Download - Analisa Usaha Budidaya Rumput Laut
-
ANALISA USAHA
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
METODE RAKIT APUNG
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
ANALISA USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT
METODE RAKIT APUNG Komoditas rumput laut merupakan salah satu
komoditas yang sudah diperdagangkan secara global dan memiliki potensi yang sangat besar serta potensial untuk dikembangkan dan dapat diandalkan. Wilayah potensi penghasil komoditas rumput laut di Indonesia terdapat di seluruh wilayah Indonesia kecuali Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan D.I. Yogyakarta.
1.Investasi Investasi dalam usaha budidaya rumput laut dengan metode rakit apung berupa perahu jukung, pemberat, tali pemberat, pelampung, tali ris, tali rapiah, bambu dan bibit rumput laut.
Tabel 1. Kebutuhan Investasi
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa budidaya rumput laut dengan metode rakit apung memerlukan investasi awal sebesar Rp. 3.050.000,- komponen Investasi disusutkan selama 1 tahun dan waktu usaha adalah 1 tahun. 2. Modal Kerja. Modal kerja untuk budidaya rumput laut dengan metode rakit apung meliputi pembuatan rakit, pemasangan pemberat dan rakit, pengikatan bibit, penanaman bibit, biaya panen, pembuatan tali ris bentang dan perawatan.
Tabel 2. Kebutuhan Modal Kerja
3. Investasi dan Modal Kerja Kebutuhan dana untuk budidaya rumput laut dengan metode rakit apung meliputi Investasi Rp. 3.535.000,- meliputi Investasi Rp. 3.050.000,- dan modal kerja Rp. 485.000,-. Pada umumnya pinjaman (Kredit) untuk menutup Investasi dan modal kerja. Dana tersebut dipenuhi dari kredit yang mempunyai jangka waktu pengembalian selama 1 tahun dengan tingkat suku bunga 16 %.
Tabel 3. Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja 4. Proyeksi Produksi dan Pendapatan Hasil penjualan usaha budidaya Rumput Laut dengan Metode Rakit Apung. Dengan jumlah bibit yang ditebar sebanyak 350 kg, dan hasil produksi sebanyak 438
No. Komponen Unit Harga per
Satuan (Rp.)
Nilai per
periode (Rp.)
Siklus per
Tahun
Total per
Tahun (Rp.)
1 Pembuatan rakit 1 100.000 100.000 5 500.000
2 Pemasangan pemberat dan rakit 1 75.000 75.000 5 375.000
3 Pengikatan Bibit 1 70.000 70.000 5 350.000
4 Penanaman Bibit 1 70.000 70.000 5 350.000
5 Biaya Panen 1 70.000 70.000 5 350.000
6 Pembuatan tali ris bentang 1 50.000 50.000 5 250.000
7 Perawatan 1 50.000 50.000 5 250.000
Jumlah Biaya 485.000 2.425.000
No. Rincian Biaya Usaha Jumlah
1 Sumber Dana Investasi
- Kredit 2.135.000
- Dana Sendiri 915.000
Jumlah 3.050.000
2 Sumber Modal Kerja
- Kredit 339.500
- Dana Sendiri 147.925.000
Jumlah 485.000
Jumlah Biaya 3.535.000
No. Komponen Unit Harga per
Satuan (Rp.)
Nilai per
periode (Rp.)
Siklus per
Tahun
Total per
Tahun (Rp.)
1 Pembuatan rakit 1 100.000 100.000 5 500.000
2 Pemasangan pemberat dan rakit 1 75.000 75.000 5 375.000
3 Pengikatan Bibit 1 70.000 70.000 5 350.000
4 Penanaman Bibit 1 70.000 70.000 5 350.000
5 Biaya Panen 1 70.000 70.000 5 350.000
6 Pembuatan tali ris bentang 1 50.000 50.000 5 250.000
7 Perawatan 1 50.000 50.000 5 250.000
Jumlah Biaya 485.000 2.425.000
Copyrighted @ IUP 2012
-
kg/siklus serta harga jual per kg Rp. 7.000,- maka diperoleh pendapatan sebesar Rp. 3.062.500,- setiap periode/siklus atau Rp. 15.312.500,- per tahun (5 siklus).
Tabel 4. Proyeksi Produksi dan Pendapatan
5. Proyeksi Laba Rugi Proyeksi laba rugi usaha budidaya rumput laut dengan metode rakit apung dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Proyeksi Laba Rugi Usaha
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun pertama budidaya rumput laut dengan metode rakit apung mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 9.441.580,- dengan profit margin sebesar 61,66%. 6. Kelayakan Usaha Kelayakan usaha budidaya rumput laut dengan metode rakit apung dapat dilihat dari tabel berikut:
Berdasarkan perhitungan analisa kelayakan usaha diatas budidaya Rumput Laut dengan Metode Rakit Apung ini menguntungkan dikarenakan pada discount factor 20% per tahun net B/C ratio sebesar 3,04 (> 1), PBP 0,33 tahun dan NPV sebesar Rp. 7.200.288,- (> 0). Sedangkan nilai IRR 264,57% (> discount rate) maka usaha ini masih layak dilakukan sampai pada tingkat suku bunga sebesar 264,57% per tahun. Sedangkan jangka waktu pengembalian seluruh Investasi/PBP (usaha) adalah + 0,33 tahun (0,33 tahun = dua siklus). Dengan demikian
usaha ini layak dilaksanakan karena jangka waktu pengembalian Investasi lebih kecil dari periode usaha yaitu 1 tahun. Perhitungan NPV. Net B/C Ratio. IRR dan PBP
IRR 264.57%
PBP (usaha) - tahun 0.33
DF 20%
PV Benefit 12,755,313
PV Cost 5,555,025
B/C Ratio 2.30
NPV 7,200,288
Net B/C Ratio
Cash Flow (+) 10,735,288
Cash Flow (-) (3,535,000)
Net B/C Ratio 3.04
No. Uraian Nilai Satuan
1 Frekuensi Panen per Tahun 5 Siklus
2 Produksi per Periode 438 kg
3 Produksi per Tahun 2,188 kg
4 Harga Jual 7,000 Rp.
Nilai Jual per Tahun 15,312,500
Tahun Ke-n
1
1 Pendapatan 15,312,500
2 Biaya Operasional 2,425,000
Laba Kotor 12,887,500
3 Bunga Kredit 395,920
4 Laba Sebelum Penyusutan 12,491,580
5 Biaya Penyusutan 3,050,000
Laba Bersih 9,441,580
6 Profit Margin (%) 61.66
No. Uraian
0 1
a. Pendapatan - 15.312.500
b. Dana Sendiri 148.840.000
c. Kredit Investasi 2.135.000
d. Kredit Modal Kerja 339.500
e. Nilai Sisa
Total Inflow 151.314.500 15.312.500
Total Inflow Untuk IRR - 15.312.500
Outflow
a. Investasi 3.050.000 -
b. Modal Kerja 485.000
c. Biaya Operasional - 2.425.000
d. Angsuran Pokok 2.474.500
e. Bunga Kredit Perbankan 395.920
f. Pajak - -
Total Outflow 3.535.000 5.295.419
Total Outflow Untuk IRR 3.535.000 2.425.000
Cash Flow - 10.017.081
Kumulatif Cash Flow - 10.017.081
Kumulatif Cash Flow (-nilai sisa) - 10.017.081
Cash Flow untuk IRR (3.535.000) 12.887.500
PV Benefit - 12.755.313
PV Cosh 3.535.000 2.020.025
PV Cash Flow (3.535.000) 10.735.288
Kumulatif PV Cash Flow (3.535.000) 7.200.288
URAIANTAHUN
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Direktorat Usaha Budidaya Jl. Harsono RM No.3 Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan Telp / Fax (021) 78836255
Copyrighted @ IUP 2012