ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA APOTEK
NABILA YOGYAKARTA BERBASIS WEB
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh
Ridho Eko Nugroho
10.12.4561
Kepada
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2014
ii
iii
ANALYSIS AND DESIGN OF PROCESS MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM ON A WEB BASED PHARMACY NABILA YOGYAKARTA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGOLAHAN
DATA PENJUALAN PADA APOTEK NABILA YOGYAKARTA BERBASIS WEB
Ridho Eko Nugroho Heri Sismoro
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Information technology continue to evolve with the computer's ability to provide
solutions to problems in various fields . One of the developments of information technology is the information system that can provide a solution for data processing drugs in the pharmacy store. Applications that will be used to build applications of process management information system is a data Drugstore make PHP as a web application and MySQL as database.
Information system data on pharmacy refineries built as a solution to the problems that arise when the existing systems still use manual so the impact of the delay in the delivery of an information data , either to the head of the pharmacy as well as to consumers .
With the sales information system , it will ease the process of search and update the data for a more accurate information and more timely as expected and desired by the user or the user. The system built has advantages in speed and accuracy in data processing , other than that the system can facilitate employees in the processing and recap data can also facilitate employees in information retrieval , as well as facilitate the performance of these applications in the pharmacy stock control and their goods.
Keywords : Systems , Information , PHP , MySQL , Data processing Pharmacy store
1
1. Pendahuluan Proses pengolahan data sangat dibutuhkan untuk mengolah informasi yang
akurat, relevan dan tepat waktu. Karena itulah banyak perusahaan mulai beralih dari
sistem manual kesistem komputerisasi dalam mengerjakan setiap kegiatan. Dengan
adanya sistem informasi yang sudah terkomputerisasi dapat membantu pimpinan Apotek
dalam menyelesaikan masalahnya. Sistem informasi harus ditunjang oleh perangkat
keras dan perangkat lunak, agar dapat meninggkatkan kecepatan informasi yang
dihasilkan.
Cara untuk meningkatkan usaha suatu perusahaan ialah dengan cara
membangun sistem informasi yang baik. Dan untuk membangun sistem informasi yang
baik yaitu adanya kecepatan dan keakuratan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan. Komputer adalah suatu alat yang dapat menyimpan data, mengolah data,
dan memberikan informasi yang diinginkan secara tepat dan akurat yang berguna bagi
suatu Apotek untuk kemajuan usahanya.
Selama ini semua aktifitas penjualan dan persediaan obat pada Apotek masih
dilakukan secara manual, sehingga ketika ada pembeli yang menanyakan obat dengan
kategori tertentu maka karyawan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari
obat dengan kategori yang dimaksud. Hal ini akan menjadi tidak efektif bila ditambah
dengan pencatatan transaksi yang dilakukan secara manual. Ketika akan melakukan
rekapitulasi data penjualan obat pada bulan tertentu, dengan cara manual maka pihak
Apotek harus mengumpulkan data penjualan dalam buku pencatatan penjualan terlebih
dahulu baru kemudian diberikan kepada pimpinan.
2. Landasan Teori 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem
sistem dapat didefinisikan suatu kumpulan dari unsur atau variabel-variabel
yang saling berhubungan dan saling tergantung satu dengan yang lain untuk mencapai
suatu tujuan tertentu, model dasar dari bentuk sistem adalah dengan adanya masukkan ,
adanya pengolaan, dan adanya keluaran1
2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya2.
1 Hanif Al Fatah,Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Persaingan Perusahaan Dan Organisasi Modern,(Andi,2007),hal 3 2 Jogiyanto,Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur,(Andi,1989),hal 8
2
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, tetapi data merupakan
bentuk yang masih mentah dan belum dapat memberikan arti banyak bagi pemakai,
sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
Dengan kata lain informasi adalah hasil dari pengolahan data.
2.2.2 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal,
yaitu3:
1. Informasi harus akurat (Accurate)
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa
menyesatkan.
2. Tepat pada waktunya (Timeliness)
Bararti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan (Relevance)
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.2.3 Nilai Informasi Nilai informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat
dan biaya mendapatkannya. Suara informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatnya. Kegunaan informasi adalah untuk
mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu
keadaan4.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat
dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk
mengendalikan informasi.
2.3.2 Sistem Informasi Manajemen sistem informasi manjemen adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem
informasi yang menyediakan informasi baik untuk keputuhan manajerial maupun
kebutuhan operasi. 2.3.3 Komponen Sistem Informasi
Pada dasarnya komponen sistem informasi merupakan gambaran dari sistem
informasi yang sedang berjalan. Menurut Burch dan Grudnistki mengemukakan bahwa
sistem informasi terdiri dari komponen yang disebutkan dengan istilah blok bangunan
(building block), yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis
3 Jogiyanto,Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur,(Andi,1989),hal 10 4 Jogiyanto,Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur,(Andi,1989),hal 10
3
data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing-masing
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
sasarannya5.
2.4 Flowchart dan DFD 2.4.1 Flowchart
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di
dalam program sistem scara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi. Flowchart menggunakan serangkaian simbol standar
untuk mendeskripsikan dalam gambar,prosedur pemrosesan transaksi yang digunakn
oleh perusahaan dan aliran data dalam suatu sistem.
Tabel 2.1 Flowchart
Simbol Nama Simbol Keterangan
Document
Dokumen atau report yang ditulis
oleh tangan
Terminal Start point atau end point
Computer processing
Proses yang dijalankan
menggunakan bantuan komputer
Document atau
processing flow
Penghubung berupa garis lurus
dengan anak panah
File Arsip data
Magnetic disk Data store untuk database
Manual operation Proses yang dilakukan manual
Decision
Digunakan untuk menunjukkan
pengambilan keputusan
5 Jogiyanto,Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur,(Andi,1989),hal 12-13
4
2.4.2 DFD Data Flow Diagram(DFD) adalah suatu grafik yang menunjukkan hubungan
antar proses dalam suatu data flow. DFD menjelaskan aliran informasi dan transformasi
data yang bergerak dari pemasukkan data hingga keluar data. DFDmerupakan alat bantu
yang digunakan dalam perancangan suatu sistem.
DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak
pada setiap tingkat abstraksi. Kenyataannya, DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat
yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal.
1. Diagram Konteks
DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan konteks dimana proses
bisnis berada. Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal.
Diagram konteks juga menunjukkan semua entitas luar yang menerima
informasi dari sistem atau memberi informasi ke sistem.
2. Diagram Level 0
Menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. Pada
level ini juga ditunjukkan bagaimana proses utama terhubung dengan entitas
luar. Pada level ini juga dilakukan penambahan penyimpanan data.
3. Diagram Level 1
Umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama dari level 0.
Level ini menunjukkan proses-proses internal yang menyusun setiap proses-
proses utama dalam level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana informasi
berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya.
4. Diagram Level 2
Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah proses pada level 1.
Bisa saja penyusunan DFD tidak mencapai level ini, atau mungkin harus
dilanjutkan ke level berikutnya (level 3, level 4, dan seterusnya).
2.5 Normalisasi Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika
basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetai
dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur
tabel yang normal6.
Pada proses normalisasi terdapat bentuk-bentuk normalisasi diantaranya
adalah sebagai berikut:
6 Kusrini,Strategi Perancangan dan Pengolaan Basis Data,(Andi,2007),hal 40
5
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap
atau terduplikasi. Data di kumpulkan apa adanya sesuai dengan
kedatangannya.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
Bentuk normal ke satu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam
flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record
dan nilai dari field-field berupa “atomic value”.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah
memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribute bukan kunci haruslah
bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk
membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field.
Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribute lain yang menjadi
anggotanya.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk
normal kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan
yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribute bukan kunci haruslah
bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara
menyeluruh.
5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari
bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk
normal kesatu dan setiap atribute harus bergantung fungsi pada atribute
superkey.
3. Analisis Dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai pengurai dari suatu sistem
informasi yang utuh dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan.
3.2 Analisis Kelemahan Sistem Kelemahan dari sistem manual pada Apotek Nabila Yogyakarta adalah
lemahnya dalam pelayanan transaksi penjualan yang membutuhkan waktu yang relatif
lama untuk pencatatan dan Perhitungan harga obat. Untuk mengoptimalkan identifikasi
6
masalah, perlu adanya penjabaran dari sebuah sistem melalui analisis PIECES
(Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service).
3.2.1 Kinerja (Performance) Merupakan kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan cepat
sehingga sasaran dapat segera tercapai. Jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu
sistem tertentu (throughput) dan rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan
ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut (response time) dari
suatu sistem.
1. Throughput
Masih lambat dalam menghasilkan laporan. Untuk menyelesaikan 1
laporan harian, 1 laporan bulanan, 1 laporan tahunan membutuhkan
waktu tambahan untuk menyelesaikan semua laporan tersebut. Karena
perhitungan masih melalui proses manual mengunakan kalkulator.
2. Response time
Masih terjadi keterlambatan dalam pelayanan saat transaksi, setiap ada
Pelanggan yang datang membeli obat maka karyawan harus menuliskan
barang yang dibeli pada buku laporan penjualan serta proses perhitungan
total bayar masih menggunakan kalkulator, pencarian stok obat masih
dilakukan dengan pengecekan manual.
3.2.2 Informasi (Information) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus
akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance). Semua
transaksi dan pembuatan laporan masih manual, serta perhitungan masih menggunakan
kalkulator yang memungkinkan terjadinya kesalahan dalam penekanan angka yang
menyebabkan tidak akurat dalam perhitungan. Proses pencatatan data dan transaksi
masih manual yang ditulis dalam buku besar dan penghitungan total penjualan
menggunakan kalkulator, hal ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan akan lebih lama
dalam menghasilkan informasi. Informasi data penjualan tidak sama dengan laporan
harian, bulanan, tahunan yang akan dilaporkan kepada pimpinan Apotek. Karena terjadi
kesalahan penulisan.
3.2.3 Ekonomi (Economy) Sistem lama membutuhkan rak atau lemari untuk tempat penyimpanan
dokumen laporan pembelian dan penjualan barang. Membutuhan tambahan biaya untuk
membeli rak sehingga tidak akan menguntungkan apabila masih menggunakan sistem
yang lama.
7
3.2.4 Kontrol (Control)
Pengendalian atau control dalam sebuah sistem sangat diperlukan. Bertujuan
untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem,
menjamin keamanan data dan informasi. Semua karyawan dapat melihat semua
informasi data transaksi penjualan sehingga memungkinkan data dapat dimanipulasi.
Pencatatan laporan masih menggunakan buku besar dan penyimpanan berkas-berkas
seperti kwitansi dan nota yang tidak berurutan akan mempersulit dalam mengontrol
informasi penjualan.
3.2.5 Efisiensi (Eficiency) Berhubungan dengan sumber daya yang ada guna meminimalisasi
pemborosan. Efisiensi dapat meliputi sumber daya yang tersedia seperti manusia,
informasi, waktu, uang, dan peralatan. Adanya pengerjaan secara berulang untuk
pembuatan semua jenis laporan penjualan. Pada ssat pembuatan laporan sering terjadi
kesalahan pencatatan sehingga menambah biaya pembelian pengadaan alat tulis.
3.2.6 Pelayanan (Service) Dalam suatu perusahaan yang langsung berhubungan dengan Pelanggan,
maka harus memberikan pelayanan yang prima sebagai prioritas untuk memuaskan
pelanggan. Dalam proses pelayanan kepada pelanggan pencarian data obat masih
dilakukan dengan pengecekan secara manual pada daftar obat.
3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Untuk merancang sebuah perancangan sistem maka harus memahami dengan
sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem baru.
3.3.1 Kebutuhan Fungsional Jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan
oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus
ada dan dihasilkan sistem.
3.3.2 Kebutuhan Non Fungsional Perancangan dan pengembangan sistem selalu memiliki tujuan agar dapat
memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat serta meningkatkan kualitas kerja. 1. Operasional
• Bisa digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows
• Spesifikasi computer Prosesor Dual Core 2.0 Ghz.
• Kebutuhan memori RAM 1 GB.
• Bisa dilengkapi printer untuk laporan dan struk penjualan.
2. Sekurity
• Sistem aplikasinya maupun databasenya dilengkapi password.
• Semua password yang telah terenkripsi.
8
• Admin, kasir yang akan melakukan login harus menggunakan
account yang telah terdaftar dan password yang telah terenkripsi
baru bisa mendapat hak akses ke dalam halaman masing-masing.
3. Informasi
• Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang
dimasukkan oleh pengguna salah.
• Menginformasikan kepada user bahwa data yang dimasukan
terdapat data yang kurang akurat.
4. Kinerja
• Sistem ini akan mendata semua informasi Apotek Nabila Yogyakarta
meliputi semua data obat, pelanggan, suplier, kategori dan lain-lain.
3.4 Analisis Kelayakan Sistem Tujuan utama dari analisis kelayakan sistem adalah untuk menguji apakah
sistem yang baru sudah layak dipakai atau tidak, dalam hal ini tentunya diperlukan
pertimbangan yang benar. Seberapa bayak biaya yang akan diperlukan untuk sistem
yang baru.
3.4.1 Kelayakan Hukum
Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak melanggar
hukum yang berlaku. Penggunaan software asli dan berlisensi yang terkait dalam
penggunaan aplikasi pendukung sistem merupakan syarat mutlak agar tidak terjadi
masalah di kemudian hari.
3.4.2 Kelayakan Teknis Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek
teknologi yang akan digunakan. Jika teknologi yang dikehendaki untuk pengembangan
sistem merupakan teknologi yang mudah didapat, murah dan tingkat pemakaiannya
mudah, maka secara teknis usulan kebutuhan sistem dapat dikatakan layak.
3.4.3 Kelayakan Ekonomi
Kelayakan ekonomi dalam penerapan dan pengembangan suatu sistem
dipertimbangkan dalam dua aspek yaitu besarnya dana yang diperlukan untuk
mengembangkan sistem ini dan manfaat yang diperoleh sistem dibandingkan dengan
biaya pengembangannya.
3.5 Analisis Biaya Dan Manfaat Disini diuraikan semua kebutuhan biaya dalam pembuatan dan
pengembangan sistem yang akan diterapkan dalam menghitung keuntungan dan
manfaat yang didapat dari sistem yang akan diterapkan. Tujuan dari analisis biaya dan
manfaat adalah untuk melihat apakah sistem yang diterapkan merugikan atau
9
menguntungkan. Jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat maka sistem ini
dapat dikatakan tidak layak. 3.6 Perancangan Sistem 3.6.1 Flowchart Sistem
Gambar 3.1 Flowchart Sistem
10
3.6.2 DFD (Data Flow Diagram) Data Flow Diagram (DFD) atau diagram alir data adalah model proses yang
digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan dan tugas
pengolahan data yang dilakukan oleh sistem.
• Data Pengguna • Data Supplier • Data Retur • Data Obat • Data Pembelian • Data Penjualan • Data Pelanggan • Data Kategori Obat
• Informasi Penjualan
• Informasi Obat • Data Penjualan • Informasi Supplier • Informasi Retur • Informasi Pembelian
• Informasi Penjualan • Laporan Pembelian
• Informasi Kategori Obat • Laporan Penjualan • Informasi Pelanggan • Informasi Pengguna
Gambar 3.2 DFD
0 Sistem Informasi
Apotek Nabila Kasir Admin
Pimpinan Apotek
11
3.7 Perancangan Basis Data 3.7.1 Normalisasi
Normalisasi merupakan proses konvensi dokumen atau laporan kedalam
struktur tabel dengan menghilangkan elemen yang sama dan data yang berulang-ulang.
Perancangan normalisasi bertujuan agar tidak terjadi redudansi data. Jika kondisi suatu
tabel tidak terdapat redudansi maka tabel normal. Tujuan dari normalisasi melakukan
verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat. Sehingga tidak menimbulkan suatu
permasalahan saat data di tambah, diperbaharui, ataupun dihapus.
3.7.2 Relasi Antar Tabel Relasi antar tabel akan memberikan gambaran tentang hubungan masing-
masing tabel terhadap tabel lainnya. Dengan adanya relasi tersebut akan mempermudah
pembacaan tabel karena akan terlihat field mana yang dijadikan primary key dan foreign
key.
Gambar 3.3 Relasi Antar Tabel
12
4 Implementasi Sistem 4.1 Implementasi Halaman Antar Muka 4.1.1 Halaman Login
Gambar 4.1 Halaman Login
4.1.2 Halaman Menu Transaksi Pembelian
Gambar 4.2 Halaman Menu Transaksi Pembelian
13
4.1.3 Halaman Menu Transaksi Penjualan
Gambar 4.3 Halaman Menu Transaksi Penjualan
5 Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, implementasi dan
pembahasan maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem ini akan memudahkan admin, kasir, dan pemilik untuk
mengetahui atau mencari informasi tentang data obat dan transaksi.
2. Sistem ini dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan transaksi
pembelian dan penjualan.
3. Dengan adanya sistem ini maka pihak Apotek tidak banyak memerlukan
banyak tempat untuk penyimpanan data-data Apotek.
4. Dengan adanya sistem ini dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan
karena efektivitas waktu dan pemberian nota pembelian sebagai bukti
transaksi.
5.2 Saran Penulis menyadari bahwa aplikasi Sistem Informasi penjualan Apotek ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, demi pengembangan sistem kedepannya
penulis memberikan saran sebagai berikut :
14
1. Untuk penyempurnaan perancangan sistem informasi apotek ini perlu
ditambahkan master data dokter dan master data resep obat karena
penyimpanan data dokter dan data resep dari pelanggan dapat digunakan
untuk arsip apotek.
2. Sistem informasi pengolahan data penjualan pada apotek ini perlu ditambah
tabel data obat yang expired agar mempermudah pengguna untuk mengetahui
obat apa saja yang sudah kadaluarsa.
3. Sistem informasi ini perlu ditambahkan fasilitas untuk pengolahan data
berserta laporan presensi karyawan sekaligus perhitungan gaji karena untuk
membantu pihak apotek dalam perhitungan laba/rugi.
4. Sistem informasi ini diharapkan dapat dapat dikembangkan menjadi beberapa
komputer dalam satu jaringan berupa client-server sehingga dapat
dikembangkan menjadi beberapa kassa.
Penyusun penyadari dalam pembuatan sistem informasi ini, masih banyak
kekurangan, dari segi penulisan, pembuatan sistem, dan desain, yang dibuat oleh karena
itu diharapkan kritik dan saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto.HM, 1989. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendektan Terstruktur. Andi
Offset, Yogyakarta
Hanif Al Fatta, 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Andi Offset, Yogyakarta.
Kusrini, 2007. Strategi Perancangan dan Pengolaan Basis Data. Andi Offset, Yogyakarta.