Alveol disangga oleh kapiler yang mempunyai dinding lemah dan mudah robek, apabila alveoli tersebut melebar dan tekanan didalam alveoli meningkat maka udara masuk dengan mudah menuju kejaringan peribronkovarkuler gerakan nafas yang kuat, Infeksi dan obstruksi endrobronkial merupakan beberapa factor presipitasi yang memudahkan terjadinya robekan selanjutnya udara yang terbebas dari alveoli dapat mengoyak jaringan fibrotik peri bronco vascular gerakan nafas yang kuat, infeksi dan obstruksi endobronkial merupakan beberapa factor presipitasi yang memudahkan terjadinya robekan selanjutnya udara yang terbebas dari alveoli dapat mengoyak jaringan fibrotik peri bronco vascular robekan pleura kearah yang berlawanan dengan tilus akan menimbulan pneumothoraks sedangkan robekan yang mengarah ke tilus dapat menimbulakan pneumomediastinum dari medrastinum udara mencari jalan menuju atas, ke arah leher. Diantara organ – organ di mediastinum terdapat jaringan ikat yang longgar sehingga mudah di tembus oleh udara. Dari leher udara menyebar merata di bawah kulit leher dan dada yang akhirnya menimbulkan emfisema sub kutis. Emfisema sub kutis dapat meluas kearah perut hingga mencapai skretum.
Pneumotoraks yang terjadi pada penderita TB adalah suatu komplikasi. Keadaan ini terdapat
pada proses pneumotoraks sekunder dimana terjadi pada ruptur lesi paru yang terletak dekat
permukaan pleura sehingga udara inspirasi memperoleh akses ke rongga pleura. Lesi pleura ini
juga dapat terjadi pada penyakit emfisema, abses paru, karsinoma, dan banyak proses
lainnya.4 Berbeda dengan pneumotoraks spontan primer, pada pneumotoraks spontan sekunder
keadaan penderita tampak serius dan kadang-kadang mengancam kehidupan karena adanya
penyakit paru yang mendasarinya.6Pneumotoraks spontan sekunder terjadi oleh karena pecahnya
bleb yang berada di sub pleura viseralis dan sering ditemukan di daerah apeks lobus superior dan
inferior. Terbentuknya bleb akibat perembesan udara melalui alveoli yang dindingnya ruptur
kemudian melalui jaringan intersisial ke lapisan jaringan ikat yang berada di sub pleura viseralis.
Sebab pecahnya dinding alveolus ini belum diketahui dengan pasti, diduga ada dua faktor yaitu
penyakit paru dan peningkatan tekanan intraalveolar akibat batuk. 5
Alveol disangga oleh kapiler yang mempunyai dinding lemah dan mudah robek, apabila alveoli
tersebut melebar dan tekanan didalam alveoli meningkat maka udara masuk dengan mudah
menuju ke jaringan peribronkovaskuler. Gerakan nafas yang kuat, infeksi dan obstruksi
endobronkial merupakan beberapa faktor presipitasi yang memudahkan terjadinya robekan
selanjutnya udara yang terbebas dari alveoli dapat mengoyak jaringan fibrotik
peribronkovaskular. Robekan pleura kearah yang berlawanan dengan tilus akan menimbulkan
pneumotoraks sedangkan robekan yang mengarah ke tilus dapat menimbulkan
pneumomediastinum
Dalam suatu laporan kasus The Indian Journal of Chest Diseases & Allied Sciences bahwa
Tuberkulosis miliar dan kejadian pneumotoraks bilateral adalah suatu komplikasi yang jarang
terjadi. Adapun patomekanismenya masih belum jelas. Diduga bahwa terjadi pembentukan
daerah kecil konfluen nodul miliaria subpleural yang mengalami caseation dan nekrosis
kemudian pecah dan masuk ke dalam ruang pleura sehingga menyebabkan pneumotoraks.
Sianosis patofisiologi???
Sianosis dapat terjadi jika konsentrasi/ kadar hemoglobin yang tereduksi yang lebih dari 5 g%.
Normalnya, hemoglobin yang mengalir bersama darah akan mengikat O2 sehingga hemoglobin
akan teroksidasi.
Reaksinya : HB + O2 à HbO2, dimana bilangan oksidasi Hb menjadi +4 setelah bereaksi dengan
O2. J
Jika dalam aliran darah terdapat kandungan CO2 maka hemoglobin disamping berikatan dengan
O2 juga akan berikatan dengan CO2. Hal ini mengakibatkan terjadi peningkatan kadar HB yang
tereduksi oleh ikatan dengan CO2. Hal inilah yang dapat mengakibatkan sianosis.Sianosis yang
terjadi umumnya pada kuku, lidah, bibir maupun membrane mukosa.
Mengapa sianosis hanya terjadi hanya di bibir, ujung kuku jari tangan dan kaki ataupun
beraktivitas dan mengapa bertambah biru saat menangis?
Jawab:
Sianosis hanya terlihat pada bibir dan kuku
Sebenarnya sianosis terjadi di seluruh kapiler tubuh tetapi sianosis dapat terlihat jelas pada bibir
dan kuku. Sianosis hanya terlihat pada bibir dan kuku karena daerah tersebut merupakan bagian
tubuh yang lebih dingin dan memiliki lapisan yang lebih tipis sehingga sianosis akan terlihat
jelas.
Sianosis bertambah bila anak menangis atau bermain
Sianosis bertambah bila bermain karena otot-otot yang bekerja memerlukan peningkatan
ekstraksi oksigen dari darah sehingga saturasi osgen menurun dan bermanifestasi dalam bentuk
kulit dan membran mukosa bertambah biru.
Sianosis bertambah bila menangis karena pada saat menangis, terjadi spasme otot-otot outflow
trunk sehingga aliran darah ke paru-paru berkurang. Akibatnya, semakin sedikit darah yang
dioksigenasi di dalam paru-paru sehingga saturasi oksigen berkurang dan sianosis akan
bertambah.
Jelaskan hubungansaat capek dengan jongkok pada scenario?
Jawab:
Jongkok dapat mengurangi keluhan pasien. Dalam posisi jongkok akan merasa nyaman karena
akan menurunkan aliran darah balik yang kurang kandungan oksigennya, meningkatkan
resistensi sistemik sehingga aliran darah ke paru akan besar yang meningkatkan saturasi oksigen.
Sianosis terlihat di bibir ataupun ujung kuku jari tangan dan kaki disebabkan karena lapisan-
lapisan epitel yang menyusun ujung jari dan bibir tipis .sehingga manifestasi klinis membiru
hanya terlihat pada ujung jari ataupun bibir tetapi sebenarnya kebiruan bisa terjadi di setiap
bagian tubuh namun karena yang menyusun bagian tubuh lain lebih tebal dan vaskuler yang
berada di bagian tersebut terletak lebih dalam maka kebiruan tidak begitu terlihat.
Dan Untuk Biru yang semakin berat pada saat menangis ataupun beraktifitas diakibatkan karena
pada saat menangis tekanan intra torakal meningkat sehingga menekan paru paru sehingga
kapasitas untuk inspirasi lebih sedikit daripada tidak beraktifitas ataupun tidak menangis. Jadi
pasokan O2 pada anak tersebut jadi makin sedikit , hal itulah yang menyebabkan Sianosis
bertambah parah.
Untuk Sianosis yang diakibatkan oleh aktifitas disebabkan karena Kebutuhan energi pada saat
beraktifitas meningkat jadi tentu saja dibutuhkan O2 lebih banyak , karena O2 disini akan
dipecah menjadi ATP sehingga dapat digunakan untuk beraktifitas tetapi karena O2 yang
digunakan sisa sedikit dan diperparah dengan adanya Penyakit jantung bawaan maka Otomatis
pasokan O2 juga menjadi kurang . sehingga darah yang beredar lebih banyak mengandung CO2
maka hal itulah yang memperberat sianosis.