodi Keuangan
Islam, terimakasih atas bimbingan dan arahannya.
xiv
3. Bapak Syafiq Mahmadah Hanafi, S.Ag., M.Ag., selaku pembimbing I dan Ibu
Ibu Sunaryati, SE. M.Si selaku pembimbing II terimakasih atas segala nasehat
dan keikhlasannya dalam membimbing penyusun.
4. Semua dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penyusun dengan
ikhlas, mudah-mudahan amal ibadahnya diterima disisi Allah.
5. Bapak Medi Suwarno dan Ibu Supriyanti yang tercinta yang selalu
memberikan curahan kasih sayang dan doa restu yang menjadi sumber
motivasi penyusun.
6. Istriku Erna Dwi Astuti dan putriku Nilna Maskunatan Nafisa yang selalu
sabar dan selalu memberikan semangat pada penyusun.
7. Adikku Wastuti, Hijraheni, Cahya Mustofa yang mengisi hari-hariku dengan
keceriaan.
8. Semua teman sekelasku (Win, Seta, Hadi, Aris, Deni, Ali, Zein, Anhar)
thank’s semuanya.
9. Semua pihak yang belum tercantum di atas dan semua makhluk Allah
khususnya yang seiman mudah-mudahan kita dapat hidup berdampingan
dengan rukun dan damai.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
terjadi kekurangan, semoga karya kecil ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua.
Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 3 September 2008 Penyusun,
Joko Sarjono
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri perbankan memegang peranan sangat penting bagi
pembangunan di bidang ekonomi. Bank memiliki peran sebagai financial
intermediary antara unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana
(surplus unit) dengan unit-unit yang lain yang mengalami kekurangan dana
(deficit unit). Melalui bank kelebihan tersebut dapat disalurkan kepada pihak-
pihak yang memerlukan sehingga memberikan manfaat kepada kedua belah
pihak.
Dalam perekonomian, sebagai lembaga keuangan, bank mempunyai
dua peranan yaitu sebagai lembaga transmisi dan sebagai lembaga perantara.
Fungsi yang disebut pertama berkaitan peranan lembaga keuangan dalam
mekanisme pembangunan dalam agen-agen ekonomi sebagai akibat adanya
transaksi diantara mereka. Sebagai contoh Bank Indonesia yang mencetak
uang sebagai alat pembayaran yang sah, ini dimaksudkan untuk
mempermudah transaksi diantara masyarakat dalam perekonomian Indonesia.
Demikian juga bank-bank umum menerbitkan cek dimaksudkan untuk
memudahkan transaksi yang dilakukan oleh nasabah di sisi lain, fungsi kedua
dari lembaga keuangan berkaitan erat dengan pemberian fasilitas/kemudahan
mengenai aliran dana dari mereka yang kelebihan dana (penabung) kepada
mereka yang kekurangan/butuh dana (peminjam) dalam hal ini, lembaga
keuangan adalah sebagai broker, pialang/dealer dalam berbagai aktiva (Asset)
2
yang berperan untuk meningkatkan efisiensi kedua belah pihak (saver and
borrower). Mereka dapat membantu memindahkan/menyalurkan dana dari
pemilik dana (Lenders) kepada peminjam yang tidak terbatas dan tidak
dikenal oleh pemilik dana, dengan biaya transaksi dan informasi yang relatif
rendah dibandingkan bila mereka sendiri harus mencari dan melakukan
transaksi langsung.
Pasca krisis moneter perbankan Syariah mengalami perkembangan
yang cukup signifikan, tidak heran jika beberapa perbankan nasional mulai
membuka Windows Syari’ah (pelayanan Syariah) bahkan beberapa bank mulai
mengkonversi operasionalnya dari konvensional ke Syari’ah. Perkembangan
pesat tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat makin meningkat hal ini
diperkuat dengan tingkat keuntungan yang relatif bersaing dengan perbankan
konvensional sehingga perpindahan nasabah dari konvensional ke Syari'ah
semakin bertambah tiap tahunnya.
Perbankan syariah sebagai bagian dari industri perbankan nasional
memiliki peran yang tidak berbeda dengan bank konvensional lainnya. Selain
sistem operasional yang berbeda dengan bank konvensional, bank Syariah
juga dituntut untuk dapat menyalurkan dana dari nasabah yang berlebihan
kepada nasabah yang membutuhkan dana secara efektif dan efisien. Efektif
lebih memiliki arti sebagai ketepatan pemberian pembiayaan kepada pihak
yang membutuhkan, sedangkan efisien lebih memiliki arti kesesuaian hasil
antara input yang digunakan dan output yang dihasilkan.
3
Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis
merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah
organisasi. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan input
yang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada saat pengukuran
efisiensi dilakukan, bank dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan
tingkat output yang optimal dengan tingkat input yang ada, atau mendapatkan
tingkat input yang minimum dengan tingkat output tertentu. Dengan di
identifikasikannya alokasi input dan output, dapat dianalisa lebih jauh untuk
melihat penyebab ketidakefisiensian.
Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerja
yang cukup populer, banyak digunakan karena merupakan jawaban atas
kesulitan-kesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja perbankan.
Sering kali, perhitungan tingkat keuntungan menunjukkan kinerja yang baik,
tidak masuk dalam kriteria “sehat” atau berprestasi dari sisi peraturan.
Sebagaimana diketahui, industri perbankan adalah industri yang paling banyak
diatur oleh peraturan-peraturan yang sekaligus menjadi ukuran kinerja dunia
perbankan. Capital Adequacy Ratio (CAR), Reserve Requirement, Legal
Lending Limit dan kredibilitas para pengelola bank adalah contoh peraturan-
peraturan yang sekaligus menjadi kriteria kinerja di dunia perbankan. Selain
itu pengukuran efisiensi perbankan dapat dilakukan dengan 3 pendekatan
lainnya yaitu ; Data Envelopment Analysis (DEA), Stochastic Frontier
Approach (SFA), dan Distribution Free Approach (DFA).
4
Dalam penelitian ini menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA)
sebagai alat pengukuran efisiensi. Karakter pengukuran efisiensi dengan
metode DEA memiliki konsep yang berbeda dengan efisiensi pada umumnya
yaitu pertama, efisiensi yang diukur bersifat teknis, bukan ekonomis, artinya
analisis DEA hanya memperhitungkan nilai absolute dari satu variabel. Satuan
dasar yang mencerminkan nilai ekonomis dari tiap-tiap variabel seperti harga,
berat, panjang, isi dan lainnya tidak dipertimbangkan. Oleh karenanya,
dimungkinkan suatu pola perhitungan kombinasi berbagai variabel dengan
satuan yang berbeda-beda. Kedua, nilai efisiensi yang dihasilkan bersifat
relativ atau hanya berlaku dalam lingkup sekumpulan unit kegiatan ekonomi
yang diperbandingkan.
Bank Umum Syari’ah merupakan tiga icon penting perbankan Syariah
selain sebagai market leader, bank umum Syariah juga dianggap sebagai
representasi dari perkembangan perbankan Syariah di Indonesia. Dengan
berdirinya Bank Mu’amalat pada tahun 1992, Bank Syari’ah Mandiri tahun
1999 dan terakhir Bank Syari’ah Mega tahun 2004 menunjukkan bahwa Bank
Syari’ah mengalami perkembangan. Terbukti dengan tetap survive-nya bank
Syariah pada saat dan setelah krisis ekonomi, perbankan syariah menunjukkan
kinerja dengan hasil yang positif. Bank Umum Syari’ah dalam penelitian ini
meliputi Bank Mu’amalat Indonesia, Bank Syari’ah Mandiri dan Bank
Syari’ah Mega. Penyusun tidak mengambil sampel bank umum yang
membuka unit Syari’ah karena dalam perhitungan laporan keuangan tidak
secara langsung tetapi masih berhubungan dengan bank umum konvensional
5
sebagai bank induknya sedangkan tidak mengambil BPR Syari’ah karena
ruang lingkup BPRS masih terbatas sehingga mempengaruhi modal kerja
BPRS yang dianggap masih sempit, dari hal tersebut maka penyusun
mengambil sampel tiga Bank Syariah di atas dengan menggunakan periode
laporan keuangan terbaru yakni tahun 2005 sampai 2007. Dengan demikian
mengetahui kinerja ketiga bank umum Syari’ah dapat dijadikan pijakan untuk
mengetahui kinerja perbankan Syari’ah secara keseluruhan.
Dari latar belakang di atas maka penyusun mengambil judul dalam
penelitian ini “Efisiensi Bank Syari’ah Di Indonesia Dengan Metode Data
Envelopment Analisis (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia,
Bank Syariah Mandiri Dan Bank Syariah Mega Tahun 2005 Sampai
2007)”.
B. Pokok Masalah
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana tingkat efisiensi Bank Umum Syariah yang beroperasi di
Indonesia periode tahun 2005-2007?
C. Batasan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, penyusun melakukan pembatasan
masalah dengan tujuan dalam pembahasan selanjutnya tidak mengalami
perluasan. Adapun batasan masalah tersebut adalah :
6
1) Penelitian ini hanya dilakukan pada Bank Umum Syariah di Indonesia
(tidak termasuk BPRS dan unit usaha Syariah) yaitu Bank Mu’amalat,
Bank Syari’ah Mandiri dan Bank Mega Syari’ah.
2) Penelitian hanya dilakukan mulai bulan Januari 2005 sampai dengan
Desember 2007, penelitian ini menggunakan periode tahun 2005 sampai
2007 karena tahun ini merupakan penerbitkan laporan keuangan terbaru di
Bank Indonesia.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui tingkat efisiensi Bank Umum Syariah yang beroperasi
di Indonesia. Tingkat efisiensi Bank Umum Syari’ah di Indonesia
dianalisis melalui variabel input-output bank tersebut.
2. Kegunaan penelitian
a. Terapan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam
kancah pemikiran bagi mahasiswa yang mendalami ilmu manajemen
perbankan, manajemen keuangan, praktisi perbankan, stockholder dan
yang berkepentingan terhadap keberadaan lembaga perbankan Syariah.
Tinjauan kegunaan tersebut bertolak dari kepentingan yang bersifat
praktis (guna keperluan pengambilan kebijakan atau keputusan).1
1 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Pers, 1992),
hlm.108.
7
b. Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi
terhadap langkah dan kinerja Bank Indonesia selama ini dalam
pengembangan industri perbankan Syariah. Menjadi bahan
pertimbangan dan studi lanjutan terhadap hasil penelitian ini.
E. Telaah Pustaka
Beberapa hasil penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan Erwinta Siswadi dan Wilson Afarat dengan judul
“Mengukur efisiensi relatif kantor cabang bank dengan menggunakan metode
Data Envelopment Analysis (DEA)”. Dalam penelitian ini input yang
digunakan jumlah pegawai level manajer, jumlah pegawai staf, jumlah ATM,
jumlah outlet, biaya (umum dan administrasi) sedangkan output yang
digunakan adalah jumlah nasabah, posisi dana pihak ketiga, jumlah debitur,
jumlah kreditur, total pendapatan. Pengolahan dilakukan dengan bantuan
software khusus aplikasi DEA yaitu DEA Frontier. Dari hasil olah data yang
dilakukan disimpulkan oleh Erwinta Siswadi dan Wilson Afarat bahwa
metode DEA dapat digunakan untuk mengukur efisiensi relatif suatu Decision
Making Unit, yang memiliki karakter operasional (input-output) yang relatif
sama, termasuk didalamnya untuk membandingkan efisiensi relatif seluruh
kantor cabang suatu bank.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Nur Wahid dari Universitas
“Veteran” Nasional dengan judul “Efisiensi Bank Umum Di Salatiga Tahun
2005 Dengan Data Envelopment Analysis”. Alat analisis yang digunakan
8
adalah DEA dengan efisiensi skala (Scala Efficiency), efisiensi dalam cakupan
(Scope Efisiensi), efisiensi teknik (Technical Efficiency), dan efisiensi lokasi
(Allocative Efficiency). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbankan
dikatakan efisien secara teknik apabila menghasilkan output maksimal dengan
sumber daya tertentu atau memproduksi sejumlah tertentu output
menggunakan input yang minimal. Input yang digunakan berupa modal (M),
biaya bunga (BB), dan biaya operasional bank lainnya (BOL), dan output
berupa pendapatan bunga (PB) dan pendapatan operasional lainnya (POL).
Input dan output ini dianalisis dengan menggunakan Data Envelopment
Analysis (DEA). Hasil analisisnya dinyatakan bank umum tersebut ada yang
efisien (BCA, BTN, BANK BUANA, BPD, BINTANG MANUNGGAL,
DANAMON, PANIN) dan ada yang belum efisien (BNI dengan rujukan
DANAMON, PANIN, BINTANG MANUNGGAL, BUKOPIN dengan
rujukan DANAMON, BTN BINTANG MANUNGGAN, LIPPO BANK
dengan bank rujukan DANAMON, BPD, BCA. BNI 46 dengan bank rujukan
DANAMON, BTN, BINTANG MANUNGGAL. BII dengan bank rujukan
BANK BPD dan PANIN. BANK MANDIRI dengan bank rujukan
DANAMON, BTN, BINTANG MANUNGGAL. Bank NIAGA dengan bank
rujukan DANAMON dan BTN tidak efisien. Hal ini dikarenakan kurang
minimasi input BB dan BOL. Bila bank umum tersebut efisien, maka bank
tersebut menjadi bank rujukan bagi bank umum lain yang belum efisien. Bila
bank umum tersebut belum efisien, maka untuk menjadi efisien harus merujuk
9
bank umum yang efisien. Efisiensi dapat dilakukan bank dengan cara
minimisasi input atau maksimisasi output
Penelitian selanjutnya dengan judul ”Analisis tingkat efisiensi
kebijakan pengumpulan piutang murobahah studi kasus Bank Muamalat
Indonesia dan Bank Syari’ah Mandiri” yang dilakukan oleh Aji Purba
Trapsila. Alat analisa yang digunakan adalah DEA dengan obyek penelitian
Bank Syari’ah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia sebagai
pembanding. Hasil analisis data menunjukkan bahwa setelah melakukan
proses penelitian secara relatif BSM (Bank Syari’ah Mandiri) mempunyai
tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibanding dengan BMI (Bank Muamalat
Indonesia) hal ini ditunjukkan dengan skor efisiensi BSM sebesar 98,12 %
lebih tinggi dibanding dengan BMI yang hanya sekitar 93,8%. Hal ini
dikarenakan BSM lebih longgar dalam menerapkan kebijakan piutangnya
dibanding dengan BMI, adapun sebab lain adalah BSM memiliki jumlah aset
serta pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) lebih tinggi dibanding BMI
sehingga dalam menjalankan kebijakannya BSM bisa lebih fleksibel.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu adalah pada
penelitian terdahulu yang dijadikan obyek penelitian adalah Bank Umum
sedangkan penelitian saat ini adalah Bank Umum Syari’ah. Input yang
digunakan pada penelitian terdahulu adalah modal (M), biaya bunga (BB), dan
biaya operasional bank lainnya (BOL) sedangkan penelitian saat ini
menggunakan input modal, biaya operasional dan asset. Output yang
digunakan pada penelitian terdahulu adalah pendapatan bunga (PB) dan
10
pendapatan operasional lainnya (POL) sedangkan penelitian saat ini adalah
pendapatan operasional lain, jumlah ATM dan jumlah kantor cabang.
F. Kerangka Teori
Efisiensi secara tradisional didefinisikan sebagai kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan output tertentu dengan menggunakan input
dalam porsi seminimum mungkin, sehingga efisiensi merupakan tingkat ouput
dibagi dengan tingkat inputnya.
Pengukuran efisiensi modern dikenalkan oleh Farrel ia membagi
tingkat efisiensi ke dalam kedua kategori yakni technical efficiency (Efisiensi
teknis) yakni kemampuan perusahaan menghasilkan output maksimal sesuai
dengan tingkat input yang digunakan, serta allocative efficiency (efisiensi
alokasi) yakni kemampuan perusahaan dalam menggunakan input secara
optimal sesuai dengan biaya input tersebut.
Dalam prakteknya pengukuran efisiensi menggunakan dua metode
pengukuran pertama, stochastic frontier kedua, Data Envelopment Analysis
(DEA) yang akan digunakan dalam penelitian ini, di mana DEA adalah
program matematika non-parametric untuk mengukur garis batas produksi
(frontier). Lebih jelas operasional DEA dalam mengukur efisiensi dapat
digambarkan pada grafik berikut:
11
Gambar:1.1 Grafik Efisien Frontier dari 2 input
Dari gambar di atas terlihat bahwa titik A, B, C, D, E adalah lima
perusahaan yang menghasilkan satu ouput y yang sama jenisnya dengan
menggunakan dua input x1
dan x2.
Evaluasi efisiensi dari kelima perusahaan
tersebut dimulai dari pengumpulan data hasil observasi dan menarik garis
lurus di antara hasil observasi yang terdekat dengan sumbu, yang selanjutnya
dibungkus (envelope) hasil observasi tersebut, sehingga mendapatkan garis
batas Q-Q’.
Nampak pada gambar di atas bahwa hanya perusahaan A, B dan C
adalah perusahaan yang paling efisien dan menunjukan perusahaan dengan
praktek terbaik untuk dijadikan referensi bagi perusahaan lainnya. Sedangkan
perusahaan D dan E merupakan perusahaan inefisien, hal ini dikarenakan
kedua perusahaan tersebut berada di luar garis envelope yang ditunjukkan
dengan Q-Q’
Selanjutnya ada beberapa konsep yang digunakan dalam
mendefinisikan hubungan input output dalam institusi keuangan yakni
pertama, pendekatan produksi di mana institusi financial berperan sebagai
A
B
C
D
E
A
B
C
D
E
X2/y
X1/y
X2/y
X1/y
Q
Q’
12
produser dari akun deposit dan kredit pinjaman kedua, pendekatan
intermediasi yakni memandang institusi financial sebagai intermediator:
merubah dan mentransfer aset-aset finansial dari unit-unit surplus menjadi
unit-unit defisit ketiga, pendekatan aset yakni melihat fungsi primer dari
institusi financial sebagai pencipta kredit. Sedangkan Berger dan Humphrey
menawarkan tiga cara dalam mendefinisikan output-ouput financial yaitu a)
Pendekatan aset di mana outputnya adalah kredit yang yang dikeluarkan bank
serta aset-aset lainnya, b) Pendekatan user cost di mana ouput yang digunakan
adalah unit output yang mempunyai kontribusi terhadap pendapatan bersih, c)
Pendekatan value-added di mana output yang digunakan adalah unit output
yang mempunyai kontribusi terhadap nilai tambah.
Dalam menentukan input output penelitian ini menggunakan
pendekatan produksi yang mana menganggap lembaga keuangan sebagai
produsen dari akun deposito dan kredit pinjaman lalu mendefinisikan output
sebagai pendapatan operasional, jumlah kantor cabang dan jumlah ATM
sebagai aset-aset tetap dan material lainya. Sedangkan karakteristik
pengukuran DEA dalam penelitian ini menggunakan teknis karena analisis ini
menggunakan nilai absolut dari satu variabel.
Standar dari penilaian kemampuan perusahaan efisien adalah dalam
menghasilkan output tertentu dengan menggunakan input dalam porsi
seminimum mungkin, sehingga efisiensi merupakan tingkat output dibagi
dengan tingkat inputnya, efisien ini dikatakan sempurna apabila tingkat
13
efisiensinya mencapai 100% tetapi bila tingkat efisiensinya kurang dari 100%
maka belum dapat dikatakan efisien sempurna.
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian tingkat eksplanasi
(level of explanation) yaitu penelitian yang dimaksud menjelaskan
kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal ini, penelitian dapat
dikelompokkan menjadi, deskriptif, komparatif, dan asosiatif2.
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Metode analisis dengan menggunakan DEA memerlukan data yang
berupa input dan output suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE). Sampel
dalam penelitian ini adalah menggunakan tiga Bank Syariah yaitu Bank
Mu’amalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah tahun 2005
sampai 2007. Input yang digunakan pada penelitian ini adalah :
a) Modal (M=equity), adalah modal disetor untuk operasional bank.
Modal ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional bank.
Kegiatan operasional bank yang dibiayai modal antara lain jasa lalu
lintas keuangan dan simpanan di Bank Indonesia sebagai bank sentral.
Variabel modal disetor ini mencerminkan kekuatan finansial bank,
dengan satuan ukur rupiah. 2 Sugiyono, Metodologi Penelitian bisnis (Bandung: Alfabet, 1999), hlm. 10
14
b) Biaya operasional, adalah biaya yang digunakan pihak bank untuk
melakukan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu tiga tahun,
dengan satuan ukur rupiah. Biaya ini terdiri dari biaya adminstrasi
umum; biaya personalia; biaya penurunan aktiva produktif; dan biaya
lain-lain yang dikeluarkan oleh bank diluar ketiga biaya yang telah
disebutkan.
c) Aset adalah kekayaan perusahaan dalam jangka waktu tiga tahun.
Sedangkan output yang digunakan adalah :
1) Pendapatan operasional lainnya (POL) adalah pendapatan yang
diperoleh pihak Bank dari operasional perbankan selain
pendapatan bunga. Pendapatan operasional lainnya seperti komisi,
provisi, fee, dan lainnya, dengan satuan ukur rupiah.
2) Jumlah Kantor Cabang adalah Jumlah kantor cabang yang ada di
Indonesia dalam jangka waktu 3 tahun. Dengan satuan ukur buah.
3) Jumlah ATM adalah jumlah ATM dalam jangka waktu 3 tahun
Dalam hal ini penulis memberi batasan pada jumlah ATM yang
ada pada setiap kantor cabang. Dengan satuan ukur buah.
3. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yaitu data yang diterbitkan atau digunakan oleh instansi atau organisasi
yang bukan pengolahnya, dan laporan tahunan yang ada di daerah
setempat. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari
15
Bank Indonesia Yogyakarta dan Bursa Efek Jakarta, berupa neraca dan
laporan laba rugi Bank Syari’ah yang beroperasi di Indonesia yang
merupakan daerah penelitian, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia
beberapa edisi, dan Laporan Tahunan Bank Indonesia, serta hasil
penelitian Biro Riset Infobank dan Asia Week.
Data yang digunakan dalam DEA, dibagi dalam variabel input dan
output yang diformulasikan ke dalam dua asumsi yaitu constant return to
scale (CRS) dan variabel return to scale (VRS).
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu DEA
(Data Envelopment Analisis). DEA adalah sebuah metode optimasi
program matematika yang mengukur efisiensi teknik suatu unit kegiatan
ekonomi (UKE) dan membandingkan secara relatif terhadap UKE yang
lain. DEA mengukur efisiensi teknik satu input dan satu output, menjadi
multi input dan multi output, menggunakan kerangka nilai efisiensi relatif
sabagai rasio input (single virtual input) dengan output (single virtual
output). DEA memiliki dua metode yang akan digunakan dalam penelitian
ini, yaitu constant return to scale (CRS) dan variable return to scale
(VRS). Metode CRS disebut dengan model CCR dan metode VRS disebut
dengan model BCC.
16
a. Constant return to scale (CRS)
Metode ini menunjukkan perubahan jumlah output yang proporsional
dengan perubahan jumlah semua input yang digunakan. Contoh jika
modal, dan input lain di dua kalikan maka output juga naik sebesar
dua kalinya.
b. Variabel return to scale (VRS).
Pada metode ini terdapat dua jenis return to scale, yaitu :
1) Decreasing return to scale
Decreasing return to scale terjadi apabila perubahan jumlah output
yang dihasilkan tidak proporsional (lebih kecil) dibandingkan
perubahan input. Contoh bank yang menggunakan semua inputnya
sebesar dua kali dari semula maka akan menghasilkan output yang
kurang dari dua kali dari output semula.
2) Increasing return to scale
Increasing return to scale terjadi apabila perubahan semua input
akan menghasilkan perubahan output yang lebih besar proporsinya
dibandingkan perubahan input. Contoh bank mengubah
penggunaan semua inputnya sebesar dua kali dari input semula
dapat menghasilkan output lebih dari dua kali dari output semula.
Manfaat yang diperoleh dari pengukuran efisiensi dengan DEA3
adalah sebagai :
3 Insukindro, “Ekonomi Uang Dan Bank Teori Dan Pengalaman Di Indonesia”, Ed.
Pertama, Cetakan ke Tiga (BPFE, Yogyakarta. 1995).
17
a. Tolak ukur untuk memperoleh efisiensi relatif yang berguna untuk
mempermudah perbandingan antara unit ekonomi yang sama.
b. Mengukur berbagai variasi efisiensi antar unit ekonomi untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya
c. Menentukan implikasi kebijakan sehingga dapat meningkatkan tingkat
efisiensinya.
DEA memformulasikan UKE sebagai program linier fraksional
untuk mencari solusi jika model tersebut ditransformulasikan ke dalam
program linier dengan nilai bobot dari input dan output. UKE dipakai
sebagai variabel keputusan (decision variables) menggunakan metode
simplek. Khususnya untuk input dan output yang bervariasi, efisiensi suatu
bank dihitung dengan mentransformasikan menjadi input dan output
tunggal. Transformasi ini dilakukan dengan menentukan pembobot yang
tepat. Penentuan pembobot ini yang selalu menjadi masalah dalam
pengukuran efisiensi. DEA digunakan untuk menyelesaikan masalah
dengan memberi kebebasan pada setiap bank untuk menentukan
pembobotnya masing-masing. Konstruksi DEA yang berdasarkan frontier
data aktual pada sampel akan lebih efisien dibandingkan DEA yang tidak
menggunakan frontier. Efisiensi bank diukur dari rasio bobot output
tertimbang dibagi bobot input tertimbang (total weighted output/total
weighted input). Bobot tersebut memiliki nilai positif dan bersifat
universal, artinya setiap bank dalam sampel harus dapat menggunakan
seperangkat bobot yang sama untuk mengevaluasi rasionya (total weighted
18
input <1). Angka rasio 1 (atau kurang dari satu) berarti bank tersebut
efisien (tidak efisien) dalam menghasilkan tingkat output maksimum dari
tiap input. DEA berasumsi bahwa setiap bank menggunakan kombinasi
input yang berbeda untuk menghasilkan kombinasi output yang berbeda
pula, sehingga akan memilih seperangkat bobot yang mencerminkan
keragaman tersebut. Secara umum DEA akan menetapkan bobot yang
tinggi untuk input yang penggunanya sedikit dan output yang banyak
dihasilkan pada proses produksi dan sebaliknya.
Efisiensi teknis bank diukur dengan menghitung rasio antara output
dan input perbankan. Data Envelopment Analysis (DEA) akan menghitung
bank yang menggunakan input n untuk menghasilkan output m yang
berbeda. Efisiensi bank diukur sebagai berikut :
∑ ∑= =
=m
i
n
jjsjsisiss xvyuh
1 1/
dimana :
hs adalah efisiensi teknik bank s
uis adalah bobot output i yang dihasilkan oleh bank s
yis adalah jumlah output i, yang diproduksi oleh bank s dan dihitung
dari i = 1 hingga m
vjs adalah bobot input j yang digunakan oleh bank s
xjs adalah jumlah input j, yang diberikan oleh bank s, dan dihitung
dari j = 1 hingga n.
19
Persamaan di atas menunjukkan adanya penggunaan satu variabel
input dan satu output. Rasio efisiensi (hs), kemudian dimaksimalkan
dengan kendala sebagai berikut :
0
...,1/1 1
≥
=∑ ∑= =
ji
m
i
n
jjrjiri
vdanu
Nruntukxvyu
Di mana N menunjukkan jumlah bank dalam sampel.
Pertidaksamaan pertama menunjukkan adanya efisiensi rasio untuk UKE
lain tidak lebih dari 1, sementara pertidaksamaan kedua berbobot positif.
Angka rasio akan bervariasi antara 0 sampai dengan 1. Bank dikatakan
efisien apabila memiliki angka rasio mendekati 1 atau 100 persen,
sebaliknya jika mendekati 0 menunjukkan efisiensi bank yang semakin
rendah. Pada DEA, setiap bank dapat menentukan pembobotnya masing-
masing dan menjamin bahwa pembobot yang dipilih akan menghasilkan
ukuran kinerja yang terbaik.
Berapa bagian program linear ditransformasikan ke dalam program
ordinary linier secara primal atau dual sebagai berikut :
0dan1
,......1,0Kendala
Maksimasi
1
11
1
≥=
=≤−
=
∑
∑∑
∑
=
==
=
ji
m
jjsj
m
jjj
m
iirr
m
iisis
vdanuxv
Nrrxvyu
yuh
Efisiensi pada masing-masing bank dihitung menggunakan
programasi linier dengan memaksimumkan jumlah output yang dibobot
20
dari bank s. Kendala jumlah input yang dibobot harus sama dengan satu
untuk semua bank, yaitu jumlah output yang dikurangi jumlah input yang
dibobot harus kurang atau sama dengan 0. Hal ini berarti semua bank akan
berada atau di bawah referensi kinerja frontier yang merupakan garis lurus
yang memotong sumbu origin4
Programasi liniernya yang menunjukkan asumsi VRS adalah:
∑
∑ ∑
∑
=
= =
=
≥=
=≤−
+=
n
jjijsj
m
i
n
jjjiri
m
iisis
vdanudanxv
Nrrxvyu
Uyuh
1
1 1
10
01
,........1,0Kendala
Maksimasi
Dimana U0 merupakan penggal yang dapat bernilai positif atau
negatif. Transformasi juga dapat dilakukan secara dual dengan minimasi
input sebagai berikut:
Variabel βs merupakan efisiensi teknis dan bernilai antara 0 dan 1.
Programasi linier pada persamaan di atas diasumsikan constant return to
scale (CRS). Efisiensi teknis (βs) di ukur sebagai rasio KF/KS dan bernilai
4 Insukindro, “Ekonomi Uang Dan Bank Teori Dan Pengalaman Di Indonesia”, Ed.
Pertama, Cetakan ke Tiga (BPFE, Yogyakarta. 1995).
∑
∑
=
=
≥=≥−
=≥
N
rrirrjss
n
r isirr
s
bebas s dan njxx
m i yyKendala
Minimisasi
1
1
;0 ;,......1,0
,......1
β θθβ
θ
β
21
kurang dari satu. Sementara (1-βs) menerangkan jumlah input yang harus
dikurangi untuk menghasilkan output yang sama sebagai bentuk efisiensi
bank seperti yang ditunjukkan oleh titik F. Kedua perhitungan, minimasi
input atau maksimasi output, primal atau dual akan memberikan hasil yang
relatif sama, sehingga dalam penelitian ini akan menghitung efisiensi dari
satu sisi yaitu maksimasi output. Perhitungan hasil analisis diselesaikan
dengan program Warwick DEA versi 9.0.
Sejauh ini, dalam metode perhitungan DEA telah tercakup
beberapa variasi model. Tiga pilihan variasi model tersebut diantaranya
adalah:
1. Model DEA standar (dengan teknologi acuan CRS dan VRS) yang
meliputi perhitungan efisiensi teknis dan efisiensi skala (dan sudah
pasti dapat diaplikasikan).
2. Perluasan dari metode di atas adalah perhitungan efisiensi biaya (cost
efficiency) dan efisiensi alokasi (allocation efficiency).
3. Penerapan Malmquis model pada data panel untuk menghitung
indikasi perubahan Faktor Total Produktifitas (Total Factor
Productivity /TFP), perubahan tingkat teknologi, perubahan efisiensi
teknis dan perubahan efisiensi skala.
Metode-metode tersebut di atas dapat dihitung, baik dalam
orientasi input maupun orientasi output, dengan pengecualian terhadap
pilihan efisiensi biaya (cost efficiency). Hasil perhitungan (output) dari
metode DEA ini dapat diaplikasikan untuk melakukan beberapa estimasi,
22
diantaranya adalah, efisiensi teknis, efisiensi skala, dan efisiensi biaya, sisa
(residual), kekurangan (slacks), target (peer), TFP dan indeks perubahan
teknologi (Technological change indices).
Penelitian ini akan menggunakan Model DEA standar dengan
teknologi acuan constant return to scale dan variabel return to scale.
Model DEA standar ini meliputi perhitungan efisiensi teknis dan efisiensi
skala. Alasan menggunakan model DEA standar adalah karena model ini
sudah pasti dapat diaplikasikan dalam menganalisis data pada penelitian
ini.
Meskipun alat analisis (tool of analysis) DEA ini merupakan salah
satu alat analisis yang cukup baik dalam mengukur efisiensi relatif suatu
unit kegiatan ekonomi, UKE (Decision Making Units/ DMUs) yang
menggunakan banyak input dan banyak output yang tidak mungkin
dilakukan penggabungan nilai, namun pada dasarnya alat analisis inipun
mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya berupa5 DEA mensyaratkan
semua input dan output harus spesifik dan dapat diukur. DEA berasumsi
bahwa setiap unit input dan output identik dengan unit lain dalam tipe
yang sama.
Bobot input dan output yang dihasilkan oleh DEA tidak dapat
ditafsirkan dalam nilai ekonomi, meskipun koefisien tersebut memiliki
formulasi matematik yang sama. Pada dasarnya kelemahan ini merupakan
5 R.Nugroho Purwanto, “Efektivitas Kinerja Pelabuhan dengan DEA”, Usahawan no 05 tahun XXXIII (Mei 2004) Hal 27
23
konsekuensi dari tujuan yang diharapkan dari DEA yang hanya sebatas
mengukur nilai efisiensi teknis relatif.
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam skripsi ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
Bab I Berisi tentang pendahuluan yang menghantarkan skripsi secara
keseluruhan. Bab ini terdiri dari delapan sub bab, yaitu Pokok
Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Telaah
Pustaka, Kerangka Teori, Metodologi Penelitian, dan Sistematika
Pembahasan.
Bab II Berisi landasan teori yang akan membahas tentang, Pengertian Bank,
Pengertian Efisiensi, dan Analisis Efisiensi.
Bab III, Berisi tentang gambaran umum obyek penelitian yang menjelaskan
tentang Profil Bank Umum Syariah, Nama dan Alamat Bank Umum
Syariah. Profil Bank Muamalah Indonesia (BMI), Profil Bank
Syariah Mandiri, Profil Bank Syariah Mega
Bab IV, Berisi tentang analisa data dan pembahasan yang akan menjelaskan
tentang Deskripsi Data, Analisa Data, dan Tingkat Efisiensi Output
Bab V, Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran dari hasil
pengolahan data yang berkaitan dengan penelitian.
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan proses penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
tingkat efisiensi dari ketiga Bank Umum Syariah periode penelitian 2005
sampai 2007 dengan input modal, biaya-biaya dan aset serta output
pendapatan operasional lain, jumlah kantor cabang dan jumlah ATM adalah
untuk Bank Muamalat memiliki skor 100% sehingga dikatakan efisiensi
sempurna, Bank Syariah Mandiri memiliki skor efisiensi 100% juga dikatakan
efisiensi sempurna sedangkan Bank Syariah Mega tidak efisien karena tingkat
efisiensinya hanya sebesar 99,2%.
B. Saran-Saran
Pada bagian ini saran yang diajukan akan dibagi dua yakni saran-saran
yang bersifat teoritis dan saran bersifat penelitian lanjutan:
1. Saran-saran bersifat teoritis
a. Diperlukannya teori keuangan Islam Islam yang berhubungan dengan
rasio-rasio keuangan perbankan syari’ah.
b. Diperlukan penelitian untuk memperluas penggunaan DEA untuk
menjelaskan perubahan-perubahan lingkungan yang membutuhkan
metode parametrik.
91
2. Saran-saran bersifat penelitian lanjutan
a. Diperlukan penelitian tentang tingkat efisiensi seluruh bank syari’ah
menggunakan pendekatan intermediary approach serta implikasinya
terhadap sektor riil di Indonesia
b. Diperlukan penelitian tentang pengaruh indikator-indikator ekonomi
terhadap efisiensi perbankan syari’ah dan bank konvensional.
c. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan input atau
output yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemahannya, 2004, Departemen Agama RI: Jakarta Anonim, 1999, Pengukuran Efisiensi: Data Envelopment analysis (DEA), Modul
Pelatihan Metodologi Penelitian Empiris Metode Kuantitatif Ekonomi dan Bisnis, Pusat Antar Universitas, Studi Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Abdul Mannan, 1997, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, PT. Dana Bhakti Wakaf:
Yogyakarta Atmawardhana, Angga, Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah dan Bank
Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di Indonesia, setelah pemberlakuan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (Pendekatan Data Envelopment Analysis), Skripsi Sarjana (tidak dipublikasikan) Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. 2006)
Arthur A Thompson JR and Jhon P Formby, 1996, Economic Of The Firm:
Theory and Practice International Edition (Singapure: Printice Hall) Insukindro, 1995 “Ekonomi Uang Dan Bank Teori Dan Pengalaman Di
Indonesia”, Ed. Pertama, Cetakan ke Tiga, BPFE, Yogyakarta. Insukindro, 1995 “Ekonomi Uang Dan Bank Teori Dan Pengalaman Di
Indonesia”, Ed. Pertama, Cetakan ke Tiga, BPFE, Yogyakarta. Iswardono S, Permono dan Darmawan, 2000 “Analisis Efisiensi Industri
perbankan di Indonesia” (studi kasus Bank-Bank Devisa di Indonesia Tahun 1991-1996), Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Universitas Gajah Mada: Yogyakarta,
Muhammad, 2004, Manajemen Dana Bank Syariah, Ekonisia: Yogyakarta Muhammad, 2004, Manajemen Dana Bank Syariah, Ekonisia: Yogyakarta Oleg Badunenko, Michael Fritsch, Andreas Stephen "Allocative efficiency
measurement revisted: do wee really need input price. www.diw.de/documents/dokumentenarchiv/17/44394/dp591.pdf
R.Nugroho Purwanto, 2004 “Efektivitas Kinerja Pelabuhan dengan DEA”,
Usahawan no 05 tahun XXXIII Sri Susilo, Y. dkk, 2000, Bank & Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat:
Jakarta
Sudarsono, Heri, 2003 Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan
Ilustrasi, (: Ekonesia: Yogyakarta. Sri Susilo, Y. dkk, 2000, Bank & Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat:
Jakarta Sukirno, Sadono. 2004, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Raja Grafindo Persada,
Jakarta. Sanapiah Faisal, 1992, Format-Format Penelitian Sosial, Rajawali Pers: Jakarta. Sugiyono, 1999 Metodologi Penelitian bisnis, Alfabet: Bandung. Walter Nicolsen, 2002, Mikro Ekonomi Intermediate Dan Aplikasinya edisi ke-8
Erlangga: Jakarta, alih bahasa IGN Bayu Mahendra dan Abdul Aziz Umi Karomah Yaumidin, Efficiency In Islamic Banking:A Non-Parametric
Approach bi.go.id
Lampiran.1
Terjemahan Al-Qur’an
NO Hlm FN Terjemahan
1
32
13
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat
ingkar kepada Tuhannya