ANALISIS DAMPAK COVID-19 PADA PEMBELAJARAN FISIKA
KELAS XI DI SMA NEGERI KOTA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Rizki Fajar Bagaskara
11150163000006
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
RIZKI FAJAR BAGASKARA (11150163000006), “Analisis Dampak COVID-
19 Pada Pembelajaran Fisika di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan”.
Skripsi, Program Studi Tadris Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan menjelaskan dampak COVID-19 pada pembelajaran fisika
kelas XI di SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan di 5
sekolah di Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data (1) Reduksi Data, (2) Sajian
Data, (3) Verifikasi dan Simpulan Data. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen wawancara dan instrumen angket. Berdasarkan
analisis data wawancara dan angket, diperoleh dampak COVID-19 sangat
berdampak pada pembelajaran fisika kelas XI di SMA Negeri di Kota Tangerang
Selatan dan membuat pembelajaran fisika kurang efektif. Pembelajaran selama
pandemi virus korona berlangsung diharapkan sesering mungkin mengadakan
pertemuan tatap muka melalui zoom ataupun google meeting agar dapat
mempermudah pemahaman siswa dalam memahami materi pembelajaran,
membuat materi yang menarik dan diselingi dengan praktikum melalui media
praktikum secara online agar proses pembelajaran fisika menjadi lebih efektif.
Kata kunci : Dampak pandemi COVID-19, Pembelajaran Jarak Jauh, Efektivitas
Pembelajaran
vi
ABSTRACT
RIZKI FAJAR BAGASKARA (11150163000006), "Analysis of the Impact from
COVID-19 on Learning Physics at SMA Negeri Kota Tangerang Selatan".
Thesis of Physics Education Study Program, Department of Natural Science
Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher’s Sciences, Syarif Hidayatullah
State Islamic University Jakarta, 2020.
This study aims to describe the impact of COVID-19 to physics learning at class XI
in SMA Negeri in Tangerang Selatan.. Five schools in Tangerang Selatan City
conducted by this research. The research method used is descriptive qualitative
method with data analysis techniques (1) data reduction, (2) data presentation, (3)
data verification and conclusion. The instruments used in this study were interview
instruments and questionnaire instruments. Based on the analysis of interview data
and questionnaires, it was found that the impact of COVID-19 had a profound
impact on learning physics in class XI at SMA Negeri in South Tangerang City and
made physics learning less effective. Learning during the corona virus pandemic is
expected to hold face-to-face meetings via zoom or google meetings as often as
possible in order to facilitate students' understanding of learning material, making
interesting material and interspersed with practicum through online practicum
media so that the physics learning process becomes more effective.
Keywords: Impact of the COVID-19 pandemic, Distance Learning, Effectiveness
Learning
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT atas
segala rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan seperti apa yang di harapkan. Dalam menyusun skripsi ini tentu saja
penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan, akan tetapi berkat bantuan,
bimbingan dan nasihat dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1. Bapak Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Kinkin Suhartini, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih atas
waktu, tenaga, pikiran, motivasi, inspirasi dan kesabaran yang telah diberikan
selama membimbing dan mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan
penelitian ini.
viii
5. Seluruh Dosen Pendidikan Fisika atas ilmu yang berharga, kesabaran dan doa
yang diberikan selama penulis mengikuti perkuliahan di Universitas Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah
Jakarta. Terima kasih atas kerja keras kalian sehingga membantu kelancaran
kegiatan perkualiahan penulis
7. Ibu Sri Hermin Ningsih, S.Pd, selaku guru fisika SMA Negeri 3 Kota Tangerang
Selatan, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah ini.
8. Ibu Etty Twelve Tenth, S.Pd selaku guru fisika SMA Negeri 7 Kota Tangerang
Selatan, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah ini.
9. Ibu Deri Rismayenti, M.Pd selaku guru fisika SMA Negeri 8 Kota Tangerang
Selatan, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah ini.
10. Bapak Nahyudin, S.Pd selaku guru fisika SMA Negeri 11 Kota Tangerang
Selatan, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah ini.
11. Ibu Rita, S.Pd selaku guru fisika SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan, yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah
ini.
ix
12. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua penulis yaitu: Ibu
Endang Sugiany dan Bapak Karwa, yang selalu memberikan doa yang tidak
pernah putus, motivasi dan pengorbanan yang diberikan kepada penulis.
13. Martha Rahmawati dan Rio Ade Fatrezy atas dukungan materil dan pinjaman
kendaraannya (Gwen)
14. Teman dan sahabat serta kekasih tercinta, Nurhasanah Balqiah atas drama
drama selama skripsian yang selalu support dengan cara tersendiri, terimakasih
atas bentuk bantuan baik fisik maupun mentalnya.
15. Kepada sahabat terbaik Reza, Muhyi, Kiya, Iis, Wulan, Intan, Hani, Oka, Listi,
Bayu, Tias yang selalu mendukung, mendoakan, dan membantu selama
pengerjaan penelitian ini saya ucapkan terima kasih banyak.
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ..................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
ABSTRACT......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
B. IDENTIFIKASI MASALAH.................................................................... 5
C. BATASAN MASALAH........................................................................... 5
D. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 5
E. TUJUAN PENELITIAN .......................................................................... 6
F. MANFAAT PENELITIAN ...................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. DESKRIPSI TEORITIS ........................................................................... 7
1. Pandemi ............................................................................................. 7
2. COVID-19 ........................................................................................ 10
3. Efektifitas Pembelajaran ................................................................... 11
B. KERANGKA BERPIKIR ....................................................................... 20
C. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ............................................... 26
B. METODE PENELITIAN ....................................................................... 26
C. SUBJEK PENELITIAN ......................................................................... 26
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ....................................................... 27
xi
E. ANALISIS DATA.................................................................................. 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN ............................................................................ 30
1. Deskripsi Data .................................................................................. 38
B. PEMBAHASAN .................................................................................... 69
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 74
B. IMPLIKASI ........................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... xiv
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Penyebaran Virus Korona di Dunia ........................................ 2
Gambar 1.2 Grafik Penyebaran Virus Korona di Indonesia .................................. 3
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 23
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ciri-Ciri Pengajaran dan Pembelajaran ............................................... 16
Tabel 4.1 Kurikulum yang Digunakan di Sekolah .............................................. 39
Tabel 4.2 Hasil Data Tanggapan Mengenai Pandemi Virus Korona .................... 40
Tabel 4.3 Analisis Proses Pembelajaran Jarak Jauh ............................................ 47
Tabel 4.4 Hasil Analisis Efektivitas saat Pembelajaran Jarak Jauh...................... 54
Tabel 4.5 Hasil Angket Siswa tentang Kurikulum .............................................. 61
Tabel 4.6 Hasil Angket Tanggapan Siswa Mengenai Pandemi
Virus Korona ..................................................................................... 63
Tabel 4.7 Hasil Analisis Angket Siswa tentang Proses Pembelajaran
Fisika ................................................................................................. 65
Tabel 4.8 Hasil Analisis Keefektifan Proses Pembelajaran Jarak Jauh ................ 67
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Wawancara .................................................................... 76
Lampiran 2. Instrumen Angket Siswa ................................................................ 80
Lampiran 3.1 Hasil Wawancara Guru SMA Negeri 3
Kota Tangerang Selatan ............................................................... 88
Lampiran 3.2 Hasil Wawancara Guru SMA Negeri 7
Kota Tangerang Selatan .............................................................. 94
Lampiran 3.3 Hasil Wawancara Guru SMA Negeri 8
Kota Tangerang Selatan ............................................................ 100
Lampiran 3.4 Hasil Wawancara Guru SMA Negeri 11
Kota Tangerang Selatan ............................................................ 107
Lampiran 3.5 Hasil Wawancara Guru SMA Negeri 12
Kota Tangerang Selatan ............................................................ 112
Lampiran 4. Hasil Angket Siswa ...................................................................... 117
Lampiran 6. Dokumentasi Hasil Wawancara .................................................... 123
Lampiran 7. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................. 125
Lampiran 8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 130
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi masa kini, istilah pandemi sudah tidak terdengar asing
di telinga masyarakat luas. Pandemi merupakan kondisi suatu wabah penyakit
yang menyebar luas sebagai akibat dari penyebaran infeksi antar manusia.1
Pandemi bisa mencakup apapun itu, baik itu penurunan imunitas, penyakit yang
mematikan atau dibidang virologi yakni virus. Ada sejumlah pandemi yang
tercatat dalam sejarah manusia termasuk ebola, flu burung, demQam berdarah,
HIV, influenza, SARS dan yang sedang dialami saat ini yaitu pandemi akibat
coronovirus.
COVID-19 (Corona Virus Diseases) merupakan pandemi yang
diakibatkan oleh virus korona, virus ini mengganggu organ pernapasan melalui
gejala demam yang tinggi disertai gejala yang mirip seperti influenza. Awal
mula virus ini menurut WHO (World Health Organization) terjadi pada negara
China tepatnya di Kota Wuhan pada 31 Desember 2019.2 Virus yang berasal
dari China ini sudah menjadi pandemi berskala internasional. Adapun cara
penyebaran virus tersebut melalui udara dan kontak langsung dengan orang
yang positif terjangkit korona virus. Hanya dalam jangka waktu kurang lebih 3
bulan, virus korona sudah menyebar ke 210 negara di seluruh dunia dengan total
1.520.540 jiwa yang sudah positif terkena virus korona.3
1 W. Qiu, dkk, “The Pandemic and It’s Impact”, Health, Culture and Society Journal Vol 9-10, hal. 2 WHO, Coronavirus disease (COVID-19) Pandemic,
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019 (diakses pada 7 April 2020,
pukul 15.29 WIB) 3 WHO, Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 81,
https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200410-sitrep-81-covid-
19.pdf?sfvrsn=ca96eb84_2 (diakses pada 11 April 2020, pukul 21.29 WIB)
2
Gambar 1.1
Grafik Penyebaran Virus Korona di Dunia
Sumber: https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-
reports/20200410-sitrep-81-covid-19.pdf?sfvrsn=ca96eb84_2
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena penyebaran pandemi
virus korona, dari total 210 negara yang terjangkit corona virus maka posisi
negara Indonesia berada pada peringkat 37 dengan banyaknya jumlah
masyarakat yang dinyatakan positif terkena virus korona.4 tercatat per tanggal
6 April 2020, sudah total 2491 yang dinyatakan positif terkena virus korona dan
209 korban jiwa yang meninggal akibat virus korona.5
4 Ibid. 5 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Situasi Covid 19. https://www.kemkes.go.id/
(diakses pada 7 April 2020, pukul 16.06 WIB)
3
Gambar 1.2
Grafik Penyebaran Virus Korona di Indonesia
Sumber: https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/
Berdasarkan gambar 1.2, dapat dilihat jumlah masyarakat di Indonesia
yang terinfeksi virus korona dari waktu ke waktu semakin meningkat pesat.
Agar dapat mengurangi proses penyebaran virus korona pemerintah Indonesia
mengambil langkah tegas dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah No. 21
Tahun 2020. Peraturan pemerintah No.21 tahun 2020 Pembatasan Sosial
Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
(COVID-19) ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Maret 2020 oleh Presiden
Joko Widodo.6 Hal ini tentu sangat berdampak pada berbagai sektor-sektor
kehidupan di Indonesia, baik itu dibidang perekonomian, dibidang kesehatan
yang sangat signifikan, serta di bidang pendidikan.
Dalam bidang pendidikan pun pentingnya pencegahan agar
meminimalisir penyebaran pandemi virus korona, maka salah satu langkah
penting dalam pencegangan virus adalah dengan penutupan sekolah.7 Dengan
6 Anonim, Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020,
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/135059/pp-no-21-tahun-2020 (diakses pada 7 April
2020, pukul 16.34 WIB) 7 Shoko Kawano, “Substantial Impact of School Closure on the Transmission Dynamics during the
Pandemic Flu H1N1-2009 in Oita, Japan”, Jurnal Penelitian, 2015, hal. 2
4
ditutupnya sekolah, banyak negara yang telah mengoptimalkan upaya untuk
mengurangi diskontinuitas kelas dengan memperkenalkan pembelajaran jarak
jauh. Keberhasilan strategi ini tergantung pada infrastruktur yang tersedia dan
keakraban guru dengan alat pembelajaran jarak jauh yang sudah ada.8 Sekolah-
sekolah sudah melaksanakan tindakan tersebut agar menghindari luasnya
penyebaran virus korona, dengan mengganti pembelajaran-pembelajaran
disekolah yang awal mulanya dilakukan di sekolah sekarang menjadi
pembelajaran jarak jauh di rumah masing-masing yang diterapkan sejak
munculnya peraturan pemerintah No.21 Tahun 2020.
Pembelajaran jarak jauh bagi beberapa sekolah menjadi pengalaman
pertama dalam melaksanakan hal tersebut. Paradigma pembelajaran jarak jauh
ini belum banyak dipahami oleh para pendidik maupun instansi pendidikan.
Menurut hasil wawancara salah satu murid di SMA N 8 Kota Tangerang
Selatan, pembelajaran jarak jauh ini terlalu memberatkan kepada pemberian
tugas yang berlebihan dan dirasa kurang efektif sehingga makna pembelajaran
tersebut tidak tersampaikan dengan jelas.9
Mayoritas siswa menganggap fisika adalah pelajaran yang menakutkan
dan memiliki peran sebagai pelajaran yang sulit dikarenakan harus menghafal,
menerapkan konsep serta menganalisis fenomena-fenomena di lingkungan
sekitar. Pembelajaran fisika sampai saat ini masih terpaku pada pembelajaran
secara tatap muka namun jarang sekali diterapkan pembelajara jarak jauh. Pada
pembelajaran jarak jauh ini menjadi hal baru untuk metode pembelajaran fisika
disekolah khususnya menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti tertarik
untuk mengambil judul penelitian “ANALISIS DAMPAK COVID-19 PADA
PEMBELAJARAN FISIKA KELAS XI DI SMA NEGERI KOTA
TANGERANG SELATAN”.
8 World Bank Group Education, “Educational Policies In The Covid-19 Pandemic: What Can
Brazil Learn From The Rest of The World?”, 2020, hal. 2 9 Wawancara dengan Dhimas Rahmat pada tanggal 08 April 2020 melalui telepon.
5
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat di
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Virus korona menjadi pandemi yang sudah menyebar ke dunia
2. Proses Pembelajaran disekolah terganggu akibat virus korona
3. Pembelajaran jarak jauh masih belum banyak dipahami oleh para pendidik
dan instansi-instansi pendidikan
4. Penyesuaian pembelajaran selama pandemi virus korona.
5. Pembelajaran jarak jauh dirasa belum efektif.
C. BATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka
peneliti membatasi masalah agar penelitian dapat terfokus sesuai judul
penelitian. Penelitian ini dibatasi oleh:
1. Dampak yang diteliti selama pandemi COVID-19 hanya pada penggunaan
media pembelajaran, ketercapainnya tujuan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran, hasil belajar, efektivitas pembelajaran, kendala, kelebihan
dan kekurangan proses pembelajaran di masing-masing sekolah.
2. Keefektifan pembelajaran yang diteliti merupakan keefektifan
pembelajaran siswa.
D. RUMUSAN MASALAH
Pada penelitian ini, adapun rumusan masalah yang difokuskan antara lain:
1. Bagaimana dampak COVID-19 pada pembelajaran Fisika kelasXI?
2. Bagaimana media pembelajaran selama pandemi pada pelajaran fisika
kelas XI?
3. Bagaimana evaluasi pembelajaran selama pandemi pada pelajaran fisika
kelas XI?
4. Bagaimana efektivitas pembelajaran siswa selama pandemi pada pelajaran
fisika kelas XI?
6
5. Bagaimana kendala, kekurangan dan kelebihan pembelajaran fisika selama
masa pandemi di kelas XI?
E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Menjelaskan dampak pandemi COVID-19 pada pembelajaran fisika di 5
SMA Negeri Kota Tangerang Selatan.
2. Mengetahui media pembelajaran fisika selama pandemi di kelas XI.
3. Mengetahui evaluasi pembelajaran fisika selama pandemi di kelas XI.
4. Mengetahui efektivitas pembelajaran siswa selama pandemi di kelas XI.
5. Mengetahui kendala, kekurangan dan kelebihian pembelajaran fisika
selama pandemi di kelas XI.
F. MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Secara Teoritis
a. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program pendidikan dan
pengajaran pada siswa dalam mata pelajaran Fisika.
2. Secara Praktis
a. Bagi guru, penelitian ini bermanfaat untuk mengevaluasi pembelajaran
fisika selama masa pandemi virus korona.
b. Bagi pembaca dan peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai salah satu sumber informasi dan bahan rujukan untuk
mengembangkan penelitian lebih lanjut.
7
7
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. DESKRIPSI TEORITIS
1. Pandemi
a. Pengertian
Kata pandemi berasal dari bahasa yunani, Pan yang artinya “semua”
dan demos yang berarti “orang-orang” Pandemi ini biasa digunakan untuk
merujuk pada epidemi yang luas penyakit menular diseluruh negara, satu
atau lebih benua pada waktu yang bersamaan.10 Menurut kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI) pandemi berarti wabah penyakit yang terjangkit
secara meluas dalam waktu yang serempak.11
Definisi pandemi yang diterima secara internasional seperti yang
muncul dalam Kamus Epidemiologi adalah langsung dan terkenal: "epidemi
yang terjadi di seluruh dunia, atau di wilayah yang sangat luas, melintasi
batas internasional dan biasanya mempengaruhi sejumlah besar orang".12
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, pandemi dapat dikatakan sebagai
sebuah keadaan di suatu negara atau beberapa negara yang secara
bersamaan terjangkit wabah yang sama, bisa itu berupa virus ataupun
penyakit lainnya yang berbahaya dan mematikan.
b. Sejarah Pandemi
Banyak sekali pandemi pandemi yang tercatat dalam sejarah manusia
antara lain cacar, kolera, demam berdarah, AIDS, SARS, Influenza dan TBC
serta COVID-19 yang sekarang ini sedang terjadi. Pandemi influenza adalah
10 Mark Honigsbaum, Historical keyword Pandemi, E-book about pandemic, 2009, vol 373, Hal. 1. 11 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pandemi
diakses pada 23 April 2020 pukul 17.30 WIB 12 John. M. Last, A Dictionary of Epidemiology Fourth Edition, (Oxford: University Press, 2001),
Hal. 131
8
peristiwa yang tidak terduga tetapi berulang yang dapat memiliki
konsekuensi parah pada masyarakat di seluruh dunia.
Pandemi influenza telah melanda sekitar tiga kali setiap abad sejak
1500-an, atau kira-kira setiap 10-50 tahun. Pada abad ke-20, ada 3 pandemi
influenza yang dinamai "flu Spanyol" pada tahun 1918-1919, "flu Asia"
pada tahun 1957-1958, dan "flu Hongkong" pada tahun 1968-1969. Setiap
pandemi membahayakan kehidupan manusia dan perkembangan ekonomi.
Misalnya, pandemi influenza 1918-1919, yang menewaskan lebih dari 20
juta orang di dunia dan disebut-sebut sebagai epidemi paling
menghancurkan dalam sejarah dunia yang tercatat.13
Selama beberapa tahun terakhir setidaknya terdapat 6 pandemi yang
besar-besaran yaitu SARS, Influenza H5N1, Influenza H1N1, MERS, virus
Ebola, dan Virus Korona. Pandemi SARS awal mula terjadi pada akhir
tahun 2002 hingga 2003 di Guandong, di China.14 Pandemi virus Influenza
H1N1 (Flu babi) 2009 yang menjadi pandemi pada era abad-21 sudah
menyebar ke 214 negara dan menyebabkan lebih dari 18.000 jiwa yang
meninggal akibat virus ini.15 Pandemi virus Influenza H5N1 (Flu Burung)
awal mula terjadi di Hongkong pada tahun 1997, menurut WHO hingga Juni
2007 virus Influenza H5N1 sudah menginfeksi 317 orang dengan tingkat
mortalitas 50% dari seluruh pasien di dunia.16 MERS pertama kali muncul
pada akhir tahun 2012 total ada 2.279 pasien yang sudah terinfeksi dari 27
negara diseluruh dunia menurut laporan dari WHO total yang meninggal
35% dari yang terinfeksi.17 Virus korona atau yang dikenal dengan COVID-
13 WHO, Comparative analysis of national pandemic influenza preparedness plans, (WHO, 2011) Hal. 3 14 Peter M. Hawkey, dkk “Severe acute respiratory syndrome (SARS): breathtaking progress”
Journal of Medical Microbiology, 2003, Hal. 609 15 Sures Rewar, dkk, “Treatment and Prevention of Pandemic H1N1 Influenza”, Annals of Global
Health Journal, 2015, Vol 81, No.5 Hal. 646 16 Nedaa Skeik dan Fadi I. Jabr, “Influenza viruses and the evolution of avian influenza virus
H5N1”, International Journal of Infectious Diseases, 2008, Hal. 234 17 Ayman Mubarak, dkk, “Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV):
Infection, Immunological Response, and Vaccine Development” Journal of Immuology Research,
2019, Hal. 1
9
19 merupakan pandemi yang terjadi pada akhir tahun 2019 hingga maret
2020 sudah menginfeksi lebih dari 66 negara.18
c. Dampak Pandemi
Dampak pandemi sangat berpengaruh pada stabilitas ekonomi,
kesehatan dan bidang pendidikan seperti yang telah dicontohkan pada
pandemi sebelumnya HIV, influenza H1N1, influenza H5N1 dan SARS.
Konsekuensi bagi mereka yang terkena dampak langsung, pandemi
memiliki serangkaian konsekuensi sosial, ekonomi dan politik.19 Sebagai
contoh, “Dampak pandemi influenza yaitu. H1N1 pada tahun 2009 tidak
hanya pada kematian, tetapi juga pada sistem perawatan kesehatan,
kesehatan hewan, pertanian, pendidikan, transportasi, pariwisata dan sektor
keuangan. Singkatnya, peristiwa pandemi mengancam semua aspek tatanan
ekonomi dan sosial ”.20 Sebagai contoh lain, SARS pada tahun 2003 dan
pandemi Ebola, masing-masing pada tahun 2013 dan 2015, mengganggu
tatanan ekonomi dan sosial di Cina dan Afrika Barat serta menyebabkan
kematian dan penyakit. Ebola dan pandemi lainnya telah mengurangi
kualitas hidup keluarga dan masyarakat, dan Ebola telah mengganggu
layanan penting seperti pendidikan, transportasi, dan pariwisata,
mengurangi ekonomi Afrika Barat dan populasi yang terisolasi, yang
memiliki dampak di luar Afrika juga karena upaya global dari mengandung
wabah.21
18 Di Wu, dkk, “The SARS-CoV-2 outbreak: What we know”, International Journal of Infectious
Diseases, 2020, Hal. 44 19 Sara E. Davies, National Security and Pandemics, diakses
https://www.un.org/en/chronicle/article/national-security-and-pandemics pada 23 April 2020 pukul
22.46 WIB 20 Drake, dkk “Cost-effectiveness analysis of pandemic influenza preparedness” Bulletin of the
WHO Hal. 940 21 Nabarro dan Wanmous, “The Links Between Public and Ecosystem Health in Light of the
Recent Ebola Outbreaks and Pandemic Emergence” Artikel EcoHealth 13 2016, Hal. 227
10
2. COVID-19
a. Pengertian
Corona virus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis corona virus diketahui
menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek
hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).22 Awal mula
penyakit yang disebabkan corona virus berasal pada Kota Wuhan, China
pada akhir Desember 2019.
Corona virus adalah virus yang beredar di antara hewan dengan
beberapa di antaranya juga diketahui menginfeksi manusia. Kelelawar
dianggap sebagai inang alami dari virus-virus ini, tetapi beberapa spesies
hewan lain juga diketahui bertindak sebagai sumber. Sebagai contoh,
Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV)
ditransmisikan ke manusia dari unta, dan Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus-1 (SARS-CoV-1) ditransmisikan ke manusia dari
kucing luwak. Informasi lebih lanjut tentang corona virus dapat
ditemukan di lembar fakta ECDC.23
b. Patogen
Coronaviruses adalah virus RNA untai positif yang diselimuti
menurut urutan Nidovirales24. Dengan permukaan karakteristik mereka,
virus memiliki penampilan seperti mahkota di bawah mikroskop elektron,
itulah sebabnya virus dinamai menurut kata Latin corona, yang berarti
'mahkota' atau 'halo'. Orthocoronavirinae subfamili dari keluarga
22 WHO,QA for Public, (https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public).
Diakses pada 27 April 2020 pukul 15.21 WIB. 23 Anonim, Q & A on COVID-19 (https://www.ecdc.europa.eu/en/covid-19/questions-answers).
Diakses pada 27 April 2020 pukul 15.49 WIB. 24 Viruses ICoTo. ICTV 9th Report 2011 (https://talk.ictvonline.org/ictv-
reports/ictv_9th_report/positive-sense-rna-viruses-2011/w/posrna_viruses/223/coronaviridae-
figures) Diakses pada 27 April 2020 pukul 17.00 WIB.
11
Coronaviridae selanjutnya diklasifikasikan ke dalam empat genera
coronavirus (CoV): Alpha-, Beta-, Delta--, dan Gammacoronavirus.
Genus betacoronavirus selanjutnya dipisahkan dalam lima subgenera
(Embecovirus, Hibecovirus, Merbecovirus, Nobecovirus dan
Sarbecovirus).
Hingga saat ini, tujuh coronavirus telah terbukti menginfeksi
manusia. Virus korona manusia umum Betacoronavirus HCoV-OC43 dan
HCoV-HKU1 serta Alphacoronavirus HCoV-229E menyebabkan pilek
tetapi juga infeksi saluran pernapasan bawah yang parah pada kelompok
usia termuda dan tertua; sementara Alphacoronavirus HCoV-NL63
dianggap sebagai penyebab penting dari (pseudo) croup dan bronchiolitis
pada anak-anak.25
3. Efektifitas Pembelajaran
a. Definisi Efektivitas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) efektivitas berasal
dari kata efektif yang berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya,
kesannya, manjur dan mujarab serta dapat membawa hasil, berhasil
guna tentang suatu usaha atau tindakan.
Efektivitas dalam proses pembelajaran dibagi menjadi 2 macam
yaitu, efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar murid.
Efektivitas mengajar guru yaitu hal-hal yang menyangkut jenis-jenis
kegiatan belajar dan mengajar yang direncanakan dapat terlaksana
dengan baik, sedangkan efektivitas belajar murid yakni hal-hal yang
menyangkut dengan pencapaian tujuan pembelajaran melalui kegiatan
belajar mengajar yang telah ditempuh.26
Suatu kegiatan dapat dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut
dapat diselesaikan pada waktu yang tepat dan mencapai tujuan yang
diinginkan. Efektivitas menekankan pada perbandingan antara rencana
dengan tujuan yang dicapai. Oleh karena itu, efektivitas pembelajaran
25 Yin Y, Wunderink RG. MERS, SARS and other coronaviruses as causes of pneumonia. Official
Journal of the Asian Pasific Society, 2017, Hal. 130. 26 Madya Eka Susilo. Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Graila Indonesia, 2002) Hal 62-63.
12
sering kali diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran, atau dapat
pula diartikan sebagai ketetapan dalam mengelola situasi.27
b. Pembelajaran
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar
dan mengajar. pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang
dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan
memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrem yang berperan terhadap
rangkaian kejadian- kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pengertian pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang atau
makhluk hidup untuk belajar. Adapun pengertian pembelajaran
menurut para ahli antara lain:28
Menurut Gagne dan Briggs (1979), mengartikan instruction atau
pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,
disusun sedimikan rupa untuk memengaruhi dan mendukung terjadinya
proses belajar siswa yang bersifat internal.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), pembelajaran adalah
kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk
membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan
sumber belajar.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.29
Berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli diatas, belajar
27 Bambang Warsita. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2008) Hal, 287. 28 Ni Nyoman Parwati, dkk. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2018) hlm
107-108. 29 Ibid, Ni Nyoman Parwati, dkk. Hlm 109
13
dan pembelajaran adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan manusia. Kebutuhan belajar dan pembelajaran dapat terjadi
dimana-mana, misalnya sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Pembelajaran sebagai suatu proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, tentunya
memiliki unsur-unsur di dalamnya seperti:
1) Lingkungan fisik
2) Lingkungan sosial
3) Penyajian oleh guru
4) Konten atau materi pembelajaran
5) Proses pembelajaran
6) Produk-produk pembelajaran
Unsur-unsur pembelajaran yang bersifat dinamis yang merujuk
pada dinamika siswa dalam belajar dapat dilihat dari ranag kognitif,
afektif dan psikomotorik yang seharusnya dapat didapatkan dalam
proses pembelajaran. Kondisi eksternal yang berpengaruh pada proses
belajar yang penting untuk dipersiapkan oleh guru meliputi: Bahan ajar,
suasana belajar, media dan sumber belajar, dan guru sebagai subjek
pembelar yang aktif dan menarik perhatian para siswanya.30
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur- unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
yang saling mempengaruhi satu sama lain guna untuk mencapai tujuan
pembelajaran itu sendiri. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran
terdiri atas siswa, guru dan tenaga lainnya, misalnya tenaga
laboratorium. Material dalam pembelajaran meliputi buku-buku, audio,
video, power point, laptop dan perlengkapan lainnya yang menjadi
fasilitas dan perlengkapan untuk menunjang proses pembelajaran.
Adapun prosedur pembelajaran meliputi jadwal dan metode
penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.31
30 Ibid, Ni Nyoman Parwati, dkk. Hlm 109 31 Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) Cet ke-13 Hal 55.
14
Rumusan tersebut tidak terbatas dalam ruang saja. Sistem
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar
di kelas atau disekolah, karena diwarnai oleh organisasi dan interaksi
antara berbagai komponen yang saling berkaitan, untuk membelajarkan
peserta didik.32
Pembelajaran adalah suatu aktivitas (proses) mengajar-belajar
yang didalamnya terdapat dua subjek yaitu guru dan peserta didik.
Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah
mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien dan
positif. Pengelolaan pembelajaran itu sendiri mengandung pengertian
suatu upaya untuk mengatur (mengendalikan) aktivitas pembelajaran
berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip untuk menyukseskan
tujuan pembelajaran agar tercapai secara lebih efisien, efektif dan
produktif yang diawali dengan penentuan strategi dan perencanaan dan
diakhiri dengan penilaian.33
c. Prosedur Pembelajaran
Rekayasa proses pembeajaran dapat di desain oleh guru,
sedemikian rupa. Idealnya kegiatan untuk siswa pandai harus berbeda
dengan siswa sedang atau kurang, walaupun untuk memahami satu jenis
konsep yang sama karena setiap siswa mempunyai keunikan masing-
masing. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap pendekatan,
metode dan teknik pembelajaran tidak bisa diabaikan.
Pendekatan dapat diartikan sebagai seperangkat asumsi berkenaan
dengan hakikat dan belajar mengajar fisika. Metode adalah rencana
menyeluruh tentang penyajian materi ajar secara sistematis dan
berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Sedangkan teknik adalah
kegiatan spesifik yang diimplementasikan dalam kelas sesuai metode
32 Ni Nyoman Parwati, dkk. Hal 114 33 Hamzah B. Uno, dkk. Pengembangan Kurikulum Rekayasa Pedagogik dalam Pembelajaran.
(Jakarta: PT RajaGrafindo, 2018) Hal 199.
15
dan pendekatan yang dipilih.34 Dengan demikian dapat dipahami bahwa
pendekatan bersifat aksiomatis, metode bersifat prosedural dan teknik
bersifat operasional.35
Pengembangan kegiatan belajar fisika harus diorientasikan pada
fitrah manusia yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu jasad, akal dan ruh.
Ketiga dimensi dalam diri manusia tersebut haruslah dipelihara agar
terwujud keseimbangan (tawazun). Untuk mewujudkan keseimbangan
tersebut diperlukan ketepatan dalam menentukkan pendekatan, metode
dan teknik yang digunakan. Dalam pembelajaran fisika, penilihan
ketiga hal tersebut diorientasikan pada pembiasaan, pelatihan dan
perenungan yang dibantu oleh seseorang guru atau pembimbing.36
Dalam melaksanakan tugas guru dibutuhkan profesionalisme agar
tercapai efesiensi dan efektivitas kerja sehingga guru dituntut untuk
berusaha keras dalam meningkatkan kualitas kerjanya.37
d. Ciri-Ciri dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran
1) Ciri-Ciri Pembelajaran
Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu:
a) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material dan prosedur yang
merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran dalam suatu rencana
khusus.
b) Kesalingtergantungan (interdependence), antara unsur-unsur
sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap
unsur bersifat esensial dan masing-masing memberikan
sumbangannya kepada sistem pembelajaran.
c) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang
34 Fathul Jannah. Jurnal Dinamika Ilmu. (Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional).
Vol. 13 No. 2 Desember 2013. Diakses pada hari Minggu 26 April pukul 17.03 WIB. 35 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja Rsodakarya, 2009) Cetak-6,
Hal 132 36 Ibid. Abdul Majid. Hal 133 37 Imam Wahyudi, Panduan Lengkap Administrasi Guru. (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2014) Hal
3
16
hendak dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem
yang dibuat oleh manusia dan sistem alami (natural). Tujuan
utama sistem pembelajaran agar siswa belajar secara efisien dan
efektif.38
Tabel 2.1
Ciri-Ciri Pengajaran dan Pembelajaran
No. Pengajaran Pembelajaran
1. Dilaksanakan oleh mereka yang
berprofesi sebagai pengajar.
Dilaksanakan oleh mereka yang
dapat membuat orang belajar.
2. Tujuannya menyampaikan
informasi kepada pembelajar.
Tujuannya agar terjadi belajar pada
diri siswa atau pembelajar.
3. Merupakan salah satu penerapan
strategi pembelajar- an.
Merupakan cara untuk
mengembangkan rencana yang
terorganisasi untuk keperluan
belajar.
4. Kegiatan belajar berlangsung bila
ada guru atau pengajar.
Kegiatan belajar dapat
berlangsung dengan atau tanpa
hadirnya guru.39
2) Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Dalam buku Condition of Learning, Gagne (1997)
mengemukakan sembilan prinsip yang dapat dilakukan guru dalam
melaksanakan pembelajaran, yaitu sebagai berikut.40
a) Menarik perhatian (gaining attention), hal yang menimbulkan
minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang baru, aneh,
kontradiksi, atau kompleks.
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of the
objectives), memberitahukan kemampuan yang harus dikuasi
38 Supardi. Kinerja Guru. hlm 66 39 Op.Cit. Ni Nyoman Parwati, dkk. Hal 114 40 Ibid, Ni Nyoman Parwati, dkk. Belajar dan Pembelajaran. Hal 115
17
siswa setelah selesai mengikuti pelajaran.
c) Mengingatkan konsep atau prinsip yang telah dipelajari
(stimulating recall or prior learning), merangsang ingatan tentang
pengetahuan yang telah dipelajari yang menjadi prasyarat untuk
mempelajari materi baru.
d) Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus),
menyampaikan materi-materi pembelajaran yang telah
direncanakan.
e) Memberikan bimbingan belajar (providing learner guidance),
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing proses
atau alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman yang lebih
baik.
f) Memperoleh kinerja atau penampilan siswa (eliciting
performance), siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah
dipelajari atau penguasaannya terhadap materi.
g) Memberikan umpan balik (providing feedback), memberitahu
seberapa ketepatan performa siswa.
h) Menilai hasil belajar (assessing performance), memberitahukan
tes atau tugas untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai
tujuan pembelajaran.
i) Memperkuat retensi dan transfer belajar (enhancing retention and
transfer), merangsang kemampuan mengingat-ingat dan
mentransfer dengan memberikan rangkuman, mengadakan review
atau mempraktikkan apa yang telah dipelajari.41
e. Ciri-Ciri Pembelajaran yang Efektif
Menurut Eggen dan Kauchak yang dikutip oleh Bambang
41 Ibid, Ni Nyoman Parwati, dkk. Belajar dan Pembelajaran. Hlm 116.
18
Warsita, ciri-ciri pembelajaran yang efektif yaitu42:
1) Peserta didik menjadi pengkaji yang aktif terhadap
lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan,
menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta
membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-
kesamaan yang ditemukan.
2) Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan
berinteraksi dalam pelajaran.
3) Aktivitas-aktivitas peserta didik sepenuhnya didasarkan pada
pengkajian.
4) Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan
kepada peserta didik dalam mengalisis informasi.
5) Guru menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai
dengan tujuan dan gaya pembelajaran guru.
Sedangkan menurut Wottuba dan Wraight yang dikutip oleh
Bambang Warsita menyimpulkan ada tujuh indikator yang
menunjukkan pembelajaran yang efektif yaitu:
1) Pengorganisasian pembelajaran dengan baik
2) Komunikasi secara efektif
3) Penguasaan dan antusiasme dalam mata pelajaran
4) Sikap positif terhadap peserta didik
5) Pemberian ujian dan nilai yang adil
6) Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
7) Hasil belajar peserta didik yang baik.43
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas
pembelajaran dapat terjadi karena adanya persiapan atau perencanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, proses pembelajaran yang
menarik dan tidak membosankan serta menghasilkan hasil belajar
42 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan Dan Aplikasinya (Jakarta: Rineka Cipta,
2008) Hal 289. 43 Ibid, Bambang Warsita. hlm 289-290.
19
peserta didik yang baik.
f. Efektivitas Proses Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang
bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun
bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan
pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu
serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan mereka.
Efektif dalam belajar menurut Makmun yang dikutip oleh
Syaiful Sagala adalah44:
Bahwa membawa pengaruh dan makna tertentu bagi
pelajar itu (setidak-tidaknya sampai batas tertentu) relatif tetap
dan setiap saat diperlukan dapat diproduksi dan dipergunakan
seperti dalam pemecahan masalah (problem solving) baik ujian
ulangan dan segalanya maupun penyelesaian diri dalam
kehidupan sehari-hari dalam rangka mempertahankan hidupnya.
Efektif belajar dapat ditunjukkan dengan cara sebagai berikut:
1) Tepat waktu, efisien waktu, 2) Pertanyaan sederhana dapat
informasi lengkap, 3) Cepat penguasaan konsep, 4) Metode
tepat sesuai dengan kompetensi dasar, standar kompetensi,
indikator dan 5) irit biaya.
Konsep belajar adalah membangun makna terhadap
pengalaman informasi oleh si pembelajar dan guru atas dasar
pengetahuan yang dimiliki. Makna ini terbangun dari persepsi
dan perasaan peserta di dalam kegiatan, sehingga mereka belajar
berbuat menggunakan bahasa atau istilah dipahami oleh peserta
didik untuk menggunakan gagasannya, adapun perbedaan yang
menjadikan peserta didik menjadi kreatif dan saling menghargai
pendapat masing-masing. demikian penulis dapat
mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran yang efektif
perlu adanya pendekatan dan metode khusus yang guru
44 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.(Bandung : Alfabeta,
2009) hlm 164-165
20
kembangkan agar terciptanya iklim pembelajaran yang kondusif
dan menyenangkan.
B. KERANGKA BERPIKIR
Pada era globalisasi masa kini, istilah pandemi sudah tidak terdengar asing
di telinga masyarakat luas. Pandemi merupakan kondisi suatu wabah penyakit
yang menyebar luas sebagai akibat dari penyebaran infeksi antar manusia.
Pandemi bisa mencakup apapun itu, baik itu penurunan imunitas, penyakit yang
mematikan atau dibidang virologi yakni virus. Ada sejumlah pandemi yang
tercatat dalam sejarah manusia termasuk ebola, flu burung, demam berdarah,
HIV, influenza, SARS dan yang sedang dialami saat ini yaitu pandemi akibat
coronovirus.
COVID-19 (Corona Virus Diseases) merupakan pandemi yang
diakibatkan oleh virus korona, virus ini mengganggu organ pernapasan melalui
gejala demam yang tinggi disertai gejala yang mirip seperti influenza. Awal
mula virus ini menurut WHO (World Health Organization) terjadi pada negara
China tepatnya di Kota Wuhan pada 31 Desember 2019. Virus yang berasal dari
China ini sudah menjadi pandemi berskala internasional. Adapun cara
penyebaran virus tersebut melalui droplet (bersin) dan kontak langsung dengan
orang yang positif terjangkit virus korona. Hanya dalam jangka waktu kurang
lebih 3 bulan, virus korona sudah menyebar ke 210 negara di seluruh dunia
dengan total 1.520.540 jiwa yang sudah positif terkena virus korona.
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena penyebaran pandemi
virus korona, dari total 210 negara yang terjangkit corona virus maka posisi
negara Indonesia berada pada peringkat 37 dengan banyaknya jumlah
masyarakat yang dinyatakan positif terkena virus korona. tercatat per tanggal 6
April 2020, sudah total 2.491 yang dinyatakan positif terkena virus korona dan
209 korban jiwa yang meninggal akibat virus korona.
Jumlah masyarakat di Indonesia yang terinfeksi virus korona dari waktu
ke waktu semakin meningkat pesat. Agar dapat mengurangi proses penyebaran
21
virus korona pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas dengan
dikeluarkannya peraturan pemerintah No. 21 Tahun 2020. Peraturan pemerintah
No.21 tahun 2020 Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) ditetapkan di Jakarta pada
tanggal 31 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini tentu sangat
berdampak pada berbagai sektor-sektor kehidupan di Indonesia, baik itu
dibidang perekonomian, dibidang kesehatan yang sangat signifikan, serta di
bidang pendidikan.
Dalam bidang pendidikan pun pentingnya pencegahan agar
meminimalisir penyebaran pandemi virus korona, maka salah satu langkah
penting dalam pencegangan virus adalah dengan penutupan sekolah. Dengan
ditutupnya sekolah, banyak negara yang telah mengoptimalkan upaya untuk
mengurangi diskontinuitas kelas dengan memperkenalkan pembelajaran jarak
jauh. Keberhasilan strategi ini tergantung pada infrastruktur yang tersedia dan
keakraban guru dengan alat pembelajaran jarak jauh yang sudah ada. Sekolah-
sekolah sudah melaksanakan tindakan tersebut agar menghindari luasnya
penyebaran virus korona, dengan mengganti pembelajaran-pembelajaran
disekolah yang awal mulanya dilakukan di sekolah sekarang menjadi
pembelajaran jarak jauh di rumah masing-masing yang diterapkan sejak
munculnya peraturan pemerintah No.21 Tahun 2020.
Pembelajaran jarak jauh bagi beberapa sekolah menjadi pengalaman
pertama dalam melaksanakan hal tersebut. Paradigma pembelajaran jarak jauh
ini belum banyak dipahami oleh para pendidik maupun instansi pendidikan
karena keterbatasan kemampuan dalam menggunakan teknologi, biaya yang
lebih besar digunakan untuk pembelajaran jarak jauh serta tidak akrabnya media
media pembelajaran jarak jauh bagi pendidik maupun peserta didik.
Mayoritas siswa menganggap fisika adalah pelajaran yang menakutkan
dan memiliki peran sebagai pelajaran yang sulit dikarenakan harus menghafal,
menerapkan konsep serta menganalisis fenomena-fenomena di lingkungan
sekitar. Pembelajaran fisika sampai saat ini masih terpaku pada pembelajaran
secara tatap muka namun jarang sekali diterapkan pembelajara jarak jauh. Pada
22
pembelajaran jarak jauh ini menjadi hal baru untuk metode pembelajaran fisika
disekolah khususnya menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik.
Oleh karena itu diharapkan mendapat penjelasan untuk pembelajaran
jarak jauh yang efektif untuk pembelajaran fisika guna mengantisipasi kejadian
yang sama, dan menjadi lebih baik sangat dibutuhkan sehingga nantinya ada
pilihan terbaik agar melaksanakan pembelajaran jarak jauh untuk mendapatkan
dampak yang positif terhadap pademi yang berlangsung.
23
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Sumber: diolah oleh peneliti
Pandemi
COVID-19
Dampak bagi sistem
pendidikan di Indonesia
Penerapan pembelajaran
jarak jauh
Pembelajaran jarak jauh kurang
familiar dikalangan pendidik
dan terjadi kendala-kendala
Analisis pembelajaran jarak jauh
yang efektif untuk pembelajaran
fisika
Hasil dan Kesimpulan
24
C. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Sebagai bahan rujukan peneliti dalam melakukan penelitian, seperti yang
telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya, antara lain:
1. Hasil penelitian dari Faridatun Nadziroh45 dengan judul “Analisa Efektifitas
Sistem Pembelajaran Berbasis E-Learning” dengan hasil penelitian E-
learning efektif dalam meningkatkan mutu pembelajaran, sistem e-learning
yang umum digunakan google classroom dan edmodo.
2. Hasil penelitian dari Justin T Tretter, dkk46 dengan judul “Heart University:
a new online educational forum in paediatric and adult congenital cardiac
care. The future of virtual learning in a post-pandemic world?” dengan
hasil penelitiannya untuk memenuhi tujuan akses Global Heart University,
tim memilih sistem manajemen pembelajaran eFront, yang dibuat oleh DHx
Software, LLC. Sistem ini secara komprehensif memenuhi kebutuhan yang
diuraikan, dengan perlunya protokol login pengguna yang aman, antarmuka
pengguna yang mudah dinavigasi dan menarik secara visual, dan analisis
latar belakang terperinci dan penilaian pembelajaran.
3. Hasil penelitian dari Andrew M Schwartz,47 dkk dengan judul “Managing
Resident Workforce and Education During the COVID-19 Pandemic
Evolving Strategies and Lessons Learned” dengan hasil penelitiannya
warga diharus kan bekerja jarak jauh dan sistem pendidikan menjadi virtual
dengan pergesaran menggantikan pembelajaran klasikal dikelas.
45 Faridatun Nadzhiroh, “Analisa Efektifitas Sistem Pembelajaran Berbasis E-Learning”, Jurnal
Ilmu Komputer Dan Desain Komunikasi Visual (Jikdiskomvis) Vol 2 No. 1, 2017 46 Justin T Tretter, dkk “Heart University: a new online educational forum in paediatric and adult
congenital cardiac care. The future of virtual learning in a post-pandemic world?”, Artikel
Cambridge University Press, 2020, Hal. 2 47 Andrew M Schwartz, dkk, “Managing Resident Workforce and Education During the COVID-
19 Pandemic Evolving Strategies and Lessons Learned” Journal of Bone and Joint Surgery, 2020
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Dalam pelaksanaan penelitian, penulis mengambil tempat di 5 SMA
Negeri di Kota Tangerang Selatan, Banten, sebagai berikut SMA N 3 Kota
Tangerang Selatan, SMA N 7 Kota Tangerang Selatan, SMA N 8 Kota
Tangerang Selatan, SMA N 11 Kota Tangerang Selatan, dan SMA N 12 Kota
Tangerang Selatan sebagai tempat yang diteliti, hal ini dipertimbangkan karena
di Kota Tangerang Selatan merupakan 3 terbesar dari provinsi Banten yang
terdata kasus COVID-19. Penelitian ini dilakukan pada saat wabah pandemi
virus korona berlangsung di semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 dan sejak
peraturan pemerintah diterapkan tentang pembelajaran jarak jauh.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk meneliti populasi
tertentu dan menjelaskan keadaan, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, kemudian dianalisis data bersifat kualitatif yang bertujuan lebih
menekankan makna.48 Untuk memperoleh data, informasi dan fakta untuk
menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini menggunakan kuisoner untuk
siswa dan wawancara terstruktur untuk guru.
Selanjutnya, penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan
skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
C. SUBJEK PENELITIAN
48 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009) cet ke-
8 Hal 9.
27
Subjek penelitian merupakan sumber data utama sebagai informan untuk
mengetahui dampak COVID-19 pada pembelajaran fisika. Subjek dalam
penelitian ini, subjek-subjek penelitian yang dimaksud adalah:
1. Penyelenggara pendidikan (guru mata pelajaran fisika kelas XI di 5 SMA
Negeri Kota Tangerang Selatan)
a. Hermin Ningsih, S.Pd, selaku guru fisika di SMA N 3 Kota Tangerang
Selatan.
b. Etty Twelve Tenth, S.Pd, selaku guru fisika di SMA N 7 Kota
Tangerang Selatan.
c. Deri Rismayenti, M.Pd, selaku guru fisika di SMA N 8 Kota Tangerang
Selatan.
d. Nahyudin, S.Pd, selaku guru fisika di SMA N 11 Kota Tangerang
Selatan.
e. Rita Marianti, S.Pd, selaku guru fisika di SMA N 12 Kota Tangerang
Selatan.
2. Peserta didik kelas XI IPA di 5 SMA Negeru Kota Tangerang Selatan.
27
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data sangat diperlukan
guna mendapatkan data dalam sebuah penelitian. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data sesuai dengan
apa yang diharapkan. Penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan
didalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Dari sisi setting
maka data dikumpulkan dalam kondisi yang alamiah (natural setting).
Sementara dari sisi sumber maka, data dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu
sumber primer, dan sumber sekunder. Selanjutnya jika dilihat dari sisi cara atau
teknik pengumpulan data lebih banyak dilakukan dengan kuisoner, wawancara
mendalam dan semiterstruktur (in-dept interview).
1. Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara
lisan antara pewancara (interviewer) dengan responden atau orang yang
diwawancara (interviewee) dengan tujuan untuk memproleh informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti. Wawancara merupakan cara pngumpulan data
yang langsung dari sumbernya tentang berbagai gejala sosial, baik yang
terpendam (latent) maupun tampak.
Wawancara semiterstruktur memiliki tujuan untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara
dimintai pendapat dan ide-idenya dengan mencatat apa yang dikemukakan
oleh informan dan membahas permasalahan secara mendalam.49
2. Kuisoner
Kuisoner yang digunakan merupakan kuisoner berbasis pertanyaan
campuran yang digunakan untuk peserta didik menjawab mengenai
permasalahan penelitian ini. Kuisoner berbasis pertanyaan campuran
49 Ibid, Hal. 233
28
memiliki tujuan agar responden mengungkapkan jawaban sendiri tetapi
tetap terarah pada tujuan penelitian yang hendak dicapai.
E. ANALISIS DATA
Adapun proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara simultan
dengan pengumpulan data, artinya peneliti dalam mengumpullkan data juga
menganalisis data yang diperoleh dilapangan.
Menurut Milles dan Huberman50 langkah-langkah yang dilakukan peneliti
dalam analisis data, adalah sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,
penyederhanaan, pengabstrakan dan transparansi data kasar yang muncul
dari catatan lapangan. Oleh karena itu langkah-langkah yang dilakukan
oleh peneliti adalah kemudian menyederhankan dan mengabstrasikan.
Dalam reduksi data ini, peneliti melakukan proses living in (data yang
terpilih) dan living out (data yang terbuang) baik dari hasil kuisoner,
wawancara di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan.
2. Sajian Data (Display Data)
Sajian data merupakan suatu proses pengorganisasian data sehingga
mudah dianalisis dan disimpulkan. Penyajian data dalam penelitian ini
berbentuk uraian narasi serta dapat diselingi dengan gambar, skema,
matriks, tabel, rumus, dan lain-lain. Pada penelitian ini data disajikan
dalam bentuk tabel. Hal ini disesuaikan dengan jenis data yang terkumpul
dalam proses pengumpulan data, baik dari hasil kuisoner, wawancara, di di
5 SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan, sebagai berikut SMA N 3 Kota
Tangerang Selatan, SMA N 7 Kota Tangerang Selatan, SMA N 8 Kota
Tangerang Selatan, SMA N 11 Kota Tangerang Selatan, dan SMA N 12
Kota Tangerang Selatan.
50 Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M. Pd, 2014, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana. h. 407
29
3. Verifikasi dan Simpulan Data
Verifikasi data dan simpulan merupakan langkah ketiga dalam proses
analisis. Langkah ini dimulai dengan mencapai pola, tema, hubungan, hal-
hal yang sering timbul, yang mengarah pada dampak pengaruh virus
korona pada proses pembelajaran di SMA Negeri di Kota Tangerang
Selatan serta keefektifan proses pembelajaran fisika di di 5 SMA Negeri di
Kota Tangerang Selatan, Banten, sebagai berikut SMA N 3 Kota
Tangerang Selatan, SMA N 7 Kota Tangerang Selatan, SMA N 8 Kota
Tangerang Selatan, SMA N 11 Kota Tangerang Selatan, dan SMA N 12
Kota Tangerang Selatan
Kesimpulan yang pada awalnya masih sangat tentatif, kabur, dan
diragukan, maka dengan bertambahnya data, dan sudah dianalisa sehingga
menjadi lebih jelas. Kegiatan ini merupakan proses memeriksa dan
menguji kebenaran data yang telah dikumpulkan sehingga kesimpulan
akhir didapat sesuai dengan rumusan masalah.
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis dampak pandemi
virus korona pada proses pembelajaran fisika yang dilakukan melalui analisis hasil
wawancara terhadap guru dan analisis angket siswa. Adapun beberapa sekolah yang
menjadi sumber data penelitian antarara lain, SMA Negeri 3 Kota Tangerang
Selatan, SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan, SMA Negeri 8 Kota Tangerang
Selatan, SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan dan SMA Negeri 12 Kota
Tangerang Selatan. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari penelitian :
A. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data
a. Data Hasil Wawancara Guru
Hasil yang diperoleh dari wawancara terhadap guru pada 5 sekolah di
daerah kota Tangerang Selatan akan dijabarkan satu persatu dari ke 5
sekolah tersebut. Data yang ditampikan meliputi kurikulum pembelajaran,
tanggapan tentang pandemi virus korona, proses pembelajaran fisika jarak
jauh dan efektifitas saat pembelajaran jarak jauh.
Kurikulum Pembelajaran di Sekolah
Hasil wawancara guru yang berkaitan dengan kurikulum
pembelajaran disajikan dalam tabel 4.1 di bawah ini :
Tabel 4.1 Kurikulum yang Digunakan di Sekolah
No Pertanyaan Jawaban (SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan)
SMA N 3 SMA N 7 SMA N 8 SMA N 11 SMA N 12
1 Kurikulum apa yang sekarang
diterapkan
disekolah Bapak/Ibu?
Kurikulum 2013 dan
menggunakan
revisi tahun 2018
Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 Revisi
2018
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
32
No Pertanyaan SMAN 3 SMAN 7 SMAN 8 SMAN 11 SMAN 12
2 Sejak kapan
kurikulum tersebut
diterapkan?
Pada tahun
2013
Tahun
2015/2016
Awal
Semester
2020
Tahun 2015 Tahun 2016
3 Apakah kurikulum tersebut sudah
diterapkan
sepenuhnya dalam
pembelajaran?
Sudah Sudah, tetapi
belum
maksimal
Sudah
diterapkan
sepenuhnya
disekolah
Sudah
Sudah tetapi
masih
belum
terlalu sempurna
4 Sumber bahan ajar
apa yang digunakan
bapak/ibu untuk
pembelajaran
fisika?
Menggunakan
video pembelajaran,
power point,
virtual lab,
buku paket panduan
penerbitnya
Marthen Kanginan
Buku-buku
fisika yang
relevan,
video
pembelajaran,
rumah belajar
dll
Buku-buku
penunjang,
karangan
Marthen
Kanginan,
Bank Soal
Buku
Panduan, LKS
buatan guru
untuk
tugasnya,
Laboratorium,
video
pembelajaran
Buku-
buku
penunjang,
Buku
Paket,
LKS
5 Berapa skor KKM
fisika kelas XI
yang digunakan disekolah
bapak/ibu?
75 75 67 C
77 B 75 75
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa SMA N 7, SMA N
11, SMA N 12 masih menggunakan kurikulum 2013 sedangkan SMA
N 3 dan SMA N 8 sudah menggunakan kurikulum 2013 revisi 2018.
Selanjutnya terdapat 3 sekolah yang menggunakan kurikulum tersebut
dari tahun 2015 dan SMA N 3 sudah menggunakan kurikulum yang
diterapkan disekolah sejak 2013, serta SMA N 8 baru memulai
kurikulum yang diterapkannya pada awal semester ganjil tahun 2020.
Selanjutnya untuk penerapan kurikulum yang diterapkan disekolah
masing-masing hampir semuanya diterapkan dengan baik walaupun
beberapa sekolah belum maksimal menerapkan kurikulumnya. Sumber
bahan ajar yang digunakan sekolah rata-rata hampir seluruhnya
menggunakan buku paket karya Marthen Kanginan, video
pembelajaran, dan hanya SMA N 3 yang menggunakan virtual lab
untuk melaksanakan pembelajaran. Untuk KKM yang digunakan
33
hampir 80% KKM nya bernilai 75, sedangkan untuk SMA N 8 KKM
nya bernilai 66.
Tanggapan mengenai pandemi virus korona pada pembelajaran fisika
Hasil wawancara guru berkaitan tanggapan mengenai pandemi
virus korona disajikan pada tabel 4.2 di bawah ini :
Tabel 4.2 Hasil Data Tanggapan Mengenai Pandemi Virus Korona
No Pertanyaan
Jawaban (SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan)
SMA N 3 SMA N 7 SMA N 8 SMA N 11 SMA N 12
1 Bagaimana Proses
Pembelajaran
Fisika pada saat
sebelum terjadi
pandemi virus
korona?
Proses
pembelajaran
dilaksanakan di
ruang kelas dan
diruang
laboratorium,
dan di
cukupkan
apabila
membutuhkan
praktikum
virtual
Tatap muka
langsung di
kelas
Sebelum
terjadi virus
korona,
pembelajara
n tatap muka
Sepertia
biasa,
pembelajaran
dilaksanakan
di kelas, di
laboratorium
dan ruang
terbuka
Tatap muka
langsung di
kelas
2 Metode
pembelajaran/mod
el pembelajaran
apa saja yang
digunakan selama
pembelajaran
sebelum pandemi
virus korona ini
berlangsung?
Model
pembelajaran
Discovery
Learning, karna
disesuaikan
dengan KD
yang harus
dicapai peserta
didik karna
banyak
melakukan
kegiatan
praktikukm dan
presentasi
Metode
yang
digunakan:
Ceramah++
Problem
Based
Learning
Project
Based
Learning
Metode
Diskusi
Tanya
Jawab,
Ceramah,
Sesekali
melakukan
kegiatan
praktikum
Metode
pembelajara
, Ceramah,
Diskusi
Tanya
jawab dan
melakukan
kegiatan
Praktikum
di lab
Metode
Diskusi
Tanya
Jawab,
Ceramah
34
No Pertanyaan SMA N 3 SMA N 7 SMA N 8 SMA N 11 SMA N 12
3 Bagaimana media
pembelajaran yang
digunakan
sebelum dan
sesudah terjadi
pandemi virus
korona?
Media
pembelajaran
hampir sama,
karna pada saat
covid ini
dilakukan
secara daring,
materi
disampaikan
power point
bedanya pada
saat pandemi
ini, power point
yang
ditayangkan
saya bagikan di
classroom.
Sebelum
pandemi
pembelajara
n dengan
memanfaatk
an teknogi
hanya
merupakan
tambahan,
pelengkap
tatap muka,
setelah
pandemi
pembelajara
n yang
utama
memanfaatk
an teknologi
(PJJ)
Sebelum:
Menggunaka
n Infokus
untuk
memberikan
materi
melalui
power point
Sesudah:
Tidak
terlepas
dalam
menggunaka
n IT baik itu
laptop
maupun
handphone
Media yang
digunakan
sebelum
pandemi,
menggunaka
n power
point,
infokus pada
saat dikelas
dan
menggunaka
n alat-alat
yang berada
di
laboraturium
Media
Power
Point,
modul
ataupun
LKS, buku
paket
menggunak
an infokus,
Sesudah
terjadi
menggunak
an media
classroom
4 Bagaimana proses
evaluasi
pembelajaran
fisika biasanya
yang dilakukan di
kelas sebelum
terjadinya
pandemi virus
korona?
Proses
penilaian
harian, melalui
penugasan
terstruktur
maupun
penugas tak
terstruktur,
kemudia
penilaian
harian setelah
selesai dalam
satu KD,
evaluasi
menggunakan
LMS dan biasa
menggunakan
kertas
Sebelum
pandemi
pembelajara
n dengan
memanfaatk
an teknogi
hanya
merupakan
tambahan,
pelengkap
tatap muka,
setelah
pandemic
pembelajara
n yang
utama
memanfaatk
an teknologi
(PJJ)
Sebelum
guru melihat
langsung
memberikan
soal
kemudian
dibahas oleh
anak murid
Untuk
sekarang ini,
untuk
mengetahui
siswanya
paham atau
tidak
mengujinya
dengan ujian
lisan
Proses
evaluasi
dilaksanakan
dengan
memberi
soal-soal
setelah
pembelajaran
sehigga
dapat
mengetahui
mana yang
bisa atau
yang masih
belum
mengerti
Biasanya
dilakukan
dengan cara
evaluasi
secara
langsung
memberikan
pertanyaan
ataupun
evaluasi
secara
tertulis, dan
melalui
lembar
pengamatan
35
No Pertanyaan SMA N 3 SMA N 7 SMA N 8 SMA N 11 SMA N 12
5 Menurut
bapak/ibu, bagaimana
dampak pandemi
virus korona ini
dibidang pendidikan
terutama pada
pembelajaran fisika?
Mengajar
daring sangat sulit untuk
memantau anak
anak walau
sebagus apapun materi yang kita
siapkan, akan
sulit memantau anak anak pada
saat
pembelajaran karna kondisi
anak itu berbeda
beda, ada
kondisi anak yang
berkemampuan/
tidak, ada yang orangtuanya
dirumah
maupun tidak, dan anak anak
ada beberapa
kendala koneksi
internetnya, entah berapa
persen
penyerapan materinya
Dampak positif
sangat cepat dalam
memberikan
tugas melalui google
classroom dan
pada saat penilaian lebih
mudah
mendapatkan
nilai melalui google form
Memaksa
guru dan
peserta
didik
mengubah
mindset
bahwa
belajar
tidak
hanya
dapat
dilakukan
di kelas,
tetapi bisa
dilakukan
di luar
kelas
dengan
memanfaat
kan
teknologi.
Karena
belum
terbiasa
maka
semuanya
menjadi
serba
canggung.
Perlu
waktu
untuk
terbiasa
Sangat
berpengaru
h sekali,
biasanya
yang
pembelajar
an tatap
muka tanpa
membeli
kouta paket
internet,
untuk
sekarang
siswa
menggunak
an kouta
internet
untk belajar
sehingga
guru tidak
bisa
memaksaka
n kehendak
siswanya
harus
masuk ke
meet untuk
proses
pembelajar
an
Sangat
berdampak,
siswa ingin
melaksanak
an
pembelajara
n tatap
muka, pada
saat
pembelajara
n sebelum
pandemi
virus
korona
siswa
langsung
dapat
bertanya
tetapi
dengan
adanya
pandemi ini,
aktivitas
diskusi
terkendala,
dan siswa
banyak
mengeluh
dengan
pembelajara
n jarak jauh
Sangat
terasa
dampakny
a, kurang
maksimal
dalam
pembelajar
an fisika
terutama
dalam
pembelajar
an yang
memiliki
KD yang
melakukan
kegiatan
praktikum
36
No Pertanyaan SMA N 3 SMA N 7 SMA N 8 SMA N 11 SMA N 12
6 Kebiasaan apakah
yang berubah dalam
penyampaian
pembelajaran
fisika pada saat pandemi dan
sebelum pandemi?
Kebiasaannya
yang berubah pada proses
pembelajaran
yang tatap muka bisa face to
face, pada saat
pandemi ini, kita tidak bisa
menatau apakah
siswa mengikuti
pembelajaran daring ini karna
siswa menutup
kamera, dan kita tidak bisa
memantau siapa
yang
mengerjakan tugas tersebut
Biasanya
penjelasan di
sampaikan
secara lisan
dan langsung,
setelah
pandemi, sebagian
besar
dilakukan harus secara
tertulis.
Vicon hanya
dilakukan apabila
sangat
mendesak/diperlukan.
Proses
pembelajaran biasanya
dilakukan
tatap muka
sehingga guru
mengetahui
motivasi belajar siswa
nya,
sekarang guru tidak
bisa
memantau
apakah siswanya
selalu benar
benar mengikuti
pembelajara
n atau tidak
karna pada saat google
meetingnya
kameranya selalu
dimatikan
Pada saat
proses pembelajaran
yang sangat
berubah dari
penyampaian secara
langsung
sehingga berganti
menggunakan
pembelajaran berbasis
internet dan
online
Sebelum
pandemi dapat
berdiskusi
secara
kelompok untuk
belajar,
sedangkan selama
pandemi
tidak bisa diskusi
kelompok
secara
efektif
7 Bagaimana
tanggapan bapak/ibu
berkaitan dengan
pembelajaran jarak jauh yang
ditetapkan oleh
pemerintah guna mengurangi
penyebaran virus
korona?
Memang harus
dilaksanakan pembelajaran
jarak jauh, baik
suka maupun tidak suka, kita
utamakan
kesehatan dulu, insyaaAllah
akan dikejar
materinya di
waktu lain, walau tetapi
tidak sempurna
proses pembelajaran
sehingga perlu
evaluasi
Sangat
setuju, karena
kesehatan
adalah hal yang utama
Susah
diterapkan karna
tergantung
pada ekonomi
siswa dan
gurunya, kalau bisa
cepat berlalu
pandemi
korona ini
Sebenernya
bagus untuk mengurangi
penyebaran
virus korona, tetapi sangat
tidak efektif
karna masih proses
adaptasi
Solusi
sangat tepat, karna
pembelajara
n harus tetap
berjalan dan
agar tidak tertular
dengan
virus
korona
37
Berdasarkan tabel 4.2, hampir secara keseluruhan proses
pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka secara langsung di ruang
kelas, dan beberapa di ruang laboraturium. Selanjutnya terkait dengan
model pembelajaran yang digunakan hampir semua sekolah tidak
terlepas dari metode ceramah dan diskusi tanya jawab, beberapa
sekolah menggunakan model discovery learning dan ada satu sekolah
lainnya menggunakan model problem based learning dan project based
learning. Berkaitan media pembelajaran yang digunakan sebelum
pandemi berlangsung 80% dari sekolah menggunakan media power
point beserta alat-alat yang pada laboraturium dan 20% lainnya hanya
menggunakan media buku paket, LKS yang dibuat oleh gurunya,
sedangkan media yang digunakan setelah pandemi secara keseluruhan
sekolah memanfaatkan media google classroom dan tidak terlepas dari
pemanfaatan teknologi berbasis IT serta menggunakan media berbasi
video call baik itu google meet maupun zoom. Evaluasi pembelajaran
yang biasa digunakan 80% dari sekolah menggunakan evaluasi dengan
memberikan soal-soal secara tertulis setelah pembelajaran berbasis
kertas, 20% lainnya menggunakan media evaluasi dengan tes lisan.
Selanjutnya, berkaitan dengan dampak pandemi 60% sekolah
mengalami dampak yang sama yaitu kesulitan untuk menerapkan
pembelajaran jarak jauh, dan 40% sekolah lainnya merasakan dampak
pada siswa yang memiliki kemampuan ekonomi rendah untuk
mengikuti pembelajaran. Berkaitan denga kebiasaan yang berubah,
seluruh sekolah merubah pembelajaran yang awalnya pembelajaran
dilakukan tatap muka secara langsung, sekarang beralih dengan
pembelajaran melalui daring. Berkaitan dengan tanggapan mereka
tentang pembelajaran jarak jauh yang ditetapkan oleh pemerintah,
seluruh sekolah sangat setuju dengan diadakan program tersebut agar
mengurangi penyebaran virus korona, akan tetapi pembelajaran dirasa
kurang efektif karna masih beradaptasi.
38
Proses Pembelajaran Jarak Jauh
Hasil wawancara guru diperoleh yang berkaitan proses
pembelajaran fisika jarak jauh disajikan pada tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4.3 Analisis Proses Pembelajaran Jarak Jauh
No Pertanyaan Jawaban
SMA N 3 SMA N 7 SMA N 8 SMA N 11 SMA N 12
1 Selama pelaksanaan
pembelajaran jarak
jauh pada mata
pelajaran fisika,
media bantu apa yang
digunakan untuk
membantu proses
pembelajaran fisika?
Seperti/contohnya
Google classroom,
edmodo, grup
WhatsApp,
schoology, atau yang
lain?
Classroom,
LMS
(Learning
Management
System) di
SMA 3 sudah
berjalan dari
2013, dan
ujian
menggukana
by komputer,
meeting untuk
pembelajaran
tatap muka
melalui daring
Classroom
dan grup
Classroom,
meeting untuk
pertemuan
tatap muka
secara online
dan grup
untuk media
siswa yang
ingin
bertanya,
Google Form
untuk absensi.
Zoom hanya
sesekali saja,
karna
memakan
kouta yang
sangat
lumayan
banyak
Google meet,
grup
WhatsApp,
zoom tetapi
hanya
digunakan
untuk
pengarahan
pengarahan
dari kepala
sekolah
jarang
digunakan
untuk
pembelajara
n fisika
classroom,
form,
39
No Pertanyaan SMA N 3 SMA N 7 SMA N 8 SMA N 11 SMA N 12
2 Bagaimana kendala
yang dialami saat
melaksanakan
pembelajaran jarak jauh tersebut?
Kendalanya,
harus lebih fit
dengan
pembelajaran jarak jauh ini
lebih banyak
menguras tenaga,
melakukan
semua kegiatan
pembelajaran
di depan
laptop sehingga
waktunya juga
lebih panjang, yang biasanya
mengajar
disekolah dari
jam 7 sampai jam 12,
sekarang lebih
banyak memakan
waktu
seharian
Kendala di
siswa, pada
saat menjelaskan
pada saat
ingin bertanya dan
menangkap
materi tidak
100% bisa dilakukan
daripada
pembelajaran tatap muka
dikelas
o Hal baru
jadi
belum
terbiasa o Kendala
jaringan,
internet di rumah
kadang
internet kurang
menduku
ng
Harus menyiapkan
materi lebih
lengkap karena
tertulis,
butuh waktu
dan keterampila
n
menyampaikan dalam
bentuk
tulisan
Kendalanya
pada kouta
paket internet,
jaringan internet yang
sering
bermasalah, motivasi
belajar siswa
yang kurang untuk
mengikuti
pembelajaran
yang berlangsung
sehingga
sering tidak mengerjakan
tugasnya di
classroom yang
diberikan guru
Kesulitan
untuk
memantau
yang berniat untuk belajar
pada
keaktifan pembelajara
n, kendala
pada biaya menggunaka
n kouta
internet,
keterbatasan ketersedian
handphone
pada siswa
Kendala,
berkaitan
dengan
sinyal yang kurang baik
sehingga
siswa tidak dapat
mengikuti
dengan aktif
kegiatan
pembelajar
an. Keaktifan
siswa pada
proses pembelajar
an
40
No Pertanyaan SMA N 3 SMA N 7 SMA N 8 SMA N 11 SMA N 12
3 Bagaimana proses
evaluasi
pembelajaran selama
pelakasanaan
pembelajaran jarak
jauh ini?
Evaluasi
pembelajaran
dilakukan
secara daring,
menggunakan
google form
dan google
classroom
melalui quiz
Memanfaatk
an google
classroom
Proses
evaluasinya
dapat dilihat
dari nilai yang
masuk dengan
menggunakan
google form
dan kelihatan
antara siswa
yang paham
dan siswa
yang tidak
paham,
evaluasi guru
mengajar dari
umpan balik
nilai juga,
kalau
misalkan nilai
rendah akan
dicari evaluasi
lainnya, kalau
ibu didalam
classroom
diberikan
ujian lisan
untuk
membedakan
anak yang
benar benar
hadir di
meeting atau
tidak
Memberikan
tugas tugas
melalui
classroom
dan
melaporkann
ya melalui
grup
Evaluasinya
melalui
google form
berupa
penugasan
soal soal
41
No Pertanyaan SMA N 3 SMA N 7 SMA N 8 SMA N 11 SMA N 12
4
Apa saja kekurangan
dan kelebihan
pembelajaran jarak
jauh yang Bapak/Ibu terapkan disekolah?
Kelebihannya
menghemat
tenaga, karna
tidak harus berangkat ke
sekolah, yang
lancar koneksinya
sangat
beruntung dia dari rumah
saja bisa
belajar,
keuntungan lainnya tugas
anak-anak
lebih cepat dikerjakan
Kekurangann
ya, lelah mata karna di
depan laptop
secara terus menerus
Kelebihan:
o Belajar
bisa dari
mana saja, di
mana
saja dan oleh
siapa saja
o Waktu belajar
menjadi
fleksibel
o Wawasan guru
dan
peserta didik
terpaksa
menjadi
lebih luas,
karena
harus belajar
hal-hal
baru
Kekurangan
:
o Interaksi guru dan
peserta
didik menjadi
sangat
berkuran
g, sehingga
fungsi
sebagai pendidik
kurang
berfungsi
Kekurangann
ya,
melibatkan
kouta internet, sehingga pada
saat mengikuti
google meet, siswa yang
ekonominya
rendah jarang mengikuti
google meet.
Kelebihannya, guru akhirnya
harus
mempunyai kemampuan
IT sehingga
guru harus
terus belajar dan belajar
Kekurangny
a terutama
pada waktu
pada saat proses
pembelajara
n, ada yang belum siap
belajar ada
yang masih tidur, dan
ada yang
sedang pergi
pada saat proses
pembelajara
n,
Kelebihanny
a agar dapat
mengurangi penyebaran
proses
pembelajaran fisika
Kekuranga
nnya, untuk
PJJ dari
sinyal internet
yang
terkendala, tidak dapat
melakukan
praktikum sesuai
dengan
RPP, guru
tidak dapat menjelaska
n hal yang
esensi
Kelebihann
ya, siswa dapat
menguasai
teknologi, mengemba
ngkan diri
dengan belajar
mandiri
42
No Pertanyaan SMA N 3 SMA N 7
o Pemahaman
terhadap
materi
menjadi lebih
heteroge
n. Faktor ketersedi
an sarana
PJJ di
rumah, status
ekonomi
keluarga berpenga
ruh
terhadap pelaksan
aan PJJ
o Karena
waktu belajarny
a
fleksibel (walau
sudah
dijadwal
kan) maka
banyak
peserta didik
yang
menunda-nunda
tugas,
sehingga
merasa PJJ
menjadi
beban
SMA N 8 SMA N 11 SMA N 12
Berdasarkan tabel 4.3, seluruh sekolah selama masa pandemi
menggunakan media bantu untuk melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan google classroom, grup whatsapp, dan hanya 40%
43
sekolah menggunakan media bantu google meeting maupun zoom untuk
pembelajaran tatap muka secara daring. Berkaitan dengan kendala
hampir seluruh sekolah mengalami kendala yang sama yaitu tentang
jaringan internet serta penggunaan kouta internet yang terlalu besar
yang digunakan untuk pembelajaran terutama pada siswa dengan
kemampuan ekonomi yang rendah, 20% sekolah mengalami kendala
tentang menjaga pola kesehatan agar tetap sehat selalu dalam
melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh. Evaluasi pada saat
proses pembelajaran jarak jauh seluruh sekolah memanfaatkan google
classroom sebagai media untuk melakukan proses evaluasi. Kelebihan
dan kekurangan saat melaksanakan pembelajaran jarak jauh,
kekurangannya 60% sekolah mengalami kurang siapnya siswa untuk
mengikuti pembelajaran jarak jauh, baik dari sarana untuk
pembelajaran jarak jauh dan waktu dimulainya pembelajaran jarak
jauh, sekolah lainnya guru mengalami kekurangan pada pembelajaran
jarak jauh membuat mata lelah, kelebihan pada pembelajaran jarak jauh
seluruh sekolah mengungkapkan bahwa sangat bagus guna mengurangi
penyebaran virus korona dan membuat siswa serta guru dituntun agar
menguasi teknologi untuk belajar.
Efektivitas saat pembelajaran jarak jauh
Hasil wawancara guru yang berkaitan proses pembelajaran fisika
jarak jauh disajikan pada tabel 4.4 di bawah ini :
Tabel 4.4 Hasil Analisis Efektivitas saat Pembelajaran Jarak Jauh
No Pertanyaan Jawaban
SMA N 3 SMA N 7 SMA N 8 SMA N 11 SMA N 12
1
Selama
pembelajaran
jarak jauh akibat
pandemi, apakah bapak/ibu
melakukan
praktikum saat pembelajaran?
Iya melakukan
praktikum
melalui PhET
Iya, dengan
virtual lab
atau
praktikum sederhana
dengan alat
dan bahan yang ada di
rumah
Untuk
melakukan
praktikum,
mereka hanya
melihat
demonstrasi praktikum di
youtube dan
Tidak
pernah
Tidak
melaksanaka
n kegiatan
praktikum dan kurang
efektif untuk
melaksanakan kegiatn
praktikum
44
No Pertanyaan SMA N 3 SMA N 7
(walau tidak
sempurna)
SMA N 8
mereka
menganalisis hasil
praktikum
tersebut,
untuk praktikum
secara
langsung belum
pernah.
SMA N 11 SMA N 12
2 Apakah sebelum
pembelajaran berlangsung
bapak/ibu guru
memberikan motivasi pada
awal
pembelajaran terlebih dahulu
agar siswa
semangat belajar
fisika? Kalau iya, seperti apa?
Mengingatkan
kepada anak anak semua
kesehatan hal
yang utama tetapi
pembelajaran
juga hal yang penting
Iya….tetapi
sangat sederhana
Meminta mereka tetap
semangat
dan gembira dan tetap
menjaga
kesehatan
Ibu selalu
memberikan motivasi
diawali
dengan tanya jawab
sebagai
apersepsi, bagi yang
bisa
menjawab
untuk memotivasi
diberikan
nilai tambahan
dan ucapan
selamat sehingga
mereka jadi
senang.
Iya,
memotivasinya dengan
meberinya
semangat dan
menegur
sudah mandi atau
belum,
kurang
efektif pada pemberian
motivasi
sebelum pembelajar
an
Tidak
memberikan motivasi
pembelajara
n, hanya memberika
arahan saja
3
Bagaimana respon peserta
didik terhadap
pembelajaran jarak jauh yang
bapak/ibu
terapkan?
Siswa ingin pembelajaran
tatap muka
secara langsung
dikelas, tapi
harus
menerima dengan kondisi
seperi ini.
Banyak mengeluh
karena belum
terbiasa. Merasa
dibebani
dengan
banyak tugas, dan
ingin segera
kembali belajar di
kelas
Responnya bagi anak
anak yang
motivasi belajarnya
tinggi dan
ekonominya
mencukupi mereka tidak
akan
terganggu.
Bagi anak
anak yang
motivasi belajarnya
Responnya kurang
mendapatk
an yang sebenernya,
bingung
untuk
bertanya kepada
siapa karna
tidak bisa bertanya
secara
langsung.
Respon anak dirasakan
sangat baik,
dilihat dari laporan
pembelajaran
yang 90%
mengerjakan tugas
pembelajaran
45
No Pertanyaan SMA N 3
SMA N 7 SMA N 8
rendah dan
ekonominya kurang,
siswa siswa
tersebut
sering tidak mengikuti
pembelajaran
di google meet dan
untuk tugas
di google classroom
jarang
mengumpulk
an
SMA N 11 SMA N 12
4 Apakah bapak/ibu
memberikan
materi terlebih dahulu baik lewat
video/ppt/modul
kemudian
melaksanakan pembelajaran?
Iya, melalui
Classroom tersegmen-
segmen materi
pembelajarann
ya dan proses pembelajaran
fisika. Setelah
mempelajari materi yang
diberikan, baru
melaksanakan google meet.
Meminta
mereka
mencari informasi
dari berbagai
sumber
dengan panduan
lembar
aktivitas peserta didik
(LAPD)
kemudian diberikan
penugasan.
Setelah tugas
dikumpulkan dan diperiksa
dibahas
dalam vicon, kemudian
mereka
diminta
memperbaiki yang salah
Kadang-
kadang
materinya dikasih dulu
di grup
WhatsApp,
dan kadang kadang
langsung
pada saat di google
meeting
Iya
memberika
n materi terlebih
dahulu
sebelum
menjelaskan dalam
bentuk
video pembelajar
an
Iya, melalui
memberikan
video
pembelajaran
5
Bagaimana
hasil/nilai yang diperoleh setelah
menggunakan alat
bantu
pembelajaran
Hasilnya rata-
rata hampir sama, anak
anak yang
paham
nilainya pasti bagus dan
Seperti biasa
ada yang sudah
mencapai
KBM
(kriteria ketuntasan
Nilai siswa
sangan bervarias,
tergantung
motivasi
siswanya, dan untuk
Nilai yang
diperoleh hanya nilai
tugas, dan
mendapatk
an nilai bagus
Diperoleh
nilai yang cukup bagus
tetapi tidak
terlalu beda
jauh dengan
46
No Pertanyaan
jarak jauh
tersebut?
SMA N 3
begitupun
sebaliknya.
SMA N 7
belajar
minimal), ada juga
yang belum
tuntas dan
harus remedial
SMA N 8
penilaian rata
rata tinggi, apabila
nilainya
terlalu
rendah motivasi
belajarnya
akan menurun
sehingga
disesuaikan dengan
kemampuan
siswanya
SMA N 11
bagus karna
tidak tahu mengerjaka
nnya
bagaimana
dan sumbernya
dari siapa,
rata-rata nilainya
naik dari
sebelum pandemi
SMA N 12
sebelum
pandemi
6 Apakah peserta didik aktif
bertanya/berpenda
pat selama pembelajaran
berlangsung?
Rata-rata aktif bertanya dan
berkonsultasi
Kurang aktif Alhamdulillah, kalau
siswa tidak
paham langsung
bertanya
secara
langsung melalui
Tidak terlalu aktif
bertanya
Hanya beberapa
anak yang
bertanya melalui
classroom
dan melalui WhatsApp
pribadi
7 Bagaimana
efektifitas pembelajaran
dikelas dengan
menggunakan
RPP yang telah dirancang?
Karna RPPnya
lebih simpel, yang penting
tujuan
pembelajarann
ya apa dan langkah-
langkah
pembelajarannya bagimana,
dan ini lebih
simpel dan
efektif
RPP sudah
disesuaikan dengan
kurikulum
kondisi
khusus pandemi
Kurang
efektif, RPPnya
seperti apa
dan saat
mengajarnya pun berbeda
Tidak
efektif dan tidak sesuai
dengan
RPP yang
dibuat
Kurang
efektif karna kadang tidak
sesuai
dengan RPP
yang
dirancang
8
Apa ada saran
dari bapak/ibu
untuk pembelajaran
fisika kedepannya
ketika terjadi
keadaan pandemi terus
berlangsung?
Apabila
pandemi masih
berlanjut, pembelajaran
yang esensinya
saja dan kalau
bisa pembelajaran
fisika
terintegrasi
Guru dan
peserta didik
harus mau berubah dan
belajar
menyesuaika
n diri dengan keadaan
Kita sebagai
guru jangan
menekan siswa
sehingga
siswa
tersebut jadinya
kurang
bersemangat
Pembelajar
an tetap
harus dilakukan
tatap muka
dengan
jumlah tidak penuh
dan
mematuhi
47
No Pertanyaan SMA N 3
dengan
pembelajaran yang lainnya,
agar lebih
simpel satu
materi bisa mencakup
beberapa
pembelajaran
SMA N 7 SMA N 8
dalam
belajar, tertekan dari
nilai yang
rendah dan
tugas tugas yang banyak,
dan
memberikan kelonggaran
terhadap
pemberian tugas kepada
siswa, dan
memberikan
waktu yang lebih banyak
untuk
pengerjaan tugas agar
tidak terlalu
tertekan.
SMA N 11
protokol
kesehatan dan dibagi
per shift
untuk
belajar disekolah
SMA N 12
Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat hanya 2 dari 5 sekolah
melaksanakan kegiatan praktikum menggunakan PheT ataupun
praktikum sederhana dirumah, sedangkan sekolah lainnya tidak pernah
melaksanakan kegiatan praktium. Hampir seluruh sekolah memberikan
motivasi belajar sebelum memulai melaksanakan pembelajaran
sedangkan 1 sekolah tidak memberikan motivasi pembelajaran hanya
memberikan arahan saja. Respon dari siswa berkaitan dengan
pembelajaran jarak jauh yang diterapkan guru, 4 dari 5 sekolah
mendapatkan respon yang kurang baik, banyak yang mengeluh dengan
pembelajaran jarak jauh, sedangkan 1 sekolah mendapatkan respon
yang baik dengan siswa banyak mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Seluruh sekolah memberikan materi terlebih dahulu sebelum
melakukan proses pembelajaran, baik berupa video pembelajaran
ataupun power point. Berkaitan nilai selama kegiatan pembelajaran
jarak jauh, seluruh sekolah merasakan bahwa nilai tidak berbeda jauh
48
dengan saat pembelajaran sebelum pandemi. Keaktifan bertanya siswa,
berdasarkan tabel diatas dapat dilihat 3 dari 5 sekolah, siswa-siswanya
tidak aktif bertanya selama pembelajaran berlangsung, sedangkan 2
dari 5 sekolah lainnya siswanya aktif bertanya dan berkonsultasi
berkaitan dengan materi pembelajaran yang diberikan. Efektifitas
pembelajaran, 4 dari 5 sekolah merasa kurang efektif karna tidak sesuai
dengan RPP yang dibuat, sedangkan 1 sekolah menyatakan bahwa RPP
sudah efektif dan lebih mudah pada saat terjadi pandemi. Selanjutnya,
berkaitan dengan saran jawaban guru sangat bervariasi, guru dan siswa
harus membiasakan diri dengan pembelajaran jarak jauh, pembelajaran
harus mencakup beberapa materi pembelajaran yang terintegrasi
dengan mata pelajaran lainnya, serta ada salah satu sekolah meminta
untuk pembelajaran tetap dilaksanakan di sekolah dengan tatap muka
secara langsung dengan mematuhi protokol kesehatan dan dibagi per
sesi.
b. Data hasil angket siswa
Data hasil angket diperoleh dari 5 SMA Negeri di kota Tangerang
Selatan, dengan jumlah responden sebanyak 146 siswa. Data yang
ditampikan meliputi kurikulum pembelajaran, tanggapan tentang pandemi
virus korona, proses pembelajaran fisika jarak jauh dan efektifitas saat
pembelajaran jarak jauh.
Kurikulum yang digunakan di sekolah
Hasil yang diperoleh dari angket siswa berkaitan kurikulum yang
digunakan disajikan pada tabel 4.5 di bawah ini :
Tabel 4.5 Hasil Angket Siswa tentang Kurikulum
No Pertanyaan
1
Kurikulum apa yang digunakan di sekolah
Jawaban Frekuensi Persentase
Kurikulum 2013 50 32,2 %
49
Kurikulum 2013 Revis 2017 36 24,7 %
Kurikulum 2013 revisi 2018 60 41,1 %
Jumlah 146 100%
2
Sejak kapan kurikulum tersebut digunakan
Jawaban Frekuensi Persentase
2013 24 16,4%
2014 3 2,1 %
2015 9 6,2 %
2016 8 5,5 %
2017 18 12,3 %
2018 51 34,9 %
2019 19 13 %
2020 14 9,6 %
Jumlah 146 100 %
3
KKM yang digunakan di sekolah
Jawaban Frekuensi Persentase
65 4 2,8 %
66 1 0,7 %
70 46 31,5 %
73 1 0,7 %
75 73 50 %
76 2 1,4 %
77 10 6,8 %
80 9 6,2 %
Jumlah 146 100 %
Berdasarkan tabel 4.5, kurikulum yang digunakan pada 32,2%
menggunakan kurikulum 2013, sebesar 24,7% menggunakan
kurikulum 2013 revisi 2017, dan sebesar 41,1% menggunakan
kurikulum 2013 revisi 2018. Tahun penggunaan kurikulum tersebut
sangat bervariasi, sebesar 16,4% pada tahun 2013, sebesar 2,1% pada
tahun 2014, sebesar 6,2% pada tahun 2015, sebesar 5,5% pada tahun
2016, sebesar 12,3% dimulai pada tahun 2017, sebesar 34,9% dimulai
pada tahun 2018 serta sebesar 13% pada tahun 2019, dan sebesar 9,6%
pada tahun 2020. Untuk penggunaan KKM di sekolah sangat bervariasi,
50
pada umumnya memiliki KKM sebesar 50% dengan nilai KKM 75,
selanjutnya 31,5% untuk nilai KKM 70.
Tanggapan siswa mengenai pandemi virus korona
Hasil yang diperoleh dari angket siswa berkaitan tanggapan siswa
mengenai pandemi virus korona disajian pada tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6 Hasil Angket Tanggapan Siswa Mengenai Pandemi Virus Korona
No Pernyataan
1
Proses Pembelajaran fisika sebelum terjadi pandemi virus korona
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Guru hanya menjelaskan di depan kelas 84 57,5 %
Guru pada pembelajaran dikelas hanya
terpaku pada buku paket ataupun modul 20 13,7 %
Guru sering melakukan praktikum 42 28,8 %
Jumlah 146 100 %
2
Metode/model pembelajaran yang diterapkan guru saat mengajar di
kelas sebelum pandemi virus korona
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Ceramah 10 6,9 %
Diskusi Tanya Jawab 26 17,8 %
Praktikum 15 10,3 %
Ceramah, Diskusi Tanya Jawab 24 16,4 %
Diskusi Tanya Jawab, Praktikum 38 26 %
Ceramah, Praktikum 10 6,9 %
Ceramah, Diskusi Tanya Jawab,
Praktikum 23 15,7 %
Jumlah 146 100 %
3
Media pembelajaran yang digunakan guru sebelum pandemi virus
korona
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Proyektor 2 1,4 %
Buku Paket 18 12,3 %
Modul/LKS buatan guru 8 5,5 %
Alat Peraga 4 2,7 %
Proyektor, Buku Paket 20 13,7 %
Proyektor, Alat Peraga 3 2,1 %
Proyektor, Kahoot/quizezz/semacamnya 3 2,1 %
51
Buku Paket, Modul/LKS buatan guru 10 6,8 %
Buku Paket, Alat Peraga 9 6,2 %
Buku Paket, Kahoot/quizezz 1 0,7 %
Modul/LKS buatan guru, Alat Peraga 1 0,7 %
Modul/LKS buatan guru, Kahoot/quizezz 1 0,7 %
Kahoot/quizezz, PhET 1 0,7 %
Modul/LKS buatan guru, Kahoot/quizezz 1 0,7 %
Alat Peraga, Modul/LKS buatan guru 1 0,7 %
Proyektor, Buku paket, Modul/LKS
buatan guru 4 2,7 %
Proyektor, Buku paket, Alat Peraga 10 6,8 %
Proyektor, Buku paket, Kahoot/quizezz 14 9,6 %
Proyektor, Buku paket, PhET 1 0,7 %
Proyektor, Alat peraga, PhET 1 0,7 %
Buku Paket, Modul buatan guru, Alat
peraga 3 2,1 %
Proyektor, Buku paket, Modul/LKS
buatan guru, Alat Peraga 5 3,4 %
Proyektor, Buku paket, Modul/LKS
buatan guru, Kahoot/quizezz 4 2,7 %
Proyektor, Buku paket, Alat Peraga,
Kahoot/quizezz 6 4,1 %
Proyektor, Buku paket, Modul/LKS
buatan guru, Alat Peraga, Kahoot/quizezz 12 8,2 %
Proyektor, Buku paket, Modul/LKS
buatan guru, Alat Peraga,
Kahoot/quizezz, PhET
3 2,1 %
Jumlah 146 100 %
4
Tanggapan Siswa terhadap PJJ yang diterapkan pemerintah guna
mengurangi penyebaran virus korona
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Mengikutinya dengan baik guna
mengurangi penyebaran virus korona 38 26 %
Kurang Efektif untuk pembelajaran jarak
jauh tersebut 108 74 %
Jumlah 146 100 %
5
Dampak pandemi virus korona pada pembelajaran fisika
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Siswa semakin sulit memahami materi
pada pembelajaran fisika 119 81,2 %
Dapat lebih memahami pembelajaran
fisika 7 4,7 %
52
Tidak dapat melakukan kegiatan praktikum 8 5,4%
Menghabiskan banyak kouta internet
untuk pembelajaran fisika 3 2 %
Kesulitan bertanya secara langsung dalam
proses pembelajaran 7 4,7 %
Membuat jadwal belajar menjadi berantakan 2 2 %
Jumlah 146 100 %
Hasil analisis angket tenteng proses pembelajaran fisika
Hasil yang diperoleh dari angket siswa berkaitan proses
pembelajaran fisika jarak jauh disajikan pada tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7 Hasil Analisis Angket Siswa tentang Proses Pembelajaran Fisika
No Pernyataan
1 Media bantu yang digunakan guru selama pembelajaran jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Google Classroom 9 6 %
Grup Whatsapp 17 12 %
Google Meeting 1 1 %
Google Classroom, Zoom 4 3 %
Google Classroom, Google Meeting 8 5 %
Grup Whatsapp, zoom 2 1 %
Google Classroom, Grup Whatsapp,
Zoom 29 20 %
Google Classroom, Grup Whatsapp,
Google Meeting 54 37 %
Google Classroom, Google Meeting,
Zoom 2 1 %
Google Classroom, WhatsApp
Group, Zoom, Google meet, LMS,
Microsoft Teams
1 1 %
Google Classroom, WhatsApp
Group, Zoom, Google meeting 19 13 %
Jumlah 146 100 %
2. Kendala yang dialami siswa saat melaksanakan pembelajaran jarak
jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Susahnya jaringan/sinyal internet 8 5 %
Kouta internet yang terbatas 6 4 %
Penugasan yang berlebihan 15 10 %
53
Kesulitan memahami materi 37 25 %
Susahnya jaringan/sinyal internet,
Kouta internet yang terbatas 2 1 %
Susahnya jaringan/sinyal internet,
Penugasan yang berlebihan 1 1 %
Susahnya jaringan/sinyal internet,
Kesulitan memahami materi 6 18 %
Kouta internet yang terbatas,
Penugasan yang berlebihan 1 2 %
Penugasan yang berlebihan,
Kesulitan memahami materi 26 18 %
Kuota internet yang terbatas,
Penugasan yang berlebihan,
Kesulitan memahami materi
3 2 %
Susahnya jaringan/sinyal internet,
Penugasan yang berlebihan,
kesulitan memahami teori
6 4 %
Susahnya jaringan/sinyal internet,
Kouta internet yang terbatas,
Kesulitan memahami materi
8 5 %
Kouta internet yang terbatas,
Penugasan yang berlebihan,
Kesulitan memahami materi
3 2 %
Susahnya jaringan/sinyal internet,
Kouta internet yang terbatas,
Penugasan yang berlebihan,
Kesulitan memahami materi
24 16 %
Jumlah 146 100 %
3. Saran Pembelajaran Fisika untuk ke depannya
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Pemberian tugas yang tidak
berlebihan 23 15,7 %
Belajar dengan tatap muka secara
langsung disekolah dibagi menjadi
persesi dengan mematuhi protokol
kesehatan covid-19.
15 10,3 %
Pembelajaran lebih sering melakukan
pertemuan melalui google
meeting/zoom
76 52,1 %
Pembelajaran fisika lebih baik
diselingi dengan praktikum dan
presentasi
5 3,4 %
Guru diharapkan membuat
video/media pembelajaran yang 27 18,5%
54
menarik agar pembelajaran tidak
terasa membosankan
Jumlah 146 100 %
Hasil analisis tentang keefektifan proses pembelajaran
Hasil yang diperoleh dari angket siswa berkaitan keefektifan
proses pembelajaran fisika jarak jauh disajikan pada tabel 4.8 di bawah
ini:
Tabel 4.8 Hasil Analisis Keefektifan Proses Pembelajaran Jarak Jauh
No Pernyataan
1
Guru memberikan materi terlebih dahulu baik berupa power point,
modul ataupun video pembelajaran
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 138 94,5 %
Tidak 8 5,5 %
Jumlah 146 100 %
2
Melakukan kegiatan praktikum selama pembelajaran jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Pernah melakukan Praktikum 74 50,7 %
Tidak sama sekali 72 49,3 %
Jumlah 146 100 %
3
Keaktifan siswa bertanya saat pembelajaran berlangsung
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Sering Bertanya 15 10,3 %
Jarang Bertanya 108 74 %
Tidak pernah bertanya 23 15,7 %
Jumlah 146 100 %
4
Tingkat kepuasan siswa pada proses pembelajaran jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Menyenangkan 3 2,1 %
Cukup Menyenangkan 65 44,5 %
Tidak menyenangkan 54 37 %
Sangat tidak menyenangka 24 16,4 %
Jumlah 146 100 %
5 Tingkat keefektifan proses pembelajaran fisika jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
55
Sangat Efektif 3 2,1 %
Cukup Efektif 71 48,6 %
Tidak Efektif 57 39 %
Sangat tidak Efektif 15 10,3 %
Jumlah 146 100 %
6 Perolehan nilai ulangan selama pembelajaran jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
35 1 0,7%
39 1 0,7%
40 2 0,7%
50 1 0,7%
60 11 7,5%
70 8 5,5%
75 8 5,5%
77 2 1,4%
78 1 0,7%
79 2 1,4%
80 23 15,8%
85 4 2,7 %
90 1 0,7%
100 6 4,1%
Tidak mengetahui nilai mereka 39 24%
Belum melakukan ulangan 35 26,7%
Jumlah 146 100 %
7 Respon mereka terhadap proses pembelajaran jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan
terpaksa 30 20,5 %
Pembelajaran jarak jauh masih kurang efektif 56 38,5 %
Kesulitan memahami materi pembelajaran 40 27,4 %
Menyukai pembelajaran jarak jauh 20 13,6 %
Jumlah 146 100 %
Berdasarkan tabel 4.8, guru memberikan materi pembelajaran
terlebih dahulu, sebanyak 94,5 % mengatakan bahwa guru memberikan
materi pembelajaran terlebih dahulu, dan sebanuak 5,5 % mengatakan
guru tidak memberikan materi pembelajaran terlebih dahulu.
Selanjutnya, berkaitan dengan kegaitan praktikum selama
pembelajaran jarak jauh, 50,7 % mengatakan bahwa pernah melakukan
56
kegiatan praktikum selama pembelajaran, dan sebanyak 49,7 %
mengatakn tidak pernah melakukan kegiatan praktikum. Berkaitan
dengan keaktifan siswa dalam bertanya selama pembelajaran
berlangsung, didapatkan hasil, sebanyak 74 % siswa jarang bertanya
selama pembelajaran, 10,3 % menyatakan siswa sering bertanya, dan
15,7 % siswa tidak pernah bertanya. Selanjutnya, berkaitan dengan
tingkat kepuasan siswa terhadap pembelajaran jarak jauh yang
diterapkan disekolah, didapatkan hasil 2,1 % merasa sangat
menyenangkan pembelajarannya, 44,5 % menyatakan pembelajaran
jarak jauh cukup menyenangkan, 37 % menyatakan pembelajaran jarak
jauh tidak menyenangkan, dan sebesar 16,4 % menyatakan
pembelajaran jarak jauh sangat tidak menyenangkan. Berkaitan dengan
tingkat keefektifan proses pembelajaran jarak jauh, didapatkan sebesar
2,1% sangat efektif, sebesar 48,6 % cukup efektif, 39 % menyatakan
tidak efektif, dan sebesar 10,3 % menyatakan sangat tidak efektif
pembelajaran jarak jauh tersebut. Berkaitan respon mereka terhadap
pembelajaran jarak jauh, sebesar 20,5 % mengikuti pembelajaran jarak
jauh dengan terpaksa, sebesar 38,5 % pembelajaran jarak jauh masih
dirasa kurang efektif, sebesar 27,4 % siswa kesulitan memahami materi
pembelajaran, dan 13,6 % siswa menyukai pembelajaran jarak jauh.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hampir keseluruhan
sekolah yang dianalisis melakukan proses pembelajaran secara tatap muka di
sekolah secara langsung sebelum pandemi virus korona ini berlangsung,
dengan pembelajaran dilaksanakan di ruang-ruang kelas, di laboratorium dan
ruang terbuka. Metode pembelajaran yang digunakan pun bervariasi di masing-
masing sekolah, yang seluruh sekolah tidak lepas dari metode ceramah, diskusi
tanya jawab, sedangkan untuk SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan proses
pembelajaran biasanya menggunakan model pembelajaran discovery learning
57
(pembelajaran penemuan) yang disesuikan dengan kompetensi dasar yang
harus dicapai siswa, sedangkan untuk SMA Ngeri 7 Kota Tangerang Selatan,
biasanya akrab dengan model pembelajaran problem based learning dan
project based learning. Sumber bahan ajar yang biasa digunakan di seluruh
sekolah yang dianalisis merupakan buku paket fisika kelas 11 dengan penulis
Marthen Kanginan, serta video-video pembelajaran yang berasal dari youtube
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan oleh guru. Media pembelajaran
yang digunakan sebelum terjadinya pandemi, berdasarkan angket siswa dan
hasil wawancara guru menyatakan keseluruhan sekolah sering menggunakan
media berupa buku paket, power point dan infokus, serta menggunakan alat
yang tersedia di laboratorium dan jarang proses pembelajaran menggunakan
media bantu seperti PhET dan Kahoot/quizizz. Proses evaluasi pembelajaran
di beberapa sekolah, seperti SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan, SMA
Negeri 11 Kota Tangerang Selatan dan SMA Negeri 12 Kota Tangerang
Selatan melakukan evaluasi pembelajaran diakhir pembelajaran dengan cara
memberikan pertanyaan secara langsung kepada siswa, dan untuk 2 sekolah
lainnya melakukan evaluasi pembelajaran dengan tatap muka secara langsung
diakhir pembelajaran dan juga kadang menggunakan media schoology untuk
SMA Neger 7 Kota Tangerang Selatan dan media LMS di SMA Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan.
Setelah terjadi pandemi virus korona proses pembelajaran dilakasanakan
secara berbeda yaitu berdasarkan peraturan pemerintah No.21 tahun 202051,
bahwa agenda pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau pembelajaran
jarak jauh guna mengurangi penyebaran pandemi virus korona. Berdasarkan
hasil penelitian, pembelajaran jarak jauh ini sangat bagus guna mengurangi
penyebaran virus korona tetapi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini dirasa
kurang efektif, hampir 74% dari angket siswa menyatakan bahwa pembelajaran
51 Anonim, Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020,
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/135059/pp-no-21-tahun-2020 (diakses pada 11
November 2020, pukul 15.23 WIB)
58
jarak jauh kurang efektif dan hasil wawancara guru di sekolah yang dianalisis,
seluruh guru setuju diadakan pembelajaran jarak jauh, tetapi 3 dari 5 sekolah
yang dianalisis, yaitu guru SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan, SMA N 3
Kota Tangerang Selatan, SMA Negeri 11 Kota Tangerang selatan menyatakan
bahwa pembelajaran jarak jauh ini kurang efektif dan terjadi banyak kendala
sehingga perlu dilakukan evaluasi berkaitan dengen pembelajaran jarak jauh
tersebut. Sejak pembelajaran jarak jauh diterapkan, media pembelajaran yang
digunakan untuk membantu proses pembelajaran fisika berubah, dilihat dari
analisis data angket siswa sebesar 37 % menyatakan bahwa media
pembelajaran yang digunakan selama pembelajaran jarak jauh menggunakan
google classroom, google meeting dan grup whatsapp. Berdasarkan hasil
wawancara guru, menyatakan bahwa seluruh guru untuk melaksanakan
pembelajaran jarak jauh menggunakan media bantu google classroom,
selanjutnya google meeting sebagai media yang digunakan pada pembelajaran
jarak jauh untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara daring, serta grup
WhatsApp digunakan apabila siswa hendak bertanya secara langsung kepada
guru selama proses pembelajaran secara langsung. Proses evaluasi
pembelajaran pun berubah, sebelum pandemi terjadi evaluasi pembelajaran
dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan secara langsung diakhir
pembelajaran berlangsung, semenjak terjadi pandemi virus korona seluruh
sekolah melakukan proses evaluasi pembelajaran menggunakan media bantu
google form dan google classroom dengan memberikan soal-soal latihan.
Selama pembelajaran jarak jauh diterapkan, kegiatan praktikum pada
pembelajaran fisika 3 dari 5 sekolah yang dianalisis tidak pernah melakukan
kegiatan praktikum, sedangkan untuk SMA N 3 Kota Tangerang Selatan dan
SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan melaksanakan kegiatan praktikum saat
pembelajaran melalui media PhET, berdasarkan hasil angket siswa bahwa
50,7% menyatakan pernah melaksanakan kegiatan praktikum saat
pembelajaran fisika, menurut Eggen dam Kauchak, salah satu indikator
59
efektifitas pembelajaran siswa adalah tercapainya tujuan pembelajaran52, hal
ini menyatakan bahwa proses pembelajaran jarak jauh kurang efektif untuk
pembelajaran fisika yang memerlukan kegiatan praktikum agar siswa dapat
mecapai KD yang diinginkan. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
jarak jauh kurang terlaksana dengan baik karna sebesar 74 % siswa menyatakan
bahwa mereka jarang bertanya selama pembelajaran berlangsung dan 15,7%
siswa tidak pernah bertanya sama sekali, dari hasil wawancara guru 3 dari 5
sekolah menyatakn bahwa siswanya menjadi tidak aktif untuk bertanya selama
pembelajaran berlangsung membuat proses pembelajaran tidak seefektif saat
pembelajaran sebelum pandemi berlangsung sesuai dengan peryataan Wottuba
and wraight pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang siswanya
aktif53. Selama pembelajaran jarak jauh, perolehan nilai yang didapatkan
sangat bervariasi, dari yang terendah sebesar 35 sebanyak 1 siswa dan yang
terbesar dengan nilai 100 sebanyak 6 siswa, rata-rata siswa tidak mengetahui
nilai ulangannya secara langsung karna penilian dilakukan menggunakan
media google form, yang nilainya tidak keluar secara langsung dan tidak
diberitahukan oleh gurunya, untuk SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
belum melakukan penilaian sehingga data tidak didapatkan tetapi berdasarkan
hasil wawancara, menurut gurunya, bahwa nilai untuk fisika tidak jauh berbeda
sebelum adanya pandemi virus korona ini. Tingkat kepuasan siswa terhadap
pembelajaran jarak jauh menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh cukup
menyenangkan dengan data sebesar 45,5% dan tingkat keefektifan berdasarkan
data hasil angket menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh sudah cukup
efeketif dengan persentase sebesar 48,6%, akan tetapi pembelajaran jarak jauh
mempunyai kelebihan dan kekurangan, serta beberapa kendala berkaitan
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.
52 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya (Jakarta: Rineka Cipta,
2008) Hal. 289. 53 Ibid, Hal 289-290.
60
Pembelajaran jarak jauh mempunyai kelebihan diantaranya, berdasarkan
hasil wawancara bahwa salah satu kelebihan pembelajaran jarak jauh,
pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, seluruh sekolah
menyatakan kelebihan pembelajaran jarak jauh yaitu untuk mengurangi
penyebaran virus korona. Berkaitan dengan kekurangan pembelajaran jarak
jauh, yaitu pada pembelajaran jarak jauh memerlukan banyak penggunaan
kouta internet pada saat pembelajaran, hal ini sangat berpengaruh pada siswa
yang memiliki kemampuan ekonomi yang rendah. Selanjutnya respon siswa
pada pembelajaran jarak jauh yang telah diterapkan berdasarkan hasil analisis
angket siswa dan wawancara guru, menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh
dirasa masih kurang efektif dan siswa menjadi kesulitan dalam memahami
materi pembelajaran, dan sebanyak 20,5% siswa terpaksa mengikuti
pembelajaran tersebut. Kendala pada pembelajaran jarak jauh berdasarkan
hasil analisis data, siswa mengalami kesulitan memahami materi pembelajaran,
dikarnakan masih membiasakan diri untuk melaksanakan pembelajaran jarak
jauh, kendala selanjutnya pemberian tugas yang terlalu berlebihan membuat
siswa tidak fokus untuk menyerap materi pembelajaran dikarnakan tugas yang
belum diselesaikan tetapi bertambahnya tugas lain yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan wawancara kepada guru, menyatakan kendala yang dialami siswa
dalam pembelajaran jarak jauh terbatas pada kemampuan ekonomi siswa,
siswa dengan kemampuan ekonomi yang rendah kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran jarak jauh, dikarenakan terbatasnya biaya untuk pembelian kouta
internet selama pembelajara jarak jauh pemakaian kouta internet yang tidak
sedikit. Terkadang sinyal jaringan yang digunakan pun mengalami kendala
sering bermasalah sehingga menyebabkan terganggunya proses pembelajaran
jarak jauh.
Pada saat pandemi pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh, apabila
pandemi ini terus berlanjut pembelajaran fisika diharapkan pembelajaran jarak
jauh lebih sering melaksanakan tatap muka secara daring melalui media google
meeting ataupun zoom. Pemberian tugas yang tidak terlalu berlebihan menjadi
61
saran agar pembelajaran jarak jauh menjadi lebih efektif. Pembelajaran jarak
jauh lebih menekankan dalam pembelajaran yang essensinya saja dan
pembelajarn fisika dapat terintegrasi dengan pembelajaran yang lain agar lebih
efesien dan efektif. Saran lainnya apabila pandemi terus berlanjut pembelajaran
tetap seperti sebelum pandemic, tetapi dibatasi dan dibagi menjadi beberapa
sesi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
75
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah terkumpul dari pembahasan
dapat disimpulkan bahwa dampak COVID-19 pada pembelajaran fisika di SMA
Negeri Kota Tangerang Selatan, diantaranya sebagai berikut:
1. Dampak pandemi pada pembelajaran fisika berdampak kurang baik.
2. Media pembelajaran yang digunakan hanpir secara keseluruhan
menggunakan google classroom, grup whatsapp sebagai media untuk
belajarnya serta menggunakan zoom dan google meeting untuk media tatap
muka secara daring, hanya SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan yang
menggunakan pembelajaran menggunakan situs yang dibuat sendiri berupa
LMS (Learning Management System) yang sudah digunakan sejak tahun
2013.
3. Evaluasi pembelajaran yang sebelumnya dengan cara bertanya langsung
diakhir pembelajaran, pada masa pandemi evaluasi pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan media bantu google form dan google classroom.
4. Efektivitas pembelajaran siswa selama masa pandemi kurang efektif.
5. Kelebihan pembelajaran selama masa pandemi, pembelajaran bersifat
fleksibel dan berguna mengurangi penyebaran virus korona, kekurangannya
adalah membutuhkan kouta internet yang cukup besar, siswa kesulitan unuk
memahami materi pembelajaran, kurang aktifnya siswa dalam proses
pembelajaran. Kendala yang dialami dalam pembelajaran selama masa
pandemi, faktor ekonomi keluarga siswa ada beberapa yang kurang
mencukupi dalam mengikuti pembelajaran selama masa pandemi.
B. IMPLIKASI
Implikasi dalam analisis ini secara keseluruhan menunjukan bahwa
dampak COVID-19 sangat berdampak pada pembelajaran fisika di SMA
76
Negeri dan membuat pembelajaran fisika kurang efektif. Hal ini mengandung
implikasi agar kedepannya guru dan pemerintahan melakukan evaluasi pada
penerapan pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi virus korona . Selain
itu efektifitas pembelajaran dapat ditingkatkan dengan cara sering melakukan
pembelajaran tatap muka secara online melalui media bantu berupa google
meeting ataupun zoom, pembelajaran fisika yang terintegrasi dengan pelajaran
lainnya atau melakukan pembelajaran secara langsung di sekolah dengan
dibagi persesi dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
C. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Pembelajaran selama pandemi virus korona berlangsung diharapkan
sesering mungkin mengadakan pertemuan tatap muka melalui zoom
ataupun google meeting agar dapat mempermudah pemahaman siswa
dalam memahami materi pembelajaran, membuat materi yang menarik
dan diselingi dengan praktikum melalui media praktikum secara online
agar proses pembelajaran fisika menjadi lebih efektif.
2. Bagi Siswa
Siswa hendaknya aktif selama pembelajaran berlangsung, aktif bertanya
ketika tidak mengerti materi pembelajaran, aktif mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru. Siswa juga harus memiliki kesadaran
penuh berkaitan pembelajaran jarak jauh, mengikuti pembelajaran
secara tepat waktu dan memperhatikan, menyimak dan mempelajarinya
secara sungguh-sungguh agar efektivitas pembelajaran dapat
terlaksanakan secara maksimal.
3. Bagi Menteri Pendidikan
Diharapkan segera melakukan evaluasi secara menyeluruh berkaitan
dengan pembelajaran jarak jauh, melihat masih banyak kekurangan
kekurang dalam proses pelaksanaan pembelajaran jarak jauh agar lebih
efektif. Mungkin dengan pembukaan kembali belajar di sekolah dengan
77
tetap menerapkan protokol kesehatan dan dibatasi jumlah siswa yang
diperbolehkan ke sekolah dalam waktu tertentu bisa menjadi salah satu.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
BPK RI, Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020,
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/135059/pp-no-21-tahun-2020 .7
April 2020
Coombe, Carol. “Keeping the Education System Healthy: Managing the Impact of
HIV/AIDS on Education in South Africa” Current Issues in Comparative
Education. 2002.
Davies, Sara E. National Security and Pandemics,
https://www.un.org/en/chronicle/article/national-security-and-pandemics . 23
April 2020.
Drake, dkk “Cost-effectiveness analysis of pandemic influenza preparedness”
Bulletin of the WHO. 2019.
ECDC, Q & A on COVID-19 https://www.ecdc.europa.eu/en/covid-19/questions-
answers. 27 April 2020.
Education, World Bank Group. “Educational Policies In The Covid-19 Pandemic:
What Can Brazil Learn From The Rest of The World?”, 2020
Hawkey, Peter M. dkk “Severe acute respiratory syndrome (SARS): breathtaking
progress” Journal of Medical Microbiology, 2003.
Honigsbaum, Mark. Historical keyword Pandemi, E-book about pandemic, vol 373.
2009.
Jannah, Fathul. Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional. Jurnal
Dinamika Ilmu. 2018.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pandemi 23 April 2020.
Kawano, Shoko. “Substantial Impact of School Closure on the Transmission
Dynamics during the Pandemic Flu H1N1-2009 in Oita, Japan”, Jurnal
Penelitian. 2015.
Kesehatan Republik Indonesia, Kementrian. Situasi Covid 19.
https://www.kemkes.go.id/. 7 April 2020.
xv
M. Last, John. A Dictionary of Epidemiology Fourth Edition, Oxford: University
Press. 2001.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran Cetak-6. Bandung: PT. Remaja
Rsodakarya, 2009. Cetak-6
Mubarak, Ayman dkk, “Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-
CoV): Infection, Immunological Response, and Vaccine Development”
Journal of Immuology Research. 2019.
Nabarro dan Wanmous, “The Links Between Public and Ecosystem Health in Light
of the Recent Ebola Outbreaks and Pandemic Emergence” Artikel EcoHealth
13. 2016.
Nadzhiroh, Faridatun “Analisa Efektifitas Sistem Pembelajaran Berbasis E-
Learning”, Jurnal Ilmu Komputer Dan Desain Komunikasi Visual
(Jikdiskomvis). Vol 2, 2017
Parwati, Ni Nyoman dkk. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo,
2018.
Qiu, W dkk, “The Pandemic and It’s Impact”, Health, Culture and Society Journal.
Vol 9-10. 2019
Rahmat, Dhimas. Wawancara. Tangerang Selatan, 08 April 2020.
Rewar, Sures, dkk, “Treatment and Prevention of Pandemic H1N1 Influenza”,
Annals of Global Health Journal. Vol 81. 2015.
Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung : Alfabeta, 2009.
Schwartz, Andrew M, dkk. “Managing Resident Workforce and Education During
the COVID-19 Pandemic Evolving Strategies and Lessons Learned” Journal
of Bone and Joint Surgery, 2020
Skeik, Nada danJabr, Fadi I, “Influenza viruses and the evolution of avian influenza
virus H5N1”, International Journal of Infectious Diseases. 2008.
Sugiono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D cetakan ke-8.
Bandung: Alfabeta, 2009
Susilo, Madya Eka. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Graila Indonesia. 2002.
xvi
Tretter, Justin T, dkk. “Heart University: a new online educational forum in
paediatric and adult congenital cardiac care. The future of virtual learning in a
post-pandemic world?”, Artikel Cambridge University Press. 2020.
Viruses ICoTo. ICTV 9th Report 2011. https://talk.ictvonline.org/ictv-
reports/ictv_9th_report/positive-sense-rna-viruses-
2011/w/posrna_viruses/223/coronaviridae-figures. 27 April 2020.
Wahyudi, Imam. Panduan Lengkap Administrasi Guru. Jakarta: Prestasi
Pustakarya. 2014.
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran Landasan Dan Aplikasinya Jakarta:
Rineka Cipta, 2008.
WHO, Comparative analysis of national pandemic influenza preparedness plans,
2011.
WHO, Coronavirus disease (COVID-19) Pandemic,
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019. 7 April
2020.
WHO, Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 81,
https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-
reports/20200410-sitrep-81-covid-19.pdf?sfvrsn=ca96eb84_2. 11 April 2020.
WHO. QA for Public, (https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-
for-public). 27 April 2020,
Wu, Di dkk, “The SARS-CoV-2 outbreak: What we know”, International Journal
of Infectious Diseases, 2020.
Yin Y, Wunderink RG. MERS, SARS and other coronaviruses as causes of
pneumonia. Official Journal of the Asian Pasific Society. 2017.
Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan.
Jakarta: Kencana. 2014.
LAMPIRAN 1
Instrumen Wawancara
INSTRUMEN WAWANCARA
A. Identitas Sekolah
Asal Sekolah : ___________________________
Alamat Sekolah : ___________________________
Akreditasi : ___________________________
B. Identitas Responden
Nama : ___________________________
Jabatan : ___________________________
Lama mengajar : ___________________________
Hari/Tanggal Wawancara : ___________________________
C. Pertanyaan
No. Pertanyaan Jawaban
Penggunaan Kurikulum
1 Kurikulum apa yang sekarang
diterapkan disekolah Bapak/Ibu?
2 Sejak kapan kurikulum tersebut
diterapkan?
3
Apakah kurikulum tersebut sudah
diterapkan sepenuhnya dalam
pembelajaran?
4
Sumber bahan ajar apa yang
digunakan bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika?
5
Berapa skor KKM fisika kelas XI
yang digunakan disekolah
bapak/ibu?
Tanggapan tentang Pandemi Virus Corona
1
Bagaimana Proses Pembelajaran
Fisika pada saat sebelum terjadi
pandemi virus korona?
2
Metode pembelajaran/model
pembelajaran apa saja yang
digunakan selama pembelajaran
sebelum pandemi virus korona ini
berlangsung?
3
Bagaimana media pembelajaran yang
digunakan sebelum dan sesudah
terjadi pandemi virus korona?
4
Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran fisika biasanya yang
dilakukan di kelas sebelum
terjadinya pandemi virus korona?
5
Menurut bapak/ibu, bagaimana
dampak pandemi virus korona ini
dibidang pendidikan terutama pada
pembelajaran fisika?
6
Kebiasaan apakah yang berubah
dalam penyampaian pembelajaran
fisika pada saat pandemi dan
sebelum pandemi?
7
Bagaimana tanggapan bapak/ibu
berkaitan dengan pembelajaran jarak
jauh yang ditetapkan oleh
pemerintah guna mengurangi
penyebaran virus korona?
Proses Pembelajaran fisika
1 Selama pelaksanaa pembelajaran
jarak jauh pada mata pelajaran fisika,
media bantu apa yang digunakan
untuk membantu proses
pembelajaran fisika?
Seperti/contohnya Google
classroom, edmodo, grup whatsapp,
schoology, atau yang lain?
2 Bagaimana kendala yang dialami
saat melaksanakan pembelajaran
jarak jauh tersebut?
3 Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran selama pelakasanaan
pembelajaran jarak jauh ini?
4 Apa ada saran dari bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika kedepannya
ketika terjadi keadaan pandemi terus
berlangsung?
Efektivitas saat Pembelajaran Jarak Jauh
1
Selama pembelajaran jarak jauh
akibat pandemi, apakah bapak/ibu
melakukan praktikum saat
pembelajaran?
2
Apakah sebelum pembelajaran
berlangsung bapak/ibu guru
memberikan motivasi pada awal
pembelajaran terlebih dahulu agar
siswa semangat belajar fisika? Kalau
iya, seperti apa?
3 Bagaimana respon peserta didik
terhadap pembelajaran jarak jauh
yang bapak/ibu terapkan?
4 Apakah bapak/ibu memberikan
materi terlebih dahulu baik lewat
video/ppt/modul kemudian
melaksanakan pembelajaran?
5 Bagaimana hasil/nilai yang diperoleh
setelah menggunakan alat bantu
pembelajaran jarak jauh tersebut?
6 Apakah peserta didik aktif
bertanya/berpendapat selama
pembelajaran berlangsung?
7 Bagaimana efektifitas pembelajaran
dikelas dengan menggunakan RPP
yang telah dirancang?
8 Apa saja kekurangan dan kelebihan
pembelajaran jarak jauh yang
Bapak/Ibu terapkan disekolah?
Ciputat, 2020
Narasumber
Guru Fisika
(_______________________)
NIP: _______________________
LAMPIRAN 2
Instrumen Angket Siswa
Analisis dampak COVID-19 pada proses
pembelajaran Fisika Silahkan diisi dengan sejujur-jujurnya tanpa dilebih-lebihkan, data yang kalian isi hanya
digunakan untuk data penelitian
* Wajib
Langsung ke pertanyaan 1Langsung ke pertanyaan 1
Identitas Diri
1. Nama *
2. Nomor telepon (Whatsapp) *
3. Asal sekolah kalian *
Tandai satu oval saja.
SMA N 1 Kota Tangerang Selatan SMA
N 2 Kota Tangerang Selatan SMA N 3
Kota Tangerang Selatan SMA N 4 Kota
Tangerang Selatan SMA N 5 Kota
Tangerang Selatan SMA N 6 Kota
Tangerang Selatan SMA N 7 Kota
Tangerang Selatan SMA N 8 Kota
Tangerang Selatan SMA N 9 Kota
Tangerang Selatan SMA N 10 Kota
Tangerang Selatan SMA N 11 Kota
Tangerang Selatan SMA N 12 Kota
Tangerang Selatan
Langsung ke pertanyaan 4
Pengetahuan tentang kurikulum
4. Kurikulum apa yang digunakan disekolah untuk pembelajaran fisika? *
Tandai satu oval saja.
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 revisi 2017
Kurikulum 2013 revisi 2018
5. Sejak kapan kurikulum tersebut digunakan? *
Tandai satu oval saja.
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
6. Berapa KKM yang digunakan untuk pelajaran fisika disekolah kalian? *
Langsung ke pertanyaan 7
Proses Pembelajaran Fisika
7. Bagaimana proses pembelajaran fisika sebelum terjadi pandemi virus korona? *
Tandai satu oval saja.
Guru hanya menjelaskan didepan kelas Guru
sering melakukan praktikum
Guru pada pembelajaran dikelas hanya terpaku pada buku paket ataupun modul Yang
lain:
8. Apa saja metode pembelajaran yang diterapkan guru saat mengajar dikelas sebelum
pandemi virus korona? (Boleh pilih lebih dari 1) *
Centang semua yang sesuai.
Ceramah
Diskusi Tanya Jawab Kalian
Presentasi dikelas
Praktikum
Yang lain:
9. Media apa saja yang sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran fisika? (Boleh
pilih lebih dari 1) *
Centang semua yang sesuai.
Proyektor Buku
Paket
Modul buatan guru Alat
peraga
Kahoot/quizezz/ semacamnya PhET
(Praktikum via website)
Yang lain:
10. Bagaimana tanggapan kalian terhadap pembelajaran jarak jauh yang ditetapkan
pemerintah dalam mengurangi penyebaran virus korona? *
11. Bagaimana menurut kalian dampak akibat pandemi virus korona pada
pembelajaran fisika? *
12. Apakah guru kalian memberikan materi terlebih dahulu baik itu powerpoint,
modul atau video pembelajaran saat pembelajaran fisika jarak jauh? *
Tandai satu oval saja.
Ya
Tidak
13. Selama pembelajaran jarak jauh fisika, media apa yang guru kalian gunakan? apakah
google classroom, edmodo, grup whatsapp, schoology, atau yang lainnya? (Boleh
pilih lebih dari 1) *
Centang semua yang sesuai.
Edmodo
Google Classroom
WhatsApp Group
Schoology
Zoom Google
meet
Yang lain:
14. Adakah kendala yang kalian alami selama melaksanakan pembelajaran jarak jauh?
(Boleh pilih lebih dari 1) *
Centang semua yang sesuai.
Kendala susah jaringan/sinyal internet
Kuota internet yang terbatas Penugasan
yang berlebihan
Kesulitan memahami materi Yang
lain:
15. Selama pembelajaran jarak jauh, apakah kalian pernah melakukan praktikum? *
Tandai satu oval saja.
Pernah
Tidak sama sekali
16. Apakah kalian aktif bertanya atau mengemukakan pendapat saat pembelajaran
berlangsung? *
Tandai satu oval saja.
Sering bertanya Jarang
bertanya
Tidak pernah bertanya
17. Bagaimana respon kalian terhadap pembelajaran fisika jarak jauh yang
diterapkan disekolah kalian? *
18. Apakah menyenangkan proses pembelajaran fisika jarak jauh selama pandemi virus
korona? *
Tandai satu oval saja.
Sangat Menyenangkan Cukup
Menyenangkan Tidak
Menyenangkan
Sangat Tidak Menyenangkan
19. Menurut kalian, sudah efektif atau belum pembelajaran jarak jauh yang
dilaksanakan selama masa pandemi virus korona? *
Tandai satu oval saja.
Sangat Efektif
Cukup Efektif Tidak
Efektif
Sangat tidak efektif
20. Bagaimana nilai ulangan kalian selama pembelajaran fisika jarak jauh
dilaksanakan? (sebutkan nilainya) *
21. Bagaimana saran untuk pembelajaran fisika kedepannya ketika terjadi pandemi seperti
ini lagi?
LAMPIRAN 3
Hasil Wawancara Guru SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
INSTRUMEN WAWANCARA
A. Identitas Sekolah
Asal Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
Alamat Sekolah : Jl. Benda Timur XI, Kopm. Pamulang Permai 2,
Tangerang Selatan
Akreditasi : A
B. Identitas Responden
Nama : Sri Hermin Ningsih, S.Pd
Jabatan : Guru
Lama mengajar : 28 Tahun
Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 12 Agustus 2020
C. Pertanyaan
No. Pertanyaan Jawaban
Penggunaan Kurikulum
1 Kurikulum apa yang sekarang
diterapkan disekolah Bapak/Ibu?
Kurikulum 2013 dan menggunakan
revisi tahun 2018
2 Sejak kapan kurikulum tersebut
diterapkan? Pada tahun 2013
3
Apakah kurikulum tersebut sudah
diterapkan sepenuhnya dalam
pembelajaran?
Sudah
4
Sumber bahan ajar apa yang
digunakan bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika?
Menggunakan video pembelajaran,
power poitn, virtual lab, buku paket
panduan penerbitnya Martin
Kanginan
5
Berapa skor KKM fisika kelas XI
yang digunakan disekolah
bapak/ibu?
75
Tanggapan tentang Pandemi Virus Corona
1
Bagaimana Proses Pembelajaran
Fisika pada saat sebelum terjadi
pandemi virus korona?
Proses pembelajaran dilaksanakan di
ruang kelas dan diruang
laboraturium, dan di cukupkan
apabila membutuhkan praktikum
virtual
2
Metode pembelajaran/model
pembelajaran apa saja yang
digunakan selama pembelajaran
sebelum pandemi virus korona ini
berlangsung?
Model pembelajaran Discovery
Learning, karna disesuaikan dengan
KD yang harus dicapai peserta didik
karna banyak melakukan kegiatan
praktikukm dan presentasi
3
Bagaimana media pembelajaran yang
digunakan sebelum dan sesudah
terjadi pandemi virus korona?
Media pembelajaran hampir sama,
karna pada saat covid ini dilakukan
secara daring, materi disampaikan
power point bedanya pada saat
pandemi ini, power poinya yang
ditayangkan saya bagikan digoogle
classroom.
4
Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran fisika biasanya yang
dilakukan di kelas sebelum
terjadinya pandemi virus korona?
Proses penilaian harian, melalui
penugasan terstruktur maupun
penugas tak terstruktur, kemudia
penilaian harian setelah selesai
dalam satu KD, evaluasi
menggunakan LMS dan biasa
menggunakan kertas
5
Menurut bapak/ibu, bagaimana
dampak pandemi virus korona ini
dibidang pendidikan terutama pada
pembelajaran fisika?
Mengajar daring sangat sulit untuk
memantau anak anak walau sebagus
apapun materi yang kita siapkan,
akan sulit memantau anak anak pada
saat pembelajaran karna kondisi anak
itu berbeda beda, ada kondisi anak
yang berkemampuan/tidak, ada yang
orangtuanya dirumah maupun tidak,
dan anak anak ada beberapa kendala
koneksi internetnya, entah berapa
persen penyerapan materinya
Dampak positif sangat cepat dalam
memberikan tugas melalui google
classroom dan pada saat penilaian
lebih mudah mendapatkan nilai
melalui google form
6
Kebiasaan apakah yang berubah
dalam penyampaian pembelajaran
fisika pada saat pandemi dan
sebelum pandemi?
Kebiasaannya yang berubah pada
proses pembelajaran yang tatap
muka bisa face to face, pada saat
pandemi ini, kita tidak bisa menatau
apakah siswa mengikuti
pembelajaran daring ini karna siswa
menutup kamera, dan kita tidak bisa
memantau siapa yang mengerjakan
tugas tersebut
7
Bagaimana tanggapan bapak/ibu
berkaitan dengan pembelajaran jarak
jauh yang ditetapkan oleh
pemerintah guna mengurangi
penyebaran virus korona?
Memang harus dilaksanakan
pembelajaran jarak jauh, baik suka
maupun tidak suka, kita utamakan
kesehatan dulu, insyaaAllah akan
dikejar materinya di waktu lain,
walau tetapi tidak sempurna proses
pembelajaran sehingga perlu evaluasi
Proses Pembelajaran Fisika
1
Selama pelaksanaa pembelajaran jarak
jauh pada mata pelajaran fisika, media
bantu apa yang digunakan untuk
membantu proses pembelajaran
fisika? Seperti/contohnya Google
classroom, edmodo, grup whatsapp,
schoology, atau yang lain?
Google Classroom, LMS (Learning
Management System) di SMA 3
sudah berjalan dari 2013, dan ujian
menggukana by komputer, google
meeting untuk pembelajaran tatao
muka melalui daring
2
Bagaimana kendala yang dialami
saat melaksanakan pembelajaran
jarak jauh tersebut?
Kendalanya, harus lebih fit dengan
pembelajaran jarak jauh ini lebih
banyak menguras tenaga, melakukan
semua kegiatan pembelajaran di
depan laptop sehingga waktunya juga
lebih panjang, yang biasanya
mengajar disekolah dari jam 7 sampai
jam 12, sekarang lebih banyak
memakan waktu seharian
Kendala di siswa, pada saat
menjelaskan pada saat ingin bertanya
dan menangkap materi tidak 100%
bisa dilakukan daripada
pembelajaran tatap muka dikelas
3
Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran selama pelakasanaan
pembelajaran jarak jauh ini?
Evaluasi pembelajaran dilakukan
secara daring, menggunakan google
form dan google classroom melalui
quiz
4
Apa ada saran dari bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika kedepannya
ketika terjadi keadaan pandemi terus
berlangsung?
Apabila pandemi masih berlanjut,
pembelajaran yang esensinya saja
dan kalau bisa pembelajaran fisika
terintegrasi dengan pembelajaran
yang lainnya, agar lebih simple satu
materi bisa mencakup beberapa
pembelajaran
Efektivitas saat Pembelajaran Jarak Jauh
1
Selama pembelajaran jarak jauh
akibat pandemi, apakah bapak/ibu
melakukan praktikum saat
pembelajaran?
Iya melakukan praktikum melalui
PhET
2
Apakah sebelum pembelajaran
berlangsung bapak/ibu guru
memberikan motivasi pada awal
pembelajaran terlebih dahulu agar
siswa semangat belajar fisika? Kalau
iya, seperti apa?
Mengingatkan kepada anak anak
semua kesehatan hal yang utama
tetapi pembelajaran juga hal yang
penting
3
Bagaimana respon peserta didik
terhadap pembelajaran jarak jauh
yang bapak/ibu terapkan?
Siswa ingin pembelajaran tatap muka
secara langsung dikelas, tapi harus
menerima dengan kondisi seperi ini.
4
Apakah bapak/ibu memberikan
materi terlebih dahulu baik lewat
video/ppt/modul kemudian
melaksanakan pembelajaran?
Iya, melalui google Classroom
tersegmen-segmen materi
pembelajarannya dan proses
pembelajaran fisika. Setelah
mempelajari materi yang diberikan,
baru melaksanakan google meet.
5
Bagaimana hasil/nilai yang diperoleh
setelah menggunakan alat bantu
pembelajaran jarak jauh tersebut?
Hasilnya rata-rata hampir sama, anak
anak yang paham nilainya pasti bagus
dan begitupun sebaliknya.
6
Apakah peserta didik aktif
bertanya/berpendapat selama
pembelajaran berlangsung?
Rata-rata aktif bertanya dan
berkonsultasi
7
Bagaimana efektifitas pembelajaran
dikelas dengan menggunakan RPP
yang telah dirancang?
Karna RPPnya lebih simple, yang
penting tujuan pembelajarannya apa
dan langkah-langkah
pembelajarannya bagimana, dan ini
lebih simple dan efektif
8
Apa saja kekurangan dan kelebihan
pembelajaran jarak jauh yang
Bapak/Ibu terapkan disekolah?
Kelebihannya menghemat tenaga,
karna tidak harus berangkat ke
sekolah, yang lancar koneksinya
sangat beruntung dia dari rumah saja
bisa belajar, keuntungan lainnya tugas
anak-anak lebih cepat dikerjakan
Kekurangannya, lelah mata karna di
depan laptop secara terus menerus
Ciputat, 12 Agustus 2020
Narasumber
Guru Fisika
(Sri Hermin Ningsih)
Hasil Wawancara Guru SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan
INSTRUMEN WAWANCARA
D. Identitas Sekolah
Asal Sekolah : SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan
Alamat Sekolah : Vila Melati Mas Blok J, Pondok Jagung
Serpong Utara, Tangerang Selatan
Akreditasi : A
E. Identitas Responden
Nama : Etty Twelve Tenth
Jabatan : Guru Mapel
Lama mengajar : 14 Tahun
Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 26 Agustus 2020
F. Pertanyaan
No. Pertanyaan Jawaban
Penggunaan Kurikulum
1 Kurikulum apa yang sekarang
diterapkan disekolah Bapak/Ibu? Kurikulum 2013
2 Sejak kapan kurikulum tersebut
diterapkan? Tahun 2015/2016
3 Apakah kurikulum tersebut sudah
diterapkan sepenuhnya dalam
pembelajaran?
Sudah, tetapi belum maksimal
4 Sumber bahan ajar apa yang
digunakan bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika?
Buku-buku fisika yang relevan,
video pembelajaran, rumah belajar
dll
5 Berapa skor KKM fisika kelas XI
yang digunakan disekolah
bapak/ibu?
75
Tanggapan tentang Pandemi Virus Corona
1
Bagaimana Proses Pembelajaran
Fisika pada saat sebelum terjadi
pandemi virus korona?
Tatap muka langsung di kelas
2
Metode pembelajaran/model
pembelajaran apa saja yang
digunakan selama pembelajaran
sebelum pandemi virus korona ini
berlangsung?
Metode yang digunakan:
o Ceramah++
o Problem Based Learning
o Project Based Learning
3
Bagaimana media pembelajaran yang
digunakan sebelum dan sesudah
terjadi pandemi virus korona?
Sebelum pandemic pembelajaran
dengan memanfaatkan teknogi hanya
merupakan tambahan, pelengkap
tatap muka, setelah pandemic
pembelajaran yang utama
memanfaatkan teknologi (PJJ)
4
Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran fisika biasanya yang
dilakukan di kelas sebelum
terjadinya pandemi virus korona?
Ada yang langsung tatap muka, ada
juga yang menggunakan teknologi
(schoology). Lebih sering tatap muka
langsung
5
Menurut bapak/ibu, bagaimana
dampak pandemi virus korona ini
dibidang pendidikan terutama pada
pembelajaran fisika?
Memaksa guru dan peserta didik
mengubah mindset bahwa belajar
tidak hanya dapat dilakukan di kelas,
tetapi bisa dilakukan di luar kelas
dengan memanfaatkan teknologi.
Karena belum terbiasa maka
semuanya menjadi serba canggung.
Perlu waktu untuk terbiasa
6
Kebiasaan apakah yang berubah
dalam penyampaian pembelajaran
fisika pada saat pandemi dan
sebelum pandemi?
Biasanya penjelasan di sampaikan
secara lisan dan langsung, setelah
pandemic, sebagian besar dilakukan
harus secara tertulis. Vicon hanya
dilakukan apabila sangat
mendesak/diperlukan.
7
Bagaimana tanggapan bapak/ibu
berkaitan dengan pembelajaran jarak
jauh yang ditetapkan oleh
pemerintah guna mengurangi
penyebaran virus korona?
Sangat setuju, karena kesehatan
adalah hal yang utama
Proses Pembelajaran Fisika
1
Selama pelaksanaa pembelajaran
jarak jauh pada mata pelajaran fisika,
media bantu apa yang digunakan
untuk membantu proses
pembelajaran fisika?
Seperti/contohnya Google
classroom, edmodo, grup whatsapp,
schoology, atau yang lain?
Google Classroom dan group
2
Bagaimana kendala yang dialami
saat melaksanakan pembelajaran
jarak jauh tersebut?
o Hal baru jadi belum terbiasa
o Kendala jaringan, internet di
rumah kadang internet kurang
mendukung
o Harus menyiapkan materi lebih
lengkap karena tertulis, butuh
waktu dan keterampilan
menyampaikan dalam bentuk
tulisan
3
Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran selama pelakasanaan
pembelajaran jarak jauh ini?
Memanfaatkan google classroom
4
Apa ada saran dari bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika kedepannya
ketika terjadi keadaan pandemi terus
berlangsung?
Guru dan peserta didik harus mau
berubah dan belajar menyesuaikan
diri dengan keadaan.
Efektivitas saat Pembelajaran Jarak Jauh
1
Selama pembelajaran jarak jauh
akibat pandemi, apakah bapak/ibu
melakukan praktikum saat
pembelajaran?
Iya, dengan virtual lab atau
praktikum sederhana dengan alat dan
bahan yang ada di rumah (walau
tidak sempurna)
2
Apakah sebelum pembelajaran
berlangsung bapak/ibu guru
memberikan motivasi pada awal
pembelajaran terlebih dahulu agar
siswa semangat belajar fisika? Kalau
iya, seperti apa?
Iya….tetapi sangat sederhana
Meminta mereka tetap semangat dan
gembira dan tetap menjaga kesehatan
3
Bagaimana respon peserta didik
terhadap pembelajaran jarak jauh
yang bapak/ibu terapkan?
Banyak mengeluh karena belum
terbiasa. Merasa dibebani dengan
banyak tugas, dan ingin segera
kembali belajar di kelas
4
Apakah bapak/ibu memberikan
materi terlebih dahulu baik lewat
video/ppt/modul kemudian
melaksanakan pembelajaran?
Meminta mereka mencari informasi
dari berbagai sumber dengan
panduan lembar aktivitas peserta
didik (LAPD) kemudian diberikan
penugasan. Setelah tugas
dikumpulkan dan diperiksa dibahas
dalam vicon, kemudian mereka
diminta memperbaiki yang salah
5
Bagaimana hasil/nilai yang diperoleh
setelah menggunakan alat bantu
pembelajaran jarak jauh tersebut?
Seperti biasa ada yang sudah
mencapai KBM (kriteria ketuntasan
belajar minimal), ada juga yang
belum tuntas dan harus remedial
6
Apakah peserta didik aktif
bertanya/berpendapat selama
pembelajaran berlangsung?
Kurang aktif
7
Bagaimana efektifitas pembelajaran
dikelas dengan menggunakan RPP
yang telah dirancang?
RPP sudah disesuaikan dengan
kurikulum kondisi khusus pandemi
8
Apa saja kekurangan dan kelebihan
pembelajaran jarak jauh yang
Bapak/Ibu terapkan disekolah?
Kelebihan:
o Belajar bisa dari mana saja, di
mana saja dan oleh siapa saja
o Waktu belajar menjadi fleksibel
o Wawasan guru dan peserta didik
terpaksa menjadi lebih luas,
karena harus belajar hal-hal baru
Kekurangan:
o Interaksi guru dan peserta didik
menjadi sangat berkurang,
sehingga fungsi sebagai pendidik
kurang berfungsi
o Pemahaman terhadap materi
menjadi lebih heterogen. Faktor
ketersedian sarana PJJ di rumah,
status ekonomi keluarga
berpengaruh terhadap pelaksanaan
PJJ
o Karena waktu belajarnya fleksibel
(walau sudah dijadwalkan) maka
banyak peserta didik yang
menunda-nunda tugas, sehingga
merasa PJJ menjadi beban
Ciputat, 26 Agustus 2020
Narasumber
Guru Fisika
(Etty Twelve Tenth)
Hasil Wawancara Guru SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
INSTRUMEN WAWANCARA
A. Identitas Sekolah
Asal Sekolah : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
Alamat Sekolah : Jl. Cirendeu Raya No.5 RT. 004/01 Cireundeu, Ciputat
Timur, Tangerang Selatan
Akreditasi : A
B. Identitas Responden
Nama : Deri Rismayenti, M.Pd
Jabatan : Guru Fisika
Lama mengajar : 22 Tahun
Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 18 Agustus 2020
C. Pertanyaan
No. Pertanyaan Jawaban
Penggunaan Kurikulum
1 Kurikulum apa yang sekarang
diterapkan disekolah Bapak/Ibu? Kurikulum 2013 Revisi 2018
2 Sejak kapan kurikulum tersebut
diterapkan? Awal Semester 2020
3
Apakah kurikulum tersebut sudah
diterapkan sepenuhnya dalam
pembelajaran?
Sudah diterapkan sepenuhnya
disekolah
4
Sumber bahan ajar apa yang
digunakan bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika?
Buku-buku penunjang, karangan
Martin Kanginan, Bank Soal
5
Berapa skor KKM fisika kelas XI
yang digunakan disekolah
bapak/ibu?
67 C
77 B
Tanggapan tentang Pandemi Virus Corona
1
Bagaimana Proses Pembelajaran
Fisika pada saat sebelum terjadi
pandemi virus korona?
Sebelum terjadi virus korona,
pembelajaran tatap muka
2
Metode pembelajaran/model
pembelajaran apa saja yang
digunakan selama pembelajaran
sebelum pandemi virus korona ini
berlangsung?
Metode Diskusi Tanya Jawab,
Ceramah, Sesekali melakukan
kegiatan praktikum
3
Bagaimana media pembelajaran yang
digunakan sebelum dan sesudah
terjadi pandemi virus korona?
Sebelum:
Menggunakan Infokus untuk
memberikan materi melalui power
point
Sesudah:
Tidak terlepas dalam menggunakan
IT baik itu laptop maupun
handphone
4
Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran fisika biasanya yang
dilakukan di kelas sebelum
terjadinya pandemi virus korona?
Sebelum guru melihat langsung
memberikan soal kemudian dibahas
oleh anak murid
Untuk sekarang ini, untuk
mengetahui siswanya paham atau
tidak mengujinya dengan ujian lisan
5
Menurut bapak/ibu, bagaimana
dampak pandemi virus korona ini
dibidang pendidikan terutama pada
pembelajaran fisika?
Sangat berpengaruh sekali, biasanya
yang pembelajaran tatap muka tanpa
membeli kouta paket internet, untuk
sekarang siswa menggunakan kouta
internet untk belajar sehingga guru
tidak bisa memaksakan kehendak
siswanya harus masuk ke google
meet untuk proses pembelajaran
6
Kebiasaan apakah yang berubah
dalam penyampaian pembelajaran
fisika pada saat pandemi dan
sebelum pandemi?
Proses pembelajaran biasanya
dilakukan tatap muka sehingga guru
mengetahui motivasi belajar siswa
nya, sekarang guru tidak bisa
memantau apakah siswanya selalu
benar benar mengikuti pembelajaran
atau tidak karna pada saat google
meetingnya kameranya selalu
dimatikan
7
Bagaimana tanggapan bapak/ibu
berkaitan dengan pembelajaran jarak
jauh yang ditetapkan oleh
pemerintah guna mengurangi
penyebaran virus korona?
Susah diterapkan karna tergantung
pada ekonomi siswa dan gurunya,
kalau bisa cepat berlalu pandemi
korona ini
Proses Pembelajaran Fisika
1
Selama pelaksanaa pembelajaran
jarak jauh pada mata pelajaran fisika,
media bantu apa yang digunakan
untuk membantu proses
pembelajaran fisika?
Seperti/contohnya Google
classroom, edmodo, grup whatsapp,
schoology, atau yang lain?
Google Classroom, Google meeting
untuk pertemuan tatap muka secara
online dan grup WhatsApp untuk
media siswa yang ingin bertanya,
Google Form untuk absensi. Zoom
hanya sesekali saja, karna memakan
kouta yang sangat lumayan banyak
2
Bagaimana kendala yang dialami
saat melaksanakan pembelajaran
jarak jauh tersebut?
Kendalanya pada kouta paket
internet, jaringan internet yang sering
bermasalah, motivasi belajar siswa
yang kurang untuk mengikuti
pembelajaran yang berlangsung
sehingga sering tidak mengerjakan
tugasnya di google classroom yang
diberikan guru
3
Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran selama pelakasanaan
pembelajaran jarak jauh ini?
Proses evaluasinya dapat dilihat dari
nilai yang masuk dengan
menggunakan google form dan
kelihatan antara siswa yang paham
dan siswa yang tidak paham,
evaluasi guru mengajar dari umpan
balik nilai juga, kalau misalkan nilai
rendah akan dicari evaluasi lainnya,
kalau ibu didalam google classroom
diberikan ujian lisan untuk
membedakan anak yang benar benar
hadir digoogle meeting atau tidak
4
Apa ada saran dari bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika kedepannya
ketika terjadi keadaan pandemi terus
berlangsung?
Kita sebagai guru jangan menekan
siswa sehingga siswa tersebut
jadinya kurang bersemangat dalam
belajar, tertekan dari nilai yang
rendah dan tugas tugas yang banyak,
dan memberikan kelonggaran
terhadap pemberian tugas kepada
siswa, dan memberikan waktu yang
lebih banyak untuk pengerjaan tugas
agar tidak terlalu tertekan.
Efektivitas saat Pembelajaran Jarak Jauh
1
Selama pembelajaran jarak jauh
akibat pandemi, apakah bapak/ibu
melakukan praktikum saat
pembelajaran?
Untuk melakukan praktikum, mereka
hanya melihat demonstrasi
praktikum di youtube dan mereka
menganalisis hasil praktikum
tersebut, untuk praktikum secara
langsung belum pernah.
2
Apakah sebelum pembelajaran
berlangsung bapak/ibu guru
memberikan motivasi pada awal
pembelajaran terlebih dahulu agar
siswa semangat belajar fisika? Kalau
iya, seperti apa?
Ibu selalu memberikan motivasi
diawali dengan tanya jawab sebagai
apersepsi, bagi yang bisa menjawab
untuk memotivasi diberikan nilai
tambahan dan ucapan selamat
sehingga mereka jadi senang.
3
Bagaimana respon peserta didik
terhadap pembelajaran jarak jauh
yang bapak/ibu terapkan?
Responnya bagi anak anak yang
motivasi belajarnya tinggi dan
ekonominya mencukupi mereka
tidak akan terganggu.
Bagi anak anak yang motivasi
belajarnya rendah dan ekonominya
kurang, siswa siswa tersebut sering
tidak mengikuti pembelajaran di
google meet dan untuk tugas di
google classroom jarang
mengumpulkan
4
Apakah bapak/ibu memberikan
materi terlebih dahulu baik lewat
video/ppt/modul kemudian
melaksanakan pembelajaran?
Kadang-kadang materinya dikasih
dulu di grup whatsApp, dan kadang
kadang langsung pada saat di google
meeting
5
Bagaimana hasil/nilai yang diperoleh
setelah menggunakan alat bantu
pembelajaran jarak jauh tersebut?
Nilai siswa sangan bervarias,
tergantung motivasi siswanya, dan
untuk penilaian rata rata tinggi,
apabila nilainya terlalu rendah
motivasi belajarnya akan menurun
sehingga disesuaikan dengan
kemampuan siswanya
6
Apakah peserta didik aktif
bertanya/berpendapat selama
pembelajaran berlangsung?
Alhamdulillah, kalau siswa tidak
paham langsung bertanya secara
langsung melalui whatsApp
7
Bagaimana efektifitas pembelajaran
dikelas dengan menggunakan RPP
yang telah dirancang?
Kurang efektif, RPPnya seperti apa
dan saat mengajarnya pun berbeda
8
Apa saja kekurangan dan kelebihan
pembelajaran jarak jauh yang
Bapak/Ibu terapkan disekolah?
Kekurangannya, melibatkan kouta
internet, sehingga pada saat
mengikuti google meet, siswa yang
ekonominya rendah jarang mengikuti
google meet.
Kelebihannya, guru akhirnya harus
mempunyai kemampuan IT sehingga
guru harus terus belajar dan belajar
Ciputat, 18 Agustus 2020
Narasumber
Guru Fisika
(Deri Rismayenti)
Hasil Wawancara Guru SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan
INSTRUMEN WAWANCARA
A. Identitas Sekolah
Asal Sekolah : SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan
Alamat Sekolah : Jl. Sumatera I RT 002/06 Rawa Lele, Jombang,
Tangerang Selatan
Akreditasi : A
B. Identitas Responden
Nama : Nahyudin, S.Pd
Jabatan : Guru Fisika
Lama mengajar : 18 Tahun
Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 25 Agustus 2020
C. Pertanyaan
No. Pertanyaan Jawaban
Penggunaan Kurikulum
1 Kurikulum apa yang sekarang
diterapkan disekolah Bapak/Ibu? Kurikulum 2013
2 Sejak kapan kurikulum tersebut
diterapkan? Tahun 2015
3
Apakah kurikulum tersebut sudah
diterapkan sepenuhnya dalam
pembelajaran?
Sudah
4
Sumber bahan ajar apa yang
digunakan bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika?
Buku Panduan, LKS buatan guru
untuk tugasnya, Laboraturium, video
pembelajaran
5
Berapa skor KKM fisika kelas XI
yang digunakan disekolah
bapak/ibu?
75
Tanggapan tentang Pandemi Virus Corona
1
Bagaimana Proses Pembelajaran
Fisika pada saat sebelum terjadi
pandemi virus korona?
Sepertia biasa, pembelajaran
dilaksanakan di kelas, di
laboraturium dan ruang terbuka
2
Metode pembelajaran/model
pembelajaran apa saja yang digunakan
selama pembelajaran sebelum pandemi
virus korona ini berlangsung?
Metode pembelajara, Ceramah,
Diskusi Tanya jawab dan melakukan
kegiatan Praktikum di lab
3
Bagaimana media pembelajaran yang
digunakan sebelum dan sesudah
terjadi pandemi virus korona?
Media yang digunakan sebelum
pandemi, menggunakan power point,
infokus pada saat dikelas dan
menggunakan alat-alat yang berada di
laboraturium
Sesudah pandemi, media yang
digunakan google classroom,whatsapp,
zoom
4
Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran fisika biasanya yang
dilakukan di kelas sebelum
terjadinya pandemi virus korona?
Proses evaluasi dilaksanakan dengan
memberi soal-soal setelah
pembelajaran sehigga dapat
mengetahui mana yang bisa atau yang
masih belum mengerti
5
Menurut bapak/ibu, bagaimana
dampak pandemi virus korona ini
dibidang pendidikan terutama pada
pembelajaran fisika?
Sangat berdampak, siswa ingin
melaksanakan pembelajaran tatap
muka, pada saat pembelajaran sebelum
pandemi virus korona siswa langsung
dapat bertanya tetapi dengan adanya
pandemi ini, aktivitas diskusi
terkendala, dan siswa banyak
mengeluh dengan pembelajaran jarak
jauh
6
Kebiasaan apakah yang berubah
dalam penyampaian pembelajaran
fisika pada saat pandemi dan
sebelum pandemi?
Pada saat proses pembelajaran yang
sangat berubah dari penyampaian
secara langsung sehingga berganti
menggunakan pembelajaran berbasis
internet dan online
7
Bagaimana tanggapan bapak/ibu
berkaitan dengan pembelajaran jarak
jauh yang ditetapkan oleh
pemerintah guna mengurangi
penyebaran virus korona?
Sebenernya bagus untuk mengurangi
penyebaran virus korona, tetapi
sangat tidak efektif karna masih
proses adaptasi
Proses Pembelajaran Fisika
1
Selama pelaksanaa pembelajaran
jarak jauh pada mata pelajaran fisika,
media bantu apa yang digunakan
untuk membantu proses
pembelajaran fisika?
Seperti/contohnya Google
classroom, edmodo, grup whatsapp,
schoology, atau yang lain?
Google meet, grup whatsapp, zoom
tetapi hanya digunakan untuk
pengarahan pengarahan dari kepala
sekolah jarang digunakan untuk
pembelajaran fisika
2
Bagaimana kendala yang dialami
saat melaksanakan pembelajaran
jarak jauh tersebut?
Kesulitan untuk memantau yang
berniat untuk belajar pada keaktifan
pembelajaran, kendala pada biaya
menggunakan kouta internet,
keterbatasan ketersedian handphone
pada siswa
3
Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran selama pelakasanaan
pembelajaran jarak jauh ini?
Memberikan tugas tugas melalui
google classroom dan
melaporkannya melalui grup
4
Apa ada saran dari bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika kedepannya
ketika terjadi keadaan pandemi terus
berlangsung?
Pembelajaran tetap harus dilakukan
tatap muka dengan jumlah tidak
penuh dan mematuhi protokol
kesehatan dan dibagi per shift untuk
belajar disekolah
Efektivitas saat Pembelajaran Jarak Jauh
1
Selama pembelajaran jarak jauh
akibat pandemi, apakah bapak/ibu
melakukan praktikum saat
pembelajaran?
Tidak pernah
2
Apakah sebelum pembelajaran
berlangsung bapak/ibu guru
memberikan motivasi pada awal
pembelajaran terlebih dahulu agar
siswa semangat belajar fisika? Kalau
iya, seperti apa?
Iya, memotivasinya dengan
meberinya semangat dan menegur
sudah mandi atau belum, kurang
efektif pada pemberian motivasi
sebelum pembelajaran
3
Bagaimana respon peserta didik
terhadap pembelajaran jarak jauh
yang bapak/ibu terapkan?
Responnya kurang mendapatkan
yang sebenernya, bingung untuk
bertanya kepada siapa karna tidak
bisa bertanya secara langsung.
4
Apakah bapak/ibu memberikan
materi terlebih dahulu baik lewat
video/ppt/modul kemudian
melaksanakan pembelajaran?
Iya memberikan materi terlebih
dahulu sebelum menjelaskan dalam
bentuk video pembelajaran
5
Bagaimana hasil/nilai yang diperoleh
setelah menggunakan alat bantu
pembelajaran jarak jauh tersebut?
Nilai yang diperoleh hanya nilai
tugas, dan mendapatkan nilai bagus
bagus karna tidak tahu
mengerjakannya bagaimana dan
sumbernya dari siapa, rata-rata
nilainya naik dari sebelum pandemi
6
Apakah peserta didik aktif
bertanya/berpendapat selama
pembelajaran berlangsung?
Tidak terlalu aktif bertanya
7
Bagaimana efektifitas pembelajaran
dikelas dengan menggunakan RPP
yang telah dirancang?
Tidak efektif dan tidak sesuai dengan
RPP yang dibuat
8
Apa saja kekurangan dan kelebihan
pembelajaran jarak jauh yang
Bapak/Ibu terapkan disekolah?
Kekurangnya terutama pada waktu
pada saat proses pembelajaran, ada
yang belum siap belajar ada yang
masih tidur, dan ada yang sedang
pergi pada saat proses pembelajaran,
Kelebihannya agar dapat mengurangi
penyebaran proses pembelajaran
fisika
Ciputat, 25 Agustus 2020
Narasumber
Guru Fisika
(Nahyudin)
Hasil Wawancara Guru SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
INSTRUMEN WAWANCARA
A. Identitas Sekolah
Asal Sekolah : SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Alamat Sekolah : Jl. Cilenggang 1, Serpong, Tangerang Selatan
Akreditasi : A
B. Identitas Responden
Nama : Rita Marianti, M.Pd
Jabatan : Guru Fisika
Lama mengajar : 25 Tahun
Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 10 Agustus 2020
C. Pertanyaan
No. Pertanyaan Jawaban
Penggunaan Kurikulum
1 Kurikulum apa yang sekarang
diterapkan disekolah Bapak/Ibu? 2013
2 Sejak kapan kurikulum tersebut
diterapkan? 2017
3
Apakah kurikulum tersebut sudah
diterapkan sepenuhnya dalam
pembelajaran?
Sudah
4
Sumber bahan ajar apa yang
digunakan bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika?
Buku paket dan internet
5
Berapa skor KKM fisika kelas XI
yang digunakan disekolah
bapak/ibu?
70
Tanggapan tentang Pandemi Virus Corona
1
Bagaimana Proses Pembelajaran
Fisika pada saat sebelum terjadi
pandemi virus korona?
Pembelajaran secara langsung
dikelas dengan menggunakan cara
cara sesuai RPP dengan pendekatan
saintifik
2
Metode pembelajaran/model
pembelajaran apa saja yang
digunakan selama pembelajaran
sebelum pandemi virus korona ini
berlangsung?
Dengan cara Pendekatan Saintifik,
Diskusi Tanya Jawab
3
Bagaimana media pembelajaran yang
digunakan sebelum dan sesudah
terjadi pandemi virus korona?
Media Power Point, modul ataupun
LKS, buku paket menggunakan
infokus,
Sesudah terjadi menggunakan media
google classroom
4
Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran fisika biasanya yang
dilakukan di kelas sebelum
terjadinya pandemi virus korona?
Biasanya dilakukan dengan cara
evaluasi secara langsung
memberikan pertanyaan ataupun
evaluasi secara tertulis, dan melalui
lembar pengamatan
5
Menurut bapak/ibu, bagaimana
dampak pandemi virus korona ini
dibidang pendidikan terutama pada
pembelajaran fisika?
Sangat terasa dampaknya, kurang
maksimal dalam pembelajaran fisika
terutama dalam pembelajaran yang
memiliki KD yang melakukan
kegiatan praktikum
6
Kebiasaan apakah yang berubah
dalam penyampaian pembelajaran
fisika pada saat pandemi dan
sebelum pandemi?
Sebelum pandemi dapat berdiskusi
secara kelompok untuk belajar,
sedangkan selama pandemi tidak
bisa diskusi kelompok secara efektif
7
Bagaimana tanggapan bapak/ibu
berkaitan dengan pembelajaran jarak
jauh yang ditetapkan oleh
pemerintah guna mengurangi
penyebaran virus korona?
Solusi sangat tepat, karna
pembelajaran harus tetap berjalan
dan agar tidak tertular dengan virus
korona
Proses Pembelajaran Fisika
1
Selama pelaksanaa pembelajaran
jarak jauh pada mata pelajaran fisika,
media bantu apa yang digunakan
untuk membantu proses
pembelajaran fisika?
Seperti/contohnya Google
classroom, edmodo, grup whatsapp,
schoology, atau yang lain?
Google classroom, google form,
2
Bagaimana kendala yang dialami
saat melaksanakan pembelajaran
jarak jauh tersebut?
Kendala, berkaitan dengan sinyal
yang kurang baik sehingga siswa
tidak dapat mengikuti dengan aktif
kegiatan pembelajaran. Keaktifan
siswa pada proses pembelajaran
3
Bagaimana proses evaluasi
pembelajaran selama pelakasanaan
pembelajaran jarak jauh ini?
Evaluasinya melalui google form
berupa penugasan soal soal
4
Apa ada saran dari bapak/ibu untuk
pembelajaran fisika kedepannya
ketika terjadi keadaan pandemi terus
berlangsung?
Sekolah harus mengalokasikan dana
khusus berkaitan dengan
pembelajaran jarak jauh
Efektivitas saat Pembelajaran Jarak Jauh
1
Selama pembelajaran jarak jauh
akibat pandemi, apakah bapak/ibu
melakukan praktikum saat
pembelajaran?
Tidak melaksanakan kegiatan
praktikum dan kurang efektif untuk
melaksanakan kegiatn praktikum
2
Apakah sebelum pembelajaran
berlangsung bapak/ibu guru
memberikan motivasi pada awal
pembelajaran terlebih dahulu agar
siswa semangat belajar fisika? Kalau
iya, seperti apa?
Tidak memberikan motivasi
pembelajaran, hanya memberika
arahan saja
3
Bagaimana respon peserta didik
terhadap pembelajaran jarak jauh
yang bapak/ibu terapkan?
Respon anak dirasakan sangat baik,
dilihat dari laporan pembelajaran
yang 90% mengerjakan tugas
pembelajaran
4
Apakah bapak/ibu memberikan
materi terlebih dahulu baik lewat
video/ppt/modul kemudian
melaksanakan pembelajaran?
Iya, melalui memberikan video
pembelajaran
5
Bagaimana hasil/nilai yang diperoleh
setelah menggunakan alat bantu
pembelajaran jarak jauh tersebut?
Diperoleh nilai yang cukup bagus
tetapi tidak terlalu beda jauh dengan
sebelum pandemi
6
Apakah peserta didik aktif
bertanya/berpendapat selama
pembelajaran berlangsung?
Hanya beberapa anak yang bertanya
melalui google classroom dan
melalui whatsapp pribadi
7
Bagaimana efektifitas pembelajaran
dikelas dengan menggunakan RPP
yang telah dirancang?
Kurang efektif karna kadang tidak
sesuai dengan RPP yang dirancang
8
Apa saja kekurangan dan kelebihan
pembelajaran jarak jauh yang
Bapak/Ibu terapkan disekolah?
Kekurangannya, untuk PJJ dari
sinyal internet yang terkendala, tidak
dapat melakukan praktikum sesuai
dengan RPP, guru tidak dapat
menjelaskan hal yang esensi
Kelebihannya, siswa dapat
menguasai teknologi,
mengembangkan diri dengan belajar
mandiri
Ciputat, 10 Agustus 2020
Narasumber
Guru Fisika
(Rita Maryanti)
LAMPIRAN 4
Hasil Angket Siswa
No Pertanyaan
1
Kurikulum apa yang digunakan di sekolah
Jawaban Frekuensi Persentase
Kurikulum 2013 50 32,2 %
Kurikulum 2013 Revis 2017 36 24,7 %
Kurikulum 2013 revisi 2018 60 41,1 %
Jumlah 146 100%
2
Sejak kapan kurikulum tersebut digunakan
Jawaban Frekuensi Persentase
2013 24 16,4%
2014 3 2,1 %
2015 9 6,2 %
2016 8 5,5 %
2017 18 12,3 %
2018 51 34,9 %
2019 19 13 %
2020 14 9,6 %
Jumlah 146 100 %
3
KKM yang digunakan di sekolah
Jawaban Frekuensi Persentase
65 4 2,8 %
66 1 0,7 %
70 46 31,5 %
73 1 0,7 %
75 73 50 %
76 2 1,4 %
77 10 6,8 %
80 9 6,2 %
Jumlah 146 100 %
No Pernyataan
1
Proses Pembelajaran fisika sebelum terjadi pandemi virus korona
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Guru hanya menjelaskan di depan kelas 84 57,5 %
Guru pada pembelajaran dikelas hanya
terpaku pada buku paket ataupun modul 20 13,7 %
Guru sering melakukan praktikum 42 28,8 %
Jumlah 146 100 %
2
Metode/model pembelajaran yang diterapkan guru saat mengajar di
kelas sebelum pandemi virus korona
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Ceramah 10 6,9 %
Diskusi Tanya Jawab 26 17,8 %
Praktikum 15 10,3 %
Ceramah, Diskusi Tanya Jawab 24 16,4 %
Diskusi Tanya Jawab, Praktikum 38 26 %
Ceramah, Praktikum 10 6,9 %
Ceramah, Diskusi Tanya Jawab, Praktikum 23 15,7 %
Jumlah 146 100 %
3
Media pembelajaran yang digunakan guru sebelum pandemi virus korona
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Proyektor 2 1,4 %
Buku Paket 18 12,3 %
Modul/LKS buatan guru 8 5,5 %
Alat Peraga 4 2,7 %
Proyektor, Buku Paket 20 13,7 %
Proyektor, Alat Peraga 3 2,1 %
Proyektor, Kahoot/quizezz/semacamnya 3 2,1 %
Buku Paket, Modul/LKS buatan guru 10 6,8 %
Buku Paket, Alat Peraga 9 6,2 %
Buku Paket, Kahoot/quizezz 1 0,7 %
Modul/LKS buatan guru, Alat Peraga 1 0,7 %
Modul/LKS buatan guru, Kahoot/quizezz 1 0,7 %
Kahoot/quizezz, PhET 1 0,7 %
Modul/LKS buatan guru, Kahoot/quizezz 1 0,7 %
Alat Peraga, Modul/LKS buatan guru 1 0,7 %
Proyektor, Buku paket, Modul/LKS
buatan guru 4 2,7 %
Proyektor, Buku paket, Alat Peraga 10 6,8 %
Proyektor, Buku paket, Kahoot/quizezz 14 9,6 %
Proyektor, Buku paket, PhET 1 0,7 %
Proyektor, Alat peraga, PhET 1 0,7 %
Buku Paket, Modul buatan guru, Alat
peraga 3 2,1 %
Proyektor, Buku paket, Modul/LKS
buatan guru, Alat Peraga 5 3,4 %
Proyektor, Buku paket, Modul/LKS
buatan guru, Kahoot/quizezz 4 2,7 %
Proyektor, Buku paket, Alat Peraga,
Kahoot/quizezz 6 4,1 %
Proyektor, Buku paket, Modul/LKS
buatan guru, Alat Peraga,
Kahoot/quizezz
12 8,2 %
Proyektor, Buku paket, Modul/LKS
buatan guru, Alat Peraga,
Kahoot/quizezz, PhET
3 2,1 %
Jumlah 146 100 %
4
Tanggapan Siswa terhadap PJJ yang diterapkan pemerintah guna
mengurangi penyebaran virus korona
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Mengikutinya dengan baik guna
mengurangi penyebaran virus korona 38 26 %
Kurang Efektif untuk pembelajaran jarak
jauh tersebut 108 74 %
Jumlah 146 100 %
5
Dampak pandemi virus korona pada pembelajaran fisika
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Siswa semakin sulit memahami materi
pada pembelajaran fisika 119 81,2 %
Dapat lebih memahami pembelajaran fisika 7 4,7 %
Tidak dapat melakukan kegiatan praktikum 8 5,4%
Menghabiskan banyak kouta internet
untuk pembelajaran fisika 3 2 %
Kesulitan bertanya secara langsung
dalam proses pembelajaran 7 4,7 %
Membuat jadwal belajar menjadi
berantakan 2 2 %
Jumlah 146 100 %
No Pernyataan
1
Media bantu yang digunakan guru selama pembelajaran jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Google Classroom 9 6 %
Grup Whatsapp 17 12 %
Google Meeting 1 1 %
Google Classroom, Zoom 4 3 %
Google Classroom, Google Meeting 8 5 %
Grup Whatsapp, zoom 2 1 %
Google Classroom, Grup Whatsapp, Zoom 29 20 %
Google Classroom, Grup Whatsapp,
Google Meeting 54 37 %
Google Classroom, Google Meeting, Zoom 2 1 %
Google Classroom, WhatsApp Group,
Zoom, Google meet, LMS, Microsoft
Teams
1 1 %
Google Classroom, WhatsApp Group,
Zoom, Google meeting 19 13 %
Jumlah 146 100 %
2.
Kendala yang dialami siswa saat melaksanakan pembelajaran jarak
jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Susahnya jaringan/sinyal internet 8 5 %
Kouta internet yang terbatas 6 4 %
Penugasan yang berlebihan 15 10 %
Kesulitan memahami materi 37 25 %
Susahnya jaringan/sinyal internet, Kouta
internet yang terbatas 2 1 %
Susahnya jaringan/sinyal internet,
Penugasan yang berlebihan 1 1 %
Susahnya jaringan/sinyal internet,
Kesulitan memahami materi 6 18 %
Kouta internet yang terbatas, Penugasan
yang berlebihan 1 2 %
Penugasan yang berlebihan, Kesulitan
memahami materi 26 18 %
Kuota internet yang terbatas, Penugasan
yang berlebihan, Kesulitan memahami
materi
3 2 %
Susahnya jaringan/sinyal internet,
Penugasan yang berlebihan, kesulitan
memahami teori
6 4 %
Susahnya jaringan/sinyal internet, Kouta
internet yang terbatas, Kesulitan
memahami materi
8 5 %
Kouta internet yang terbatas, Penugasan
yang berlebihan, Kesulitan memahami
materi
3 2 %
Susahnya jaringan/sinyal internet, Kouta
internet yang terbatas, Penugasan yang
berlebihan, Kesulitan memahami materi
24 16 %
Jumlah 146 100 %
3.
Saran Pembelajaran Fisika untuk ke depannya
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Pemberian tugas yang tidak berlebihan 23 15,7 %
Belajar dengan tatap muka secara
langsung disekolah dibagi menjadi
persesi dengan mematuhi protokol
kesehatan covid-19.
15 10,3 %
Pembelajaran lebih sering melakukan
pertemuan melalui google meeting/zoom 76 52,1 %
Pembelajaran fisika lebih baik diselingi
dengan praktikum dan presentasi 5 3,4 %
Guru diharapkan membuat video/media
pembelajaran yang menarik agar
pembelajaran tidak terasa membosankan
27 18,5%
Jumlah 146 100 %
No Pernyataan
1
Guru memberikan materi terlebih dahulu baik berupa power point,
modul ataupun video pembelajaran
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 138 94,5 %
Tidak 8 5,5 %
Jumlah 146 100 %
2
Melakukan kegiatan praktikum selama pembelajaran jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Pernah melakukan Praktikum 74 50,7 %
Tidak sama sekali 72 49,3 %
Jumlah 146 100 %
3
Keaktifan siswa bertanya saat pembelajaran berlangsung
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Sering Bertanya 15 10,3 %
Jarang Bertanya 108 74 %
Tidak pernah bertanya 23 15,7 %
Jumlah 146 100 %
4
Tingkat kepuasan siswa pada proses pembelajaran jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Menyenangkan 3 2,1 %
Cukup Menyenangkan 65 44,5 %
Tidak menyenangkan 54 37 %
Sangat tidak menyenangka 24 16,4 %
Jumlah 146 100 %
5
Tingkat keefektifan proses pembelajaran fisika jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Efektif 3 2,1 %
Cukup Efektif 71 48,6 %
Tidak Efektif 57 39 %
Sangat tidak Efektif 15 10,3 %
Jumlah 146 100 %
6
Perolehan nilai ulangan selama pembelajaran jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
35 `1 0,7%
39 1 0,7%
40 2 0,7%
50 1 0,7%
60 11 7,5%
70 8 5,5%
75 8 5,5%
77 2 1,4%
78 1 0,7%
79 2 1,4%
80 23 15,8%
85 4 2,7 %
90 1 0,7%
100 6 4,1%
Tidak mengetahui nilai mereka 39 24%
Belum melakukan ulangan 35 26,7%
Jumlah 146 100 %
7
Respon mereka terhadap proses pembelajaran jarak jauh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan
terpaksa 30 20,5 %
Pembelajaran jarak jauh masih kurang
efektif 56 38,5 %
Kesulitan memahami materi pembelajaran 40 27,4 %
Menyukai pembelajaran jarak jauh 20 13,6 %
Jumlah 146 100 %
SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan
SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA
FITK FORM (FR)
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : B-208 /F1/KM.01.3/Juni/2020 Jakarta, 8 Juni 2020
Lampiran : -
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.,
Bapak/Ibu
Kepala Sekolah, SMA N 3 Kota Tangerang Selatan di-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Rizki Fajar Bagaskara
NIM : 11150163000006
Semester : X
Judul Skripsi : Analisis dampak COVID-19 pada proses pembelajaran fisika
kelas XI di SMA Negeri se-Kota Tangerang Selatan
adalah benar mahasiswa/i Program Studi Pendidikan/Tadris Fisika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan
mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami memohon kepada Saudara untuk dapat mengizinkan mahasiswa
tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan,
Kaprodi Tadris Fisika
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
NIP 19780504200901 1 013
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Wakil Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA
FITK FORM (FR)
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : B-208 /F1/KM.01.3/Juni/2020 Jakarta, 8 Juni 2020
Lampiran : -
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.,
Bapak/Ibu
Kepala Sekolah, SMA N 7 Kota Tangerang Selatan di-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Rizki Fajar Bagaskara
NIM : 11150163000006
Semester : X
Judul Skripsi : Analisis dampak COVID-19 pada proses pembelajaran fisika
kelas XI di SMA Negeri se-Kota Tangerang Selatan
adalah benar mahasiswa/i Program Studi Pendidikan/Tadris Fisika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan
mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami memohon kepada Saudara untuk dapat mengizinkan mahasiswa
tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan,
Kaprodi Tadris Fisika
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
NIP 19780504200901 1 013
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Wakil Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA
FITK FORM (FR)
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : B-208 /F1/KM.01.3/Juni/2020 Jakarta, 8 Juni 2020
Lampiran : -
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.,
Bapak/Ibu
Kepala Sekolah, SMA N 8 Kota Tangerang Selatan di-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Rizki Fajar Bagaskara
NIM : 11150163000006
Semester : X
Judul Skripsi : Analisis dampak COVID-19 pada proses pembelajaran fisika
kelas XI di SMA Negeri se-Kota Tangerang Selatan
adalah benar mahasiswa/i Program Studi Pendidikan/Tadris Fisika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan
mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami memohon kepada Saudara untuk dapat mengizinkan mahasiswa
tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan,
Kaprodi Tadris Fisika
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
NIP 19780504200901 1 013
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Wakil Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA
FITK FORM (FR)
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : B-208 /F1/KM.01.3/Juni/2020 Jakarta, 8 Juni 2020
Lampiran : -
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.,
Bapak/Ibu
Kepala Sekolah, SMA N 11 Kota Tangerang Selatan di-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Rizki Fajar Bagaskara
NIM : 11150163000006
Semester : X
Judul Skripsi : Analisis dampak COVID-19 pada proses pembelajaran fisika
kelas XI di SMA Negeri se-Kota Tangerang Selatan
adalah benar mahasiswa/i Program Studi Pendidikan/Tadris Fisika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan
mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami memohon kepada Saudara untuk dapat mengizinkan mahasiswa
tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan,
Kaprodi Tadris Fisika
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
NIP 19780504200901 1 013
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Wakil Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA
FITK FORM (FR)
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : B-208 /F1/KM.01.3/Juni/2020 Jakarta, 8 Juni 2020
Lampiran : -
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.,
Bapak/Ibu
Kepala Sekolah, SMA N 12 Kota Tangerang Selatan di-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Rizki Fajar Bagaskara
NIM : 11150163000006
Semester : X
Judul Skripsi : Analisis dampak COVID-19 pada proses pembelajaran fisika
kelas XI di SMA Negeri se-Kota Tangerang Selatan
adalah benar mahasiswa/i Program Studi Pendidikan/Tadris Fisika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan
mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami memohon kepada Saudara untuk dapat mengizinkan mahasiswa
tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan,
Kaprodi Tadris Fisika
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
NIP 19780504200901 1 013
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Wakil Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan