ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI
PADA LPP (LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN)
PURNAWARMAN BOGOR
Oleh RINA PERMATA SARI NAPITUPULU
H24076112
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
ABSTRAK
Rina Permata Sari Napitupulu. H24076112. Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada LPP (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan) Purnawarman Bogor. Di bawah bimbingan Ma’mun Sarma.
Promosi merupakan salah satu kegiatan paling penting dalam pemasaran. Inti dari kegiatan promosi adalah memperkenalkan produk kepada konsumen, agar konsumen mengetahui dan tertarik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan, dan pada akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Promosi juga berfungsi untuk menonjolkan keunggulan produk daripada pesaing.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bauran promosi yang dilakukan oleh LPP Purnawarman sebagai bimbingan belajar dan menganalisis efektivitas bauran promosi dari dampak komunikasi dan persuasi terhadap siswa/i LPP Purnawarman. Penelitian dilaksanakan di LPP Purnawarman Bogor. Data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari hasil observasi di lapangan, wawancara dengan pihak pengelola dan pengisian kuesioner oleh siswa/i. Data sekunder bersumber dari laporan tertulis/ dokumen lembaga serta data-data literatur yang relevan. Pengambilan sampel dilakukan secara convenience sampling terhadap 100 responden. Sebagai langkah awal data diuji validitas dan reliabilitasnya selanjutnya diolah secara statistik deskriptif menggunakan Microsoft Excell dan software SPSS 15.00 for windows. Proses pengolahan data menggunakan alat analisis EPIC Model (Emphaty, Persuation, Impact, and Communication).
Bauran promosi yang digunakan oleh LPP Purnawarman Bogor, yaitu: periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan perorangan. Periklanan menggunakan media cetak, media elektronik, dan media luar ruangan. Sedangkan promosi penjualan dilakukan melalui berbagai kegiatan promosi yang bersifat jangka pendek (seasonal). Kegiatan Humas (Public Relations) merupakan sebuah konsep yang menggunakan banyak sarana, seperti melalui seminar anti narkoba, parade band sekolah, komunikasi LPP Purnawarman, dan penyuluhan yang diselenggarakan oleh pihak LPP Purnawarman Bogor. Hal ini mengingat lingkup humas yang memiliki cakupan luas. Adapun corporate image yang ingin dibangun oleh LPP Purnawarman Bogor adalah seperti yang tertera pada slogan ”simple and accurate solution” atau metode belajar dengan menggunakan multimedia learning. Sementara itu kegiatan penjualan perorangan dilakukan dengan menempatkan front officer, front desk (deposit counter) sampai information center menjadi tanggung jawab bersama.
Hasil dari EPIC Model menunjukkan bahwa dimensi empathy memiliki rata-rata 3,71 atau berada dalam rentang skala efektif, dimensi persuationmemiliki rata-rata 3,59 atau berada dalam rentang skala efektif, dimensi impactmemiliki rata-rata 3,385 atau berada dalam rentang skala cukup efektif, dan dimensi communication memiliki rata-rata 3,522 atau berada dalam rentang skala efektif. Menurut hasil penelitian, secara keseluruhan EPIC Rate adalah sebesar 3,55. Nilai ini berada dalam rentang skala efektif. Nilai EPIC Rate yang dihasilkan menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan adalah efektif.
ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI
PADA LPP (LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN)
PURNAWARMAN BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
OlehRINA PERMATA SARI NAPITUPULU
H24076112
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI
PADA LPP (LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN)
PURNAWARMAN BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
OlehRINA PERMATA SARI NAPITUPULU
H24076112
Menyetujui, September 2009
Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.EcDosen Pembimbing
Mengetahui,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.ScKetua Departemen
Tanggal Lulus:
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kepada Tuhan Yesus
Kristus yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada LPP
(Lembaga Pendidikan dan Pelatihan) Purnawarman Bogor dapat diselesaikan
dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor. Penulis dalam penyusunan skripsi dibantu oleh berbagai
pihak, baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec sebagai dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi,
dan pengarahan kepada penulis.
2. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc dan Nurhadi Wijaya, S.TP, MM selaku dosen
penguji.
3. Bapak Ade Darmawan selaku Kepala LPP Purnawarman Bogor beserta
seluruh staf dan para pengajar yang telah memberikan bimbingan serta
informasi dalam penyempurnaan skripsi ini.
4. Para siswa-siswi LPP Purnawarman Bogor tahun pelajaran 2009-2010 yang
telah banyak membantu dalam memberikan informasi kepada penulis.
5. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Program Sarjana Ekstensi
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departemen Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
6. Kedua orangtua dan kakak-adikku tersayang yang selalu memberikan
semangat, inspirasi hidup, dukungan, dan doa yang tulus kepada penulis.
7. Teman-teman seperjuangan di Ekstensi Manajemen yang selalu bersama-sama
mengukir kenangan indah selama mengikuti perkuliahan di IPB.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
v
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diperlukan
demi tercapainya hal yang lebih baik. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak, Amien.
Bogor, September 2009
Penulis
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 01 Juli 1986 sebagai anak dari
Bapak Pandapotan Napitupulu dan Ibu Roulina Mamora. Penulis adalah anak
kedua dari tiga bersaudara.
Penulis mengikuti pendidikan Taman kanak-kanak di TK.Yayasan
Hippindo Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan lulus pada tahun 1992.
Pendidikan sekolah dasar di SD Budi Mulia Bogor, dan lulus pada tahun 1998.
Pendidikan tingkat menengah dapat diselesaikan penulis pada tahun 2001 pada
SLTP Budi Mulia Bogor. Pendidikan tingkat atas dapat diselesaikan oleh penulis
pada tahun 2004 pada SMU Regina Pacis Bogor. Pada tahun 2004, penulis
diterima di Institut Pertanian Bogor, pada Program Diploma III Manajemen
Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur test. Pada
tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan Sarjana (S1), pada Program Sarjana
Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Ekstensi Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Selama menjadi mahasiswi, selain mengikuti perkuliahan di Institut
Pertanian Bogor, penulis juga menjadi tentor pada bidang studi Ekonomi untuk
siswa/i SMP dan SMA di lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation Bogor
dan mengikuti kegiatan keorganisasian yaitu Komunitas Mahasiswa Kristen
Ekstensi (KMKE) IPB dan Pengurus Himpunan Profesi “Extension of
Management” (EXOM), Institut Pertanian Bogor, pada divisi Kewirausahaan.
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAKRIWAYAT HIDUP............................................................................... iiiKATA PENGANTAR .......................................................................... ivDAFTAR ISI ........................................................................................ viDAFTAR TABEL ................................................................................. viiiDAFTAR GAMBAR ............................................................................ ixDAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ x
I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah.................................................................. 61.3. Tujuan Penelitian...................................................................... 61.4. Kegunaan Penelitian................................................................. 71.5. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 7
II. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Pemasaran ................................................................................ 8
2.1.1 Pengertian Pemasaran ................................................... 8 2.1.2 Bauran Pemasaran ........................................................ 8 2.2. Produk dan Jasa........................................................................ 9
2.3. Bauran Promosi........................................................................ 10 2.3.1 Periklanan......................................................................... 11 2.3.2 Promosi Penjualan........................................................... 13 2.3.3 Publisitas.......................................................................... 14 2.3.4 Penjualan Personal ........................................................ 15 2.3.5 Pemasaran Langsung .................................................... 16 2.3.6 Interaktif Media ............................................................ 162.4. Faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi ............................ 17
2.5. EPIC Model ............................................................................. 182.6. Hasil Penelitian Terdahulu........................................................ 20
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Operasional ............................................. 223.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 253.3. Pengumpulan Data ................................................................... 253.4. Penyusunan dan Uji Coba Kuesioner ..................................... .. 263.5. Metode Pengambilan Sampel ................................................ .. 273.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data......................................... 27
3.6.1 Uji Validitas....................................................................... 273.6.2 Uji Reliabilitas................................................................... 283.6.3 EPIC Model....................................................................... 30
vii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 34
4.1.1 Sejarah LPP Purnawarman ............................................ 344.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan LPP Purnawarman...................... 364.1.3 Lokasi dan Tempat LPP Purnawarman........................... 374.1.3 Struktur Organisasi LPP Purnawarman ......................... 37
4.2. Pelaksanaan Bauran Promosi LPP Purnawarman ...................... 42 4.2.1 Tujuan Promosi LPP Purnawarman............................... 42 4.2.2 Bauran Promosi LPP Purnawarman .............................. 434.3. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 49
4.3.1 Karakteristik Responden.................................................. 494.3.2 Hasil Pengolahan Data............................................... .. 554.3.3 EPIC Model..................................................................... 56
4.4. Implikasi Manajerial................................................................. 65
KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan......................................................................................... 672. Saran .................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 69
LAMPIRAN .......................................................................................... 71
viii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Nama sekolah tempat penyebaran brosur LPP Purnawarman di kota Bogor, Tahun 2009 ............................................................................ 45 2. Sebaran responden berdasarkan usia dan tingkat pendidikan ............. 503. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin .................................... 50 4. Sebaran responden berdasarkan asal sekolah ...................................... 51 5. Sebaran responden berdasarkan pendapatan orangtua per bulan ......... 526. Sebaran responden yang pernah mengikuti kegiatan promosi LPP Purnawarman Bogor selama ± 1 tahun ....................................... 537. Sebaran responden berdasarkan sumber media informasi ................... 54 8. Saran dari responden penelitian kepada LPP Purnawarman ................ 569. Bobot nilai dalam EPIC Model........................................................... 5710. Kriteria dan rentang skala dalam EPIC Model .................................... 5711. Dimensi Empati EPIC Model ............................................................. 5812. Dimensi Persuasi EPIC Model ........................................................... 5913. Dimensi Dampak EPIC Model ........................................................... 6114. Dimensi Komunikasi EPIC Model ..................................................... 62
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Kuesioner penelitian ........................................................................... 722. Pertanyaan wawancara kepada pengelola LPP Purnawarman Bogor.... 753. Uji validitas ........................................................................................ 764. Uji reliabilitas ..................................................................................... 785. Metode belajar LPP Purnawarman Bogor Tahun 2009 ........................ 796. Struktur organisasi LPP Purnawarman Bogor Tahun 2009 .................. 807. Kerjasama LPP Purnawarman dengan pihak lain................................. 818. Daftar biaya bimbingan belajar LPP Purnawarman Bogor tahun ......... pelajaran 2009/ 2010........................................................................... 82
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi
pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi
lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan
kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar
kebudayaan melewati generasi, dan menciptakan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas dan berpotensi dalam menghadapi kemajuan teknologi dan
persaingan global (http: www.semasajaya.sch.id).
Keberadaan ilmu bagaikan sebuah cahaya yang berfungsi mencerahkan
dan menjadi petunjuk hidup bagi manusia di dunia. Ilmu dapat dipelajari
melalui pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal.
Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Kualitas pembangunan manusia secara makro tercermin dari HDI
(Human Development Index) yang diterbitkan UNDP. HDI memberikan
suatu ukuran gabungan tiga dimensi tentang pembangunan manusia: panjang
umur dan menjalani hidup sehat (diukur dari usia harapan hidup), terdidik
(diukur dari tingkat kemampuan baca tulis orang dewasa dan tingkat
pendaftaran di sekolah dasar, lanjutan, dan tinggi) dan memiliki standar hidup
yang layak (diukur dari paritas daya beli/ PPP, penghasilan). Indeks tersebut
bukanlah suatu ukuran yang menyeluruh tentang pembangunan manusia.
2
Laporan UNDP pada 27 November 2007, menempatkan HDI
Indonesia berada pada peringkat 107 dari 177 negara. Sekalipun Indonesia
ada pada kategori menengah, namun cukup memprihatinkan karena pada
peringkat tersebut tercermin mutu pendidikan Indonesia yang kurang
mendapatkan perhatian dibandingkan dengan negara lainnya, di mana
pendidikan merupakan faktor yang berperan untuk meningkatkan HDI.
Dalam beberapa survei yang telah dilakukan PISA, TIMSS, dan OECD
tercermin mutu pendidikan Indonesia.
Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA)
tahun 2003, dalam hal Matematika, IPA, maupun membaca, Indonesia berada
pada urutan terakhir dari 40 negara. Siswa Indonesia yang mampu
menyelesaikan membaca dengan cukup baik sebagian besar soal yang
diberikan hanya sebesar 31 persen. Hasil yang kurang lebih sama juga terlihat
dari kajian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
tahun 2003, Indonesia berada di urutan 34 dari 45 negara. Siswa-siswi
Indonesia hanya mencapai skor rata-rata 411 dari kisaran (range) skor 400 dan
tertinggi 625, dalam hal membaca. Jauh di bawah rata-rata skor siswa-siswi
Malaysia (508) dan Singapura (605), walaupun dilihat dari jam pelajaran yang
diberikan, Indonesia lebih panjang. Skor rata-rata siswa Indonesia hanya 395
untuk IPA, sementara Thailand 429, Singapura 473, Malaysia 510. Indonesia
berada di posisi 34 dari 38 negara untuk IPA, pada TIMSS tahun 1999.
Rendahnya skor ini hanya salah satu gambaran dari kualitas
pendidikan di Indonesia yang perlu ditingkatkan. Hal ini merupakan
permasalahan yang merupakan tanggung jawab kita bersama, baik orangtua,
masyarakat maupun pemerintah. Tanggung jawab pengelola pendidikan
informal, nonformal, serta formal. Pada kondisi inilah LPP (Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan) Purnawarman berada di tengah-tengah lembaga
pendidikan di Kota Bogor. LPP Purnawarman bermaksud turut berperan
ambil bagian menyelesaikan problem yang tengah dihadapi dunia pendidikan
Indonesia.
3
LPP Purnawarman merupakan salah satu lembaga bimbingan belajar
(Bimbel) industri jasa yang mempunyai potensi besar untuk tetap berkembang
dan bersaing dengan lembaga Bimbel lainnya di kota Bogor seperti Ganesha
Operation, Primagama, Prospek Insan Mandiri (PIM), Bintang Pelajar, Unggul
College, LP3I, dan BTA Group (Gambar 1).
45,50%
18,50%
0,97%
2,12%
2,40%
2,50%
12,89%
15,17%
Ganesha Operation
Primagama
PIM
Bintang Pelajar
Unggul College
LP3I
LPP Purnaw arman
BTA Group
Gambar 1. Pangsa pasar lembaga bimbingan belajar di kota Bogor (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kota Bogor, 2009)
Gambar 1 menunjukkan pangsa pasar untuk masing-masing lembaga
pendidikan Bimbel. LPP Purnawarman merupakan lembaga pendidikan
Bimbel yang terlihat cukup agresif dalam perkembangannya. Saat ini LPP
Purnawarman belum memiliki cabang di seluruh Indonesia, dan hanya
memiliki kantor pusat dan kantor cabang yang terbatas di kota Bogor saja,
pembukaan cabang masih harus dipertimbangkan lagi mengingat kurang
kuatnya pola manajemen di LPP Purnawarman Bogor. Modal untuk
membuka cabang tidak menjadi suatu masalah karena adanya ketersediaan
dana yang lebih dari cukup. Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa LPP
Purnawarman menguasai 12,89 persen pangsa pasar lembaga bimbingan
belajar di kota Bogor, sedangkan lembaga bimbingan belajar yang paling
besar pangsa pasarnya adalah Ganesha Operation yaitu 45,50 persen, hal ini
disebabkan Ganesha Operation merupakan lembaga bimbingan belajar yang
sudah lama dikenal oleh masyarakat dan satu-satunya bimbingan belajar yang
berani memberikan jaminan 100 persen uang kembali bila siswanya tidak
lulus ujian nasional. Hal ini dapat lebih memberikan kepercayaan kepada
masyarakat untuk mengikuti program bimbingan belajar yang ditawarkan.
4
Ganesha Operation juga merupakan lembaga bimbingan belajar yang sudah
memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia.
Bimbel merupakan pendidikan non formal yang dilaksanakan di luar
jam belajar sekolah. Saat ini, bermunculan lembaga Bimbel yang bervariasi.
Hal tersebut terjadi karena semakin pedulinya masyarakat terhadap pentingnya
pendidikan. Selain itu, masyarakat semakin jeli dalam memilih lembaga
Bimbel mana yang terbaik. Meningkatnya kesadaran bahwa Bimbel sangat
menjanjikan sebagai lahan usaha, telah melahirkan persaingan yang semakin
ketat antar institusi Bimbel. Untuk itu setiap lembaga Bimbel yang ada
memerlukan ide-ide dan cara-cara baru untuk dapat menemukan peluang atau
dapat memenangkan persaingan.
LPP Purnawarman bukan hanya sekedar Bimbel biasa, dengan konsep
yang lebih revolusioner multimedia learning yaitu suatu program
pembelajaran yang mengoptimalkan kemampuan otak kiri dan otak kanan
dengan brain power meningkatkan 5 kecerdasan intelektual yaitu kecerdasan
aspirasi (AQ), kecerdasan power (PQ), kecerdasan emosi (EQ), kecerdasan
spiritual (SQ), dan kecerdasan intelektual (IQ) dengan penggunaan multimedia
interaktif.
Walaupun sebagai pendatang baru, LPP Purnawarman telah dapat
menunjukkan eksistensinya dan berkompeten menjadi pilihan konsumen, hal
ini terlihat dari perolehan jumlah siswa yang mengikuti bimbingan belajar di
LPP Purnawarman selama tiga tahun terakhir sejak berdirinya lembaga ini
mengalami peningkatan dari tahun pertama hingga tahun kedua dan kemudian
mengalami sedikit penurunan di tahun ketiga. Hal ini disebabkan adanya
kenaikan biaya program bimbingan belajar sebesar 100 persen dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Jumlah perolehan siswa LPP Purnawarman selama
tiga tahun sejak awal berdirinya dapat dilihat pada Gambar 2. Melihat
banyaknya perolehan siswa tersebut, mendorong LPP Purnawarman untuk
dapat meningkatkan lagi kualitasnya agar dapat tetap bertahan di tengah-
tengah persaingan yang semakin pesat.
5
400470 450
100
200
300
400
500
2007 2008 2009Tahun
Jum
lah
Sisw
a
Gambar 2. Grafik jumlah siswa yang mengikuti program bimbingan belajar selama tiga tahun terakhir (LPP Purnawarman, 2009)
Berbagai lembaga bimbingan belajar dalam memasarkan programnya
kepada masyarakat berlomba-lomba untuk menawarkan jasa pendidikan
terbaik yang dapat diterima oleh masyarakat. Ketatnya persaingan dalam
industri jasa pendidikan mengharuskan LPP Purnawarman untuk menjaga
kualitasnya dan mengetahui apa kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal ini
dimaksudkan agar LPP Purnawarman memiliki kekuatan bersaing yang baik
dalam menarik perhatian pelanggan maupun mempertahankan kesetiaan dan
kepercayaan pelanggan dengan menciptakan rasa puas bagi pelanggan.
Eksistensi LPP Purnawarman sebagai Bimbel yang tergolong baru
sangat bergantung pada pelanggan dan pengelola. LPP Purnawarman harus
menjadikan pelanggan sebagai prioritas utama. Oleh karena itu, LPP
Purnawarman juga perlu mengetahui efektivitas promosi yang dilakukan.
Kegiatan promosi memiliki tujuan untuk menarik minat konsumen dalam
mengikuti program bimbingan belajar di LPP Purnawarman dan berusaha
menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen yaitu misalnya dengan metode
belajar simple and accurate solution dengan berbagai keunggulan yang
ditawarkan. Hasilnya adalah respon yang positif dari konsumen. Hal ini
terlihat dari tingginya perolehan siswa yang dicapai LPP Purnawarman dari
tahun ke tahun cenderung menunjukkan peningkatan.
6
1.2. Perumusan Masalah
LPP Purnawarman merupakan salah satu Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan, yang berada di bawah naungan Badan Usaha PT. Citra Cahaya Insani
dengan visi membangun pribadi unggul dalam menghadapi kompetisi global.
Kehadirannya untuk turut serta membantu masyarakat dan menjadi mitra
pemerintah dalam menyelesaikan masalah dan peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia. Semakin ketatnya persaingan dalam industri jasa pendidikan
mengharuskan LPP Purnawarman agar menjaga kualitasnya dan mengetahui apa
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Oleh karena itu, pihak pengelola LPP
Purnawarman harus memiliki strategi pemasaran yang tajam. Berbagai insentif
dan daya tarik terus diciptakan sehingga menarik konsumen yang datang dan pada
akhirnya menciptakan keikutsertaan dalam berbagai program bimbingan belajar
yang ditawarkan.
LPP Purnawarman menggunakan berbagai macam alat promosi yang
dikenal dengan bauran promosi dalam menjaring siswanya. Bauran promosi yang
dilakukan harus menarik dan memberikan manfaat bagi konsumen sehingga
mendapat respon positif dari konsumen. Respon positif tersebut pada akhirnya
membantu mencapai visi, misi, dan tujuan lembaga. Respon positif dari
konsumen dapat dicapai dengan merumuskan kegiatan promosi yang efektif.
Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah yang diperoleh adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana bauran promosi yang dilakukan LPP Purnawarman?
2. Bagaimana efektivitas bauran promosi yang dilakukan LPP Purnawarman?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang diperoleh, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi bauran promosi yang dilakukan LPP Purnawarman
2. Menganalisis efektivitas bauran promosi LPP Purnawarman
7
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan informasi atau masukan kepada LPP
Purnawarman dalam rangka mengevaluasi dan menganalisis keefektivitasan
bauran promosi melalui EPIC Model. Selain itu penelitian ini berguna bagi
penulis untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu konsep pemasaran dan bauran
promosi yang telah diterima selama perkuliahan. Penulis juga berharap
penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi pihak lain yang akan
melakukan penelitian selanjutnya atau kegiatan lain yang berkaitan, dan juga
sebagai informasi untuk meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya bauran promosi dalam pemasaran.
1.5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup analisis dan pembahasan dalam penelitian ini
meliputi gambaran umum LPP Purnawarman, identifikasi bauran promosi
yang dilakukan lembaga dan bagaimana efektivitas bauran promosi lembaga
dari dampak komunikasi dan persuasi terhadap konsumen LPP
Purnawarman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2005), pemasaran adalah suatu proses sosial
yang melibatkan individu dan kelompok mendapatkan apa yang
dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai
dengan pihak lain. Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler
(2005), mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan
dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi dan
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi.
2.1.2 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan strategi mencampur kegiatan-
kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga
mendatangkan hasil paling memuaskan. Ada 4 komponen yang
tercakup dalam kegiatan bauran pemasaran ini yang terkenal
dengan sebutan 4P, yaitu product (produk), price (harga),
place/distribution (tempat/distribusi), promotion (promosi).
Produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran. Produk
ini dapat berupa barang dan dapat pula berupa jasa. Jika tidak ada
produk, tidak ada pemindahan hak milik sehingga tidak ada
pemasaran. Semua kegiatan pemasaran lainnya, dipakai untuk
menunjang gerakan produk. Kegiatan promosi, distribusi, dan
harga yang baik tidak terlepas dari produk yang bermutu (Alma,
2002). Harga berupa jumlah uang yang harus dibayar untuk
mendapatkan suatu barang dan jasa. Tempat merupakan suatu
letak dari perusahaan yang merupakan fungsi distribusi dan jasa
logistik yang dilibatkan dalam rangka menyediakan barang atau
jasa sebuah perusahaan. Promosi digunakan sebagai sarana untuk
9
mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
produk dan jasa kepada konsumen.
Penelitian ini mengkaji secara mendalam mengenai salah
satu unsur dalam bauran pemasaran, yaitu promosi. Promosi
dapat dijadikan sebagai suatu bagian dari strategi pemasaran.
Promosi berperan dalam memperkenalkan dan mensosialisasikan
suatu produk, meningkatkan market share suatu produk, dan
memberikan brand awareness kepada konsumen terhadap suatu
produk.
2.2. Produk dan Jasa
Kotler (2002) mengemukakan bahwa produk adalah setiap apa saja
yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian
atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk
meliputi: benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.
Menurut Kotler (2002), jasa (services) adalah suatu aktivitas, manfaat
atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa merupakan benda tidak
berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis. Contoh : lembaga
pendidikan, hotel, salon kecantikan dan rumah sakit.
Menurut Kotler (2002), jasa adalah sebagai tindakan atau perbuatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya bersifat tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu. Jasa memiliki empat karakteristik utama yang
membedakan dengan barang, yaitu :
1. Intangibility, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, dan
diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2. Inseparability, artinya jasa umumnya dijual terlebih dahulu, kemudian
diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
3. Variability, artinya jasa bersifat sangat variabel karena merupakan
non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan
jenis.
4. Perishability, artinya jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan
tidak dapat disimpan.
10
2.3. Bauran Promosi
Menurut Kotler dan Amstrong (2002), promosi merupakan
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan
keistimewaan-keistimewaan yang dilakukan dan membujuk konsumen
sasaran agar membelinya. Schoell dalam Alma (2002) menambahkan
bahwa promosi sebagai usaha yang dilakukan oleh pemasar,
berkomunikasi dengan calon audien. Maksud komunikasi tersebut adalah
proses membagi ide, informasi dan perasaan audien.
Menurut Ray dalam Morissan (2007), promosi didefinisikan
sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk
membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual
barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Meskipun
komunikasi antara perusahaan dan konsumen secara implisit berlangsung
ada setiap unsur atau bagian dari bauran pemasaran sebagian besar
komunikasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari promosi yang
diawasi dan direncanakan dengan hati-hati.
Menurut Khotijah (2004), kegiatan promosi memiliki dua tujuan
utama yaitu (1) menginformasikan keberadaan suatu produk baru,
menyampaikan perubahan harga pasar, dan membangun citra perusahaan;
(2) membujuk pelanggan sasaran untuk membentuk pilihan merek,
mengalihkan pilihan ke merek tertentu, dan mendorong pembeli untuk
berbelanja saat itu juga.
Menurut Morissan (2007), instrumen dasar yang digunakan untuk
mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran promosi.
Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu iklan,
promosi penjualan, publikasi/humas, dan penjualan personal. George dan
Belch dalam Morissan (2007) menambahkan dua elemen dalam bauran
promosi yaitu pemasaran langsung dan interaktif media. Masing-masing
elemen tersebut adalah sebagai berikut.
11
2.3.1 Periklanan
Menurut Burke dalam Alma (2002), periklanan merupakan
penyampaian pesan-pesan penjualan yang diarahkan kepada masyarakat
melalui cara-cara persuasif yang bertujuan menjual barang, jasa, atau ide.
Pemilihan media periklanan yang akan digunakan, tergantung kepada (1)
daerah yang akan dituju; (2) konsumen yang diharapkan; (3) daya tarik
yang digunakan oleh media-media tersebut; dan (4) fasilitas yang
diberikan oleh media-media tersebut dalam hal biaya.
Menurut Ma’ruf (2006), periklanan merupakan semua bentuk
penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang
dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu. Kegiatan promosi melalui
media periklanan dapat dilakukan dengan lima, yaitu :
1. Pemasangan papan nama iklan di jalan-jalan strategis;
2. Pencetakan brosur baik disebarkan di setiap cabang atau di pusat
perbelanjaan;
3. Pemasangan spanduk dilokasi tertentu yang strategis;
4. Pemasangan melalui media massa seperti koran atau majalah
5. Pemasangan melalui media elektronik seperti televisi dan radio
Menurut Rewoldt, et al., (2005) empat faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam memanfaatkan kesempatan iklan konsumen adalah
sebagai berikut :
1. Iklan mungkin lebih efektif jika perusahaan mengikuti tingkat
permintaan primer dan bukan sebaliknya.
2. Adanya kesempatan luas untuk diferensiasi produk. Jika produk
cukup dapat dideferensiasikan, maka besar kemungkinan iklan itu
akan efektif.
3. Peranan relatif dari kualitas yang tersembunyi dari produk tersebut
terhadap konsumen. Jika kualitas yang tersembunyi itu ada, maka
konsumen akan cenderung mempercayai merek itu, dan iklan dapat
digunakan untuk mengasosiasikan adanya kualitas tersebut dengan
mereknya.
12
4. Motif pembelian emosional yang kuat dapat dipakai dalam himbauan
iklan kepada konsumen.
Menurut Khotijah (2004), media periklanan terdiri dari tiga bentuk, yaitu :
1. Media Cetak
Menurut Kasali (2007), media cetak adalah suatu media yang statis
dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran
dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman
putih. Jenis media cetak terdiri atas surat kabar dan majalah. Penyajian
media cetak tidak hanya sebatas surat kabar dan majalah, tetapi juga brosur.
Menurut Umar (2003), terdapat kelebihan dan kekurangan pada
surat kabar dan majalah. Kelebihan dan kelemahan kedua media cetak
tersebut antara lain :
a. Surat kabar memiliki kelebihan karena cakupan pasarnya luas, tepat
waktu, sangat dipercaya, dan memuat hal yang aktual. Kelemahannya
dibaca dalam waktu singkat, tata letak yang buruk dapat mengacaukan
penglihatan pembaca, dan beberapa kelompok pembaca tidak dapat
terjangkau misalnya terdapat perbedaan bahasa.
b. Majalah memiliki kelebihan karena menjangkau segmen pasar tertentu
yang spesifik, terpercaya, kualitas reproduksi sangat bagus, dapat
digunakan sebagai media humas dan promosi penjualan, serta masa
terbit sangat panjang. Kelemahannya adalah waktu terbit sangat lambat,
biaya mahal, dan pemesanan tempat iklan di majalah memerlukan
waktu yang lama.
2. Media Elekronik
Menurut Kasali (2007), media elektronik adalah media dengan
teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan jika ada jasa transmisi
siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa
sponsor, iklan partisipasi dan iklan layanan masyarakat. Jenis media
elektronik terdiri dari televisi dan radio. Kelebihan dan kelemahan kedua
media elektronik tersebut adalah:
a. Televisi memiliki kelebihan yaitu bersifat audio visual, formatnya
sangat fleksibel, jangkauan jauh, menimbulkan dampak yang kuat, dan
13
sangat menarik perhatian. Kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan
sangat mahal, banyak gangguan, penayangan terlalu cepat, dan khalayak
tidak efektif.
b. Radio memiliki kelebihan yaitu fleksibel, biaya relatif murah, dan
bukan musiman. Kelemahannya adalah hanya menyajikan suara tanpa
gambar, iklan harus disesuaikan dengan sumber daya setempat, dan
frekuensi iklan yang disiarkan sulit dibuktikan telah sesuai dengan
pesanan.
3. Media Luar Ruang
Menurut Kasali (2007), media luar ruang adalah media iklan yang
dipasang di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, pusat keramaian,
angkutan umum, pagar tembok, dan sebagainya. Jenis-jenis media luar
ruangan diantaranya poster, papan nama, spanduk, dan balon raksasa.
Kelebihan dari media luar ruang adalah murah, penampilannya menarik,
persaingan sedikit, dan menayangkan pesan iklan yang sama berkali-kali.
Kelemahannya adalah membahayakan pengemudi, kreatifitas terbatas, dan
hanya efektif jika khalayak menggunakan kendaraan yang memiliki ruang
pandang luas, misalnya sepeda, sepeda motor, dan mobil pribadi.
2.3.2 Promosi Penjualan
Morissan (2007) menyatakan bahwa banyak praktisi pemasaran
dan iklan menggunakan istilah promosi yang sebenarnya mengacu kepada
promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai
tambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor atau konsumen
yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh promosi
penjualan adalah pemberian potongan harga atau undian berhadiah.
Menurut Alma (2000), tujuan promosi penjualan bagi perusahaan,
yaitu:
1. Menarik pembeli baru.
2. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen-
konsumen/langganan lama.
3. Meningkatkan daya beli ulang dari konsumen lama.
4. Meningkatkan loyalitas merek.
14
5. Menghindarkan konsumen lari ke merek lain.
6. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka
memperluas pangsa pasar jangka panjang.
Menurut Umar (2003), promosi penjualan dapat dikelompokkan
menjadi empat, yaitu :
1. Promosi pelanggan, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk
merangsang atau mendorong pelanggan untuk membeli.
2. Promosi dagang, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk
mendorong atau merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir,
dan importir untuk memperdagangkan barang atau jasa dari sponsor.
3. Promosi tenaga penjual, yaitu promosi penjualan yang bertujuan
untuk memotivasi armada penjualan.
4. Promosi bisnis, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk
memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan
dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih
banyak kepada pelanggan lama, dan mendidik pelanggan.
2.3.3 Publisitas
Menurut Ma’ruf (2006), publisitas adalah bentuk penyajian dan
penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, dimana orang atau
organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk hal tersebut tetapi
pemanfaatan nilai-nilai informasi yang terkandung dalam suatu produk
untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Schoel dalam Alma
(2000), public relation adalah kegiatan komunikasi untuk membagun
image yang baik terhadap perusahaan, menjaga kepercayaan dari para
pemegang saham. Publikasi adalah pemuatan berita di media massa
tentang perusahaan, produk, pegawai, dan berbagai kegiatannya.
Menurut Morissan (2007), publisitas adalah informasi yang
berasal dari sumber luar yang digunakan media masa karena informasi itu
memiliki nilai berita. Contoh publisitas yang sering digunakan media
massa adalah :
1. Berita pada halaman ekonomi surat kabar mengenai peningkatan laba
suatu perusahaan, dan
15
2. Berita di media massa yang melaporkan kegiatan penghijauan yang
dilaksanakan satu perusahaan.
2.3.4 Penjualan Personal
Menurut Morissan (2007), penjualan personal merupakan bentuk
komunikasi langsung antara seorang penjual dengan calon pembelinya,
dengan tujuan membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang
ditawarkan. Penjualan personal lebih terlibat langsung kontak dengan
pembeli secara tatap muka.
Menurut Alma (2000), teknik penjualan personal adalah strategi
yang sudah digunakan pada umumnya. Bentuk penjualan personal yang
dikenal secara garis besar adalah :
1. Penjualan personal di pertokoan umum.
2. Penjual datang langsung ke rumah.
3. Penjual yang ditugaskan oleh pedagang besar untuk menghubungi
pedagang eceran.
4. Penjual yang ditugaskan oleh produsen untuk menghubungi pedagang
besar/pedagang eceran.
5. Pimpinan perusahaan berkunjung kepada langganan yang penting.
6. Penjual yang terlatih secara teknis mengunjungi para konsumen
industri untuk memberikan nasehat dan bantuan.
Menurut Alma (2000), sifat-sifat penjualan personal terbagi atas
tiga kelompok, yaitu :
1. Konfrontasi perorangan, yaitu adanya hubungan yang hidup,
langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih.
2. Respon, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan
untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.
3. Perkembangan, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya
segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli
sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.
16
2.3.5 Pemasaran Langsung
Menurut Chandra (2001), pemasaran langsung merupakan sistem
pemasaran interaktif dengan menggunakan media komunikasi untuk
meningkatkan respon langsung yang sifatnya spesifik dan terukur.
Metode-metode pemasaran langsung menggunakan media perantara
diantaranya katalog, telepon, dan internet.
Menurut Kasali (2007), teknik yang digunakan pada penjualan
personal adalah presentasi penjualan, pertemuan penjualan, dan pogram
insentif. Sedangkan proses promosi pemasaran langsung menggunakan
perantara media komunikasi seperti katalog, surat, telemarketing, radio,
majalah, dan surat kabar.
2.3.6 Interaktif Media
Morissan (2007), menyatakan bahwa tidak ada media yang mampu
mengalahkan internet dalam hal pertumbuhan jumlah penggunanya.
Interaktif media saat ini digunakan oleh perusahaan dalam rangka
mempromosikan produk atau jasa sehingga konsumen bisa mendapatkan
informasi yang jelas dan akurat tentang produk atau jasa mereka.
Perubahan ini didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi yang
memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif melalui media
massa. Dalam hal ini yang utama adalah internet, khususnya melalui
fasilitas yang dikenal World Wide Web (WWW). Selain berfungsi
sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai suatu instrumen
komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri. Keuntungan yang
diperoleh dalam memiliki situs web adalah :
1. Pelanggan atau calon pelanggan akan dapat dengan mudah
menemukan lokasi usaha atau nomor telepon perusahaan;
2. Penyampaian informasi yang cepat dan praktis mengenai suatu
produk;
3. Mengurangi jumlah tenaga pemasaran karena staf penjualan tidak
perlu harus membuat janji dengan calon pelanggan sekedar untuk
menjelaskan produk;
17
4. Membangun hubungan dengan pelanggan melalui program seperti
penawaran khusus, kuis, dan kontes secara online.
2.4. Faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi
Menurut Umar (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi bauran
promosi dikelompokkan menjadi tujuh faktor, yaitu:
1. Anggaran Promosi
Menurut Umar (2003), jika perusahaan memiliki dana promosi yang
besar, maka peluangnya untuk menggunakan bauran promosi bersifat
nasional juga besar. Sebaliknya jika dana yang tersedia terbatas,
maka perusahaan dapat memilih penjualan personal, promosi
penjualan, atau iklan bersama di dalam wilayah lokal atau regional.
2. Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2005), manusia selalu berperan aktif dan dominan
dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana,
pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organsasi.
3. Komunikasi
Menurut Chandra (2001), dalam rangka merancang komunikasi
pemasaran yang efektif, setiap pemasar perlu memahami proses
komunikasi secara umum. Karakteristik komunikasi yang efektif
adalah menyediakan informasi yang praktis, berikan fakta bukan
kesan, perjelas dan padatkan informasi, pernyataan tanggung jawab
dengan tepat, dan membujuk orang untuk menawarkan rekomendasi
(Thill dan Bovee, 2007).
4. Persaingan Pasar
Menurut Sutojo (2003), faktor bisnis eksternal yang dapat
mempengaruhi jumlah permintaan produk adalah perkembangan
suasana persaingan pasar. Munculnya produk baru yang menjanjikan
lebih banyak manfaat dapat mempengaruhi laju penjualan produk
lama.
18
5. Etika Bisnis
Menurut Sutojo (2003), etika bisnis adalah pedoman moral untuk
membedakan tindakan bisnis yang baik dan buruk, benar dan salah,
serta secara moral menjadi hak dan kewajiban.
6. Produk dan Harga
Menurut Kasali (2007), produk merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan. Menetapkan harga secara tepat
dapat melancarkan proses pemasaran barang atau jasa. Sudut pandang
konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai apabila
harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu
barang atau jasa.
7. Segmentation, Targetting, dan Positioning (STP)
Menurut Rasto dan Suwatno (2003), segmentasi adalah tindakan
membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok konsumen yang
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran
tersendiri berdasarkan geografis, demografis, psikografis dan atau
perilaku. Targeting adalah tindakan mengevaluasi dan menyeleksi
satu atau lebih dari segmen-segmen pasar yang akan dimasuki.
Positioning adalah tindakan menciptakan suatu penempatan produk
dan merek yang kompetitif pada benak konsumen berdasarkan
persaingan.
2.5. EPIC Model
EPIC Model digunakan untuk melakukan analisa terhadap dampak
komunikasi dalam promosi. Metode ini ditemukan oleh lembaga riset dan
penelitian AC. Nielsen, dan terdiri dari empat dimensi yang saling
melengkapi. Menurut Durianto, et al. (2003) dimensi-dimensi yang ada
pada EPIC Model adalah :
19
1. Dimensi Empati
Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen menyukai
promosi, dan bagaimana konsumen melihat hubungan promosi
tersebut dengan pribadi mereka. Empati merupakan keadaan mental
yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa
dirinya pada keadaan perasaan atau keadaan yang sama dengan
orang atau kelompok lain. Dimensi empati melibatkan afeksi dan
kognisi konsumen. Afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi
melibatkan pemikiran. Dimensi empati dapat menggambarkan
keadaan positif maupun negatif dari suatu kegiatan promosi.
2. Dimensi Persuasi
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu
promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek,
sehingga pemasar dapat memperoleh pemahaman tentang dampak
promosi terhadap keinginan konsumen untuk membeli suatu produk
yang ditawarkan. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap
dan keinginan yang disebabkan oleh komunikasi promosi dan
sesuatu yang dapat menarik seseorang untuk melakukan suatu hal
tertentu.
3. Dimensi Dampak
Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu produk bisa terlihat
lebih menonjol daripada produk lain, dan apakah suatu promosi
dapat mengikutsertakan konsumen dalam pesan yang disampaikan.
Tujuan dari dimensi dampak adalah peningkatan pengetahuan
produk (product knowledge).
4. Dimensi Komunikasi
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan
konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan,
pemahaman konsumen, kekuatan kesan yang ditinggalkan dan
kejelasan promosi.
20
2.6. Hasil Penelitian Terdahulu
Menurut Imaduddin (2005) dalam penelitiannya mengenai analisis
efektivitas promosi PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor,
promosi yang dilakukan dari segi dimensi empati, persuasi, dan
komunikasi berada dalam rentang skala efektif. Sementara dari segi
dampak, promosi yang dilakukan berada dalam rentang skala cukup
efektif. Hal ini berarti promosi yang dilakukan telah terbukti efektif
dalam menjaga keberlangsungan nasabah yang dimilikinya serta
meningkatkan kualitas dari nasabah tersebut.
Menurut penelitian Hafidhuddin (2006) yang berjudul ”Analisis
Efektivitas Promosi Lembaga Amil Zakat dalam Penghimpunan Zakat
bagi Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Dhuafa (studi kasus Lembaga
Amil Zakat Dompet Dhuafa Republika)” mengemukakan bahwa survey
menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan oleh LAZ Dompet Dhuafa
Republika dari segi empati, persuasi, dampak, dan komunikasi adalah
efektif. Ini menunjukkan bahwa kinerja periklanan lembaga tersebut
cukup optimal. Demikian pula halnya jika ditinjau dari sisi direct rating,
maka promosi yang dilakukan dapat dikatakan baik. Artinya, promosi
tersebut cukup berhasil dalam menarik perhatian, pemahaman, kognitif,
afektif, dan perilaku para muzzaki dalam menyalurkan dana zakat, infak,
dan shadaqah kepada LAZ Dompet Dhuafa Republika. Penelitian ini
memberikan implikasi bahwa sosialisasi berzakat/ berinfaq/ bershadaqah
melalui lembaga amil zakat harus terus-menerus dilakukan, karena hal
tersebut akan memunculkan kesadaran kolektif masyarakat untuk mau
berzakat, berinfaq, dan bershadaqah melalui lembaga zakat. Diharapkan
hal tersebut akan memberikan dampak yang lebih signifikan dalam upaya
pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan keluarga dhuafa.
Menurut Silvy Nadyati (2007) dalam penelitiannya mengenai
analisis efektivitas bauran promosi pada Giant Hypermarket Botani
Square Bogor, promosi yang dilakukan dari segi dimensi empati, persuasi
dan komunikasi berada dalam rentang skala efektif. Sementara dari segi
dampak, promosi yang dilakukan berada dalam rentang skala cukup
21
efektif. Hal ini berarti promosi yang dilakukan ternyata efektif untuk
menarik konsumen datang berbelanja. Selain untuk menarik konsumen,
promosi disarankan untuk mempertahankan konsumen. Penelitian ini
memberikan implikasi bahwa perusahaan mampu mencapai tujuan yang
diinginkan baik dalam hal memperluas pangsa pasar yang ada maupun
memperkecil kemungkinan konsumen untuk beralih kepada toko lain.
Menurut Nuri Kurniawati (2009) dalam penelitiannya yang berjudul
Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada Rita Pasaraya Wonosobo
mengemukakan bahwa promosi yang dilakukan Rita Pasaraya Wonosobo
dari segi dimensi empati dan persuasi berada dalam rentang skala cukup
efektif. Sementara dari segi dampak dan komunikasi, promosi yang
dilakukan berada dalam rentang skala efektif. Hal ini berarti secara
keseluruhan promosi yang dilakukan Rita Pasaraya Wonosobo cukup
efektif tetapi kinerjanya belum maksimal.
Penelitian di atas dilaksanakan dengan tujuan utama membahas
kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan, respon konsumen terhadap
kegiatan promosi, dan keefektifan kegiatan promosi yang dilakukan.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini lebih menekankan
kepada analisis keefektivitasan bauran promosi yang dilakukan oleh salah
satu lembaga yang terjun di dunia jasa pendidikan.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Operasional
Perusahaan-perusahaan yang memiliki konsep pemasaran dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada
konsumen, sangat perlu untuk memperhatikan perilaku konsumen.
Mengetahui dan mempelajari perilaku konsumen memiliki arti mempelajari
hal-hal yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan,
melalui berbagai tahap proses keputusan pembelian serta dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Menurut Engel, et.al (1994),
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen tersebut
terdiri dari pengaruh lingkungan, perbedaan individu, dan proses psikologis.
LPP Purnawarman adalah salah satu lembaga yang terjun di dunia
jasa pendidikan. Dengan menggunakan konsep pemberdayaan potensi siswa,
LPP Purnawarman didirikan agar siswa memiliki prestasi yang optimal dan
mampu memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Walaupun sebagai
pendatang baru, LPP Purnawarman telah dapat menunjukkan eksistensinya
dan berkompeten menjadi pilihan konsumen. Visi dan misi ini diwujudkan ke
dalam bauran pemasaran lembaga tersebut.
Permasalahan yang dihadapi LPP Purnawarman sangatlah
kondisional dan bervariasi satu dengan yang lainnya. Secara umum
permasalahan dasar yang dihadapinya adalah berkenaan dengan konsumen
yaitu para siswa dari berbagai macam sekolah yang sangat kondisional,
penerapan strategi pemasaran dan kegiatan promosi yang tepat untuk
menghadapi persaingan yang cukup signifikan dengan bimbingan belajar
lainnya selain LPP Purnawarman.
Salah satu bentuk sosialisasi yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan media promosi. Promosi berarti memberikan informasi dan
ajakan secara persuasif kepada konsumen untuk menggunakan produk yang
diproduksi oleh produsen, di mana bentuk persuasif merupakan kunci dari
promosi. Kita perlu melihat promosi sebagai sebuah media yang tepat dalam
23
mensosialisasikan LPP Purnawarman, karena diharapkan melalui promosi
yang efektif program sosialisasi LPP Purnawarman dapat terlaksana dengan
baik dan tepat sasaran pada konsumen. Hal ini sangat berguna dalam
mengembangkan LPP Purnawarman dalam menghadapi peluang dan
tantangan yang dihadapinya, sehingga dapat tetap memiliki eksistensi dalam
dunia bisnis jasa pendidikan.
Promosi adalah suatu bagian penting dari pemasaran karena
berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal
produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin dan
membeli yang akhirnya dapat meningkatkan penjualan. Melalui kegiatan
promosi, diharapkan perusahaan dapat menarik perhatian konsumen
kemudian mempengaruhinya untuk melakukan pembelian. Oleh karena itu,
kegiatan promosi harus dirancang dan dilakukan seefektif mungkin.
Kegiatan promosi yang menggambarkan cara-cara kreatif dalam
mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian disebut bauran
promosi. Bauran promosi mencakup periklanan, penjualan pribadi, promosi
penjualan, dan hubungan masyarakat atau publisitas.
Kegiatan promosi yang efektif diharapkan mampu mendukung
strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan. Oleh karena itu,
efektivitas promosi penting untuk diketahui. Efektivitas promosi dapat
terlihat dari bagaimana respon konsumen terhadap bauran promosi yang
diterapkan perusahaan. Apakah respon konsumen sudah seperti yang
diharapkan perusahaan. EPIC Model adalah alat analisis yang digunakan
untuk mengukur efektivitas promosi dari dampak pengingatan dan persuasi
melalui riset komunikasi terhadap konsumen.
Umpan balik (feed back) positif dari pelanggan adalah salah satu
faktor yang menjadi tolok ukur tingkat kepuasan pelanggan. Kualitas
pelayanan pelanggan merupakan faktor yang dapat membentuk citra
perusahaan di mata pelanggan. Evaluasi terhadap kualitas pelayanan tersebut
akan meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Dengan kualitas pelayanan
yang baik dapat membangun citra positif perusahaan dan peningkatan
loyalitas pelanggan.
24
Program promosi yang telah diterapkan oleh LPP Purnawarman
dapat diketahui dari data sekunder. Selain menggunakan data sekunder, juga
digunakan kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon
konsumen terhadap bauran promosi yang dijalankan LPP Purnawarman.
Hasil penelitian ini berguna bagi pengelola bimbingan belajar LPP
Purnawarman untuk memformulasikan strategi pemasaran dan kegiatan
promosi yang lebih efektif dengan mengetahui respon-respon para siswa
terhadap bauran promosi yang dijalankan LPP Purnawarman. Dengan
menggunakan EPIC Model, penulis dapat menganalisis keefektifan promosi
yang diterapkan. Alur pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian
Visi dan Misi LPP Purnawarman
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran Promosi
Periklanan PromosiPenjualan
Penjualan Personal
Respon Konsumen
Efektivitas Bauran Promosi LPP Purnawarman
Humas Publisitas
Mengukur Efektivitas Bauran Promosi dengan EPIC Model
25
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekretariat Kantor Pusat LPP
Purnawarman Bogor, yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman No. 35 Bogor.
Penelitian ini dilakukan di LPP Purnawarman pada bulan Juni–Agustus
2009.
3.3. Pengumpulan Data
Data-data yang akan dikumpulkan untuk penelitian ini terdiri dari data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan data atau informasi yang dikumpulkan
untuk tujuan tertentu yang sedang dihadapi. Data ini diperoleh dari
sumber pertama melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang
dapat berupa wawancara (interview), observasi, maupun penggunaan
instrumen pengukuran yang khusus dirancang sesuai tujuannya.
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan Kepala
Cabang LPP Purnawarman Bogor, pihak staf dan para pengajarnya serta
observasi langsung dengan menyebar kuesioner kepada 100 responden
dan dari hasil observasi di lapangan dengan turut serta mengikuti
kegiatan promosi yang dilakukan. Lembar pengisian kuesioner untuk
siswa/i dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 1. Melalui
wawancara diajukan pertanyaan tentang gambaran umum lembaga, visi
dan misi, tujuan promosi, serta pelaksanaan promosi program bimbingan
belajar yang dilakukan oleh LPP Purnawarman. Kuesioner pertanyaan
wawancara untuk pengelola LPP Purnawarman Bogor dapat dilihat
selengkapnya pada Lampiran 2.
Penyebaran kuesioner ditujukan untuk mengetahui respon
konsumen terhadap promosi yang dilakukan. Responden terdiri dari
siswa/i yang terdaftar mengikuti program bimbingan belajar di LPP
Purnawarman pada tahun ajaran 2009/ 2010 yang memenuhi kriteria
populasi dan bersedia menjadi responden. Selain itu juga dilakukan
pengamatan langsung tentang kegiatan pelaksanaan promosi yang
dilakukan seperti melalui brosur dan harga promosi yang ditawarkan,
26
program belajar gratis untuk beberapa sekolah di Kota Bogor selama dua
hari untuk tiap sekolah, dan kunjungan ke sekolah-sekolah yang ada di
Kota Bogor.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan kumpulan data yang berisikan informasi
yang telah ada dan sebelumnya telah dikumpulkan untuk tujuan yang
lain. Data ini biasanya berupa data dokumentasi, arsip-arsip, studi
pustaka, buku-buku, artikel dari media cetak maupun internet, dan lain
sebagainya. Pencarian data sekunder ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi dan teori-teori yang berhubungan dan mendukung
permasalahan yang dibahas, sehingga peneliti dapat memahami
permasalahan secara lebih mendalam. Data sekunder dalam penelitian
ini diperoleh dari studi pustaka, buku-buku, internet, artikel serta data
dari LPP Purnawarman itu sendiri.
3.4. Penyusunan dan Uji Coba Kuesioner
Kuesioner dibuat setelah didapatkan kerangka dari konsep penelitian
yang akan diukur. Kuesioner yang disebarkan berupa daftar pertanyaan yang
telah tertulis dan tersusun rapi. Kuesioner disebarkan kepada responden
secara sengaja (purposive sampling). Responden terdiri dari beberapa siswa/i
dari beberapa sekolah di Kota Bogor yang mengikuti kegiatan promosi
program bimbingan belajar yang dilakukan oleh LPP Purnawarman dan telah
menjadi siswa/i dari bimbingan belajar tersebut. Hal ini dilakukan dengan
pertimbangan untuk mengetahui karakteristik konsumen LPP Purnawarman
secara menyeluruh dan mengetahui respon konsumen terhadap promosi yang
dilakukan LPP Purnawarman Bogor.
Sebelum kuesioner disebarkan kepada para siswa/i yang mengikuti
kegiatan promosi program bimbingan belajar yang dilakukan oleh LPP
Purnawarman, kuesioner yang telah disusun terlebih dahulu diuji dengan
menggunakan sampel beberapa orang responden. Pengujian kelayakan
kuesioner dilakukan dengan uji coba kuesioner kepada sejumlah orang
responden.
27
3.5. Metode Pengambilan Sampel
Sampel yang dipilih adalah siswa/i yang terdaftar di LPP
Purnawarman Bogor pada tahun ajaran 2009/ 2010. Setelah kuesioner diisi,
maka kuesioner langsung dikembalikan. Teknik pencarian sampel yang
digunakan adalah secara dipermudah (convenience). Teknik convenience
sampling ini digunakan untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh
informasi dari siswa/i secara efisien. Jumlah responden yang diambil dalam
penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin (Umar, 2003), yaitu :
.........................................................................1 2Ne
Nn
....... (1)
Keterangan :
n = Jumlah contoh yang diambil
N = Jumlah populasi
e = Taraf nyata (kesalahan dalam pengambilan sampel ditetapkan
sebesar 10 persen)
Hasil dari rumus tersebut, maka diperoleh jumlah sampel sebesar 82,5
responden, di mana jumlah populasi yang digunakan adalah jumlah perolehan
siswa pada tahun ajaran 2008/2009 yaitu sebanyak 470 siswa. Untuk
memudahkan perhitungan jumlah responden yang diwawancarai dalam
penelitian ini adalah 100 responden.
3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Sebelum data diolah sebagai langkah awal yang dilakukan adalah
menguji validitas dan reliabilitas kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya
diolah secara statistik deskriptif menggunakan Microsoft Excell dan software
SPSS 15.00 for windows.
3.6.1 Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan
hasil penelitian yang valid adalah bila terdapat kesamaan antar data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang
diteliti.
28
Penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Product Moment.
Teknik ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan
hipotesis hubungan dua variabel atau lebih adalah sama. Rumus dari
teknik ini adalah sebagai berikut :
..............................................................( 22
yx
xyrxy (2)
Di mana :
xyr korelasi antara variabel x dengan y
x = Xxi
y = Yyi
atau dengan rumus berikut :
............
2222
iiii
iiiixy
yynxxn
yxyxnr (3)
Dengan :
Ho = instrumen dinyatakan tidak valid
Ha = instrumen dinyatakan valid
Kemudian xyr dibandingkan dengan tabelr dengan taraf kesalahan tertentu.
Jika hitungr lebih besar dari harga tabelr , maka Ho ditolak dan terima Ha.
Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 3.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan
bantuan software Microsoft Excel diperoleh kesimpulan bahwa semua
atribut pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut valid pada
taraf signifikan 5persen. Hal ini menunjukkan bahwa atribut yang
digunakan akurat.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas sangat penting dalam suatu penelitian. Terdapat
dua manfaat dalam memiliki skala dengan keandalan tinggi (high
reliability) yaitu :
1. Dapat membedakan antara berbagai tingkatan kepuasan lebih baik
daripada skala dengan keandalan rendah.
29
2. Besar kemungkinan bahwa kita akan menemukan hubungan yang
signifikan (sangat berarti) antara variabel yang sebenarnya memang
terkait satu sama lain (berkorelasi).
Pengujian reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan Alfa Cronbach. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
2
2
11
t
tt
s
s
k
kr .......................................... (4)
Di mana :
k = mean kuadrat antara subyek
2ts mean kuadrat kesalahan
2ts = varians total
Rumus untuk varians total dan varians item adalah :
2
222
n
x
n
xs it
t ........................................... (5)
2
2
n
Jk
n
Jks si
i ....................................................... (6)
Di mana :
iJk = Jumlah kuadrat seluruh skor item
sJk = Jumlah kuadrat subyek
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan
bantuan software SPSS 15.00 for Windows (Lampiran 4), diperoleh nilai
alpha sebesar 0,746. Nilai alpha tersebut mengindikasikan bahwa atribut
tersebut sangat reliabel yaitu α > 0.6. Sehingga dapat disimpuklan bahwa
atribut tersebut konsisten atau reliabel sebagai alat ukur penelitian.
Setelah mengetahui validitas dan reliabilitas, disimpulkan bahwa
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini akurat dan layak untuk
disebarkan kepada responden.
30
3.6.3 EPIC Model
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif karena data yang
dikumpulkan bersifat kualitatif. Proses pengolahan data digunakan alat
analisis EPIC Model. Alat analisis ini dikembangkan oleh AC-Nielsen
salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia. EPIC
Model mencakup empat dimensi kritis, yaitu: empati, persuasi, dampak
dan komunikasi (Empathy, Persuation, Impact, and Communication).
1. Dimensi Empati
Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen suatu iklan
dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara
suatu iklan dengan pribadi mereka. Dimensi empati memberikan
informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek.
Empati (empathy) melibatkan afeksi (affect) dan kognisi
(cognition) konsumen. Menurut Peter dan Olson dalam Durianto
2003, afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan internal
psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan
dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana,
afeksi melibatkan perasaan sementara kognisi melibatkan pemikiran
2. Dimensi Persuasi
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan
suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek
sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak
iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta
memperoleh gambaran kemampuan suatu iklan dalam
mengembangkan daya tarik suatu merek.
Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan
berprilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Komunikasi
promosi mempengaruhi konsumen karena menggunakan dua proses
kognitif, yaitu jalur sentral dan jalur periferal menuju persuasi. Jalur
sentral menuju menuju persuasi cenderung muncul ketika tingkat
keterlibatan konsumen meningkat. Pada jalur sentral, konsumen
memfokuskan diri pada pesan produk dalam iklan. Jalur periferal
31
menuju persuasi cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan
konsumen rendah. Konsumen memfokuskan diri pada perangsang
periferal, seperti: musik atau selebriti yang menarik.
3. Dimensi Dampak
Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat
menonjol dibanding merek lain pada kategori yang serupa dan
apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang
disampaikan. Dampak yang diinginkan adalah jumlah pengetahuan
produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan
konsumen dengan produk atau proses pemilihan.
4. Dimensi Komunikasi
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan
konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan,
pemahaman konsumen, serta kekuatan pesan yang ditinggalkan
pesan tersebut. Dua tahapan model komunikasi sangat dibutuhkan
demi keberhasilan strategi promosi. Tahapan pertama terjadi ketika
pemasar menciptakan komunikasi promosi untuk meng-enkoding
suatu makna. Tahap kedua adalah dekoding-an, yaitu konsumen
masuk dan memahami informasi dalam komunikasi promosi dan
mengembangkan interpretasi pribadi mereka terhadap makna yang
ditangkap.
Dari keempat dimensi tersebut, data dianalisis menggunakan :
a. Analisis Tabulasi Sederhana
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah
dengan rumus berikut :
%100xf
fP
i
i
……….…………………… (7)
Di mana :
P = persentase responden yang memilih kategori tertentu
if = jumlah responden yang memilih kategori tertentu
if = banyaknya jumlah responden
32
b. Skor Rataan
Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan,
diberikan setiap bobot. Cara menghitung skor adalah
menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya
dibagi dengan jumlah total frekuensi. Rumus :
i
ii
f
wfx
. ……………………………… (8)
Di mana :
x = rata-rata berbobot
if = frekuensi
iw = bobot
Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala
untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan
menggunakan nilai skor setiap variabel. Rumus :
M
RRs bobot ...................................................... (9)
Di mana :
R (bobot) = bobot terbesar-bobot terkecil
M = banyaknya kategori bobot
Kemudian menentukan nilai x untuk masing-masing dimensi
dengan menggunakan rumus :
bxjX ...................................................... (10)
Di mana :
b = bobot
j = jumlah responden yang memilih kategori
33
Langkah terakhir adalah menentukan nilai EPIC Rate
dengan rumus :
EPIC Rate4
komunikasidampakpersuasiempati XXXX
Hasil EPIC Rate akan mengggambarkan posisi promosi suatu
produk dalam persepsi responden sesuai dengan rentang skala yang
telah ditentukan di atas.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum LPP Purnawarman
4.1.1 Sejarah LPP Purnawarman
Salah satu kunci sukses keberadaan LPP Purnawarman yaitu
memiliki sifat adaptif terhadap kebijakan pendidikan. Sebagai
knowledge institution, dalam konteks pendidikan LPP Purnawarman
akan tetap konsisten dengan posisi sebagai pendamping belajar
sekaligus mitra sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Sebagai lembaga pendidikan non-formal LPP Purnawarman lebih
menitik beratkan pada penguatan konsep materi (reinforcement),
perbaikan dan pengulangan materi pelajaran yang diberikan di sekolah
(remedial), dan pengayaan materi di sekolah (enrichment). Banyaknya
muatan materi pendidikan yang harus dikuasai, pengulangan materi
yang sepenuhnya belum dipahami menjadikan siswa kewalahan dalam
menyikapi dan mengorganisasikan cara belajar.
Asset terpenting di abad 20 adalah alat-alat produksi. Asset
terpenting di abad 21, baik dalam bisnis maupun non-bisnis, adalah
pekerja berpengetahuan (knowledge worker) dan produktifitas mereka.
Oleh sebab itu Sumber Daya Manusia merupakan salah satu pilar
penting pembangunan sebuah negara. Pendidikan menjadi tempat
pengembangan kualitas SDM. Dengan menggunakan konsep
pemberdayaan potensi siswa, maka LPP Purnawarman didirikan,
sehingga diharapkan siswa memiliki prestasi yang optimal dan mampu
memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
LPP Purnawarman merupakan salah satu Lembaga Pendidikan
dan Pelatihan, yang berada di bawah naungan Badan Usaha PT. Citra
Cahaya Insani dengan visi membangun pribadi unggul dalam
menghadapi kompetisi global. Kehadirannya untuk turut serta
membantu masyarakat dan menjadi mitra pemerintah dalam
menyelesaikan masalah dan peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia. LPP Purnawarman memiliki fokus usaha pendidikan dan
35
pelatihan dalam bidang bimbingan belajar. Disamping itu,
menyelenggarakan pula pelatihan perpajakan, pelatihan SPG/ Retail,
Kursus Bahasa Inggris serta menyediakan sarana ruang pertemuan,
ruang kelas, serta cafenet.
LPP Purnawarman bukan hanya sekedar bimbingan belajar biasa,
dengan konsep yang lebih revolusioner multimedia learning yaitu
suatu program pembelajaran yang mengoptimalkan kemampuan otak
kiri dan otak kanan dengan brain power meningkatkan 5 kecerdasan
intelektual yaitu kecerdasan aspirasi (AQ), kecerdasan power (PQ),
kecerdasan emosi (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan kecerdasan
intelektual (IQ) dengan penggunaan multimedia interaktif. Walaupun
sebagai pendatang baru, LPP Purnawarman telah dapat menunjukkan
eksistensinya dan berkompeten menjadi pilihan konsumen. Metode
Belajar LPP Purnawarman Bogor selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 5.
LPP Purnawarman merupakan bimbingan belajar terbaik saat ini
yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat sehingga selalu dipercaya
oleh lembaga resmi dalam berbagai aspek pendidikan. LPP
Purnawarman tidak hanya menyediakan ruangan yang nyaman saja,
berbagai fasilitas yang menunjang keberhasilan siswa juga diberikan
oleh bimbingan belajar ini. LPP Purnawarman selalu berusaha
memberikan yang terbaik bagi siswanya dengan melakukan inovasi
secara berkesinambungan sesuai tuntutan jaman.
Perkembangan LPP Purnawarman dapat dikatakan sangatlah
spektakuler. Hal ini karena lembaga ini menerapkan manajemen
modern dengan prinsip-prinsip bisnis tetapi tetap menjunjung tinggi
nilai etika pendidikan. LPP Purnawarman menerapkan strategi
pemasaran yang berorientasi pada kepuasan siswa (student
satisfaction) melalui pelayanan yang unggul (service excellence).
36
Banyak alasan bagi para siswa untuk memilih LPP Purnawarman
sebagai tempat bimbingan belajar, hal ini disebabkan karena LPP
Purnawarman memiliki kelebihan dibandingkan dengan lembaga
bimbingan lainnya, diantaranya yaitu :
1. Tentornya adalah tentor pilihan terbaik, profesional, berkualitas,
dan sangat berpengalaman yang terdiri dari pengajar tetap dan
tidak tetap (kontrak). Pengajar tetapnya sebagian besar merupakan
guru sekolah-sekolah di kota Bogor seperti SMAN 2, SMAN 6,
SMAN 7, dan SMAN 8 Bogor dengan jumlah 25 pengajar dan
yang merupakan pengajar tidak tetap (kontrak) adalah guru dari
LPP Purnawarman sendiri yaitu sebanyak kurang lebih 10 pengajar
2. Buku diktat dan soal-soal latihannya tersusun secara terstruktur dan
sesuai dengan standar Ujian Nasional
3. Tryoutnya rutin dengan soal yang berbobot
4. Sarana belajar nyaman / Full AC dan dilengkapi dengan multimedia
yang lengkap dengan jumlah tujuh ruang kelas di mana
kapasitasnya adalah 20 s/d 25 orang per kelas.
5. Konsultasi belajar setiap saat
6. Sarana internet gratis 24 jam
7. Pilihan waktu belajar fleksibel
8. Sarana konsultasi yang nyaman disertai cafe dengan sentuhan
modern
4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan LPP Purnawarman
1. Visi LPP Purnawarman
membangun pribadi unggul dalam menghadapi kompetisi global.
2. Misi LPP Purnawarman
a. Menciptakan lembaga pendidikan berbasis multimedia learning
base.
b. Mengembangkan networking system pembelajaran berbasis IT.
c. Menciptakan lembaga pendidikan yang mengembangkan
pembelajaran melalui pendekatan SEPIA Quetient (SQ, EQ,
PQ, IQ dan AQ) atau SEPIA approach.
37
4.1.3 Lokasi dan Tempat LPP Purnawarman
Pada saat ini LPP Purnawarman telah memiliki dua sekretariat
yaitu kantor pusat dan kantor cabang. LPP Purnawarman memiliki
sekretariat kantor pusat yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman No. 35
Bogor, dan kantor cabang yang berlokasi di Jl. Pajajaran No. 84 E
Bogor.
4.1.4 Struktur Organisasi LPP Purnawarman
LPP Purnawarman memiliki struktur organisasi yang dikepalai
oleh Presiden Direktur (Presdir) PT. CCI yang terdiri dari seorang
Kepala LPP dan seorang konsultan, tiga divisi usaha yaitu: Divisi
Usaha Brevet, Divisi Usaha Bimbel, Divisi Usaha Cafe/ Warnet. Pada
Divisi Usaha Bimbel dikepalai oleh seorang Kepala Cabang. Struktur
dari LPP Purnawarman dapat dilihat pada Lampiran 6.
Adapun tugas dari masing-masing posisi adalah, sebagai berikut:
1. Kepala LPP
Merupakan unsur pimpinan tertinggi yang memiliki kewenangan,
tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan program pendidikan
dan pelatihan di LPP Purnawarman.
Tugas :
a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di
lingkungan LPP Purnawarman
b. Mengorganisir sumberdaya di lingkungan LPP
Purnawarman
c. Membuat program kerja setiap periode satu tahun
pendidikan di lingkungan LPP Purnawarman
d. Melakukan pembinaan terhadap sumberdaya manusia di
lingkungan LPP Purnawarman
e. Membuat laporan pelaksanaan program kerja setiap satu
tahun pendidikan
f. Menjalankan keputusan Dewan Komisaris PT. Cahaya
Citra Insani
38
2. Kepala Bagian Akademik
Tugas :
a. Menyusun pelaksanaan program pendidikan (bimbingan)
b. Mengkoordinir pembuatan bahan materi kajian bimbingan
c. Mengkoordinir pembuatan soal-soal program bimbingan
d. Menyusun jadwal kegiatan pendidikan (bimbingan)
e. Menyusun daftar kebutuhan tenaga pengajar bimbingan
f. Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan bimbingan
g. Membuat evaluasi pelaksanaan program pendidikan
(bimbingan)
h. Mengkoordinir perancangan sistem informasi akademik
i. Membuat pelaporan pelaksanaan kegiatan bimbingan
j. Menjalankan keputusan LPP Purnawarman
3. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Tugas :
a. Menyusun program penelitian dan pengembangan program
dan sistem di lingkungan LPP Purnawarman
b. Menyusun sistem Quality Control pelaksanaan program
pendidikan dan pelatihan
c. Menyusun sistem pelatihan tenaga pengajar dan tenaga
administratif
d. Melakukan pengkajian dan pengembangan bahan ajar yang
dibutuhkan kegiatan program pendidikan (bimbingan)
e. Melakukan analisa kebutuhan pasar dan persaingan usaha
f. Melakukan studi kelayakan pengembangan jaringan,
pembukaan cabang, dan diversifikasi usaha
g. Mengembangkan sarana dan media pengajaran yang
relevan dengan kebutuhan pelaksanaan program bimbingan
h. Mengkoordinir pelaksanaan program pengembangan sistem
teknologi informasi di lingkungan LPP Purnawarman
i. Menjalankan keputusan LPP Purnawarman
39
4. Kepala Cabang
Tugas :
a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di
lingkungan/ wilayah cabang LPP Purnawarman yang
menjadi kewenangannya
b. Mengorganisir sumberdaya di lingkungan/ wilayah cabang
LPP Purnawarman yang menjadi kewenangannya
c. Membuat program kerja setiap periode satu tahun
pendidikan di lingkungan/ wilayah cabang LPP
Purnawarman yang menjadi kewenangannya
d. Melakukan pembinaan terhadap sumberdaya manusia
lingkungan/ wilayah cabang LPP Purnawarman yang
menjadi kewenangannya
e. Membuat laporan pelaksanaan program kerja setiap satu
tahun pendidikan di lingkungan/ wilayah cabang LPP
Purnawarman yang menjadi kewenangannya
f. Melakukan koordinasi dengan kepala LPP
g. Menjalankan keputusan LPP Purnawarman
5. Kepala Bagian Pelayanan Jasa
Tugas :
a. Menyusun program pelayanan dan administrasi LPP
Purnawarman
b. Mengkoordinir pemberian pelayanan, memfasilitasi
kebutuhan pengguna jasa pendidikan dan pelatihan LPP
Purnawarman
c. Mengkoordinir pemberian pelayanan, memfasilitasi
kebutuhan tentor pendidikan (bimbingan) dan pelatihan
LPP Purnawarman
d. Menerima dan menindaklanjuti pengaduan pengguna jasa
pendidikan (bimbingan) dan pelatihan
e. Membuat sistem administrasi dan tata laksana LPP
Purnawarman
40
f. Menjalankan keputusan LPP Purnawarman
6. Staf Satuan Penunjang Administrasi
Tugas :
a. Menyusun dan melaksanakan program ketatalaksanaan
(administrasi) LPP Purnawarman
b. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan tata laksana
(administrasi) LPP Purnawarman
c. Membuat laporan kemajuan (progress report) peserta
bimbingan dan pelatihan secara berkala
d. Mengkoordinir sumberdaya tata laksana LPP Purnawarman
e. Menjalankan keputusan LPP Purnawarman
7. Staf Satuan Penunjang Teknologi Informasi (IT)
Tugas :
a. Menyusun dan melaksanakan program sistem teknologi
informasi LPP Purnawarman
b. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan program
sistem teknologi informasi LPP Purnawarman
c. Membuat laporan pelaksanaan program sistem teknologi
informasi LPP Purnawarman
d. Mengkoordinir sumberdaya sistem teknologi informasi LPP
Purnawarman
e. Menjalankan keputusan LPP Purnawarman
8. Staf Pemasaran
Tugas :
a. Menyusun program pemasaran, promosi, dan
pengembangan usaha LPP Purnawarman
b. Membuat sistem jaringan (networking) pemasaran untuk
mendukung pengembangan usaha LPP Purnawarman
c. Menjalankan program pemasaran dan promosi yang telah
disusun dan ditetapkan
d. Menjalin kerjasama dengan pihak, instansi lain baik
pemerintah maupun swasta
41
e. Menjalankan keputusan LPP Purnawarman
9. Staf Front Office
Tugas :
a. Melaksanakan program pelayanan (customer service) LPP
Purnawarman
b. Menerima pendaftaran peserta pendidikan dan pelatihan di
lingkungan LPP Purnawarman
c. Menerima dana pendidikan peserta program bimbingan dan
pelatihan
d. Membuat laporan peserta bimbingan dan pelatihan secara
berkala
e. Menerima keluhan peserta peserta program bimbingan dan
pelatihan LPP Purnawarman
f. Menjalankan keputusan LPP Purnawarman
10. Bagian Multimedia
Tugas :
a. Membuat program kerja bagian multimedia setiap setahun
sekali
b. Program multimedia dibuat pada awal tahun kerja; per Juni
c. Membuat rencana aksi (action plan) bagian multimedia
dalam periode satu tahun sekali
d. Membuat laporan kerja multimedia periode mingguan dan
bulanan
e. Membuat bahan ajar berbasis e-learning
f. Membuat website LPP
g. Membuat sistem informasi akademik berbasis komputer
h. Mengupdate data-data akademik, bahan ajar, soal-soal,
ketentuan LPP di dalam website LPP
i. Mengontrol dan menjaga penggunaan fasilitas multimedia
learning
j. Membuat bahan marketing berbasis komputer
k. Membuat sistem analisis soal berbasis komputer
42
11. Bagian Keuangan
Tugas :
a. Membuat program kerja bagian keuangan setiap setahun
sekali
b. Program keuangan dibuat pada awal tahun kerja; per Juni
c. Membuat rencana aksi (action plan) bagian keuangan dalam
periode satu tahu sekali
d. Membuat laporan kerja keuangan periode mingguan dan
bulanan
e. Mengeluarkan anggaran sesuai dengan program yang telah
dianggarkan
f. Membayar gaji pegawai dan honor mengajar
g. Menerima uang pendaftaran, bimbingan dan pelatihan
h. Mengarsipkan bukti-bukti pengeluaran dan pemasukan
i. Membuat jurnal harian dan neraca keuangan
j. Membuat daftar gaji dan honor pegawai setiap bulan sekali
k. Membuat struk gaji pegawai
4.2. Pelaksanaan Bauran Promosi LPP Purnawarman Bogor
4.2.1 Tujuan Promosi LPP Purnawarman Bogor
Promosi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menginformasikan kelebihan produknya serta
membujuk para konsumen agar memiliki perhatian, ketertarikan,
keinginan dan tindakan untuk membeli produk tersebut.
Adapun tujuan utama promosi dari LPP Purnawarman Bogor
adalah menciptakan berbagai insentif dan daya tarik sehingga menarik
konsumen yang datang dan pada akhirnya menciptakan keikutsertaan
dalam berbagai program bimbingan belajar yang ditawarkan. Di mana
strategi promosinya terlebih dahulu memperkenalkan brand image
LPP Purnawarman kepada masyarakat, melalui pendekatan personal
sehingga dengan sendirinya konsumen akan tertarik untuk mengikuti
program bimbingan belajar yang ditawarkan oleh LPP Purnawarman
Bogor.
43
4.2.2 Bauran Promosi LPP Purnawarman Bogor
Menurut Ma’ruf (2006) image atau citra dibangun dengan
program promosi. Program promosi yang lengkap disebut sebagai
bauran promosi. Oleh karena itu, untuk mengkomunikasikan produk
perlu disusun suatu strategi yang disebut dengan strategi Bauran
Promosi (Promotion-Mix). Menurut Umar (2003) strategi bauran
promosi terdiri atas empat komponen utama, yaitu :
1. Periklanan merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi
bukan pribadi yang dibayar mengenai gagasan atau barang oleh
sponsor yang teridentifikasi
a. Media periklanan yang digunakan LPP Purnawarman Bogor
adalah melalui iklan cetak pada koran RADAR BOGOR dan
HARIAN PAKUAN. Untuk RADAR BOGOR iklannya berupa
kolom konsultasi mengenai program Brevet Pajak yang
diselenggarakan oleh LPP Purnawarman Bogor, pemasangan
iklannya sudah berjalan selama empat bulan secara
berkelanjutan. Kolom konsultasi dan iklan program Brevet
Pajak selalu ada tiap satu minggu sekali pada RADAR
BOGOR. Pada HARIAN PAKUAN pemasangan iklan LPP
Purnawarman Bogor sifatnya insidental, dan hanya pada saat
LPP Purnawarman mengadakan suatu kegiatan (event) saja
misalnya seperti parade band, belajar full day pada hari Sabtu
dari jam tujuh pagi s/d malam, dan kegiatan (event) lainnya.
b. Iklan melalui media elektronik adalah melalui website
www.purnawarman.net atau www.lpp-purnawarman.co.cc dan
email: [email protected]. Kegiatan promosi melalui
website dan email adalah bentuk promosi yang dilakukan LPP
Purnawarman karena media ini memiliki ruang lingkup yang
luas dan juga efektif untuk mengetahui dampak konsumen yang
paling tinggi. Untuk website dan email LPP Purnawarman
Bogor selalu online setiap hari dan informasi/ iklan yang
diberikan selalu up to date.
44
c. Pemasangan spanduk dilakukan di sekolah-sekolah di kota
Bogor pada saat menyelenggarakan acara-acara seperti pentas
seni sekolah dan seminar pendidikan. Frekuensi pemasangan
spanduk dilakukan oleh pihak LPP Purnawarman selama satu
tahun sekali pada saat pembagian rapor sekolah dan awal tahun
ajaran baru.
d. Penyebaran brosur-brosur ke berbagai sekolah di kota Bogor
pada saat pembagian rapor sekolah dan saat sekolah
menyelenggarakan rapat dengan orangtua siswa di mana
mempertemukan sekolah dengan orangtua siswa, hal ini
dikarenakan pada saat tersebut merupakan pemilihan waktu
yang tepat di mana brosur yang dibagikan tersebut dapat
langsung sampai kepada orangtua/ wali murid. Penyebaran
brosur dilakukan melalui guru sekolah, seorang agen atas nama
personal yaitu salah seorang guru di sekolah, atau penyebaran
brosur secara langsung kepada siswa/i. Penyebaran brosur
dilakukan pada saat moment tertentu atau dilakukan untuk
promosi LPP Purnawarman. Frekuensi penyebaran brosur
dilakukan pihak LPP Purnawarman selama tiga kali dalam satu
semester yaitu pada saat ujian kenaikan kelas, pembagian
rapor, dan pada saat memasuki tahun ajaran baru/ semester
baru. Data nama sekolah di kota Bogor tempat penyebaran
brosur LPP Purnawarman dapat dilihat pada Tabel 1.
2. Promosi Penjualan adalah insentif jangka panjang (seasonal) untuk
meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk di mana
pembelian atau penjualan suatu produk diharapkan dilakukan
sekarang juga. Kegiatan promosi penjualan yang dilakukan LPP
Purnawarman Bogor :
a. Adanya pemberian diskon 20 persen khusus bagi setiap anak
guru yang mengikuti program bimbingan belajar di LPP
Purnawarman Bogor.
45
b. Adanya pemberian diskon 10 persen setiap membeli makanan
dan minuman di Bakmi Margonda (cafe yang terletak di
samping LPP Purnawarman Jl. Jendral Sudirman no. 35 Bogor)
bagi semua siswa yang mengikuti program bimbingan belajar
di LPP Purnawarman Bogor.
c. Program member get member di mana bagi setiap siswa/i LPP
Purnawarman yang mengajak temannya untuk mengikuti
program bimbingan belajar di LPP Purnawarman akan
mendapatkan potongan harga untuk pendaftaran tahun ajaran
berikutnya, atau cash senilai Rp.50.000,- setiap mengajak satu
orang untuk bergabung menjadi siswa/i di LPP Purnawarman
Bogor.
d. Adanya potongan harga pendaftaran bagi siswa/i yang pernah
mengikuti program bimbel di LPP Purnawarman tahun ajaran
sebelumnya dan melanjutkannya pada tahun ajaran berikutnya.
e. Serta berbagai promosi lainnya yang bersifat seasonal sesuai
dengan situasi dan kondisi.
Tabel 1. Nama sekolah tempat penyebaran brosur LPP Purnawarman di kota Bogor, Tahun 2009
No. Nama Sekolah ( SMA ) Nama Sekolah ( SMP )1. SMAN 1 BOGOR SMPN 1 BOGOR2. SMAN 2 BOGOR SMPN 2 BOGOR3. SMAN 3 BOGOR SMPN 3 BOGOR4. SMAN 4 BOGOR SMPN 4 BOGOR5. SMAN 5 BOGOR SMPN 5 BOGOR6. SMAN 6 BOGOR SMPN 6 BOGOR7. SMAN 7 BOGOR SMPN 8 BOGOR8. SMAN 8 BOGOR SMPN 11 BOGOR9. SMAN 9 BOGOR SMPN 12 BOGOR10. SMAN 10 BOGOR SMPN 15 BOGOR11. SMA YPHB SMP BINA INSANI12. SMA BINA INSANI SMP INSAN KAMIL13. SMA KESATUAN SMP KESATUAN14. SMA PGRI 3 SMP BM15. SMAKBO SMP RP16. SMA PGRI 417. SMA BUDI MULIA18. SMA INSAN KAMIL19. SMA REGINA PACIS20. SMA KOSGORO
46
3. Hubungan Masyarakat : bertujuan membangun hubungan yang baik
dengan publik dengan menghasilkan publisitas yang
menyenangkan, menumbuhkembangkan citra perusahaan yang
baik, menangani atau melenyapkan desas-desus, cerita dan
peristiwa yang tidak menyenangkan. Humas atau Public Relations
(PR) LPP Purnawarman merupakan sebuah konsep yang
menggunakan banyak sarana seperti melalui seminar anti narkoba,
parade band sekolah, komunikasi LPP Purnawarman, dan
penyuluhan yang dilakukan di LPP Purnawarman. Pelaksanaan
kegiatan tersebut rencananya akan diadakan secara rutin ke
depannya yaitu setiap satu semester sekali. Kegiatan humas dan
publisitas ini menjadi wewenang dan tanggung jawab bersama
antara bagian akademik LPP Purnawarman Bogor. Hal ini
mengingat lingkup humas yang memiliki cakupan luas. Sedangkan
corporate image yang ingin dibangun adalah LPP Purnawarman
sebagai lembaga bimbingan belajar dengan metode belajar simple
and accurate solution atau multimedia learning dan memberikan
berbagai fasilitas yang sangat mendukung kenyamanan dalam
mengikuti bimbingan belajar di LPP Purnawarman Bogor.
4. Penjualan Perorangan
Kegiatan penjualan perorangan pada LPP Purnawarman Bogor
dilakukan dengan cara:
a. Menempatkan staf front officer di bagian depan kantor LPP
Purnawarman sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan
memudahkan dalam memberikan informasi kepada orangtua
dan siswa/i yang ingin mengetahui lebih banyak tentang
program bimbingan belajar di LPP Purnawarman baik itu biaya
kursus, jadwal belajar, dan kelebihan-kelebihan dari LPP
Purnawarman. Hal ini terlihat dari terdapatnya bagian pusat
informasi (front desk) yang terletak di area kantor LPP
Purnawarman Bogor.
47
b. Kunjungan ke sekolah-sekolah di kota Bogor dengan
sebelumnya pihak LPP Purnawarman mengajukan proposal
kepada sekolah yang dituju untuk melakukan kunjungan
promosi bimbingan belajar dan melakukan pembicaraan
dengan Kepala Sekolah dan guru sekolah yang bersangkutan
mengenai beberapa hal yaitu program belajar gratis, program
guru tamu, kerjasama tryout, dan event/ sponsorship. Program
guru tamu dilakukan dengan memberikan materi pengayaan
dan diberikan di luar jam sekolah, yaitu pada saat siswa/i
pulang sekolah. Kunjungan ke sekolah-sekolah di kota Bogor
adalah salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh LPP
Purnawarman Bogor dengan memberikan gambaran umum
tentang kelebihan program bimbingan belajar yang ditawarkan
LPP Purnawarman, dan memberikan pembahasan soal-soal
dengan cara yang lebih mudah dimengerti kepada siswa/i di
sekolah melalui para pengajarnya secara langsung. Waktu
promosi yang dilakukan LPP Purnawarman menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi sekolah, yaitu pada saat jam kosong
misalnya waktu istirahat sehingga tidak menganggu proses
belajar siswa/i di sekolah tersebut. Pelaksanaan program
kunjungan ke sekolah minimal dilakukan dua kali untuk tiap
sekolahnya dan hal ini biasanya tergantung dari banyaknya
jumlah kelas pada sekolah tersebut, bila jumlah kelasnya lebih
banyak kemungkinan waktu pelaksanaannya akan ditambah
oleh pihak LPP Purnawarman. Frekuensi pelaksanaan
kunjungan ke sekolah yang dilakukan minimal tiap semester
sekali.
c. Kegiatan penjualan perorangan yang dilakukan secara personal
kepada masyarakat, yaitu pihak sekolah, guru, dan siswa.
Pendekatan personal ini dilakukan dengan mencoba berbagi
pengetahuan kepada pihak sekolah, guru dan siswanya.
Kegiatan pendekatan personal yang dilakukan oleh pihak LPP
48
Purnawarman ini dilakukan secara rutin, karena dianggap lebih
efektif untuk mendukung kegiatan promosi LPP Purnawarman
Bogor
Kegiatan promosi lainnya yang dilakukan LPP Purnawarman
Bogor adalah :
a. Program belajar gratis yang tiap tahun diselenggarakan LPP
Purnawarman untuk beberapa sekolah di Kota Bogor selama dua
hari untuk tiap sekolah di mana jumlah siswa yang boleh mengikuti
program belajar gratis tersebut tidak terbatas jumlahnya. Program
ini biasanya dilakukan pada saat menjelang ulangan umum
semester, ulangan harian, dan uji coba ujian nasional, di mana
banyak sekali permintaan yang dapat dilihat dari banyaknya siswa
yang mendaftar dari beberapa sekolah di kota Bogor untuk
mengikuti program belajar gratis dari LPP Purnawarman. Program
belajar gratis ini juga akan diadakan tergantung dari kebutuhan
sekolah misalkan pada saat guru-guru di setiap sekolah ingin
menambah wawasan para siswa/i nya maka akan mengadakan
kerjasama dengan pihak LPP Purnawarman Bogor untuk
mengadakan program belajar gratis. Waktu pelaksanaan program
belajar gratis ini dilakukan dalam dua kali pertemuan selama satu
minggu.
b. Kerjasama dengan pihak lain yang dilakukan oleh LPP
Purnawarman adalah kerjasama dengan Koperasi Karyawan
Kantor Pusat Direktorat Jendral Pajak, Restoran Bakmi Margonda,
Event Organizer (EO), Dinas Pendidikan, BNN (Badan Narkoba
Nasional), dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran),
keterangan jenis kerjasamanya dapat dilihat secara lengkap pada
Lampiran 7.
c. Mengadakan special event for special school, seperti kegiatan
parade band untuk satu sekolah di kota Bogor yang bertempat di
LPP Purnawaman Bogor, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
melakukan kegiatan promosi secara langsung pada satu sekolah
49
secara khusus, sehingga dapat menarik konsumen yang datang dan
pada akhirnya menciptakan keikutsertaan dalam berbagai program
bimbingan belajar yang ditawarkan untuk tiap-tiap sekolah secara
khusus. Pelaksanaannya akan diadakan minimal dalam satu bulan
satu kali.
d. Penyelenggaraan tryout gratis pada saat menjelang ulangan umum
semester, ulangan harian, dan uji coba ujian nasional bagi semua
siswa/i dari sekolah-sekolah di kota Bogor dengan memberikan
pembahasan beberapa soal tryout dari LPP Purnawarman.
Pelaksanaan tryout gratis ini pada saat akhir semester yaitu
minimal diadakan dalam satu tahun dua kali. Pelaksanaan tryout
ini biasanya diselenggarakan melalui kerjasama dengan Korp
Mahasiswa Bea dan Cukai STAN di mana untuk biaya dan
pembuatan soal dilakukan oleh pihak LPP Purnawarman Bogor.
4.3. Hasil Pengolahan dan Analisis Data
4.3.1 Karakteristik Responden
Setelah 12 pertanyaan yang ditanyakan kepada responden telah
diuji dan layak untuk disebar, kuesioner penelitian tersebut kemudian
disebarkan kepada 100 orang responden yaitu para siswa/i yang
terdaftar mengikuti program bimbingan belajar pada LPP
Purnawarman Bogor tahun pelajaran 2009/ 2010 dan telah mengetahui
promosi yang dilakukan oleh LPP Purnawarman Bogor. Karakteristik
responden adalah sebagai berikut:
1. Usia Responden dan Tingkat Pendidikan
Pemilihan responden dilakukan terhadap siswa/i dengan tingkat
pendidikan SMP dan SMU, dengan pertimbangan pada tingkat
pendidikan tersebut tersebut responden telah mampu untuk memahami
pertanyaan kuesioner yang diberikan. Persebaran responden menurut
usia dapat terlihat pada Tabel 2.
50
Tabel 2. Sebaran responden berdasarkan usia dan tingkat pendidikan
Kelompok Usia
(tahun)
TingkatPendidikan
Responden(orang)
Persentase (persen)
15-19 SMU 74 74< 15 SMP 26 26
Jumlah 100 100
Berdasarkan data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian
besar siswa/i yang menjadi responden yang terdaftar pada LPP
Purnawarman pada tahun pelajaran 2009/ 2010 didominasi oleh usia
15 tahun sampai dengan 19 tahun yaitu siswa/i tingkat SMU, dengan
jumlah total 74 persen. Sedangkan elompok terkecil kelompok usia
responden dibawah 15 tahun yaitu siswa/i tingkat SMP dengan jumlah
26persen. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah siswa/i yang terdaftar
untuk mengikuti program bimbingan belajar di LPP Purnawarman
Bogor tahun pelajaran 2009/ 2010 lebih banyak siswa/i tingkat
pendidikan SMU dibandingkan dengan tingkat pendidikan SMP, hal
ini dikarenakan siswa/i SMU memiliki kebutuhan yang lebih tinggi
untuk mengikuti program bimbingan belajar di LPP Purnawarman
Bogor dibandingkan dengan siswa/i SMP.
2. Jenis Kelamin Responden
Siswa/i yang menjadi responden dalam penelitian ini terdiri dari
49 persen persen laki-laki dan 51 persen perempuan. Berdasarkan data
tersebut dapat dikatakan bahwa responden perempuan lebih banyak
jumlahnya dibandingkan dengan responden laki-laki. Secara lengkap
sebaran jenis kelamin responden dapat dilihat dalam Tabel 3.
Tabel 3. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Responden(orang)
Persentase(persen)
Laki-laki 49 49Perempuan 51 51Jumlah 100 100
51
3. Asal Sekolah Responden
Responden yang terdaftar mengikuti program bimbingan belajar
pada LPP Purnawarman Bogor tahun ajaran 2009/ 2010 berasal dari
sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMU di kota Bogor. Persebaran
jumlah dan persentase responden menurut asal sekolah dapat dilihat
pada Tabel 4.
Tabel 4. Sebaran responden berdasarkan asal sekolah
Nama Sekolah Responden(orang)
Persentase (persen)
SMAN 1 BOGOR 22 22SMAN 2 BOGOR 3 3SMAN 3 BOGOR 5 5SMAN 4 BOGOR 2 2SMAN 5 BOGOR 7 7SMAN 6 BOGOR 4 4SMAN 7 BOGOR 3 3SMAN 8 BOGOR 1 1SMAN 9 BOGOR 2 2SMAN 10 BOGOR 3 3
SMA YPHB BOGOR 18 18SMA BINA INSANI 1 1SMA BUDI MULIA 2 2
SMA PGRI 3 1 1SMPN 12 BOGOR 18 18SMPN 2 BOGOR 8 8
Jumlah 100 100
Berdasarkan data pada Tabel 4 di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa sebagian besar siswa/i yang menjadi responden yang terdaftar
pada LPP Purnawarman pada tahun pelajaran 2009/ 2010 berasal dari
sekolah tingkat SMP dan SMU Negeri dengan jumlah total sebesar
79 persen dibandingkan dengan responden yang berasal dari sekolah
swasta seperti SMA BUDI MULIA, SMA BINA INSANI, dan SMA
YPHB yaitu hanya dengan persentase 21 persen.
4. Sumber Biaya Pendidikan Responden
Berdasarkan data mengenai sumber biaya pendidikan responden,
maka dapat disimpulkan seluruh responden mendapatkan sumber biaya
pendidikan yang berasal dari orangtuanya masing-masing dengan
persentase 100 persen, hal ini jelas terlihat bahwa mereka masih berada
52
pada usia pelajar di mana biaya pendidikan masih menjadi tanggung
jawab orangtuanya.
5. Pendapatan per bulan Orangtua Responden
Berdasarkan tingkat pendapatan orangtua responden dibagi
menjadi empat bagian konsumen yang memiliki tingkat pendapatan
yang berbeda. Dari 100 responden yang melakukan pengisian
kuesioner memiliki tingkat pendapatan orangtua per bulan yang
berbeda. Tingkat pendapatan orangtua sebagian besar responden LPP
Purnawarman Bogor per bulan adalah Rp 2.000.001,- sampai dengan
Rp.4.000.000,- yaitu sebesar 47 persen, penghasilan Rp 1.000.001,-
sampai dengan Rp. 2.000.000,- sebesar 31 persen, penghasilan di atas
Rp 4.000.000,- sebesar 19 persen. Sedangkan jumlah responden yang
paling sedikit memiliki penghasilan Rp.500.000,- sampai dengan Rp
1.000.000,- sebesar tiga persen. Persebaran jumlah dan persentase
responden menurut penghasilan orangtua per bulan dapat dilihat pada
Tabel 5.
Tabel 5. Sebaran responden berdasarkan pendapatan orangtua per bulan
Pendapatan orangtua per bulan
(dalam rupiah)
Responden(orang)
Persentase (persen)
500.000 – 1.000.000 3 31.000.001 – 2.000.000 31 312.000.001 – 4.000.000 47 47
> 4.000.000 19 19Jumlah 100 100
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden dari LPP Purnawarman Bogor berasal dari masyarakat
kalangan menengah ke atas yang memiliki rata-rata pendapatan
orangtuanya per bulan cukup tinggi. Hal ini jelas terlihat bahwa
dengan biaya bimbingan LPP Purnawarman Bogor tahun pelajaran
2009/ 2010 (Lampiran 8) yang dapat dikatakan cukup tinggi dan
bersaing dengan bimbingan belajar lainnya di kota Bogor, hanya dapat
dijangkau untuk segmen pasar masyarakat kalangan menengah ke atas.
53
6. Keikutsertaan Responden dalam program promosi selama ± satu
tahun
Responden yang pernah mengikuti program promosi di LPP
Purnawarman Bogor kurang lebih selama satu tahun dan melanjutkan
untuk mengikuti program LPP Purnawarman Bogor di tahun pelajaran
2009/ 2010 yang jumlahnya lebih banyak berasal dari siswa/i yang
mengikuti program belajar untuk masuk STAN yaitu dari 33 siswa
yang terdaftar pada tahun pelajaran 2009/ 2010 seluruhnya adalah
siswa/i LPP Purnawarman yang sebelumnya mengikuti program
bimbingan belajar untuk kelas tiga SMU di LPP Purnawarman dan dari
siswa/i yang terdaftar mengikuti program bimbingan belajar tahun
pelajaran 2009/2010 di LPP Purnawarman sebanyak 35 siswa sehingga
jumlah totalnya adalah 68 persen, sedangkan siswa/i yang terdaftar
mengikuti program bimbingan belajar tahun pelajaran 2009/ 2010 yang
menjadi responden yang merupakan siswa/i yang baru pertama
mengikuti program bimbingan belajar di LPP Purnawarman Bogor
jumlahnya adalah 32 persen. Perbandingan responden yang pernah
mengikuti program promosi LPP Purnawarman selama ± satu tahun
dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 6.
Tabel 6. Sebaran responden yang pernah mengikuti kegiatan promosi LPP Purnawarman Bogor selama ± satu tahun
7. Bentuk Promosi yang diketahui Responden Penelitian
Sebelum responden memutuskan untuk mengikuti program
bimbingan belajar pada LPP Purnawarman Bogor, responden
dipengaruhi oleh adanya informasi tentang lembaga bimbingan belajar
yang akan dikunjungi tersebut. Sumber informasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah brosur dan harga promosi yang ditawarkan,
spanduk, media cetak dan elektronik seperti koran dan internet, tryout
gratis, program belajar gratis, kunjungan ke sekolah-sekolah, kegiatan
Mengikuti program promosi (± 1 tahun)
Responden (orang)
Persentase(persen)
Ya 68 68Tidak 32 32Jumlah 100 100
54
(event) yang diselenggarakan LPP Purnawarman seperti seminar anti
narkoba, parade band, dan special event for special school dan dari
pihak lain yaitu teman dan guru. Sebagian besar responden mengetahui
LPP Purnawarman dari pihak lain yaitu guru atau teman (36%), dari
brosur dan harga promosi yang ditawarkan (20%), dari program belajar
gratis (14%), dari kegiatan (event) yang diselenggarakan LPP
Purnawarman (12%), dari kunjungan ke sekolah-sekolah (9%), dari
penyelenggaraan tryout gratis (4%), dari pemasangan spanduk di
sekolah-sekolah (2%), sumber informasi dari media cetak dan
elektronik seperti koran dan internet (0%) dan sisanya pilihan jawaban
responden adalah tidak tahu (3%), sehingga responden dengan pilihan
jawaban tersebut tidak memenuhi kriteria menjadi responden untuk
mengisi kuesioner pada pertanyaan selanjutnya. Persebaran jumlah
siswa/i yang memilih perolehan sumber informasi dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7. Sebaran responden berdasarkan sumber media informasi
Keterangan : Jawaban responden dapat memilih lebih dari satu.
Sumber media informasi Siswa/i(orang)
Persentase (persen)
Brosur dan harga promosi yang ditawarkan
27 20
Spanduk 2 2Media cetak dan elektronik(koran dan internet)
0 0
Tryout gratis 6 4Program belajar gratis 18 14Kunjungan ke sekolah-sekolah 12 9Kegiatan (event) yang diselenggarakan LPP Purnawarman seperti : seminar anti narkoba, parade band, dan special event for special school
16 12
Pihak lain : teman dan guru 47 36Tidak tahu 4 3Jumlah 132 100
55
4.3.2 Hasil Pengolahan Data
Setelah kuesioner disebarkan ke 100 responden maka didapatkan
hasil dari jawaban kuesioner. Jawaban dari responden tersebut
kemudian dianalisis dengan menggunakan EPIC Model untuk
mengetahui efektivitas promosi yang dilakukan LPP Purnawarman
Bogor. EPIC Model direpresentasikan oleh kedua belas pertanyaan
yang disebar kepada responden.
Dimensi Empati terdapat pada pertanyaan nomor 1 dan 3. Kedua
pertanyaan tersebut menjelaskan tentang perasaan empati konsumen
terhadap pertanyaan yang diberikan. Dimensi persuasi terdapat pada
pertanyaan nomor 2, 4, dan 6. Pertanyaan tersebut menjelaskan
tentang keinginan konsumen untuk mengikuti program bimbingan
belajar pada LPP Purnawarman Bogor.
Dimensi dampak terdapat pada pertanyaan nomor 5 dan 9. Kedua
pertanyaan tersebut menggambarkan tentang dampak dari promosi
tersebut. Promosi menyebabkan pengetahuan yang baik bagi
konsumen tentang LPP Purnawarman Bogor. Dan pandangan yang
positif terhadap kreativitas dari promosi yang dilakukan. Dimensi
komunikasi diwakili oleh pertanyaan nomor 7, 8, 10, 11, dan 12.
Kelima pertanyaan tersebut menggambarkan tentang kejelasan
promosi yang dilakukan, kemampuan promosi untuk berkomunikasi
dengan konsumen, pemahaman konsumen terhadap isi dari promosi
yang disampaikan, serta slogan ”simple and accurate solution” atau
metode belajar yang menggunakan multimedia learning yang secara
lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8.
Total pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam
kuesioner adalah dua belas pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
diharapkan mampu merepresentasikan alat analisis EPIC Model. Hasil
yang diharapkan dari jawaban kuesioner responden adalah sebagai
bahan untuk mengukur efektivitas promosi yang dilakukan. Adapun
saran yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden
dapat dilihat pada Tabel 8.
56
Tabel 8. Saran dari responden penelitian kepada LPP Purnawarman
No. Saran dari Responden Jumlah Persentase1. Penambahan waktu belajar 9 82. Lebih banyak mengadakan tryout 5 53. Memperluas area parkir bagi siswa/i 10 94. Perbaikan fasilitas seperti:
AC dan internet12 11
5. Biaya bimbingan lebih murah lagi 10 96. Memperluas ruang belajar 9 87. Meningkatkan kualitas pengajar 6 58. Cara penyampaian materi yang mudah
dimengerti dan tidak terlalu serius5 5
9. Lebih konsisten terhadap jadwal belajar dan pembagian kelas
6 5
10. Lebih meningkatkan kegiatan promosi 8 711. Membuka cabang selain di Bogor 5 512. Menambah jumlah guru 6 513. Memperketat peraturan terhadap
siswa5 5
14. Sudah cukup bagus, pertahankan 8 715. Tidak memberikan saran 7 6
Total 111 100
4.3.3 EPIC Model
EPIC Model adalah suatu alat analisis untuk mengukur efektivitas
promosi yang dilakukan. Langkah pertama adalah menentukan nilai
skor rata-rata dan rentang skala keputusan. Dua belas pertanyaan
tersebut kemudian diolah dengan menggunakan analisis tabulasi
sederhana untuk mendapatkan nilai X. Nilai tersebut kemudian
disesuaikan dengan rentang skala keputusannya, sehingga dapat
diketahui posisi masing-masing dimensi dan nilai EPIC secara rataan.
Langkah tersebut digambarkan sebagai berikut :
1. Skor Rataan
Skala yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala 5. Nilai skor
rataan (Rs) yang didapatkan adalah sebesar 0,8. Hal ini didapatkan
dari hasil rumus berikut :
57
5
15 RS
RS = 0,8
Skor rataan tersebut kemudian digunakan ke dalam rentang skala
keputusan. Rentang skala tersebut kemudian digunakan sebagai bahan
pengambilan keputusan dari hasil analisis EPIC Model yang
dilakukan.
2. Rentang Skala Keputusan
Untuk menentukan nilai EPIC Model perlu dilakukan pembobotan
atas pertanyaan yang diberikan. Tabel 9 adalah pembobotan nilai X
yang dilakukan pada EPIC Model.
Tabel 9. Bobot nilai dalam EPIC Model
Kriteria Jawaban Bobot NilaiSangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2Cukup 3Setuju 4
Sangat Setuju 5
Setelah melakukan pembobotan dilakukan penentuan rentang skala
untuk menentukan kriteria dan nilai EPIC Rate yang kita dapatkan.
Tabel 10 menunjukkan kriteria dan rentang skala dalam EPIC Model.
Tabel 10. Kriteria dan rentang skala dalam EPIC Model
Kriteria Rentang SkalaSangat Tidak Efektif 1,0 - 1,8
Tidak Efektif 1,81 – 2,6Cukup Efektif 2,61 – 3,4
Efektif 3,41 – 4,2Sangat Efektif 4,21 – 5,0
Berdasarkan Tabel 10 maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
a. Jika rentang skala pada rentang 1,0 – 1,8 maka promosi yang
dilakukan termasuk dalam kriteria sangat tidak efektif.
b. Jika rentang skala pada rentang 1,81 – 2,6 maka promosi yang
dilakukan termasuk dalam kriteria tidak efektif.
c. Jika rentang skala pada rentang 2,61 – 3,4 maka promosi yang
dilakukan termasuk dalam kriteria Cukup efektif.
58
d. Jika rentang skala pada rentang 3,41 – 4,2 maka promosi yang
dilakukan termasuk dalam kriteria efektif.
e. Jika rentang skala pada rentang 4,21 – 5,0 maka promosi yang
dilakukan termasuk dalam kriteria sangat efektif.
Untuk mengukur efektivitas promosi yang telah dilakukan oleh
LPP Purnawarman Bogor, digunakan suatu alat analisa yaitu dengan
menggunakan metode EPIC Model. Metode ini terdiri dari empat
dimensi, yaitu dimensi empati, dimensi persuasi, dimensi dampak, dan
dimensi komunikasi. Dimensi-dimensi tersebut akan terwakili oleh 12
pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam kuesioner.
c) Hasil Keputusan
a. Dimensi Empati (Empathy)
Dimensi empati di dalam kuesioner direpresentasikan oleh
dua buah pertanyaan, yaitu pertanyaan (1) dan pertanyaan (3).
Kemudian hasil jawaban kuesioner tersebut dimasukkan dalam
analisis tabulasi sederhana yang selengkapnya disajikan dalam
Tabel 11.
Tabel 11. Dimensi Empati
Dari tabulasi di atas kemudian ditentukan nilai X sebagai
berikut :
85,3100
385)1( x
57,3100
357)3( x
x empati 2
57,385,3
= 3,71
Atribut Bobot (b) E1 E3 b x E1(X1)
b x E3(X3)
STS 1 0 0 0 0TS 2 2 1 4 2C 3 19 47 57 141S 4 71 46 284 184SS 5 8 6 40 30Jumlah 100 100 385 357
59
Nilai x empati yang dihasilkan adalah sebesar 3,71. Nilai
ini berada dalam rentang skala 3,41 sampai 4,2, maka dapat
dikatakan bahwa promosi yang dilakukan efektif dari segi
empati (Tabel 10). Jika diinterpretasikan berarti konsumen
menyukai promosi yang dilakukan oleh LPP Purnawarman
Bogor karena promosi tersebut dapat memberikan informasi
yang berharga tentang daya tarik LPP Purnawarman Bogor.
b. Dimensi Persuasi (Persuation)
Dimensi persuasi menjelaskan tentang apa yang dapat
diberikan oleh suatu promosi untuk mempengaruhi sikap dan
keinginan responden untuk berhubungan lebih lanjut, dan
mendorong konsumen untuk melakukan transaksi dengan LPP
Purnawarman setelah adanya promosi yang dilakukan. Persuasi
dapat didefinisikan sebagai perubahan kepercayaan, sikap dan
keinginan perilaku yang disebabkan oleh komunikasi promosi.
Dimensi persuasi dalam kuesioner terdapat pada pertanyaan
nomor 2, 4, dan 6. Kemudian hasil jawaban kuesioner tersebut
dimasukkan dalam analisis tabulasi sederhana yang
selengkapnya disajikan dalam Tabel 12.
Tabel 12. Dimensi Persuasi
Atribut Bobot P2 P4 P6 b x P2(X2)
b x P4(X4)
b x P6(X6)
STS 1 0 0 0 0 0 0TS 2 3 4 9 6 8 18C 3 41 36 38 123 108 114S 4 48 50 47 192 200 188SS 5 8 10 6 40 50 30Jumlah 100 100 100 361 366 350
Berdasarkan tabulasi di atas kemudian ditentukan nilai X
sebagai berikut :
x (2) 61,3100
361
x (4) 66,3100
366
x (6) 50,3100
350
60
x persuasi3
)6()4()2( xxx
3
50,366,361,3
= 3,59
Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh nilai rata-
rata dimensi persuasi sebesar 3,59. Nilai ini berada pada
rentang skala 3,41 - 4,2 yang bernilai efektif (Tabel 10).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi yang telah
dilakukan oleh LPP Purnawarman Bogor mempunyai respon
yang efektif terhadap responden. Responden menyatakan setuju
jika promosi yang telah dilakukan LPP Purnawarman Bogor
membuat mereka menjadi tertarik terhadap promosinya dan
terbujuk untuk mengikuti program bimbingan belajar di LPP
Purnawarman Bogor. Mereka merasa lebih mengikuti program
bimbingan belajar ini karena mempunyai kesempatan
mendapatkan fasilitas dan kenyamanan dalam metode
belajarnya, sehingga dapat meningkatkan prestasi mereka di
sekolah.
Hal ini disebabkan oleh LPP Purnawarman Bogor telah
mampu menguatkan daya tarik program bimbingan belajar
yang ditawarkannya sehingga konsumen menjadi yakin untuk
datang mendaftarkan dirinya mengikuti program bimbingan
belajar di LPP Purnawarman Bogor. Daya tariknya adalah
dengan fasilitas yang memberikan kenyamanan belajar bagi
siswanya dengan harga yang standar dan bersaing dengan
bimbingan belajar lainnya. Selain hal tersebut, promosi telah
membuat konsumen terbujuk untuk mengikuti program
bimbingan belajar di LPP Purnawarman Bogor lebih lanjut
(kontinyu).
61
c. Dimensi Dampak (Impact)
Dimensi dampak dalam kuesioner direpresentasikan oleh
dua buah pertanyaan, yaitu pertanyaan (5) dan pertanyaan (9).
Kemudian hasil jawaban kuesioner tersebut dimasukkan dalam
analisis tabulasi sederhana yang selengkapnya disajikan dalam
Tabel 13.
Tabel 13. Dimensi Dampak
Berdasarkan tabulasi di atas kemudian ditentukan nilai X
sebagai berikut :
x (5) 47,3100
347
x (9) 30,3100
330
x dampak 2
)9()5( xx
2
30,347,3
= 3,385
Nilai x dampak yang dihasilkan adalah sebesar 3,385.
Nilai ini berada dalam rentang skala 2,61 sampai 3,4, maka
promosi yang dilakukan cukup efektif dari segi dimensi
dampak (Tabel 10). Hal ini berarti promosi yang dilakukan
oleh LPP Purnawarman Bogor cukup seimbang dibandingkan
dengan bimbingan belajar lainnya dalam persepsi konsumen.
Promosi cukup memberikan pengetahuan konsumen tentang
LPP Purnawarman Bogor dan cukup memberikan tingkat
keterlibatan konsumen dalam bertransaksi terhadap penawaran
program bimbingan belajar dengan LPP Purnawarman Bogor.
Atribut Bobot (b) I5 I9 b x I5(X5)
b x I9(X9)
STS 1 0 0 0 0TS 2 5 8 10 16C 3 45 59 135 177S 4 48 28 192 112SS 5 2 5 10 25Jumlah 100 100 347 330
62
d. Dimensi Komunikasi (Communication)
Dimensi komunikasi menunjukkan tentang kemampuan
konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan,
pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan
oleh pesan tersebut. Penelitian ini mengukur kejelasan dari
pesan yang ingin disampaikan, kemampuan promosi untuk
berkomunikasi dengan konsumen, dan kesesuaian pemakaian
slogan dalam promosi yang dilakukan oleh LPP Purnawarman
Bogor. Pernyataan-pernyataan peubah komunikasi terdapat
dalam kuesioner pada pertanyaan nomor 7, 8, 10, 11 dan 12.
Kemudian hasil jawaban kuesioner tersebut dimasukkan dalam
analisis tabulasi sederhana yang selengkapnya disajikan dalam
Tabel 14.
Tabel 14. Dimensi Komunikasi Atribut
Bobot (b)
C7 C8 C10 C11 C12 X7 X8 X10 X11 X12
STS 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0TS 2 4 1 10 5 0 8 2 20 10 0C 3 43 55 47 43 42 129 165 141 129 126S 4 44 42 32 46 55 176 168 128 184 220SS 5 9 2 11 6 3 45 10 55 30 15Jumlah 100 100 100 100 100 358 345 344 353 361
Berdasarkan tabulasi di atas kemudian ditentukan nilai X
sebagai berikut :
x (7) 58,3100
358
x (8) 45,3100
345
x (10) 44,3100
344
x (11) 53,3100
353
x (12) 61,3100
361
63
x komunikasi 5
)12()11()10()8()7( xxxxx
5
61,353,344,345,358,3
= 3,522
Nilai x komunikasi yang dihasilkan adalah sebesar 3,522.
Nilai ini berada dalam rentang skala 3,41 sampai 4,2, maka dapat
dikatakan bahwa promosi yang dilakukan efektif dari segi
dimensi komunikasi (Tabel 10). Hal ini berarti bahwa konsumen
dapat mengingat pesan utama yang disampaikan. Pesan tersebut
meninggalkan kesan yang kuat dan pemahaman konsumen yang
baik akan LPP Purnawarman Bogor.
Melalui dimensi komunikasi diharapkan agar konsumen
mampu menerima, mengingat, memahami, dan menerjemahkan
dengan baik setiap promosi yang baik. Oleh karena itulah
promosi yang dilakukan harus mampu menjembatani hal
tersebut. Setelah dianalisis, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa promosi yang dilakukan efektif dalam memberikan
penjelasan dan informasi kepada konsumen untuk dipahami.
e. EPIC Rate
Hasil perhitungan empat dimensi di atas, yaitu dimensi
empati, persuasi, dampak, dan komunikasi berada dalam
rentang skala cukup efektif dan efektif. Unsur promosi efektif
dari segi empati, persuasi, dan komunikasi serta cukup efektif
dari segi dampak. Selanjutnya keempat nilai dimensi tersebut
dijumlahkan untuk mendapatkan nilai rata-rata guna mendapat
nilai EPIC Rate, sebagai berikut :
4
komunikasidampakpersuasiempati XXXX
4
522,3385,359,371,3
= 3,55
64
Nilai EPIC Rate yang didapat secara keseluruhan adalah
3,55. Nilai ini berada pada rentang skala keputusan antara
3,41– 4,2 yang berarti secara keseluruhan promosi yang telah
dilakukan oleh LPP Purnawarman Bogor sudah efektif.
Artinya, promosi yang telah dilakukan sudah sesuai tujuan
yang ingin dicapai. Promosi tersebut telah disukai, menarik
perhatian, dapat menambah pengetahuan, serta pesan yang
disampaikan dapat dimengerti responden sehingga mereka
terdorong untuk melakukan pendaftaran program bimbingan
belajar di LPP Purnawarman Bogor. Hasil dari pengolahan
data dengan menggunakan EPIC Rate dapat disajikan dalam
bentuk grafik EPIC Model (Gambar 4).
3,2
3,4
3,6
3,8
Nilai X 3,71 3,59 3,385 3,522
empathy persuasion impact communication
Gambar 4. Diagram batang hasil analisis EPIC Model
Langkah terakhir adalah membuat grafik EPIC Model.
Grafik ini bertujuan untuk menunjukkan posisi promosi yang
dilakukan LPP Purnawarman Bogor. Dimensi empati berada
dalam posisi utara, persuasi di posisi timur, dampak di posisi
barat, dan komunikasi di posisi selatan. Posisi masing-masing
ditentukan oleh nilai X masing-masing di mana nilai EPIC
Rate yang didapat adalah 3,55 dan berada dalam rentang skala
efektif (Gambar 5).
65
STE TE CE E SE
1,0 1,8 2,6 3,4 4,2 5,0
3,55
Gambar 5. Grafik hasil analisis EPIC Model
Keterangan :
STE = Sangat Tidak Efektif
TE = Tidak Efektif
CE = Cukup Efektif
E = Efektif
SE = Sangat Efektif
4.4. Implikasi Manajerial
Hasil pengolahan yang telah dilakukan memiliki implikasi yang
positif bagi pihak manajemen LPP Purnawarman Bogor. Implikasi ini dapat
dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen untuk
mengembangkan strategi promosi yang lebih baik di masa depan. Implikasi
tersebut sebagai berikut :
1. Promosi yang dilakukan oleh pihak LPP Purnawarman Bogor telah
efektif dalam menjaga dan meningkatkan jumlah konsumen, dimana
konsumen memberikan respon yang baik atas promosi yang telah
dilakukan.
2. Pendekatan personal secara intensif kepada pihak guru sekolah dan
siswa/i perlu terus dilakukan dalam memperkenalkan program-program
promosi yang ditawarkan LPP Purnawarman Bogor dengan berbagai
macam keunggulannya. Program promosi yang dilakukan di masa
depan harus mampu menampilkan citra positif LPP Purnawarman
Bogor yang berbeda dengan bimbingan belajar lainnya. Hal tersebut
dapat dibangun melalui profesionalisme dan tanggung jawab.
3. Selain promosi bertujuan untuk menarik konsumen dan memperluas
pangsa pasar namun yang tidak kalah penting adalah mempertahankan
66
konsumen maka cara yang dapat dilakukan salah satunya adalah
menerima saran dan masukan dari para siswa/i yang mengikuti program
bimbingan belajar di LPP Purnawarman tersebut dan berusaha untuk
memberikan pelayanan yang terbaik yang dapat memberikan kepuasan
dan meningkatkan loyalitas dari konsumen. Hal ini memungkinkan LPP
Purnawarman Bogor selalu menjaga hubungan, berkomunikasi dengan
konsumennya serta mempertahankan pangsa pasar yang ada.
4. Promosi LPP Purnawarman Bogor juga dapat memfokuskan untuk
memperkenalkan dan menarik perhatian konsumen yang belum pernah
mengikuti program bimbingan belajar di LPP Purnawarman Bogor,
karena promosi kepada konsumen yang pernah terdaftar menjadi siswa/i
LPP Purnawarman Bogor sebelumnya sudah terbukti efektif dalam
meningkatkan jumlah perolehan siswa. Hal ini perlu dilakukan oleh
pihak manajemen untuk memperluas jaringan sasarannya. Promosi yang
kreatif, inovatif dan sesuai dengan slogan LPP Purnawarman Bogor
yaitu metode belajar dengan simple and accurate solution atau
multimedia learning perlu selalu dilakukan kepada konsumen seluruh
kalangan masyarakat.
5. Adapun implikasi manajerial sebagai masukan dari penelitian kepada
LPP Purnawarman Bogor untuk meningkatkan dimensi dampak yang
masih berada dalam rentang skala cukup efektif adalah LPP
Purnawarman Bogor perlu melakukan suatu pendataan mengenai
pencapaian target diterimanya siswa/i LPP Purnawarman di sekolah
favorit atau perguruan tinggi yang diinginkan, yaitu misalnya pada
program bimbingan belajar khusus masuk STAN dilakukan pendataan
mengenai jumlah siswa/i LPP Purnawarman yang berhasil diterima di
STAN karena mengikuti program bimbingan belajar yang ditawarkan.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan konsumen yang
dicapai melalui tingkat keterlibatan konsumen.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. a. Promosi yang dilaksanakan LPP Purnawarman Bogor bertujuan untuk
menarik perhatian konsumen agar mengikuti program bimbingan belajar
di LPP Purnawarman Bogor dan melakukan transaksi/ pendaftaran
sehingga dapat meningkatkan jumlah perolehan siswa dan menciptakan
brand awareness di masyarakat luas.
b. Bauran promosi yang dilakukan terdiri dari periklanan, promosi
penjualan, humas, dan penjualan langsung. LPP Purnawarman Bogor
menggunakan media periklanan koran RADAR BOGOR dan Harian
Pakuan dan juga melalui media elektronik berupa situs web. Sedangkan
promosi penjualan dilakukan melalui berbagai kegiatan promosi yang
bersifat jangka pendek (seasonal). Kegiatan Humas (Public Relations)
merupakan sebuah konsep yang menggunakan banyak sarana, seperti
melalui seminar anti narkoba, parade band sekolah, komunikasi LPP
Purnawarman, dan penyuluhan yang diselenggarakan oleh pihak LPP
Purnawarman Bogor. Hal ini mengingat lingkup humas yang memiliki
cakupan luas. Adapun corporate image yang ingin dibangun oleh LPP
Purnawarman Bogor adalah seperti yang tertera pada slogan simple and
accurate solution atau metode belajar dengan menggunakan multimedia
learning. Sementara itu kegiatan penjualan perorangan dilakukan
dengan menempatkan front officer, front desk (deposit counter) sampai
information center menjadi tanggung jawab bersama.
2. Promosi yang dilakukan oleh LPP Purnawarman Bogor efektif dari segi
dimensi empati, persuasi, dan komunikasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
X dari dimensi empati, persuasi dan komunikasi yang dihasilkan berada
dalam rentang skala efektif. Sementara dari dimensi dampak, promosi
yang dilakukan dalam rentang skala cukup efektif. Nilai EPIC Rate
68
yang dihasilkan menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan sudah
efektif.
2. Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk meningkatkan efektivitas
promosi LPP Purnawarman Bogor adalah :
1. LPP Purnawarman Bogor disarankan melakukan pemberian informasi
yang lebih jelas mengenai kegiatan promosi mengingat dimensi dampak
berada dalam rentang skala cukup efektif. Dengan melakukan suatu
pendataan mengenai pencapaian target diterimanya siswa/i LPP
Purnawarman di sekolah favorit atau perguruan tinggi yang diinginkan.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan konsumen yang
dicapai melalui tingkat keterlibatan konsumen.
2. Penilaian efektivitas terhadap promosi sebaiknya dilakukan secara
kontinyu agar dapat dipantau hasil dari promosi yang telah diterapkan
dan sebagai acuan untuk penetapan strategi promosi selanjutnya.
Sehingga dapat selalu terlihat promosi mana yang paling efektif di mata
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung.
Anonim. 2009. Company Profile LPP Purnawarman. Bogor.
Chandra, G. 2001. Strategi dan Program Pemasaran. PT ANDI, Yogyakarta.
Durianto, dkk. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif: Strategi, Program, dan Pengukuran. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kota Bogor. 2009. Instrumen Pendataan Pendidikan Non Formal Kota Bogor, Bogor.
Engel, Blackwell, dan Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Ed ke-6 Jilid 1. Binarupa Aksara, Jakarta.
Hasibuan, M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara,Jakarta.
Hafidhuddin. 2006. Analisis Efektivitas Promosi Lembaga Amil Zakat dalam Penghimpunan Zakat bagi Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Dhuafa (studi kasus Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Republika). Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Imaduddin, M. 2005. Analisis Efektivitas Promosi PT. BPRS Amanah Leuwiliang Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kartajaya, H. 2006. Elemen Marketing Hermawan Kartajaya on Marketing Mix. Ed ke-9. Mizan, Bandung.
Kasali, R. 2007. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.
Khotijah, S. 2004. Smart Strategy Of Marketing Persaingan Pasar Global. Bandung.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Ed Milenium. Molan B. Penerjemah. Jakarta: Prenhallindo. Terjemahan dari: Marketing Management.
. . 2005. Manajemen Pemasaran Ed ke-11 Jilid 2. Molan B. Penerjemah. Jakarta.
Kotler, P dan G. Amstrong. 2005. Dasar-Dasar Pemasaran (Terjemahan).Intermedia, Jakarta.
Kurniawati, N. 2009. Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada Rita Pasaraya Wonosobo. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ma’ruf, H. 2006. Pemasaran Ritel. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ma’arif, M.S dan H. Tanjung. 2003. Teknik-Teknik Kuantitatif Untuk Manajemen. PT Gramedia Widiasarana Grasindo, Jakarta.
70
Mangun, G.K dan F.E. Hann. 1999. Beriklan dan Berpromosi Sendiri. Ed ke-2. Waskito J.J. Penerjemah. Bogor: SMK Grafika Mardi Yuana. Terjemahan dari: Do It Yourself Advertising and Promotion.
Morissan. 2007. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Ramdina Prakarsa,Jakarta.
Nadyati, S. 2007. Analisis Efektivitas Bauran Promosi Pada Giant Hypermarket Botani Square Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rangkuti, F. 2002. Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rewoldt, S.H, Scott, J.D, Warshaw, M.R. 2005. Strategi Promosi Pemasaran. Ali H. Penerjemah. Jakarta: Rineka Cipta. Terjemahan dari: Introduction to Marketing Management.
Rasto dan Suwatno. 2003. Manajemen Perusahaan Suatu Pendekatan Operatif dan Sistem Informasi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Bandung.
Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Sutojo, S. 2003. Manajemen Penjualan Yang Efektif. PT Damar Mulia Pustaka,Jakarta.
Thill, J.V dan L Bovee. 2007. Komunikasi Bisnis. Ed ke-8 Jilid 1. Prastuti D. Penerjemah. Jakarta: PT INDEKS. Terjemahan dari: Business Comunication.
Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis Teknik Menganalisis Rencana Bisnis secara Komprehensif. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
LPP Purnawarman. 2009. http:// www. purnawarman. net. [2 Juli 2009]
LAMPIRAN
72
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIANANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI
PADA LPP PURNAWARMAN BOGOR
Kepada Responden yang terhormat,
Dalam rangka menyelesaikan studi/ tugas akhir di Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor, diperlukan dukungan Saudara(i) untuk mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan untuk penelitian mengenai “Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada LPP Purnawarman Bogor”. Jawaban yang Saudara(i) berikan tidak akan berpengaruh terhadap hubungan anda dengan pihak LPP Purnawarman karena kuesioner ini semata- mata untuk keperluan ilmiah.
Terima kasih atas bantuan dan kesediaannya dalam mengisi kuesioner ini.
Rina Permata Sari NapitupuluNRP : H24076112
Kuesioner ini dibuat untuk kepentingan penelitian semata
Screening : Dari bentuk promosi mana Anda mengenal LPP Purnawarman : (pilihan dapat lebih dari satu)
1. Brosur dan harga promosi yang ditawarkan2. Spanduk3. Media cetak dan elektronik (koran dan internet)4. Penyelenggaraan tryout gratis5. Program belajar gratis6. Kunjungan ke sekolah-sekolah 7. Kegiatan (event) yang diselenggarakan seperti : seminar anti
narkoba, parade band, dan special event for special school8. Pihak lain : teman, guru, dll9. Tidak tahu
(jika jawaban yang dipilih tidak tahu maka responden tidak perlu melanjutkan pertanyaan di bawah ini)
Terima kasih atas perhatiannya
I. UMUM
73
1. Usia :2. Jenis Kelamin :3. Pendidikan :4. Asal Sekolah :5. Sumber Biaya Pendidikan : (pilihan dapat lebih dari satu)
a. Orangtuab. Beasiswac. Keluarga selain orangtuad. Pendapatan sendirie. Lainnya, sebutkan :
6. Pendapatan orangtua per bulan :a. Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000b. Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000c. Rp. 2.000.001 – Rp. 4.000.000d. > Rp. 4.000.000
7. Apakah anda pernah mengikuti program promosi LPP Purnawarman (± 1 tahun terakhir) : a. Ya b. Tidak
Keterangan : Petunjuk : Berilah tanda √ pada jawaban yang Anda maksudSS = Sangat Setuju C = Cukup STS = Sangat Tidak SetujuS = Setuju TS = Tidak Setuju
No Pernyataan SS S C TS STS1. Setujukah Anda bahwa promosi
LPP Purnawarman adalah baik?2. Apakah promosi LPP Purnawarman
menarik perhatian anda?3. Setujukah Anda bahwa Anda
menyukai promosi LPP Purnawarman?
4. Apakah promosi yang dilakukan menjadikan Anda ingin mengikuti program bimbel di LPP Purnawarman?
5. Apakah promosi LPP Purnawarman dengan jelas menyampaikan pesan yang dikirim pada pelanggan?
6. Setujukah Anda jika terbujuk untuk mengikuti bimbel di LPP Purnawarman karena promosi yang diberikan?
II. KHUSUS
74
7. Setujukah Anda bahwa promosi-promosi LPP Purnawarman mampu berkomunikasi dengan Anda?
8. Setujukah bahwa Anda mengertipesan yang disampaikan dalam promosi LPP Purnawarman?
9. Setujukah anda bahwa promosi yang dilakukan LPP Purnawarman lebih kreatif dibanding promosi bimbel lainnya?
10. Setujukah anda bahwa promosi LPP Purnawarman lebih jelas dibanding promosi bimbel lainnya?
11. Apakah metode belajar ”simple and accurate solution” sudah tercermin pada promosi LPP Purnawarman?
12. Apakah metode belajar ”simple and accurate solution” dari LPP Purnawarman dapat membantuanda dalam mengikuti pelajaran di sekolah?
Saran Anda :....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
TERIMA KASIHatas
KERJASAMANYA
75
Lampiran 2. Pertanyaan wawancara kepada pengelola LPP Purnawarman Bogor
Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan tentang gambaran umum perusahaan1. Bagaimana latar belakang/ sejarah berdirinya LPP Purnawarman?2. Bagaimana kepemilikan LPP Purnawarman?3. Apa visi dan misi LPP Purnawarman?4. Dimana lokasi kantor pusat dan kantor cabang LPP Purnawarman
berada?5. Bagaimana struktur organisasi LPP Purnawarman?6. Apa tugas utama dari masing-masing jabatan?7. Apa yang menjadi perbedaan metode belajar antara LPP Purnawarman
dengan bimbingan belajar lainnya?
Pertanyaan tentang Segmentasi, Targeting, dan Positioning1. Apakah LPP Purnawarman membagi segmen pasar?2. Segmen pasar mana yang dituju?3. Alasan memilih segmen tersebut?4. Siapa yang menjadi target pasar dari LPP Purnawarman?5. Alasan memilih target pasar tersebut?6. Apakah positioning dari LPP Purnawarman?
Pertanyaan tentang Bauran Pemasaran1. Program pendidikan apa saja yang ditawarkan oleh LPP Purnawarman?2. Berdasarkan apa program pendidikan tersebut ditawarkan dan program
apa yang menjadi fokus usaha LPP Purnawarman?3. Siapa yang menetapkan biaya?4. Faktor apa saja yang mempengaruhi biaya tersebut?5. Dimana saja lokasi LPP Purnawarman dikembangkan?6. Berdasarkan apa pengembangan lokasi LPP Purnawarman dilakukan?7. Apa tujuan promosi LPP Purnawarman?8. Bentuk bauran promosi apa saja yang dilaksanakan LPP Purnawarman?9. Berdasarkan apa bentuk-bentuk promosi dipilih dan dilaksanakan LPP
Purnawarman?10. Apakah LPP Purnawarman telah menerapkan bimbingan belajar privat
bagi siswanya?
76
77
78
79
Lampiran 5. Metode belajar LPP Purnawarman Bogor Tahun 2009
MULTIMEDIA LEARNING
EXELLENCESOLUTION
POWERMAGIC MATH
QUANTUM LEARNING/ TEACHING
ANGKET SISWA GURU
General Check Up TRY OUT
Intern & Ekstern
DISKUSI EVALUASIBELAJAR
KEGIATAN
FASILITAS
SASARANKONSULTASI LPP PURNAWARMAN
JANGKA PENDEK:1. Peningkatan Minat Belajar2. Peningkatan Nilai Ulangan3. Perubahan Sikap Belajar4. Penggunaan Teknik Belajar
SASARAN UTAMA :1. Lulus UN Hasil Terbaik2. Lulus SPMB PTN Favorit3. Lulus USM/ Kedinasan4. Diterima di STAN
JANGKA MENENGAH:1. Nilai UAS Tinggi2. Nilai UN Tinggi3. Prestasi di Kelas Tinggi
LEARN SKILL&
LIFE SKILL
MEDIA BELAJARInternet, Multi Media
Perpustakaan, CD Interaktif
LAPORAN BERKALALap. ke Ortu
Aspek Kognitif & Non Kognitif
KUMPULAN SOALUlangan Blok, Ulum, TO
Rutin, UAS, UAN, SPMB, USM, Soal STAN,
Olympiade
MODULTeori Ringkas,
Simulasi, Problem set,
Tugas Individu
PER KELASHanya
15 s/d 20 siswa
RUANG BELAJARNyaman, Fun, Full AC, Tiap
kelas dilengkapi
KECERDASAN INTELEKTUAL
(IQ)
KECERDASANSPIRITUAL ( SQ )
KECERDASAN EMOSI ( EQ )
KECERDASANPOWER ( PQ )
KECERDASANASPIRASI ( AQ)
REPORT/ PERTEMUAN
BERKALA ORTU/ WALI
MOTIVASI KONSEP DIRIOUTBOUND
TEKNIK MENJAWAB SOAL, PROBLEM SOLVING, MEMILIH JURUSAN, KARIR, STANDAR NILAI MEMILIH SEKOLAH, MEMILIH PTN,PASSING GRADE, PENGISIAN LJK
80
Lampiran 6. Struktur organisasi LPP Purnawarman Bogor Tahun 2009
KETERANGAN :
Garis Komando
Garis Koordinasi
PRESDIR PT. CCI
KEPALA LPP KONSULTAN
DIVISI USAHABREVET
DIVISI USAHABIMBEL
DIVISI USAHACAFÉ/ WARNET
KABID LITBANG
STAF IT
KABID AKADEMIK
STAF AKADEMIK
STAF MARKET
KABID PELAYANAN
FRONT OFFICE
PEMBANTU UMUM
BAGIAN KEUANGAN
ADMKEUANGAN
KEPALA CABANG
81
Lampiran 7. Kerjasama LPP Purnawarman dengan pihak lain
No. Pihak lain Jenis Kerjasama Waktu Pelaksanaan
1. Koperasi Karyawan Kantor PusatDirektorat Jendral Pajak
Pelatihan Perpajakan(Brevet Pajak)
Secara rutin tergantung kebutuhan dari LPP Purnawarman Bogor
2. Restoran Bakmi Margonda(cafe samping LPP Purnawarman Jl. Sudirman no. 35 Bogor)
Memberikan diskon 10 persen bagi setiap siswa/i LPP Purnawarman untuk membeli makanan/ minuman
Secara rutin dan berkala
3. Event Organizer (EO) mengadakan pentas seni seperti parade band untuk program promosi LPP Purnawarman Bogor
Rencananya akan diadakan 3-4 bulan sekali
4. Dinas Pendidikan Program penyuluhan dari LPP Purnawarman dan pengenalan metode belajar menggunakan multimedia learning
20 kali dalam satu semester
5. BNN (Badan Narkoba Nasional)
Seminar anti narkoba Rencananya akan diadakan secara rutin selama satu tahun sekali
6. MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
Penyampaian materi per mata pelajaran, pelatihan dan workshop kepada guru sekolah kemudian guru dapat menyampaikan ke siswa secara langsung sehingga siswa dapat tertarik untuk mengikuti program bimbel yang ditawarkan oleh LPP Purnawarman
Secara rutin dan tergantung kebutuhan setiap satu semester sekali
82
Lampiran 8. Daftar biaya bimbingan belajar LPP Purnawarman Bogor tahun pelajaran 2009-2010
DAFTAR BIAYA BIMBINGAN SMP TAHUN PELAJARAN 2009-2010
PROGRAM JML SISWA/ KLS BIAYA BIMBINGAN ANGSURAN
SUPER EXECUTIVE CLASS 8 Rp. 4.250.000Rp. 2.250.000Rp. 1.000.000Rp. 1.000.000
EXECUTIVE CLASS 12 Rp. 2.800.000Rp. 1.500.000Rp. 800.000Rp. 500.000
STANDARD CLASS 15 Rp. 2.250.000Rp. 1.250.000Rp. 500.000Rp. 500.000
REGULER CLASS 20 Rp. 1.500.000Rp. 750.000Rp. 500.000Rp. 250.000
DAFTAR BIAYA BIMBINGAN SMA TAHUN PELAJARAN 2009-2010
PROGRAM JML SISWA/ KLS BIAYA BIMBINGAN ANGSURAN
ROYAL CLASS 5 Rp. 7.000.000 Rp. 3.500.000Rp. 2.000.000Rp. 1.500.000
SUPER EXECUTIVE CLASS 8 Rp. 4.500.000Rp. 2.500.000Rp. 1.250.000Rp. 750.000
EXECUTIVE CLASS 12 Rp. 3.000.000Rp. 1.500.000Rp. 1.000.000Rp. 500.000
STANDARD CLASS 15 Rp. 2.500.000Rp. 1.250.000Rp. 750.000Rp. 500.000
REGULER CLASS 20 Rp. 1.750.000Rp. 1.000.000Rp. 500.000Rp. 250.000